SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

193
SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT 1

description

SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT. 1. 2. 3. 4. 5. Pendahuluan. SAK ETAP. Detailed PSAK ETAP. Bisnis Proses Rumah Sakit. Akuntansi Rumah Sakit. Agenda. Standar Akuntansi ??. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

Page 1: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

SAK ETAPAPLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

1

Page 2: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

2

Agenda

Pendahuluan1.

SAK ETAP2.

Detailed PSAK ETAP3.

Bisnis Proses Rumah Sakit4.

Akuntansi Rumah Sakit5.

Page 3: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

3

Standar Akuntansi ??

Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan.

• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)

• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun

• Memudahkan auditor dalam mengaudit• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat

menjelaskan kepada masing-masing pengguna

PPL - IAPI

Page 4: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

• Memberikan infomasi – posisi keuangan, – kinerja – perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya

• Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.

• Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan

4PPL - IAPI

Page 5: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

5

IFRS hanya diadopsi PSAK SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi

Pemerintahan PP 71 tahun 2010

PPL - IAPI

Page 6: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

6

AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN

• Harus menggunakan PSAK – IFRS based• Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinkan

penggunaan SAK ETAP BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun 2009

• Karakteristik IFRS :– IFRS menggunakan “Principles Base “ :

• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

Page 7: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

7

SAK – ETAP: Why?

• PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.

• PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).

• PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement.

• PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat

• SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)

PPL - IAPI

Page 8: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

8

SAK ETAP

• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik

• Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. • ETAP adalah entitas yang:

– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum

(general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.

– Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

Page 9: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

9

Manfaat SAK ETAP

• Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk

– menyusun laporan keuangannya sendiri,

– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya

• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.

Page 10: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

10

SAK ETAP

• Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih ringkas.

• SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK – IFRS.

• Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.

Page 11: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

11

IFRS for SMEs

• IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS– Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan– Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda

dengan Full IFRS, kecuali– “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak

dikapitalisasi, dan– terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”

• Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah.

Page 12: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

12

SAK ETAP

• PSAK yang disederhanakan:– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran– Mengurangi pengungkapan– Penyederhanaan

• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)

Page 13: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

SAK ETAP

13

Page 14: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

14

Manfaat SAK ETAP

• Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk– menyusun laporan keuangannya sendiri,– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya

• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.

PPL - IAPI

Page 15: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

15

SAK ETAP

• Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih ringkas.

• SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK – IFRS.

• Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.

Page 16: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

16

IFRS for SMEs

• IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS– Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan– Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full

IFRS, kecuali– “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan– terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”

• Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah.

PPL - IAPI

Page 17: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

17

SAK ETAP

• PSAK lama (2006) yang disederhanakan:– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran– Mengurangi pengungkapan– Penyederhanaan

• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)

PPL - IAPI

Page 18: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

18

ISI SAK ETAP BAB ISI BAB ISI1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi4 Neraca 19 Ekuitas5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akun

tansi dan Koreksi Kesalahan24 Pajak Penghasilan

10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak

yang Mempunyai Hubungan Istimewa

14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif

Daftar Istilah

Page 19: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

19

Ruang lingkup

• SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang: Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna

eksternal• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan

Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PPL - IAPI

Page 20: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

BISNIS PROSES RUMAH SAKIT

20

Page 21: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

21

Karakteristik Industri

• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya berupa jasa

• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan farmasi.

• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah.

• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.

Bapepam

Page 22: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

22

Karakteristik BLU Rumah Sakit

• BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata mencari keuntungan.

• BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

Kemenkes

Page 23: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

23

Risiko Usaha

• Risiko Malpraktik• Kehilangan Tenaga Medik• Kebijakan Pemerintah• Nilai tukar• Pemogokan karyawan• Leverage• Tidak tertagihnya piutang

Bapepam

Page 24: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

24

Karakteristik Rumah Rakit

• Tidak sekedar mencari keuntungan namun ada aspek sosial dan pelayanan kepada masyarakat – tergantung jenis rumah sakit dan sumber pendanaan rumah sakit

• Manajemen rumah sakit dinominasi oleh para dokter.• Kompleksitas manajemen rumah sakit menjadi tinggi

dengan bentuk pelayanan yang beragam dan sistem pembayaran yang beragam. Misalnya dengan asuransi, penggantian perusahaan, dll.

• Teknologi informasi yang mendukung pelayanan rumah sakit namun pada sisi lain tetap harus dijaga kerahasiaan data pasien.

Page 25: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

25

Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit

• Perusahaan terbuka dimiliki oleh investor. PT. Siloam International Hospital Tbk.; PT. Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).

• Perusahaan PT. Rumah Sakit Pelni. PT. Pertamedika (RS Pertamina)

• Rumah sakit milik pemerintah pusat RSCM (BLU)

• Rumah sakit milik pemerintah daerah RSUD (BLUD)

Page 26: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

26

Page 27: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

27

Akuntansi Rumah Sakit

STANDAR MANA YANG DIGUNAKAN ??

PSAKPSAK & PSAK 45

SAK ETAP

SAK ETAP & PSAK 45

PSAP

Akuntabilitas publik signifikan atau tidak Orientasi bisnis atau layanan umum

Page 28: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

28

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit

• Menggunakan PSAK atau SAK ETAP sebagai dasar penyusunan pedoman akuntansi, tidak ada standar khusus industri.

• Lampiran 03 SE-02/PM/2002 – Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik – Industri Rumah Sakit berlaku untuk emiten perusahaan rumah sakit.– Pendahuluan– Karakterstik usaha perumahasakitan– Penyajian dan pengungkapan LK (pedoman umum, komponen

laporan keuangan dan pedoman pengungkapan– Ilustrasi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas,

Laporan Arus kas dan Catatan atas laporan keuangan Menggunakan acuan PSAK sebelum 2002

Page 29: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

29

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D

• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.

• Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan pelaporan menggunakan PSAK 45.

• Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan.

• Saat ini telah disusun PSAP BLU/D SAP Menggunakan acuan PSAK sebelum 2010

Page 30: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

30

Pedoman Umum

• Tujuan laporan keuangan• Tanggung Jawab atas Laporan

keuangan – manajemen / pimpinan rumah sakit

• Komponen laporan keuangan• Bahasa Laporan Keuangan -

Indonesia• Mata uang pelaporan – rupiah• Kebijakan Akuntansi• Penyajian

Bapepam

• Konsistensi penyajian• Materialitas dan Agregasi• Saling hapus• Periode pelaporan• Penyajian secara wajar• Informasi komparatif –

naratif jika relevan• Laporan Keuangan interim

Page 31: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

31

Tujuan Laporan Keuangan

• Laporan Keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (pengguna laporan keuangan) dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional

• Laporan Keuangan juga merupakan sarana pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Bapepam

Page 32: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

32

Laporan Keuangan

• NERACA• LAPORAN LABA RUGI• LAPORAN PERUBAHAN

EKUITAS• LAPORAN ARUS KAS• CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN

• NERACA• LAPORAN

AKTIVITAS/OPERASI• LAPORAN PERUBAHAN

ASET BERSIH• LAPORAN ARUS KAS• CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN• LAPORAN POSISI KEUANGAN• LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS• LAPORAN ARUS KAS• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

ETAP ETAP BLU

PSAK

Page 33: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

33

Neraca

• Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

• Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk menilai: a) Kemampuan rumah sakit dalam memberikan jasa

pelayanan kesehatan secara berkelanjutan; b) Likuiditas dan solvabilitas; dan c) Kebutuhan pendanaan eksternal.

Kemenkes

Page 34: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

34

Laporan Aktivitas

• Tujuan Utama Laporan Aktivitas menyediakan informasi mengenai: a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan

sifat ekuitas; b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai

program atau jasa. • Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan

pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk: a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode; b. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam

memberikan jasa; c. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajemen; dan d. Menilai rentabilitas.

Kemenkes

Page 35: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

35

Laporan Arus Kas

• Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus kas dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

• Informasi laporan arus kas digunakan bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat membantu para pengguna untuk menilai:

a. kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas dan setara kas; b. sumber dana rumah sakit; c. penggunaan dana rumah sakit; dan d. kemampuan rumah sakit untuk memperoleh sumber dana serta

penggunaannya untuk masa yang akan datang.

Kemenkes

Page 36: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

36

Catatan atas Laporan Keuangan

• Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang paripurna atas laporan keuangan.

• Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan mencakup antara lain: a. Pendahuluan; b. Kebijakan akuntansi; c. Penjelasan atas pos-pos neraca; d. Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas; e. Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas; f. Kewajiban kontinjensi; dan g. Informasi tambahan serta pengungkapan lainnya.

Kemenkes

Page 37: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

37

CALK– Kebijakan akuntansi

• Menyatakan standar mana yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan PSAK, SAK ETAP atau PSAP.

• Kebijakan akuntansi untuk masing-masing komponen utama aset, liabilitas, pendapatan dan beban.

• Kebijakan untuk masing-masing komponen merujuk pada ketentuan dalam masing-masing item.

• Kebijakan berisikan penjelasan bagaimana pengakuan dan pengukuran item-item yang ada dalam laporan keuangan.

