PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi...
-
Upload
truongcong -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN … design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi...
i
TESIS
PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN
KADAR GLUTATHIONE PEROXIDASE DAN
MEMPERBAIKI KONDISI KLINIS
PREEKLAMPSIA RINGAN
YEREMIAS RONALDY SUNUR
1114038204
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN
KADAR GLUTATHIONE PEROXIDASE DAN
MEMPERBAIKI KONDISI KLINIS
PREEKLAMPSIA RINGAN
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik
Program Pascasarjana Universitas Udayana
YEREMIAS RONALDY SUNUR
1114038204
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 26 AGUSTUS 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. dr. I. Gede Putu Surya, SpOG(K) dr. I. Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG(K). MARS
NIP. 19431015 197008 1001 NIP. 19680609 199803 1003
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc,Sp.GK
NIP. 19580521 198503 1 002
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Udayana
Prof.Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, SpS(K)
NIP. 19590215 198510 2 001
iv
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji
pada Program Pascasarjana Universitas Udayana
pada Tanggal 26 Agustus 2016
Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No : 4252 / UN14.4 / HK / 2016
Tanggal 22 Agustus 2016
Panitia Penguji Tesis adalah:
Ketua : Prof. Dr.dr. I. Gede Putu Surya, SpOG (K)
Anggota :
1. dr. I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG(K), MARS
2. Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, Sp.And, FAACS
3. Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH. Ph.D
4. Dr. dr. Ida Sri Iswari, Sp. MK. M.Kes
v
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK
Alamat: Jalan Panglima Sudirman Denpasar Bali
Telepon/Fax (0361) 223797 / (0361) 246656
Laman : www.pps.unud.ac.id
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : dr. Yeremias Ronaldy Sunur
NIM : 1114038204
Program Studi : Magister Ilmu Biomedik
Judul : Pemberian Astaxanthin Meningkatkan Kadar Glutathione
Peroxidase dan Memperbaiki Kondisi Klinis Preeklampsia
Ringan
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010
dan Peraturan Perundang - undang yang berlaku.
Denpasar, 26 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
(dr. Yeremias Ronaldy Sunur )
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya tesis ini dapat diselesaikan untuk melengkapi persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan Ilmu Biomedik Program Pascasarjana
Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih
yang mendalam kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika,
Sp.PD-KEMD, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi
mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr Putu Astawa,
Sp.OT (K), M.Kes, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
mengikuti pendidikan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan
Ginekologi. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar,
Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, SpOG(K), Ketua Bagian/SMF Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar, dr.
Tjokorda Gde Agung Suwardewa, Sp.OG (K), dan seluruh Dosen/Staf Bagian
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP
Sanglah Denpasar, atas segala dorongan dan bimbingan selama penulis mengikuti
pendidikan spesialis dan menyelesaikan tesis ini. Direktur Pasca Sarjana, Prof. Dr.
dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K), atas kesempatan yang diberikan kepada kami
untuk mengikuti pendidikan Ilmu Biomedik. Ketua Program Studi Ilmu
Biomedik, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK, atas segala
dorongan dan bimbingan selama kami mengikuti pendidikan Ilmu Biomedik.
Direktur Utama Rumah Sakit Sanglah Denpasar, dr.Anak Ayu Saraswati, M.Kes,
atas segala fasilitas yang diberikan selama kami mengikuti Program Pendidikan
Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah Denpasar.
Penulis secara tulus menyampaikan terimakasih kepada para pembimbing
Prof. Dr. dr. I Gede Putu Surya, Sp.OG (K) dan dr. I. Nyoman Hariyasa Sanjaya,
Sp.OG (K), MARS atas segala bimbingannya mulai dari persiapan, pelaksanaan
penelitian sampai penyelesaian tesis ini. Serta kepada Drs. Ketut Tunas, Msi
vii
selaku pembimbing statistik. Para penguji, Prof. Dr. dr Wimpie I Pangkahila,
SpAnd. FAACS, Prof. Dr. dr. N Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D dan Dr. dr. Ida Sri
Iswari MK, MKes, atas segala kesempatannya menguji dan membimbing mulai
dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai penyelesaian tesis ini. Seluruh
Rekan-rekan sejawat dokter PPDS I Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, atas segala bantuan dan kerjasamanya sehingga pelaksanaan
penelitian berjalan lancar dan tesis ini dapat diselesaikan. Para bidan dan medis di
lingkungan Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/ RS Sanglah Denpasar atas segala dukungan dan bantuannya
selama pelaksanaan penelitian sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Terima kasih yang tulus dan mendalam kepada kedua orang tua penulis
yaitu Papa Yan Sunur dan Mama Flora Kwertayasa yang selalu memberi doa yang
tulus dan dukungan baik moril maupun materiil selama masa proses pendidikan
sampai penulis menyelesaikan pendidikan ini. Kepada kedua mertua, Papa Drs. Y
Setyanto Sanyoto (alm) dan Mama Dra. Indirawati yang selalu mendukung dalam
penyelesaian pendidikan ini. Istri tercinta dr. Arundina Sanyoto, SpPD, Mbiomed,
Anakku tersayang Alexander Ronaldo Sunur, yang selalu ada dalam suka dan
duka, mendukung penulis untuk menyelesaikan tesis dan pendidikan spesialis ini.
