e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

32
12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA www.koranmadura.com 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 2 Merasa Terancam, Husni Kamil Manik Laporkan Ketua DPD Gerindra Nasional hal 4 Ratu Atut Terancam 10 Tahun Bui Gubernur Banten nonak- tif Ratu Atut Chosiyah di- tuntut 10 penjara ditam- bah denda Rp250 juta subsider lima bulan kurungan ditambah pidana pencabutan hak memilih dan dipilih dalam jabatan publik karena diduga memberikan uang kepada man- tan ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar sebesar Rp1 miliar. Diduga Menyuap Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar sebesar Rp1 Miliar Didenda Sebesar Rp250 juta subsider lima bulan kurungan Dicabut hak konstitusionalnya untuk dipilih dan memilih dalam jabatan publik

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 112 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA www.koranmadura.com0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 2

Merasa Terancam,

Husni Kamil Manik

Laporkan Ketua

DPD Gerindra

Nasional hal 4

Ratu Atut Terancam 10

Tahun BuiGubernur Banten nonak-

tif Ratu Atut Chosiyah di-tuntut 10 penjara ditam-

bah denda Rp250 juta subsider lima bulan kurungan ditambah

pidana pencabutan hak memilih dan dipilih dalam jabatan publik karena

diduga memberikan uang kepada man-tan ketua Mahkamah Konstitusi Akil

Mochtar sebesar Rp1 miliar.

Diduga Menyuap Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi,

Akil Mochtar sebesar Rp1 Miliar

Didenda Sebesar Rp250 juta subsider lima

bulan kurungan

Dicabut hak konstitusionalnya untuk dipilih dan memilih

dalam jabatan publik

Page 2: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 2

Pemberian uang melalui advokat Susi Tur Andayani dilakukan untuk memenangkan gugatan yang dia-jukan pasangan Amir Hamzah dan Kasmin.

“Menuntut supaya majelis hakim memutuskan untuk menya-takan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah mel-akukan tindak pidana korupsi dan menjatuhkan terhadap terdakwa Ratu Atut Chosiyah pidana penjara 10 tahun dikurangi selama Rp250 juta subsider lima bulan kurungan dan menjatuhkan pidana tambahan berupa pencabutan hak-hak terten-tu berupa memilih dan dipilih dalam jabatan publik,” kata Jaksa Penuntut Umum Edy Hartoyo di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ja-karta, Senin.

Tuntutan tersebut berdasarkan pasal 6 ayat 1 huruf a UU No 31 ta-hun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 ten-tang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP mengenai perbuatan mem-beri atau menjanjikan sesuatu ke-pada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara.

“Hal-hal yang memberatkan adalah terdakwa selaku Gubernur Banten tidak memberikan contoh untuk mendukung program pemer-intah untuk terciptanya pemerin-tah yang bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme, terdakwa mencide-rai lembaga peradilan, utamanya

Mahkamah Konstitusi dan terdakwa tidak terus terang mengakui per-buatannya,” tambah Edy.

Sedangkan perbuatan yang mer-ingankan adalah bersikap sopan dan belum pernah dihukum.

“Terdakwa sebagai pengurus de-wan pimpinan pusat Partai Golkar seharusnya politisi senior dan mem-berikan contoh yang baik tapi malah melakukan perbuatan suap di MK,” ungkap Edy.

Di Singapura dalam tuntutan-nya, jaksa menilai bahwa Atut dan adiknya pengusaha Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan memang ber-temu dengan Akil Mochtar di ho-tel JW Marriott Singapura pada 22 September 2013. Atut meminta Akil memenangkan perkara pasangan Amir Hamzah-Kasmin supaya dapat dilakukan Perhitungan Suara Ulang di seluruh TPS di Kabupaten Lebak. Atut mengutus Wawan yang adalah adiknya untuk mengurus perkara itu.

Pada 26 September 2013 di kan-tor Gubernur Banten, diadakan per-temuan antara Ratu Atut Chosiyah, Amir Hamzah dan Kasmin, dan Susi Tur. Dalam pertemuan itu Amir Hamzah melaporkan kepada Ratu Atut mengenai peluang dikabulkan-nya perkara permohonan keberatan hasil pilkada kabupaten Lebak, Ban-ten tahun 2013.

Atut kemudian menyampaikan agar dilakukan pengurusan perka-ranya melalui Akil Mochtar yang sudah dikenalnya seperti “saudara

sendiri” sehingga Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lebak tahun 2013 bisa dilakukan Pe-milihan Suara Ulang (PSU).

Pada 30 September, Wawan dan advokat Susi Tur Andayani bertemu di hotel Ritz Carlton dan dalam per-temuan tersebut Susi menyampai-kan bahwa Akil meminta uang Rp3 miliar, namun Amir tidak punya uang sehingga Susi meminta Wawan untuk menyediakan dananya.

Atut kemudian menelepon Wawan yang dalam percakapan tersebut Wawan melaporkan... Leb-ak sama ini nih gimana nih? SMS-nya udah nggak enak ke Susi, Susi ngeliatin SMS ke Wawan. Ya wawan kan ngeberesin ini dulu teh. Mau gimana inih ? Si pak Akil sekarang justru nungguin ini nya” Atas per-tanyaan Wawan, Atut menyetujui untuk memenuhi permintaan Akil dengan mengatakan “bisa minjem berapa ibu, Enya sok atuh, ntar di ini-in, ya udah sok atuh Wawan ini nanti kabarin lagi ya!”.

Meski Atut mengaku bahwa ia tidak memahami pembicaraan tersebut, jak-sa tidak setuju dengan alasan Atut.

“Alasan tidak masuk akal karena Tubagus Chaeri Wardana jelas me-laporkan Akil marah dan terdakwa terkejut dan menanyakan kapan Tubagus Chaeri Wardana ke Sin-gapura. Tampak jeas Tubagus Cha-eri Wardana punya kepentingan un-tuk meminta persetujuan terdakwa yaitu uang untuk Akil dan terdakwa juga mengetahui permintaan terse-but karena menghubungi Tubagus Chaeri Wardana namun hal itu ditu-tupi dengan pertanyaan ‘...bisa min-jem berapa ibu’,” kata jaksa.

Padahal menurut jaksa, Atut ber-tujuan agar Tubagus Chaeri Ward-hana Chasa yakin bahwa Tubagus Chaeri Wardhana memahami apa yang Atut minta.

“Setelah terdakwa yakin Tubagus Chaeri Wardhana memahami apa yang diminta, maka Tubagus Cha-eri Wardhana meminta agar Ahmad Farid Asyari untuk memberikan Rp1 miliar kepada Susi Tur Andayani di Apartemen Allson dan selanjutkan diberikan ke Akil Mochtar sehingga unsur memberikan hadiah atau janji telah terbukti,” tambah jaksa.

Terkait perkara ini, sejumlah pihak telah mendapat vonis yaitu Susi divonis lima tahun dan denda Rp150 juta subsider tiga bulan ku-rungan, Akil Mochtar divonis pen-jara seumur hidup dan Tubagus Chaeri Wardhana divonis lima ta-hun dan pidana denda Rp150 juta subsider tiga bulan penjara.

=ANT/DESCA

Sudah sering institusi dan aktivitas politik di neg-eri ini disindir lebih lucu dari panggung lawak. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pernah dianggap lebih lucu dari tetangganya, Group lawak Srimulat, yang saat itu rutin manggung di Taman Ria Senayan, tak jauh dari Gedung DPR. Yang terbaru ketika pada sidang terkait sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, banyak kejadian diang-gap beda tipis dengan lawakan Srimulat.

Adalah persidangan kedua, saat menghadirkan saksi dari kubu penggugat yaitu pasangan Capres/Cawapres nomor 1 yang bikin sidang MK menjadi ger geran. Tanya jawab Hakim Konstitusi dan saksi sering membuat pengunjung tertawa lepas. Ini terkait jawaban saksi yang kadang terkesan janggal dan tak biasanya sehingga mirif plesetan kejadian layaknya lawakan. Pengunjung tak urung tertawa misalnya, ketika seorang saksi memberikan jawaban yang lagi-lagi seperti pembalikan logika kaarena saksi terkesan “memerintahkan” hakim.

“Srimulat-srimulat itu bermunculan di panggung sak-si. Hiburan tak disangka-sangka oleh hakim-hakim MK,” kicau politikus muda Golkar Indra Piliang, sebagaimana dikutip berbagai media, menggambarkan suasana per-sidangan di MK. Hakim Konstitusi Patrialis Akbar saat memulai bertanya kepada salah seorang saksi bernama Slamet, entah karena terpancing suasana, pengantar pertanyaannya bernada ringan. “Slamet ini orang yang pertama kali sampai di bulan bersama Neil Amstrong,

karena Neil Amstrong tiba di bulan dengan selamet,” canda hakim konstitusi Patrialis Ak-bar yang sontak disambut tawa kecil hadirin.

Proses pembuktian dalam persidangan kadang memun-culkan hal-hal lucu terutama ketika kepolosan saksi muncul dalam menjawab pertanyaan Hakim Konstitusi. Suasana ini jelas sangat berbeda den-gan atmosfir persidangan

awal yang antara lain diisi pidato Capres Nomor urut 1 Prabowo Subianto. Kalimat-kalimat Prabowo amat sangat serius bahkan lebih bernuansa seperti komando dari seorang Panglima perang.

Proses persidangan kedua yang lebih cair itu pada satu sisi diharapkan bukan sebagai gambaran buram persi-dangan politik, sebagaimana sindiran yang menganggap DPR lebih lucu dari Srimulat. Apa yang terjadi itu semoga saja memberikan kesejukan suasana sehingga ketegangan yang sempat merebak, segera mengendor. Masyarakat yang awalnya khawatir ketegangan terus berlangsung ka-rena diawali pidato Prabowo mulai menempatkan seluruh proses sengketa Pilpres seperti sidang sengketa pemilu lainnya. Pasar pun tampak merespon positif proses persi-dangan yang berlangsung di MK itu.

Tentu suasana ini diharapkan terus mengaliri pikiran siapapun yang terkait pelaksanaan Pilpres. Bahwa Pilres merupakan hajatan dari sebuah keluarga besar bernama Indonesia sehingga kejadian-kejadian yang bermunculan cukup disikapi wajar; tanpa perlu ketegangan berarti. Semangat boleh menggebu namun pikiran dan sikap jauh dari kesan menghadapi perbedaan seperti musuh.

Pilpres bukanlah arena saling menghabisi; yang me-nang menghabisi yang kalah. Pilpres tak lebih dari hajatan Capres yang satu melawan Capres lainnya. Bukan yang satu musuh lainnya. Ya seperti kebutuhan sebuah dialog yang perlu ada teman atau lawan dialog bukan musuh dialog; agar ada proses dialog. Karena jika sendiri tentu tak akan ada dialog.

Pengadilan sejatinya memang bukan untuk menen-tukan siapa menang, siapa kalah. Menang kalah hanya akibat dari seluruh proses pengadilan yang bertujuan menegakkan keadilan. Itulah yang harus dijunjung semua komponen bangsa ini jika berharap negeri ini lebih baik lagi. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 2

Pilpres tak lebih dari hajatan Capres yang satu melawan Capres lainnya. Bu-kan yang satu mu-

suh lainnya

Atut Dituntut 10 Tahun PenjaraJAKARTA- Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiyah dituntut 10 penjara ditambah denda Rp250 juta subsider lima bulan kurungan ditambah pidana pencabutan hak memilih dan dipilih dalam jabatan publik karena diduga memberikan uang kepada mantan ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar sebesar Rp1 miliar.

SrimulatOleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

ant/wahyu putro a TUNTUTAN ATUT CHOSIYAH. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyerahkan salinan tuntutan kepada Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiyah pada sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (11/8).

Page 3: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

“Tidak ada ketentuan dalam Undang-Undang (Pilpres) atau Peraturan KPU yang membatasi jumlah minimal atau maksimal DPKTb dalam satu tempat pemungutan su-

ara,” kata Ida di Gedung Mahkamah Konsti-tusi (MK).

Dia menjelaskan yang harus dipahami oleh semua pihak adalah bahwa Komisi Pe-milihan Umum (KPU) bertugas menjamin seluruh hak masyarakat pemilih terako-modir dalam proses penyelenggara Pemili-han Umum Presiden dan Wakil Presiden.

“Yang harus dipahami adalah pers-pektif dalam menjamin pelaksanaan hak konstitusional Negara. Seluruh fakta yang mengemuka di dalam proses penghitungan suara maupun rekapitulasi itu sudah kami sampaikan di bawah sumpah,” kata mantan Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah itu.

Dalam persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres di Gedung MK, Senin, KPU menghadirkan 25 orang saksi yang merupakan anggota KPU tingkat

provinsi, kabupaten dan kota.Misalnya di KPU Banyuwangi terdapat

13.068 pemilih dalam DPKTb dengan jum-lah TPS di daerah tersebut sebanyak 3.139 TPS. Artinya, jika di rata-rata, dalam satu TPS terdapat sekitar empat orang pemilih yang menggunakan KTP.

Anggota KPU Banyuwangi yang bertin-dak sebagai saksi persidangan, Syaiful An-war, mengatakan keberatan terkait jumlah DPKTb tersebut muncul di tingkat kabu-paten.

“Pada hari pelaksanaan pemungutan suara sampai proses rekapitulasi di PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) tidak ada persoalan. Keberatan baru muncul di tingkat kabupaten yakni dari terkait DPKTb yang melebihi tiga persen,” jelasnya.

=ANT/FRANSISKA

KPU: Tak Ada Ketentuan Jumlah DPKTB

JAKARTA- Komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat Ida Budhiati, Senin, mengatakan tidak ada ketentuan terkait batas jumlah daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) atau pemilih pengguna KTP yang belum terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

ant/vitalis yogi trisna SENGKETA PILPRES. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kanan) mengikuti sidang kode etik bersama Dewan Kehormatan Pe-nyelenggara Pemilu (DKPP) di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (11/8). Sidang lanjutan oleh DKPP ini terkait oleh 14 aduan yang dilakukan oleh tim pasangan capres-cawapres, Prabowo Subijanto dan Hatta Rajasa terhadap KPU dan Bawaslu.

MUNAS GOLKAR

Ngabalin: Tidak Ada Upaya Jegal AgungJAKARTA-Politisi Golkar Ali Mochtar Ngabalin menegaskan pencopotan Agung Laksono dari posisi Wakil Ketua Umum Partai Golkar tidak dilandasi oleh upaya untuk menjegal yang bersangkutan dari bursa calon ketua umum.

“Tidak ada cerita seperti itu (menjegal Agung Laksono dalam bursa calon Ketua Umum Golkar). Ingat munas baru dilakukan 2015,” kata Ali Mochtar Ngabalin di Ja-karta, Senin.

Dia mengatakan pencopotan Agung Laksono dari posisi Wakil Ketua Umum Golkar lantaran Agung tidak mampu memposisikan diri sebagai pimpinan partai.

“Kalau Partai sedang fokus pada persidangan MK, lalu ada yang ber-bicara tentang munas, maka partai harus mengambil keputusan salah satunya pencopotan atau bahkan pemecatan,” tegas dia.

Mantan politisi Partai Bulan Bintang itu menilai seharusnya Agung Laksono dapat menunjuk-kan kepemimpinannya dengan menjaga marwah Golkar dan tunduk pada keputusan DPP Partai Golkar.

“Saat ini seluruh kader, pengu-rus, pimpinan Golkar sedang fokus pada persidangan di MK. Maka tidak ada yang fokus pada hal lain,” terang dia.

Dia mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan menda-patkan informasi bahwa surat kepu-tusan pencopotan Agung Laksono dari posisi Wakil Ketua Umum akan segera dilayangkan.

Sebelumnya beredar wacana pencopotan Agung Laksono dari Wakil Ketua Umum Partai Golkar lantaran dia dianggap sebagai orang yang kerap mengkritik langkah-langkah politik yang diambil DPP Partai Golkar.

Selain dikabarkan ikut mende-sak agar musyawarah nasional Golkar dilakukan tahun ini, Agung juga digadang-gadang sebagai calon kuat menjabat posisi Ketua Umum Golkar menggantikan Ical.

Seperti apa ujung polemik Mu-nas partai beringin ini? nampaknya baru akan terjawab pasti setelah MK menyelesaikan sidang sengketa pilpres 2014.

=ANT/RANGGA

Page 4: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 4 Nasional

“Tujuannya agar keamanan Ketua KPU terjaga, proses Pilpres 2014 dan pelantikan presiden ter-pilih tidak terganggu oleh manu-ver pengancam. Bareskrim jangan menganggap enteng ancaman ini. Jika Bareskrim terlambat bertin-dak dan Ketua KPU benar-benar diculik dipastikan kekacauan dan kerusuhan politik akan terjadi di indonesia,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Senin (11/8).

Dia berharap, Bareskrim se-cepatnya memproses laporan tersebut dengan cara memanggil,

memeriksa dan menahan Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta. “An-caman penculikan yang dilakukan Ketua Gerindra kepada Ketua KPU tidak bisa dianggap sepele, meng-ingat kasus penculikan masih merupakan sebuah kejahatan yang menakutkan di Indonesia,” katanya.

Seperti diberitakan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Tau-fik mengancam akan menangkap Ketua KPU Husni Kamil Malik. “Mengingat masih banyak aktivis yang diculik pada 1998 hingga kini belum kembali dan masih hi-

lang,” tuturnya.Sebab itu, lanjut Neta, anca-

man penculikan yang dilakukan Ketua Gerindra Jakarta itu adalah sebuah kejahatan politik tingkat tinggi.

Menurut Neta, ancaman ini jangan dilihat hanya sebagai sekadar gertakan sambal, tapi harus dilihat sebagai sebuah aksi kriminal politik yang tidak hanya mengancaman sistem demokrati-sasi.

“Lebih dari itu ancaman ini adalah sebuah sinyal bahwa ada pihak-pihak yang sedang beru-paya membangkitkan kekuatan masa lalu dengan aksi penculikan yang pernah mereka lakukan terhadap para aktivis politik. Se-hingga ancaman itu dalam rangka membangkitkan trauma politik massa lalu yang bisa mengganggu proses Pilpres 2014,” ungkapnya.

Neta menuturkan ancaman ini setidaknya akan membuat ta-kut orang-orang yang menangani proses pilpres 2014. Kemudian pada akhirnya bertujuan menga-

caukan pelantikan presiden ter-pilih.

Secara terpisah, Juru Bicara Jokowi-JK Khofifah Indar Par-awangsa menilai KPU sudah melaksanakan seluruh tahapan proses Pilpres 2014 sudah sele-sai dengan penetapan pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada 22 Juli lalu. Karena itu, ancaman Taufik tak akan mengubah kead-aan. “Soal ancaman itu tidak pantas dilakukan siapapun yang tidak puas terhadap hasil proses demokrasi,” ujar Khofifah.

Apalagi, mekanisme pemilu dipublikasikan secara terbuka dengan proses pengawasan ber-jenjang.

“Jika masih ditemukan ke-janggalan atas penyelenggaraan pemilu, ada mekanisme lain yang bisa ditempuh. Jadi, mari kita berdemokrasi dengan mematuhi konstitusi dan peraturan perun-dang-undangan, jangan mela-lui cara bernada ancaman dan kekerasan,” imbuhnya.

Sementara itu, Tim hukum Prabowo-Hatta, Habiburokhman akan melaporkan beberapa media yang telah menyebarkan fitnah terkait pernyataan M Taufik ke Mabes Polri. Pasalnya, M Taufik tidak pernah menyatakan akan melakukan penculikan terhadap Ketua KPU Husni Kamil Manik. “Kita akan melaporkan balik (ke polisi) beberapa orang dan media yang salah menuliskan tentang

statement beliau,” katanya.Habib menuturkan, dirinya

sudah menelpon Taufik dan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu me-negaskan tidak pernah mengata-kan akan soal penculikan.

Menurutnya, Taufik hanya akan menangkap Ketua KPU ka-rena sebagai orang nomor satu di lembaga paling utama penyeleng-gara Pemilu tersebut.

“Maksudnya adalah kami sedang melaporkan yang ber-sangkutan yakni Ketua KPU dalam kasus tindak pidana. Ya itu memang ada resiko penang-kapannya, pasal 401 KUHP yang dilaporkan pak Fadli Zon soal pembongkaran kotak suara,” tu-turnya.

Lebih jauh, Habib menga-takan, statement Taufik terkait penangkapan adalah mengaman-kan. Menurutnya, menangkapnya juga sesuai prosedur dan bukan pribadi yang akan melakukan penangkapan. “Tapi pihak ke-polisian yang melakukan. Karena memang sudah ada yang dilapor-kan,” ucapnya.

Meski mengaku akan mel-aporkan media yang salah mem-beritakan, Habib belum mau membeberkan siapa-siapa saja. “Kita lagi verifikasi, saya lagi sibuk di sini (MK). Ada beberapa media TV, ada media cetak, yang akan dilaporkan ke Mabes Polri,” katanya.

=GAM/ABD

KPU Laporkan Ketua DPD Gerindra

JAKARTA-Indonesia Police Watch (IPW) men-dukung langkah 7 komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaporkan Ketua DPD Gerindra Jakarta M. Taufik ke Bareskrim Polri. Karena itu, Bareskrim Polri harus segera memproses kejahatan politik tingkat tinggi ini, dengan cara memanggil dan segera menahan pelaku pengan-caman dengan pasal berlapis.

IPW Desak Polri Segera Lakukan Penangkapan

SENATOR AS TEMUI PIMPINAN MPR

Senator Amerika Serikat John McCain (kiri) bertemu dengan Ketua MPR Sidarto Dhanusub-roto (kanan) untuk membahas permasalahan parlemen kedua negara, Jakarta, Senin (11/8). Pertemuan tersebut selain membahas parlemen, kerja sama bidang pertahanan serta peningkatan ekonomi, juga membicarakan isu gerakan radikal ISIS.

ant/yudhi mahatma

Page 5: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-PT Mandiri Manaje-men Investasi menilai, perang suku bunga deposito di industri perbankan telah mengganggu kinerja penghimpunan dana melalui investasi reksa dana. Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara, karena maraknya penempatan dana di deposito lebih bersifat jangka pendek.

Head of Research Mandiri Investasi, Yusuf Winoto menegaskan, sejauh ini perang suku bunga deposito telah meng-hambat manajer investasi dalam upayanya mencari investor-investor di reksa dana. “Perang suku bunga sudah menghambat. Karena, investor lebih tertarik di deposito, tetapi kan deposito lebih ke short term,” jelas Yusuf dalam acara peluncuran tiga produk reksa dana terbuka oleh Mandiri Investasi di Jakarta, Senin (11/8).

Namun demikian, jelas dia, jika dilihat dari sisi keuntungan dalam kurun waktu yang panjang, penempatan dana di reksa dana masih tetap lebih menguntungkan daripada deposito. “Jadi untuk berinves-tasi, seharusnya investor juga memperha-tikan kondisi perekonomian yang sedang berkembang,” katanya.

Dia berharap, dengan ketidakpastian ekonomi di tingkat global, seharusnya in-vestor menempatkannya pada produk inv-estasi jangka panjang. “Kalau proses poli-tik (pemilihan umum presiden) di dalam negeri selesai dengan baik, seharus inves-tor bisa memilih produk reksa dana. In-vestor harus benar-benar teliti menyikapi situasi ekonomi global maupun dalam negeri,” tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia (BI) (14/8) mendatang, dia mengatakan tidak akan berdampak besar terhadap laju IHSG di pekan ini. Pasalnya, sejauh ini pasar sudah beranggapan bahwa BI Rate akan tetap berada di level 7,5 persen. “Keputusan mengenai BI Rate nanti tidak

akan mengubah banyak situasi di pasar saham. Karena, pelaku pasar sudah men-gantisipasi di angka 7,5 persen,” ujarnya.

Meski pada tahun ini BI Rate mengala-mi kenaikan, kata Yusuf, pasar juga sudah memperkirakan bahwa angkanya tidak lebih dari 7,75 persen. “Sekarang ini orang sudah memegang range BI Rate di tahun ini sekitar 7,5-7,75 persen. Jadi, langkah-langkah antisipasi sudah dimiliki oleh pelaku pasar,” paparnya.

