siti qoriatun sholihah-fdk.pdf
-
Upload
trinhduong -
Category
Documents
-
view
268 -
download
0
Transcript of siti qoriatun sholihah-fdk.pdf
ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH FILM DALAM MIHRAB CINTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Siti Qoriatun Sholihah
NIM 107052002530
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1432 H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya yang ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh sarjana (strata 1/S1) di Universitas Islam Negri ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti secara hukum bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 Juni 2011
Siti Qoriatun Sholihah
i
ABSTRAK
Siti Qoriatun Sholihah
Analisis Wacana Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta
Di zaman yang semakin berkembang, dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah lebih efektif. salah satunya dengan berdakwah melalui film. Film merupakan saluran komunikasi yang paling efektif dalam menyampaikan pesan, karena film dapat memberikan efek baik dari aspek edukatif, afektif maupun kognitif kepada penonton. Film Dalam Mihrab Cinta adalah salah satu film yang isinya bernuansa dakwah, yang diambil dari sebuah novel karya Habiburrahman EL-Shirazy. Di dalamnya terdapat pesan-pesan keagamaan dan moral. Pada film ini menceritakan sosok seorang laki-laki soleh yang bergelut dalam cobaan dan dihadapkan dengan dua pilihan cinta. Dengaan berbagai keunggulan film tersebut, maka akan dilakukan penelitian mendalam pada aspek cerita film, guna memahami isu dan pesan yang sebenarnya hendak disampaikan
Adapun masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah ingin melihat bagaimana isi cerita dalam dialog film Dalam Mihrab Cinta yang mengandung unsur dakwah dan disutradarai secara langsung oleh Habiburrahman EL Shirazy dengan menggunakan teori analisis wacana model Teun A Van Dijk, dapat ditelaah bagaimana struktur penyampaian pesan oleh sutradara melalui elemen-elemen struktur makro, superstruktur maupun mikro.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam pelaksanaannya lebih dilakukan pada pemaknaan teks. Pengumpulan data melalui research document, kemudian data-data dianalisis melalui struktur wacana model Teun A Van Dijk.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menganalisa film melalui pendekatan teori wacana beserta strukturnya, dapat mengungkap isu pesan yang ingin disampaikan sutradara kepada penonton. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa muatan dakwah yang ada dalam Film Dalam Mihrab Cinta diantaranya mengandung unsur-unsur akhlak, aqidah dan muamalat, setelah melakukan pengelompokkan berdasarkan kategorinya. kemudian dibahas secara mendalam dengan menggunakan analisis wacana. Pesan yang tertulis dalam teks dialog Film Dalam Mihrab Cinta yaitu saling membentuk kesatun arti dan dakwahnya.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat-Nya yang telah diberikan, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.
Sholawat dan salam tak lupa selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya.
Berkat usaha dan do’a, akhirnya skripsi yang berjudul ”Analisis Wacana
Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta” ini dapat diselesaikan. Selesainya
tugas penelitian ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan serta
bimbingan semua pihak yang telah banyak membantu baik moral maupun
material. Terimakasih atas do’a dan support dari ayah, ibu, adik, sahabat-sahabat
saya dan dosen yang telah memberikan bimbingan. semoga tugas membuat skripsi
ini dapat memberikan manfaat.
Proses penulisan skripsi ini tidaklah semudah yang dibayangkan penulis
sebelumnya, tetapi hal itu dapat diatasi berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
4. Ibu Rubiyanah, MA. selaku KA. Kons Jurnalistik sekaligus Pembimbing
dalam penulisan skripsi ini, yang telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
iii
5. Bapak-bapak dan ibu-ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, yang telah memberikan arahan pengembangan intelektualitas
penulis selama belajar di kelas, yang satu persatunya tidak sempat penulis
sebutkan.
6. Seluruh staff di FDK dan pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Dakwah terima kasih atas layanannya, semoga pelayanannya kepada
mahasiswa menjadi amal ibadah di mata Allah.
7. Kepada Ayahanda M. Habsyi Mustofa dan Ibunda Nurhayati atas seluruh
pengorban, dorongan semangat serta kepercayaannya, penulis ucapkan
rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat dan keberkahan-Nya, dan hanya Allah SWT yang
mampu membelas jasa besar ayahanda dan ibunda.
8. Sutradara (Habiburrohman El Shirazy), penulis sekenario dan seluruh kru
film Dalam Mihrab Cinta , telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membantu dalam pembuatan skripsi ini.
9. Teman-teman kelas KPI C angkatan 2007 yang selama lebih kurang empat
tahun bersama mengalami sudah, senang, emosi dan marah bersama.
10. Teman-teman di organisasi HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Teman-teman KKS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2007 di
sukabumi (Cijengkol).
Penulis mendoakan semoga bantuan, dukungan, bimbingan dan perhatian
yang telah diberikan oleh semua pihak akan mendapatkan pahala yang berlipat
iv
ganda dari Allah swt disertai limpahan rahmat, hidayah serta berkah-Nya amin ya
rabbal alamin.
Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini dapat menambah refernsi
atau khasanah keilmuan dan pengetahuan bagi yang membacanya. amin…
Jakarta, 15 Juni 2011 M/1432 H
penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .........................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................................5
D. Metodologi Penelitian...............................................................................6
E. Tinjauan Pustaka.......................................................................................9
F. Sistematika Penulisan.............................................................................10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Analisis wacana ...................................................................................13
1. Pengertian Analisis Wacana ...........................................................13
B. Analisis Wacana Teun A Van Dijk .....................................................15
C. Pengertian dan Tujuan Dakwah .........................................................20
1. Pengertian Dakwah..........................................................................20
2. Tujuan Dakwah................................................................................22
D. Pengertian Pesan Dakwah....................................................................23
E. Pengertian Film, Unsur-unsur dan Jenis-jenis Film............................27
F. Film sebagai Media Dakwah...............................................................30
vi
BAB III GAMBARAN UMUM FILM DALAM MIHRAB CINTA
A. Profil Habiburrahman El Shirazy...............................................................33
B. Latar Belakang Pembuatan Film dalam Mihrab Cinta ..............................35
C. Sinopsis Film dalam Mihrab Cinta ...........................................................37
BAB IV ANALISIS TEKS FILM DALAM MIHRAB CINTA
A. Struktur Makro...........................................................................................42
B. Superstruktur..............................................................................................44
C. Struktur Mikro............................................................................................49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................66
B. Saran - Saran..............................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini, infomasi dan komunikasi menjadi sangat
penting terutama untuk menginformasikan nilai-nilai islam dari satu generasi ke
generasi lainnya. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi mengalami
kemajuan yang pesat. Salah satunya adalah perkembangan perfilman. Dalam
perjalanan sejarahnya film ini sudah menjadi industri yang sangat besar dan
menguntungkan. Film merupakan bentuk dari media massa yang dapat
menyebarkan pesan dengan keunggulan teknisnya.
Menonton sebuah film, tidak akan lepas dengan unsur sinematik dan
narasi. Aspek cerita dan tema sebuah film terdapat di dalam narasi. Cerita di
kemas ke dalam bentuk skenario, yang akan mengarahkan jalan cerita film. Di
dalam scenario kita dapat melihat unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik,
lokasi, waktu dan lain-lain. Seluruh unsur-unsur tersebut membentuk sebuah
jalinan peristiwa yang terikat oleh sebuah aturan yakni hukum kausalitas.2
Di Indonesia, film sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Film
berfungsi sebagai media informasi, hiburan, pendidikan, dan penerangan. Film
2 Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008) h, 2.
2
juga berperan sebagai pengalaman dan nilai yang dapat memenuhi kebutuhan yang
bersifat spiritual, yaitu keindahan dan transedental.3
Guru besar Universitas Hasanudin dan para staf pengajarnya, Anwar Arifin
dan Azwar Hasan dalam pesan apresiasi dan Diskusi Film di Ujung Pandang,
mengatakan bahwa dari sudut pandang teori komunikasi, khususnya filmologi
diakui bahwasanya film sangat potensial untuk mempengaruhi perilaku penonton.
Hal ini disebabkan kekuatan dan keunikannya sebagai media, efektif
mengantarkan pesan secara mengesankan. Kekuatan pengaruhnya, mampu
mengiringi penonton pada situasi identik optik identik psikologik.4
Film sebagai salah satu bentuk media massa dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan dakwah, film menjadi media yang cukup efektif dalam
menyampaikan pesan dakwah. Sehingga dengan adanya penggunaan media
tersebut. Maka jangkauan dakwah tidak lagi memiliki batas baik ruang maupun
waktu.
Dakwah sebagai salah satu bentuk aktifitas komunikasi harus mampu
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media massa yang telah maju pesat untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah, tanpa harus mengurangi makna dan
3 Aep Kusnawan. Komunikasi dan Penyiaran Islam. (Bandung : Benang Merah Press, 2004), h.
95. 4 Zeid, Maftuh. “Pemberdayaan Film Indonesia, Suatu Upaya Memahami Realitas Masyarakat
Indonesia” ( Skripsi Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Tahun 2008).
3
tujuannya. Oleh karena itu, pesan dakwah harus dilakukan dengan berbagai cara
sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Para pelaku dakwah hendaknya mampu melakukan inovasi dakwah melalui
film layar lebar sebagai salah satu instrument. Disisi lain film sangat efektif dalam
menimbulkan emosi, sikap serta perilaku manusia. Karena dakwah itu bukan
sebatas lisan dan tulisan saja. Namun, merupakan dialog dan kegiatan intelektual
seni dan budaya.
Hal inilah yang dilakukan oleh sutradara Habiburrahman El Shirazy5
sekaligus sebagai penulis scenario dalam film Dalam Mihrab Cinta yang dikenal
dengan panggilan Kang Abik. Film garapannya itu diangkat novel fenomenal
“Mihrab Cinta” karangannya sendiri. Novel ini merupakan salah satu novel
terlaris (Best Seller) di Indonesia. Film “Dalam Mihrab Cinta” adalah film yang
ditulis dengan pesan yang memberikan makna islami dalam kehidupan sehari-hari.
Film Dalam Mihrab Cinta ini adalah film yang menceritakan tentang
kondisi seorang santri yang terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah
sahabatnya sendiri. Kemudian karena keluarganya sendiri juga tidak
mempercayainya, hingga benar-benar membuat dirinya menjadi seorang pencopet.
Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya ini Allah memberikan jalan baginya
untuk bertobat dan mempertemukannya dengan seorang gadis solehah.
5 Lahir di Semarang 30 September 1976. Sarjana Al Azhar University Cairo.( Founder dan pengasuh utama Pesantren Karya dan Wirausaha Basmala Indonesia. Ia juga dikenal secara nasional sebagai da’I, novelis dan penyair.)
4
Di dalam film ini banyak terdapat dialog yang mengandung pesan-pesan
dakwah. Berangkat dari latar belakang tersebut, kiranya perlu dilakukan penelitian
lebih mendalam pada aspek cerita film ini, guna memahami pesan apa yang
sebenarnya hendak disampaikan melalui skenario yang ditulis, dengan pendekatan
kacamata Teun A Van Dijk, serta untuk memberikan aparesiasi terhadap karya
seorang pekerja media yang tentunya juga memiliki ideologi tertentu dalam
memandang realitas kehidupan, yang kemudian dijadikan sebagai isu untuk
ditonjolkan kepada masyarakat. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memilih
judul skripsi “Analisis Wacana Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Lingkup penelitian ini dibatasi pada teks dialog muatan dakwah film Dalam
Mihrab Cinta, dengan menggunakan teori analisis wacana Teun A. Van Dijk.
Namun penulis membatasinya pada tiga struktur dalam suatu teks, yaitu struktur
makro, superstruktur dan struktur mikro.
Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana struktur wacana
makro, mikro dan superstruktur pesan dakwah yang terkandung dalam teks dialog
film Dalam Mihrab Cinta”?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui teks dialog pesan dakwah
yang terdapat dalam film Mihrab Cinta dilihat dari struktur wacana makro,
superstruktur dan struktur mikro.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hal-hal yang
bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu dakwah dan ilmu komunikasi
baik bagi penulis maupun pembaca penelitian ini.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa teks dialog
film Dalam Mihrab Cinta sebagai sebuah film juga dapat mengemban misi
dakwah yang dapat memberikan transformasi nilai-nilai islam sesuai
dengan perkembangan zaman, agar terealisasinya pesan sebagai sarana
dakwah.
6
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.
Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka
yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan
rumit. Disistensiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain.6
Kemudian penelitian ini menggunakan model analisis wacana Teun A Van
Dijk. Analisis wacana didefinisikan sebagai suatu upaya pengungkapan
maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan suatu pernyataan.
Teori analisis wacana Van Dijk merupakan model analisis wacana yang
paling banyak digunakan. Sebab model tersebut dapat mengelaborasikan
elemen-elemen wacana dalam suatu teks secara mudah dan praktis.7
Sedangkan pemaparannya bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang
memberikan gambaran secara objektif, dengan menggambarkan dan
mewacanakan pesan-pesan dakwah dalam teks dialog film Dalam Mihrab
Cinta.
6 Lexy, J Moleong. Metodologi Penlitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, h 6 7 Alex Sobur. Analisis Teks Media, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. H. 73.
7
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah film dalam mihrab cinta, sedangkan
obyek penelitiannya adalah pesan dakwahnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang Nampak pada film Dalam Mihrab Cinta.
Tindakan lebih lanjut dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke Sinem
Art sebagai Production House yang menggarap film ini. untuk mencatat
apa yang diperlukan, terutama untuk mendapatkan informasi seputar film
Dalam Mihrab Cinta dalam isi pesannya yang mengandung dakwah.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
8
mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu.8
Penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dengan tidak
hanya berpedoman pada sistematika pertanyaan yang disediakan,
sehingga pemberi data dapat menjawab dengan bebas dan terbuka. Dalam
penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan sutradara Film
Dalam Mihrab Cinta yaitu Habiburrahman El Shirazy. Selain itu
wawancara juga dilakukan dengan penulis skenario (Adra P Daniel),
tetapi dikarenakan sudah meninggal, maka digantikan oleh
Habiburrahman El Shirazy yang berlaku sebagai sutradara dalam film ini.
c. Dokumentasi
Dengan mengumpulkan data-data mengenai hal-hal yang terkait
dengan penelitian ini, terutama teks skenario dan dokumen-dokumen
Film Dalam Mihrab Cinta. Pengumpulan data ini dilakukan melalui:
internet, buku-buku, dan media cetak lainnya serta literatur-literatur lain
yang ada kaitannya dengan materi penelitian.
4. Tehnik Analisis data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Wacana Van
Dijk yang meliputi: struktur makro, Merupakan makna global dari suatu teks
8 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, h.86.
9
yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Superstruktur
merupakan kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan elemen wacana itu
disusun dalam teks secara utuh. Struktur mikro makna wacana yang dapat
diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,
paraphrase yang dipakai dan sebagainya.
Kemudian setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, langkah
berikutnya adalah menganalisa data sesuai dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian. penulis menggunakan analisis wacana, yang merupakan
salah satu alternatif teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan
dakwah yang terkandung dalam teks dialog film Dalam Mihrab Cinta.
Melalui analisis ini tidak hanya mengetahui isi pesan yang
disampaikan tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan, karena analisis
wacana merupakan studi tentang struktur pesan. Unsur penting dalam analisis
wacana adalah kepaduan (coherence) dan kesatuan unit (unity) serta peneliti.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum menentukan judul skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan
pustaka di perpustakaan Dakwah maupun di perpustakaan utama UIN Jakarta.
Memang banyak sekali penelitian yang mengangkat tentang Analisis Wacana
diantaranya adalah, metode yang sama dengan yang penulis gunakan, antara lain
Analisis Wacana Dakwah dalam film Ayat-ayat Cinta oleh Muhammad Zeid
10
Maftuh, dalam skripsinya terdapat wacana pesan dakwah yang mengandung unsur
aqidah, akhlak dan moral dengan kognisi dan konteks yang berbeda. Analisis
Wacana Teun A Van Dijk Terhadap Skenario Film Perempuan Punya Cerita yang
ditulis oleh Haiatul Umam, dalam skripsinya lebih membahas kedudukan seorang
wanita melalui analisis wacana Van Dijk dalam skenario film tersebut. Analisis Isi
Pesan Dakwah Pada Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman EL-
Shirazy oleh Siti Maryam, dalam skripsinya terdapat isi pesan dakwah terdiri dari
pesan aqidah, akhlak dan muamalat. Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Buku
Tasauf Karya Hamka yang ditulis oleh Muhammad Rico Zulkarnaen, dalam
skripsinya konstruksi wacana tulisan Hamka dalam media massa banyak memiliki
pesan dakwah yang berbeda dengan konteks dan kognisi yang berbeda-beda
dengan tulisannya yang selalu membawa pada pesan dakwah islam.
