PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x...

130
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING FINANCING, GIRO WAJIB MINIMUM, DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO TERAHADAP RETURN ON ASSET DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh FERLIYANSAH NIM 213.13.087 PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Transcript of PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x...

Page 1: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON

PERFORMING FINANCING, GIRO WAJIB

MINIMUM, DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO

TERAHADAP RETURN ON ASSET DENGAN

FINANCING TO DEPOSIT RATIO SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

FERLIYANSAH

NIM 213.13.087

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,
Page 3: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON

PERFORMING FINANCING, GIRO WAJIB

MINIMUM, DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO

TERAHADAP RETURN ON ASSET DENGAN

FINANCING TO DEPOSIT RATIO SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

FERLIYANSAH

NIM 213.13.087

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 4: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

i

Page 5: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

ii

Page 6: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

iii

PENGESAHAN

Page 7: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

iv

Page 8: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Man jadda wajadda

(barang siapa bersungguh-sungguh pastiakan berhasil)

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh di rebut

oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri (RA.KARTINI)

Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan

atau di perbuatnya ( Ali Bin Abi Thalib)

Page 9: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

vi

PERSEMBAHAN

Untuk Kedua orang tuaku,

Saudara-saudaraku,

Para dosen-dosenku,

Sahabat-Sahabat seperjuanganku,

Dan Teman Spesialku yang selalu setia “menungguku”

Terima kasih atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan

kepada penulis

Page 10: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. WR. WB.

Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyang, puji

syukur hanya bagi Allah SWT atas segala hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-

performing Financing, Giro Wajib Minimum dan Financing to Deposit Ratio

terhadap Return on Asset dengan Financing to Deposit Ratio sebagai Variabel

Intervening (Studi kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia 2012-2016)”

ini dengan baik. Sholawat serta salam semogga terlimpahkan pada jujungan Nabi

Besar Muhammad SAW, sahabat dan keluarganya.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa dukungan,

bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini

berlangsung. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Rahmad Haryadi M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Fetria Eka Yudiana M.Si selaku Ketua Prodi S1-Perbankan Syariah

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Page 11: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

viii

4. Dr. Agus Waluyo M.Ag selaku Dosen Pembimbing atas arahan dan

bimbingannya.

5. Qi Mangku Bahjatullah Lc.,M.SI selaku Dosen Pembimbing Akademik

dan seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu dan Bapak ku tercinta, Ibu Suamrtini dan Bapak Sarno, untuk doa,

pengorbanan, perjuangan, nasehat, kasih sayang, kesabaran, pengertian,

serta dukungan yang tiada henti.

7. Kedua Kakakku, Mba Diana Sari dan Mas Andriyanto, terima kasih untuk

dukungan, pengorbanan, perhatian, serta doa yang telah dipanjatkan.

8. Buat Dek Syafinatul Hidayah (Dek Fifin) yang selalu menemani, motivasi,

mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

9. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan mendoakan: Dian, Kunny,

Isni, Fitra, Ratih, Dewi dan temen – temen Perbankan Syariah S1 angkatan

2013.

10. Teman-teman Posko 72 KKN tahun 2017 Desa Payungan,

Kec.Kaliwungu, Kab. Semarang: Misbach, Umam, Yanis, Ratih, Isna,

Ulya dan Rini.

11. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu per satu, tanpa mengurangi

rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini

sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk

kepentingan bersama.

Page 12: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

ix

Dengan segala rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran dari

pembaca semua. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamin.

Semarang, 11 September 2017

Penulis,

FERLIYANSAH

NIM: 213 13 087

Page 13: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

x

ABSTRAK

Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

Giro Wajib Minimum dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on

Asset dengan Financing to Deposit Ratio sebagai Variabel Intervening

(Studi kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia 2012-2016). Skripsi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah

IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Agus Waluyo, M.Ag

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis

faktor-faktor penentu Return on Asset (ROA) pada bank umum syariah periode

2012–2016. ROA merupakan variabel dependen pada penelitian ini, sebagai

indicator profitabilitas. Ada tiga variabel independen yang digunakan, yaitu

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Giro Wajib

Minimum (GWM) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel

intervening.

Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan kriteria

tertentu, yaitu bank umum syariah yang ada diindonesia periode 2012–2016,

sehingga terdapat 11 bank umum syariah sebagai sampel dari 13 bank umum

syariah di Indonesia selama periode 2012-2016. Data diolah dengan

menggunakan teknik analisis Analisis ini meliputi uji stasioner, uji asumsi klasik

dan uji path analysis dengan menggunakan program SPSS 21.

Hasil Uji F untuk substruktur I secara simultan variabel CAR, NPF dan

GWM memiliki pengaruh positif signifikan terhadap FDR. Hasil uji t substruktur

I Secara parsial CAR berpengaruh positif signifikan terhadap FDR. NPF

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap FDR. Dan GWM berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap FDR. Hasil uji F substruktur II Secara simultan

variabel CAR, NPF, GWM dan FDR memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap ROA. Uji t Substruktur II Secara parsial CAR berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap ROA. NPF memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap

ROA. GWM berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Dan FDR

berpengaruh positif tidak signifikan. Dari hasil analis jalur (Path analysis) didapat

hasil bahwa variabel FDR tidak mampu memediasi secara signifikan pengaruh

CAR, NPF dan GWM terhadap ROA.

Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),

Giro Wajib Minimum (GWM), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return on

Asset (ROA)

Page 14: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................i

PENGESAHAN......................................................................................................ii

PERNYATAAN KEASILAN TULISAN..............................................................iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.....................................................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 12

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 13

D. Manfaat penelitian ............................................................................... 13

E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 16

A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 16

B. Kerangka Teori .................................................................................... 24

1. Signaling Theory (Teori Sinyal) ....................................................... 25

2. Bank Syariah .................................................................................... 26

3. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................ 29

4. Non Performing Financing (NPF) ..................................................... 31

5. Giro wajib Minimum (GWM) .......................................................... 33

6. Financing to Deposit Ratio (FDR) .................................................... 36

7. Return On Asset (ROA) ................................................................... 37

C. Kerangka Penelitian ............................................................................. 38

1 . Pengaruh CAR terhadap FDR. .......................................................... 39

2 . Pengaruh NPF terhadap FDR. .......................................................... 40

3 . Pengaruh GWM terhadap FDR. ........................................................ 40

Page 15: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

xii

4 . Pengaruh CAR terhadap ROA. ......................................................... 41

5 . Pengaruh NPF terhadap ROA. .......................................................... 42

6 . Pengaruh GWM terhadap ROA. ....................................................... 43

7 . Pengaruh FDR terhadap ROA. ......................................................... 43

8 . Pengaruh CAR terhadap ROA yang di mediasi FDR. ....................... 45

9 . Pengaruh NPF terhadap ROA yang di mediasi FDR. ........................ 46

1 0 . Pengaruh GWM terhadap ROA yang dimediasi FDR......................47

D. Hipotesis .............................................................................................. 48

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 50

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 50

B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 50

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51

D. Definisi Operasional ............................................................................ 52

E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 56

BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................... 64

A. Diskriptif Obyek Penelitian ................................................................. 64

B. Uji Stasioneritas ................................................................................... 64

C. Uji Asumsi Klasik................................................................................ 66

1. Uji Multikolonieritas ........................................................................ 66

2. Uji Autokorelasi ............................................................................... 68

3. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 69

4. Uji Normalitas .................................................................................. 70

D. Persamaan Regresi Linier Berganda ..................................................... 72

E. Uji Hipotesis ........................................................................................ 73

1. Koefisien Determinasi ...................................................................... 73

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................................................... 74

3. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) ............................................. 75

F. Analisis Jalur(Path Analysis) ............................................................... 80

G. Pembahasan ......................................................................................... 84

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 93

A. Kesimpulan.......................................................................................... 93

B. Saran ................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 95

LAMPIRAN ...................................................................................................... 99

Page 16: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Nilai FDR dan ROA Perbankan Syariah Indonesia 2012-2016 ............ 4

Tabel 1. 2. Nilai CAR, NPF, GWM, FDR, dan ROA Perbankan Syariah Indonesia

2012-2016............................................................................................................ 7

Tabel 1. 3. Research Gap ................................................................................... 10 Tabel 4. 1. Hasil Pengujian Unit Root pada Level .............................................. 64

Tabel 4. 2 Uji Unit Root ..................................................................................... 65

Tabel 4. 3 Multikolonieritas Substruktur I. ......................................................... 66

Tabel 4. 4 Multikolonieritas Substruktur II. ........................................................ 67

Tabel 4. 5. Uji Autokorelasi Substruktur I .......................................................... 68

Tabel 4. 6. Uji Autokorelasi Substruktur II ......................................................... 68

Tabel 4. 7.Uji Heteroskedastisitas Metode Park Substruktur I ............................ 69

Tabel 4. 8. Uji Heteroskedastisitas Metode Park Substuktur II ........................... 70

Tabel 4. 9. Uji Normalitas Substruktur I ............................................................. 70

Tabel 4. 10. Uji Normalitas Substruktur II.......................................................... 71

Tabel 4. 11. Hasil Regresi Substruktur I ............................................................. 72

Tabel 4. 12. Tabel Regresi Substruktur II ........................................................... 73

Tabel 4. 13. Uji Koefisien Determinasi Substrukutr I ......................................... 73

Tabel 4. 14. Uji Koefisien Determinasi Substruktur II ........................................ 74

Tabel 4. 15. Uji F Subatruktur I.......................................................................... 74

Tabel 4. 16. Uji F Substruktur II ....................................................................... 75

Tabel 4. 17. Uji t Substuktur I ............................................................................ 75

Tabel 4. 18.Uji t Substruktur II .......................................................................... 77

Tabel 4. 20. Hasil Regresi pada Path Analysis Uji Sobel .................................... 82

Tabel 4. 19. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 84

Page 17: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Kerangka Penelitian ...................................................................... 38

Page 18: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis keuangan yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

menghancurkan berbagai sendi perekonomian salah satunya adalah

perbankan hal tersebut mengakibatkan krisis kinerja perbankan mengalami

penurunan terparah dalam sejarah perbankan nasional. Adapun penyebab

terjadinya krisis tersebut adalah menurunnya kinerja perbankan, antara

lain a). semakin meningkatnya kredit bermasalah, yang menyebabkan

bank harus menyediakan cadangan penghapusan hutang yang cukup besar

sehingga mengakibatkan kemampuan bank memberikan kredit menjadi

terbatas b). dampak likuiditas bank yang mengakibatkan turunnya

kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga

memicu penarikan dana yang secara besar-besaran c). semakin turunnya

permodalan bank-bank d). banyak bank yang tidak mampu melunasi

kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah e). manajemen bank

yang tidak professional.

Melihat kondisi bermasalah tersebut, pemerintah menjalankan

kebijakan reformasi perbankan pada Maret 1999 dengan melakukan

penutupan bank, pengambil alihan 7 bank, rekapitulasi 9 bank, dan

menginstruksikan 73 bank untuk mempertahankan operasinya tanpa

melakukan rekapitulasi sehingga pada tahun 2001 jumlah bank yang

tersisa sebanyak 151 bank. Selain melaksanakan kebijakan reformasi

Page 19: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

2

perbankan, pada tahun 2004 pemerintah melalui Bank Indonesia (BI)

melakukan pembenahan fundamental terhadap perbankan nasional yaitu

dengan dikeluarkannya API (Arsitektur Perbankan Indonesia). Tidak

hanya berhenti sampai disitu, untuk menunjukan keseriusannya terhadap

isu GCG, pada tanggal 30 Januari 2006 Bank Indonesia (BI)

mengeluarkan paket kebijakan perbankan yang lebih dikenal dengan

istilah Pakjan 2006, yang isinya mengenai peraturan baru tentang

pelaksanaan good corporate governance, bagi bank umum berupa

Peraturan Perbankan Indonesia (PBI) Nomor 8/4/PBI/2006 yang kemudian

diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006.

Penerapan good corporate governance ini dinilai dapat

memperbaiki citra perbankan yang sempat buruk, melindungi kepentingan

stakeholders serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan etika-etika umum pada industri perbankan

dalam rangka mencitrakan sistem perbankan yang sehat. Selain itu

penerapan good corporate governance di dalam perbankan diharapkan

dapat berpengaruh terhadap kinerja perbankan, dikarenakan penerapan

corporate governance ini dapat meningkatkan kinerja keuangan,

mengurangi resiko akibat tindakan pengelolaan yang cenderung

menguntungkan diri sendiri (Dewayanto,2010) serta mampu menjaga

persaingan kinerja bank dalam menghadapi era persaingan globalisasi

ekonomi.

Page 20: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

3

Dalam persaingan globalisasi ekonomi, bank harus memelihara

kinerja keuangannya, pemeliharaan kinerja keuangan bank dapat

dilakukan dengan menjaga tingkat Profitabilitas. Profitabilitas merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham

tertentu (Mamduh, 2014:81). Dalam penilaian Profitabilitas bank, Bank

Indonesia lebih mementingkan penilaian profitabilitas dengan

menggunakan Return on Asset (ROA). Hal ini dikarenakan ROA

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

beradasarkan tingkat asset yang dananya berasal dari dana simpanan

masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang di capai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2009:118). Menurut SK

DIR BI No.30/12/KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB standar bank

dikatakan sehat apabila bank memiliki ROA diatas 1,215% (Defri ,2012).

Salah satu faktor yang memepengaruhi ROA adalah dengan menjaga

kesehatan bank. bank yang sehat adalah bank yang mampu mengolah dana

yang dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam

bentuk pembiayaan yang nantinya dapat menambah pendapatan bank, baik

dalam bentuk bonus maupun bagi hasil, yang berarti profit bank syariah

juga akan meningkat.

Pemeliharaan kesehatan bank dapat dilakukan dengan menjaga

tingkat likuiditasnya sehingga bank bisa memenuhi kewajibannya kepada

Page 21: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

4

semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu

(Ambarita, 2015) tingkat likuiditas bank dapat di ukur dengan financing to

deposit ratio (FDR) Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi

semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal

ini disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai Pembiayaan

menjadi semakin besar. Rasio ini juga merupakan kerawanan dan

kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati

bahwa Batas aman dari FDR suatu bank adalah sekitar 80 %. Namun,

batas berkisar sekitar 85%-100% (Dendawijaya, 2009:116).

Semakin tinggi FDR dalam batas tertentu, maka semakin

meningkat pula laba bank, dengan asumsi bank menyalurkan dananya

untuk pembiayaan yang efektif. Dengan meningkatnya laba, maka ROA

juga akan meningkat karena laba merupakan komponen yang membentuk

ROA (Mokoagow, 2015).

Tabel 1. 1.

Nilai FDR dan ROA

Perbankan Syariah Indonesia 2012-2016

Tahun FDR ROA

2012 100,00% 2,14%

2013 100,32% 2,00%

2014 91,50% 0,79%

2015 92,14% 0,84%

2016 88,78% 0,94%

Sumber: OJK, Bank Indonesia (diolah 2017)

Dari tabel 1.1. menunjukkan adanya hubungan yang tidak

konsisten antara variabel Financing to deposit Ratio (FDR) dengan Return

Page 22: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

5

On Asset (ROA) yang dari tahun ketahun mengalami penurunan nilai.

Nilai ROA terus mengalami penurunan dari tahun 2012-2104, pada tahun

2014, 2015, 2016 ROA bisa dikatakan tidak sehat karena memiliki nilai

masing-masing 0,79%, 0,84% dan 0,094% karena nilai tersebut kurang

dari 1,215% dari ketentuan bank indonesia. Nilai FDR mengalami

fluktuatif dari tahun 2012-2016. Melihat hubungan FDR dengan ROA

apabila nilai FDR naik maka ROA juga akan naik begitu juga dengan

sebaliknya. tetapi nilai ROA pada tahun yang sama terus mengalami

penurunan. seharusnya apabila FDR menigkat nilai ROA pun akan

meningkat. Berdasarkan research problem tersebut, diduga ada faktor-

faktor lain yang mempengaruhi FDR dan ROA.

Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap FDR dan ROA

yaitu yang pertama Capital adequacy ratio (CAR) adalah rasio kinerja

bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko.

Berdasarkan ketentuan yang dibuat bank Indonesia dalam rangka tata cara

penilaian tingkat kesehatan bank (Dendawiyaja, 2009:121). Nilai CAR

Semakin tinggi mengindikasikan bahwa bank telah mempunyai modal

yang cukup baik dalam menunjang kebutuhannya serta menanggung

risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk didalamnya risiko Pembiayaan.

Dengan modal yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan

Pembiayaan lebih banyak, sejalan dengan Pembiayaan yang meningkat

Page 23: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

6

maka akan meningkatkan FDR itu sendiridengan demikian besar kecilnya

FDR akan mempengaruhi nilai ROA.

Faktor Kedua adalah Non Performing Financing (NPF) adalah

rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang

disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan

oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalah

pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet (Suhartatik, 2013).

