(PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN...

21
(PRA) PROPOSAL PENELITIAN TUGAS MK SUPERVISI DAN EVALUASI PENDIDIKAN Dosen Pengampu: Prof.Dr.Slameto STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA Disusun oleh: Paulus.R.Hindrarto NIM. 942015022 Progdi : MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

description

Bagaimana gambaran Strategi Program Supervisi khususnya supervisi akademik baik dari Kepala Sekolah maupun Guru-guru senior dan apakah program tersebut mempengaruhi kinerja guru dalam rangka peningkatan mutu SMA Kristen 2 Salatiga. Hasil penelitian Rutter (dalam Corina, 2008) melaporkan bahwa jawaban atas pertanyaan sekolah mana yang bisa melahirkan siswa yang berhasil adalah sekolah yang memiliki ciri-ciri: menekankan pada pembelajaran, guru merencanakan bersama dan bekerja sama dalam pelaksanaan pembelajaran, dan adanya supervisi yang terarah dari Kepala Sekolah dan Guru (senior).

Transcript of (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN...

Page 1: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

(PRA) PROPOSAL PENELITIAN

TUGAS MK SUPERVISI DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:

Prof.Dr.Slameto

STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN

GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2

SALATIGA

Disusun oleh:

Paulus.R.Hindrarto

NIM. 942015022

Progdi : MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

(PRA) PROPOSAL PENELITIAN

TUGAS MK SUPERVISI DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:

Prof.Dr.Slameto

STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU

DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA

Disusun oleh:

Paulus.R.Hindrarto

NIM. 942015022

Progdi : MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 3: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah pokok dalam dunia pendidikan adalah peningkatan mutu pendidikan

secara terus-menerus. Hal ini menjadi agenda proritas utama Rencana

Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) dan (Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang dikenal sebagai NAWA CITA khususnya

pada poin (5) “Meningkatan kualitas hidup manusia Indonesia”. Agenda

termaksud juga searah sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional Kementrian

Pendidikan dan Kebudaayaan 2019 yakni “Terbentuknya insan serta Ekosistem

Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan Gotong

Royong” dan Misi Kemendikbud khususnya misi ke tiga (M3) yakni

“Mewujudkan Pembelajaran yang bermutu”. Direktorat Jendral Guru dan

Tenaga Kependidikan sudah menyusun 9 (sembilan) agenda sebagai upaya

meningkatkan mutu tenaga kependididikan yakni Pendataan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan, Perencanaan Kebutuhan, Pendidikan Calon PTK,

Rekruitmen, Distribusi, Pembinaan Karir, Kesjahteraan, Penghargaan dan

Perlindungan, Program Afirmasi. Dalam memperbaiki mutu pendidikan, dari

aspek supervisi, strategi program supervisi baik dari Kepala Sekolah Ddan Guru-

guru Senior yang diberi tugas untuk mensupervisi seyogyanya ditingkatkan.

Berkaitan dengan itu, penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran Strategi

Program Supervisi khususnya supervisi akademik baik dari Kepala Sekolah

maupun Guru-guru senior dan apakah program tersebut mempengaruhi kinerja

guru dalam rangka peningkatan mutu SMA Kristen 2 Salatiga. Hasil penelitian

Rutter (dalam Corina, 2008) melaporkan bahwa jawaban atas pertanyaan

sekolah mana yang bisa melahirkan siswa yang berhasil adalah sekolah yang

memiliki ciri-ciri: menekankan pada pembelajaran, guru merencanakan bersama

dan bekerja sama dalam pelaksanaan pembelajaran, dan adanya supervisi yang

terarah dari Kepala Sekolah dan Guru (senior).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penulisan diatas maka saya ingin mengetahui bagaimana gambaran

atau deskripsi strategi program supervisi akademik Kepala Sekolah dan Guru

Senior bagi peningkatan kinerja guru di SMA Kristen 2 Salatiga

Untuk menjawab permasalahan diatas, maka diajukan beberapa pertanyaan:

1. Bagaimana gambaran strategi supervisi akademik Kepala Sekolah dan Guru

Senior SMA Kristen 2 Salatiga ?

2. Bagaimana gambaran tentang kinerja guru di SMA Kristen 2 Salatiga ?

3. Bagaimana pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah dan Guru Senior

terhadap kinerja Guru di SMA Kristen 2 Salatiga ?

4. Bagaimana pengaruh supervisi Kepala Sekolah dan Guru Senior dan kinerja

guru terhadap peningkatan mutu SMA Kristen 2 Salatiga ?

