Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

14
PENDAHULUAN Negara-negara anggota ASEAN me-mandang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian. Selain itu, UMKM yang kuat, dinamis dan efisien akan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Keberadaan UMKM yang handal dan kuat merupakan modal utama pembangunan ekonomi, serta menjadi bearing (bantalan) dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Peningkatan kapasitas UMKM mencakup peningkatan dan Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap Pada Bagus Agriseta Mandiri MEGA INDAH PUSPITA S. * ; SITI ZUBAIDAH; SETU SETYAWAN Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogo Mas No. 246 , Malang Jawa Timur 65144, Indonesia * Corresponding Author, E_mail: [email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the arrangement of existing financial report in Bagus Agriseta Mandiri and to conduct the implementation of financial report arrangement that is suitable with SAK ETAP in UKM Bagus Agriseta Mandiri. In this study, the researcher uses case study or field study research that is aimed to learn intensively on the background of problems, situation and the position of the event occurs in nowadays, to solve the problems occurs in company, also the environmental interaction of current social unit in its way (given). The result of this study shows that company only makes loss and profit report, but in its presentation, it still not appropriate with SAK ETAP and financial balance report, cash flow and company equity is not presented yet because of the company less comprehending the standard of arranging financial report. By the existence of SAK ETAP it is expected to create the uniformity in implementing accounting treatment and the presentation of financial report so that it can result appropriate information toward the need of users. Key words: UMKM, SAK ETAP, ETAP Financial Report. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penyusunan laporan keuangan yang ada di Bagus Agriseta Mandiri dan melakukan implementasi pengaturan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP di UKM Bagus Agriseta Mandiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi kasus atau penelitian studi lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif pada latar belakang masalah, situasi dan posisi peristiwa itu terjadi di saat ini, untuk memecahkan masalah terjadi di perusahaan, juga interaksi lingkungan saat ini unit sosial di jalan (diberikan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya membuat kerugian dan keuntungan laporan, namun dalam penyajiannya, tetap saja tidak sesuai dengan SAK ETAP dan laporan neraca keuangan, arus kas dan ekuitas perusahaan tidak disajikan namun karena perusahaan kurang memahami standar mengatur laporan keuangan. Dengan adanya SAK ETAP diharapkan untuk menciptakan keseragaman dalam melaksanakan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sehingga dapat mengakibatkan informasi yang tepat terhadap kebutuhan pengguna. Kata kunci: UMKM, SAK ETAP, ETAP Laporan Keuangan. perbaikan akses informasi, akses teknologi, akses pembiayaan dan akses pasar (Bank Indonesia, 2009). Perkembangan jumlah UMKM di Indonesia setiap tahun menunjukkan peningkatan yang baik jika dilihat dari dua tahun terakhir yakni pada tahun 2009, Badan Pusat Statistik (2009) menyebutkan bahwa jumlah UKM di Indonesia (salah satu dari jenis UMKM) tercatat berumlah sebanyak 42,3 juta atau 99,90% dari total jumlah

Transcript of Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

Page 1: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

PENDAHULUANNegara-negara anggota ASEAN me-mandang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)sebagai tulang punggung perekonomian. Selain itu,UMKM yang kuat, dinamis dan efisien akanmendorong pembangunan ekonomi yangberkelanjutan. Keberadaan UMKM yang handaldan kuat merupakan modal utama pembangunanekonomi, serta menjadi bearing (bantalan) dalammenghadapi gejolak ekonomi global. Peningkatankapasitas UMKM mencakup peningkatan dan

Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak EtapPada Bagus Agriseta Mandiri

MEGA INDAH PUSPITA S.*; SITI ZUBAIDAH; SETU SETYAWANJurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogo Mas No. 246 , Malang Jawa Timur 65144, Indonesia

* Corresponding Author, E_mail: [email protected]

ABSTRACTThe purpose of this study is to analyze the arrangement of existing financial report in Bagus Agriseta Mandiri and to conduct the implementationof financial report arrangement that is suitable with SAK ETAP in UKM Bagus Agriseta Mandiri. In this study, the researcher uses case study or fieldstudy research that is aimed to learn intensively on the background of problems, situation and the position of the event occurs in nowadays, to solvethe problems occurs in company, also the environmental interaction of current social unit in its way (given). The result of this study shows thatcompany only makes loss and profit report, but in its presentation, it still not appropriate with SAK ETAP and financial balance report, cash flow andcompany equity is not presented yet because of the company less comprehending the standard of arranging financial report. By the existence ofSAK ETAP it is expected to create the uniformity in implementing accounting treatment and the presentation of financial report so that it can resultappropriate information toward the need of users.Key words: UMKM, SAK ETAP, ETAP Financial Report.

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penyusunan laporan keuangan yang ada di Bagus Agriseta Mandiri dan melakukan implementasipengaturan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP di UKM Bagus Agriseta Mandiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studikasus atau penelitian studi lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif pada latar belakang masalah, situasi dan posisi peristiwaitu terjadi di saat ini, untuk memecahkan masalah terjadi di perusahaan, juga interaksi lingkungan saat ini unit sosial di jalan (diberikan). Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya membuat kerugian dan keuntungan laporan, namun dalam penyajiannya, tetap saja tidaksesuai dengan SAK ETAP dan laporan neraca keuangan, arus kas dan ekuitas perusahaan tidak disajikan namun karena perusahaan kurangmemahami standar mengatur laporan keuangan. Dengan adanya SAK ETAP diharapkan untuk menciptakan keseragaman dalam melaksanakanperlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sehingga dapat mengakibatkan informasi yang tepat terhadap kebutuhan pengguna.Kata kunci: UMKM, SAK ETAP, ETAP Laporan Keuangan.

perbaikan akses informasi, akses teknologi, aksespembiayaan dan akses pasar (Bank Indonesia,2009).