Kriteria rasio NPF analog dengan NPL dibawah 5% (Granita dalam

Suhartatik 2013). NPF yang tinggi akan menimbulkan keengganan bank

untuk menyalurkan Pembiayaan karena harus membentuk cadangan

penghapusan yang besar, sehingga mengurangi jumlah Pembiayaan yang

diberikan oleh suatu bank dimana nantinya akan mempengaruhi rasio FDR

itu sendiri NPF mencerminkan risiko Pembiayaan yang ditanggung oleh

pihak bank, semakin kecil NPF maka semakin kecil pula risiko

Pembiayaan yang ditanggung pihak bank (Manurung 2004:395 dalam

martha 2015). Perubahan nilai NPF akan berdapat pada penyaluran

Pembiayaan kepada msyarakat, hal juga berpengaruh pada perubahan

ROA.

Faktor Ketiga adalah Giro wajib minimum (GWM) atau reserve

requirement adalah suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam

bentuk giro di indonesia bagi semua bank (Dendawijaya, 2009:115).

Besarnya giro wajib minimum berdasarkan surat edaran bank indonesia

No.23/17/13PPP tanggal 28 februari 1992, yang telah mengalami beberapa

Page 24: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

7

kali perubahan dan sejak tahun 1997 sampai sekarang besarnya GWM

adalah 5% dari dana pihak ketiga (Dendawijaya, 2009:115). giro wajib

minimum (GWM) tinggi berarti bank harus menyisihkan lebih banyak

dana untuk disimpan dan akibatnya jumlah uang yang tersedia untuk

menyediakan Pembiayaan akan berkurang, demikian sebaliknya. Semakin

kecil persentase GWM, maka penyaluran Pembiayaan yang dilakukan dari

bank kepada masyarakat menjadi semakin besar, sehingga berdampak

pada nilai FDR perbankan yang semakin tinggi, demikian sebaliknya

(Abimayu,2016). Hal juga aka berpengaruh pada perubahan ROA.

Tabel 1. 2.

Nilai CAR, NPF, GWM, FDR, dan ROA Perbankan Syariah

Indonesia 2012-2016

Tahun CAR NPF GWM FDR ROA

2012 14,13% 2,22% 5,20% 100,00% 2,14%

2013 14,32% 2,62% 5,18% 100,32% 2,00%

2014 15,74% 4,33% 5,33% 91,50% 0,79%

2015 15,02% 4,34% 5,64% 92,14% 0,84%

2016 15,95% 4,16% 5,34% 88,78% 0,94%

Sumber : OJK, Bank Indonesia (diolah 2017)

Berdasarkan tabel 1.2. terdapat hubungan yang tidak konsiten

antara CAR terhadap FDR dan ROA. Dimana pada tahun 2014 Nilai CAR

meningkat tetapi nilai FDR dan ROA menurun. pada tahun 2015 nilai

CAR mengalami penurunan akan tetapi nilai FDR dan ROA mengalami

peningkatan, dan pada tahun 2016 nilai CAR mengalami kenaikan tetapi

nilai FDR mengalami penurunan sedangkan ROA meningkat. Sedangkan

NPF terjadi hubungan yang konsiten dengan FDR dimana apabila nilai

Page 25: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

8

NPF meningkat maka nilai FDR dan ROA akan turun begitu juga

sebaliknya. Tetapi pada tahun 2013 nilai NPF naik FDR juga ikut naik dan

nilai ROA menurun, seharusnya apabila NPF naik maka FDR dan ROA

akan mengalami penurunan. Hal itu juga terjadi pada tahun 2016 dimana

nilai NPF turun tetatpi nilai FDR menurun dan ROA meningkat.

Hubungan yang konsisten terjadi antara variabel GWM terhadap FDR dan

ROA pada setiap tahun diman nilai GWM naik diiukti dengan penurunan

nilai FDR dan ROA. akan tetapi pada tahun 2016 dimana nilai GWMturun

diikuti pula dengan penurunan nilai FDR yang seharusnya FDR menigkat.

Dalam teori ekonomi, seharusnya apabila nilai FDR dan ROA meningkat

maka akan diikuti oleh menigkatnya nilai CAR, sedangkan nilai NPF dan

GWM akan mengalami penurunan.

Adanya hubungan yang tidak konsisten selama periode 2012-2016,

maka perlu dilakukan penelitian analisa bagaimana pengaruh CAR, NPF

dan GWM terhadap penyaluran pembiayaan yang diukur denga FDR dan

pengaruhnya terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA.

Capital Adequacy Ratio (CAR) yang diteliti oleh Barus (2011),

Mulatsih (2014), Mokoagow (2015), Aini (2013) dan Defri (2012)

menunjukkan pengaruh yang positif terhadap ROA. Dan menurut Buchory

(2014) menunjukkan pengaruh yang positif terhadap FDR, penelitian yang

dilakukan Ambarita (2015) menunjukan pengaruh positif terhadap FDR

dalam jangka pendek. Menurut Aini (2013) Non Performing Financing

(NPF) berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh

Page 26: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

9

Mutia (2014) pada bank syariah, Irawan (2010) dan Ambarita(2015) dalam

jangka panjang, menghasilakan pengaruh positif terhadap FDR. Giro wajib

Minimum yang diteliti oleh Handayani (2016), Mokoagow (2015)

memiliki pengaruh positif terhadap ROA dan Yoel (2016) menunjukan

pengaruh positif penyaluran Kredit (FDR).

CAR yang diteliti oleh Dipura (2016),Widowati (2015) dan

Musyarofatun (2013) memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Penelitian

yang dilakukan Ummah (2015) dalam jangka pendek memiliki pengaruh

negatif terhadap ROA. dan menurut Ritha (2013) dan Yoel (2016)

memiliki pengaruh negatif terhadap FDR. NPF yang diteliti oleh Dipura

(2016), Mulatsih (2014), Sabir (2012) dan Musyarofatun (2013) memiliki

pengaruh negatif terhadap ROA, dan Ummah (2015) dalam jangka

panjang berpengaruh negatif terhadap ROA. penelitian Ambarita (2015)

dalam jangka pendek memiliki pengaruh negatif terhadap FDR. GWM

yang diteliti oleh Dipura (2016) dan Abimayu (2016) memiliki pengaruh

negatif terhadap ROA dan FDR.

Penelitian yang CAR yang dilakukan Sabir (2012), Dewi (2014),

Hakim (2016), dan peneitian jangka panjang Ummah (2015) tidak

berpengaruh terhadap ROA. Menurut Agustina (2013), Suhartatik (2013)

dan penelitian jangka panjang Ambarita (2015) CAR tidak berpengaruh

terhadap FDR. NPF yang diteliti oleh Widowati (2015) dan penelitan

jangka pendek Ummah (2015) tidak berpengaruh terhadap ROA. dan

penelitian Buchory (2014) NPF tidak berpengaruh terhadap FDR.

Page 27: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

10

Penelitian yang dilakukan oleh Defri (2012), Mokoagow (2015),

Mulatsih (2014), Barus (2011), Aini (2013), dan Sabir (2012)

menunjukkan bahwa FDR berpengaruh Positif terhadap ROA. tetapi hasil

berbeda didapat dari penelitian Dipura(2016), Ummah (2015), Hakim

(2016), Musyarofatun (2013), Widowati (2015) dan penelitian bank

konvensional oleh Sabir (2012) menghasilkan bahwa FDR memiliki

pengaruh negatif terhadap ROA. Menurut Dewi (2014) FDR tidak

berpengaruh terhadap ROA.

Tabel 1. 3. Research Gap

Research Gap Hasil Penelitian Peneliti

Pengaruh

CAR terhadap

FDR

CAR berpengruh Positif terhadap

FDR (+) Ambarita (2015)

Buchory (2014)

CAR berpengaruh negatif

terhadap FDR (-) Yoel (2016)

Ritha dan

Raditiya(2013)

CAR tidak berpengaruh terhadap

FDR Suhartatik dan

Kusumaningtias

(2013)

Agustina dan

Wijaya (2013)

Pengaruh

NPF terhadap

FDR

NPF berpengaruh positif

terhadap FDR (+) Ambarita (2015),

dalam jangka

panjang

Irawan (2010)

Syahnur,dkk

(2014)

NPF berpengaruh negatif

terhadap FDR (-) Ritha dan Raditiya

(2013)

Ambarita (2015)

dalam jangka

pendek

NPF tidak berpengaruh terhadap FDR

Buchory (2014)

Pengaruh

GWM terhadap

FDR

GWM berpengaruh positif

terhadap FDR (+) Yoel (2016)

GWM berpengaruh negatif terhadap FDR (-)

Abimayu (2016)

Pengaruh

CAR terhadap

CAR berpengruh Positif terhadap

ROA (+) Barus dan Sulistiyo

(2011)

Page 28: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

11

ROA Mulatsih (2014)

Defri (2012)

Mokoagow dan

Fuady (2015)

Aini (2013)

CAR berpengruh negatif

terhadap ROA (-) Widowati dan

Suryono (2015)

Dipura dan

Hartomo (2016)

Musyarofatun

(2013)

CAR tidak berpengaruh terhadap ROA

Umah dan

Suprapto (2015)

Habbe, dkk (2012)

Darmawan dkk

(2014)

Hakim dan

Rafsanjani (2016)

Pengaruh NPF terhadap

ROA

NPF berpengaruh positif terhadap ROA (+)

Aini (2013)

NPF berpengaruh Negatif

terhadap ROA (-) Mulatsih (2014)

Dipura dan

Hartomo (2016)

Musyarofatun

(2013)

Ummah dan

Suprapto (2015)dalam

jangka panjang

NPF tidak berpengaruh terhadap ROA

Habbe,dkk (2012)

Widowati dan

Suryono (2015)

Darmawan, dkk

(2014)

Ummah dan

Suprapto(2015)

dalam jangka

pendek

Pengaruh

GWM terhadap

ROA

GWM berpengaruh positif

terhadap ROA (+) Handayani dan

putra (2016)

Mokoagow dan

Fuady (2015)

GWM berpengaruh Negatif

terhadap ROA (-) Dipura dan

Hartomo (2016)

Pengaruh FDR terhadap

ROA

FDR berpengaruh positif terhadap ROA (+)

Barus dan Sulistiyo

(2011)

Mulatsih (2014)

Mokoagow dan

Page 29: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

12

Fuady (2015)

Aini (2013)

Habbe, dkk (2012)

Defri (2012)

FDR berpengaruh negatif

terhadap ROA (-) Dipura dan

Hartomo (2016)

Musyarofatun

(2013)

Ummad

danSuprapto (2015)

Hakim dan

Rafsanjani (2016)

Widowati dan

Suryono (2015)

FDR tidak berpengaruh terhadap ROA

Darmawan, dkk

(2014)

Sumber : Jurnal dan Skripsi

Adanya hubungan yang tidak konsisten antara variabel CAR, NPF,

dan GWM terhadap FDR maupun ROA, serta adanya hasil penelitian yang

berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu, maka berdasarkan latar

belakang tersebut penelitian ini mengangkat judul “Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Giro Wajib

Minimum (GWM) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

Return On Asset (ROA) dengan Financing to Deposit Ratio (FDR)

sebagai Variabel Intervening”

B. Rumusan Masalah

1 . Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF), dan Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap

Financing to Deposit Ratio (FDR)?

Page 30: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

13

2 . Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF), Giro Wajib Minimum (GWM) dan Financing to

Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on Asset (ROA)?

3 . Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF), dan Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap Return

on Asset (ROA) dengan dimediasi Financing to Deposit Ratio (FDR)?

C. Tujuan Penelitian

1 . Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Non

Performing Financing (NPF), dan Giro Wajib Minimum (GWM)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR).

2 . Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Non

Performing Financing (NPF), Giro Wajib Minimum (GWM) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on Asset (ROA).

3 . Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Non

Performing Financing (NPF), dan Giro Wajib Minimum (GWM)

terhadap Return on Asset (ROA) dengan dimediasi Financing to

Deposit Ratio (FDR).

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penulisan penelitian ini sebagai berikut:

1 . Bagi Perusahaan Perbankan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

merencanakan pengelolaan dana dalam rangka meningkatkan laba

pada periode yang mendatang.

Page 31: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

14

2 . Bagi Akademisi

Hasil Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan

referensi untuk penelitian selanjutnya secara luas dan mendalam

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prositabilitas

perbankan syariah diindonesia.

3 . Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah khususnya di

Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan latar belakang masalah yang merupakan landasan

pemikiran. Perumusan masalah merupakan pernyataan tentang keadaan

dan konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan

kegunaan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai sesuai latar

belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi landasan teori yang merupakan penjabaran dari teori

teori yang mendukung perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis

hasil penelitian. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan secara singkat

tentang permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis merupakan pernyataan

yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, tinjauan penelitian merupakan

jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.

Page 32: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

15

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, menentukan populasi

dan sampel, menguraikan variabel-variabel dalam penelitian yang

selanjutnya harus dapat didefinisikan secara operasional, menetukan

teknik pengumpulan data, serta metode analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA

Dalam bagian ini, akan diuraikan deskripsi objek penelitian yang

merupakan gambaran singkat mengenai objek penelitian. Merupakan

penjelasan mengenai gambaran umum dan data deskriptif, serta hasil

analisis dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, merupakan

sajian yang telah diperoleh dari pembahasan. Saran yang diberikan

berkaitan dengan penelitian yang merupakan saran yang disampaikan

kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.

DAFTARPUSTKA

LAMPIRAN

Page 33: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Sabir, Ali dan Habbe (2012) dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank

Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia”. Analisis yang

digunakan adalah regresi liner berganda dan uji beda dengan jumlah

sampel 4 bank umum syariah dan 4 bank konvensional. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA,

BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NOM

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPF tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. CAR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO tidak berpengaruh terhadap

ROA, NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPL

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, LDR berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di

Indonesia. Dan terdapat perbedaan Kinerja Keuangan antara Bank Umum

Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia.

Barus dan Sulistiyo (2011) dalam penelitian yang berjudul

“Hubungan Efesiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada

Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Analisis yang

digunakan adalah analisis regresiliner berganda dengan menggunakan

Page 34: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

17

sampel 25 bank go public yang terdaftar di BEI tahun 2005-2008. Hasil

pengujian membuktikan bahwa variable bebas memiliki pengaruh

terhadap variabel terikat. Variabel CAR mempengaruhi ROA secara

signifikan sedangkap MSDN/DPK dan LDR tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA pada perusahaan perbankan go public di Bursa Efek

Indonesia.

Mulatsih (2014) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Rasio

Kuangan terhadap tingkat kinerja pada Bank Pembangunan Daerah”.

Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan sampel

bank pembangunan daerah (BPD) tahun 2006-2008. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa CAR, NIM, ROE memiliki pengaruh yang positif

terhadap ROA. Sedangkan BOPO dan NPL memiliki pengaruh yang

negatif terhadap ROA.

Mokoagow dan Fuady (2015) dalampenelitian yang berjudul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel

dengan sampel Bank Umum Syariah diIndonesia tahun 2011-2013. Hasil

Penelitiannya yaitu pada variabel FDR dan GWM berpengaruh postif tidak

signifkan atau tidak terdapat hubungan bermakna yang dapat

mempengaruhi nilai ROA pada Bank Umum Syariah. Disisi lain, hasil

penelitian menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap ROA sedangkan KAP dan REO/BOPO memilikipengaruh negatif

signifikan terhadap ROA.

Page 35: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

18

Ummah dan Suprapto (2015) dalam penelitian berjudul “Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas pada Bank Muamalat Indonesia”.

Metode penelitian menggunakan Vector Eror Corection Model dengan

sampel Laporan Triwulan Bank Muamalat Indonesia (BMI) periode

desember 2000-september 2014. Hasil penelitian menunjukkan pada hasil

jangka pendek CAR dan NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas BMI, sedangkan BOPO dan FDR berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas BMI. Hasil jangka panjang

menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas bank. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas BMI. NPF berpengaruh negative dan signifikan terhadap

profitabilitas BMI. FDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas BMI.

Defri (2012) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efesiensi Operasional terhadap

Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI”. Metode

penelitian menggunakan analisi regresi berganda dengan 57 sampel dari

19 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI, LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan BOPO berpengaruh

Page 36: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

19

negatif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI.

Handayani dan Putra (2016) dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Risk, Legal Reserve Reqruitment, dan Firm Risk pada

Profitabilitas Perbankan”. Metode analisis yang digunakan Regresi linier

berganda dengan sampel 24 pebankan yang terdaftar pada BEI tahun

2010-2014. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Deposit Risk Ratio,

Legal Reserve Requirement, dan Firm Size secara parsial berpengaruh

positif pada profitabilitas bank.

Dipura dan Hartomo (2016) dalam penelitianyang berjudul “Faktor

Internal dan Kinerja Perbankan”. Metode analisis yang digunakan adalah

regresi linier berganda dengan sampel 27 perbankan yang terdaftar pada

BEI tahun 2011-2015. Hasil penelitiannya secara simultan model ini

berpengaruh terhadap ROA perbankan, tetapi secara parsial CAR memiliki

pengaruh signifikan negatif terhadap ROA, LDR memiliki pengaruh

signifikan negatif terhadap ROA, NPL memiliki pengaruh signifikan

negatif terhadap ROA, NIM memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

ROA, dan GWM memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap ROA.

