D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif...

27
JURNAL ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam Electronic Word of Mouth (e-WOM) di Media Sosial Instagram terhadap Minat Beli di Kalangan Followers @fitsaria.id Tahun 2018) Oleh : Nur Rohmah Istnaini D0214072 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Transcript of D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif...

Page 1: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

JURNAL

ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI

(Studi Kuantitatif Pengaruh Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam

Electronic Word of Mouth (e-WOM) di Media Sosial Instagram terhadap Minat

Beli di Kalangan Followers @fitsaria.id Tahun 2018)

Oleh :

Nur Rohmah Istnaini

D0214072

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019

Page 2: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam

Electronic Word of Mouth (e-WOM) di Media Sosial Instagram terhadap Minat Beli di Kalangan Followers @fitsaria.id Tahun 2018)

Nur Rohmah IstnainiSri Hastjarjo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractThe popularity of social media as a technology and internet advancement is

used by people in the culinary industry as a marketing medium. Instagram is one of the popular social media used. Instagram is considered to have features that maka marketing easier and support the occurrence of e-WOM (Electronic Word of Mouth). Fitsaria, one of the cafes in Solo, uses Electronic Word of Mouth in its marketing activities on Instagram social media.

This study aims to determine the effect of Electronic Word of Mouth on Instagram social media towards consumer purchase intention in followers of cafe Fitsaria's Instagram account,@fitsaria.id. The populations of this research are 7.661 followers of @fitsaria.id, Fitsaria’s Instagram account. Quota sampling is used and there are 380 samples. Multiple linear regression used as data analysis technique in this study.

The results showed that the Electronic Word of Mouth (Intensity, Content, and Valence of Opinion) variables partially affected consumers' purchase intention. However Electronic Word of Mouth (Intensity, Content, and Valence of Opinion) variables simultaneously have no effect on consumer purchase intention. It is because the results of the T statistical test simultaneously show that Intensity has a significance value of 0.321> a significance level of 0.05 (α = 5%) so that it is declared as having no effect .Keywords: Electronic Word of Mouth, Social Media Marketing, Instagram, Purchase Intentiont

1

Page 3: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, industri kuliner di Indonesia semakin

berkembang pesat. Perkembangan industri kuliner yang pesat juga didukung oleh

kemajuan teknologi dan internet yang semakin canggih. Tercatat We Are Social dan

Hootsuite dalam laporan Global Digital 2018 “Essential Insights Into Internet, Social

Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World" mengungkapkan bahwa

sekarang terdapat 4.021 miliar pengguna internet di seluruh dunia (Kemp, 30 Januari

2018). Pertumbuhan internet yang pesat tidak terlepas dari meningkatnya pengguna

media sosial sebanyak 13% dengan jumlah pengguna 3.196 miliar serta pengguna

telepon selular yang meningkat 4% dengan jumlah pengguna 5.135 miliar.

Popularitas media sosial ini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha sebagai alat

pemasaran, sering disebut juga social media marketing. Melalui social media

marketing, perusahaan dan pelaku usaha menjadi dimudahkan dalam mengiklankan

produk dan membangun hubungan dengan konsumen tanpa memerlukan biaya yang

mahal serta mampu menjangkau masyarakat luas. Salah satu media sosial yang saat

ini sangat populer sebagai sarana melakukan social media marketing ialah Instagram.

Potensi Instagram sebagai alat pemasaran dimanfaatkan oleh salah satu kafe

yang berada di kota Solo, yaitu Fitsaria. Fitsaria merupakan kafe yang berlokasi di

Jalan Sutan Syahrir No.92, Kepatihan Kulon, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah

57129. Fitsaria sendiri merupakan kafe yang menyajikan makanan olahan pasta dan

beragam desert yang berkualitas dengan harga relatif terjangkau. Fitsaria

menggunakan bahan makanan yang diolah secara handmade. Sasaran pasar Fitsaria

ialah konsumen kelas menengah dengan rentang usia 18-35 tahun. Selain itu, Fitsaria

juga dikenal sebagai salah satu kafe yang “Instagramable” di kota Solo.