Meskipun tulisan-tulisan sebelumnya tentang analisis wacana, tetapi objek
penelitiannya berbeda. Penelitian skripsi ini lebih memfokuskan atau membatasi
pada teks dialog film Dalam Mihrab Cinta..
F. Sistematika Penulisan
Sebagai karya tulis ilmiah, penulisan skripsi ini akan di susun secara
sistematis sesuai dengan ketentuan yang ada dan berlaku. Adapun bentuk
penulisan skripsi ini sebagai berikut:
11
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini akan membahas pendahuluan yang memaparkan latar belakang
masalah, agar tetap fokus, dengan memberikan batasan dan rumusan
masalah. Namun yang tak kalah penting juga dicantumkan tinjauan
teoritis dan metodologi penelitian sebagai kerangka berpikir serta
sistematika penulisa
BAB II Kajian Teori
Pada bab II ini akan dijelaskan mengenai pengertian film, sejarah dan
perkembangannya. Selain itu memberikan gambaran mengenai jenis dan
unsur-unsur film, pengertian dan ruang lingkup pesan dakwah,
memberikan gambaran dakwah melalui audio dan visual serta pengaruh
film dalam kehidupan. Kemudian juga menggabungkan istilah-istilah film
dengan teori wacana Van Dijk.
BAB III Gambaran Umum Film Dalam Mihrab Cinta
Membahas tentang profil rumah produksi (production house) Sinema Art,
visi misi dan tujuannya. Kemudian factor apa saja yang menghambat dan
mendukungdalam pembuatan Film Mihrab Cinta, dan para kru serta para
pemain di Mihrab Cinta serta gambaran synopsis Film Mihrab Cinta.
12
BAB IV Analisis Teks Film Dalam Mihrab Cinta
Sebagai inti pembahasan bab ini menganalisis konteks sosial (agama,
ekonomi, budaya), kemudian dilanjutkan dengan kognisis sosial Film
Mihrab Cinta. Kemudian menganalisis teks pada Film Mihrab Cinta, yang
mengulas tentang bentuk kalimat, gaya bahasa yang digunakan, teknik
penyampaian pesan dan gambar yang dimunculkan dalam Film Mihrab
Cinta, setelah itu menyajikan muatan dakwah
BAB V Penutup
Meliputi kesimpulan dan saran-saran yang dilengkapi daftar pustaka,
hasil wawancara dan lampiran yang dianggap penting
13
14
BAB II.
Kajian Teoritis
A. Analisis Wacana
1. Pengertian Analisis Wacana
Analisis wacana adalah ilmu yang baru muncul beberapa puluh tahun
belakangan ini, alian-aliran linguistic selama ini membatasi penganalisisannya
hanya pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa
memalingkan perhatian kepada penganalisisan wacana.4
Secara etimologi istilah wacana sebagaimana dikutip Mulyana berasal dari
bahasa sanskerta wac/wak/vac yang memiliki arti ‘berkata’, ‘berucap’. Kemudian
kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana, kata ana yang berada di
belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna ‘membedakan’. Dengan
demikian kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.5
Secara terminologi istilah wacana memiliki arti yang sangat luas. Luasnya
makna wacana dikarenakan oleh perbedaan lingkup dan disiplin ilmu yang
4 Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik, (Bandung : Angkasa, 1993), h. 12. 5 Mulyana, Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana
(Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana (Yogyakarta : Tiara Wacana, 2005), h. 3.
15
memaknai istilah wacana tersebut, mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi,
politik, komunikasi dan sastra.6
Wacana dapat berarti rentetan kalimat yang berkaitan, yang
menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk
satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat
tersebut. Wacana merupakan kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau
terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi dan
berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata
disampaikan secara lisan dan tertulis.7
Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap
hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam teks. Pembahasan itu
bertujuan menjelaskan hubungan antara kalimat atau antara ujaran (utterances)
yang membentuk wacana.8Adapun Samsuri sebagaimana dikutip Alex Sobur
juga berpendapat bahwa wacana ialah rekaman kebahasaaan yang utuh tentang
peristiwa komunikasi, baik komunikasi lisan maupun tulis, yang terdiri atas
seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu
dengan yang lain.9
6 Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indnesia Kontemporer (Jakarta : Modern
English Press, 2002), edisi ke-3, h 1709 (ibnu khamdan2009). 7 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta : LKiS, 2001), h.
2. 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media.( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002). h.10. 9 Alex Sobur, Analisis Teks Media. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 10.
16
Wacana sering dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu mulai dari
studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya.
Arti dari wacana itu sendiri tergantung pada pemakaian atau konteks disiplin
ilmu tersebut, sehingga banyak ahli yang mendefinisikan dan memberikan
batasan yang berbeda. Di dalam kamus pun, akan mempunyai pengertian yang
berbeda.
B. Analisis Wacana Teun Van Dijk
Dalam penelitian ini, analisis wacana yang dipakai adalah analisis
wacana yang diperkenalkan oleh Teun Van Dijk, karena dalam penelitian ini
diketahui bagaimana penggambaran teks berita dan makna yang tersembunyi
dalam teks tersebut.
Melalui berbagai karyanya, Van Dijk membuat kerangka analisis wacana
yang dapat didayagunakan. Ia melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur
atau tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk
membaginya ke dalam tiga tingkatan:
1. Struktur makro. Merupakan makna global dari suatu teks yang dapat
dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema wacana ini bukan
hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa.
2. Superstruktur adalah kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan elemen
wacana itu disusun dalam teks secara utuh.
17
3. Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan
menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai
dan sebagainya.
Struktur wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat digambarkan sebagai
berikut:10
ELEMEN WACANA TEUN A VAN DIJK
Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen
Struktur Makro TEMATIK
(Apa yang dikatakan?)
Topik
Superstruktur SKEMATIK
(bagaimana pendapat disusun
dan dirangkai)
Skema
Struktur Mikro SEMANTIK
(makna yang ingin ditekankan
dalam teks berita)
Latar, detail, maksud,
praanggapan, nominalisasi
Struktur Mikro SINTAKSIS
(bagaimana pendapat
disampaikan?
Bentuk kalimat, koherensi, kata
ganti
Struktur Mikro STILISTIK Leksikon
10 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 74.
18
(pilihan kata apa yang dipakai?)
Struktur Mikro RETORIS
(bagaimana dan dengan cara
apa penekanan dilakukan?)
Grafis, metafora, ekspresi
Untuk memperoleh gambaran elemen-elemen struktur wacana tersebut,
penjelasan singkatnya yaitu:
a. Tematik
Secara harfiah tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu
yang telah ditempatkan. Kata ini barasal dari kata yunani tithenai yang berarti
menempatkan atau meletakkan. 11
Kata tema kerap disandingkan dengan topic. Teun A Van Dijk
mendefinisikan topic sebagai struktur makro dari suatu wacana. Dari topik bisa
diketahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi
suatu masalah. Tindakan, keputusan atau pendapat dapat diamati pada struktur
makro dari suatu wacana.
b. Skematik
11 Alex Sobur, Analisis Teks Media. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002). h. 75.
19
Kalau topik menunjukkan makna umum dari suatu wacana, maka struktur
skematis atau superstruktur menggambarkan bentuk umum dari suatu teks.
Bentuk wacana umum itu disusun dengan sejumlah kategori atau pembagian
umum seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan masalah, penutup, dan
sebagainya. Skematik merupakan strategi dari komunikator untuk mendukung
makna umum dengan memberikan sejumlah alasan pendukung.
c. Semantik
Dalam pengertian umum semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang
menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.
Semantik dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna local yakni
makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang
membangun makna tertentu dalm suatu bangunan teks. Dengan kata lain,
semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang penting dari struktur
wacana, tetapi juga menggiring ke arah sisi tertentu dari suatu peristiwa.
Semua strategi semantic selalu dimaksudkan untuk menggambarkan diri
sendiri atau kelompok sendiri secara positif, dan sebaliknya menggambarkan
kelompok lain secara buruk, sehingga menghasilkan makna yang berlawanan.12
d. Sintaksis
12 Ibid, h. 76.
20
Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sin artinya
dengan+tattein artinya menempatkan), jadi kata sintaksis secara etimologis
menempatkan bersama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Dapat
dikatakan sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang
membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
Strategi pada level sintaksis yang lain adalah dengan menggunakan
bentuk kalimat. Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan
cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.
e. Stilistik
Pusat perhatian stilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang
pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan
bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat diterjemahkan sebagai gaya
bahasa.
Apa yang disebut gaya bahasa itu sesungguhnya terdapat dalam segala
ragam bahasa, ragam lisan dan ragam tulis, ragam non sastra dan sastra, karena
gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu untuk
maksud tertentu.
f. Retoris
21
Strategi dalam level retoris adalah gaya yang diungkapkan ketika
seseorang berbicara atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang
berlebihan (hiperbolik), atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif,
dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada
khalayak.
Strategi retoris juga muncul dalam bentuk interaksi, yakni bagaimana
pembicara menempatkan atau memposisikan dirinya di antara khalayak.
Selanjutnya strategi lain dalam level ini adalah ekspresi, dimaksudkan untuk
membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang
disampaikan.
C. Pengertian dan Tujuan Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara bahasa dakwah berasal dari padanan kata da’a-yuda’i-dua’an
da’watan. Dalam alqur`an istilah dakwah disebutkan kurang lebih sebanyak
sepuluh kali dengan berbagai arti yang berbeda, ajaran seruan pembuktian dan
do`a. dalam makna sempit dakwah berarti tugas13. untuk menyampaikan dan
mengajarkan ajaran Islam pada yang lain agar nilai-nilai Islam terwujud dalam
kehidupan manusia. Atau dapat juga didefinisikan sebagai upaya untuk merubah
manusia, baik perasaan, pemikiran maupun tingkah lakunya dari jahiliyyah ke
13 Tim Penyusun, ISLAM : Mulai Akar ke Daun,( Bogor : BIP (BKIM IPB Press), h.186.
22
Islam, atau dari yang sudah Islam menjadi lebih kuat lagi Islamnya. Seperti
firman Allah SWT dalam Surat an-Nahl/16 : 125 sebagai berikut:
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengethui siapa yang dapat petunjuk"
Tulisan dakwah (bahasa arab), telah dikenal masyarakat Indonesia dan
dalam tulisan Indonesia menjadi da’wah diterjemahkan secara sinonim
(mutaradif) dengan arti ma’ruf, yakni kebijakan atau kebaikan. Secara sederhana
dakwah dapat diartikan ajakan, seruan, atau panggilan kepada kebajikan.14
Menurut Amrullah Achmad, dakwah yaitu aktualisasi iman yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang
kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara
manusia berpikir, bersikap dan bertindak. Manusia pada dataran kenyataan
individu dan sosio kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran
islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.15
14 Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur`an, (Bandung : CV Pustaka Setia,
2002), cet ke-1 h.40. 15 Amrullah Achmad, Dakwah Perubahan Sosial, (Yogyakarta : PT LKIS, 1992) h. 12.
23
Menurut Syekh Ali Mahfudz, dakwah yaitu mendorong manusia untuk
melakukan kebajikan, kebaikan serta mengikuti petunjuk, menyuruh mereka
berbuat serta melarang melakukan perbuatan munkar agar memperoleh
kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.16
2. Tujuan Dakwah
Tujuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah arah, haluan
(jurusan) yang dituju, maksud, tuntutan (yang dituntut).
Tujuan dakwah dalam arti luas adalah menegakkan ajaran agama Islam
kepada setiap manusia baik individu ataupun masyarakat, sehingga dapat
mendorong suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran tersebut.17
Tujuan dilaksanakannya dakwah adalah mengajak manusia ke jalan
Tuhan, jalan yang benar, yaitu Islam. Disamping itu dakwah juga bertujuan
untuk mempengaruhi cara berpikir manusia, cara merasa, cara bersikap dan
bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.18
Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam
seluruh aktifitas. Ini berarti tujuan dakwah masih bersifat umum, dimana seluruh
16 Sutirman Ekha Ardhana, Jurnalistik Dakwah, (Surabaya : Pustaka Pelajar, 1995) h. 10-11.
17 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), h.1216.
18 Rafiudin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung : Pustaka Setia, 2001), cet. Ke-2, h.25.
24
gerak langkah proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan kepadanya. tujuan
utama dakwah sebagaimana telah dirumuskan ketika memberikan pengertian
tentang dakwah, yakni “terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan akhirat yang diridhai Allah SWT.” 19
Tujuan dakwah tidak dapat dicapai tanpa memperkuat aqidah itu sendiri.
Untuk itu, sasaran utama dakwah, menurut Sayyid Quthub, berpusat pada dua hal
pokok, pertama memperkenalkan kepada manusia Tuhan mereka yang sebenar-
benarnya, yaitu Allah swt dan membimbing mereka agar menyembah hanya
kepada-Nya. Dengan perkataan lain, tujuan dakwah yang terpenting menurut
Quthub, adalah ma’rifat Allah dan tauhid Allah.20
D. Pengertian Pesan Dakwah
Pesan dalam kamus besar Bahasa Indonesia mengandung arti perintah,
nasihat, permintaan yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang
lain.21Sedangkan menurut Onong Uchyana Effendi, pesan adalah seperangkat
lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.22
19 Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1993), cet ke-3
h. 16. 20 Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub : Rekonstruksi Pemikiran Dakwah
Harakah, (Jakarta : Penamadani, 2008), Cet Ke-2, h. 140. 21 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 1997), Cet. Ke-9, hal.761. 22 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Kmonukasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 003), Cet. Ke-17, h. 18.
25
Dilihat dari segi bahasa, kata dakwah berasal dari kata arab (da’wah),
merupakan bentuk mashdar dari kata kerja da’aa (madly), yad’u (mudhari’), berarti
seruan, ajakan, panggilan. Seruan dan panggilan ini dapat dilakukan dengan suara,
kata, atau perbuatan.23
Menurut Sayyid Quthub yang dikutip oleh Ilyas Ismail dalam bukunya yang
berjudul Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, dakwah adalah usaha orang beriman
mewujudkan (ajaran) Islam dalam realitas kehidupan atau usaha orang beriman yang
mengokohkan Allah dalam kehidupan manusia baik pada tataran individu
(fardiyyah), keluarga (usrah, masyarakat (ummah) demi kebahagiaan dunia dan
akhirat.24
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa pesan dakwah adalah semua
pernyataan yang bermakna dari Al-Qur`an dan Sunnah berguna untuk mengajak
seluruh umat manusia kepada ajaran Islam agar memperoleh kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
Pesan dakwah secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pesan Aqidah (Keimanan)
Secara etimologi, aqidah berasal dari kata Al-Aqdu yang berarti ikatan,
kepastian, penetapan, pengukuhan dengan kuat dan juga berarti yakin. Sedangkan
23 Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub : Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, (Jakarta : Paramadina, 2006), hal. 144.
24 Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub : Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, (Jakarta : Paramadina, 2006). hal. 147.
26
secara terminology terdapat dua pengertian aqidah baik secara umum ataupun khusus
aqidah secara umum yaitu pemahaman yang benar seperti keimanan dan ketauhidan
kepada Allah, iman kepada malaikat, Rasul, kitab-kitab Allah, qadha dan qadhar serta
hari akhir. Seara khusus aqidah bersifat keyakinan bathiniyah yang mencakup rukun
iman, tapi pembahsannya tidak hanya tertuju pada masalah yang wajib diimani tetapi
juga masalah yang dilarang oleh Islam.25
2. Pesan Ibadah
Ibadah adalah kepatuhan dan ketundukan kepada Allah yang memiliki puncak
keagungan. Ibadah mencakup seluruh aspek kegiatan baik dalam perbuatan maupun
perkataan yang dilakukan oleh setiap muslim dalam mencapai keridhoan Allah SWT.
Dari segi pelaksanaannya, ibadah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:26
1. Ibadah Jasmaniyah Ruhiyah adalah ibadah yang pelaksanaannya memerlukan
kegiatan dan kekuatan fisik disertai jiwa yang ikhlas dan khusyu’ kepada
Allah SWT, seperti membaca Al-Qur`an, salat dan sebagainya
2. Ibadah Ruhaniyah Maliyah yaitu ibadah yang pelaksanaanya berkaitan
langsung dengan materil, seperti zakat, infaq, qurban, dan sebagainya
3. Ibadah Jasmaniyah Ruhiyah, ialah ibadah yang pelaksanaannya dismping
memerlukan kekuatan fisik daan mental, juga membutuhkan materi, misalnya
haji.