Kedua Saudara penulis, Kakak Fransiskus Herdiyanto Sunur dan Adik Robertus
Ryanto Sunur, ST. MM dan Adik Ipar Sonia Ardelia Sanyoto, SSn, yang terus
memberikan dukungan dan memotivasi penulis agar dapat menyelesaikan
pendidikan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah kepada semua pihak
yang dengan ikhlas membantu terselesainya tesis ini.
Penulis
viii
ABSTRAK
PEMBERIAN ASTAXANTHIN MENINGKATKAN KADAR
GLUTATHIONE PEROXIDASE DAN MEMPERBAIKI
KONDISI KLINIS PREEKLAMPSIA RINGAN
Latar Belakang : Preeklampsia termasuk dalam tiga penyebab utama kematian
ibu hamil di Indonesia maupun seluruh dunia, selain perdarahan dan infeksi.
Radikal bebas berperan menyebabkan disfungsi endotel pembuluh darah dan
kerusakan target organ vital. Antioksidan merupakan senyawa yang berperan
untuk meredam radikal bebas. Gluthathione Peroxidase (GPx) adalah antioksidan
enzimatik dan selono-enzim yang berfungsi penting dalam mencegah dan
mengatasi stres oksidatif dan berperan dalam patogenesis terjadinya preeklampsia.
Astaxanthin adalah antioksidan non enzimatik yang berperan sangat kuat dalam
mereduksi radikal bebas dan meningkatkan kadar GPx.
Tujuan : Mengetahui peningkatan kadar GPx dan perbaikan kondisi klinis
preeklampsia ringan setelah pemberian antioksidan astaxanthin.
Metode : Studi eksperimental dengan rancangan pretest and posttest control
group design pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan. Terbagi menjadi
kelompok perlakuan (diberikan astaxanthin) dan kontrol (diberikan plasebo).
Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif pada ibu hamil preeklampsia
ringan di Poli dan IRD Kebidanan dan Kandungan RSUP Sanglah Denpasar yang
memenuhi kriteria inkusi. Kedua kelompok ini diperiksa kadar GPx, tekanan
darah dan proteinuria sebelum dan sesudah diberikan astaxanthin dan plasebo
kemudian dibandingkan dan dianalisis dengan uji t-independent dan Chi-Square.
Hasil : Sebanyak 26 sampel ibu hamil dengan preeklampsia ringan masuk dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu 13 sampel kelompok perlakuan
dan 13 sampel kelompok kontrol. Tidak didapatkan perbedaan distribusi
karakteristik umur ibu, umur kehamilan dan paritas antara kedua kelompok
dengan nilai p>0,05. Pada kelompok perlakuan sebelum terapi astaxanthin
didapatkan kadar GPx 26,53(16,63) U/g Hb, tekanan darah sistolik 143,85(5,06)
mmHg dan diastolik 90,77(2,77) mmHg dan 13 sampel proteinuria positif.
Sesudah terapi astaxanthin, kadar Gpx 150,36(11,59) U/g Hb, tekanan darah
sistolik 130,77(7,60) mmHg, diastolik 83,85(5,06) mmHg, dan 8 sampel
proteinuria negatif. Pada kelompok kontrol sebelum terapi plasebo, kadar GPx
26,98(19,51) U/g Hb, tekanan darah sistolik 141,54(3,76) mmHg, diastolik
90(4,08) mmHg,dan proteinuria positif 13 sampel. Sesudah terapi plasebo, kadar
Gpx 38,23(32,39) U/g Hb, tekanan darah sistolik 136,92(6,3) mmHg, diastolik
88,46(3,76) mmHg, dan hanya 2 sampel proteinuria negatif. Terdapat perbedaan
bermakna pada kelompok perlakuan sesudah diberikan astaxanthin dibandingkan
dengan kelompok kontrol yang diberikan plasebo,dengan nilai p <0,05
Kesimpulan : Astaxanthin dapat meningkatkan kadar GPx dan memperbaiki
kondis klinis dari ibu hamil dengan preeklampsia ringan.