Musyarofatun (2013) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bank Perkreditan Rakyat dikabupaten

Magelang”. Analisis dalampenelitian menggunakan analisis regresi linier

berganda dengan sampel 11 BPR di Kab. Magelang laporan triwulan tahun

2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pertama, variabel

Page 37: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

20

independen secara simultan berpengaruh terhadap ROA. Kedua, CAR

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Ketiga, NPL

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Keempat, LDR

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Kelima, BOPO

berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Aini (2013) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh CAR,

NIM,LDR, BOPO,dan KAP terhadap Perubahan Laba”. Analisis

menggunakan analisis regresi linier berganda berbasis OLS (Ordinary

Least Squerst), dengan sampel 61 Bank yang terdaftar di BEI tahun 2009-

2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel CAR mempunyai

pengaruh terhadap Perubahan Laba dengan dengan nilai signifikansi, NIM

tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba, LDR berpengaruh tidak

signifikan terhadap Perubahan Laba, NPL berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap Perubahan Laba, BOPO berpengaruh negatif

signifikan terhadap Perubahan Laba dan KAP berpengaruh negatif

signifikan.

Ambarita (2015) dalam penelitian berjudul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum diindonesia

Periode 2009-2013”. Analisis yang digunakan adalah Error Corection

Model (ECM) dengan sampel Bank Umum di Indonesia tahun 2009-2013.

Hasil Penelitiannya dalam jangka panjang CAR tidak berpengaruh

terhadap LDR, dalam jangka pendek CAR berpengaruh positif terhadap

LDR bank umum di Indonesia, dalam jangka panjang DPK berpengaruh

Page 38: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

21

positif terhadap LDR dan dalam jangka pendek DPK tidak berpengaruh

terhadap LDR bank umum di Indonesia, dalam jangka panjang NPL

berpengaruh negatif terhadap LDR dan dalam jangka pendek NPL

berpengaruh positif terhadap LDR.

Buchory (2014) dalam penelitian berjudul “Analysis of The effect

of Capital, Credit Risk and Profitability to Implementation Banking

Intermediation Fuction”. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi

linier berganda dengan sampel 26 BPD diindonesia tahun 2012. Hasil

penelitiannya menunjukan CAR dan ROA berpengaruh positif signifikan

terhadap LDR, sedangkan NPL bepengaruh negatif tidak signifikan

terhadap LDR.

Abimanyu (2016) dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Pengaruh BI Rate, Kurs IDR/USD. PDB, dan GWM terhadap LDR Bank

Konvensionalyang Terdaftar pada BEI”. Analisis yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda dengan sampel 12 bank yang terdaftar pada

BEI tahun 2010-2014. Hasil Penelitiannya BI rate tidak berpengaruh

terhadap loan to deposit ratio. Kurs IDR/USD tidak berpengaruh terhadap

loan to deposit ratio. Produk domestik bruto berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loan to deposit ratio. Giro wajib minimum

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loan to deposit ratio. Secara

simultan BI rate, kurs IDR/USD, produk domestik bruto, dan giro wajib

minimum berpengaruh terhadap loan to deposit ratio.

Page 39: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

22

Tabel 2. 1. Ringkasan Penelitian terdahulu

No Penulis Sampel Variabel Hasil

1. Sabir, Ali, dan Habbe (2012)

4 Bank Umum syariah dan 4

Bank Umum

konvensional

Dependen: ROA

Independen:

CAR, BOPO, NOM, NIM,

NPL, NPF,

LDR

CAR terhadap ROA tidak berpengaruh

BOPO terhadap ROA (-)

signifikan NOM terhadap ROA (+)

signifikan

NPL terhadap ROA (-) signifikan

LDR terhadap ROA (-)

signifikan

NIM terhadap ROA (+) signifikan

NPF terhadap ROA tidak

berpengaruh FDR terhadap ROA (+)

signifikan

2 Barus, dan

Sulistyo (2011)

25 Bank go

public terdaftar pada

BEI tahun

2005-2008

Dependen:

ROA Independen:

CAR, DPK,

LDR, BOPO

CAR terhadap ROA (+)

DPK terhadap ROA (+) LDR terhadap ROA (+)

BOPO terhadap ROA (-)

3 Mulatsih (2014) BPD tahun

2006-2008

Dependen:

ROA

Independen:

NIM, BOPO, LDR, CAR,

NPL dan ROE

CAR terhadap ROA (+)

NPL terhadap ROA (-)

LDR terhadap ROA (+)

NIM terhadap ROA (+) BOPO terhadap ROA (-)

ROE terhadap ROA (+)

4 Mokoagow dan Fuady

(2015)

BUS yang terdaftar pada

BI periode

2011-2013

Dependen: ROA

Independen:

CAR, KAP,

BOPO, FDR, GWM

CAR terhadap ROA (+) KAP terhadap ROA (-)

BOPO terhadap ROA (-)

FDR terhadap ROA (+)

GWM terhadap ROA (+) tidak signifikan (tidak

berpengaruh)

5 Ummah dan

Suprapto (2015)

Bank

Muamalat periode

Desember

2000- september

2014

Dependen:

ROA Independen:

CAR, BOPO,

NPF, FDR

Jangka Pendek

CAR, NPF terhadap ROA tidak berpengaruh

BOPO dan FDR terhadap

ROA (-) Jangka panjang

CAR terhadap ROA tidak

berpengaruh BOPO,NPF, FDR terhadap

ROA (-)

6 Defri (2012) 57 sampel dari

19 Bank yang terdaftar pada

Dependen:

ROA Independen:

CAR dan LDR terhadap

ROA (+) BOPO terhadap ROA (-)

Page 40: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

23

BEI periode 2008-2010

CAR, LDR, BOPO

7 Handayani dan

Putra (2016)

24 Bank yang

tedaftar pada BEI tahun

2010-2014

Dependen:

ROA Independen:

Deposit risk

ratio (DRR),

legal reserve reqruitment

(LRR), firm

risk (FR)

DRR terhadap ROA (+)

LRR/GWM terhadap ROA (+)

FR terhadap ROA (+)

8 Dipura dan

Hartomo (2016)

27 perbankan

yang terdaftar

di BEI dan

memiliki laporan

keuangan

lengkap pada tahun 2011-

2015

Dependen:

ROA

Independen:

CAR, LDR, NPL, NIM,

GWM

CAR terhadap ROA (-)

signifikan

LDR terhadap ROA (-)

signifikan NPL terhadap ROA (-)

signifikan

NIM terhadap ROA (+) signifikan

GWM terhadap ROA (-)

signifikan

9 Musyarofatun (2013)

11 BPR kabpaten

magelang

lapran triwulan 2011

Dependen: ROA

Independen:

CAR, LDR. NPL, BOPO

CAR, LDR, NPF terhadap ROA (-) tidak signifikan

BOPO terhadap ROA (-)

signifikan.

10 Aini (2013) 61 perusahaan

perbankan,

yang terdaftar pada BEI

selama

periode tahun 2009 sampai

dengan 2011

Dependen:

Perubahan

Laba ROA Independen:

CAR,NIM

LDR. NPL, BOPO, KAP

CAR berpengaruh positif

dan signifikan

NIM berpengaruh negatif tidak signifikan

LDR berpengaruh positif

dan tidak signifikan NPL berpengaruh positif

dan tidak signifikan

BOPO berpengaruh negatif

dan signifikan KAP berpengaruh negatif

dan signifikan

11 Ambarita (2015)

Bank Umum di Indonesia

dengan

laporan time

series bulanan tahun 2009-

20013

Dependen: LDR

Independen:

CAR, DPK,

NPL

Jangka Pendek CAR terhadap LDR (+)

DPK terhadap LDR tidak

berpengaruh

NPL terhadap LDR (-) Jangka Panjang

CAR terhadap LDR Tidak

berpengaruh DPK terhadap LDR (+)

NPL terhadap LDR (+)

12 Buchory (2014) 26 BPD

diindonesia

Dependen:

LDR

CAR terhadap LDR (+)

NPL terhadap LDR (-)

Page 41: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

24

hingga 31 Desember

2012

Independen: CAR, NPL,

ROA

tidak berpengaruh ROA terhadap LDR (+)

13 Abimayu (2016) 12 Bank yang terdaftar di

BEI tahun

2010-2014

Dependen: LDR

Independen:

BI rate, Kurs,

GWM, PDB

BI rate terhadap LDR tidak berpengaruh

Kurs terhadap LDR tidak

berpengaruh

GWM terhadap LDR (-) signifikan

PDB terhadap LDR (+)

signifikan

Sumber:Jurnal dan skripsi

Terdapat beberapa Perbedaan pada penelitian yang akan dilakukan

dengan penelitian terdahulu diantaranya:

1 . Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang dilakukan semua bank umum syariah yang

terdaftar pada Bank Indonesia dalam Periode 2012-2016

2 . Tahun Penelitian

Tahun penelitian ini dilakukan dari tahun 2012 hingga tahun 2016

dalam kurun waktu 5 tahun diharapkan menampilkan hasil yang

baru dari penelitian terdahulu

3 . Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan tidak hanya rasio

keuangan saja yang sudah sering digunakan dalam penelitian ini

menambahkaan indikator giro wajib minimum (GWM) dan

variabel intervening financing to deposit Ratio (FDR). Diharapkan

dengan penambahan indikator dapat menghasilkan informasi baru.

Page 42: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

25

4 . Metode Analisis

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dengan analisis

data Path analysis. FDR sebagai variabel mediasi antara CAR,

NPF,GWM terhadap ROA.

B. Kerangka Teori

1. Signaling Theory (Teori Sinyal)

Berdasarkan teori sinyal, jika manager mengharapkan

pertumbuhan perusahaan dimasa depan berada pada tingkat yang

tinggi mereka mencoba memberikan sinyal kepada investor

melalui laporan keuangan. Para manajer terdorong untuk

memberikan sinyal kepada investor. Konsekuensi logika dariteori

sinyal bahwa dorongan para manajer memberikan sinyal adalah

untuk mengharapkan profit, karena jika investor percaya pada

sinyal, harga saham akan naik dan pemegang saham akan

mendapatkan manfaat (Godfay, 2010, dalam Marlinah, 2014).

Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

dorongan untukmemberikan informasi laporan keuangan kepada

pihak eksternal. Alasannya adalah terdapat asimetri informasi

antara perusahaan dan pihak luar. Perusahaan mempunyai

informasi yang lebih banyak daripada pihak luar (investor dan

kreditur). Untuk mengurangi asimetri informasi ini dapat dilakukan

dengan memberi sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa

Page 43: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

26

laporan keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi

ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.

Untuk memberikan sinyal yang positif berupa laporan

keuangan yang baik pada pihak eksternal, maka perusahaan dapat

memberikan informasi mengenai modal kerja dan rasio-rasio

keuangan. Pemberian informasi-informasi ini dapat membuat pihak

eksternal menjadi lebih yakin mengenai laba yang disajikan oleh

perusahaan dalam laporan keuangannya adalah murni berupa hasil

kinerja perusahaan bukan merupakan laba yang direkayasa oleh

pihak perusahaan demi memberikan sinyal positif bagi pihak

eksternal (Lokollo dan Syahputra, 2013 dalam Marlinah, 2014).

2. Bank Syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah (Antonio,2001

dalamYudiana, 2014:2). Pengertian bank syariah sebenarnya telah

diatur dalam UU pasal 2 PBI No. 6/24/PBI/2004 tentang bank

umum yeng melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah, memberikan definisi bahwa bank umum syariah dalam

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang

dalamkegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

(Yudiana, 2014:2).

Page 44: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

27

a. Fungsi bank syariah

Secara garis besar terdiri atas empat fungsi utama (Antonio,

2001 dalam Yudiana, 2014:3).

1) Fungsi bank syariah sebagai manajemen investasi.

Dalam hal ini bank syariah membantu masyarakat untuk

menyalurkan dananya dalam berbagai macam alternatif

investasi yang halal.

2) Fungsi Bank Syariah sebagai Intermediary agent.

Menurut Pasal 4 UU Perbenkan syariah No.21 Tahun

2008 bank syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah

akanmenginvestasikan dana yang dihimpun dari

masyarakat pada dunia usaha baik itu sebagai dana modal

maupun sebagai dana rekening investasi, dengan

menggunkan alat-alat investasi sesuai dengan syariat

islam. Dalam menjalankan fungsiini bank syariah hanya

bertindaksebgai perantara abtara pihakyang kelebihan

dana dan inigin menginvestasikan dananya dengan pihak

yang memerlukan dana (Yudiana, 2014:4).

3) Fungsi bank syariah sebagai jasa keunagan

Bank syariah juga dapat menawarakan beberapa jasa

keuangan dan mendapatkan upah dalam sebauah kontrak

perwakilan atau penyewaan (Yudiana, 2014:4).

Page 45: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

28

4) Fungsi Bank Syariah sebagai jasa sosial.

Menurut pasal 4 UU perbankan syariah No. 21 tahun 2008

fungsi sosial bank syariah dalam bentuk lembaga baitul

mal, yang menerima dana yang berasal dari zakat, infak,

sedekah, hibah dan menyalurkannya kepada organisasi

pengolah zakat (Yudiana, 2014:5).

b. Tujuan Bank Syariah

Menurut UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 pasal 3,

perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam meningkatkan keadilan,

kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat (Yudiana,

2014:7).

c. Prinsip Bank Syariah

Menurut Yudiana (2014:6-7) Pada dasarnya prinsip bank

syariah menghendaki semua dana yang diperoleh dalam sistem

perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan sagat

hati-hati.

1) Shidiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah

dilakukan dengan moral yangmenjunjung tinggi nilai

kejujuran. Dengan nilai ini pengelola diperkenankan atau

diperbolehkan serta menjauhi cara-cara yang meragukan

terlebih lagiyang bersifat terlarang.

Page 46: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

29

2) Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan

kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari

pemilik atau shahibul maal sehingga timbul rasa saling

percaya antara pemilik dana dan pihak pengelola

investasiatau mudharib.

3) Tabliqh, secara berkesinambungan melakukan sosialisai

dan melakukan edukasi masyarakat mengenai prinsip-

prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam

melakukakan sosialisasi tidak hanya mengedepakan

pemenuhan prinsipsyariah semata, namun juga harus

mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi

pengguna jasa perbankan syariah.

4) Fathanah, memasikan bahwa pengelolaan bank dilakukan

secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan

keuntungan maksimumdalamtingkat resiko yang ditetapkan

oleh bank, termasuk didalamnya adalah pelayanan yang

penuh dengan kecermatan dan kesantunan serta penuh rasa

tanggung jawab.

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit

yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan

Page 47: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

30

bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari

kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.

Berdasarkan ketentuan yang dibuat bank Indonesia dalam

rangka tata cara penilaian tingkat kesehatan bank (Dendawiyaja,

2009:121), terdapat ketentuan bahwa modal bank terdiri atas modal

inti yang terdiri atas modal disetor dan cadangan-cadangan yang

dibentuk dari laba stelah pajak dan modal pelengkap yang terdiri

atas cadangan-cadangan yang tidak dibentuk dai laba setalah pajak

dan pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal inti

(Dendawijaya, 2009:38-39).

Ketentuan yang berlaku diindonesia tentang CAR

mengikuti standar Bank for International Settlements (BIS).

Sejalan dengan standar tersebut, bank Indonesia mewajibkan setiap

bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8% dari total

aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Persentase kebutuhan

modal minimum yang diwajibkan menurut BIS ini disebut Capital

Adequacy Ratio (CAR). Dengan demikian CAR minimum bagi

bank-bank umum di Indonesia adalah sebesar 8% (Dendawijaya,

2009:40).

Capital adequacy ratio (CAR) dihitung dengan cara

membandingkan antara modal bank (Modal inti + modal

pelengkap) dan total ATMR (ATMZ aktiva neraca + ATMR aktiva

Page 48: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

31

administratif). Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut

(Dendawijaya, 2009:41).

4. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang

disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah

ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF

adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet

(Suhartatik, 2013). Kriteria rasio NPF analog dengan NPL dibawah

5% (Granita dalam Suhartatik 2013). Apabila nilai NPF diatas 5%

maka bank tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menyebabkan

bank akan mengurangi penyaluran kreditnya. Bila ini terjadi maka

akan berpotensi terhadap kerugian bank, karena jumlah kredit

bermasalah semakin besar, yang mengakibatkan bank harus

menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga

berpengaruh terhadap kurang berjalannya fungsi intermediasi yang

dilakukan bank (Muliaman, dalam Henny, 2013).

