PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL...
Transcript of PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL...
1
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA
OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL,
DANA PIHAK KETIGA DAN NET OPERATING MARGIN
TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN FINANCING TO
DEPOSIT RATIO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
(PERIODE 2014-2018)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DYAH WIJAYANTI
NIM 63010150054
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA
OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL,
DANA PIHAK KETIGA DAN NET OPERATING MARGIN
TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN FINANCING TO
DEPOSIT RATIO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
(PERIODE 2014-2018)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DYAH WIJAYANTI
NIM 63010150054
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PENGESAHAN
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia amat buruk bagimu
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
(QS. Al-Baqarah : 216)
PERSEMBAHAN
Teruntuk kedua orang tuaku, (alm) nenek dan adik ku tersayang
Seseorang yang selalu setia menemani dan menyemangati dalam segala hal
Dan tak lupa pula untuk diriku sendiri
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat serta
salam tidak lupa senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang
revolusioner yang ditulis oleh Tuhan untuk menuntun jalan hidup umat manusia
kearah yang lebih baik.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi. Segala proses dalam penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas
dari bantuan, arahan, bimbingan, serta doa dari berbagai pihak. Bersama ini
penulisan hantarkan ucapan terima kasih, kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga sekaligus selaku dosen
pembimbing yang selalu sabar membimbing dan memberikan saran dan
motivasi agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.
3. Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1 Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
4. Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A selaku Dosen Pembimbing atas arahan dan
bimbingannya.
5. Agung Guritno, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh
dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
ix
Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu, ajaran, dan bantuan kepada penulis.
7. Kepada orang tua dan adikku tersayang yang selalu mendoakan, memberikan
saran-saran serta dukungannya.
8. Kepada almarhumah nenek tercinta yang merawatku dari kecil.
9. Sahabat-sahabatku Pipit Ovi Fadhilah, Nadia Cahya Arinta dan Nafadiah
Khoirina hadi yang telah menemani selama empat tahun ini.
10. Ekspektasiku Devi Kartikasari, Ani Sulistiowati dan Lilik Fitriyani.
11. Teman-teman S-1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(IAIN) Salatiga angkatan 2015 terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraannya selama kuliah.
12. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi yang tidak dapat di
sebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala bentuk dedikasi, motivasi dan
juga inspirasi.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang berkepentingan. Terima kasih.
Salatiga,13 Agustus 2019
Penulis
x
ABSTRAK
Wijayanti, Dyah. 2019. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Dana Pihak Ketiga,
Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional dan Net Operating
Margin Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah dengan Financing to
Deposit Ratio Sebagai Variabel Intervening (Periode 2014-2018)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat perkembangan perbankan syariah yang
fluktuatif khususnya pada tingkat profitabilitas yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Dengan adanya financing to deposit ratio yang dilakukan oleh suatu bank
maka bank syariah mengharapkan profitabilitas yang tinggi dari kegiatan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh makroekonomi yang terdiri
dari CAR, BOPO, DPK dan NOM terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
dengan FDR sebagai variabel intervening (Periode 2014-2018).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah mengumpulkan data-data laporan keuangan bulanan
Statistik Perbankan Syariah tahun 2014-2018. Penelitian ini menggunakan
populasi yaitu seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia berjumlah 14
Bank Syariah yang tercatat di dalam OJK. Data yang telah diperoleh dari
pengumpulan data ini kemudian diolah menggunakan komputer dengan aplikasi
Eviews 9. Metode analisis yang digunakan adalah uji stasioner, uji asumsi klasik,
uji regresi dan uji sobel.
Hasil analisis pada pengujian uji t ini menunjukkan bahwa CAR berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). BOPO berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). DPK berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap profitabilitas (ROA). NOM dan FDR berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa
variabel FDR mampu memediasi pengaruh DPK dan NOM terhadap profitabilitas
(ROA)
Kata Kunci : CAR, BOPO, DPK, NOM, FDR dan ROA.
xi
DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C.Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 13
A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 13
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 21
1. Teori Agensi ....................................................................................... 21
2. Bank Syariah ...................................................................................... 22
3. Rasio Profitabilitas ............................................................................. 26
4. Capital Adequacy Ratio (CAR) .......................................................... 28
5. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) ........ 30
6. Dana Pihak Ketiga .............................................................................. 31
xii
7. NOM ................................................................................................... 33
8. Rasio Likuiditas .................................................................................. 34
C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 36
D. Hipotesis ................................................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 45
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................. 45
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 45
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 45
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 46
1. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 46
2. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 47
E. Skala Pengukuran .................................................................................... 47
F. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................ 48
G. Alat Analisis ........................................................................................... 50
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 60
A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................... 60
B. Analisis Data .......................................................................................... 64
1. Uji Stasioneritas ................................................................................. 64
2. Uji Regresi .......................................................................................... 65
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 72
4. Uji Path Analysis ................................................................................ 78
xiii
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91
A. Kesimpulan ............................................................................................. 91
B. Saran ....................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 94
LAMPIRAN ........................................................................................................ 100
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 114
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perubahan ROA BUS..................................................................... 3
Tabel 2.1 CAR terhadap Profitabilitas...........................................................14
Tabel 2.2 DPK terhadap Profitabilitas...........................................................15
Tabel 2.3 BOPO terhadap Profitabilitas.........................................................16
Tabel 2.4 NOM terhadap Profitabilitas.........................................................17
Tabel 2.5 FDR terhadap Profitabilitas............................................................18
Tabel 2.6 CAR terhadap FDR........................................................................19
Tabel 2.7 DPK terhadap FDR........................................................................19
Tabel 2.8 BOPO terhadap FDR.....................................................................20
Tabel 2.9 NOM terhadap FDR.......................................................................21
Tabel 2.10 FDR sebagai variabel mediasi........................................................21
Tabel 2.11 Kriteria Penilaian NOM.................................................................34
Tabel 3.1 Bank Umum Syariah......................................................................21
Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan Durbin Watson.......................................46
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel CAR.................................................54
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel DPK..................................................60
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel BOPO...............................................60
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel NOM................................................61
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Variabel FDR..................................................62
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Variabel ROA.................................................62
Tabel 4.7 Stasioner Level...............................................................................63
Tabel 4.8 Regresi Y (ROA)............................................................................64
Tabel 4.9 Regresi Z (ROA)............................................................................65
Tabel 4.10 Multikolonieritas Regresi ROA.....................................................68
Tabel 4.11 Multikolonieritas Regresi FDR......................................................73
Tabel 4.12 Uji Autokorelasi Regresi ROA......................................................74
xv
Tabel 4.13 Uji Autokorelasi Regresi FDR.......................................................75
Tabel 4.14 Uji Heteroskedastisitas Regresi ROA............................................76
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Regresi ROA............................................77
Tabel 4.16 Uji Path Analysis............................................................................79
Tabel 4.17 Uji Sobel.........................................................................................83
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori...............................................................................36
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian.......................................................................57
Gambar 4.1 Uji Normalitas Regresi ROA.........................................................72
Gambar 4.2 Uji Normalitas Regresi FDR..........................................................72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem keuangan syariah terus mengalami perkembangan yang
cukup menggembirakan di Indonesia (Statistik Perbankan Syariah-OJK,
2018). Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya pertumbuhan
industri bisnis dilingkungan keuangan syariah. Bahkan syariah telah
menjadi bisnis baru yang tidak hanya berkutat di sektor keuangan semata.
Lebih dari itu, sistem bisnis syariah sudah merambah pada berbagai sektor
sektor seperti pakaian, busana, pariwisata dan kuliner (makanan).
Perkembangan lembaga-lembaga keuangan Islam tersebut
tergolong cepat, dan salah satunya ialah karena adanya keyakinan kuat
dikalangan masyarakat Muslim bahwa perbankan konvensional itu
mengandung riba yang dilarang oleh agama Islam (Arifin, 2002:8). Bank
syariah merupakan solusi alternatif terhadap persoalan masyarakat
mengenai pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian,
masyarakat Indonesia yang ingin membebaskan diri dari persoalan riba
telah mendapat jawaban sekaligus solusi dengan lahirnya Bank yang
berbasis syariah ini. Terbukti pada saat ini, berdasarkan data Statistik
Perbankan Syariah yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan hingga
Juni 2019 jumlah Bank Umum Syariah (BUS) mencapai 14 unit, dengan
Unit Usaha Syariah (UUS) berjumlah 34 unit dan Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS) berjumlah 167 unit.
2
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk
mengukur kinerja suatu bank (Suryani, dalam Hasanah 2017). Dengan
diketahuinya kinerja bank yang baik maka tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap bank akan meningkat, dan sebaliknya, jika kinerja bank menurun
maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank juga akan berkurang.
Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA)
sebagai ukuran kinerja bank, karena ROA digunakan oleh manajemen
bank untuk mengukur kemampuannya dalam memperoleh keuntungan.
Semakin besar nilai ROA semakin baik kinerja keuangannya.
Menurut Sujarweni (2013:64) mengukur profitabilitas merupakan
hal yang sangat diperlukan, hal ini bertujuan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungan
dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri. Return On Asset
(ROA) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki
(Sofyan, dalam Setyawati, 2018). Semakin besar ROA, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai oleh suatu bank, sehingga kemungkinan
kondisi bermasalah atas bank semakin kecil.
3
Tabel 1.1
Perubahan ROA Bank Umum Syariah Periode 2014-2018
Tahun ROA (%)
2014 0,41 %
2015 0,49 %
2016 0,63 %
2017 0,63 %
2018 1,18 %
Data Sekunder yang diolah, 2019
Seperti yang tertera pada tabel diatas, ROA mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 ROA perbankan
syariah mencapai nilai 0,41% dan mengalami peningkatan sebesar 0,08 %
pada tahun 2015, sehingga ROA menjadi senilai 0,49%. Pada tahun 2016
mencapai nilai 0,63 % dan mengalami peningkatan sebesar 0,14 dari
tahun 2015. Pada tahun 2017 ROA tidak mengalami penurunan maupun
peningkatan, yakni sebesar 0,63 %. Dan di tahun selanjutnya ROA
mengalami peningkatan sebesar 0,55 % sehingga ROA menjadi senilai
1,18 % pada tahun 2018.
Terdapat faktor internal yang mempengaruhi profitabilitas
perbankan syariah diantaranya, yaitu rasio solvabilitas bertujuan untuk
mengukur efiktivitas bank dalam mencapai tujuannya. Oleh sebab itu rasio
solvabilitas mempunyai peranan dalam pencapaian keuntungan perusahaan
terutama pada variabel Capital Adequacy Ratio (CAR).
4
Menurut Riyadi dalam Syakrun (2019), rasio CAR digunakan
untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang
aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang
diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank
tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit aktiva produktif yang
berisiko. Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8 % dari Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko (ATMR), hal ini tergantung pada kondisi bank yang
bersangkutan. Berdasarkan penelitian dari Anggraeni (2014), Edo (2014)
dan Yundi (2014) yang menunjukkan CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian dari Munir (2018),
Wibisono (2017), Suprihatmi (2018) dan Indrawati (2018) yang
menunjukkan CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah.
Selain variabel tersebut, terdapat pula rasio Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ini digunakan untuk
mengukur perbandingan biaya operasi terhadap pendapatan operasi yang
diperoleh bank. Semakin kecil angka rasio BOPO, maka semakin baik
kondisi bank tersebut. BOPO telah menjadi salah satu rasio yang
perubahan nilainya sangat diperhatikan terutama bagi sektor perbankan
mengingat salah satu kriteria penentuan tingkat kesehatan bank oleh Bank
Indonesia adalah besaran rasio ini.
Bank yang memiliki rasio BOPO tinggi menunjukkan bahwa bank
tersebut tidak beroperasi dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio
5
ini memperlihatkan besarnya jumlah biaya operasional yang harus
dikeluarkan oleh pihak bank untuk memperoleh pendapatan operasional.
Disamping itu, jumlah biaya operasional yang besar akan memperkecil
jumlah laba yang akan diperoleh karena biaya atau beban operasional
bertindak sebagai faktor pengurang dalam laporan laba rugi. Nilai rasio
BOPO yang ideal berada antara 50% - 75% sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia. Berdasarkan penelitian dari Yusuf (2017) dan Setiani (2017)
yang menunjukkan BOPO berpengaruh positif dan signifikan. Berbeda
dengan penelitian Yunita (2014), Wibisono (2017) dan Yundi (2018) yang
menunjukkan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah.
Variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas yaitu Dana Pihak
Ketiga (DPK). Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah dimana yang dimaksud dengan DPK adalah dana yang
dipercayakan Nasabah kepada Bank Syariah/ atau UUS berdasarkan Akad
wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah
dalam bentuk Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Semakin tinggi DPK maka akan meningkatkan kemampuan
manajemen bank syariah untuk menyalurkan dananya dalam bentuk
pembiayaan. Meningkatnya pembiayaan akan menambah kemampuan
bank dalam menghasilkan ROA. Dengan penyaluran dana DPK yang besar
maka pendapatan bank atas ROA akan semakin meningkat.
6
Berdasarkan penelitian dari Edo (2014), Rofiatun (2016)dan
Yundi (2018) menunjukkan DPK berpengaruh positif dan signifikan.
Variabel yang mempengaruhi profitabilitas adalah Net Interest
Margin (NIM)/ Net Operating Margin (NOM) merupakan alat untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva
produktifnya agar mendapatkan bunga bersih (bagi hasil bersih). Menurut
Herdaningtyas dalam Wibisono (2017) NIM/NOM digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva
produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih (bagi hasil
bersih). Berdasarkan penelitian dari Yatiningsih (2015) menunjukkan
NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Berbeda dengan
penelitian Pardede (2016) yang menunjukkan NOM berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan dari beberapa penelitian terdahulu yang telah
diuraikan diatas menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan dengan
adanya research gap tersebut maka perlu dilakukan penelitian lanjutan
tentang rasio keuangan terhadap Return On Asset (ROA) dengan
Financing to Deposit Ratio (FDR)sebagai variabel intervening, sehingga
dalam penelitian ini akan dikaji ulang dengan harapan hasil penelitian
nantinya akan mempertegas dan memperkuat teori yang ada.
7
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
menggunakan variabel mediasi (intervening) Financing Deposit Ratio
(FDR) untuk melihat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Dana Pihak
Ketiga (DPK) dan Net Operating Margin (NOM) terhadap profitabilitas
ROA. Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy
Ratio(CAR) , Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Net Operating Margin (NOM)
Terhadap Profitabilitas (ROA) Dengan Financing To Deposit Ratio
(FDR) Sebagai Variabel Intervening (pada Bank Umum Syariah
periode 2014-2018)”.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018?
2. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum
Syariah Periode 2014-2018?
3. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap profitabilitas
(ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018?
8
4. Bagaimana pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018?
5. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018?
6. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah Periode
2014-2018?
7. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada
Bank Umum Syariah Periode 2014-2018?
8. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Financing to
Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018?
9. Bagaimana pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah Periode
2014-2018?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk :
1. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018.
2. Untuk menganalisis pengaruh Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada
Bank Umum Syariah Periode 2014-2018.
9
3. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018.
4. Untuk menganalisis pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018.
5. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-
2018.
6. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah Periode
2014-2018.
7. Untuk menganalisis pengaruh Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Financing to Deposit Ratio
(FDR) pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018.
8. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah Periode
2014-2018.
9. Untuk menganalisis pengaruh Net Operating Margin (NOM) terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum Syariah Periode
2014-2018.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan tentang pengaruh
variabel-variabel terhadap profitabilitas pada bank syariah yang
diharapkan dari penelitian ini adalah:
10
1. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan
bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi di
perusahaan perbankan.
