Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
-
Upload
agung-m-apriliyanti -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
1/32
1
DEFISIENSI KARBOHIDRATDAN PROTEIN PADA KEJADIAN
GIZI BURUK BALITA
OLEH :
Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, Apt,M.Kes
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
2/32
2
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
SURAT KETERANGAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
A.Pendahuluan .......................................................................................................... 1
B. Karbohidrat (pengertian, fungsi dan metabolisme) .............................................. 2
C. Protein (pengertian, fungsi dan metabolisme) ...................................................... 5
D.Defisiensi Karbohidrat dan Protein pada Kejadian Gizi Buruk Balita. .............. 14
E.. Pengaruh KEP Terhadap Beberapa Organ.............................................................. 16
F.. Penanganan dan Pencegahan ................................................................................ 17
G.Kesimpulan ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
3/32
3
BAB I. PENDAHULUAN
Masalah gizi pada hakekatnya adalah masalah kesehatan masyarakat,
namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis
dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah
multifactor, karena itu penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor
yang terkait.(Boid, 2012). Secara umum masalah gizi di Indonesia, terutama
KEP masih lebih tinggi dari pada negara ASEAN lainnya.( Sediaoetama, 2009)
KEP merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. KEP
disebabkan karena defisiensi macro nutrient (zat gizi makro). Meskipun
sekarang ini terjadi pergeseran masalah gizi dari defisiensi macro nutrient
kepada defisiensi micro nutrient, namun beberapa daerah di Indonesia
prevalensi KEP masih tinggi (> 30%) sehingga memerlukan penanganan
intensif dalam upaya penurunan prevalensi KEP. (Sediaoetama, 2009)
Adapun yang menjadi penyebab langsung terjadinya KEP adalah
konsumsi yang kurang dalam jangka waktu yang lama. Pada balita, KEP
timbul pada anggota keluarga rumahtangga miskin oleh karena kelaparan
akibat gagal panen atau hilangnya mata pencaharian kepala keluarga..
Marasmus sering dijumpai pada anak < 1 tahun, di daerah urban, sedangkan
kwasiorkor sering dijumpai pada usia > 2 tahun di daerah yang kumuh dan
padat penduduk.( Abbott, R. A, 2009)
KEP adalah manifestasi dari kurangnya asupan protein dan energi, dalam
makanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG), dan
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
4/32
4
biasanya juga diserta adanya kekurangan dari beberapa nutrisi lainnya. Disebut
malnutrisi primer bila kejadian KEP akibat kekurangan asupan nutrisi, yang
pada umumnya didasari oleh masalah sosial ekonomi, pendidikan serta
rendahnya pengetahuan dibidang gizi. (Grover, Z. and L. C. Ee, 2009)
Malnutrisi sekunder bila kondisi masalah nutrisi seperti diatas disebabkan
karena adanya penyakit utama, seperti kelainan bawaan, infeksi kronis ataupun
kelainan pencernaan dan metabolik, yang mengakibatkan kebutuhan nutrisi
meningkat, penyerapan nutrisi yang turun dan/meningkatnya kehilangan
nutrisi.Makanan yang tidak adekuat, akan menyebabkan mobilisasi berbagai
cadangan makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup,
dimulai dengan pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak
serta protein dengan melalui proses katabolik. Kalau terjadi stres katabolik
(infeksi) maka kebutuhan akan protein akan meningkat, sehingga dapat
menyebabkan defisiensi protein yang relatif, kalau kondisi ini terjadi pada saat
status gizi masih diatas -3 SD (-2SD3SD), maka terjadilah kwashiorkor
(malnutrisi akut/decompensated malnutrition) (Grover, Z. and L. C. Ee
2009)
Berdasarkan uraian tersebut, maka tulisan ini mencoba menjelaskan
kekurangan karbohidrat dan protein pada kejadian gizi buruk balita
Karbohidrat (pengertian, fungsi dan metabolisme)
Karbohidrat merupakan komponen organic yang paling banyak terdapat
pada buah-buahan, sayur-sayuran, legume, gandum, dan memberikan tekstur
dan rasa pada makanan-makanan olahan. Karbohidrat merupakan sumber
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
5/32
5
energi utama manusia bagi pencernaan dan penyerapan pada usus kecil serta
pada tingkat yang lebih rendah dilakukan oleh fermentasi mikroba dalam usus
besar. Makanan yang mengandung karbohidrat sering diklasifikasikan sebagai
karbohidrat yang tersedia atau tidak tersedia. (Retno Sri Iswari, 2006)
Karbohidrat yg tersedia merupakan karbohidrat-karbohidrat yang
dihidrolisis oleh enzim pada saluran pencernaan manusia menjadi
monosakarida yang diserap dalam usus halus dan melalui jalur metabolism
karbohidrat. Karbohidrat yang tidak tersedia tidak dihidrolisis oleh enzim
pencernaan manusia, tetapi mereka dapat difermentasi oleh bakteri dalam usus
besar menjadi berbagai tingkatan, susunan rantai-pendek asam lemak yang
dapat diserap dan berkontribusi bagi kebutuhan energi tubuh. Glukosa
merupakan sumber energi penting bagi jaringan tubuh manusia: beberapa
macam sel seperti sel darah merah tidak dapat menggunakan bahan bakar lain.