Perkembangan jumlah UMKM di Indonesiasetiap tahun menunjukkan peningkatan yang baikjika dilihat dari dua tahun terakhir yakni padatahun 2009, Badan Pusat Statistik (2009)menyebutkan bahwa jumlah UKM di Indonesia(salah satu dari jenis UMKM) tercatat berumlahsebanyak 42,3 juta atau 99,90% dari total jumlah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 2: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI130

unit usaha. UKM menyerap tenaga kerja sebanyak79 juta atau 99,40% dari total angkatan kerja.Kontribusi UKM dalam pembentukan PDB sebesar56,70%, kemudian sumbangan terhadappenerimaan devisa negara melalui kegiatan eksporsebesar Rp 75,80 triliun atau 19,90% dari totalnilai ekspor dan pada tahun 2010 UMKM diIndonesia berjumlah 51,2 juta usaha atau lebih dari99% dari seluruh entitas seluruh Indonesia.Sebanyak 95% unit usaha adalah usaha mikro dan5% atau 2.560.000 unit usaha merupakan usahakecil dan menengah.

UKM yang terdapat di malang sebanyak 227.791UKM, dengan penyerapan tenaga kerja 464.974orang dengan omset Rp 26.083.852.087.000 yangbergerak pada sektor perdagangan, pertanian,perkebunan, industri, aneka usaha dan jasa.Progam linkage dan perdagangan sektor usahamikro kecil memengah lewat unit (UMKM) palingbanyak menyerapkan penyaluran kredit perbankanlewat pelaksana teknis konsultan keuangan mitrabank (UPT) KKSMB kantor bank Indonesia (KBI)malang. Termasuk sektor usaha jasa lainnya.Sampai dengan mei 2011, sektor usaha tersebutmenyerap pembiayaan sebesar Rp 20,110 miliardengan jumlah UMKM sebanyak 19 usaha.Sedang-kan sektor perdagangan, restoran, danhotel menyerap pembiayaan sebesar Rp 5,890miliar dengan jumlah UMKM sebanyak 75 usaha.(Pusat informasi UKM kabupaten Malang, 2011)

Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK IAI) telah menerbitkanexposure draft Standar Akuntansi dan KeuanganUsaha Kecil dan Menengah (ED SAK UKM) yangmerupakan adopsi dari International FinancialReporting System (IFRS) for Small and Medium Enter-prise. ED SAK UKM ini telah disesuaikan isinyadengan kondisi di Indonesia dan disahkan untukdipergunakan menjadi Standar Akuntansi danKeuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP). SAK ETAP ini diharapkandapat berfungsi sebagai acuan praktek akuntansibagi entitas usaha di Indonesia, utamanya pelakuUMKM mengingat isinya telah disesuaikan dengansituasi dan kondisi usaha yang ada.

SAK ETAP juga mengatur tentang penyusunanlaporan keuangan. Penyusunan laporan keuanganberdasarkan SAK ETAP ini bertujuan untukdigunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik.Entitas tanpa akunta-bilitas publik yang dimaksudadalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitaspublik signifikan dan menerbitkan laporankeuangan untuk tujuan umum bagi penggunaeksternal. Tujuan laporan keuangan adalah menye-diakan informasi posisi keuangan, kinerjakeuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yangbermanfaat serta dapat dipercaya bagi sejumlahbesar pengguna dalam pengambilan keputusanekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisidapat meminta laporan keuangan khusus untukmemenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalammemenuhi tujuannya, laporan keuangan jugamenunjukkan apa yang telah dilakukanmanajemen (stewardship) atau pertanggungjawabanmanajemen atas sumber daya yang dipercayakankepadanya.

Anna (2011) didalam penelitiannyamenunjukkan bahwa UMKM dikawasan Suci JawaBarat sebagian besar tidak melakukan pencatatantransaksi dengan baik, hal tersebut dapat dilihatdari laporan keuangan yang dihasilkan. Masihbanyak UMKM yang membuat laporan keuangandengan seder-hana, laporan keuangan yang tidaklengkap, bahkan tidak membuat laporankeuangan. Kendala yang dihadapi dalam membuatlaporan keuangan adalah tidak memahamiakuntansi dan mereka berpikir bahwa laporankeuangan belum diperlukan.

Sampai saat ini, sejak diterbitkannnya exposuredraft Standar Akuntansi dan Keuangan Usaha