Page 38: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

38

Catatan atas Laporan Keuangan

• Laporan keuangan BLU rumah sakit disertai dengan lampiran: a. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari: Rasio

Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas;

b. Laporan aktivitas yang disajikan secara komparatif antara proyeksi sebagaimana tercantum dalam RBA dengan realisasi periode berjalan;

c. BLU rumah sakit dapat menyajikan lampiran lain sesuai kebutuhan.

Kemenkes

Page 39: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

39

Keterbatasan Laporan Keuangan

• Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau;

• Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna.

• Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran; • Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. • Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan

substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas); dan

• Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar BLU rumah sakit.

Kemenkes

Page 40: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

40

Aset

• Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh BLU rumah sakit sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh BLU rumah sakit.

• Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada rumah sakit.

Aset Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang pelayanan Piutang lain-lain Persediaan Uang Muka

Aset Tetap Tanah Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Jalan, Irigasi dan Jaringan Konstruksi dalam Perngerjaa Jumlah aset tetap Akumulasi Penyusunan

Aset

Aset Lainnya Aset kerjasama

operasi Aset sewa Aset tak berwujud Aset lain-lain

Page 41: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

41

Aset

• Transaksi terkait kewajiban– Pembelian aset– Penurunan nilai piutang– Pemakaian persediaan– Penurunan nilai persediaan– Depresiasi– Penurunan nilai aset tetap

Page 42: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

42

Kewajiban

• Kewajiban adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi.

• Kewajiban jangka pendek diselesaikan kurang dari satu tahun. • Kewajiban jangka panjang diselesaikan lebih dari satu tahun.

Kewajiban Jangka Pendek Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Bagian lancar utang jangka

panjang Utang jangka pendek lainnya

AsetKewajiban Jangka Pendek• Kredit investasi• Pinjaman jangka panjang

dari lembaga keuangan

Page 43: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

43

Kewajiban

• Transaksi terkait kewajiban– Utang usaha – pengadaan persediaan / aset tetap– Penerimaan uang muka pasien / jaminan pemerintah– Penerimaan uang muka untuk sewa dibayar dimuka– Beban yang masih harus dibayar– Utang gaji – pembayaran gaji– Utang pajak – pembayaran gaji– Reklasifikasi kewajiban jangka panjang menjadi jangka pendek– Kewajiban Estimasi

Page 44: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

44

Ekuitas

• Ekuitas adalah hak residual atas aset rumah sakit setelah dikurangi semua kewajiban;

• Ekuitas adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil operasional rumah sakit.

• Ekuitas sebagai bagian dari pemilik (pemerintah) harus dilaporkan sedemikian rupa, sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar akuntansi.

Kewajiban Jangka Pendek Ekuitas Awal Surplus defisit tahun lalu Surplus defisit tahun berjalan Ekuitas Donasi

Ekuitas

Page 45: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

45

Ekuitas

• Transaksi terkait ekuitas– Setoran modal– Tambahan modal – Tambahan donasi– Revaluasi aset tetap– Jurnal penutup

Page 46: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

46

Pendapatan

• Pendapatan (revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal selama suatu periode, yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.

• Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk/penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (penyumbang).

Pendapatan Usaha dan jasa layanan Pendapatan usaha rawat jalan Pendapatan usaha rawat darurat Pendapatan usaha rawat inap

Hibah Pendapatan APBN Pendapatan usaha lainnya Keuntungan penjualan aset non

lancar Pendapatan investasi

Pendapatan

Page 47: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

47

Pendapatan

• Komponen pendapatan dipengaruhi oleh kegiatan utama usaha rumah sakit tersebut.

• Ada beberapa rumah sakti memunculkan komponen pendapatan yang lain seperti:

– Farmasi– Penunjang medis– Selisih kapitasi – selisih antara iuran yang diterima dengan pelayanan yang diberikan.– Umum

• Standar tidak memberikan acuan dan pedoman jenis pendapatan rumah sakit.

Page 48: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

48

Pendapatan

• Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui ketika hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.

• Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

– Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; – Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan

diperoleh perusahaan; – Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan

andal; dan – Beban yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat

diukur dengan andal;

• Pengungkapan: Rincian jenis pendapatan pada catatan atas laporan keuangan

Page 49: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

49

Beban • Beban adalah penurunan manfaat

ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengkibatkan penurunan ekuitas.

• Beban diakui pada saat timbulnya beban tersebut sebesar jumlah yang digunakan untuk pelayanan rumah sakit, jumlah yang telah dibayar, jumlah yang harus dibayarkan jumlah yang diestimasi atau sebesar jumlah yang dialokasikan.

• Pengungkapan rincian beban dan tambahan pengungkapan untuk estimasi

Beban layanan Beban umum dan administrasi Beban lainnya Rugi penjualan aset non lancar Kerugian penurunan nilai Kerugian lainnya

Beban

Page 50: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

NERACA RSUD “X”PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012

ASET 2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

ASET LANCAR xxx xxx xxx

ASET TETAP xxx xxx xxx

ASET KSO

ASET LAINNYA

TOTAL ASET XXX XXX XXX

KEWAJIBAN xxx xxx xxx

KEWAJIBAN JANGKA PENDEL xxx xxx xxx

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx

TOTAL KEWAJIBAN xxx xxx xxx

EKUITAS xxx xxx xxx

TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS XXX XXX XXX

Neraca

Page 51: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

RSUD “X”AKUN NERACA

ASET 2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

ASET LANCAR xxx xxx xxx Kas dan Setara Kas xxx xxx xxx Investasi jangka pendek xxx xxx xxx Piutang pelayanan xxx xxx xxx Piutang lain-lain xxx xxx xxx Persediaan xxx xxx xxx Uang Muka xxx xxx xxx Biaya dibayar di muka xxx xxx xxxJUMLAH ASET LANCAR xxx xxx xxx

Akun Neraca

Page 52: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN Neraca RSUD “X”ASET 2011 2012 Kenaikan/

penurunan%

ASET TETAP xxx xxx xxxTanah xxx xxx xxxGedung dan Bangunan xxx xxx xxxPeralatan dan Mesin xxx xxx xxxJalan, jaringan xxx xxx xxxAset tetap lain xxx xxx xxxKonstruksi dalam pengerjaan xxx xxx xxxJUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx Akumulasi penyusutan xxx xxx xxxNILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxxAset KSO xxx xxx xxxAset lain-lain xxx xxx xxx

Akun Neraca

Page 53: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN Neraca RSUD “X”

KEWAJIBAN 2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

Kewajiban Jangka pendek xxx xxx xxx

Hutang Usaha xxx xxx xxx

Hutang Pajak xxx xxx xxx

Biaya yang masih harus dibayar xxx xxx xxx

Pendapatan diterima di muka xxx xxx xxx

Bagian lancar utang jangka panjang xxx xxx xxx

Hutang jangka pendek lainnya xxx xxx xxx

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK xxx xxx xxx

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx

JUMLAH KEWAJIBAN xxx xxx xxx

Akun Neraca

Page 54: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

Lanjutan AKUN Neraca RSUD “X”

EKUITAS 2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

Ekuitas Awal xxx xxx xxx

Surplus /Defisit tahun lalu xxx xxx xxx

Surplus/Defisit tahun berjalan xxx xxx xxx

Ekuitas Donasi xxx xxx xxx

JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx

Akun Neraca

Page 55: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

LAPORAN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 20112011 2012 Kenaikan/

penurunan%

PENDAPATAN xxx xxx xxxPENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxxHIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON PEMERINTAH xxx xxx xxxPENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxxPENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxxTOTAL PENDAPATAN XXX XXX XXXBEBANBEBAN LAYANAN xxx xxx xxxBEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxxBEBAN LAINNYA xxx xxx xxxTOTAL BEBAN XXX XXX XXXSURPLUS/DEFISIT XXX XXX XXXPENYETORAN/PENARIKAN KAS NEGARA XXX XXX XXXSURPLUS/DEFISIT TAHUN BERJALAN DILUAR PENDAPATAN APBN

XXX XXX XXX

Laporan Operasional

Page 56: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

PENDAPATAN xxx xxx xxx

PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx

Pendapatan Usaha Rawat Jalan xxx xxx xxx

Pendapatan Usaha Rawat Inap xxx xxx xxx

Pendapatan Usaha Rawat Darurat xxx xxx xxx

HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON PEMERINTAH xxx xxx xxxPENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx

Operasional xxx xxx xxx

Investasi xxx xxx xxx

PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx

TOTAL PENDAPATAN xxx xxx xxx

Akun Pendapatan

Page 57: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

BEBAN xxx xxx xxx

BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx

Beban Pegawai xxx xxx xxx

Beban pemakaian bahan/persediaan xxx xxx xxx

Beban Jasa Layanan xxx xxx xxx

Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx

Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx

Beban subsidi Pasien xxx xxx xxx

Beban penyusutan xxx xxx xxx

JUMLAH BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx

Akun Beban

Page 58: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 20112011 2012 Kenaikan/

penurunan%

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban Administrasi Perkantoran xxx xxx xxx Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx Beban Penyusutan xxx xxx xxx Beban Amortisasi xxx xxx xxx Beban Promosi xxx xxx xxx Beban Premi Asuransi xxx xxx xxx Beban Penyisihan Kerugian Piutang xxx xxx xxx Beban Umum dan Administrasi lain xxx xxx xxxTOTAL BEBAN UMUM & ADMINISTRASI XXX XXX XXX