Karbohidrat juga diperlukan untuk metabolisme lemak yang normal. Pada
keadaan kekurangan karbohidrat, jumlah lemak yang digunakan untuk energi
lebih besar dari jumlah yang tersedia dalam tubuh sehingga terjadi proses
oksidasi yang tidak sempurna. Total keseluruhan asam yang terbentuk dapat
menyebabkan asidosis dan akhirnya terjadi ketidakseimbangan sodium dan
dehidrasi. Karbohidrat dan turunannya berfungsi sebagai prekursor senyawa
seperti asam nukleus, matriks jaringan penyambung dan galaktosida pada
jaringan syaraf.(Hadju, 2003)
Glukosa bagi kebutuhan tubuh dapat diperoleh pada bahan makanan
pati/zat tepung, sukrosa, laktosa; dari cadangan glikogen dalam tubuh; atau dari
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
6/32
6
sintesis in vivo dari gluconeogenic precursors seperti rangka karbon asam
amino. Glukosa juga berfungsi sebagai precursor bagi sintesis semua
karbohidrat termasuk laktosa yang diproduksi oleh kelenjar susu; kebutuhan
ribose untuk sintesis asam nukleat; dan residu gula yang diyang ditemukan
sebagai unsur yang terikat secara kovalen dengan glikoprotein, glikolipid, dan
proteoglikan dalam tubuh. (Hadju, 2003)
Klasifikasi
Karbohidrat didefinisikan sebagai polyhydrixy aldehyde (aldoses) dan
ketone (ketoses) serta turunan dari gula ini. Definisi ini menekankan sifat
hidrofilik dari sebagian besar karbohidrat serta memungkinkan disertakan gula
alcohol (alditol), asam gula (asam uronic, aldonic, dan aldaric), glikosida dan
hasil-hasil polimerisasi (oligosakarida dan polisakarida yang memiliki
hubungan dari tipe asetal) di antara jenis-jenis karbohidrat. Gugusan hidroksil
dari karbohidrat dapat dimodifikasi oleh pergantian dengan gugusan-gugusan
lain untuk menghasilkan ester dan ether atau diganti untuk menghasilkan gula
deoxy dan amino. Karbohidrat juga terikat secara kovalen dengan banyak
protein dan lipid. glycoconjugate ini terdiri atas glikoprotein, proteoglikan, dan
glikolipid. (Hadju, 2003)
Jenis-jenis Karbohidrat
Monosakarida atau sisa monosakarida dimodifikasi atau diperoleh dari
berbagai macam cara. Gugusan karbonil dapat direduksi atau dioksidasi, dan
gugusan akhirCH2OH dapat dioksidasi. Gugusan hidroksil pada beberapa
atom karbon merupakan subjek dari banyak modifikasi.