Kata Kunci : Glutathione Peroxidase, Astaxanthin, Perbaikan kondisi klinis,
Preeklampsia.
ix
ABSTRACT
ASTAXANTHIN INCREASED GLUTATHIONE PEROXIDASE
LEVEL AND IMPROVED CLINICAL SYMPTOMS IN MILD
PREECLAMPSIA
Background : Preeclampsia is the third biggest cause of maternal death in
Indonesia and in the world after hemorrhage and infection. Free radicals played an
important role as the cause of endothelial dysfunction which can aggravate
clinical symptom of preeclampsia. Antioxidant is a substance to reduce the
pernicious effects of free radicals. Glutathione Peroxidase (GPx) is an enzymatic
anti oxidant and seleno enzym and had an important role on reducing stress
oxidative that caused preeclampsia. Astaxanthin is an antioxidant non enzymatic
which strongly reduced the pernicious effect of free radicals and increased GPx
levels.
Aim : to evaluate the levels of GPx and the improvement of clinical symptom in
mild preeclampsia after having astaxanthin as an antioxidant
Methods : an experimental study with pre and post control group was conducted
involving all pregnant women with mild preeclampsia divided into treated and
control group. Sampling collecting was concecutive in the obstetric policlinic and
emergency department at Sanglah General Hospital according to the inclusion
criteria. GPx level, blood pressure and proteinuria were measured before and after
1 months of treatment with Astaxanthin and placebo. Statistical analysis used t
independent and Chi Square.
Results : 26 pregnant women with mild preeclampsia were included in this study
divided into 13 samples in control group and 13 samples in treatment groups.
There was no characteristical difference such as age, weeks of pregnancy and
parity between two groups with p > 0.05. In treated group before treatment level
of GPx was 26.53 (16.63) U/g Hb systolic blood pressure was 143.85 (5.06)
mmHg, diastolic blood pressure was 90.77 (2.77) mmHg and 13 samples with
positive proteinuria. After treatment level of GPx was 150.36 (11.59) U/g Hb,
systolic blood pressure was 130.77 (7.60) mmHg, diastolic blood pressure was
83.85 (5.06) mmHg and 8 samples with negative proteinuria. In the control group
before treatment GPx level was 26.98 (19.51) U/g Hb, systolic blood pressure was
141.54 (3.76) mmHg and diastolic blood pressure was 90 (4.08) mmHg and 13
samples with positive proteinuria. After treatment GPx level was 38.23(32.39)
U/g Hb, systolic blood pressure was 136.92 (6.3) mmHg, diastolic blood pressure
was 88.46 (3.76) mmHg and 2 samples with negative proteinuria. A significant
difference were found before and after treatment in the astaxanthin group compare
to control group with p <0.05
Conclusions : Astaxanthin increased GPx level and improved clinical symptoms
in pregnant women with mild preeclampsia
Keywords : Glutathione Peroxidase, Astaxanthin, Clinical improvement,
Preeclampsia
x
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM .................................................................................................. i
PRASYARAT GELAR ........................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT......................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
1.3.1 Tujuan umum .................................................................................... 5
1.3.2 Tujuan khusus ................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Akademik............................................................................ 6
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7
2.1 Preeklampsia ............................................................................................... 7
2.1.1 Faktor risiko preeklampsia ................................................................ 8
2.1.2 Teori penyebab terjadinya preeklampsia.................................... .... 10
2.2 Radikal bebas dan stres oksidatif pada preeklampsia ............................... 15
2.2.1 Radikal bebas dan Reactive oxygen species (ROS) ........................ 15
xi
2.2.2 Stres oksidatif.................................................................................. 18
2.2.3 Peran stres oksidatif pada plasenta preeklampsia..................... ...... 20
2.3 Antioksidan pada preeklampsia................................................. ............... 25
2.3.1 Antioksidan sebagai mekanisme pertahan tubuh....................... ..... 25
2.3.2 Klasifikasi antioksidan............................................................... ..... 26
2.3.3 Mekanisme kerja antioksidan...................... ................................... 27
2.4 Glutathione peroxidase pada preeklampsia............................................... 28
2.4.1 Glutatione peroxidase ..................................................................... 28
2.4.2 Jenis-jenis Glutathione peroxidase ................................................. 28
2.4.3 Peran Glutathione peroxidase pada preeklampsia .......................... 31
2.5 Astaxanthin pada terapi preeklampsia........................................ .............. 36
2.5.1 Gambaran umum astaxanthin ......................................................... 36
2.5.2 Struktur kimia astaxanthin .............................................................. 36
2.5.3 Mekanisme kerja astaxanthin .......................................................... 38
2.5.4 Manfaat klinis astaxanthin .............................................................. 40
