PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi...

23
i TESIS PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN KADAR GLUTATHIONE PEROXIDASE DAN MEMPERBAIKI KONDISI KLINIS PREEKLAMPSIA RINGAN YEREMIAS RONALDY SUNUR 1114038204 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Transcript of PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi...

Page 1: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

i

TESIS

PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN

KADAR GLUTATHIONE PEROXIDASE DAN

MEMPERBAIKI KONDISI KLINIS

PREEKLAMPSIA RINGAN

YEREMIAS RONALDY SUNUR

1114038204

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

ii

PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN

KADAR GLUTATHIONE PEROXIDASE DAN

MEMPERBAIKI KONDISI KLINIS

PREEKLAMPSIA RINGAN

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik

Program Pascasarjana Universitas Udayana

YEREMIAS RONALDY SUNUR

1114038204

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 3: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

iii

Lembar Persetujuan Pembimbing

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 26 AGUSTUS 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. dr. I. Gede Putu Surya, SpOG(K) dr. I. Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG(K). MARS

NIP. 19431015 197008 1001 NIP. 19680609 199803 1003

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc,Sp.GK

NIP. 19580521 198503 1 002

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof.Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, SpS(K)

NIP. 19590215 198510 2 001

Page 4: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

iv

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji

pada Program Pascasarjana Universitas Udayana

pada Tanggal 26 Agustus 2016

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

No : 4252 / UN14.4 / HK / 2016

Tanggal 22 Agustus 2016

Panitia Penguji Tesis adalah:

Ketua : Prof. Dr.dr. I. Gede Putu Surya, SpOG (K)

Anggota :

1. dr. I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG(K), MARS

2. Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, Sp.And, FAACS

3. Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH. Ph.D

4. Dr. dr. Ida Sri Iswari, Sp. MK. M.Kes

Page 5: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

v

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK

Alamat: Jalan Panglima Sudirman Denpasar Bali

Telepon/Fax (0361) 223797 / (0361) 246656

Laman : www.pps.unud.ac.id

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Nama : dr. Yeremias Ronaldy Sunur

NIM : 1114038204

Program Studi : Magister Ilmu Biomedik

Judul : Pemberian Astaxanthin Meningkatkan Kadar Glutathione

Peroxidase dan Memperbaiki Kondisi Klinis Preeklampsia

Ringan

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010

dan Peraturan Perundang - undang yang berlaku.

Denpasar, 26 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

(dr. Yeremias Ronaldy Sunur )

Page 6: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-Nya tesis ini dapat diselesaikan untuk melengkapi persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan Ilmu Biomedik Program Pascasarjana

Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih

yang mendalam kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika,

Sp.PD-KEMD, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi

mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr Putu Astawa,

Sp.OT (K), M.Kes, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk

mengikuti pendidikan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan

Ginekologi. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan

Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar,

Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, SpOG(K), Ketua Bagian/SMF Obstetri dan

Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar, dr.

Tjokorda Gde Agung Suwardewa, Sp.OG (K), dan seluruh Dosen/Staf Bagian

Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP

Sanglah Denpasar, atas segala dorongan dan bimbingan selama penulis mengikuti

pendidikan spesialis dan menyelesaikan tesis ini. Direktur Pasca Sarjana, Prof. Dr.

dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K), atas kesempatan yang diberikan kepada kami

untuk mengikuti pendidikan Ilmu Biomedik. Ketua Program Studi Ilmu

Biomedik, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK, atas segala

dorongan dan bimbingan selama kami mengikuti pendidikan Ilmu Biomedik.

Direktur Utama Rumah Sakit Sanglah Denpasar, dr.Anak Ayu Saraswati, M.Kes,

atas segala fasilitas yang diberikan selama kami mengikuti Program Pendidikan

Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana/RSUP Sanglah Denpasar.