Page 4: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan diatas, yaitu:

1. Mengetahui gambaran tentang strategi supervisi akademik dari Kepala

Sekolah, dan Guru Senior di SMA Kristen 2 Salatiga.

2. Mengetahui gambaran kinerja guru di SMA Kristen 2 Salatiga.

3. Mengetahui tentang gambaran pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah

dan Guru Senior terhadap kinerja Guru di SMA Kristen2 Salatiga.

4. Mengamati pengaruh supervisi akademik Kepala Sekolah dan Guru Senior

dan kinerja guru terhadap peningkatan mutu SMA Kristen 2 Salatiga.

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini berguna untuk:

1. Penambahan ilmu untuk strategi program supervisi akademik dan

pengaruh terhadap kinerja guru dan efektivitas sekolah.

2. Rekomendasi untuk Kepala Kekolah dan Guru Senior bagi perbaikan dan

penguatan strategi program supervisi akademik mereka.

1.5 Asumsi

Berdasarkan beragam teori dan penelitian dapat dikatakan bahwa supervisi

termasuk supervisi akademik mempengaruhi kinerja guru atau mutu sekolah

karena tujuan dasar dari supervisi adalah untuk membantu guru memperbaiki

kinerja mereka sejak dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga

target sekolah tercapai (efektif).

Beberapa asumsi yang disusun adalah bahwa:

a. Strategi program supervisi akademik yang baik, akan lebih kuat memotivasi

guru memperbaiki mutu kinerjanya.

b. Strategi program supervisi akademik dan kinerja guru sebagai input baik

maka mutu sekolah sebagai output juga akan baik.

1.6 Hipotesis

Untuk menjawab sementara pertanyaan penelitian diatas maka diajukan

hipotesis:

a. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari strategi program supervisi

akademik terhadap kinerja guru.

b. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari strategi program supervisi

akademik dan kinerja guru terhadap mutu sekolah.

Page 5: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan kajian deskriptif analitis, karena akan mengukur dan

melihat bagaimana gambaran variabel dengan cara mencari rata-rata masing-

masing dari 3 (tiga) variabel yakni strategi program supervisi akademik Kepala

Sekolah dan Guru Senior, kinerja guru melalaui proses pembelajaran, dan mutu

sekolah melalui efektivitas sekolah. Kemudian diteliti korelasi antar variabel

dengan menghitung koefisien korelasi untuk melihat apakah ada pengaruh dan

arah pengaruhnya. Untuk melihat seberapa kuatnya pengaruh antar variabel,

maka dicari dengan rumus regresi.

1.8 Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 2 Salatiga dengan responden adalah

semua Kepala Sekolah, Guru Senior dan guru-guru inti.

Page 6: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Konsep Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam

kurun waktu tertentu.

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,

mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan

gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai

tujuan secara efektif.

Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun

Stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi

Athena.

Pengertian Strategi Menurut Para Ahli

Yang akan dibahas dalam tulisan ini khusus tentang pengertian strategi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya :

1. A.Halim. strategi merupakan suatu cara dimana sebuah lembaga atau organisasi akan

mencapai tujuannya sesuai peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi

serta kemampuan internal dan sumber daya.

2. Morrisey mengatakan bahwa strategi ialah proses untuk menentukan arah yang harus

dituju oleh perusahaan supaya dapat tercapai segala misinya.

3. Pearce dan Robinson, strategi menurut mereka adalah rencana main dari suatu

perusahaan, yang mencerminkan kesadaran suatu perusahaan mengenai kapan, dimana

dan bagaimana ia harus bersaing dalam menghadapi lawan dengan maksud dan tujuan

tertentu.

4. Rangkuti mengatakan bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan.

5. Siagaan. Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar

yang dibuat oleh menejemen puncak dan diterapkan seluruh jajaran dalam suatu

organisasi demi pencapaian tujuan organisasi tersebut.

B. Konsep Program

Pengertian dan definisi program menurut para ahli diantaranya diartikan sebagai

cara yang disahkan untuk mencapai tujuan dimana melalui hal tersebut bentuk

rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk dioperasionalkan demi

tercapainya kegiatan pelaksanaan karena dalam progrma tersebut telah

dimuat berbagai aspek yang harus dijalankan atau dilaksanakan agar tujuan

program itu sendiri dapat tercapai (Jones : 1994).

Page 7: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

SUKRISNO

Program adalah kata, ekspresi, atau pernyataan yang disusun dan dirangkai

menjadi satu kesatuan prosedur, yang berupa urutan langkah, untuk

menyelesaikan masalah.