Secara Sistematis Non Performing Financing (NPF) dapat

dirumuskan sebagai berikut: (Kasmir, 2013):

Page 49: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

32

NPF yang tinggi akan memperbesar biaya, baik biaya

pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya sehingga

berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini,

semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah

kredit bermasalah semakin besar

Kredit bermasalah sering juga dikenal dengan non

performing loan dalam perbankan konvensional dan non

performing financing pada perbankan syariah, dapat diukur dari

kolektibilitasnya. Kolektibilitasnya merupakan gambaran kondisi

pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan

diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat

berharga. Penilaian kolektibilitas kredit digolongkan ke dalam 5

kelompok yaitu: lancar (pass), dalam perhatian khusus

(special mention), kurang lancar (substandard), diragukan

(doubtful), dan macet (loss) (Siamat,2005dalam Poetry, 2011).

NPF risiko kredit pada bank yang bersifat secara konsumtif

dan produktif yang berprinsipkan bunga untuk memperoleh

keuntungan. Sedangkan NPF risiko kredit yang bersifat produktif

saja dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berprinsipkan

jualbeli dan bagi hasil. Seperti pembiayaan murabahah, salam,

isthisna, dan mudharabah (Heryanto, 2013).

Page 50: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

33

5. Giro wajib Minimum (GWM)

Giro wajib minimum (GWM) atau reserve requirement

adalah suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam

bentuk giro di indonesia bagi semua bank (Dendawijaya,

2009:115). setiap bank umum diharuskan untuk menyetor giro

wajib minimum yang jumlahnya sekian persen dari deposito yang

dikuasai bank atau dari dana pihak ketiga (Darmawi, 2011:39).

Besarnya giro wajib minimum berdasarkan surat edaran

bank indonesia No.23/17/13PPP tanggal 28 februari 1992 , yang

telah mengalami beberapa kali perubahan dan sejak tahun 1997

sampai sekarang besarnya GWM adalah 5% dari dana pihak ketiga

(Dendawijaya, 2009:115). Kemudian menurut PBI

No.6/15/PBI/2004 selain memenuhi ketentuan diatas terjadi

perubahan dimana terjadinya peningkatan GWM, dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Bank yang memiliki DPK dalam rupiah lebih besar dari 1 – 10

triliun rupiah, wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah

sebesar 1% menjadi 6% dari DPK dalam rupiah.

b. Bank yang memiliki DPK dalam rupiah lebih besar dari 10 –

50 triliun , wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah

sebesar 2% menjadi 7% dari DPK dalam rupiah.

Page 51: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

34

c. Bank yang memiliki DPK dalam rupiah lebih besar dari 50

triliun rupiah, wajib memelihara tambahan GWM sebesar 3%

menjadi 8% dari DPK dalam rupiah.

d. Bank yang memiliki DPK sampai dengan 1 triliun rupiah tidak

dikenakan tambahan GWM.

Untuk dapat mengetahui besarnya GWM dapat

menggunakan perbandingan berikut (Dendawijaya, 2009:115).

Pengertian alat likuid dalam rasio diatas terdiri atas dua hal

sebagai berikut:

a. Kas

Kas ini pada neraca bank terdiri atas uang kertas dan uang

logam yang dikeluarkan oleh bank indonesia.

b. Giro pada Bank Indonesia

Giro milik bank pelapor pada bank indonesia jumlah tersebut

tidak boleh dikurangi dengan kredit yang diberikan oleh bank

indonesia kepada bank pelapor dan tidak boleh ditambah

dengan fasilitas kredit yang sudah disetujui bank indonesia

tetapi belum digunakan.

Page 52: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

35

Komponen dana pihak ketiga terdiri atas.

a. Giro.

Simpanan nasabah pada bank yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunkan cek, atau surat

perintah pembayaran atau dengan perintah pemindahbukuan,

termasuk penarikan melalui ATM (Darmawi, 2011:45).

b. Deposito berjangka

Simpanan pada bank yang jangka waktunya atau jatuh

temponya ditentukan oleh nasabah (Darmawi, 2011:46)

c. Sertifikat deposito

Instrumen financial yang terbitkan oleh sebuah bankdengan

karakteristik atas unjuk yangdidalamnya tercantum jumlah

dana, tingkat bunga, jangka waktu (jatuh tempo) (Darmawi,

2011:47)

d. Tabungan

Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat melalui buku tabungan atau ATM (Darmawi, 2011:46).

e. Kewajiban jangka pendek lainnya

Semua kewajiban bank, termasuk kantornya diluar negeri , baik

dalam rupiah maupun valuta asing yang setiap waktu dapat

ditagih oleh pemiliknya dan harus segera dibayar oleh

pemiliknya. Pada pos ini dimasukkan pula kiriman uang, kupon

Page 53: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

36

yang sudah jatuh tempo dan semua kewajiban yang berjangka

waktu kurang dari 15 hari (dendawijaya, 2009:34).

6. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to deposit ratio (FDR) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dari

modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2014:225). Financing to

Deposit (FDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan

dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit

pada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk

segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali

uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin

rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini

disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

menjadi semakin besar. Rasio ini juga merupakan kerawanan dan

kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan

menyepakati bahwa Batas aman dari FDR suatu bank adalah

sekitar 80 %. Namun, batas berkisar sekitar 85%-100%.

(Dendawijaya, 2009:116).

Page 54: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

37

Besarnya FDR dapat dihitung dengan rumus berikut:

Jumlah kredit yang diberikan dalam rumus diatas adalah

redit yang diberikan bank yang sudah ditarik/dicairkan. Dana pihak

ketiga meliputi simpanan masyarakat yang berupa giro, tabungan,

dan berbagai jenis deposito, sedangkan KLBI adalah volume

pemberian pinjaman (kredit) yang diberikan bank indonesia kepada

bank yang bersangkutan.

Berdasarkan ketetapan yang ditetapkan bank indonesia,

modal inti bank terdiri atas modal yang telah disetor pemilik bank,

agio saham (terutama bank yang telah go public), berbagai

cadangan, laba ditahan (setelah diputuskan oleh rapat umum

pemegang saham bank), serta laba tahun berjalan (Dendawijaya,

2009:147-148).

7. Return On Asset (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara

keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank. Dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya,

2009:118). Bank indonesia lebih mementingkan penilaian kinerja

bank dengan menghitung besarnya nilai Return On Asset (ROA).

Page 55: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

38

Hal ini dikarenakan bank indonesia sebagai pengawas dan pembina

perbankan lebih mengutamakan profitabilitas suatu bank yang

diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dananya berasal

dari simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009:118). Dalam

kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan menentukan bank itu

sehat apabila bank memiliki ROA diatas 1,215% menurut SK DIR

BI No. 30/12/KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB masing-masing

tanggal 30 April 1997 (Defri ,2012).

Rasio ROA dapat dihitung dengan membandingan antara

laba bersih setelah pajak dengan total aktiva, rasio tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:118).

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2. 1. Kerangka Penelitian

Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini, 2017

Capital Adequacy Ratio

(CAR) (X1)

Financing to

Deposit Ratio

(FDR) (Z)

Return On

Asset (ROA)

(Y)

Non Performing

Financing (NPF) (X2)

Giro Wajib Minimum

(GWM) (X3)

H4

H5

H6

H7

H1

H2

H3

Page 56: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

39

1 . Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR).

CAR merupakan rasio kinerja bank untuk memperlihatkan

seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari

dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari

sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang),

dan lain-lain (Dendawijaya, 2009:121).

Semakin tinggi nilai CAR mengindikasikan bahwa bank telah

mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang kebutuhannya

serta menanggung risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk didalamnya

risiko kredit. Dengan modal yang besar maka suatu bank dapat

menyalurkan kredit lebih banyak, sejalan dengan kredit yang meningkat

maka akan meningkatkan FDR itu sendiri (Ambarita, 2015). Sesuai

dengan Ketentuan yang berlaku diindonesia tentang CAR bank

Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal

minimum sebesar 8% dari total aktiva tertimbang menurut risiko

(ATMR). Sejalan dengan standar Bank for International Settlements

(BIS) (Dendawijaya, 2009:40). Penelitian yang dilakukan Buchory

(2014), Ambarita (2015) menghasilkan CAR berpengaruh positif

terhadap FDR. Dengan demikian dapat ditarik Hipotesis

H1: CAR memiliki pengaruh positif terhadap FDR

Page 57: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

40

2 . Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR).

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan

oleh bank syariah (Suhartatik, 2013). Kredit bermasalah yang tinggi

dapat menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan kredit karena

harus membentuk cadangan penghapusan yang besar, sehingga

mengurangi jumlah kredit yang diberikan oleh suatu bank dimana

nantinya akan mempengaruhi rasio FDR itu sendiri NPF mencerminkan

risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank, semakin kecil NPF

maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank.

Terkait dengan risiko ini maka bank harus melakukan analisis terlebih

dahulu sebelum menyalurkannya pada masyarakat (Manurung

2004:395 dalam Ambarita 2015). Penelitian yang dilakukan Ritha dan

Raditiya (2013) menghasilkan NPF bepengaruh negatif terhadap FDR.

Ambarita (2015), dalam Jangka pendek mengahsilkan pengaruh negatif.

Dengan demikian dapat ditarik hipotesis

H2: NPF memeiliki pengaruh negatif terhadap FDR

3 . Pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR).

Giro wajib minimum (GWM) atau reserve requirement adalah

suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di

indonesia bagi semua bank Besarnya giro wajib minimum berdasarkan

Page 58: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

41

surat edaran bank indonesia No.23/17/13PPP tanggal 28 februari 1992 ,

yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan sejak tahun 1997

sampai sekarang besarnya GWM adalah 5% - 8% dari dana pihak

ketiga (Dendawijaya, 2009:115).

Apabila giro wajib minimum (GWM) tinggi berarti bank harus

menyisihkan lebih banyak dana untuk disimpan dan akibatnya jumlah

uang yang tersedia untuk menyediakan kredit akan berkurang, demikian

sebaliknya. Semakin kecil persentase GWM, maka penyaluran kredit

yang dilakukan dari bank kepada masyarakat menjadi semakin besar,

sehingga berdampak pada nilai loan to deposit ratio perbankan yang

semakin tinggi, demikian sebaliknya (Abimanyu, 2016). Penelitian

yang dilakukan Abimanyu (2016) menghasilkan GWM berpengaruh

negatif terhadap FDR. Dengan demikian dapat ditarik Hipotesis

H3: GWM memiliki pengaruh negatif terhadap FDR

4 . Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset

(ROA).

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung risiko kerugian, semakin

tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk

menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko

(Ruslim dalam Hakim dan Rafsanjani, 2016).

Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai

kegiatan operasionalnya dan memberikan kontribusi yang cukup besar

Page 59: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

42

bagi profitabilitas. Modal yang cukup besar dari bank dapat melindungi

deposan dan akan meningkatkan kepercayaan deposan terhadap bank,

sehingga juga akan dapat meningkatkan profitabilitas bank

bersangkutan (Wibowo dalam Widowati dan Suryono, 2015). Dengan

demikian CAR berpengaruh Positif terhadap ROA. Penlitian yang

dilakukan oleh Barus (2011), Mulatsih (2014), Mokoagow (2015), Aini

(2013) dan Defri (2012), menghasilkan CAR berpengaruh positif

terhadap ROA. Dengan demikian dapat ditarik hipotesis

H4 : CAR Memiliki pengaruh positif terhadap ROA

5 . Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On

Asset (ROA).

Non Performing financing Ratio menunjukkan rasio

pembiayaan yang bermasalah terhadap pembiayaannya. Semakin tinggi

Non Performing financing mengakibatkan semakin tinggi tunggakan

bunga kredit yang berpotensi menurunkan pendapatan bunga serta

menurunkan perubahan laba. Demikian sebaliknya semakin rendahnya

Non Performing Financing Ratio akan semakin tinggi perubahan laba.

Penelitian yang dilakukan Dipura (2016), Mulatsih (2014), Sabir (2012)

dan Musyarofatun (2013 dan Ummah (2015), mengahsilkan bahwa

NPF berpengaruh negatif terhadap ROA. Dengan demikian dapat

ditarik hipotesis

H5 : NPF memiliki pengaruh negatif terhadap ROA

Page 60: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

43

6 . Pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap Return On Asset

(ROA).

GWM merupakan tingkat likuiditas yang dijamin oleh bank

sentral (Bank Indonesia) yang ditunjukkan dengan besarnya giro yang

disetorkan oleh bank kepada BI. Semakin tinggi GWM semakin besar

likuiditas bank dijamin oleh BI, sehingga jika terjadi kesulitan likuiditas

bank tersebut dapat meminjam secara langsung kepada BI. Aturan yang

ketat mengenai GWM sering kali menjadi suatu tekanan bagi

perbankan karena aturan ini menyebabkan perbankan harus menyimpan

dananya dalam bentuk Saldo Giro pada BI sehingga menjadi adanya

aktiva yang tidak menghasilkan sebesar GWM utama yakni 5% - 8%

dari Dana Pihak Ketiga. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dipura

(2016) menunjukkan GWM berpengaruh Negatif terhadap ROA. Hal

ini diduga cost of fund akan mengurangi pendapatan bank.

H6: GWM memiliki pengaruh Negatif terhadap ROA

7 . Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On

Asset (ROA).

Financing to Deposit (FDR) menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit

pada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera

Page 61: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

44

memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya

yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin

rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini

disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

menjadi semakin besar (Dendawijaya, 2009:116).

Sebaliknya semakin rendah FDR menunjukkan kurangnya

efektifitas bank dalam pembiayaan. Oleh karena itu pihak manajemen

harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk

kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan yang nantinya

dapat menambah pendapatan bank, baik dalam bentuk bonus maupun

bagi hasil, yang berarti profit bank syariah juga akan meningkat.

Semakin tinggi FDR dalam batas tertentu, maka semakin

meningkat pula laba bank, dengan asumsi bank menyalurkan dananya

untuk pembiayaan yang efektif. Dengan meningkatnya laba, maka ROA

juga akan meningkat karena laba merupakan komponen yang

membentuk ROA (Mokoagow, 2015). Dengan demikian FDR memiliki

pengaruh positif terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Defri

(2012), Mokoagow (2015), Mulatsih (2014), Barus (2011), Aini (2013),

dan Sabir (2012) menghasilkan FDR berpengaruh Positif terhadap

ROA, dengan demikian dapat ditarik Hipotesis

H7: FDR memiliki pengaruh Positif terhadap ROA

Page 62: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

45

8 . Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset

(ROA) yang di mediasi Financing to Deposit Ratio (FDR).

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung risiko kerugian, semakin

tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk

menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko

(Ruslim dalam Hakim dan Rafsanjani, 2016).

Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai

kegiatan operasionalnya dan memberikan kontribusi yang cukup besar

bagi profitabilitas. Modal yang cukup besar dari bank dapat melindungi

deposan dan akan meningkatkan kepercayaan deposan terhadap bank,

sehingga juga akan dapat meningkatkan profitabilitas bank

bersangkutan (Wibowo dalam Widowati, 2015). Penlitian yang

dilakukan oleh Barus (2011), Mulatsih (2014), Mokoagow (2015), Aini

(2013) dan Defri (2012), menghasilkan CAR berpengaruh positif

terhadap ROA.

Menurut laporan perekonomian Indonesia sumber utama

keuntungan suatu bank diperoleh dari kredit yang disalurkan tersebut.

Besarnya kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank

(Kasmir, 2004 dalam Wityasari, 2014).

Semakin tinggi nilai CAR mengindikasikan bahwa bank telah

mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang kebutuhannya

serta menanggung risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk didalamnya

Page 63: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

46

risiko kredit. Dengan modal yang besar maka suatu bank dapat

menyalurkan kredit lebih banyak, sejalan dengan kredit yang meningkat

maka akan meningkatkan FDR itu sendiri (Ambaroaita, 2015).

Semakin tinggi FDR dalam batas tertentu, maka semakin

meningkat pula laba bank, dengan asumsi bank menyalurkan dananya

untuk pembiayaan yang efektif. Dengan meningkatnya laba, maka ROA

juga akan meningkat karena laba merupakan komponen yang

membentuk ROA (Mokoagow, 2015). Penelitian yang dilakukan

Buchory (2014), Ambaroaita (2015), menghasilkan CAR berpengaruh

positif terhadap FDR. Dengan demikian dapatditarik Hipotesis

H8: CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA yang

dimediasi oleh FDR.

9 . Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On

Asset (ROA) yang di mediasi Financing to Deposit Ratio (FDR).

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan

oleh bank syariah (Suhartatik, 2013). Non Performing financing Ratio

menunjukkan rasio pembiayaan yang bermasalah terhadap

pembiayaannya. Semakin tinggi Non Performing financing

mengakibatkan semakin tinggi tunggakan bunga kredit yang berpotensi

menurunkan pendapatan bunga serta menurunkan perubahan laba.