Menurut Yusuf, fluktuasi IHSG yang berpotensi melemah, justru lebih dipen-garuhi oleh kondisi eksternal, situasi geo-politik di Irak, Ukraina, ekonomi Amerika Serikat dan Eropa serta kondisi di China. “Kalau pemilu presiden sudah dianggap berjalan kondusif, dan Komisi Pemilihan Umum juga sudah memutuskan peme-nang pilpres,” kata Yusuf.

Dia memperkirakan, posisi BI Rate di tahun ini masih bisa berada di angka 7,75 persen, sedangkan IHSG masih bisa men-embus 5.200. “Tetapi, diperkirakan BI Rate hingga akhir 2014 lebih kuat untuk tetap berada di 7,5 persen,” imbuhnya. =GAM

Perang Bunga Deposito Ancam Reksa Dana

PEMBANGUNAN EKONOMI

BI-Pemerintah Gelar Rapat Soal Reformasi Struktural

JAKARTA-Bank Indonesia (BI), Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan rapat koordinasi pembahasan kelanjutan agenda refor-masi struktural dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi regional. Rapat tersebut menelaah berbagai respon kebija-kan baik jangka menengah maupun jangka panjang, khususnya terkait peningkatan daya saing ekspor manufaktur, percepatan pembangunan infrastruktur dan pengem-bangan permbangunan berwawasan maritim, termasuk penguatan lingkungan pendukung (enabling environment) di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Dalam keterangan pers-nya, Direktur Eksekutif BI Tirta Segara mengatakan, rapat tersebut menghasilkan sejumlah komitmen kebijakan unntuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi. “Komitmen tersebut tidak hanya melibat-kan pemerintah pusat dan Bank Indo-nesia, tetapi juga Pemerintah Daerah. Implementasi dari komitmen tersebut akan menjadi kunci bagi percepatan pem-bangunan ekonomi regional ke depan,” jelasnya di Jakarta, Senin (11/8).

Wakil Pemerintah Pusat yang hadir meliputi Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sementara itu, wakil Pemerintah Daerah yang ikut serta yaitu Asosiasi Pemerinta-han Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Asosiasi Pemer-intahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Lebih lanjut, BI meminta pemerintah untuk dapat melakukan pengkajian ulang terkait pengelolaan komponen harga pangan bergerak (volatile food) yang se-lama ini menjadi pemicu utama pening-katan laju inflasi. “Khusus untuk inflasi, kami melihat inflasi di bulan Juli (2014) kondisinya memang cukup tinggi, lebih tinggi dari yang diperkirakan,” ujarnya.

Agus menjelaskan, pemerintah perlu untuk melakukan kajian secara khusus terhadap pengelolaan volatile food. “Untuk itu, kami mengharapkan inflasi di 2014 tetap ada pada kisaran 4,5% plus minus 1%,” tukasnya.

Sedangkan berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen pada Juli mencapai 0,93% month-to-month (mtm). Sementara, secara tahunan inflasi mencapai 4,53%.

Adapun komponen volatile food menyumbang 2 (mtm) terhadap inflasi Juli 2014, komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) men-capai 1,32% dan inflasi komponen inti tercatat sebesar 0,52%. =GAM

ant/muhammad adimaja OLAK PEMBATASAN SUBSIDI BBM. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung ESDM, Jakarta, Senin (11/8). Mereka menuntut pemerintah tidak mencabut subsidi BBM jenis solar dan premium serta mengambil alih sumber daya migas dari pengusaha swasta dan asing.

Page 6: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA-Hingga Juni 2014 BPK telah menyampaikan informasi adanya unsur pidana kepada instansi yang berwenang dengan menyampaikan sebanyak 223 surat yang mengungkapkan 437 temuan.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) bersama Kepolisian Repub-lik Indonesia, Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksana-kan rapat koordinasi mengenai optimalisasi hubungan koordinasi antara BPK dengan aparat penegak hukum (APH).

Persoalan yang dibahas dalam rapat koor-dinasi tersebut adalah “Penanganan Hasil Pemeriksaan BPK Berindikasi Kerugian Ne-gara/Daerah dan/atau Unsur Pidana yang dis-

ampaikan kepada Aparat Penegak Hukum”. Berdasarkan data BPK hingga Juni 2014, telah menyampaikan informasi adanya unsur pidana kepada instansi yang berwenang den-gan menyampaikan sebanyak 223 surat yang mengungkapkan 437 temuan.

Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal BPK, Hendar Ristriawan di Jakarta, Senin (11/8).

Berdasarkan data pemantauan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK yang berindikasi tindak pidana yang dilapor-kan kepada APH menunjukkan, bahwa sam-pai dengan Juni 2014 BPK telah menyampai-kan informasi adanya unsur pidana kepada instansi yang berwenang dengan menyam-paikan sebanyak 223 surat yang mengung-kapkan 437 temuan yang mengandung unsur pidana senilai Rp33,3 triliun dan USD840,9 juta.

Dari jumlah temuan tersebut, sebanyak

42 temuan telah ditindaklanjuti oleh APH dengan pelimpahan kepada APH dibawahnya atau APH lain.

Menurutnya, sebanyak 93 temuan telah dilakukan penyelidikan, 65 temuan telah di-lakukan penyidikan, 21 temuan telah dilaku-kan penuntutan dan proses peradilan, 131 temuan telah dijatuhkan vonis pengadilan. “Lalu sebanyak 15 temuan dihentikan den-gan surat perintah penghentian penyidikan (SP3), sebanyak 10 temuan belum diperoleh data tindak lanjutnya, dan sebanyak 60 te-muan belum ditindaklanjuti,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menegaskan, belum op-timalnya tindak lanjut atas temuan BPK oleh APH, disebabkan karena kurangnya ke-samaan pemahaman antara BPK dan APH mengenai aspek perbuatan melawan hukum dalam ranah hukum pidana terkait tindak pi-dana korupsi dan hukum adminstrasi.

=GAM

BPK Temukan 437 Unsur Pidana Senilai Rp33,3 T

INDUSTRI KEUANGAN

OJK Bentuk KPJKSJAKARTA-Dewan Komision-er Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Peraturan Dewan Komision-er OJK tentang pembentukan Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS).

KPJKS dibentuk untuk memenuhi kebutuhan perlunya koordinasi yang efektif serta sin-ergi secara eksternal dan internal baik lintas lembaga juga lintas sektor. “OJK terus mendorong percepatan dan kualitas pengem-bangan industri jasa keuangan syariah agar dapat berkontribusi lebih maksimal dalam perekono-mian nasional.

Hal ini sesuai dengan ke-wenangan yang diatur dalam UU No.21 tahun 2011 tentang OJK,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 1 OJK, Mulya E. Sire-gar di Jakarta, Senin (11/8).

Menurutnya, industri jasa keuangan syariah nasional seba-gai industri yang baru bertum-buh memerlukan dukungan dari otoritas dan stakeholders terkait. Dukungan tersebut sangat diper-lukan dalam rangka pengemban-gan dan penyempurnaan regulasi dan sistem pengawasan yang efektif, infrastruktur keuan-gan yang lengkap dan berbagai kegiatan edukasi, pengembangan pasar dan perlindungan kon-sumen yang komprensif.

Koordinasi dan sinergi antara OJK dengan lintas lembaga pembuat kebijakan diharapkan dapat tercipta dengan baik di antara lembaga terkait yang menjadi unsur anggota di dalam KPJKS. Koordinasi internal antarkompartemen di dalam OJK dalam pengembangan sek-tor jasa keuangan syariah yang terdiri dari perbankan, industri jasa keuangan syariah non-bank dan pasar modal syariah juga diharapkan dapat berjalan secara sinergis dan terintegrasi.

Dia menjelaskan KPJKS me-miliki fungsi pokok memberikan masukan dan rekomendasi kebi-jakan yang bersifat strategis dan operasional di bidang pengemban-gan sektor jasa keuangan syariah kepada OJK dan lembaga pemerin-tah dan non-pemerintah terkait.

KPJKS beranggotakan 24 orang dari internal dan eksternal OJK dengan ketua komite adalah Ketua Dewan Komisioner OJK.

=GAM

ant/iggoy el fitra IKAN MATI. Petani keramba melintas di antara ikan-ikan yang mati di Danau Maninjau di Jorong Alai, Nagari Koto Malintang, Tanjungraya, Agam, Sumbar, Senin (11/8). Sebanyak 350 ton ikan mas dan nila keramba jaring apung Danau Maninjau tepatnya di Alai dan Muko-muko mati mendadak akibat permu-kaan air panas dan dasar perairan dingin sehingga terjadi pembalikan arus.

Page 7: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogya-karta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Mencari Keadilan

Salam Songkem

idang lanjutan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2014 di

MK terus berlangsung. Untuk sidang yang ketiga, MK memeriksa 75 orang saksi yang diajukan oleh pihak pemo-hon (kubu Prabowo-Hatta), termohon (KPU), dan terkait (kubu Jokowi-JK). Cukup jadi indikator perjuangan me-negakkan keadilan menjadi beban yang sangat berat di negeri ini.

Akan tetapi, kasus penegakan keadilan bukanlah beban politik, melainkan beban hukum yang harus diberikan seadil-adilnya oleh Hakim Mahkamah Konstitusi terhadap pihak-pihak yang terlibat sengketa, dengan memerhatikan bukti-bukti dan kesaksian dalam sidang.

Kubu pemohon kiranya sedang menampakkan usahanya mencari keadilan melalui jalur MK. Untuk tidak menyebutkan tidak bisa me-nerima kekalahan. Dapat dipaha-mi sikap menempuh jalur hukum karena merasa ada kecurangan dan ketidakberesan lainnya dalam penyelenggaraan pilpres. Namun termohon pun merasa berada di pihak yang telah menyelenggarakan pilpres secara benar sesuai peratu-ran. Begitu juga pihak terkait pun, tentu tidak akan menerima apabila kemenangan yang telah diraihnya sesuai penetapan KPU dicongkel dan hendak direbut pihak lawan. Pendek kata, masing-masing yang terlibat sengketa, saat ini sedang berjuang meyakinkan para hakim MK, yang bukan semata-mata men-cari kebenaran, karena bukan mus-tahil ada manipulasi dalam pros-esnya selama ini.

Selama kebenaran masih ditut-up-tutupi dengan kebohongan yang dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seolah-olah kebenaran yang nyata, maka pilpres dan semua pros-es yang menyertainya sebelum dan sesudahnya hanya menjadi beban politik yang sangat berat. Apalagi bagi pihak-pihak yang tidak bisa me-nerima kenyataan yang terjadi, baik berupa kemenangan maupun kekala-han dalam pilpres 2014, dipastikan beban mencari keadilan hingga di MK pun terasa sangat berat, seperti halnya Hakim dalam memberi putu-san yang tepat dan memberi kepua-san hukum.(*)

Refungsionalisasi peran perlu diatur

kembali, BUMN kita tidak perlu banyak, perlu direvitalisasi

ke arah pengelolaan yang lebih profesion-al. Fungsinya lebih diarahkan kepada

hajat hidup kepent-ingan orang banyak.

Menata Ekonomi

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Indonesia memiliki tiga pi-lar ekonomi yaitu “BUMN, swasta, dan koperasi”. Ketiga

pilar ekonomi merupakan infra struktur perekonomian Indone-sia sesuai pasal 33 UUD 1945. Idealnya ketiga tertata sesuai cita-cita untuk apa negara ini didirikan. Karena itu, ketiganya harus menjadi pilar sistem pere-konomian sebagai manifestasi usaha bersamaberdasarkan asas kekeluargaan. Ketiganya harus mampu mewujudkan cita-cita, bahwa cabang-cabangproduksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.

Ketiga pilar itu harus mam-pu mewujudkan bumi, air dan kekayaan alam yang terkand-ung didalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Semuanya diselengga-rakan atas demokrasi ekonomi, dengan prinsip kebersamaan, efesien, berkeadilan, berkelan-jutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga ke-

majuan dan kesatuan ekonomi nasional. Pembenahan BUMN harus sesuai amanat dan tidak terlepas dari pemberian dua pilar perekonomian Indone-sia lainnya, yaitu swasta dan koperasi.

BUMN kita gagal me-nyelenggarakan penguasaan bumi, air dan kekayaan alam Indonesia, dari sekedar air minum sampai minyak. Hajat hidup orang banyak direbut pe-nyelenggaraannya oleh asing. Dunia usaha swasta kita justru lebih mengacu ke konglomerasi, kepemilikan perorangan dan tidak mengindahkan prinsip ke-bersamaan, sementara koperasi kita sulit berkembang. Cita-cita kemandirian, demokrasi ekono-mi, terwujudnya keadilan sosial menjadi kian jauh. Benar, kita telah menikmati pertumbuhan ekonomi, tetapi kemiskinan justru bertambah. Inilah indi-kasi kian lebarnya kesenjangan sosial. Pertumbuhan yang kita nikmati tidak terbagi secara adil.

Karena itu wajar, banyak kri-tik ditujukan pada BUMN kita. Selain dianggap “sapi perah” de-partemen terkait, tidak efesien, tidak professional, jumlahnya-terlalu banyak. Peran BUMN juga bidang usahanya cukup luas, dari minyak sampai hotel dan supermarket. Selain itu juga sering tumpang tindih sehingga tidak ekonomis. Pada sektor far-masi, ada tiga BUMN yang ber-saing dipasar. Wajar jika setiap menteri Negara BUMN baru mencanangkan penataan kem-bali BUMN kita.

Pada sektor swasta, dengan berbagai fasilitas yang dinikma-ti, konglomerasi tumbuh cepat, meski keberadaannya amat raw-an. Saat Indonesia ditempa kri-sis ekonomi (1998), sektor swas-ta juga punya andil besar dalam terjadinya krisis dengan utang-utang luar negerinya. Program BLBI yang dimaksudkan menga-tasi krisis, diselewengkan oleh para konglomerat sekte “hitam” itu.

Koperasi kita sering dikri-tik berjalan di tempat. Tidak jarang justru mengemban citra

buruk, disebabkan tidak mampu memegang amanah bantuan yang diberikan pemerintah. Selain itu, juga sering dikri-tik sebagai lembag sosial, bu-kan lembaga ekonomi. Wajar jika koperasi kita berkembang sebisanya, lalu justru menjadi beban masyarakat maupunne-gara. Tidakkah semua opini ini menegaskan perlunya penataan ketiga pilar perekonomian Indo-nesia itu?

Refungsionalisasi peran perlu diatur kembali, BUMN kita tidak perlu banyak, perlu direvitalisasi ke arah pengelo-laan yang lebih profesional. Fungsinya lebih diarahkan ke-pada hajat hidup kepentingan orang banyak. Jika hajad hidup orang banyak misalnya keseha-tan, pendidikan, transportasi rakyat diserahkan ke mekan-isme pasar, akan menjadi be-ban berat bagi rakyat. Disinilah kehadiran BLU (Badan Layanan Umum) diperlukan.

Swasta selayaknya diarah-kan lebih pada kepemilikan ber-sama, misalnya melalui koperasi karyawan perusahaan terkait. Kepemilikan perorangan, selain membuka peluang tumbuhnya kesenjangan kaya miskin, juga resiko penyalah gunaan kemu-dahan yang diberikan pemer-intah, contohnya BLBI. Seba-liknya, dengan kepemilikan oleh karyawan tempat kerja, akan tumbuh mekanisme kontrol in-ternal yang kuat terhadap ke-mungkinan penyalahgunaan. Perusahaan juga kian mening-kat daya saingnya, selain akan menjamin tumbuhnya prinsip kebersamaan dan terwujudnya

keadilan sosial.Koperasi dikembangkan pada

usaha sejenis, termasuk di ling-kungan usaha kecil dan menen-gah. Kredit mikro, yang selama ini diberikan pada UMKM, selay-aknya diberikan pada kelompok usaha sejenis agar tetap eksis dan berkembang. Sukses model Muhammad Yunus (Grament Bank)di Banglades pada dasarn-ya adalah pembinaan kelompok usaha mikro dengan pendekatan usaha sejenis (koperasi) masa depan.

Kesabaran, ketahanan dan kemampuan daya saing kita se-dang diuji. Akankah kita kian jauh atau kembali ke amanat konstitusi, meskipun secara ber-tahap? Tidak berlebih, kita harus menyepakati kembali theroad map, peta jalan yang harus dila-lui dalam mewujudkan cita-cita untuk apa negara ini didirikan, agar kita bisa mandiri.

Pembenahan BUMN tampaknya akan lebih

mendapatkan perha-tian serius, itu terlihat

selain melakukan pembenahan manaje-

men, juga penggabun-gan dan privatisasi

secara besar-besaran.Dengan privatisasi di-harapkan mampu me-

nambah penerimaan negara, cukupkah

membenahi BUMN, tanpa menyentuh pilar

lainnya?

7

Page 8: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Harga gula akan bagus jika barang yang ditawar-kan di pasar jumlahnya lebih sedikit dibanding

permintaan. Oleh karena itu, kuncinya ada pada pengendalian stok, ter-

masuk mencegah rembe-san gula rafinasi ke pasar

eceran,”

Adig SuwandiSenior AGI

KOMODITAS

Pemerintah Lebih Intensif Kendalikan Stok Gula

ant/andreas fitri atmokoINDUSTRI GULA TUMBU. Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Gula Tumbu di kawasan Bae, Kudus, Jateng, Senin lalu. Gula tumbu yang berbahan baku tebu dan dipasarkan ke sejumlah dareah di Pula Jawa itu dijual Rp 130 ribu per keranjang.

SURABAYA - Senior Advisor Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Adig Suwandi mengemukakan pemerintah seharusnya lebih in-tensif dalam melakukan pengen-dalian stok di pasar agar harga gula lokal bisa lebih bagus dan menguntungkan petani maupun produsen.

"Harga gula akan bagus jika barang yang ditawarkan di pasar jumlahnya lebih sedikit diband-ing permintaan. Oleh karena itu, kuncinya ada pada pengenda-lian stok, termasuk mencegah rembesan gula rafinasi ke pasar eceran," kata Adig Suwandi di Surabaya, Senin (11/8).

Ia mengatakan hal itu me-nanggapi keputusan pemerin-tah menaikkan harga patokan petani (HPP) gula kristal putih, dari Rp 8.250 menjadi Rp 8.500 per kilogram yang diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 45/M-DAG/PER/8/2014.

Kendati ada penetapan HPP, lanjut Adig, harga riil tetap dis-erahkan pada mekanisme pasar melalui proses lelang atau ten-der.

"Namun, HPP itu setidaknya bisa menjadi acuan bagi peda-gang saat melakukan penawaran harga pada proses lelang, se-hingga diharapkan harga pena-waran tidak lebih rendah dari Rp8.500 per kilogram," tambah mantan sekretaris perusahaan PTPN XI (Persero) itu.

Adig juga mengingatkan

perlunya penegakan hukum ter-hadap pihak-pihak yang terbukti memperdagangkan gula rafinasi tidak sesuai peruntukannya (in-dustri makanan dan minuman) atau ke pasar eceran, sehingga mengakibatkan harga gula lokal anjlok.

"Penyebab anjloknya harga gula pada awal musim giling hingga beberapa pekan terakhir, salah satunya karena masih ban-

yaknya gula rafinasi yang ber-edar di pasar bebas. Selain juga stok gula hasil giling 2013 yang masih melimpah dan belum ter-jual," ujarnya.

Menteri Perdagangan Mu-hammad Lutfi mengatakan ke-naikan besaran HPP gula ber-tujuan meningkatkan insentif

kepada petani agar lebih berse-mangat untuk menanam tebu, sehingga kesejahteraan dan pen-dapatannya dapat lebih mening-kat.

"Namun demikian, HPP bu-kan satu-satunya instrumen yang dapat mendukung kesejah-teraan petani gula, peningkatan rendemen dan revitalisasi pabrik gula menjadi hal yang tidak kalah penting dalam mening-katkan produktivitas guna men-dukung kemajuan industri gula dalam negeri dan kesejahteraan petani," ujar Lutfi.

Selain menetapkan HPP, pamerintah melalui Surat Men-teri Perdagangan Nomor 915/M-DAG/SD/8/2014 tanggal 8 Agus-tus 2014, juga memberikan instruksi kepada 11 importir/produsen gula kristal rafinasi.

Instruksi itu menyebutkan importir/produsen rafinasi ha-nya diperbolehkan menyalur-kan secara langsung kepada in-dustri makanan dan minuman dan tidak menggunakan jasa distributor, serta Surat Persetu-juan Impor yang telah diberikan kepada importir sebanyak 502,3 ribu ton.

"Diharapkan instruksi ini da-pat ditaati sehingga penyaluran gula rafinasi sesuai peruntukan-nya, yaitu untuk kebutuhan in-dustri makanan minuman dan tidak merembes ke pasar kon-sumsi," tegas Lutfi.

= ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK

Anggaran Dolly Rp 8,6 M

Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan bahwa anggaran Rp 8,6 miliar itu selain untuk pembebasan lahan, juga untuk pemberdayaan masyarakat, yang nilainya men-capai Rp 100 juta.

"Alokasi anggaran terse-but sebagai tindak lanjut dari penutupan lokalisasi," katanya (11/8).

Selain itu, lanjut dia, pemkot juga menganggarkan dana untuk penataan tempat usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan. Hanya saja alokasinya dari data yang diperoleh tidak dijelaskan secara perinci.

Menurut dia, anggaran tindak lanjut dari penutupan Dolly me-mang harus ada.

Kendati demikian, Reni mengharapkan Pemkot Surabaya membuat rencana strategis yang baik agar alokasi anggaran yang relatif cukup besar tersebut bisa diimplementasikan.

Dari sejumlah anggaran yang digelontorkan, kata dia, sebagian besar untuk kepentingan pembe-basan lahan dan sentra pedagang

kaki lima (PKL)."Yang besar anggaran itu

terserap untuk pembebasan la-han dan bangunan serta penyedi-aan untuk PKL," katanya.

Kalangan anggota DPRD Kota Surabaya masih akan memper-tanyakan rasionalitas besaran anggaran yang akan dikucurkan. Jika besarannya tepat sasaran dan mendesak penggunaannnya, akan segera disetujui.

"Di Banggar (Badan Ang-garan) nanti kita lihat apakah nilainya masuk akal," kata alum-nus Institut Tehnologi Sepeluh Nopember Surabaya ini.

Reni Astuti mengatakan, meski pemerintah kota telah mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan, Komisi C mengingatkan Pemkot Surabaya agar tidak ada kesalahpaha-man masyarakat bahwa pemkot membeli seluruh lahan yang ada di Dolly.

"Pemkot harus menjelaskan, dengan pembebasan lahan, ada kekhawatiran masyarakat asli akan terusir dari situ," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mengalokasikan anggaran untuk merevitalisasi kawasan eks Dolly dan Jarak dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2014 sebesar Rp 8,6 miliar.

ant/suryantoDOLLY. Sejumlah orang berdiri di depan salah satu wisma di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, beberapa waktu lalu.

Page 9: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 9Lintas Jatim

3 Alasan untuk Kenaikan Elpiji 12 Kg

"Temuan BPK menunjuk-kan kerugian Pertamina terkait subsidi untuk elpiji 12 kilogram itu mencapai Rp 5,3 triliun pada tahun lalu atau dalam lima tahun terakhir mencapai Rp17 triliun," kata Manajer Media Pertamina Adiatma Sardjito di Surabaya, Senin (11/8).

Dalam sosialisasi gas elpiji 12 kilogram di kampus B Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ber-sama pengurus harian YLKI Tulus Abadi, ia menjelaskan "perintah" BPK itu harus dipenuhi dan bila tidak dipenuhi akan berurusan dengan KPK.

"Apalagi, UU 19/2003 tentang

BUMN mengatur BUMN itu tidak boleh rugi, karena itu kami mela-kukan penyesuaian harga dan hal itu dilakukan hanya untuk elpiji 12 kilogram, sedangkan elpiji 3 kilogram tidak ada penyesuaian harga sama sekali," katanya.

Menurut dia, potensi kerugian negara itu akan diatasi dengan penyesuaian harga secara berta-hap dalam 3-4 kali kenaikan per semester. "Kenaikannya berkisar Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per kilogram," katanya.

Dengan kenaikan harga sebesar itu, maka kenaikan tahap pertama untuk harga elpiji 12 kilogram berkisar dari Rp 95 ribu

menjadi Rp 120 ribu. Untuk gas elpiji lainnya tidak ada kenaikan harga, karena Pertamina secara umum sebenarnya sudah untung.

