PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN FINANCING...
Transcript of PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN FINANCING...
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN
FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH DENGAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
( Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2012-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
RANI HIMMATUL ADZIMAH
NIM : 213-13-149
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN
FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH DENGAN NON
PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
( Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2012-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
RANI HIMMATUL ADZIMAH
NIM : 213-13-149
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Rani Himmatul Adzimah
NIM : 21313149
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul : PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN
FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH DENGAN NON PERFORMING
FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-
2016)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 September 2017
Pembimbing
Taufikur Rahman, M. SI
NIP. 19770506 200912 1007
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
ii
PENGESAHAN
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN FINANCING TO
DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH
DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
( Studi kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2016)
Disusun Oleh
RANI HIMMATUL ADZIMAH
NIM: 213 13 149
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 27 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Faqih Nabhan, SE., MM _____________________
Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, M.Si _____________________
Penguji I : Ari Setiawan, S.Pd., MM _____________________
Penguji II : Nur Huri Mustofa, M.Si _____________________
Salatiga, 27 September 2017
Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam,
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rani Himmatul Adzimah
Nim : 21313149
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul Skripsi : Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing
To Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Murabahah
dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel
Moderating (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2012-2016)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 15 September 2017
Rani Himmatul Adzimah
NIM. 213 13 149
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rani Himmatul Adzimah
NIM : 213 13 149
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Murabahah
dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating” benar
bebas dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya
bersedian menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Salatiga, 15 Sepember 2017
Yang membuat pernyataan
Rani Himmatul Adzimah
NIM. 213 13 149
v
MOTTO
“NOT ABOUT A RESULT, BUT HOW THE PROCESS”
(BUKAN TENTANG SEBUAH HASIL, MELAINKAN BAGAIMANA
PROSESNYA)
“DAN BAHWA MANUSIA HANYA MEMPEROLEH APA YANG
TELAH DIUSAHAKANNYA”
(QS: AN-NAJM 53:39)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tua saya Bapak Taufiq dan Ibu Muawanah yang telah membimbing,
mendidik, mencurahkan segala usaha dan do’anya dengan ikhlas serta kasih sayang
tanpa mengenal lelah dan bosan demi masa depan penulis.
Untuk kakak saya Arifah Nur Aini, adik saya Ahmad Abi Ridwan, dan keluarga serta
kerabat yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan bagi penulis.
Untuk Pembimbing Skripsi Bapak Taufikur Rahman M.Si yang selalu mengarahkan
dalam penulisan, dan Pembimbing Akademik Drs. Taufikul Mu’in, M.Ag.
Untuk sahabat-sahabat saya Neno, Hanifah, Asriyati, Elok, Dina, Ika, Nia, sahabat
smk dan yang lainnya.
Untuk sahabat-sahabat PS-S1 yang telah banyak memberikan masukan serta
motivasi.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, atas limpahan
rahmat, hidayah, taufiq dan inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Murabahah
dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating”
(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016).
Sholawat serta salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat yang telah menujukkan jalan
kebenaran dengan perantara agama Islam.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
viii
4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Taufiqul Mu’in, M.Ag selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan motivasi dan masukan selama penulis menjalani
perkuliahan di IAIN Salatiga.
6. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan
wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
7. Kedua orangtua saya (Bapak Taufiq dan Ibu Muawanah) beserta kakak
saya Arifah Nur Aini dan adik saya Ahmad Abi Ridwan yang telah
memberikan do’a, kasih sayang, semangat dan dukungan.
8. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2013 terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraannya selama kuliah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT
penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 15 September 2017
Penulis
ix
ABSTRAK
Adzimah, Rani Himmatul. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Murabahah
dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating
(Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016).
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan
Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.
Penelitian ini dilatar belakangi karena adanya persaingan antara bank
syariah dengan bank konvensional. Dimana dalam persaingan ini antara bank
syariah dan bank konvensional saling bersaing guna mendapatkan profit yang
diinginkan yang didapatkan dari pembiayaan yang diberikan. Dari beberapa jenis
pembiayaan, yang paling besar digunakan adalah pembiayaan murabahah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CAR dan FDR terhadap
pembiayaan murabahah dengan NPF sebagai variabel moderating studi kasus
pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengakses data rasio
keuangan masing-masing bank melalui website Otoritas Jasa Keuangan. Populasi
dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Data yang
diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu Eviews 7 dan SPSS
versi 21. Analisis ini meliputi uji stasioneritas, uji asumsi klasik, uji regresi dan
uji moderated regressieon analysis (MRA).
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel capital adecuacy ratio dan
financing to deposit ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
pembiayaan murabahah. Berdasarkan uji moderated regression analysis (MRA)
menunjukkan NPF mampu memoderasi pengaruh CAR terhadap pembiayaan
murabahah. Sedangkan NPF tidak mampu memoderasi pengaruh FDR terhadap
pembiayaan murabahah.
Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR),
Non Performing Financing (NPF) dan Pembiayaan Murabahah
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ i
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 8
BAB II ................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 10
A. Telaah Pustaka ............................................................................................. 10
B. Kerangka Teori ............................................................................................ 16
1. Perbankan Syariah .................................................................................. 16
2. Pembiayaan ............................................................................................. 17
3. Capital Adequacy Ratio (CAR) .............................................................. 21
4. Financing to Deposit Ratio (FDR) ......................................................... 22
5. Non Performing Financing (NPF) .......................................................... 23
xi
C. Kerangka Penelitian ..................................................................................... 25
D. Hipotesis ...................................................................................................... 26
BAB III.................................................................................................................. 31
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 31
1. Populasi ................................................................................................... 31
2. Sampel..................................................................................................... 32
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 33
1. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 33
2. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 33
E. Definisi Konsep Dan Operasional ............................................................... 33
1. Variabel Dependen.................................................................................. 34
2. Variabel Independen ............................................................................... 34
3. Variabel Moderating ............................................................................... 35
F. Metode analisis ............................................................................................ 36
1. Uji Stasioneritas ...................................................................................... 36
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 36
3. Uji Regresi .............................................................................................. 40
4. Uji MRA (Moderated Regression Analysis)........................................... 42
G. Alat Analisis ................................................................................................ 43
BAB IV ................................................................................................................. 44
ANALISIS DATA ................................................................................................. 44
A. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................... 44
B. Analisis Data ................................................................................................ 45
1. Uji Stasioneritas ...................................................................................... 45
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 46
3. Uji Regresi .............................................................................................. 50
4. Analisis MRA (Moderated Regression Analysis)................................... 57
xii
BAB V ................................................................................................................... 67
PENUTUP ............................................................................................................. 67
A. Kesimpulan .................................................................................................. 67
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 68
C. Saran ............................................................................................................ 68
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 70
LAMPIRAN .......................................................................................................... 73
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1. Temuan Research Gap .......................................................................... 4
Tabel 2. 1. Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 13
Tabel 2. 2. Hipotesis.............................................................................................. 30
Tabel 3. 1. Pengambilan Keputusan ada tidaknya Autokoretasi ........................... 38
Tabel 4. 1. Periode Laporan Keuangan ................................................................. 44
Tabel 4. 2. Hasil Uji Stasioneritas ......................................................................... 45
Tabel 4. 3. Hasil Uji Multikononieritas ................................................................ 46
Tabel 4. 4. Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 47
Tabel 4. 5. Hasil Uji Autokorelasi setelah perbaikan............................................ 48
Tabel 4. 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji White) ........................................... 48
Tabel 4. 7. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 49
Tabel 4. 8. Hasil Uji Linieritas (Uji LM) .............................................................. 50
Tabel 4. 9. Hasil Uji R2 ......................................................................................... 51
Tabel 4. 10. Hasil Uji F ......................................................................................... 51
Tabel 4. 11. Hasil Uji t .......................................................................................... 52
Tabel 4. 12. Hasil Uji MRA Persamaan 1 CAR ................................................... 57
Tabel 4. 13. Hasil Uji MRA Persamaan 2 CAR ................................................... 58
Tabel 4. 14. Hasil Uji MRA Persamaan 3 CAR ................................................... 59
Tabel 4. 15. Hasil Uji MRA Persamaan 1 FDR .................................................... 61
Tabel 4. 16. Hasil Uji MRA Persamaan 2 FDR .................................................... 62
Tabel 4. 17. Hasil Uji MRA Persamaan 3 FDR .................................................... 63
Tabel 4. 18. Hasil Penelitian ................................................................................. 66
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Kerangka Penelitian ........................................................................ 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari andilnya
perbankan atau lembaga keuangan dalam aktifitas kehidupan manusia.
Artinya produk dan jasa perbankan atau lembaga keuangan sejenisnya
sangat membantu serta memberi kemudahan dalam berbagai urusan.
Perbankan dan lembaga keuangan dipercaya dan dianggap sebagai salah
satu alternatif solusi dalam menyelesaikan masalah kebutuhan. Di
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, memiliki potensi
yang cukup besar untuk mengembankan industri perbankan terutama pada
perbankan syariah. Berdasarkan data Statistik Pernbankan Indonesia
hingga April 2017, jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) sebanyak
13 bank, Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 163 bank.
Dengan adanya Bank Syariah diharapkan dapat memberikan
sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui
pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh Bank Syariah.
Pembiayaan merupakan indikator utama untuk mengukur pertumbuhan
atau perkembangan pangsa pasar Pebankan Syariah. Selain itu pembiayaan
juga merupakan sumber utama penghasilan dari kegiatan operasional bank
2
karena pembiayaan merupakan aktivitas utama perbankan sehingga dapat
tercapainya fungsi bank sebagai media intermediasi.
Perkembangan pembiayaan Bank Syari’ah sendiri dapat di lihat
melalui Statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menunjukkan, total pembiayaan yang disalurkan Bank
Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) per Desember 2016
sebesar Rp 248,007 triliun, tumbuh 8,5% dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 212,996 triliun.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan pembiayaan
bank syariah terus menunjukkan peningkatan. Pembiayaan bank syariah
sendiri didominasi oleh pembiayaan murabahah yang hampir mencapai
lebih dari 50% dari total pembiayaan bank syariah yaitu sebesar Rp
139,536 triliun (www.ojk.go.id).
Pembiayaan pada Bank Syariah dilakukan dengan banyak jenis
akad. Namun, presentase yang banyak digunakan adalah akad
mudharabah, musyarakah, dan murabahah dibanding dengan akad yang
lainnya. Dan diantara ketiga pembiayaan tersebut, yang paling
mendominasi dalam Bank Umum Syariah yaitu pembiayaan murabahah
dengan presentase yang paling tinggi (republika.co.id). Hal ini
dikarenakan pembiayaan murabahah dinilai lebih mudah dan tidak
memerlukan analisa yang rumit serta menguntungkan baik dari pihak bank
maupun pihak nasabah. Dengan demikian, pembiayaan murabahah
3
merupakan produk yang sangat penting bagi perbankan syariah di
Indonesia.
Terdapat beberapa rasio keuangan yang mempengaruhi
pembiayaan murabahah, diantaranya yaitu Capital adequacy Ratio (CAR),
Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Perfoming Financing (NPF).
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah kepada nasabah, tentunya
harus disesuaikan dengan kecukupan dana (CAR) dari bank Syariah itu
sendiri. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau
dengan kata lain, bank menjadi tidak berfungsi sama sekali (Muhammad:
2011). Beberapa penelitian membahas pengaruh CAR terhadap
pembiayaan murabahah antara lain yang dilakukan oleh Kusnianingrum
dan Akhmad (2016) dan Wardiantika dan Kusumaningtias (2014)
menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
Hal ini berbeda dengan penelitian Fahrudin (2009), Lestari (2014) dan Ali
dan Miftahurrohman (2016) yang menunjukkan CAR berpengaruh negatif
terhadap pembiayaan murabahah.
