PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

13
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN TERHADAP TOTAL KREDIT YANG DISALURKAN (Studi Pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui bahwa pertumbuhan kredit Bank Umum dipengaruhi oleh kondisi internal meliputi sumber dana pihak ketiga, tingkat kecukupan modal, tingkat likuiditas dan jumlah kredit bermasalah. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan terhadap total kredit yang disalurkan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013. Pengambilan sampel dengan metode sampling jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yang diperoleh sampel sebanyak 31 bank. Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan uji statistik t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap total kredit yang disalurkan. Sedangkan, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan tidak berpengaruh signifikan terhadap total kredit yang disalurkan. Implikasi hasil penelitian ini diharapkan Bank Umum meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga, mengoptimalkan penggunaan modal, meningkatkan tingkat likuiditas dan meningkatkan prinsip kehati-hatian untuk mengantisipasi risiko-risiko yang ada. Kata Kunci: Total Kredit, Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Non Performing Loan 1 Lilis Suindrawati, Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, [email protected] 2 Dr. Siti Aisjah, SE, MS, CSRS, Manajemen Keuangan Strategik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, [email protected]; [email protected]

Transcript of PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

Page 1: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO,

LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN TERHADAP

TOTAL KREDIT YANG DISALURKAN

(Studi Pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

ABSTRAK

Penelitian ini untuk mengetahui bahwa pertumbuhan kredit Bank Umum

dipengaruhi oleh kondisi internal meliputi sumber dana pihak ketiga, tingkat

kecukupan modal, tingkat likuiditas dan jumlah kredit bermasalah. Adapun tujuan

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy

Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan terhadap total kredit yang

disalurkan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh Bank Umum yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013. Pengambilan sampel

dengan metode sampling jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel yang diperoleh sampel sebanyak 31 bank. Teknik analisis yang digunakan

yaitu regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan uji statistik t.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Loan to

Deposit Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap total kredit yang disalurkan.

Sedangkan, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan tidak berpengaruh

signifikan terhadap total kredit yang disalurkan. Implikasi hasil penelitian ini

diharapkan Bank Umum meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga,

mengoptimalkan penggunaan modal, meningkatkan tingkat likuiditas dan

meningkatkan prinsip kehati-hatian untuk mengantisipasi risiko-risiko yang ada.

Kata Kunci: Total Kredit, Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to

Deposit Ratio dan Non Performing Loan

1Lilis Suindrawati, Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya,

[email protected] 2Dr. Siti Aisjah, SE, MS, CSRS, Manajemen Keuangan Strategik, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Brawijaya, [email protected]; [email protected]

Page 2: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

A. PENDAHULUAN

Perekonomian dunia pada tahun

2011 mengalami pergerakan melambat

menjadi 3,8% dibandingankan pada

tahun 2010 mencapai 5,2%. Perlambatan

ini, disebabkan pertumbuhan ekonomi di

negara-negara maju menurun akibat dari

peningkatan utang pemerintah di Eropa

dan terhambatnya proses pemulihan

ekonomi di Amerika Serikat. Meskipun

demikian, perekonomian Indonesia

mampu tumbuh 6,5% meningkat dari 6,2%

tahun sebelumnya, bahkan merupakan

angka pertumbuhan tertinggi dalam

sepuluh tahun terakhir (Laporan

Perekonomian Indonesia BI, 2011).

Perbankan nasional merupakan

lembaga keuangan yang mampu

menyerap risiko instabilitas dengan

meningkatkan fungsi intermediasi yaitu

sebagai pihak yang mengumpulkan dana

(surplus unit) untuk disalurkan ke pihak

yang membutuhkan dana (deficit unit)

(Djoko, 2006:34).

Bank Umum mampu menjalankan

fungsi intermediasi dengan baik, hal ini

dapat dilihat dari penghimpunan Dana

Pihak Ketiga yang meningkat setiap

tahun. Total Dana Pihak Ketiga pada

tahun 2011 sebesar Rp. 2.784.024 M

menjadi Rp. 3.222.198 M dan Rp.

3.663.968 M. Penghimpunan Dana Pihak

Ketiga tersebut merupakan sumber

pembiayaan utama perbankan dalam

menyalurkan kredit.

Penyaluran kredit masih menjadi

penempatan utama atas dana Bank

Umum dibandingkan penempatan lainnya

seperti penempatan pada surat-surat

berharga maupun penempatan antar bank.