Akun Beban

Page 59: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

LAPORAN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 20112011 2012 Kenaikan/

penurunan%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIARUS KAS MASUK xxx xxx xxxARUS KAS KELUAR xxx xxx xxxARUS KAS NETTO DR AKT OPERASI xxx xxx xxxARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX XXX XXXARUS KAS MASUK xxx xxx xxxARUS KAS KELUAR xxx xxx xxxARUS KAS NETTO DR AKT INVESTASI xxx xxx xxxARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANARUS KAS MASUK xxx xxx xxxARUS KAS KELUAR xxx xxx xxxARUS KAS NETTO DR AKT PENDANAAN XXX XXX XXXKENAIKAN NETTO KAS XXX XXX XXXSALDO KAS AWAL XXX XXX XXXSALDO KAS AKHIR XXX XXX XXX

Laporan Arus Kas

Page 60: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI xxx xxx xxx

ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx

Penerimaan Usaha dan jasa layanan xxx xxx xxx

Penerimaan Hibah xxx xxx xxx

Penerimaan APBN/APBD xxx xxx xxx

Penerimaan kas lainnya xxx xxx xxx

ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx

Belanja Pegawai xxx xxx xxx

Belanja barang xxx xxx xxx

Penyetoran ke Kas negara xxx xxx xxx

Belanja lain-lain xxx xxx xxx

Aktivitas Operasi

Page 61: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI xxx xxx xxx

ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx

Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx xxx

Perolehan Aset Lainnya xxx xxx xxx

ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx

Perolehan Aset Tetap xxx xxx xxx

Perolehan Aset Tetap lainnya xxx xxx xxx

Aktivitas Investasi

Page 62: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011

2011 2012 Kenaikan/penurunan

%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN xxx xxx xxx

ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx

Perolehan Pinjaman xxx xxx xxx

ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx

Pembayanan Pokok Pinjaman xxx xxx xxx

Aktivitas Pendanaan

Page 63: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

DETIL PSAK

63

Page 64: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

64

Ruang lingkup

• SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang: • Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan • Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan

umum bagi pengguna eksternal

BAB1Ruang

Lingkup

Page 65: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

Ruang lingkup

65

• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan jika:– Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam

proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

– Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.– Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BAB1Ruang

Lingkup

Page 66: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

Apakah memiliki akuntabilitas publik?

• Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar modal.• Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten).• Bank umum besar (bukan emiten).• Entitas yang bisnis satu-satunya adalah pendapatan bunga

atas uang yang dipinjamkan kepada nasabah. Entitas ini memperoleh semua dana dari seorang pemilik yang milyuner.

66

Page 67: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

67

Konsep dan Prinsip Pervasif

• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

• Tujuan Laporan Keuangan• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan

– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat

• Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,• Kinerja keuangan: pendapatan dan beban• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak

ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.• Dasar akrual• Saling hapus tidak diperkenankan

BAB 2Konsep dan

Prinsip Pervasive

Page 68: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

68

Laporan keuangan untuk tujuan umum

• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan, misalnya:− pemegang saham,− kreditor,− pekerja,− masyarakat dalam arti luas

BAB 2Konsep dan

Prinsip Pervasive

Page 69: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

69

Penyajian laporan keuangan

• Penyajian wajar• Kepatuhan terhadap SAK ETAP• Kelangsungan usaha• Frekuensi pelaporan• Penyajian yang konsisten• Informasi komparatif• Materialitas dan agregasi• Laporan keuangan lengkap• Identifikasi laporan keuangan

BAB 3PenyajianLaporan

Keuangan

Page 70: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

70

Penyajian Laporan Keuangan

• Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas.

• Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan laporan keuangan.

• Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan

• Entitas menyajikan laporan keuangan minimal satu kali dalam setahun.

• Informasi komparatif dengan periode sebelumnya• Pos-pos yang material disajikan terpisah.

Page 71: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

71

Penyajian Konsisten

• Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten, kecuali:– Terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau perubahan tersebut

menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan.

– SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian

• Reklasifikasi harus dilakukan retrospektif, kecuali tidak praktis dapat secara prospektif.

• Jika prospektif: diungkapkan sifat reklasifikasi dan jumlah pos yang direklasifikasi serta alasannya.

Page 72: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

72

Penyajian laporan keuangan

• Laporan keuangan lengkap− Neraca (Bab 4)− Laporan laba rugi (Bab 5)− Laporan perubahan ekuitas (Bab 6)− Laporan arus kas (Bab 7)− Catatan atas laporan keuangan (Bab 8)

Page 73: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

73

Penyajian

• Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas yang berasal dari

• laba rugi, • pembayaran dividen, • koreksi kesalahan periode lalu dan • perubahan kebijakan akuntansi

• maka entitas dapat menyajikan Laporan laba rugi dan saldo laba sebagai pengganti Laporan laba rugi dan Laporan perubahan ekuitas.

Page 74: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

74

Laporan Keuangan

• Neraca– Kewajiban

• Laporan laba rugi• Laporan perubahan

ekuitas• Laporan arus kas• Catatan atas laporan

keuangan

• Laporan posisi keuangan (neraca)– Liabilitas

• Laporan laba rugi komprehensif

• Laporan perubahan ekuitas

• Laporan arus kas

• Catatan atas laporan keuangan

SAK ETAP PSAK 1 (Revisi 2009)

Page 75: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

75

Penyajian Laporan Keuangan

• Identifikasi secara jelas setiap komponen laporan keuangan.• Informasi berikut, jika perlu, pada setiap halaman:

– Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut sejak laporan periode terakhir

– Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;

– Mata uang pelaporan, seperti didefinisikan dalam Bab 25 Mata Uang Pelaporan;– Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

• Catatan laporan keuangan: – Domisili , bentuk hukum dan alamat kantor yang terdaftar– Penjelasan sifat operasi dan aktivitas utama

Page 76: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

76

Neraca

• Penyajian – Klasifikasi aset lancar dan aset tidak lancar– Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang

• Kecuali jika memberikan informasi yang andal dan relevan dapat berdasarkan likuiditas

BAB 4Neraca

Page 77: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

77

Neraca

• Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.• Minimal mencakup pos-pos:

– kas dan setara kas, – piutang usaha dan piutang lain-lain, – persediaan, – properti investasi, – aset tetap, – aset tidak berwujud, – utang usaha dan utang lainnya, – aset dan kewajiban pajak, – kewajiban diestimasi – ekuitas.

• Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP

Page 78: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

78

Aset Lancar

• Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:– diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau

digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;– dimiliki untuk diperdagangkan;– diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan

setelah akhir periode pelaporan; atau– berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi

penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

• Aset lainnya diklasifiaksikan tidak lancar

Page 79: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

79

Kewajiban Jangka Pendek

Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek jika:

diperkirakan akan diselesaikan dalamjangka waktu siklus normal operasi entitas;

dimiliki untuk diperdagangkan; kewajiban akan diselesaikan dalamjangka waktu 12 bulan

setelah akhir periode pelaporan; atau entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda

penyelesaian kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai kewajiban jangka panjang.

Page 80: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

80

Informasi disajikan di Neraca atau CALK

• kelompok aset tetap;• jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak yang

memiliki hubungan istimewa, pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;

• Rincian persediaan • Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban diestimasi

lainnya

Page 81: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

81

Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban

• Aset lancar– Kas dan setara kas– Piutang usaha– Persediaan– Biaya dibayar dimuka– Pajak dibayar dimuka

• Aset tidak lancar– Properti investasi– Aset tetap– Aset tidak berwujud– Aset lainnya

• Kewajiban jangka pendek– Utang bank jangka

pendek– Utang usaha– Utang pajak– Biaya yang masih harus

dibayar

• Kewajiban jangka panjang– Utang bank jangka

panjang– Kewajiban imbalan

pascakerja

Page 82: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

82

Ekuitas

• Ekuitas terdiri dari: • Modal disetor• Tambahan modal disetor• Saldo laba• Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke ekuitas

• Entitas yang berbentuk PT, juga mengungkapkan:

• jumlah modal dasar• jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh• nilai nominal saham• ikhtisar perubahan jumlah saham beredar

Page 83: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

83

Laporan Laba Rugi

• Menyajikan laporan laba rugi suatu periode tertentu yang menunjukan kinerja keuangan selama periode tersebut.

• Pos minimal: • Pendapatan• beban keuangan • bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas)• beban pajak• laba atau rugi bersih

• Pos luar biasa tidak diperkenankan

BAB 5Laporan Laba

Rugi

Page 84: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

84

Laporan Laba Rugi

Entitas dapat menyajikan beban berdasarkan

Sifat bebanbeban bahan bakubeban tenaga kerjabeban penyusutanbeban sewa ruanganbeban listrik beban operasi lainnya

Fungsi bebanbeban pokok

penjualanbeban pemasaranbeban umum dan

administrasibeban operasi lainnya

Page 85: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

85

Alternatif Penyajian

• Entitas dapat menyajikan:– Laporan perubahan ekuitas– Laporan laba rugi dan saldo laba

• jika perubahan pada ekuitas hanya berasal dari laba atau rugi, pembayar dividen, koreksi kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan akuntansi.

