miong miong

download miong miong

of 20

description

nmnmnmmnmnmnmnmm

Transcript of miong miong

Tugas Mandiri Mikrobiologi

FERMENTASI BAKTERI HOMOFERMENTATIF DALAM RONGGA MULUT

Oleh :Alocitta Anindyanari021411131057

MIKROBIOLOGI 1 DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNAIR 2015

6

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiolohgi.Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen penulis, yakni Sidarningsih, drg., MKes dan orang tua penulis, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang metabolism bakteri, yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar, namun dengan pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta masukan berupa kritik dan saran kepada pembaca demi perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang.

Surabaya, 13 Juni 2015Alocitta Anindyanari

DAFTAR ISI

Kata PengantariDAFTAR ISIiiDAFTAR GAMBARiiiDAFTAR TABELivABSTRAKv

BAB I PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Tujuan21.3 Manfaat2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA32.1 Definisi Fermentasi32.2 Fermentasi Asam Laktat Homolaktat52.3 Bakteri Homofermentatif7 2.3.1 Lactobacillus7 2.3.2 Streptococcus8 2.3.3 Enterococcus9

BAB III PEMBAHASAN10

BAB IV PENUTUP124.1 Kesimpulan12

DAFTAR PUSTAKA13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jalur-Jalur fermentasi4Gambar 2.2 Perbedaan Reaksi Fermentasi Homolaktat & Heterolaktat6

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bakteri-bakteri homofermentatif & Heterofermentatif9

ABSTRAK

Setiap makhluk hidup selalu melakukan metabolisme untuk mendapatkan energi. Begitu pula bakteri, bakteri melakukan metabolism untuk mendapatkan ATP. Bakteri dapat melakukan proses metabolisme secara aerob dan anaerob. Pada kondisi anaerob atau pada saat jumlah oksigen berkurang, maka bakteri dapat melakukan fermentasi. Fermentasi terbagi atas beberapa jalur berdasarkan produk hasilnya. Salah satu jalur fermentasi ialah fermentasi asam laktat. Fermentasi asam laktat terbagi lagi atas dua yakni homolaktat dan heterolaktat. Bakteri yang melangsungkan proses fermentasi tersebut ialah bakteri homofermentatif dan heterofermentatif. Salah satu bakteri homofermentasi di rongga mulut adalah Lactobacillus acidophilus. Bakteri tersebut dipercaya berperan dalam proses pembentukan karies.

Kata Kunci : Metabolisme Bakteri, Homofermentatif, Fermentasi, Asam laktat

Living creatures always do the metabolism in order to gain energy. So do bacteria, bacteria also do the metabolism for gaining ATP to keep them alive. Bacteria are able to do this process in an aerob or anaerob condition. When the rate of oxygen is going down, bacteria will do the fenentation. Fermentation itself divided into various pathways according to its end product. Lactic acid fermentation is one of the fermentation pathways. Lactic acid fermentation is grouped into two types, homolactic and heterolactic fermentation. Bacteria which occur those kind of fermentations are homo- and hetero- fermentative bacteria. One of homofermentative bacteria that live in oral cavity is Lactobacillus acidophilus. The latter believed as one of the factor contributing int the process of caries progression.