Hal ini terlihat dari pangsa kredit yang

mencapai 60,2% dari total aset Bank

Umum meningkat dibandingkan tahun

2010 dengan pangsa 58,7% dapat dilihat

pada gambar berikut ini (Laporan

Perekonomian Indonesia BI, 2011).

Gambar 1. Komposisi Aset Bank Umum

Sumber: (Laporan Perekonomian Indonesia BI, 2011).

Semakin besar bank dapat

menghimpun Dana Pihak Ketiga, maka

akan semakin besar kemungkinan bank

tersebut dapat memberikan kredit, berarti

semakin besar kemungkinan bank

tersebut memperoleh pendapatan,

sebaliknya semakin kecil kredit yang

diberikan, maka semakin kecil pula

pendapatan bank (Frianto, 2012:1).

Menurut Perry (2006),

mengungkapkan bahwa selain Dana

Pihak Ketiga, perilaku penawaran kredit

perbankan juga dipengaruhi oleh persepsi

bank terhadap prospek usaha debitur dan

kondisi perbankan itu sendiri seperti

permodalan (Capital Adequacy Ratio),

jumlah kredit macet (Non Performing

Loan), dan likuiditas (Loan to Deposit

Ratio).

Pada kajian Bank Indonesia yang

membahas faktor-faktor yang

mempengaruhi lambatnya penyaluran

kredit berasal dari faktor penawaran,

yaitu terjadinya credit crunch yang

disebabkan persoalan permodalan

perbankan, meningkatnya Non

Performing Loan dan kekurangan

informasi mengenai debitur potensial

(Djoko, 2006:6).

Page 3: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

Penelitian yang dilakukan Agung

(2001) dalam Perry (2006),

mengungkapkan bahwa faktor-faktor

yang menyebabkan lambatnya

penyaluran kredit setelah terjadi krisis

juga disebabkan oleh faktor penawaran

atau kondisi internal bank, sedangkan

penelitian selanjutnya, Agung (2002)

dalam Perry (2006) menunjukkan bahwa

faktor eksternal yaitu kebijakan moneter

berpengaruh terhadap kredit perbankan.

Menurut Sinclair (2001) dalam

perry (2006) faktor eksternal yaitu

kebijakan moneter saling terkait satu

sama lain dengan kebijakan perbankan.

Kebijakan moneter (perubahan suku

bunga, nilai tukar, dan inflasi) akan

berpengaruh pada kesehatan dan

kestabilan perbankan melalui perubahan

risiko pasar yang terkandung pada

kondisi keuangan dan permodalan

perbankan.

Variabel-variabel independen

dalam penelitian ini yang dianggap

mempengaruhi penyaluran kredit Bank

Umum adalah faktor internal (Dana Pihak

Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to

Deposit Ratio dan Non Performing Loan).

Capital Adequacy Ratio

memperlihatkan seberapa besar jumlah

seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko ikut dibiayai dari modal sendiri di

samping memperoleh dana-dana dari

sumber-sumber di luar bank (Iswi,

2010:51). Semakin tinggi Capital

Adequacy maka bank akan percaya diri

dalam menyalurkan kredit, karena bank

mampu menutupi aktiva-aktiva bank

yang mengandung risiko dengan modal

yang dimiliki dan modal pinjaman.

Loan to Deposit Ratio adalah

rasio yang mengukur perbandingan

jumlah kredit yang diberikan dengan

dana yang diterima oleh bank, yang

menggambarkan kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana oleh

deposan dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin

tinggi rasio ini memberikan indikasi

rendahnya kemampuan likuiditas bank

tersebut, hal ini akibat jumlah dana yang

diperlukan untuk membiyai kredit

menjadi semakin besar (Rivai, 2013:484).

Non Performing Loan merupakan

rasio yang menunjukkan bahwa

kemampuan manajemen bank dalam

mengelola kredit bermasalah yang

diberikan oleh bank. Sehingga semakin

tinggi rasio ini maka akan semakin buruk

kualitas kredit bank yang menyebabkan

jumlah kredit bermasalah semakin besar

maka kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin besar (Iswi,

2010:52).

Berdasarkan latar belakang di atas,

maka pokok masalah yang dapat

dirumuskan adalah: Bagaimana pengaruh

Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy

Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Non

Performing Loan terhadap total kredit

yang disalurkan Bank Umum?