SUNARTO, S.KOM

Program adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa,

kode skema, ataupun bentuk lain untuk melakukan fungsi-fungsi khusus

termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut

SINDHUNATA

Program adalah kelompok pernyataan yang persis dan berurutan yang gunanya

adalah utuk memberi tahu bagaimana melaksanakan sesuatu pekerjaan.

C. Konsep Supervisi, Supervisi Akademik

Supervisi jika dilihat dari sudut etimologi berasal dari kata “super” dan kata

“vision” dimana masing-masing kata itu berarti „atas‟ dan juga „penglihatan‟.

Jadi kalau secara etimologis, Supervisi yaitu penglihatan dari atas. Definisi

tersebut merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat

berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat.

Jadi dapat diartikan definisi Supervisi secara umum adalah pengarah serta

pengendalian kepada tingkat karyawan yang berada di bawahnya dalam suatu

organisasi atau kelompok. Orang yang menjalankan kegiatan supervisi biasanya

disebut dengan sebutan Supervisor. Yang disebut Supervisor bukan hanya

pejabat atau petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah, para guru dan

bahkan murid-pun dapat disebut sebagai supervisor jika misalnya diserahi tugas

untuk mengetuai kelas, organisasi ataupun kelompoknya.

Dan pengertian supervisi akademik yaitu sebuah rangkaian kegiatan untuk

membantu pimpinan untuk mengembangkan proses pengolahan suatu kegiatan

akademis untuk mencapai target dari kegiatan tersebut.

Definisi supervisi menurut beberapa ahli

Pengertian supervisi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut ini:

Menurut Ross L. [1980] ~ Supervisi adalah pelayanan kapada guru – guru yang

bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.

Ross L. memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru – guru yang

bertujuan menghasilkan perbaikan.

Mulyasa [2006] ~ supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala

sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern

diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, & dapat meningkatkan

obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.

Purwanto [1987] ~ supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan

untuk membantu para guru & pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan

secara efektif.

Page 8: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

KONSEP SUPERVISI AKADEMIK

Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik.

Untukmelaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan

konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al. 2007). Oleh sebab

itu, setiap kepala sekolah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi

akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan

dimensi-dimensi substansi supervise akademik. Supervisi akademik yang

dilakukan kepala sekolah antara lain adalah sebagai berikut.

(1) Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan

perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif,

pemecahan masalah, berpikir kritis dannaluri kewirausahaan.

(2) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di

sekolah/madrasahatau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar

isi, standar kompetensi dankompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan

KTSP.

(3) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/

metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai

potensi siswa.

(4) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan

(di kelas,laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi

siswa.

(5) Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.

(6) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk

pembelajaran.

Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam

meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok

dalam proses pembelajaran, penyusunan silabusdan RPP, pemilihan

strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologiinformasi

dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian

tindakankelas. Oleh karena itu, materi ini diharapkan dapat memberikan

wawasan kepada Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi supervisi

akademik yang meliputi: (1) memahami konsepsupervisi akademik, (2)

membuat rencana program supervisi akademik, (3) menerapkan teknik-teknik

supervisi akademik, (4) menerapkan supervisi klinis, dan (5) melaksanakan

tindak lanjutsupervisi akademik.

C.1. Pengertian Supervisi Akademik

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkankemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran (Daresh,1989, Glickman, et al. 2007).

Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja gurudalam mengelola

pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis

penilaiankinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata

kinerja guru untukmenjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang

sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apayang sebenarnya dilakukan oleh guru dan

siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana darikeseluruhan aktivitas di

Page 9: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telahdilakukan

oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan

guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan iniakan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini,

bahwa setelah melakukan penilaian kinerja bukan berarti selesailah pelaksanaan

supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak

lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakannya

dengan sebaik-baiknya.

C.2. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik

Tujuan supervisi akademik adalah:(1) membantu guru mengembangkan

kompetensinya,(2) mengembangkan kurikulum,(3) mengembangkan kelompok

kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK)(Glickman, et al.

2007, Sergiovanni, 1987).

Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function)

dalamkeseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981;

dan Glickman, et al.2007).

Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan

profesionalisme guru.

Ada delapan fungsi supervisi:

1) Mengkoordinasi semua kegiatan sekolah

2) Melengkapi kepemimpinan sekolah

2) Melengkapi kepemimpinan sekolah

3) Memperluas pengalaman guru

4) Menstimulasi kreativitas

5) Memberi penilaian yang teratur

6) Menganalisis situasi belajar mengajar

7) Memberi pengatahuan dan keterampilan

8) Memberi wawasan yang luas dan terintegrasi

C.3. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik

(1) Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.

