Osiloskop.docx

16
Osiloskop Lengkap BAB I PENDAHULUAN 1.1.PENGERTIAN OSILOSKOP Menurut Dudi Indrajit (2007:193);”Osiloskop adalah alat yang di gunakan untuk mengetahui polaritas arus dan tegangan searah yang selalu tetap dan arus bolak-balik yang selalu berubah- ubah.melalui alat ini juga di amati nilai frekuensi dan bentuk gelombang yang di hasilkan”. Menurut Kamajaya (2007:185):”Osiloskop di gunakan untuk melihat bentuk arus atau tegangan sinusoida yang dihasilkan oleh sumber tegangan bolak-balik.monitor dari sebuah osiloskop terbagi menjadi baris-baris dan kolom-kolom sehingga membentuk sebuah kotak.sumbu vertikal osiloskop menunjukkan tegangan atau arus yang dihasilkan sumber bolak-balik dan sumbu horizontalnya menunjukkan waktu”. Menurut Bambang Ruwanto (2002:78):”Pada dasarnya,osiloskop merupakan peralatan untuk mendisplay tegangan listrik.tegangan listrik (AC) akan muncul di layar osiloskop sebagai gelombang sinusoidal.pada osiloskop terdapat skala vertikal yang menyatakan besar amplitudo gelombang atau besar tegangan listrik dan skala horizonhtal yang menyatakan skala waktu”. Jadi,Osiloskop adalah peralatan elektronika yang di gunakan untuk memperlihatkan bentuk tegangan listrik. Misalnya, Kita tidak pernah bisa melihat signal yang dipancarkan oleh handphone yang kita gunakan. Dengan bantuan Osiloskop, signal tersebut dapat di perlihatkan di layar osiloskop,sehingga dapat dilihat bentuk gelombangnya, panjang gelombang atau frekuensi gelombang, maupun cacat gelombang.

Transcript of Osiloskop.docx

Osiloskop Lengkap

BAB IPENDAHULUAN1.1.PENGERTIAN OSILOSKOPMenurut Dudi Indrajit (2007:193);Osiloskop adalah alat yang di gunakan untuk mengetahui polaritas arus dan tegangan searah yang selalu tetap dan arus bolak-balik yang selalu berubah-ubah.melalui alat ini juga di amati nilai frekuensi dan bentuk gelombang yang di hasilkan.Menurut Kamajaya (2007:185):Osiloskop di gunakan untuk melihat bentuk arus atau tegangan sinusoida yang dihasilkan oleh sumber tegangan bolak-balik.monitor dari sebuah osiloskop terbagi menjadi baris-baris dan kolom-kolom sehingga membentuk sebuah kotak.sumbu vertikal osiloskop menunjukkan tegangan atau arus yang dihasilkan sumber bolak-balik dan sumbu horizontalnya menunjukkan waktu.Menurut Bambang Ruwanto (2002:78):Pada dasarnya,osiloskop merupakan peralatan untuk mendisplay tegangan listrik.tegangan listrik (AC) akan muncul di layar osiloskop sebagai gelombang sinusoidal.pada osiloskop terdapat skala vertikal yang menyatakan besar amplitudo gelombang atau besar tegangan listrik dan skala horizonhtalyang menyatakan skala waktu.Jadi,Osiloskop adalahperalatan elektronika yang di gunakan untuk memperlihatkan bentuk tegangan listrik. Misalnya, Kita tidak pernah bisa melihat signal yang dipancarkan oleh handphone yang kita gunakan. Dengan bantuan Osiloskop, signal tersebut dapat di perlihatkan di layar osiloskop,sehingga dapat dilihat bentuk gelombangnya, panjang gelombang atau frekuensi gelombang, maupun cacat gelombang.

1.2 Jenis-jenis OsiloskopBerdasarkan cara kerjanya, osiloskop dikelompokkan menjadi duabagian, yaitu:1.2.1 Osiloskop AnalogCara kerjanya menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas elektron dalam tabung gambar ke atas atau ke bawah sesuai dengan bentuk gelombang yang diukur. Pada layar osiloskop dapat langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.

1.2.2 Osiloskop DigitalCara kerjanya yaitu dengan mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital. Isyarat digital ini kemudian direka ulang menjadi bentuk gelombang seperti aslinya yang hasilnya dapat ditampilkan pada layar1.3.PENEMU OSILOSKOP

Karl Ferdinand Braunadalah seorang fisikawan Jerman.Beliau di lahirkandiFuldapada tanggal6 Juni 1850 dan meninggal dunia diNew Yorkpada tanggal 20 April 1918 pada umur 68 tahun. Beliau belajar di Universitas Marburg dan menerima gelar di Universitas Berlin pada tahun 1872 dan menjadi direktur di Lembaga Fisika dan profesor fisika di Strasbourg (1895). Pada tahun 1897, beliau membuat osiloskop tabung sinar katoda pertama. Teknik ini digunakan oleh sebagian besar peralatan TV dan monitor komputer. Untuk menghormati jasa-jasanya Tabung katode tersebut di namakan dengan namabeliau yaitu Tabung Braun.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Fungsi OsiloskopSecara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:1.Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.2.Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.3.Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.4.Membedakan arus AC dengan arus DC.

Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop, yaitu:1. Gelombang sinusoida2. Gelombang blok3. Gelombang segitiga.

2.2Prinsip Kerja OsiloskopPrinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabungpanjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara prinsip kerjanya adadua tipe osiloskop,yakni tipe analog (ART-analog real time oscilloscope) dan tipe digital(DSO-digital storage osciloscope),masing-masing memiliki kelebihandanketerbatasan. Para insinyur, teknisi maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik yang sedang diperiksaatau diuji kinerjanya.

2.2.1Osiloskop Analog

Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks,misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah(sekitar 10-20 Hz).

Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop analog:1.Saat kita menghubungkanprobe(kabel penghubungyang ujungnya diberipenjepit) ke sebuah rangkaian, sinyal tegangan mengalir dari probe menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem osiloskop (Vertical System), sebuahattenuatorakan melemahkan sinyal teganganinputsedangkanamplifierakan menguatkan sinyal teganganinput. Pengaturan ini ditentukan oleh kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div" padauser interfaceOsiloskop.2.Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menujupelat defleksi vertikalpada sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal tegangan yang dimasukkan ke pelat ini nantinya akan digunakan oleh CRT untuk menggerakkan berkas-berkas elektronsecara bidang vertikal saja(ke atas atau ke bawah).3.Sampaipointini dapat disimpulkan bahwasistem vertikalpada osiloskop analog berfungsi untuk mengatur penampakanamplitudodari sinyal yang diamati.4.Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan yang teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak. Tegangan positif mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas, sedangkan tegangan negatif menyebabkan elektron terdorong ke bawah.5.Sinyal yang keluar darivertical systemtadi juga diarahkan ketrigger systemuntuk memicusweep generatordalam menciptakan apa yang disebut dengan "Horizontal Sweep" yaitu pergerakan elektron secarasweep- menyapu ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi horizontal atau dengan kata lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan elektron untuk bergerak sangat cepat menyeberangi layar dalam suatu interval waktu tertentu. Pergerakan elektron yang sangat cepat (dapat mencapai 500,000 kali per detik) inilah yang menyebabkan elektron tampak seperti garis pada layar (misalnya seperti daun kipas pada kipas angin yang tampak seperti lingkaran saja saat berputar).6.Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang dapat kita anggap sebagai pengaturanPeriode/Frekuensiyang tampak pada layar, bentuk konkretnya adalah saat kita menggerakkan kenop Time/Div pada Osiloskop.7.Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya dapat mempresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk grafik yang dapat kita lihat pada layar CRT.

Tahapan Penyetaraan (Kalibrasi) Osiloskop Analog

1.Sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC 220 yang ada di belakang osiloskop sebelum kabel daya AC dimasukkanstopkontak PLN.2.Nyalakan osiloskop dengan menekan tombol power.3.Set saluran pada tombolCH1.4.Set mode padaAuto.5.Atur intensitas, jangan terlalu terang pada tombolINTEN.6.Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur tombol yang bernama horizontal dan vertikal.7.Set level mode pada tengah-tengah(-)dan(+).8.Set tombol tegangan(volt/div)bertandaVpada2 V, sesuaikan dengan memperkirakan terhadap tegangan masukan.9.Pasangprobepada salah satu saluran, (misalCH1) dengan tombol pengalihAC/DCpada kedudukanAC.10.Atur saklar/switchpada peganganprobedengan posisi pengali1x.11.Tempelkan ujungprobepada titik kalibrasi.12.AturTime/Divpada posisi 1ms agar tampak kotak-kotak garis yang cukup jelas.13.Setelah tahapan 11, osiloskop siap digunakan untuk mengukur tegangan.

2.2.2Osiloskop Digital(DSO)Jika dalam osiloskop analog gelombang yang akan ditampilkan langsung diberikan ke rangkaian vertikal sehingga berkesan diambil begitu saja (real time), maka dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan.Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.Seperti ART, DSO melakukan dalam satu event pemicuan. namun demikian ia secara rutin memperoleh, mengukur dan menyimpan sinyal masukan, mengalirkan nilainya melalui memori dalam suatu proses kerja dengan cara; pertama yang disimpan, yang pertama pula yang akan dikeluarkan, sambil menanti picu terjadi. Sekali osiloskop ini mengenali event picu yang didefinisikan oleh penggunanya, osiloskop mengambil sejumlah cuplikan yang kemudian mengirimkan informasi gelombangnya ke peraga (layar). Karena kerja pemicuan yang demikian ini, ia dapat menyimpan dan meragakan informasi yang diperoleh sebelum picu (pretrigger) sampai 100 persen dari lokasi memori yang disediakan.