Fitsaria hanya mengandalkan akun media sosial Instagram @fitsaria.id untuk

memasarkan produk. Hal ini disebabkan karena Fitsaria menganggap Instagram dapat

menjangkau semua kalangan baik dari kelas menengah ke bawah maupun kelas

menengah ke atas. Dalam waktu singkat, Fitsaria menjadi restoran yang populer di

Kota Solo. Salah satu aktivitas pemasaran yang dilakukan Fitsaria melalui akun

2

Page 4: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

Instagram-nya ialah melakukan repost foto milik konsumen. Dimana dalam hal ini

Fitsaria dianggap ingin menunjukkan bahwa banyak konsumen yang merasa puas

mengonsumsi produk dan jasa dari Fitsaria. Kegiatan merepost postingan konsumen

ini dianggap sebagai aktivitas e-WOM (Electronic Word of Mouth). Hennig-Thurau

et al. (2004:39) mendefinisikan e-WOM sebagai pernyataan yang positif atau negatif

dari konsumen potensial atau mantan konsumen mengenai suatu produk atau

perusahaan melalui internet dan dalam hal ini ialah media sosial Instagram.

Sebagai informasi yang berasal dari konsumen, e-WOM memberikan

keuntungan bagi calon konsumen lain yang merasa penasaran terhadap Fitsaria dan

produk-produknya. Hal tersebut membuat peneliti ingin mengetahui apakah e-WOM

pada akun media sosial sebuah restoran mempunyai pengaruh terhadap minat beli

konsumen Fitsaria.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan diteliti sebagai

berikut :

1. Apakah variabel Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam Electronic

Word of Mouth (e-WOM) secara parsial berpengaruh terhadap minat beli

konsumen di kalangan followers @fitsaria.id?

2. Apakah variabel Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam Electronic

Word of Mouth (e-WOM) secara simultan berpengaruh terhadap minat beli

konsumen di kalangan followers @fitsaria.id?

3. Manakah diantara variabel Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam

Electronic Word of Mouth (e-WOM) yang memiliki pengaruh dominan terhadap

minat beli konsumen di kalangan followers @fitsaria.id?

Kerangka Teori

1. Komunikasi Pemasaran

Pemasaran secara umum dapat diartikan sebagai penjualan. Keller (2001: 819)

mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai upaya yang dilakukan oleh

perusahaan untuk memberitahukan, membujuk, dan mempengaruhi konsumen

3

Page 5: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

mengenai suatu produk atau jasa yang ditawarkan baik secara sadar maupun

tidak. Namun perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat

komunikasi pemasaran berkembangn menjadi social media marketing.

Zimmerman (dalam Tomse dan Snoj, 2014:133) mendefinisikan komunikasi

pemasaran melalui media sosial sebagai “the use of social network to achieve

marketing and communication objectives”.

2. Sikap

Menurut Loudon dan Bitta dalam Tjandra, E. A., & Tjandra, S. R. (2013:43),

sikap adalah sebuah hasil dari organisasi bertahap dari proses motivasi, emosi,

persepsi, dan kognitif sehubungan dengan beberapa aspek dari dunia individu.

Sikap ini dilihat sebagai terdiri dari tiga komponen: (1) komponen kognitif, atau

pengetahuan, (2) komponen afektif, atau emosional, dan (3) komponen konatif,

atau komponen kecenderungan perilaku.

3. Minat Beli

Ferdinand (2002:120) mendefinisikan minat beli sebagai pernyataan mental

dari diri konsumen yang menggambarkan suatu rencana pembelian berupa

sejumlah produk dengan merek tertentu. Indikator-indikator untuk

mengidentifikasi minat beli dijelaskan Ferdinand (2002:129) diantaranya minat

transaksional,minat referensial,minat preferensial dan minat ekploratif.

4. Komunikasi Electronic Word of Mouth

Hennig-Thurau et al. (2004:39) mendefinisikan e-WOM (Electronic Word of

Mouth) sebagai sebuah pernyataan yang positif atau negatif dari konsumen

potensial atau mantan konsumen mengenai suatu produk atau perusahaan melalui

internet. Pernyataan positif atau negatif berasal dari pengalaman unik yang

didapat konsumen setelah mengonsumsi produk atau jasa dari suatu perusahaan.