B. TINJAUAN PUSTAKA

Kredit

Menurut Undang-Undang Nomor

10 Tahun 1998 tentang perbankan, kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga. Menurut Kasmir

(2012:86) dalam artian luas kredit

merupakan kepercayaan. Begitu pula

dalam bahasa latin kredit berarti “credere”

artinya percaya. Maksud dari percaya

Page 4: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

bagi kreditur (bank) adalah percaya

kepada debitur bahwa kredit yang

disalurkannya pasti akan dikembalikan

sesuai perjanjian.

Dana Pihak Ketiga Dana pihak ketiga adalah dana

yang diperoleh dari masyarakat, dalam

arti masyarakat sebagai individu,

perusahaan, rumah tangga, koperasi,

yayasan dan lain-lain baik dalam mata

uang rupiah maupun dalam valuta asing.

Pada sebagian besar atau setiap bank,

dana masyarakat ini merupakan dana

terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai

dengan fungsi bank sebagai menghimpun

dana dari masyarakat. Dana pihak ketiga

mencakup giro, tabungan dan deposito

(Rivai, 2013:172).

Sesuai ketentuan Bank Indonesia,

Bank Umum wajib menetapkan dana

dalam rekening Giro Wajib Minimum

(GWM) di Bank Indonesia (Boy dan

Sonny, 2007:77).

Berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013,

menjelaskan bahwa GWM Primer adalah

simpanan minimum yang wajib

dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo

rekening giro pada Bank Indonesia yang

besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia

sebesar persentase tertentu dari Dana

Pihak Ketiga yaitu sebesar 8% dari Dana

Pihak Ketiga dalam rupiah. GWM

sekunder adalah cadangan minimum

yang wajib dipelihara oleh bank berupa

sertifikat bank indonesia, sertifikat

deposito bank indonesia, surat berharga

negara dan atau excess reserve, yang

besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia

sebesar persentase tertentu dari Dana

Pihak Ketiga yaitu sebesar 4% dari Dana

Pihak Ketiga dalam rupiah. GWM dalam

valuta asing sebesar 8% dari Dana Pihak

Ketiga dalam valuta asing.

Capital Adequacy Ratio

Presentase kebutuhan modal

minimum yang diwajibkan pada setiap

Bank Umum sering disebut Capital

Adequacy Ratio atau rasio kecukupan

modal. Rasio ini memperlihatkan

seberapa besar jumlah seluruh aktiva

bank yang mengandung risiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada

bank lain) ikut dibiayai dari modal

sendiri di samping memperoleh dana-

dana dari sumber-sumber di luar bank

(Iswi, 2010:51).

Menurut Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 13/30/DPNP Tanggal

16 Desember 2011, Capital Adequacy

Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut.

Modal

Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar

𝑥100%

Berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013

menjelaskan bahwa bank wajib

menyediakan modal minimum sesuai

dengan profil risiko, sebagai berikut:

a. 8% dari ATMR untuk bank dengan

profil risiko peringkat 1

b. 9% dari ATMR untuk bank dengan

profil risiko peringkat 2

c. 10% dari ATMR untuk bank dengan

profil risiko peringkat 3

d. 11% sampai dengan 14% dari

ATMR untuk bank dengan profil

risiko peringkat 4 atau peringkat 5

Loan to Deposit Ratio

Menurut Rivai (2013: 484) Loan

to Deposit Ratio, rasio yang mengukur

perbandingan jumlah kredit yang

diberikan dengan dana yang diterima oleh

bank, yang menggambarkan kemampuan

bank dalam membayar kembali penarikan

dana oleh deposan dengan mengandalkan

Page 5: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin

tinggi rasionya memberikan indikasi

rendahnya kemampuan likuiditas bank

tersebut, hal ini akibat jumlah dana yang

diperlukan untuk membiayai kredit

menjadi semakin besar.

Menurut Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 13/3/DPNP Tanggal 16

Desember 2011, Loan to Deposit Ratio

dapat dirumuskan sebagai berikut.

= Kredit

Dana Pihak Ketiga𝑥100%

Berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013

menetapkan bahwa batas bawah Loan to

Deposit Ratio target sebesar 78% dan

batas atas Loan to Deposit Ratio target

sebesar 92%.

Non Performing Loan

Non performing Loan atau rasio

kredit bermasalah. Rasio ini

menunjukkan bahwa kemampuan

manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang diberikan oleh bank.

Sehingga semakin tinggi rasio ini maka

akan semakin buruk kualitas kredit bank

yang menyebabkan jumlah kredit

bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin besar. Kredit

bermasalah adalah kredit dengan kualitas

kurang lancar, diragukan dan macet.