Namun, pihaknya belum dapat menentukan waktu untuk kenaikan harga itu. "Kami hanya bisa pastikan bahwa kenaikan akan dilakukan dalam waktu dekat, bisa jadi tahun ini," katanya dalam acara yang diawali dengan paparan dari Tim Sosialisasi Penyesuaian Harga Elpiji 12 Kg, Willy Kurni-awan dan Arif Rahman.

Tentang dampak kenaikan harga elpiji 12 kilogram, ia menyatakan dampak kenaikan harga elpiji 12 kilogram itu tidak akan berpengaruh besar, karena pengguna elpiji 12 kilogram ha-nya 17,5 persen dan umumnya dari kalangan menengah ke atas.

"Yang akan kita antisipasi adalah kemungkinan migrasi dari pengguna elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram, karena itu kami akan

melakukan sistem monitor elpiji 12 kilogram atau disingkat simolek melalui sebuah tim. Kami juga berharap laporan masyarakat lewat 021-500-000," katanya.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mendeteksi dan menyelidikan tindak kriminal, se-perti penimbunan, oplosan, atau penyuntikan tabung elpiji dari 3 kilogram ke 12 kilogram.

Sementara itu, Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menje-laskan kenaikan harga elpiji 12 kilogram harus diikuti dengan perbaikan tata niaga, misalnya penjualan elpiji tertentu dalam pasar tertutup, disparitas harga diperkecil dengan PSO, dan per-baikan jalur distribusi.

"Perbaikan jalur distribusi itu bisa dilakukan dengan pem-bangunan kilang minyak untuk mengantisipasi naiknya impor akibat kebutuhan yang mencapai

1,3 juta barel gas perhari diband-ingkan dengan ketersediaan Pertamina yang hanya 800 ribu barel gas perhari," katanya.

Namun, rencana pem-bangunan kilang minyak itu "dipotong" pemain asing yang ingin mengeruk keuntungan dari "pasar" Indonesia melalui kerja sama dengan menteri atau pejabat terkait, meski pemerintah sudah menyediakan anggaran Rp 130 triliun untuk kilang itu, tapi tiba-tiba dibatalkan.

"Selain itu, perbaikan jalur distribusi juga harus dilakukan dengan pembangunan stasiun gas terdekat, sehingga jangan sam-pai kebutuhan gas untuk Papua dipasok dari Surabaya, sehingga biaya transportasi menjadi mahal, mungkin bisa dari wilayah yang lebih dekat. Bisa juga pemerintah memberikan PSO untuk wilayah tertentu," katanya.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Pertamina mengungkap tiga alasan kenai-kan harga elpiji 12 kilogram, yakni hasil audit BPK terkait temuan kerugian negara, pengabaian temuan BPK bisa mendorong pimpinan Pertamina berurusan dengan KPK, dan UU BUMN mengatur BUMN tidak boleh rugi.

ant/dedhez anggaraTAMBAH PASOKAN ELPIJI. Petugas mendistribusikan tabung gas tiga kilogram kepada pengecer di desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (17/7). Pertamina menambah pasokan elpiji tiga kilogram sebanyak 2,95 juta tabung untuk wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi bahan bakar selama bulan puasa hingga Lebaran.

Page 10: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Sekarang kami mengerah-kan perwira polisi turun ke sekolah. Mereka menjadi inspektur upacara yang

diadakan tiap Senin pagi. Perwira polisi mulai Kapol-res, kepala bagian, kepala satuan hingga kepala ke-

polisian sektor secara rutin melakukan pendekatan

seperti ini dengan menjadi inspektur upacara di se-

kolah,”

AKBP M Sabilul AlifKapolres Bondowoaso

ant/syaiful arif

FKUB JOMBANG TOLAK ISIS Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jombang bersama tokoh agama, menggelar deklarasi bersama penolakan ideologi Islamic State of

Iraq and Syria (ISIS) di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan, Jombang, Jawa Timur, Senin (11/8). Paham radikalisme tersebut berbahaya bagi kesatuan dan persatuan bangsa. ISIS sangat bertentangan dengan keyakinan dan ajaran ahlus sunnah wal jamaah.

Jauhkan Pelajar dari ISIS

"Sebagai generasi penerus bangsa, para pelajar ini harus terjaga dari paham-paham yang mengingkari dasar negara Pan-casila," kata Kapolres Bondow-oaso AKBP M Sabilul Alif di Bon-dowoso, Senin (11/8).

Mantan Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya itu menjelaskan, para pelajar harus sudah diajarkan sedini mungkin mengenai adanya paham atau al-iran agama yang radikal dan ber-bahaya bagi keutuhan NKRI.

"Dengan tahu sejak dini, mereka tidak perlu sampai ter-hasut. Sebagai agen perubahan, para pemuda seharusnya turut menyosialisasikan bahaya al-iran radikal ini di masyarakat,"

ucapnya.Kapolres yang dikenal memi-

liki banyak terobosan untuk men-jamin terpeliharanya keamanan masyarakat itu mengemukakan bahwa dirinya berupaya untuk selalu mendekatkan anggota Polri dengan masyarakat.

"Sekarang kami mengerah-kan perwira polisi turun ke se-kolah. Mereka menjadi inspek-tur upacara yang diadakan tiap Senin pagi. Perwira polisi mulai Kapolres, kepala bagian, kepala satuan hingga kepala kepolisian sektor secara rutin melakukan pendekatan seperti ini dengan menjadi inspektur upacara di se-kolah," tuturnya.

Hanya saja, kata dia, kegiatan

turun ke sekolah itu tidak dilak-sanakan setiap pekan, melainkan setiap bulan sekali. Terlibatnya perwira Polri dalam upacara di

sekolah itu merupakan salah satu cara dari sekian program Polres Bondowoso untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

"Kami sebagai polisi in-gin semua elemen masyarakat menjadi sahabat dekat polisi, tak terkecuali para pelajar. 'Im-age' polisi yang eksklusif sudah mesti ditinggalkan dan diganti dengan 'image' yang ramah ser-ta bersinergi dengan siapa saja," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat, ter-masuk para siswa, adalah bagian dari sistem deteksi dini adanya gangguan keamanan dan keterti-ban. Para pelajar bisa menjadi in-forman polisi serta benteng awal terkait pemeliharaan keamanan lingkungan.

"Saat semua pihak sudah bersinergi, maka tidak ada yang diuntungkan kecuali masyarakat itu sendiri," katanya, menegas-kan.

= ANT/AMASUKI M ASTRO/DIK

BONDOWOSO - Kepolisian Resor Bondowoso, Jawa Timur, ikut membentengi para pelajar dari pengaruh ideologi radikal, seperti "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah, dengan melibatkan perwira pada upacara bendera.

JARINGAN RITEL MODERN

Pasar Lokal Diperkuat

SURABAYA - Produsen agribisnis di Jawa Timur, PT Mitratani Dua Tujuh, terus memperkuat pasar lokal untuk pemasaran berbagai produk bumbu dan sayuran siap saji melalui jaringan ritel modern yang tersebar di berbagai da-erah.

Direktur PT Mitratani Dua Tujuh, Wasis Pramono, ke-tika dihubungi dari Surabaya mengemukakan sekitar 800 kil-ogram produk kedelai edamame perusahaannya didistribusikan ke jaringan ritel modern Seven Eleven yang mempunyai 140 outlet di sejumlah kota besar pada setiap pekan.

"Kami juga sudah me-nyuplai produk ke jaringan ritel modern lainnya melalui distributor. Hingga saat ini, kami memiliki sekitar 20 mitra konsumen besar di Indonesia," katanya.

Untuk pasar lokal, salah satu anak perusahaan PT Perke-bunan Nusantara X (Persero) itu, menargetkan penjualan kedelai edamame sebanyak 1.000 ton pada tahun ini, naik dibanding realisasi tahun 2013 sejumlah 623 ton.

"Fokus kami memang masih ekspor, karena permintaan sayuran dengan standar bagus di luar negeri memang cukup tinggi," ujar Wasis.

Pasar ekspor utama produk sayuran Mitratani adalah Jepang, selain juga sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah. Tahun ini, perusahaan menargetkan ekspor sekitar 6.700 ton produk edamame dan 1.500 ton komoditas okra, dengan proyeksi pendapatan lebih kurang Rp130 miliar.

Mitratani Dua Tujuh yang berpusat di Jember, Jawa Timur, memproduksi 39 produk bumbu dan sayuran siap saji, mulai dari bumbu rendang, sup, cap cay, hingga sambal goreng. Bumbu dan sayur beku itu khusus di-pasarkan ke perusahaan pertambangan yang terletak di pedalaman dan lepas pantai untuk konsumsi ribuan kar-yawannya.

"Untuk bumbu dan sayur siap saji ini, kami rutin me-nyuplai PT Freeport Indonesia. Pesanan ke lokasi pertamban-gan Freeport bisa mencapai ratusan ton dan tahun lalu nilai pesanannya mencapai Rp 11 miliar," tambah Wasis Pramono.

= ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 11Lintas Jatim

KRIMINAL

Suami Pemacok Istri itu SudahDiringkus

PACITAN - Tim buru sergap Polres Pacitan, Jawa Timur akhirnya menang-kap Maino (40), oknum suami yang diduga tega membacok istrinya sendiri, karena cemburu.

"Pelaku kami tang-kap di wilayah Solo, Jawa Tengah, setelah hampir sepekan dinyatakan bu-ron," kata Kasubbag Humas Polres Pacitan, AKP Ru-dito Kukuh Basuki, Senin (11/8).

Peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam (golok) itu terjadi pada Rabu (6/8) di teras rumah keluarga korban Wiji Astuti (35) di Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Pacitan.

Tidak hanya memba-cok Wiji, istrinya, Maino yang saat itu bertandang sembari menghunus golok juga sempat melukai kakak iparnya, Sumarni (40) yang mencoba melerai.

Aksi brutal Maino berhenti setelah Wiji dan Sumarni berteriak minta pertolongan warga sekitar.

Kedua korban dis-elamatkan, namun Maino kabur. Polisi yang membu-runya sempat melacak jejak pelaku di daerah asalnya di Solo, Jawa Tengah. Namun Maino telah kabur ke rumah istri pertamanya di Kalim-antan.

Pelarian Maino terhenti saat ia kembali lagi ke Solo dan langsung disergap tim buru sergap Polres Pacitan di sekitar terminal Tirtona-di, Solo, Jawa Tengah.

Atas perbuatannya, tersangka Maino dijerat pasal 351 KUHP ayat 2 tentang penganiayaan dengan ancaman huku-man maksimal lima tahun penjara subsider dua ta-hun tambahan hukuman.

"Selama ini tersangka memang dikenal memiliki sifat keras dan tempera-mental," jelasnya.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

Kuota CPNS 2014 Turun

Ia menyatakan pemerintah kota pada tahun ini akan menda-pat jatah 116 Calon Pegawai Neg-eri Sipil (CPNS), sedangkan pada 2013, pemkot sempat mendapat-kan 375 CPNS.

"Jatah 116 CPNS yang dite-rima pemkot Surabaya, akan di-

manfaatkan untuk menempati sejumlah posisi yang masih di-anggap kurang, seperti halnya untuk tenaga pendidik, kesehatan dan posisi strategis lainnya.

Menurut dia, hal ini untuk menjawab kebutuhan di masing-masing Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) di Pemkot Sura-baya.

Mia mengaku dalam waktu dekat akan mempubikasikan lowongan CPNS secara resmi dalam website Pemerintah Kota Surabaya, setelah mendapat pen-etapan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Sementara terkait nasib pega-wai honorer K-2, kata dia, pi-haknya mengaku saat ini proses verifikasi mash terus berjalan bagi yang tidak lulus. "Bagi K-2 yang lulus akan menjalani proses

dalam waktu minggu depan," ka-tanya.

Untuk dketahui, lanjut dia, kuota 116 CPNS yang diterima pemerintah kota tahun ini sebe-narnya jauh lebih sedikit diband-ingkan jatah yang didapat tahun lalu.

Ada tahun lalu pemerintah kota menerima kuota sekitar 375 calon pegewai negeri sipil. Dari jumlah tersebut, mayoritas did-ominasi untuk tenaga pendidik atau guru.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Surabaya pada 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kata Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Sura-baya Mia Santi Dewi, Senin (11/8).

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan in-dustri teknologi informasi me-rupakan solusi tepat mendukung pembangunan infrastruktur dan menunjang sistem perdagangan untuk menghadapi perdagan-gan pada Asean Free Trade Area (AFTA) 2015.

"Oleh karena itu, kami siap mendukung dan memfasilitasi in-dustri teknologi informasi meng-ingat hal ini menjadi bagian pent-ing dari persiapan Jatim dalam menghadapi AFTA," katanya saat menerima Jatim IT Creative Com-munity (Komunitas TI Jatim) di Surabaya, Senin (11/8).

Ia mencontohkan pemban-gunan pelabuhan internasional Teluk Lamong dengan sistem

berbasis TI tentu dibutuhkan untuk mengatur agar arus lalu lintas kapal yang masuk dan ke-luar pelabuhan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan lan-car.

"Kami meminta kepada ko-munitas ini untuk menyusun daf-tar kebutuhan dan program kerja yang ingin dikerjasamakan den-gan Pemprov Jatim," katanya.

Kebutuhan tersebut, kata dia, termasuk lokasi tempat berkumpul atau sekretariat su-paya anggotanya lebih sering berkumpul dan bertambah ba-nyak.

"Kami juga meminta kepada komunitas ini untuk membentuk badan usaha yang legalitasnya resmi, seperti koperasi atau aso-

siasi," katanya.Ia menyebutkan, salah satu

bentuk nyata kerja sama terdekat, dirinya mengajak komunitas TI untuk memamerkan karya-kary-anya saat hari ulang tahun Pem-prov Jatim pada 12 Oktober men-datang.

"Silahkan anda pamerkan karya-karya anda, sebab acara HUT Pemprov mendatang akan dihadiri oleh tamu-tamu serta pengusaha dari seluruh Indone-sia," katanya.

Sementara itu, pemimpin ko-munitas TI Jatim Dalu Nuzlul Ki-rom menyampaikan masukan dan saran mengenai masalah dalam perkembangan industri TI ke depan.

"Salah satu permasalahan

yang cukup miris adalah ban-yaknya talenta-talenta berbakat yang ahli TI di Jatim yang lebih tertarik bekerja di luar Jatim," ka-tanya.

Ia mengatakan, kondisi terse-but disebabkan minimnya dukun-gan dan fasilitas yang ada di Jatim sehingga orang-orang berbakat tersebut memilih untuk bekerja di tempat yang lebih menjanji-kan serta lebih menghargai karya mereka, seperti di Jakarta dan luar negeri.

"Ini sangat disayangkan, Jatim memiliki talenta-talenta TI yang hebat. Tapi banyak yang men-cari nafkah keluar Jatim karena tawarannya lebih menjanjikan," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

PASAR BEBAS

Gubernur: Industri IT Solusi Tepat Hadapi AFTA

RITECH EXPO 2014

Pengunjung mengamati teknik

hidroponik yang digunakan untuk

tanaman di salah satu stan dalam

pameran "RITECH Expo 2014" di

gedung BPPT, Ja-karta Pusat, Sabtu (9/8). Pameran itu merupakan rang-kaian peringatan Hari Kebangkitan

Teknologi Nasional dan diikuti 78

peserta dan ber-langsung hingga

12 Agustus 2014.

ant/fanny octavianus

Page 12: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014|NO. 0417|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 12 AGUSTUS 2014

NO. 0417 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Sebanyak 568 CJH itu, terdiri CJH yang memang murni akan berangkat tahun ini sebanyak 476 orang. Ditambah dengan CJH yang gagal berangkat tahun ke-marin jumlahnya mencapai 92 orang.

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag ) Kabupaten Probolinggo, Busthami. mengata-kan dari total jumlah tersebut un-tuk 20 persen potongan CJH yang tidak berangkat tahun ini masih tetap berlaku. Karena pembangu-nan masjidil haram masih belum

rampung seratus persen. Namun bedanya pemotongan

kuota CJH tersebut sudah dike-tahui sebalum pelunasan Ongkos Naik Haji (ONH).“Untuk ONH tahun ini berkisar harganya men-capai sekitar 39 Juta.Besaran ONH itu ditentukan dari besa-ran crus dollar yang berlaku saat ini,” terangnya kepada wartawan, Senin (11/8).

Dikatakan, pihaknya telah melakukan proses administrasi kepada CJH mulai dari persiapan kelengkapan administrasi untuk

pembuatan paspor. “ CJH yang sudah terdaftar akan berangkat semuanya sudah dipersiapkan, mereka tinggal tunggu hari ke-berangkatannya,” kata Busthami.

Busthami menambahkan, se-lain CJH menyiapkan persyaratan paspor seperti, foto copy Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Pen-duduk (KTP), Surat Nikah. CJH juga diberikan bimbingan teknis pelaksanaan ibadah haji yang di-lakukan dengan menggelar ma-nasik haji.

“Dari jumlah 24 Kecama-tan lokasi manasik terbagi menjadi lima lokasi, yakni di Paiton,Gending, Kraksaan , Sum-berasih dan Tongas. Sehingga para CJH benar-benar-siap dalam menjalankan ibadah haji di Kota Makkah nantinya,”tandasnya.

Untuk kepastian tanggal ke-

berangkatan CJH dari wilayahnya, lanjut dia, pihaknya mengaku be-lum mengetahui kepastiannya. Pihak kemenag masih menunggu surat resmi dari Kemenag pusat.

“Masih belum ada informasi masalah tanggal keberangkatan CJH. Kami juga masih belum tahu dan menunggunya. Jika sudah diketahui kami pasti akan berikan informasi kepada CJH yang sudah namanya dipastikan akan berang-kat,” tegas Busthami.

Dengan tidak diketahui tang-gal keberangkatan para CJH, im-buh Busthami, kemenang juga belum tahu mengenai nomer koloter yang akan dilalui CJH dari wilayah kerjanya. “Kemungkinan dalam waktu dekat tanggal dan kloter CJH sudah bisa dipastikan turun,”pungkasnya.

=Mahfud hidayatullah

568 CJH Dipastikan Berangkat 20 Persen CJH Tahun Kemarin PROBOLINGGO - Calon Jemaah Haji ( CJH) Kabupaten Probolinggo yang akan berangkat ke tanah suci Makkah tahun ini jumlahnya mencapai 568 orang. Jumlah terse-but setelah ada penambahan CJH yang gagal berangkat tahun kemarin, karena adanya potongan 20 persen.

PROBOLINGGO - Sebelum detik-detik Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik In-donesia ke -69 yang jatuh pada 17 Agustus. Nampaknya warga mulai sibuk memasang bendera merah putih di depan rumahnya.

Pengakuan salah satu warga Desa Muneng Kidul Kecamatan

Sumberasih, Edy Haliyanto, men-gatakan menjelang 17 Agustus sebagai HUT Kemerdekaan Re-publik Indonesia tiba, dirinya secara rutin memasang bendera merah putih di depan rumahnya. “Ini saya rutin lakukan ketika su-dah masuk bulan Agustus setiap tahunnya,” terangnya kepada

wartawan , Senin (11/8).Menurutnya, dengan melaku-

kan pemasangan bendera merah putih merupakan bentuk rasa na-sionalisme dalam mengenang jasa para pahlawan yang telah memb-ela tanah air ini dari jajahan ne-gara luar.“Kita selaku generasi muda saat ini wajib mengenang

jasa beliau,” ujar Edi Haliyanto.Pertempuran dalam melawan

penjajah, kata Edi Haliyanto, para pahlawan dahulu tergolong berat. Semua jiwa dan raganya menjadi taruhannya. Kata Hali di-rinya selaku generasi uda saat ini hanya tinggal menikmati massa kemerdekaan.“Sangat tidak be-nar jika dalam era kemerdekaan ini, kita lupa dengan sejarah bangsa ini,” tegasnya.

Senada disampaikan Fadil Salah satu warga desa Maron Kecamatan Maron mengatakan jika sudah mendekati hari Keme-dekaan warga yang ada di daer-ahnya juga ramai-ramai men-gibarkan bendera merah putih .“Kami pasang bendera ini dengan menggunakan tiang yang terbuat dari bambu,” jelasnya.

Pemasangan dengan bambu lanjut Fadil, menggambarkan kalau pahlawan yang telah mer-ebut kemerdekaan ini, tidak lepas dengan perlengkapan perang yang terbuat dari bambu yang bi-asa dikenal dengan sebutan sen-jata bambu runcing.

“Kemerdekaan yang telah di-warisi oleh para pejuang negeri ini patut kita pertahankan. Ka-rena merebutnya membutuhkan semangat perjuangan yang san-gat besar dari bangsa indonesia,” pungkas Fadil.

=Mahfud hidayatullah

HUT

Warga Sibuk Memasang Bendera Merah Putih

PROBOLINGGO – Badan Pelayanan dan Perizinan (BPP) Kota Probolinggo banyak menemukan reklame yang terpasang di jalan-jalan yang tidak mengantongi ijin. Hal ini disampaikan Kepala BPP setempat, Soemantri saat dikonfirmasi melalui Kabid Pelayanan Perizinan, Muh. Abbas, Senin (11/8).

“Prosentase antara yang mengajukan ijin dan tidak itu lebih banyak yang tidak mengajukan ijin,” tandasnya kepada wartawan.

Akibat pemasangan yang tidak mengajukan ijin ke kantor BPP, petugas Sat Pol PP kemudian melakukan penurunan secara paksa. Penurunan reklame itu tidak hanya bagi reklame yang tidak mengantongi ijin, tetapi juga dilakukan pada reklame yang sudah habis tenggang masa berlakunya.

Hanya saja, Muh. Abbas tidak bisa merinci berapa persen reklame “bodong” atau yang tidak mengaju-kan ijin pada BPP. “Saya tidak bisa merinci yang jelas banyak reklame yang tidak mengajukan ijin, tetapi masih dipasang di pinggir-pinggir jalan,” terang dia.

Padahal, imbuh dia, untuk mengajukan ijin tersebut, pema-sang reklame tidak dikenaikan biaya sepeserpun alias gratis. “Kalau hanya ijin itu tidak bayar. Mereka itu hanya membayar biaya pajaknya,” katanya.

Menurutnya, besarnya biaya pajak yang ditanggung oleh pemasang reklame itu relative. Tergantung dari besar kecilnya reklame yang dipasang. Namun berdasar-kan aturan, biaya pajak itu sebesar Rp.250 ribu permeter dalam pertahun.

Tak hanya itu, di Kota Probolinggo itu juga banyak temuan pelanggaran tentang aturan pemasangan reklame. Seperti larangan memasang reklame di pagar-pagar dan tiang listrik, dipaku di pohon serta memasang reklame di kawasan taman.

“Tempat-tempat yang dilarang itu sebenarnya tidak boleh dilakukan pemasangan reklame. Begitu pula reklame tidak boleh dipasang dengan melintang jalan raya. Itu tidak boleh,” ungkapnya.

=MuhaMMad Sugianto

BPP

Ada Reklame Tak Berizin

Page 13: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014|NO. 0417|TAHUN III 13Probolinggo

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto menjelaskan puncak ritual upacara Yadnya Kasada akan digelar Senin (11/8) malam. Se-mua warga suku Tengger yang berasal dari empat daerah itu akan mengikuti ritual tahunan ini.

“Dalam upacara itu ada empat

tokoh yang nantinya akan dikuku-hkan, Yakni Kapolres, Dandim dan Ketua Pengadilan Kabupaten Probolinggo,” terang Anung men-jelaskan.

Sementara itu, ritual upacara sacral itu diperkirakan akan di-hadiri oleh ribuan warga suku Tengger. Tak heran, jika hampir semua penginapan dan hotel di kawasan gunung Bromo kini pe-

nuh dengan pengunjung. Baik pengunjung local maupun dari manca Negara.

Anung berharap, dengan adanya pelaksanaan ritual upac-ara Yadnya Kasada tersebut bisa berjalan hikmat dan lancar. Ka-rena pihak Pemkab Probolinggo sejak dini sudah melakukan ber-bagai persiapan.

Rencananya, ritual upacara Yadnya Kasada itu, tidak hanya dihadiri oleh warga suku Teng-ger saja, namun juga akan di-hadiri oleh Bupati Probolinggo, Hj. Tantri Hasan Aminudin dan sejumlah pejabat teras Pamkab Probolinggo.

