Pra-proposal Tugas Ahir

17
19 Laporan Tugas Akhir BAB III STT Telematika Telkom Purwokerto D311012 BAB III PEMODELAN SISTEM 3.1 METODE PENYUSUNAN TUGAS AHIR Untuk rancangan tahapan atau rancangan metode penyusunan Tugas Ahir mulai dari pengumpulan data sampai dengan Output Tugas Akhir kurang lebih seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Tugas Ahir. Mulai Pengumpulan Data Memasukkan data Survey ke Google Earth Perancangan Jaringan FTTx Perhitungan Link Budget dan Bill of Quantity (BoQ) selesai

Transcript of Pra-proposal Tugas Ahir

Page 1: Pra-proposal Tugas Ahir

19

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

BAB III

PEMODELAN SISTEM

3.1 METODE PENYUSUNAN TUGAS AHIR

Untuk rancangan tahapan atau rancangan metode penyusunan Tugas Ahir

mulai dari pengumpulan data sampai dengan Output Tugas Akhir kurang lebih seperti

Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Tugas Ahir.

Mulai

Pengumpulan Data

Memasukkan data

Survey ke Google Earth

Perancangan Jaringan

FTTx

Perhitungan Link Budget

dan Bill of Quantity (BoQ)

selesai

Page 2: Pra-proposal Tugas Ahir

20

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA

a. On Site Survey

Survey on site merupakan pekerjaan Surveyor yang langsung kelapangan

untuk mengumpulkan data polygon yang telah ditentukan. Pengumpulan data

sebagian besar dilakukan dalam Survey. Dimana dalam Survey penulis melakukan

pengamatan dan pencatatan tentang kriteria Homepass mulai dari alamat,

pelanggan telkom atau belum menjadi pelanggan, nomor bangunan dalam peta

Survey serta spesifikasi bangunan.

Untuk melakukan seuvey, ada beberapa peralatan yang yang harus dibawa

yaitu;

Printout data Polygon ODC

Peralatan untuk Tagging (GPS,HP Android)

Alat tulis

Kendaraan menuju lokasi Boundary/Polygon ODC

Tabel kategori bangunan

Untuk tabel kategori bangunan, seperti pada table 3.1.

Table 3.1 Kategori Bangunan.[9]

No

.

Jenis

Bangunan Spesifikasi

Tipe

R1 R2 R3

1 Perumahan

Ukuran >500 m2 200-500 m

2 < 200 m

2

Fasilitas Ada Tidak Tidak

Petugas

Keamanan

Ada Ada Tidak

Wealth Tinggi Sedang Rendah

Kendaraan Many cars Car Motorbike

Architect Bagus Sedang Biasa

Page 3: Pra-proposal Tugas Ahir

21

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Tabel 3.1 Kategori Bangunan[Lanjutan]

NO Jenis

Bangunan

Spesifikasi

Tipe

R1 R2 R3

2 Residential

and Office

Jumlah Lantai >10 lantai 5-10 lantai < 5 lantai

Jumlah Tenant >40 20-40 < 20

Jumlah Security >15 5-15 < 5

Parkir Mobil >100 20-100 < 20

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah

3 Shopping

Mall

Jumlah Tenants >250

tenants

100-250

tenants

< 100

tenants

Jumlah Lantai >5 2-5 < 2

Security >15 5-15 < 15

Parkir Mobil >100 20-100 < 20

Lokasi strategis Tinggi Sedang Biasa

4 Ruko

Jumlah unit >20 unit 10-20 unit < 10 unit

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah

Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa

5 Gedung

Pemerintah

Ukuran >5000 m2 2500-5000

m2

<2500 m2

Security >15 5-15 < 5

Parkir Mobil >100 20-100 < 20

Level Nasional Regional Lokal

Page 4: Pra-proposal Tugas Ahir

22

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Tabel 3.1 Kategori Bangunan[Lanjutan]