2. Bagi Bank Umum Syariah (BUS)
Menjadi bahan masukan dan informasi bagi Bank Umum Syariah
(BUS) dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan yang
bertujuan untuk memaksimalkan kinerja perusahaan.
3. Bagi Peneliti
Sebagai perbandingan antara teori-teori yang diperoleh sesuai
dengan mata kuliah dengan aktivitas perusahaan khususnya dalam
usaha peningkatan kinerja keuangan perusahaan melalui
pengoptimalan efisiensi perbankan syariah. Selain itu, hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan
untuk penelitian selanjutnya.
4. Manfaat Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
kepustakaan dan bahan referensi tentang pengaruh rasio keuangan
terhadap perubahan laba untuk dapat diteliti lebih lanjut dan
sebagai pembelajaran manajemen keuangan bagi penelitian
selanjutnya.
11
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
dalam bab pendahuluan ini berisi latar belakang
diadakannya suatu penelitian, berbagai macam rumusan
masalah yang akan peneliti teliti, tujuan dari suatu
penelitian, manfaat dari diadakannya suatu penelitian, dan
sistematika penulisan atau gambaran dari isi bab-bab
penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
dalam bab ini meliputi kajian telaah pustakan yaitu berisi
ringkasan penelitian terdahulu. Memberikan gambaran
posisi penelitian terhadap penelitian yang lain. Kerangka
teori yaitu bangunan teori dan konsep yang akan digunakan
untuk menganalisis. Konsep-konsep yang terkait dan
penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab
analisis dan mengambil kesimpulan. Kerangka penelitian
berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model
penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar
atau bagan.
BAB III METODE PENELITIAN
12
dalam bab ini membahas mengenai jenis penelitian, dimana
diadakannya suatu penelitian, kapan dilakukannya waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
skala pengukuran, definisi konsep dan definisi operasional,
instrumen penelitian, alat analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
dalam bab ini membahas mengenai deskripsi objek
penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang
digunakan dalam penelitian. Analisis data dan pembahasan
hasil penelitian merupakan bentuk yang lebih sederhana
yang mudah dibaca dan mudah diintrepretasikan meliputi
deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis
data dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil diadakannya
penelitian dan saran. Kesimpulan menjelaskan tentang hasil
penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat
dan jelas. Sedangkan saran merupakan himbauan kepada
pembaca atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan
dapat memberi penngetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka dilakukan dengan cara melihat dan menganalisis
penelitian terdahulu beserta hasil pengujian. Penelitian terdahulu
merupakan kumpulan dari hasil penelitian yang dilakukan pada waktu
yang lalu dimana mempunyai keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan sekarang.
Penelitian ini menggunakan variabel dependen Return On Assets
(ROA), variabel independen Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak
Ketiga (DPK), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Net Operating Margin (NOM) dan variabel intervening
Financing To Deposit Ratio (FDR).
Berikut ini merupakan ringkasan penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian ini:
Tabel 2.1 Pengaruh CAR Terhadap ROA
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Rima Yunita (2014) ROA, CAR, FDR,
NPF, BOPO dan
EOR
CAR berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
ROA
2 Delsy Setiawati Ratu Edo
(2014)
DPK, NPL, CAR,
LDR dan ROA
Capital Adequacy
Ratio berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
Return On Assets
14
3 Apriani Simatupang dan
Denis Franzlay (2016)
ROA, CAR, FDR,
BOPO dan NPF
CAR berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
4 Nur Setiani, Edward
Gagah dan Aziz Fathoni
(2016)
CAR, NPF, FDR,
BOPO dan ROA
CAR berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
ROA
5 Muhammad Yusuf
Wibisono dan Salamah
Wahyuni (2017)
NOM, NPF,
BOPO, FDR dan
ROA
CAR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
ROA
6 Nisa Friskana Yundi dan
Heri Sudarsono (2018)
CAR, FDR, NPF,
BOPO, DPK dan
ROA
CAR berpengaruh
negatif terhadap
ROA
7 Misbahul Munir (2018) CAR, NPF, FDR,
Inflasi dan ROA
CAR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
ROA
8 Nunung Indrawati,
Suprihatmi Sri
Wardiningsih dan Edi
Wibowo (2018)
CAR, NPF, FDR,
BOPO, Firm Size
dan ROA
CAR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
ROA
9 Muhammad Syakrun
(2019)
CAR, BOPO,
NPF, FDR dan
Profitabilitas
CAR berpengaruh
negatif terhadap
profitabilitas
Tabel 2.2 Pengaruh DPK Terhadap ROA
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Made Ria Anggreni dan I
Made Sadha Suardhika
(2014)
DPK, CAR,
NPL, Suku Bunga
Kredit dan ROA
DPK berpengaruh
positif terhadap
Profitabilitas
(ROA)
2 Delsy Setiawati Ratu Edo
dan Ni Luh Putu
Wiagustini (2014)
DPK, NPL, CAR,
LDR dan ROA
Dana Pihak Ketiga
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Return On
Assets
15
3 Nurul Fatimah Rofiatun
(2016)
Pangsa Pasar,
DPK, ROA,
Pembiayaan
Pangsa Pasar Dana
Pihak Ketiga
memiliki efek
positif dan
signifikan terhadap
ROA
4 Ulin Nuha Aji Setiawan,
Astiwi Indriani (2016)
DPK, CAR, NPF
dan ROA
Dana Pihak Ketiga
memiliki pengaruh
positif signifikan
terhadap
profitabilitas
5 Desi Natalia Pardede,
Irene Rini Demi
Pangestuti (2016)
CAR, DPK, NIM,
LDR dan ROA
DPK memiliki
hubungan positif
dan tidak signifikan
terhadap ROA
6 Annisa Sekarwati (2018) CAR, DPK,
BOPO, NPF,
FDR dan ROA
DPK berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
Return On Assets
7 Nisa Friskana Yundi dan
Heri Sudarsono (2018)
CAR, FDR, NPF,
BOPO, DPK dan
ROA
DPK berpengaruh
positif terhadap
ROA
Tabel 2.3 Pengaruh BOPO Terhadap ROA
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Rima Yunita (2014) ROA, CAR, FDR,
NPF, BOPO dan
EOR
BOPO berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
ROA
2 Apriani Simatupang dan
Denis Franzlay (2016)
ROA, CAR, FDR,
BOPO dan NPF
BOPO berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas Bank
Umum Syariah
3 Nur Setiani , Edward
Gagah dan Aziz Fathoni
(2016)
CAR, NPF, FDR,
BOPO dan ROA
BOPO berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
ROA
4 Muhammad Yusuf
Wibisono dan Salamah
NOM, NPF,
BOPO, FDR dan
BOPO berpengaruh
signifikan negatif
16
Wahyuni (2017) ROA tehadap ROA
5 Muhammad Ali dan R.
Roosaleh Laksono (2017)
BOPO, LDR,
NIM, NPL dan
ROA
BOPO berpengaruh
terhadap ROA
6 Muhammad Yusuf (2017) FDR, ROA. NPF,
Size, CAR, NIM
(NOM) dan ROA
BOPO berpengaruh
positif terhadap
ROA
7 Muhammad Syakhrun,
Asbi Amin dan Anwar
(2019)
CAR, BOPO,
NPF, FDR dan
Profitabilitas
BOPO berpengaruh
negatif terhadap
profitabilitas
Tabel 2.4 Pengaruh NOM Terhadap ROA
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Nur Fakhri Yatiningsih
(2015)
BOPO, LDR,
NPL, Size, CAR.
NIM dan ROA
NIM berpengaruh
positif signifikan
terhadap ROA
2 Aryo Prakoso (2016) CAR, NPF,
NOM, BOPO,
FDR dan ROA
NOM mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
tingkat
profitabilitas bank
3 Desi Natalia Pardede,
Irene Rini Demi
Pangestuti (2016)
CAR, DPK, NIM,
LDR dan ROA
NIM memiliki
hubungan negatif
yang signifikan
terhadap ROA
4 Indah Ariyanti, Patricia
Dhiana P dan Ari
Pranaditya (2017)
CAR, NPF, NIM,
BOPO, DPK,
ROA dan FDR
NIM memiliki
pengaruh secara
langsung terhadap
ROA
5 Silfani Permata Sari
(2017)
CAR, NOM,
FDR, NPF ,
Pembiayaan Bagi
Hasil dan ROA
NOM berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
ROA
6 Muhammad Ali dan R.
Roosaleh Laksono (2017)
BOPO, LDR,
NIM, NPL dan
ROA
Net Interest Margin
(NIM) berpengaruh
terhadap Return On
Asset (ROA
17
7 Mochamad Indrajit Roy
(2018)
NPF, NOM, FDR
dan ROA
NOM secara
simultan memiliki
pengaruh signifikan
terhadap ROA
Tabel 2.5 Pengaruh FDR Terhadap ROA
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Rima Yunita (2014) ROA, CAR, FDR,
NPF, BOPO dan
EOR
FDR berpengaruh
positif signifikan
terhadap ROA
2 Slamet Riyadi dan Agung
Yulianto (2014)
Pembiayaan Bagi
Hasil,
Pembiayaan Jual
Beli, NPF, FDR
dan ROA
FDR berpengaruh
positif terhadap
Profitabilitas
3 Apriani Simatupang dan
Denis Franzlay (2016)
ROA, CAR, FDR,
BOPO dan NPF
FDR berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
4 Nur Setiani , Edward
Gagah dan Aziz Fathoni
(2016)
CAR, NPF, FDR,
BOPO dan ROA
FDR berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
ROA
5 Muhammad Yusuf
Wibisono dan Salamah
Wahyuni (2017)
NOM, NPF,
BOPO, FDR dan
ROA
FDR berpengaruh
signifikan negatif
tehadap ROA
6 Misbahul Munir (2018) CAR, NPF, FDR,
Inflasi dan ROA
FDR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
ROA
7 Nunung Indrawati
,Suprihatmi Sri
Wardiningsih dan Edi
Wibowo (2018)
CAR, NPF, FDR,
BOPO, Firm Size
dan ROA
FDR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
ROA
8 Muhammad Syakhrun,
Asbi Amin dan Anwar
(2019)
CAR, BOPO,
NPF, FDR dan
Profitabilitas
FDR berpengaruh
positif terhadap
profitabilitas
18
Tabel 2.6 Pengaruh CAR Terhadap FDR
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Delsy Setiawati Ratu Edo
dan Ni Luh Putu
Wiagustini (2014)
DPK, NPL, CAR,
LDR dan ROA
Capital Adequacy
Ratio berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
Loan to Deposit
Ratio
2 Desi Natalia Pardede,
Irene Rini Demi
Pangestuti (2016)
CAR, DPK, NIM,
LDR dan ROA
CAR memiliki
hubungan negative
dan tidak signifikan
terhadap LDR
3 Ervina dan Anindya
Ardiansari (2016)
DPK, NPF, CAR,
ROA dan FDR
CAR berpengaruh
positif signifikan
terhadap tingkat
likuiditas (FDR)
4 Elok Maulidatul Hasanah
(2017)
CAR, NPF, FDR
dan ROA
CAR berpengaruh
positif signifikan
terhadap FDR
5 Leny Nur Fitria (2017) CAR, BOPO,
NPF, DPK, ROA
dan FDR
CAR berpengaruh
positif tetapi tidak
signifikan terhadap
FDR
6 Andi Irawan dan Ridwan
Ibrahim (2019)
FDR, CAR,
Pembiayaan
Musyarakah dan
Tingkat Margin
Murabahah
Capital Adequacy
Ratio berpengaruh
Financing to
Deposit Ratio
Tabel 2.7 Pengaruh DPK Terhadap FDR
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Delsy Setiawati Ratu Edo
dan Ni Luh Putu
Wiagustini (2014)
DPK, NPL, CAR,
LDR dan ROA
Dana Pihak Ketiga
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Loan to
Deposit Ratio
19
2 Desi Natalia Pardede,
Irene Rini Demi
Pangestuti (2016)
CAR, DPK, NIM,
LDR dan ROA
DPK memiliki
hubungan positif
dan signifikan
terhadap LDR
3 Fitri Astuti (2016) FDR, CR, DPK,
BOPO dan ROA
DPK berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
FDR
4 Ervina dan Anindya
Ardiansari (2016)
DPK, NPF, CAR,
ROA dan FDR
Pertumbuhan DPK
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
tingkat likuiditas
(FDR)
5 Indah Ariyanti, Patricia
Dhiana P dan Ari
Pranaditya (2017)
CAR, NPF, NIM,
BOPO, DPK,
ROA dan FDR
DPK berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
FDR
6 Leny Nur Fitria (2017)
CAR, BOPO,
NPF, DPK, ROA
dan FDR
DPK berpengaruh
positif
tetapi tidak
signifikan
terhadap FDR
Tabel 2.8 Pengaruh BOPO Terhadap FDR
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Romadhoni Eka Nugraha
(2014)
CAR, NPL,
BOPO, ROA,
NIM dan LDR
BOPO tidak
berpengaruh
terhadap LDR
2 Fitri Astuti (2016) FDR, CR, BOPO,
DPK dan ROA
BOPO berpengaruh
positif
dan signifikan
terhadap FDR
3 Muhammad Choirul
Ichwan dan Muhammad
Nafik H.R (2016)
BOPO, FDR,
ROA
BOPO tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
FDR
4 Dila Ramadhan (2016) LDR, ROA,
BOPO dan NIM
BOPO tidak
berpengaruh
20
terhadap LDR
5 Indah Ariyanti, Patricia
Dhiana P dan Ari
Pranaditya (2017)
CAR, NPF, NIM,
BOPO, DPK,
ROA dan FDR
BOPO tidak
berpengaruh
terhadap FDR
6 Jefri I. B. Sengkey, Sri
Murni dan Joy E. Tulung
(2018)
BOPO, NPL,
ROA dan LDR
BOPO berpengaruh
signifikan dan
mempunyai
hubungan negatif
terhadap risiko
likuiditas (LDR)
Tabel 2.9 Pengaruh NOM Terhadap FDR
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Dila Ramadhan (2016) LDR, ROA,
BOPO dan NIM
NIM berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
LDR
2 Desi Natalia Pardede,
Irene Rini Demi
Pangestuti (2016)
CAR, DPK, NIM,
LDR dan ROA
NIM memiliki
hubungan positif
dan signifikan
terhadap LDR
3 Indah Ariyanti, Patricia
Dhiana P dan Ari
Pranaditya (2017)
CAR, NPF, NIM,
BOPO, DPK,
ROA dan FDR
NIM terhadap
FDR adalah tidak
berpengaruh
4 Meridhaeni Masruroh
(2018)
Size, ROA, CAR,
NPF, NIM
NIM berpengaruh
positif signifikan
terhadap likuiditas
(FDR)
5 Nimas Rani Purbasari
(2018)
FDR, KAP, CAR,
SIZE dan NOM
NOM berpengaruh
signifikan terhadap
FDR
Tabel 2.10 FDR sebagai variabel mediasi
No Nama Penulis Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Desi Natalia
Pardede, Irene Rini
CAR, DPK, NIM, - FDR dapat
memediasi
21
Demi Pangestuti
(2016)
LDR dan ROA pengaruh DPK
terhadap ROA
- FDR dapat
memediasi
pengaruh NIM
terhadap ROA
2 Indah Ariyanti,
Patricia Dhiana P
dan Ari Pranaditya
(2017)
CAR, NPF, NIM,
BOPO, DPK,
ROA dan FDR
- FDR dapat
memediasi
pengaruh BOPO
terhadap ROA
3 Elok Maulidatul
Hasanah (2017)
CAR, NPF, FDR
dan ROA
- FDR dapat
memediasi
pengaruh CAR
terhadap ROA
Berdasarkan paparan di atas terdapat beberapa penelitian yang
dilakukan untuk menguji pengaruh CAR, DPK, BOPO, NOM dan FDR
terhadap Return on Assets (ROA). Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini lebih difokuskan
pada profitabilitas perusahaan agar terus meningkat sehingga perusahaan
dapat lebih berkembang. Dimana Financing to Deposit Ratio (FDR)
digunakan sebagai variabel intervening yang dapat digunakan untuk
mengisi perbedaan hasil tersebut.