Pengalaman itulah yang konsumen sebarkan kepada orang lain melalui internet

seperti media sosial, email, blog, forum diskusi, atau website.

Goyette et al. (2010:11) mengemukakan bahwa terdapat tiga dimensi,

diantaranya Intensity. Content, dan Valence of Opinion. Valence of Opinion

4

Page 6: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

terbagi dua, yaitu Positive valence (pendapat atau komentar positif) dan Negative

valence (pendapat atau komentar negatif)

Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana menurut Sugiyono

(2015:7) metode kuantitatif ialah suatu metode penelitian dimana data penelitiannya

berupa angka-angka dan analisis data menggunakan statistik. Populasi yang akan

digunakan dalam penelitian ini ialah followers akun Instagram Fitsaria yang

berdomisili di Kota Solo tetapi belum pernah bersantap di kafe Fitsaria. Peneliti

memilih tingkat kesalahan 5% dengan jumlah follower sebanyak 7.661 pada data

yang diambil tanggal 27 Juli 2018. Selanjutnya, teknik pengambilan sampel yang

digunakan ialah teknik sampling kuota. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan untuk menghitung jumlah

sampel dari sebuah populasi yang tidak diketahui secara pasti sebagai berikut :

n = N

1+Ne2

Peneliti memilih tingkat kesalahan 5% dengan jumlah follower sebanyak 7.661

pada data yang diambil tanggal 27 Juli 2018, sehingga hasil perhitungannya sebagai

berikut:

n = 7.661

1+7.661x 0,052

n = 7.661

1+19,1525

n = 380,15134598685 (dibulatkan menjadi 380)

Penelitian ini menggunakan metode survei dan menggunakan kuosioner sebagai

alat pengumpul data. Teknik pengukuran data pada penelitian ini menggunakan skala

likert. Untuk menghindari pilihan jawaban ragu-ragu, netral atau bermakna ganda,

maka pilihan jawaban yang disediakan berjumlah 4 poin yaitu : Sangat Setuju (SS)

dengan nilai 4, Setuju (S) dengan nilai 3, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2, dan

5

Page 7: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini ialah regresi linier berganda.

Penyajian Data

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian dilakukan menggunakan program SPSS 20 pada 16 item pernyataan

dengan metode product moment pearson correlation untuk mengetahui apakah

kuesioner tersebut sudah valid. Hasil pengolahan data menampilkan angka korelasi

pearson (r hitung) pada masing-masing tabel. Apabila nilai korelasi (r hitung) di

bawah 0,30, maka disimpulkan butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus

diperbaiki atau dibuang. Berikut hasil uji validitas pada 26 responden :

Tabel 1Tabel Hasil Uji Validitas

No. Variabel r hitung HasilQ1 Intensity 0,881 VALIDQ2 Intensity 0,899 VALIDQ3 Content 0,898 VALIDQ4 Content 0,926 VALIDQ5 Content 0,889 VALIDQ6 Valence of Opinion : Positive Valence 0,821 VALIDQ7 Valence of Opinion : Positive Valence 0,844 VALIDQ8 Valence of Opinion : Positive Valence 0,888 VALIDQ9 Valence of Opinion : Positive Valence 0,856 VALIDQ10 Valence of Opinion : Positive Valence 0,733 VALIDQ11 Valence of Opinion : Negative Valence 0,796 VALIDQ12 Valence of Opinion : Negative Valence 0,944 VALIDQ13 Minat Beli 0,609 VALIDQ14 Minat Beli 0,758 VALIDQ15 Minat Beli 0,792 VALIDQ16 Minat Beli 0,863 VALID

Sumber : Hasil olah data, 2018

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan menggunakan program SPSS 20 dengan metode Cornbach

Alpha pada 16 item pernyataan dengan menggunakan jawaban dari 26 responden.

