Laporan Pembuatan Sound Activation

download Laporan Pembuatan Sound Activation

of 32

Transcript of Laporan Pembuatan Sound Activation

LAPORAN

SOUND ACTIVATIONDiajukan untuk memenuhi tugas dari UKM Kompor UPI

Disusun oleh : Puguh Agung Priyono Ilman Himawan Kusumah ( AMK.010.11 ) (AMK. 012. 11)

UNIT KEGIATAN MAHASISWA KOMUNITAS MAHASISWA PENGGEMAR OTOMASI DAN ROBOTIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN SOUND ACTIVATION

Disetujui oleh

Pembimbing I

Pembimbing II

Dede Nana NIA. K. 027.09.02

Lerian Ashor Yoziarde NIA. K. 046.11.03

Mengetahui, Ketua UKM KOMPOR

Ahmat Nizami NIA. K.031.09.02

i

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan izin yang telah diberikan, dengan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti pengkaderan menjadi anggota biasa KOMPOR UPI. Dalam laporan ini penyusun akan menjelaskan bahasan tentang pembuatan Sound Activation. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk membantu para pembaca dalam mempelajarai cara pembuatan sound activation dari mulai konsep, cara pembuatan cara kerja alat, analisis rangkaian dan perancangan alat sehingga pembaca memahami betul pembuatan dan cara kerja alat ini. Pada Kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, terutama kepada pembimbing, anggota dan panitia KOMPOR UPI. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, 13 Oktober 2011

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Pembatasan Masalah D. Tujuan Perancangan E. Kegunaan G. Sistematika Laporan BAB II LANDASAN TEORI A. Resistor B. Kapasitor C. Transistor D. IC 7805 (Regulator) E. IC LM555 F. IC LM567 G. Sound Activation BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN A. Perancangan 1. Perancangan pemancar 2. Perancangan penerima B. Pembuatan 1. Pembuatan PCB pemancar dan penerima 2. Tahap soldering 3. Pengecekan

i ii iii v vi

1 2 2 2 2 3

4 5 6 7 7 10 11

12 12 14 15 15 17 17

iii

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA A. Pengujian 1. Pengujian pada pemancar 2. Pengujian pada penerima 3. Temuan B. Analisi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 21 21 22 23 18 18 18 19 20

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman 4 4 5 6 6 6 6 7 8 10 11 12 13 13 14

1. Simbol resistor tetap 2. Simbol resistor variabel 3. Konstruksi sebuah kapasitor 4. Simbol kapasitor polar 5. Simbol kapasitor non polar 6.Konstruksi dan simbol transistor PNP 7.Konstruksi dan simbol transistor NPN 8. Blok diagram dan konfigurasi IC 7805 9. Connection diagram dan konfigurasi pin IC LM555 10. Diagram blok LM567 11. Blok diagram sound activation 12. flow chart pembuatan pemancar dan penerima sound activation 13. Rangkaian PSA 14. Rangkaian pemancar sound activation 15. Rangkaian penerima sound activation 16. Skematik rangkaian pemancar sound activation dengan menggunakan orcad vision suit Capture 17. Skematik rangkaian penerima sound activation dengan menggunakan orcad vision suit Capture 18. Layout rangkaian pemancar sound activation dengan menggunakan orcade 19. Layout rangkaian pemancar sound activation dengan menggunakan orcade 20. Rangkaianpenguat pada penerima sound activation dengan tarnsistor c828 21. Rangkaian pengaut pada penerima sound activation dengan tarnsistor 3904 22. Rangkain penerima sound activation dengan IC40106