Penulis secara tulus menyampaikan terimakasih kepada para pembimbing

Prof. Dr. dr. I Gede Putu Surya, Sp.OG (K) dan dr. I. Nyoman Hariyasa Sanjaya,

Sp.OG (K), MARS atas segala bimbingannya mulai dari persiapan, pelaksanaan

penelitian sampai penyelesaian tesis ini. Serta kepada Drs. Ketut Tunas, Msi

Page 7: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

vii

selaku pembimbing statistik. Para penguji, Prof. Dr. dr Wimpie I Pangkahila,

SpAnd. FAACS, Prof. Dr. dr. N Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D dan Dr. dr. Ida Sri

Iswari MK, MKes, atas segala kesempatannya menguji dan membimbing mulai

dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai penyelesaian tesis ini. Seluruh

Rekan-rekan sejawat dokter PPDS I Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana, atas segala bantuan dan kerjasamanya sehingga pelaksanaan

penelitian berjalan lancar dan tesis ini dapat diselesaikan. Para bidan dan medis di

lingkungan Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana/ RS Sanglah Denpasar atas segala dukungan dan bantuannya

selama pelaksanaan penelitian sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Terima kasih yang tulus dan mendalam kepada kedua orang tua penulis

yaitu Papa Yan Sunur dan Mama Flora Kwertayasa yang selalu memberi doa yang

tulus dan dukungan baik moril maupun materiil selama masa proses pendidikan

sampai penulis menyelesaikan pendidikan ini. Kepada kedua mertua, Papa Drs. Y

Setyanto Sanyoto (alm) dan Mama Dra. Indirawati yang selalu mendukung dalam

penyelesaian pendidikan ini. Istri tercinta dr. Arundina Sanyoto, SpPD, Mbiomed,

Anakku tersayang Alexander Ronaldo Sunur, yang selalu ada dalam suka dan

duka, mendukung penulis untuk menyelesaikan tesis dan pendidikan spesialis ini.

Kedua Saudara penulis, Kakak Fransiskus Herdiyanto Sunur dan Adik Robertus

Ryanto Sunur, ST. MM dan Adik Ipar Sonia Ardelia Sanyoto, SSn, yang terus

memberikan dukungan dan memotivasi penulis agar dapat menyelesaikan

pendidikan ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah kepada semua pihak

yang dengan ikhlas membantu terselesainya tesis ini.

Penulis

Page 8: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

viii

ABSTRAK

PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN KADAR

GLUTATHIONE PEROXIDASE DAN MEMPERBAIKI

KONDISI KLINIS PREEKLAMPSIA RINGAN

Latar Belakang : Preeklampsia termasuk dalam tiga penyebab utama kematian

ibu hamil di Indonesia maupun seluruh dunia, selain perdarahan dan infeksi.

Radikal bebas berperan menyebabkan disfungsi endotel pembuluh darah dan

kerusakan target organ vital. Antioksidan merupakan senyawa yang berperan

untuk meredam radikal bebas. Gluthathione Peroxidase (GPx) adalah antioksidan

enzimatik dan selono-enzim yang berfungsi penting dalam mencegah dan

mengatasi stres oksidatif dan berperan dalam patogenesis terjadinya preeklampsia.

Astaxanthin adalah antioksidan non enzimatik yang berperan sangat kuat dalam

mereduksi radikal bebas dan meningkatkan kadar GPx.

Tujuan : Mengetahui peningkatan kadar GPx dan perbaikan kondisi klinis

preeklampsia ringan setelah pemberian antioksidan astaxanthin.

Metode : Studi eksperimental dengan rancangan pretest and posttest control

group design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi

kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif pada ibu hamil preeklampsia

ringan di Poli dan IRD Kebidanan dan Kandungan RSUP Sanglah Denpasar yang

memenuhi kriteria inkusi. Kedua kelompok ini diperiksa kadar GPx, tekanan

darah dan proteinuria sebelum dan sesudah diberikan astaxanthin dan plasebo

kemudian dibandingkan dan dianalisis dengan uji t-independent dan Chi-Square.