Kredit dalam hal ini adalah kredit yang

diberikan kepada pihak ketiga tidak

termasuk kredit kepihak lain (Iswi,

2010:52).

Menurut Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 13/3/DPNP Tanggal 16

Desember 2011, Non performing Loan

dapat dirumuskan sebagai berikut.

Kredit Bermasalah

Total Kreditx 100%

Berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013 tentang

status dan tindak lanjut pengawasan Bank

Umum konvensional menunjukkan

bahwa batas maksimal rasio Non

performing Loan neto sebesar 5% dari

total kredit.

Hipotesis

H1 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh

positif terhadap total kredit yang

disalurkan Bank Umum

H2 : Capital Adequacy Ratio

berpengaruh positif terhadap total

kredit yang disalurkan Bank

Umum

H3 : Loan to Deposit Ratio berpengaruh

positif terhadap total kredit yang

disalurkan Bank Umum

H4 : Non Performing Loan berpengaruh

negatif terhadap total kredit yang

disalurkan Bank Umum

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan

penelitian eksplanatif/hubungan adalah

penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel

atau lebih (Anak Agung, 2012:5).

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

Dana Pihak Ketiga (X1), Capital

Adequacy Ratio (X2), Loan to Deposit

Ratio (X3), Non Performing Loan (X4)

terhadap total kredit yang disalurkan (Y).

Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu seluruh Bank Umum

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama periode 2011-2013. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan metode sampling jenuh yaitu

semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Berdasarkan pada

Page 6: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

metode pengambilan sampel di atas,

maka jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 31

bank, dapat diihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Sampel Penelitian

NO Nama Bank

1 Bank Artha Graha Internasional Tbk.

2 Bank Bank of India Tbk.

3 Bank Bukopin Tbk.

4 Bank Bumi Arta 1906 Tbk.

5 Bank Capital Indonesia Tbk.

6 Bank Central Asia Tbk.

7 Bank CIMB Niaga Tbk.

8 Bank Danamon Tbk.

9 Bank Ekonomi Raharja Tbk.

10 Bank Himpunan Saudara Tbk.

11 Bank Internasional Indonesia Tbk.

12 Bank Mandiri Tbk.

13 Bank Mayapada International Tbk.

14 Bank Mega Tbk.

15 Bank MNC Internasional Tbk.

16 Bank Mutiara Tbk.

17 Bank Negara Indonesia Tbk.

18 Bank Nusantara Parahyangan Tbk.

19 Bank OCBC NISP Tbk.

20 Bank Pan Indonesia Tbk.

21 Bank Permata Tbk.

22 Bank Pundi Indonesia Tbk.

23 Bank QNB Kesawan Tbk.

24 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

25 Bank Rakyat Indonesia Tbk.

26 Bank Sinarmas Tbk.

27 Bank Tabungan Negara Tbk.

28 Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk

29 Bank Victoria Internasional Tbk

30 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk.

31 BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.

Sumber: IDX Fact Book, (2011-2013)

Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu

metode dokumentasi dan studi putaka.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini

yaitu mengutip secara langsung dari

laporan keuangan tahunan Bank Umum,

diperoleh melalui website

(www.ojk.go.id). Studi pustaka dalam

penelitian ini yaitu pengumpulan data

yang akan diteliti dengan mengkaji buku,

jurnal dan skripsi.

Variabel dependen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu total

kredit yang disalurkan (Y). Variabel

independen yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Dana Pihak Ketiga

(X1), Capital Adequacy Ratio (X2), Loan

to Deposit Ratio (X3), dan Non

Performing Loan (X4). Variabel yang

digunakan dalam penelitian dapat

didefinisikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Keterangan Pengukuran Skala

Dana

Pihak

Ketiga

(X1)

Dana yang mencakup

giro, tabungan dan

deposito (tidak

termasuk antar bank)

Total dari giro,

tabungan, dan

deposito Nominal

Capital

Adequacy

Ratio

(X2)

Perhitungan modal

dan Aset Tertimbang

Menurut Risiko

(ATMR) berdasarkan

ketentuan Bank

Indonesia mengenai

kewajiban penyedian

modal minimum.