• Menyajikan: – Laba rugi tahun berjalan– Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas– Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan.– Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas.

BAB 6Laporan

Perubahan Ekuitas

Page 86: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

86

Contoh

Modal Disetor

Tambahan Modal Disetor

Laba Belum Direalisasi Efek Tersedia Dijual

Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Saldo awal 500.000 150,000 65.000 256.000 971.000

Pengeluaran saham baru 150.000 (150,000)

Rugi belum direalisasi (35.000) (35.000)

Dividen kas (125.000) (125.000)

Laba bersih tahun berjalan 154.000 154.000

Saldo akhir 650.000 - 30.000 285.000 965.000

Page 87: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

87

Contoh

2013

Pendapatan 500.000.000

Beban pokok penjualan 150.000.000

Laba kotor 350.000.000

Beban usaha 65.000.000

Laba usaha 285.000.000 Beban bunga 15.000.000 Laba sebelum pajak 270.000.000 Pajak 75.600.000 Laba bersih 194.400.000

Saldo laba awal tahun 225.000.000 Laba bersih tahun berjalan 194.400.000 Dividen tunai (75.000.000)Saldo laba akhir tahun 344..000

Page 88: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

88

Catatan atas Laporan Keuangan

• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi

dan estimasi yang digunakan• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:

• Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan

• Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll• Pajak jumlah pajak dibayarkan, pajak tangguhan, beda

permanen/temporer, pajak final, dll• Informasi penting yang diharuskan oleh standar

• Segmen usaha• Transaksi hubungan istimewa• Kontijensi• Kontrak kerjasama

Page 89: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

89

Laporan Arus Kas

• Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

• Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.

• Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.

• Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.

• Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas.

BAB 7Laporan Arus

Kas

Page 90: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

90

Klasifikasi arus kas

• Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

• Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas

• Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan

Page 91: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

91

Aktivitas Operasi – Indirect method

Laba bersihLaba

bersih

Arus kas dari kegiatan operasi

Arus kas dari kegiatan operasi

Perubahan current asset dan current liabilities

Perubahan current asset dan current liabilities

+ Kerugian dan - Keuntungan

+ Kerugian dan - Keuntungan + Beban bukan kas

seperti depresiasi dan amortisasi

+ Beban bukan kas seperti depresiasi dan

amortisasi

Page 92: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

92

Arus kas dari kegiatan investasi

Hasil dari :– Penjualan aset tetap– Penjualan investasi– Penagihan pokok pinjaman

kepada pihak lain

Hasil dari :– Penjualan aset tetap– Penjualan investasi– Penagihan pokok pinjaman

kepada pihak lain

Kas dibayarkan kepada :− Pembelian aset tetap− Pembelian investasi− Pembeli

Kas dibayarkan kepada :− Pembelian aset tetap− Pembelian investasi− Pembeli

Arus kas dari kegiatan Investasi

Arus kas dari kegiatan Investasi

+

_

Page 93: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

93

Arus kas dari kegiatan pendanaan

Hasil dari :– Penerbitan saham– Penerbitan obligasi– Pinjaman

Hasil dari :– Penerbitan saham– Penerbitan obligasi– Pinjaman

Dibayarkan untuk : Membeli treasury stock Menarik obligasi Membayar pokok pinjaman Membayar deviden

Dibayarkan untuk : Membeli treasury stock Menarik obligasi Membayar pokok pinjaman Membayar deviden

Arus kas dari kegiatan Financing

Arus kas dari kegiatan Financing

+

_

Page 94: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

94

Catatan Atas Laporan Keuangan

• Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan. – Harus mengungkapkan:

• dasar penyusunan laporan keuangan • kebijakan akuntansi yang signifikan• informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan

keuangan, tapi relevan untuk memahami laporan keuangan

– Disajikan secara sistematis dan merujuk silang ke pos-pos dalam laporan keuangan.

BAB 8Catatan atas

L/K

Page 95: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

95

Urutan Penyajian

• Pernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAP• Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan• Informasi yang mendukung pos-pos yang disajikan dalam

laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian dalam laporan keuangan

• Pengungkapan lain:– kejadian setelah tanggal neraca– standar akuntansi baru– kondisi ekonomi global

• Informasi tentang sumber utama ketidakpastian estimasi

Page 96: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

96

Catatan atas Laporan Keuangan• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh mengikuti ketentuan dalam bab yang ada• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:

• Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan

• Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, akuisisi, dll• Pajak jumlah pajak dibayarkan, utang pajak.

• Informasi penting yang diharuskan oleh standar• Transaksi hubungan istimewa• Kontijensi• Kontrak kerjasama

Page 97: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

97

Kebijakan Akuntansi

• Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.

• Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP.

• Namun, jika dampak tidak material maka entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.

• Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi atau kejadian dan kondisi lain yang serupa.

BAB 9Kebijakan Akuntansi

Page 98: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

98

Tidak Ada Pengaturan Spesifik

– Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:

• persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait

• definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.

• persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait

• pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang menggunakan kerangka dasar yang serupa

• literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima umum sepanjang tidak bertentangan.

Page 99: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

99

• Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika:– disyaratkan sesuai SAK ETAP– menghasilkan informasi yang lebih andal dan relevan

• Penerapan perubahan akuntansi:– sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP– jika tidak diatur, maka penerapan secara retrospektif

• entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru telah diterapkan sebelumnya.

• jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru pada periode sajian paling awal.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Page 100: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

100

Estimasi Akuntansi

• Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa mendatang.

• Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi baru atau pengembangan baru dan, oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.

• Penerapan secara prospektif

Page 101: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

101

Perubahan estimasi

• Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X03 sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.

• Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat dari 10 tahun tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa manfaat menjadi 30 tahun.

Jumlah penyusutan per tahun (820-20)/20=40Penyusutan selama 10 tahun = 400Nilai buku tersisa 820-400 = 420Penyusutan baru (420 – 20)/20 = 20

Page 102: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

102

Koreksi Kesalahan Periode Lalu

• Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian dan kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal, yang:

• tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan• diekspektasi dengan layak seharusnya diperoleh dan dimasukkan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut

• Diterapkan secara retrospektif

Page 103: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

103

Koreksi Kesalahan

• Entitas A membeli aset tetap peralatan yang dibeli 1/1/2X08 sebesar 520 juta. Peralatan disusutkan dengan metode garis lurus, masa manfaat 10 tahun, nilai sisa 20 juta.

• Pada 31/12/2X13 Entitas menemukan kesalahan bahwa nilai peralatan tersebut seharusnya 620. Nilai sisa dan masa manfaat tidak berubah

Koreksi harus dilakukan dari tahun 2X08 sampai dengan 2X13.Depresiasi lama (520-20) / 10 = 50Depresiasi baru (620-20) / 10 = 60Depresiasi 31/12/2X13 menggunakan depresiasi baru

Beban depresiasi 60Akumulasi depresiasi 60

Koreksi 1/1/@X08 sampai 31/12/2X13 Saldo Laba 50

Akumulasi depresiasi 50

Page 104: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

104

Investasi Efek Tertentu

• Efek adalah surat berharga utang atau ekuitas• Klasifikasi pada saat perolehan berdasarkan tujuan manajamen:

– dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)– diperdagangkan (trading)– tersedia untuk dijual (available for sale)

• HTM disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi amortisasi premi atau diskonto

• Trading disajikan sebesar nilai wajar pada tanggal neraca• AFS dinilai pada nilai wajar pada tanggal neraca

BAB 10Investasi Efek

Page 105: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

105

Perubahan Nilai Wajar

Laba rugi belum direalisasi

Laba rugi telah direalisasi

Efek diperdagangkan Laba rugi Laba rugi

Efek tersedia untuk dijual Komponen ekuitas Laba rugi

Efek dimiliki hingga jatuh tempo - Laba rugi

Page 106: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

106

Investasi pada Efek Tertentu

• Penyajian di neraca (classified balance sheet):– Trading sebagai aset lancar– HTM dan AFS sebagai aset lancar atau tidak lancar berdasarkan

keputusan manajemen, kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya harus sebagai aset lancar.

• Laporan arus kas:– Trading: arus kas operasi– AFS dan HTM: arus kas investasi

Page 107: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

107

Persediaan

• Persediaan:– Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal– Dalam proses produksi untuk kemudian dijual– Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa• Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, biaya

koversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa persediaan ke kondisi dan lokasi sekarang

• Biaya pembelian persediaan: – harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat

ditagih kembali kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Diskon dagang, potongan, dan lainnya yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.