Menurut Sekaran dalam Priyatno (2014:64), pengambilan keputusan untuk uji

reliabilitas ialah apabila nilai Cornbach Alpha dibawah 0,6 maka reliabilitas buruk,

6

Page 8: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

sedangkan 0,6-0,79 maka reliabilitas diterima, dan nilai diatas 0,8 maka reliabilitas

baik. Berikut hasil uji reliabilitas dari 26 responden :

Tabel 2Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cornbach Alpha HasilIntensity 0,736 ReliabelContent 0,877 ReliabelValence of Opinion 0,833 ReliabelMinat Beli 0,756 ReliabelSumber : Hasil olah data, 2018

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan distribusi grafik P-P Plot.

Berdasarkan grafik di bawah, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan grafik P-P Plot

di atas memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 1Grafik P-P Plot Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Penelitian 2018

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar

variabel bebas (independen) dalam suatu model regresi linier berganda Hal tersebut

dapat diketahui dengan membaca nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Apabila nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari

7

Page 9: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

10,00 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel Tolerance VIF KesimpulanIntensity 0,360 2.779 Tidak terjadi multikolinieritasContent 0,335 2.982 Tidak terjadi multikolinieritas

Valence of Opinion 0,373 2.684 Tidak terjadi multikolinieritasSumber: Data Penelitian 2018

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam sebuah data. Heteroskedastisitas data tidak terjadi yaitu apabila titik-titik tidak membentuk pola tertentu dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Gambar 2Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Penelitian 2018

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang

jelas dan menyebar. Hal ini menunjukkan data dalam penelitian ini tidak terjadi

heteroskediditas.

Pengujian Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda : Parsial

a. Uji Statistik T (Signifikansi Parameter Individual)

8

Page 10: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

Uji statistik t (Gozhali, 2009:88) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas (independen) secara individual/parsial dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen). Level signifikasi yang digunakan ialah 0,05 (α = 5%). Maka penentuan keputusan didasarkan pada nilai signifikansi uji T yaitu apabilai nilai signifikansi uji T lebih kecil dari 0,05 (α = 5%) maka variabel tersebut dinyatakan berpengaruh.

1) Intensity

Berdasarkan hasil uji T variabel Intensity, dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi uji T sebesar 0,000< level signifikansi 0,05 (α = 5%). Sehingga,

variabel Intensity dinyatakan secara parsial berpengaruh terhadap variabel

minat beli konsumen. Nilai koefisien regresi (B) variabel Intensity mendapat

nilai sebesar 0.973. Hal ini berarti jika variabel Intensity menigkat sebesar 1

poin maka pengaruhnya terhadap variabel minat beli meningkat sebesar 0,973.

Tabel 4Tabel Coefficients : Uji T variabel Intensity

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 7.652 .363 21.058 .000Intensity_total .973 .065 .612 15.049 .000

a. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

2) Content

Berdasarkan hasil uji T variabel Content, dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi uji T sebesar 0,000< level signifikansi 0,05 (α = 5%). Sehingga,

variabel Content dinyatakan secara parsial berpengaruh terhadap variabel

minat beli konsumen. Nilai koefisien regresi (B) variabel Content mendapat

nilai sebesar 0.706. Hal ini berarti apabila variabel Content meningkat sebesar 1

poin maka pengaruhnya terhadap variabel minat beli meningkat sebesar 0,706.

Tabel 5Tabel Coefficients : Uji T variabel Content

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

9

Page 11: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

B Std. Error Beta

1(Constant) 6.421 .410 15.657 .000Content_total .706 .043 .643 16.307 .000

a. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

3) Valence of Opinion

Berdasarkan hasil uji T variabel Valence of Opinion , dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi uji T sebesar 0,000 < level signifikansi 0,05 (α = 5%). Oleh karena

itu, variabel Valence of Opinion dinyatakan secara parsial berpengaruh

terhadap variabel minat beli konsumen. Nilai koefisien regresi (B) variabel

Valence of Opinion mendapat nilai sebesar 0.405. Hal ini berarti apabila

variabel Valence of Opinion mengalami peningkatan sebesar 1 poin maka

pengaruhnya terhadap variabel minat beli akan meningkat sebesar 0,405.