25 Indriansyah Syukir, Akhlak Islamiyah, (Jakarta : Parameter, 1998), h. 5. 26 Yusuf Qardhawi, Ibadah dalam Islam, (Jakarta : Bina Sarana Ilmu, 1998), h 41.
27
3. Pesan Mu’amalah
Menurut bahasa mu’amalah berasal dari kata mu’aamalah-yu’aamilu-‘aamala
sama dengan wazan mufaa’alah – yufaa’ilu – faa’ala artinya saling bertindak, saling
berbuat dan saling mengamalkan.
Menurut istilah pengertian mu’amalah dari salah sorang para ahli yaitu
Muhammad Yusuf Musa, mu’amalah adalah peraturan-peraturan Allah yang harus
diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia.27
Jadi pengertian mu’amalah dalam arti luas tersebut bahwa mu’amalah adalah
aturan (hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam berbagai kaitannya dengan
urusan duniawi dalam pergaulan sosial.
4. Pesan Akhlak
Ibnu Manzhur berkata, Khulq dan Khuluq (dengan satu dhamah dan dua
dhammah) berarti budi pekerti, dan agama. Kata ini dipakai untuk menyatakan
perangai seseorang yang tidak terdapat dua fitrahnya (dibuat-buat).
27 Abdul Madjid, Pokok-pokok Fiqh Mu’amalah dan Hukum Kebendan dalam Islam, (Bandung
: IAIN Sunan Gunung Djati, 1986), h. 1.
28
Menurut istilah akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
memunculkan perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan dengan mudah, tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Dalam akhlak tercakup pengertian
terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq dengan perilaku makhluk.28 Akhlak
juga meliputi akhlak terela (mazmumah) dan akhlak terpuji (mahmudah). Adapun
materi mengenai akhlak mencakup akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama
manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.
E. Pengertian, Unsur-unsur dan Jenis-jenis Film
1. Pengertian film
Film merupakan salah satu bagian dari audiovisual yang berarti suatu
cara menyampaikan dan sekaligus merangsang penglihatan dan pendengaran.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia secara fisik istilah film adalah lakon
(cerita) gambaran hidup. Sedangkan secara etimologi film adalah susunan
gambar yang berada dalam Selluloid, kemudian diputar dan bisa ditafsirkan
dengan berbagai makna.29
28 Dewan Ensiklopedi Islam Indonesia (Jakarta : Djambatan, 1992) h. 24. 29 Gatot Prakoso, Film Pinggiran-Antologi Film Pendek, Eksperimental & Documenter, FFTV-
IKJ dengan YLP’ (Jakarta : Fatwa Press, 1997) h, 22.
29
Film adalah fenomena sosial, psikologi dan estetik yang komplek, film
adalah dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar diiringi kata-kata dan musik.
Jadi film adalah produksi yang multi dimensional dan sangat kompleks.30
Film dimasukan dalam kelompok komunikasi massa yang mengandung
aspek hiburan, juga memuat aspek edukatif. Namun aspek kontrol sosialnya tidak
sekuat pada surat kabar, majalah serta televisi yang menyiarkan berita
berdasarkan fakta yang terjadi. Fakta film ditampilkan secara abstrak dimana
tema cerita bertolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan
dari itu, dalam film cerita dibuat secara imajinatif. 31
Dunia perfilman kini telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-
lebih setelah berkembangnya teknologi komunikasi massa yang dapat
memberikan kontribusi pada perkembangan dunia perfilman. Meskipun masih
banyak bentuk-bentuk media massa lainnya. Film memiliki efek ekslusif bagi
para penontonnya. puluhan bahkan ratusan penelitian berkaitan dengan efek
media massa. Betapa kuatnya media film bagi kehidupan manusia sehingga dapat
mempengaruhi pikiran, sikap dan tindakan para penontonnya.32
2. Unsur-unsur Film
30 Sean Mac Bride, Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa Depan, Aneka Suara Satu
Dimensi’ (Jakarta : PN Balai Pustaka, UNESCO, 1983)h. 120. 31 William L. Rivers-Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern
(Jakarta : Kencana 2004), h. 252. 32 KH. Miftah Faridh, Dakwah kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi
(Bandung : Pusdai Press, 2000) h. 96.
30
Terdapat beberapa unsur dalam film, yaitu:
a. Title/judul film.
b. Crident Title (meliputi : produser, kru, artis, dan lain-lain).
c. Tema Film, sebuah inti cerita yang terdapat dalam sebuah film.
d. Intrik adalah usaha pemeranan oleh pemain dalam menceritakan adegan yang
telah disiapkan dalam naskah untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh
sutradara.
e. Klimaks, puncak dari inti cerita yang disampaikan, klimaks bisa berbentuk
konflik, atau benturan antara kepentingan para pemain.
f. Plot, adalah alur cerita yang didesain atau direkayasa untuk mencapai tujuan
tertentu. Maka satu topic yang sama bisa dibuat beberapa plot, sesuai dengan
sudut pandangan yang diambil dan tujuan yang ingin dicapai.
g. Million/setting, yaitu latar belakang kejadian dalam sebuah film. Latar
belakang ini bisa berbentuk waktu, tempat, perlengkapan, aksesoris, dan lain-
lain.
h. Sinopsis, yaitu ringkasan cerita, biasanya berbentuk naskah.
i. Trailer, yaitu bagian film yang menarik.
j. Karakter, yaitu penokohan para pemain.33
3. Jenis-jenis Film
33 Aep Kusnawan et.al. Komunikasi Penyiaran Islam (Bandung : Benang Merah Press, 2004), h
101.
31
Jenis film ada bermacam ragam. Sebenarnya tidak ada maksud tersendiri
dengan pemisahan tersebut, namun secara tidak langsung dengan hadirnya film-
film dengan karakter tertentu, memunculkan pengelompokkan tersebut. Terdapat
beberapa jenis film yaitu:
a. Film Roman/Drama, adalah suatu kejadian atau peristiwa hidup yang
hebat, mengandung konflik, pergolakan, clash, atau benturan antara dua
orang atau lebih. Sifat drama: romance, tragedy dan komedi.
b. Film Misteri/Horror, mengupas terjadinya fenomena mistis yang
menimbulkan rasa heran, takjub, dan takut.
c. Film Dokumenter, film yang berisi tentang dokumentasi dari kisah
kehidupan nyata, atau juga berisi tentang dokumentasi dari kehidupan
diluar itu, misalnya tentang kehidupan satwa, dokumentasi perang.
d. Film Realisme, film yang mengandung relevansi dalam kehidupan sehari-
hari.
e. Film Sejara, melukiskan kehidupan tokoh tersohor dan peristiwanya.
f. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi didalamnya atau
setelahnya.
g. Film Futuristic, menggambarkan masa depan secara khayali.
h. Film Anak, mengupas tentang dunia anak.
i. Film Adventure, film pertarungan tergolong film klasik.
32
j. Film Seks/Porno, menampilkan erotisme. 34
F. Film Sebagai Media Dakwah
Film sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi mempunyai pengaruh
yang besar terhadap perkembangan komunikasi. Jika dilihat lebih jauh, film tidak
hanya sekedar tontonan atau sekedar hiburan saja, melainkan sebagai suatu media
komunikasi yang efektif. Melalui film dapat mengekspresikan dan
mengkomunikasikan nilai-nilai budaya ataupun seni di dalamnya dari berbagi kondisi
masyarakat.
Dalam penyampaian pesan melalui film terjadi proses yang berdampak
signifikan bagi para penontonnya. Ketika menonton sebuah film, terjadi identifikasi
psikologis dari diri penonton terhadap apa yang disaksikannya. penonton memahami
dan merasakan seperti apa yang dialami salah satu pemeran. Pesan-pesan yang
terdapat dalam sejumlah adegan film akan membekas dalam jiwa penonton, sehingga
pada akhirnya pesan-pesan itu membentuk karakter penonton.35
Alex Sobur menyatakan, bahwa film merupakan bayangan yang diangkat dari
kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya selalu
ada kecenderungan untuk mencari relevensi antara film dengan realitas kehidupan.
Apakah film itu merupakan film drama, yaitu film yang mengungkapkan tentang
34 Ibid, h. 101 35 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar
(Bandung : Simbiosa Rosdakarya, 2001) h 128.
33
kejadian atau peristiwa hidup yang hebat. Atau film yang sifatnya realism yaitu film
yang mengandung relevansi dengan kehidupan seharian.36
Film sebagai salah satu media komunikasi dapat berfungsi sebagai media
dakwah yang bertujuan mengajak kepada kebajikan. Dengan kelebihan yang
dimilikinya, film dapat menjadikan pesan-pesan yang disampaikan dapat menyentuh
penonton. Maka tanpa disadari, terkadang penonton berperilaku serupa pemeran
dalam film tersebut.
Dengan karakternya yang dapat berfungsi sebagai qawlan syadidan inilah,
film diharapkan dapat menggiring pemirsanya kepada ajaran islam yang akan
menyelamatkannya.
36 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2001), h. 128.
34
34
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM DALAM MIHRAB CINTA
A. Profil Habiburrahman El Shirazy
Habiburrahman el-Shirazy lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30
September 1976, dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Habiburrahman el-
Shirazy adalah alumnus Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir, sebuah Universitas
Islam terkemuka di dunia. Di Negeri Seribu Menara itu, ia menimba ilmu
keislaman tak kurang dari tujuh tahun lamanya (1995-2002). Sampai saat ini dia
telah menulis belasan judul buku dan hampir semua buku yang ditulisnya best
seller. sebagai penulis novel best seller berjudul Ayat-ayat Cinta, yang dalam
waktu tiga tahun sudah menembus oplah sekitar 300 ribu eksemplar.i
Habiburrahman el-Shirazy memiliki nama panggilan “Kang Abik” yang biasa
digunakan oleh sebahagian orang untuk memanggil namanya dengan panggilan
akrab.
Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin
kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian
Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta
Indonesia untuk mengikuti “Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua”
yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama
sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia
berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil ‘Alam
Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi
35
tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan
peserta perkemahan tersebut. Pernah aktif di Mejelis Sinergi Kalam (Masika)
ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat
Kairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini
pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual
Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo. Dan sempat memprakarsai berdirinya
Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.
Selain itu, makin banyak orang yang tahu bahwa di balik kepiawaiannya
merangkai kata dalam bentuk tulisan, ia pun jago berdakwah lewat lisannya. Maka
undangan untuk mengisi pengajian pun makin sering datang kepadanya. Ada yang
mengundangnya semata-mata untuk mengisi pengajian, ada juga panitia yang
sengaja menyelipkan jadwal ceramah di tengah-tengah acara bedah buku dan
talkshow di bidang perbukuan. sebagai penulis novel best seller berjudul Ayat-
ayat Cinta, yang dalam waktu tiga tahun sudah menembus oplah sekitar 300 ribu
eksemplar. Beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraih nya, antara lain, Pena
Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005, dan IBF Award 2006.
Tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun
internasional, baik dalam kapasitasnya sebagai dai, novelis, maupun penyair.
Seperti di Kairo , Kualalumpur , Hongkong, dan lain-lain.
Karya-karyanya selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa
dan menumbuhkan semangat berprestasi. Di antara karya-karya yang telah
beredar dipasar adalah Ayat Ayat Cinta (novel fenomenal yang akan
36
dilayarlebarkan, 2004), Pudarnya Pesona Cleopatra (novelet, 2004), Di Atas
Sajadah Cinta (kumpulan kisah teladan yang telah disinetronkan di Trans TV,
2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (Kumpulan Kisah Teladan, 2005), Dalam
Mihrab Cinta (novelet, 2007), Nyanyian Cinta, Ketika Derita Mengabadikan
Cinta, Karyanya yang siap dirampungkan tahun ini diantaranya Langit Makkah
Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening dan Bulan Madu di Yarusalem.
B. Latar Belakang Pembuatan Film Dalam Mihrab Cinta
Film yang disutradarai oleh seorang penulis senior yaitu Habiburrahman
EL Shirazy, selain sebagai sutradara juga merangkap sebagai penullis skenario
yang diambil dari salah satu novelnya yaitu Dalam Mihrab Cinta, judul novel
tersebut juga dipakai sebagai judul film yang belum lama tayang ini.
Sebuah film yang diambil dari sebuah novelnya, berhasil memikat
penonton yang sudah lama menantikannya setelah Film Ketika Cinta Bertasbih
yang juga diambil dari karya novel Habiburrahman EL Shirazy yang kini telah
berhasil bertengger di layar-layar bioskop.
Film ini pun menjadi film religi yang sukses di penghujung tahun 2010
ini, yang mulai beredar pada tanggal 23 Desember. Sambutan penonton yang tak
kalah banyaknya sewaktu Film Ketika Cinta Bertasbih tayang. Banyaknya
harapan akan film ini akhirnya berhasil digarap oleh sang sutradara sekaligus
penulis yaitu Habiburrahmman EL Shirazy.
Film ini secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan novelnya versi the
romance, walaupun ada sedikit teks yang berbeda, tetapi secara alur cerita tak ada
37
yang melenceng, bahkan jika telah membaca novel itu sebelumnya, kita tidak
akan akan pernah sulit untuk menebak apa yang akan tejadi pada scene
berikutnya dari film ini ketika kita menyaksikan sebuah karya visual ini secara
langsung.
Menurut Kang Abik, apa yang di filmnya nanti tidak persis sekali dengan
yang diceritakan di novel, karena menurutnya novel dan film memiliki
karakteristik masing-masing. Kang Abik juga menyatakan, faktor pendukung
film ini adalah para calon penontonnya atau pembaca novel yang menginginkan
film ini, inilah yang memberikan semangat untuk dapat mempersembahkan
tontonan yang bermutu bagi masyarakat Indonesia. Selain itu tayangan film
Dalam Mihrab Cinta ini juga didukung oleh prodesur dan para kru agar fim ini
dapat terealisasikan.2
Film yang menceritakan seorang tokoh utamanya yaitu Syamsul Hadi,
seorang santri Kediri yang ingin sekali belajar di pondok pesantren. Kisah-kisah
dalam film ini berakhir bahagia, karena sosok Syamsul dalm film ini selalu
berusaha positif dalam hidup, sehingga ada harapan untuk menjadi lebih baik.
Artinya, dalam kondisi yang buruk pun masih tetap ada harapan dan tetap ada
karakter-karakter dalam film ini yang mempunyai alasan-alasan positif dalam
hidup. Hal ini bisa menjadi inspirasi dalam mengandalkan tema islami romantic
dengan kandungan persilangan budaya di dalamnya, maka Film Dalam Mihrab
Cinta ini menaikkan kembali pamor film religi setelah meledaknya Ayat-ayat
Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih.
2Wawancara Pribadi dengan Habiburrahman El-Shirazy, Jakarta 2 Maret 2011.
38
Semua karya-karya Kang Abik selalu menjadi urutan Best Seller di toko-
toko buku yang menjualnya, dan hal itu juga dapat terlihat dari banyaknya
cetakan-cetakan ulang yang dilakukan oleh penerbit yang menerbitkan karya-
karya Kang Abik.
C. Sinopsis Film Dalam Mihrab Cinta
23 Desember 2010
Sinopsis Film Dalam Mihrab Cinta
Film Dalam Mihrab Cinta, Film terbaru 2010. Film Dalam Mihrab Cinta
adalah film yang bertemakan religi dimana dalam film ini di ambil dari novel
karya Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik, yang juga
merangkap sebagai sutradara film. film ini tidak syuting di Mesir, karena memang
latar cerita dalam novel Dalam Mihrab Cinta memang adanya di Indonesia.
39
Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahun-an bertekad menuntut ilmu di
sebuah pesantren di Kediri, meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman.
Disini ia bertemu dengan Zizi (Meyda Sefira) putri pemilik pesantren yang pernah
ditolongnya ketika dijambret dikereta, yang kejadian tersebut membuat mereka
jadi dekat.3
Untuk menyempurnakan ilmu agamannya, Syamsul Hadi (Dude Harlino)
memutusakan untuk mondok di sebuah pesantren Al-Furqan di daerah Kediri.
Di pesantren ini Syamsul terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya
sendiri Burhan (Boy Hamzah). Tuduhan yang dialamatkan Burhan kepada
Syamsul, membuat dirinya rela menerima perlakuan kasar dari semua santri di
pesantren hingga babak belur, Syamsul mau tak mau harus menerima hukuman.
Setelah semalaman dikurung di gudang pesantren, kemudian di diusir dari
pesantren. Sebagai hukuman tambahan, dihadapan puluhan santri digunduli habis
rambutnya. Tidak itu saja, Syamsul pun diusir secara tidak baik dari pesantren.