Demikian sebaliknya semakin rendahnya Non Performing Financing

Ratio akan semakin tinggi perubahan laba. Penelitian menunjukkan

Page 64: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

47

bahwa Non Performing Financing berpengaruh negatif terhadap

perubahan laba (Harun, 2016). Penelitian yang dilakukan Mutlasih

(2014), Ummah (2015), Sabir (2012), Musyarofatun (2013)

mengahsilkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap ROA

Kredit bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan

bank untuk menyalurkan kredit karena harus membentuk cadangan

penghapusan yang besar, sehingga mengurangi jumlah kredit yang

diberikan oleh suatu bank dimana nantinya akan mempengaruhi rasio

FDR itu sendiri NPF mencerminkan risiko kredit yang ditanggung oleh

pihak bank, semakin kecil NPF maka semakin kecil pula risiko kredit

yang ditanggung pihak bank (Ambaroaita, 2015). Penelitian yang

dilakukan, Ambaroaita (2015) menghasilkan NPF bepengaruh negatif

terhadap FDR dalam Jangka pendek. Dengan demikian dapat ditarik

hipotesis

H9: NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA yang

dimediasi oleh FDR.

1 0 . Pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap Return On Asset

(ROA) yang di mediasi Financing to Deposit Ratio (FDR).

Aturan yang ketat mengenai GWM sering kali menjadi suatu

tekanan bagi perbankan karena aturan ini menyebabkan perbankan

harus menyimpan dananya dalam bentuk Saldo Giro pada BI sehingga

menjadi adanya aktiva yang tidak menghasilkan sebesar GWM utama

yakni 5% - 8% dari Dana Pihak Ketiga. Pada penelitian yang dilakukan

Page 65: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

48

oleh Dipura (2016) menunjukkan GWM berpengaruh Negatif terhadap

ROA. Hal ini diduga cost of fund akan mengurangi pendapatan bank.

Sedangakan Apabila giro wajib minimum (GWM) tinggi berarti

bank harus menyisihkan lebih banyak dana untuk disimpan dan

akibatnya jumlah uang yang tersedia untuk menyediakan kredit akan

berkurang, demikian sebaliknya. Semakin kecil persentase GWM, maka

penyaluran kredit yang dilakukan dari bank kepada masyarakat menjadi

semakin besar, sehingga berdampak pada nilai loan to deposit ratio

perbankan yang semakin tinggi, demikian sebaliknya (Abimanyu,

2016). Penelitian yang dilakukan Abimanyu (2016) menghasilkan

GWM berpengaruh negatif terhadap FDR. Dengan demikian dapat

ditarik hipotesis

H10: GWM berpengaruh Signifikan terhadap ROA yang dimediasi

oleh FDR.

D. Hipotesis

Berdasarkan hubungan antara tujuan penelitian serta kerangka

pemikiran teoritis terhadap rumusan masalah penelitian ini, maka hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut :

H1 : CAR memiliki pengaruh positif terhadap FDR

H2 : NPF memeiliki pengaruh negatif terhadap FDR

H3 : GWM memiliki pengaruh negatif terhadap FDR

H4 : CAR memiliki pengaruh positif terhadap ROA

H5 : NPF memiliki pengaruh negatif terhadap ROA

H6 : GWM memiliki pengaruh negatif terhadap ROA

Page 66: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

49

H7 : FDR memiliki pengaruh positif terhadap ROA

H8 : CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR

H9 : NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR.

H10: GWM berpengaruh Signifikan terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR.

Page 67: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data

yang dapat diukur dalam skala angka dengan menggunakan data skunder.

Periode yang digunakan adalah laporan tahun 2012-2016. Penelitian ini

menganalisa pengaruh variabel-variabel dalam rasio keuangan terhadap

profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah Bank Umum Syariah yang tercatat pada Bank

Indonesia dari tahun 2012 – 2016 jumlahnya sebanyak 13 bank.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010:62). Dalam penelitian ini

teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

Page 68: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

51

tertentu (Sugiyono, 2010:68). Jadi dapat diartikan bahwa purposive

sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan

kriteria sampel yang diperlukan. Adapaun kriteria dalam pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1. Kriteria Sampel

Kriteria Sampel Ket

a. Bank yang akan diteliti adalah bank umum syariah yang ada

di indonesia 13

b. Bank yang akan diteliti adalah bank umum syariah yang

terdaftar di OJK dari tahun 2012-2016 13

c.

Bank yang akan diteliti memiliki laporan keuangan yang telah

di publikasikan di website resmi OJK atau dari website resmi

BUS dari tahun 2012-2016

11

d. Tersedianya rasio-rasio serta data keuangan lainnya pada

laporan yang telah adapada tahun 2012-2016 11

Berdasarkan kriteria sampel, maka dalam penelitian ini akan

menggunakan 11 bank umum syariah yang ada di indonesia sebagai

sampel yaitu:

Tabel 3. 2. Jumlah Sampel

No Nama Bank No Nama Bank

1 Bank Muamalat Indonesia 7 Bank Panin Syariah

2 Bank Victoria Syariah 8 Maybank Syariah

3 Bank Negara Indonesia Syariah 9 Bank Mandiri Syariah

4 Bank Bukopin Syariah 10 Bank Panin Syariah

5 Bank Central Asia Syariah 11 Bank Jabar Banten Syariah

6 Bank Rakyat Indonesia Syariah

Sumber:OJK 2017

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari

publikasi laporan keuangan perbankan syariah. Laporan keuangan tersebut

dapat diambil dari website resmi masing-masing bank dengan mengambil

Page 69: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

52

beberapa variabel rasio keuangan yang di butuhkan dalam penelitian ini

yaitu Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing, Giro Wajib

Minimum, Financing to Deposit Ratio dan Return On Asset. selain itu

data-data penelitian ini juga berasal dari sumber-sumber yang relvan

antara lain jurnal, buku, dan website, dll. Dalam penggunaan teknik

pengumpulan data, peneliti memerlukan instrument yaitu alat bantu agar

pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah

Dokumentasi Yaitu pengumpulan data dengan cara memepelajari

dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan obyek

penelitian. Pengambilan data diperoleh melalui website resmi masing-

masing bank yang laporannya dipublikasikan peda periode 2012-2016,

data yang diambil berupa informasi laporan keuangan bank umum syariah

serta informasi lainnya yang menunjang penelitian.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional variabel adalah segala sesuatu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang data penelitian tersebut (Sugiyono, 2010). Berikut adalah definisi

operasional dari variabel yang diteliti:

Page 70: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

53

Variabel Dependen (Y)

1. Return On Asset (ROA)

ROA merupakan Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau

laba secara keseluruhan (Dendawijaya, 2009:118).

Rasio ROA dapat dihitung dengan membandingan antara laba

bersih setelah pajak dengan total aktiva, rasio tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:118)

Variabel Independen(X)

2. Capital Adequasy Ratio (CAR)

Capital adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit

yang diberikan (Dendawiyaja, 2009:121).

Capital adequacy ratio (CAR) dihitung dengan cara

membandingkan antara modal bank (Modal inti + modal pelengkap)

dan total ATMR (ATMZ aktiva neraca + ATMR aktiva administratif).

Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya,

2009:41).

Page 71: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

54

3. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang

disalurkan oleh bank syariah (Suhartatik, 2013).

Secara sistematis Non Performing Financing (NPF) dapat

dirumuskan sebagai berikut: (Kasmir, 2003).

4. Giro Wajib Minimum (GWM)

Giro wajib minimum (GWM) atau Reserve Requirement adalah

suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di

indonesia bagi semua bank (Dendawijaya, 2009:115).

Untuk dapat mengetahui besarnya GWM dapat menggunakan

perbandingan berikut (Dendawijaya, 2009:115)

Variabel Intervening (Z)

5. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to deposit ratio (FDR) sama dengan Loan to deposit

ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah

Page 72: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

55

dana masyarakat dari modal sendiri yang digunakan (Kasmir,

2014:225).

Besarnya LDR atau FDR dapat dihitung dengan rumus berikut

(Dendawijaya, 2009:146).

Definisi operasional dapat diringkas dalam tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3. 3. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Variabel Pengukuran Skala

1

Return On

Asset (ROA)

Rasio yang

Membandingkan

antara laba bersih setelah pajak dengan

total aktiva

Rasio

2

Capital

Adequacy Ratio (CAR)

Rasio yang

membandingkan antara modal bank dan

total ATMR

Rasio

3

Non

Performing Financing

(NPF)

Rasio perbandingan

antara pembiayaan yang bermasalah

dengan total

pembiayaan

Rasio

4

Giro Wajib

Minimum

(GWM)

Rasio perbandingan

alat likid dengan dana

pihak ketiga Rasio

5

Financing to

Deposit

Ratio (FDR)

Rasio yang digunakan untuk mengukur

komposisi jumlah

kredit yang diberikan dibandingkan dengan

jumlah dana

masyarakat dari modal

sendiri yang digunakan

Rasio

Sumber : Dendawijaya dan kasmir

Page 73: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

56

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk melihat penagruh hubungan antara

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dengana variabel

intervening. Sesuai dengan model yang dikembangkan dalam penelitian

ini maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

analisis jalur (Path analysis) yang merupakan perluasan dari analisis

regresi liner berganda, atau anlisis jalur adalah penggunaan analisis regresi

untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang

telah ditetapkan sebelumnya berdasakan teori (Ghozali, 2013:249).

Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung antar

variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel

dalam model. Model dalam penelitian ini dibagi menjadi dua substruktur

dengan persamaan strukturalnya yaitu:

FDR = β1CAR + β2NPF + β3GWM + e1 (1)

ROA = β4CAR + β5NPF + β6GWM + β7FDR + e2 (2)

Dimana:

FDR : Financing to Deposit Ratio

ROA : Return On Asset

CAR : Capital Adequacy Ratio

NPF : Non Performing Financing

GWM : Giro Wajib Minimum

β1-7 : Koefisien Standardized Regression

e1-2 : Error of Term atau variabel pengganggu

Page 74: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

57

Standardized koefisien pada Substruktur 1 akan memberikan nilai

pengaruh tidak langsung variabel independen (CAR, NPF, GWM)

terhadap variabel dependen (ROA) melalui variabel intervening (FDR).

Sedangkan koefisien pada Substruktur 2 akan memberikan nilai pengaruh

langsung variabel independen (CAR, NPF, GWM) dan variabel

intervening (FDR) terhadap variabel dependen (ROA).

1. Sobel Test

Sobel test menghendaki asumsi jumlah sampel besar dan nilai

koefisien mediasi berdistribusi normal, tetapi asumsi ini telah banyak

dikritik. Menurut Bollen dan Stine (1990) pada sampel yang kecil

distribusi umumnya tidak normal, bahkan koefisien mediasi yang

merupakan hasil perkalian koefisien dua variabel biasanya distribusinya

menceng positif (positively skewed) sehingga symmetric confidence

interval berdasarkan pada asumsi normalitas akan menghasilkan

underpower test mediasi. Langkah awal untuk menguji pengaruh tidak

langsung adalah dengan menghitung standard error dari koefisien tidak

langsung (indirect effect) dan selanjutnya dihitung pula nilai t statistik dari

koefisien pengaruh mediasi tersebut dengan rumus sebagai berikut:

Sp2p3 =

Bersarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi Sebagai berikut :

t=

Page 75: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

58

dimana,

Sp2p3 = Standar error koefisien indirect effect

p2 = Koefisien regresi pada kolom unstandardized coefficients untuk

pengaruh variabel independen terhadap variabel intervening

p3 = Koefisien regresi pada kolom unstandardized coefficients untuk

pengaruh variabel intervening terhadap variabel dependen

Sp2 = Standard error pada kolom unstandardized untuk pengaruh variabel

independen terhadap variabel intervening

Sp3 = Standard error pada kolom unstandardized untuk pengaruh variabel

intervening terhadap variabel dependen

t = Nilai statistik dari koefisien pengaruh mediasi

2. Uji Stasioneritas

Stasioner merupakan suatu kondisi data time series yang jika rata-

rata, varian dan covarian dari peubah-peubah tersebut seluruhnya tidak

dipengaruhi oleh waktu (Juanda dan Junaidi, 2012). Metode pengujian

stasioneritas dan akar unit yang akan digunakan disini adalah metode

Augmented Dickey Fuller (ADF) dan Phillips Perron (PP). Prosedur untuk

mengetahui data stasioner atau tidak dengan cara membandingkan antara

nilai statistik ADF atau PP dengan nilai kritis distribusi Mac Kinnon. Nilai

statistik ADF atau PP ditunjukkan oleh nilai t statistik. Jika nilai absolut

statistik ADF atau PP lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang

Page 76: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

59

diamati menunjukkan stasioner dan jika sebaliknya nilai statistik ADF atau

PP lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner. Model

persamaannya sebagai berikut:

ΔYt = a0 + γYt-1+ ∑ βΔYt-1+1+ et

Keterangan:

Y : variabel yang diamati

ΔYt : Yt – Yt-1

T : Trend waktu

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk menguji apakah terjadi

korelasi pada model regresi diantara variabel bebas (independen).

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya.

adapun nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tingi (karena

VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff untuk melihat adanya multikolonieritas

adalah nilai tolerance , atau VIF (Ghazali, 2013).

b. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antara kesalahan penganggu pada periode waktu observasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

Page 77: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

60

waktu yang berkaitan satu sama lainnya pada data runtut waktu (time

series) atau crossection.

Adapun pengujiannya dapat dilakukan dengan Uji Durbin-

Watson (DW test) dengan ketentuan adanya intercept (konstanta)

dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel

independen(Ghazali, 2013).

1) maka ditolak

2) maka tidak terdapat desicion

3) maka ditolak

4) maka tidak terdapat desicion

5) maka diterima

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam Ghozali Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika dalam satu

pengamatan ke pengamatan yang lain memiliki variansi dari residual

yang sama atau tetap, maka hal ini disebut dengan homokedastisitas.

Namun jika variansi berbeda, hal ini yang disebut dengan

heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas mencerminkan model regresi yang baik.

Model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas jika tidak

Page 78: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

61

terdapat satupun variabel independen yang signifikan secara statistik

yang mempengaruhi variabel dependen nilai LnU2i dimana terlihat

dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%

(Ghozali, 2013).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

atau tidak karena diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Dan jika asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampe

kecil (Ghozali, 2013:160).

Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Uji ini dilakukan dengan

membuat hipotesis, dimana hipotesis yang dikemukakan adalah :

Ho : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

4. Uji Hipotesis

a. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinan ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai R2 adalah nol atau satu. Adapun nilai R

2 yang kecil berarti

kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel terbatas. Sedangkan nilai R2

yang mendekati satu berarti

Page 79: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

62

variabel-variabel independen dapat memberikan informasi yang

dibutuhkanuntuk memprediksi variasi variabel dependen.

Nilai Adjusted R2

perlu digunakan dalam mengevaluasi model

regresi yang terbaik. Berbeda dengan nilai R2, nilai Adjusted R

2 ini

dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke

dalam model. Jika dalam uji empiris nilai Adjusted R2

adalah negatif,

maka nilainya dianggap nol. Secara matematis jika nilai R2 =1, maka

nilai Adjusted R2 = R

2 = 1. Sedangkan jika nilai R

2 = 0, maka nilai

Adjusted R2 =(1-k)/(n-k). Jika k > 1, maka nilai Adjusted R

2 akan

bernilai negatif (Ghozali, 2013).

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah variabel

independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan nilai

dengan . Untuk mencar digunakan rumus sebagai berikut

(Ghazali, 2013):

: R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

Page 80: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

63

harga koefisien kemudian di bandingkan dengan pada

tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5%, dengan dk pembilang k, dan

dk penyebut (n-k-1). Kriteria ujinya adalah sebagai berikut:

Apabila > , maka H0 ditolak dan Ha diterima

Apabila < , maka H0 diterima dan Ha ditolak

c. Uji Signifikansi parameter individual (Uji Statistik t)

Uji signifikan t (t-test) digunakan untuk meguji koefisien secara

parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen. Apakah

koefisien korelasi dapat digeneralisasikan (berlaku pada populasi

dimana sampel diambil) atau tidak. Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan antara dengan . Adapun dapat

dicari dengan rumus (Ghazali, 2013):

Keterangan : r = Koefisien korelasi

n = Jumlah data

Menggunakan harga koefisien yang dibandingkan dengan

untuk tingkat alpha 5% dengan dk=(n-2) atau =

Kriteria ujinya adalah sebagai berikut:

Apabila > , maka H0 ditolak dan Ha diterima

Apabila < , maka H0 diterima dan Ha ditolak

Page 81: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

64

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Diskriptif Obyek Penelitian

Penelitian ini berjudul pengaruh capital adequacy ratio, non-

performing financing, giro wajib minimum dan financing to deposit ratio

terhadap return on asset dengan financing to deposit ratio sebagai

intervening study kasus pada Bank Umum Syariah yang terdapat di

indonesia periode 2012-2016. Dalam penelitian ini variable independen

adalah capital adequacy ratio, non-performing financing, giro wajib

minimum dan variable intervening financing to deposit ratio.

Data rasio keuangan sesuai periode penelitian yaitu tahun 2012-

2016, di dapat dari laporan tahunan perbankan syariah yang dipublikasikan

melalui website masing-masing bank. Kinerja bank berdasarkan rasio-rasio

keuangan (CAR, NPF, GWM, FDR dan ROA) yang disajikan oleh

masing-masing Bank.