Setelah dana yang menjadi modal bank Syariah terkumpul, maka
bank Syariah akan menyalurkan dana tersebut melalui pembiayaan. Hal ini
dilakukan agar Bank Syariah mendapatkan keuntungan. Dibalik
keuntungan yang didapatkan, pembiayaan yang disalurkan oleh Bank
Syariah juga dihadapkan pada pembiayaan bermasalah (Non Performing
Financing). Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi Bank Syariah itu
sendiri. Diantaranya adalah hilangnya kesempatan bank untuk
4
memperoleh keuntungan dari penyaluran pembiayaan tersebut. Dan untuk
mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya
kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan pembiayaan
yang telah diberikan kepada para debiturnya dapat dilihat dari Financing
to Deposit Ratio (FDR). Penelitian tentang pengaruh FDR yang dilakukan
oleh Prastanto (2013), Kusnianingrum dan Akhmad (2016), dan Rahman
et.al (2017) menunjukkan pengaruh FDR terhadap pembiayaan murabahah
adalah positif. Sedangkan Rimadhani dan Erza (2011) dan Katmas (2014)
menunjukkan hasil FDR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan
murabahah.
Menurut Data Statistik OJK pertumbuhan CAR pada Bank Umum
Syariah pada tahun 2016 meningkat 0,8% dari tahun sebelumnya. Pada
tahun 2016, CAR Bank Umum Syariah 15,95% dibanding tahun 2015
yang hanya 15,02%. Peda rasio FDR juga mengalami penurunan yaitu
pada tahun 2016 sebesar 85,99% sedangkan pada tahun sebelumnya
mencapai 88,03%. Sedangkan pada NPF Bank Umum Syariah membaik
yaitu pada tahun 2015 adalah 3,19% dan pada 2016 menjadi 2,17%.
Tabel 1.1
Temuan Research Gap
Gap Peneliti Temuan
Isu: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas Pembiayaan Murabahah
Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap Pembiayaan Murabahah
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh positif
terhadap Pembiayaan
Murabahah
Kusnianingrum dan
Akhmad (2016)
CAR yang tinggi akan membuat
pembiayaan murabahah yang
disalurkan semakin tinggi karena
bank memiliki penyediaan modal
yang tinggi untuk dapat menutup
kerugian dari adanya penyaluran
5
pembiayaan.
Wardiantika dan
Kusumaningtias (2014)
Hasil positif dikarenakan CAR yang
dimiliki oleh Bank umum syariah
pada tahun 2008-2012 berada antara
9,64% sampai dengan 18,14% artinya
dalam batas wajar sesuai ketentuan
yang diberikan oleh Bank Indonesia,
Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh negatif
terhadap Pembiayaan
Murabahah
Fahrudin (2009) CAR yang besar dapat membuat
profitabilitas perbankan lebih kecil,
karena semakin banyak dana yang
menganggur. Profitabilitas bank
mayoritas berasal dari jalur
pembiayaan. Oleh karena itu, CAR
yang tinggi bisa berpengaruh negatif
terhadap pembiayaan bank.
Lestari (2014) CAR berpengaruh negatif tehadap
pembiayaan murabahah karena
penggunaan data yang berasal dari
tujuh bank umum syariah, yang
diantaranya terdapat bank yang baru
beroperasi sehingga memungkinkan
perbedaan alokasi modal yang tidak
hanya berfokus untuk penyaluran
pembiayaan.
Ali dan Miftahurrohman
(2016)
Setiap kenaikan CAR bank umum
syariah menyebabkan penurunan
volume pembiayaan murabahah
perbankan syariah di Indonesia. Hasil
yang negatif ini menunjukan bahwa
secara karakter pihak manajemen
perbankan syariah di Indonesia
umumnya sangat berhati‐hati dalam
pengelolaan resiko yang ditimbulkan
dari aktiva.
Sumber: Kusnianingrum dan Akhmad (2016), Wardiantika dan Kusumaningtias (2014), Fahrudin
(2009), Lestari (2014), dan Ali dan Miftahurrohman (2016)
Berdasarkan uraian tersebut diatas, adanya research gap dan
ketidakpastian hasil dari penelitian yang sebelumnya, maka perlu
dilakukan penelitian lanjutan tentang rasio keuangan terhadap Pembiayaan
Murabahah. Penelitian ini perlu dilakukan kembali dengan menambahkan
Non Perfoming Financing (NPF) sebagai variabel moderating, sehingga
harapan hasil penelitian nantinya akan mempertegas dan memperkuat teori
yang ada. NPF sebagai variabel moderating pengaruh CAR dan FDR
6
terhadap pembiayaan murabahah, hal ini dikarenakan NPF yang tinggi
akan berdampak pada penurunan modal dan kesulitan likuiditas pada bank
sehingga akan mengurangi jumlah pembiayaan yang disalurkan
(Oktaviani: 2012).
Berdasarkan uraian latar belakang dan adanya research gap dari
penelitian-penelitian sebelumnya penulis termotivasi untuk meneliti lebih
dalam tentang pengaruh rasio keuangan terhadap pembiayaan dengan
judul “Pengaruh Ca pital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to
Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Murabahah dengan Non
Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating (Studi
Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2012-2016)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang,
maka pertanyaan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap
Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
2. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap
Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
3. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan Murabahah pada
Bank Umum Syariah di Indonesia?
7
4. Apakah Non Performing Financing (NPF) memoderasi pengaruh
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Murabahah
pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
2. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia.
3. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan
Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
4. Untuk menganalisis Non Performing Financing (NPF) memoderasi
pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan
Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan tentang pengaruh
variabel-variabel terhadap pembiayaan pada bank syariah yang diharapkan
dari penelitian ini adalah:
8
1. Bagi Bank Syariah
Dapat memberikan pengetahuan mengenai rasio-rasio keuangan yang
berpengaruh pada tingkat besarnya profitabilitas bank, sehingga dapat
dilakukan tindakan-tindakan yang lebih efisien dan efektif untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Bagi Kreditur
Dapat membantu kreditur dalam memutuskan untuk melakukan
pembiayaan dengan melihat rasio keuangan dan kinerja perusahaan
tersebut.
3. Bagi Investor
Memberi wawasan dalam penanaman dana pada perusahaan perbankan
dengan menilai rasio-rasio keuangan sehingga dapat mengambil
kebijakan investasi yang tepat.
4. Bagi Akademisi
Memberikan pengetahuan dan referensi tentang pengaruh rasio-rasio
keuangan pada tingkat besarnya pembiayaan yang dapat dilakukan
oleh perusahaan perbankan syariah untuk dapat diteliti lebih lanjut dan
sebagai pembelajaran manajemen keuangan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan dalam memahami
penelitian yang diuraikan penulis. Sistematika penulisan disusun secara
runtut yang terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut:
9
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi pendahuluan yang mencakup
latar belakang; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian
memberi gambaran objek yang akan menggunakan hasil penelitian dan
sistematika penulisan yang berisi urutan penulisan penelitian yang
dilakukan.
Bab II Landasan Teori. Bab ini berisi landasan teori yang
mencakup tinjauan pustaka sebagai ringkasan penelitian terdahulu dan
posisi penelitian terkini; kerangka teori yang menjelaskan bangunan teori
untuk menganalisis variabel penelitian; kerangka penelitian berupa model
hipotesis dalam bentuk gambar dan hipotesis yang menggambarkan posisi
variabel yang akan diteliti dan pengaruh antar variabel.
Bab III Metode Penelitian. Bab ini berisi metode penelitian yang
mencakup jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif-
kuantitatif;populasi dan sampel; data yang mencakup jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data dan skala pengukuran serta definisi konsep
dan operasional sampai teknik analisis data.
Bab IV Analisis Data. Bab ini berisi analisa penelitian yang
mencakup deskripsi objek penelitian dan analisa data yang telah didapat
dari data laporan keuangan.
Bab V Penutup. Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan
dari dan saran berupa tindakan yang seharusnya dilakukan untuk
penelitian selanjutnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Dalam melakukan pembiayaan, tentunya melihat kondisi internal
pada bank yang dapat dilihat dari beberapa rasio keuangan. Dalam
penelitian ini menggunakan rasio keuangan Capital Adequacy Ratio
(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing
Financing (NPF). Penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap
tingkat pembiayaan murabahah pada Bank Syariah telah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian ini antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Rimadhani dan
Erza (2011) tentang Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi
Pembiayaan Murabahah pada Bank Mandiri Syariah hasil penelitian
menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap penyaluran
pertumbuhan pembiayaan Murabahah. Penelitian ini didukung oleh
penelitian Edriana (2015) tentang Analisis Pengaruh NPF dan FDR
terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah di Indonesia dengan DPK
sebagai Variabel Mediasi yang menunjukkan hasil bahwa FDR tidak
berpengaruh terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastanto (2013)
tentang Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank
11
Umum Syariah di Indonesia hasil penelitian menunjukkan bahwa FDR
berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) melakukan penelitian
tentang Pengaruh DPK, CAR, NPF, dan SWBI terhadap Pembiayaan
Murabahah pada Bank Umum Syariah hasil penelitian menunjukkan
bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah pada
Bank Umum Syariah dan memiliki hubungan positif. Kusnianingrum dan
Riduwan (2016) dalam penelitian tentang Determinan Pembiayaan
Murabahah pada Bank Syariah Mandiri hasil penelitian menunjukkan
bahwa FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
Kenaikan FDR diikuti kenaikan pembiayaan murabahah pada Bank
Syariah Mandiri. Ini membuktikan bahwa bank dapat menyesuaikan
jumlah dana yang diterima dengan pembiayaan murabahah yang
disalurkan. CAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
Kenaikan CAR diikuti kenaikan pembiayaan murabahah pada Bank
Syariah Mandiri. Hal ini karena bank memiliki penyediaan modal yang
tinggi untuk menutup kerugian dari adanya penyaluran pembiayaan
murabahah.
Katmas (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh Eksternal
dan Internal terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah di
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR dan FDR
berpengaruh negatif terhadap volume pembiayaan perbankan syariah.
12
Penelitian ini didukung oleh penelitian Fahrudin (2009) yang
menunjukkan hasil CAR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan.
Lestari (2014) melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah di Indonesia
menunjukkan hasil bahwa variabel CAR berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan murabahah dan FDR berpengaruh positif terhadap
pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyatama dan Yuliadi
(2015) tentang Determinan Jumlah Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia
yang menunjukkan hasil CAR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan.
Ali dan Miftahurrohman (2016) “Determinan yang Mempengaruhi
Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia” hasil
penelitian menunjukkan bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia. Penelitian
oleh Rahman et.al (2017) Financing To Deposit Ratio terhadap
Pembiayaan Murabahah hasil penelitian menunjukkan bahwa FDR
memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Hasil dari
penelitian ini sejalan dengan penelitian Yanis dan Priyadi (2015) yang
memiliki hasil bahwa FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia.
Ganggarani dan Budiasih (2014) melakukan penelitian tentang
Pengaruh Capital Adecuacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio pada
Penyaluran Kredit dengan Non Performing Financing sebagai Variabel
13
Pemoderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL tidak mampu
memoderasi pengaruh antara CAR pada Penyaluran Kredit serta NPL
tidak mampu memoderasi pengaruh antaraFDR pada Penyaluran Kredit.
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No Peneliti Judul Variabel Hasil
Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan Murabahah
1. Wardiantika dan
Kusumaningtias (2014)
Jurnal Ilmu
Manajemen Vol.2 No.4
Oktober 2014 hal
1550-1561
Pengaruh DPK, CAR,
NPF, dan SWBI
terhadap Pembiayaan
Murabahah pada
Bank Umum Syariah
tahun 2008-2012
DPK, CAR,
NPF, SWBI,
dan
pembiayaan
murabahah
CAR tidak
berpengaruh terhadap
pembiayaan
murabahah pada Bank
Umum Syariah dan
memiliki hubungan
positif.