Page 3: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

VOL. 14 NO.2 JULI 2013 131

Kecil dan Menengah (ED SAK UKM) belumterlihat penerapan standar ini secara nyata padalaporan keuangan UKM disekitar Malang,penelitian mengenai SAK ETAP, masih sebatasanalisis sejauh mana ETAP telah dikenalpenggunanya, belum sampai pada tahap menyusunlaporan keuangan secara langsung pada UKM.UKM seharusnya sudah mulai menyusun laporankeuangan menggunakan ETAP, sebagai standarlaporan keuangannya.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian inibertujuan untuk membuat rancangan atau desainlaporan keuangan untuk UKM berbasis ETAPdengan menjadikan UKM Bagus Agriseta Mandirisebagai purwarupa (prototype). Dengan demikianhasil penelitian ini diharapkan akan memberikangabaran kepada kalangan UMKM khususnyamengenai implementasi riil serta manfaat daristandar yang dikeluarkan IAI yang dikhususkanuntuk entitas tanpa akuntabilitas publik, bagipengusaha yang belum mempunyai laporankeuangan standar. Peneliti terdahulu menjelaskan,mengenai tidak fahamnya UKM terhadappenyusunan laporan keuangan maupun standaryang ada untuk menyusun laporan keuangan sesuaiSAK ETAP, sehingga sulit untuk diterapkan.Untuk itu penelitian ini dimaksudkan memberipenge-tahuan penyusunan laporan keuangan UKMBagus Agriseta Mandiri yang sesuai ETAP yangdapat berguna untuk memudahkan berbagaiaktifitas bisnis.

Penelitian ini dibatasi untuk melakukanpenerapan penyusunan laporan keuangan untuksatu periode akuntansi sesuai mana-jemen UKMBagus Agriseta Mandiri yakni laporan keuanganberdasarkan ETAP untuk periode satu bulan untukbulan september tahun 2011. Menurut Kieso(2008), laporan keuangan merupakan saranapengomuni-kasian informasi keuangan utamakepada pihak internal maupun pihak eksternal.

Pemakai laporan keuangan ini meliputi investor,kreditor, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah. Laporan keuanganmenampilkan sejarah perusahaan yangdikuantifikasi dalam nilai moneter.

Menurut Syam (2007) tujuan akuntansikeuangan dan laporan keuangan adalah untukmemberikan informasi keuangan yang dapatdipercaya mengenai aktiva dan kewajiban sertamodal suatu perusahaan, untuk membantu parapemakai laporan dalam menaksir potensiperusahaan dalam meng-hasilkan laba, untukmemberikan informasi penting lainnya, sepertiinformasi mengenai aktivitas pembiyaan daninvestasi, untuk mengungkapkan sejauh mungkininformasi lain yang berhubungan dengan laporankeuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakailaporan, seperti informasi mengenai kebijakanakuntansi yang dianut perusahaan. Laporankeuangan lahir melalui sistem akun-tansi, prosesakuntansi, siklus atau prosedur akuntansi. Proseslahirnya laporan keuangan dimulai dari adanyatransaksi sebagai input sampai akhir laporankeuangan sebagai output (lihat Gambar 1 danGambar 2).

GAMBAR 1. SIKLUS AKUNTANSISumber: Syam (2007)

Page 4: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI132

GAMBAR 2. PROSES AKUNTANSISumber: Syam (2007)

Keterangan:1) Transaksi/Bukti adalah setiap kejadian yang

merubah posisi keuangan atau hasil usaha entityyang dilaporkan (perusa-haan/lembaga).Kejadian yang dicatat dan dibukukan hanyakejadian yang dapat dikategorikan sebagaitransaksi. Setiap transaksi harus mempunyaibukti (evidence), baik dari luar misalnya fakturpembeliaan, rekening listrik maupun bukti daridalam misalnya daftar gaji, alokasi penyusutandan sebagainya.

2) Buku jurnal, dalam buku ini akan dibuatpenggolongan, mana yang dikelompok-kansebagai transaksi yang mempenga-ruhiperkiraan di sebelah debet dan mana transaksiyang mempengaruhi perkiraan di sebelahkredit. Jurnal dapat dikelom-pokkan menjadi:a. Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk

mencatat transaksi-transaksi sejenis yangbanyak ditemukan diperusahaan.

b. Jurnal umum (serba-serbi), terjadi diluarjurnal khusus

3) Buku besar, merupakan tempat menam-pungseluruh transaksi yang telah diklasi-fikasikanmelalui jurnal.

4) Neraja lajur, dalam neraca lajur ini semuaperkiraan dijumlahkan dan didaftar, kemudianmelakukan penjurnalan baik jurnal penyesuaianmaupun jurnal penutup. Dari proses inilahdisusun laporan keuangan.

5) Laporan keuangan adalah suatu produk atauhasil akhir dari proses akuntansi, terdiri darilaporan posisi keuangan, Laporan Laba Rugi,laporan perubahan modal, laporan arus kas dancatatan atas laporan keuangan

UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH)Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakanuntuk mendefi-nisikan Pengertian dan kriteriaUsaha Mikro, Kecil dan Menengah. Kriteria UsahaMikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurutUU ini digolongkan berdasarkan jumlah aset danOmset yang dimiliki oleh sebuah usaha.

TABEL 1. KRITERIA UMKM

ETAP (ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK)ETAP merupakan standar akuntansi baru yang

diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)yang merupakan konvergensi dari IFRS for Smei.ETAP disusun untuk digunakan bagi entitas-entitasyang tidak mempunyai akuntabilitas signifikan bagipublik. Entitas tanpa akuntabilitas publik memilikiciri-ciri; (1) tidak memiliki akunta-bilitas publikyang signifikan; (2) tidak tercatat dipasar modal; (3)tidak sedang dalam proses untuk pengajuanpernyataan pendaf-taran dipasar modal; (4) bukanlembaga keuangan kecuali BPR; dan (5)menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan

Page 5: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

VOL. 14 NO.2 JULI 2013 133

umum bagi pengguna eksternal. Sedangkanlaporan keuangan yang lengkap terdiri darikomponen – komponen berikut ini:

NERACANeraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas

suatu entitas pada suatu tanggal tertentu sampaiakhir periode pelaporan.