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
7/32
7
1. Alditol
Alditol (polyols) (gbr 4-8) yang muncul secara alami pada tumbuhan dan
organism lain, merupakan hasil reduksi dari aldoses dan ketoses dimana
karbonil telah direduksi menjadi alcohol. Reduksi pada ketoses menghasilkan
sepasang epimeric alditol kecuali reaksi merupakan enzim yang dikatalisasi
dan oleh karena itu menjadi stereospecific. Alditol, seperti gula, dapat larut
dalam air dan berubah-ubah sesuai dengan tingkatan kemanisannya. Xylitol,
yang paling manis, mendekati tingkat kemanisan sukrosa. Antara D-Glucitol
dan xylitol diabsorpsi secara pasif di dalam usus kecil dan dimetabolisme
dalam hati. Penambahan jumlah alditol yang melewati kolon dapat
menyebabkan diare karena sakit karena gerak osmotic. (catatan bahwa xylitol,
wlaupun alditol memiliki tiga karbon kiral, merupakan suatu molekul yang
simetris dan tidak mempengaruhi aktivitas optic).
2. Asam Glucoronic, Glyconic, Dan Glycaric
Asam uronic merupakan asam gula lemah yang memiliki sebuah gugusan
karbonil (COOH) sebagai pengganti sambungan CH2OH (gbr 4-9). Asam D-
Glucuronic merupakan unsur pokok yang penting glycosaminoglycans pada
sistem mamalia, dan epimer C-5 - nya, asam L-Iduronic, kurang menghasilkan
penambahan. Asam Glucuronic (dan 4-O methyl ether - nya). Asam D-
galacturonic, asam D-mannuronic, dan sedikit asam L-Guluronic umum
merupakan unsur pokok polisakarida yang tdak dapat dicerna pada tumbuhan
dan alga, yang berkontribusi sebagai serat makanan. Asam glycaric merupakan
asam dicarboxylic yang diantara gugusan akhir aldose telah dioksidasi menjadi
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
8/32
8
gugusan karboksil. Asam glyconic mudah melakukan lactonize menjadi
lactones cyclic netral.
3. Gula Deoxy Dan Amino
Beberapa gula yang umum melemahkan pelengkap sempurna dari gugusan
hydroxyl; sebagai contoh yang terlihat pada gambar 4-10. Gula deoxy, yaitu
suatu gugusan hydroxyl diubah oleh hydrogen, termasuk 2-deoxy- D-ribose, L-
fucose (6-deoxy- L-Mannose). L-Fucose merupakan unsur pokok dari banyak
glycoprotein dan melayani sebagai epitope yang mmeberikan signal untuk
tindakan fisiologis (misalnya dalam respon inflammatory).
4. Disakarida Dan Oligosakarida Serta Sifat-Sifatnya
Oligosakarida diubah oleh monosakarida secara kovalen yang
dihubungkan oleh ikatan glycosidic. Mereka bersifat mereduksi ataupun tidak
mereduksi. Suatu oligosakarida yang berhubungan dengan residu/sisa yang
memiliki anomeric -OH yang tidak dapat digantikan sedang mereduksi.
Pengurangan oligosakarida melalui semua reaksi kimmiawi dari gula aldose,
termasuk reduksi, oksidasi dan epimerisasi yang telah dikatalisasi serta
isomerisasi pada akhir proses reduksinya. Oligosakarida siap dihidrolisis
menjadi unsur pokok monosakarida oleh asam atau katalisis enzim, dengan
enzim-enzim yang memperlihatkan spesifisitas kuat pada kumpulan gula dan
hubungan anomericnya. Sebagai hasil dari spesifisitas ini, manusia mencerna 2
tipe oligosakarida: beberapa yang termasuk -D-glukosa atau - D-galaktosa
pada akhir nonreduksi.
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
9/32
9
Sukrosa, suatu disakarida nonreduksi, diubah oleh -D-glucopyranosyl dan
kumpulan -D-fructofuranosyl yang secara kovalen terhubung melalui karbon
anomeric pada setiap kumpulan gula untuk membentuk -D-glucopyranosyl-
(12)-- D-fructofuranoside. Sukrosa secara luas didistribusikan pada
tumbuhan dan diproduksi secara komersil dari gula tebu dan gula bit (secara
khusus dinamakan gula tebu, tanpa menghiraukan sumbernya). Sukrosa mudah
dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa sebagai larutan asam dan cepat
dicerna oleh sukrase, yaitu suatu -glucosidase dari villi usus. Sukrosa
merupakan pemanis utama dengan kalori untuk penggunanaan rumah tangga
atau komersil, dan kata gula pada kemasan makanan berarti sukrosa.