B. Uji Stasioneritas

Tabel 4. 1. Hasil Pengujian Unit Root pada Level

Variabel ADF

Statistic

Nilai Kritis McKinnon Keterangan

1% 5% 10%

CAR -3.562510 -3.557472 -2.916566 -2.596116 Stasioner

NPF -6.431900 -3.557472 -2.916566 -2.596116 Stasioner

GWM -6.486424 -3.557472 -2.916566 -2.596116 Stasioner

FDR -5.693451 -3.557472 -2.916566 -2.596116 Stasioner

ROA -7.543398 -3.557472 -2.916566 -2.596116 Stasioner

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Page 82: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

65

Pengujian Unit Root pada tingkat level menunjukkan bahwa data

sudah stasioner. Hal ini terlihat dari nilai absolut statistik ADF yang lebih

besar dari McKinnon Critical Value pada nilai kritis 1%, 5%, dan 10%.

Dengan demikian semua dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel yang

akan diestimasi dalam penelitian ini telah stasioner pada tingkat yang sama

yaitu pada tingkat level.

Tabel 4. 2 Uji Unit Root

Variabel Prob

ADF Alpha 5% Keterangan

CAR 0.0099 0,05 Stasioner

NPF 0.0000 0,05 Stasioner

GWM 0.0000 0,05 Stasioner

FDR 0.0000 0,05 Stasioner

ROA 0.0000 0,05 Stasioner

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Pengujian Unit Root pada tingkat level menunjukkan bahwa data

sudah stasioner. Hal ini terlihat dari nilai Prob statistik ADF yang lebih

Kecil dari Alpha 0,05 McKinnon Dengan demikian semua dapat

dijelaskan bahwa seluruh variabel yang akan diestimasi dalam penelitian

ini telah stasioner pada tingkat yang sama yaitu pada tingkat level.

Page 83: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

66

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

Tabel 4. 3.

Uji Multikolonieritas Substruktur I

Model Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CAR ,867 1,154

NPF ,915 1,093

GWM ,944 1,059

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Pada hasil Uji Multikolonieritas Substruktur I

Menunjukkan nilai Tolerance untuk variabel CAR, NPF dan GWM

masing-masing sebesar 0,867, 0,915, dan 0,944. Nilai Tolerance

yang diperoleh pada variabel tersebut lebih dari 0,1 serta nilai VIF

untuk variabel CAR, NPF dan GWM yaitu masing-masing sebesar

1,154, 1,093 dan 1,059 dimana nilai VIF pada variabel tersebut

kurang dari 10. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas pada model

substrukturI.

Page 84: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

67

Tabel 4. 4.

Uji Multikolnieritas Substrukur II

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Pada hasil Uji Multikolonieritas Substruktur II Menunjukkan nilai

Tolerance untuk variabel CAR, NPF, GWM dan FDR masing-masing

sebesar 0,445, 0,913, 0,922 dan 0,449. Nilai Tolerance yang diperoleh

pada variabel tersebut lebih dari 0,1 serta nilai VIF untuk variabel CAR,

NPF, GWM dan FDR yaitu masing-masing sebesar 2,249, 1,095, 1,085

dan 2,230 dimana nilai VIF pada variabel tersebut kurang dari 10.

Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

multikolonieritas pada model substruktur II.

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CAR ,445 2,249

NPF ,913 1,095

GWM ,922 1,085

FDR ,449 2,230

Page 85: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

68

2. Uji Autokorelasi

Tabel 4. 5. Uji Autokorelasi Substruktur I

Dari tabel 4.5 uji autokorelasi Substruktur I dengan jumlah

sampel 55 (n=55) dan jumlah variabel independen 3 (k=3), didapat

nilai Durbin-Watson (DW) hitung sebesar 1,830. Beasarnya DW tabel

untuk dl (batas bawah) = 1,490 dan DW tabel untuk du (batas atas) =

1,681. Besarnya nilai d-du (4 - 1,681= 2,319)

Nilai DW hitung 1,830 lebih besar dari batas atas (du)

1,681 dan kurang dari (4-du) 2,319 maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada auokorelasi pada model regresi substruktur I.

Tabel 4. 6. Uji Autokorelasi Substruktur II

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,624a ,389 ,352 ,11108 1,830

a. Predictors: (Constant), GWM_1, NPF_1, CAR_1

b. Dependent Variable: FDR_1

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,499a ,249 ,168 ,81258 1,824

a. Predictors: (Constant), FDR_2, NPF_2, GWM_2, CAR_2 b. Dependent Variable: ROA_2

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Page 86: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

69

Dari tabel 4.6 uji autokorelasi Substruktur II dengan jumlah

sampel 55 (n=55) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), didapat

nilai Durbin-Watson (DW) hitung sebesar 1,824. Beasarnya DW

tabel untuk dl (batas bawah) = 1,452 dan DW tabel untuk du (batas

atas) = 1,724. Besarnya nilai d-du (4 - 1,724 = 2,276).

Nilai DW hitung 1,830 lebih besar dari batas atas (du) 1,724

dan kurang dari (4-du) 2,276 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

auokorelasi pada model regresi substruktur II.

3. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4. 7.Uji Heteroskedastisitas Metode Park Substruktur I

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -13,832 5,218 -2,651 ,011

LnCAR ,494 ,849 ,086 ,582 ,563

LnNPF ,137 ,291 ,066 ,470 ,641

LnGWM 3,807 3,246 ,169 1,173 ,246

a. Dependent Variable: LnRES_FDR1

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Berdasarkan Uji Park pada tabel 4.7. uji heteroskedasitisitas

terlihat bahwa nilai signifikan variabel independen CAR, NPF dan

GWM masing-masing sebesar 0,563, 0,642 dan 0,246. Nilai masing-

masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi substruktur I tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 87: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

70

Tabel 4. 8. Uji Heteroskedastisitas Metode Park Substuktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3,004 9,114 -,330 ,743

LnCAR -,960 1,197 -,170 -,802 ,427

LnNPF -,291 ,406 -,133 -,717 ,477

LnGWM 2,809 3,379 ,138 ,831 ,410

LnFDR -,149 2,226 -,012 -,067 ,947

a. Dependent Variable: LnRES_ROA1

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Berdasarkan Uji Park pada tabel 4.8. uji heteroskedasitisitas

terlihat bahwa nilai signifikan variabel independen CAR, NPF, GWM

dan FDR masing-masing sebesar 0,427, 0,477, 0,410 dan 0,947. Nilai

masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi substruktur II tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji Normalitas

Tabel 4. 9. Uji Normalitas Substruktur I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 14,26598958

Most Extreme

Differences

Absolute ,124

Positive ,124

Negative -,123

Kolmogorov-Smirnov Z ,919

Asymp. Sig. (2-tailed) ,367

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Page 88: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

71

Pada hasil uji dari statistik non-parametrik kolmogorov-

smirnov untuk substrukur I menyatakan koefisien Asymp.sig (2-

tailed) sebesar 0,367 sedangkan tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang digunakan

adalah data yang berdistribusi normal karena nilai Asymp.sig (2-

tailed) lebih besar dari 0,05 (0,367>0,05).

Tabel 4. 10. Uji Normalitas Substruktur II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,68149542

Most Extreme

Differences

Absolute ,147

Positive ,134

Negative -,147

Kolmogorov-Smirnov Z 1,093

Asymp. Sig. (2-tailed) ,183

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Pada hasil uji dari statistik non-parametrik kolmogorov-

smirnov untuk substrukur II menyatakan koefisien Asymp.sig (2-

tailed) sebesar 0,183 sedangkan tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang digunakan

adalah data yang berdistribusi normal karena nilai Asymp.sig (2-

tailed) lebih besar dari 0,05 (0,183>0,05).

Page 89: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

72

D. Persamaan Regresi Linier Berganda

Regresi berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini

menggunakan model persamaan regresi linier berganda yang disusun

untukmengetahui pengaruh CAR, NPF, GWM dan FDR terhadap ROA

dengan Intervenig FDR adalah sebagai berikut:

Substruktur I

1. Financing to Deposit Ratio (FDR)

= αo+ β1CAR + β2NPF +β3GWM + ε..............................................(1)

Substruktur II

2. Return on Asset (ROA)

= αo+ β4CAR + β5NPF +β6GWM + β7GWM + β8FDR + ε................(2)

Tabel 4. 11. Hasil Regresi Substruktur I

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.11. pada unstandardized coefficients Beta

diperoleh data sebagai berikut : nilai konstanta α = 53,546 dan koefisien

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 53,546 13,849 3,866 ,000

CAR 1,233 ,177 ,701 6,956 ,000

NPF ,093 ,284 ,032 ,327 ,745

GWM 2,953 2,644 ,108 1,117 ,269

a. Dependent Variable: FDR

Page 90: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

73

regresi β1= 1,233, β2 = 0,093 dan β3 = 2,953. Berdasarkan data tersebut

diperoleh persamaan substruktur I sebagai berikut :

FDR = 53,546 +1,233CAR+0,093NPF+2,953GWM ....................(3)

Tabel 4. 12. Tabel Regresi Substruktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,418 1,875 ,223 ,824

CAR -,003 ,029 -,010 -,098 ,922

NPF -,437 ,034 -,904 -12,934 ,000

GWM -,102 ,319 -,022 -,319 ,751

FDR ,028 ,017 ,168 1,680 ,099

a. Dependent Variable: ROA

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.12. pada unstandardized coefficients Beta

diperoleh data sebgai berikut : nilai konstanta α = 0.418 dan koefisien

regresi β4= -0,003, β5 = -0,437, β6 = -0,102 dan β7 = 0,028. Berdasarkan

data tersebut diperoleh persamaan substruktur I sebagai berikut :

ROA = 0,418 - 0,003CAR - 0,437NPF - 0,102GWM + 0,028FDR .....(4)

E. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

Tabel 4. 13. Uji Koefisien Determinasi Substrukutr I

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,743a ,551 ,525 14,67958%

a. Predictors: (Constant), GWM, NPF, CAR

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Page 91: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

74

Dari tabel 4.13 output SPSS substruktur I model Summary

besarnya Adjusted R Square adalah 0,525, hal ini berarti 52,5%

variabel FDR dapat dijelaskan oleh variabel independen GWM, NPF

dan CAR. Sedangan sisanya (100% - 52,5% = 47,5%) dijelaskan oleh

sebab-sebab yang lain diluar variabel independen.

Tabel 4. 14. Uji Koefisien Determinasi Substruktur II

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,881a ,777 ,759 1,74746%

a. Predictors: (Constant), FDR, NPF, GWM, CAR

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Dari tabel 4.14 output SPSS substruktur II model Summary

besarnya Adjusted R Square adalah 0,759, hal ini berarti 75,9%

variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel independen FDR, GWM,

NPF dan CAR. Sedangan sisanya (100% - 75,9% = 24,1%) dijelaskan

oleh sebab-sebab yang lain diluar variabel independen.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Tabel 4. 15. Uji F Subatruktur I

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 13513,801 3 4504,600 20,904 ,000b

Residual 10989,997 51 215,490

Total 24503,798 54 a. Dependent Variable: FDR b. Predictors: (Constant), GWM, NPF, CAR

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Dari Uji ANOVA atau F test untuk Substruktur I didapat nilai

hitung sebesar 20,904 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas

jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dapat digunakan

Page 92: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

75

untuk meprediksi FDR atau dapat dikatakan bahwa GWM, NPF, dan

CAR secara bersama-sama berpengaruh terhadap FDR.

Tabel 4. 16. Uji F Substruktur II

Dari Uji ANOVA atau F test untuk Substruktur II didapat nilai

hitung sebesar 43,506 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas

jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dapat digunakan

untuk meprediksi ROA atau dapat dikatakan bahwa FDR, GWM, NPF,

dan CAR secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA.

3. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Tabel 4. 17. Uji t Substuktur I

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 53,546 13,849 3,866 ,000

CAR 1,233 ,177 ,701 6,956 ,000

NPF ,093 ,284 ,032 ,327 ,745

GWM 2,953 2,644 ,108 1,117 ,269

a. Dependent Variable: FDR

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 531,400 4 132,850 43,506 ,000b

Residual 152,681 50 3,054

Total 684,081 54 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), FDR, NPF, GWM, CAR

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Page 93: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

76

a. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR).

H0 : variabel Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh positif

terhadap variabel Fianancing to deposit ratio.

H1 : variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif

terhadap variabel financing to deposit ratio.

Berdasarkan tabel 4.17 ditunjukkan hasil pengujian parsial

(uji t) antara variabel CAR terhadap FDR dengan koefisien regresi

sebesar 1,233, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa CAR

berpengaruh terhadap FDR, sehingga hipotesis pertama yang

menyatakan (H1) dinyatakan diterima.

b. Pengaruh Non-performing financing (NPF) terhadap financing

to depositratio (FDR)

H0 : Variabel Non-performing financing tidak berpengaruh negatif

terhadap variabel Financing to deposit ratio.

H2 : Variabel Non-performing financing berpengaruh negatif

terhadap variabel financing to deposit ratio.

Berdasarkan tabel 4.17 ditunjukkan hasil pengujian parsial

(uji t) antara variabel NPF terhadap FDR dengan koefisien regresi

sebesar 0,093, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,745 lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa NPF

Page 94: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

77

tidak berpengaruh terhadap FDR, sehingga hipotesis kedua (H2)

dinyatakan ditolak.

c. Pengaruh giro wajib minimum (GWM) terhadap financing to

depositratio (FDR)

H0 : Variabel giro wajib minimum tidak berpengaruh negatif

terhadap variabel financing to deposit ratio.

H3 : Variabel giro wajib minimum berpengaruh negatif terhadap

variabel financing to deposit ratio.

Berdasarkan tabel 4.17 ditunjukkan hasil pengujian parsial

(uji t) antara variabel GWM terhadap FDR dengan koefisien

regresi sebesar 2,953, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,269

lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

GWM tidak berpengaruh terhadap FDR, sehingga hipotesis ketiga

(H3) dinyatakan ditolak.

Tabel 4. 18.Uji t Substruktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,418 1,875 ,223 ,824

CAR -,003 ,029 -,010 -,098 ,922

NPF -,437 ,034 -,904 -12,934 ,000

GWM -,102 ,319 -,022 -,319 ,751

FDR ,028 ,017 ,168 1,680 ,099

a. Dependent Variable: ROA

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

Page 95: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

78

d. Pengaruh capital adequacy ratio (CAR) terhadap return on

asset (ROA)

H0 : Variabel capital adequacy ratio (CAR) tidak berpengaruh

positif terhadap variabel return on asset (ROA)

H4 : Variabel capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh positif

terhadap variabel return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.18 ditunjukkan hasil pengujian parsial

(uji t) antara variabel CAR terhadap ROA dengan koefisien regresi

sebesar -0,003, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,992 lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa CAR

tidak berpengaruh terhadap ROA, sehingga hipotesis keemapat

(H4) dinyatakan ditolak.

e. Pengaruh Non-performning financing (NPF) terhadap return

on asset (ROA)

H0 : Variabel Non-performning financing (NPF) tidak berpengaruh

negatif terhadap variabel return on asset (ROA)

H5 : Variabel Non-performning financing (NPF) berpengaruh

negatif terhadap variabel return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.18. ditunjukkan hasil pengujian parsial

(uji t) antara variabel NPF terhadap ROA dengan koefisien regresi

sebesar -0,437, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa NPF

Page 96: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

79

berpengaruh terhadap ROA, sehingga hipotesis kelima (H5)

dinyatakan diterima.

f. Pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap return on

asset (ROA)

H0 : Variabel giro wajib minimum (GWM) tidak berpengaruh

negatif terhadap variabel return on asset (ROA)

H6 : Variabel giro wajib minimum (GWM) berpengaruh negatif

terhadap variabel return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.18 ditunjukkan hasil pengujian parsial

(uji t) antara variabel GWM terhadap ROA dengan koefisien

regresi sebesar -0,102, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,751

lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

GWM tidak berpengaruh terhadap ROA, sehingga hipotesis

keenam (H6) dinyatakan ditolak.

g. Pengaruh financing to deposit ratio (FDR) terhadap return on

asset (ROA)

H0 : Variabel financing to deposit ratio (FDR) tidak berpengaruh

positif terhadap variabel return on asset (ROA)

H7 : Variabel financing to deposit ratio (FDR) berpengaruh positif

terhadap variabel return on asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.18 ditunjukkan hasil pengujian parsial

(uji t) antara variabel FDR terhadap ROA dengan koefisien regresi

sebesar 0,028, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,099 lebih

Page 97: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

80

besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa FDR

tidak berpengaruh terhadap ROA, sehingga hipotesis ketujuh (H7)

dinyatakan ditolak.

F. Analisis Jalur(Path Analysis)

Berdasarkan tabel 4.17 dan 4.18 dapat dilakukan uji analisis jalur,

Analisis jalur yaitu menunjukkan bahwa variabel independen dapat

berpengaruh langsung ke variabel dependen dan dapat juga berpengaruh

tidak langsung ke variabel dependen melalui variabel intervening.