B. Kerangka Teori
1. Teori Agensi
Menurut Anthony dan Govindarajan, dalam Falakh (2019:40)
Teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agen.
Teori agensi memilki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata- mata
22
termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehinga menimbulkan
konflik kepentingan antara principal dan agen.
Keduanya memiliki kedudukan dan peran masing-masing dalam
kepentingan suatu usaha. Berkaitan dengan auditing, baik prinsipal
maupun agen diasumsikan sebagai orang yang memilki rasionalitas
ekonomi, dimana setiap tindakan yang dilakukan termotivasi oleh
kepentingan pribadi atau akan memenuhi kepentinganya terlebih
dahulu sebelum memenuhi kepentingan orang lain. Principal sebagai
pemilik modal memiliki kuasa untuk mengakses dan mendapatkan
informasi penting berkaitan dengan usaha yang dilaksanakan oleh
agen. Pihak agen bertangung jawab atas control manajemen dari
perusahan tersebut. Selain itu agen berwenang memutuskan strategi
yang akan di ambil guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
2. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, Bank
merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan /atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Ascarya
(2005:1) Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip Syariah, yaitu perjanjian berdasarkan
hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana
23
dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan Syariah. Bank Umum Syariah (BUS)
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. BUS merupakan badan usaha yang setara
dengan Bank Umum Konvensional dengan bentuk hukum
Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, atau koperasi. Seperti
halnya Bank Umum Komvensional, BUS dapat berusaha sebagai
bank devisa atau bank non devisa. (Darsono, 2017:209)
b. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah
Sebagai sebuah lembaga keuangan pada bank syariah adalah
lembaga keuangan yang menjalankan peranannya untuk menjadi
lembaga intermediasi antar pemilik modal dan pengusaha. Untuk
itu hadirnya bank Syariah dianggap sangat mempunyai peranan
penting dalam pergerakan pertumbuhan ekonomi. Menurut
Sumar’in (2012:53) dalam paradigma akuntansi Islam, bank
syariah memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Manajemen Investasi
Bank-bank Islam dapat melaksanakan fungsi ini
berdasarkan kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan.
Menurut kontrak mudharabah yaitu bank berada dalam
kapasitas sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksankan
investasi dana dari pihak lain, sehingga bank menerima
24
presentase keuntungan hanya jika proyek investasi yang
dijalankannya mendapat keuntungan. Dalam hal kerugian,
sepenuhnya menjadi risiko penyedia dana (shahibul maal),
sementara bank tidak ikut menanggungnya.
2) Sebagai Investasi
Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang ditempatkan
pada dunia usaha (baik dana modal maupun dana rekening
investasi) dengan menggunakan alat-alat investasi yang
konsisten dengan syariah. Diantara contohnya kontrak al-
murabahah, al mudharabah, al musyarakah, bai’ as salam,
bai’ al istisna’, al ijarah, dan lain-lain. Rekening investasi
dapat dibagi menjadi tidak terbatas (unrestricted mudharabah)
atau terbatas (restricted mudharabah).
3) Sebagai Jasa Layanan Keuangan
Bank Islam juga menawarkan berbagai jasa keuangan
lainnya berdasarkan upah/fee based dalam sebuah kontrak
perwakilan atau penyewaan. Contohnya garansi, transfer kawat
dan sebagainya.
4) Sebagai Jasa Sosial
Konsep perbankan islam mengharuskan bank Islam
melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman
kebajikan), zakat, infak, sedekah, hibah, dan menyalurkannya
kepada organisasi pengelola zakat.
25
c. Prinsip Bank Syariah
Menurut Yudiana, dalam Sintiya (2018, 24) prinsip Bank Syariah
adalah sebagai berikut:
1) Shidiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan
dengan moral yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan
nilai ini pengelola diperkenankan atau diperbolehkan serta
menjauhi cara-cara yang meragukan terlebih lagi yang bersifat
dilarang.
2) Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan
kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik
dana atau shahibul maal sehingga timbul rasa saling percaya
antara pemilik dana dan pihak pengelola investasi atau
mudharib.
3) Tabligh, secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan
melakukan edukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip,
produk dan jasa perbankan syariah. Dalam melakukan
sosialisasi tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip
syariah semata, namun juga harus mampu mengedukasi
masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa perbankan
syariah.
4) Fathanah, memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan
secara professional dan kompetitif sehingga menghasilkan
keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang ditetapkan
26
oleh bank, termasuk didalamnya adalah pelayan yang penu
dengan kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa
tanggung jawab (mas’uliyah).
3. Rasio Profitabilitas
Menurut Hery (2016:192) mengungkapkan rasio profitabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivas normal bisnisnya.
Rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas. Di
samping bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan
tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaan. Kinerja yang baik akan ditunjukkan lewat keberhasilan
manajemen dalam menghasilkan laba yang maksimal bagi perusahaan
(Hery, 2016:192).
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan ROA
(Raturn On Asset. Return On Asset adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset.
(Dendawijaya, 2009:118). Menurut Ariyanti (2017:9),jika nilai ROA
semakin mendekati 1 berarti semakin baik profitabilitas bank tersebut,
27
karena tiap aktiva akan menghasilkan laba. Rasio ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
ROA =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎× 100%
Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank, terdapat perbedaan
kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara
perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, secara teoritis,
laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam
system CAMEL, laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak.
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi
pihak luar perusahaan (Kasmir, 2014:197-198):
a) Untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam suatu periode tertentu,
b) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang,
c) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu,
d) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri,
e) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk:
a) Mengetahui tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode,
28
b) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang,
c) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu,
d) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri,
e) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
4. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh
aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, taguhan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal
sendiri, disaamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar
bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang),dan lain-lain. Dengan
kata lain capital adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimilki bank untuk menunjang
aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit
yang diberikan (Dendawijaya, 2009:121).
Modal bank adalah total modal yang berasal dari bank yang terdiri
dari modal inti dan modal pelengkap (Siamat, 2005:254). Modal inti
yaitu modal milik sendiri yang diperoleh dari modal yang disetor oleh
pemegang saham. Modal inti terdiri dari modal disetor, saham,
cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan, laba tahun lalu, laba
tahun berjalan, dan bagian kekayaan anak perusahaan yang laporan
29
keuangannya dikonsolidasikan. Sedangkan modal pelengkap yaitu
modal yang terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan
umum dari penyisihan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan,
modal pinjaman dan pinjaman subordinasi dan peningkatan nilai
penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual. Sedangkan
ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dengan ATMR
administratif sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih
bersifat kontijen atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak
dana ketiga.
Berdasarkan ketentuan tentang modal minimum bank umum yang
berlaku di Indonesia mengikuti standard Bank for International
Settlements (BIS), Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum
menyediakan modal minimum sebesar 8% dari total aktiva tertimbang
menurut resiko (ATMR). Dengan kata lain, CAR 8% berarti jumlah
capital sebesar 8% dari ATMR, atau sebaliknya jumlah ATMR adalah
sebesar 12,5 kali modal yang tersedia atau dimiliki bank yang
bersangkutan. (Darmawi, 2011:99)
Menurut Dendawijaya (2009:121), perhitungan CAR dapat
dirumuskan sebagai :
CAR = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜× 100%
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk
menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian
bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.
30
5. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
operasional dan pendaptan operasional (Dendawijaya, 2005:119).
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
BOPO =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛)𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 × 100%
BOPO telah menjadi salah satu rasio yang perubahan nilainya
sangat diperhatikan terutama bagi sektor perbankan mengingat salah
satu kriteria penentuan tingkat kesehatan bank oleh Bank Indonesia
adalah besaran rasio ini (Yusuf, 2017:144). Rasio biaya operasional
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama
bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu
menghimpun dan menyalurkan dana (misalnya dana masyarakat)
(Dendawijaya, 2009:120). Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin
efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang
bersangkutan, dan setiap peningkatan pendapatan operasi akan
berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya
akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang
bersangkutan (Wibisono, 2017:42).
Menurut Lukman dalam Wibisono, (2017:43) Berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia, besarnya BOPO yang normal berkisar
antara 94%–96% . Efisiensi operasional sangat penting bagi bank
untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang akan dicapai. Salah satu
31
rasio yang umum digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi bank
adalah Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(Buchori, dalam Wibisono 2017:44).
6. Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga biasanya dikenal dengan dana masyarakat,
merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari
masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu, maupun
badan usaha. Bank menawarkan produk simpanan kepada masyarakat
dalam menghimpun dananya (Ismail, 2010:43). Sumber dana ini
merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif
paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Mudah
dikarenakan asal dapat memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan
dapat memberikan fasilitas menarik lainnya (Kasmir, 2014:53).
Menurut Dendawijaya (2009:49) dana-dana yang dihimpun dari
masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling
diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang
dikelola oleh bank). Dana dari masyarakat terdiri atas beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut:
1. Giro (demand deposit)
2. Deposit (time deposit)
3. Tabungan (saving)
32
Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan
agar para penyimpan mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masing-
masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya
suatu pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin
diperoleh dapat berupa keuntungan dari bunga dan kemudahan atau
keamanan uangnya. Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang
dalam bentuk rekening giro adalah untuk kemudahan dalam
melakukan pembayaran, terutama bagi mereka yang bergelut dalam
dunia bisnis dan biasanya pemegang rekening giro tidak begitu
memerhatikan bunganya, sedangkan bagi mereka yang menyimpan
uangnya rekening tabungan di samping kemudahan untuk mengambil
uangnya juga adanya pengharapan bungan yang lebih besar jika
dibandingkan dengan rekening giro.
Kemudian tujuan menyimpan uang di rekening deposito dengan
mengharapkan penghasilan dari bunga yang lebih besar. Hal ini
disebabkan bunga deposito yang diberikan kepada deposan paling
tinggi dari simpanan lainnya. Dengan demikian, bagi bank simpanan
deposito merupakan dana mahal karena bunganya paling tinggi dan
simpanan giro merupakan dana murah, hal ini disebabkan bunga yang
dikeluarkan oleh bank merupakan bunga yang paling rendah (Kasmir,
2014:54).
Pengukuran nominal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
DPK = Giro + Deposit + Tabungan
33
7. NOM
NOM menunjukkan tingkat kemampuan suatu Bank dalam
menggunakan aktiva produktifnya dalam rangka memperoleh
Pendapatan Operasional Bersih (Roy, 2018:4). Rasio ini
menggambarkan tingkat jumlah pendapatan operasional bersih yang
diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki oleh
bank. Semakin besar rasio ini maka semakin meningkatnya pendapatan
operasional yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola bank
sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah
semakin kecil (Yusuf, 2017:145). Sehingga semakin tinggi Net
Operating Margin (NOM) suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula
Return On Asset (ROA) perusahaan tersebut, yang berarti kinerja
keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat. Begitu juga
sebaliknya, semakin rendah NOM perusahaan maka mengakibatkan
ROA turun sehingga kinerja bank semakin turun atau memburuk.
Meskipun berbeda, teori-teori Net Interest Margin (NIM) dapat
dipakai untuk mendukung penelitan ini. Dari sejarah terbentuknya
NOM adalah untuk menghitung NIM pada bank syariah sesuai dengan
Surat Edaran No.6/23/DPNP tangal 31 Mei 2004 tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum. Ketentuan pada SEBI No.
9/24/DPBS tahun 2007 menyebutkan bahwa suatu bank syariah yang
mendapat peringkat satu dalam penilaian tingkat kesehatan bank
adalah bank syariah yang memiliki nilai NOM lebih dari 3%. Hal ini
34
mengindikasikan bahwa bank syariah tersebut memilki penilaian
profitabilitas yang tinggi. Sehingga dapat mengantisipasi potensi risiko
kerugian serta dapat meningkatkan keuntungan (Rivai, dalam Falakh
2019:51).
Tabel 2.11 Kriteria Penilaian NOM
Kriteria Keterangan
Peringkat 1: NOM > 3% Tinggi
Peringkat 2: 2% < NOM ≤ 3 % Cukup Tinggi
Peringkat 3: 1,5% < NOM ≤ 2% Rendah
Peringkat 4: 1% < NOM ≤ 1,5% Cukup Rendah
Peringkat 5: NOM ≤ 1% Sangat Rendah
Sumber: Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan BI,2012.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
NOM =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 × 100%
8. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan
persediaan uang tunai dan asset lain yang dengan mudah dijadikan
uang tunai. Bank dianggap likuid kalau bank tersebut mempunyai
cukup uang tunai atau asset likuid lainnya, disertai kemampuan untuk
meningkatkan jumlah dana dengan cepat dari sumber lainnya, untuk
memungkinkanya memenuhi kewajiban pembayaran dan komiten
keuangan lain pada saat yang tepat (Darmawi, 2011:59). Menurut
Kasmir (2014:315) Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangkan pendeknya
pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali
35
pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi
permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini
semakin liquid. Menurut Dendawijaya (2009) analisis rasio likuiditas
adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban
yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas ini diproksikan dengan
Financing to Deposit Ratio (FDR).
Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio likuiditas yang
menggambarkan suatu bank mampu menyediakan dana yang akan
ditarik oleh deposan dengan mengandalkan kredit/pembiayaan sebagai
sumber likuiditasnya.(Yusuf, 2017:145)
Semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana yang disalurkan ke
Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan penyaluran Dana Pihak Ketiga
(DPK) yang besar maka pendapatan bank Return on Aset (ROA) akan
semakin meningkat, sehingga FDR berpengaruh positif terhadap ROA.
Semakin tinggi FDR menunjukan semakin riskan kondisi likuiditas
bank, sebaliknya semakin rendah FDR menunjukan kurangnya
efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan. Jika rasio FDR bank
berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka laba
yang diperoleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank
tersebut mampu menyalurkan pembiayaanya dengan efektif) (Suryani,
201:59).
36
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐹𝐷𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 × 100%
C. Kerangka Penelitian
Untuk mengetahui gambaran isi penelitan secara keseluruhan maka
peneliti mengambarkan kerangka penelitan yang dinyatakan dalam bentuk
gambar skema sederhana. Skema dari kerangka pemikiran penelitan ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Gambar 2.1 persamaan matematisnya sebagai berikut :
a. ROA (Y) = a0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5Z + e
b. FDR (Z) = a0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
a0 = Konstanta
b = Unstandardizied coefficients B
X1 = CAR
CAR (X1)
BOPO (X2)
DPK (X3)
NOM (X4)
FDR (Z) ROA (Y)
37
X2 = BOPO
X3 = DPK
X4 = NOM
Z = FDR
e = Standar error
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang akan diteliti (Machali, 2017:41).
1. Pengaruh CAR terhadap ROA
Pandia (2012) mengungkapkan bahwa CAR mencerminkan modal
sendiri bagi suatu perusahaan dalam mendapatkan laba. Kecukupan
modal yang tinggi menunjukkan kemampuan bank untuk dapat
memberikan kredit yang semakin besar, yang akhirnya dapat
meningkatkan ROA (Pardede, 2016:10).
Wibisono (2017:45) dalam penelitiannya mengungkapkan semakin
tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk
menanggung risiko dari setiap pinjaman atau aktiva produktif yang
berisiko. Atau dengan kata lain, maka semakin tinggi kecukupan
modalnya untuk menanggung risiko pinjaman macetnya, sehingga
kinerja bank semakin baik, dan dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap bank yang bersangkutan yang berujung pada
meningkatnya laba (ROA).