No Jenis

Bangunan Spesifikasi

Tipe

R1 R2 R2

6 School/camp

us

Ukuran >2500 m2 1000-2500

m2

< 1000 m2

Reputation Famous Semi

Famous

Not famous

Number of

student

>1000 250-1000 < 250

7 Hotel Jumlah lantai >10

lantai

5-10 lantai < 5 lantai

Jumlah rooms >100 20-100 < 20

Security >15 5-15 < 5

Parkir mobil >100 20-100 < 20

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Biasa

8 Usaha Kecil

dan

Menengah

Ukuran Usaha Besar Sedang Kecil

Luas Bangunan Besar Sedang Kecil

Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa

9 Lain-lain Ukuran Besar Sedang Kecil

(Rumah

Ibadah,

Rumah

Sakit,gedung

pertemuan

dan

lapangan)

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah

Profil Tinggi Sedang Rendah

Page 5: Pra-proposal Tugas Ahir

23

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Tabel 3.1 Kategori Bangunan[Lanjutan]

No Jenis

bangunan Spesifikasi

Tipe

R2 R2 R3

10 Kost/Rumah

Petak

Jumlah ruangan >30 10-30 < 10

Parkir Mobil >20 10-20 < 10

Kemudahan

Akses

Mudah Sedang Sulit

Security >5 2-5 < 2

Profil Tinggi Sedang Rendah

Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa

Setelah survey dilakukan, maka pencatatan hasil Survey dimasukkan kedalam

tabel hasil Survey. Tabel Hasil Onsite Survey kurang lebih seperti tabel 3.2

Tabel 3.2 Tabel Hasil Survey

no No.

peta

No.

bangunan

Kategori

bangunan

Nama

bangunan

Alamat Status jaringan Keterangan

Ada

ALPRO

Ada

Kompetitor

Tidak

ada

ALPRO

1 1 1 xE2 Warteg

Indah

Jl. Raya

meranggen

TV kabel Rumah

makan

2 1 2 R2 - Rumah

3 3 R3 - Rumah

4 4 E3 Sukses - Toko

5 5 U2 Bintang - Toko

6 6 R1 - Rumah

Page 6: Pra-proposal Tugas Ahir

24

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Selain kategori bangunan, ada beberapa hal juga yang harus diidentifikasi yaitu;[10]

Identifikasi Demand belum ada alpro

Identifikasi Demand ada alpro FO

Identifikasi Demand sudah ada alpro tembaga & MSOAN/MSAN

Identifikasi pelanggan potenssi pelanggan wifi (diisi pada bagian keterangan)

Identifikasi Kompetitor (Fast Net, First Media dll)

Identifikasi pelanggan telkom (ditambahkan tanda “x” pada kategori bangunan)

b. On Desk Survey

On Desk Survey merupakan kegiatan atau pekerjaan dimana data yang

telah didapatkan dari On Site Survey akan diolah kmbali. Hal-hal yang perlu

dipersiapkan Team On Desk yaitu,

Hasil Survey lapangan yang sudah valid

Microsoft Excel

Google Earth

KML/CSP Converter

Laptop/PC

Team On Desk harus memastikan data yang diterima harus sudah sesuai

dengan kriteria yang akan di-Input kedalam Google Earth, mulai dari posisi

Marking demand, serta kejelasan keterangan pada setiap Demand Point.

3.3 PENGOLAHAN DATA HASIL SURVEY

a. Peng-input-an Hasil Survey kedalam Google Earth

Data yang telah didapatkan oleh On Site Survey team akan di masukkan kedalam

Google Earth oleh On Desk team berdasarkan kategori bangunan yang telah

disediakan dalam Google Earth. Seperti gambar 3.2.

Penginputan dilakukan dengan cara, menekan tombol klik kanan pada

Folder kategoti Homepass yang telah tersedia didalam Google Earth dan

memilih Add dan memilih Placemark. Setelah itu akan muncul jendela baru

seperti gambar 3.4. Kemudian memasukkan nama Homepass berdasarkan

kategorinya. Misalkan, R2-F-X-H1.