(2) Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang

matang dantujuan pembelajaran.

(3) Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.

(4) Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.

(5) Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah yang mungkin akan terjadi.

(6) Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam me

ngembangkan prosespembelajaran.

(7) Kooperatif,artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dala

mmengembangkan pembelajaran.

(8) Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam

mengembangkan pembelajaran.

(9) Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan superv

isi akademik.

(10) Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.

Page 10: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

(11) Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang

harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.

(12) Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan

berkelanjutan olehKepala sekolah).

(13) Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan

.(14) Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas

(Dodd, 1972).

C.4. Dimensi-dimensi subtansi supervisi akademik

(1) Kompetensi kepribadian.(2) Kompetensi pedagogik. 3) Kompotensi

profesional.(4) Kompetensi sosial.

Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu

gurumengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian

tujuanpem belajaran.

Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan

menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu

guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun demikian, supervise

akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran

Personal/Perilaku Supervisi

Persoanal supervisi adalah semua orang yang mempunyai tangggung jawab

membantu dan mendukung guru memprbaiki mutu pembelajaran sehingga

menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik.

Personel yang bertanggung jawab dan terlibat dalam supervisi pendidikan,

dalam Standar Nasional Pendidikan disebutkan dalam standar pendidik dan

tenaga kependidikan, yang berupa peraturan menteri pendidikan nasional. No.

12 tahun 2007 tentang standar kompetensi pengawas sekolah:

Dimensi Kompetensi Kompetensi

3. kompetensi supervisi akademik

3.1 memahami konsep, prinsip, teori dasar karakteristik dan kecenderungan

perkembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di

sekolah dasar

3.2 membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran dalam

rumpun mata pelajaran yang relevan dalam sekolah dasar berlandaskan standar

isi, kompetensi dasar dan standar kompetensi, dan prinsipprinsip pengembangan

KTSP

3.3 membmbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran/bimbingan yang dapat mngembangkan berbagai potensi siswa

melalui mata-mata pelajaran dalam rumpun sekolah dasar

3.4 membimbing guru dalam menyusun RPP untuk tiap mata pelajaran dalam

rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah dasar

3.5 membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan

danmenggunakan media pendidikan dalam rumpun mata pelajaran sekolah daar

3.6 memotifasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam

pembelajaran dalam rumpun sekolah dasar

Page 11: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

C.5 Perencanaan program supervisi akademik

Salah satu tugas kepala sekolah adalah merencanakan supervisi akademik. Agar

kepala sekolahdapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka kepala sekolah

harus memiliki kompetensi membuat rencana program supervisi akademik.

Konsep Perencanaan Program Supervisi Akademik Perencanaan program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan

pelaksanaan dan perencanaan pemantauan dalam rangka membantu

guru mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

a. Manfaat Perencanaan Program Supervisi Akademik Manfaat perencanaan program supervisi akademik adalah sebagai berikut.

(1) Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik.

(2) Untuk menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang program

supervisi akademik.

(3) Penjamin penghematan serta keefektifan penggunaan sumber daya

sekolah (tenaga, waktudan biaya).

b. Prinsip-Prinsip Perencanaan Program Supervisi Akademik Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi akademik adalah:

(1) objektif (data apa adanya),

(2) bertanggung jawab,

(3) berkelanjutan,

(4) didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan, dan

(5) didasarkan pada kebutuhan dan kondisi sekolah

C.6. Ruang lingkup perencanaan supervisi akademik Ruang lingkup supervisi akademik meliputi:

1) pelaksanaan KTSP;

(2) persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru;

(3) pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan

peraturan pelaksanaannya; dan

(4) peningkatan mutu pembelajaran melalui:

(a) model kegiatan pembelajaran yg mengacu pada Standar Proses;

(b) proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik

menjadi sdm yangkreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, berpikir

kritis, dan bernaluri kewirausahaan;

(c) peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola

pikir serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan,

mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan;

(d) keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang

dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai

pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yangdiberikan oleh

guru;

Page 12: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

(e) bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajar

an untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.

Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran

untuk setiap mata pelajaran agar siswa mampu:

(1) meningkat rasa ingin tahunya,

(2) mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan

tujuan pendidikan,

(3) memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan

mencari sumber informasi,

(4) mengolah informasi menjadi pengetahuan,

(5) menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah,

(6) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, dan

(7) mengembangkan belajar mandiri dankelompok dengan proporsi

yang wajar.