38
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2014) dan
Simatupang (2016) memperoleh hasil bahwa CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA. Sehingga dapat disimpulkan dalam
hipotesis bahwa :
H1 = CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
2. Pengaruh BOPO Terhadap ROA
Menurut Dendawijaya (2005:119) Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio perbandingan antara
biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasi. Semakin kecil BOPO maka
semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
besangkutan, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang
diperoleh bank akan semakin besar, dalam artian profitabilitasnya.
Menurut Wibisono (2017:45) setiap peningkatan biaya operasional
akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada
akhirnya akan menurunkan ROA.
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2014) dan
Syakhrun (2019) yang menunjukkan BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA. Sehingga dapat disimpulkan dalam hipotesis
bahwa :
H2 = BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA
39
3. Pengaruh DPK Terhadap ROA
Firmansyah (2013) dalam penelitiannya mengungkapkan, sumber
dana yang diperoleh pihak ketiga ini akan memberikan dampak pada
kemampuan dalam memenuhi skala dan volume transaksi yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan laba. Dengan semakin banyak dana
yang dapat dihimpun melalui dana pihak ketiga maka bank dapat
menambah kredit atau kegiatan usaha lainnya yang dapat
mendatangkan profitabilitas yang lebih besar bagi bank.
Dendawijaya (2005:116) dalam bukunya mengungkapkan, dengan
menyalurkan dana pihak ketiga (DPK) yang besar maka pendapatan
Return On Asset akan semakin meningkat. Oleh karena itu bank
dituntut kreatif untuk mengembangkan produk – produk yang menarik
dan sesuai dengan kebutuhan nasabah guna menambah dana pihak
ketiga yang dihimpun oleh bank.
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Edo (2014),
Rofiatun (2016) dan Setiawan (2016) yang menunjukkan bahwa Dana
Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROA). Sehingga dapat disimpulkan dalam hipotesis bahwa :
H3 = DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
4. Pengaruh NOM terhadap ROA
Ihsan (2013:101) mengungkapkan Net Operating Margin
digunakan untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam
40
menghasilkan laba melalui perbandingan pendapatan operasional dan
beban operasional dengan rata-rata aktiva produktif.
Menurut Yusuf (2017:147) dalam penelitiannya mengungkapkan,
rasio ini menggambarkan tingkat jumlah pendapatan operasional
bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang
dimiliki oleh bank. Semakin besar rasio ini maka semakin
meningkatnya pendapatan operasional yang diperoleh dari aktiva
produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut
dalam kondisi bermasalah semakin kecil, sehingga laba bank (ROA)
akan meningkat .
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Yatiningsih
(2015) dan Sari (2017) yang menunjukkan bahwa NOM berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA. Sehingga dapat disimpulkan
dalam hipotesis bahwa :
H4 = NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
5. Pengaruh FDR terhadap ROA
Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002) dalam bukunya, FDR
mencerminkan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang
ditempatkan dalam bentuk pinjaman yang berasal dari dana yang
dikumpulkan oleh bank (terutama masyarakat). Apabila hasil
pengukuran jauh berada di atas target dan limitnya, berarti tidak
tertutup kemungkinan bank akan mengalami kesulitan likuiditas yang
pada gilirannya akan menombulkan tekanan pada pendapatan bank.
41
Wibisono (2017:45) mengungkapkan semakin tinggi rasio FDR
semakin bagus tingkat likuiditas suatu bank, maka laba perusahaan
semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu
menyalurkan pinjaman dengan efektif, sehingga jumlah pinjaman
macetnya akan kecil).
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2014),
Simatupang (2016) dan Syakrun (2019) yang menunjukkan bahwa
FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sehingga
dapat disimpulkan dalam hipotesis bahwa :
H5 = FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
6. Pengaruh CAR terhadap ROA melalui FDR
Dendawijaya (2003) dalam bukunya mengungkapkan, rasio
kecukupan modal menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi
penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang
disebabkan oleh aktiva yang berisiko.
Wibisono (2017:44) mengungkapkan semakin tinggi CAR maka
semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari
setiap pinjaman atau aktiva produktif yang berisiko.
Ervina (2016:15) mengungkapkan bahwa bank dengan CAR yang
tinggi maka akan berpengaruh dengan adanya aktivitas pembiayaannya
dan tingkat likuiditas (Financing to Deposit Ratio).
42
Semakin tinggi FDR maka laba perusahaan semakin meningkat
(dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan pinjaman dengan
efektif, sehingga jumlah pinjaman macetnya akan kecil).
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang
dilakukan oleh Hasanah (2017) menyatakan bahwa Likuiditas sebagai
pemediasi menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil pengujian
menunjukkan likuiditas mampu memediasi pengaruh kecukupan modal
terhadap profitabilitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
H6 = FDR memediasi pengaruh CAR Terhadap ROA
7. Pengaruh BOPO Terhadap ROA melalui FDR
Dendawijaya (2005:120) dalam bukunya mengungkapkan, rasio
BOPO ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya, terutama
kredit. mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah
bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dan
(misalnya dana masyarakat), maka biaya dan pendapatan operasional
bank didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga.
Yusuf (2017:145) mengungkapkan bank yang efisien adalah bank
yang mampu menekan biaya operasi dan meningkatlkan pendapatan
operasi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. Tingkat efisiensi
bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap tingkat
pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Semakin kecil rasio BOPO
berarti semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya,
43
sebaliknya jika rasio BOPO tinggi berarti kinerja bank tersebut tidak
efisien. Terjadinya peningkatan BOPO menyebabkan penurunan
keuntungan, sehingga berdampak pada penurunan ROA.
Wibisono (2017:57) dalam penelitiannya mengungkapkan, dalam
kegiatan operasional suatu bank, bank dapat mengalami kelebihan atau
kekurangan likuiditas. Apabila terjadi kelebihan, maka hal itu
dianggap sebagai keuntungan bank.
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2013)
menyatakan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan LDR.
Sehingga hasil pengujian tersebut secara tidak langsung menunjukan
likuiditas mampu memediasi pengaruh biaya operasional dan
pendapatan operasional terhadap profitabilitas. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa :
H7 = FDR memediasi pengaruh BOPO terhadap ROA
8. Pengaruh DPK terhadap ROA melalui FDR
Kasmir (2004:49) dalam bukunya mengungkapkan, dana pihak
ketiga merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian sumber dana.
Pardede (2016:3) mengungkapkan bank dengan dana yang besar
maka dapat menyalurkan pembiayaan lebih banyak. Peningkatan dana
pihak ketiga akan mengakibatkan pertumbuhan tingkat likuiditas
(FDR). Sehingga akan menghasilkan pendapatan bagi bank yang akan
meningkatkan Return on Assets.
44
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti (2017)
yang menunjukkan DPK berpengaruh positif terhadap FDR.
Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa DPK tidak memiliki
pengaruh secara langsung terhadap ROA. Namun DPK memiliki
pengaruh tidak langsung terhadap ROA melalui FDR sebagai variabel
intervening. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
H8 = FDR memediasi pengaruh DPK Terhadap ROA
9. Pengaruh NOM terhadap ROA melalui FDR
Rivai (2012:528) dalam bukunya mengungkapkan bahwa NOM
menggambarkan pendapatan operasional bersih sehingga diketahui
kemampuan rata-rata aktiva produktif dalam menghasilkan laba.
Roy (2018:116) dalam penelitiannya mengungkapkan, rasio ini
menggambarkan tingkat jumlah pendapatan operasional bersih yang
diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki oleh
bank. Semakin besar rasio ini maka semakin meningkatnya pendapatan
operasional yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola bank
sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah
semakin kecil (Yusuf, 2017:145).
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Pardede (2016),
yang menunjukkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap
LDR. Variabel LDR dapat memediasi antara variabel bebas (NIMt-1) dengan
variabel terikat (ROA) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
H9 = FDR memediasi pengaruh NOM terhadap ROA
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder baik variabel Capital Adequacy Ratio (CAR),
Dana Pihak Ketiga (DPK), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO), Net Operating Margin (NOM), Financing To
Deposit Ratio (FDR) maupun Return On Asset (ROA) Bank Umum
Syariah di Indonesia. Data ini terdapat pada laporan Statistik Perbankan
Syariah periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah di Indonesia
pada tahun 2014-2018, melalui akses internet ke situs resmi Otoritas Jasa
Keuangan.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiono, 2016:148). Populasi dalam penelitian ini adalah
14 Bank Umum Syariah.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiono, 2016:149). Pemilihan sampel dilakukan
46
dengan menggunakan exhaustive sampling atau sampel jenuh/sensus, yaitu
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Machali, 2017:58). Sampel penelitian ini adalah Bank Umum
Syariah di Indonesia yang memenuhi syarat sebagai BUS yang terdaftar di
OJK dan telah mempublikasikan laporan keuangan. Berdasarkan syarat
tersebut, maka terdapat 14 BUS yang terdaftar di OJK.
Tabel 3.1
Bank Umum Syariah di Indonesia
No Bank Umum Syariah
1 PT. Bank Muamalat Indonesia
2 PT. Bank Victoria Syariah
3 Bank BRI Syariah
4 BPD Jawa Barat Banten Syariah
5 Bank BNI Syariah
6 Bank Syariah Mandiri
7 Bank Syariah Mega Indonesia
8 Bank Panin Syariah
9 PT. Bank Syariah Bukopin
10 PT. BCA Syariah
11 PT. Maybank Syariah Indonesia
12 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
13 PT Bank Aceh Syariah
14 PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah
Sumber : www.ojk.go.id
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Data sering diartikan sebagai bukti empiris yang dihasilkan melalui
observasi yang sistematis dengan menggunakan panca indera manusia
dan peralatan bantu yang ada (Purwanto, 2017:19). Menurut Sujarweni
(2015:89), data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku,
47
dan majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah dan lain
sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu
diolah lagi. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada
pengumpulan data.
Data diperoleh dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan yang
dijadikan obyek dalam penelitian ini.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan
data melalui observasi secara tidak langsung, yaitu dengan
mengumpulkan data-data laporan keuangan bulanan Bank Umum
Syariah Periode 2014-2018. Data dalam penelitian ini diperoleh dari
internet dengan cara mendownload laporan Statistik Perbankan
Syariah yang terdapat pada situs resmi Otoritas Jasa Keuangan.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukam panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif (Sugiyono, 2016: 167).
48
F. Definisi Konsep dan Operasional
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini variabel dependen adalah aspek Profitabilitas
yang diukur dengan Return On Asset (ROA). ROA merupakan sebuah
rasio yang digunakan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2005:
118).
Secara sistematis, ROA diukur dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:118)
ROA =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%
2. CAR
Capital Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modal yang
menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang
dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Sukarno, dalam
Sekarwati 2018:37). Pengukuran CAR dalam penelitian ini
menggunakan rumus :
CAR =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 × 100%
49
3. DPK
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Dana Pihak
Ketiga atau Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat
kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk
giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Pengukuran DPK dalam penelitian ini menggunakan
rumus:
DPK = Giro + Tabungan + Deposito
4. BOPO
Biaya Operasional Pendapatan Operasional merupakan rasio
perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional.
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Wibisono, 2017:48).
Pengukuran BOPO dalam penelitian ini menggunakan rumus:
BOPO =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 × 100%
5. NOM
NOM merupakan rasio untuk menggambarkan pendapatan
operasional bersih sehingga diketahui kemampuan aktiva produktif
dalam menghasilkan laba. Dalam bank konvensional dikenal dengan
NIM (Net Interest Margin) namun bank syariah tidak menggunakan
bunga namun teori dari NIM masih dapat diaplikasikan dalam
penelitian NOM (Rivai, dalam Falakh, 2019:65).
50
Pengukuran NOM dalam penelitian ini menggunakan rumus :
NOM =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 × 100%
6. FDR
FDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan
bank dengan dana yang diterima oleh bank (Dendawijaya, 2009:116)
FDR =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 × 100%
G. Alat Analisis
1. Uji Stasioneritas
Dalam penelitan ini mengunakan data sekunder, maka perlu
dilakukan uji stasioner. Sebuah data dikatakan stasioner jika memenuhi
asumsi bahwa rata-rata dan variansinya konstan sepanjang waktu serta
kovarian antar dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan
antara dua periode tersebut.
Pada uji stasioneritas ini menggunakan uji Unit Root dengan uji
Augmented-Dickey-Fuller. Menurut Supriyanto, dalam Sekarwati
(2018:39), dimana data dianggap stasioner, jika hasil output
menunjukkan nilai t-statistic lebih besar dari t-statistic MacKinnon
pada tingkat kepercayaan 1%, 5% dan 10% serta nilai probabilitasnya
sebesar kurang dari 0,05 atau dapat dituliskan < 0,05.
2. Uji Regresi
Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi rata-rata nilai variabel
dependen berdasarkan nilai variabel depende yang diketahui (Ghozali,
51
2013:95). Analisis regresi berganda adalah analisis yang berguna
untuk meramalkan nilai variabel apabila variabel minimal dua atau
lebih. Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dua variabel independen atau lebih terhadap variabel dependen untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan
kausal antara dua variabel independen atau lebih dengan variabel
dependen.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variansi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi terdapat di 0 < R2< 1, dimana nilai R2 yang
kecil berarti menunjukkan kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Variabel independen dianggap memberikan informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen apabila
nilai R2 mendekati satu. Sehingga jika R2 = 0 maka diantara
variabel independen dan variabel dependen tidak mempunyai
hubungan, sedangkan jika R2 = 1 maka diantara variabel
independen dan variabel depende terdapat suatu hubungan yang
kuat.
Kelemahan mendasar penggunaa koefisien determinasi
yaitu bias (kesalahan) terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan kedalam model. Oleh karena itu dianjurkan untuk
52
menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana
model regresi terbaik. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
b. Uji t
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013: 98). Pengujian ini dilakukkan dengan
criteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1) Jika thitung< ttabel , dan probabilitas signifikan > 0.05, H0
diterima dan H1 ditolak.
2) Jika thitung> ttabel , dan probabilitas signifikan < 0.05, H0 ditolak
dan H1 diterima.
3. Uji Asumsi Klasik
Menurut Imam Ghozali (2013:105) uji asumsi klasik terdiri dari :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki
dostribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar makan uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistic. Dalam penelitian ini menggunakan uji Jarque-
53
Bera. Penentuan normalitas menggunakan sig 0,05. Model regresi
yang lolos dalam uji normalitas ini harus > 0,05.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi anatr variabel bebas
(independen). Multikolonieritas dapat juga dilihat melalui nilai R
square yang sangat tinggi tetapi hanya sedikit variabel independen
yang signifikan atau bahkan tidak signifikan mempengaruhi
variabel dependen. Selain itu, multikolonieritas juga dapat dilihat
dari (1) nilai Tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation
Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen
lainnya.
Multikolonieritas juga ditandai melalui nilai Tolerance
(TOL) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Multikolonieritas
ditunjukkan dengan nilai tolerance ≤ 10. Namun tidak dapat
dideteksi secara pasti variabel-variabel independen mana saja yang
saling berkorelasi (Ghozali, 2013: 105-106).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t
54
dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2013: 110)
Dalam penelitian ini, uji autokorelasi yang digunakan
adalah Uji Durbin-Watson (DW-Test). Uji Durbin Watson hanya
digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta)
dalam model regresi dan tidak ada variabel lain diantara variabel
independen.