Hasil : Sebanyak 26 sampel ibu hamil dengan preeklampsia ringan masuk dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu 13 sampel kelompok perlakuan

dan 13 sampel kelompok kontrol. Tidak didapatkan perbedaan distribusi

karakteristik umur ibu, umur kehamilan dan paritas antara kedua kelompok

dengan nilai p>0,05. Pada kelompok perlakuan sebelum terapi astaxanthin

didapatkan kadar GPx 26,53(16,63) U/g Hb, tekanan darah sistolik 143,85(5,06)

mmHg dan diastolik 90,77(2,77) mmHg dan 13 sampel proteinuria positif.

Sesudah terapi astaxanthin, kadar Gpx 150,36(11,59) U/g Hb, tekanan darah

sistolik 130,77(7,60) mmHg, diastolik 83,85(5,06) mmHg, dan 8 sampel

proteinuria negatif. Pada kelompok kontrol sebelum terapi plasebo, kadar GPx

26,98(19,51) U/g Hb, tekanan darah sistolik 141,54(3,76) mmHg, diastolik

90(4,08) mmHg,dan proteinuria positif 13 sampel. Sesudah terapi plasebo, kadar

Gpx 38,23(32,39) U/g Hb, tekanan darah sistolik 136,92(6,3) mmHg, diastolik

88,46(3,76) mmHg, dan hanya 2 sampel proteinuria negatif. Terdapat perbedaan

bermakna pada kelompok perlakuan sesudah diberikan astaxanthin dibandingkan

dengan kelompok kontrol yang diberikan plasebo,dengan nilai p <0,05

Kesimpulan : Astaxanthin dapat meningkatkan kadar GPx dan memperbaiki

kondis klinis dari ibu hamil dengan preeklampsia ringan.

Kata Kunci : Glutathione Peroxidase, Astaxanthin, Perbaikan kondisi klinis,

Preeklampsia.

Page 9: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

ix

ABSTRACT

ASTAXANTHIN INCREASED GLUTATHIONE PEROXIDASE

LEVEL AND IMPROVED CLINICAL SYMPTOMS IN MILD

PREECLAMPSIA

Background : Preeclampsia is the third biggest cause of maternal death in

Indonesia and in the world after hemorrhage and infection. Free radicals played an

important role as the cause of endothelial dysfunction which can aggravate

clinical symptom of preeclampsia. Antioxidant is a substance to reduce the

pernicious effects of free radicals. Glutathione Peroxidase (GPx) is an enzymatic

anti oxidant and seleno enzym and had an important role on reducing stress

oxidative that caused preeclampsia. Astaxanthin is an antioxidant non enzymatic

which strongly reduced the pernicious effect of free radicals and increased GPx

levels.

Aim : to evaluate the levels of GPx and the improvement of clinical symptom in

mild preeclampsia after having astaxanthin as an antioxidant

Methods : an experimental study with pre and post control group was conducted

involving all pregnant women with mild preeclampsia divided into treated and

control group. Sampling collecting was concecutive in the obstetric policlinic and

emergency department at Sanglah General Hospital according to the inclusion

criteria. GPx level, blood pressure and proteinuria were measured before and after

1 months of treatment with Astaxanthin and placebo. Statistical analysis used t

independent and Chi Square.

Results : 26 pregnant women with mild preeclampsia were included in this study

divided into 13 samples in control group and 13 samples in treatment groups.