Supervisi akademik juga mencakup dokumen kurikulum, kegiatan belajar

mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi akademik tidak

kalah pentingnya disbanding dengan supervisi administratif. Sasaran utama

supervisi akademik adalah proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu

proses dan mutu hasil pembelajaran

Variabelyang mempengaruhi proses pembelajaran antara lain guru, siswa,

kurikulum, alat dan buku pelajaran serta kondisi lingkungan dan fisik. Oleh

sebab itu, fokus utama supervisi edukatifadalah usaha-usaha yang sifatnya

memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembangsecara profesional

sehingga mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu: memperbaiki

danmeningkatkan proses dan hasil pembelajaran.Sasaran utama supervisi

akademik adalah kemampuan-kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan

pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran,

menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber

belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi,

metode, teknik) yang tepat. Supervisi edukatif juga harus didukung

oleh instrumen-instrumen yang sesuai.

C.7. Instrumen-instrumen supervisi akademik Seorang kepala sekolah/madrasah yang akan melaksanakan kegiatan supervisi

harus menyiapkan perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai dengan tujuan,

sasaran, objek metode, teknik dan pendekatan yang direncanakan, dan instrumen

yang sesuai, berupa format-format supervise.

C.8. Model-model supervisi akademik Secara umum kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:

supervisi umum dan supervisi akademik. Supervisi umum dilakukan

untuk seluruh kegiatan teknis administrasi sekolah, sedangkan supervisi

akademik lebih diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Page 13: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

Beberapa Model- model supervisi akademik.

a. Model supervisi tradisional

1) Observasi Langsung

Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi langsung kepada guru

yang sedangmengajar melalui prosedur: pra-observasi dan post-observasi.

a) Pra-Observasi. Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan

wawancara serta diskusi denganguru yang akan diamati. Isi diskusi dan

wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan,metode dan strategi,

media pengajaran, evaluasi dan analisis.

b) Observasi. Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan

dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor

mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi),

pengembangan, penerapan dan penutup.

c) Post-Observasi. Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor

mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru terhadap

penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi

ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-

gagasan baru yang akan dilakukan.

2) Supervisi Akademik dengan Cara Tidak Langsung

a) Tes Dadakan.

Sebaiknya soal yang digunakan pada saat diadakan sudah diketahui validitas,

reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai

dengan yang sudah dipelajari pesertadidik waktu itu.

b) Diskusi Kasus.

Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi proses

pembelajaran,laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi. Supervisor

dengan guru mendiskusikan kasus demikasus, mencari akar permasalahan dan

mencari berbagai alternatif jalan keluarnya.

c) Metode Angket.

Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan

mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan

siswanya dan sebagainya.

b. Model Kontemporer (Masa Kini)

Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan klinis

sehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi akademik

dengan pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat

kolaboratif. Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung,

yaitu: dengan observasi kelas, namun pendekatannya berbeda. Perencanaan

program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan untuk

pelaksanaan dan pemantauan dalam rangka membantu guru mengembangkan

kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Page 14: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

D. TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK

Satu di antara tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik.

Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan

konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al. 2007). Oleh sebab itu

setiap Kepala sekolah harusmemiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan

menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam melaksanakan supervisi

akademik. Teknik-teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu:

individual dan kelompok (Gwyn, 1961).

1. Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap

guru. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru. Dari hasil

supervisi ini dapatdiketahui kualitas pembelajaran guru bersangkutan. Teknik

supervisi individual ada lima macam adalah sebagai berikut.

a. Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation )

Kepala sekolah atau supervisor datang ke kelas untuk mengobservasi guru

mengajar. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang

sekirannya perlu diperbaiki.

Tahap-tahap kunjungan kelas terdiri dari empat tahap yaitu:

(1) tahap persiapan.

Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan caramengobservasi

selama kunjungan kelas,

(2) tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati

jalannya proses pembelajaran berlangsung,

(3) tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan

perjanjianuntuk membicarakan hasil-hasil observasi, dan

(4) tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.1.

b. Kunjungan Observasi (O b s er va t io n V i s i t s )

Guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru lain yang sedang

mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu.

Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan

mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Secara umum, aspek-aspek yang

diobservasi adalah: (1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam

proses pembelajaran, (2) cara menggunakan media pengajaran, (3) variasi

metode, (4) ketepatan penggunaan media dengan materi, (5) ketepatan

penggunaan metode dengan materi, dan (6) reaksi mental para siswa

dalam proses belajar mengajar. Pelaksanaan observasi melalui tahap: persiapan,

pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil observasi; dan tindak lanjut. Dalam

rangka melakukan observasi, seorang supervisor hendaknya telah

mempersiapkan instrumen observasi, menguasai masalah dan tujuan supervisi.

c. Pertemuan Individual

Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar

pikiran antara supervisor dan guru.