=MuhaMMad Sugianto

38 Desa Ikuti Puncak Upacara Yadnya KasadaPROBOLINGGO – Sebanyak 38 desa akan mengikuti pun-cak ritual upacara Yadnya Kasada yang akan dilakukan pada Senin (11/8) malam di Pura Luhur Poten di gunung Bromo. Ke-38 desa itu berasal dari empat daerah, yakni Lumajang, Pasuruang, Malang, dan Probolinggo.

PUNCAK RITUAL. Pura Luhur Poten di gunung Bromo sebagai tempat upacara Yadnya Kasada yang akan dilakukan pada Senin (11/8) malam.

PROBOLINGGO - Penye-baran Islamic State of Iraq and Syuriah (ISIS) perlu diwas-padai di negeri ini. Menyikapi hal itu Pemeritah Kabupaten Probolinggo akan melakukan rapat koordinasi dengan men-gumpulkan ormas, yayasan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di wilayahnya.

Kepala Kesatuan Bang-sa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas), Agus Mukson, mengatakan un-tuk mengantispasi gerakan ISIS yang ada di wilayahnya.akan melakukan upaya koordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan ormas, yayasan dan LSM terangnya kepada wartawan, Senin (11/8).

Agus Mukson menyebutkan, jumlah ormas, yayasan dan LSM yang sudah tedaftar sebanyak 76 lembaga. Selain itu dalam rapat koordinasi itu juga akan meli-batkan kemenag setempat dan aparat keamanan termasuk ke-polisian dan TNI.“Rakor ini un-tuk antisipasi agar gerakan ISIS ini bisa mudah dinatispasi oleh masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, semua ormas, yayasan dan LSM yang sudah terdaftar itu, sepanjang tidak melakukan upaya gerakan yang dinilai menyimpang dari asas kenegaraan. Mereka dinilai san-gat menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“ISIS ini merupakan paham yang dinilai sangat bertolak belakang dengan negara kita. Mereka lebih terdorong untuk mengibarkan bendera dibawah naungan khilafah. Paham ini banyak berkembang di Nega-ra Timur Tengah,” tegas Agus Mukson.

Dikatakan, dalam rapat itu dirinya meminta kepada semua pihak untuk lebih me-mantau kegiatan-kegiatan yang ada di daerahnya mas-ing-masing. Karena paham ini lebih kental dengan ajaran islam radikal .

“Upaya gerakannya lebih mengarah kepada kegiatan yang dibentuk dalam sebua pengaji-an-pangajian ditengah-tengah masyarakat,” kata Agus Mukson.

=Mahfud hidayatullah

IslamIc state of Iraq and syurIah

Kesbangpolinmas Antisipasi Penyebaran ISIS

PROBOLINGGO – Pro-gram Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), ternyata membawa keun-tungan besar terhadap Ru-mah Sakit dr. Muhammad Saleh Kota Probolinggo. Bayangkan, setiap bulan klaim BPJS hingga menca-pai Rp5 miliar.

Hal ini disampaikan Dirut RSU dr. Muhammad Saleh Kota Probolinggo, dr. Agus Bambang Suwignyo kepada wartawan, Senin (11/8). “Setiap bulan bisa mencapai itu,” tandasnya.

Dia menjelaskan, program BPJS itu dari awalnya memang sempat amburadul. Namun dari tahun ke tahun kemudian ada pembenahan, sehingga program pemerintah itu bisa berjalan lancar sesuai dengan harapan masyarakat.

Apalagi sekarang den-gan adanya perkembangan tehnologi. “Seperti melakukan entri pendataan pasien dan

mendaftar secara online,” ungkapnya.

Keuntungan dengan adanya klaim BPJS tersebut, imbuh dia, salah satunya bisa untuk melakukan pembelian obat. Apalagi sekarang rumah sakit diberikan kewenangan melakukan fleksibilitas soal keuangan. Sehingga bisa melakukan penambahan dan pembelian peralatan medis. “Ya semua itu dari klaim BPJS itu,” katanya menjelaskan.

Agus Bambang Suwignyo menambahkan, dengan adanya program BPJS tersebut, respon masyarakat cukup besar. “Pro-gram BPJS itu mendapat respon dari masyarakat, apalagi selama ini tidak pernah ada komplin,” terang dia.

Dia menambahkan, ke-untungan yang didapat dari klaim BPJS yang diajukan oleh masyarakat itu dalam setiap bu-lannya mengalami naik turun. Terkadang dibawah Rp.5 miliar, namun rata-rata keuntungan yang diperoleh RSU dari hasil klaim BPJS tersebut mencapai Rp5 miliar.

=MuhaMMad Sugianto

Badan Penyelenggara JamInan sosIal

BPJS Untungkan RSU

Page 14: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014|NO. 0417|TAHUN III 14

“Semua pihak harus mema-hami pentingnya pendanaan me-madai. Jika tidak, bagaimana bisa maksimal. Makanya dibutuhkan keseriusan semua pihak, khu-susnya pemerintah agar mem-beri dana cukup untuk program penanggulangan HIV dan AIDS,” kata Ketua MUI Kota Probolinggo, KH.Masruhin, disela-sela rapat penyusunan program kerja pen-anggulangan HIV/AIDS, di Kantor Bappeda Kota Probolinggo, Senin (11/8).

Menurutnya, jika ingin fokus menanggulangi HIV dan AIDS harus menyediakan dana dari masing - masing dari APBD, baik provinsi maupun di kabupaten dan kota, di samping sumber dana lain dalam negeri.

Apabila tidak dianggarkan,

semua upaya pembangunan bidang kesehatan, khususnya dalam program penanggulangan HIV dan AIDS yang sudah berja-lan dengan baik dan banyak men-emukan pengidap di masyarakat akan sia – sia. Akibatnya bisa me-nyebabkan bertambahnya kasus pengidap HIV dan AIDS baru.

“Perencanaan dan pen-ganggaran terpadu untuk HIV dan AIDS akan menghasilkan rencana kerja yang dapat dijadi-kan rujukan dan masukan dalam penyusunan di rencana kerja pe-nyusunan anggaran (RKPA) dan rencana kerja anggaran (RKA) masing - masing SKPD. Terutama bagi instansi yang termasuk dalam Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di provinsi maupun kabupaten dan kota,” sebut KH.

Masruhin. Sebagaimana dimaklumi

tujuan pembangunan Mille-nium 2015 khususnya tujuan ke 6 adalah menghentikan laju penyebaran HIV dan AIDS, juga membalikkan kecenderungannya pada 2015. Artinya pada 2015 mendatang sudah seharusnya prevalensi HIV dan AIDS di Indo-nesia, khususnya di wilayah Kota Probolinggo semakin menurun.

“Apabila pada saat ini prevalensi HIV dan AIDS di Kota Probolinggo, maka pada 2015 di-harapkan tidak terjadi peningka-tan. Pencapaian target ini meru-pakan salah satu prioritas utama bangsa Indonesia,” harapnya.

Terpisah, anggota seksi pengembangan kebijakan dan pengelolaan program Komisi Penangulangan HIV/AIDS Kota Probolinggo, M.Sonhadji, men-gatakan kegiatan program yang disusun 2015 adalah melaksana-kan analisis untuk menentukan kebijakan penanggulangan HIV/ AIDS, meningkatkan advokasi kepada stakeholders dalam

meningkatkan pemahaman dan dukungan anggaran terhadap program penanggulangan HIV/ AIDS.

“Melakukan pendekatan dan pendidikan pada para tokoh masyarakat informal (pemuka adat, tokoh agama, tokoh masyarakat) guna men-ingkatkan pemahaman dan dukungan terhadap pen-anggulangan HIV/ AIDs, dan kajian/ penyu-sunan proposal kegiatan penang-gulangan HIV/ AIDS kepada mi-tra kerja,”ucapnya.

Disisi lain membuat reko-mendasi kepada Ketua Komisi dan lembaga/ mitra kerja dalam upaya penang-gulangan HIV/ AIDS, untuk engkoordinasikan dan men-

gawasi pelaksanaan program penanggulangan.”Targetnya Mengelola penggunaan anggaran tahunan yang disetujui pemer-intah sesuai dengan prioritas kegiatan, “ucap M.Sonhadji.

=M.HisbullaH Huda

Probolinggo Olahraga

Minimalisir Penyebaran HIV/AIDSPerlu Penunjang Pendanaan MemadaiPROBOLINGGO - Partisipasi aktif semua pihak mening-katkan dukungan pendanaan sangat dibutuhkan dalam memaksimalkan program penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Probolinggo. Sebab, program penanggulangannya juga perlu ditunjang pendanaan memadai.

TARGETKAN. Rakor Penyusunan program kegiatan oleh penanggulangan HIV/ AIDS di Kota Probolinggo tahun 2015.

Page 15: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III 15

Sejauh ini, Barcelona sudah menghabiskan dana 150 juta euro untuk membeli sejumlah pemain, termasuk 15 juta euro untuk men-dapatkan Vermaelen. Dia menjadi pemain keenam yang datang ke Camp Nou, setelah sebelumnya klub tersebut membeli Marc-Andre ter Stegen, Ivan Rakitic, Claudio Bravo, Luis Suarez, dan Jeremy Mathieu.

Transfer Barca sejauh ini bisa

dianggap sukses karena pemain-pemain bintang incaran mereka berhasil didapat. Namun itu tak lantas membuat manajemen klub puas. Karena bursa transfer masih akan buka sampai awalSeptem-ber , aktivitas jual dan beli Barca masih akan terus berlangsung.

“Dengan penambahan Thomas kami sudah tuntas pada barisan pertahanan pada level yang sangat tinggi. Masih ada opsi buat kami untuk beberapa pemain keluar, se-bagaimana kami juga tidak menu-tup kemungkinan pemain lain akan masuk,” kata Direktur Olahraga Barcelona, Andoni Zubizarreta.

Dia melanjutkan, “Apa yang saya maksudkan adalah pada ten-gah malam di 31 Agsutus kami harap kami punya skuat yang ter-baik yang bisa kami miliki. Meski kami sudah gembira dengan yang kami punya saat ini. Jika ada kes-empatan mengembangkan, maka kami akan mencobanya. Sampai tanggal 1 atau 2 (September), saat bursa transfer ditutup, segalanya bisa terjadi.”

Tak ada nama spesifik yang dis-

ebut Zubizarreta soal siapa pemain baru yang akan diboyong Barcelo-na. Namun media Spanyol dan Ita-lia sudah ramai mengabarkan kalau Barca terpikat pada pemain Fioren-tina asal Kolombia, Juan Cuadrado.

Sementara itu, pelatih Liver-pool Brendan Rodgers menegas-kan bahwa belum ada tawaran dari klub manapun untuk mem-beli bek mereka Daniel Agger.

Bek intenrasional Denmark itu saat ini masih menjalani perawa-tan akibat cedera lutut. Walhasil, ia tidak dapat dimainkan saat The Reds menghantam Borussia Dort-mund 4-0 di pertandingan ujicoba.

Tempat Agger di skuat kini terancam oleh Dejan Lovren, pemain yang baru direkrut dari Southampton. Apalagi, Lovren memperlihatkan performa menjanjikan di laga pramusim. Agger sendiri dikabarkan ingin pergi dari Anfield. Konon, pemain berusia 29 tahun itu diinginkan oleh Barcelona dan rival domestik Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur. Tapi menurut Rodgers se-jauh ini belum ada tawaran.

“Saya melihat sejumlah gosip pad Agger, tapi kami belum men-erima penawaran apapun. Daniel masih melakukan perawatan pada kakinya. Dia kurang beruntung sejak mengikuti tur pramusim ke Amerika, kami kami tidak memi-liki apapun, belum ada tawaran,” kata Rodgers. =SKY SPORTS/CAROL AJI

Barcelona MasihMemburu Pemain

BARCELONA - Barcelona belum berhenti mengin-car pemain anyar untuk menghadapi musim baru ini, meski mereka sudah mendapatkan bek Arsenal Thomas Vermaelen. Pelatih Luis Enrique masih memburu pemain baru guna menciptakan skuat yang solid sepanjang musim ini.

Direktur Olahraga Barcelona Andoni Zubizarreta mengatakan bahwa aktivitas transfer klubnya belumlah usai.

Jawara Liga Primer Inggris Man-chester City mengonfirmasi kesuk-sesan mereka mengontrak bek tim nasional Prancis Eliaquim Mangala dari klub Portugal FC Porto dengan harga yang masih dirahasiakan.

Pemain 23 tahun itu menan-datangani kontrak berdurasi enam musim. Bagi City, Mangala ada-lah rekrutan mereka yang keenam musim ini. Sebelumnya, City men-dapatkan Bacary Sagna, Fernando, Willy Caballero, Burno Zucculini dan Frank Lampard.

“Manchester City dengan gem-bira mengumumkan bergabungnya Eliaquim Mangala dari FC Porto,”

demikian pernyataan resmi yang dilansir laman resmi mereka.

Mangala pun tak menutupi kegembiraannya dapat bergabung dengan City. “City adalah klub top Eropa. Ini merupakan langkah penting pergi dari Porto untuk ber-gabung dengan Manchester City untuk melanjutkan perkemban-gan karirku,” ujar Mangala.

“Saya yakin dapat meraih ti-tel juara bersama klub ini. Saya seorang yang ambisius, dan itu-lah mengapa saya berada di sini,” lanjut Mangala. Mangala akan mengenakan jersey dengan nomor punggung 20. MCFC.CO.UK/DAR

TRANSFER PEMAIN

City Sukses Dapatkan Bek Timnas Prancis

JUA

N

CU

AD

RA

DO

DIIN

CAR

BAR

CEL

ON

A

Page 16: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III16

lahragaKORAN MADURA

16SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III

Barcelona Masih MemburuPemain Baru | Halaman 15

Manchester City Sukses DapatkanBek Timnas Prancis | Halaman 15

g

g

BACA JUGA

Gelar ini juga merupakan gelar kedua “The Gunners” dalam tiga bulan tera-khir, menyusul kesuksesan mereka menjuarai Piala FA Mei silam. Kini

skuat Arsene Wenger itu mengincar trofi-trofi lainnya yang lebih bergengsi.

Arsenal sempat menunggu lama untuk bisa mengangkat piala lagi. Klub London Utara itu kesulitan untuk menambah koleksi di lemari juara mereka usai memenangi Piala FA 2005. Penantian Arsenal baru berakhir pada bulan Mei silam. Mereka tampil sebagai juara Piala FA setelah menundukkan Hull City dengan skor 3-2 dalam laga final di Wembley.

Hanya berselang 85 hari, Ar-senal mengangkat trofi lagi di Wembley. Mereka mengalahkan Manchester City 3-0 di ajang Community Shield, Minggu (10/8). Gol-gol kemenangan Ar-senal itu masing-masing dic-etak Santi Cazorla, Aaron Ram-sey, dan Olivier Giroud.

Arsenal kini dihadapkan pada tantangan untuk memenangi gelar lainnya yang lebih prestisius seperti Premier League dan bahkan Liga Champions. “Kami ingin melangkah maju dari apa yang kami lakukan musim lalu. Sete-lah lama tanpa trofi, kami mengakhiri penan-tian musim lalu. Namun, itu tak cukup untuk klub ini,” ujar kapten Arsenal, Mikel Arteta.

Dia melanjutkan, “Saya pikir kami harus mengejar hal-hal yang lebih besar dan semoga mengawali musim seperti ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri, keyakinan, dan saya pikir kami menuju ke arah yang tepat.”

Untuk memperkuat skuatnya, Arsenal telah melakukan belanja pemain pada musim panas ini. Mereka merekrut Alexis Sanchez, Mathieu Debuchy, David Ospina, dan Calum Chambers.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

LIMA FAKTA ARSENAL 1 Sedang On Fire

Arsenal sedang bersemangat menyambut musim baru. Trofi Community Shield tidak sekadar bermakna meraih trofi, namun mereka mengalahkan juara Premier League dengan ‘tanpa kemasukkan gol’. Patut diingat jika City adalah tim yang musim lalu menghancurkan Arsenal dengan skor 6-3.

2 PeMBUKTian girOUd

Meski bisa dibilang Giroud tidak terlalu layak mendapatkan predikat sebagai man of the match, golnya adalah bukti bahwa Giroud bukan sekedar pemain tampan yang hanya mampu mencetak gol tap-in dan sundulan kepala. Bermain di Piala Dunia sepertinya memberikan Giroud pengalaman berharga yang diaplikasikan bersama Arsenal musim depan.

3 KedaLaMan SKUad

Banyak yang mengatakan bahwa kemenangan Arsenal dikarenakan beberapa pemain kunci City tidak ikut bermain. Namun patut diingat bahwa Arsenal juga tidak bisa memainkan Theo Walcot, Per Mertesacker, Mesut Ozil, Abou Diaby and Lukas Podolski. Mereka bahkan memainkan Nacho Monreal yang sejatinya merupakan bek kiri sebagai bek tengah.

4 MaTangnYa aarOn raMSeY

Tampil trengginas di awal musim lalu, Ramsey harus absen lama akibat cedera yang didapatnya pada pertengahan musim. Namun ia sukses membayar ketidakhadirannya dengan gol pamungkas yang berujung pada trofi FA Cup. Pada laga kontra City, Ramsey turut menyumbangkan satu gol.

5 raPi dan TerOrganiSir

Saat banyak yang berpendapat City sedang tidak dalam performa terbaiknya, banyak yang tidak menyadari rapinya permainan anak asuh Arsene Wenger. Sebisa mungkin mereka berusaha tidak memberikan ruang gerak kepada pemain City hingga berujung pada clean sheet.

ArsenAl lApAr GelAr

LONDON - Arsenal menatap musim 2014-215 dengan optimisme setelah memetik kemenangan 3-0 atas Manchester City pada ajang Community Shield di Wembley, Minggu (10/8). Ini adalah pertandingan antara juara Liga Primer Inggris (Manchester City) dan juara Piala FA (Arsenal).

Juarai Community Shield

PeMain Arsenal mengangkat trofi Community Shield usai mengalahkan Manchester City 3-0, Minggu (10/8)

OLIVIER GIROUD

STRIKER ARSENAL

Page 17: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III A

moh

amm

ad m

uhlis

/kor

an m

adur

a

12 AGUSTUS 2014 No. 0417 | TAHUN III

SELASABELGIS TRIANDARIJANGAN GAMPANG TERPENGARUH ORANG LAIN NETER KOLENANG P

MENGAPAADA DATA TIDAKDITEMUKAN PAMEKASAN F

RP 200 JUTA UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN SAMPANG J

SAMPANG- Pasar tradsional Srimangunan, Sampang, Senin (11/8) malam sekitar pukul 17.30 WIB, terbakar.

Kobaran api sulit untuk dijinak-kan, sehingga Blok C1 & C2 ludes jadi arang. Belum diketahui pe-nyebab pasti kecelakaan. Semen-tara kepulan asap terlihat hingga jarak satu kilometer.

Pantauan di lapangan, polisi bersama TNI dibantu tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta masyarakat beru-paya mengevakuasi barang-ba-rang di sejumlah kios yang terba-kar di Pasar Srimangunan.

Para petugas itu berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari kobaran api. “Semua per-sonel kami kerahkan, termasuk

pasukan Brimob yang ada di Sampang ini,” kata Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar.

Kebakaran Pasar Sriman-gunan ini diketahui mulai ter-jadi sekitar pukul 17.30 WIB saat adzan magrib berlangsung. Hingga sekitar pukul 19.00 WIB kebakaran masih belum berhasil dipadamankan, meski tim pem-adam kebakaran sudah tiba di lokasi kebakaran.

Kobaran api semakin besar karena tiupan angin sangat ken-cang. Kebakaran diduga berasal dari Blok C lantai dua di pasar itu. Namun, belum diketahui pe-nyebab kebakaran yang terjadi di Pasar Srimangunan.

Menurut dugaan, kebakaran karena korsleting arus pendek lis-

trik. Pasar Srimangunan terletak di Jalan Wahid Hasyim, Sampang, dan merupakan pusat perbelan-jaan di Kota Bahari itu.

Kepala Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Ka-bupaten Sampang Wisnu Hartono menjelaskan, pihaknya melaku-kan pemadaman dengan men-erjunkan sebanyak 12 tangki air, dengan bantuan dari satu unit pemadam Kabupaten Pamekasan, serta satu unit water canon Polres Sampang.

“Semua totalnya 12 dan dibantu dari Polres Sampang un-tuk memadamkan kobaran api di pasar srimangunan,” katanya.

Ditegaskannya, sejauh ini pihaknya belum diketahui pasti penyebab kebakaran dan tidak ada korban jiwa. Menurutnya, ke-

baran terjadi hampir selama seki-tar empat jam.

“Belum tau juga penyebabnya apa, tapi tidak ada korban jiwa, termasuk ada berapa kios belum tahu,” tegasnya.

Kebakaran di pasar ini mer-upakan kali kedua dalam dua bulan terakhir ini. Sebelumnya, pada Juli, pasar ini juga pernah terbakar, namun hanya ter-jadi satu kios saja dan api bisa segera dipadamkan sehingga tidak merembet ke kios-kios lainnya.

Sementara, akibat kebakaran ini, jalur lalu lintas yang hendak menuju Kota Sampang ditutup. Kendaraan dialihkan melalui Ja-lan Syamsul Arifin yakni melalui Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota, Sampang.

PadamPLN Wilayah Sampang me-

madamkan aliran listrik di Pasar Srimangunan, guna mencegah kemungkinan terjadinya korslet-ing di lokasi tersebut. “Untuk se-mentara aliran listrik kami putus, karena jika misalnya terjadi kors-leting maka bisa menyebabkan titik api baru,” kata Kepala PLN Sampang, Djunaidi.

Ia menjelaskan, penyebab kebakaran Pasar Srimangunan Sampang belum diketahui pasti dan hanya bersifat dugaan dari warga akibat korsleting listrik. Akan tetapi, pihak PLN perlu melakukan antisipasi dengan memutus aliran listrik di sekitar lokasi kebakaran.

=RYAN HARIYANTO/ANT

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Page 18: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III BPROBOLINGGO SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Pantauan Koran Madura, ke-marin, ratusan penumpang se-belum mendatangi kantor adpel, berkumpul di ruang penginapan yang ada di sebelah kantor Adpel. Mereka bermusyawarah mencari siasat agar bisa secepatnya pu-lang kampung.

Setelah berkisar 2 jam laman-ya bermusyawarah, meraka sepa-kat untuk mendatangi kantor Adpel Kalianget. Sesampainya di depan kantor Adpel, ratusan warga secara bergantian berorasi. Mereka meluapkan kekesalannya.

Mereka menanyakan kejela-san pelayaran kapal ke Masalem-bu, sebab pelayaran ke Kangean sudah berangkat. Petugas Adpel ditengarai tebang pilih dalam memberikan izin keberangkatan kapal.

”Kenapa yang ke Kangean sudah berangkat, tapi ke Masa-lembu tidak. Ini kan tidak adil namanya. Kami sudah lama ting-gal di pelabuhan ini. Siapa pun akan merasakan kekesalan yang sama,” kata Bambang, salah satu warga Masalembu disela-sela aksi demonstrasi, kemarin.

Menurutnya, ada penumpang yang sudah tertahan selama satu minggu, ada juga yang sampai 12 hari, bahkan ada yang tertahan hingga 20 hari.

”Mau buang besar saja kerepo-tan, karena tidak ada air. Kami juga tidak punya keluarga di sini. Lantas kami mau mengadu ke mana jika bekal sudah jabis,” keluhnya.

Sementara biaya hidup di Pelabuhan Kalianget sangat ma-

Luapan Protes di Kantor Adpel

Belasan Hari Tertahan di Pelabuhan Kalianget

hal. Kata Wawan, warga Masa-lembu yang lain, dirinya harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50 ribu per hari. “Tinggal dihitung berapa duit yang harus kami kelu-

arkan,” tuturnya.Wawan bersama warga Ke-

camatan Masalembu yang lain mengancam akan membakar kapal yang melayani rute Masa-

lembu jika tidak segera diberang-katkan. ”Kalau beralasan karena terkendala cuaca, kenapa rute ke Kangean diberangkatkan. Ini kan perlu dicurigai jika petugas

Adpel ada main dibelakang ini,” terangnya.

Kata Wawan, saat ini tidak hanya kapal rute Kangean yang sudah berlayar, kapal motor kayu juga sudah berkali-kali berlayar. ”Alasan cuaca buruk kami kira itu cuma alasan saja, karena ka-pal yang ke Kangean sudah lama diberangkatakan. Kalau memang cuaca itu buruk, alangkah lebih baiknya semuanya tidak dib-erangkatkan,” ujarnya.