Informasi yang disajikan dalam neraca minimalmencakup pos-pos berikut:a. Kas dan setara kasb. Piutang usaha dan piutang lainnyac. Persediaand. Properti investasie. Aset tetapf. Aset tidak berwujudg. Utang usaha dan utang lainnyah. Aset dan kewajiban pajaki. Kewajiban diestimasij. Ekuitas

Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlahlainnya dalam neraca jika penyajian seperti iturelevan dalam rangka pemahaman terhadap posisikeuangan entitas. SAK ETAP tidak menentukanformat atau urutan terhadap pos-pos yang disaji-kan. Klasifikasi aset dan kewajiban, entitas harusmenyajikan aset lancar dan aset tidak lancar,kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangkapanjang, sebagai suatu klasifikasi yang terpisahdalam neraca.

SAK ETAP tidak menentukan format atauurutan terhadap pos-pos yang akan disajikan,menyediakan daftar pos-pos yang berbeda baik sifatatau fungsinya untuk menjamin penyajian yangterpisah dalam neraca. Sebagai tambahan:a. Pos yang terpisah akan dibentuk jika ukuran,

sifat, atau fungsi dari pos atau agregasi terhadappos-pos yang serupa membuat penyajian terpisahmenjadi relevan untuk memahami posisikeuangan entitas

b. Uraian yang digunakan dan urutan pos-pos atauagregasi terhadap pos-pos yang sejenis mungkindiubah sesuai dengan sifat entitas dantransaksinya, untuk menyediakan informasiyang relevan dalam rangka memahami posisikeuangan entitas.

Pertimbangan atas pos-pos tambahan yangdisajikan secara terpisah berdasarkan padapenilaian sifat dan likuiditas aset, fungsi aset dalamentitas dan jumlah, sifat dan waktu kewajiban.

Entitas mengungkapkan di neraca, subklasifikasiberikut atas pos yang disajikan yaitu kelompok asettetap, jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya danpersediaan yang menunjukkan secara terpisahjumlah dari: (1) prsediaan yang dimiliki untukdijual dalam kegiatan usaha normal; (2) persediaandalam proses produksi untuk penjualan tersebut;(3) bahan baku dan barang habis pakai yangdigunakan dalam proses produksi atau pemberianjasa; dan (4) kewajiban imbalan kerja dankewajiban diestimasi lainnya.

Sedangkan kelompok ekuitas, seperti modaldisetor, tambahan modal disetor, agio saham, saldolaba, dan pendapatan dan beban yang diakuilangsung ke ekuitas.

LABA RUGILaporan laba rugi mensyaratkan entitas untuk

menyajikan laporan laba rugi untuk suatu periodeyang merupakan kinerja keuangannya selamaperiode tersebut. Laporan laba rugi menyajikanpenghasilan dan beban entitas untuk suatuperiode.

Laporan laba rugi minimal mencakuppendapatan, beban keuangan, bagian laba ataurugi dari investasi yang menggunakan metodeekuitas, beban pajak, dan laba atau rugi neto.

Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub

Page 6: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI134

jumlah lainnya pada laporan laba rugi jikapenyajian tersebut relevan untuk memahamikinerja keuangan entitas. Entitas tidak bolehmenyajikan atau mengungkapkan pos pendapatandan beban sebagai “pos luar biasa”, baik dalamlaporan laba rugi maupun dalam catatan ataslaporan keuangan.

METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan pada Bagus Agriseta

Mandiri Batu yang berlokasi di Jalan Kopral KasdiNo.02 RT 01/RW 01 Dusun Banaran, KecamatanBumiaji, Kota Batu. Bagus Agriseta Mandirimemproduksi dodol apel, jenang apel, keripikbuah dan minuman sari apel dengan merek Bagus.

Bagus Agriseta Mandiri adalah sebuah UsahaKecil dan Menengah (UKM) yang bergerak dalambidang pengolahan buah apel, nangka danstrawbery, tetapi dengan produk unggulan berasaldari olahan buah apel. Bagus Agriseta Mandirimemproduksi kripik apel, kripik nangka, jenangapel, jenang nangka, jenang strawbery, dodol apel,dodol nangka, dodol strawbery dan sari apel.Pemilihan bahan baku utama adalah buah apeldikarenakan tersedianya bahan baku yangmelimpah dan mudah dijangkau karena lokasiproduksi/ usaha didaerah tempat tinggal pemilik,yaitu Dusun Banaran, Desa Bumiaji, KecamatanBumiaji, Batu. Seperti kebanyakan hasil pertanianyang lain, apel di Kecamatan Bumiaji jugamengalami harga yang selalu berfluktuatsi. Hal initergantung pada jumlah hasil panen dan musim.Antara tahun 2008 sampai 2011 harga apel terting-gi yang pernah dialami petani apel didaerah iniadalah Rp 10.000/kg dan terendah Rp 1.000/kg.

Bagus Agriseta Mandiri didirikan oleh SamsulHuda pada tahun 2000. Pada awalnya BagusAgriseta Mandiri memulai proses produksi denganperalatan dan modal seadanya. Dengan berjalan-nya usaha Bpk. Samsul selalu berusaha meningkat-

kan usahanya dan berani mengambil resiko akanusahanya dan serius menekuni usahanya tersebut.Pada awalnya beliau hanya memprioritaskanproduksi pada jenang apel. Kemudian produkBagus terus berinovasi dan berkembang sehinggamenghasilkan beragam produk. Pada kemasanproduk Bagus Agriseta Mandiri menggunakanmerek “Bagus” dengan alasan nama tersebutmudah diingat, menarik dan singkat.