• Biaya konversi: overhead produksi tetap dan variabel

BAB 11Persediaan

Page 108: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

108

Pengukuran

• Nilai persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih– Biaya perolehan

• biaya pembelian• biaya konversi• biaya lainnya untuk membawa persediaan ke kondisi

sekarang– Nilai realisasi bersih

• harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual

Page 109: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

109

Persediaan

• Tidak dapat diakui sebagai biaya persediaan, sehingga harus menjadi beban tahun berjalan:– biaya bahan tidak terpakai, tenaga kerja dan biaya

produksi lainnya yang tidak normal;– biaya penyimpanan, kecuali biaya yang diperlukan dalam

proses produksi sebelum tahap produksi selanjutnya;– biaya overhead administratif yang tidak berkontribusi

untuk membuat persediaan ke kondisi dan lokasi sekarang; dan

– biaya penjualan.

Page 110: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

110

Persediaan

• Rumus biaya yang dapat dipergunakan:– Identifikasi khusus (untuk persediaan yang sifatnya

khusus)– Masuk pertama keluar pertama (MPKP = FIFO)– Rata-rata tertimbang

• Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP = LIFO) tidak diperkenankan.

Page 111: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

111

Penurunan Nilai

• Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai apakah persediaan mengalami penurunan nilai, dengan

– Membandingkan jumlah tercatat setiap pos persediaan dengan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual (nilai realisasi bersih = NRV)

– Jika jumlah tercatat > nilai realisasi bersih, maka persediaan diturunkan nilainya hingga sebesar nilai realisasi bersih

– Selisih nilai realisasi bersih dan jumlah tercatat diakui sebagai kerugian penurunan nilai yang merupakan beban periode berjalan.

Page 112: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

112

Ilustrasi Nilai Realisasi Bersih

Biaya persediaan barang belum jadi: Rp 8 jutaHarga jual: Rp 12.5 jutaBiaya untuk menyelesaikan barang: Rp 4.5 jutaBiaya untuk menjual: Rp 500 ribu

Penghitungan Nilai Realisasi Bersih:

Nilai jual persediaan Rp 12 jutaDikurangi: Estimasi biaya penyelesaian Rp 4.5 juta

Estimasi biaya penjualan Rp 500 ribu Rp 5 jutaNilai Realisasi Bersih (NRB) Rp 7 juta

Nilai persediaan (NRB) Rp 7 jutaBiaya Rp 8 jutaKerugian penurunan nilai persediaan (Rp 1 juta)

Page 113: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

113

Penilaian PersediaanBiaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil

Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil

A 400 50 60 20.000 24.000 20.000

B 200 120 100 24.000 20.000 20.000

C 500 70 60 35.000 30.000 30.000

D 300 200 220 60.000 66.000 60.000

TOTAL 139.000 134.000 130.000

NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000Jurnal COGS* 9.000

Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)

Page 114: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

114

Investasi pada Asosiasi dan Anak

• Entitas asosiasi: investor mempunyai pengaruh signifikan– Biasanya 20% hak suara atau lebih.

• Entitas anak: entitas yang dikendalikan oleh induk.• Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan

metode biaya (cost method).• Investasi pada anak dengan metode ekuitas, dan

tidak dibuat laporan konsolidasian.

BAB 12Investasi

Page 115: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

115

Metode Ekuitas

Laba bersih akan menambah laba ditahan perusahaan. Bertambahnya

laba ditahan, berarti ekuitasnya bertambah juga

Mengapa laba bersih menambah nilai investasi?

.• Investasi awalnya dicatat sebesar harga perolehan• Laba menambah investasi• Pengumuman dividen dicatat mengurangi investasi

Page 116: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

116

Metode Ekuitas – Anak Perusahaan

Pencatatan Awal investasi

Dalam metode ekuitas, pencatatan pada awal investasi sama dengan pencatatan yang dilakukan dengan menggunakan metode lainnya.

ILUSTRASI

Tanggal 6 Januari Amazon.com membeli saham 400.000 untuk 60% dari saham yang dimiliki Drugstore.com.

Jan.6 Investasi jangka panjang 400.000Kas 400.000(pembelian investasi saham)

Page 117: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

117

Metode Ekuitas – Anak Perusahaan

Pengumuman Laba dan Pembagian Dividen

Pada Metode Ekuitas, Laba bersih yang dimiliki oleh perusahaan investee akan menambah nilai investasi dari investor.

Tanggal 31 Desember Drugstore melaporkan adanya laba bersih yang dihasilakan oleh perusahaan sebesar 100,000. dan membagikan dividen 60.0000

Des.31 Investasi jangka panjang 60.000 Pendapatan Investasi 60.000(pengumuman laba bersih, 100,000 x 0.6)

Des.31 Kas 48.000 Pendapatan Investasi 48.000(pengumuman dividen = 80,000 x 0.6)

Page 118: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

118

Metode cost - Asosiasi

• CV. Melati membeli kepemilikan PT. Mawar sebanyak 40% secara tunai 100.000 pada 1 Januari 20x1

• PT. Mawar selama tahun 20X1 melaporkan laba sebesar 20.000 dan membagikan dividen 12.000

Investasi pada perusahaan asosiasi 100.000Kas 100.000

Kas 4.800 Pendapaan investasi pd per. asoasiai 4.800

Page 119: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

119

Investasi Pada Joint Venture

• Joint venture: perjanjian kontraktual antara beberapa pihak untuk menjalankan aktivitas ekonomi

• Pengendalian bersama: kesepakatan kontraktual untuk bersama-sama mengendalikan suatu aktivitas ekonomi sehingga keputusan strategis diambil bersama-sama.

• Tipe:– PBO (Pengendalian Bersama Operasi)– PBA (Pengendalian Bersama Aset)– PBE (Pengendalian Bersama Entitas)

BAB 13Joint Venture

Page 120: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

120

Investasi pada Joint Venture - PBO

• PBO:– Masing-masing venturer menggunakan aset tetapnya, dan

mengelola sendiri persediaannya. – Masing-masing venturer juga memikul pengeluarannya,

menyelesaikan kewajibannya serta mencari sumber pendanaan untuk aktivitasnya sendiri.

– Aset, kewajiban dan beban sendiri dicatat masing-masing– Perjanjian mengatur pembagian pendapatan dan beban

bersama.

Page 121: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

121

Investasi pada Joint Venture - PBA

• PBA:– Para venturer melakukan pengendalian bersama

dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset yang diserahkan oleh venturer, atau dibeli untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint venture.

– Pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset

– Setiap venturer membukukan bagian aset, kewajiban, bagian pendapatan dan beban

Page 122: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

122

Investasi Pada Joint Venture

• PBE:– Joint venture yang melibatkan pendirian suatu

perusahaan, persekutuan atau entitas lain dimana setiap venturer memiliki bagian.

– Entitas beroperasi dengan cara yang sama dengan entitas lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual antar venturer untuk membuat pengendalian bersama atas aktivitas ekonomi tersebut.

– Investor mencatat investasi pada PBE pada biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.

Page 123: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

123

Properti Investasi

• Properti Investasi adalah tanah dan atau bangunan yang dikuasai pemilik atau lessee sewa pembiayaan yang disewakan atau untuk kenaikan nilai dan bukan untuk digunakan untuk proses produksi atau penyediaan jasa atau tujuan administasi atau dijual dalam kegiatan sehari-hari.

• Dicatat pada nilai perolehan yaitu harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung.

• Setelah perolehan awal maka properti investasi dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai (cost model).

BAB 14Properti

Page 124: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

124

Aset Tetap

• Aset tetap: – aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan administratif dan

– diharapkan digunakan lebih dari satu periode.• Diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan.

BAB 15Aset Tetap

Page 125: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

125

Unsur Biaya Perolehan

• Pada saat perolehan, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan: – harga beli, – biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara

langsung atas perolehan aset tetap dan – estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya

pemindahan dan biaya restorasi lokasi.

Page 126: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

126

Pengukuran Biaya Perolehan

• Jika pembayaran atas perolehan aset ditangguhkan maka diakui setara nilai tunainya dan diakui beban keuangan.

• Aset tetap setelah perolehan awal dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.

• Revaluasi aset tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah diperkenankan

• Pengeluaran setelah perolehan awal diakui bila memperpanjang umur manfaat, meningkatkan kapasitas, mutu, standar kinerja atau manfaat ekonomi lainnya.

Page 127: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

127

Penyusutan

• Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian perolehan aset.

• Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan selama umur manfaat.

• Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset.

• Metode penyusutan antara lain garis lurus, saldo menurun atau jumlah unit produksi.

• Jika terdapat indikasi terjadi perubahan signifikan manfaat ekonomi atau pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan telaah ulang mengubah masa manfaat atau metode perubahan estimasi

Page 128: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

128

Penjualan

• Saat aktiva tetap dijual, pemilik bisa untung, rugi, atau impas.– Jika harga jual sama dengan nilai buku, tidak ada untung

atau rugi (impas).– Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, menderita rugi

sebesar selisihnya.– Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, mendapat

untung sebesar selisihnya.

• Untung dan rugi akan dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai pendapatan atau kerugian lainnya.

Page 129: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

129

Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan

• Penurunan nilai diakui pada saat terjadinya.• Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat

dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi di masa depan yang diekspektasi dari penggunaan atau pelepasannya.