Bahkan karena kasus itu, Syamsul pun terpaksa mendekam dibalik jeruji. Saat
kembali ke rumah, keluarganya pun tak mau menerima dan mempercayai atas
penjelasan kejadian sebenarnya. Merasa tidak ada yang mau percaya terhadap
dirinya, Syamsul memutuskan untuk hidup di jalanan. Karena tekanan yang terus
menghantui dirinya, akhirnya dia benar-benar menjadi seorang pencopet. Dompet
Sylvie (Asmirandah), tunangan Burhan menjadi salah satu korbannya.
Mengetahui hal itu, Syamsul pun memiliki niat untuk membalas perlakuan
3 Draft Dialog Film Dalam Mihrab Cinta, h. 120.
40
Burhan dulu saat di pesantren. Berbekal alamat di KTP Sylvie, Syamsul pun nekat
mencari rumahnya. Pertemuan pun terjadi antara Sylvie dan Syamsul.
Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya ini Allah memberikan jalan
baginya untuk bertobat dan mempertemukannya dengan Syilvie (Asmirandah)
seorang gadis solehah. Syamsul yang awalnya menyamar sebagai guru mengaji
demi menyelamatkan Silvi dari kejahatan Burhan, belakangan justru menikmati
perannya. Si pencopet itu kemudian terkenal menjadi ustadz muda yang ceramah-
ceramahnya mampu membius pendengarnya. Alur kehidupnnya pun seketika
berubah. Sang pencopet berubah laksana malaikat yang tanpa cela. Seperti film-
film sebelumnya, film ini juga diwarnai pergulatan batin Syamsul yang bingung
memilih siapa perempuan yang akan mendampingi hidupnya. Apakah Syilvie
nantinya yang akan berjodoh dengan Syamsul ataukah Zizi yang bakal jadi
pendamping hidupnya?
Sisi kelam kehidupan Syamsul mendominasi awal-awal cerita, buah dari
rasa dizalimi oleh sahabat yang semula dipercayainya, ditambah hukuman dari
pesantren dan tekanan dari keluarganya. Syamsul yang bercita-cita ingin menjadi
da’i akhirnya berhasil bangkit dan menjalani hidup sebagai seorang guru ngaji.
Keinginan untuk kembali ke jalan yang lurus, sebersit keinginan membalas ke-
zaliman bekas sahabatnya, menumbuhkan tekad untuk bangkit dan semangat
pembuktian diri luar biasa, sehingga ia bisa menemukan kembali jalan kesholehan
dan menjadi da’i yang terkenal hingga disegani oleh banyak orang.4
4 Skenario Dialog Film Dalam Mihrab Cinta, h. 2.
41
Inilah perjalanan hidup pemuda Syamsul yang terangkum dalam film
Dalam Mihrab Cinta. Film yang diangkat dari novel berjudul sama, digarap
langsung oleh sang penulisnya Habiburahman El Shirazi. Setelah Ayat-ayat Cinta
dan Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, untuk novelnya ini, Kang Abik-didampingi
Chaerul Umam- tampil sebagai sutradara. Film produksi Sinemart Pictures.
DALAM MIHRAB CINTA mulai 23 Desember 2010.
Kru dan Para Pemain Film Dalam Mihrab Cinta
Director Habiburrahman El Shirazy Producer Leo Sutanto Starring
Jenis Film : Drama
Produser : Leo Sutanto
Produksi : Sinemart Pictures
Homepage : http://www.filmdalammihrabcinta.com
Pemain :
Dude Harlino berperan sebagai Syamsul Hadi
Asmirandah berperan sebagai silvi
Meyda Sefira berperan sebagai zizi
Tsania Marwa berperan sebagai Nadia
Boy Hamzah berperan sebagai Burhan
El Manik berperan sebagai Pak Bambang
Ninik L. Karim berperan sebagai bu Bambang
42
Elma Theana berperan sebagai orang tua silvi
Umar Lubis berperan sebagai Pak Broto
Neno Warisman berperan sebagai isteri dari Kyai Miftah
Iszur Muchtar berperan sebagai pak heru
Berliana Febriyanti berperan sebagai bu heru
Kaharudin Syah berperan sebagai Pak Anwar
Sutradara : Habiburrahman El Shirazy
Penulis Skenario : Adra P. Daniel
i Wawancara Pribadi dengan Habiburrahman El Shirazy, Jakarta 6 Maret 2011.
43
BAB IV
Analisis Teks Film Dalam Mihrab Cinta
Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap
hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam teks. Sesuai dengan skema
Van Dijk, dalam teks ini kerangka analisis wacana terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Yang semuanya saling
berhubungan dan saling melengkapi satu dan yang lainnya.
1. Struktur Makro
a. Tematik
Tema atau topik bisa disebut sebagai gagasan inti, atau isu utama yang
menunjukkan informasi penting atau isi pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
skenario.2 Dalam film Dalam Mihrab Cinta topik utama atau tema umum yang
diambil penulis tentang perjuangan Syamsul dalam menghadapi tantangan, syamsul
selalu memegang keyakinan dengan teguh dalam kesehariannya. Masa sulit dan
cobaan fitnah yang menimpa Syamsul, sehingga membawanya pada sebuah kekuatan
do`a dan keyakinan. Topik yang terdapat pada film Dalam Mihrab Cinta adalah:
2 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta : LKiS, 2001), h.
229.
44
1. Tentang Kesabaran dan Keikhlasan
Film ini menggambarkan tentang kesabaran seorang Syamsul yang di
fitnah sebagai seorang pencuri. Kesabaran seorang Syamsul ditunjukkan dalam
menjalani kehidupannya di tengah-tengah orang-orang yang sudah tidak ada lagi
yang mempercayainya, meskipun terlintas rasa dendam dalam hatinya, yang
akhirnya dilawan dengan rasa keikhlasan yang timbul dalam hatinya. Kemudian
Syamsul sempat menjadi seorang pencopet karena faktor keterpaksaan. Akan
tetapi hal itu tidak berlangsung lama, justru ia menjadi seorang ustadz yang
disegani oleh masyarakat.
2. Tentang Kepasrahan
Dalam film ini, menggambarkan fakta mengenai kepasrahan Syamsul
dalam menghadapi cobaan fitnah yang menimpanya, serta orang-orang di
sekelilingnya sudah tidak ada lagi yang mempercayainya. Oleh karena itu,
disamping keputus asaannya akhirnya ia terpaksa menjadi seorang pencopet yang
sebenarnya sangat bertolak belakang dengan hati nuraninya untuk melakukan hal
keji itu.
3. Tentang Perjuangan
Selain kesabaran dan kepasrahan film ini juga mengangkat tema tenang
perjuangan menegakkan amar ma’ruf dan melawan nahi munkar, sosok Syamsul
yang sedang dihadapkan sebuah masalah yang penuh dilematika, maka Syamsul
45
selalu ingin memperjuangkan dalam bentuk perbuatan yang sebenarnya melalui
retorika (berdakwah) yang baik dan benar untuk membuktikan kepada semua
orang khususnya keluarganya bahwa dirinya tidak seburuk terhadap fitnah yang
dijatuhkan kepadanya. Agar orang-orang disekililingnya mau menerima dan
mempercayainya kembali.
2. Superstruktur/Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai alur atau skema. Alur tersebut
menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks di susun dan diurutkan sehingga
membentuk kesatuan arti. Semua bagian dan skema yang berada dalam teks,
menurut Van Dijk bukan hanya strategi bagaimana bagian teks hendak disusun,
tetapi juga bagaimana membentuk pengertian yang sama seperti yang dipahami oleh
penulis atau pemaknaan penulis terhadap suatu peristiwa3.
Skematik merupakan strategi penulis dalam mengemas pesannya dengan
memberikan tekanan bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana yang
diakhirkan. Pada film Dalam Mihrab Cinta ini, sutradara dan penulis skenario
mengemas pesannya dalam lima tahap:
3 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta : LKiS, 2001),
h.231.
46
a) Opening Bill Board (OBB)
Menampilkan gambar yang bernuansa lingkungan pondok pesantren yang
khas dengan suasana Jawanya, seperti Sorogan dalam pengajian kitab, agar
suasananya dapat dirasakan oleh penonton
OPENING BILL BOARD
Suasan Pondok Pesantren
Suasana tersebut menggambarkan pondok pesantren khas jawa dengan
bentuk pengajian kitab yang dikenal dengan sebutan sorogan. Hal ini merupakan
penampilan scene awal, untuk menggambarkan bahwa Film Dalam Mihrab Cinta
ini berawal dari kisah di pondok pesantren, dengan suasana khas pondok
pesantren yang terdapat di daerah Jawa.
47
b) Perkenalan
Memperkenalkan para tokoh secara bergantian, baik itu tokoh utama,
maupun tokoh pembantu (para sahabat dari tokoh utama) semua tokoh dapat
mengenal dengan penokohan dan sikap mereka terhadap apa yang dibicarakan.
Disinilah penonton dibawa untuk mengenali karakteristik para tokoh.
c) Conflict Scene (Klimaks)
Pada scene ini terlihat klimaks yakni benturan kepentingan para tokoh
pemain yang berujung pada konflik, dapat dilihat pada saat Syamsul difitnah
mencuri uang temannya sendiri yaitu Burhan di pondok pesantren tempat ia
mukim, Kemudian keluarga yang menolak kehadirannya akibat perilaku yang
dilakukan berdasarkan fitnah, walaupun pada kenyataannya tidaklah benar.
CONFLICT SCENE
“Scene 13”
48
“Scene 14”
.
Pada scene 13 menggambarkan bahwa pada cerita ini, conflict scene
terlihat pada scene, dimana bagian keamanan dan santri lainnya menuduh Syamsul
mencuri. Seluruh santri terbawa oleh hasutan Burhan bahwa Syamsul adalah
seseorang yang mencuri di pondok pesantren tersebut, yang sudah dicari-cari oleh
santri selama ini. karena sudah banyak santri yang kehilangan uangnya.
Pada scene 14 Menampilkan Syamsul pada saat menerima hukuman dari
bagian keamanan, dengan digunduli kepalanya akibat fitnah yang dijatuhkan
kepadanya yaitu mencuri
Dialog di atas, merupakan klimaks ketika Syamsul dituduh mencuri.
Seperti firman Allah SWT dalam Surat Al Baqarah /2 : 191 sebagai berikut:
49
“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah), dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan bagi orang-orang kafir”
d) Anti Klimaks (solusi)
Setelah konflik terjadi, scene selanjutnya menampilkan solusi atau jalan
keluar dari permasalahan-permasalahan yang terjadi, yakni dengan tekadnya
yang bulat, akhirnya ia meninggalkan pekerjaan yang buruk yaitu mencopet,
walaupun karena factor keterpaksaan. Akibatnya Syamsul berhasil menjadi tokoh
masyarakat (ustadz) yang disegani banyak orang, yang sudah diimpikan sesuai
dengan keinginannya sejak dulu.
ANTI KLIMAKS
(Solusi)
“Scene 35”
Hal ini menggambarkan ketika Syamsul sudah berhasil menjadi seorang
da’i terkenal, dan disukai oleh semua kalangan masyarakat. Sehingga tidak ada
yang mengetahui akan masa lalunya.
50
Scene tersebut merupakan anti klimaks yang akhirnya, Syamsul kembali
sadar ke jalan yang benar dan yang diimpikannya selama ini.
e) Ending (penutup)
Akhir cerita ini berakhir, dengan kedilemaan (kebimbangan) kisah cinta
Syamsul diantara dua wanita cantik dan sholihah, awalnya Syamsul memilih Sisi,
karena menurutnya Sisi adalah gadis cantik yang memiliki akhlak yang baik dan
sopan. Tetapi suatu hari Sisi kecelakaan dan meninggal dunia. Pada akhirnya ia
melamar dan menikah dengan Zizi.
3. Struktur Mikro
a. Semantik
Makna yang ingin ditekankan, dalam skema Van Dijk disebut hubungan
antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam
struktur wacana, tetapi juga menggiring ke arah sisi tertentu dari sebuah
peristiwa. Dalam penulisan skenario, strategi semantik digunakan dalam
menggambarkan peran baik (protagonist), dan peran jahat (antagonis) dalam diri
pemain. Sehingga dalam penokohan tersebut menghasilkan makna. Ada beberapa
strategi semantic menurut Van Dijk:
51
1. Latar
Latar peristiwa yang akan dipilih, akan menentukan ke arah mana
pandangan khalayak akan dibawa. Iatar membantu bagaimana seseorang
memberi pemaknaan atas suatu peristiwa.4 Pada film Dalam Mihrab Cinta ini,
Kang Abik sebagai sutradara ingin mengarahkan penonton pada sosok
Syamsul yang mendekatkan ketidak sempurnaan dalam ceritanya yang
menggambarkan ketidak berdayaan Syamsul dalam menghadapi
permasalahan-permasalahannya dengan dijatuhkannya fitnah kepadanya, lalu
sedikit putus asa dalam menghadapinya. Keputusasaannya terlihat dalam
kalimat pada scene 24.
LATAR
Semantik
“Scene 24”
SYAMSUL : Ya Allah, jika keluarga hamba sudah tidak lagi percaya pada hamba. Apalah arti hidup di dunia ini
Syamsul mengalami keputusasaan, karena fitnah yang dijatuhkan
kepadanya dan keluarganya yang sudah tidak memberikan support dan
4 Eriyanto, ‘Analisis Wacana’ Pengantar Analisis Teks Media’ h. 235.
52
dukungan kepadanya. (dengan wajah merenung) akhirnya ia hampir
mengalami keputusasaan
Kalimat di atas menggambarkan sikap keputusasaan seorang Syamsul
dalam menghadapi segala permasalahan yang telah menimpanya. Seperti
firman Allah dalam surat Yusuf/12 : 87 sebagai berikut:
“Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
2. Detail
Detail merupakan strategi penulis dalam mengekspresikan sikapnya
dengan cara implicit atau tersamar. Sikap atau wacana yang dikembangkan
oleh penulis skenario tidak selalu disampaikan secara terbuka, tapi dari pihak
mana yang dikembangkan dan diceritakan detail (yang besar).
DETAIL
Semantik
SYAMSUL :Nadia kamu juga tidak percaya kan kalau mas
mencuri? NADIA diam…
53
“Scene 24” SYAMSUL: (berseru dengan suara serak)Jawab Nadia,
mas butuh seseorang yang menguatkn mas
NADIA : sudahlah mas. Jangan bahas itu lagi. Yang penting mas Syamsul sembuh dulu, Nadia akan rawat mas, mas jangan kecil hati. Selama Allah bersama mas, jangan takut dimusuhi orang mas.
SYAMSUL : Jadi, kamu percaya mas bukan pencuri kan Nad!?
NADIA : Itu tidak penting mas, Nadia ingin mas berubah lebih baik. Dan Nadia akan selalu menganggap mas Syamsul adalah kakak Nadia
Pada scene 24 merupakan percakapan antara Syamsul dengan
adiknya Nadia, ketika ia membutuhkan support dari adiknya. Dialog di atas
merupakan elemen yang menjawab pertanyaan pihak mana yang diuraikan
dengan detail yang sedikit, pihak mana yang diuraikan secara panjang lebar,
detail yang diuraikan tersebut positif atau negatif terhadap pihak yang
digambarkan. dan mendukungnya, kecuali adik perempuannya sendiri. Dari
situlah akhirnya diluar jangkauannya ia terpaksa melakukan perbuatan keji
ini yaitu mencopet, karena keadaan yang mendesaknya. Akan tetapi akhirnya
Syamsul kembali sadar dan benar-benar menjadi orang yang disegani.
54
3. Maksud
Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan, yang akan
diuraikan secara eksplisit, tegas dan jelas, serta menunjuk langsung pada
fakta.5 Dalam skenario, elemen maksud dapat dilihat pada cerita ketika
dirinya di tawarkan untuk menjadi guru ngaji dan ceramah di pengajian-
pengajian, dengan maksud agar ilmu yang dimilikinya tersampaikan,
walaupun orang-orang disekitarnya belum mengetahui bahwa profesi
Syamsul disamping menjadi guru ngaji, ia juga masih suka mencopet. Akan
tetapi cara mencuri Syamsul berbeda dengan pencuri lainnya. Ia mencopet
karena keterpaksaan dan maksud untuk mengembalikannya kembali pada
waktunya nanti. Terlihat pada dialog Syamsul dengan Pak Broto pada scene
60. Lalu percakapan Pa Dody Alfat (Direktur Edu TV) dengan Syamsul, saat
memberikan tawaran ceramah di salah satu program Televisi miliknya pada
scene 77,
5 Eriyanto. ‘Analisis Wacana’ Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta : LKiS, 2001) h.
240.