BENTUK HUKUM PERUSAHAANBagus Agriseta Mandiri adalah perusahaan

berbentuk Perusahaan Perseora-ngan. Untukmemenuhi persyaratan higienitas standar danpersyaratan produksi makanan dan minuman,maka pada tahun 2003 Bagus Agriseta Mandirimendapatkan ijin produksi dari DepartemenKesehatan yaitu Dep. Kes. RI. No. SP 651/13.26/2003. Ijin produksi dari Depkes ini juga terterapada kemasan produksi.

STRUKTUK ORGANISASIStruktur organisai UKM Bagus Agriseta Mandiri

dapat disimak pada Gambar 3.

GAMBAR 3. STRUKTUR ORGANISASI BAGUS AGRISETA MANDIRI

TENAGA KERJASumber Tenaga Kerja

Bagus Agriseta Mandiri merekrut karyawannyadari penduduk sekitar perusahaan bahkan adayang berasal dari keluarga pemilik perusahaan itusendiri. Karena tidak dibutuhkan skill khusus,

Page 7: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

VOL. 14 NO.2 JULI 2013 135

maka tidak banyak kriteria tenaga kerja yangdibutuhkan, kriteria yang harus dipenuhi antaralain rajin, suka bekerja keras, jujur, dan disiplin.

Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja Bagus Agriseta Mandirisaat ini sebanyak 47 orang (lihat Tabel 2)

TABEL 2. JUMLAH TENAGA KERJA

Waktu Kerja

Penetapan waktu kerja Bagus Agriseta Mandiriadalah mulai pukul 06.30-14.30 dengan waktuistirahat pukul 12.00 dengan waktu kerja 6 harisetiap minggu.

Sistem pengupahan

Sistem pengupahan setiap 2 minggu sekali.Perhitungan upah didasarkan pada hari kerja, perhari karyawan menerima Rp.15.000 s/dRp.25.000 gaji yang dihitung tergantung masakerja dan kecakapan dalam bekerja. Jadi upah yangditerima karyawan adalah antara Rp.450.000 s/dRp.750.000 per bulan.

TABEL 3. TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN

Kualitas Tenaga Kerja

Karyawan Bagus Agriseta Mandiri berasal dariberbagai latar belakang pendi-dikan. Mayoritas

karyawannya adalah SMA atau sederajad. Untuklebih jelasnya disajikan pada Tabel 3.

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus(case study) atau penelitian lapangan (field study)dimaksudkan untuk mempelajari secara intensiftentang latar belakang masalah, keadaan dan posisisuatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini,serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yangbersifat apa adanya (given). Penelitian ini bertujuanuntuk memecahkan suatu masalah yang terjadipada suatu perusahaan dan hasil analisis dari kasustersebut, dapat dijadikan pertimbanganperusahaan dalam pengambilan keputusanekonomi dan dapat dijadikan sebagai bahanpertimbangan dalam melakukan perbaikkandalam suatu perusahaan.

Data yang diperlukan dalam penelitian iniadalah data primer dan sekunder. Data primerdiperoleh melalui interview, berdasar-kan hasilwawancara dan tanya jawab. Data sekunderdiperoleh berdasarkan sumber yang telahdikumpulkan oleh pihak lain dan literatur-literaturyang mendukung. Data sekunder dalam penelitianini adalah berupa laporan keuangan perusahaanmaupun bukti-bukti transaksi yang mendukungpenyajian laporan keuangan.

TEKNIK PEROLEHAN DATATeknik yang digunakan dalam pengum-pulan

data penelitian adalah:1) Interview, yaitu teknik pengumpulan data

dengan cara wawancara atau tanya jawab.Mengenai laporan keuangan yang dijalankanperusahaan selama ini maupun menyangkuttransaksi-transaksi yang terjadi yangmempengaruhi laporan keuangan perusahaan.Pertanyaan mengenai laporan keuanganmaupun transaksi perusahaan bertujuan untukmenyakinkan validitas data yang dibutuhkan.

2) Dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan

Page 8: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI136

data dengan cara membaca, mencatat danmenganalisis dokumen-dokumen yang adahubungannya dengan penelitian. Terkait bukti-bukti transaksi aktifitas perusahaan, baik berupapenjualan, penggajian, daftar aset, persediaanmaupun biaya-biaya yang dikeluarkan untukkepentingan bisnis dan laporan keuangan yangselama ini dilakukan oleh perusahaan.Dokumen yang telah diperoleh kemudiandianalisis dan dievaluasi sesuai dengan tujuanpenelitian.

TEKNIK ANALISIS DATATeknik dalam menganalisis data adalah sebagai

berikut:1) Menganalisis penyusunan laporan keuangan

yang ada pada Bagus Agriseta Mandiri yakni,tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian.

2) Merekap data untuk proses penyusunan laporankeuangan dalam waktu perbulan

3) Menyusunkan laporan keuangan Bagus AgrisetaMandiri, mulai dari mengumpulkan buktitransaksi, membuat jurnal, buku besar, hinggamenghasilkan laporan keuangan sesuai denganstandar SAK ETAP yakni, melalui proses:a. Pengakuan yakni, merupakan proses

pembentukan suatu pos dalam neraca ataulaporan laba rugi

b. Pengukuran yakni, dengan meng-gunakanbiaya historis dan nilai wajar.

c. Penyajian yakni, penyajian wajar, kepatuhanterhadap SAK ETAP, kelangsungan usaha,frekuensi pela-poran, konsistensi penyajian.