• Pada saat pelepasan enitas mengakui keuntungan atau kerugian dari pelepasan sebesar perbedaan hasil penjualan neto dengan jumlah tercatat.

Page 130: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

130

Pengungkapan

• Entitas mengungkapkan untuk setiap kelompok aset:– Dasar pengukuran untuk menentukan nilai tercatat– Merode penyusutan; umur manfaat dan tarif penyusutan– Jumlah tercatat bruto dan akumulai penyusutan, akumulai

penurunan nilai pada awal dan akhr periode– Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode:

penambahan, pelepasan, kerugian penurunan nilai / pemulihan, penyusutan dan perubahan lain,

• Entitas juga harus mengungkapkan: keberadaan dan kumlah pembatasan hak milik dan aset dijaminkan; jumlah komitmen kontrak untuk memperoleh aset tetap.

Page 131: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

131

Aset Tidak Berwujud

• Aset tidak berwujud: aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik.

• Syarat identifikasi:– Dapat dipisahkan dari aset lainnya atau terbagi

terpisah atau dapat dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan baik invidual atau bersama.

– Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya.

BAB 17Aset tidak Berwujud

Page 132: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

132

Pengakuan dan Pengukuran

• Dapat diakui jika memenuhi prinsip pengakuan.• Aset tidak berwujud pada saat perolehan diukur pada biaya

perolehannya.• Aset tidak berwujud dihasilkan secara internal tidak diakui

dan pengeluaran tersebut dicatat sebagai beban.• Pengeluaran yang awalnya diakui sebagai beban tidak boleh

diakui sebagai bagian perolehan aset tidak berwujud dikemudian hari.

• Aset tidak berwujud setelah perolehan diukur pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.

Page 133: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

133

Umur Manfaat dan Metode Amortisasi

• Semua aset tidak berwujud diakui sebagai aset dengan umur manfaat terbatas

• Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak hukum.

• Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset tidak berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun.

• Nilai residu dianggap nol, kecuali dalam kondisi tertentu.• Metode amortisasi dipilih, jika tidak dapat dilakukan secara andal maka

menggunakan metode garis lurus.

• Telaah ulang atas umur dan metode amortisasi dilakukan pada saat terdapat indikasi perubahan terkait dengan aset

– Jika berubah maka mengikuti perubahan sebagai estimasi akuntansi.

Page 134: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

134

Ilustrasi Amortisasi Aset Tak Berwujud

Tanggal Uraian Debit Kredit

Des. 31 Beban Amortisasi 20 juta*Paten 20 juta

Membayar Rp80 juta untuk hak paten. Umur paten 6 tahun dan dikeluarkan 2 tahun sebelum pembelian.

*6 tahun – 2 tahun = 4 tahun ( Rp 80 juta/ 4 tahun) = Rp 20 juta per tahun

Page 135: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

135

Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan

• Rugi penurunan nilai diakui pada saat terjadinya.• Aset tidak berwujud dihentikan pada saat dilepaskan

atau tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan atas penggunaan atau pelepasan.

Page 136: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

136

Sewa

• Klasifikasi sewa tergantung pada substansi transaksi dan bukan bentuk hukumnya.

• Sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansi seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset kepada lessee, jika tidak maka sebagai sewa operasi.

• Klasifikasi sewa dilakukan pada awal sewa dan tidak berubah selama masa sewa kecuali lessee dan lessor sepakat mengubah persyaratan sewa sehingga klasifikasi sewa harus dievaluasi ulang.

BAB 17Sewa

Page 137: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

137

Sewa

• Sewa Pembiayaan jika memenuhi salah satu:– sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada akhir masa

sewa– lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang

cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan

– masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu sama atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.

– pada awal masa sewa nilai kini pembayaran sewa minimum sama atau lebih dari 90% nilai wajar aset sewaan

– aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

Page 138: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

138

Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lessee

• Mencatat aset dan kewajiban sebesar nilai tunai pembayaran sewa ditambah nilai residu

• Mencatat depresiasi selama umur manfaat aset atau masa sewa. Bila tidak ada pengalihan: yang lebih rendah antara masa sewa dan umur manfaatnya

• Pembelian aset sewaan sebelum berakhirnya masa sewa menyebabkan keuntungan atau kerugian

• Tingkat diskonto: tingkat bunga yang dibebankan lessor atau tingkat bunga yang berlaku pada awal sewa

• Mencatat pembayaran minimum– Pelunasan kewajiban– Beban keuangan

Page 139: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

139

Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lessor

• Menyewakan aset dan mencatat penanaman neto sewa

• Penanaman neto sewa = jumlah piutang sewa + nilai residu – pendapatan sewa belum diakui

• Mencatat pendapatan sebagai tingkat pengembalian berkala atas penanaman neto sewa

Page 140: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

140

Sewa Operasi

• Lessee:– Tidak mencatat aset sewaan– Mencatat beban sewa secara straight line

• Lessor:– Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)– Mencatat penerimaan secara straight line

Page 141: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

141

Transaksi Jual dan Sewa Balik

• Harus diperlakukan sebagai dua transaksi terpisah, yaitu:– transaksi jual dan – transaksi sewa

• Selisih harga jual dan nilai tercatat aset yang dijual harus: – diakui sebagai keuntungan atau kerugian ditangguhkan– diamortisasi secara proporsional dengan beban

penyusutan (jika sewa balik merupakan sewa pembiayaan) atau beban sewa (jika sewa balik merupakan sewa operasi)

Page 142: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

142

• Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti.

• Entitas mengakui kewajiban diestimasi jika:

– terdapat kewajiban kini sebagai hasil dari peristiwa masa lalu

– kemungkinan (lebih mungkin dibandingkan tidak mungkin) terjadi arus keluar manfaat ekonomis pada saat penyelesaian

– jumlah kewajiban dapat diestimasi secara andal• Jumlah kewajiban diestimasi ditelaah setiap tanggal pelaporan dan

melakukan penyesuaian untuk mencerminkan estimasi terbaik.

Kewajiban DiestimasiBAB 18

Diestimasi dan

Kontijensi

Page 143: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

143

Pengukuran

• Dicatat sebagai hasil estimasi terbaik atas pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal neraca.

• Diukur pada nilai kini jika dampaknya material.

Page 144: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

144

• Kewajiban kontinjensi merupakan – kewajiban potensial yang belum pasti; atau – kewajiban kini yang tidak diakui karena mungkin

terjadi, tapi tampaknya tidak, atau jumlahnya tidak dapat diestimasi secara andal

• Kewajiban kontinjensi tidak diakui, tapi pengungkapan diperlukan.

Kewajiban Kontinjensi

Page 145: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

145

Contoh

PeristiwaKewajiban diestimasi atau

kontinjensi

Kemungkinan besar salah satu kelompok produk akan mengalami kerugian operasi selama beberapa tahun di masa depan

-

Kontrak memberatkan – biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk memenuhi kewajiban kontrak lebih besar dari manfaat ekonominya.

Kewajiban diestimasi

Garansi produk – garansi untuk memperbaiki atau mengganti kesalahan produksi dalam 3 tahun sejak penjualan

Kewajiban diestimasi, sebesar estimasi terbaik

(data historis)

Page 146: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

146

Contoh

PeristiwaKewajiban diestimasi

atau kontinjensi

Penutupan suatu divisi – komunikasi dan rencana implementasi sebelum akhir periode pelaporan

Kewajiban diestimasi sebesar biaya yang

mungkin terjadi

Kasus pengadilan – pengacara memberikan opini kemungkinan entitas diputuskan tidak bersalah.

Kewajiban kontinjensi, dengan pengungkapan.

Kasus pengadilan – pengacara memberikan opini kemungkinan entitas diputuskan bersalah.

Kewajiban diestimasi, sebesar estimasi

terbaik untuk penyelesaian kewajiban

Page 147: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

147

Ilustrasi Kewajiban Diestimasi – Garansi

Biaya garansi terestimasi:3% dari 20,000 unit @Rp 150 ribu = Rp 90 juta

Ayat jurnal penyesuaian:Dr. Biaya garansi Rp 90 juta

Cr. Kewajiban terestimasi (garansi) Rp 90 juta

Misal pada 2012: (200 unit diperbaiki Rp 150 ribu)Dr. Kewajiban terestimasi (garansi) Rp 30 juta

Cr. Persediaan Rp 28 juta Cr. Gaji terutang Rp 2 juta

Page 148: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

148

• Entitas Perorangan• Persekutuan Perdata• Firma• CV• Perseroan Terbatas• Koperasi

Bentuk Hukum EntitasBAB 19Ekuitas

Page 149: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

149

• Modal saham meliputi:– saham preferen– saham biasa– tambahan modal disetor

• Antara lain: agio saham , sumbangan , tambahan modal dari penjualan kembali saham diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya

Badan usaha PT

Page 150: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

150

Penyajian ekuitas

Ekuitas

Modal saham – modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1000.