Sementara Petugas Adpel Ka-lianget Fadjar Sidik mengatakan, sampai saat ini, dirinya belum pernah mengeluarkan instruksi berupa larangan untuk berlayar dari Syahbandar. ”Kalau berdasar-kan cuaca memang sudah diper-bolehkan untuk berlayar, hanya saja kapten kapal masih tidak ada,” ungkapnya.

Hanya saja, pihaknya men-erima informasi dari BMKG Ja-tim, ketinggian ombak di perairan Sumenep sampai saat ini masih sekitar 3 meter, sementara kece-patan angin diperkirakan 26 knot per jam.

Terkait belum diberangkat-kannya kapal jurusan Kecamatan/Kepulauan Masalembu, bukan kesalahan syahbandar, melain-kan kesalahan dari perusahaan kapal itu sendiri. ”Kami juga ke-bingungan harus berbuat apa, jika nahkodanya sudah tidak ada,” timpalnya.

Hal itu dibenarkan Iwan, petu-gas agen penjualan Tiket Kapal di Pelabuhan Kalianget. Saat ini, loket penjualan tiket tetap melayani pembelian. ”Saya juga kaget saat kapal membatalkan pelayaran ka-rena alasan cuaca,” terangnya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kapal yang berpusat di Surabaya terkait pembatalan pelayaran itu. Tapi, belum ada tanggapan positif. ”Be-lum ada tanggapan,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP – Ratusan warga Kecamatan/Kepulauan Masalembu meluapkan kekesalannya di kantor Ad-pel Kalianget, Senin (11/8). Mereka resah karena sudah belasan hari tertahan di Pelabuhan Kalianget.

TERTAHAN. Ratusan warga Kecamatan/Kepulauan Masalembu mendatangi kantor Adpel Kalianget, Senin (11/8). Mereka resah karena sudah belasan hari tertahan di Pelabuhan Kalianget.

SUMENEP - Komisi Pemili-han Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, segera menyerah-kan dokumen dari 114 tempat pemungutan suara ke KPU RI guna dijadikan alat bukti di Mahkamah Konstitusi.

"Kami akan menyerahkan dokumen tersebut pada Senin ini ke KPU RI. Saat ini, kami sudah berada di Bandara Juanda untuk ke Jakarta," ujar komi-sioner KPU Sumenep Rachbini melalui telepon dari Surabaya, Senin (11/8).

Salah satu materi keberatan atas hasil Pemilu Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2014 yang diajukan sebagai materi gugatan ke MK oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa adalah hasil Pilpres 2014 di Sumenep.

Mereka menduga ter-jadi perbedaan jumlah antara perolehan suara di tingkat TPS dengan pemilih hadir, serta jumlah pemilih yang masuk kategori daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb).

"Pasangan Prabowo-Hatta

melalui tim kuasa hukumnya di MK menyebutkan dugaan perbedaan itu terjadi di 114 TPS yang tersebar di 25 dari 27 kecamatan di Sumenep," kata Rachbini.

Pada Minggu (10/8), KPU Sumenep dengan disaksikan para pihak terkait, salah satunya pani-tia pengawas pemilu (panwaslu), membuka 114 kotak suara untuk mengambil formulir rekapitulasi perolehan suara dan daftar hadir pemilih di TPS.

"Dokumen-dokumen terse-

but yang saat ini kami bawa ke Jakarta untuk diserahkan ke KPU RI dan selanjutnya akan dijadikan sebagai alat bukti di MK," katanya.

Ia menjelaskan MK mem-perkenankan KPU Sumenep membuka 114 kotak suara guna mengambil dokumen di tingkat TPS yang diperlukan untuk dijadikan alat bukti.

"MK mensyaratkan pembu-kaan kotak suara itu disaksi-kan oleh panwaslu, saksi dari pasangan calon, dan di bawah

pengamanan polisi. Pada Minggu (10/8), pembukaan kotak suara tersebut dilakukan sebagaimana syarat dari MK," kata Rachbini.

Pilpres 2014 yang digelar pada 9 Juli diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pasangan Prabowo-Hatta mengajukan sengketa hasil Pil-pres 2014 ke MK dan sidangnya dimulai sejak Rabu (6/8).

=ABD. AZIZ/ANT

SENGKETA PILPRES

KPU Segera Serahkan Dokumen 114 TPS

Page 19: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III CSumenep

Sekretaris DPC PKB Sumenep Bahrul Ulum mengatakan, empat nama tersebut telah disepakati pengurus dalam rapat pleno DPC PKB Sumenep pada tanggal 9 Agustus lalu. “Proses pengusu-lannya itu melalui rapat pleno. Tentu ada kriteria yang memang menjadi patokan diinternal par-tai,” katanya, Senin (11/8).

Kata Ulum, empat kandidat itu akan menjalani uji kelayakan (fit and proper test) yang ren-cananya akan dilakukan pada Selasa (12/8) malam. Yang akan menguji mereka dari Dewan Pen-gurus Pusat (DPP) PKB.

“Dari penyaringan tersebut, kami hanya akan menetapkan

satu orang yang berhak untuk menjadi Ketua DPRD Sumenep periode 2014-2019. Sehingga mereka harus betul-betul mengi-kuti segala aturan yang ada,” tandasnya.

Ulum memastikan proses itu berjalan sesuai prosedur yang ada dan tidak ada titipan nama. Yang akan memutuskan siapa yang ter-pilih jadi ketua adalah kewenan-gan DPP PKB. “Jadi, dalam waktu tidak lama, siapa orangnya sudah bisa diketahui,” ujarnya.

Untuk diketahui, Abrori Mannan menjabat Ketua Komisi A DPRD Sumenep periode 2009-2014, Abd. Hamid Ali Munir menjabat anggota Komisi

A DPRD Sumenep periode 2009-2014, Dulsian menjabat Ketua FPKB DPRD Sumenep dan anggota Komisi D DPRD periode 2009-2014, sementara Herman Dali Kusuma menjabat anggota DPRD Sumenep periode 2004-2009.

Pada pemilu legislatif 9 April lalu, Herman Dali Kusuma (dapil Kota Sumenep, Batuan, Mand-ing, Talango) memperoleh 4.411 suara, Dulsian (dapil Sapeken, Arjasa, Kangayan) memperoleh 3.708 suara, Abd. Hamid Ali Mu-nir (dapil Ambunten, Pasongson-gan, Dasuk, Rubaru) memperoleh 7.800 suara, dan Abrori Mannan (dapil Pragaan, Guluk-guluk, Ganding) memperoleh 6.398 suara.

H-7 PelantikanSecara terpisah, Ketua Panitia

Pelantikan DPRD Sumenep peri-ode 2014-2019 Taufiqurrahman berharap, SK anggota dewan baru

bisa terbit H-7 sebelum pelan-tikan yang sudah dijadwalkan tanggal 21 Agustus 2014.

Sebagai antisipasi, pani-tia berharap pimpinan DPRD Sumenep melakukan komunikasi dengan Gubernur Jawa Timur, bahwa pelantikan sudah siap un-tuk digelar sesuai dengan jadwal. “Untuk jam pelaksanaan, masih menunggu hasil Bamus besok,” ujarnya.

Menurut rencananya, Jumat (15/8), panitia kembali akan menggelar rapat dengan agenda laporan masing-masing seksi kegiatan. “Rapat itu, bagian dari evaluasi terhadap masing-masing seksi,” tambahnya.

Dia optimis pelantikan tetap bakal digelar sesuai dengan ren-cana awal yang bakal ditempat-kan di Pendopo Keraton Sume-nep. Sesuai dengan pengajuan Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebanyak 50 orang.

=SYAMSUNI/MK

JELANG PELANTIKAN DPRD BARU

Empat Caleg PKB Rebut Kursi Pucuk DPRDSUMENEP – Empat calon anggota legislatif (caleg) terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan berebut posisi ketua DPRD Sumenep periode 2014-2019. Empat orang tersebut adalah Abrori Mannan, Abd. Ha-mid Ali Munir, Dulsian, dan Herman Dali Kusuma.

SUMeneP – Jalan po-ros desa di Dusun Kala-payan, Desa Montorah, Kecamatan Pasongson-gan, menuai sorotan. Jalan tersebut belum berumur satu tahun yang diperbaiki, tapi sudah kembali rusak.

Hermanto, 30, warga setempat, menuturkan, la-pisan aspal di jalan tersebut tipis. Akibatnya, sejak umur tiga bulan sudah mulai rusak. "Saya sangat men-yayangkan pembangunan infrastruktur pedesaan ce-pat rusak,," katanya, Senin (11/8).

Jalan poros desa yang rusak tersebut kurang leb-ih 1 kilometer, dari Dusun Kalapayan hingga Dusun Bangsoka. "Kami harap pemerintah mendengar suara warga Dusun Kala-payan," imbuhnya.

Secara terpisah, anggota Komisi C DPRD Sumenep Muhammad Husin mem-inta dinas yang menangani segera memperbaikinya. “Dinas terkait harus segera bertindak menuntuskan kasus infrastruktur pede-saan, khusunya jalan poros kabupaten," desaknya.

Husin mengatakan, seharus pemerintah tahu dengan kondisi jalan poros desa yang sudah ambruk dan segera memperbaiki. "Di-nas terkait harus kroscek ke bawah agar mengetahui dan segera memperbaiki," sing-katnya pada wartawan.

Sementara Dinas PU Bina Marga Rasyiadi masih belum bisa memberikan komen-tar, karena saat dihubungi via telepon selulernya tidak bisa dihubungi.

=SYAMSUNI/MK

PERBAIKAN JALAN

Belum Setahun Sudah Rusak

Kami harap pemerintah mendengar suara warga

Dusun Kalapayan"

HermantoWargaNo Nama Pengalaman Dapil Suara

1 Abrori MANNAN

Ketua Komisi A DPRD Sumenep periode 2009-

2014

Dapil III (Pragaan, Guluk-guluk, Ganding) 6.398 suara

2 AbD. HAMiD Ali MuNir

Anggota Komisi A DPRD Sumenep periode 2009-

2014

Dapil IV (Ambunten, Pasongsongan, Dasuk,

Rubaru)7.800 suara

3 DulSiAM

Ketua FPKB DPRD Sumenep dan anggota Komisi D DPRD periode

2009-2014

Dapil VII (Sapeken, Arjasa, Kangayan) 3.708 suara

5 HerMAN DAli KuSuMAAnggota DPRD

Sumenep periode 2004-2009

Dapil I (Kota Sumenep, Batuan, Manding,

Talango)4.411 suara

Page 20: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III D Sumenep

Demikian disampaikan Kasat-lantas Polres Sumenep AKP Musa Bakhtiar, Senin (11/8). Itu adalah tantangan pihaknya yang baru dua minggu bertugas di jabatan tersebut. Tak tertibnya berkend-ara mengakibatkan rawannya in-siden kecelakaan.

"Sejak pertama kali saya ber-tugas di Sumenep, saya melihat banyak pengendara motor yang tidak mematuhi aturan berlalu lintas, beda jauh dengan tempat saya bertugas sebelumnya," kata AKP Musa Bakhtiar.

Bekas Kanit Turjawali Satlan-tas Polres Tuban ini menuturkan, jajaran Satlantas Polres Sumenep harus ekstra dalam menyosial-isasikan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas, utamanya bagi pengendara motor.

"Kita harus kerja ekstra me-nyosialisasikan peraturan lalu lintas bagi pengendara motor, sehingga masyarakat menjadi

tahu akan pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan an-gka kecelakaan di Sumenep dapat ditekan sekecil mungkin,” beber pria yang pernah ikut memberi-kan 4 penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dalam peningka-tan kesadaran berlalu lintas saat bertugas di Polres Madiun.

Untuk menyukseskan gerakan-nya itu, Kasatlantas akan menggen-carkan sosialisasi baik secara lang-sung kepada pengendara, maupun secara tidak langsung melalui lem-baga-lembaga terkait.

Selain itu, pihaknya akan menggandeng semua instansi yang ada di Kabupaten Sumenep, untuk menyosiasialisasikan undang-un-dang kesadaran berlalu lintas.

TabrakanKemarin sekitar pukul 10.00,

Ahmad Qusyairi (57), salah satu guru di SDN Torbang, Kecamatan Batuan, terjungkal usai ditabrak

motor Honda Beat warna putih Nopol M 4549 VZ yang dikendarai mahasiswi sebuah perguruan ting-gi swasta di Sumenep. Akibatanya, Ahmad Qusyairi hingga kemarin sore belum sadarakan diri.

Guru SD yang sudah renta itu, ditabrak usai mengajari siswa SDN Torbang latihan gerak jalan. Saat hendak memasukkan siswanya ke halaman sekolah, tiba-tiba dari arah timur (Kecamatan Batuan) muncul pengendara motor, yakni Sri Farida (21) yang berboncengan dengan Trisnawati (22). Keduanya warga Dusun Dalem, Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget.

Sementara korban yang saat itu berada di tengah-tengah jalan, tidak bisa menyelamatkan diri ketika ada motor yang dikendarai dua mahasiswi melaju dengan ke-cepatan tinggi. Sehingga korban yang dalam posisi terjepit, tu-buhnya diseruduk dari belakang.

”Saat kejadian, saya beserta guru yang lain sedang berada di kantor dan sudah bersiap-siap masuk kelas. Tiba-tiba di jalan raya terdengar suara tabrakan yang disertai suara jeritan dan teriakan minta tolong anak-anak

yang ikut latihan gerak jalan, dan setelah kami ke jalan raya, tiga korban sudah begelimpangan di tengah jalan, dan saya beserta guru yang lain langsung menge-vakuasi korban ke tepi jalan,” kata Shaleh (52), teman korban, di Ru-mah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumenep, Senin (11/8).

Tiga orang korban, yakni Ahmad Qusyairi (guru SD), Sri Farida (pengendara motor), dan Trisnawati (pembonceng), lang-sung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumenep, untuk mendapat perawatan me-dis. Korban paling parah dialami Ahmad Qusyairi. Ia mender-ita patah tulang di bagian betis kanan, dan kepalanya bagian be-lakang bocor.

Hingga kemarin sore, Qusyairi belum sadarkan diri dan akan dirujuk ke rumah sakit Surabaya, karena diduga mengalami gegar otak. Sedangkan dua pengendara motor, yakni Sri Farida, menderita luka di bagian wajah serta lecet di bagian bahu kanannya, dan Trisnawati hanya menderita luka ringan.

=JUNAEDI/MK

Pengendara Belum Tertib Lalu LintasMahasiswi Tabrak Guru SD Hingga Tak Sadarkan DiriSUMENEP - Pengandara belum tertib dalam berlalu lin-tas (lalin). Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pengendara yang menerobos rambu-rambu lalu lintas dan tidak me-matuhi keselamatan berkendara, seperti memakai helm.

SUMENEP – Proses keg-iatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pajagalan I Kecamatan Kota Sumenep, khususnya kelas III harus rela berdesak-desakan. Sebab, luas ruangan tak sesuai dengan jumlah siswanya.

Informasinya, jumlah siswa kelas III SDN Pajagalan 1 berjumlah sebanyak 114. Jumlah siswa sebanyak itu se-harusnya dibagi menjadi tiga kelas, namun di SDN I Pajaga-lan hanya dibagi dua dengan ukuran ruangan 7,5×6,5.

”Khusus kelas III memang banyak, setiap kelasnya ada yang diisi 58 dan 56 siswa, itu karena kelas yang kami miliki sangat terbatas,” kata Kepala SDN Pajagalan 1 Sumenep, Sunari, Senin (11/8).

Seharusnya, lanjut Sahuri, dengan jumlah siswa seban-yak itu, dibagi menjadi tiga kelas. Sehingga proses KBM bisa berjalan normal. ”Ide-alnya, setiap kelas hanya diisi dengan jumlah siswa seban-yak 20 siswa,” ungkapnya.

Pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab sudah tidak ada lagi ruangan yang kosong. ”Tapi mau bagaimana lagi, wong lokalnya me-mang kurang. Sebelumnya kami mencoba membagi III kelas, satu kelas menggu-nakan ruang perpustakaan tapi ternyata kurang efektif, makanya kami jadikan II kelas lagi,” terangnya.

Di SDN Pajagalan 1 itu memiliki kelas sebanyak 14 ruang, harusnya 18 ruang melihat banyaknya siswa yang ada di sekolah tersebut. ”Jadi kami masih membutuh-kan lokal minimal 4 kelas lagi sehingga siswa bisa mengiku-ti proses KBM lebih efektif,” tuturnya.

Dia mengatakan sudah berkali-kali mengajukan proposal penambahan lokal ke Dinas Pendidikan, tapi rupanya masih belum ada tambahan. ”Kami dijanjikan tahun ini dapat, sudah be-berapa kali konsultan datang ke sini, semoga tahun ini dapat lah,” harapnya.

=JUNAEDI/MK

PENDIDIKAN

Siswa SDN Pajagalan I Melebihi Kapasitas

DESAK-DESAKAN. Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Pajagalan Kecamatan Kota Sumenep, Senin (11/8) mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan berdesak-desakan karena kapasitas ruang kelas tak sesuai dengan jumlah siswanya.

Page 21: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III ESumenep

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

Pasang Iklan di

Pada sidang tuntutan yang digelar 5 Juni lalu, JPU menuduh Azasi melanggar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 378 (penipuan) dan Pasal 372 (penggelapan) dengan huku-man penjara masing-masing empat tahun. Sementara vonis baru dibacakan Kamis (24/7).

Humas PN Sumenep Deka Rachman mengatakan vonis tersebut sudah adil, dengan pertimbangan mobil atau uang yang dinyatakan dalam obyek barang bukti penipuan itu sudah dikembalikan kepada pelapor.

"Sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), den-gan pertimbangan bahwa mobil atau uang yang dinyatakan dalam obyek barang bukti penipuan itu sudah dikembalikan pada korban

sebelum tahap penyidikan, dipandang adil kalau vonisnya 6 bulan dengan masa percobaan 8 bulan," katanya, Senin (11/8) kepada wartawan.

Dengan demikian, terdakwa harus hati-hati selama masa percobaan. “Jika terdakwa mel-akukan tindak pidana serupa atau pidana lain, vonis dalam masa percobaan dan kurungan 6 bulan itu akan diakomodasikan terha-dap pidana yang akan dijatuhkan selanjutnya apabila terdakwa dinyatakan bersalah," jelasnya.

Menurut Rahman, pada sidang putusan, terdakwa hadir. Semen-tara proses banding sebagaimana dalam KUHP paling lama 7 hari sejak pembacaan vonis. "Apabila tidak menyatakan hak, maka ter-dakwa dianggap telah menerima

putusan itu. Sampai sekarang belum ada. Artinya mungkin ter-dakwa menerima," jelasnya.

Ia menambahkan, dengan vonis demikian, terdakwa tidak wajib menjalankan hukuman penjara 6 bulan, selama terdakwa dalam 8 bulan tidak melakukan tindak pidana lain. "Sampai sekarang jika terdakwa tidak melakukan apa-apa, tidak akan dilakukan eksekusi oleh Kejak-saan," tegasnya.

Azasi diduga menggelapkan mobil mewah, Marcedez Bens seharga Rp. 200 juta. Kasus itu terjadi pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Hariksan, korban, melaporkan kasusnya ke polisi. Pada April 2014, pelapor men-cabut laporannya setelah men-erima uang ganti sebesar Rp 200 juta. Namun proses hukum Azasi tetap berlanjut.

Menurut Deka Rachman, delik yang dituduhkan mulai dari ting-kat penyidikan sampai penuntut-an merupakan delik umum bukan delik aduan, sehingga meskipun telah dicabut laporannya, proses tetap berlanjut sampai pada tahap persidangan.

=SYAMSUNI/BETH

PENGGELAPAN MOBIL

Vonis Enam Bulan untuk Azasi Hasan

Sumenep - Azasi Hasan, mantan Calon Bupati Sumenep periode 2010-2015, diganjar hukuman enam bulan pencara dengan masa percobaan delapan bulan atas tuduhan penggelapan mobil. Vonis tersebut di bawah tuntutan jaksa penuntut umum (Jpu).

SUMENEP – Proyek APBN 2013 senilai Rp 600 juta untuk sejumlah sekolah dasar (SD) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep diduga me-nyimpang. Alasannya, bantuan langsung kepada sejumlah se-kolah itu ditengarai pelaksan-aanya tidak sesuai dengan spek dan petunjuk teknis (juknis) yang ditentukan.

Informasi yang berhasil di-himpun Koran Madura, bantuan yang disinyalir tidak sesuai den-gan spek itu berupa komputer. Akibatnya, komputer diperkira-kan ada yang mulai rusak. Bah-kan, kabarnya dalam proses pengadaanya juga dikondisikan oleh oknum Disdik. Sehingga, sekolah hanya menerima saja.

Itu diungkapkan oleh ketua LSM Sango Dayat. Dayat men-jelaskan, dalam investigasi yang dilakukan pihaknya komputer yang sudah ada di lembaga pendidikan itu sudah ada yang rusak. Sehingga, manfaatnya menjadi tidak signifikan. ”Itu bantuan 2013, tapi kok sudah rusak. Kan sangat aneh. Kami menduga memang tidak sesuai dengan spek,” katanya.

Bahkan, Dayat menduga bantuan itu hanya sebatas jadi bancakan oknum disdik saja. Ak-kibatanya, lembaga pendidikan yang dirugikan. ”Banyak yang mengaku merasa dirugikan. Ka-rena ini dikondisikan oleh oknum tertentu. Sehingga, banyak se-kolah yang tidak berdaya,” ung-kapnya dengan nada gusar.

Dayat mengungkapkapkan, pihaknya masih terus melakukan penelusuran masalah ini ke lem-

baga penerima. Itu dilakukan un-tuk membawa kasus ini ke ranah hukum. ”Kami sangat yakin ada kerugian didalamnya. Sebab, ada pengurangan spek maka dengan begitu kualitas harga pun men-jadi menurun,” ujarnya.

Tahun 2013, sebanyak 20 sekolah mendapatkan kucuran dana melalui APBN sebanyak 600 juta. Masing-masing lemba-ga pendidikan itu mendapatkan Rp 30 juta. Bantuan itu untuk pembelian komputer, kamera dan peralatan lainnya. Sedang-kan jumlah penerima sebanyak 20 sekolah, 19 negeri dan satu sekolah swasta.

”Anehnya, perspektif Disdik ada 5 Sekolah yang belum men-dapatkan dana itu. Padahal, su-dah bantuan 2013. Lalu, kemana bantuan itu. Kalau masalahnya dari pusat, anggaran sudah tutup, kok bisa belum cair,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Fajar Santoso menjelaskan, dalam bantuan dari APBN itu tidak per-nah ada pengondisioan. Sebab, bantuan itu langsung diberi-kan kepada lembaga pendidikan melalui rekeningnya. ”Masalah pengadaan itu langsung sekolah yang melakukan. Tidak ada cam-pur tangan kami,” katanya mela-lui sambungan telepon.

Dia mengungkapkan, masalah ada komputer yang su-dah rusak, pihaknya belum bisa memastikan. Sebab, pihaknya belum mengawasi secara detil. ”Kami belum melakukan penga-wasan secara terperinci. Nanti pasti akan kami telusuri secara mandalam. Tapi, kami tegaskan bantuan APBN itu bukan hanya untuk komputer saja ada yang lain, seperti infokus dan yang lainnya,” tuturnya.

Soal adanya lembaga pendid-ikan yang belum menerima ban-tuan sebanyak 5 lembaga, Fajar tidak menampik. Menurutnya, bantuan itu belum bisa disalur-kan oleh pemerintah pusat. ”Ya yang jelas belum masuk ke reken-ing. Kalau sudah masuk, berarti sudah selesai,” ungkapnya.

=MOH. HAYAT

DINAS PENDIDIKAN

Proyek APBN Rp 600 Juta Menyimpang?

Masalah pengadaan itu langsung sekolah yang melakukan. Tidak ada campur tangan kami”

Fajar Santoso Kepala Bidang Dikdas

PELAJAR MENANGIS INGIN SEKOLAH. Dua orang pelajar Rizal (kiri) dan Aryo (kanan) menangis saat mengadukan kasusnya di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung karena belum meneruskan sekolah pada jenjang SMP, Senin (11/8). Karena diberlakukannya sistem rayonisasi dan pendataan belum selesai, Rizal dan Aryo sudah hampir satu bulan belum dapat kepastian untuk melanjutkan sekolah.