2.3Komponen - Komponen Osiloskop

2.3.1. komponen osiloskop Analog

Fungsi masing-masing bagian yaitu;NoBagian-Bagian OsiloskopFungsi

1Volt atau div Untuk mengeluarkan tegangan AC,mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar.

2CH1 (Input X) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan posisi horizontal, Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk kalibrasi. Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu.

3AC-DC Untuk memilih besaran yang diukur, Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan. Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor.Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC danmasukan-masukan yang lain.

4Ground Untuk memilih besaran yang diukur. Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.

5Posisi Y Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.Untuk menyeimbangkan DC vertical gunapemakaian channel 1atau (Y). Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.

6Variabel Untuk kalibrasi osiloskop.

7Selektor pilihUntuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.

8Layar Menampilkan bentuk gelombang

9Inten Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan diputar ke kanan untuk memperterang.

10Rotatin Mengatur posisi garis pada layar, Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar

11FokusMenajamkan garis pada layer untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas, digunakan untuk mengatur fokus.

12Position X Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan. untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol). Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar (posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik knop, bentuk gelombang dilipatkan 5 kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.

13Sweep time/div Digunakanuntuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi (f), mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/divYaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div) sekitar19 tingkat besaran yang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam. Perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH. secara otomatis dari sini. Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam.

14Mode Untuk memilih mode yang ada

15Variabel Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi. Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y) pada putaran maksimal ke arah jarum jam (CAL) gunanyauntuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT. Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. (CAL) tiap tingkat dariposisi dalam keadaan terkalibrasi .

16Level Menghentikangerak tampilan layar.

17Exi Trigger Untuk trigger dari luar.

18Power Untuk menghidupkan Osiloskop.

19Cal 0,5 Vp-p Kalibrasi awal sebelum Osiloskop digunakan.

20Ground Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layer, ground Osiloskopyang dihubungkan dengan ground yang diukur.

21CH2 ( input Y )Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan Vertikal.Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2 dan berkas yang nampak pada layar hanyasatu.

2.3.2 Komponen Osiloskop DigitalGambar 3Front/Back Panel osiloskop digital

PANEL DEPANPANEL BELAKANG

No.NamaFungsiNo.NamaFungsi

1Power On/OffMenyalakan atau mematikan DSO BK-2542B1Security loopsKeamanan (Non Teknis)

2LCD Display ScreenMenampilkan sinyal dan parameter terukur2Carrying HandleAlat bantu untuk memindahkan osiloskop

3Carrying HandleAlat bantu untuk memindahkan osiloskop3Power On/OffMenyalakan atau mematikan DSO BK-2542B

4Menu On/OffMenampilkan atau menyembunyikan menu4AC Line InputTerminal kabel power dari sumber AC/PLN

5Adjusment KnobMemilih item atau merubah nilai parameter terpilih5Pass/Fail OutputMengeluarkan sinyal sisa pemfilteran

6Auto SetPen-skalaan otomatis kanal yang dipilih6LAN Interface PortTerminal untuk kabel LAN

7Utility & Save/LoadAkses I/O/Languange/Print Setup dan Penyimpanan7RS232 Serial Interface PortTerminal untuk kabel jenis serial

8Measure & CursorPengukuran nilai parameter secara otomatis atau manual8USB Device Interface PortTerminal untuk komunikasi dengan port USB PC

9Acquire & DisplayPengaturan proses akuisisi dan tampilan pada DSO9Rear Rubber FeetPenyangga osiloskop (Non Teknis)

10Run ControlMenjalankan atau menghentikan akuisisi sinyal10Ventilation FanPendingin utama DSO

11Trigger ControlMengatur mekanisme trigger pada sinyal

12Shortcut & LocalMempercepat tahap tertentu (optional)

13Horizontal ControlMengatur mekanisme pengukuran pada sumbu X

14EXT TRIG BNCTerminal input trigger dari sumber luar

15Channel 2 BNC InputKanal 2 osiloskop

16Vertical ControlMengatur mekanisme pengukuran pada sumbu Y

17Channel 1 BNC InputKanal 1 osiloskop

18Function ButtonsMemilih menu yang ditampilkan pada layar

19Print ButtonMengatur dan menjalankan fungsi Print

20Probe Comp. TerminalTerminal sumber sinyal internal untuk kalibrasi probe

21USB Host InterfaceTerminal USB Device (Flash Disk, dll)

22Tilt FeetKaki penyangga

2.4 Cara Penggunaan OsiloskopSebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuanyaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar.Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div.Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var".Pada saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:1.Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan), disampinguntuk kemanan, hal ini juga untuk mengurangi suara dari frekuensi radio atau jala-jala.2.Memastikan probe dalam keadaan baik.3.Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.4.Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi paling besar.5.Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyalmasukan.6.Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil.7.Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.8.Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.