Tujuannyaadalah:

(1) mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik,

Page 15: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

(2) meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran,

(3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru

Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual

sebagai berikut.

(1) Classroom-conference,yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di

dalam kelas ketikamurid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).

(2) Office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang

kepala sekolahatau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu

yang dapat digunakan untukmemberikan penjelasan pada guru.

(3) Causal -conference. yaitu percakapan individual yang bersifat informal,

yang dilaksanakansecara kebetulan bertemu dengan guru

(4) Observational visitation, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan

setelah supervisormelakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Hal yang dilakukan Supervisor dalam pertemuan individu :

(1) berusaha mengembangkan segi-segi positif guru,

(2) mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya,

(3) memberikan pengarahan,

(4) menyepakati berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.

d. Kunjungan Antar Kelas

Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di

sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam

pembelajaran.

Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas adalah sebagai berikut :

1) Jadwal kunjungan harus direncanakan.

(2) Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.

(3) Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi

(4) Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.

(5) Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat.

(6) Adakan tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya dalam

bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.

(7) Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan,

dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;

(8) Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas

berikutnya.

e. Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi

yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang yang akan

disupervisi berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dan analisis kemampuan

kinerja guru, kemudian dikelompokan berdasarkan kebutuhan guru. Kemudian

guru diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan

yang diperlukan. Dalam teknik supervisi kelompok, terdapat beberapa kegiatan

yangdapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.

Page 16: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

(1) Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting ), Seorang kepala sekolah

menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk

mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-

rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi. Rapat tersebut antara lain

melibatkan KKG, MGMP, dan rapat dengan pihak luar sekolah.

(2) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat

diadakandengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di

dalam setiap diskusi,supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan,

bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.

(3) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training ), Teknik ini dilakukan

melalui penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi

tertentu. Mengingat bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat

atau wilayah, maka tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing

pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.

D. Konsep Kinerja Guru dan Mutu Proses Pembelajaran

1. Kinerja Guru

Kinerja atau performance dapat dimaknai sebagai prestasi kerja, pelaksanaan

kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja.

2. Mutu Proses Pembelajaran

Mutu proses belajar mengajar berati kualitas ketercapaian tujuan dan target

pembelajaran. Untuk menetukan mutu pembelajaran dilakukan melalui evaluasi

proses pembelajaran yang mencakup tahap: perencanaa proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

E. KONSEP MUTU PENDIDIKAN

1. Pengertian Mutu Pendidikan

Pengertian mutu pendidikan menurut Permendiknas no. 63 tahun 2009 pasal 1

ayat (1) adalah “tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari

penerapan sistem pendidikan nasional”. Pengertian ini mengarah bahwa mutu

pendidikan di Indonesia akan bisa dicapai jika melaksanakan ketentuan dan

ruang lingkup Sistem Pendidikan Nasional yang ada di Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 yang salah satu penjabarannya adalah Peraturan Pemerintah No. 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut

menjelaskan antara lain definisi Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan

definisi-definisi istilah dalam ruang lingkup SNP (pasal 1) seperti: Standar

Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (ayat 5), Standar Proses (ayat 6),

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (ayat 7), biaya pendidikan, KTSP,

ujian, ulangan, evaluasi, akreditasi, BNSP dan LPMP.

Secara umum mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari suatu

barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan

kebutuhan yang diharapkan atau tersirat. Dalam konteks pendidikan pengertian

mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan.

Page 17: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan

untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan

perangkat lunak serta harapanharapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya

proses. Input sumber daya meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru

termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan,

perlengkapan, uang, bahan, dsb). Input perangkat lunak meliputi struktur

organisasi sekolah, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana,

program, dsb. Input harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-

sasaran yang ingindicapai sekolah. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses

dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu input

dapat diukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input,

makin tinggi pula mutu input tersebut.

Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.

Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input,

sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan berskala

mikro (ditingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilam

keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program,

proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan

bahwa proses belajar memliki tingkat kepentingan tertingi dibanding dengan

proses-proses lainnya.