Page 22: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014|NO. 0417|TAHUN III F

PAMEKASAN - Kekeringan mulai melanda sebagian wilayah di Pamekasan, yang sudah men-jadi langganan kekeringan tiap tahun. Beberapa warga yang be-rada di Kecamatan Pamekasan sudah merasakan dampak kek-eringan tersebut.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah mende-teksi beberapa wilayah yang masuk rawan kekeringan. Di antaranya Kecamatan Pade-mawu, Tlanakan, Kecamatan Waru, Kecamatan Pangentenan, Batumarmar, dan Kecamatan Pasean.

Direktur PDAM Pamekasan, Agus Bahtiar mengakui selain di internal PDAM sendiri yang melakukan pendataan terha-dap daerah rawan kekeringan, PDAM juga menerima data dari Badan Penanggulangan Benca-na Daerah (BPBD) Pamekasan. Data tersebut akan disinergi-kan serta rencana tindak lan-jutnya.

Langkah yang sudah dilaku-kan pemerintah daerah, dian-taranya pengiriman air bersih dengan mobil tangki, serta per-luasan saluran air bor-PDAM jika dimungkinkan menjangkau daerah rawan kekeringan.

Agus menjelaskan, apabila masyarakat menginginkan air bersih, namun tidak terjang-kau data BPBD ataupun PDAM, maka bisa melaporkan langsung ke BPBD. Selanjutnya, BPBD akan mengusulkan ke Bupati

Pamekasan, untuk mengirim-kan air bersih.

Ada 6 tangki yang disiapkan oleh PDAM, plus 1 tangki dari BPBD yang akan mengirimkan air bersih setiap hari, ke daerah rawan kekeringan. “Tangki kami siap dikerahkan, apabila mem-butuhkan air bersih, dan ini di-berikan secara gratis,” ungkap Agus.

Bantuan air bersih terhadap daerah rawan kekeringan tidak hanya dilakukan oleh pemerin-tah. Melainkan pihak organisasi swasta. Misalnya dilakukan Said Abdullah Institute (SAI). Pada kekeringan musim lalu, organ-isasi ini mendroping air bersih untuk warga Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar, Kabu-paten Pamekasan yang sedang mengalami kekeringan (krisis air).

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

BANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN MADURA FSELASA 12 AGUSTUS 2014

NO. 0417 | TAHUN III

Langkah yang sudah dilakukan pemerintah

daerah, diantaranya pen-giriman air bersih dengan mobil tangki, serta perlu-

asan saluran air bor-PDAM jika dimungkinkan men-jangkau daerah rawan

kekeringan.

Berdasarkan data KPU setem-pat, formulir C-1 yang hilang mi-lik TPS 7, Desa Mapper, Kecama-tan Proppo. Kemudian, formulir C7 yang hilang milik TPS 3, Desa Sotaber Kecamatan Pasean, dan milik TPS 2, Desa Pangereman Kecamatan Batumarmar, Pame-kasan.

Ketua KPU Pamekasan, Moh Hamzah mengatakan data yang tidak ditemukan itu diyakini tidak hilang, melainkan berada di kotak suara lainnya, yang masih satu desa tetapi beda TPS-nya. Na-nun, pihaknya tidak melakukan pencarian, sebab membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kami diminta segera men-girim berkas lainnya ke KPU Pusat, sehingga dengan waktu yang mepet, karena untuk men-cari kotak suara harus bongkar tumpukan kotak suara di gu-dang. Terkait ini kami meny-iapkan jawaban berupa kronolo-gi, bahwa itu (formulir) bukan tidak ada, tapi tertukar tempat,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumn-ya, KPU Pamekasan membuka 98 kotak suara atas perintah KPU pusat dan seizin MK. Pembukaan tersebut untuk mengumpulkan bukti berupa C1 dan C7 di 98 TPS yang diduga terjadi pelanggaran.

KPU Pamekasan mendapat-kan gugatan dari timses pasangan Prabowo-Hatta, perihal rekapitu-lasi Daftar Pemilih Khusus Tam-bahan (DPKTb) di Pamekasan. Data pada KPU Pamekasan, DP-KTb di wilayah itu berjumlah se-banyak 1.699 suara, sedang versi timses Prabowo-Hatta, sebanyak 2.246 suara.

Pencarian alat bukti itu, mu-lai pemilahan kotak suara hingga pembukaan kotak, disaksikan pihak KPU, Panitian Pengawas Pemilu (Panwaslu), saksi dari kubu Prabowo-Hatta dan saksi Jokowi-JK, dengan dijaga ketat aparat kepolisian Polres Pame-kasan.

Sebelumnya, Hamzah men-gaku heran dengan adaya per-bedaan data yang dimiliki KPU dan timses Prabowo-Hatta itu. Namun, untuk membuktikan itu, maka pihaknya membuka kotak suara, sesuai perintah KPU pu-sat, agar dapat dipastikan ke-benarannya. “Terus terang kami heran, darimana sumber data yang mereka (timses) dapatkan itu,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Mengapa Ada Data Tidak Ditemukan?Hamzah: Formulir Bukan Hilang, Tapi Tertukar Tempat

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupat-en Pamekasan membuka 98 kotak suara untuk keperluan persidangan sengketa pemilihan presiden (Pilpres) di Mahkamah Konstitusi (MK). Pembukaan kotak suara yang dimulai pada Minggu (10/8) selesai hingga Senin (11/8) sekitar pukul 00.30 WIB. Hasilnya, 3 data, di 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS), hilang atau tidak jelas ke-beradaannya. Dari total 98 kotak suara yang dibuka KPU, terdapat satu kotak suara yang formulir C1-nya hilang dan dua kota lainnya tidak ditemukan formulir C7.

DIJAGA KETAT. Sejumlah petugas sibuk memilah kotak suara di gudang KPU Pamekasan di Jl Brawijaya, Pamekasan.

KEMARAU

Kekeringan Mulai Mengancam Gerbang Salam

KEKERINGAN. Warga melihat kondisi sawah yang dilanda kekeringan di kawasan Cot Tupah, Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan dan Hortikultura (BPTPH) Aceh mencatat, akibat kemarau dalam dua bulan ter-akhir sekitar 17 kabupaten/kota sentral pertanian atau sedikitnya 27.429 hektare (ha) lahan persawahan kekeringan dan seluas 1.190 ha sawah dipastikan gagal panen atau puso.

Page 23: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014|NO. 0417|TAHUN III GPamekasan

Jika tiga indikator di atas su-dah baik maka Pamekasan akan menjadi daerah yang semakin baik, tidak lagi menyandang gelar daerah tertinggal. Meski demikian, selama lima tahun terakhir, sudah ada perkemban-gan signifikan dan berarti di Pamekasan atas tiga indikator di atas. Menurut Helmy, ini ba-gian dari proses. Jika hal terse-but terus ditingkatkan, akan secepatnya status Pamekasan sebagai daerah tertinggal akan dilepas.

“Kalau melihat perkembangan Pamekasan dari waktu ke waktu hingga sekarang, tidak lama lagi Pamekasan ini akan lepas dari

status daerah tertinggal,” ka-tanya, saat ditemui koran ini di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Bustanul Mubtadiin, Dusun Ta-cempah, Desa Plakpak, Kecama-tan Pegantenan.

Untuk di Madura, baru Sume-nep yang sudah lepas dari status daerah tertinggal. Sementara tiga kabupaten lain masih men-yandang status tersebut. Han-ya saja untuk Pamekasan dan Bangkalan, dari perkembangan yang ada, dikatakan tidak lama lagi juga akan melepas status tersebut. Terakhir Sampang, yang perkembangannya paling lambat di antara tiga kubupaten lainnya di Madura. Karena itu

menurut Helmy, untuk Sam-pang masih harus berproses lagi dengan kuat, tentunya dengan sokongan dari pusat, agar bisa secepatnya menjadi daerah yang lebih maju, segera melepas sta-tus daerah tertinggalnya.

Menurut Helmy, yang diu-tamakan untuk Pamekasan pada khususnya, dan Madura

umumnya, bagaimana mening-katkan kualitas SDM yang ada. Peningkatan SDM itu hanya bisa dihasilkan oleh perkembangan dan peningkatan ilmu pengeta-huam dan teknologi (Iptek). Hal ini bisa dimulai dan dilakukan serta dibiasakan, melalui lem-baga-lembaga pendidikan yang ada di Pamekasan. Sekolah-se-

kolah yang ada, dari yang teren-dah sampai yang tertinggi harus berwawasan Iptek sejak seka-rang. Karena itu sudah menjadi tantangan zaman di masa seka-rang. Jika tidak demikian, tidak mengembangkan Iptek tersebut, maka harus rela ditinggalkan oleh perkembangan dan arus globalisasi ini.

“Untuk pembangunan ke depan di Pamekasan ini. Fokus saja pada pendidikan keahlian, guna pengembangan SDM,” tukasnya.

Di Indonesia ini sedikitnya ada 183 daerah yang menyan-dang status daerah tertinggal. Selama hampir lima tahun men-jadi Menteri PDT, dia menda-pat tugas dari Presiden untuk minimal mengentaskan 50 dae-rah agar tidak lagi tertinggal. Target itu tercapai. Hanya saja Pamekasan belum masuk dalam 50 daerah yang sudah lepas dari identitas daerah tertinggal. Un-tuk Madura, baru Sumenep yang masuk dalam 50 daerah tersebut. Sedangkan untuk tiga kabupaten lainnya, termasuk Pamekasan, kini masih menyandang status daerah tertinggal.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Pamekasan Masih Jadi Daerah TertinggalMenteri PDT: Sumenep Terentaskan, Sampang Paling LeletPAMEKASAN - Hingga 2014 ini status Pamekasan masih tergolong daerah tertinggal. Masih banyak yang harus dibenahi dan ditingkatkan, untuk bisa mengentaskan Pamekasan ini dari predikat daerah tertinggal. Hal terse-but sebagaimana diungkapkan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini, saat men-gunjungi Pamekasan kemarin siang (11/8). Menurutnya, yang perlu dibenahi dan ditingkatkan adalah bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan pendapatan per-kapi-tanya.

PAMEKASAN - Upaya Pem-kab Pamekasan untuk merubah budidaya tanaman tembakau menjadi tanaman tebu mendapat sorotan dari wakil rakyat. Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD Pamekasan Suli Faris. Dia meng-ingatkan Pemkab jangan hanya menjadikan masyarakat sebagai kelinci percobaan. Sebab menu-rutnya, untuk budidaya tanaman tebu itu dibutuhkan lahan yang cukup air. Sementara sebagian besar lahan di Pamekasan adalah lahan kering.

Selain itu, karena masyarakat Pamekasan sudah kadung ter-biasa dengan tembakau dan juga belum bisa dipastikan keun-tungan dari peralihan ke tanam tebu tersebut. Dia tegaskan Pemkab tidak bisa serta merta bisa melakukan pengalihan dari tembakau ke tebu. Karena belum ada proyek percontohan yang bisa ditiru oleh masyarakat. Sehingga belum jelas masa depan dari tanaman tebu di Pamekasan seperti apa. Tidak ada jaminan akan lebih baik dari tembakau, atau bisa saja akan lebih buruk.

Menurutnya, sebelum mel-akukan kebijakan ini, Pem-kab harus melakukan proyek percontohan dulu. Sehinnga ketahuan potensinya seperti apa. Umpanya, kalau tanam tebu sekian hektar, hitungan-nya berapa. Seperti biaya ope-rasional berapa, dan hasilnya serta labanya berapa. dan lain sebagainya, “Hal seperti ini kan masih belum diteliti. Lagi pula ini kan masih dalam tahapan uji coba. Jadi jangan terlalu me-manfaatkan rakyat dulu,” ucap Suli Faris kemarin (11/8).

Dia menyarankan seharusnya Pemkab mengawali dengan proyek percontohan. Sehingga bila sudah terlihat hasil yang lebih baik dari tanam tembakau, baru bisa di sosialisasikan kepada masyarakat. Yang dia khawatir-kan sebenarnya cuma satu, jika gagal nanti akan seperti apa. Sementara masyarakat sudah kadung meninggalkan tanaman tembakau.

Kualitas tebu di Pamekasan juga belum bisa dipastikan lebih baik dari tembakau. Apalagi

harus bersaing dengan hasil tebu di Jawa, yang mayoritas su-dah terbiasa dengan tenaman tersebut. Untuk pada produktivi-tas dan volume, dia yakin tebu Pamekasan akan kalah dengan tebu-tebu dari daerah Jawa. Meski demikian, untuk kuali-tas, dia mengaku masih belum bisa memastikan. Tapi dalam perkiraannya, jika dilihat dari struktur tanah Pamekasan yang kering, kurang cocok dengan tanaman tebu. Kondisi tanah san-gat mempengaruhi hasil sebuah tanaman. Tebu lebih cocok di lahan yang berair cukup.

Akan tetapi, Kepala Dishut-bun Pamekasan Ajib Abdullah, dalam setiap pernyataannya terkait program pengalihan dari tembakau ke tebu ini, mengung-kapkan jika lahan di Pamekasan ini sangat cocok untuk budidaya tanaman tebu. Hal ini berten-tangan dengan pernyataan wakil rakyat di atas.

Menurut Ajib, sebelum diam-bil kebijakan ini, pihaknya sudah mendatangkan konsultan dari para ahli, bahkan dari luar negeri,

yang paham tentang budidaya tanaman tebu. Mereka melaku-kan penelitian di Pamekasan. Dan hasilnya, dinyatakan jika lahan di Pamekasan cocok untuk budidaya tebu.

“Karena itu, kami (Pemkab) akan segera membangun pabrik

gula di Pamekasan, yaitu di wilayah Kecamatann Pasean. Jadi budidaya tebu ini prospeknya lebih bagus. Karena pasarnya lebih jelas, seiring dengan diban-gunnya pabrik gula tersebut,” ujar Ajib.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PERTANIAN

Budidaya Tebu Hanya Kelinci Percobaan

Page 24: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014|NO. 0417|TAHUN III H Pamekasan

PAMEKASAN - Lembaga Pem-berdayaan dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Pamekasan meminta Kantor Pelayanan Per-izinan Terpadu (KPPT) di wilayah itu, kreatif dalam mengadvokasi masyarakat pedagang yang be-rada di pasar tradisional. Ke-san yang ditangkap LP2M, KPPT terkesan lebih mengedepankan modern, ketimbang pasar tradis-ional. Padahal jantung ekonomi kerakyatan berada di pasar tradi-sional. Indikasinya, pasar modern semakin menjamur di berbagai sudut kabupaten itu bahkan hing-ga ke kecamatan-kecamatan.

Ketua LP2M Pamekasan, Heru Budhi Prayitno meminta kepada KPPT agar tidak mengedepan-kan kebutuhan investasi belaka, melainkan juga memikirkan masa depan pasar tradisional, yang hampir dikuasai masyarakat berkemampuan ekonomi menen-gah ke bawah. Acuannya yaitu Perda tentang Pasar Tradisional dan Perda Pasar Modern.

Heru mengaku tidak ber-maksud untuk menghentikan pengusaha untuk berinvestasi di Pamekasan. Melainkan ia meng-inginkan agar pertumbuhan pasar modern bisa sejajar dengan pasar tradisional. Bukan justru seba-liknya keberadaan pasar modern, menjegal pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Pamekasan, yang sama-sama menyumbangkan PAD untuk Pamekasan.

Ia mengakui pertumbuhan pasar modern di Pamekasan, san-

gat cepat perkembanganya, seir-ing dengan semakin longgarnya KPPT mengelurkan ijin pendi-rian. Dan baru disahkanya perda yang mengatur pasar tersebut. Sehingga, sebelum perda terse-but disahkan, para investor ber-bondong-bondong mendirikan pasar modern. Karena perda yang mengatur itu tidak berlaku surut. Artinya, apabila ada pasar mod-ern berdiri sebelum perda disah-kan, dan itu menyalahi ketentuan perda yang sudah disahkan, maka pemerintah tidak bisa mengek-sekusi pasar tersebut. Karena per-da hanya mengatur pasar modern, setelah perda disahkan.

Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ah-madi menbenarkan perda yang mengatur pasar modern dan pasar tradisional sudah disahkan. Na-mun demikian, ia tetap melaku-kan pemantauan terhadap real-isasi perda tersebut.

Karena pada dasarnya pemer-intah tetap membutuhkan inves-tor yang mau mengembangkan usahanya di Pamekasan. Sehing-ga, dikeluarkanlan ketentuan yang mengatur keberadaan pasar modern berupa Perda Nomor 22 Tahun 2013, Tentang Pasar Mod-ern dan Pasar Tradisional.

Dalam perda itu diatur ten-tang radius pendirian pasar mod-ern dengan pasar tradisional, jam buku tutup pasar, kewajiban yang harus dipatuhi oleh investor, hingga harus mendapat persetu-juan warga sekitar ataupun tokoh

masyarakat dimana pasar modern itu dirikan.

Pemkab Pamekasan tidak bisa membendung pendirian toko modern di Pamekasan. Alasan-nya, karena pemerintah belum bisa menciptakan lapangan kerja, untuk menampung ratusan pen-gangguran di Pamekasan.

Kepala KPPT Pamekasan Sah-rul mengaku tidak akan menolak setiap permohonan investor yang akan mendirikan pasar tradisional di Pamekasan. Selama pendirian pasar modern tersebut mendapat persetujuan dari masyarakat seki-tar dan ulama yang ada di sekitar lokasi yang akan didirikan pasar modern tersebut.

Sebaliknya, jika ada investor yang akan mengembangkan inv-estasi toko modern, tetapi ditolak oleh masyarakat dan ulama, maka pemerintah tidak akan mengelu-arkan ijin pendirian toko modern tersebut.

Menurut Sahrul, pemerintah saat ini membutuhkan investor untuk mengembankan investa-sinya di Pamekasan. Tujuanya, dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran.

Disebutkan jumlah pasar modern di Pamekasan sampai saat ini berjumlah 18 toko mod-ern. Rincianya 12 Toko Modern Indomart, dan 6 sisanya alfa Mart. Belasan toko modern tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PASAR TRADISIONAL

LP2M: KPPT Harus Lihai Mengadvokasi Pedagang

SIDAK. Bupati Pamekasan Achmad Syafii saat meninjau Pasar Kolpajung, Pamekasan.

Kalab menilai tanggung jawab perusahaan tidak bisa se-lesai, hanya karena memberikan santunan kecelakaan kerja dari perusahaan. Melainkan pihak perusahaan harus diberikan sanksi seberat mungkin, karena lalai melindungi karyawannya.

Kalab sendiri sudah melaku-kan investigasi dengan cara me-mintai keterangan buruh yang mengetahui kejadian tersebut, termasuk mengklarifikasi terha-dap warga sekitar perusahaan, tentang aktivitas perusahaan garam tersebut.

Ketua Kalab Pamekasan, Zainal Abidin mengaku kecewa kepada Pimpinan PT.Unichaem, Madura, yang tidak terbuka dan tidak mengklarifikasi kepada media massa, tentang kecelakaan kerja yang menewaskan buruh di perusahaannya.

Berdasarkan data semen-tara yang dikumpulkan Kalab, mesin penghalus garam masih menggunakan mesin manual, yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Apalagi tidak dilengkapi perlengkapan penga-manan kerja.

Kalab bersama sejumlah organisasi buruh di Pame-kasan menyatakan akan men-datangi Dinsosnakertrans

setempat untuk meminta pertanggung jawaban lem-baga pemerintah itu dalam mengawasi perusahaan yang ada di Pamekasan.

Mantan ketua GMNI Pame-kasan ini mengaku kecewa kepada Dinsosnakertrans yang kurang mengawasi aktivitas perusahaan sehingga terlambat menangani kasus kecelakaan kerja tersebut.

Apabila beberapa tuntutan yang disampaikan Kalab dia-baikan oleh Dinsosnakertrans, maka pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi ke Dinsos-nakertrans dan di perusahaan yang bergerak dibidang garam itu.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Juhaini mengatakan buruh tidak bisa disalahkan dalam kecelakaan kerja tersebut, karena peru-sahaan tidak melengkapi alat pengamanan. Seharusnya, di perusahaan itu harus dileng-kapi alat pengamanan apal-agi korban bekerja di mesin penghalus garam, yang masuk katagori pekerjaan berat.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan ini menambahkan, atas kejadian itu Dinsosnakertrans harus menin-gkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Tujuanya untuk menekan adanya kecelakaan kerja diperu-sahaan.

Ia juga menyanyangkan sikap Dinsosnakertrans Pemkab Pamekasan yang menyalahkan pekerja dalam kasus kecelakaan kerja tersebut. Apapun ala-sanya, Dinsosnaskertrans harus melindungi dan berada di pihak buruh.

Komisinya juga berencana akan memanggil pihak Dinsos-nakertrans Pamekasan, untuk mengklarifikasi kejadian yang menewaskan salah satu buruh di perusahaan itu.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Dinsosnakertrans Terus DidesakKalab Kecewa pada Pimpinan PT Unichem

PAMEKASAN - Komite Arek Lancor Bangkit (Kalab) bersama organisasi buruh Pamekasan menilai Dinas So-sial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat tidak serius menangani kecelakaan kerja yang menewaskan buruh PT. Unichem Candi Industri. Bahkan kejadian itu terkesan dianggap remeh. Padahal apabila kasus tersebut dibiarkan, berpeluang peristiwa serupa terulang lagi baik di perusahaan yang sama maupun di perusahaan lain.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan

ini menambahkan, atas kejadian itu Dinsosnaker-trans harus meningkatkan

pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Tujuannya untuk menekan adanya

kecelakaan kerja diperu-sahaan.

Page 25: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014|NO. 0417|TAHUN III IPamekasan Pamekasan

Beberapa saat setelah ke-jadian, petugas kepolisian mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), namun belum diketahui

hasilnya.

Audiensi yang berlangsung di ruangan Kasi Intelejen seka-ligus Humas Kejari Pamekasan itu menyoal kinerja Kejari se-tempat yang terkesan setengah hati dalam menuntaskan sebuah perkara. Seperti yang terjadi pada kasus pengadaan buku atau ad-hoc, yang hingga saat ini belum tuntas.

Sejumlah awak media yang rencana akan melakukan pelipu-tan audiensi tersebut, tidak men-dapatkan izin dari pihak Kejari, dengan alasan ruangan tersebut tidak muat, terpaksa para pewarta itu duduk di kursi piket, men-

unggu audiensi tersebut selesai digelar.

Usai audiensi, Ketua AIMP, Mohammad Tosan mengaku kecewa dengan hasil audiensi tersebut. Sikap Kejaksaan yang dianggap kurang transparan, terkait perkembangan kasus tersebut, mengingat terdapat tersangka lainnya yang diduga juga terlibat.

Tidak hanya itu, lanjut Tosan, Kejari terkesan menutup-nutupi nama tersangka lain yang sudah ditetapkan sebagai tersangka se-jak masih dipimpin oleh Kepala Kejari sebelumnya, Agus Irianto.

Dari sejumlah nama, kejaksaan hanya menyebut satu nama saja.

“Sampai sat ini penjelasan pihak Kejari masih normatif, yakni masih proses pemeriksaan. Setelah kami kejar dan kejar den-gan pertanyaan, kejari akhirnya menyebut satu nama tersangka, yakni Yudi Setiawan,” katanya.

Parahnya, kata Tosan, ter-hadap yang bersangkutan, Kejari juga tidak bisa berbuat apap-apa, karena tersangka Yudi Setiawan tidak hanya tersangdung kasus tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pamekasan, melainkan se-jumlah kota lainnya di Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, pihak Kejari berjanji akan men-untaskan kasus ini selama 4 bu-lan, dan itu akan menjadi cata-tan keseriusan kejaksaan dalam menuntaskan kasus adhoc.

“Jika 4 bulan tidak ada tindak lanjut yang pasti, maka kami akan

datangi lagi, entah itu audensi lagi, atau langsung aksi turun ja-lan, pokoknya kami tagih janji ke-jaksaan,” ungkapnya.

Sementara itu, Humas Kejari Pamekasan, Firmansyah menga-takan saat ini kasus adhoc yang menyeret mantan Kepala Dinas Pendidikan, Ahmad Hidayat, dan pihak rekanan Salman Alfirisi, masih proses persidangan di PN Tipikor Surabaya. Proses sidang masih tahap pembuktian dengan menghadirkan saksi-saksi yang diajukan JPU.