Modal saham disetor penuh – 5.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 5.000.000

Tambahan modal disetor 1.000.000

Jumlah modal saham 6.000.000

Saldo laba 2.450.000

Jumlah ekuitas 8.450.000

Page 151: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

153

• Kewajiban entitas untuk membagi dividen timbul pada saat pengumuman pembagian dividen

• Bentuk dividen:– dividen kas– dividen saham

• berasal dari saldo laba yang diinvestasikan kembali oleh pemegang saham dalam bentuk moda disetor

• dicatat berdasarkan nilai wajar saham

Pembagian dividen

Page 152: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

154

– Penjualan barang– Penyediaan jasa– Kontrak konstruksi– Penggunaan aset entitas oleh pihak lain:

• bunga• royalti atau • dividen

Jenis-jenis pendapatanBAB 20Pendapatan

Page 153: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

155

• Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima.

• Untuk pembayaran tangguhan, jika merupakan transaksi keuangan, – maka nilai kini dari seluruh pembayaran diakui sebagai

pendapatan– selisih nilai kini dan nilai nominal pembayaran diakui

sebagai pendapatan bunga

Pengukuran pendapatan

Page 154: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

157

• Pendapatan diakui jika semua kondisi berikut telah terpenuhi:– Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan

dari kepemilikan barang kepada pembeli;– Entitas tidak mempertahankan mengendalian efektif atas

barang yang terjual;– Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;– Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan

dengan transaksi akan mengalir masuk ke dalam entitas; dan– Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan

transaksi dapat diukur secara andal

Penjualan barang

Page 155: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

158

Ilustrasi Penjualan Barang

Sebuah toko bernama “Terang Jaya” menjual peralatan elektronik, salah satunya televisi. Pada tanggal 6 Maret 2012, seorang pelanggan membeli satu unit televisi untuk dipasang di rumahnya seharga Rp 3.000.000,-

Terang Jaya mengakui pendapatan pada saat televisi diterima oleh pelanggan sebesar Rp 3.000.000,- oleh karena proses instalasi televisi tidak rumit.

Sebuah toko bernama “Terang Jaya” menjual peralatan elektronik, salah satunya televisi. Pada tanggal 6 Maret 2012, seorang pelanggan membeli satu unit televisi untuk dipasang di rumahnya seharga Rp 3.000.000,-

Terang Jaya mengakui pendapatan pada saat televisi diterima oleh pelanggan sebesar Rp 3.000.000,- oleh karena proses instalasi televisi tidak rumit.

Page 156: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

159

• Entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan tahap penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan (biasanya disebut metode persentase penyelesaian).

• Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal apabila memenuhi semua kondisi berikut:– Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;– Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis akan mengalir

kepada entitas;– Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat

diukur secara andal; dan– Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi

dapat diukur secara andal.

Penyediaan jasa

Page 157: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

160

• Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen ketika:– ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis

yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas;

– jumlah pendapatan tersebut dapat diukur secara andal.

Bunga, royalti dan dividen

Page 158: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

161

– Bunga harus diakui secara akrual;

– Royalti harus diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yang relevan; dan

– Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah terjadi.

Pengakuan bunga, royalti dan dividen

Page 159: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

162

Ilustrasi Bunga, Royalti, dan Dividen

Pada tanggal 11 November 2011, Reva menyerahkan draft buku yang baru selesai ditulisnya kepada penerbit “Jendela Pustaka”. Setelah melalui tahap pemeriksaan dan uji kelayakan, pada tanggal 11 Desember 2011, pihak penerbit mengirimkan pemberitahuan kepada Reva untuk menandatangani kontrak penerbitan dan distribusi buku.

Kontrak telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 13 Desember 2011 dengan nilai Rp 200 juta.

Reva mengakui pendapatan royalti senilai Rp 200 juta pada tanggal 13 Desember 2011, karena kejadian acuan (penandatanganan kontrak) telah terjadi.

Pada tanggal 11 November 2011, Reva menyerahkan draft buku yang baru selesai ditulisnya kepada penerbit “Jendela Pustaka”. Setelah melalui tahap pemeriksaan dan uji kelayakan, pada tanggal 11 Desember 2011, pihak penerbit mengirimkan pemberitahuan kepada Reva untuk menandatangani kontrak penerbitan dan distribusi buku.

Kontrak telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 13 Desember 2011 dengan nilai Rp 200 juta.

Reva mengakui pendapatan royalti senilai Rp 200 juta pada tanggal 13 Desember 2011, karena kejadian acuan (penandatanganan kontrak) telah terjadi.

Page 160: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

163

Biaya Pinjaman

• Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang timbul dari kewajiban keuangan suatu entitas

• Termasuk: – Bunga cerukan bank dan pinjaman jangka pendek dan panjang– Amortisasi diskonto atau premium pinjaman– Amortisasi biaya tambahan pinjaman– Beban pembiayaan sewa pembiayaan– Perbedaan nilai tukar dari pinjaman mata uang asing yang

dianggap sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga.• Entitas harus mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai

beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya

BAB 21Biaya

Pinjaman

Page 161: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

164

Penurunan Nilai

• Kerugian penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali

• Penurunan nilai pinjaman dan piutang dinilai sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih.

• Persediaan:– Penurunan terjadi sebagai konsekuensi penilaian berdasarkan harga jual dikurangi biaya

menyelesaikan dan menjual.– Pemulihan penurunan nilai diakui maksimal sebesar rugi yang telah diakui.

• Aset lain:– Entitas harus menilai pada setiap tanggal laporan apakah terjadi indikasi bahwa ada aset yang

turun nilainya.– Kerugian penurunan nilai dan pemulihan kerugian diakui dalam laporan laba rugi (selisih nilai

tercatat aset dengan nilai wajar dikurangi biaya menjual)– Jika ada indikasi entitas harus mengestimasi nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual aset

tersebut– Pemulihan penurunan nilai tidak boleh melebihi niliai yang ditentukan– Indikasi: sumber informasi eksternal atau sumber informasi internal.

BAB 22Penurunan

Nilai

Page 162: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

165

Imbalan Kerja

• Diakui sebagai kewajiban, setelah dikurangi jumlah yang telah dibayar.

• Diakui sebagai beban, kecuali disyaratkan lain.

• Imbalan paska kerja jangka panjang dihitung berdasarkan projected unit credit, jika tidak mampu dapat menggunakan yang disederhanakan dengan mengabaikan beberapa faktor yaitu tingkat kenaikan gaji, jasa yang akan datang, dan mortalitas pekerja.

BAB 23Imbalan

Kerja

Page 163: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

166

Pajak Penghasilan

• Diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar.

• Jika terdapat kelebihan bayar maka diakui sebagai aset.

• Pajak tangguhan tidak diatur.

BAB 24Pajak

Penghasilan

Page 164: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

167

Mata Uang Pencatatan dan Pelaporan

• Menggunakan mata uang rupiah.• Entitas dapat menggunakan mata uang lain sepanjang

memenuhi sebagai mata uang fungsional.• Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang

pelaporan.• Mata uang fungsional: indikator arus kas, indikator harga jual,

indikator biaya.• Penentuan saldo awal untuk pencatatan akuntansi dilakukan

dengan mengukur seolah-olah mata uang fungsional telah digunakan sejak terjadinya transaksi.

BAB 25Mata Uang Pelaporan

Page 165: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

168

Transaksi dalam Mata Uang Asing

• Transaksi dalam mata uang asing dicatat pada pengakuan awal dengan menggunakan kurs tunai pada tanggal transaksi.

• Pada akhir periode pelaporan, entitas harus melaporkan:– pos moneter dengan kurs tanggal neraca– pos moneter yang diukur dengan biaya perolehan historis

dengan kurs pada tanggal transaksi– pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dengan kurs

pada tanggal nilai wajar.

• Keuntungan atau kerugian diakui pada beban tahun berjalan dan keuntungan atau kerugian yang terkait langsung dengan transaksi ekuitas dibebankan ke ekuitas.

BAB 26Transaksi

Mata Uang Asing

Page 166: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

169

Post Balance Sheets

• Dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca– Peristiwa setelah tanggal laporan yang

memerlukan penyesuaian – Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian.

• Dividen yang diumumkan setelah tanggal laporan tidak boleh diakui sebagai kewajiban pada akhir perode laporan.

BAB 27Tgl SetelahPelaporan

Page 167: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

170

Pihak Hubungan Istimewa

• Pengungkapan hubungan termasuk hubungan entitas induk dengan anak.

• Pengungkapan kompensasi personel manajemen kunci• Pengungkapan transaksi pihak yang mempunyai hubungan

istimewa.• Entitas tidak boleh menyatakan bahwa transaksi tersebut

dilakukan setara dengan pihak yang faham dan berkeingingan untuk melakukan transaksi kecuali syarat tersebut dapat dibenarkan.

BAB 28Hubungan Istimewa

Page 168: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

171

Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif

• SAK ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal yaitu 1 Januari 2010.

• Diterapkan secara retrospektif, jika tidak praktis diperkenankan prospektif.

• Prospektif: – Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK ETAP

– Tidak mengakui aset dan kewajiban jika tidak diijinkan oleh SAK ETAP

– Mereklasifikasi pos-pos yang berdasarkan kerangka pelaporan sebelumnya menjadi pos-pos sesuai SAK ETAP

– Menerapkan pengukuran aset dan kewajiban yang diakui sesuai SAK ETAP.