Output pendidikan merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi

sekolah, yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat

diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya,

inovasinya, dan moral kerjanya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan

kegiatan yang saling berhubungan seperti perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan. Dalam konteks pengawasan mutu pendidikan, maka supervisi oleh

pengawas satuan pendidikan antara lain kegiatannya berupa pengamatan secara

intensif terhadap proses pembelajaran pada lembaga pendidikan, kemudian

ditindak lanjuti dengan pemberian feed back. Beberapa hasil mutu pendidikan

adalah hasil nilai Ujian Nasional, Prosentase Kelulusan, Jumlah Rombongan

Belajar, Tingkat Akreditasi Sekolah, Prestasi-prestasi Sekolah dan lain-lain.

Page 18: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. METODE

Metode penelitian merupakan cara-cara atau pendekatan yang digunakan dalam

keseluruhan tahap penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuantitatif analitis dimana yang menjadi data penelitian ini adalah angka-

angka yang akan dideskripsikan dan dianalisa hubungan dan korelasinya dan

kekuatan hubungan tersebut. Data ini yakni untuk menjawab rumusan rumusan

masalah deskriptif, gambaran strategi program supervisi akademik, mutu proses

belajar (kinerja guru), dan mutu sekolah (aktivitas sekolah). Kemudian analisis

korelasinya antar variabel (r1, r2, r3, R). Untuk menjawab pertanyaan penelitian

atau membultikan hipotesis maka setelah didapat gambaran atau deskripsi

masing – masing variabel, maka selanjutnya dengan bantuan rumus statistik

dicari berapa r1, r2, r3, dan Rnya. Untuk menganalisis seberapa kuat

pengaruhnya antar variabel dengan skema dua variabel penentu (independen)

dengan satu variabel dependen.

B. Populasi Dan Sampel

Pemilihan ini hanya berdasarkan kebutuhan masalah dasar penelitian yakni

strategi program supervisi pendidikan sebagai sumber informasi. Dasar

pemilihan lain adalah sebagai kebutuhan pemetaan mutu (mapping quality)

sekolah. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi bagian dari school review atau

evaluasi diri sekolah, sehingga pada penelitian ini sekolah dijadikan unit

penelitian. Pada penelitian ini responden merupakan sampel dengan teknik

pemilihan disproportionate stratified random sampling karena populasi berstrata

dan kurang proporsional dan dengan teknik pertimbangan tertantu (purposeful

sampling) yakni orang-orang yang langsung bertanggung jawab melaksanakan

yang punya kapasitas atau yang terlibat dibidang suvervisi. Karena jumlahnya

sedikit maka sampel Kepala Sekolah dan Guru-guru Senior merupakan juga

populasi (sugiono, 2007: 121).

C. Instrumen.

Instrumen yang dipakai ada tiga macam untuk mengukur strategi program

supervisi akademik, mutu pembelajaran melalui instrumen kinerja guru dan

mutu sekolah melalui instrumen standar kompetensi kelulusan. Instrumen

strategi program supervisi akademik disusun berdasarkan sandingan teori dan

standar kompetensi kepala sekolah. Instrumen kinerja guru merupakan

modifikasi dari instrumen yang penulis dapatkan dari web guru pembaharuan,

yang sesuai dengan standar pendidik dan standar proses. McMillan dan

Schumacher (2001; 258), mengatakan bahwa instrumen yang sudah ada dengan

realiabilitas dan validitas yang mapan bisa digunakan atau diadaptasi.

Sedangkan untuk mutu sekolah diukur dengan instrumen yang berdasarkan

Page 19: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

standar Kopetensi Lulusan – Satuan Pendidikan. Instrumen yang paling umum

untuk menilai pendidikan memperbaiki atau menguatkan mutu adalah kuiseoner

yang diperluas dimana diisi oleh responden. Instrumen strategi program

supervise akademik, kepala sekolah dan guru senior, kinerja Guru terdiri dari

item pertanyaan. Dan untuk instrumennya berupa item dalam bentuk kisi-kisi,

bertujuan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana bagaimana strategi

program supervisi akademik kepala sekolah, dan guru senior. Ini merupakan

semacam evaluasi diri dari responden terhadap tanggung jawab, motivasi,

kompetensi, komitmen, kreativitas, dan kesabaran meraka dalam melaksanakan

tugas supervisi di sekolah. Instrumen kedua yakni tentang kinerja guru bertujuan

mengukur mutu pembelajaran melalui kinerja guru yang dilihat dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Kepala Sekolah atau

Guru-guru senior melihat bagaimana kinerja guru-guru di sekolah yang

bersangkutan. Instrumen yang ke tiga adalah instrumen yang mengukur mutu

sekolah melalui ketercapaian standar kompetensi lulusan – satuan pendidik.