Perhitungan ATMR

untuk risiko kredit

dan risiko pasar

didasarkan pada nilai

tercatat aset dalam

neraca (setelah

dikurangi Cadangan

Kerugian Penurunan

Nilai/CKPN)

Modal

ATMR𝑥100%

Rasio

Loan to

Deposit

Ratio

(X3)

Kredit yang diberikan

kepada pihak ketiga

dalam rupiah dan

valuta asing, tidak

termasuk kredit

kepada bank lain

Kredit

DPK𝑥100%

Rasio

Non

Performin

g Loan

(X4)

Kredit bermasalah

dihitung berdasarkan

nilai tercatat dalam

neraca (sebelum

dikurangi CKPN)

Kredit Bermasalah

Total Kreditx 100%

Rasio

Total

Kredit

(Y)

Total kredit dihitung

berdasarkan nilai

tercatat dalam neraca

Total kredit

yang diberikan

kepada pihak

ketiga, tidak

termasuk

kredit kepada

bank lain

Nominal

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP Tanggal 16 Desember 2011

Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu

analisis regresi linear berganda. Sebelum

melakukan uji model regresi linear

berganda, maka harus melakukan uji

asumsi-asumsi klasik yang terdiri dari

Page 7: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

uji multikolinieritas, heteroskedastisitas,

autokorelasi dan normalitas.

Uji Multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen (Imam,

2007:91).

Uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam,

2007:105).

Uji Autokorelasi bertujuan

menguji apakah model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi

(Imam, 2007:95).

Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal (Imam,

2007:110).

Setelah melakukan uji asumsi-

asumsi klasik, selanjutnya melakukan uji

signifikan model yaitu uji statistik t

menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara

individual dalam menerangkan variasi

variasi variabel dependen (Imam,

2007:84). Pengambilan keputusan dapat

dilakukan dengan cara membandingkan

nilai t hitung lebih tinggi dibandingkan

nilai t tabel maka HA yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel

dependen.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

DPK .977 1.024

CAR .888 1.126

LDR .970 1.031

NPL .890 1.123

a. Dependent Variable: Total Kredit

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan tabel dapat dilihat

nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang

berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen. Nilai Variance Inflation

Factor (VIF) lebih dari 10. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

dengan Scatterplot

Sumber: data diolah, 2015

Page 8: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

Berdasarkan grafik scatterplot

menunjukkan bahwa titik-titik

menyembar secara acak di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

mengindikasikan tidak terjadi

heteroskedastisitas

3. Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi dengan Run

Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea .00000

Cases < Test Value 46

Cases >= Test Value 47

Total Cases 93

Number of Runs 40

Z -1.563

Asymp. Sig. (2-tailed) .118

a. Median

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan tabel dapat dilihat

bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu

0,118 atau > 0,05 yang berarti hipotesis

nol (H0) diterima atau data yang

dipergunakan radom (acak), sehingga

dapat disimpulkan tidak terdapat masalah

autokorelasi.

4. Hasil Uji Normalitas

Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Probability

Plot

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan grafik normal plot

dapat disimpulkan bahwa titik-titik

menyebar di sekitar garis diagonalnya,

maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Hasil Uji Hipotesis (Statistik t)

Berdasarkan hasil pengujian dapat

dilihat pengaruh Dana Pihak Ketiga,

Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit

Ratio, dan Non Performing Loan sebagai

berikut.

Tabel 5. Hasil Uji Statistik t

Variabel

Koefisien

Regresi Beta t Sig.

(Constant) -4.605

DPK (X1) 1.000 .987 404162.102 .000

CAR (X2) -1.748 -.000 -.984 .328

LDR (X3) 1.000 .093 37876.783 .000

NPL (X4) 1.830 -.000 .336 .737

Variabel dependen : Total Kredit

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.12 dapat

disusun persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

Total Kredit =-4,605 + 1,000 DPK –

1,748 CAR + 1,000 LDR

+ 1,830 NPL + e

Berdasarkan hasil uji statistik t

maka hipotesis dalam penelitian ini dapat

diinterpretasikan sebagai berikut.

1. Hasil Uji Hipotesis 1

Berdasarkan hasil uji statistik t

diperoleh nilai t hitung sebesar

404162,102 (+), sedangkan t tabel

adalah 1,986 dengan tingkat

signifikan 0,000 (< 0,05), karena

tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05

dan nilai t hitung lebih besar dari t

tabel (404162,102 > 1,986), sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara

Page 9: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

parsial variabel Dana Pihak Ketiga

berpengaruh signifikan positif

terhadap total kredit yang disalurkan.

2. Hasil Uji Hipotesis 2

Berdasarkan hasil uji statistik t

diperoleh nilai t hitung sebesar 0,984

(-), sedangkan t tabel adalah 1,986

dengan tingkat signifikan 0,328 (>

0,05), karena tingkat signifikan lebih

besar dari 0,05 dan nilai t hitung lebih

kecil dari t tabel (0,984 < 1,986),

sehingga dapat disimpulkan bahwa

secara parsial variabel Capital

Adequacy Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap total kredit yang

disalurkan.