Keywords: Bacteria metabolism, Homofermentative, fermentation, Lactic Acid

14

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSetiap harinya manusia mengkonsumsi produk makanan yang telah mengalami proses pengolahan terlebih dulu. Salah satu proses pengolahan tersebut adalah fermentasi. Fermentasi dilakukan oleh bakteri-bakteri yang memiliki hubungan simbiosis dengan hewan dan manusia.Tak hanya pada makanan, bakteri-bakteri yang berperan dalam industri makanan dapat pula ditemui di dalam tubuh manusia, dan berperan sebagai flora normal, serta beberapa dapat menyebabkan terjadinya infeksi tertentu.Semua hal tersebut dapat terjadi karena adanya produk metabolit bakteri yang didapat dari aktivitas fermentasi bakteri. Proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada keadaan anaerob, dimana tidak terdapat oksigen dalam lingkungan bakteri (Kim dan Gadd, 2008). Dengan melakukan fermentasi, bakteri dapat memperoleh energi dalam bentuk ATP untuk melangsungkan hidupnya.Bakteri yang melakukan fermentasi ada berbagai macam, tergantung jenis produk yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Salah satu jenis bakteri yang ada ialah bakteri asam laktat yang melakukan jalur fermentasi asam laktat. Bakteri jenis ini melakukan fermentasi dengan cara mengubah molekul glukosa menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat ini pun digolongkan kembali menjadi bakteri homofermentatif dan heterofementatif (Muller, 2001).Dalam kehidupan manusia, bakteri asam laktat banyak berperan dalam proses pengolahan produk makanan yang utamanya berasal dari susu hewan, seperti pada pengolahan yogurt dan keju. Selain itu, seperti bakteri lainnya, terdapat pula bakteri asam laktat yang tinggal dalam tubuh kita. Di dalam rongga mulut terdapat salah satu jenis bakteri asam laktat homofermentatif yang hidup sebagai flora normal, dan menurut Shamarnayake (2012), bakteri ini menjadi salah agen dalam proses karies gigi.Atas dasar uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana proses fermentasi bakteri homofermentatif yang ada di dalam rongga mulut manusia.1.2 Tujuan1. Mengetahui definisi dan mekanisme fermentasi homolaktat2. Mengetahui jenis-jenis bakteri homofermentatif3. Mengetahui peran bakteri homofermentatif dalam rongga mulut

1.3 ManfaatPembaca dapat memahami mekanisme fermentasi homolaktat dan pembaca mengetahui peran yang dilakukan oleh bakteri homofermentatif yang hidup di dalam rongga mulut.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi FermentasiSeluruh sel membutuhkan suplai energi untuk dapat bertahan hidup. Energi yang diperoleh berasal dari ATP yang merupakan hasil dari perombakan berbagai substrat organik. Proses perombakan ini dikenal sebagai katabolisme. Proses metabolisme secara umum dimulai dengan hidrolisis makromolekur di luar sel oleh enzim-enzim yang spesifik. Setelah proses tersebut, dihasilkan molekul yang berukuran lebih kecil, dan kemudian molekul tersebut ditranspor menyebrangi membran sel menuju sitoplasma dengan transpor aktif atau pasif. Hasil metabolisme teresebut kemudian dikonversikan menjadi asam piruvat. Melalui asam piruvat, zat karbon dapat digunakan untuk memproduksi energi, atau proses sintesis karbohidrat, asam amino, lemak, dan asam nukleat (Murray, 2012). Metabolisme dapat berlangsung secara aerob dan anaerob pada bakteri. Metabolisme yang terjadi pada keadaan anaerob adalah proses glikolisis dan fermentasi.Metabolisme gula melalui glikolisis merupakan proses yang dilakukan oleh hampir seluruh sel. Suatu proses dimana asam piruvat dimetabolisme pada keadaan anaerob disebut sebagai fermentasi (Black, 2012). Kondisi anaerob merupakan suatu keadaan dimana jumlah pasokan oksigen lebih rendah daripada jumlah oksigen yang terkonsumsi. Dalam bidang mikrobiologi, fermentasi dapat dijabarkan sebagai proses mikrobial yang menghasilkan produk yang berguna (Kim dan Gadd, 2008). Fermentasi juga dapat dikatakan sebagai proses redoks anaerob, dimana oksidasi substrat digabung dengan reduksi substrat lainnya atau intermediet yang berasal dari oksidasi. Pada proses fermentasi, hanya sebagian substrat yang teroksidasi sehingga hanya sedikit energi yang dapat dihasilkan. Kebanyakan organisme fermentatif hanya mendapatkan ATP dari proses fosforilasi substrat, akan tetapi ada pula organisme yang mendapatkan ATP dari ion gradient-driven phosphorylation tambahan (Muller, 2001).Menurut Black (2012), ferementasi merupakan hasil dari kebutuhan untuk mendaur ulang keterbatasan jumlah NAD dengan melewatkan elekron dari NAD yang tereduksi menuju ke molekul lainnya. Fermentasi terjadi melalui berbagai jalur yang berbeda, dan jalur-jalur tersebut dikelompokkan berdasar produk hasilnya (Muller, 2001). Dua jalur yang paling penting dan umum terjadi ialah fermentasi homolaktat dan fermentasi alkohol. Kedua jalur fermentasi tersebut tidak mengangkap energi di ATP dari merabolisme asam piruvat, akan tetapi kedua jalur tersebut memindahkan electron dari NAD tereduksi sehingga dapat kembali berperan sebagai akseptor electron. Hal tersebut menyebabkan kedua jalur secara tidak langsung memelihara pengambilan energi dengan menjaga glikolisis tetap berjalan (Black, 2012).