There was no characteristical difference such as age, weeks of pregnancy and

parity between two groups with p > 0.05. In treated group before treatment level

of GPx was 26.53 (16.63) U/g Hb systolic blood pressure was 143.85 (5.06)

mmHg, diastolic blood pressure was 90.77 (2.77) mmHg and 13 samples with

positive proteinuria. After treatment level of GPx was 150.36 (11.59) U/g Hb,

systolic blood pressure was 130.77 (7.60) mmHg, diastolic blood pressure was

83.85 (5.06) mmHg and 8 samples with negative proteinuria. In the control group

before treatment GPx level was 26.98 (19.51) U/g Hb, systolic blood pressure was

141.54 (3.76) mmHg and diastolic blood pressure was 90 (4.08) mmHg and 13

samples with positive proteinuria. After treatment GPx level was 38.23(32.39)

U/g Hb, systolic blood pressure was 136.92 (6.3) mmHg, diastolic blood pressure

was 88.46 (3.76) mmHg and 2 samples with negative proteinuria. A significant

difference were found before and after treatment in the astaxanthin group compare

to control group with p <0.05

Conclusions : Astaxanthin increased GPx level and improved clinical symptoms

in pregnant women with mild preeclampsia

Keywords : Glutathione Peroxidase, Astaxanthin, Clinical improvement,

Preeclampsia

Page 10: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

x

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM .................................................................................................. i

PRASYARAT GELAR ........................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT......................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

1.3.1 Tujuan umum .................................................................................... 5

1.3.2 Tujuan khusus ................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

1.4.1 Manfaat Akademik............................................................................ 6

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7

2.1 Preeklampsia ............................................................................................... 7

2.1.1 Faktor risiko preeklampsia ................................................................ 8

2.1.2 Teori penyebab terjadinya preeklampsia.................................... .... 10

2.2 Radikal bebas dan stres oksidatif pada preeklampsia ............................... 15

2.2.1 Radikal bebas dan Reactive oxygen species (ROS) ........................ 15

Page 11: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

xi

2.2.2 Stres oksidatif.................................................................................. 18

2.2.3 Peran stres oksidatif pada plasenta preeklampsia..................... ...... 20

2.3 Antioksidan pada preeklampsia................................................. ............... 25

2.3.1 Antioksidan sebagai mekanisme pertahan tubuh....................... ..... 25

2.3.2 Klasifikasi antioksidan............................................................... ..... 26

2.3.3 Mekanisme kerja antioksidan...................... ................................... 27

2.4 Glutathione peroxidase pada preeklampsia............................................... 28

2.4.1 Glutatione peroxidase ..................................................................... 28

2.4.2 Jenis-jenis Glutathione peroxidase ................................................. 28

2.4.3 Peran Glutathione peroxidase pada preeklampsia .......................... 31

2.5 Astaxanthin pada terapi preeklampsia........................................ .............. 36

2.5.1 Gambaran umum astaxanthin ......................................................... 36

2.5.2 Struktur kimia astaxanthin .............................................................. 36

2.5.3 Mekanisme kerja astaxanthin .......................................................... 38

2.5.4 Manfaat klinis astaxanthin .............................................................. 40

2.5.5 Manfaat astaxanthin dalam preklampsia ......................................... 42

2.5.6 Dosis dan bioavalibilitas ................................................................. 43

2.5.7 Efek samping dan toksisitas ............................................................ 45

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................ 46

3.1 Kerangka berpikir ..................................................................................... 46

3.2 Konsep Penelitian .................. ...................................................................47

3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 47

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 48

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 48

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 49

4.3 Populasi dan Sampel penelitian ................................................................ 49

4.3.1 Populasi ........................................................................................... 49

4.3.2 Sampel............................................................................................. 50

4.3.2.1 Kriteria inklusi ............................................................................. 50

Page 12: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

xii

4.3.2.2 Kriteria eksklusi ........................................................................... 50

4.3.2.3 Drop out ....................................................................................... 50

4.3.3 Teknik pemilihan sample ................................................................ 50

4.3.4 Perhitungan besar sampel ............................................................... 51

4.4 Variabel Penelitian .................................................................................... 52

4.5 Definisi Operasional Variabel ................................................................... 53

4.6 Alat Pengumpulan Data dan Bahan .......................................................... 54

4.6.1 Alat pengumpulan data ................................................................... 54

4.6.2 Bahan yang diperlukan ................................................................... 55

4.7 Prosedur Penelitian ................................................................................... 55

4.8 Bagan Alur penelitian ............................................................................... 57

4.9 Teknik Analisis Data ................................................................................. 58

BAB V HASIL PENELITIAN............................................................................ 59

5.1 Distribusi Karakteristik Umur Ibu, Umur Kehamilan, dan Paritas

Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol .................................................... 59