2. Kusnianingrum dan
Riduwan (2016) Jurnal
Ilmu dan Riset
Akuntansi Vol.5 No.1
Januari 2016
Determinan
Pembiayaan
Murabahah (Studi
pada Bank Syariah
Mandiri)
NPF, FDR,
DPK, CAR,
dan
pembiayaan
murabahah
CAR berpengaruh
positif terhadap
pembiayaan
murabahah.
3. Ali dan
Miftahurrohman (2016)
Jurnal Bisnis dan
Manajemen Vol.6 No.1
April 2016 hal 31-44
Determinan yang
Mempengaruhi
Pembiayaan
Murabahah pada
Perbankan Syariah di
Indonesia
DPK, NPF,
CAR, ROA,
BOPO, PDB,
dan
pembiayaan
murabahah
CAR berpengaruh
negatif terhadap
pembiayaan
murabahah pada
perbankan syariah di
Indonesia.
4. Fahruddin (2009)
Skripsi Universitas
Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Pengaruh Inflasi,
Capital Adequacy
Ratio, Credit Risk,
Dana Pihak Ketiga
dan Jaringan terhadap
Pembiayaan pada
Bank Umum Syariah
Inflasi, CAR,
credit risk,
DPK, jaringan
dan
pembiayaan
CAR berpengaruh
negatif terhadap
pembiayaan Bank
Umum Syariah
5. Kasman (2014)
Skripsi Universitas
Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta
Pengaruh Faktor
Eksternal dan Internal
terhadap Volume
Pembiayaan
Perbankan Syariah di
Indonesia
Inflasi, BI
rate, kurs,
CAR, NPF,
FDR, BOPO,
ECM dan
pembiayaan
CAR berpengaruh
negatif signifikan
terhadap volume
pembiayaan perbankan
syariah.
6. Dyatama dan Yuliadi
(2015) Jurnal Ekonomi
dan Studi
Pembangunan Vol. 16
No. 1 April 2016 hal
73-83
Determinan Jumlah
Pembiayaan Bank
Syariah di Indonesia
DPK, CAR,
ROA, SBIS,
NPF dan
pembiayaan
CAR tidak
berpengaruh terhadap
pembiayaan.
Pengaruh FDR terhadap Pembiayaan Murabahah
1. Rimadhani dan Erza
(2011) Media Ekonomi
Analisis Variabel-
Variabel yang
DPK, Margin
Keuntungan,
FDR tidak
berpengaruh signifikan
14
Vol.19 No.1 April 2011
hal 27-52
Mempengaruhi
Pembiayaan
Murabahah pada
Bank Syariah
Mandiri periode
2008-2011
NPF, FDR,
dan
pembiayaan
murabahah
terhadap pembiayaan
murabahah pada Bank
Syariah Mandiri.
2. Prastanto (2013)
Accounting Analysis
Journal Vol.2 No.1
Februari 2013
Faktor yang
Mempengaruhi
Pembiayaan
Murabahah pada
Bank Umum Syariah
di Indonesia
FDR, NPF,
DER, CAR,
ROE, dan
pembiayaan
murabahah
FDR berpengaruh
positif terhadap
pembiayaan
murabahah.
3. Yanis dan Priyadi
(2015) Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi Vol.4
No.8
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Pembiayaan
Murabahah pada
Perbankan Syariah di
Indonesia
DER, DPK,
FDR, CR,
ROA, dan
pembiayaan
murabahah
FDR berpengaruh
positif terhadap
pembiayaan
murabahah pada
perbankan syariah di
Indonesia.
4. Edriana W (2015)
JRKA Vol. 1 No. 1
Februari 2015 hal 14-
28
Analisis Pengaruh
NPF Dan FDR
terhadap Volume
Pembiayaan pada
Perbankan Syariah di
Indonesia dengan
DPK sebagai
Variabel Mediasi
NPF, FDR,
DPK dan
pembiayaan
FDR tidak
berpengaruh terhadap
pembiayaan Bank
Umum Syariah di
Indonesia
5. Kusnianingrum dan
Riduwan (2016) Jurnal
Ilmu dan Riset
Akuntansi Vol.5 No.1
Januari 2016
Determinan
Pembiayaan
Murabahah (Studi
pada Bank Syariah
Mandiri)
NPF, FDR,
DPK, CAR,
dan
pembiayaan
murabahah
FDR berpengaruh
positif terhadap
pembiayaan
murabahah.
6. Rahman et.al (2017) e-
Proceeding of
Management Vol.4
No.1 April 2017 hal
550-555
Pengaruh Jumlah
Dana Pihak Ketiga
dan Financing to
Deposit Ratio
terhadap Pembiayaan
Murabahah
DPK, FDR,
dan
pembiayan
murabahah
FDR berpengaruh
signifikan dengan arah
positif terhadap
pembiayaan
murabahah pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia.
7. Kasman (2014)
Skripsi Universitas
Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta
Pengaruh Faktor
Eksternal dan Internal
terhadap Volume
Pembiayaan
Perbankan Syariah di
Indonesia
Inflasi, BI
rate, kurs,
CAR, NPF,
FDR, BOPO,
ECM dan
pembiayaan
CAR berpengaruh
negatif signifikan
terhadap volume
pembiayaan perbankan
syariah.
NPF sebagai moderasi Pembiayaan
1. Ganggarani dan
Budiasih (2014) E-
Jurnal Akuntansi Vol.6
No.2 hal 319-339
Pengaruh CAR dan
LDR pada
Penyaluran Kredit
dengan NPL sebagai
Variabel Pemoderasi
CAR, LDR,
NPL, dan
penyaluran
kredit
NPL tidak mampu
memoderasi CAR dan
LDR terhadap
penyaluran kredit .
2. Utami dan Putra (2016)
E-Jurnal Akuntansi
Vol.15 No.3 Juni 2016
hal 2107-2133
Non Performing Loan
sebagai Pemoderasi
Pengaruh Kredit yang
Disalurkan pada
Profitbilitas
NPL, kredit
yang
disalurkan,
dan
profitabilitas
NPL memperlemah
pengaruh kredit yang
disalurkan pada
profitabilitas
perbankan.
15
3. Wahyuni (2016)
EBBANK Vol.7 No.1
Juni 2016
Pengaruh Volume
Pembiayaan Bagi
Hasil dan
Pembiayaan
Murabahah terhadap
Kinerja Keuangan
Bank Umum Syariah
dengan NPF sebagai
Variabel Moderasi
pembiayaan
bagi hasil,
murabahah,
ROA, dan
NPF
NPF mempunyai
pengaruh yang
signifikan dalam
memoderasi pengaruh
volume pembiayaan
murabahah terhadap
kinerja Bank Umum
Syariah
Sumber: Jurnal Penelitian terdahulu yang diolah 2017
Dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan dalam tabel 2.1,
peneliti menemukan adanya gap antara lain:
1. Dalam penelitian terdahulu yang peneliti review, masing-masing
penelitian memiliki hasil yang berbeda-beda sehingga peneliti ingin
membuktikan hasil penelitian yang lebih baik.
2. Berdasarkan penelitian sebelumnya, belum ada penelitian yang
meneliti tentang pengaruh CAR dan FDR terhadap pembiayaan
murabahah dengan NPF sebagai variabel moderating.
3. Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: Objek
penelitian yang mengacu kepada seluruh Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2012-2016, adanya variabel moderating yang ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen, dan teknik analisis yang digunakan adalah Moderated
Regretion Analysis (MRA).
16
B. Kerangka Teori
1. Perbankan Syariah
Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 pasal
1 ayat 2, menyatakan bahwa Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Sementara penjabaran Perbankan Syariah dalam UU No. 21 tahun
2008 pasal 1 ayat 1 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Selanjutnya pengertian Bank Syariah adalah Bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (Fahmi, 2014:31). Prinsip Syariah adalah
prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang
perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan pada Bab I
pasal 1 ayat 13 dijelaskan bahwa, Prinsip syariah adalah aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain
untuk menyimpan dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
17
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan
berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan
penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan
adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
2. Pembiayaan
Menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan pada Bab I
pasal 1 ayat 12 dijelaskan bahwa, Pembiayaan berdasarkan Prinsip
Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan adalah pendanaan
yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung
investasi yang direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.
Pembiayaan merupakan fungsi intermediasi bank, dimana
menyalurkan dana ke masyarakat berupa pembiayaan yang diperoleh
dari dana depositi masyarakat (Asiyah, 2014:4).
Fungsi pembiayaan menurut Binti Nur Asiyah (2014: 8) antara
lain: meningkatkan daya guna uang, meningkatkan daya guna barang,
meningkatkan peredaran uang, meningkatkan kegairahan berusaha,
18
stabilitas ekonomi, jembatan untuk meningkatkan pendapat nasional,
serta pembiayaan bank syariah berfungsi sebagai alat ekonomi
internasional. Adapun prinsip dasar pembiayaan pada Bank Syari’ah
adalah: mempertahankan nasabah (retain customer), meningkatkan
kualitas (repeat order), mendapatkan nasabah (acquisition), mitigasi
risiko (risk mitigation), dan optimalisasi pendapatan (return
optimalization) (Susilo, 2017:111).
Jenis pembiayaan sebagai berikut (Muhamad, 2016: 22):
a. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana
(shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk
melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai syari’ah, dengan
pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan
nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
b. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih
pemilik dana dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu
sesuai syari’ah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah
pihak berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian
kerugian berdasarkan proporsi modal masing-masing.
c. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga
perolehn barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para
19
pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga
perolehan kepada pembeli.
d. Pembiayaan Salam
Salam merupakan transaksi jual beli berang dengan cara
pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai
terlebih dahulu secara penuh.
e. Pembiayaan Istishna’
Sedangkan istishna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan
kesepakatan.
f. Pembiayaan Ijarah
Pembiayaan ijarah dapat dilakukan dengan dua pola, yaitu:
Pertama, Ijarah yang merupakan transaksi sewa menyewa atas
suatu barang dan/atau jasa antara pemilik objek sewa termasuk
kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk
mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan. Kedua,
Ijarah Muntahiya Bitamlik yaitu transaksi sewa menyewa antara
pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas
objek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik
objek sewa.
20
g. Pembiayaan Qardh
Qardh adalah transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan
dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok
pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.
h. Pembiayaan Multijasa
Pembiayaan multijasa adalah transaksi yang melibatkan dua akad,
yaitu akad ijarah dan kafalah. Kafalah adalah transaksi penjaminan
yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga atau
yang tertanggung (makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak
kedua (makful’anhu/ashil).
Diantara pembiayaan di atas, pembiayaan yang paling diminati
oleh masyarakat adalah pembiayaan murabahah. Murabahah adalah
perjanjian jual-beli antara bank dan nasabah dimana Bank Syariah
membeli barang yang diperlukan nasabah dan kemudian menjualnya
kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah
dengan margin/ keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan
nasabah. Perhitungan pembiayaan murabahah menurut PSAK 102
(2007) telah diatur penyajian pembiayaan murabahah dalam laporan
keuangan sebagai berikut; piutang murabahah disajikan sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah
dikurangi penyisihan kerugian piutang. Kemudian margin murabahah
tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah. Aplikasi
pembiayaan murabahah meliputi: pembiayaan investasi/ barang modal,
21
pembiayaan konsumtif, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan
ekspor.
3. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio atau sering disebut dengan rasio
kecukupan modal bank, yaitu bagaimana sebuah bank mampu
membiayai aktifitas kegiatannya dengan kepemilikan modal yang
dimiliknya. Atau dengan kata lain CAR adalah rasio kinerja bank
untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, seperti
kredit yang diberikan (Fahmi, 2014:181). Modal juga merupakan
faktor penentu utama kapasitas pinjaman sebuah bank dan ketersediaan
modal menentukan tingkat maksimum aset (Greuning, 2011:105).