Menurut Firman, terhadap tersangka lainnya masih dalam pemberkasan dan penyidikan. Dalam mengembangkan kasus ini, pihaknya mengaku masih membutuhkan bukti-bukti. “Kami masih melengkapi pemberkasan, secara keseluruhan kasus ini akan ditindaklanjuti,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Audiensi Kasus Adhoc Digelar Tertutup, Ada Apa?Kejaksaan Terkesan Melindungi Tersangka LainPAMEKASAN - Sejumlah aktivis Aliansi Insan Pemuda Pamekasan (AIMP) melakukan audiensi ke Kantor Kejak-saan Negeri (Kejari) setempat, yang berlokasi di Jl Raya Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Senin (11/8) kemarin. Sayang audiensi itu berlangsung tertutup.

KECEWA. Sejumlah peserta audiensi meninggalkan Kantor Kejari, yang menempati Gedung Islamic Center, di Jalan Raya Panglegur, Pamekasan

PAMEKASAN - Mobil pikap L300 bernomor polisi M 451 GI, yang dikemudikan Moham-mad, 38, warga Desa Ambend-er, Kecamatan Pegantenan, terjun ke jurang di Desa Pale-sangger, Kecamatan Pegante-nan, Pamekasan, Senin (11/8), sekitar pukul 11.00 siang.

Informasinya, mobil pikap yang masih berpelat nomor putih ini akan menuju Desa Plakpak, Kecamatan Palen-gaan untuk mengangkut semen. Mobil nahas itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah utara ke selatan di jalur menurun dan sedikit meni-kung. Selepas tikungan, mobil tanpa muatan itu kehilangan kendali, hingga menabrak pembatas jalan dan masuk jurang sedalam 10 meter.

Proses evakuasi mobil berjalan alot, karena sulitnya medan yang sempit untuk menarik mobil yang sudah ringsek. Setelah sekitar 45 menit, akhirnya mobil terse-but diputar arah, sehingga bisa dievakuasi menggunakan truk.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun pengemudi pikap, Mohammad dalam kondisi kritis dan lang-sung dilarikan ke RS dr Slamet Martodirdjo Pamekasan. Sam-pai berita ini ditulis, korban masih belum sadarkan diri.

Abdurahman salah satu saksi mata di lokasi kejadian tidak tahu pasti penyebabnya, apakah remnya blong atau karena sopirnya ngantuk. “Sempat menabrak pembatas jembatan lalu terbanting ke arah kanan sampai terperosok ke jurang,” ungkapnya.

Beberapa saat setelah kejadi-an, petugas kepolisian mendata-ngi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), namun belum diketahui hasilnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

LAKA TUNGGAL

Pikap L300 Terjun ke Jurang

Page 26: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN IIIJ

ryan hariyanto/koran madura

Sumenep SELASA 12 AGUSTUS 2014No. 0417 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

Seperti diberitakan, sedikitnya 12 kecamatan di Ka-bupaten Sampang diprediksi mengalami kekeringan. Itu ber-dasarkan prediksi BMKG Jawa Timur. Sementara saat ini yang sudah muncul tanda-tanda kek-eringan adalah di Kecamatan Tambelangan, Kedungdung dan daerah utara.

Kepala BPBD Kabupaten Sampag Wisnu Hartono me-nuturkan bahwa dana untuk penanggulangan menghadapi musim kemarau di Kabupaten Sampang memang sudah diang-garkan. Untuk tahun ini, pihakn-ya telah menyediakan dana sebesar Rp 200 juta untuk pen-anggulangan bencana kekerin-gan untuk seluruh Kabupaten Sampang.

“Tahun sebelumnya kami menyediakan dana dari APBD untuk penanggulangan bencana

kekeringan sebesar Rp 90 juta. Sedangkan untuk tahun ini kami juga sudah mempersiapkan ban-tuan dana sebesar Rp 200 juta untuk bencana kekeringan di seluruh Kabupaten Sampang,” terangnya kepada Koran Madu-ra, Senin (11/8).

Selain itu, Wisnu menje-laskan, dana sebesar Rp 200 juta tersebut dialokasikan un-tuk semua kecamatan. Akan tetapi kebutuhan biaya dana bantuan yang akan diterima di setiap kecamatan akan ber-beda-beda. “Kami tidak serta merta menunjuk untuk dae-rah ini mendapat sekian, daerah itu mendapat bantuan sekian. Akan tetapi besaran dana yang diperoleh di setiap kecamatan nantinya diberikan berdasarkan tingkat keparahan yang men-galami bencana,” jelasnya.

Sementara Komisi D DPRD

Sampang berharap anggaran yang cukup besar untuk pen-anggulangan kekeringan itu bisa disalurkan dengan benar. BPBD Kabupaten Sampang diharapkan tidak main-main dengan anggaran yang cukup besar itu. Sehingga semua dae-rah yang sudah masuk zona tanggap darurat kekeringan nantinya bisa menikmati ban-tuan yang layak.

Ketua Komisi D DPRD Kabu-paten Sampang Amin Arif Tir-tana mendesak Bupati Sampang A Fannan Hasib untuk selalu mengawasi semua SKPD agar lebih mengoptimalkan bantuan dana APBD yang sudah diang-garkan untuk bencana kekerin-gan yang ada di Kabupaten Sam-pang. Sebab, menurutnya, dana tersebut sudah dinilai cukup untuk mengatasi kekeringan. Sehingga tidak lagi masyarakat Sampang mengalami kekerin-gan. “Saya berharap dari dana yang sudah disediakan dari APBD untuk dioptimalkan su-paya masyarakat di Kabupaten Sampang dapat menjalani hidup sejahtera,” ujarnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

Rp 200 Juta untuk Penanggulangan Kekeringan

SAMPAnG - Ketua Komisi D DPRD Amin Arif Tirtana me-nuturkan, komisinya yang me-nangangi bidang pendidikan be-rencana melakukan pemanggilan terhadap Kepala SMP negeri 6 Sampang. “Dalam waktu dekat ini kita tetap memanggil Kepsek,” ucapnya, Senin (11/8).

Pemanggilan itu terkait per-masalahan yang telah menyeret perhatian sejumlah kalangan. Yak-ni, adanya tiga guru berstatus PnS yang tidak mempunyai jam men-gajar di sekolah yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Dal-penang Kec/Kota Sampang.

Pemanggilannya itu, menu-rutnya, tidak hanya dilakukan ke-pada Kepsek dimaksud, melainkan juga kepada pihak Dinas Pendidi-

kan dan ketiga guru tersebut. “Yang akan kita panggil semua yang ber-sangkutan baik Kepsek, Disdik, guru yang bersangkutan,” jelasnya.

Dirinya menuturkan, alasan dasar pihaknya berencana mel-akukan pemanggilan guna meng-etahui kebenaran permasalahan, serta mencari solusi demi kema-juan pendidikan. Apalagi, sejauh ini pihak Disdik telah menerjunkan tim guna mengetahui dan mengkaji permasalahannya.

“Kita terus memantau apa perkembangannya dari Disdik yang telah menerjunkan tim ke lapangan, tapi tetap kita proses pemanggilan,” tegasnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sampang Heri Purnomo belum bisa dikonfirmasi. =RYAN HARIYANTO/MK

SAMPAnG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sam-pang, Senin (11/8) sekitar pukul 13.00 Wib melakukan rapat pleno penetapan calon legislatif (caleg) terpilih dan penetapan suara partai politik (parpol) hasil amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Dalam penetapan caleg ter-pilih itu ada perubahan di Daerah Pemilihan (Dapil) II, yakni caleg PBB bernama Abu Hasan, digeser oleh Zin Firdaus dari Partai nas-dem. Sedangkan perolehan suara KH nur Abdul Adim, caleg PKB, tergeser oleh caleg dari partai yang sama bernama Abdul Qodir.

Ketua KPU Sampang Syamsul Mua’arfi mengakatan, penetapan tersebut sesuai putusan MK no-mor 01-01-16/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014. Sebab, selama ini MK memenangkan dan mengabulkan tuntutan dari Partai nasdem.

Pernyataan MK yaitu hasil peng-hitungan pada Minggu (6/7) di Balai Latihan Kerja (BLK) meru-pakan hasil Pileg yang sah.

“Dalam penetepan ini hanya ada perubahan di dapil II, se-dangkan dapil lainnya tidak ada perubahan, karena MK memu-tuskan hasil hitung suara ulang dinyatakan sudah sah,” ucapnya.

Dirinya menuturkan, hasil penetapan caleg terpilih dan per-olehan suara parpol tersebut akan diberitahukan kepada masing-masing parpol dan caleg.

Seperti sebelumnya, KPU Sampang berencana akan men-gumumkan penetapan resmi per-olehan kursi hasil Pileg tersebut, semestinya dilakukan pada tang-gal 11 hingga 13 Mei lalu. Tetapi, nampaknya KPU masih sengketa Pemilu di wilayah Kota Bahari tersebut. =RYAN HARIYANTO/MK

PENGAWASAN DEWAN

Kepala SMPN 6 Bakal Dipanggil

PENETAPAN CALEG TERPILIH

Ada Perubahan di Dapil II

SAMPANG - Badan Penanggulangan Bencana Dae-rah (BPBD) Kabupaten Sampang menggelontorkan dana sebesar Rp 200 juta untuk menanggulangi darurat kekeringan yang diperkirakan bakal mel-anda Kota Bahari di musim kemarau 2014.

KPU Sampang menggelar rapat pleno dalam penetepan calon DPRD terpilih dan perolehan suara parpol hasil putusan MK, Senin (11/8) sekitar pukul 13.00 Wib.

ant/arief priyono

Seorang kakek sedang menuju satu-satunya ceruk berisi air yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

Page 27: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III KSampang

Pada rapat dengan agenda pandangan umum fraksi tentang nota penjelasan Raperda LKPJ 2013, Rabu (06/8), Fraksi Gerindra mempertanyakan Silpa LKPJ APBD 2013. Silpa yang tak terserap sebe-sar 110.745.826.175.06 dalam pro-gram kegiatan di tahun 2013

Bupati Sampang A Fannan Habib di depan medium rapat paripurna hanya menyampaikan rekomendasi atas permasalahan kesepakatan bersama Pemkab Sampang dengan Direktur PDAM tentang pinjaman modal selama tahun 2003 dan 2004.

“Kesepakatan bersama baik Pemkab Sampang dengan Di-rektur PDAM dimaksud, apabila pihak PDAM Trunojoyo tidak da-pat memenuhi kesepakatan, kami akan melaukan audit khusus ter-hadap keuangan PDAM. Hal ini untuk memastikan kemampuan keuangannya dan hasilnya akan

dijadikan dasar pengambilan keputusan,” ucapnya.

Selain itu, Bupati juga meny-ampaikan rekomendasi revital-isasi di bidang keuangan BUMD, khususnya di PT Geliat Sampang Mandiri (GSM) dan anak perusa-haannya.

Terkait rekomendasi revital-isasi BUMD tersebut, pihaknya akan melalukan pemanggilan se-cara khusus untuk meminta pen-jelasan dan keterangan secara rinci tentang angka-angka yang telah disajikan dalam laporan ke-ungan konsolidasi PT GSM.

Sementara saat wartawan mengkonfirmasi permasalahan silpa, usai rapat, Bupati Sampang A Fannan Hasib tak menjawab. Justru mempersilakan Kepala Bapedda Sampang Hary Soeyanto untuk menjawab pertanyaan se-jumlah awak media.

Hary Soeyanto mengatakan,

silpa LKPJ APBD 2013 oleh Pem-kab setempat diprediksi sebesar Rp 53 miliar. Tetapi hasil audit BPK menyatakan silpa 2013 sebesar Rp 110 miliar dan tersisa Rp 57 miliar. Nantinya, akan direncakan untuk perubahan anggaran di tahun 2014.

“Silpa Rp 57 miliar ini kita

sekarang masih mengumpulkan usulan-usulan SKPD untuk peru-bahan anggaran tahun ini. Kita akan serahkan serta pembahasan dengan DPRD atas izin inilah baru bisa dilaksanakan yakni mungkin minggu depan,” tuturnya.

Harry menjelaskan, terjadinya

nilai besaran silpa tersebut meru-pakan hal yang biasa. Meski, di-rinya belum bisa menyampaikan dana anggaran paling banyak tidak terserap dari kegiatan SKPD mana.

Dirinya menambahkan, fak-tor terjadinya silpa tersebut di-rinya menyakini karena adanya pelaksanaan anggaran kegiatanya belum selesai 100 persen, serta pengerjaannya tidak tepat waktu. Sehingga, bisa menyebakan molor dari jangka waktu yang ditentukan.

Terpisah, Ach Zahri, anggota Fraksi Gerindra menuturkan, rekomendasi penyampaian per-masalahan silpa seperti disampa-iankan sebelumnya oleh pihaknya itu sudah dimasukkan dalam laporan banggar.

Akan tetapi, hasil banggar hanya menyepakati tentang per-masalahan kesepakatan bersama Pemkab Sampang dengan Direk-tur PDAM tentang pinjaman mod-al selama tahun 2003 dan 2004.

“Mungkin yang paling urgen yang perlu disampaikan oleh tim banggar masalah Direktur PDAM sama Pemkab tentang pinjaman modal ini,” imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANG- Salah satu gedung SKPD Pemerintah Daerah Sampang yaitu Badan Pemberdayaan Perem-puan dan keluarga Berencana (BP-2KB) Kabupaten Sampang saat ini tampak rata seperti tanah. Pasalnya penggusuran gedung tersebut lantaran luas kantor dinilai kurang maksimal yang menyebabkan kinerja karyawan menjadi terganggu.

Kabid Pengelolaan Aset Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sampang Bambang Indra basuki membenarkan penggususuran gedung kantor BP2KB yang saat ini sebagian bahan bangunan diratakan dengan tanah. Akan tetapi menurutnya sebagian bahan material bangunan sudah dilelang oleh pemer-intah melalui kantor badan lelang yang berada di Kabupaten Pamekasan.

“Proses pelelangan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menyelamatkan aset daerah. Dan sebagian bahan bekas bangunan tersebut juga dijual ke kantor badan lelang di Pamekasan. Sedangkan untuk rinciannya saya kurang paham

betul,” ujarnya, Senin (11/8).Selain itu, Bambang menjelas-

kan pembongkaran gedung kantor BP2KB dikarenakan kondisinya yang kurang layak. Menurutnya pada tahun 2014 ini gedung tersebut memang perlu ada pembaharuan dengan membangun kembali.

“Rencananya gedung itu akan dilakukan pembaharuan. Akan tetapi

kami tidak tahu persis biaya pem-bangunan gedung tersebut. Kami hanya bertanggung jawab bagian asetnya saja,” terangnya.

Sementara itu, kepala BP2KB Sri Wahyuni Suliati belum bisa dikonfir-masi terkait hal tersebut, sebab nomor handphone yang biasa gunakan tidak aktif saat dihubungi sampai berita ini ditulis. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

GEDUNG BP2KB DIGUSUR

Sebagian Material DilelangANGGARAN

Rp 150 Juta untuk Pelantikan DPR

Bupati Tak Bisa Jawab Silpa APBD 2013

BONGKAR. salah satu gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sampang di Jl Rajawali Kecamatan Kota tampak rata menjadi tanah, Senin (11/8).

Bupati Sampang A Fannan Hasib saat menandatangani persetujuan laporan badan anggaran dan pengesahan Raperda LKPJ APBD 2013 dalam rapat paripurna DPRD setempat, Senin (11/8).

Sampang – Dalam rapat paripurna yang bertempat di ruang rapat besar DpRD, Senin (11/8) sekitar pukul 10.30 Wib, Bupati Sampang a Fannan Hasib tak bisa memberikan jawaban terkait Sisa Lebih pembiayaan anggaran (Silpa) LKpJ apBD 2013.

SAMPANG- Pelantikan untuk anggota Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang periode 2014-2019 bakal dilaksanakan pada 26 Agustus 2014. Biaya untuk pelantikan anggota DPRD Sampang yang baru itu dianggarkan sebesar Rp 150 juta.

Sekretaris DPRD Sampang Sudarmanto membenarkan jika acara pelantikan untuk anggota dewan akan dilaksan-akan dalam waktu dekat ini. “Insya Allah acara pelantikan dewan baru akan kita laksanakan pada tanggal 26 Agustus ini, sementara ini kita belum menerima surat resmi dari KPU,” ujarnya dalam acara Paripurna, Senin (11/8).

Selain itu, Sudarmanto menjelaskan, dalam acara pelantikan anggota DPR baru, pihaknya telah meny-iapkan biaya Rp 150 juta. Anggaran tersebut sudah ter-masuk biaya konsumsi dan akomodasi, termasuk juga uang pengamanan. Nantinya juga terdapat sejumlah undangan dari berbagai elemen.

“Untuk biaya pelantikan dewan baru anggarannya yatu sekitar Rp 150 juta sesuai dengan kebutuhan. Dan untuk rincianya saya kurang tahu persis. Tapi yang jelas, biaya itu sudah termasuk biaya akmodasi dan konsumsi para undangan. Dan biaya pelantikan tersebut sudah ter-golong cukup kecil jika dibandingkan dengan biaya pelan-tikan di tiga kabupaten lain di Madura,” terangnya. =MO-HAMMAD MUHLIS/LUM

Page 28: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN IIIL Lintas Madura

SUMENEP – Rancan-gan peraturan daerah (raperda) cagar budaya yang dibahas oleh DPRD Sumenep pesimis bisa dituntaskan. Pasalnya, masa jabatan anggota dewan itu akan berakhir kurang lebih 10 hari lagi. Sedangkan pembahasan raperda dimaksud masih cukup banyak.

Sebenarnya, raperda cagar budaya sudah dilakukan pem-bahasan oleh pansus di komisi D DPRD Sumenep sejak bebera-pa bulan lalu. Hanya saja, pada pembahasan mandek, karena banyaknya kegiatan kunjungan kerja (kunker) yanh dilakukan oleh DPRD. Namun, menjelang purna tugas dewan akan mel-akukan pembahasan kembali mulai hari ini.

Anggota pansus di Komisi D DPRD Sumenep Nur Asyur menje-laskan, pihaknya masih bertekad untuk melanjutkan pembahasan raperda tersebut. ”Kemungkinan pembahasan itu akan kebut, kare-na melihat masa pembahasannya yang hanya tinggal beberapa hari saja,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya masih sangat optimis untuk men-untaskan pembahasan itu. Sebab, sudah tidak ada kegiatan lain di

gedung DPRD Sumenep hingga masa purna tugas. ”Kami masih yakin bisa selesai. Namun, tidak tahu kalau ada hal-hal teknis lain yang menghambat pembahasan ini,” ujarnya.

Dia menuturkan, raperda ca-gar budaya memang pantas un-tuk segera diselesaikan. Itu untuk melindungi cagar budaya yang ada di Sumenep. ”Terbukti ada

beberapa bangunan cagar budaya, malah tidak dimasukkan. Sehing-ga, raperda ini bagi kami sangat penting. Semoga bisa tuntas,” ucapnya.

Kasi Pariwisata Dinas Ke-budayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep Taufan berharap rap-erda cagar budaya bisa dituntas-kan sebelum pergantian anggota

DPRD. Supaya ada kepastian hu-kum dalam proses penentuan se-jumlah cagar budaya yang ada di kota Sumekar. ”Kami sangat bisa selesai. Karena sejak awal kami menginginkan adanya perda ini,” ujarnya.

Menurutnya, selain untuk melindungi kekayan cagar bu-daya, reperda itu juga dianggap akan melestarikan nuansa kebu-

daya Madura (Sumenep). Sebab di dalam item raperda tersebut termaktub keharusan bagi siapa pun yang akan mendirikan ban-gunan di dekat cagar budaya, bangunan tersebut harus juga bernuansakan cagar budaya di dekat. ”Ini perlu digarisbawahi, bahwa bernuansa tidak harus sama persis,” terangnya.

=JUNAEDI/YAT

PAMEKASAN - Berkas kasus kekerasan wartawan yang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan pekan lalu di-tolak kemarin (11/8). Penolakan ini setelah Jaksa mengkaji berkas kasus tersebut selama satu pekan. Berkas itu ditolak karena menurut Jaksa kurang lengkap. Sehingga me-maksa Jaksa untuk mengembalikan berkas tersebut ke penyidik Polres Pamekasan, kata Kasi Pidum Kejari Pamekasan Moh. Syafei kemarin.

Pria asli Pamekasan ini men-gatakan pihaknya telah menge-luarkan P18 dan P19 atas berkas itu kepada penyidik di Polres. Dia jelaskan P18 merupakan pengem-balian semua berkas yang sudah

diterimanya dari penyidik Polres, untuk dikembalikan lagi kepada penyidik Polres. P19 merupakan pemberian pentunjuk dari Jaksa terhadap penyidik Polres. Petunjuk itu di antaranya meminta penyidik Polres untuk melengkapi beberapa hal yang dianggap kurang atau lemah di mata Jaksa, seperti un-tuk lebih melengkapi barang bukti (BB), lebih melengkapi keterangan saksi-saksi, dan lain sebagainya.

“Menurut kami berkas terse-but kurang lengkap. Jadi biar pe-nyidik Polres melengkapinya ter-lebih dahulu,” ungkap Syafei.

Sementara Kasat Reskrim Pol-res Pamekasan AKP Moh. Nur Amin menyatakan belum meneri-

ma hal tersebut dari jaksa. Pihakn-ya belum menerima pengembalian berkas dan petunjuk dari jaksa Kejari Pamekasan. Menurutnya, berkas tersebut mungkin masih proses menuju Polres Pamekasan dari Kejari Pamekasan. Dan saat itu belum sampai ke Polres, atau ke mejanya di Satreskrim Polres Pamekasan.”Jika benar berkas kasus tersebut dikembalikan kepa-da kami. Kami akan mempelajarin-ya, apa pentunjuk dari jaksa. Dan kami akan melaksanakan petunjuk itu, untuk melengkapi kekurangan-nya,” tukasnya.

Sebagaimana diberitakan, kasus ini berawal dari kejadian 9 Juni lalu. Dimana pada hari itu

Moh. Amiruddin, 30, (wartawan Radar Madura), dan Andre Havid, 44, (reporter RRI), melapor ke SKPT Polres Pamekasan. Mereka melapor karena tidak terima pro-fesinya sebagai wartawan dilece-hkan oleh sekelompok orang yang juga mengaku wartawan. Mereka melaporkan terkait pengancaman yang disertai pemukulan yang di-lakukan sekelompok orang terse-but. Bahkan tidak hanya mengan-cam kekerasan saja, sekelompok orang yang dikoordinatori Yasin itu juga mengancam akan mem-bunuh, terutama kepada Amir. Se-dangkan Andre juga ikut diancam mereka karena berusaha membela Amir. Kejadian itu sendiri terjadi

di salah satu warung kopi di Jalan Kabupaten. Saat itu kurang lebih ada 30 orang yang melakukan pe-nyerangan terhadap Amir.

Para tersangka dalam kasus ini sendiri antara lain, Yasin, 40, Turmudi, 36, Abdus Salam, 35, Sukari, 35, dan Moh. Erpan 33. Ke-limanya dikenakan pasal 335 ayat 1, dan 336 ayat 1, KUHP, tentang pengancaman dan kekerasan. Se-dangkan untuk satu terlapor lain-nya yaitu Slamet, 40, statusnya hanya sebagai saksi, dan tidak ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Dengan alasan, pe-nyidik tidak ada cukup bukti un-tuk menjerat Slamet seperti lima rekannya di atas.=SUKMA FIRDAUS/RAH

KASUS WARTAWAN

Kejaksaan Tolak Berkas Kekerasan

Pesimis Raperda Cagar Budaya Tuntas

Disbudparpora Berharap Bisa

Selesai

NYARIS AMBRUK : Kondisi banguan tua di Kecamatan Kalianget nyaris ambruk, karena termakan usia. Informasinya banguan itu dibangun oleh Belanda tempo dulu.

Page 29: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Sistem Pelaporan Keuangan BerubahEksekutif Ajukan Revisi Perda

"Pada tahun 2015 nanti, se-mua daerah harus menggunakan sistem akrual. Maka, harus ada perubahan regulasi Perda sebagai legalitas formal disetiap daerah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Eddy Molyono MM.