Hipotesis yang akan diuji adalah
H0 : tidak ada korelasi (r = 0)
HA : ada korelasi (r ≠ 0 )
Tabel 3.2
Pengambilan Keputusan Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada korelasi
positif
Tolak 0 < d < dl
Tidak ada korelasi
positif
No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi
negative
Tolak 4-dl < d <4
Tidak ada korelasi
negative
No decision 4-du ≤ d ≤ 4 − dl
Tidak ada
autokorelasi, positif
maupun negative
Terima Du < d < 4-du
Sumber : Ghozali (2013, 111)
55
Dalam uji autokorelasi, pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi apabila nilai du < nilai DW < nilai 4-du
maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi (Ghozali,
2013:111)
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan
Uji White. Uji White merupakan suatu uji yang dilakukan dengan
meregresi residual kuadrat (U2t) dengan variabel independen,
variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel
independen.
Pengambilan keputusan didapatkan dengan melihat nilai
probabilitasnya. Jika signifikansi dari nilai probabilitas lebih kecil
dari 0.05 maka model tersebut probabilitas lebih besar dari 0.05
maka model tersebut tidak mengandung heteroskedastisitas.
56
4. Uji Path Analysis
Untuk menguji apakah Financing To Deposit Ratio (FDR)
berperan sebagai variabel intervening dalam pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Operating Margin
(NOM) terhadap Return on Asset (ROA), maka digunakan metode
Path Analysis. Path analysis dapat dikatakan sebagai kepanjangan dari
analisis regresi berganda, meski didasarkan sejarah terdapat perbedaan
dasar anatara path analysis yang bersifat independen terhadap prosedur
statistik dalam menentukan hubungan sebab akibat: sedang regresi
linier memang merupakan prosedur statistik yang digunakan unuk
menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel yang dikaji
(Sarwono, dalam Sekarwati 2018:44).
FDR= ɑ + p2CAR + p2DPK + p2BOPO + p2NOM + e1
ROA= ɑ + p1CAR + p1DPK+ p1BOPO + p1NOM + p3FDR + e2
Nilai koefisien untuk variabel independen terhadap variabel
dependen intervening akan memberikan nilai p1. Nilai koefisien untuk
variabel independen terhadap variabel intervening akan memberikan
nilai p2 dan nilai koefisien untuk variabel intervening terhadap
variabel akan memberikan nilai p3 (Ghozali, 2013:250).
Pengambilan keputusan untuk menjelaskan pengaruh langsung atau
tidak langsung serta pengaruh total yaitu dengan kriteria: (Ghozali,
2013:250).
57
a. Dengan melihat nilai p1 yaitu pengaruh langsung
b. Pengaruh tidak langsung = p2 x p3
c. Total pengaruh memediasi yang di tunjukan dengan rumus =
Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = p1 + (p2 x p3)
5. Sobel test
Berikut ini analisis jalur untuk menguji hubungan antara CAR, BOPO,
DPK dan NOM terhadap profitabilitas apakah hubungan CAR, BOPO,
DPK, NOM dan profitabilitas dapat dimediasi oleh variabel FDR
dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 3.1
Kerangka Penelitian
Sobel test menghendaki asumsi jumlah sampel besar dan nilai
koefisien mediasi berdistribusi normal, tetapi asumsi ini telah banyak
dikritik.
NOM
CAR
BOPO
DPK
FDR ROA
H6
H3
H8
H9
H2
H5 H7
H4
H1
58
Menurut Bollen dan Stine dalam Ferliyansyah, (2017) pada sampel
yang kecil distribusi umumnya tidak normal, bahkan koefisien mediasi
yang merupakan hasil perkalian koefisien dua variabel biasanya
distribusinya menceng positif (positively skewed) sehingga symmeric
confidence interval berdasarkan pada asumsi normalitas akan
menghasilkan underpower test mediasi. Langkah awal untuk menguji
pengaruh tidak langsung adalah dengan menghitung standard error dari
koefisien tidak langsung (indirect effect) dan selanjutnya dihitung pula
nilai t statistik dari koefisien pengaruh mediasi tersebut dengan rumus
sebagai berikut:
Sab = √𝑏2𝑆𝑏2 + 𝑎2𝑆𝑎2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu
menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut :
t = 𝑎𝑏
𝑆𝑎𝑏
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu ≥ 1,96 untuk
signifikansi 5% dan t tabel ≥ 1,64 menunjukkan nilai signifikansi
10%. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan
terjadi pengaruh mediasi.
6. Alat Analisis
Software yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini
menggunakan Eviews Versi 9. Eviews adalah program computer yang
59
digunakan untuk mengolah data statistic dan satu ekonometrika
(Winarno, 2015:11) dalam (Sekarwati, 2018).
60
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel CAR
CAR
Mean 1.646.467
Median 1.612.000
Maximum 2.139.000
Minimum 1.350.000
Std. Dev. 1.992.864
Observation 60
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi
menunjukkan 60, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 1.646.467
dengan besar nilai standar deviasi adalah 1.992.864 nilai CAR maksimum
(terbesar) 2.139.000 dan nilai CAR minimum (terendah) sebesar
1.350.000.
2. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel DPK
DPK
Mean 9.305.250
Median 9.452.500
Maximum 9.904.000
Minimum 7.082.000
Std. Dev. 4.885.927
Observation 60
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2019
61
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi
sebanyak 60, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 9.305.250
dengan besar nilai standar deviasi adalah 4.885.927 nilai DPK
maximum (terbesar) 9.904.000 dan nilai tukar rupiah minimum
(terendah) sebesar 7.082.000
3. Variabel Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO)
Tabel 4.3
Statistik Deskriptik Variabel BOPO
BOPO
Mean 20245005
Median 19921900
Maximum 25760600
Minimum 16281700
Std. Dev. 3008678.
Observation 60
Sumber; Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah
observasi menunjukkan 60, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar
20245005 dengan besar nilai standar deviasi adalah 3008678. nilai
BOPO maksimum (terbesar) 25760600 dan nilai BOPO minimum
(terendah) sebesar 16281700.
62
4. Variabel Net Operating Margin (NOM)
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Variabel NOM
NOM
Mean 9.345.000
Median 8.550.000
Maximum 1.590.000
Minimum 1.700.000
Std. Dev. 3.655.570
Observation 60
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi
menunjukkan 60, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar
9.345.000 dengan besar nilai standar deviasi adalah 3.655.570. nilai
NOM maksimum (terbesar) 1.590.000 dan nilai NOM minimum
(terendah) sebesar 1.700.000.
5. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel FDR
FDR
Mean 8.640.783
Median 8.741.000
Maximum 9.811.000
Minimum 7.763.000
Std. Dev. 5.750.792
Observation 60
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi
menunjukkan 60, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar
8.640.783 dengan besar nilai standar deviasi adalah 5.750.792. nilai
63
FDR maksimum (terbesar) 9.811.000 dan nilai FDR minimum
(terendah) sebesar 7.763.000.
6. Variabel Return On Asset (ROA)
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Variabel ROA
ROA
Mean 8.310.000
Median 7.700.000
Maximum 1.410.000
Minimum 1.600.000
Std. Dev. 3.113.160
Observation 60
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah observasi
menunjukkan 60, menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar
8.310.000 dengan besar nilai standar deviasi adalah 3.113.160. nilai
FDR maksimum (terbesar) 1.410.000 dan nilai FDR minimum
(terendah) sebesar 1.600.000.
64
B. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Uji stasioner yang digunakan adalah uji Unit Root dengan uji
Augmented-Dickey-Fuller (ADF). Hasil uji stasioneritas untuk masing-
masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Uji Stasioneritas level
No Variabel Prob* Keterangan
1 CAR 0.9177 Tidak Stasioner
2 BOPO 0.0321 Stasioner
3 DPK 0.9035 Tidak Stasioner
4 NOM 0.0491 Stasioner
5 FDR 0.7461 Tidak Stasioner
6 ROA 0.1443 Tidak Stasioner
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari hasil pengujian pada tabel 4.7 dari keenam variabel
menunjukkan bahwa variabel CAR, DPK, FDR dan ROA belum
stasioner pada tingkat level karena output yang dihasilkan nilai Prob.*
lebih besar dari 0.05 (Prob.*>0.05). Karena variabel CAR, DPK, FDR
dan ROA menunjukkan data belum stasioner maka pengujian pada unit
root dilanjutkan pada tingkat first difference. Hasil pengujian pada first
difference dapat dilihat sebagai berikut:
Uji Stasioner 1st Difference
No Variabel Prob* Keterangan
1 CAR 0.0000 Stasioner
2 DPK 0.0000 Stasioner
3 FDR 0.0000 Stasioner
4 ROA 0.0000 Stasioner
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
65
Berdasarkan pada hasil pengujian menunjukkan hasil output yang
dihasilkan terlihat bahwa nilai Prob.* lebih kecil dari 0.05
(Prob.*<0.05). Dengan demikian variabel CAR, DPK, FDR dan ROA
menunjukan data telah stasioner.
2. Uji Regresi
a. Regresi Y (ROA)
Tabel 4.8
Regresi Utama
Dependent Variable: D(Y,2)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 08/01/19 Time: 19:14
Sample: 3 60
Included observations: 58
Convergence achieved after 142 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.009176 0.367973 -0.024936 0.9802
D(X1,2) 0.005858 0.026171 0.223820 0.8238
D(X2,2) -0.003624 0.001669 -2.171921 0.0347
D(X3,2) 7.47E-07 1.37E-06 0.545555 0.5878
D(X4,2) 0.812338 0.040282 20.16623 0.0000
D(Z,2) 0.032498 0.005688 5.713718 0.0000
AR(1) -1.240790 0.076379 -16.24519 0.0000
AR(2) -0.878762 0.033104 -26.54574 0.0000
SIGMASQ 54.17739 12.29709 4.405707 0.0001
R-squared 0.945946 Mean dependent var 0.051724 Adjusted R-squared 0.937121 S.D. dependent var 31.93547 S.E. of regression 8.008017 Akaike info criterion 7.201378 Sum squared resid 3142.289 Schwarz criterion 7.521102
Log likelihood -199.8400 Hannan-Quinn criter. 7.325917
F-statistic 107.1885 Durbin-Watson stat 1.691863
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
66
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis
sebagai berikut :
D (Y,2) = -0.009176 + 0.005858D(X1,2) + -0.003624D(X2,2) +
7.47E-07D(X3,2) + 0.812338D(X4,2) + 0.032498D(Z,2) + -
1.240790AR(1) + -0.878762AR(2)
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Konstanta diperoleh sebesar -0.009176 yang berarti jika variabel
independen sama dengan nol (0), maka nilai ROA mengalami
penurunan sebesar 0.009176.
2) Koefisien regresi variabel CAR diperoleh sebesar 0.005858
dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel CAR
meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan naik sebesar
0.005858 dengan asumsi variabel lain konstan. Namun pengaruh
tersebut tidak signifikan.
3) Koefisien regresi variabel BOPO diperoleh sebesar -0.003624
dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti jika variabel BOPO
meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan turun sebesar
0.003624 dengan asumsi variabel lain konstan.
4) Koefisien regresi variabel DPK sebesar 7.37E-07 dengan arah
koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel DPK meningkat
sebesar 1 satuan, maka ROA akan naik sebesar 7.37E-07 dengan
asumsi variabel lain konstan. Namun pengaruh tersebut tidak
signifikan
67
5) Koefisien regresi variabel NOM sebesar 0.812338 dengan arah
koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel NOM meningkat
sebesar 1 satuan, maka ROA akan naik sebesar 0.812338 dengan
asumsi variabel lain konstan.
6) Koefisien regresi variabel FDR sebesar 0.032498 dengan arah
koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel FDR meningkat
sebesar 1 satuan, maka ROA akan naik sebesar 0.032498 dengan
asumsi variabel lain konstan.
1. Koefisien Determinasi R
R-square sebesar 0.94 menunjukkan kemampuan dalam
menjelaskan pengaruh variasi dependen sebesar 94%. Sisanya
sebesar 6% dijelaskan oleh variasi lain diluar penelitian.
2. Uji (t)
a) CAR
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0.8238.
Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α) dan
koefisien negatif, maka dengan kata lain CAR berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.
b) BOPO
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0.0347.
Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α) dan koefisien
negatif, maka dengan kata lain BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas.
68
c) DPK
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas sebesar
0.05878. Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α) dan
koefisien negatif, maka dengan kata lain DPK berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.
d) NOM
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas sebesar
0.0000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α) dan
koefisien positif, maka dengan kata lain NOM berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
e) FDR
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas sebesar
0.0000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α) dan
koefisien positif, maka dengan kata lain FDR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
69
b. Regresi Z (FDR)
Tabel 4.9
Regresi Intervening
Dependent Variable: D(Z,2)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 08/01/19 Time: 19:18
Sample: 3 60
Included observations: 58
Convergence achieved after 36 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -2.106705 10.00311 -0.210605 0.8341
D(X1,2) -0.441241 0.407809 -1.081981 0.2845
D(X2,2) 0.008565 0.066301 0.129189 0.8977
D(X3,2) -6.88E-05 4.13E-05 -1.664920 0.1022
D(X4,2) -1.448952 0.813937 -1.780177 0.0811
AR(1) -0.732712 0.119315 -6.141008 0.0000
AR(2) -0.453697 0.147911 -3.067354 0.0035
SIGMASQ 18274.83 4145.018 4.408867 0.0001
R-squared 0.543456 Mean dependent var -6.879310 Adjusted R-squared 0.479540 S.D. dependent var 201.8190 S.E. of regression 145.5981 Akaike info criterion 12.94002 Sum squared resid 1059940. Schwarz criterion 13.22422 Log likelihood -367.2606 Hannan-Quinn criter. 13.05072
F-statistic 8.502646 Durbin-Watson stat 2.144950 Prob(F-statistic) 0.000001
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis
sebagai berikut :
D (Z,2) = -2.106705 + -0.441241D(X1,2) + 0.008565D(X2,2) + -
6.88E-05D(X3,2) + -1.448952D(X4,2) + -0.732712AR(1) + -
0.453697AR(2)
Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
70
1) Konstanta diperoleh sebesar -2.106705 yang berarti jika variabel
independen sama dengan nol (0), maka nilai ROA mengalami
penurunan sebesar 2.106705.
2) Koefisien regresi variabel CAR diperoleh sebesar -0.441241
dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti jika variabel CAR
meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan turun sebesar -
0.441241 dengan asumsi variabel lain konstan.
3) Koefisien regresi variabel BOPO diperoleh sebesar 0.008565
dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel BOPO
meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan naik sebesar
0.008565 dengan asumsi variabel lain konstan.
4) Koefisien regresi variabel DPK sebesar -6.88E-05 dengan arah
koefisien negatif. Hal ini berarti jika variabel DPK meningkat
sebesar 1 satuan, maka ROA akan turun sebesar -6.88E-05 dengan
asumsi variabel lain konstan.
5) Koefisien regresi variabel NOM sebesar -1.448952 dengan arah
koefisien negatif. Hal ini berarti jika variabel NOM meningkat
sebesar 1 satuan, maka ROA akan turun sebesar -1.448952 dengan
asumsi variabel lain konstan.
1. Koefisien Determinasi R
R-square sebesar 0.54 menunjukkan kemampuan dalam
menjelaskan pengaruh variasi dependen sebesar 54%. Sisanya
sebesar 36% dijelaskan oleh variasi lain diluar penelitian.
71
2. Uji (t)
a) CAR
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0.2845. Karena
nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α) dan koefisien negatif,
maka dengan kata lain CAR berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap FDR.
b) BOPO
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas 0.2845. Karena
nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α) dan koefisien negatif,
maka dengan kata lain BOPO berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap FDR.
c) DPK
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas sebesar
0.1022. Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α) dan
koefisien negatif, maka dengan kata lain DPK berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap FDR.
d) NOM
Dari hasil pengujian diperoleh nilai probabilitas sebesar
0.0811. Karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (α) dan
koefisien negaitif, maka dengan kata lain NOM berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap FDR.