3. Hasil Uji Hipotesis 3

Berdasarkan hasil uji statistik t

diperoleh nilai t hitung sebesar

37876,783 (+), sedangkan t tabel

adalah 1,986 dengan tingkat

signifikan 0,000 (< 0,05), karena

tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05

dan nilai t hitung lebih besar dari t

tabel (37876,783 > 1,986), sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara

parsial variabel Loan to Deposit Ratio

berpengaruh signifikan positif

terhadap total kredit yang disalurkan.

4. Hasil Uji Hipotesis 4

Berdasarkan hasil uji statistik t

diperoleh nilai t hitung sebesar 0,336

(+), sedangkan t tabel adalah 1,986

dengan tingkat signifikan 0,737 (>

0,05), karena tingkat signifikan lebih

besar dari 0,05 dan nilai t hitung lebih

kecil dari t tabel (0,336 < 1,986),

sehingga dapat disimpulkan bahwa

secara parsial variabel Non

Performing Loan tidak berpengaruh

signifikan terhadap total kredit yang

disalurkan.

Pembahasan

1. Dana Pihak Ketiga dan Total

Kredit yang Disalurkan

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Dana Pihak

Ketiga memiliki pengaruh signifikan

positif terhadap total kredit yang

disalurkan Bank Umum. Dengan

kata lain, setiap terjadi kenaikan

Dana Pihak Ketiga maka Bank

Umum juga akan meningkatkan total

kredit yang disalurkan, sebaliknya

setiap terjadi penurunan Dana Pihak

Ketiga maka Bank Umum juga akan

menurunkan total kredit yang

disalurkan. Hal ini dikarenakan Bank

Umum mampu menghimpun Dana

Pihak Ketiga yang disalurkan dalam

bentuk kredit. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh

Elvina (2012); Anggono (2014).

2. Capital Adequacy Ratio dan Total

Kredit yang Disalurkan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Capital

Adequacy Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap total kredit yang

disalurkan. Hal ini dikarenakan

Rata-rata Capital Adequacy Ratio

Bank Umum jauh diatas ketentuan

minimal yang ditentukan oleh Bank

Indonesia yaitu sebesar 8%.

Tingginya Capital Adequacy Ratio

belum tentu secara langsung akan

berpengaruh terhadap total kredit

yang disalurkan. Sebaliknya,

tingginya Capital Adequacy Ratio

dapat mengurangi kemampuan bank

dalam melakukan ekspansi kredit

karena modal yang dimiliki

digunakan untuk mencadangkan

penutupan kerugian aktiva yang

Page 10: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

mengandung risiko akibat dari

meningkatnya aktiva tertimbang

yang mengandung risiko. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Lusia (2014).

3. Loan to Deposit Ratio dan Total

Kredit yang Disalurkan

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel Loan

to Deposit Ratio berpengaruh positif

signifikan. Dengan kata lain, setiap

terjadi kenaikan Loan to Deposit

Ratio maka Bank Umum juga akan

menaikan total kredit yang

disalurkan, dan sebaliknya setiap

terjadi penurunan Loan to Deposit

Ratio maka Bank Umum juga akan

menurunkan total kredit yang

disalurkan. Hal ini dikarenakan Loan

to Deposit Ratio Bank Umum

meningkat setiap tahunnya

menunjukkan kredit yang disalurkan

juga meningkat, disamping itu Bank

Umum masih dapat menjaga tingkat

likuiditas dengan memenuhi batas

Loan to Deposit Ratio yang telah

ditentukan oleh Bank Indonesia

sebesar 78%-92%, mengindikasikan

bahwa bank dalam kondisi likuid

berakibat pada naiknya total kredit

bank yang disalurkan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mutmainah (2013);

Lusia (2014).

4. Non Performing Loan dan Total

Kredit yang Disalurkan

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel Non

Performing Loan tidak berpengaruh

signifikan. Hal ini dikarenakan Bank

Umum telah menerapkan prinsip

kehati-hatian, seperti meningkatkan

kualitas kredit, tidak melampaui

Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK), dan mampu

memperhitungkan Cadangan

Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)

untuk mengantisipasi kemungkinan

tidak tertagihnya penanaman atau

alokasi dana, sehingga Non

Performing Loan Bank Umum

mampu berada di bawah standar yang

telah ditentukan oleh Bank Indonesia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Dias dan Rangga

(2010); Elvina (2012).