BAB 29&30Transisi

Tgl Efektif

Page 169: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

172

Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif

• ETAP dapat memilih tetap menggunakan SAK atau menggunakan SAK ETAP.

• ETAP yang tetap memilih menggunakan SAK tidak boleh di kemudian hari berubah menggunakan SAK ETAP.

• Entitas dengan akuntabilitas publik yang kemudian telah memenuhi persyaratan sebagai ETAP dapat menggunakan SAK ETAP.

• ETAP yang kemudian berubah menjadi bukan ETAP maka harus menggunakan SAK dan tidak boleh lagi menggunakan SAK ETAP

Page 170: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

173

Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif

Page 171: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

PERBEDAAN PSAK & SAK

174

Page 172: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

175

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan

• SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas.

• SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.

• SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.

• SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya atau model reavaluasi.

• Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP : penggabungan usaha, derivatif, hedging

PPL - IAPI

Page 173: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

176

KDPPLK SAK ETAP

Tujuan laporan keuangan Sama

Karakteristik kualitatif laporan keuangan Sama

Unsur-unsur laporan keuangan Sama – nama berbeda

Konsep pengakuan Sama

Konsep pengukuran: biaya historis biaya kini nilai realisasi bersih nilai sekarang

Konsep pengukuran: biaya historis nilai wajar

Konsep pemeliharaan modal Tidak ada

Rerangka konseptual

Page 174: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

177

SAK UMUM SAK ETAPKepatuhan terhadap SAKPengungkapan atas PSAK “misleading”

Kepatuhan terhadap SAK ETAP

Komponen laporan keuangan: Lap posisi keuangan/neraca Lap laba rugi komprehensif Lap perubahan ekuitas Lap arus kas Catatan atas laporan keuangan

Komponen laporan keuangan: Neraca Lap laba rugi Lap perubahan ekuitas Lap arus kas Catatan atas laporan keuangan

Tanggung jawab atas lapkeu Tidak ada

Dasar akrual & kelangsungan usaha Sama

Penyajian Laporan Keuangan

PPL - IAPI

Page 175: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

178

SAK UMUM SAK ETAP

Neraca• Pos minimal yang disajikan banyak• Urutan penyajian • Pengungkapan banyak

Neraca• Pos minimal yang disajikan lebih sedikit• Sama• Pengungkapan lebih sederhana

Laporan laba rugi komprehensif• Laba rugi dan pendapatan komprehensif

lain• Pos minimal

Laporan laba rugi• Laba rugi

• Pos minimal lebih sedikit

Penyajian Laporan Keuangan (2)

PPL - IAPI

Page 176: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

179

SAK UMUM SAK ETAP

Laporan perubahan ekuitas Pos minimal Pengungkapan distribusi dividen dan

dividen per saham Tidak diperkenankan

Laporan perubahan ekuitas Pos minimal lebih sedikit Tidak ada

Laporan perubahan ekuitas dan saldo laba dapat menggantikan lap laba rugi dan lap perubahan ekuitas

Laporan arus kas Arus kas operasi disajikan dengan metode

langsung atau tidak langsung Arus kas valas, bunga & dividen, pajak

penghasilan, investasi pada entitas anak, ventura bersama & entitas asosiasi, perubahan kepemilikan, dan transaksi nonkas

Kas yang dibatasi

Laporan arus kas Arus kas operasi disajikan dengan

metode tidak langsung Arus kas bunga & dividen, pajak

penghasilan, dan transaksi nonkas

Tidak ada

Penyajian Laporan Keuangan (3)

Page 177: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

180

SAK UMUM SAK ETAP

Catatan atas laporan keuangan Kebijakan akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Modal Dividen dan informasi umum

entitas

Catatan atas laporan keuangan Kebijakan akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian

Penyajian Laporan Keuangan (4)

PPL - IAPI

Page 178: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

181

SAK UMUM SAK ETAP

Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan tersendiri (lampiran dari laporan keuangan konsolidasian)

Konsolidasi entitas bertujuan khusus

Laporan Keuangan Konsolidasian

PPL - IAPI

Page 179: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

182

SAK UMUM SAK ETAP

Kebijakan akuntansi Pemilihan kebijakan akuntansi PSAK serupa Conceptual framework Other pronouncements, literatur

dan praktik Dampak penerapan PSAK yang

akan berlaku

Kebijakan akuntansi Pemilihan kebijakan akuntansi Bagian SAK serupa Conceptual framework SAK umum Other pronouncements, literatur

dan praktik Tidak ada

Estimasi akuntansi Sama

Kesalahan Sama

Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

Page 180: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

183

SAK UMUM SAK ETAP

Instrumen keuangan Efek yang diperdagangkan (marketable securities)

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan

piutang

Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo

Maksud dan kemampuan Maksud

Instrumen Keuangan

PPL - IAPI

Page 181: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

184

SAK UMUM SAK ETAP

Biaya perolehan atau nilai realisasi neto (mana lebih rendah)

Sama

FIFO dan rata-rata tertimbang Sama

Persediaan pialang-pedagang komoditi menggunakan fair value

Tidak ada

Persediaan pemberi jasa Sama

Persediaan

PPL - IAPI

Page 182: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

185

SAK UMUM SAK ETAP

Pengaruh signifikan•Faktor kuantitatif dan kualitatif•Hak suara potensial

Pengaruh signifikan•Faktor kuantitatif•Tidak ada

Metode ekuitas Metode biaya

Investasi pada entitas asosiasi yang tersedia untuk dijual

Tidak ada

Investasi pada Entitas Asosiasi

Page 183: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

186

SAK UMUM SAK ETAP

Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama entitas• Metode ekuitas atau proporsional

konsolidasi

Pengendalian bersama entitas• Metode biaya

Investasi pada Joint Venture

Page 184: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

187

SAK UMUM SAK ETAP

Pengendalian, termasuk entitas bertujuan khusus

Pengendalian, tidak mengatur entitas bertujuan khusus

Metode ekuitas dan harus dikonsolidasikan

Metode ekuitas dan tidak dikonsolidasikan

Transaksi pelepasan kepemilikan tetapi tidak menyebabkan hilangnya pengendalian (transaksi ekuitas)

Tidak ada

Investasi pada Entitas Anak

PPL - IAPI

Page 185: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

188

SAK UMUM SAK ETAP

Properti investasi• Model biaya • Model nilai wajar

Properti investasi• Model biaya

Aset tetap• Model biaya• Model revaluasi

Aset tetap• Model biaya (revaluasi harus ada izin

pemerintah)

Properti Investasi dan Aset Tetap

Page 186: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

189

SAK UMUM SAK ETAP

Berasal dari internal dan eksternal Berasal dari eksternal

Umur manfaat terbatas dan tidak terbatas

Umur manfaat terbatas

Goodwill Tidak ada

Model biaya dan model revaluasi Model biaya

Aset Tidak Berwujud

PPL - IAPI

Page 187: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

190

SAK UMUM SAK ETAP

Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Perjanjian sewa

Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang memerlukan judgment.Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan manfaat.

Klasifikasi sewa: indikator yang tidak perlu judgment: pengalihan aset opsi beli min 75% umur ekonomis min 90% nilai wajar aset bersifat khusus)

Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada

Sewa dan sewa lanjut (lease and sublease) Tidak ada

Sewa

PPL - IAPI

Page 188: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

SAK UMUM SAK ETAP

Kewajiban diestimasi (provisi), aset kontinjensi, dan kewajiban kontinjensi

Sama

Ekuitas Sama

Pendapatan penjualan barang dan jasa Sama

Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan

191

Penggunaan istilah yang berbeda, dalam SAK ETAP masih menggunakan Kewajiban diestimasi bukan provisi seperti dalam PSAK 57.

Page 189: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

SAK UMUM SAK ETAPBiaya pinjaman dikapitalisasi Biaya pinjaman dibebankanPenurunan nilai Instrumen keuangan: incurred loss

Penurunan nilai Pinjaman yang diberikan dan

piutang: expected loss (aging schedule)

Goodwill dan aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas

Diamortisasi

Persediaan Selisih nilai buku dan nilai realisasi bersih

Aset lain Selisih nilai buku dan nilai jual dikurangi dengan biaya menjual

Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai

192PPL - IAPI

Page 190: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

193

SAK UMUM SAK ETAP

Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja, perhitungan lebih sederhana

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja

Imbalan berbasis saham Tidak ada

Imbalan Kerja

PPL - IAPI

Page 191: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

194

SAK UMUM SAK ETAP

Konsep pajak tangguhan (deferred tax concept)

Konsep pajak terutang (tax liability concept)

Laba fiskal dan laba akuntansi Laba fiskal

Aset dan liabilitas pajak tangguhan Utang pajak

Pajak Penghasilan

PPL - IAPI

Page 192: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

195

SAK UMUM SAK ETAP

Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing

Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing

Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan (mingguan)

Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas

PPL - IAPI

Page 193: SAK ETAP APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT

TERIMA KASIH

Profesi untukMengabdi pada

NegeriDwi Martani

[email protected] atau [email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Akuntan