Gambar 2.1 Jalur-jalur fermentasi (Black, 2012, P.125)2.2 Fermentasi Asam Laktat HomolaktatSalah satu jalur fermentasi bakteri adalah fermentasi asam laktat. Fermentasi asam laktat merupakan suatu proses biologi dimana gula dikonversi menjadi energi sel dan produk sampingan berupa asam laktat. Fermentasi ini termasuk ke dalam fermentasi anaerob. Pada fermentasi ini, laktat dehidrogenasi mengkatalisis interkonversi dari asam piruvat dan asam laktat seiring dengan adanya interkonversi dari NADH dan NAD+ (Muller, 2001). Sebelum proses fermentasi asam laktat dapat terjadi, molekul glukosa harus dipecah terlebih dahulu menjadi dua molekul asam piruvat. Proses pemecahan molekul glukosa tersebut merupakan proses glikolisis (Urry et al, 2014).Bakteri yang memproduksi asam laktat dalam jumlah besar disebut sebagai bakteri asam laktat (BAL). Bakteri tersebut terbagi lagi menjadi bakteri homofermentatif dan heterofermentatif berdasarkan produk fermentasinya (Murray, 2012).Menurut Muller (2001), spesies homofermentatif menghasilkan satu produk akhir, yakni asam laktat, sedangkan bakteri heterofermentatif menhasilkan hasil lain disamping asam laktat, yakni etanol dan karbon dioksida. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan jalur oksidasi glukosa. Selain berbeda dalam produk hasilnya, perbedaan antara fermentasi homolaktat dan heterolaktat terletak pada terlibat atau tidaknya enzim aldolase dalam tahapan reaksinya. Bakteri homofermentatif pada fermentasi homolaktat memiliki enzim aldolase sehingga dapat memproduksi dua asam laktat (Madigan et al, 2009), sedangkan bakteri heterolaktat tidak memiliki enzim aldolase untuk memecah gula, akan tetapi bakteri ini memiliki fosfoketolase sebagai gantinya (Muller, 2001).Pada bakteri homofermentatif, glukosa dibongkar melalui proses glikolisis. Asam piruvat yang sebelumnya terbentuk pada glikolisis kemudian direduksi menjadi asam laktat melalui dehydrogenase asam laktat yang mengkatalisis reduksi stereospesifik menjadi L- atau D- laktat (Muller, 2001).Menurut Todar (2010), dalam suatu keadaan dimana jumlah glukosa berlebih dan oksigen terbatas, bakteri homofermentatif meng-katabolisme satu mol glukosa melalui jalur Embden-Meyerhoff. Glukosa tersebut kemudian menjadi dua mol asam piruvat. Keseimbangan redoks intrasel dipertahankan oleh oksidasi NADH, yang beriringan dengan reduksi piruvat menjadi asam laktat. Proses ini kemudian menghasilkan dua mol ATP dari tiap glukosa yang dikonsumsi. Transpor dan proses fosforilasi gula terjadi karena adanya beberapa hal. yang pertama karena adanya pengangkutan glukosa bebas dan fosforilasi oleh heksosa kinase ATP-Dependet, atau yang kedua karena adanya sistem fisfotransferase gula fosfoenolpiruvat, dimana PEP merupakan donor fosforil dalam pengambilan glukosa (Todar, 2010)Fermentasi homolaktat ini merupakan jalur fermentasi asam piruvat yang paling sederhana, karena hanya satu jenis produk yang dihasilkan. Pada proses ini tidak dihasilkan gas seperti pada proses fermentasi lainnya. Bakteri yang mengalami fermentasi homolaktat antara lain lactobacillus, streptoccus, dan selain bakteri sel otot mamalia pun mengalami fermentasi ini (Black, 2012).AB

Gambar 2.2 Perbedaan reaksi fermentasi homolaktat dan heterolaktat; A.Fermentasi homolaktat, B.Fermentasi heterolaktat (Todar, 2010)2.3 Bakteri HomofermentatifBakteri asam laktat (BAL) terdiri atas beragam kelompok mikroorganisme yang sama-sama menghasilkan asam laktat sebagai hasil metabolsime gula yang utama. Bakteri ini memanfaatkan gula pada metabolismenya baik melalui jalur homo atau hetero fermentatif (Muller, 2001).Bakteri asam laktat merupakan makhluk hetereotrof yang dapat ditemukan di alam, termasuk pada tumbuhan, rongga mulut, sistem pencernaan, saluran genital dan pembuangan, serta tumbuhan yang telah mengalami pembusukan (Murray, 2012). Bakteri asam laktat umumnya berperan dalam banyak industri pengolahan makanan yang berasal dari hewan susu, tetapi ada pula bakteri asam laktat yang merupakan flora normal dalam tubuh.Kelompok bakteri asam laktat terdiri atas beberapa bakteri gram positif yang melibatkan genera: Aerococcus, Bifidobacterium, Carnobacterium, Enterococcus, Lactococcus, Lactobacillus, Lactosphaera, Leuconostoc, Microbacterium, Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus and Weissella, (Jay, 2000). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kelompok bakteri asam laktat ini terbagi atas dua kelompok berdasarkan jumlah asam laktat yang diproduksi sebagai produk akhir menjadi bakteri homofermentatif dan heterofermentatifLactobacillus, Streptococcus dan Enterococcus umumnya menggunakan jalur fermentasi homolaktat (Kun 2003). Bakteri homofermentatif dapat memproduksi energi yang jumlahnya dua kali lebih besar dari bakteri heterofermentatif, karena bakteri homofermentatif mampu memproduksi dua molekul asam laktat dari satu mol glukosa (Jay, 2000).

2.3.1 LactobacillusLactobacillus merupakan saprofit pada sayuran dan material hewan (seperti susu). Beberapa spesies merupakan bakteri komensal pada hewan dan manusia pada rongga mulut dan bagian lain dari tubuh. Bakteri Lactobacillus memiliki kemampuan untuk mentoleransi keadaan asam, dan salah satu jenisnya, yaitu Lactobacillus acidopholus dipercaya dapat terlibat dalam proses karies. Tidak semua jenis bakteri Lactobacillus terlibat dalam fermentasi homolaktat. Beberapa jenis bakteri Lactobacillus merupakan bakteri heterofermentatif (Shamarnayake, 2012). Menurut Todar (2010), Lactobacillus terbagi menjadi tiga subkelompok utama dan lebih dari 70 spesies telah dikenali. Pembagian subkelompok bakteri ini adalah sebagai berikut:1. Homofermentatif obligatSubkelompok bakteri ini memproduksi asam laktat sebagai produk metabolism utama dari glukosa dan jumlahnya berkisar lebih dari 85%. Bakteri ini antara lain adalah Lactobacillus delbrueckii dan Lactobacillus acidophillus. Bakteri ini tumbuh pada suhu lebih tinggi dari subkelompok Lactobacillus kedua.2. HomofermentatifPerbedaan dari subkelompok Lactobacillus pertama ialah, bakteri pada kelompok ini hidup pada suhu yang lebih rendah dari subkelompok pertama. Bakteri pada subkelompok ini dapat memproduksi lebih oxidized fermentations (asetat) jika terdapat oksigen. Bakteri yang tergolong dalam subkelompok ini adalah bakteri L. Casei dan L.Plantarum3. HeterofermentatifSubkelompok ini dapat memproduksi CO2 dan etanol bersama dengan asam laktat dari hasil fermentasi glukosa. Bakteri ini tidak memiliki aldolase akan tetapi terdapat phophoketalase sebagai gantinya. Bakteri yang tergolong dalam jenis ini adalah L. fermentum, L. brevis, dan L. Keferi

2.3.2 StreptococcusStreptococcus merupakan genus dari bakteri coccus dan meupakan bakteri gram positif. Kebanyakan Streptococcus adalah fakultatif anaerob. Streptococcus dibagi lagi menjadi Lactococcus, Vagococcus, Enterococcus, dan Streptococcus sejak tahun 1985. Pembagian tersebut dilakukan atas dasar karakteristik biokmia, dan analisis ssRNA (Todar, 2010). Akan tetapi dewasa ini beberapa bakteri yang ada dalam pembagian tersebut tidak lagi tergabung dalam kelompok Streptococcus. Bakteri Streptococcus yang melakukan fermentasi homolaktat antara lain adalah Streptococcus thermophiles yang dapat ditemui pada susu dan produk makanan susu.

2.3.3 EnterococcusEnterococcus merupakan bakteri gram positif yang berbentuk coccus dan umumnya ditemukan berpasangan (diplococcus) atau dalam bentuk rantai pendek. Salah satu bakteri dari jenis ini yang melakukan fermentasi homolaktat adalah Enterococcus faecalis. Dahulu enterococcus faecalis tergolong dalap kelompok D bakteri Streptococcus. Bakteri ini merupakan bakteri komensal yang ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Bakteri ini dapat mendatangkan infeksi pada manusia, khususnya infeksi nosokomial (Ryan, 2004).

Tabel 1. Bakteri-bekteri homofermentatif & Heterofermentatif (Kim dan Gadd, 2008)

BAB IIIPEMBAHASAN

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu bakteri yang tergolong dalam jenis homofermentatif adalah bakteri Lactobacillus acidophillus. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif dan termasuk dalam genus Lactobacillus (Curran et al, 2006). Bakteri ini berbentuk batang dan sering ditemukan dalam bentuk berantai dengan panjang bervariasi. Bakteri ini merupakan salah satu bakteri yang melakukan fermentasi homolaktat.Bakteri homofermentatif ini bersimbiosis dengan manusia dan hewan. Lactobacillus acidophilus memegang peranan penting dalam bidang industri pengolahan makanan yang utamanya bersumber dari susu, seperti pada proses pengolahan yogurt, dan keju (Black, 2012). Bakteri ini sering ditemui dalam rongga mulut, saluran pencernaan dan vagina.Di dalam rongga mulut, bakteri ini merupakan salah satu flora normal yang jumlahnya kurang dari satu persen (Shamarnayake, 2012). Bakteri Lactobacillus acidophilus di dalam rongga mulut menjadi faktor sekunder dalam pemebentukan karies gigi. Sebenarnya pada keadaan normal bakteri ini tidak bersifat patogen bagi manusia, malah bakteri ini merupakan probiotik yang baik untuk tubuh (Tahmourespour dan Kermanshahi, 2011).Pada proses pembentukan karies, bakteri ini tidak bekerja pada tahapan awal. Bakteri ini bekerja setelah gigi mengalami destruksi oleh karena turunnya pH yang dinisiasi oleh adanya pembentukan glukan yang diproduksi oleh bakteri Streptococcus mutans. Umumnya bakteri ini ditemukan pada lesi karies yang dalam, di mana pHnya sangat asam. Bakteri ini dapat digunakan sebagai indikator dari aktivitas karies seseorang karena jumlah bakteri Lactobacillus acidophilus yang ada dalam saliva berbanding lurus dengan asupan konsumsi karbohidrat seseorang (Shamarnayake, 2012).Faktor virulen yang dapat menyebabkan bakteri ini terlibat dalam pembentukan karies ialah karena adanya adesi protein yang menyebabkan bakteri dapat melekat dan berkoloni pada permukaan gigi. Perlekatan bakteri tersebut berasal dari produksi exopolysaccharides yang berasal dari proses metabolisme sukrosa yang dilakukan oleh bakteri Lactobacillus acidophilus.Selain dapat melakukan perlekatan, adanya pompa proton yang memungkinkan bakteri untuk mempertahankan keasaman pH dan tahan terhadap kondisi asam. Dalam kondisi yang sangat asam, bakteri ini masih mampu melakukan metabolisme (Kleinberg, 2002).Metabolisme yang dilakukan oleh Lactobacoillus acidophilus ini dilakukan melalui proses fermentasi karbohidrat menjadi asam laktat dalam waktu relatif singkat. Asam laktat yang dihasilkan tersebut membuat lingkungan di dalam rongga mulut menjadi asam sehingga Lactobacillus acidophilus dapat terus berkembang dan melakukan metabolsime (Shamarnyake, 2012). Selain itu asam laktat hasil metabolit bakteri ini juga berperan menjadi salah satu faktor terdestruksinya enamel gigi, sehingga gigi yang sebelumnya telah mengalami karies akan berlanjut menjadi karies yang lebih parah.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanFermentasi merupakan suatu proses metabolisme yang dilakukan bakteri dalam keadaan anaerob untuk menghasilkan ATP. Fermentasi dapat digolongkan ke dalam beberapa jalur berdasarkan produk hasil fermentasinya. Salah satu jalur fermentasi adalah fermentasi asam laktat. Fermentasi asam laktat melibatkan dua macam bakteri, yakni bakteri homofermentatif yang menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir metabolisme dan bakteri heterofermentatif yang menghasilkan CO2 dan etanol bersamaan dengan asam laktat. Lactobacillus acidophilus merupakan salah satu jenis bakteri homofermentatif yang melakukan fermentasi asam laktat di dalam rongga mulut manusia. Bakteri tersebut menjadi salah satu faktor yang turut berperan dalam proses karies gigi. Hal tersebut disebabkan karena adanya hasil metabolit berupa asam laktat yang mampu menghasilkan suasana asam sehingga terjadi demineralisasi gigi.

DAFTAR PUSTAKA

Black, Jacquelyn G., Black, Laura. 2012. Microbiology Principles and Explorations. 8th Ed. USA: John Wiley & Sons, Inc. Pp. 125, 835Curran, H.R., Rogers, L.A., Whittier, E.O. 2006. The distinguishing characteristics of Lactobacillus acidophilus. Journal of Bacteriology. Vol 25. No.6. P, 595Jay, J. 2000. Modern Food Microbiology. 6th Ed. Aspen: MarylandKim, B.H., dan Gadd, G.M. 2008. Bacterial Physiology and Metabolsim. UK: Cambridge University Press. Pp. 252, 257-258Kleinberg, I. 2002. A mixed bacteria ecological approach to understanding the tole of the oral bacteria in dental caries causation: an alternative to Streptococcus mutansand specific-plaque hypothesis. Critical Reviews in Oral Biology & Medicine. Vol.13. No.2. Pp. 108-125Madigan, M.T., Martinko, J.M., Dunlap, P.V., Clark, D.P. 2009. Brock Biology of Microorganisms. 12th Ed. San Fransisco, CA: Pearson. P. 705Kun, L.Y. 2003. Microbial Biotechnology-Principles and Applications. World Scientific, USA.Muller, Volker. 2001. Bacterial Fermentation. Encyclopedia of life sciences [internet]. Available from : web.oranim.ac.il/courses/.../Bacterial%20Fermentation%20Nature.pdf. Accesed: 10 June 2015. Pp. 1-4Murray, P.R., Rosenthal, K.S., Pfaller. M.A. 2012. Medical Microbiology: with Student Consult Online Access. 7th Ed. Philadelphia: Elsevier. P. 23Ryan, K.J., Ray, C.G. 2004. Sherris Medical Microbiology. USA: McGraw Hill. P. 294Shamarnayake, Lakshman. 2012. Essential Microbiology for Dentistry. 4th Ed. China: Churcill Livingstone Elsevier. P. 129Tahmourespour, A., dan Kermanshahi, R.H. 2011. The effect of a probiotic strain (Lactobacillus acidophilus) on the plaque formation of oral Streptococcus. Bosnian Journal of Basic Medical Sciences. Vol. 11. No.1. P.37

Todar, Kenneth. 2010. Lactid Acid Bacteria [Internet]. Available from: http://textbookofbacteriology.net/lactics_2.html. Accesed: 10 June 2015Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., Jackson, R.B., Reece, J.B. 2014. Campbell Biology in Focus. US: Pearson. P. 14