4) Mengimpretasikan hasil analisis dan kemudianmembuat simpulan.

HASIL DAN PEMBAHASANMENGANALISIS PENYUSUNAN LAPORANKEUANGAN PERUSAHAAN

Komponen data-data yang telah diperoleh

kemudian dianalisis kedalam item-item yang adadidalam laporan keuangan yang ada padaperusahaan sebagai berikut:

LAPORAN LABA RUGIPerusahaan Bagus Agriseta Mandiri telah membuatlaporan laba rugi tetapi dalam penyajiannya belumsesuai dengan standar ETAP.

Bagus Agriseta MandiriDESAIN LAPORAN LABA RUGI

UNTUK BULAN BERAKHIR 31 SEPTEMBER 2011

Dari sisi format pelaporan, nama rekening yangdiakui sampai penggolongan fungsi beban yang

Page 9: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

VOL. 14 NO.2 JULI 2013 137

belum sesuai dengan standar ETAP. Pendapatanterdiri dari penjualan barang saja. Penjualan diakuiketika perusahaan telah mengirim barang kepadapelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya,tetapi beban yang disajikan dalam laporan labarugi belum dapat dibedakan berdasarkan fungsibeban, misalnya beban promosi yang ikut dalambiaya produksi yang seharusnya beban inidigolongkan kedalam beban penjualan.Berdasarkan ketidaktepatan pene-rapan penyajianlaporan keuangan maka dilakukan analisispenyesuaian ETAP yang dimulai dari prosespengumpulan bukti transaksi, membuat jurnal,rekapan, neraca lajur sampai dengan laporankeuangan laba rugi.

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi merupakan kebijakan-kebijakan perusahaan yang ditetap-kan untukmengontrol komponen-komponen vitalperusahaan. Bagus Agriseta Mandiri Memperolehdana untuk membiayai usahanya dari modalsendiri dan pinjaman langsung dengan 70% modalsendiri dan 30% dari utang ke Bank.1) Kebijakan Akuntansi terhadap kas, piutang,

sediaan, dan penyusutan sebagai berikut:a. Kas, aset perusahaan yang paling likuid,

Bagus Agriseta Mandiri menetapkan standarperlakuan pada kas, sebagai berikut: seluruhkas perusahaan dialo-kasikan untukpembelanjaan bahan-bahan baku maupunbahan penolong untuk setiap bulannya, dansisa kas langsung disimpan di Bank.

b. Piutang, tagihan yang timbul akibat adanyatransaksi yang tidak tunai. Secara umumterdapat beberapa jenis piutang, yaitu:piutang usaha, piutang pendapatan danpiutang karyawan. Kebijakan piutang usahapada Bagus Agriseta Mandiri belum diatursecara jelas tindakan yang dilakukan

terhadap kerugian akibat aktifitas piutangmacet. Perusahaan hanya memakai perkiraandan catatan siklus piutang untuk mengontrolpiutang jika dinilai piutang terlalu banyak(maksimal tiga transaksi piutang), makapiutang tidak dapat ditambah lagi.

c. Sediaan, barang jadi yang dimilikiperusahaan untuk dijual kembali. BagusAgriseta Mandiri melakukan pencatatan danpenilaian persediaan dengan meng-gunakanstandar metode first in first out (FIFO) tetapidalam prakteknya fungsi FIFO dalamperusahaan hanya digu-nakan untukmengetahui jumlah penjua-lan perbulan.

d. Penyusutan, mengenai perhitungan pe-nyusutan pada Bagus Agriseta Mandiri.Perusahaan membebankan biaya penyu-sutandengan metode garis lurus untuk semua asetyang disusutkan.

e. Biaya produksi perusahaan awalnya, terdiridari biaya bahan baku, biaya bahanpenolong, biaya perawatan, upah tenagakerja, promosi dan transportasi.

PENGAKUAN DAN PENYAJIAN LAPORANKEUANGAN SESUAI SAK ETAP

Laporan keuangan suatu entitas terdiri darilaporan neraca, laba rugi, laporan perubahanekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporankeuangan. Berikut pengakuan laporan keuanganberdasarkan SAK ETAP:

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi berfungsi untuk mengetahuikinerja perusahaan pada suatu periode, yang terdiridari pos pendapatan dan beban. Bagus AgrisetaMandiri telah membuat laporan laba rugi yangtelah sesuai dengan standar laporan laba rugi,namun dalam penyajiannya penggolonggan bebanbelum sesuai dengan fungsi beban, hal ini

Page 10: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI138

dikarenakan perusahaan masih belum memahamipenggolongan beban berdasarkan standar fungsibeban, misalnya biaya penyusutan yang harusnyadibebankan di harga pokok produksi tetapidibebankan apa beban penjualan. Pemisahanfungsi beban ini dalam rangka mempermudahmenghitung laba yang akan diperoleh perusahaan.

Laporan Neraca

Perusahaan belum menyajikan laporan neracasehingga perlu dilakukan penyajian laporan neracayang sesuai dengan ETAP yaitu dari kelompok asetlancar, aset tetap, sampai dengan kewajiban danmodal.