72
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas
variabel umumnya menggunakan grafik atau uji statistik. Dalam
penelitian ini, uji normalitas menggunakan Jarque-Bera dengan
variabel normalitas > 0,05.
1) Regresi Y (ROA)
0
2
4
6
8
10
12
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15
Series: ResidualsSample 3 60Observations 58
Mean -0.521312Median -0.214371Maximum 16.64533Minimum -19.80630Std. Dev. 7.406169Skewness -0.011695Kurtosis 3.525728
Jarque-Bera 0.669264Probability 0.715601
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.1
Uji Normalitas Regresi Utama
Dari gambar 4.1, dapat disimpulkan bahwa varibel
independen dan dependen telah memenuhi syarat uji normalitas
dengan nilai probability sebesar 0,715. Maka dapat dinyatakan
bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
73
2) Regresi Z (FDR)
0
2
4
6
8
10
12
-400 -300 -200 -100 0 100 200 300
Series: ResidualsSample 3 60Observations 58
Mean 5.88e-15Median 14.42574Maximum 341.4664Minimum -442.7513Std. Dev. 168.6267Skewness -0.351187Kurtosis 3.121354
Jarque-Bera 1.227805Probability 0.541234
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.2
Uji Normalitas Regresi Intervening
Dari gambar 4.2, dapat disimpulkan bahwa varibel
independen dan dependen telah memenuhi syarat uji normalitas
dengan nilai probability sebesar 0,541. Maka dapat dinyatakan
bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolonieritas
1) Regresi Y (ROA)
Tabel 4.10
Uji Multikolonieritas Variabel Utama
Variance Inflation Factors
Date: 08/02/19 Time: 08:33
Sample: 1 60
Included observations: 58 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 2.562488 1.003056 NA
D(X1,2) 0.000491 1.432890 1.432374
D(X2,2) 9.31E-06 1.047176 1.047176
D(X3,2) 3.08E-12 1.767360 1.767203
D(X4,2) 0.001666 1.100402 1.099750
D(Z,2) 9.14E-05 1.434117 1.432423
Sumber: Data sekuder yang diolah, 2019
74
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolonieritas
adalah jika memiliki tolerance ≥0.10 atau VIF ≤10. Dari Tabel
tersebut di peroleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai
tolerance yang jauh di atas 0.10 dan nilai VIF jauh di bawah 10
dengan demikian dalam model ini tidak terdapat masalah
multikolonieritas.
2) Regresi Z (FDR)
Tabel 4.11
Uji Multikolonieritas Variabel Intervening
Variance Inflation Factors
Date: 08/02/19 Time: 08:34
Sample: 1 60
Included observations: 58 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 528.2168 1.001817 NA
D(X1,2) 0.099668 1.409216 1.408709
D(X2,2) 0.001896 1.034032 1.034032
D(X3,2) 5.23E-10 1.454732 1.454602
D(X4,2) 0.337136 1.078756 1.078117
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolonieritas
adalah jika memiliki tolerance ≥0.10 atau VIF ≤10. Dari Tabel
tersebut di peroleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai
tolerance yang jauh di atas 0.10 dan nilai VIF jauh di bawah 10
dengan demikian dalam model ini tidak terdapat masalah
multikolonieritas.
75
c. Uji Autokorelasi
(Ghozali, 2013: 110) Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Uji autokorelasi yang digunakan alam penelitian ini
adalah Uji Durbin-Watson (DW-Test). Adapun hasil uji dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
1) Regresi Y (ROA)
Tabel 4.12
Uji Autokorelasi Variabel Utama
R-squared 0.397584 Mean dependent var -2.34E-17 Adjusted R-squared 0.313246 S.D. dependent var 0.297457 S.E. of regression 0.246504 Akaike info criterion 0.164567 Sum squared resid 3.038216 Schwarz criterion 0.448766 Log likelihood 3.227563 Hannan-Quinn criter. 0.275268
F-statistic 4.714167 Durbin-Watson stat 1.789026 Prob(F-statistic) 0.000404
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Positive
autocorrelatio
n
1.4083
Indicatio
n
1.7671
No-auto
correlatio
n
1.789026
Indicatio
n
2.2329
Negative
autocorrelatio
n
2.5917
0 dl Du DW 4-du 4-dl
76
Dari tabel 4.12, nilai DW adalah 1.789026, untuk model regresi
pertama untuk k= 5 dan n= 60 besar DW-tabel: du= 1.7671
sehingga 4-du= 2.2329. Dari perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai du < DW-test < 4-du sehingga nilai
tersebut menunjukkan bahwa pada hasil tersebut tidak terdapat
autokorelasi.
2) Regresi Z (FDR)
Tabel 4.13
Uji Autokorelasi Variabel Intervening
R-squared 0.311808 Mean dependent var 5.88E-15 Adjusted R-squared 0.230844 S.D. dependent var 168.6267 S.E. of regression 147.8882 Akaike info criterion 12.94355 Sum squared resid 1115417. Schwarz criterion 13.19223 Log likelihood -368.3630 Hannan-Quinn criter. 13.04042
F-statistic 3.851205 Durbin-Watson stat 1.979348 Prob(F-statistic) 0.003039
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Positive
autocorrelati
on
1.4443
Indicatio
n
1.7274
No-auto
correlatio
n
1.979348
Indicatio
n
2.2726
Negative
autocorrelati
on
2.5557
0 dl Du DW 4-du 4-dl
77
Dari tabel 4.13, nilai DW adalah 1.979348, untuk model
regresi intervening untuk k=4 dan n=60, besa DW-tabel: du=
1.7274 sehingga 4-du= 2.2726. Dari perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai du < DW-test < 4-du sehingga nilai
tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut tidak terdapat
autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
1) Regresi Y (ROA)
Tabel 4.14
Uji Heterokskedastisitas Variabel Utama
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.839850 Prob. F(5,52) 0.5276
Obs*R-squared 4.333802 Prob. Chi-Square(5) 0.5024 Scaled explained SS 14.57135 Prob. Chi-Square(5) 0.0124
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.14, dapat disimpulkan variabel regresi utama
dalam penelitian ini terdapat tidak heteroskedastisitas pada
model penelitian. Karena pada pengujian heteroskedastisitas
dapat dilihat bahwa probability obs*R-squared = 0.5024 dan
Prob. F= 0.5276 atau lebih besar dari 0.05, maka model
tersebut tidak mengandung heteroskedastisitas.
78
2) Regresi Z (FDR)
Tabel 4.15
Uji Heteroskedastisitas Variabel Intervening
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.123962 Prob. F(4,53) 0.9732 Obs*R-squared 0.537596 Prob. Chi-Square(4) 0.9697 Scaled explained SS 0.476140 Prob. Chi-Square(4) 0.9758
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.15, dapat disimpulkan variabel regresi intervening
dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas pada
model penelitian. Karena pada pengujian heteroskedastisitas
dapat dilihat bahwa probability obs*R-squared = 0.9697 dan
Prob. F= 0.9732 atau lebih besar dari 0.05, maka model tersebut
tidak mengandung heteroskedastisitas.
4. Uji Path Analysis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakam perluasan dari
analisis regresi linera berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kualitas antara variabel yang
telah diterapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013:249).
Model analysis jalur sebagai berikut:
Sp2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
Keterangan :
Sp2p3 = Standar error koefisie indirect effect
79
p2 = Koefisien regresi pada kolom unstandardized coefficient
untuk pengaruh variabel independent terhadap variabel independen
p3 = Koefisien regresi pada kolom unstandardized coefficient
untuk pengaruh variabel intervening terhadap variabel variabel
dependen
Sp2 = Standard error pada kolom unstadardized untuk pengaruh
variabel independent terhadap variabel intervening
Sp3 = Standard error pada kolom unstandardized untuk
pengaruh variabel intervening terhadap variabel variabel dependen
t = Nilai statistik dari koefisien pengaruh mediasi
Tabel 4.16
Uji Path Analysis
Variab
el
Koefisien
(X ke Y)
p2
(koefisien
beta Z)
p3
Std error
(X ke Y)
Sp2
Std error
ROA (X
ke Z)
Sp3
p2xp3
CAR 0.005858 0.032498 0.026171 0.005688 0.00019037
33
BOPO -
0.003624
0.0032498 0.001669 0.005688 -
0.00011777
28
DPK 7.47E-07 0.0032498 1.37E-06 0.005688 0.24276006
NOM 0.812338 0.0032498 0.040282 0.005688 0.02639936
03
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
1) Pengaruh CAR terhadap ROA melalui FDR
(p2xp3) = 0.005858 x 0.0032498 = 0.00001903733
80
Pengaruh mediasi yang ditujukkan dari perkalian (p2xp3) apakah
signifikan atau tidak dengan uji sobel test. Hitung standar error dari
koefisien indirect effect (Sp2p3) pada Sobel test sebagai berikut:
p2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
=√(0.032498)2(0.026171)2 + (0.005858)2
(0.005688)2 + (0.026171)2(0.005688)2
= √
(0.00105612)(0.0006849212) +(0.000343161)(0.0000323533) +
(0.0006849212)(0.000323533)
= √0.0000007467 + 0.0000000011 + 0.0000000222
=√0.0000007467
= 0.000864118
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t
statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
t = 𝑃2𝑃3
𝑆𝑝2𝑝3 =
0.0001903733
0.000864118 = 0.220309379
Nilai t hitung sebesar 0.220309379 lebih kecil dari t tabel yaitu
2.00030 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa t tidak signifikan. Hal ini berarti FDR tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh CAR terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah.
2) Pengaruh BOPO terhadap ROA melalui FDR
(p2xp3) = -0.003624 x 0.0032498 = -0.0001177728
81
Pengaruh mediasi yang ditujukkan dari perkalian (p2xp3) apakah
signifikan atau tidak dengan uji sobel test. Hitung standar error dari
koefisien indirect effect (Sp2p3) pada Sobel test sebagai berikut:
p2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
=√(0.032498)2(0.001669)2 + (−0.003624)2
(0.005688)2 + (0.001669)2(0.005688)2
= √
(0.00105612)(0.0000027855) +(0.0000131334)(0.0000323533) +
(0.0000027855)(0.000323533)
= √0.0000000029 + 0.0000000001 + 9.012117201
=√9.0121172033
= 3.0020188546
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t
statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
t = 𝑃2𝑃3
𝑆𝑝2𝑝3 =
−0.000117772
3.0020188546 = -0.0000392311
Nilai t hitung sebesar -0.0000392311 lebih kecil dari t tabel yaitu
2.00030 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa t tidak signifikan. Hal ini berarti FDR tidak dapat menjadi
mediator dalam pengaruh BOPO terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah.
3) Pengaruh DPK terhadap ROA melalui FDR
(p2xp3) = 7.470000001 x 0.0032498 = 0.24276006
82
Pengaruh mediasi yang ditujukkan dari perkalian (p2xp3) apakah
signifikan atau tidak dengan uji sobel test. Hitung standar error dari
koefisien indirect effect (Sp2p3) pada Sobel test sebagai berikut:
p2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
=√(0.032498)2(1.37000001)2 + (7.470000001)2
(0.005688)2 + (1.37000001)2(0.005688)2
= √
(0.00105612)(1.8769000274) +(55.8009000149)(0.0000323533) +
(0.8769000274)(0.000323533)
= √0.0019822317 + 0.0018053433 + 0.0000607239
=√0.0038482989
= 0.0620346589
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t
statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
t = 𝑃2𝑃3
𝑆𝑝2𝑝3 =
0.24276006
0.0620346589 = 3.9132972487
Nilai t hitung sebesar 3.9132972487 lebih besar dari t tabel yaitu
2.00030 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa t signifikan. Hal ini berarti FDR dapat menjadi mediator dalam
pengaruh DPK terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
4) Pengaruh NOM terhadap ROA melalui FDR
(p2xp3) = 0.812338 x 0.0032498 = 0.0263993603
83
Pengaruh mediasi yang ditujukkan dari perkalian (p2xp3) apakah
signifikan atau tidak dengan uji sobel test. Hitung standar error dari
koefisien indirect effect (Sp2p3) pada Sobel test sebagai berikut:
p2p3 = √𝑝32𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝32 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝32
=√(0.032498)2(0.040282)2 + (0.812338)2
(0.005688)2 + (0.040282)2(0.005688)2
= √
(0.00105612)(0.0016226395) +(0.0328456903)(0.0000323533) +
(0.0016226395)(0.000323533)
= √0.0000017137 + 0.0000010627 + 0.0000000525
=√0.0000028289
= 0.0016819334
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini dapat digunakan untuk menghitung t
statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:
t = 𝑃2𝑃3
𝑆𝑝2𝑝3 =
0.0263993603
0.0016819334 = 15.6958416427
Nilai t hitung sebesar 15.6958416427 lebih besar dari t tabel yaitu
2.00030 dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa t signifikan. Hal ini berarti FDR dapat menjadi mediator dalam
pengaruh NOM terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
Dibawah ini tabel hasil uji sobel test pada analisis jalur.
84
Tabel 4.17
Uji sobel test
Model Keterangan Uji Sobel Test
(t hitung)
T tabel Keterangan
CAR
terhadap
ROA ke
FDR
0.0001903733 0.220309379 2.00030 Ditolak
BOPO
terhadap
ROA ke
FDR
-
0.0001177728
-0.0000392311 2.00030 Ditolak
DPK
terhadap
ROA ke
FDR
0.24276006 3.913297248 2.00030 Diterima
NOM
terhadap
ROA ke
FDR
0.0263993603 15.6958416427 2.00030 Diterima
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel CAR diperoleh sebesar 0.005858 dengan
koefisien positif dan nilai probabilitas 0.8238. Karena nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 (𝛼), maka CAR tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Return On Asset sehingga H1 ditolak.
Menurut Wibowo (2013:8), dalam Falakh (2019:109) besar
kecilnya kecukupan modal bank (CAR) belum tentu menyebabkan
besar kecilnya keuntungan bank. Bank yang memiliki modal besar
namun tidak dapat menggunakan modalnya secara efektif untuk
85
menghasilkan laba maka modal pun tidak akan berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas bank. Dengan adanya upaya bank syariah untuk
menjaga kecukupan modal bank, maka bank tidak mudah
mengeluarkan dana mereka untuk pendanaan karena haltersebut dapat
memberikan risiko yang besar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Edo (2014) dan Setiani (2016)
yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap ROA. Namun berbeda dengan hasil penelitian Yunita (2014)
dan Simatupang (2016) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah.
2. Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel BOPO diperoleh sebesar -0.003624 dengan
koefisien negatif dan nilai probabilitas 0.0347. Karena nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 (𝛼), maka BOPO berpengaruh secara
signifikan terhadap Return On Asset sehingga H2 diterima.
Hubungan negatif antara BOPO dan ROA dapat diartikan bahwa
semakin tinggi tingkat BOPO maka semakin rendah tingkat ROA
suatu bank. Rendahnya tingkat BOPO menunjukkan kemampuan
manajemen bank yang baik, dalam memenuhi biaya-biaya operasional
dengan menghasilkan laba yang optimal (Nurvarida, 2017:85). Namun
demikian kenaikan BOPO tidak selalu menurunkan keuntungan
(ROA).
86
Hasil penelitian ini sejalan dengan Yunita (2014), Wibisono (2017)
dan Syakhrun (2019) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap ROA. Namun berbeda dengan hasil
penelitian Setiani (2016), Simatupang (2016) dan Yusuf (2017) yang
menyatakan bahwa BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA Bank Umum Syariah.