5.2 Kadar Glutatione peroxidase .................................................................... 60

5.2.1 Perbedaan kadar Glutatione peroxidase antara kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol sebelum diberikan astaxanthin.................... 60

5.2.2 Perbedaan kadar Glutatione peroxidase antara kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol sesudah diberikan astaxanthin .................... 61

5.3 Tekanan Darah .......................................................................................... 61

5.3.1 Perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol sebelum diberikan astaxanthin .......................... 61

5.3.2 Perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol sesudah diberikan astaxanthin ........................... 62

5.4 Proteinuria ................................................................................................. 63

5.4.1 Perbedaan proteinuria antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol sebelum diberikan astaxanthin .......................... 63

5.4.2 Perbedaan proteinuria antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol sesudah diberikan astaxanthin ........................... 64

Page 13: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

xiii

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 65

6.1 Karateristik Subyek ................................................................................... 65

6.1.1 Distribusi umur ............................................................................... 66

6.1.2 Distribusi umur kehamilan .............................................................. 67

6.1.3 Distribusi jumlah paritas ................................................................. 68

6.2 Perbedaan Kadar Glutatione peroxidase antara Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol .................................................................................. 69

6.3 Perbedaan Kadar Tekanan Darah antara Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol ................................................................................... 72

6.4 Perbedaan Proteinuria antara Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol .................................................................................... 74

BAB VII Simpulan dan Saran ............................................................................. 76

7.1 Simpulan ................................................................................................... 76

7.2 Saran ........................................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 77

LAMPIRAN... ........................................................................................................ 82

Page 14: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Mekanisme Kegagalan Invasi Trophoblast Dan Plasentasi

Patologis Pada Preeklampsia.......................................................... 14

Gambar 2.2. Kegagalan Plasentasi Dan Stres Oksidatif

Penyebab Preeklampsia .................................................................. 21

Gambar 2.3. Peranan Stres Oksidatif Pada Preeklampsia ................................... 23

Gambar 2.4. Pengaruh Keseimbangan Oksidan Dan Reduktan .......................... 26

Gambar 2.5. Struktur Molekul Kristal Glutatione peroxidase ............................ 31

Gambar 2.6. Patogenesis Peranan Antioksidan Pada Stres Oksidatif

Penyebab Preeklampsia....................................................................33

Gambar 2.7. Struktur Kimia Astaxanthin ............ ……………………………...36

Gambar 2.8. Peran Astaxanthin Sebagai Pengikat Singlet Oxigen ............... …..39

Gambar 2.9. Astaxanthin (Natural Astaxanthin) Sebagai Free Radical

Scavenger ............ …………………………………………………40

Gambar 3.1 Bagan Konsep Penelitian .......... ………………………………….47

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ........... ……………………………………...48

Gambar 4.2 Bagan Alur Penelitian ............ …………………………………….58

Page 15: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Umur Ibu, Umur Kehamilan, Paritas

Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol ............................................. 59

Tabel 5.2. Perbedaan Kadar Glutatione peroxidase antara Kelompok Perlakuan

dan Kelompok Kontrol Sebelum Diberikan Astaxanthin .................. 60

Tabel 5.3. Perbedaan Kadar Glutatione peroxidase antara Kelompok Perlakuan

dan Kelompok Kontrol Sesudah Diberikan Astaxanthin ................... 61

Tabel 5.4. Perbedaan Tekanan Darah antara Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Sebelum Diberikan Astaxanthin ......................... 62