2.5.5 Manfaat astaxanthin dalam preklampsia ......................................... 42
2.5.6 Dosis dan bioavalibilitas ................................................................. 43
2.5.7 Efek samping dan toksisitas ............................................................ 45
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................ 46
3.1 Kerangka berpikir ..................................................................................... 46
3.2 Konsep Penelitian .................. ...................................................................47
3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 47
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 48
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 48
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 49
4.3 Populasi dan Sampel penelitian ................................................................ 49
4.3.1 Populasi ........................................................................................... 49
4.3.2 Sampel............................................................................................. 50
4.3.2.1 Kriteria inklusi ............................................................................. 50
xii
4.3.2.2 Kriteria eksklusi ........................................................................... 50
4.3.2.3 Drop out ....................................................................................... 50
4.3.3 Teknik pemilihan sample ................................................................ 50
4.3.4 Perhitungan besar sampel ............................................................... 51
4.4 Variabel Penelitian .................................................................................... 52
4.5 Definisi Operasional Variabel ................................................................... 53
4.6 Alat Pengumpulan Data dan Bahan .......................................................... 54
4.6.1 Alat pengumpulan data ................................................................... 54
4.6.2 Bahan yang diperlukan ................................................................... 55
4.7 Prosedur Penelitian ................................................................................... 55
4.8 Bagan Alur penelitian ............................................................................... 57
4.9 Teknik Analisis Data ................................................................................. 58
BAB V HASIL PENELITIAN............................................................................ 59
5.1 Distribusi Karakteristik Umur Ibu, Umur Kehamilan, dan Paritas
Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol .................................................... 59
5.2 Kadar Glutatione peroxidase .................................................................... 60
5.2.1 Perbedaan kadar Glutatione peroxidase antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol sebelum diberikan astaxanthin.................... 60
5.2.2 Perbedaan kadar Glutatione peroxidase antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol sesudah diberikan astaxanthin .................... 61
5.3 Tekanan Darah .......................................................................................... 61
5.3.1 Perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol sebelum diberikan astaxanthin .......................... 61
5.3.2 Perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol sesudah diberikan astaxanthin ........................... 62
5.4 Proteinuria ................................................................................................. 63
5.4.1 Perbedaan proteinuria antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol sebelum diberikan astaxanthin .......................... 63
5.4.2 Perbedaan proteinuria antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol sesudah diberikan astaxanthin ........................... 64
xiii
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 65
6.1 Karateristik Subyek ................................................................................... 65
6.1.1 Distribusi umur ............................................................................... 66
6.1.2 Distribusi umur kehamilan .............................................................. 67
6.1.3 Distribusi jumlah paritas ................................................................. 68
6.2 Perbedaan Kadar Glutatione peroxidase antara Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol .................................................................................. 69
6.3 Perbedaan Kadar Tekanan Darah antara Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol ................................................................................... 72
6.4 Perbedaan Proteinuria antara Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol .................................................................................... 74
BAB VII Simpulan dan Saran ............................................................................. 76
7.1 Simpulan ................................................................................................... 76
7.2 Saran ........................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 77
LAMPIRAN... ........................................................................................................ 82