Tabel 6Tabel Coefficients : Uji T variabel Valence of Opinion

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 4.277 .383 11.156 .000ValenceOfOpinion_total .405 .018 .764 23.054 .000

a. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

b. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) dimaknai sebagai sumbangan atau kontribusi

pengaruh yang diberikan variabel indenpenden (X) terhadap variabel dependen

(Y). Berikutnya ialah hasil uji regresi linier berganda secara parsial untuk

mengetahui kontribusi pengaruh masing-masing variabel Intensity, Content, dan

Valence of Opinon terhadap minat beli.

1) Intensity,nilai Adjusted R2 pada hasil uji diatas menunjukkan bahwa,

variabel Intensity berkontribusi sebesar 37,3% dalam menjelaskan pengaruh

variabel Minat Beli dan sisanya sebesar 62,7% dipengaruhi variabel lain.

Tabel 7

10

Page 12: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

Tabel Model Summary : Koefisien Determinasi (R2) IntensityModel Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate1 .612a .375 .373 1.41482a. Predictors: (Constant), Intensity_totalb. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

2) Content,nilai Adjusted R2 pada hasil uji menunjukkan bahwa, variabel Content

berkontribusi sebesar 41,1% dalam menjelaskan pengaruh variabel Minat Beli

dan sisanya sebesar 58,9% dipengaruhi variabel lain.

Tabel 8Tabel Model Summary : Koefisien Determinasi (R2) Content

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate1 .643a .413 .411 1.37077a. Predictors: (Constant), Content_totalb. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

3) Valence of Opinion,nilai Adjusted R2 pada hasil uji diatas menunjukkan bahwa,

variabel Valence of Opinion berkontribusi sebesar 58,3% dalam menjelaskan

pengaruh variabel Minat Beli dan sisanya 41,7% dipengaruhi variabel lain.

Tabel 9Tabel Model Summary : Koefisien Determinasi (R2) Valence of Opinion

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate1 .764a .584 .583 1.15342a. Predictors: (Constant), ValenceOfOpinion_totalb. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

2. Analisis Regresi Linear Berganda : Simultan

a. Uji F (Signifikansi Simultan)

Uji statistik F (Gozhali, 2009:88) pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 10Tabel Anova : Output Uji F (Signifikansi Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

11

Page 13: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

1Regression 720,696 3 240,232 184,619 ,000b

Residual 489,262 376 1,301Total 1209,958 379

a. Dependent Variable: MinatBeli_totalb. Predictors: (Constant), ValenceOfOpinion_total, Intensity_total, Content_totalSumber: Data Penelitian 2018

Pada hasil uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F sebesar 0,000 <

level signifikansi 0,05 (α = 5%), sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel

(Intensity, Content, dan Valence of Opinion) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap minat beli konsumen.

b. Koefisien Regresi (B)

Koefisien regresi (B) merupakan jumlah perubahan yang terjadi pada variabel

dependen (Y) yang disebabkan oleh perubahan pada variabel independen (X).

Berikut ini ialah nilai dari variabel Intensity, Content, dan Valence of Opinion

ketika dibandingka bersama-sama

Tabel 11Tabel Coefficients : Koefisien Regresi (B) secara simultan

Coefficientsa

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 4.048 .389 10.417 .000Intensity_total .086 .087 .054 .994 .321 .360 2.779Content_total .140 .062 .127 2.245 .025 .335 2.982

ValenceOfOpinion_total .333 .028 .629 11.703 .000 .373 2.684

a. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

1) Intensity, berdasarkan hasil di atas ketika variabel Intensity, Content, dan

Valence of Opinion disandingkan bersama-sama ternyata membuat variabel

Intensity tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli konsumen. Hal ini

karena nilai signifikansi T variabel Intensity 0,321 > nilai level signifkansi 0,05

(α = 5%).

2) Content, nilai koefisien regresi (B) variabel Content sebesar 0,140, hal ini

berarti apabila variabel Content mengalami peningkatan sebesar 1 poin maka

pengaruhnya terhadap variabel minat beli akan meningkat sebesar 0,140.