Menurut peraturan BI No. 3/21/PBI/2001, bank wajib menyediakan
modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko
yang dinyatakan CAR (Wadiantika, 2014). Tingkat kecukupan modal
dapat diukur dengan cara (Muhammad, 2002:214):
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk
menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian
bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Berdasarkan
ketentuan yang dibuat Bank Indonesia dalam rangka tata cara
penilaian tingkat kesehatan bank, terdapat ketentuan bahwa modal
22
bank terdiri atas modal pelengkap (Dendawijaya, 2009:121). Dalam
memberikan pembiayaan suatu bank tentunya melihat dari kecukupan
modal yang dimiliki oleh bank tersebut. CAR memiliki pengaruh
positif terhadap pembiayaan murabahah (Kusnianingrum, 2016). Hal
ini karena bank memiliki penyediaan modal yang tinggi untuk
menutup kerugian dari adanya penyaluran pembiayaan murabahah.
4. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing to Deposit Ratio adalah risiko antara besarnya
seluruh volume pembiayaan yang disalurkan oleh bank dan jumlah
penerimaan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (Dendawijaya,
2005:59). FDR dianggap sebagai tolak ukur untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan
dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya (Dendawijaya, 2005:116).
Likuiditas merupakan kemampuan bank untuk mendanai peningkatan
aset dan memenuhi kewajiban yang muncul, tanpa mengakibatkan
kerugian besar (Greuning, 2011:163).
Ketentuan Bank Indonesia tentang FDR yaitu perhitungan
rasio 80% hingga dibawah 110%. Pentingnya menjaga nilai FDR
dalam batas normal dikarenakan FDR mencerminkan kelikuidan dari
suatu bank. Jika FDR berada jauh di bawah batas normal, artinya bank
memelihara kas terlalu banyak, sehingga dapat mengakibatkan
peningkatan biaya pemeliharaan kas. Jika FDR berada jauh di atas
23
batas normal berarti bank harus mengeluarkan biaya yang semakin
besar terkait dengan pembiayaan yang disalurkan
FDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank syariah
dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank
syariah yang bersangkutan. Tingkat intermediasi bank syariah dapat
dilihat dari besarnya FDR bagi bank syariah (Suhartatik, 2013). Suatu
bank dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat
memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua
deposannya, serta dapat memenuhi semua permintaan pembiayaan
yang diajukan tanpa terjadi penangguhan (Rimadhani, 2011).
5. Non Performing Financing (NPF)
Perkembangan pemberian kredit yang paling tidak
menggembirakan bagi pihak bank adalah apabila kredit yang
diberikannya ternyata menjadi kredit bermasalah (Dendawijaya,
2005:81). Kredit bermasalah sering juga disebut Non Performing
Financing (NPF), yaitu rasio antara pembiayaan yang bermasalah
dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah
(Mutamimah, 2012). Besarnya yang diperbolehkan Bank Indonesia
adalah maksimal 5%, jika melebihi maka akan mempengaruhi
penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan. Wangsawidjaja
mengatakan dalam Asnaini (2014), ada 2 faktor yang menyebabkan
pembiayaan bermasalah, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal dapat diketahui menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR)
24
dan Financing Deposit Ratio (FDR), sedangkan faktor ekternal dapat
menggunakan Gross Domestic Product (GDP), Inflasi, dan Sertifikat
Bank Indonesia Syariah (SBIS).
NPF pada bank syariah dapat diukur dari kolektibilitasnya,
yang merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga
pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang
ditanamkan dalam surat-surat berharga (Poetry, 2011). Kolektibitas
kredit berdasarkan ketentuan yang dibuat Bank Indonesia yaitu: kredit
lancar, kredit dengan perhatian khusus, kredit kurang lancar, kredit
diragukan, dan kredit macet (Dendawijaya, 2005:82). Dalam
mengatasi timbulnya kredit bermasalah pihak bank dapat melakukan
beberapa tindakan penyelamatan sebagai berikut:
1. rescheduling (penjadwalan kembali)
2. reconditioning
3. restructuring
4. kombinasi 3R
5. eksekusi
NPF merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukkan
kerugian akibat risiko pembiayaan. Semakin besar NPF menunjukkan
bahwa semakin tinggi pembiayaan bermasalah. NPF berpengaruh
terhadap pembiayaan murabahah, yang artinya semakin besar tingkat
NPF suatu bank dapat mengakibatkan penurunan penyaluran
25
pembiayaan murabahah pada bank. Hal ini membuat bank akan lebih
berhati-hati dengan mengurangi pembiayaan.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/29/DPbs
tanggal 7 Desember 2007, NPF dihitung dengan membandingkan
jumlah pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang
dimiliki oleh bank.
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian yang dapat disusun dari kajian teoritis
mengenai pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen dan pengaruh antara masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen yang di perkuat/perlemah dengan
variabel moderating.
Gambar 2.1
Sumber: konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini
Dari gambar 2.1 persamaan matematisnya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = a + b1X1 + b3Z + b4(X1*Z) + e
Y = a + b2X2 + b3Z + b5(X2*Z) + e
Pembiayaan Murabahah (Y)
FDR (X2)
NPF (Z)
CAR (X1)
26
Keterangan:
Y = Pembiayaan Murabahah
a = Konstanta
b1-b5 = Koefisien Regresi
X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
X2 = Financing to Deposit Ratio (FDR)
Z = Non Performing Financing (NPF)
e = Error
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang akan
diteliti, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Wirartha,
2006: 214). Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan kesimpulan
teoritis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan. Hipotesis merupakan
jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan
Murabahah
Modal merupakan aspek yang paling penting bagi perusahaan
perbankan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat. Capital
Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari
27
dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari
sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman
(utang), dan lain-lain (Dendawijaya, 2009: 121). Semakin tinggi
tingkat kecukupan modal suatu bank maka pembiayaan yang akan
diberikan akan tinggi pula. Semakin tinggi CAR maka semakin besar
pula sumber finansial yang dapat digunakan untuk keperluan
pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang
diakibatkan oleh pembiayaan (Wardiantika, 2014). Hal ini didukung
dengan penelitian Kusnianingrum dan Riduwan (2016) yang
menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan
murabahah.
Dari uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
H1 = CAR (Capital Adequecy Ratio) berpengaruh positif
signifikan Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum
Syariah
2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
Pembiayaan Murabahah
Rasio FDR memberikan pengaruh signifikan terhadap
pembiayaan murabahah dimana semakin tinggi rasio tersebut, maka
jumlah pembiayaan murabahah pada suatu bank akan semakin
tinggi. Jika FDR tinggi, maka pembiayaan yang akan diberikan akan
tinggi pula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR berpengaruh
28
positif terhadap pembiayaan murabahah (Rahman et.al, 2017).
Kusnianingrum (2016) dalam penelitiannya menunjukkan
peningkatan FDR akan berdampak pada peningkatan pembiayaan
murabahah. Penelitian yang dilakukan Prastanto (2013) mengenai
pengaruh FDR (Financing to Deposit Ratio) terhadap Pembiayaan
Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hasilnya adalah
FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
Dari uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
H2 = FDR (Financing to Deposit Ratio) berpengaruh positif
signifikan Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum
Syariah
3. Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderasi
Penelitian ini menggunakan jenis variabel moderasi yang
dapat memperlemah atau memperkuat variabel bebas dalam
mempengaruhi variabel dependen. NPF merupakan persentase dari
pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang disalurkan
Bank Umum Syariah. Jumlah NPF akan berpengaruh terhadap
penyaluran pembiayaan bank syariah. Diduga NPF yang tinggi akan
berdampak pada penurunan pertumbuhan modal dan kesulitan
likuiditas pada bank, sehingga akan mengurangi jumlah pembiayaan
yang disalurkan (Oktaviani, 2012).
29
a. NPF memoderasi CAR terhadap Pembiayaan Murabahah
NPF dapat mempengaruhi pertumbuhan modal bank
sehingga bank harus menyediakan pencadangan yang lebih
besar untuk menutupi pembiayaan bermasalah. NPF
berpengaruh negatif terhadap CAR yang berarti bahwa semakin
tinggi pembiayaan bermasalah akan menyebabkan modal bank
yang dialokasikan untuk pencadangan yang lebih besar untuk
pembiayaan bermasalah (Ganggarani dan Budiasih, 2014). Hal
ini tentunya NPF berpengaruh terhadap CAR yang juga akan
berdampak pada penyaluran pembiayaan murabahah pada bank
syariah. Dengan CAR yang tinggi maka pembiayaan yang akan
diberikan akan naik, namun saat dimoderasi dengan NPF
pembiayaan akan menurun atau dengan kata lain NPF
memperlemah pengaruh CAR terhadap pembiayaan murabahah.
H3 = NPF memoderasi pengaruh CAR (Capital Adequecy
Ratio) terhadap Pembiayaan Murabahah pada
Bank Umum Syariah
b. NPF memoderasi FDR terhadap Pembiayaan Murabahah
NPF dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah
dalam penyaluran pembiayaan, dimana NPF yang meningkat
akan meningkatkan risiko pembiayaan. Dampak risiko kredit
terhadap risiko likuiditas dapat terlihat dalam hal kemampuan
bank untuk memenuhi kewajibannya menurun, seperti
30
membayar tabungan pada saat ditarik oleh nasabah atau
membayar deposito yang jatuh tempo. Apabila pembiayaan
yang disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah, maka
bank akan mengalami kesulitan untuk mengembalikan dana
yang dititipkan oleh masyarakat (Ganggarani dan Budiasih,
2014). Dengan optimalnya likuiditas suatu bank maka
pembiayaan yang disalurkan semakin besar, akan tetapi tingkat
pembiayaan bermasalah bank yang tinggi mengakibatkan
buruknya kualitas pembiayaan. Artinya NPF memperlemah
pengaruh FDR terhadap pembiayaan murabahah.
H4 = NPF memoderasi pengaruh FDR (Financing to Deposit
Ratio) terhadap Pembiayaan Murabahah pada
Bank Umum Syariah
Tabel 2.2
Hipotesis
No. Hipotesis
H1 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah pada
Bank Umum Syariah.
H2 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah pada
Bank Umum Syariah.
H3 NPF memoderasi pengaruh CAR terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank
Umum Syariah
H4 NPF memoderasi pengaruh FDR terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank
Umum Syariah
Sumber: Wardiantika (2014), Kusnianingrum (2016), Prastanto (2013), Ganggarani
dan Budiasih (2014).
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah pengukuran data kuantitatif secara
objektif dan statistik melalui perhitungan secara ilmiah berasal dari sampel
orang atau orang-orang yang diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan
tentang hal yang disurvei dan bertujuan menguji hipotesis (Wijaya, 2013:6).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Karena penelitian ini menggunakan data sekunder, maka tidak ada
lokasi penelitian. Penelitian mengambil data di website masing-masing
perusahaan perbankan syariah yang digunakan sebagai sampel penelitian.
Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juni sampai Agustus 2017 dengan
meneliti laporan keuangan Bank Umum Syariah selama lima tahun periode
yaitu tahun 2014 sampai tahun 2016. Waktu penelitian mulai bulan Juni
sampai dengan September 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sebagian seluruh kumpulan (orang, kejadian,
produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan,
populasi bisa disebut sebagai totalitas subjek penelitian (Wijaya, 2013:27).
32
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di
Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia mulai tahun 2012-2016.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari suatu subjek atau objek yang mewakili
populasi. Untuk pengambilan sampel agar menggambarkan keadaan
populasi yang sebenarnya, diperlukan metode pengumpulan sampel yang
tepat. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling.
Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
atau kriteria tertentu. Dalam penelitian ini kriteria sampel sebagai berikut:
a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Indonesia dan Bank
menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun, yaitu tahun 2012–
2016
b. Bank Umum Syariah yang menyertakan informasi rasio-rasio
keuangan dalam laporan yang dipublikasikan.
Sampel dari penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di
Indonesia (11 bank) yang meliputi BNI Syariah, Bank Panin Syariah,
Bank Syariah Mandiri, BJB Syariah, BCA Syariah, bank Bukopin Syariah,
Maybank Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Victoria, Bank Mega
Syariah dan BRI Syariah.
33
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang
menerbitkan dan bersifat siap pakai serta mampu memberikan informasi
dalam pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut. Data
sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yang di dapat melalui
artikel-artikel yang ada baik itu dari jurnal, buku maupun Laporan
Keuangan Publikasi Tahunan yang diterbitkan oleh Bank Umum Syariah
dalam website resmi Bank Indonesia dan website resmi masing-masing
bank. Periodesasi data menggunakan data Laporan Keuangan Tahunan
Bank Umum Syariah yang dipublikasikan selama tahun 2012-2016.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan
data melalui observasi tidak langsung, yaitu dengan mengumpulkan
dokumen-dokumen laporan keuangan tahunan dari Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2012-2016. Studi kepustakaan yaitu dari data dan
informasi yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya
seperti skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain.
E. Definisi Konsep Dan Operasional
Definisi Operasional variabel adalah segala sesuatu yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang data penelitian
34
tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berusaha
mencari hubungan antara variable independen terhadap variable dependen.
Dalam penelitian ini terdapat tambahan variable mediasi yang digunakan
untuk mengetahui hubungan secara langsung maupun tidak langsung terhadap
variable independen dan variable dependen.
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu
pembiayaan murabahah. Menurut Kusnianingrum (2016), pembiayaan
murabahah merupakan transaksi jual beli antara penjual (bank) dengan
pembeli (nasabah) dalam hal ini penjual menyebutkan harga asli dan
tambahan keuntungan (margin) yang telah disepakati antara kedua
belah pihak. Persentase pembiayaan murabahah dihitung dengan
membandingkan antara jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan
dengan jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank. Maka dapat
ditulis rumus sebagai berikut:
2. Variabel Independen
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen, yaitu:
35
a. CAR (Capital Adequency Ratio)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana
masyarakat, pinjaman, dan lain-lain (Dendawijaya, 2005:121). CAR
pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
b. FDR (Financing to Deposit Ratio)
Financing To Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio
pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang menggambarkan sejauh
mana simpanan digunakan untuk pemberian pembiayaan yang biasa
digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perbankan syariah
dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan
jumlah deposit yang dimiliki (Novianti et.al, 2015). FDR pada
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
3. Variabel Moderating
Dalam penelitian ini menggunaan variabel moderating NPF
(Non Performing Financing). Non Performing Financing (NPF)
36
merupakan rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total
pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, berdasarkan kriteria
yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk
dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet
(Wardiantika, 2014). NPF pada penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
F. Metode analisis
1. Uji Stasioneritas
Dalam penelitian ini menggunakan data sekuder, maka perlu
dilakukan uji stasioner. Sebuah data dikatakan stasioner jika memenuhi
asumsi bahwa rata-rata dan variansinya konstan sepanjang waktu serta
kovarian antar dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan antara
dua periode tersebut. Pengambilan keputusan pada uji stasioner adalah jika
nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka data tersebut bersifat stasioner
(Winarno, 2015:11.5-11.6). uji yanag digunakan adalah uji Unit Root
dengan uji Augmented-Dickey-Fuller (ADF).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan atas model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan tahapan yang
penting dilakukan dalam proses regresi. Pelanggaran yang terjadi terhadap
asumsi klasik menandakan bahwa model regresi yang telah diperoleh
37
kurang valid. Menurut Imam Ghozali (2013: 105) uji asumsi klasik terdiri
dari:
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Dan model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen (Ghozali, 2013:105). Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat
dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variable independen manakah
yang dijelaskan oleh variable independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadai variable dependen
(terikat) dan diregres terhadap variable independen lainnya. Nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Adanya multikolonieritas adalah jika nilai Tolerance ≤
0.10 atau besar nilai VIF ≥ 10.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumya) (Ghozali, 2013:110). Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepenjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Atau dapat terjadi apabila suatu keadaan dimana variabel
38
gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel
pengganggu pada periode lain. untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi dapat menggunakan metode uji Durbin-Watson (DW
test).
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresidan tidak ada variabel laagi
di antara variabel independen.
Tabel 3.1
Pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi
Jika Keterangan
0 < d < dl terjadi autokorelasi positif
dl ≤ d ≤ du tidak dapat disimpulkan
4 – dl < d < 4 ada korelasi negatif
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl tidak dapat disimpulkan
du < d < 4 – du tidak ada autokorelasi positif maupun negatif
Sumber: Ghozali, 2013:111
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013: 139).
Model rgresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat menggunakan metode uji White, yaitu
meregres residual kuadrat (U2t) dengan variabel independen,
variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel
39
independen. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung
adanya heteroskedastisitas.
Pengambilan keputusan didapatkan dari nilai R2 untuk
menghitung c2, dimana c
2 = n x R
2. Jika nilai c
2 hitung < c
2 tabel
maka dapat disimpulkan tidak adanya heteroskedastisitas (Ghozali,
2013: 143)
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2013: 160). Dalam penelitian ini pada pengujan hipotesis
pertama dan kedua metode yang digunakan adalah analisa statistik,
uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Karena uji inilah yang dirasa dapat
memenuhi normalitas yaitu uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Untuk
penilaian uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) apabila nilai variabel
peneltian lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi secara
normal, sebaliknya jika lebih dari 0,05 maka data berdistribusi secara
normal.
e. Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang
digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier,
kuadrat atau kubik (Ghozali, 2013:166). Dengan uji linieritas akan
40
diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat
atau kubik.
Uji yang digunakan adalah uji Lagrange Multiplier (LM)
dengan tujuan untuk mendapatkan nilai c2 hitung atau (n x R2). Jika
nilai c2 hitung < c2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa model
yang benar adalah model linier (Ghozali, 2013: 170).
3. Uji Regresi
Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi rata-rata nilai
variabel dependen berdasarkan nilai variabel dependen yang
diketahui. Analisis regresi berganda adalah analisis yang berguna
untuk meramalkan nilai variabel dependen apabila variabel
independen minimal dua atau lebih. Analisis regresi berganda adalah
suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel independen
atau lebih terhadap variabel dependen untuk membuktikan ada atau
tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel
inndependen atau lebih dengan variabel dependen.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi terdapat di 0 < R² < 1, dimana nilai R² yang
kecil berarti menunjukkan kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Variabel independen dianggap memberikan informasi
41
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen apabila
nilai R² mendekati satu. Sehingga jika R² = 0 maka diantara
variabel independen dan variabel dependen tidak mempunyai
hubungan, sedangkan jika R² = 1 maka diantara variabel
independen dan variabel dependen terdapat suatu hubungan yang
kuat.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
yaitu bias (kesalahan) terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan kedalam model. Oleh karena itu dianjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana
model regresi terbaik. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2013: 98). Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut:
1) Jika Fhitung < Ftabel, dan probabilitas signifikan > 0.05,
H0 diterima dan H1 ditolak
2) Jika Fhitung> Ftabel, dan probabilitas signifikan < 0.05, H0
ditolak dan H1 diterima
42
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
Pengujian ini dilakukan dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut:
1) Jika thitung< ttabel, dan probabilitas sinifikan > 0.05, H0
diterima dan H1 ditolak
2) Jika thitung> ttabel, dan probabilitas sinifikan < 0.05, H0
ditolak dan H1 diterima
4. Uji MRA (Moderated Regression Analysis)
Dalam penelitian ini menggunakan variabel moderating.
Variabel moderating adalah variabel independen yang akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 223). Salah satu
cara untuk menguji regresi dengan variabel moderating yaitu dengan
menggunakan uji interaksi. Uji Interaksi (Moderated Regression
Analysis/ MRA) yaitu aplikasi dari regresi linear berganda dimana
dalam persamaannya mengandung unsur interaksi (perkalian dua/lebih
variabel independen). Moderated Regression Analysis menggunakan
pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sample dan
memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator.
43
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = a + b1X1 + b3Z + b4(X1*Z) + e
Y = a + b2X2 + b3Z + b5(X2*Z) + e
Keterangan:
Y = Pembiayaan Murabahah
a = Konstanta
b1-b5 = Koefisien Regresi
X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
X2 = Financing to Deposit Ratio (FDR)
Z = Non Performing Financing (NPF)
e = Error
Pengambilan keputusan dalam uji MRA dapat dilihat dari nilai
signifikansi, jika nilai signifikansi < 0.05 maka dapat disimpulkan
bahwa variabel tersebut merupakan variabel moderator.
G. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS
Statistic 21 dan Eviews7 merupakan sebuah program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat
dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para
pengambilan keputusan.
44
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian ini berupa Bank Umum Syariah di Indonesia yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan mulai tahun 2012 dan masih
beroperasi sampai saat ini. Objek dalam penelitian ini terdiri dari 11
(sebelas) Bannk Umum Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat
Indonesia, Bank Victoria Syariah, BRI Syariah, BJB Syariah, BNI
Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah,
Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah, dan Maybank Syariah Indonesia.
Sementara itu, untuk periode laporan keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini akan dijabarkan pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Periode Laporan Keuangan
CAR FDR NPF MURABAHAH
Mean 18.36873 96.40309 8.475455 7456.964
Median 17.00000 92.89000 3.890000 2217.000
Maximum 43.99000 197.7000 63.89000 36198.00
Minimum 2.490000 46.08000 0.100000 237.0000
Std. Dev. 8.014195 21.30197 14.96795 9908.525
Skewness 0.964575 2.608488 2.817413 1.667768
Kurtosis 4.367736 12.70852 9.533385 4.792923
Jarque-Bera 12.81573 278.3738 170.5834 32.86334
Probability 0.001649 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 1010.280 5302.170 466.1500 410133.0
Sum Sq. Dev. 3468.275 24503.80 12098.14 5.30E+09
Observations 55 55 55 55
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
45
Dalam penelitian ini variabel independen adalah CAR dan FDR
yang rata-rata rasionya adalah 18,37% dan 96,40%, variabel dependen
adalah pembiayaan murabahah yang rata-rata volume adalah Rp 7.457,-
miliar. NPF sebagai variabel moderating dengan rata-rata rasio 8,47%.
Laporan keuangan yang akan diuji dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan tahunan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Periode
masing-masing Bank Umum Syariah yang digunakan adalah 5 periode
laporan keuangan tahunan. Sehingga jika Bank Umum Syariah yang
digunakan dalam penelitian ini ada 11 bank, maka jumlah periode laporan
keuangan yang digunakan sebanyak 55 periode.
B. Analisis Data
Hasil analisis data pada penelitian ini yang berupa uji regresi, uji
asumsi klasik, dan analisis MRA adalah sebagai berikut:
1. Uji Stasioneritas
Dalam uji stasioneritas, uji yang digunakan adalah uji Unit
Root dengan uji Augment-Dickey-Fuller (ADF). Hasil uji stasioneritas
untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Stasioneritas
No Variabel Probability Unit Root
Test
1 X1 – CAR 0.0440
2 X2 – FDR 0.0064
3 Y – Pembiayaan Murabahah 0.0065
4 Z – NPF 0.0201
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
46
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel
dependen, variabel independen, dan variabel moderasi memenuhi
ketentuan uji stasioneritas yaitu memiliki nilai probabilitas kurang dari
0.05.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013: 105). Hasil
uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 32910,881 7089,040
CAR -52398,143 15529,156 -,429 ,923 1,083
FDR -16255,903 5854,269 -,353 ,923 1,083
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang
sama. Tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.