Laporan Perubahan Ekuitas

Perusahaan belum menyajikan laporanperubahan ekuitas sehingga perlu dilakukanpenyajian laporan perubahan ekuitas yang sesuaidengan ETAP yang terdiri dari dana yangdikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba,dan keuntungan atau kerugian yang diakui secaralangsung dalam ekuitas.

Laporan Arus Kas

Perusahaan belum menyajikan laporan arus kassehingga perlu dilakukan penyajian laporan aruskas yang sesuai dengan ETAP yakni laporan aruskas metode tidak langsung, laporan arus kas harusmemuat arus kas aktivitas operasi, aktivitasinvestasi dan aktivitas pendanaan.

Kebijakan Akuntansi

SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi,kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harusmenerapkan SAK ETAP. Namun, entitas tidakperlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP jikadampaknya tidak material. Jika SAK ETAP tidaksecara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwaatau kondisi lainnya, maka manajemen harus

menggunakan pertimba-ngannya (judgement) untukmengembangkan dan menerapkan suatukebijakan akuntansi.

Kebijakan Akuntansi terhadap kas, piutang,sediaan, dan penyusutan aset dan beban sebagaiberikut:1) Kebijakan untuk kas diperbolehkan oleh ETAP

yaitu mengacu pada unsur pertimbangan entitasselama masih wajar dan andal.

2) Piutang, tidak diatur secara rinci olehperusahaan terutama resiko yang akan timbulakibat piutang, sedangkan ETAP pada bab 9paragraph 9.4 poin iv menerapkan prinsipkehati-hatian dalam perlakuan akuntansiperusahaan.

3) Sediaan, persediaan barang jadi belum sesuaidengan ETAP karena perusahaan masih menilaipersediaan untuk meng-hitung total penjualanyang terjadi dan perusahaan belum menjelaskanketera-ngan biaya untuk membawa persediaankelokasi sekarang. ETAP mewajibkanpenentuan biaya persediaan dengan rumus firstin first out (FIFO) dan metode rata-rata. (lampiran13 kartu persediaan sesuai dengan SAK ETAP)

4) Penyusutan, metode penyusutan yang dapatdigunakan sesuai standar SAK ETAP yaknimetode garis lurus, metode saldo menurun danmetode jumlah unit produksi. Perusahaan telahmenggunakan metode garis lurus, perusahaanmasih kesulitan dalam menentukan akumulasipenyusutan yang harus dibebankan pada suatuperiode. (lampiran 14 daftar perhitunganpenyusutan aset sesuai dengan SAK ETAP)

5) Beban berdasarkan ETAP dihitung dandigolongkan sesuai dengan fungsi pemanfaatanbeban dan memakai prinsip kehati-hatiandalam prakteknya.

Page 11: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

VOL. 14 NO.2 JULI 2013 139

Menyajikan Laporan Keuangan Bagus AgrisetaMandiri Yang Sesuai Dengan SAK ETAP

Setelah menjelaskan laporan keuanganperusahaan, perekapan data kemudian penya-jian

laporan keuangan yang seharusnya berda-sarkanETAP dapat dilihat pada halaman selanjutnya.

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

terhadap laporan keuangan Bagus AgrisetaMandiri, perusahaan telah mela-kukan prosespenyusunan laporan keuangan laba rugi melaluiproses yang baik, karena telah melakukanpencatatan transaksi yang lengkap, sehinggamemudahkan dalam proses pembuatan laporankeuangan, tetapi dalam penyajian laporankeuangan laba rugi masih terdapat penggolongandan pembagian fungsi beban yang tidak tepatdiantaranya:1) Beban listrik, air, dan telepon, perusa-haan

mengakui beban ini dilaba-rugi menjadi bagiandari beban admi-nistrasi, sedangkan dari hasilwawancara beban ini dalam pelaksanaannyadibagi dalam dua komponen yakni 90% untukpabrik (produksi) dan 10 % untuk kantor.

2) Beban gaji dan upah, perusahaan membagi gajidan upah kedalam dua beban utama yaknibeban administrasi dan biaya produksi,seharusnya dibagi kedalam tiga bagian yakniupah tenaga kerja kedalam beban tenaga kerjalangsung, gaji mandor kedalam BOP, beban gajikaryawan dalam beban administrasi, dan gajimarketing kedalam beban penjualan.

Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan ETAPPada Bagus Agriseta Mandiri

Dari hasil perhitungan data yang ditemukanpeneliti, data keuangan menghasilkan perubahannilai setelah disesuaikan dengan ketetapan SAKETAP. Jumlah biaya produksi yang lebih besar dariperhitungan HPP, karena penggolongan fungsibeban yang belum tepat kedalam biaya produksi.

Selain itu, ada penghapusan beban yang tidakdiperbolehkan dalam SAK ETAP yakni dalam

Bagus Agriseta MandiriDESAIN LAPORAN LABARUGI

UNTUK BULAN BERAKHIR 31 SEPTEMBER 2011

Bagus Agriseta MandiriDESAIN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK BULAN BERAKHIR 31 SEPTEMBER 2011

Page 12: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI140

beban diluar usaha ada beban pajak penghasilan.Perusahaan belum membuat laporan keuanganNeraca, Arus Kas dan Perubahan Ekuitas, sehinggapeneliti men-coba membuat laporan keuangantersebut sesuai prosedur ETAP, denganmengandalkan dukungan data-data yang diperolehdari perusahaan maupun hasil wawancara. Denganadanya SAK ETAP diharapkan menciptakankeseragaman dalam penerapan perlakuanakuntansi dan penyajian laporan keuangansehingga dapat menghasilkan informasi yang sesuaidengan kebutuhan pemakainnya.