Tabel 5.5. Perbedaan Tekanan Darah antara Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Sesudah Diberikan Astaxanthin .......................... 62

Tabel 5.6. Perbedaan Proteinuria antara Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Sebelum Diberikan Astaxanthin ......................... 63

Tabel 5.7. Perbedaan Proteinuria antara Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Sesudah Diberikan Astaxanthin .......................... 64

Page 16: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

xvi

DAFTAR SINGKATAN

CAT : Catalase

DNA : Deoxy Nucleotide Acid

EDTA : Ethylenediaminetetetraacetic Acid

GSSG : Glutathione Disulfida

G6PD : Glucose-6- Phosphat Dehydrogenase

GPx : Glutathione Peroxidase

H2O : Hidrogen Monoksida

H2O2 : Hidrogen Peroksida

HELLP : Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelete.

IL : Interleukine

IVS : Intervillious Space

LMWA : Low Molecular Weight Antioxidant

ROOH : Hidroperoksida Organik

ROS : Reactive Oxygen Species

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

SOD : Superoxide Dismutase

USG : Ultrasonography

Page 17: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Keterangan Kelayakan Etik (Ethical Clearance) ....................................... 82

2. Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 83

3. Penjelasan Penelitian .................................................................................. 84

4. Informed Consent ....................................................................................... 88

5. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 89

6. Anggaran Biaya Penelitian ......................................................................... 91

7. Hasil Analisis Statistik ............................................................................... 92

Page 18: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Preeklampsia merupakan suatu sindroma spesifik kehamilan berupa

berkurangnya perfusi ke organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel yang

ditandai dengan timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan setelah

20 minggu atau segera setelah persalinan. Preeklampsia menyebabkan kerusakan

organ vital dan menimbulkan sindroma klinis sampai kematian ibu hamil dan

pada janin dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan janin terhambat sampai

kematian janin (Angsar, 2010; Cunningham dkk, 2010).

Penyakit ini mengenai 5-10% ibu hamil dan merupakan salah satu dari tiga

penyebab utama kematian ibu hamil di seluruh dunia, selain perdarahan dan

infeksi. Di Indonesia angka kematian ibu hamil akibat preeklampsia berkisar 3-

10% dari kehamilan, dan 30-40% sebagai penyebab kematian perinatal di

indonesia (Roeshadi, 2004). Preeklampsia juga masih merupakan penyebab

kematian nomor dua tertinggi (24%) setelah perdarahan dan infeksi (Depkes RI,

2001). Di RSUP Sanglah Denpasar, penelitian Jaya-Kusuma dan Surya, tahun

2004 mendapatkan angka kejadian preeklampsia dan eklampsia sebesar 5,83 %

dari seluruh persalinan, dimana preeklampsia ringan didapatkan sebesar 2,46 %,

preeklampsia berat sebesar 2,57 %, dan eklampsia sebesar 0,61 %. Angka

kematian maternal pada preeklampsia dan eklampsia sebesar 0,68 %, sedangkan

angka kematian perinatal pada preeklampsia dan eklampsia sebesar 11,59 %

Page 19: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

2

(Jaya-Kusuma dan Surya, I.G.P, 2004). Penelitian lebih lanjut di RSUP Sanglah

Denpasar selama Januari 2009 sampai dengan Desember 2010 didapatkan angka

hipertensi gestasional sebesar 1,82%, hipertensi kronik 0,19% preeklampsia

ringan 1,36%, preeklampsia berat 4,70%, superimposed preeklampsia 0,43% dan

eklampsia sebesar 0,82% (Sutopo dan Surya,I.G.P, 2011).