Menurut mantan Kepala In-spektorat ini, penerapan sistem keuangan cash akrual, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 64 tahun 2013, tentang penerapan standar aku-tansi pemerintah berbasis akrual. Berdasarkan Peraturan Pemerin-tah tersebut, pemerintah dae-

rah harus menerapkan pelaporan keuangan selambat-lambatnya pada tahun 2015.

"Atas pertimbangan itu, Pem-kab Bangkalan, harus melakukan perubahan atas Perda nomor 15 tahun 2007 yang masih mengacu pada PP nomor 24 tahun 2005," terangnya.

Dikatakan Eddy Molyono, pe-rubahan Perda ini, semata-mata untuk menyajikan akuntabilitas keuangan daerah yang dapat di pertanggung jawabkan. Sehingga selaras dengan peraturan dan perundang-undangan yang ada diatasnya. Jika tidak dilakukan perubahan dapat dipastikan ber-tentangan dengan payung hukum yang ada. Dan konsekuensinya ber-dampak penerapan system pelapo-ran dan pengelolaan yang baru itu.

"Diharapkan dengan pe-nyesuaian Perda ini, penggunaan sistem keuangan cash akrual da-pat berjalan efektif dan efisien, sesuai kaidah hukum yang ber-laku," terangnya.

Perbedaan kedua sistem tersebut adalah sistem basis kas mencatat transaksi keuangan pada saat kas diterima atau dike-luarkan, sedangkan basis akrual mencatat transaksi pada saat ter-jadinya pendapatan atau belanja walaupun kas belum diterima atau dikeluarkan.

"Dalam pelaporan keuangan pemkab mengunakan sistem kas. Namun, kami juga sudah mulai membiasakan menggunakan sis-tem akrual," tuturnya.

Sementara itu, anggota Komi-si B DPRD Bangkalan, Moh Ikhsan menyatakan perubahan Perda nomor 15 tahun 2007 akan disele-sai dalam waktu dekat. Sehingga pihak eksekutif bisa langsung mengaplikasikan peraturan pe-merintah tetang standar akun-tansi pelaporan keuangan dengan sistem keuangan.

"Kita akan melakukan study banding, kemudian dirumuskan untuk selanjutnya di tetapkan se-bagai perda," ucapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Pemerin-tah pusat mengamanatkan kepada setiap daerah untuk menggunakan sistem tran-saksi keuangan berbasis akrual pada tahun 2015. Sehingga pemerintah Ka-bupaten Bangkalan meng-ajukan revisi peraturan daerah (Perda) nomor 15 tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuan-gan Daerah. Sebab dalam perda tersebut masih menggunakan pola lama berupa sistem kas.

Eddy Molyono, MM Sekretaris Daerah

Kabupaten Bangkalan

CUACA BURUK

Suramadu Berpotensi Ditutup

doni heriyanto/koran maduraBERPOTEN DITUTUP. Kecepatan angin belakangan ini berpotensi dilakukan penutupan, apalagi kecepatan angin di atas 70 Km/Jam.

BANGKALAN - Angin ken-cang terus melanda kawasan se-latan Bangkalan. Berpotensi me-nyebabkan penutupan Jembatan Suramadu. Hal itu bisa dilakukan jika kecepatan angin di atas 70 km/jam. Dengan kecepatan an-gin seperti itu, tak hanya ken-daraan roda dua saja, kendaraan roda empat tidak diperkenankan melewati jembatan. Jika tidak di-lakukan penutupan sangat mem-bahayakan bagi kendaraan yang sedang melintas.

"Kami telah memasang se-jumlah alat pendeteksi kecepa-tan di sepanjang jembatan. Alat itu akan mengirim tanda ke pu-sat informasi yang ada di Sura-

baya. Alat itu akan berbunyi jika angin melewati batas yang telah ditetapkan," kata Kepala Ger-bang Jembatan Tol Suramadu, Suharyono.

Menurutnya, untuk kenda-raan roda dua, kecepatan angin 40 km/jam saja sudah ditutup. Apalagi sampai di atas 70 km/jam, pasti tutup total. Diakui, belakangan ini kecepatan an-gin sering menedekati diatas 40 kilomiter per jam. Sehingga, pi-haknya selalu siaga untuk me-lakukan penutupan jika kecepa-tan angin melebihi batas. Sebab dikhwatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap pengendara diatas jembatan.

"Kecepatan angim terjadi secara fluktuaktif, mungkin ini akibat dari perpindahan musim hujan ke musim kemarau," je-lasnya.

Selama sepekan terakhir lanjutnya, jempatan sepanjang 5.438 meter itu, sudah dilakukan penutupan untuk jalur roda dua dari dua arah sebanyak 1 kali. Namun, tidak sampai dilakukan penutupan secara total. Ken-dati belum ada penutupan total, para pengendara diimbau untuk lebih waspada mengingat angin berkecepatan tinggi bisa saja mendadak melintas di sepanjang jembatan.

= DONI HERIYANTO/RAH

MENGGANGGU KEINDAHAN KOTA

Relokasi PKL Tak Ada KejelasanBANGKALAN - Rencana

relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang menempati sekitar Alun-alun Kota Bangkalan, hingga saat ini tak kunjung ada kejelasan. Padahal sebelumnya Dinas terkait menyatakan akan melakukan pemindahan pedagang yang selama ini dinilai mengganggu keindahan kota tersebut. Akan tetapi, di sisi lain PKL enggan untuk dipindah karena sudah merasa nyaman.

”Kalau misalkan dipaksa kami tidak bisa berbuat apa di sini. Tapi yang jelas kami tidak ingin dipindah ke tempat yang sepi. Kami akan pindah jika tempat itu sama atau lebih ramai dari Alun-alun Bangka-

lan,” kata Maisaroh (36), salah satu pedagang di Alun-alun Bangkalan.

Menurutnya, lapang-an pacuan kuda tempat yang disediakan di lapangan bagi PKL untuk relokasi tidak strategis karena jauh dari pusat kerama-ian. Sehingga, sangat jelas ber-dampak pada pendapatan yang dihasilkan nantinya. Selama menempati sekitar alun-alun membuat PKL bisa mendulang keuntungan lebih dari cukup. Apalagi, banyak masyarakat yang berkunjung dan bermain di taman Paseban. Praktis, kondisi demikian tidak akan ditemui lagi jika relokasi benar-benar dilakukan.

"Kalau sepi bagaimana kami

bisa bertahan hidup, kami kan cuma mengantunkan dari hasil berjualan kecil-kecilan. Kalau bisa ya jangan sampai di pin-dah," jelasnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan Bambang Setiawan menyatakan, relokasi yang diwacanakan selama ini sudah memiliki tim tersendiri. Pihak-nya hanya sebagai eksekutor jika ada perintah relokasi. Mengenai kebijakan sepenuhnya ada di tim tersebut.

”Itu ada timnya, yang jelas kami hanya sebagai eksekutor pemindahan PKL jika reko-mendasi dari para pihak sudah dikeluarkan,” ungkapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III N Bangkalan

Maling Sapi Mulai MerajalelaKandang Beralih Jadi Tempat Tidur

Hal itu sangat meresahkan masyarakat, karena kejadian pen-curian sudah kerap kali terjadi. Kondisi tersebut membuat para pemilik hewan ternak seperti sapi tidak bisa tidur nyenyak. Mereka harus melakukan ronda malam agar sapinya tidak hilang. Bahkan, pemilik sapi rela tidur di dalam kandang demi menjaga agar sap-inya tidak dicuri.

"Teror maling sapi di desa-de-sa semakin mencekam, terutama di kecamatan Blega. Warga se-makin tidak berdaya karena setiap malam tidak bisa tidur, karena ta-kut sapinya hilang," terang warga Desa Lombang Dajah, Rahmat, kemarin (11/8).

Kasus pencurian sapi terakhir menimpa warga yang bernama Ho-lili. Dua ekor sapinya hilang digon-dol maling. Sebenarnya, ada 3 ekor yang dikeluarkan oleh kawanan maling dari kandang. Namun, satu ekor dilepas di jalan, sedangkan

dua ekor raip dibawa maling."Kasus pencurian dari dulu

tidak pernah terungkap. Aparat keamanan belum dapat memberi-kan rasa aman dan nyaman terha-dap masyarat. Seakan ada pembi-aran lantas masyarakat desa harus berbuat apa? Rasa aman di wilayah ini sangat mahal," paparnya.

Dia menambahkan, pihak-nya berharap kepada aparat kea-manan supaya bisa mengung-kap kasus pencurian sapi supaya kasus serupa tidak terulang kem-bali dan memberikan rasa aman dalam masyarakat. Sebab, warga benar-benar kawatir. Bahkan, ma-ling pun tak jarang beraksi pada saat siang hari.

Hal senada di ungkapkan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Pe-muda Blega (Himadap), Ach Jakfar yang merupakan warga Lombang Laok, kecamatan Blega. Dia me-nilai peran polsek untuk menjaga stabilitas keamanan terasa man-

BANGKALAN - Akhir-akhir ini, kondisi keamanan di wilayah hukum polres Bangkalan cukup mengkhawatir-kan masyarakat. Terutama keamanan dari aksi pencurian hewan ternak. Anehnya, kasus pencurian hewan ternak tidak pernah berhasil diungkap siapa pelaku di baliknya. Padahal, warga sudah melaporkan pada polsek setempat. Bahkan, warga melakukan unjuk rasa ke polsek beberapa bulan lalu. Akan tetapi, aksi yang dilakukan warga tidak membuahkan hasil yang berarti.

dul. Sebab, tak ada stu pun pelaku yang berhasil tertangkap. Padahal kasus-kasus pencurian semacam itu seringkali terjadi. Tak hanya pencurian ternak seperti sapi, pencurian sepeda motor juga se-ring terjadi.

"Selain itu, pembobolan ru-mah warga juga terjadi di Desa Lombang Dajah. Sudah tidak ter-hitung lagi berapa jumlah pen-curian yang ada di Kecamatan Blega," ujarnya.

Pihaknya selaku persatua dari pemuda, dalam waktu dekat akan kembali melurug polsek Blega apabila aparat keamanan tidak sigap menangani kasus itu. Sebab, keluhan warga sudah sering di-sampaikan, karena kejadian pen-curian bukan pertama kali. Ke-polisian terkesan mandul dalam menyingkap kasus pencurian di dalam masyarakat.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Andi Purno-mo menyatakan kelompok-kelom-pok pencuri hewan (curwan) sudah diidentifikasikan. Pihaknya akan mengembangkan kemana hewan ternak itu dijual. Sebab, ada jarin-gan penadah yang pasti terlibat.

Dia menambahkan, ada be-berapa hewan yang hilang sudah ditemukan dan dikembalikan ke-pada masyarakat. Kebanyakan hewan ternak yang hilang berupa sapi. Oleh karena itu, jaringan pencurian hewan ternak itu akan terus dikembangkan.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraHEWAN TERNAK. Pemilik sapi ternak semakin resah dengan maraknya pencurian hewan ternak mereka.

BANGKALAN - Meski buku pelajaran kurikulum 2013 masih belum terealisasi ke setiap sekolah di Bangkalan, namun tidak ada alasan bagi guru untuk tidak merealisasikan kurikulum yang baru ini. Para guru sudah dibekali dengan pelatihan mengenai penerapan kurikulum 2013 ini, sehingga mereka dituntut untuk bekerja lebih cerdas.

"Seluruh sekolah sudah wajib melaksanakan kurikulum 2013, meski buku pembelaja-rannya belum terealisasi," kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMPN Bangka-lan, Edy Hariadi, kemarin (11/8).

Dirinya mengakui penerapan kurikulum 2013 di Bangkalan sampai sekarang buku pegangan siswa belum sepenuhnya tere-alisasi. Meski begitu, sudah ada kelengkapan yang bisa dilakukan dalam proses belajar mengajar, karena sekolah sudah dileng-kapi fotocopy Casset Disc (CD) mengenai standar pembelajaran siswa dan guru.

"Kami sudah memberikan CD ke setiap sekolah yang ada, karena sekolah kami men-erapkan kurikulum lebih awal. Termasuk memberikan fotocopy buku pembelajaran. Itu sudah bisa dilaksanakan pembelajaran kurikulum di setiap sekolah. Meskipun guru harus rela berkorban memfotocopy materi pembelajaran, karena itu sudah tupoksi seorang guru," terang Edy yang juga sebagai Kepala SMPN 2 Bangkalan.

Tidak diketahu secara pasti, keterlambatan pengiri-man buku. Namun, diduga lantaran masih ada beberapa yang digarap dalam hal teknis penyediaanya. Secara keseluru-han persiapannya sudah baik, termasuk kesiapan para tenaga pendidik dari semua tingkatan

dan pemahaman secara teknis berikut perangkatnya.

Pihaknya berharap semua tenaga pendidik cepat beradap-tasi dan bisa membawa anak didiknya dalam mengikuti irama atau iklim proses belajar meng-ajar sesuai dengan kurikulum 2013. Tentunya perlu kesabaran dan niat yang tulus untuk mem-perbaiki sistem demi menghasil-kan sesuatu yang lebih baik serta SDM yang berkarakter.

Menurutnya, adanya kurikulum baru ini, hasil yang didapat tidak bisa terlihat saat ini, melainkan 10 tahun men-datang. Bagaimana perubahan pendidikan bisa dirasakan lebih baik. Sebab, sifat dari pendidi-kan merupakan investasi jangka panjang. "Tidak ada alasan kuri-kulum 2013 tidak jalan, karena kelengkapan sementara sudah diberikan kepada sekolah-se-kolah yang ada," ucapnya.

Dirinya tidak menampik, kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan sejak satu tahun lalu di beberapa sekolah per-contohan, membawa dampak perubahan pola belajar siswa. dengan harapan, apa yang telah dicanangkan pemerintah tidak mengandung muatan politis. Sebab, efeknya berpengaruh terhadap pendidikan anak didik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohni memebabenarkan belum terealisasinya buku pelajaran di sekolah. Penyebabnya masih belum diketahui, karena peme-rintah pusat yang menangani langsung. Kendati demikian, proses belajar mengajar bisa ber-jalan dengan perlengkapan audio visual berupa CD pembelajaran yang telah diterima sebelumnya. Sebab, dalam aturannya semua sekolah wajib menerapkan kuri-kulum 2013 ini.

= MOH RIDWAN/RAH

PENDIDIKAN

Guru Wajib Terapkan Kurikulum Baru

moh ridwan/koran maduraKONSENTRASI. Sejumlah siswa-siswi konsentrasi saat mengerjakan lem-bar soal ujian nasional beberapa waktu lalu.

Page 31: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SELASA 12 AGUSTUS 2014

No. 0417 | TAHUN III OIndustri LokalKORAN MADURA

Seruput Kopi Dapat Ilmu

Mereka ini kumpulan para re-maja, pemuda, dan aktivis pencin-ta kopi di Pamekasan. Akan tetapi dalam setiap berkumpul atau nongkrong itu, mereka tidak ha-nya ngopi, namun juga membaca berbagai judul buku yang disedia-kan secara gratis oleh kedai kopi yang juga bernama kedai Kopi Sebelas 12.

Persyaratannya asalkan buku itu jangan dibawa pulang. Cukup dibaca di warung kopi yang ter-letak di eks. Stasiun Pamekasan itu, di Jalan Trunojoyo. Setelah membaca buku ditaruh kembali di raknya. Kurang lebih ada 300 judul buku di sana. Mulai dari buku politik, ekonomi, pendidi-kan, sosial budaya, buku keisla-man, dan masih banyak lagi.

Komunitas ini berawal ke-

tika sejumlah pemuda alumni salah satu universitas swasta di Pamekasan, berencana untuk membuka warung kopi. Mereka membuka warung kopi ini un-tuk kesibukan sementara karena masih menganggur. Awalnya mereka mempromosikannya ke-pada para alumni lain, juga ke-pada adik kelasnya di kampus, dan para mahasiswa dari kam-pus lainnya.

Karena para pengunjung ru-panya banyak mahasiswa. Ternya-ta sembari ngopi para mahasiswa itu ada yang sambil mengerjakan tugas kuliah, ada yang sambil baca buku, ada yang sambil mencari-cari buku untuk referensi tugas kuliahnya, bahkan saling pinjam meminjam buku di kalangan pe-langgan di warung kopi tersebut.

Hal inilah yang melatarbelakangi pengelola menyediakan buku gra-tis untuk dibaca di kedai itu.

Ternyata antusias pengunjung positif. Mereka lebih giat dan se-ring nongkrong di kedai itu, bu-kan hanya untuk ngopi saja, tapi sembari membaca buku. Karena merasa punya niat dan hobi yang sama. Yaitu hobi ngopi dan baca buku, akhirnya mereka membuat komunitas kopi sebelas 12 ini, disamakan dengan nama kedai yang memprakarsai ini. Kurang lebih ada 30 pelanggan tetap yang masuk dalam komunitas ini, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka secara bergantian, pagi, siang, sore, dan malam, datang ke kedai itu. Jadi setiap saat anggota kumunitas ini, selalu absen di ke-dai kopi ini. Mereka berbaur den-

gan para pelanggan umum lain-nya. Ide mereka ini juga direstui oleh sang pemilik kedai.

Salah satu anggota komunitas ini, Hendra, 19, malah menyebut kedai yang sederhana sebagai ke-dai pintar. Sebab di sana menye-diakan berbagai jenis buku berba-gai judul, yang itu jika dibaca dan dipahami, bisa membuat pintar. Kalau ada waktu luang, dia sering menghabiskan waktu untuk sek-edar ngopi dan membaca buku di sana.

"Selain menjadi tempat mem-baca buku, kedai ini juga menjadi temapt diskusi sejumlah aktifis mahasiswa dari berbagai perhu-ruan tinggi di sini (Pamekasan)," tuturnya kemarin (7/8).

Sementara itu, pengelola ke-dai kopi ini, Dedy Kurniawan, 29,

mengatakan saat ini di kedai yang dikelolanya itu terdapat 300 buku, buku-buku tersebut ia beli serta sumbangan dari rekan-rekannya untuk dijadikan perbendaharaan di kedainya itu. Dedy akan merasa sangat bangga, kepada siapapun yang berkenan menyumbang-kan buku ke kedainya itu. Karena dengan menyumbang buku akan banyak manfaatnya. Bisa dibaca orang, dan orang yang membaca menjadi mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru, dan ilmu itu akan digunakan dalam kehidupan mereka.

"Hitung-hitung bisa untuk amal jariyah mas. Selama buku itu ada, selama buku itu dibaca orang, pahala terus berjalan," ka-tanya.

= SUKMA FIRDAUS/RAH

PAMEKASAN - Komunitas yang satu ini cukup unik. Mulai dari namanya hingga aktivitasn-ya. Aktivitas mereka bisa dikatakan full seharian. Mereka menamakan diri sebagai komu-

nitas Kopi Sebelas 12. Yang mana semboyan mereka adalah "seruput kopinya, dapatkan ilmunya".

sukma firdaus/koran maduraSANTAI. Beberapa anggota Komunitas Kopi Sebelas 12, saat ngopi sambil baca buku dan mengerjakan tugas kuliah, kemarin.

KOPI SEBELAS 12

Page 32: e Paper Koran Madura 12 Agustus 2014

KORAN MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 | No. 0417 | TAHUN III P OPROBOLINGGOKORAN

MADURASELASA 12 AGUSTUS 2014 No. 0417 | TAHUN III

TUMINA INDAH LESTARI

Jadikan Ilmu itu Bermanfaat

Guru memang men-jadi citi-citanya, karena dengan

menjadi seorang guru dapat membagi ilmu. Mengingat ilmu yang bermanfaat menjadi salah satu dari tiga amal

yang tidak putus pa-halanya.

Menurut, wanita yang beralamat di Desa Tobungan, Kecamatan Galis, Pamekasan ini, memamfaatkan ilmu itu tidak selalu denga menjadi sebagai guru, namun ada cara lain agar ilmu yang

telah didapat bisa tetap ber-mamfaat bagi masyarakat.

Yang paling mudah, kata wanita yang lahir 2 Juni 1985 ini, ilmu yang dimilik dapat dibagi dengan orang-orang sekitar. Ia mencontohkan, seperti adik, po-

nakan, sepupu dan bisa juga ter-hadap tetangga yang sudah usia tua yang buta aksara.

“ilmu dasar seperti men-gaji, membaca dan menulis itu pastinya dimiliki oleh pemuda saat ini, dan itu bisa diberikan kepada orang lain disekitar kita. Sehingga ilmu kita menjadi ber-mamfaat dan itu bisa menjadi bekal pahala kita,” katanya.

Ditengah kesibukannya men-jadi pengajar, wanita yang pernah sekolah di madrasah aliyah negeri (MAN) pamekasan ini, tidak me-lupakan kodratnya sebgai seorang wanita, yang harus tetap mengu-rusi rumahtangganya.

Lanjut, wanita alumni Se-kolah Tinggi Agama Islam Neg-eri (STAIN) Pamekasan ini, pen-didikan pemuda dan pemudi sat ini sudah berkembang pesat. Tentunya banyak bidang ilmu yang dikuasai, saat dibangku kuliah. Namun, terkadang sete-lah lulus, bingung untuk mener-apkan ilmu yang didapatkannya.

“ilmu yang bermanfaat itu bukan hanya ilmu yang dibagikan kepada orang lain, tapi juga ilmu itu bisa bermanfaat bagi orang lain. Misalnya saja yang ahli di bidang teknik, ya gunakan ilmu teknik, agar memberikan manfaat kepada orang lain,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Seiring dengan kerasnya persaingan dan desa-kan kebutuhan ekonomi yang semakin menin-

gkat setiap waktunya. Ilmu yang sudah didapat baik di bangku sekolah maupun di mesjid dan

musala, kerap hanya disimpan sendiri. Namun, tidak begitu dengan Tumina Indah Lestari, apa yang telah dia dapat waktu belajar dahulu, da-pat ia berikan kepada muridnya. Maklum saja,

dia termasuk salah seorang guru di sekolah dasar SD Sentol 1, Kecamatan Pademawu,

Pamekasan.

Nama : Tumina indah LesTari

Alamat : Desa Tobungan, Galis, Pamekasan

Pekerjaan : Guru

riwayat Pendidikan =SDN Tubungan 1=MTs Pademawu=MAN Pamekasan=STAIN Pamekasan

anyak anak muda seka-rang tidak menjadi diri sendiri. Mereka justru

menjadi orang lain. Hanya men-jadi pengikut setia seperti bebek yang selalu mengikuti kemana pun induknya pergi.

Remaja selalu mengikuti mode pakaian, gaya rambut, cara berbicara, pemikiran, dan gaya hidup para trend setter yang dikaguminya. Trend setter atau penentu tren saat ini bisa artis, penyanyi, bintang film, tokoh politik, bintang olahraga,

dan sebagainya.Bagi gadis bernama Belgis

Triandari, apa yang menjadi tren langsung diikuti tanpa ada proses seleksi. Padahal apa pun bentuk trennya tidak selalu benar dan belum tentu cocok diterapkan. Selain itu, ketika kita selalu mengikuti apa yang dilakukan orang lain, maka kita kehilangan jati diri. Bisa juga kita melakukan sesuatu, karena kita terpaksa mengikuti orang-orang terdekat atau keluarga. Akhirnya identitas diri kita

tidak jelas. Labil dan terom-bang-ambing bagai sebatang kayu di lautan luas.

Seharusnya, kata gadis kela-hiran 2 Mei 1995 itu, mereka sudah bisa mengukur mau jadi apa dan mau kemana. Pastinya bisa memegang prinsip dan nilai-nilai kehidupan. Prinsip ini yang akan menjadi pedoman apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jadi punya pegangan, tidak asal ikut-ikutan dan plin-plan dalam mengambil keputu-san. Jika bertentangan dengan

prinsip, jangan dilakukan."Salah kaprah itulah yang ditampilkan remaja saat ini," ungkapnya.

Menurutnya, orang yang punya cita-cita dan prinsip yang kuat, akan terarah hidupnya untuk mengejar apa yang dia impikan. Jika sesuatu hal berten-tangan atau tidak sejalan dengan cita-cita, jangan dilakukan. Jadilah diri sendiri dengan miliki cita-cita yang jelas dan berasal dari keinginan kita sendiri. Bukan ikut-ikutan atau paksaan.

=DONI HERIYANTO/RAH

BELGIS TRIANDARI

Jangan Gampang Terpengaruh Orang Lain