Page 7: Pra-proposal Tugas Ahir

25

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Gambar 3.2 Peng-input-an Data Survey

Penamaan Homepass dapat dilakukan dengan mencocokkan Homepass

dengan ketentuan atau standard penamaan Homepass telkom akases yaitu;

1. Ada alpro FO = A

2. Ada alpro, ada Competitor = B

3. Ada alpro cooper/tembaga = C

4. Ada alpro cooper, ada Competitor = D

5. Tidak ada alpro = E

6. Tidak ada alpro, ada Competitor = F

7. Ada alpro MSAN = G

8. Ada alpro MSAN, ada Competitor = H

Marking status rumah:

1. 0 = Berlangganan

2. X = Tidak berlangganan layanan Telkom

Marking harga Bangunan/Rumah

1. H1 = 500 jt

2. H2 = 200 jt <H2<500 jt

3. H3 = H3<200 jt

Kemudian keterangan alamat Homepass dan keterangan lainya

dimasukkan pada kolom description. Seperti pada gambar 3.3.

Page 8: Pra-proposal Tugas Ahir

26

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Gambar 3.3 Peng-input-an Homepass

Kemudian longitude dan latidude Homepass yang telah didapatkan

dengan alat GPS dalam Survey lapangan dapat dimasukkan kedalam kolom

Longitude dan Latidude. Terkadang kordinat tersebut tidak tepat pada lokasi

bangunan,maka tugas on desk team adalah mencocokkan letak placemark tepat

pada lokasi Homepass pada peta Google Earth. Langakah pengisian keterangan

tersebut seperti pada gambar 3.3.

b. Pengkonversian data pada aplikasi KMLCSV Converter

Fungsi dari aplikasi ini adalah untuk mengkonversi data dari KML menjadi Excel

dan juga sebaliknya. Selain data berupa inputan dalam google earth, dibutuhkan

juga data berformat excel agar data Homepass terdaftar dengan baik dan jelas.

Oleh sebab itu dibutuhkan pengkonversian data dari KML menjadi excel.

Page 9: Pra-proposal Tugas Ahir

27

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Data yang telah diinput sebelumnya terlebih dahulu disimpan dengan

format KML. Seperti gambar 3.4. Kemudian pada jendela baru, dibagian kolom

save as type memilih format KML. Seperti gambar 3.5. Kemudian klik save.

Setelah tersimpan dengan format KML, Kemudian langkah selanjutnya adalah

membuka aplikasi KMLCSV Converter.

Pengkonversian data kedalam format excel dapat dilakukan dengan

meng-klik menu configure, maka akan muncul jendela baru untuk memilih file

yang akan di-konversi. untuk pemilihan tersebut, dilakukan melalui menu

browser pada bagian file management dan untuk pemilihan file yang akan

dikonversi yaitu melalui menu Browser pada bagian louncer.seperti pada gambar

3.6.

Kemudian pada pada kolom watched Folder akan muncul file yang akan

dipilih. Setelah memilih, maka tinggal menekan tombol klik create file.

Gambar 3.4 Penyimpanan data Input-an

Page 10: Pra-proposal Tugas Ahir

28

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Gambar 3.5 Penyimpanan Data dengan Format KML

Gambar 3.6 Pemilihan file yang akan dikonversi

Page 11: Pra-proposal Tugas Ahir

29

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

c. Rename Homepass dengan menggunkan Notepad++

Aplikasi ini sebenarnya tidak disarankan atau di haruskan oleh PT.Telkom

Akses, tapi penulis membutuhkan dan menggunakan aplikasi ini dalam Rename

Homepass dan juga untu menghitung jumlah Homepass perkategori.

Aplikasi ini dapat bekerja pada KML file dimana Notepad++ dapat meng-

edit KML file dari Google Earth. Langkah pertama dalam rename Homepass

dengan menggunakan Notepad++ yaitu dengan meng-klik kanan KML file yang

akan di Edit seperti pada Gambar 3.7. Kemudian akan muncul seperti gambar

3.8. Kemudian menekan CTRL+F pada Keyboard, lalu ketikkan nama file yang

akan di-Rename. Seperti pada gambar 3.9. Pada gambar nama file yang akan di-

rename adalah “1”. Dalam file yang penulis edit, terdapat lebih dari sepuluh

Folder yang memiliki nama file yang sama. Karena dalam penginputan, nama

file diisikan denngan nomor.maka secara ototmatis terdapat 10 file yang

bernamakan “1” disetiap Folder akan di-rename semuanya. Setelah mengetikkan

nama file tersebut, selanjutnya klik tombol Find All In All Opened Document.