Sampai saat ini penyebab awal preeklampsia masih belum diketahui

dengan jelas, sehingga preeklampsia masih dikenal sebagai the disease of

theories. Hipotesis mengenai penyebab preeklampsia yang telah diterima secara

luas oleh para ahli tentang penyebab munculnya sindroma klinis preeklampsia ini

salah satunya adalah teori iskemik plasenta yang disebabkan oleh kegagalan

invasi trophoblast ke dalam arteri spiralis, sehingga menyebabkan suplai darah

uteroplasenta menjadi terganggu. Penurunan perfusi uteroplasenta menyebabkan

terjadinya kelainan iskemia-hipoksia pada plasenta yang berakibat di produksinya

radikal bebas berlebihan dalam sirkulasi maternal. Radikal bebas mempunyai efek

toksik khusus yang akan merusak membran dan seluruh struktur sel pembuluh

darah yang di kenal sebagai disfungsi endothel yang selanjutnya akan berdampak

pada kerusakan target organ vital tubuh dan menimbulkan berbagi sindroma klinis

dari preeklampsia pada tubuh ibu hamil serta mempengaruhi kondisi janin

(Angsar, 2010 ; Biri dkk, 2006 ; Kharb, 2000).

Bersamaan dengan terbentuknya radikal bebas/oksidan, dalam keadaan

normal sistem pertahanan tubuh sebetulnya sudah mampu meredam radikal bebas

atau oksidan yang timbul dengan cara memproduksi antioksidan dalam jumlah

yang memadai. Tetapi apabila keseimbangan tersebut terganggu dimana oksidan

Page 20: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

3

atau radikal bebas diproduksi meningkat dalam jumlah yang melebihi kemampuan

tubuh dan produksi antioksidan menurun maka kemungkinan besar akan terjadi

suatu kerusakan biologis sel yang dikenal sebagai keadaan stres oksidatif. Hal ini

terjadi dalam tubuh akibat produksi Reactive oxygen species (ROS) yang

berlebihan maupun akibat defisiensi antioksidan enzimatik dan non-ensimatik.

ROS yang berlebihan akan merusak lipid seluler, protein maupun DNA dan

menghambat fungsi normal (Kohen dan Nyska, 2002).

Antioksidan secara biologis mempunyai pengertian yang luas yaitu semua

senyawa yang dapat meredam dampak negatif oksidan/radikal bebas, termasuk

enzim dan protein pengikat logam.Salah satu antioksidan enzimatik yang penting

di dalam tubuh dalam fungsinya sebagai pertahanan pertama terhadap radikal

bebas adalah Glutathione peroxidase (GPx) yang merupakan enzimatik

antioksidan dan selono-enzim yang berperan penting dalam mengatasi stres

oksidatif yang berperan dalam patogenesis terjadinya preeklampsia (Angsar, 2010

; Kohen dan Nyska, 2002).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kadar aktivitas

GPx pada ibu hamil dengan preeklampsia menunjukan hasil yang cenderung

menurun. Pengukuran level aktivitas GPx sebagai salah satu pertanda stres

oksidatif dilakukan dengan cara pengambilan darah dari darah vena umbilicalis

plasenta pada ibu hamil dengan preeklampsia, hasilnya didapatkan penurunan

kadar dan aktivitas dari GPx yang cukup signifikan pada ibu hamil dengan

preeklampsia di bandingkan dengan ibu hamil normal (Mystri, 2008).

Page 21: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

4

Di RSUP Sanglah Denpasar, penelitian dengan membandingkan

perbedaan kadar GPx pada ibu hamil dengan preeklampsia dan ibu hamil normal,

hasilnya menunjukan kadar GPx pada ibu hamil dengan preeklampsia lebih

rendah bermakna dibandingkan ibu hamil normal (Wiradnyana dan Surya, I.G.P,

2007). Rendahnya kadar GPx ini dapat dijadikan sebagai suatu marker (penanda)

terjadinya stres oksidatif yang menyebabkan meningkatkan kejadian kasus

preeklampsia pada ibu hamil. Dalam penelitian ini selain sebagai marker stres

oksidatif, GPx juga dipakai sebagai salah satu indikator keberhasilan penanganan

kasus preeklampsia dengan pemberian terapi anti oksidan astaxanthin.