12

Page 14: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

3) Valence of Opinion, nilai koefisien regresi (B) variabel Valence of Opinion

sebesar 0,333, hal ini berarti apabila variabel Valence of Opinion mengalami

peningkatan sebesar 1 poin maka pengaruhnya terhadap variabel minat beli

akan meningkat sebesar 0,333

c. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) dimaknai sebagai sumbangan atau kontribusi

pengaruh yang diberikan variabel indenpenden (X) terhadap variabel dependen

(Y). Sehingga dapat digunakan untuk memprediksi seberapa besar variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 12Tabel Model Summary : Koefisien Determinasi (R2) secara simultan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

EstimateDurbin-Watson

1 ,772a ,596 ,592 1,14071 2,017a. Predictors: (Constant), ValenceOfOpinion_total, Intensity_total, Content_totalb. Dependent Variable: MinatBeli_totalSumber: Data Penelitian 2018

Hasil uji menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar 0,592 yang berarti bahwa dua

dari tiga variabel dari e-WOM yakni Content, dan Valence of Opinion secara

bersama-sama berkontribusi sebesar 59,27% pengaruhnya terhadap variabel minat

beli konsumen. Sedangakan sisanya sebesar 40,8% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kesimpulan

Pada bab sebelumnya telah disajikan olahan dan analisis data yang diperoleh dari

380 responden menggunakan SPSS 20. Berikut beberapa kesimpulan yang dapat

diambil :

1. Secara parsial, variabel Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam

Electronic Word of Mouth (e-WOM) berpengaruh terhadap minat beli konsumen

di kalangan followers @fitsaria.id. Pada hasil uji signifikansi T secara parsial

menunjukkan nilai signifikansi T variabel Intensity 0,000 < level signifikansi 0,05

13

Page 15: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

(α = 5%) sehingga variabel Intensity secara parsial berpengaruh terhadap minat

beli konsumen. Nilai koefisien regresi (B) secara parsial, variabel Intensity

mempunyai pengaruh sebesar 0,973 terhadap minat beli konsumen. Nilai

koefisien determinasi menunjukkan kontribusi pengaruh variabel Intensity

terhadap minat beli sebesar 37,3%. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha pada

hipotesis pertama yang berbunyi “Variabel Intensity dalam Electronic Word of

Mouth (e-WOM) (X) secara parsial berpengaruh terhadap minat beli (Y) pada

kafe Fitsaria di Solo” dinyatakan diterima. Pada hasil uji signifikansi T secara

parsial menunjukkan nilai signifikansi T variabel Content 0,000 < level

signifikansi 0,05 (α = 5%) sehingga variabel Content secara parsial berpengaruh

terhadap minat beli konsumen. Nilai koefisien regresi (B) secara parsial, variabel

Content mempunyai pengaruh sebesar 0,706 terhadap minat beli konsumen. Nilai

koefisien determinasi menunjukkan kontribusi pengaruh variabel Content

terhadap minat beli sebesar 41,1%. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha pada

hipotesis kedua yang berbunyi “Variabel Content dalam Electronic Word of

Mouth (e-WOM) (X) secara parsial berpengaruh terhadap minat beli (Y) di

kalangan followers @fitsaria.id” dinyatakan diterima. Pada hasil uji signifikansi

T secara parsial menunjukkan nilai signifikansi T variabel Valence of Opinion

0,000 < level signifikansi 0,05 (α = 5%) sehingga variabel Valence of Opinion

secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Pada nilai koefisien

regresi (B) secara parsial, variabel Valence of Opinion mempunyai pengaruh

sebesar 0,405 terhadap minat beli konsumen. Nilai koefisien determinasi

menunjukkan kontribusi pengaruh variabel Valence of Opinion terhadap minat

beli sebesar 58,3%. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha pada hipotesis ketiga yang

berbunyi “Variabel Valence of Opinion dalam Electronic Word of Mouth (e-

WOM) (X) secara parsial berpengaruh terhadap minat beli (Y) di kalangan

followers @fitsaria.id” dinyatakan diterima.

2. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel Intensity, Content,

dan Valence of Opinion secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli

14

Page 16: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

konsumen. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai signifikansi F 0,000 < level

signifikansi 0,05 (α = 5%) sehingga dapat dinyatakan variabel Intensity, Content,

dan Valence of Opinon secara simultan berpengaruh terhadap minat beli

konsumen. Namun pada hasil uji signifikansi T simultan yang berupa tabel

Coefficients variabel secara simultan, menunjukkan bahwa variabel Intensity

ketika digabungkan dengan variabel Content dan Valence of Opinion menjadi

tidak berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen. Hal ini karena

nilai signifikansi T simultan sebesar 0,321 > level signifikansi 0,05 (α = 5%)

sehingga secara simultan dinyatakan tidak berpengaruh terhadap minat beli

konsumen. Sedangkan kedua variabel lainnya yaitu Content mempunyai nilai

signifikansi T sebesar 0,025< level signifikansi 0,05 (α = 5%) dan Valence of

Opinion mempunyai nilai signifikansi T sebesar 0,000< level signifikansi 0,05 (α

= 5%). Berdasarkan nilai Adjusted R2 koefisien determinasi menunjukkan

variabel Content, dan Valence of Opinion secara bersama-sama berkontribusi

sebesar 59,2% dalam menjelaskan pengaruh terhadap minat beli konsumen

sedangkan sisanya 40,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Hal ini berarti Ha ditolak dan H0 pada hipotesis keempat yang

berbunyi “Variabel Intensity, Content, dan Valence of Opinion dalam Electronic

Word of Mouth (e-WOM) (X) secara simultan tidak berpengaruh terhadap minat

beli (Y) di kalangan followers @fitsaria.id” dinyatakan diterima.

3. Pada analisis regresi linier berganda secara simultan dapat diketahui variabel

mana yang paling dominan pengaruhnya melalui besarnya nilai koefisien regresi

(B) variabel secara simultan. Hasilnya menunjukkan variabel Valence of Opinion

mempunyai pengaruh paling besar (dominan) terhadap minat beli konsumen

dengan nilai sebesar koefisien regresi (B) sebesar 0,333 dengan nilai signifikansi

T simultan sebesar 0,000 < level signifikansi 0,05 (α = 5%).

Daftar Pustaka

15

Page 17: D0214072...  · Web viewJURNAL. ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN MINAT BELI (Studi Kuantitatif Pengaruh . Intensity, Content, dan Valence of Opinion. dalam . Electronic Word of Mouth

Ferdinand, A. (2002). Pengembangan Minat Merek Ekstensi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghofzali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goyette, I., Ricard,L.,Bergeron,J. & Marticotte, F (2010). e-WOM Scale: Word of Mouth Measurement Scale for e-Services Context. Canadian Journal of Administrative Sciences,27(1),5-23.

Hennig-Thurau, T ., Gwinner, K.P., Walsh, G. dan Gremler, D. D. (2004). Electronic Word-of-Mouth Via Customer-Opinion Platforms: What Motivates Consumer to Articulate Themselves on the Internet. Journal of Interactive Marketing, Vol 18/No 1, 38-52.

Keller, K.L. (2001) Mastering the Marketing Communications Mix: Micro and Macro Perspectives on Integrated Marketing Communication Programs. Journal of Marketing Management 17:7-8, pages 819-847. 

Kemp, S. (2018). Digital In 2018: World’s Internet Users Pass The 4 Billion Mark. 30 Januari 2018. Diakses melalui https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018 pada 12 Juli 2018

Priyatno, D., (2014). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta : MediaKom

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Tjandra, E. A., & Tjandra, S. R. (2013) Hubungan Antara Komponen Kognitif, Komponen Afektif dan Komponen Perilaku Terhadap Sikap Konsumen Memanfaatkan Teknologi Internet. Jurnal Manajemen, 17(1),42-52.

Tomše, D., & Snoj, B. (2014). Marketing communication on social networks: Solution in the times of crisis. Marketing, 45(2), 131-138.

16