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Mekanisme Kegagalan Invasi Trophoblast Dan Plasentasi
Patologis Pada Preeklampsia.......................................................... 14
Gambar 2.2. Kegagalan Plasentasi Dan Stres Oksidatif
Penyebab Preeklampsia .................................................................. 21
Gambar 2.3. Peranan Stres Oksidatif Pada Preeklampsia ................................... 23
Gambar 2.4. Pengaruh Keseimbangan Oksidan Dan Reduktan .......................... 26
Gambar 2.5. Struktur Molekul Kristal Glutatione peroxidase ............................ 31
Gambar 2.6. Patogenesis Peranan Antioksidan Pada Stres Oksidatif
Penyebab Preeklampsia....................................................................33
Gambar 2.7. Struktur Kimia Astaxanthin ............ ……………………………...36
Gambar 2.8. Peran Astaxanthin Sebagai Pengikat Singlet Oxigen ............... …..39
Gambar 2.9. Astaxanthin (Natural Astaxanthin) Sebagai Free Radical
Scavenger ............ …………………………………………………40
Gambar 3.1 Bagan Konsep Penelitian .......... ………………………………….47
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ........... ……………………………………...48
Gambar 4.2 Bagan Alur Penelitian ............ …………………………………….58
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Umur Ibu, Umur Kehamilan, Paritas
Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol ............................................. 59
Tabel 5.2. Perbedaan Kadar Glutatione peroxidase antara Kelompok Perlakuan
dan Kelompok Kontrol Sebelum Diberikan Astaxanthin .................. 60
Tabel 5.3. Perbedaan Kadar Glutatione peroxidase antara Kelompok Perlakuan
dan Kelompok Kontrol Sesudah Diberikan Astaxanthin ................... 61
Tabel 5.4. Perbedaan Tekanan Darah antara Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol Sebelum Diberikan Astaxanthin ......................... 62
Tabel 5.5. Perbedaan Tekanan Darah antara Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol Sesudah Diberikan Astaxanthin .......................... 62
Tabel 5.6. Perbedaan Proteinuria antara Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol Sebelum Diberikan Astaxanthin ......................... 63
Tabel 5.7. Perbedaan Proteinuria antara Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol Sesudah Diberikan Astaxanthin .......................... 64
xvi
DAFTAR SINGKATAN
CAT : Catalase
DNA : Deoxy Nucleotide Acid
EDTA : Ethylenediaminetetetraacetic Acid
GSSG : Glutathione Disulfida
G6PD : Glucose-6- Phosphat Dehydrogenase
GPx : Glutathione Peroxidase
H2O : Hidrogen Monoksida
H2O2 : Hidrogen Peroksida
HELLP : Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelete.
IL : Interleukine
IVS : Intervillious Space
LMWA : Low Molecular Weight Antioxidant
ROOH : Hidroperoksida Organik
ROS : Reactive Oxygen Species
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SOD : Superoxide Dismutase
USG : Ultrasonography
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Keterangan Kelayakan Etik (Ethical Clearance) ....................................... 82
2. Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 83
3. Penjelasan Penelitian .................................................................................. 84
4. Informed Consent ....................................................................................... 88
5. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 89
6. Anggaran Biaya Penelitian ......................................................................... 91
7. Hasil Analisis Statistik ............................................................................... 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Preeklampsia merupakan suatu sindroma spesifik kehamilan berupa
berkurangnya perfusi ke organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel yang
ditandai dengan timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan setelah
20 minggu atau segera setelah persalinan. Preeklampsia menyebabkan kerusakan
organ vital dan menimbulkan sindroma klinis sampai kematian ibu hamil dan
pada janin dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan janin terhambat sampai
kematian janin (Angsar, 2010; Cunningham dkk, 2010).
Penyakit ini mengenai 5-10% ibu hamil dan merupakan salah satu dari tiga
penyebab utama kematian ibu hamil di seluruh dunia, selain perdarahan dan
infeksi. Di Indonesia angka kematian ibu hamil akibat preeklampsia berkisar 3-
10% dari kehamilan, dan 30-40% sebagai penyebab kematian perinatal di
indonesia (Roeshadi, 2004). Preeklampsia juga masih merupakan penyebab
kematian nomor dua tertinggi (24%) setelah perdarahan dan infeksi (Depkes RI,
2001). Di RSUP Sanglah Denpasar, penelitian Jaya-Kusuma dan Surya, tahun
2004 mendapatkan angka kejadian preeklampsia dan eklampsia sebesar 5,83 %
dari seluruh persalinan, dimana preeklampsia ringan didapatkan sebesar 2,46 %,
preeklampsia berat sebesar 2,57 %, dan eklampsia sebesar 0,61 %. Angka
kematian maternal pada preeklampsia dan eklampsia sebesar 0,68 %, sedangkan
angka kematian perinatal pada preeklampsia dan eklampsia sebesar 11,59 %
2
(Jaya-Kusuma dan Surya, I.G.P, 2004). Penelitian lebih lanjut di RSUP Sanglah
Denpasar selama Januari 2009 sampai dengan Desember 2010 didapatkan angka
hipertensi gestasional sebesar 1,82%, hipertensi kronik 0,19% preeklampsia
ringan 1,36%, preeklampsia berat 4,70%, superimposed preeklampsia 0,43% dan
eklampsia sebesar 0,82% (Sutopo dan Surya,I.G.P, 2011).