47
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Multikolonieritas
antarvariabel independen dalam model regresi.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pangganggu pada periode t-1
(sebelumnya) (Ghozali, 2015:110). Model regresi yang baik
adalah bebas dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat
pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,474a ,225 ,195 8804,764 ,485
a. Predictors: (Constant), FDR, CAR
b. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, nilai DW sebesar 0.485 akan
dibandingkan denagn nilai DWtabel sebesar 1.490 dan nilai du
1.641 (sig 0.05, n = 55, k = 2). Setelah nilai DW 0.485 dibanding
dengan nilai DWtabel, maka nilai d berada pada rentang 0 < d < dl,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi terdapat
autokorelasi positif. Setelah melakukan perbaikan dengan cara
variabel di Lag kan (Ghozali, 2013: 130) diperoleh hasil pada
tabel 4.5 berikut:
48
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi setelah Perbaikan
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,752a ,566 ,558 5683,26642 1,854
a. Predictors: (Constant), Unstandardized Residual
b. Dependent Variable: Ut_1
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan hasil tabel di atas, nilai DW sebesar 1.854
dimana DW diatas nilai du 1.641 dan dibawah 4 – du 2.51.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam
model regresi.
c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi kesamaan variansi dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali 2013: 139). Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji White dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji White
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,474a ,225 ,195 8804,764
a. Predictors: (Constant), FDR, CAR
b. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
49
Berdasarkan tabel di atas, nilai hitung Chi-Square sebesar
55 x R2 = 55 x 0.225 = 12.375 dengan nilai tabel Chi-Square
63.1671. Nilai c2 hitung < c
2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu, atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2013: 160). Untuk menguji normalitas dapat
meggunakan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat ppada tabel 4.7
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 55
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 8568,50222362
Most Extreme Differences
Absolute ,121
Positive ,121
Negative -,119
Kolmogorov-Smirnov Z ,896
Asymp. Sig. (2-tailed) ,398
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan hasil tabel di atas, besarnya nilai K-S adalah
0.896 dan signifikansi 0.398 lebih dari 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
50
e. Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2013: 166).
Hasil uji linieritas dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier
(LM) dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji LM
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,742a ,551 ,543 5842,45707272
a. Predictors: (Constant), LMLINIER
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, nilai c2 hitung sebesar n x R
2 =
55 x 0.551 = 30.305 dengan nilai c2
tabel 63.1671. Nilai c2
hitung
< c2
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa model yang benar
adalah model liniear.
3. Uji Regresi
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013: 97). Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat
pada tabel 4.9 berikut:
51
Tabel 4.9
Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,474a ,225 ,195 8804,764
a. Predictors: (Constant), FDR, CAR
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan pada tabel di atas, besarnya adjusted R2 adalah
0.195, hal ini berarti 19,5% variabel dependen dipengaruhi oleh
variabel independen dalam model. Sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statisti F)
Uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2013: 98). Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1167303183,980 2 583651591,990 7,529 ,001b
Residual 4031240878,129 52 77523863,041
Total 5198544062,109 54
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
b. Predictors: (Constant), FDR, CAR
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, nilai Fhitung sebesar 7.529 dengan
nilai signifikansi 0.001 dan nilai Ftabel adalah 3.18. Nilai Fhitung >
Ftabel dan nilai signifikansi < 0.05, maka dapat disimpulka bahwa
52
secara bersama-sama variabel CAR dan FDR berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan murabahah.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Hasil uji t dapat dilihat
pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 32910,881 7089,040 4,643 ,000
CAR -52398,143 15529,156 -,429 -3,374 ,001
FDR -16255,903 5854,269 -,353 -2,777 ,008
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan regresi adalah:
Pembiayaan Murabahah = 32910.881 -52398.143 CAR -
16255.903 FDR
Keterangan:
1) Konstanta 32910.881 menyatakan bahwa jika rata-rata
variabel independen konstan, maka rata-rata tingkat
pembiayaan murabahah akan naik sebesar 32910.881 satuan.
2) Koefisien regresi CAR sebesar -52398.143 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu kesatuan rasio CAR akan
53
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
52398.143 satuan.
3) Koefisien regresi FDR sebesar -16255.903 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio FDR akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
16255.903 satuan.
Berdasarkan uji asumsi klasik dan uji regresi, secara
keseluruhan regresi utama telah terpenuhi. Hasil uji hipotesis
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.11, maka dapat
disimpulkan:
1) Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan Murabahah
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel CAR berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah dengan
nilai koefisien sebesar -52398.143 dan signifikansi 0.001,
sehingga dapat disimpulkan penelitian ini menolak H1 yang
menyatakan bahwa variabel CAR berpengeruh positif dan
signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Artinya, setiap
kenaikan rasio CAR maka akan menyebabkan penurunan
tingkat pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia.
Hasil yang negatif menunjukkan bahwa secara karakter
pihak manajemen perbankan syariah di Indonesia umumnya
sangat berhati-hati dalam pengelolaan risiko yang ditimbulkan
54
dari aktiva. Pada dasarnya dengan terpenuhi kecukupan modal
(CAR) oleh bank, maka bank diharapkan dapat menyalurkan
pembiayaan dengan baik. Dengan pembiayaan tersebut maka
bank akan memperoleh laba dan meningkatkan kinerja
keuanganya, namun hal tersebut tidak terjadi.
CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh aktiva yang mengandung risiko (salah satuya adalah
pembiayaan dan pembiayaan yang disalurkan) ikut dibiayai
dari dana modal sendiri. Artinya ketika bank mengalokasikan
modalnya lebih banyak untuk melindung aktiva yang
mengandung risiko maka porsi untuk pembiayaan menurun,
dan sebaliknya ketika cadangan untuk ATMR nya tidak terlalu
banyak maka porsi yang digunakan pembiayaan akan banyak.
Hal ini memungkinkan perbedaaan alokasi yang tidak hanya
berfokus untuk penyaluran pembiayaan.
Hasil penelitian negatif juga dapat dilihat langsung dari
data keuangan pada tahun 2015 dan tahun 2016 yang tidak
stabil. Khususnya pada Bank Muamalat Indonesia, Maybank
Syariah Indonesia dan Bank Victoria Syariah yang
menunjukkan saat nilai CAR naik pembiayaan murabahah
tidak naik atau menurun. Dan pada Bank Panin Syariah, Bank
BJB Syariah dan Bank BNI Syariah yang menunjukkan nilai
55
CAR yang turun tetapi pada pembiayaan murabahahnya
meningkat atau naik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ali dan Miftahurrohman (2016) yang
menunjukkan hasil bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia.
Dan didukung penelitian Dyatama dan Yuliadi (2015) yang
menunjukkan hasil bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan. Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian
ini adalah Fahruddin (2009), Kamtas (2014) dan Lestari
(2014).
2) Pengaruh FDR terhadap Pembiayaan Murabahah
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel FDR berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah dengan
nilai koefisien sebesar -16255.903 dan signifikansi 0.008,
sehingga dapat disimpulkan penelitian ini menolak H2 yang
menyatakan bahwa variabel FDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Dengan demikian
tingkat likuiditas suatu bank berpengaruh terhadap pembiayaan
murabhah. Semakin optimal tingkat likuiditas bank tersebut,
maka dana pihak ketiga yang disalurkan dalam pembiayaan
semakin besar, akan tetapi tingkat pembiayaan bermasalah
56
bank yang tinggi mengakibatkan buruknya kualitas
pembiayaan
Hasil penelitian negatif juga dapat dilihat langsung dari
data keuangan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016
yang tidak stabil. Khususnya pada Bank Muamalat Indonesia,
Bank Victoria Syariah, Bank Mega Syariah dan Maybank
Syariah Indonesia di tahun tersebut FDR mengalami
peningkatan, namun pada pembiayaan murabahah menurun.
Sebaliknya pada Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin,
Bank Panin Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah
Mandiri yang rasio FDRnya di tahun tersebetu menurun tetapi
pembiayaan murabahahnya meningkat.
Hasil yang negatif ini menunjukkan bahwa rendahnya
efektifitas fungsi intermediasi Bank Umum Syariah di
Indonesia yang ditunjukkan dengan rendahnya FDR terhadap
pembiayaan murabahah. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Edriana (2015) yang menunjukkan hasil bahwa FDR
berpengaruh negatif terhadap pembiayaa yang diduga karena
FDR berada dalam rata-rata batas ideal (80%-110%), dan
Rimadhani dan Erza (2011) yang menunjukkan FDR tidak
signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan murabahah.
57
4. Analisis MRA (Moderated Regression Analysis)
Moderated Regression Analysis menggunakan pendekatan
analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan
dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator (Ghozali, 2013:
229). Persamaan regresi yang digunakan dalam uji MRA ada tiga
(Ghozali, 2013: 229) berikut:
Y = a + b1 Xi +e
Y = a + b1 Xi + b2 Z + e
Y = a + b1 Xi + b2 Z + b3 Xi*Z + e
a. NPF memoderasi pengaruh CAR terhadap Pembiayaan
Murabahah
Hasil uji regresi uji MRA untuk menguji peran NPF dalam
memoderasi CAR dengan persamaan pertama dapat dilihat pada
tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji MRA Persamaan 1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15049,617 3162,705 4,758 ,000
CAR -40441,705 15836,648 -,331 -2,554 ,014
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan pada tabel di atas, persamaan pertama sebagai
berikut:
Pembiyaan Murabahah = 15049.617 -40441.705 CAR
58
Keterangan:
1) Konstanta 15049.617 menyatakan bahwa jika rata-rata
variabel independen konstan, maka rata-rata dari variabel
pembiayaan mutabahah naik sebesar 15049.617 satuan.
2) Koefisien regresi CAR sebesar -40441.705 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio CAR akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
40441.705 satuan.
Setelah persamaan pertama didapat selanjutnya adalah uji
persamaan kedua, hasil uji dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji MRA Persamaan 2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16997,455 3270,348 5,197 ,000
CAR -44274,804 15632,218 -,362 -2,832 ,007
NPF -15317,784 8331,380 -,235 -1,839 ,072
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, bentuk persamaan regresi dengan
metode MRA sebagai barikut:
Pembiayaan Murabahah = 16997.455 -44274.804 CAR -
15317.784 NPF
59
Keterangan:
1) Konstanta 16997.455 menyatakan bahwa jika rata-rata
variabel independen konstan, maka rata-rata dari variabel
pembiayaan mutabahah naik sebesar 16997.455 satuan.
2) Koefisien regresi CAR sebesar -44274.804 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio CAR akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
44274.804 satuan.
3) Koefisien regresi NPF sebesar -15317.784 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio NPF akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
15317.784 satuan.
Hasil uji regresi uji MRA untuk menguji peran NPF dalam
memoderasi CAR dengan persamaan ketiga dapat dilihat pada
tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji MRA Persamaan 3
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 22971,154 4096,486 5,608 ,000
CAR -76970,881 20793,056 -,630 -3,702 ,001
NPF -36282,869 12207,195 -,557 -2,972 ,005
CARXNPF 129226,473 56752,559 ,479 2,277 ,027
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
60
Berdasarkan tabel di atas, bentuk persamaan regresi dengan
metode MRA sebagai berikut:
Pembiayaan Murabahah = 22971.154 -76970.881 CAR -
36282.869 NPF + 129226.473
CAR*NPF
Keterangan:
1) Konstanta 22971.154 menyatakan bahwa jika rata-rata
variabel independen konstan, maka rata-rata dari variabel
pembiayaan mutabahah naik sebesar 22971.154 satuan.
2) Koefisien regresi CAR sebesar -76970.881 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio CAR akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
76970.881 satuan.
3) Koefisien regresi NPF sebesar -36282.869 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio NPF akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
36282.869 satuan.
4) Koefisien regresi CAR*NPF sebesar 129226.473 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio CAR*NPF akan
menaikkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar
129226.473 satuan.