2.4.1Pengukuran Pada OsiloskopSemua alat ukur elektronik berkerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi smpel data, semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sample rate 10ks/s (10 kilo sample/sekon=10.000 data /detik), maka alat ini akan melakukan pembacaan sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah gelombang dengan frekuensi 2.500 Hz, maka setiap sample akan memuat data dari sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar dengan grafik skala XY.Pada dasarnya osiloskop adalah alat ukur tegangan. Sebagai contoh pengukuran dengan menerapkan Hukum Ohm, arus dapat diketahui melalui pengukuran tegangan dan membaginya dengam besar hambatan yang digunakan. Tegangan juga diukur dari puncak ke puncak, yaitu dari titik puncak maksimum ke titik puncak minimum.Langkah-langkah mengukur amplitudo, periode, frekuensi,pada Osiloskop:1)Osiloskop dikalibrasi terlebih dahulu2)Sinyal AC diarahkan ke CH input dan stel saklar modul untuk menampilkan bentuk gelombang yang diarahka ke CH tersebut.3)Disetel saklar VOLT/DIV. Untuk menampilkan perubahan tinggi gelombang yang nantinya untuk mencari amplitudo.Contoh:Tombol posisi partikel digunakan untuk menggerakkan gambar gelombang pada layar ke arah atas atau kebawah. Tombol VOLT/DIV mengatur skala tampilan pada arah verrikal. Misalkan tombol VOLT/DIV diputar pada posisi 5 VOLT/DIV, dan layar monitor terbagi atas 8 kotak arah vertikal. Berarti masing-masing kotak akan menggambarkan ukuran tegangan 5 Volt dan seluruh layar dapat menampilkan 40 Volt dari dasar sampai atas. Jika tombol tersebut berada pada posisi 0,5 VOLT/DIV, maka layar dapat menampilkan 4 volt dari bawah sampai atas, dan seterusnya.Tegangan maksimum yang dapat ditampilkan pada layar adalah nilai skala yang ditunjukkan pada tombol VOLT/DIV dikali dengan jumlah kotak vertikal.4)Atur saklar TIME/DIV untuk menampilkan beberapa gelombang yang nantinya digunakan untuk mencari periode.5)Atur penampilan gelombang secara vertikal sehingga puncak gelombang berhimpit dengan salah satu garis horizontal,6)Atur tampilan gelombang secara horizontal, sehingga batas gelombang atas dan gelombang bawah berhimpit dengan pusat garis vertikal.

Menghitung Frekuensi

Dari gambar dapat kita ambil data sebagai berikut :Div atau banyak kotak untuk satu gelombang penuh adalah 4 divTombol time/div adalah .1 second (titik satu) artinya 0,1 secondMaka besarnya frekuensi dapat kita hitung :

F = 1/T dimana T dihitung dengan 4 div x 0,1s = 0,4 sMaka F = 1/0,4 = 2,5 HertzMenghitung Amplitudo

Dari gambar dapat data :Tinggi gelombang = 3 divVolt/div =.2 volt (titik dua) itu artinya 0,2 voltProbe = x 1

Maka besar amplitude gelombang adalah :A = 3 x 0,2 x 1 =0,6 Volt

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanFungsi osiloskop secara umum adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati.Cara penggunan osiloskop adalah yang pertama pengkalibrasian, kemudian menyetel fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position, setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar.Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Wahyudi, Agus M,pd.Dra. Susanna,M.p.alat ukur dan pengukuran.Jeweet, dkk.2000.Fisika sains. Jakarta: Erlangga.Wahyuni, Agus. 2012.Alat Ukur dan Pengukuran. Banda Aceh.Tooley, Michael. 2002 .Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronika edisi kedua.Jakarta;PenerbitErlangga.http://elektronika elektronika.blogspot.com/2007/06/bagian-bagian-osiloskop.htmlCara kerja osiloskop, (http://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerjaosciloscope-.html)http://www.bjgp-rizal.com/2011/10/jenis-jenis-osiloscope.html#.ULWK02eean4http://www.bjgp-rizal.com/2011/09/setelah-kemaren-kita-kupas-mengenai.html#.ULWJnmeean4