Instrumen ini mengukur bagaimana keberhasilan siswa dan sekolah.

1 Uji coba instrumen,

Instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data haruslah valid dan

reliabel dengan harapan hasil penelitian juga valid dan reliabel. Valid

maksudnya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Sedangkan reliabel yakni bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama akan menghailkan hasil yang sama pula. Maka dari

itu diperluakan pengujian instrumen ini.

a) Validitas instrumen

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahan suatu

instrumen. Analisis ini diukur dengan mengkorelasikan skor yang ada pada

setiap item dengan skor total.Pengujian Validitas instrumen juga bisa dengan

bantuan komputer dengan program SPSS atau Excel.

b) Reliabilitas instrumen

Langkah kerja pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

1) Mengisikan semua data yang akan diujikan (dari instrumen) pada lembar kerja

Excel

2) Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap responden dan jumlah skor tiap

item dengan menggunakan rumus SUM

3) Menghitung varians tiap item dan varians total dari jumlah skor yang

diperoleh responden dengan menggunakan rumus VAR

4) Menjumlahkan seluruh varians item

5) Membuat rekapitulasi perhitungan varians item

6) Menghitung nilai koefisien alfa

Hasil dari uji reliabilitas untuk semua variabel adalah sebagai berikut:

1) Instrument strategi program supervisi akademis

2) Instrument kinerja guru

3) Instrument standar kompetensi lulusan

Page 20: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data.

Kuesioner atau instrument ini merupakan evaluasi diri dari kepala sekolah dan

guru perihal program supervisi akademiknya yang berkaitan dengan proses

belajar mengajar. Instrument ini memakai skala sikap. Kuesioner lain adalah

untuk mengumpulkan data mutu pembelajaran yang diukur dari kinerja guru

yang disupervisi. Sedangkan kuesioner terakhir digunakan untuk mengumpulkan

data tentang mutu sekolah melalui penilaian mutu sekolah dan ketercapaaian

standar kompetensi lulusan di SMA Kristen 2 Salatiga.

E. Prosedur dan Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui makna dari data yang sudah terkumpul maka dilakukan

analisis data.

Prosedur yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data agar dapat diolah yakni dengan memeriksa jawaban

responden apakah sudah sesuai dengan petunjuk dan lengkap

2. Memberikan skor bagi instrumen yang memiliki pilihan lebih dari satu yakni

instrumen kinerja guru sesuai petunjuk

3. Memasukkan kedalam tabel, menghitung skor total dan presentase dari ketiga

variabel.

4. Untuk kebutuhan analisis deskriptif maka hasil presestase kemudian

dicocokkan dengan kategori dengan kriterian sebagai berikut:

90% - 100% bermakna “sangat baik”

80% - 89% bermakna “baik”

70% - 79% bermakna “cukup baik”

60% - 69% bermakna “sedang”

50% -59% bermakana “rendah”

49% kebawah berrmaknan “sangat rendah”

Sedangkan untuk teknik analisis, pertama dilakukan analisis deskriptif terhadap

data pengukuran strategi program supervisi akademik berasal dari kepala

sekolah dan guru senior, lalu mutu proses belajar mengajar diukuur dengan

instrument kinerja guru dan mutu sekolah diukur dengan instrument standar

kompetensi lulusan. Analisis deskriptif adalah merupakan kegiatan untuk

menjelaskan berbagai karakteristik data sehingga gambaran data itu terungkap

dengan jelas. Mendeskripsikan data bisa melalui tabel, grafik, diagram,

presentase, frekuensi, perhitungan mean, median, dan modus. Analisis deskriptif

bisa bisa dilakukan dengan bantuan program SPSS. Hasilnya lalu dideskripsikan

dan ditampilkan.

Page 21: (PRA PROPOSAL ) STRATEGI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN GURU SENIOR BAGI PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA KRISTEN 2 SALATIGA.pdf(Pra Proposal ) Strategi Program Supervisi

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2015), “Rencana Strategis Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019”, Jakarta

Sugiyono,Prof.Dr (2014), “Metode Peneliian Managemen”, ALFABETA.CV, Bandung.

https://prezi.com/b6qux1c9oe-p/supervisi-akademik/

http://www.academia.edu/6747506/SUPERVISI_AKADEMIK_OLEH_KEPALA_SEKOLAH

https://www.facebook.com/PeningkatanProfesiGuru/posts/307734295990802

http://eprints.walisongo.ac.id/344/4/Asyhari_Tesis_Bab2.pdf

https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-

8#q=supervisi+akademik