MAKSUD
Semantik
“Scene 60”
SYAMSUL : Assalaamu’alaikum
PAK BROTO: Wa’alaikum salam. Oh, ustadz..mari-mari silahkan duduk.
SYAMSUL : Gini…Pak Broto, langsung saja, ada yang memberi tahu saya, katanya Pak Broto perlu guru privat ngaji untuk si kecil
55
Dialog tersebut merupakan dua tawaran yang memberikan makna
mendalam pada Syamsul untuk benar - benar berubah menjadi lebih baik dan
mengejar apa yang di cita-citakan selama ini.
Semantik
“Scene 77”
Della. Apa betul?
PAK BROTO : betul Pa Ustadz. Tapi saya cari guru yang ada background pesantrennya.
SYAMSUL : Kebetulan saya pernah nyantri di Kediri. Sekarang saya tinggal di Parung Barat. Oh ya, nama saya Syamsul Hadi Pak Broto.
BU BROTO: Sebenarnya Della sudah punya Ustadzah. Eh..baru ngajar sebulan sudah pulang kampong, mau dikawinkan katanya.
SYAMSUL : I. Allah saya akan menjadi Ustadz, selama Della membutuhkan saya Bu.
DODY ALFAT: Saya Dody Alfat direktur program Edu TV. Hmhm,,,Ustadz mau ga ngisi ceramah di TV saya? Ada honornya,,,ada kontraknya…
SYAMSUL : (agak ragu), aduh gimana ya….
DODY ALFAT : Dalam ceramah tadi Ustadz bilang, kalau mau sukses harus punya mental dan nekad. Hmhm…tapi saya tidak bisa memaksa, kalau Ustadz tertarik silahkan hubungi saya. Assalaamu’alaikum
56
Selanjutnya pada scene 77 merupakan percakapan yang dilakukan
Dody Alfat (Direktur Edu TV) dengan Syamsul saat memberikan tawaran
kepadanya untuk mengisi ceramah di salah satu program TV miliknya.
Percakapan tersebut, merupakan peluang besar yang diberikan kepada
Syamsul untuk mengisi kuliah subuh (ceramah) di stasiun TV miliknya.
b. Sintaksis
1. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam
teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat
dihubungkan sehingga Nampak koheren.6 Dalam skenario koherensi dapat
dilihat pada film Dalam Mihrab Cinta terlihat pada cerita dialog yang terucap
dari mulut sisi pada scene 86.
6 Eriyanto, ‘Analisis Wacana’ Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta : LKiS, 2001) h.
235.
Pada scene 60 merupakan percakapan antara Syamsul dengan Pak
Broto an Bu Broto. Dalam percakapan tersebut merupakan tawaran yang
diberikan kepada Syamsul untuk menjadi guru ngaji. Sambutan pak broto dan
bu broto pun sangat baik dan ramah kepada Syamsul
57
KOHEREN
Sintaksis
“Scene 86”
SILVI : Dia guru ngaji, tapi pernah dipenjara Ma, dan ternyata dia yang mencuri dompet Silvi
Pada scene 86 Percakapan Silvi dengan ibunya tentang keluhannya,
ketika ia mengetahui latar belakang Ustadz Syamsul yang dikaguminya itu,
ungkapan di atas merupakan rasa heran yang ditujukkan Silvi saat ia
mengetahui kalau ternyata Syamsul, seorang ustadz yang dikaguminya
selama ini yang mencuri dompetnya. koherensi pada teks tersebut
ditunjukkan pada kata ‘tapi’ atau ‘tetapi’, menghubungkan kalimat ia juga
seorang pencopet, sehingga kalimat tersebut menjadi koheren.
2. Kata Ganti
Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh penulis skenario untuk
menunjukkan dimana seseorang ditempatkan dalam wacana. Berbagai kata
ganti yang berlainan digunakan secara strategi sesuai dengan kondisi yang
ada7. Dalam teks skenario film ini, kata ganti yang digunakan terdapat pada
scene 23.
7 Ibid, h. 253.
58
KATA GANTI
Sintaksis
“Scene 23”
NADIA :“Pa…Mas…cukup, kasihan mas Syamsul”
NADIA : “Ka..aku percaya sama kaka. Kalau kaka sebenarnya tidak mencuri.
SYAMSUL: “Bu..saya benar-benar tidak melakukan hal sekeji itu.
.
Pada dialog tersebut, penulis skenario menggunakan kata ganti “pa”
kepada Pak Bambang, “Mas” kepada kakaknya (Ahmad dan Razak) ‘ka’
kepada tokoh Syamsul Hadi, dan “Bu” kepada tokoh ‘Bu Bambang. kedua
kata ganti tersebut merupakan panggilan seorang anak kepada ibunya dan
nadia (adiknya) kepada kakaknya.
3. Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan prinsip
kausalitas8. Dalam skenario, bentuk kalimat dapat dilihat pada cerita saat
adiknya nadia berbincang dengan ibunya pada scene 44.
8 Eriyanto, ‘Analisis Wacana’ Pengantar Analisis Teks Media . (Yogyakarta : LKiS, 2001) h.
251.
59
BENTUK KALIMAT
Sintaksis
“Scene 44”
NADIA : Aku akan cari tahu dimana ka Syamsul berada. Sampai ku menemuinya bu. “kasihan ka Syamsul dan ibu yang selalu memikirkannya”
Pada teks tersebut merupakan kalimat deduktif, inti kalimat terdapat
pada akhir kalimat. Bentuk kalimat pada teks tersebut diperlihatkan bahwa
tidak mau berhenti memikirkan tentang nasib kakaknya, karena sudah lama ia
tidak terdengar kabarnya dan kabur dari rumah. Dialog di atas
menggambarkan sikap rasa ingin tahu Nadia dalam mencari info tentang
keberadaan kakaknya Syamsul sekarang ini. karena bagi Nadia Syamsul
adalah salah satu kakak yang paling dekat dan mengerti keadaan Nadia dalam
keadaan apapun.
c. Stilistik
Stilistik atau style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa9. Di dalam
stilistik, tentu saja yang menjadi pusat perhatian adalah gaya bahasa. Maka, gaya
bahasa pada film “Dalam Mihrab Cinta” yang digunakan oleh penulis skenario
bertujuan untuk menyampaikan maksudnya. Pada teks yang terdapat dalam film
ini yaitu gaya bahasa atau style yang terdapat pada cerita tersebut dengan
9 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 81
60
menggunakan gaya bahasa daerah Jawa. Dalam skenario film Dalam Mihrab
Cinta, gaya bahasa yang digunakan adalah perpaduan dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan Jawa. Bahasa Jawa terdapat pada scene 13, 25, 35.
STILISTIK
Leksikon
“Scene 13”
KETUA KEAMANAN : Monggo Pa Kyai silahkan….
KH. MIFTAH : Sopo Jenengmu?
Leksikon
“Scene 25” ZIZI : Becik ketitik olo kethoro
Leksikon
“Scene 35” BU BAMBANG : Oalah,,anak lanangku ngger..apa
yang ada di pikiranmu to, nang…nang
Gaya bahasa pada scene 13 merupakan kata yang digunakan untuk sapaan
dan pertanyaan.
Gaya bahasa pada scene 25 merupakan bentuk peribahasa yang memiliki
makna setiap perbuatan baik sedikit orang yang akan tahu, tetapi setiap perbuatan
buruk akan terlihat dengan pasti.
Pada scene 35 merupakan ungkapan rasa heran Bu Bambang terhadap
anaknya Syamsul atas tindakan yang sudah dilakukannya. Tindakan yang
61
dilakukannya membuat bu Bambang terkejut dan perihatin. Dialog tersebut
menggunakan gaya bahasa yang mencakup struktur kalimat, majas, citraan, pola
irama, dan sebagainya. Terdapat pula gaya bahasa berupa peribahasa dan
perumpamaan dengan mengibaratkannya pada keadaan yang telah terjadi.
d. Retoris
Elemen yang terakhir diamati dalam teks adalah retoris, yang mempunyai
fungsi persuasif atau mempengaruhi10. Retoris adalah gaya bahasa yang
diungkapkan pengarang untuk menyatakan sesuatu dengan sebuah intonasi dan
penekanan. Dalam hal ini Van Dijk membagi retoris menjadi tiga elemen, yaitu :
1. Grafis
Elemen pertama dalam retoris adalah grafis. Grafis menampilkan
bagian yang menonjol dari sebuah film yang dilihat dari pengambilan gambar.
Dalam elemen grafis dapat dilihat dari pengambilan gambar (shoot) dengan
menuliskan beberapa istilah pengambilan gambar, seperti close up, caer move,
dan sebagainya. Namun pada akhirnya, ketika pengambilan gambar
sutradaralah yang menentukan. Grafis yang terdapat dalm film “Dalam
Mihrab Cinta” di antaranya, yaitu elemen grafis terlihat pada saat Syamsul
difitnah mencuri dan rambutnya digunduli dengan gunting oleh bagian
keamanan.
10Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 84
62
GRAFIS
Retoris
Gambar di atas merupakan elemen grafis pada saat Syamsul di fitnah
mencuri dan digunduli rambutnya dengan gunting sebagai bentuk hukuman.
Pada grafis terlihat yaitu alat pemotong gunting yang digunakan untuk
memotong rambutnya Syamsul ketika melakukan hukuman dari pondok
pesantren. Dalam skenario ditemukan istilah pengambilan gambar untuk
menonjolkan gambar atau tokoh tertentu, seperti potongan gambar di atas.
2. Metafora
Metafora merupakan kata-kata kiasan atau ungkapan yang dapat
dijadikan sebagai landasan berpikir atau pendapat kepada publik. Metafora
yang terdapat pada film ini dalam scene 17 dan 18.
METAFORA
Retoris
“Scene 17”
SYAMSUL : Demi Allah..yang menciptakan langit dan bumi Pak Kyai, saya tidak mencuri (Scene 17)
63
Retoris
“Scene 18”
SYAMSUL : Ingat Burhan..Allah tidak tuli!! Allah tidak tidur!
SYAMSUL : (Ceramah) “Wahai orang beriman tidak halal bagi kalian mewarisi perempun dengan jalan paksa. Dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil sebagian dari apa yang telah kamu berikan padanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata.
Pada scene 17 dalam kata “yang menciptakan langit dan bumi”
menjelaskan bahwasanya Allah yang lebih mengetahui akan kebenaran yang
sesungguhnya terjadi. sedangkan pada scene 18 dalam kata “Allah tidak tuli”
menjelaskan bahwa Allah maha mengetahui akan segala sesuatu yang terjadi
pada hambanya baik yang haq maupun yang bathil. Sedangkan kata “Wahai
orang beriman tidak halal bagi kalian mewarisi perempuan dengan jalan
paksa” bermakna sebuah pesan bahwa menikah itu menjadi haram, jika
berniat untuk menyakiti pasangannya
Teks dan dialog tersebut merupakan kalimat ungkapan yang
mengandung arti bahwa Syamsul tidak bersalah, dan Allah mengetahui apa
yang diperbuat hambanya yang benar dan yang salah, dan ia tidak segan-segan
memberi peringatan bagi hambanya yang sesat di jalannya.
64
3. Ekspresi
Elemen ekspresi merupakan bagian untuk memeriksa apa yang
ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang diamati dari teks. Misalnya
ekspresi marah, senang, sedih, tersenyum, takut, tertawa dan sinis. Berikut ini
elemen ekspresi yang terdapat pada film Dalam Mihrab Cinta pada scene 09,
13, dan 41
EKSPRESI
Ekspresi
“Scene 09”
SYAMSUL : “Woi!!apa kamu!
SYAMSUL : Tenang,…… mas…tenang..lepaskan gadis itu. Kalau mas membebaskan gadis itu, saya janji dan seluruh penumpang keretan ini tidak akan mengapa-apakan mas.
potongan adegan saat di kereta
Pencuri : jangan bergerak
Zizi : diam tanpa kata
KETUA KEAMANAN : Dia tidak mau mengaku, tapi kami menangkap basah dia sedang membuka lemari Si
65
“Scene 13”
“Scene 41”
Burhan di kamar 17, Pak Kyai. Di kamar itu sudah dua orang kehilangan uang.
SYAMSUL : Nadia…..
NADIA : Bibirnya bergetar menahan tangis kecewa. B-b-b-bukan…kamu bukan ka Syamsul
Pada gambar scene 09 merupakan bentuk ancaman seorang pencopet
yang datang pada zizi, ketika berada di sebuah kereta.
Pada scene 13 ialah potongan adegan sinis saat memberi hukuman
kepada Syamsul. Hal tersebut menggambarkan, ketika Burhan, bagian
keamanan dan seluruh santri menjatuhkan tuduhan fitnah kepada Syamsul
dengan alasan telah memergoki langsung pada saat Syamsul mengambil uang
di dalam dompet Burhan.
66
Pada scene 41 merupakan potongan adegan sedih saat kakaknya
Syamsul mendekam di penjara. Nadia yang kaget, buru-buru membalik badan,
ingin meninggalkan tempat itu...Saat itu pula Nadia membalik badannya lagi.
Kini mereka berhadapan. Tangis Nadia pecah.
Dialog di atas menggambarkan rasa kecewa Nadia terhadap kakak
kesayangannya, begitu juga sama halnya dengan teman – teman yang sudah
menuduhnya melakukan tindakan kriminal, meskipun Nadia tidak mengetahui
maksud dan tujuan atas tindakan yang telah dilakukan kakaknya (Syamsul).
67
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap teks, dalam skenario
film “Dalam Mihrab Cinta” maka hasil dari penelitian ini telah dilakukan dan
menghasilkan kesimpulan.
1. Struktur Makro
Tema umum yang terdapat dalam film “Dalam Mihrab Cinta” adalah
mengenai masalah koridor cinta dalam kesucian yang di ridhoi Allah SWT,
dimana seorang tokoh utama dihadapi dalam kehidupan yang dilema terhadap
permasalah cinta, kehidupan agar tidak tersesat ke jalan yang justru tidak
diridhoi Allah. Tetapi karena kesalehan dan tekadnya yang bulat, akhirnya
seorang tokoh bisa menempuh apa yang dinginkannya.
2. Superstruktur
Skema dalam film “Dalam Mihrab Cinta” adalah membahas mengenai
alur cerita dari pendahuluan sampai akhir, yang diawali dari opening hingga
masuk ke bagian-bagian scene, yang menggambarkan keadaan masing-
masing dalam film “Dalam Mihrab Cinta”. kerangka tersebut terdiri dari
Opening Bill Board (OBB) yang menampilkan gambar bernuansa lingkungan
pondok pesantren yang khas dengan suasana jawanya, perkenalan, conflict
scene (klimaks) yang terdapat pada scene 13. Pada cerita ini, conflict scene
68
terlihat pada bagian keamanan dan santri lainnya ketika menuduh Syamsul
mencuri, anti klimaks (solusi) terdapat pada scene ketika penampilan
Syamsul memberikan ceramah di depan masyarakat. sebagai salah satu bukti
bahwa dirinya sudah berubah menjadi lebih baik dan dia tidak sekeji apa
yang masyarakat kira, dan penutup berakhir dengan kedilemaan seorang
tokoh dalam memilih pasangan hidupnya. pada skema ini menunjukkan
bagian-bagian teks yang di susun dan diurutkan saling membentuk kesatuan
arti dan dakwahnya.
3. Struktur Mikro
Pada struktur mikro akan dijumpai pemakaian kata-kata yang
menunjuk dan memperkuat pesan bahwa, film “Dalam Mihrab Cinta”
merupakan film yang membahas tentang cinta pada koridor kesucian yang
berarti cinta dengan mengharap keridhoan Allah.
Dalam skenario film “Dalam Mihab Cinta” antara bagian teks dilihat
saling mendukung dan mengandung arti yang koheren satu sama lainnya.
Makna global (tematik) dari teks skenario film ini didukung oleh kata,
kalimat, dan gaya bahasa yang dipakai oleh penulis skenario. Gaya bahasa
yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa jawa. salah satunya
terdapat pada scene 13 (“Sopo Jenengmu?”) dan scene 25 ( “Becik Ketitik Olo
Kethoro”) artinya setiap perbuatan baik sedikit orang yang akan tahu,
sedangkan perbuatan buruk akan terlihat dengan pasti.
69
4. Pesan Dakwah dalam Film “Dalam Mihrab Cinta”
Pesan dakwah dalam film ini tertangkap kesan yang kuat mengenai
hubungan seorang manusia terhadap Tuhannya, yakni mengungkap tentang
kesalehan individual para tokoh dalam menghadapi berbagai macam cobaan
dan juga hubungan antar sesama manusia. kemudian agar lebih menggugah
emosi para penonton, disisipkan kata/kalimat peribahasa-peribahasa Jawa
yang memberikan makna mendalam yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari dengan referensi Al Qur`an dan Al Hadits. Film ini pun mengajak kepada
para penonton khususnya para pemuda dalam mencari makna cinta dalam
koridor kesucian yaitu cinta yang di ridhoi oleh Allah.