Besarnya pengaruh tidak langsung dalam penelitian ini dapat dihitung sbb

1. Pengaruh CAR ke FDR ke ROA (p2xp3)= 1,233 x 0,028 = 0,034524

Pengaruh mediasi yang ditunjukan dari perkalian tersebut signifikan

atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test sebagai berikut:

Hitung standar eror dari koefisien indirect effect (Sp2p3)

Sp2p3 =

=

= 0,021748093

Bersarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi Sebagai berikut :

t= = = 1,58745

2. Pengaruh NPF ke FDR ke ROA (p2xp3)= 0,093 x 0,028 = 0,002604

Pengaruh mediasi yang ditunjukan dari perkalian tersebut signifikan

atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test sebagai berikut:

Page 98: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

81

Hitung standar eror dari koefisien indirect effect (Sp2p3)

Sp2p3 =

=

= 0,009436284

Bersarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi Sebagai berikut :

t= = = 0,275956

3. Pengaruh GWM ke FDR ke ROA (p2xp3)= 2,953 x 0,028 = 0,082684

Pengaruh mediasi yang ditunjukan dari perkalian tersebut signifikan

atau tidak dapat dilakukan dengan uji sobel test sebagai berikut:

Hitung standar eror dari koefisien indirect effect (Sp2p3)

Sp2p3 =

=

= 0,100105945

Bersarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t

statistik pengaruh mediasi Sebagai berikut :

t= = = 0,092438453

Hasil Uji Sobel diatas kemudian di bandingankan dengan t tabel

untuk menguji apakah hasil analisis jalur tersebut berpengaruh signifikan

atau tidak. Jika t hitung kurang dari t tabel maka model tidak berpengaruh

Page 99: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

82

signifikan dan apabila t hitung lebih besar dari t tabel model berpengaruh

signifikan. Dibawah ini tabel hasil uji sobel pada analisis jalur.

Tabel 4. 19. Hasil Regresi pada Path Analysis Uji Sobel

Model Koefisien Uji Sobel Test

(t hitung) t tabel Keteranagan

CAR ke FDR ke

ROA 0,034524 1,58745 2,0066

Tidak

Signifikan

NPF ke FDR ke

ROA 0,002604 0,275956 2,0066

Tidak

signifikan

GWM ke FDR ke

ROA 0,082684 0,825965 2,0066

Tidak

signifikan

Sumber :Data Sekunder yang diolah 2017

1. Pengaruh capital adequacy ratio (CAR) terhadap return on asset

(ROA) yang dimediasi financing to deposit ratio (FDR).

H0 : Capital adequacy ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan

terhadap return on asset (ROA) yang dimediasi oleh financing to

deposit ratio (FDR)

H8 : Capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap

return on asset (ROA) yang dimediasi oleh financing to deposit ratio

(FDR)

Berdasarkan tabel 4.19 ditunjukkan hasil pengujian sobel test

antara variabel CAR terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR dengan

koefisien sebesar 0,034524, sedangkan nilai t hitung 1,58745 kurang

dari t tabel 2,0066. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa CAR

terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR tidak berpengaruh signifikan,

sehingga hipotesis kedelapan (H8) dinyatakan ditolak

Page 100: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

83

2. Pengaruh non-performing Financing (NPF) terhadap return on

asset (ROA) yang dimediasi financing to deposit ratio (FDR).

H0 : non-performing financing (NPF) tidak berpengaruh signifikan

terhadap return on asset (ROA) yang dimediasi oleh financing to

deposit ratio (FDR)

H9 : non-performing financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap

return on asset (ROA) yang dimediasi oleh financing to deposit ratio

(FDR)

Berdasarkan tabel 4.19 ditunjukkan hasil pengujian sobel test

antara variabel NPF terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR dengan

koefisien sebesar 0,002604, sedangkan nilai t hitung sebesar 0,275956

kurang dari t tabel 2,0066. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa NPF terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR tidak

berpengaruh signifikan, sehingga hipotesis kesembilan (H9)

dinyatakan ditolak

3. Pengaruh Giro wajib minimum (GWM) terhadap return on asset

(ROA) yang dimediasi financing to deposit ratio (FDR).

H0 : giro wajib minimum (GWM) tidak berpengaruh signifikan

terhadap return on asset (ROA) yang dimediasi oleh financing to

deposit ratio (FDR)

H10 : giro wajib minimum (GWM) berpengaruh signifikan terhadap

return on asset (ROA) yang dimediasi oleh financing to deposit ratio

(FDR).

Page 101: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

84

Berdasarkan tabel 4.19 ditunjukkan hasil pengujian sobel test

antara variabel GWM terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR dengan

koefisien sebesar 0,082684, sedangkan nilai t hitung 0,825965 lebih

kecil dari t tabel 2,0066. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

GWM terhadap ROA yang dimediasi oleh FDR tidak berpengaruh

signifikan, sehingga hipotesis kesepuluh (H10) dinyatakan ditolak.

Tabel 4. 20. Hasil Uji Hipotesis

No Hipotesis Kesimpulan

1 H1 : CAR memiliki pengaruh positif terhadap FDR Diterima

2 H2 : NPF memiliki pengaruh negatif terhadap FDR Ditolak

3 H3 : GWM memiliki pengaruh negatif terhadap

FDR

Ditolak

4 H4 : CAR memiliki pengaruh positif terhadap ROA Ditolak

5 H5 : NPF memeiliki pengaruh negatif terhadap

ROA

Diterima

6 H6 : GWM memiliki pengaruh negatif terhadap

ROA

Ditolak

7 H7 : FDR memiliki pengaruh positif terhadap ROA Ditolak

8 H8 : CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA

yang dimediasi oleh FDR

Ditolak

9 H9 : NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA

yang dimediasi oleh FDR

Ditolak

10 H10 : GWM berpengaruh Signifikan terhadap ROA

yang dimediasi oleh FDR

Ditolak

G. Pembahasan

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR).

Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara variabel CAR terhadap FDR dengan koefisien

regresi sebesar 1,233 kearah positif hal ini menunjukan CAR memiliki

pengaruh positif terhadap FDR, sedangkan nilai probabilitas sebesar

Page 102: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

85

0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap terhadap FDR. Hal ini

menyatakan bahwa setiap penambahan CAR sebesar 1% akan

meningkatkan FDR sebesar 1,233% dengan asumsi faktor lain konstan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Buchory (2014), dan Ambarita (2015).

Hal ini dikarenakan dengan modal yang besar maka suatu bank

dapat menyalurkan kredit lebih banyak, sejalan dengan kredit yang

meningkat maka akan meningkatkan FDR itu sendiri (Ambarita,

2015).

2. Pengaruh Non-Performig Financing (NPF) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR).

Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara variabel NPF terhadap FDR dengan koefisien

regresi sebesar 0,093 kearah positif hal ini menunjukan NPF memiliki

pengaruh positif terhadap FDR, sedangkan nilai probabilitas sebesar

0,745 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap FDR. Hal

ini menyatakan bahwa setiap kenaikan NPF tidak serta merta diikuti

oleh kenaikan FDR. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Irawan (2014), dan Syahnur (2014)

Hal ini dikarenakan perbankan dalam aktifitas penyalurkan

kredit/pembiayaan lebih memilih kredit/pembiayaan tanpa terpengaruh

Page 103: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

86

suku bunga kredit yang ditetapkan. Hal tersebut juga mengindikasikan

bahwa iklim investasi atau usaha di Indonesia telah mampu

mendukung penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan (Irawan,

2014).

3. Pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR).

Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara variabel GWM terhadap FDR dengan koefisien

regresi sebesar 2,953 kearah positif hal ini menunjukan GWM

memiliki pengaruh positif terhadap FDR, sedangkan nilai probabilitas

sebesar 0,269 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa GWM tidak berpengaruh signifikan terhadap

terhadap FDR. Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan GWM tidak

serta merta diikuti oleh kenaikan FDR. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoel (2016).

Hal ini dikarenakan GWM yang dibayarkan oleh bank masih

sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Sehingga GWM yang

dibayarkan oleh bank tidak mempengaruhi FDR yang dikeluarkan oleh

bank.

4. Pengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Return on Asset

(ROA).

Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara variabel CAR terhadap ROA dengan koefisien

Page 104: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

87

regresi sebesar -0,003 kearah negatif hal ini menunjukan CAR

memiliki pengaruh negatif terhadap FDR, sedangkan nilai probabilitas

sebesar 0,922 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap

terhadap ROA. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan CAR

sebesar 1% akan meninurukan ROA sebesar 0,003% dengan asumsi

faktor lain konstan meski. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh musyarofatun (2013) dan dipura

(2016).

Modal adalah faktor penggerak utama pengembangan usaha

bisnis, dengan demikian semakin besar CAR maka semakin tinggi

profitabilitas yang dimiliki bank. Namun terjadi perbedaan pada hasil

penelitian ini, bahwa variabel CAR berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap profitabilitas, hal ini disebabkan bank lebih

cenderung untuk menginvestasikan dananya dengan hati-hati dan lebih

menekankan pada survival (Dipura,2016).

5. Pengaruh Non-Performig Financing (NPF) terhadap Return on

Asset (ROA).

Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara variabel NPF terhadap ROA dengan koefisien

regresi sebesar -0,437 kearah negatif hal ini menunjukan CAR

memiliki pengaruh negatif terhadap FDR, sedangkan nilai probabilitas

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat

Page 105: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

88

disimpulkan bahwa NPF berpengaruh signifikan terhadap terhadap

ROA. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan NPF sebesar 1%

akan menurunkan ROA sebesar 0,437% dengan asumsi faktor lain

konstan meski. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dipura (2016), Mulatsih (2014), Sabir (2012) dan

Musyarofatun (2013 dan Ummah (2015).

Pengaruh negatif yang ditunjukkan oleh NPF mengindikasikan

bahwa semakin tinggi kredit macet dalam pengelolaan kredit bank

yang ditunjukkan dalam NPF maka akan menurunkan tingkat

pendapatan bank yang tercermin melalui ROA. Bank harus

mencadangkan labanya untuk meng-cover adanya kerugian atas kredit,

sehingga akan mengurangi laba bersih bank (Dipura,2016).

6. Pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap Return on Asset

(ROA).

Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara variabel GWM terhadap ROA dengan koefisien

regresi sebesar -0,102 kearah negatif hal ini menunjukan GWM

memiliki pengaruh negatif terhadap ROA, sedangkan nilai probabilitas

sebesar 0,751 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa GWM tidak berpengaruh signifikan terhadap

terhadap ROA. Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan GWM tidak

serta merta diikuti oleh kenaikan ROA. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dipura (2016)

Page 106: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

89

Hal ini dikarenakan aturan yang ketat mengenai GWM menjadi

suatu tekanan bagi perbankan karena aturan ini menyebabkan

perbankan harus menyimpan dananya dalam bentuk Saldo Giro pada

BI sehingga menjadi adanya aktiva yang tidak menghasilkan sebesar

GWM utama yakni 5% dari Dana Pihak Ketiga sehingga dari dana

yang tidak produktif ini menimbulkan cost of fund yang tentu saja akan

mengurangi pendapatan bank (Dipura,2016).

7. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on

Asset (ROA).

Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam

penelitian ini antara variabel FDR terhadap ROA dengan koefisien

regresi sebesar 0,028 kearah positif hal ini menunjukan GWM

memiliki pengaruh positif terhadap ROA, sedangkan nilai probabilitas

sebesar 0,099 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap

terhadap ROA. Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan FDR tidak

serta merta diikuti oleh kenaikan ROA. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmawan,dkk (2014)

Hal ini disebabkan tingginya biaya operasional yang ditanggung

oleh bank, sehingga walaupun dana yang diterima oleh bank cukup tinggi,

namun bank juga harus mempergunakan dana tersebut untuk membiaya

kegiatan operasionalnya, yang menyebabkan turunnya kemampuan bank

dalam mengahsilkan laba (Darmawan,dkk, 2014).

Page 107: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

90

8. Pengaruh capital adequacy ratio (CAR) terhadap return on asset

(ROA) yang dimediasi oleh financing to deposit ratio (FDR).

Berdasarkan analisis jalur dan uji sobel menunjukkan bahwa

FDR tidak mampu memediasi pengaruh CAR terhadap ROA hal ini

dibuktikan dengan nilai koefisien regresi tidak langsung sebesar

0,034524 lebih besar dari koefisien regresi langsung sebesar -0,003

(0,034524>-0,003) dan nilai t-hitung 1,58745 kurang dari t-tabel

(1,58745<2,0066) yang menyatakan bahwa FDR memediasi CAR

terhadap ROA tidak signifikan. Penlitian sebelumnya antara CAR

terhadap ROA berpengaruh negatif tidak signifikan dan berpengaruh

positif signifikan antara CAR terhadap FDR hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Musyarofatun (2013), Buchory

(2014) dan Ambarita (2015).

Hal ini dikarenakan bank yang memiliki FDR yang tinggi

mampu menyalurkan dana pihak ketiga dalam bentuk kredit. Kredit

yang disalurkan oleh bank memberikan pendapatan bunga yang

selanjutnya akan meningkatkan ROA bank.

9. Pengaruh non-performing financing (NPF) terhadap return on

asset (ROA) yang dimediasi oleh financing to deposit ratio (FDR).

Berdasarkan analisis jalur dan uji sobel menunjukkan bahwa

FDR tidak mampu memediasi pengaruh NPF terhadap ROA hal ini

dibuktikan dengan nilai koefisien regresi tidak langsung sebesar

0,002604 lebih besar dari koefisien regresi langsung sebesar -0,437

Page 108: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

91

(0,002604>-0,437) dan nilai t-hitung 0,0275956 kurang dari t-tabel

(0,0275956<2,0066) hipotesis ditolak atau tidak berpengaruh

signifikan. hasil penelitian sebelumnya antara NPF terhadap ROA

berpengaruh negatif signifikan dan positif tidak signifikan antara NPF

terhadap FDR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Dipura (2016), Mulatsih (2014), Sabir (2012) Musyarofatun

(2013 dan Ummah (2015), Irawan (2014), Syahnur (2014).

Pengaruh negatif yang ditunjukkan oleh NPF mengindikasikan

bahwa semakin tinggi kredit macet dalam pengelolaan kredit bank

yang ditunjukkan dalam NPF maka akan menurunkan tingkat

pendapatan bank yang tercermin melalui ROA. Bank harus

mencadangkan labanya untuk meng-cover adanya kerugian atas kredit,

sehingga akan mengurangi laba bersih bank (dipura,2016). Sedangkan

pengaruh positif antara NPF terhadap FDR dikarenakan perbankan

dalam aktifitas penyalurkan kredit/pembiayaan lebih memilih

kredit/pembiayaan tanpa terpengaruh suku bunga kredit yang

ditetapkan. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa iklim investasi

atau usaha di Indonesia telah mampu mendukung penyaluran kredit

atau pembiayaan perbankan (Irawan, 2014).

10. Pengaruh giro wajib minimum (GWM) terhadap return on asset

(ROA) yang dimediasi oleh financing to deposit ratio (FDR).

Berdasarkan analisis jalur dan uji sobel, FDR tidak mampu

memediasi pengaruh GWM terhadap ROA hal ini dibuktikan dengan

Page 109: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

92

nilai koefisien regresi tidak langsung sebesar 0,082684 lebih besar dari

koefisien regresi langsung sebesar -0,102 (0,082684>-0,102) dan nilai

t-hitung 0,825965 kurang dari t-tabel (0,825965<2,0066) hipotesis

ditolak atau tidak berpengaruh signifikan. Penelitian sebelumnya

antara GWM terhadap ROA berpengaruh negatif tidak signifikan dan

positif tidak signifikan antara GWM terhadap FDR. penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dipura (2016) dan Yoel

(2016).

Pengaruh Negatif dikarenakan aturan yang ketat mengenai

GWM menjadi suatu tekanan bagi perbankan karena aturan ini

menyebabkan perbankan harus menyimpan dananya dalam bentuk

Saldo Giro pada BI sehingga menjadi adanya aktiva yang tidak

menghasilkan sebesar GWM utama yakni 5% dari Dana Pihak Ketiga

sehingga dari dana yang tidak produktif ini menimbulkan cost of fund

yang tentu saja akan mengurangi pendapatan bank (dipura,2016).

Sedangakan pengaruh positif dikarenakan giro yang dibayarkan bank

ke BI masih sesuai dengan aturan yang dikeluarkan sehingga

pembiayaan/kredit dari dana pihak ketiga masih dapat disalurkan

secara optimal.

Page 110: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data analisis data mengenai pengaruh

capital adequacy ratio (CAR), non-performing financing (NPF), giro

wajib minimum (GWM) dan financing to deposit ratio (FDR) terhadap

return on asset (ROA) dengan financing to deposit ratio (FDR) sebagai

variabel intervening pada bank umum syariah diindonesia tahun 2012-

2016, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan Uji Simultan (Uji F), variabel CAR, NPF dan GWM

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap FDR. Sedangkan Uji

parsial (Uji t), didapat hasil bahwa CAR berpengaruh positif

signifikan terhadap FDR. NPF berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap FDR. Dan GWM berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap FDR.