Dengan asumsi bahwa format laporankeuangan yang tertuang dalam SAK ETAPmerupakan format ideal yang akan diterapkansebagai acuan bagi pelaku usaha (skala mikro, kecildan menengah maupun bagi lembaga pembiayaanbaik bank maupun institusi non bank), diperlukanadanya pentahapan (staging) dalamimplementasinya. Unsur “keharusan” dalamimplementasi pencatatan dan pelaporandiperlukan dengan tujuan terciptanya sektorUMKM dengan penge-lolaan keuangan yang baik,professional dan berdaya saing.

Keterbatasan penelitian ini adalahketidaklengkapan penyajian laporan keuanganyang dilakukan oleh Bagus Agriseta Mandiri, tidakadanya laporan keuangan neraca, perubahanekuitas dan laporan arus kas perusahaan.

BAGUS AGRISETA MANDIRIDesaian Laporan Arus Kas (Metode tidak langsung)Untuk bulan berakhir 31 September 2011

Ketidak lengkapan laporan keuangandikarenakan ada anggapan/ketakutan bahwadengan pencatatan transaksi yang lengkap akanberakibat pada peningkatan jumlah pengenaanpajak. Terbatasnya pengetahuan pelaku usahamengenai cara melakukan pencatatan keuanganyang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).Penelitian ini masih mengalami kesulitan dalammembuat catatan atas laporan keuangandikarenakan informasi terkait kebijakanmanajemen keuangan perusahaan tidak secaralengkap diperoleh untuk mendukung catatan ataslaporan keuangan.

Kurangnya informasi yang diperoleh dariperusahaan menjadi keterbatasan peneliti dalammenentukan metode yang tepat untuk perusahaan,misalnya dalam menghitung HPP peneliti kesulitanmembagi porsi masing-masing produk, untukmembuat HPP produk diperlukan informasi yangrinci terkait pembebanan biaya-biaya produk.Selain itu, keterbatasan lainnya adalah laporankeuangan ETAP yang dibuatkan desainnya hanyadalam periode satu bulan saja sehingga untuk

Page 13: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

VOL. 14 NO.2 JULI 2013 141

keterbandingannya belum dapat disajikan dari sisiproses keberlangsungan kepatuhan terhadapsebuah standar.

Saran untuk peneliti selanjutnya dapatmenyajikan laporan keuangan ETAP lebih darisatu bulan, sehingga dapat menerapkan kepatuhanstandar ETAP secara berkala dan bisa menyajikancatatan atas laporan keua-ngan untuk mendukunglaporan keuangan yang disajikan. Penelitiselanjutnya diharap-kan lebih detail dalammewawancarai pihak perusahaan dan berusahamendapat informasi lengkap sehingga dapatmenentukan metode yang benar-benar tepatdalam penyusunan laporan keuangan.

Saran untuk Bagus Agriseta Mandiri sebaiknya

memperbaiki laporan keuangan yang ada denganacuan SAK ETAP, menambah tenaga ahli ataumemberi pelatihan kepada tenaga kerja yangkhusus menangani bagian keuangan, sehinggadapat memudah dalam proses penyesuaian laporankeuangan sesuai standar ETAP. Sehingga pihakinternal memperoleh informasi yang sesuai standarETAP yang berlaku umum dan memudahkanpihak eksternal dalam mema-hami laporankeuangan perusahaan sehingga melancarkanaktivitas antara kedua pihak atau lebih.

DAFTAR PUSTAKABank Indonesia. 2009. Kajian Mengenai Rumusan Standar Minimun

Laporan Keuangan dan Business Plan untuk UMKM. Jakarta:Direktorat Kredit, BPR Dan UMKM.

Bagus Agriseta MandiriDESAIN NERACA 31 SEPTEMBER 2011

Page 14: Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Sak Etap ...

JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI142

Bisnis Indonesia. 2011. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia. http://www.depkop.go.id/index.php?option =com_content&view=article&id=647:ukm-asean-simpan-kekuatanbesar-rl-lndia-sepakat-kerja-sama-promosi&catid=50:bind-berita&Itemid=97 (diakses tanggal 18Oktober 2011).

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi TanpaAkuntabilitas Publik. Jakarta.

Kieso, D. E., J. J. Weygandt, dan D. T. Warfield. 2008, AkuntansiIntermediate. Jakarta: Erlangga.

Kholmi, M. 2011. Implementasi SAK ETAP untuk UMKM: SebuahTelaah Kritis. Bambang Widagdo, Perkuatan UMKM SebagaiLeading Sector Perekonomian Indonesia, Malang. Hal 189,196

Pusat Informasi UKM Kabupaten Malang. 2011, diunduh dari:www.mediacenter.malangota.go.id. Diunduh pada oktober 2011.

Subramanyam, K. R. dan J. W. John, 2010. Analisis LaporanKeuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Syam, D. 2007. Pengantar Akuntansi I; Edisi Ketiga. Malang: UMMPress.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecildan Menengah (UMKM). Jakarta.

Anna, Y. D. 2011. Analisis Penerapan Akuntansi dan LaporanKeuangan Pada Usaha Kecil dan Menengah-Sentra Industri Kaosdi Jawa Barat. Bambang Widagdo, Perkuatan UMKM SebagaiLeading Sector Perekonomian Indonesia, Malang. Hal 179-180,186.