Sampai saat ini penyebab awal preeklampsia masih belum diketahui
dengan jelas, sehingga preeklampsia masih dikenal sebagai the disease of
theories. Hipotesis mengenai penyebab preeklampsia yang telah diterima secara
luas oleh para ahli tentang penyebab munculnya sindroma klinis preeklampsia ini
salah satunya adalah teori iskemik plasenta yang disebabkan oleh kegagalan
invasi trophoblast ke dalam arteri spiralis, sehingga menyebabkan suplai darah
uteroplasenta menjadi terganggu. Penurunan perfusi uteroplasenta menyebabkan
terjadinya kelainan iskemia-hipoksia pada plasenta yang berakibat di produksinya
radikal bebas berlebihan dalam sirkulasi maternal. Radikal bebas mempunyai efek
toksik khusus yang akan merusak membran dan seluruh struktur sel pembuluh
darah yang di kenal sebagai disfungsi endothel yang selanjutnya akan berdampak
pada kerusakan target organ vital tubuh dan menimbulkan berbagi sindroma klinis
dari preeklampsia pada tubuh ibu hamil serta mempengaruhi kondisi janin
(Angsar, 2010 ; Biri dkk, 2006 ; Kharb, 2000).
Bersamaan dengan terbentuknya radikal bebas/oksidan, dalam keadaan
normal sistem pertahanan tubuh sebetulnya sudah mampu meredam radikal bebas
atau oksidan yang timbul dengan cara memproduksi antioksidan dalam jumlah
yang memadai. Tetapi apabila keseimbangan tersebut terganggu dimana oksidan
3
atau radikal bebas diproduksi meningkat dalam jumlah yang melebihi kemampuan
tubuh dan produksi antioksidan menurun maka kemungkinan besar akan terjadi
suatu kerusakan biologis sel yang dikenal sebagai keadaan stres oksidatif. Hal ini
terjadi dalam tubuh akibat produksi Reactive oxygen species (ROS) yang
berlebihan maupun akibat defisiensi antioksidan enzimatik dan non-ensimatik.
ROS yang berlebihan akan merusak lipid seluler, protein maupun DNA dan
menghambat fungsi normal (Kohen dan Nyska, 2002).
Antioksidan secara biologis mempunyai pengertian yang luas yaitu semua
senyawa yang dapat meredam dampak negatif oksidan/radikal bebas, termasuk
enzim dan protein pengikat logam.Salah satu antioksidan enzimatik yang penting
di dalam tubuh dalam fungsinya sebagai pertahanan pertama terhadap radikal
bebas adalah Glutathione peroxidase (GPx) yang merupakan enzimatik
antioksidan dan selono-enzim yang berperan penting dalam mengatasi stres
oksidatif yang berperan dalam patogenesis terjadinya preeklampsia (Angsar, 2010
; Kohen dan Nyska, 2002).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kadar aktivitas
GPx pada ibu hamil dengan preeklampsia menunjukan hasil yang cenderung
menurun. Pengukuran level aktivitas GPx sebagai salah satu pertanda stres
oksidatif dilakukan dengan cara pengambilan darah dari darah vena umbilicalis
plasenta pada ibu hamil dengan preeklampsia, hasilnya didapatkan penurunan
kadar dan aktivitas dari GPx yang cukup signifikan pada ibu hamil dengan
preeklampsia di bandingkan dengan ibu hamil normal (Mystri, 2008).