2. Berdasarkan Uji simultan (Uji F) variabel CAR, NPF, GWM dan FDR

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap ROA. Sedangkan Uji

parsial (Uji t) didapat bahwa CAR berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap ROA. NPF berpengaruh negatif signifikan

terhadap ROA. GWM berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

ROA. Dan FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.

Page 111: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

94

3. Dari uji Path Analyisis dan uji sobel, Didapat didapat hasil bahawa

variabel FDR tidak mampu memediasi secara signifikan pengaruh

CAR, NPF dan GWM terhadap ROA.

B. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Menambah jumlah sampel penelitian yang tidak hanya terbatas pada

bank umum syariah yang ada diIndonesia, melainkan dapat

menambahkan jenis bank lainnya seperti bank pembangunan daerah

(BPD), bank konvensional, BPRS dan yang lainnya yang terdaftar di

Bank Indonesia dan atau Otoritas Jasa Keuangan.

2. Menambah jumlah tahun periode penelitian tidak hanya 5 tahun saja.

3. Menggunakan variabel kesehatan bank lainnya dan juga menambah

dengan variabel makro ekonomi, sehingga akan diperoleh gambaran

perbandingan yang lebih baik tentang kondisi perbankan nasional

serta usahanya dalam memenuhi rentangan nilai Return on asset

optimal yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.

4. Bisa Menggunakan variabel moderating untuk mengetahui

perbandingan anatara variabel intervening dalam penelitian

selanjutnya.

Page 112: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

95

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Darmawi, H. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbakan (2 ed.). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21 (7

ed.). Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pres.

Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yudiana, F. E. (2014). Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

JURNAL DAN SKRIPSI

Abimanyu, Y. (2016). Analisa Pengaruh BI Rate, Kurs, IDR/USD, PDB dan

GWM terhadap LDR Bank Konvensional Yang Terdaftar Pada BEI.

Yogyakarta: Skripsi UNY.

Agustina, & Wijaya, A. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan

Deposit Ratio Bank Swasta Nasional di Bank Indonesia. Jurnal Wira

Ekonomi Mikroskil , 3(2).

Aini, N. (2013). Pengaruh CAR, NIM, LDR, BOPO dan KAP terhadap Perubahan

Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

tahun 2009-2011). Jurnal Dinamika Akuntansi Keuangan dan

Perbankan, 2(1).

Ambarita, M. N. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit

Ratio (LDR) Bank Umum di Indonesia Periode 2009-2013. Economics

Development Analysis Journal (EDAJ) , 4(3).

Barus, A. C., & Sulistiya, D. (2011). Hubungan Efisiensi Operasional dengan

Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan Go Public di Bursa Efek

Indonesia. JurnalWira Ekonomi Mikroskil , 1(2).

Buchory, H. A. (2014). Analysis of the Effect of Capital, Credit Risk and

Profitability to Implementation Banking Intermediation Function.

Internasional Journal of Business Economics and Law , 4 (1).

Page 113: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

96

Defri. (2012). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi

Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen , 1 (1).

Dewi, K. A., Sinarwati, N. K., & Darmawan, N. A. (2014). Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Perbandingan

BIaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) trehadap

Return on Asset (ROA) pada Bank Umum yang Terdaftar di BEI tahun

2008-2012. Jurnal Akuntansi , 2 (1).

Dipura, F. S., & Hartomo, D. D. (2016). Faktor Internal dan Kinerja Perbankan.

Jurnal Bisnis dan Manajemen , 16 (2).

Hakim, N., & Rafsanjani, H. (2016). Pengaruh Internal Capital Adequacy Ratio

(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional per

Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Pengingkatan Profitabilitas

Industri Bank Syariah diindonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) ,

14 (1).

Handayani, I. A., & Putra, I. W. (2016). Pengaruh Risk, Legal Reserve

Requirement, dan Firm Size Pada Profitabilitas Perbankan. E-Jurnal

Akuntansi Unuversitas Udayana , 14 (2).

Heryanto, Eric. (2013). Analisis Perbandingan Kredit Macet Antara Pebankan

Syariah dengan Perbankan Konvensional. Jakart: Skripsi Universitas

Gunadarma.

Irawan, L. N. (2010). Tinjauan Terhadap Fungsi dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perbankan Nasional. Trikonomika , 9 (2).

Marlinah, Aan. (2014). Pengaruh Kebijakan Modal Kerja dan Faktor Lainnya

terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan

Akuntansi, 16 (2).

Mokoagow, S. W., & Fuady, M. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal EBANK , 6 (1).

Mulatsih. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Kinerja Pada Bank

Pembangunan Daerah. Jurnal Etikonomi , 13 (2).

Musyarofatun, L. D. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bank

Perkreditan Rakyat di Kabupaten Magelang. Accounting Analysis

Journal , 2 (1).

Mutia, R., Masbar, R., & Syahnur, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Fungsi Intermediasi Bank Umum di Kota Banda Aceh.

Jurnal Ilmu Ekonomi , 2 (4).

Page 114: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

97

Poetry, Zakiyah. D., &Yulizar, D.S. (2011). Pengaruh Variabel Makro dan Mikro

Terhadap NPL terhadap Perbankan Konvensional dan NPF terhadap

Perbankan Syariah. Jurnal TAZKIA, 6(2)

Ritha, H., & Raditiya, E. (2013). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal

Terhadap Fingsi Intermediasi pada Bank Umum Swasta Nasional

(BUSN) Devisa Periode 2006-2010. Jurnal BIJAK , 11 (2).

Sabir, M., Ali, M., & Habbe, A. H. (2012). Pengaruh Rasio Kesehatan Bank

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank

Konvensional di Indonesia. Jurnal Analisis , 1 (1).

Suhartatik, N., & Kusumaningtias, R. (2013). Determinan Financing to Deposit

Ratio Perbanan Syariah di Indonesia (2008-2012). Jurnal Ilmu

Manajemen , 1 (4).

Ummah, F. K., & Suprapto, E. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Profitabilitas Pada Bank Muamalat Indonesia. Jurnal Ekonomi dan

Perbankan Syariah , 3 (2).

Widowati, S. A., & Suryono, B. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Profitabilitas Perbankan di Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi , 4

(6).

Yoel, E. M. (2016). Pengaruh Kebijakan Makroprudensial terhadap Siklus Kredit

(Studi Penggunaan Instrumen CAR dan GWM Perbankan Indonesia

2006-2013). Jurnal Bina Ekonomi , 20 (1).

WEBSITE

www.bankmuamalat.co.id

www.bankvictoriasyariah.co.id

www.bcasyariah.co.id

www.bjbsyariah.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.maybanksyraiah.co.id

www.megasyariah.co.id

www.paninsyariah.co.id

www.syariahmandiri.co.id

Page 115: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

98

www.syariahbukopin.co.id

www.ojk.go.id

Page 116: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

LAMPIRAN

Page 117: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,
Page 118: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,
Page 119: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

Data Laporan Perbankan

Tahun Bank CAR NPF GWM FDR ROA

2012 BVS 28,08% 3,19% 5,03% 46,08% 1,43%

2013 BVS 18,40% 3,71% 5,04% 84,65% 0,50%

2014 BVS 15,27% 7,10% 5,01% 95,19% -1,87%

2015 BVS 16,14% 9,80% 5,03% 95,29% -2,36%

2016 BVS 15,98% 7,31% 5,03% 100,67% -2,19%

2012 BMI 11,57% 5,77% 5,12% 94,15% 1,54%

2013 BMI 17,27% 5,61% 5,10% 99,99% 1,37%

2014 BMI 13,91% 6,55% 5,12% 84,14% 0,17%

2015 BMI 12,36% 7,11% 5,10% 90,30% 0,20%

2016 BMI 12,74% 3,83% 5,58% 95,13% 0,22%

2012 MBS 63,89% 2,49% 5,79% 197,70% 2,88%

2013 MBS 59,41% 2,69% 5,57% 152,87% 2,87%

2014 MBS 52,13% 5,04% 7,20% 157,77% 3,61%

2015 MBS 38,40% 35,15% 5,70% 110,54% -20,13%

2016 MBS 55,06% 43,99% 5,25% 134,73% -9,51%

2012 BRIS 11,35% 3,00% 5,03% 100,96% 1,19%

2013 BRIS 14,49% 4,06% 5,03% 102,70% 1,15%

2014 BRIS 12,89% 4,60% 5,05% 93,90% 0,08%

2015 BRIS 13,94% 4,86% 5,05% 84,16% 0,76%

2016 BRIS 20,63% 3,19% 5,02% 81,42% 0,95%

2012 BBS 12,78% 4,59% 5,04% 91,98% 0,55%

2013 BBS 11,10% 4,27% 5,03% 100,29% 0,69%

2014 BBS 14,80% 4,07% 5,02% 92,89% 0,27%

2015 BBS 16,31% 2,99% 5,01% 90,56% 0,79%

2016 BBS 17,00% 3,17% 5,02% 88,18% 0,76%

2012 BNIS 19,07% 2,02% 5,57% 84,99% 1,48%

2013 BNIS 16,23% 1,86% 5,12% 97,86% 1,37%

2014 BNIS 18,43% 1,86% 5,21% 92,60% 1,27%

2015 BNIS 18,11% 2,53% 5,15% 91,94% 1,43%

2016 BNIS 17,81% 2,94% 5,19% 84,57% 1,44%

2012 BCAS 31,50% 0,10% 5,15% 79,90% 0,80%

2013 BCAS 22,40% 0,10% 5,03% 83,50% 1,00%

2014 BCAS 29,60% 0,10% 5,02% 91,20% 0,80%

2015 BCAS 34,30% 0,70% 5,32% 91,40% 1,00%

2016 BCAS 36,70% 0,50% 5,50% 90,10% 1,10%

2012 PBS 32,20% 0,20% 5,25% 105,66% 3,48%

Page 120: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

2013 PBS 20,83% 1,02% 5,57% 90,40% 1,03%

2014 PBS 25,69% 0,53% 5,20% 94,04% 1,99%

2015 PBS 20,30% 2,63% 5,20% 96,43% 1,14%

2016 PBS 18,17% 2,26% 5,20% 91,99% 0,37%

2012 BSM 13,82% 2,82% 5,06% 94,40% 2,25%

2013 BSM 14,10% 4,32% 5,22% 89,37% 1,53%

2014 BSM 14,12% 6,84% 5,05% 81,92% -0,04%

2015 BSM 12,85% 6,06% 5,09% 81,99% 0,56%

2016 BSM 14,01% 4,92% 5,14% 79,19% 0,59%

2012 BMS 13,51% 2,67% 5,18% 88,88% 3,81%

2013 BMS 12,99% 2,98% 5,26% 93,37% 2,33%

2014 BMS 19,26% 3,89% 5,70% 93,61% 0,29%

2015 BMS 18,74% 4,26% 10,40% 98,49% 0,30%

2016 BMS 23,53% 3,30% 5,49% 95,24% 2,63%

2012 BJBS 21,09% 4,46% 5,01% 87,99% -0,59%

2013 BJBS 17,99% 1,86% 5,01% 97,40% 0,91%

2014 BJBS 15,78% 5,91% 5,01% 84,02% 0,72%

2015 BJBS 22,53% 6,93% 5,00% 104,75% 0,25%

2016 BJBS 18,25% 17,91% 5,11% 98,73% -8,09%

Keterangan

BVS : Bank Victoria Syariah

BMI : Bank Muamalat Indonesia

BMS : Bank Mega Syariah

BSM : Bank Mandiri Syariah

PBS : Panin Bank Syariah

BBS : Bank Bukopin Syariah

BNIS : Bank Negara Indonesia Syariah

BRIS : Bank Rakyat Indonesia Syariah

BJBS : Bank Jabar Banten Syariah

MBS : May Bank Syariah

BCAS : Bank Central Asia Syariah

Page 121: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

Hasil Uji Stasioner Unit Root Augment Dickey-Fuller (ADF)

1. Output E-Views 7 Variabel CAR

Null Hypothesis: CAR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.562510 0.0099

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

2. Output E-Views 7 Variabel NPF

3. Output E-Views 7 Variabel GWM

Null Hypothesis: NPF has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.431900 0.0000

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: GWM has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.486424 0.0000

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 122: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

4. Output E-Views 7 Variabel FDR

5. Output E-Views 7 Variabel ROA

UJI AUTOKORELASI

Substruktur I

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,624a ,389 ,352 ,11108 1,830

a. Predictors: (Constant), GWM_1, NPF_1, CAR_1

b. Dependent Variable: FDR_1

SubstrukturII

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,499a ,249 ,168 ,81258 1,824

a. Predictors: (Constant), FDR_2, NPF_2, GWM_2, CAR_2

b. Dependent Variable: ROA_2

Null Hypothesis: FDR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.693451 0.0000

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: ROA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.543398 0.0000

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 123: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

UJI MULTIKOLONIERITAS

Subustruktur I

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,418 1,875 ,223 ,824

CAR -,003 ,029 -,010 -,098 ,922 ,445 2,249

NPF -,437 ,034 -,904 -12,934 ,000 ,913 1,095

GWM -,102 ,319 -,022 -,319 ,751 ,922 1,085

FDR ,028 ,017 ,168 1,680 ,099 ,449 2,230

a. Dependent Variable: ROA

Substruktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 53,546 13,849 3,866 ,000

CAR 1,233 ,177 ,701 6,956 ,000 ,867 1,154

NPF ,093 ,284 ,032 ,327 ,745 ,915 1,093

GWM 2,953 2,644 ,108 1,117 ,269 ,944 1,059

a. Dependent Variable: FDR

Page 124: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

UJI NORMALITAS

Substuktur I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 14,26598958

Most Extreme Differences

Absolute ,124

Positive ,124

Negative -,123

Kolmogorov-Smirnov Z ,919

Asymp. Sig. (2-tailed) ,367

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Substruktur II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,68149542

Most Extreme Differences

Absolute ,147

Positive ,134

Negative -,147

Kolmogorov-Smirnov Z 1,093

Asymp. Sig. (2-tailed) ,183

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 125: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

UJI HETROSKEDITAS Uji Park

Substruktur I

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -13,832 5,218 -2,651 ,011

LnCAR ,494 ,849 ,086 ,582 ,563

LnNPF ,137 ,291 ,066 ,470 ,641

LnGWM 3,807 3,246 ,169 1,173 ,246

a. Dependent Variable: LnRES_FDR1

Substruktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3,004 9,114 -,330 ,743

LnCAR -,960 1,197 -,170 -,802 ,427

LnNPF -,291 ,406 -,133 -,717 ,477

LnGWM 2,809 3,379 ,138 ,831 ,410

LnFDR -,149 2,226 -,012 -,067 ,947

a. Dependent Variable: LnRES_ROA1

Page 126: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

a. Koefisien Determinasi

Substruktur I

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,743a ,551 ,525 14,67958%

a. Predictors: (Constant), GWM, NPF, CAR

Substruktur II

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,881a ,777 ,759 1,74746%

a. Predictors: (Constant), FDR, NPF, GWM, CAR

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Substruktur I

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 13513,801 3 4504,600 20,904 ,000b

Residual 10989,997 51 215,490

Total 24503,798 54

a. Dependent Variable: FDR

b. Predictors: (Constant), GWM, NPF, CAR

Substruktur II

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 531,400 4 132,850 43,506 ,000b

Residual 152,681 50 3,054

Total 684,081 54

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), FDR, NPF, GWM, CAR

Page 127: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Substruktur I

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 53,546 13,849 3,866 ,000

CAR 1,233 ,177 ,701 6,956 ,000

NPF ,093 ,284 ,032 ,327 ,745

GWM 2,953 2,644 ,108 1,117 ,269

a. Dependent Variable: FDR

Substruktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,418 1,875 ,223 ,824

CAR -,003 ,029 -,010 -,098 ,922

NPF -,437 ,034 -,904 -12,934 ,000

GWM -,102 ,319 -,022 -,319 ,751

FDR ,028 ,017 ,168 1,680 ,099

a. Dependent Variable: ROA

Page 128: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ferliyansah

Tempat & Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 04 Desember 1994

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Bakalrejo Rw.IV/Rt.12, Susukan, Semarang

Status : Belum Menikah

No.HP/Whatsapp : 0857-8664-4001

Email : [email protected]

Daftar Pendidikan Formal

1. SD N Bakalrejo 1, Lulus Tahun 2007

2. SMP N 2 Karanggede, Lulus Tahun 2010

3. SMA N 1 Simo, Lulus Tahun 2013

4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN SALATIGA

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 11 September 2017

Yang Membuat

FERLIYANSAH

NIM.213.13.087

Page 129: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,
Page 130: PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO NON ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2589/1/Naskah...x ABSTRAK Ferliyansah. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non-performing Financing,

DECLARATIO