B. Saran - saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian terhadap teks dialog skenario
film “Dalam Mihrab Cinta” ingin memberikan saran dan rekomendasi,
diantaranya:
1. Hendaknya film Indonesia, dapat terus memberikan film yang berkualitas,
tidak hanya menghibur penontonnya, tetapi juga memberikan edukasi bagi
penontonnya, bahkan jika perlu dapat memberikan perubahan penonton ke
arah kehidupan yang lebih baik.
2. Hendaknya para da’I (Juru Dakwah) mampu mengemas pesan dakwah
dalam kemasan menarik dan aktual, sehingga mampu membangkitkan
animo mad’u dalam menerima dakwah
70
3. Melihat perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi, dakwah
harus berkembang serta dapat menyesuaikan zaman dengan menjadikan
film sebagai media dakwah, mengingat film memiliki pengaruh yang
sangat besar.
71
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Amrullah. Dakwah Perubahan Sosial, Yogyakarta : PT LKIS, 1992.
Ardhana, Sutirman Ekha Jurnalistik Dakwah, Surabaya : Pustaka Pelajar, 1995.
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Bandung : Simbiosa Rosdakarya, 2001.
Arifin, Muhammad. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Cet. 1.
Bride, Sean Mac. Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa Depan, Aneka Suara Satu Dimensi, Jakarta : PN Balai Pustaka, UNESCO, 1983
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1997, Cet. Ke-9.
Dewan Ensiklopedi Islam Indonesia Jakarta : Djambatan, 1992. Effendy, Onong Uchyana. Ilmu Kmonukasi Teori dan Praktek, Bandung : Remaja
Rosdakarya, Cet. Ke-17. Eriyanto. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LKiS, 2001.
Faridh, Miftah. Dakwah kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi Bandung : Pusdai Press, 2000.
Ismail, Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub : Rekonstruksi Pemikiran
Dakwah Harakah, Jakarta : Paramadina, 2006.
Kusnawan, Aep. Komunikasi dan Penyiaran Islam. Bandung : Benang Merah
Press, 2004.
Lubis, Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung : Angkasa, 1993 Madjid, Abdul. Pokok-pokok Fiqh Mu’amalah dan Hukum Kebendan dalam
Islam, Bandung : IAIN Sunan Gunung Djati, 1986 Maftuh, Zeid. “Pemberdayaan Film Indonesia, Suatu Upaya Memahami Realitas
Masyarakat Indonesia” ( Skripsi Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Tahun 2008)
72
Moleong, J Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Muhiddin, Asep. Dakwah dalam Perspektif Al-Qur`an, Bandung : CV Pustaka
Setia, 2002, cet ke-1 Mulyana, Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta : Tiara Wacana, 2005 Prakoso, Gatot. Film Pinggiran-Antologi Film Pendek, Eksperimental &
Documenter, FFTV-IKJ dengan YLP’. Jakarta : Fatwa Press, 1997 Pratista, Hilmawan. Memahami Film. Yogyakarta : Homerian Pustaka, 2008
Qardhawi, Yusuf. Ibadah dalam Islam, Jakarta : Bina Sarana Ilmu, 1998
Rafiudin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung : Pustaka Setia, 2001, cet. Ke-2
Salim, Peter dan Salim Yeni. Kamus Bahasa Indnesia Kontemporer. Jakarta :
Modern English Press, 2002, edisi ke-3 Shaleh, Abdul Rosyad, Manajemen Dakwah Islam. Jakarta : Bulan Bintang,
1993, cet ke-3 Skenario Dialog Film Dalam Mihrab Cinta. Sobur, Alex. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung :Remaja Rosdakarya, 2001
Syukir, Indriansyah. Akhlak Islamiyah, Jakarta : Parameter, 1998
William L. Rivers-Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern Jakarta : Kencana 2004
“Sinopsis Dalam Mihrab Cinta” Artikel diakses pada tanggal 6 Mei 2011,
http://sohadi.multiply.com
http://21cineplex.com
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Hasil Wawancara dengan Habiburrahman El Shirazy
1. Mengapa cerita dalam novel ini di Filmkan? dan apa makna film Dalam
Mihrab Cinta ini?
Jawaban: Jika dillihat dari alur cerita dalam semua novel saya
(Habiburrahman EL Shirazy) memang bagus untuk dijadikan
film, salah satunya yaitu dalam film ini “Dalam Mihrab Cinta”
dikatakan pula oleh Khairul Umam selaku asisten dari Kang
Abik sebagai sutradara bahwa selain novel karya Kang Abik
bagus untuk di filmkan, tetapi juga memiliki makna yang
mendalam mengenai makna sebuah cinta yang diridhoi Allah,
khususnya dalam film ini dimaknai sebagai kedudukan cinta
dalam koridor kesucian.
2. Siapa yang mempelopori Dalam Mihrab Cinta ini di Filmkan?
Jawaban: Secara garis besar pastinya saya pribadi berkeinginan untuk
menjadikan karya-karya novel yang saya buat untuk dijadikan
film, tetapi itu semua kembali kepada respon dan antusias dari
masyarakat. Dan Alhamdulillah dari film ketika cinta bertasbih
hingga film Dalam Mihrab Cinta cukup banyak masyarakat
yang member tanggapan yang baik setelah menyaksikannya
secara langsung.
3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap Film Dalam Mihrab Cinta ini?
Jawaban: Alhamdulillah sangat baik tanggapan dari masyarakat, dan
I.Allah pada tahun ini akan dilanjutkan film Dalam Mihrab
Cinta tentang Zahrana.
4. Siapa saja segmentasi pembaca yang menjadi sasaran Film ini?
Jawaban: untuk semua golongan, sebab saya rasa film ini tidak banyak
membawa pesan negatif untuk kita semua.
5. Apa misi dakwah di dalam pembuatan Film Dalam Mihrab Cinta?
Jawaban: Misi dakwah dalam pembuatan film ini yang pertama adalah
ingin memberikan contoh untuk para penonton, khususnya para
pemuda, melalui kisah seorang tokoh dalam kesalehan
individual dalam menjalankan hubungan antar sesama, dan
dapat menentukan sikap saat menghadapi berbagai cobaan.
selain itu juga mengajarkan bagaimana mencari cinta dalam
mengejar ridho Allah SWT.
6. Bagaimana strategi sutradara sendiri agar film ini digandrungi banyak
masyarakat ?
Jawaban: Dengan melihat kondisi dan keadaan masyakarakat sekitar,
sehingga film yang nantinya dimunculkan menimbulkan kesan
yang baik dan sesuai dengan hati mereka, dari situlah mereka
akan mulai menyukainya, selain itu dikombinasikan dengan
adegan yang tidak monoton dan membosankan untuk di tonton
7. Bagaimana peluang dakwah melalui dialog pada Film tersebut?
Jawaban: jika dilihat cukup banyak peluang dakwah pada film Dalam
Mihrab Cinta ini. dari segi alur cerita pun sudah terlihat
bahwasanya film ini menceritakan tentang cinta dalam koridor
kesucian yang diridhoi Allah, dari pesan ini selain ditunjukkan
nuntuk kita semua yang menyaksikannya, tetapi khusus untuk
para pemuda sekarang ini, agar tidak tersesat ke jalan yang
justru tidak diridhoi Allah.
8. Apakah dalam penulisan naskah disamakan dengan novelnya?
Jawaban: kurang lebih seperti itu, akan tetapi dalam segi teks maupun
dialog dibedakan, karena tidak semua bahasa novel sesuai
dipakai dalam film. Jika alurnya disesuaikan dengan novel agar
tidak menyimpang.
9. Bagaimana proses memilih aktor/aktris dalam pemeran Film Dalam
Mihrab Cinta yang disesuaikan dengan karakternya?
Jawaban: pastinya,,,,,, tetapi juga melihat, seberapa besar penghayatan
yang dibawakannya sesuai dengan karakter yang telah
ditentukan
10. Apakah proses dan hambatan dalam pembuatan film ini?
Jawaban: Alhamdulillah untuk hambatan tidak banyak, adapun
hambatannya itu tiada lain berkaitan dengan cuaca yang tidak
mendukung.
Sutradara
(Habiburrahman El Shirazy)
Foto Habiburrahman El Shirazy (sutradara Film Dalam Mihrab Cinta)
Foto bersama Khairul Umam selaku penasehat sutradara Film Dalam
Mihrab Cinta yaitu Habiburrahhman El Shirazy
Foto bersama sutradara Film Dalam Mihrab Cinta yaitu Habiburrahhman El Shirazy
Dalam Mihrab Cinta
Draft 11 (31-07-2009),
Edit Final Draft
Berdasarkan roman karya Habiburrahman El Shirazy
Skenario
Adra P. Daniel
Sutradara
Habiburrahman El Shirazy
SinemArt
[[[[[[2009
O Black screen:
logo SinemArt Pictures
SFX: terdengar koor para santri pria, melafazkan “bait-bait Matan Alfyyah Ibnu
Malik”
KOOR
(khidmat, melodius)
Bismillahirahmanirohiim.
Qola Muhammadun huwabnu Maliki.
Ahmadu Rabbillaha khaira Maliki...
Bait-bait Matan Alfiyyah Ibnu Malik biasa dikumandangkan saat para santri
menunggu Kyai mereka datang untuk memberikan pelajaran.
FADE IN:
001. EXT/INT. AL FURQAN – AFTER SUBUH
Cast: Figurant Santri.
Suara koor Matan Alfyyah Ibnu Malik masih berkumandang.
O Kamera pan down dari menara pesantren hingga tampak plang pesantren
Al Furqan.
O Di dalam mesjid, para santri memakai sarung dan peci kopiah hitam, duduk
bersila dengan tertib, suara mereka melantunkan bait-bait Alfiyyah Ibnu Malik.
Sementara di depan tampak mimbar yang masih kosong, menunjukkan bahwa Pak
Kyai belum datang.
PARA SANTRI
(Matan Alfiyyah Ibnu Malik cont’d)
Mushaliyan alan nabiyyil mustofa.
Waalihil mustakmilinasy syarafa.
DISSOLVE TO
002. EXT. ESTABLISHED KEDIRI – DAY
Cast: Figurants.
Musik masuk, menyatu dengan suara koor para santri yang masih melafzkan ‘bait-
bait Matan Alfyyah Ibnu Malik’
Montages Kota Kediri
O Bird view pemandangan kota Kediri dari atas, lalu kamera seperti melintasi
setiap jalan dengan dinamis.
O Dari Jembatan Kali Brantas di bagian Jembatan Lor tampak motor-motor
di parkir, orang mengaso, dari situ tampak Mesjid Agung Kediri. Di
kejauhannya ada bayangan Gunung Wilis nan gagah perkasa.
O Di Simpang Lima Gumul, tampak bentengnya yang coklat kokoh dengan relief
putih di dinding.
O Di sebuah jalan menuju Pare, sepanjang jalan berjejer pohon-pohon tebu.
Terlihat bunga-bunga tebu yang putih di pucuk-pucuknya, berkilauan disiram
matahari siang.
FADE OUT – FADE IN:
003. INT. KAMAR SYAMSUL & BURHAN DI AL FURQAN - DAY
Cast: Syamsul, Figurant Satri.
POV dari atas: Seolah ada dua pasang mata yang sedang mengamati apa yang
terjadi di bawah. Sementara di bawah, tampak seorang pemuda berambut
gondrong masuk kamar yang di dalamnya ada empat buah tempat tidur tingkat.
Pemuda itu menuju lemari --yang di pintunya bertuliskan ‘Burhan’-- dengan
tergesa, membuka pintu lemari yang tak terkunci, mengambil dompet dan
mengeluarkan sejumlah uang dari dalamnya.
CUT TO CUT:
Sementara, di atas wuwungan dua orang yang memata-matai dari tadi, menahan
napas sambil berpegangan pada rangka siku-siku. Salah seorang menempelkan
telunjuk ke bibir, minta temannya yang satu untuk diam. Tapi temannya
tampaknya sudah tak bisa menahan diri lagi. Akhirnya dia teriak.
SANTRI
Maling... maling... malingnya sudah tertangkap!
Mereka yang mengintip itu adalah para santri bagian keamanan, tampak dari
sosoknya yang berotot dan mengenakan celana pansi warna hitam. Wajahnya pun
lebih keras dari yang lain.
CUT TO CUT:
CU. Wajah pemuda itu (SYAMSUL) langsung shock setengah mati, spontan
mendongak ke atas. Sama sekali tak menyangka ada orang di situ yang berteriak
penuh profokatif.
Dua orang itu, langsung loncat ke bawah, seperti terbiasa loncat dari ketinggian.
CUT To
004. EXT. HALAMAN AL FURQAN – DAY
Cast: Syamsul, Figurant Satri.
SYAMSUL diseret melewati halaman pesantren, diarak oleh ratusan santri, sambil terus didorong ke kiri, ke kanan, dan diteriaki maling. Sebagian oknum santri malah ada yang meninju mukanya.
SYAMSUL
Ampun, tolong jangan pukul saya. Saya tidak mencuri.
SANTRI/CROWD
(tak peduli, terus saja menggeplak Syamsul)
Dasar maling kurang ajar...
SYAMSUL
(mengiba)
Wallahi, saya bukan pencuri... sumpah demi Allah saya tidak mencuri...
SANTRI A
Maling mana ada yang mengaku. Bisa-bisa penjara dipenuhi manusia-manusia tak berguna macam kamu.
Tapi ada juga satu-dua santri yang tak tega.
SANTRI-SANTRI YG TAK TEGA
Sudah, sudah, jangan dipukuli. Kasihan...
CROWD
Tidak perlu dikasihani.
Udah berkali-kali kemalingan di Al Furqan, ternyata kamu pelakunya!!!
SYAMSUL pun terus digiring pergi sambil dicacimaki.
CUT TO
005. INT. GUDANG AL FURQAN – DAY
Cast: Syamsul, Figurant Satri.
Sebuah ruangan gelap. Pintu ruangan itu terbuka, sehingga cahaya dari luar masuk. SYAMSUL kemudian didorong masuk sampai jatuh terjerembab ke dalam. Pintu dikunci dari luar. Di dalam gudang gelap dan kotor itu SYAMSUL duduk meringkuk di sudut.
Cahaya remang-remang masuk dari genteng yang sedikit bergeser kena tiupan angin/aliran air hujan. Cahaya itu menyorot wajah SYAMSUL yang basah oleh air mata. Hatinya begitu terluka, kecewa, marah, sedih dan beribu perasaan lainnya campur aduk tak karuan. Kepedihannya teramat dalam.
SYAMSUL terus menangis tergugu. Wajahnya lebam. Airmatanya tumpah membasahi pipinya. Ia meratap pada Allah.
SYAMSUL
(lirih, memanjatkan doa Nabi Yunus)
La ilaha ila anta, subhanallah ini kuntum minna dzalimi...
Kamera blur dari mata SYAMSUL yang berkaca-kaca.
009. INT/EXT. KERETA MATARMAJA, STASIUN SOLO – NIGHT
Cast: Syamsul, Zizi, Figurant.
Kereta berhenti di Stasiun Solo-Jebres.
Dari jendela kereta, tampak tulisan STASIUN SOLO JEBRES dan jam di dindingnya yang antik. Di luar kereta ada pengamen yang memainkan cello, menyanyikan campursari.
SFX: Pengamen nyanyi Campursari dengan Cello.
Penumpang banyak yang turun dan sedikit yang naik. Kereta jadi sedikit kosong.
ZIZI terkantuk-kantuk, tapi dia tak bisa jenak tidur. SYAMSUL melihat, dan segera berinisiatif.
SYAMSUL
Mbak saya pindah ke belakang ya, biar Mbak bisa istirahat.
ZIZI menoleh, merasa tidak enak.
SYAMSUL
Mumpung keretanya kosong, biar saya juga bisa rebahan.
ZIZI mengangguk. Tersenyum.
SYAMSUL lalu bangkit dari duduknya, pindah ke bangku persis di belakang ZIZI. Tanpa menunggu lama, SYAMSUL langsung berbaring, matanya terpejam, berusaha tidur. Sementara di bangkunya, ZIZI mulai terlelap tidur.
Nampak seseorang berjalan dengan langkah tenang. Seolah dia adalah penumpang biasa. Bajunya rapi, keren, wajahnya juga bersih. Begitu sampai di dekat bangku ZIZI, dengan gerakan cepat, pemuda itu menyambar travelling bag ZIZI di bagasi atas.