3. Pengaruh DPK terhadap profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel DPK diperoleh sebesar 7.47E-07 dengan
koefisien positif dan nilai probabilitas 0.5878. Karena nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 (𝛼), maka DPK tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Return On Asset sehingga H3 ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar DPK yang dimiliki
oleh suatu bank belum tentu mencerminkan laba yang besar yang akan
diperoleh bank tersebut (Pangestika, 2018:144). Jumlah DPK yang
tinggi namun tidak diimbangi dengan kegiatan penyaluran kredit maka
bank akan mengalami penurunan atau kerugian profitabilitas karena
pendapatan bungan dan penyaluran kredit kepada debitur tidak
mencukupi untuk memenuhi biaya bunga yang harus dibayarkan
kepada debitur (Rizqyana, 2016 dalam Pangestika 2018:144).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan atau penurunan DPK
berpengaruh terhadap besar kecilnya keuntungan (ROA).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Pardede (2016) yang
menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
87
ROA. Namun berbeda dengan hasil penelitian Edo (2014), Rofiatun
(2016) dan Setiawan (2016) yang menyatakan bahwa DPK
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah.
4. Pengaruh NOM terhadap profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel NOM diperoleh sebesar 0.812338 dengan
koefisien positif dan nilai probabilitas 0.0000. Karena nilai probabilitas
lebih kecil dari 0,05 (𝛼), maka NOM berpengaruh secara signifikan
terhadap Return On Asset sehingga H4 diterima.
Falakh, (2019:56) mengungkapkan bahwa NOM menunjukkan
kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktifnya sehingga
menimbulkan keuntungan. Semakin besar nilai dari NOM maka
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bagi hasil akan
semakin meningkat. Sebaliknya, Semakin rendahnya NOM dapat
menurunkan pendapatan bagi hasil atas aktiva produktif yang dikelola
bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin NOM
rendah maka bank dapat dikatakan belum efektif dalam penempatan
aktiva perusahaan dalam bentuk penyaluran pembiayaan. Oleh karena
itu bank harus meningkatkan pendapatan bagi hasil atas aktiva
produktif yang dikelola bank, agar menunjukkan kinerja keuangan
bank yang semakin baik sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil dan ROA meningkat. Sehingga
88
NOM memiliki pengaruh akan tetapi tidak signifikan terhadap kinerja
keuangan (Tristiningtyas, 2013:140).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Yatiningsih (2015), Ali (2017),
Ariyanti (2017) dan Roy (2018) yang menyatakan bahwa NOM
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
5. Pengaruh FDR terhadap profitabilitas (ROA)
Nilai koefisien variabel FDR diperoleh sebesar 0.032498 dengan
koefisien positif dan nilai probabilitas 0.0000. Karena nilai probabilitas
lebih kecil dari 0,05 (𝛼), maka NOM berpengaruh secara signifikan
terhadap Return On Asset sehingga H5 diterima.
Hal ini berarti besar atau kecilnya rasio FDR suatu bank akan
mempengaruhi profitabilitas bank tersebut, ketika penyaluran dana
yang didistribusikan ke masyarakat tinggi maka akan mendapat
pengembalian yang tinggi pula dan akan berdampak pada perolehan
laba suatu bank. Hal ini tentunya akan meningkatkan FDR sehingga
profitabilitas yang diproksikan dengan ROA juga akan ikut meningkat
(Hasanah, 2018:71).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Riyadi (2014), Yunita (2014),
Simatupang (2016) dan Syakhrun (2019) yang menyatakan bahwa
FDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
89
6. Pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi
FDR
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian sobel
test antara variabel CAR terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi
FDR dengan koefisien sebesar 0.0001903733, sedangkan t hitung
sebesar 0.220309379 < T tabel 2.00030. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa FDR tidak mampu memediasi pengaruh CAR
terhadap ROA sehingga H6 ditolak.
7. Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi
FDR
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian sobel
test antara variabel BOPO terhadap profitabilitas (ROA) yang
dimediasi FDR dengan koefisien sebesar -0.0001177728, sedangkan t
hitung sebesar -0.0000392311 < T tabel 2.00030. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa FDR tidak mampu memdiasi pengaruh
BOPO terhadap ROA sehingga H7 ditolak.
8. Pengaruh DPK terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi
FDR
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian sobel
test antara variabel DPK terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi
FDR dengan koefisien sebesar 0.24276006, sedangkan t hitung sebesar
3.9132972487 > T tabel 2.00030. Dengan demikian, dapat disimpulkan
90
bahwa DPK terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi FDR
berpengaruh positif dan signifikan sehingga H8 diterima.
9. Pengaruh NOM terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi
FDR
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian sobel
test antara variabel NOM terhadap profitabilitas (ROA) yang dimediasi
FDR dengan koefisien sebesar 0.0263993603, sedangkan t hitung
sebesar 15.6958416427 > T tabel 2.00030. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa FDR mampu memediasi pengaruh NOM terhadap
ROA sehingga H9 diterima.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan
mengenai pengaruh langsung maupun tidak langsung CAR, BOPO, DPK,
NOM terhadap profitabilitas dengan FDR sebagai variabel intervening
Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2018, sebagai berikut :
1. CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
2. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
3. DPK berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
4. NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
5. FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
6. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak terbukti menjadi
mediator dalam pengaruh CAR terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
7. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak terbukti menjadi
mediator dalam pengaruh BOPO terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
92
8. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) terbukti dapat menjadi
mediator dalam pengaruh DPK terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
9. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) terbukti dapat menjadi
mediator dalam pengaruh NOM terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2014-2018.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan pada
penelitian ini, saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini
sebagai berikut :
1. Bagi Bank Umum Syariah
a. Untuk meningkatkan Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia harus memerlukan perhatian terhadap kepercayaan
dari masyarakat, karena bank yang profitable tidak harus
dengan CAR 8%.
b. Bank juga harus menjaga tingkat BOPO agar tetap rendah
karena BOPO yang rendah menunjukkan kemampuan
manajemen bank yang baik, dalam memenuhi biaya-biaya
operasional dengan menghasilkan laba yang optimal.
c. Perhatian terhadap jumlah DPK tentang kegiatan penyaluran
kredit yang seimbang karena jumlah DPK yang tinggi namun
tidak diimbangi dengan kegiatan penyaluran kredit yang
seimbang maka bank akan mengalami penurunan atau kerugian
93
profitabilitas karena pendapatan bunga dan penyaluran kredit
kepada debitur tidak mencukupi untuk menutup biaya bunga
yang harus dibayarkan kepada debitur.
2. Bagi akademisi
Untuk pihak akademisi dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya dengan kajian yang lebih mendalam. Selain itu diharapkan
kampus lebih menambah lagi referensi baik yang berupa jurnal atau
buku-buku yang terkait keuangan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Adapun penelitian ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki
dan dikembangkan. Dalam penelitian ini, hanya menggunakan empat
variabel independen, padahal banyak variabel makro yang belum
diteliti. untuk itu, bagi peneliti selanjutnya agar mengembangkan
penelitian ini dengan menggunakan pengaruh internal maupun
eksternal Bank Umum Syariah serta dengan lebih banyak variabel
makro yang belum diteliti. Contoh variabelnya KAP (Kualitas Aktiva
Produktif), NPF (Non Performing Financing) dan Ukuran Bank (Size).
94
DAFTAR PUSTAKA
Afya, Fitri Adha & Suazhari, 2019, Pengaruh Modal, Efisiensi, dan Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Islam, Vol. 1 No. 1 : 37-50
Agustini, Ni Luh Putu Budi, dkk, 2017. Pengaruh Kecukupan Modal dan Risiko
Kredit Terhadap Profitabilitas: Likuiditas Sebagai Pemediasi Pada Bank
Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, Vol 6.
Ali, Muhammad & R. Roosaleh L, 2017. Pengaruh Net Interest Margin (NIM),
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to
Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return
On Assets (ROA). Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5 No. 2:
1377-1392.
Ariyanti, Indah, Patricia Dhiana P & Ari Pranaditya, 2017, Pengaruh CAR, NPF,
NIM, BOPO, dan DPK Terhadap Profitabilitas dengan FDR Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Perbankan Umum Syariah Tahun 2011-
2014). Jurnal Ekonomi–Akuntansi 2017. Universitas Pandanaran–
Semarang.
Ascarya & Diana Yumanita. 2005. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan
(PPSK) BI. Jakarta
Azizah, Isnaini Arofatul, Nur Diana & Junaidi, 2019. Pengaruh Financing To
Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Tingkat
Profitabilitas (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014-2017), E-JRA, Vol. 08 No. 03: 76-
86
Darsono, & Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta Ed. I
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003
___________________. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005
___________________. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009
Edo, Delsy Setiawati Ratu & Ni Luh Putu Wiagustini, 2014. Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, Non Performing Loan, dan Capital Adequacy Ratio
Terhadap Loan to Deposit Ratio dan Return On Asset pada sektor
Perbankan di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 3
No. 11: 650-673
95
Ervina, Anindya Ardiansari. 2016. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing
Financial, Capital Adequacy Ratio, dan Return on Asset terhadap Tingkat
Likuiditas. Management Analysis Journal 5 (1) (2016).
Falakh, Faisal, 2019. Analisis Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR, dan NOM
Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah dengan FDR dan NOM Sebagai
Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah Periode 2015-2018.
Skripsi. Salatiga : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Fitria, Leny Nur & Putri Kunia Widiati, 2018. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas Melalui Financing to
Deposit Ratio Sebagai Variabel Intervening pada Perbankan Syariah.
Paper Manajemen, Akuntansi dan Perbankan. 1389-1406
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Edisi Tujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hasanah, Elok Maulidatul, 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) dengan
Financing to Deposit Ratio (FDR) Sebagai Variable Intervening Pada
Bank Umum Syariah (Periode 2012-2016). Skripsi. Salatiga : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Hosen, Muhamad Nadratuzzaman, Rafika Rahmawati, 2014. Analisis Efisiensi,
Profitabilitas dan Kesehatan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode
2010-2013. Finance and Banking Journal, Vol 16 No. 2 (2): 207-227.
Ihsan, Dwi Nur’aini. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah .
cet.1. Ciputat: UIN Jakarta Press
Indrawati, Nunung, Suprihatmi Sri W & Edi Wibowo, 2018. Pengaruh Capital
Adequacy Ratio, Non Performing Financing, Financing to Deposit Ratio,
Biaya Operasional, dan Pendapatan Operasional, dan Ukurang Perusahaan
Terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 18 No. 2: 253-264
Ismail. 2010.Manajemen Perbankan: Dari Teori Menunju Aplikasi. ed. 1, cet. 1.
Jakarta: Kencana,
Kasmir, 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
______. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
______. 2014. Manajemen Perbankan. ed. revisi cet. 2 Jakarta: Rajawali Pers
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, 2002, Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasinya, BPFE, Yogyakarta.
Kuswadi. 2006. Memahami Rasio-Rasio Keuangan bagi Orang Awam. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo Jakarta
96
Munir, Misbahul, 2018. Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking, Vol.1 No. 2: 89-98
Nurvarida, Nike, 2017. Analisis Pengaruh BOPO, CAR, NPF, FDR dan NOM
Terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2012-
2016. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Pandia, Frianto, 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka
Cipta Jakarta
Pardede, Desi Natalia & Irene Rini Dewi P, 2016. Analisis Pengaruh CAR, Dana
Pihak Ketiga (DPK), NIM dan LDR Terhadap Profitabilitas Perbankan
dengan LDR Sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal Of-
Management. Vol. 5 No. 3: 1-13
Perdanasari, Putri Petricia, 2018. Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, BOPO, BI
rate dan Inflasi terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan Syariah di
Indonesia Periode 2011-2017. Skripsi. Sleman: Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
Prakoso, Aryo, 2016. Pengaruh rasio CAMEL (Capital, Aset, Management,
Equity, dan Liquidity) terhadap Profitabilitas bank (ROA) pada perbankan
Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia tahun 2013-2015. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember.
Purbasari, Nimas Rani, 2018. Pengaruh KAP, CAR, SIZE, dan NOM Terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2012-2016. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Rahmah, Anisa Nur, 2018. Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF dan BOPO
terhadap Profitabilitas (Return On Asset) pada Bank Syariah Mandiri
Tahun 2013-2017. Skripsi. Purwokerto : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
Ramadhan, Dila, 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loan to
Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di
Indonesia Periode 2008-2014). Skripsi. Jakarta : Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Roy, Mochamad Indrajit, 2018. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Rasio
Profitabilitas Unit Usaha Syariah di Indonesia. Jurnal Banque Syar’i, Vol.
4 No. 2: 113-122
Sekarwati, Annisa, 2018. Pengaruh CAR, DPK, BOPO, dan NPF Terhadap
Profitabilitas dengan FDR Sebagai Variabel Intervening Pada Perbankan
97
Syariah di Indonesia Tahun 2013-2017. Skripsi. Salatiga : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Sengkey, Jefri I. B, Sri Murni & Joy E. Tulung, 2018. Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Risiko Likuiditas Bank (Studi Kasus Pada Bank
Umum Swasta Nasional yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2015). Jurnal
EMBA. Vol. 6 No. 4:3078-3087
Setiani, Nur, Edward Gagah & Aziz Fathoni, Ananlysis Of Effect Of CAR, NPF,
FDR and BOPO On ROA (Study at Shariah Commercial Bank in
Indonesia Periode 2012-2016). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pandanaran Semarang
Setiawan, Ulin Nuha Aji & Astiwi Indriani, 2016. Pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing
(NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan Pembiayaan sebagai
Variabel Intervening. Diponegoro Journal Of Management. Vol. 5 No.
4:1-11
Setyawati, Irma, 2018. Bank Umum Syariah di Indonesia: Peningkatan Laba dan
Pertumbuhan Melalui Pengembangan Pangsa Pasar. Yogyakarta: Expert
Simatupang, Apriani, Denis Franzlay, 2016. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia. Jurnal Administrasi Kantor, Vol 4 No. 2: 466-485
Sintiya, Siti, 2018. Analisis Pengaruh BOPO, FDR, dan CAR Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2016. Skripsi. Salatiga:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Sugiono, 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta Bandung
Sujarweni, V. Wiratna, 2015. Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Sujarweni, V. Wiratna, 2017. Analisis Laporan Keuangan: Teori, Aplikasi dan
Hasil Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Supardi,2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press
Suprihatmi, Nunung Indrawati, Sri Wardiningsih & Edi Wibowo, 2018. Pengaruh
Capital Adequay Ratio, Non Performing Financing, Financing To Deposit
Ratio, Biaya Operasional, dan Pendapatan Operasional, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah di Indonesia.
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol. 18 No. 2: 253-264
Syakrun, Muhammad, Asbi Amin & Anwar, 2019. Pengaruh CAR, BOPO, NPF
dan FDR Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Bongaya Jurnal for Researh in Management, Vol 2 No. 1: 01-10
98
Tristiningtyas, Vita dan Osmad Mutaher, 2013. Analisis Faktor-Faktoryang
Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah diIndonesia.
Jurnal Akuntansi Indonesia Vol. 3 No. 2.
Wibisono, Muhammad Yusuf & Salamah Wahyuni, 2017. Pengaruh CAR, NPF,
BOPO, FDR Terhadap ROA Yang di Mediasi Oleh NOM. Jurnal Bisnis &
Manajemen, Vol. 17 No. 1 : 41-62
Widiasanti, Kristin, Jeni Susyanti & M. Khoirul Anwarudin B.S, 2017. Pengaruh
Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing, Financing to Deposit
Ratio, dan Biaya Operasional Pada Pendapatan Operasional Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2014-2016). E-
Jurnal Riset Manajemen. Fakultas Ekonomi Unisma website :
www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])
Wulandari, 2018. Analisis Pengaruh CAMEL Terhadap Profitabilitas Bank
(ROA) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Yatiningsih, Nur Fakhri, 2015. Analisis Pengaruh BOPO, LDR, NPL, SIZE,
CAR, dan NIM Terhadap ROA (Studi pada Bank umum Konvensional
yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013). Skripsi.