4
Di RSUP Sanglah Denpasar, penelitian dengan membandingkan
perbedaan kadar GPx pada ibu hamil dengan preeklampsia dan ibu hamil normal,
hasilnya menunjukan kadar GPx pada ibu hamil dengan preeklampsia lebih
rendah bermakna dibandingkan ibu hamil normal (Wiradnyana dan Surya, I.G.P,
2007). Rendahnya kadar GPx ini dapat dijadikan sebagai suatu marker (penanda)
terjadinya stres oksidatif yang menyebabkan meningkatkan kejadian kasus
preeklampsia pada ibu hamil. Dalam penelitian ini selain sebagai marker stres
oksidatif, GPx juga dipakai sebagai salah satu indikator keberhasilan penanganan
kasus preeklampsia dengan pemberian terapi anti oksidan astaxanthin.
Astaxanthin adalah salah satu jenis antioksidan non enzimatik yang
berperan sangat kuat sebagai pengikat Singlet Oxygen (oksigen aktif yang
terkontaminasi radikal bebas) yang selanjutnya di dibebaskan kembali menjadi
oksigen normal yang dapat mencegah kerusakan molekul sel dan jaringan dari
induksi radikal bebas bila dibandingkan dengan antioksidan lain seperti vitamin E,
C,A dan Beta karoten. Sehingga astaxanthin sangat bermanfaat terhadap organ
tubuh secara keseluruhan dari gangguan dan kerusakan yang disebabkan oleh
radikal bebas dan stres oksidatif (Comhaire, 2005).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shimidzu dkk, tahun 2007 yang
membandingkan kerja astaxanthin dengan vitamin E, dimana hasilnya
menunjukan bahwa astaxanthine 550 kali lipat lebih kuat dari pada vitamin E
dalam fungsinya sebagai antioksidan yang aktivitasnya sebagai pengikat singlet
oxygen dan mereduksi radikal bebas di dalam sel dan jaringan (Capelli dan
Cysewski, 2007). Penelitian lainnya oleh Krinsky dan Naguib tahun 2007,
5
melaporkan bahwa aktivitas antioksidan dari astaxanthin rata-rata 10 kali lebih
kuat dibandingkan dengan karotenoid lainnya seperti zeaxanthin, lutein dan β
karoten serta 550-1000 kali lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E dalam
mekanisme kerja melawan lipid peroksiadase (Sasaki dkk, 2011).
Penelitian mengenai penggunaan astxanthin pada kehamilan dan secara
khusus pada pasien preeklampsia belum pernah dilakukan sebelumnya. oleh
karena itu pada penelitian ini menarik untuk diteliti bagaimana manfaat dan
kegunaan astaxanthin sebagai terapi pada pasien preeklampsia yang nanti
hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kadar GPx dan memperbaiki kondisi
klinis dari ibu hamil dengan preklampsia.
I.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut : Apakah pemberian antioksidan astaxanthin dapat
meningkatkan kadar GPx dan dapat memperbaiki kondisi klinis
Preeklampsia ringan ?
I.3. Tujuan Penelitian
I.3.1 Tujuan umum :
Mengetahui peningkatan kadar GPx dan perbaikan kondisi klinis
preeklampsia ringan setelah pemberian antioksidan astaxanthin
1.3.2. Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui rerata kadar GPx sebelum diberikan astaxanthin
6
pada pasien dengan preeklampsia ringan.
2. Untuk mengetahui rerata kadar GPx setelah diberikan astaxanthin
pada pasien dengan preeklampsia ringan.
3. Untuk mengetahui peningkatan kadar GPx sesudah diberikan
astaxanthin pada pasien dengan preeklampsia ringan .
4. Untuk mengetahui apakah pemberian astaxanthin dapat memperbaiki
kondisi klinis pasien dengan preeklampsia ringan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat akademik
1. Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai peranan GPx
pada preeklampsia ringan dan manfaat pemberian antioksidan astaxanthin
dalam memperbaiki kondisi klinis preeklampsia ringan
2. Dapat dijadikan sebagai data dan dasar penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui apakah pemberian astaxanthin dapat meningkatkan kadar GPx
dan memperbaiki kondisi klinis preeklampsia ringan.
1.4.2. Manfaat praktis
1. Diharapkan nilai dari peningkatan kadar GPx dapat digunakan oleh klinisi
2. sebagai indikator keberhasilan terapi astaxanthin dalam memperbaiki
kondisi klinis preeklampsia ringan
3. Diharapkan astaxanthin dapat dipakai sebagai dasar untuk pencegahan
pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan dan dipakai sebagai salah satu
terapi dalam prosedur tetap (protap) penanganan preeklampsia ringan.