61
b. NPF memoderasi pengaruh FDR terhadap Pembiayaan
Murabahah
Hasil uji regresi menggunakan uji MRA untuk menguji
peran NPF dalam memoderasi FDR dengan persamaan pertama
dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji MRA Persamaan 1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18032,905 6070,375 2,971 ,004
FDR -10778,733 6151,154 -,234 -1,752 ,086
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan pada tabel di atas, persamaan pertama sebagai
berikut:
Pembiyaan Murabahah = 18032.905 -10778.733 FDR
Keterangan:
1) Konstanta 18032.905 menyatakan bahwa jika rata-rata
variabel independen konstan, maka rata-rata dari variabel
pembiayaan mutabahah naik sebesar 18032.905satuan.
2) Koefisien regresi FDR sebesar -10778.733 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio FDR akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
10778.733 satuan.
62
Setelah persamaan pertama didapat selanjutnya adalah uji
persamaan kedua, hasil uji dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji MRA Persamaan 2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 19616,071 10456,255 1,876 ,066
FDR -12687,332 11953,697 -,275 -1,061 ,293
NPF 3157,455 16899,499 ,048 ,187 ,853
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, bentuk persamaan regresi dengan
metode MRA sebagai berikut:
Pembiayaan Murabahah = 19616.071 -12687.332 FDR +
3157.455 NPF
Keterangan:
1) Konstanta 19616.071 menyatakan bahwa jika rata-rata
variabel independen konstan, maka rata-rata dari variabel
pembiayaan mutabahah naik sebesar 19616.071 satuan.
2) Koefisien regresi FDR sebesar -12687.332 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio FDR akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
12687.332 satuan.
3) Koefisien regresi NPF sebesar 3157.455 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan rasio NPF akan menurunkan
tingkat pembiayaan murabahah sebesar 3157.455 satuan.
63
Hasil uji regresi uji MRA untuk menguji peran NPF dalam
memoderasi FDR dengan persamaan ketiga dapat dilihat pada
tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.17
Hasil Uji MRA Persamaan 3
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 24132,926 14469,931 1,668 ,101
FDR -17418,301 15906,021 -,378 -1,095 ,279
NPF -17531,913 48513,374 -,269 -,361 ,719
FDRXNPF 16391,358 35989,311 ,414 ,455 ,651
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Sumber: Data sekunder yang diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas, bentuk persamaan regresi
dengan metode MRA sebagai barikut:
Pembiayaan Murabahah = 24132.926 -17418.301 FDR -
17531.913 NPF + 16391.358
FDR*NPF
Keterangan:
1) Konstanta 24132.926 menyatakan bahwa jika rata-rata
variabel independen konstan, maka rata-rata dari variabel
pembiayaan mutabahah naik sebesar 24132.926 satuan.
2) Koefisien regresi FDR sebesar -17418.301 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio FDR akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
17418.301 satuan.
64
3) Koefisien regresi NPF sebesar -17531.913 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio NPF akan
menurunkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar -
17531.913 satuan.
4) Koefisien regresi FDR*NPF sebesar 16391.358 menyatakan
bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio FDR*NPF akan
menaikkan tingkat pembiayaan murabahah sebesar
16391.358 satuan.
Berdasarkan uji MRA di atas, hasil uji hipotesis pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) NPF memoderasi pengaruh CAR terhadap pembiayaan
murabahah
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel NPF mampu
memoderasi pengaruh CAR terhadap pembiayaan murabahah
dengan nilai signifikansi 0.027 pada tabel 4.14, sehingga dapat
disimpulkan penelitian ini menerima H3 yang menyatakan
bahwa variabel NPF memoderasi pengaruh CAR terhadap
pembiayaan murabahah Bank Umum Syariah di Indonesia.
Artinya, secara signifikan NPF mampu memoderasi pengaruh
CAR terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum
Syariah di Indonesia.
Saat CAR meningkat maka pembiayaan murabahah yang
diberikan akan lebih besar. Namun CAR meningkat diikuti
65
dengan NPF maka pembiayaan yang diberikan akan menurun,
hal ini menunjukkan bahwa NPF memperlemah pengaruh
CAR terhadap pembiayaan murabahah. Pada tabel 4.14
menunjukkan b2 signifikan dan b3 signifikan maka dapat
disimpulkan jenis moderasi adalah Quasi Moderator.
2) NPF memoderasi pengaruh FDR terhadap pembiayaan
muarabahah
Berdasarkan hasil uji regresi, variabel NPF tidak mampu
memoderasi pengaruh FDR terhadap pembiayaan murabahah
dengan nilai signifikansi 0.651 > 0.05 pada tabel 4.17,
sehingga dapat disimpulkan penelitian ini menolak H4 yang
menyatakan bahwa variabel NPF memoderasi pengaruh FDR
terhadap pembiayaan murabahah. NPF tidak mampu
memoderasi pengaruh FDR terhadap pembiayaan murabahah
diduga disebabkan karena NPF yang terjadi pada sebagian
besar perbankan syariah di Indonesia kurang dari 0.05 atau
5%. Dengan optimalnya likuiditas suatu bank maka
pembiayaan yang disalurkan semakin besar, akan tetapi tingkat
pembiayaan bermasalah bank yang tinggi mengakibatkan
buruknya kualitas pembiayaan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Ganggarani dan Budiasih (2014) yang
menunjukkan NPL tidak mampu memoderasi pengaruh antara
66
LDR pada penyaluran kredit di bank-bank yang terdaftar di
BEI. Pada tabel 4.17 hasil koefisien b2 dan b3 tidak signifikan
sehingga dapat disimpulkan jenis moderasi ini adalah moderasi
potensial, artinya variabel tersebut berpotensi menjadi variabel
moderasi.
Tabel 4.18
Hasil Penelitian
No. Hipotesis Hasil
H1 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan
Murabahah pada Bank Umum Syariah.
Ditolak
H2 FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan
Murabahah pada Bank Umum Syariah.
Ditolak
H3 NPF memoderasi pengaruh CAR terhadap Pembiayaan Murabahah
pada Bank Umum Syariah
Diterima
H4 NPF memoderasi pengaruh FDR terhadap Pembiayaan Murabahah
pada Bank Umum Syariah
Ditolak
Sumber: Data yang diolah 2017
67
BAB V
PENUTUP
Pada bagian bab ini, peneliti akan memberikan kesimpulan yang sesuai
dengan pembahasan-pembahasan pada bab sebelumnya. Serta saran pada bagian
ini bisa menjadikan masukan untuk penelitian selanjutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan untuk menguji
pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Financing to Deposit Ratio
terhadap pembiayaan murabahah dengan Non Performing Financing
sebagai variabel moderating. Maka dapat disimpulkan bahwa dasil dari
penelitian ini adalah :
1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah
di Indonesia.
2. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah
di Indonesia.
3. Variabel Non Performing Financing (NPF) secara signifikan mampu
memoderasi pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia.
68
4. Variabel Non Performing Financing (NPF) tidak signifikan dalam
memoderasi pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini adapun keterbatasan penelitian yang perlu
dikembangkan oleh para peneliti selanjutnya:
1. Terbatasnya variabel independen yang hanya menggunakan 2 variabel
dalam penelitian ini.
2. Terbatasnya tahun/periode penelitian yang hanya berjangka waktu 5
tahun dalam penelitian ini.
3. Terbatasnya objek penelitian yang hanya menggunakan 11 Bank
Umum Syariah Dari 13 Bank Umum Syariah yang ada.
C. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan dan keternbatasan penelitian, maka
peneliti memberikan saran:
1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan periode
pengamatan, sebab semakin lama interval waktu pengamatan maka
semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh informasi
mengenai variabel yang lebih baik untuk penelitian yang akurat.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang masih
berhubungan dengan rasio keuangan yang mempengaruhi pembiayaan
murabahah perbankan syariah.
69
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah atau menggunakan
variabel moderasi yang lebih kuat pengaruhnya selain variabel non
performing financing untuk memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
70
Daftar Pustaka
Ali, Herni & Miftahurrohman. (2016). Determinan yang Mempengaruhi
Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal
Bisnis dan Manajemen Vol. 6 No. 1 April 2016
Alissanda, Dandy Gustian. (2015). Pengaruh CAR, BOPO dan FDR terhadap Non
Performing Financing (NPF) Bank Umum Syariah tahun 2011-2013.
Keuangan dan Perbankan Syariah SPeSIA 2015
Asiyah, Binti Nur. (2014). Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
Teras.
Asnaini, Sri Wahyuni. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non
Performing Financing (NPF) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Jurnal TEKUN Vol V No. 02 September 2014
Danupranata, Gita. (2013). Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta:
Salemba Empat
Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Dyatama, Ayank Narita dan Imamrudin Yuliadi. (2015). Determinan Pembiayaan
Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol.
16 No. 1 April 2015
Fahmi, Irham. (2014). Pengantar Perbankan Teori dan Aplikasi. Bandung:
ALFABETA.
Fahruddin, Muhzakki. (2009). Pengaruh Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Credit
Risk, Dana Pihak Ketiga dan Jaringan terhadap Pembiayaan pada Bank
Umum Syariah. Skripsi. Program Studi Keuangan Islam Jurusan
Muamalah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Greuning, Hennie van & Sonja Brocavic Bratanovic. (2011). Analisis Risiko
Perbankan. Jakarta: Salemba Empat
Herijanto, Handy. (2013). Selamatkan Perbankan. Jakarta: Expose (PT Mizan
Publika).
http://finansial.bisnis.com/read/20160509/90/545274/perbankan-syariah-
pembiayaan-mulai-ekspansif. Artikel Perbankan Syariah: Pembiayaan
mulai Ekspansif. 09 Mei 2017 oleh Ihda Fadila, Annisa Sulistyo Rini dan
Surya Ria
Kamtas, Ekarina. (2014). Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal terhadap
Volume Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia. Sripsi. Program
Studi Muamalat UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta
71
Kusnianingrum, Devi. (2016). Determinan Pembiayaan Murabahah (Studi Pada
Bank Syariah Mandiri). Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Vol. 5, No. 1,
Januari 2016
Lestari, Sela Swiyuni. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Muhamad. (2002). Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Muhamad. (2016). Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN
Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Oktaviani. (2012). Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, dan Jumlah SBI terhadap
Penyaluran Kredit Perbankan. Skripsi. Program Sarjana (S1) Universitas
Diponegoro. Semarang
Poetry, Zakiyah Dwi & Yulizar D Sanrego. (2011). Pengaruh Variabel Makro dan
Mikro terhadap NPL Perbankan Konvensional dan NPF Perbankan
Syariah. TAZKIA Islamic Finance & Business Review Vol. 6 No.2
Agustus - Desember 2011
Prastanto. (2013). Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank
Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal Vol. 2 No. 1
Februari 2013
Rahman, Faishal et.al. (2017). Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga dan Financing
to Deposit Ratio terhadap Pembiayaan Murabahah. e-Proceeding of
Management : Vol.4, No.1 April 2017
Republika.co.id
Riduwan, Sunarto. (2014). Pengantar Statistika untuk Penelitian, Penndidikan,
Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Rimadhani, Mustika. (2011). Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi
Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008.01-
2011.12. Media Ekonomi Vol. 19, No. 1, April 2011
Susilo, Edi. (2017). Analisis Pembiayaan dan Risiko Perbankan Syari’ah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
W, Endriana. (2015). Analisis Pengaruh Non Performing Financing dan Financing
to Deposit Ratio terhadap Volume Pembiayaan pada Perbankan Syariah
di Indonesia dengan Dana Pihak Ketiga sebagai Variabel Mediasi. JRKA
Volume 1 No. 1, Februari 2015
Wardiantika, Lifstin & Rohmawati Kusumaningtias.(2014). Pengaruh DPK, CAR,
NPF, dan SWBI terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum
Syariah Tahun 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 2 No. 4 Oktober
2014.