Dari bangkunya, samar-samar SYAMSUL melihat seseorang mengambil tas ZIZI yang saat itu tertidur lelap.
Spontan SYAMSUL bangun dan membentak orang itu.
SYAMSUL
Woi!! Mau apa kamu!!
SYAMSUL sontak berdiri.
ZIZI kaget, langsung ikut bangun.
Bukannya takut, orang itu malah mengeluarkan pisau lipatnya, meraih badan ZIZI dan menodongkan pisaunya ke lehar gadis itu. Beberapa penumpang terbangun. ZIZI takut. Suasana tegang. Dengan halus SYAMSUL membujuk orang itu.
SYAMSUL
Tenang, Mas... tenang... tolong lepaskan gadis itu. Kalau mas membebaskan gadis itu, saya janji saya dan seluruh penumpang kereta ini, tidak akan mengapa-apakan, Mas.
Tiba-tiba kereta berjalan menyentak. Berdiri penjahat itu jadi limbung. Kesempatan itu segera SYAMSUL gunakan untuk merebut pisau lipat itu dari tangan penjahat. SYAMSUL berniat memegang tangan penjahat yang memegang pegangan pisau lipat. Sayangnya yang berhasil diraih SYAMSUL adalah mata pisaunya yang tajam. Mereka sempat tarik-tarikan pisau. Darah menetes dari pisau itu. Belum jelas darah siapa, karena pisau kecil itu digenggam oleh dua tangan lelaki yang besar.
SYAMSUL akhirnya yang menang. Yang berhasil merebut pisau itu. Dengan gerakan cepat, penjahat itu melompat ke luar kereta. Berguling-guling jatuh.
Semua orang lega. Mereka langsung merubung ZIZI.
ZIZI sudah tak peduli lagi pada perasaannya sendiri, setelah berhasil bebas. Dia segera mendekati SYAMSUL.
ZIZI tampak cemas. Begitu khawatir.
ZIZI
Mas tidak apa-apa?!
SYAMSUL
Mbak tidak apa-apa?!
ZIZI dan SYAMSUL sama-sama bertanya dengan wajah khawatir.
ZIZI
Alhamdulillah, saya tidak apa-apa, Mas. Mas sendiri... Masya Allah, tangan Mas luka!!
SYAMSUL
Tidak kok. Tidak pa-pa.
ZIZI panik. SYAMSUL sendiri tenang-tenang saja. Merasa tidak kenapa-napa. Tapi darah menetes dari tangannya membasahi lantai kereta.
ZIZI
Tapi tangan mas berdarah.
Refleks ZIZI mengambil saputangan dari tasnya. Diberikannya pada SYAMSUL.
ZIZI
Dibalut lukanya, mas. Supaya darahnya mampet.
SYAMSUL
Iya, terima kasih...
Dibantu ZIZI, maka SYAMSUL pun menggunakan sapu tangan itu membalut lukanya yang berdarah.
SYAMSUL
(tetap tenang)
Tidak apa-apa, Mbak. Biar saya saja.
SYAMSUL menuntaskan membebat lukanya.
ZIZI
Kalau tidak ada Mas, mungkin saya udah dilukai perampok tadi.
Mas mau kemana?
SYAMSUL
Saya mau ke Kediri, Mbak. Mau nyantri.
Mendengar itu, ZIZI bertambah kagum pada SYAMSUL.
ZIZI
Subhanallah. Saya juga santriwati, Mas, di Tahfidz Manabiul Quran, Pekalongan.
SYAMSUL
(ekspresinya senang)
Wah, waktu SD dulu saya pernah ikut pesantren Ramadhan di sana.
Keduanya sama-sama tersenyum. Mulai merasa akrab.
013. INT. GUDANG AL FURQAN – DAY
Cast: Syamsul, KH. Miftah, Lurah Pondok, Ketua Keamanan, Sekretaris Pondok.
Mata SYAMSUL memicing ketika cahaya terang lampu gudang menekan bola matanya. Sosok KH. MIFTAH sudah berdiri gagah, lebih tepatnya angker, tepat di hadapan SYAMSUL. Kamera mengambil gambar dari bawah, dari POV SYAMSUL yang meringkuk di lantai yang kotor, sehingga jelas bagaimana posisi KH. MIFTAH begitu mengintimidasi SYAMSUL. LURAH PONDOK, KETUA KEAMANAN dan 2 pengurus lainnya mengambil posisi mengelilingi SYAMSUL.
KETUA KEAMANAN
Ini Pak, Kyai... dialah orang yang kami cari-cari. Pencuri yang selama ini menjarah barang-barang para santri. Akhirnya bisa tertangkap basah oleh para santri bagian keamanan.
KETUA KEAMANAN memaksa SYAMSUL berdiri. Setelah beberapa kali sempat mau jatuh dan dibangunkan lagi, berapa kali pula kaki SYAMSUL bergetar-getar limbung. Akhirnya SYAMSUL berdiri di tengah-tengah, disorot lampu dari langit-langit gudang, seolah aktor yang sedang beraksi di atas panggung.
KETUA KEAMANAN membungkuk ke arah KH. MIFTAH, membuka persidangan tertutup itu.
KETUA KEAMANAN
Monggo, Pak Kyai. Silakan...
KH. MIFTAH
(menatap SYAMSUL dingin)
Sopo jenengmu?
SYAMSUL
(lirih)
Syamsul... Syamsul Hadi, Pak Kyai.
KH. MIFTAH
Nama yang sangat bagus. Benar kamu yang mencuri?
SYAMSUL menggelengkan kepala.
KETUA KEAMANAN
(marah)
Dia tidak mau mengaku, tapi kami menangkap basah dia sedang membuka lemari Si Burhan di kamar 17, Pak Kyai. Di kamar itu sudah dua orang kehilangan uang.
KH. MIFTAH
(pelan)
Benarkah kamu membuka lemari Burhan?
Suara SYAMSUL bergetar menahan tangis, amarah, sakit hati, kesakitan dan nyeri di sekujur tubuhnya.
SYAMSUL
Benar, Pak Kyai. Tapi bukan buat mencuri.
KETUA KEAMANAN
(membentak garang) Lantas untuk apa???
017. INT. GUDANG AL FURQAN – DAY
Cast: Burhan, Syamsul, KH. Miftah, Lurah Pondok, Ketua Keamanan, Sekretaris Pondok.
Begitu pintu dibuka, ternyata BURHAN sudah masuk ke gudang tempat Syamsul dikurung. Wajahnya pucat, namun tetap tenang. Sama sekali tak memandang SYAMSUL.
SYAMSUL langsung mau menubruk kaki BURHAN, seolah hendak menyembah dan mencium kakinya. Tapi segera ditahan oleh KETUA KEAMANAN, takut kalau SYAMSUL mau menyerang BURHAN.
SYAMSUL
(memohon dengan mengiba)
Burhan, tolong jelaskan semuanya pada mereka, kalau kamu yang minta saya mengambilkan uang kamu di lemarimu, Burhan. (makin memohon) tolong, Burhan...
BURHAN masih belum menjawab.
KH MIFTAH
Kamu harus jujur, Burhan. Karena kejujuran mendatangkan kebaikan. Dan kedustaan mendatangkan petaka. Apa benar kau meminta Syamsul mengambilkan uang di lemarimu?
SYAMSUL menunggu jawaban BURHAN dengan harap-harap cemas.
Semua menunggu dengan tegang.
KH MIFTAH (cont’d)
(tegas pada Burhan)
Saya harap kamu mengatakan yang sebenarnya.
BURHAN
(suara bergetar)
Ti... tidak benar, Pak Kyai!
(memalingkan wajahnya dari Syamsul)
Wajah SYAMSUL langsung kaget, langit serasa runtuh saat itu.
Dengan penuh amarah SYAMSUL berteriak.
SYAMSUL
Teganya kamu, Bur... kamu santri atau bajingan?! Da’jal kau Bur!
BURHAN
(melotot)
Diam kau maling! Kau yang jelas bajingan bukan aku!
KH MIFTAH
(menegur ketua Burhan)
Fayakul khairan auliyahmut. Jaga ucapanmu!
SYAMSUL meraih kaki KH MIFTAH, memohon...
SYAMSUL
Demi Allah yang menciptakan langit dan bumi, Pak Kyai. Saya tidak mencuri. Burhan yang minta saya mengambilkan uangnya untuk beli baju dan mentraktir saya. Biarlah seluruh laknat Allah menimpa saya jika saya berdusta!
SYAMSUL bersumpah dengan suara lantang. Kedua matanya menyala seperti mata elang. Dia begitu marah, benci dan dendam, sehingga seolah siap menerkam semuanya.
KH. MIFTAH kaget, langsung memandang BURHAN dengan tatapan menuduh. Atau lebih tepatnya minta kebenaran dan kejujuran yang diucapkan BURHAN.
KH. MIFTAH
Burhan, karena Syamsul sudah berani bersumpah. Kamu harus berani juga bersumpah bahwa apa yang kamu katakan benar. Kalau tidak, maka kamu bersalah. Kamu akan dapat hukuman atas kedustaanmu. Sebab kedustaanmu itu telah mencelakakan orang lain.
BURHAN
(tenang)
Penjahat akan melakukan apa saja untuk menutupi kejahatannya, Pak Kyai.
BURHAN menghela nafas panjang, seolah berusaha tetap bersabar karena kejujurannya diragukan.
BURHAN
Baiklah, saya bersumpah bahwa apa yang baru saja saya katakan benar. Jika saya berdusta maka semoga segala laknat Allah menimpa saya.
SYAMSUL menangis sesenggukan. Menangis dari dasar hatinya yang paling dalam. Hatinya sangat sakit. Rasa sakit hatinya melebihi seluruh sakit di sekujur tubuhnya yang berdarah-darah.
KH. MIFTAH memberi kode supaya semuanya ke luar.
CUT TO CUT:
018. EXT. DEPAN GUDANG AL FURQAN – DAY
Cast: Burhan, KH. Miftah, Lurah Pondok, Ketua Keamanan, Sekretaris Pondok, Figurant Santri.
Rombongan KH. MIFTAH dan BURHAN ke luar gudang, lalu pintu gudang ditutup dan dikunci dari luar. Dari dalam terdengar suara Syamsul yang berteriak-teriak marah.
SYAMSUL (OS)
Burhan, bajingan kau!! Kau bajingan yang paling jahat!! Tukang fitnah!! Kau tega memfitnah temanmu sendiri! Ingat Burhan, Allah tidak tuli!! Allah tidak tidur!!
Tapi BURHAN melenggang tenang di belakang rombongan.
CUT TO:
023. INT. RUMAH PAK BAMBANG – NIGHT
Cast: Syamsul, Nadia, Pak Bambang, Bu Bambang, Ahmad, Razak (kakak Syamsul ke-1).
Adegan dibuka dengan SYAMSUL ditampar dan dihajar lagi oleh PAK BAMBANG, AHMAD dan RAZAK. SYAMSUL tidak berusaha membela diri dengan kekuatan fisiknya.
PAK BAMBANG
Sejak awal bapak tidak setuju kamu mondok. Kamu itu pinter matematika, mbok ya ambil ekonomi. Eh, masuk pesantren bukannya jadi mubaligh yang baik, malah jadi maling!!
AHMAD
(mendengus kesal)
Bikin malu keluarga!
RAZAK
Coba saja kalau berani maling di sini, sudah saya patah-patahkan tulang kamu dari dulu.
RAZAK meringsek maju, mau memukul SYAMSUL lagi. BU BAMBANG langsung berdiri di hadapan SYAMSUL, merentangkan tangannya, berusaha melindungi SYAMSUL, sambil menangis.
BU BAMBANG
Sudah, Razak. Sudah, Ahmad. Kasihan adikmu...
SYAMSUL
Sumpah, demi Allah, saya cuma jadi korban fitnah, Pak, mas. Saya tidak pernah mencuri di pesantren atau di manapun. Wallahi. Demi Allah.
Namun penjelasannya itu tidak diterima oleh ayah dan kedua kakak Syamsul. BU BAMBANG tak kuasa mencegah ketika SYAMSUL dipukuli lagi. Ditampari. Darah segar mengalir dari hidung SYAMSUL.
NADIA berusaha meraih badan SYAMSUL, mencoba menyelamatkannya dari pukulan dan tamparan, tapi dihardik oleh PAK BAMBANG.
NADIA
Pak, Mas, Cukup,... kasihan Mas Syamsul...
PAK BAMBANG
Jangan ikut-ikutan kamu!! Kita tidak perlu kasihan sama maling. Biar dia rasakan akibat kejahatannya itu!
RAZAK
(ke SYAMSUL)
Lebih baik kamu mengaku dosa dan bertaubat. Sesali perbuatanmu itu dan jangan keras kepala!
NADIA dan BU BAMBANG akhirnya hanya bisa berpelukan, sambil menangis terisak-isak.
CUT TO:
024. INT. KAMAR SYAMSUL, RUMAH P. BAMBANG (PEKALONGAN) – NIGHT
Cast: Syamsul.
Di kamarnya, SYAMSUL sholat dhuhur. Setelah mengucapkan salam, berahirnya sholat, dia pun memanjatkan doa. Dia berkeluh kesal pada Allah.
SYAMSUL
Ya Allah, jika keluarga hamba sudah tidak lagi percaya pada hamba. Apalah arti hidup di dunia ini.
Terdengar suara ketukan di pintu. Karena pintu tidak dikunci, NADIA pun langsung menerobos masuk begitu saja. Di tangannya membawa kotak P3K. Dilihatnya mas-nya sedang berdoa. NADIA menatap punggung kakaknya dengan iba. Menunggu sampai doa sang mas selesai.
Tak lama kemudian SYAMSUL selesai berdoa. Dia menoleh pada NADIA.
SYAMSUL
Ada apa, Nad?
Tanpa menjawab, karena itu akan membuatnya langsung mewek, menangis sedih, NADIA segera meraih tangan mas-nya. Dibersihkan luka-luka SYAMSUL dengan air mineral, lalu dengan rivanol. Setelah itu ia oleskan Betadine. NADIA melakukannya dalam diam. SYAMSUL menatap adiknya haru.
SYAMSUL
Nadia. Kamu juga tidak percaya kan, kalau mas mencuri?
NADIA diam.
SYAMSUL
(berseru dengan suara serak)
Jawab, Nadia... Mas butuh seseorang yang menguatkan mas.
NADIA
Sudahlah, mas. Jangan bahas itu lagi. Yang penting mas Syamsul sembuh dulu. Nadia akan rawat mas. Mas jangan kecil hati. Selama Allah bersama mas, jangan takut dimusuhi semua orang, mas.
SYAMSUL
Jadi kamu percaya, mas bukan pencuri kan, Nad?!
NADIA
Itu tidak penting, mas. Nadia ingin mas berubah lebih baik. Dan Nadia akan selalu menganggap mas Syamsul adalah kakak Nadia.
SYAMSUL kecewa. NADIA ternyata juga tidak mempercayainya.
CUT TO:
025. INT. RUANG TAMU RUMAH KH. MIFTAH, KEDIRI – DAY
Cast: Zizi, KH. Miftah, Istri KH Miftah.
ZIZI sedang di ruang tamu dengan kakak kandungnya, KH MIFTAH. Wajahnya tampak kecewa dengan keputusan sang kakak. ISTRI KH MIFTAH juga ada di situ sedang menyulam.
ZIZI
Kang Miftah. Saya bicara bukan hanya sebagai adik dan kakak sama Kakang. Tapi juga bicara pada kakang selaku pemimpin pesantren Al Furqan ini. Saya yakin, Syamsul bukanlah pencuri.
ISTRI KH. MIFTAH
(senyum lembut)
Jadi kamu meragukan keputusan kakangmu?
ZIZI
Bukan begitu, Mbakyu. Tapi kalau saja ayahanda masih memimpin pesantren ini, beliau pasti akan melakukan tabayun yang selayaknya sebelum memberikan hukuman...
(memandang KH MIFTAH)
Maaf, kakang, apa Kang Miftah sudah melakukan itu? Setau Zizi, Syamsul itu santri yang baik...
KH. MIFTAH
Dari mana kamu yakin Syamsul itu santri yang baik?
FLASH BACK: Sepotong adegan ketika SYAMSUL menolong ZIZI dari penjahat di kereta api yang mengancamnya dengan pisau.
ZIZI
Kalau tidak ada Syamsul, mungkin saat ini saya sudah almarhum, ditebas pisau sama orang jahat.
KH. MIFTAH
Kamu ini gadis yang cantik dan menyenangkan. Setiap lelaki gampang saja tertarik sama kamu. Yah, bisa saja Syamsul berbuat baik karena memang dia simpati sama kamu.