Laktosa (- D-galactopyranosyl-(14)- D-glucopyranose, gula susu) disintesis
dalam kelenjar susu mamalia. Konsentrasi susu berubah dengan spesies dan
unsur pokok sekitar 4 g/100 mL susu sapi dibandingkan dengan 6,4 g/100 mL
ASI (Newburg dan Neubauer, 1995).laktosa disajikan dalam produk susu dan
makanan jadi yang terdiri atas produk air dadih yang dibentuk dari bagian
encer susu yang tersisa dari pembuatan keju. Laktosa memiliki kurang lebih
pemanis yang berasal dari sukrosa. Laktosa siap dicerna menjadi glukosa
dan galaktosa oleh -galactosidase (laktase) pada villi usus. Laktosa
merupakan disakarida yang mereduksi dan oleh karena itu rentan berrekasi
dengan gugusan karbonil glukosa, termasuk reaksi Maillard. Isomerisasi
alkaline pada laktosa menghasilkan lactulose, dimana kumpulan glukosa telah
diisomerisasi menjadi fruktosa. Isomerisasi ini juga memunculkan beberapa
penambahan selama memanaskan susu. Lactulose tidak dicerna ataupun
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
10/32
10
diserap dalam tubuh dan dia muncul untuk meningkatkankan pertumbuhan
spesies bifidobacteria dan lactobacilli dalam kolon. Kolonisasi oleh bakteri-
bakteri ini efektif dalam pencegahan diare akut. Produksi asam lemak dengan
rantai pendek dari lactulose dan serat makanan polisakarida menghasilkan
penurunan pH kolon dan batas-batas potensial pertumbuhan bakteri patogenis.
Laktulose juga digunakan sebagai agen terapeutik pada perawatan hepati/zat
tepungc encephalopathy.
Protein (pengertian, fungsi dan metabolisme)
Protein adalah substansi pertama yang dikenal sebagai bahan vital bagi
kehidupan. Protein berasal dari bahasa Yunani yang berarti yang paling
pentingProtein mengandung karbon, hidrogen dan oksigen. Protein termasuk
substansi yang unik karena juga mengandung sekitar 16% nitrogen juga sulfur
dan bahan lain seperti fosfor, besi dan kobalt. Adanya nitrogen membuat
protein memiliki berbagai macam bentuk yang menunjukkan ciri-ciri
kehidupan
Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya
dalam makhluk hidup. Fungsi dari protein itu sendiri secaramgaris besar dapat
dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan
sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Apabila tulang dan kitin
adalah beton, maka protein struktural adalah dinding batu-batanya. Beberapa
protein struktural, fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh
dan - keratin yang terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein
struktural lain ada juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen.
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
11/32
11
Protein dapat memerankan fungsi sebagai bahan struktural karena seperti
halnya polimer lain, protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat
mengalami cross-linking dan lain-lain. Selain itu protein juga dapat berperan
sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam sistem makhluk hidup.
Makromolekulini mengendalikan jalur dan waktu metabolisme yang kompleks
untuk menjaga kelangsungan hidup suatu organisma. Suatu sistem
metabolisme akan terganggu apabila biokatalis yang berperan di dalamnya
mengalami kerusakan
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain
protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
Struktur Asam Amino
Suatu asam amino- terdiri atas:
1. Atom C . Disebut karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C .
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C .
4. Gugus amino yang terikat pada atom C .
5. Gugus R yang juga terikatpada atom C .
Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus
R atau rantai samping dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam
amino berbeda.
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
12/32
12
Gugus R dari asam amino bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, muatan,
kapasitas pengikatan hidrogen serta reaktivitas kimia. Keduapuluh macam
asam amino ini tidak pernah berubah. Asam amino yang paling sederhana
adalah glisin dengan atom H sebagai rantai samping. Berikutnya adalah alanin
dengan gugus metil (-CH3) sebagai rantai samping.