Implikasi Hasil Penelitian

1. Dana Pihak Ketiga merupakan faktor

yang mendukung dalam penyaluran

kredit. Hasil penelitian ini

berimplikasi pada Bank Umum untuk

meningkatkan total Dana Pihak

Ketiga yang dihimpun dengan

konsekuensi tetap meningkatkan

penyaluran kredit kepada masyarakat

agar dana tersebut tidak menganggur.

2. Penelitian ini menunjukkan bahwa

Capital Adequacy Ratio bukan

merupakan faktor yang mendukung

dalam penyaluran kredit, namun

Capital Adequacy Ratio perlu

diperhitungkan karena merupakan

rasio permodalan yang menunjukkan

kemampuan bank untuk

pengembangan usaha dan

menampung kerugian akibat dari

penurunan aktiva yang mengandung

risiko. Hal ini berimplikasi pada Bank

Umum untuk lebih optimal dalam

memanfaatkan modal yang dimiliki

dan meningkatkan kualitas aktiva

agar mendukung bank melakukan

ekspansi kredit, mempertahankan

Page 11: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

kepercayaan investor pasar modal dan

kepercayaan nasabah.

3. Loan to Deposit Ratio merupakan

faktor yang mendukung dalam

penyaluran kredit. Hal ini

berimplikasi pada Bank Umum untuk

selalu memelihara tingkat likuiditas

secara optimal agar dapat memastikan

kecukupan dana dalam memenuhi

kewajiban ditariknya dana oleh

nasabah.

4. Penelitian ini menunjukkan bahwa

Non Performing Loan bukan

merupakan faktor yang mendukung

dalam penyaluran kredit, namun Non

Performing Loan perlu

diperhitungkan karena merupakan

rasio kredit bermasalah yang

menunjukkan kemampuan bank

dalam mengelola kredit bermasalah

yang terdiri dari kredit dalam kualitas

kurang lancar, diragukan dan macet.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

Hal ini berimplikasi pada Bank

Umum untuk meningkatkan prinsip

kehati-hatian dan mengoptimalkan

fungsi manajemen risiko.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Bank Umum mampu menyalurkan

Dana Pihak ketiga dalam bentuk

kredit secara optimal. Hal ini

dibuktikan dengan adanya pengaruh

signifikan Dana Pihak Ketiga

terhadap total kredit yang disalurkan

Bank Umum.

2. Kecukupan modal Bank Umum

digunakan untuk menutupi aktiva

yang mengandung risiko, tetapi

belum tentu secara langsung

digunakan untuk menentukan total

kredit yang disalurkan. Hal ini

dibuktikan dengan tidak adanya

pengaruh signifikan Capital

Adequacy Ratio terhadap total kredit

yang disalurkan Bank Umum.

3. Bank Umum mampu menjaga

tingkat likuiditas sesuai dengan batas

yang telah ditentukan Bank

Indonesia, sehingga total kredit yang

disalurkan semakin besar. Hal ini

dibuktikan adanya pengaruh

signifikan Loan to Deposit Ratio

terhadap total kredit yang disalurkan

Bank Umum.

4. Bank Umum mampu

meminimalisasi risiko kredit

bermasalah dengan menerapkan

prinsip kehati-hatian, sehingga besar

kredit bermasalah belum tentu secara

langsung digunakan untuk

menentukan total kredit yang

disalurkan. Hal ini dibuktikan

dengan tidak adanya pengaruh

signifikan Non Performing Loan

terhadap total kredit yang disalurkan

Bank Umum.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,

maka saran yang dapat diberikan peneliti

sebagai berikut:

1. Diharapkan pihak perbankan dapat

meningkatkan penghimpunan dana

masyarakat, karena Dana Pihak

Ketiga merupakan variabel dominan

yang berpengaruh terhadap total

kredit yang disalurkan, dapat

dilakukan dengan cara menaikkan

suku bunga simpanan, pemberian

insentif bagi nasabah yang

menabung secara rutin, peningkatan

aksesbilitas dan kualitas layanan.

2. Diharapkan pihak perbankan dapat

meningkatkan dan mengoptimalkan

Page 12: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

penggunaan modal agar bank dapat

melakukan ekspansi dengan

menambah kantor cabang di

berbagai daerah untuk memperluas

cakupan pasar.