72
Wijaya, T. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis-Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Winarno, Wing Wahyu. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Wirartha, I Made. (20016). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:
ANDI OFFSET
www.ojk.go.id
73
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Data Sekunder Penelitian
Tahu
n
Bank CAR FDR NPF Pembiayaan
Murabahah (Miliar
Rupiah)
2012 Bank Muamalat Indonesia 0,115
7
0,941
5
0,020
9
16140
2013 Bank Muamalat Indonesia 0,144
3
0,999
9
0,013
5
19566
2014 Bank Muamalat Indonesia 0,139
1
0,841
4
0,048
5
20172
2015 Bank Muamalat Indonesia 0,123
6
0,903 0,042 17314
2016 Bank Muamalat Indonesia 0,127
4
0,951
3
0,014 16866
2012 Bank Victoria Syariah 0,280
8
0,460
8
0,031
9
396
2013 Bank Victoria Syariah 0,184 0,846
5
0,037
1
581
2014 Bank Victoria Syariah 0,152
7
0,951
9
0,071 456
2015 Bank Victoria Syariah 0,161
4
0,952
9
0,098 303
2016 Bank Victoria Syariah 0,159
8
1,006
7
0,073
1
237
2012 Bank BRI Syariah 0,113
5
1,009
6
0,018
4
6966
2013 Bank BRI Syariah 0,144
9
1,027 0,032
6
8849
2014 Bank BRI Syariah 0,128
9
0,939 0,036
5
9858
2015 Bank BRI Syariah 0,139
4
0,841
6
0,038
9
9787
2016 Bank BRI Syariah 0,206
3
0,814
2
0,031
9
10506
2012 Bank BJB Syariah 0,210
9
0,879
9
0,044
6
1273
2013 Bank BJB Syariah 0,179
9
0,974 0,018
6
2115
2014 Bank BJB Syariah 0,157
8
0,840
2
0,059
1
2895
2015 Bank BJB Syariah 0,225
3
1,047
5
0,069
3
3663
2016 Bank BJB Syariah 0,182
5
0,987
3
0,179
1
3707
2012 Bank BNI Syariah 0,190
7
0,849
9
0,020
2
4734
2013 Bank BNI Syariah 0,162
3
0,978
6
0,018
6
7968
2014 Bank BNI Syariah 0,184
3
0,926 0,018
6
11292
2015 Bank BNI Syariah 0,181 0,919 0,025 13218
1 4 3
2016 Bank BNI Syariah 0,178
1
0,845
7
0,029
4
14821
2012 Bank Syariah Mandiri 0,138
2
0,944 0,028
2
27549
2013 Bank Syariah Mandiri 0,141 0,893
7
0,043
2
33207
2014 Bank Syariah Mandiri 0,141
2
0,819
2
0,068
4
33714
2015 Bank Syariah Mandiri 0,128
5
0,819
9
0,060
6
34807
2016 Bank Syariah Mandiri 0,140
1
0,791
9
0,049
2
36198
2012 Bank Mega Syariah 0,135
1
0,888
8
0,026
7
5233
2013 Bank Mega Syariah 0,129
9
0,933
7
0,029
8
6714
2014 Bank Mega Syariah 0,192
6
0,936
1
0,038
9
5183
2015 Bank Mega Syariah 0,187
4
0,984
9
0,042
6
4009
2016 Bank Mega Syariah 0,235
3
0,952
4
0,033 4300
2012 Bank Panin Syariah 0,322 1,056
6
0,002 764
2013 Bank Panin Syariah 0,208
3
0,904 0,010
2
1231
2014 Bank Panin Syariah 0,256
9
0,940
4
0,005
3
617
2015 Bank Panin Syariah 0,203 0,964
3
0,026
3
526
2016 Bank Panin Syariah 0,181
7
0,919
9
0,022
6
1020
2012 Bank Syariah Bukopin 0,127
8
0,919
8
0,045
9
2578
2013 Bank Syariah Bukopin 0,111 1,002
9
0,042
7
2133
2014 Bank Syariah Bukopin 0,148 0,928
9
0,040
7
2202
2015 Bank Syariah Bukopin 0,163
1
0,905
6
0,029
9
2188
2016 Bank Syariah Bukopin 0,17 0,881
8
0,031
7
2217
2012 Bank BCA Syariah 0,315 0,799 0,001 435
2013 Bank BCA Syariah 0,224 0,835 0,001 597
2014 Bank BCA Syariah 0,296 0,912 0,001 948
2015 Bank BCA Syariah 0,343 0,914 0,007 1428
2016 Bank BCA Syariah 0,367 0,901 0,005 1495
2012 Maybank Syariah
Indonesia
0,024
9
1,977 0,638
9
1345
2013 Maybank Syariah
Indonesia
0,026
9
1,528
7
0,594
1
1357
2014 Maybank Syariah
Indonesia
0,050
4
1,577
7
0,521
3
1290
2015 Maybank Syariah
Indonesia
0,351
5
1,105
4
0,384 848
2016 Maybank Syariah
Indonesia
0,439
9
1,347
3
0,550
6
487
LAMPIRAN 2
A. Uji deskripsi objek penelitian
Date: 09/07/17
Time: 15:20
Sample: 2012 2016
CAR FDR NPF MURABAHAH
Mean 18.36873 96.40309 8.475455 7456.964
Median 17.00000 92.89000 3.890000 2217.000
Maximum 43.99000 197.7000 63.89000 36198.00
Minimum 2.490000 46.08000 0.100000 237.0000
Std. Dev. 8.014195 21.30197 14.96795 9908.525
Skewness 0.964575 2.608488 2.817413 1.667768
Kurtosis 4.367736 12.70852 9.533385 4.792923
Jarque-Bera 12.81573 278.3738 170.5834 32.86334
Probability 0.001649 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 1010.280 5302.170 466.1500 410133.0
Sum Sq. Dev. 3468.275 24503.80 12098.14 5.30E+09
Observations 55 55 55 55
B. Uji Stasioneritas
Stasioneritas CAR
Panel unit root test: Summary
Series: CAR
Date: 09/07/17 Time: 11:58
Sample: 2012 2016
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Im, Pesaran and Shin W-stat -2.50447 0.0061 11 44
ADF - Fisher Chi-square 34.4639 0.0440 11 44
PP - Fisher Chi-square 41.6554 0.0069 11 44
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Stasioneritas FDR
Panel unit root test: Summary
Series: FDR
Date: 09/07/17 Time: 11:58
Sample: 2012 2016
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Im, Pesaran and Shin W-stat -3.96009 0.0000 11 44
ADF - Fisher Chi-square 41.9004 0.0064 11 44
PP - Fisher Chi-square 64.9123 0.0000 11 44
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Stasioneritas Pembiayaan murabahah
Panel unit root test: Summary
Series: MURABAHAH
Date: 09/07/17 Time: 11:58
Sample: 2012 2016
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -5.96166 0.0000 11 44
ADF - Fisher Chi-square 41.8707 0.0065 11 44
PP - Fisher Chi-square 49.3814 0.0007 11 44
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Stasioneritas NPF
Panel unit root test: Summary
Series: D(NPF)
Date: 09/07/17 Time: 12:46
Sample: 2012 2016
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
ADF - Fisher Chi-square 37.6483 0.0201 11 33
PP - Fisher Chi-square 34.9574 0.0391 11 33
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 32910,881 7089,040 4,643 ,000
CAR -52398,143 15529,156 -,429 -3,374 ,001 ,923 1,083
FDR -16255,903 5854,269 -,353 -2,777 ,008 ,923 1,083
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
2. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,474a ,225 ,195 8804,764 ,485
a. Predictors: (Constant), FDR, CAR
b. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Hasil Uji Autokorelasi setelah perbaikan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,752a ,566 ,558 5683,26642 1,854
a. Predictors: (Constant), Unstandardized Residual
b. Dependent Variable: Ut_1
3. Uji Heteroskedastisitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,474a ,225 ,195 8804,764
a. Predictors: (Constant), FDR, CAR
b. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
4. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 55
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 8568,50222362
Most Extreme Differences
Absolute ,121
Positive ,121
Negative -,119
Kolmogorov-Smirnov Z ,896
Asymp. Sig. (2-tailed) ,398
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
5. Uji Linieritas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,742a ,551 ,543 5842,45707272
a. Predictors: (Constant), LMLINIER
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
D. Uji Regresi
1. Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,474a ,225 ,195 8804,764
a. Predictors: (Constant), FDR, CAR
2. Uji Signifikansi F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1167303183,980 2 583651591,990 7,529 ,001b
Residual 4031240878,129 52 77523863,041
Total 5198544062,109 54
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
b. Predictors: (Constant), FDR, CAR
3. Uji Signifikansi t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 32910,881 7089,040 4,643 ,000
CAR -52398,143 15529,156 -,429 -3,374 ,001
FDR -16255,903 5854,269 -,353 -2,777 ,008
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
E. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
1. NPF memoderasi CAR terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil Uji Persamaan 1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15049,617 3162,705 4,758 ,000
CAR -40441,705 15836,648 -,331 -2,554 ,014
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Hasil Uji Persamaan 2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16997,455 3270,348 5,197 ,000
CAR -44274,804 15632,218 -,362 -2,832 ,007
NPF -15317,784 8331,380 -,235 -1,839 ,072
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Hasil Uji Persamaan 3
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 22971,154 4096,486 5,608 ,000
CAR -76970,881 20793,056 -,630 -3,702 ,001
NPF -36282,869 12207,195 -,557 -2,972 ,005
CARXNPF 129226,473 56752,559 ,479 2,277 ,027
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
2. NPF memoderasi FDR terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil Uji Persamaan 1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18032,905 6070,375 2,971 ,004
FDR -10778,733 6151,154 -,234 -1,752 ,086
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Hasil Uji Persamaan 2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 19616,071 10456,255 1,876 ,066
FDR -12687,332 11953,697 -,275 -1,061 ,293
NPF 3157,455 16899,499 ,048 ,187 ,853
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
Hasil Uji Persamaan 3
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
s1
(Constant) 24132,926 14469,931 1,668 ,101
FDR -17418,301 15906,021 -,378 -1,095 ,279
NPF -17531,913 48513,374 -,269 -,361 ,719
FDRXNPF 16391,358 35989,311 ,414 ,455 ,651
a. Dependent Variable: Pembiayaan Murabahah (Miliar)
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rani Himmatul Adzimah
Nim : 21313149
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul Skripsi : Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap
Pembiayaan Murabahah dengan Non Performing
Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating
(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2012-2016)
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian atau karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian
yang dirujuk sumbernya. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan
pada e-Repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 02 Oktober 2017
Rani Himmatul Adzimah
NIM. 213 13 149
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by
writer himself, and it is not contained the materials written are has been
published by other’s people ideas except the information from the
reference.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it
can be proved of containing other’s ideas of fact the writer imitates the
other’s graduating paper.
Like wise the declaration can be understood.
Salatiga, 02 Oktober 2017
Writer,
Rani Himmatul Adzimah
NIM. 213 13 149
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rani Himmatul Adzimah
Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 09 Januari 1995
Fakultas/ Program Studi : FEBI/ Perbankan Syariah S1
NIM : 213 13 149
Alamat : Kesongo RT 07/ RW 01 Tuntang, Kab.
Semarang
Agama : Islam
Orang Tua, Ayah : Taufiq
Ibu : Muawanah
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Kesongo 1 Lulus Tahun 2007
2. SMP N 2 Salatiga Lulus Tahun 2010
3. SMK N 2 Salatiga Lulus Tahun 2013
4. IAIN Salatiga masuk Tahun 2013
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat denga sebenar-benarnya.
Salatiga, 15 September 2017
Penulis
Rani Himmatul Adzimah
NIM. 213 13 149