ZIZI
(nada kecewa)
Kakang, suatu hari kebenaran itu pasti akan jelas. Becik ketitik olo kethoro!
034. INT. PENJARA POLSEK SEMARANG TUGU – NIGHT
Cast: Syamsul, Dua Narapidana, Figurant Napi.
SYAMSUL satu sel dengan dua orang narapida yang tertangkap karena mencuri sepeda motor. Dua narapidana itu mengajaknya untuk bergabung dalam komplotannya. Mereka memakai kostum penjara.
NAPI 1
(berkumis tebal)
Kalau mau jadi penjahat sukses, kamu harus punya mental dan berani nekad! Tidak boleh setengah-setengah. Sekalian jadi penjahat besar. Kalau ketangkep, rasanya sama. Podho-podho dihakimi massa. Iya, tooo?!
NAPI 2
Benjote yo podho... larane yo podho...
SYAMSUL mengangguk-angguk, pura-pura mengiyakan, sebab ia takut jadi bulan-bulanan mereka.
NAPI 1
Nanti keluar dari sini, gabung saja sama kami. Tak ajari teknik nyopet yang jitu.
NAPI 2
Nyopet ada aturannya, jangan nyopet lebih dari dua dompet sehari. Yang ketiga dan keempat biasanya ilang konsentrasi...
SYAMSUL
Iya, mas. Tenang saja. Insyallah saya ikut sampeyan.
NAPI 1 dan 2 langsung terbahak-bahak... ‘hahaha’.
NAPI 1
Wong mau ikut maling kok pakai Insyallah... hahaha...
SYAMSUL hanya tersenyum getir.
CUT TO
035. INT. RUANG KELUARGA PAK BAMBANG – DAY
Cast: Pak & Bu Bambang, Nadia, Ahmad, Razak.
PAK BAMBANG membawa koran Suara Mahardika (koran terbitan Semarang) tentang tertangkapnya ‘Burhan’.
PAK BAMBANG
Nih, baca beritanya!! Anak itu benar-benar jadi maling. Sekarang dia ditahan di polsek Semarang Tugu. Ngisin-ngisinke keluarga!!
PAK BAMBANG menyerahkan koran itu pada istrinya. Tadinya dia tak percaya. Tapi begitu membaca beritanya dan melihat fotonya, BU BAMBANG langsung tersentak. Ekspresinya seolah tak percaya. Walaupun mukanya penuh darah, biru dan lebam-lebam, tapi garis wajah Syamsul yang asli masih bisa terlihat.
BU BAMBANG langsung menangis sedih. Di situ juga ada NADIA, RAZAK.
BU BAMBANG
Oalah anak lanangku ngger... apa yang ada di pikiranmu to, nang... nang...
PAK BAMBANG
Sudahlah, Bu. Kita ikhlaskan saja dia. Tidak ada gunanya nangisin anak begajulan kayak dia. Tidak punya otak.
RAZAK
Untung saja dia pakai nama samaran, Pak. Jadi tidak terlalu mencemarkan keluarga kita!
PAK BAMBANG
Sama saja, Razak. Pakai nama apapun dia. Dia tetaplah Syamsul, keluarga kita.
NADIA
(matanya berkaca-kaca)
Saya yakin copet itu bukan mas Syamsul. Itu orang lain yang mirip mas Syamsul. Coba baca, namanya saja Burhan...
RAZAK
Kamu itu masih bau kencur. Tahu apa masalah dunia kriminal, Nadia!
NADIA tak bisa menjawab. Tapi dia tetap percaya pada Syamsul.
CUT TO.
041. INT. RUANG TAMU PENJARA SEMARANG TUGU - DAY
Cast: Syamsul, Nadia, Figurant.
Di ruang tamu penjara, SYAMSUL kaget melihat dari belakang seorang gadis berjilbab. Hatinya berdesir.
SYAMSUL
Nadia...
NADIA menoleh. Dia juga kaget sekali, karena ternyata mas-nya, SYAMSUL benar-benar jadi tahanan di situ.
NADIA yang kaget, buru-buru membalik badan, ingin meninggalkan tempat itu...
NADIA
(bibirnya bergetar menahan tangis kecewa)
B-b-b-bukan... kamu bukan Kak Syamsul.
SYAMSUL memburu NADIA.
SYAMSUL
Nadia, ini aku Syamsul, kakakmu...
Saat itu pula NADIA membalik badannya lagi. Kini mereka berhadapan. Tangis NADIA pecah.
NADIA
Masya Allah, mas Syamsul. Ternyata mas benar-benar ada di tempat ini.
SYAMSUL
Maafkan mas, Nadia. Demi Allah ini yang pertama kali mas lakukan. Dan mas berharap yang terakhir kalinya.
NADIA
Bagaimana ini bisa terjadi, mas?
SYAMSUL menghela nafas.
CUT TO
FLASHES (no dubb, hanya berupa montages):
O Adegan SYAMSUL datang ke Semarang, luntang-lantung.
O Adegan SYAMSUL kelaparan, dia melihat orang minum es teh sementara ia tak punya sepeser uang untuk melawan dahaga.
O Adegan SYAMSUL yang ragu dan terpaksa menyopet.
O Adegan SYAMSUL dikejar dan dipukuli karena nyopet.
CUT TO PRESENT
Demi mendengar kisah itu, NADIA menangis terisak-isak tak menyangka nasib SYAMSUL begitu nelangsa
NADIA
Nadia tidak nyangka, nasib Mas sampe sesetragis itu...
SYAMSUL
Udah, Nad, gak usah nangis, malu diliat orang. (mengalihkan)
Oh ya, kamu tinggal dimana di Semarang?
NADIA
Rumah bu’de yang di Candi.
SYAMSUL
Hmh, Nad, uangmu ada berapa di ATM?
NADIA
(menjawab sambil mengernyit)
4 jutaan, Mas. Kenapa?
SYAMSUL
Nadia, mas mohon... selamatkan mas dari sini. Tolong tebus mas dari penjara ini. Bantu mas keluar dari sini, Nad.
NADIA terdiam. Dia tak langsung menjawab.
SYAMSUL menatapnya penuh harap. Sampai akhirnya NADIA tidak tega.
NADIA
Baik, saya mau bantu Mas... tapi Mas harus janji, kalau bebas nanti Mas mau pulang ke Pekalongan bersama saya... Kasihan ibu, Mas.
SYAMSUL menarik napas, belum menjawab.
044. INT. RUMAH PAK BAMBANG PEKALONGAN – NIGHT
Cast: Nadia, Bu Bambang.
BU BAMBANG menangis, sementara NADIA mengusap bahunya.
BU BAMBANG
(sambil terisak)
Kenapa kamu ndak paksa mas-mu pulang? Bilang ibu kangen. Bilang ibu khawatir.
NADIA
(sedih, dan merasa bersalah)
Sudah, Bu. Tapi tau-tau Mas Syamsul loncat ke bis kota, Nadia sampe ngejar tapi Mas Syamsul tetap tak mau turun.
BU BAMBANG
Weala, Syamsul... Apa kamu ndak sayang ibu, Nak? Ibu di sini terus kepikiran kamu...
NADIA yang juga terisak mengelus-elus tangan BU BAMBANG. Saat itu, terdengar suara salam dari luar.
ZIZI (o.S)
Assalamualaikum
BU BAMBANG & NADIA
(melap airmata dengan punggung tangan)
Waalaikumsalam.
Demi melihat BU BAMBANG, ZIZI langsung meraih dan mencium tangan BU BAMBANG.
ZIZI
(bertanya lembut)
Apa sudah ada kabar dari Syamsul? Siang tadi saya ke Semarang, saya kira Syamsul ditahan polisi, eh ternyata bukan dia...
BU BAMBANG
(sedih, tampak nelangsa)
Yang ditahan itu ya memang Syamsul. Tapi... setelah ditebus Nadia, eh dia malah kabur, ndak tau kemana.
ZIZI
(kaget, prihatin)
Astaghfirullah...
BU BAMBANG
(mulai terisak lagi)
Ibu ndak ngerti apa maunya si Syamsul. Ibu ndak mau keilangan dia lagi. Tapi ibu juga ndak tau mesti mencarinya kemana...
ZIZI jadi prihatin melihat BU BAMBANG.
ZIZI
(mengusap bahu Bu Bambang)
Sabar ya, Bu, semoga Syamsul baik-baik saja. Jika kita menjaganya dengan doa, insya Allah dia tak kurang satu apa pun...
NADIA
(mencium rambut ibunya, kasihan)
Udah ya, Bu, ibu jangan nangis lagi. Mas Syamsul pasti bakal kembali.
BU BAMBANG berusaha menahan isaknya...
060. INT. RUMAH PAK BROTO (VILLA GRACIA) - DAY
Cast: Syamsul, Pak dan Bu Broto, Della, Silvie.
Dengan tenang SYAMSUL masuk, sambil mengucapkan salam.
SYAMSUL
Assalamu’alaikum.
Tak lama seorang lelaki gemuk bersarung dan berbaju koko ke luar. Dia lah PAK BROTO, yang langsung menjawab salam SYAMSUL.
PAK BROTO
Wa’alaikum salam. Oh, Ustadz. Mari-mari silakan duduk.
SYAMSUL duduk dengan sikap tenang dan sangat santun.
SYAMSUL
Gini, Pak Broto... langsung saja, ada yang memberi tahu saya, katanya Pak Broto perlu guru privat ngaji untuk si kecil Della. Apa betul?
PAK BROTO
Benar, Pak Ustadz. Tapi saya cari guru yang ada background pesantrennya.
SYAMSUL
Kebetulan saya pernah nyantri di Kediri. Sekarang saya tinggal di Parung Barat. Oh ya, Nama saya Syamsul Hadi, Pak Broto.
BU BROTO masuk ke ruang tamu, menghidangkan minuman.
BU BROTO
Silakan, Ustadz, diminum...
(lalu duduk di samping suaminya)
Sebenarnya, Della udah punya ustadzah, eh baru ngajar sebulan sudah disuruh pulang kampung, mau dikawinkan katanya.
SYAMSUL
Insya Allah, saya akan menjadi Ustadz selama Della membutuhkan saya, Bu.
PAK BROTO
Saya panggilkan Della dulu. Biar segera clear urusannya.
(memanggil)
Della...
Dari sudut ruangan tampak suara piano berdenting. DELLA (9) sedang main piano sendirian, sambil membaca partitur.
Ketika PAK BROTO memanggilnya, DELLA menghentikan permainan pianonya dan jalan ke arah PAK BROTO dan SYAMSUL.
SYAMSUL
Ini Dik Della, ya?!
DELLA
(acuh tak acuh)
Iya.
SYAMSUL
(mengulurkan tangannya)
Wah, kamu main pianonya bagus. Kenalkan nama kakak Syamsul.
DELLA
Kak Syamsul mau jadi ustadz Della ngaji, ya?! Kak Syamsul bisa nyanyi, nggak?! Soalnya Della inginnya tuh ustadz Della juga yang pinter nyanyi.
SYAMSUL
Della ingin, kak Syamsul nyanyi apa?
DELLA
Coba Kak Syamsul nyanyi lagu daerah dari Kalimantan!
SYAMSUL
Wah kalau itu sih gampang. Nih dengerin baik-baik ya, Della.
SYAMSUL ambil posisi, badan tegak, lalu dia mulai menyanyi dengan lantang.
SYAMSUL
Ampar-ampar pisang, pisangku belum masak. Masak bigi dihubung bari-bari. Mangga lepak mangga lepok Patah kayu bengkok...
DELLA ikut bernyanyi sepotong-potong karena dia tidak hafal. Begitu lagu selesai, DELLA bicara ayahnya.
DELLA
Papa, Della mau ngaji sama Kak Syamsul. Abis Kak Syamsul pinter sih?!
PAK dan BU BROTO tersenyum, mengelus rambut anaknya.
PAK BROTO
(pada Syamsul)
Jadi kontrak kita gimana nih, Tadz?
SYAMSUL
Saya terserah bapak saja.
BU BROTO
Kita samakan dengan honor Guru Piano Della saja ya.
SYAMSUL mengangguk.
Tak lama terdengar suara salam dari ambang pintu.
SILVIE
Assalamualaikum
SYAMSUL & PAK BROTO
Waalaikum salam.
SYAMSUL dan PAK BROTO menoleh ke ambang pintu.
DELLA langsung berlari menyambut kedatangan SILVIE.
PAK BROTO
(pada Syamsul)
Itu Silvie, guru privat matematika Della.
SYAMSUL tertegun, sama sekali gak nyangka akan ketemu SILVIE di rumah PAK BROTO.
DELLA
Kak Silvieee... Kak Silvie... Della punya ustadz pinter nyanyi! Itu dia ustadznya.
DELLA menunjuk ke arah SYAMSUL. SILVIE mengikuti arah telunjuk DELLA, lalu mengangguk tersenyum pada SYAMSUL.
CU: Ekspresi SYAMSUL yang senyum salah tingkah.
077. INT/EXT. MASJID DI VILLA GRACIA – NIGHT
Cast: Syamsul, pak Yahya, Dody Alfat, dsb.
Adegan dibuka dengan SYAMSUL yang tengah berceramah di mimbar, dihadiri ratusan jemaah. Di antara jamaah itu ada PAK BROTO, BU BROTO, PAK HERU, BU HERU, SILVIE dan orang-orang penting penghuni perumahan mewah itu. Terlihat dari kostum dan gaya mereka.
SYAMSUL
(isi ceramah tentative)
Terus terang waktu ditawari mengisi ceramah ini, saya bingung. Saya merasa tidak pantas. Tetapi saya nekad. Nekad demi mendapatkan kebaikan.
Hadirin, marilah kita semua nekad untuk menjadi orang-orang yang baik. Karena hanya orang yang baik dan beriman yang akan selamat sampai akhirat. Kalau kita merasa pernah jadi orang tidak baik, mari berhenti dan
taubat. Rasulullah saw. pernah mengingatkan Aisyah, isteri beliau:
“Wahai Aisyah, sesungguhnya orang terburuk di sisi Allah pada hari Kiamat adalah orang yang dihindari oleh manusia karena takut akan kejahatannya.”
Pengajian usai. Di teras masjid. SYAMSUL nampak diselamati oleh para jama’ah. Salah satu yang mengucapkan selamat adalah SILVI. Mereka puas. Salah seorang adalah direktur program religius sebuah televisi swasta. Dia menyalami tangan SYAMSUL dengan sangat erat.
DODY ALFAT
Subhanallah, ustadz. Ceramah yang luar biasa. Isinya menggugah, diksinya enak. Ustadz lulusan mana? Universitas Madinah ya?
SYAMSUL
(tersipu)
Saya cuma pernah mondok di Pesantren Kediri.
Tiba-tiba PAK DODY menyodorkan kartu namanya.
SYAMSUL menerima sambil mengangguk terimakasih.
DODY ALFAT
Saya Dody Alfat, Direktur Program Edu Tivi. Hmhm, Ustadz mau nggak ngisi ceramah Subuh di tivi saya... Ada honornya... Ada kontraknya...
SYAMSUL
(agak ragu)
Aduh gimana ya...
DODY ALFAT
Dalam ceramah tadi ustadz bilang, kalau mau sukses harus punya mental dan nekad. Hmhm, tapi saya nggak bisa memaksa. Kalau Ustadz tertarik silakan hubungi saya.
Assalamualaikum.
SYAMSUL
Waalaikumsalam, Pak Dody.
SYAMSUL memandang kepergian PAK DODY.
086. INT. KAMAR SILVIE, RUMAH PAK HERU – MALAM
Cast: Silvie, Bu Heru.
SILVIE sedang curhat pada BU HERU.
SILVIE
Tapi dia pernah di penjara, Ma. Dan ternyata dia yang mencuri dompet Silvie.
BU HERU
Tapi dia juga yang sudah menolong kamu dari jerat muslihat si Burhan. Lagipula, dompetmu sudah dikembalikan, kan? Utuh, malah dilebihkan beberapa puluh ribu.
SILVIE
Silvie masih gak ngerti kenapa ada Ustadz yang berprofesi jadi maling, Ma.
BU HERU
Jangan ngomong sembarangan. Setiap orang pernah berbuat khilaf. Setidaknya dia menyampaikan langsung padamu, dengan jujur, tidak pura-pura sebagai malaikat di depanmu. (jeda) Mama sih gak peduli, dia pernah dipenjara kek, pernah diarak kek, Mama tetap suka sama dia... Ceramah-ceramahnya di mesjid tetap menyentuh hati Mama.
SILVIE
Tapi...
SYAMSUL
Cobalah melihat sisi baiknya, Sil. Masa penilaianmu pada Syamsul berubah hanya karena tau masa lalunya...