Astaxanthin adalah salah satu jenis antioksidan non enzimatik yang

berperan sangat kuat sebagai pengikat Singlet Oxygen (oksigen aktif yang

terkontaminasi radikal bebas) yang selanjutnya di dibebaskan kembali menjadi

oksigen normal yang dapat mencegah kerusakan molekul sel dan jaringan dari

induksi radikal bebas bila dibandingkan dengan antioksidan lain seperti vitamin E,

C,A dan Beta karoten. Sehingga astaxanthin sangat bermanfaat terhadap organ

tubuh secara keseluruhan dari gangguan dan kerusakan yang disebabkan oleh

radikal bebas dan stres oksidatif (Comhaire, 2005).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shimidzu dkk, tahun 2007 yang

membandingkan kerja astaxanthin dengan vitamin E, dimana hasilnya

menunjukan bahwa astaxanthine 550 kali lipat lebih kuat dari pada vitamin E

dalam fungsinya sebagai antioksidan yang aktivitasnya sebagai pengikat singlet

oxygen dan mereduksi radikal bebas di dalam sel dan jaringan (Capelli dan

Cysewski, 2007). Penelitian lainnya oleh Krinsky dan Naguib tahun 2007,

Page 22: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

5

melaporkan bahwa aktivitas antioksidan dari astaxanthin rata-rata 10 kali lebih

kuat dibandingkan dengan karotenoid lainnya seperti zeaxanthin, lutein dan β

karoten serta 550-1000 kali lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E dalam

mekanisme kerja melawan lipid peroksiadase (Sasaki dkk, 2011).

Penelitian mengenai penggunaan astxanthin pada kehamilan dan secara

khusus pada pasien preeklampsia belum pernah dilakukan sebelumnya. oleh

karena itu pada penelitian ini menarik untuk diteliti bagaimana manfaat dan

kegunaan astaxanthin sebagai terapi pada pasien preeklampsia yang nanti

hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kadar GPx dan memperbaiki kondisi

klinis dari ibu hamil dengan preklampsia.

I.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut : Apakah pemberian antioksidan astaxanthin dapat

meningkatkan kadar GPx dan dapat memperbaiki kondisi klinis

Preeklampsia ringan ?

I.3. Tujuan Penelitian

I.3.1 Tujuan umum :

Mengetahui peningkatan kadar GPx dan perbaikan kondisi klinis

preeklampsia ringan setelah pemberian antioksidan astaxanthin

1.3.2. Tujuan khusus :

1. Untuk mengetahui rerata kadar GPx sebelum diberikan astaxanthin

Page 23: PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).

6

pada pasien dengan preeklampsia ringan.

2. Untuk mengetahui rerata kadar GPx setelah diberikan astaxanthin

pada pasien dengan preeklampsia ringan.

3. Untuk mengetahui peningkatan kadar GPx sesudah diberikan

astaxanthin pada pasien dengan preeklampsia ringan .

4. Untuk mengetahui apakah pemberian astaxanthin dapat memperbaiki

kondisi klinis pasien dengan preeklampsia ringan.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat akademik

1. Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai peranan GPx

pada preeklampsia ringan dan manfaat pemberian antioksidan astaxanthin

dalam memperbaiki kondisi klinis preeklampsia ringan

2. Dapat dijadikan sebagai data dan dasar penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui apakah pemberian astaxanthin dapat meningkatkan kadar GPx

dan memperbaiki kondisi klinis preeklampsia ringan.

1.4.2. Manfaat praktis

1. Diharapkan nilai dari peningkatan kadar GPx dapat digunakan oleh klinisi

2. sebagai indikator keberhasilan terapi astaxanthin dalam memperbaiki

kondisi klinis preeklampsia ringan

3. Diharapkan astaxanthin dapat dipakai sebagai dasar untuk pencegahan

pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan dan dipakai sebagai salah satu

terapi dalam prosedur tetap (protap) penanganan preeklampsia ringan.