1. Alanin (Ala)
Alanin (Ala) atau asam 2-aminopropanoat merupakan salah satuasam amino
bukan esensial. Bentuk yang umum di alam adalah L-alanin (S-alanin)
meskipun terdapat pula bentuk D-alanin (R-alanin) pada dinding sel bakteri dan
sejumlah antibiotika. L-alanin merupakan asam amino proteinogenik yang
paling banyak dipakai dalam protein setelah leusin. Gugus metil pada alanina
sangat tidak reaktif sehingga jarang terlibat langsung dalam fungsi protein
(enzim). Alanina dapat berperan dalam pengenalan substrat atau spesifisitas,
khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif seperti karbon. Dalam
proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan dalam daur alanina.
2. Arginin (Arg)
Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat
eksesi dua gugus aminapada gugus residunya. Asam amino ini tergolong
setengah esensial bagi manusia dan mamalia lainnya, tergantung pada tingkat
perkembangan atau kondisi kesehatan. Bagi anak-anak, asam amino ini
esensial. Pangan yang menjadi sumber utama arginin adalah produk-produk
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mamaliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mamaliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mamaliahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
13/32
13
peternakan (dairy products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur.
Dari produk tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
3. Asparagin (Asn)
Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian gugus
karboksiloleh guguskarboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan)
dalam pelarut air. Asparagina merupakan asam amino pertama yang berhasil
diisolasi. Namanya diambil karena pertama kali diperoleh dari jus asparagus.
Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan dan dalam transformasi asam amino. Ia berperan pula dalam
sintesisamonia. Sumber: Daging (segala macam sumber),telur, dansusu(serta
produk turunannya) kaya akan asparagina
4. Asam aspartat (Asp)
Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein.
Asparagin merupakan asam amino analognya karena terbentuk melalui aminasi
aspartat pada satu gugus hidroksilnya. Asam aspartat bersifat asam, dan dapat
digolongkan sebagan asam karboksilat. Bagi mamalia aspartat tidaklah
esensial. Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan
saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam
glukoneogenesis.
5. Sistein (Cys)
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aspartathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aspartathttp://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karboksamid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karboksamid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karboksamid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asparagushttp://id.wikipedia.org/wiki/Asparagushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_alkanoathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_alkanoathttp://id.wikipedia.org/wiki/Mamaliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mamaliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daur_urea&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daur_urea&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukoneogenesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukoneogenesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukoneogenesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daur_urea&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mamaliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_alkanoathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asparagushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karboksamid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aspartat -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
14/32
14
Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang memiliki
atomS, bersama-sama dengan metionin. Atom S ini terdapat pada gugus tiol
(dikenal juga sebagai sulfhidril atau merkaptan). Karena memiliki atom S,
sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa biologis lain
yang mengandung belerang. Sisteina dan metionin pada protein juga berperan
dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan hidrogenpada
gugus tiol. Sumber utama sisteina pada makanan adalah cabai,bawang putih,
bawang bombay,brokoli,haver, dan inti bulirgandum(embrio). L-sistein juga
diproduksi secara industri melalui hidrolisis rambut manusia dan babi serta
buluunggas.
6. Glutamine (Gln)
Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode pada kode
genetik standar. Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat
dengan mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus
fungsionalamina. Glutamina merupakan bagian penting dariasimilasi nitrogen
yang berlangsung pada tumbuhan.Amoniayang diserap tumbuhan atau hasil
reduksi nitrit diikat oleh asam glutamat menjadi glutamina dengan bantuan
enzimglutamin sintetaseatau GS. Glutamina dijadikan suplemen atletbinaraga
untuk mengganti kerusakan otot dengan segera akibat latihan beban yang berat.
7. Asam glutamate (Glu)
http://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Metioninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metioninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konformasi_protein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konformasi_protein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_bombayhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_bombayhttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Haverhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haverhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haverhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rambuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Rambuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Babihttp://id.wikipedia.org/wiki/Babihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kode_genetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kode_genetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kode_genetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asimilasi_nitrogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asimilasi_nitrogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asimilasi_nitrogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_nitrit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_nitrit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutamin_sintetase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutamin_sintetase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutamin_sintetase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Binaraga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Binaraga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Binaraga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Binaraga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glutamin_sintetase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_nitrit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asimilasi_nitrogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kode_genetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kode_genetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Buluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Babihttp://id.wikipedia.org/wiki/Rambuthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haverhttp://id.wikipedia.org/wiki/Brokolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_bombayhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_hidrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konformasi_protein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tiolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metioninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belerang -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
15/32
15
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama
dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang
menandakan ia sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut
Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga
tidak tergolong esensial. Ion glutamat merangsang beberapa tipesarafyang ada
di lidah manusia. Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam
turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat (
dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat
dikenal dalam dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai
penyedap masakan.