Setelah dicari, maka selanjutnya membuat nama baru file tersebut, dengan

berpindah ke-Menu Replace. Setelah membuat nama baru selanjutnya menekan

tombol Replace all in all opened document. Seperti gambar 3.10.

Gambar 3.7 Editing KML file menggunakan Notepad++

Page 12: Pra-proposal Tugas Ahir

30

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Gambar 3.8 Aplikasi Notepad++

Gambar 3.9 Mencari file yang akan di-rename

Page 13: Pra-proposal Tugas Ahir

31

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Gambar 3.10 Membuat nama baru file

d. Perancangan Jaringan FTTx

Data yang didapatkan dari Survey yang telah dilakukan yaitu 3 boundary

dan setiap boundary memiliki jumlah Homepass yang berbeda-beda. Untuk total

Homepass yang akan didesain yaitu sejumlah 3640. Data ini diperoleh dari

Survey yang berlokasi di area STO Majapahit, Semarang. Berikut ini adalah

detail seluruh boundary;

1. Boundary 1 = 1614 Homepass

2. Boundary 2 = 1622 Homepass

3. Boundary 3 = 404 Homepass

Boundary yang akan digunakan atau yang akan didesain dengan konfigurasi

one stage dan two stage yaitu boundary ketiga yang berjumlah 404 Homepass.

Perancangan jaringan atau desain jaringan FTTx pada Tugas Akhir ini

menggunakan aplikasi Google Earth. Desain jaringan tersebut mulai dari

penempatan jalur kabel Feeder, penempatan lokasi Opticall Distribution Cabinet

(ODC), Optical Distribution Point (ODP), jalur kabel distribusi dan kabel drop.

Page 14: Pra-proposal Tugas Ahir

32

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Gambar 3.11 Jalur Kabel Feeder

Yang perlu diperhitungkan yaitu aturan desain. Seperti lokasi penempatan

Optical Distribution Cabinet (ODC) dan Optical Distribution Point (ODP).

Dimana jarak ideal kedua perangkat ini adalah 2 km, jarak antar Optical

Distribution Point (ODP) yang ideal yaitu sejauh 45 meter. Kemudian untuk

jarak Optical Distribution Point (ODP) kepelanggan maksimal 100 meter.

Penempatan STO pada Tugas Akhir ini sesuai dengan jaringan atau letak STO

Pt.Telkom. Untuk jalur kabel Feeder seperti Gambar 3.11. Panjang kabel Feeder

yang dibutuhkan adalah sepanjang 4,81 km

Ada 3 jenis konfigurasi perancangan atau desain pada tugas ahir ini yaitu,

konfigurasi Passive Splitter 1:32, konfigurasi Passive Splitter 1:4 dan 1:8 dan

konfigurasi Passive Splitter 1:2 dengan 1:16. Perbedaan dari tiga jenis ini adalah

jenis pada pemakaian Passive Splitter pada perancangan.

Penerapan ketiga Konfigurasi ini dilakukan untuk mengetahui jumlah

kebutuhan minimal perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan.

Akan terdapat perbedaan pemilihan konfigurasi yang diterapkan pada

sebuah Boundary, karena harus disesuaikan dengan keadaan lokasi atau letak

homepass.