15

16

16

17

19

20 20

v

DAFTAR TABEL

Gambar

Halaman 18

1. Pengujian pada pemancar 2. Pengujian output pada penerim 18

vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perkembangan zaman dewasa ini sudah berada pada teknologi terbilang canggih. Salah satu produk dari perkembangan teknologi adalah munculnya robot yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Pada sistem elektronika robot tidaklah terlepas dari berbagai sensor. Keinginan penulis dalam mengetahui sensor dan bagaimana cara kerja setiap sensor. Sound actiavtion merupakan salah satunya adalah sensor suara yang biasanya sebagai penggerak pertama sebuah robot. Pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) terdapat sebuah aturan dimana setiap robot diharapkan bisa menyalakan robot hanya dengan sensor suara dengan frekuensi tertentu. Hal inilah yang menjadi alasan dalam pembuatan . Tidak hanya pada robot bisa juga diaplikasikan pada alat alat lain sebagai penghidup pertama suatu alat seperti lampu, televisi, radio atau alat alat lain yang dapat dihubungkan pada sound actiation ini. Masa pengkaderan tahap Advance Training (ANTRI) UKM KOMPOR UPI, anggota muda ditugaskan untuk membuat produk teknologi dalam mengaplikasikan materi yang didapat dalam ANTRI. Berdasarkan uraian diatas, sebagai salah satu tugas dalam pengkaderan UKM KOMPOR UPI dan produktifitas dalam mengembangkan pengetahuan, kami mencoba membuat .

B. Rumusan Masalah Rumusan dari pembuatan laporan ini adalah : 1. Bagaimana merancang dan membuat Transmiter atau sound generator? 2. Bagaimana merancang dan membuat Rangkaian Tone Decoder LM567? 3. Bagaimana merancang dan membuat Rangkaian Amplifier? 4. Bagaimana mengatur dan menganalisis frekuensi ?1

C. Pembatasan Masalah Alat yang dibuat adalah dengan frekuensi tang dapat diatur, kami membatasi beberapa masalah, diantaranya: 1. Perancangan transmiter mengurnakan IC 555 sebagai sound genereator. 2. Perancangan amplifier atau penguatan menggunakan transistor C828. 3. Perancangan Tone decoder menggunakan LM567. 4. Pengaturan Frekuensi Sound Activation

D. Tujuan Perancangan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan alat ini adalah : 1. Dapat membuat Transmitter menggunakan IC 555 sehingga menghasilkan sinyal suara agar berfungsi dengan baik. 2. Dapat Amplifier atau penguatan menggunakan transistor C828. 3. Dapat Tone decoder menggunakan LM567. 4. Dapat mengaturan Frekuensi Sound Activation

E. Kegunaan Perancangan Adapun kegunaan dari pembuatan produk ini adalah, sebagai berikut: 1. Sebagai sarana mengaplikasikan pengetahuan pada materi kelas dan praktek pada kegiatan ANTRI IV. 2. Mengembangkan produktifitas yang dimiliki dalam bidang perencanaan hardware. 3. Memberikan penjelasan kepada pembaca dalam pembuatan sound activation. 4. Memberikan Penjelasan sehingga langkah-langkah pembuatannya dapat tersusun secara sistematis dan mudah dipahami. 5. Menghidupkan suatu alat dengan rangkaian sound activation yang sederhana.

2

F. Sistematika Laporan Untuk mengetahui gambaran penulisan laporan ini yang terdiri dalam lima bab, maka sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat, , waktu dan tempat kegiatan, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai Resistor, Kapasitor, Transistor, IC 7805, IC LM 555, IC LM 567, dan Sound Activation.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Pada bab ini dijelaskan mengenai perancangan dan pembuatan Activation. Pemancar Sound Activation dan Penerima Sound

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN Bab ini dijelaskan mengenai pembahasan pengujian, analisis perhitungan, dan kendala yang dihadapi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang telah dibahas dan memberikan solusi dan garsi besar dalam perancangan sehingga dapat memberikan menggambarkan cara pembuatan alat.

3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Resistor Resistor adalah salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat arus listrik, pembagai tagangan, pembagi arus, dan lainlain. Satuan resistansi sebuah resistor adalah ohm (). Menurut niali resistansinya, resistor dibagi menjadi dua macam yaitu: 1. Resistor Tetap Resistor tetap yaitu resistor yang mempunyai nilai resistansinya tatap dan tidak berubah. Berdasarkan bahan dasarnya resistor terdiri dari: resistor karbon, resistor metal film, resistor lilitan kawat (wire Wound), resistor serbuk besi (Iron Core). Gambar di bawah ini memperlihatkan simbol resistor tetap