3. Diharapkan pihak perbankan dapat

meningkatkan likuiditas dengan cara

meningkatkan kualitas kredit,

pemeliharaan cadangan likuiditas,

penetapan strategi pendanaan dan

pengelolaan aset likuid.

DAFTAR PUSTAKA

Anak Agung Putu Agung. 2012.

Metodologi Penelitian Bisnis.

Universitas Brawijaya Press (UB

Press). Malang

Anggono Yuda, 2014. Pengaruh Dana

Pihak Ketiga (DPK), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL) Terhadap

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Studi Kasus Pada PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Skripsi. Malang: Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya

Bank Indonesia. 2011. Laporan

Perekonomian Indonesia 2011

tentang Ketahanan Perekonomian

Indonesia di Tengah

Ketidakpastian Ekonomi Global,

Jakarta, (Online), (www.bi.go.id,

diakses 4 Desember 2014)

Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran

Bank Indonesia No.13/30/DPNP

Tanggal 16 Desember 2011.

Jakarta

Bank Indonesia. 2013. Peraturan Bank

Indonesia No. 15/2/PBI/2013

tentang Status dan Tindak Lanjut

Pengawasan Bank Umum

Konvensional. Jakarta, (Online),

(www.bi.go.id, diakses 27

Desember 2014)

Bank Indonesia. 2013. Peraturan Bank

Indonesia No. 15/12/PBI/2013

tentang Status Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum

Bank Umum. Jakarta, (Online),

(www.bi.go.id, diakses 27

Desember 2014)

Bank Indonesia. 2013. Peraturan Bank

Indonesia No.15/15/PBI/2013

tentang Giro Wajib Minimum

Bank Umum dalam Rupiah dan

Valuta Asing Bagi Bank Umum

Konvensional. Jakarta, (Online),

(www.bi.go.id, diakses 27

Desember 2014)

Boy Loen dan Sonny Ericson. 2007.

Manajemen Aktiva Pasiva Bank

Devisa. PT Grasindo. Jakarta

Dias Satria dan Rangga B. Subegti. 2010.

Determinasi Penyaluran Kredit

Bank Umum di Indonesia Periode

2006-2009. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, Vol. 14. No. 3. hal

415-424, (Online),

(http://jurkubank.files.wordpress.

com, diakses 20 Desember 2014)

Djoko Retnadi. 2006. Memilih Bank yang

Sehat. PT Elex Media Komputindo.

Jakarta

Page 13: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, …

Elvina Islami. 2012. Pengaruh Variabel-

Variabel Internal Terhadap

Penyaluran Kredit Pada Bank

Persero Tahun 2006-2010. Skripsi.

Malang: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universita Brawijaya

Frianto Pandia. 2012. Manajemen Dana

dan Kesehatan Bank. Rineka Cipta.

Jakarta

Imam Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program

SPSS. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro. Semarang

Iswi Hariyani. 2010. Restrukturisasi dan

Penghapusan Kredit Macet. PT

Elex Media Komputindo. Jakarta

Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga

Keuangan Lainnya. Rajawali Pers.

Jakarta

Lusia Estine Martin, Saryadi dan Andi

Wijayanto. 2014. Pengaruh

Capital Adequacy Ratio (CAR),

Loan to Deposit Ratio (LDR),

Non Performing Loan (NPL)

Return on Asset (ROA), Net

Intersent Margin (NIM), dan

Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) Terhadap

Pemberian Kredit (Studi Kasus

Pada PD. BPR BKK Pati Kota

Periode 2007-2012. Diponegoro

Journal of Social and Politic, hal

1-12, (Online), (http://ejournal-

Si.undip.ac.id, diakes 16

Desember 2014)

Mutmainah. 2013. Analisis Return on

Asset, Loan to Deposit Ratio dan

Non Performing Loan terhadap

penyaluran kredit (Studi Kasus

Pada Sektor Perbankan yang

terdaftar di BEI). Skripsi. Jakarta:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah

Perry Warjiyo. 2006. Stabilitas Sistem

Perbankan dan Kebijakan

Moneter: Keterkaitan dan

Perkembangan di Indonesia.

Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan Maret 2006. Bank

Indonesia. Jakarta, (Online),

(www.bi.go.id, diakses 20

Desember 2014)

Republik Indonesia. 1998. Undang-

Undang No. 10 Tahun 1998

tentang Perbankan. Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2013. Comercial Bank

Management: Manajemen

Perbankan dari Teori ke Praktek.

Jakarta: Rajawali Pers

www.idx.co.id

www.ojk.go.id