Semarang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang.
Yunita, Rima, 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2009-2012). Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2
:143-160
Yusuf, Moh, 2017. Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol
13 No. 2: 141-151
www.ojk.go.id
99
LAMPIRAN
100
LAMPIRAN
Lampiran 1 Rasio Keuangan
Periode X1 X2 X3 X4 Y Z
Jan-14 1676 8925 17793000 145 101 9494
Feb-14 1671 8922 17815400 87 100 9777
Mar-14 1620 9091 18094500 138 130 9811
Apr-14 1668 8450 18550800 145 109 9550
Mei-14 1685 7649 19078300 93 82 9355
Jun-14 1621 7082 19147000 84 76 9521
Jul-14 1562 9456 19429900 85 69 9403
Agu-14 1473 9580 19595900 68 55 9305
Sep-14 1454 9574 19714100 68 53 9390
Okt-14 1525 9737 20712100 43 56 9390
Nov-14 1566 9634 20964400 62 49 8991
Des-14 1610 9697 21785800 52 41 8666
Jan-15 1416 9480 16429100 97 88 8885
Feb-15 1438 9423 16315900 86 78 8937
Mar-15 1443 9598 16503400 74 69 8915
Apr-15 1350 9669 16440000 68 62 8957
Mei-15 1437 9651 16437500 68 63 9005
Jun-15 1409 9698 16281700 55 50 9256
Jul-15 1447 9708 16537800 56 50 9013
Agu-15 1505 9730 16456100 48 46 9072
Sep-15 1515 9694 16643300 52 49 9082
Okt-15 1496 9671 16585700 55 51 9067
Nov-15 1531 9675 16715000 57 52 9026
Des-15 1502 9701 17489500 52 49 8803
Jan-16 1511 9528 17323000 120 101 8786
Feb-16 1544 9449 17383500 94 81 8730
Mar-16 1490 9440 17477900 100 88 8752
Apr-16 1543 9471 17413500 100 80 8811
Mei-16 1478 9904 17435400 17 16 8931
Jun-16 1472 9561 17705100 78 73 8931
Jul-16 1486 9615 17876800 69 63 8758
Agu-16 1487 9696 17893400 53 48 8753
Sep-16 1543 9627 19897600 65 59 8643
101
Okt-16 1527 9721 19946200 50 46 8688
Nov-16 1578 9591 20233200 74 67 8627
Des-16 1595 9621 20540700 68 63 8599
Jan-17 1699 9509 20578300 111 101 8474
Feb-17 1704 9335 20842900 111 100 8378
Mar-17 1698 9234 21319900 126 112 8353
Apr-17 1691 9231 21894400 124 110 8136
Mei-17 1688 9226 22039200 125 111 8196
Jun-17 1642 9098 22442000 124 110 8269
Jul-17 1701 9156 22808000 116 104 8051
Agu-17 1642 9203 22544000 108 98 8178
Sep-17 1616 9168 23234900 110 100 8012
Okt-17 1614 9416 22995700 77 70 8094
Nov-17 1646 9405 23275600 78 73 8007
Des-17 1791 9491 23839300 67 63 7965
Jan-18 1805 9701 23931800 45 42 7793
Feb-18 1862 9381 23925800 83 74 7836
Mar-18 1847 8990 24482000 140 123 7763
Apr-18 1793 8975 24477900 140 123 7805
Mei-18 1904 8890 24199500 148 131 7965
Jun-18 2059 8875 24107300 157 137 7868
Jul-18 2041 8869 24059600 154 135 7945
Agu-18 2046 8864 23980400 153 135 8045
Sep-18 2125 8808 25148300 159 141 7895
Okt-18 2122 8936 25094900 141 126 7917
Nov-18 2139 8917 25075500 142 126 7969
Des-18 2039 8918 25760600 142 128 7853
102
Lampiran 2 Uji Stasioner Unit Root Augment Dicky Fuller (ADF)
1. Output Eviews Variabel CAR
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference
Null Hypothesis: D(X1) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.720950 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: X1 has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.303027 0.9177
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
103
2. Output Eviews Variabel BOPO
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
3. Output Eviews Variabel DPK
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference
Null Hypothesis: X2 has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.097987 0.0321
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: X3 has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.391047 0.9035
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(X3) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.119044 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
104
4. Output Eviews Variabel NOM
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
5. Output Eviews Variabel ROA
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference
Null Hypothesis: X4 has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.919705 0.0491
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: Y has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.406539 0.1443
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: D(Y) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.442902 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
105
6. Output Eviews Variabel FDR
Hasil Pengujian pada Unit Root Level
Null Hypothesis: Z has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.004808 0.7461
Test critical values: 1% level -3.546099
5% level -2.911730
10% level -2.593551
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference
Null Hypothesis: D(Z) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.822578 0.0000
Test critical values: 1% level -3.548208
5% level -2.912631
10% level -2.594027
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
106
Lampiran 3 Statistik Deskriptif
Date: 08/01/19 Time: 21:19
Sample: 1 60 Y X1 X2 X3 X4 Z
Mean 83.10000 1646.467 9305.250 20245005 93.45000 8640.783
Median 77.00000 1612.000 9452.500 19921900 85.50000 8741.000
Maximum 141.0000 2139.000 9904.000 25760600 159.0000 9811.000
Minimum 16.00000 1350.000 7082.000 16281700 17.00000 7763.000
Std. Dev. 31.13160 199.2864 488.5927 3008678. 36.55570 575.0792
Skewness 0.214453 1.066520 -2.290186 0.223847 0.226597 0.090901
Kurtosis 1.967170 3.326340 10.09183 1.639931 1.900938 1.919203
Jarque-Bera 3.126746 11.64088 178.1846 5.125549 3.533306 3.002934
Probability 0.209428 0.002966 0.000000 0.077091 0.170904 0.222803
Sum 4986.000 98788.00 558315.0 1.21E+09 5607.000 518447.0
Sum Sq. Dev. 57181.40 2343189. 14084645 5.34E+14 78842.85 19512248
Observations 60 60 60 60 60 60
107
Lampiran 4 Uji Regresi
Regresi ROA
Dependent Variable: D(Y,2)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 08/01/19 Time: 19:14
Sample: 3 60
Included observations: 58
Convergence achieved after 142 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.009176 0.367973 -0.024936 0.9802
D(X1,2) 0.005858 0.026171 0.223820 0.8238
D(X2,2) -0.003624 0.001669 -2.171921 0.0347
D(X3,2) 7.47E-07 1.37E-06 0.545555 0.5878
D(X4,2) 0.812338 0.040282 20.16623 0.0000
D(Z,2) 0.032498 0.005688 5.713718 0.0000
AR(1) -1.240790 0.076379 -16.24519 0.0000
AR(2) -0.878762 0.033104 -26.54574 0.0000
SIGMASQ 54.17739 12.29709 4.405707 0.0001
R-squared 0.945946 Mean dependent var 0.051724
Adjusted R-squared 0.937121 S.D. dependent var 31.93547
S.E. of regression 8.008017 Akaike info criterion 7.201378
Sum squared resid 3142.289 Schwarz criterion 7.521102
Log likelihood -199.8400 Hannan-Quinn criter. 7.325917
F-statistic 107.1885 Durbin-Watson stat 1.691863
Prob(F-statistic) 0.000000
Inverted AR Roots -.62+.70i -.62-.70i
108
Regresi FDR
Dependent Variable: D(Z,2)
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 08/01/19 Time: 19:18
Sample: 3 60
Included observations: 58
Convergence achieved after 36 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -2.106705 10.00311 -0.210605 0.8341
D(X1,2) -0.441241 0.407809 -1.081981 0.2845
D(X2,2) 0.008565 0.066301 0.129189 0.8977
D(X3,2) -6.88E-05 4.13E-05 -1.664920 0.1022
D(X4,2) -1.448952 0.813937 -1.780177 0.0811
AR(1) -0.732712 0.119315 -6.141008 0.0000
AR(2) -0.453697 0.147911 -3.067354 0.0035
SIGMASQ 18274.83 4145.018 4.408867 0.0001
R-squared 0.543456 Mean dependent var -6.879310
Adjusted R-squared 0.479540 S.D. dependent var 201.8190
S.E. of regression 145.5981 Akaike info criterion 12.94002
Sum squared resid 1059940. Schwarz criterion 13.22422
Log likelihood -367.2606 Hannan-Quinn criter. 13.05072
F-statistic 8.502646 Durbin-Watson stat 2.144950
Prob(F-statistic) 0.000001
Inverted AR Roots -.37-.57i -.37+.57i
Lampiran 5 Uji Normalitas
Regresi ROA
0
2
4
6
8
10
12
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15
Series: ResidualsSample 3 60Observations 58
Mean -0.521312Median -0.214371Maximum 16.64533Minimum -19.80630Std. Dev. 7.406169Skewness -0.011695Kurtosis 3.525728
Jarque-Bera 0.669264Probability 0.715601
109
Regresi FDR
0
2
4
6
8
10
12
-400 -300 -200 -100 0 100 200 300
Series: ResidualsSample 3 60Observations 58
Mean 5.88e-15Median 14.42574Maximum 341.4664Minimum -442.7513Std. Dev. 168.6267Skewness -0.351187Kurtosis 3.121354
Jarque-Bera 1.227805Probability 0.541234
Lampiran 6 Uji Multikolonieritas
Regresi ROA
Variance Inflation Factors
Date: 08/02/19 Time: 08:33
Sample: 1 60
Included observations: 58 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 2.562488 1.003056 NA
D(X1,2) 0.000491 1.432890 1.432374
D(X2,2) 9.31E-06 1.047176 1.047176
D(X3,2) 3.08E-12 1.767360 1.767203
0.001666 1.100402 1.099750
D(Z,2) 9.14E-05 1.434117 1.432423
110
Regresi FDR
Variance Inflation Factors
Date: 08/02/19 Time: 08:34
Sample: 1 60
Included observations: 58 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 528.2168 1.001817 NA
B D(X1,2) 0.099668 1.409216 1.408709
D(X2,2) 0.001896 1.034032 1.034032
D(X3,2) 5.23E-10 1.454732 1.454602
D(X4,2) 0.337136 1.078756 1.078117
Lampiran 7 Uji Autokorelasi
Regresi ROA
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 16.49958 Prob. F(2,50) 0.0000
Obs*R-squared 23.05989 Prob. Chi-Square(2) 0.0000
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 08/02/19 Time: 22:06
Sample: 3 60
Included observations: 58
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.001434 0.032418 -0.044236 0.9649
D(X1,2) 0.000137 0.000452 0.302272 0.7637
D(X2,2) 7.92E-05 6.71E-05 1.179892 0.2436
D(X3,2) 1.16E-08 3.61E-08 0.322713 0.7483
D(X4,2) 0.000423 0.000831 0.508773 0.6131
D(Z,2) 0.000193 0.000197 0.982437 0.3306
RESID(-1) -0.729564 0.128728 -5.667486 0.0000
RESID(-2) -0.496318 0.140227 -3.539392 0.0009
R-squared 0.397584 Mean dependent var -2.34E-17
Adjusted R-squared 0.313246 S.D. dependent var 0.297457
S.E. of regression 0.246504 Akaike info criterion 0.164567
Sum squared resid 3.038216 Schwarz criterion 0.448766
Log likelihood 3.227563 Hannan-Quinn criter. 0.275268
F-statistic 4.714167 Durbin-Watson stat 1.789026
Prob(F-statistic) 0.000404
111
Regresi FDR
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 11.55361 Prob. F(2,51) 0.0001
Obs*R-squared 18.08486 Prob. Chi-Square(2) 0.0001
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 08/02/19 Time: 08:38
Sample: 3 60
Included observations: 58
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.705747 19.44092 0.087740 0.9304
D(X1,2) 0.000117 0.267229 0.000439 0.9997
D(X2,2) 0.053178 0.038714 1.373619 0.1756
D(X3,2) 1.68E-05 1.97E-05 0.853609 0.3973
D(X4,2) 0.283439 0.501044 0.565697 0.5741
RESID(-1) -0.666324 0.139359 -4.781337 0.0000
RESID(-2) -0.345516 0.133800 -2.582330 0.0127
R-squared 0.311808 Mean dependent var 5.88E-15
Adjusted R-squared 0.230844 S.D. dependent var 168.6267
S.E. of regression 147.8882 Akaike info criterion 12.94355
Sum squared resid 1115417. Schwarz criterion 13.19223
Log likelihood -368.3630 Hannan-Quinn criter. 13.04042
F-statistic 3.851205 Durbin-Watson stat 1.979348
Prob(F-statistic) 0.003039
112
Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas
Regresi ROA
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.839850 Prob. F(5,52) 0.5276
Obs*R-squared 4.333802 Prob. Chi-Square(5) 0.5024
Scaled explained SS 14.57135 Prob. Chi-Square(5) 0.0124
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 08/04/19 Time: 06:58
Sample: 3 60
Included observations: 58
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.020518 0.018587 1.103896 0.2747
D(LOGX1,2)^2 -2.846656 4.180591 -0.680922 0.4989
D(LOGX2,2)^2 -0.313477 0.607792 -0.515763 0.6082
D(LOGX3,2)^2 0.169687 1.273036 0.133293 0.8945
D(LOGX4,2)^2 0.008185 0.008052 1.016487 0.3141
D(LOGZ,2)^2 29.63487 19.04078 1.556389 0.1257
R-squared 0.074721 Mean dependent var 0.031019
Adjusted R-squared -0.014248 S.D. dependent var 0.090503
S.E. of regression 0.091146 Akaike info criterion -1.855017
Sum squared resid 0.431992 Schwarz criterion -1.641867
Log likelihood 59.79548 Hannan-Quinn criter. -1.771991
F-statistic 0.839850 Durbin-Watson stat 1.033992
Prob(F-statistic) 0.527638
113
Regresi FDR
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.123962 Prob. F(4,53) 0.9732
Obs*R-squared 0.537596 Prob. Chi-Square(4) 0.9697
Scaled explained SS 0.476140 Prob. Chi-Square(4) 0.9758
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 08/04/19 Time: 06:47
Sample: 3 60
Included observations: 58
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 31242.31 7999.921 3.905327 0.0003
D(X1,2)^2 -0.268306 0.769321 -0.348757 0.7287
D(X2,2)^2 -0.001504 0.004356 -0.345148 0.7313
D(X3,2)^2 4.89E-10 1.40E-09 0.349875 0.7278
D(X4,2)^2 -0.938132 1.655075 -0.566822 0.5732
R-squared 0.009269 Mean dependent var 27944.71
Adjusted R-squared -0.065503 S.D. dependent var 41056.58
S.E. of regression 42379.92 Akaike info criterion 24.22900
Sum squared resid 9.52E+10 Schwarz criterion 24.40662
Log likelihood -697.6410 Hannan-Quinn criter. 24.29819
F-statistic 0.123962 Durbin-Watson stat 1.942985
Prob(F-statistic) 0.973232
114
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dyah Wijayanti
Tempat & Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 28 Juni 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kemetiran Gudang Sakti 028/010 Ds. Sruwen
Kec. Tengaran Kab. Semarang
Status : Belum Menikah
No. HP Whatsapp : 085640388233
Email : [email protected]
Daftar Pendidikan Terakhir
1. RA Sruwen 01, lulus tahun 2003
2. MI Sruwen 01, lulus tahun 2009
3. SMP N 03 Tengaran, lulus tahun 2012
4. MAN Tengaran, lulus tahun 2015
5. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya