HANDSANITIZER.pdf

12
IV. Rancangan Modifikasi Formula Formula Standart (Cosmetic & toiletry formulation 2nd ed Vol 8 P. 273) Pembanding Carex Grapefruit & Lime Hand Gel Modifikasi (Modifikasi Terhadap Formula Standar: Handsanitizer Gel) Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Water (A) Solvent (HPE 6 th hal 766) 38,65 % Aqua(A) Solvent (HPE 6 th hal 766) Aquadest (A) Solvent (HPE 6 th hal 766) 38,65 % Carbopol ultrez Gelling agent, thickening agent (HPE 5 th, p. 111) 0,3% Carbomer (w) Gelling agent (HPE 5 th, p. 111) HPMC* Gelling agent 3% 10 (A) Propylen glicol (A) Humektan (HPE 5 th, p. 624) 0,5% Propylene Gylcol Humektan (HPE 5 th, p. 624) Propilen glycol (w) Humektan (HPE 5 th, p. 624) 0,5% Ethanol 96 % (A) Antiseptik (HPE 5 th, p. 18) 60% Alcohol Denat Antiseptik, anti microbial preservative (HPE 5 th, p. 18) Alkohol 96 % (w) Antiseptik (HPE 5 th, p. 18) 60 % PEG 60 almond glycerides (M) Emolient 0,3% Glycerin Emolient, (HPE 5 th, p. 301)- Glycerin * Emolient, (HPE 5 th, p. 301 0,3 % Trisopiopanolamine (A) Alkalizing agent, Surfaktan 0,25% Amino Methyl Propanol (AMP) pH buffer (pengatur PH) Citrus Aurantifolia (Lime) Fruit Extract Lemon Juice (A)* Antimicrobial agent 10 % Antimicrobial Citrus Grandis(Grapefruit) Fruit Extract Nipagin (A) * Pengawet (HPE 5th p. 466) 0,02% Nipasol (A) * Pengawet (HPE 5th p. 629) 0,18% Benzophenone-1 Sunscreen agent UV Protector (Md 36 th, p. 1576) CI19140 Pewarna CI61570 Coloring agent Parfum Pewangi Bentuk sediaan dasar : Gel Bentuk sediaan dasar : Gel Bentuk sediaan dasar : Gel

description

UCHANDSANITIZER.pdf

Transcript of HANDSANITIZER.pdf

  • IV. Rancangan Modifikasi Formula

    Formula

    Standart

    (Cosmetic & toiletry formulation 2nd ed Vol 8 P. 273)

    Pembanding

    Carex Grapefruit & Lime Hand Gel

    Modifikasi

    (Modifikasi Terhadap Formula Standar: Handsanitizer Gel)

    Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi

    Water (A) Solvent

    (HPE 6th hal 766)

    38,65 % Aqua(A) Solvent

    (HPE 6th hal 766)

    Aquadest (A) Solvent

    (HPE 6th hal 766)

    38,65 %

    Carbopol ultrez Gelling agent, thickening agent

    (HPE 5 th, p. 111)

    0,3% Carbomer (w) Gelling agent

    (HPE 5 th, p. 111)

    HPMC* Gelling agent 3%

    10 (A)

    Propylen glicol (A) Humektan

    (HPE 5 th, p. 624)

    0,5% Propylene Gylcol Humektan

    (HPE 5 th, p. 624)

    Propilen glycol (w) Humektan

    (HPE 5 th, p. 624)

    0,5%

    Ethanol 96 % (A) Antiseptik

    (HPE 5 th, p. 18)

    60% Alcohol Denat Antiseptik,

    anti microbial preservative

    (HPE 5 th, p. 18)

    Alkohol 96 % (w) Antiseptik

    (HPE 5 th, p. 18)

    60 %

    PEG 60 almond

    glycerides (M)

    Emolient 0,3% Glycerin Emolient,

    (HPE 5 th, p. 301)-

    Glycerin * Emolient,

    (HPE 5 th, p. 301

    0,3 %

    Trisopiopanolamine

    (A)

    Alkalizing agent, Surfaktan 0,25% Amino Methyl Propanol (AMP) pH buffer

    (pengatur PH)

    Citrus Aurantifolia (Lime) Fruit Extract

    Lemon Juice (A)*

    Antimicrobial agent

    10 %

    Antimicrobial

    Citrus Grandis(Grapefruit) Fruit Extract

    Nipagin (A) * Pengawet

    (HPE 5th p. 466)

    0,02%

    Nipasol (A) * Pengawet

    (HPE 5th p. 629)

    0,18%

    Benzophenone-1 Sunscreen agent

    UV Protector

    (Md 36 th, p. 1576)

    CI19140 Pewarna

    CI61570 Coloring agent

    Parfum Pewangi

    Bentuk sediaan dasar : Gel Bentuk sediaan dasar : Gel Bentuk sediaan dasar : Gel

  • Penjelasan terhadap formula modifikasi :

    a. Modifikasi Bahan Aktif :

    Penambahan ekstrak cair lemon juice

    Alasan:

    - Juice lemon mengandung 5 sampai 6% asam sitrat, memiliki rasa asam dan pH dari 2 sampai 3, hal ini yang

    menyebabkan juice lemon

    dapat dimanfaatkan sebagai agen antibakteri yang baik.

    - Konsentrasi terpilih 10 %

    Alasan: Berdasarkan penelitian mengkonfirmasikan adanya aktivitas anti bakteri dari jus jeruk, C. limon di

    konsentrasi 10 % memberikan hasil positif dengan efek bacteri-cidal pada tiga bakteri yang diuji (Staphylococcus

    aureus, Proteus vulgaris dan Pseudomonas aeruginosa)

    Nama bahan aktif yang diganti: Carbopol ultrez 10 (0,3%) diganti dengan HPMC (3%)

    Alasan:

    - Konsentrasi HPMC yang digunakan sebagai pembentuk gel adalah 2-10% (Rowe et al, 2006). Oleh karena itu, dalam

    penelitian ini HMPC yang digunakan adalah 3%. Konsentrasi ini dipilih berdasarkan orientasi yang telah dilakukan

    sebelumnya, menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut dapat menghasilkan gel yang baik. Konsentrasi kurang

    dari 3% terbentuk gel yang encer dan lebih dari 7% terbentuk gel yang kaku.

    - Tidak menyebabkan iritasi pada kulit (HPE 5 th p.348)

    - HPMC dapat menghasilkan gel yang netral, jernih, tidak berwarna, stabil pada pH 3-11

    - Memiliki viskositas yang stabil

    - Mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan mikroba, dan memberikan kekuatan film yang baik bila

    mengering pada kulit

  • (Suardi, dkk., 2008).

    Bahan yang diganti PEG 60 almond glycerides

    Bahan pengganti : Gliserin

    Alasan:

    - Mempunyai sifat emolient yang baik

    - Gliserin memiliki viskositas yang besar

    Penambahan Nipagin & nipasol

    Alasan : Karena mengandung bahan alam maka perlu ditambahkan pengawet.

  • V. Matriks (Bahan aktif dan bahan tambahan ) untuk formula hasil modifikasi

    No Nama Bahan Karakteristik Kadar

    Lazim

    Kadar

    Terpilih

    Fungsi Alasan dipakai dalam formula

    Sifat Fisika Sifat Kimia

    1. HPMC(A) Pemerian :

    Pemerian: putih tidak berbau dan tidak

    berasa, putih atau krem bubuk berserat atau

    butiran (HPE 5 th,p. 346)

    Kelarutan: larut dalam air dingin,

    membentuk koloid kental; praktis tidak larut

    dalam kloroform, etanol (95%), dan eter,

    tetapi larut dalam campuran etanol dan

    diklorometana, campuran metanol dan

    diklorometana, dan campuran air dan

    alkohol. (HPE 5 th,p. 346)

    pH = 5.58.0 for a 1% w/w

    aqueous

    solution (HPE 5 th,p. 346)

    0,5 2 %

    (HPE 6 th,

    p. 110)

    3 % Gelling agent

    (HPE 5 th, p. 346)

    Hypromellose banyak digunakan sebagai eksipien dalam

    formulasi oral dan topical farmasi.

    Hal ini juga digunakan secara ekstensif dalam

    kosmetik dan produk makanan.

    Hypromellose umumnya dianggap sebagai tidak beracun

    dan bahan non iritan, (HPE 5 th, p. 346)

    2. Gliserin (A) Pemerian:

    Gliserin adalah , cairan tidak berwarna ,

    tidak berbau , kental , cairan higroskopis

    jelas;memiliki rasa manis , kira-kira 0,6 kali

    semanis sukrosa (HPE 5th hal. 301)

    Kelarutan:

    Praktis larut dalam

    aseton,benzene,klorofom,dan dalam etanol.

    (HPE 5th hal. 301)

    Melting point :

    190oC (with Melting

    point : 45550C

    30 % 0,3 % Emolient

    (HPE 5th hal. 301)

    Karena dapat di gunakan sebagai emollient dan humenctant.

    (HPE 5th hal. 301)

    3. Etanol (A) Pemerian: Cairan jernih tidak berbau dan

    tidak berasa, mudah menguap dan terbakar

    Kelarutan: Larut dalam kloroform, eter,

    gliserin, dan air (HPE 5th, hal 18)

    Boiling point = 78,15 C

    HPE 5th, hal 18)

    60 -95 %

    (HPE 5th,

    hal 18)

    60% Antiseptik,

    anti microbial

    preservative

    (HPE 5 th, p. 18))

    Antiseptik agent yang mudah didapat dan utama

    4. Propilen glycol (A) Cairan kental,tdk berbau, rasa manis, larut

    dalam air, metanol dan etanol, bJ 1,1607

    g/cm3 (HPE 5 th p 624)

    Boiling point = 180 C.

    Melting point = - 59 C

    (HPE 5 th p 624)

    =15 %

    (HPE

    5 th

    p 624)

    0,5% Humectant

    (HPE 5 th p 624)

    Untuk melembutkan kulit agar kulit tetap sehat meski

    terpapar alkohol kadar tinggi 70%

  • 5. Ekstrak lemon juice - 10% Antimicrobial agent

    6. Metylparaben /

    Nipagin (A)

    Pemerian:

    Kristal tidak berwarna atau serbuk berwarna

    putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau

    (HPE 6th ; p.441).

    Kelarutan:

    Larut 1:6 dalam gliserin, 1:400 dalam air,

    1:50 dalam air 25, 1:30 dalam air 80C, 1:5

    dalam propilenglikol (HPE 6th ; p.441).

    Rumus Kimia : C8H8O

    BM : 152,15

    Melting point: 125

    128C

    (HPE 6th ; p.441)

    0,015

    0,2%

    (HPE 6th ;

    p.441)

    0,02% Pengawet

    (HPE 6th ; p.441)

    Aktif dalam melawan bakteri gram positif dan negatif

    Efektif terhadap ragi dan jamur

    Efektif pada range pH yang luas

    (HPE 6th ; p.441)

    7. Propilparaben/ Nipasol

    (A)

    Pemerian:

    Serbuk putih, tidak berbau, tidak memiliki

    rasa, seperti kristal (HPE 6th ; p.596).

    Kelarutan:

    Larut 1:250 dalam gliserin, 1:2500 dalam

    air, 1:225 dalam air 80C (HPE 6th ; p.596).

    Rumus kimia: C10H12O3

    BM: 180,20 (HPE 6th ;

    p.596)

    0,01

    0,02%

    (HPE 6th ;

    p.596)

    0,18% Pengawet

    (HPE 6th ; p.596)

    Aktif dalam melawan ragi, jamur dan bakteri

    Efektif dalam range pH yang luas

    (HPE 6th ; p.596)

    8. Aquadest (A) Pemerian:

    Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau,

    tidak berasa (HPE 6th hal 766)

    Rumus Kimia : HO

    BM: 18,02

    Boiling point: 100C

    (HPE 6th hal 766)

    Ad 38,65ml Pelarut

    (HPE 6th hal 766)

    Tidak toksik

    Pelarut universal

  • V.1. Bentuk Sediaan Dasar

    a. Bentuk : Gel

    b. Definisi :

    Sediaan dasar berupa massa lunak sistem terdispersi, terdiri dari pertikel anorganik yang kecil atau molekul organik besar,

    terdispersi oleh suatu cairan (FI IV, p. 7)

    c. Persyaratan Umum : (Voigt, 1994)

    Mudah dioles secara merata pada kulit dan membentuk lapisan tipis (kemampuan penyebaran baik)

    Memberikan efek dingin melalui penguapan lambat dari kulit

    Tidak mengiritasi kulit

    Tidak berbahaya secara dermatologi, sifat dari sediaan tidak berubah selama penyimpanan

    Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara biologis

    Pelepasan obatnya baik

    Permukaan halus, homogen, bebas dari partikulat besar atau keras

    V.2. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih

    a. Bentuk : Hand sanitizer gel

    b. Definisi :

    sediaan gel yang berfungsi untuk menghilangkan, membunuh kuman, mokroorganisme, dan virus dengan resiko kecil dan tanpa

    kerusakan permanen pada kulit

    c. Persyaratan umum :

    Dapat membunuh bakteri dengan cepat

    Tidak menimbulkan rasa panas pada kulit

    Tidak menimbulkan rasa lengket pada kulit

    Tidak menimbulkan reaksi alergi aman digunakan oleh anak-anak

  • VI.Susunan Formula

    Luas permukaan tangan normal = 0,76 % dari luas permukaan tubuh

    = 0,76 % x 1,73 m2

    = 0,013148 m2 (untuk 1 tangan)

    = 0,026296 m2 (untuk 2 tangan)

    = 262,96 cm2

    Volume pemakaian secara umum = 2 mg/cm2 (Harrys Cosmeticology ed 7

    th)

    Untuk 1 bulan = 2 mg/cm2 x 262,96 cm

    2 x 3 kali sehari x 30 hari

    = 47332,8 mg

    = 47,3328 g = 50 g

    No. Nama Bahan Sinonim Bahan Pengganti Konsentrasi (%) 1 Resep

    (50gram)

    1 Batch

    ( 100 gram) Awal Modifikasi

    1. HPMC - 3% 5 % 2,5 g 5g

    2. Etanol 96% Ethanolum (96 per centum);

    ethyl alcohol; ethyl hydroxide;

    grainalcohol; methyl carbinol.,

    (HPE 6 th p.17)

    - 60 % 60 % 30g 60 g

    3. Propilen glicol - 0,5 % 0,5 % 0,25 g 0,5 g

    4. Lemon extract - - 10% 5 g 10 g

    5. Gliserin - - 0,3 % 0,15 g 0,3 g

    6. Metylparaben Nipagin - - 0,02 % 0,01 g 0,02 g

    7. Propilparaben Nipasol - - 0,18 % 0,09g 0,18g

    8. Perfume - - q.s q.s q.s q.s

    9. Aquadest - - 38,65 % 38,65 % 12 ml 24ml

  • Perhitungan sisa air

    Untuk 1 Batch : 100 (5+60+0,5 +10+0,3+0,02 +0,18 ) = 24

    Air untukHPMC ;

    Air panas : 1/3 x 24ml = 8 ml

    Air dingin : 2/3 x 24 ml = 16ml

    Perhitungan Alkohol

    60

    96

    VII. Rancangan Cara Pembuatan

    Cara pembuatan ekstrak lemon juice

    Buah yang sudah matang

    Buah dicuci dalam air keran dan permukaan disterilkan dengan alkohol 70%

    Dibilas dengan air suling steril dan dipotong dengan pisau steril dan jus ditekan keluar

    masukkan ke dalam wadah yang steril.

    Kemudian jus disaring menggunakan membran penyaring 0,45 ke dalam wadah steril

    X 60 = 37,5

  • Cara Pembuatan

    1. Kembangkan HPMC (2 g) dalam air panas (8,6 ml) dan air dingin

    (17,3 ml)

    2. Larutkan nipagin (0,2 g) dan nipasol (0,18 g) ke dalam

    propilen glikol (0,5 g). Tambahkan Gliserin (0,3 g)

    3. Tambahkan etanol 60 % (60 ml)

    4. Masukkan ekstrak cair C. Limon (10 g)

    5. Campurkan bahan-bahan tersebut dalam

    mortar, aduk hingga tercampur homogen

  • VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir

    Parameter Spesifikasi

    Organoleptis

    Bentuk

    Warna

    Bau

    Gel jernih

    pH 7,3 7,6

    Daya sebar Mudah tersebar

    Ukuran Partikel 100 m

    Homogenitas Terdispersi homogen

    Viskositas 11.000 cps (Cosmetic & T. Formulation Ed II vol. 8)

    Uji iritasi Tidak mengiritasi

    Uji stabilitas Stabil selama penyimpanan

    Uji waktu kering 15 30 detik

    Uji hedonik disukai oleh pengguna

    Uji daya antimikroba mampu menghambat pertumbuhan mikroba

  • IX. Rancangan Evaluasi

    1) Uji Organoleptik

    Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau dari

    sediaan yang telah dibuat (Anief, 1997).

    2) Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah dibuat homogen atau tidak. Caranya, gel dioleskan pada kaca

    transparan dimana sediaan diambil 3 bagian yaitu atas, tengah dan bawah. Homogenitas ditunjukkan dengan tidak adanya butiran kasar

    (Ditjen POM, 2000).

    3) Uji pH Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan gel untuk menjamin sediaan gel tidak menyebabkan iritasi pada kulit. pH

    sediaan gel diukur dengan menggunakan stik pH universal. Stik pH universal dicelupkan ke dalam sampel gel yang telah diencerkan,

    diamkan beberapa saat dan hasilnya disesuaikan dengan standar pH universal. pH sediaan yang memenuhi kriteria pH kulit yaitu dalam

    interval 4,5 6,5 (Tranggono dan Latifa, 2007).

    4) Uji Daya Sebar Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan gel saat diaplikasikan pada kulit yang dilakukan segera setelah gel dibuat. Gel

    ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat lain atau bahan transparan

    lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 150 g, didiamkan 1 menit, kemudian dicatat diameter penyebarannya. Daya

    sebar gel yang baik antara 5-7 cm (Garget al., 2002).

    5) Uji Konsistensi Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui stabilitas sediaan gel yang dibuat dengan cara mengamati perubahan konsistensi sediaan

    setelah disentrifugasi Uji konsistensi dilakukan dengan cara mekanik menggunakan sentrifugator dengan cara sediaan disentrifugasi pada

  • kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Perubahan fisik diamati apakah terjadi pemisahan atau bleeding antara bahan pembentuk gel dan

    pembawanya yaitu air dan pengujian hanya dilakukan pada awal evaluasi (Djajadisastra, 2009).

    6) Uji waktu kering:

    Luas tangan 40-50 cm2, tidak menggunakan peroduk sejenis dan sebelum melakukan percobaan tidak boleh memakai pelembab tangan.

    Setiap subyek diberikan sediaan 1 ml dan diusapkan pada tangan hingga kering. Direplikasi 3 kali per menit. Menggunakan alat bantu

    stopwatch. Handsanitizer yang sudah kering ditandai dengan hilangnya lapisan sediaan yang dioleskan tersebut. Alkohol pada produk

    handsanitizer yang baik akan menguap sempurna pada waktu 15-30 detik. Konsentrasi alkohol berpengaruh terhadap keceparan waktu

    handsanitizer untuk kering.

    7) Uji Stabilitas

    Diuji pada temperature dan kondisi berbeda yaitu 4C, 25C, dan 37C selama 1 minggu. Pengujian stabilitas dilihat pada ada tidaknya

    perubahan warna, tidak ada fase yang terpisah

    8) Viskositas

    Diukur dengan Brokfield viscometer. 50 ml dari sediaan diletakkan dalam beaker glass 100 ml lalu diukur dengan Brokfield viscometer. Range

    viskositas yang diinginkan adalah 40-120 mPa.

    9) Pengujian Kemampuan Antimikroba ( AGAR PLATE DIFFUSION METHOD )

    Agar dibuat dengan konsentrasi yang berbeda pada cawan petri. Alat pengganda digunakan untuk menginokulasi beberapa specimen/sediaan ke

    cawan petri dengan konsentrasi antibiotic yang berbeda-beda. Respons dari mikroorganisme terhadap sediaan dibandingkan dengan obat standart