Gambar 1. Simbol resistor tetap

2. Resistor Variabel Resistor variabel adalah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot, potensiometer dan lain-lain. Hambatan geser, trimpot dan potensiometer dipakai apabila dikehendaki nilai resistansi yang dapat diubah dan untuk pemakaiannya, pada waktu diputar/digeser hambatannya berubah secara bertahap. Nilai resistansi maksimal pada hambatan geser, trimpot dan potensiometer sudah tertera pada fisik resistor. Gambar di bawah ini memperlihatkan simbol resistor variabel:

atau Gambar 2. Simbol resistor variabel 4

B. Kapasitor Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Kapasitor berfungsi sebagai kopling, filter, pembangkit frekuensi, dan lain-lain. Satuan dari kapasitas adalah Farad (F). Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca melalui kode angka ataupun kode warna pada fisik kapasitor. Pada dasarnya sebuah kapasitor terdiri dari dua buah lempeng logam (dielectric) yang dipisahkan oleh sebuah bahan isolator, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3. Konstruksi Sebuah Kapasitor

Berdasarkan bahan dasarnya, kapasitor terdiri dari kapasitor elektrolit, kapasitor mika, kapasitor udara, kapasitor kertas, kapasitor tantalum, kapasitor milar, dan sebagainya.

Menurut Polaritasnya, kapasitor dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Kapasitor Polar Kapasitor polar adalah kapasitor yang memiliki polaritas positif (+) dan negatif (-) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya. Dalam pemasangannya harus diperhatikan polaritasnya dan tidak boleh dipasang terbalik. Biasanya kapasitor yang bekutub berbahan dasar elektrolit.

5

Gambar di bawah ini memperlihatkan simbol kapasitor polar:

Gambar 4. Simbol kapasitor polar

2. Kapasitor Non Polar (Bipolar Capasitor) Kapasitor non polar tidak memiliki polaritas pada setiap kakinya. Jenis kapasitor ini bisa dipasang bolak-balik. Gambar di bawah ini memperlihatkan simbol kapasitor non polar:

Gambar 5. Simbol kapasitor non polar

C. Transistor Transistor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor sebagai contoh NPN dan PNP. 1. Transistor PNP

Gambar 6. Konstruksi dan simbol transistor PNP

2. Transistor NPN

6

Gambar 7. Konstruksi dan simbol transistor NPN

Transistor mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC) 2. Sebagai switch/ saklar elektronik 3. Sebagai penyearah 4. Sebagai mixer 5. Sebagai osilator

D. IC 7805 Regulator tegangan ( IC 7805) digunakan untuk menghasilkan tegangan yang konstan sebesar 5 volt dengan arus maksimum 1,5 ampere. Regulator tegangan dapat memiliki Perlindungan terhadap sirkuit pendek serta peredam panas yang melindungi IC dari panas yang berlebihan.

Gambar 8. Blok diagram dan konfigurasi IC 7805

Regulator tegangan ditempatkan diantara dua filter tegangan yang melewati regulator tegangan.

E. IC LM555 IC LM555 merupakan sebuah IC timer yang bekerja berdasar rangkaian RC dan komparator yang dirangkai dengan komponen digital (Rs flip-flop). 555 yang pertama diproduksi oleh Signetics yaitu tipe SE- 555 yang bekerja pada 55C s.d. 125C dan NE-555 yang bekerja pada OC70C. Kemudian 555 diproduksi dengan desain yang berbeda meliputi

7

LM555, 556(versi dual), dan LMC-555(versi CMOS). Timer 555 beroperasi pada power supply dc +5v s.d. +l8V dengan stabilitas temperatur 50ppm/C(O,O05%/OC). Output 555 dapat berupa arus sink/source hingga 200mA. IC 555 kompatibel dengan komponen-komponen TTL, CMOS cpamp, transistor dan jenis IC linear lain. Keluaran gelombang kotak yang dihasilkan dapat memiliki variasi duty cycle mulai dari 50 99.9% dan frekuensi kurang dari 0,lHz sampai dengan lebih dari l0OKHz.. Operasi monostabil (gambar 2) membutuhkan rnasukan pulsa trigger pada pin2 dari IC 555. Masukan trigger berupa drop level tegangan lebih dari-I-2/3Vcc menuju tegangan kurang dari +Vcc/ 3.

Gambar 9. Connection diagram dan konfigurasi pin IC LM555

Fungsi Pin Pada Timer ( IC LM 555 ) 1. Ground (Pin 1) Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian eksternalnya. 2. Trigger (Pin2) Masukan trigger biasanya dijaga pada tegangan Iebih dari 1/3Vcc agar output pin3 dari IC 555 |ow'. Jika masukan trigger menjadi Iow (