Page 15: Pra-proposal Tugas Ahir

33

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

1. Konfigurasi 1:32

Jumlah 𝑂𝐷𝑃 = 404

8= 50,5 = 51

Kabel Distribusi = 404

24= 16,8 = 17

Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝐶 = 404

32= 12,6 = 13

Kapasitas ODC = 576 Core

2. Konfigurasi 1:4 dan 1:8

Jumlah 𝑂𝐷𝑃 = 404

8= 50,5 = 51

Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝑃 = 404

8= 50,5 = 51

Jumlah Core di ODP = 51 Core

Kabel distribusi = 51

12= 4,25 = 5

Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝐶 = 51

4= 12,75 = 13

Kapasitas ODC = 96 Core

Perbedaan antara konfigurasi 1:32 dengan konfigurasi 1:4 dan 1:8

adalah pada pemakaian passive spliter-nya. Pada konfigurasi 1:32

pemakaian Passive Splitter hanya pada Optical Distribution Cabinet (ODC)

yaitu Passive Splitter 1:32, sedangakan pada konfigurasi 1:4 dan 1:8,

pemakain Passive Splitter 1:4 diletakkan pada Optical Distribution

Cabinet (ODC) dan Passive Splitter 1:8 diletakkan pada Opticall

Distribution Point (ODP).

3. Konfigurasi 1:2 dan 1:16

Jumlah 𝑂𝐷𝑃 = 404

16= 25,2 = 26

Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝑃 = 404

16= 25,25 = 26

Jumlah Core di ODP = 26 Core

Kabel distribusi = 26

12= 2,16 = 3

Jumlah 𝑃𝑆 di 𝑂𝐷𝐶 = 26

2 = 13

Page 16: Pra-proposal Tugas Ahir

34

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Kapasitas ODC = 96 Core

Perbedaan antara konfigurasi 1:32,1:4 dan 1:8 dengan konfigurasi

1:2 dan 1:16 adalah pada pemakaian passive spliter-nya. Pada konfigurasi

1:32 pemakaian Passive Splitter hanya pada Optical Distribution Cabinet

(ODC) yaitu Passive Splitter 1:32, pada konfigurasi 1:4 dan 1:8, pemakain

Passive Splitter 1:4 diletakkan pada Optical Distribution Cabinet (ODC)

dan Passive Splitter 1:8 diletakkan pada Opticall Distribution Point

(ODP).sedangkan pada konfigurasi 1:2 dan 1:16, pemakain Passive Splitter

1:2 diletakkan pada Optical Distribution Cabinet (ODC) dan Passive

Splitter 1:16 diletakkan pada Opticall Distribution Point (ODP)

e. Perhitungan Link Budget

Perhitungan link budget yang dimaksud yaitu perhitungan jumlah loss-

loss pada semua penggunaan perangkat didalam perencanaan jaringan FTTx pada

Tugas Akhir ini. Hasil perhitungan Link Budget kurang lebih seperti pada Tabel

3.3.

Tabel 3.3 Perhitungan Link Budget

No Nama

Homepass Parameter link budget Total

Reda

man

kabel

Passive spliter

Loss

conn

ector

Loss sambungan

1:

2

1:

4

1:

8

1:1

6

1:3

2 UPC feeder

Distri

busi drop

Page 17: Pra-proposal Tugas Ahir

35

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311012

Tabel 3.4 Daftar Redaman

No Uraian Satuan Standard redaman

(dB)

1 Kabel FO Km 0.35

2 Spliter 1:2 Bh 3.70

1:4 Bh 7.25

1:8 Bh 10.38

1:16 Bh 14.10

1:32 Bh 17.45

3 Conector SC/UPC Bh 0.25

SC/APC* Bh 0.35

4 Sambungan Di kabel Feeder Bh 0.10

Di kabel Distribusi Bh 0.10

Di kabel Drop Bh 0.10

Link Budget yang dihitung dalam perencanaan jaringan yaitu mulai dari

Optical Line Terminal (OLT) sampai dengan Optical Network Terminal (ONT)

pada Boundary yang dirancang. Perhitungan Loss dilakukan berdasarkan nilai

redaman per-perangkat. Seperti pada tablel 3.4.

f. Perhitungan Bill Of Quantity (BoQ)

Bill Of Quantity (BOQ) merupakan perhitungan semua jumlah kebutuhan

perangkat yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan FTTx. Mulai dari

kebutuhan kabel Feeder, kabel Distribusi dan kabel drop dan lain-lain. Hasil

perhitungan Bill of Quantity kurang lebih seperti tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Bill Of Quantity (BOQ)

No. Perangkat Satuan Jumlah