8. Glisin (Gly)
Glisina atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana.
Rumus kimianya C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan
asam amino esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya.
Glisina merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan
berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Secara umum protein tidak
banyak mengandung glisina. Pengecualiannya ialah pada kolagen yang dua per
tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisina. Glisina merupakan asam
amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia memproduksi glisina dalam
jumlah mencukupi. Glisina berperan dalam sistem saraf sebagai inhibitor
neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS).
9. Histidin (His)
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Titik_isoelektrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Titik_isoelektrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lidahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lidahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mononatrium_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Mononatrium_glutamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Boga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Boga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino_esensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino_esensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino_esensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Boga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mononatrium_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lidahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Titik_isoelektrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
16/32
16
Histidina merupakan satu dari 20 asam aminodasar yang ada dalam protein.
Bagi manusiahistidina merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
Fungsi Histidina menjadi prekursorhistamin, suatu amina yang berperan dalam
sistemsaraf, dankarnosin, suatu asam amino.
10. Isoleusin (Ile)
Isoleusina adalah satu dari asam aminopenyusun protein yang dikode oleh
DNA. Rumus kimianya sama dengan leusinhidrofobik (tidak larut dalam air)
dan esensial bagi manusia. tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ini berakibat
pada sifat yang berbeda. Walaupun berdasarkan strukturnya ada empat
kemungkinan stereoisomer seperti treonin, isoleusina alam hanya tersedia
dalam satu bentuk saja.
11. Leusin (Leu)
Leusina merupakanasam aminoyang paling umum dijumpai padaprotein. Ia
mutlak diperlukan dalam perkembangan anak-anak dan dalam kesetimbangan
nitrogenbagi orang dewasa. Ada dugaan bahwa leusina berperan dalam
menjaga perombakan dan pembentukan protein otot. Leusina tergolong asam
amino esensial bagi manusia.
12. Lisin (Lys)
Lisina (bahasa Inggris lysine) merupakanasam aminopenyusunproteinyang
dalam pelarut airbersifat basa, seperti jugahistidin. Lisina tergolong esensial
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Histamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Histamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Histamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karnosin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karnosin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karnosin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Treoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Treoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Histidinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Histidinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Histidinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Histidinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Treoninhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leusinhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karnosin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Histamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
17/32
17
bagi manusia dan kebutuhan rata-rata per hari adalah 1- 1,5 g. Lisina menjadi
kerangka baginiasin(vitaminB1). Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
pelagra. Lisina juga dilibatkan dalam pengobatan terhadap penyakit herpes.
Biji-bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji polong-
polongankaya akan asam amino ini.
13. Metionin (Met)
Metionina, bersama-sama dengan sistein, adalah asam amino yang memiliki
atom S. Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam proses
transkripsi, yang menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk
membentukRNA) karena kode untuk metionina sama dengan kode awal (start)
untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya, metionina awal ini tidak akan terikut
dalam protein yang kelak terbentuk karena dibuang dalam proses
pascatranskripsi. Asam amino ini bagi manusia bersifat esensial, sehingga
harus dipasok dari bahan pangan. Sumber utama metionina adalah buah-
buahan, daging (ayam, sapi, ikan), susu (susu murni, beberapa jenis keju),
sayuran (spinach, bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan
(kapri,pistacio, kacangmete,kacang merah,tahu,tempe).
14. Fenilalanin (Phe)
Fenilalanina adalah suatu asam aminopenting dan banyak terdapat pada
makanan, yang bersama-sama dengan asam amino tirosin dan triptofan
merupakan kelompokasam amino aromatikyang memilikicincin benzena.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niasin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niasin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niasin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelagra&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelagra&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Herpeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Herpeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Serealiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serealiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polong-polonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polong-polonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polong-polonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sisteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sisteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sintesis_protein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sintesis_protein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Transkripsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transkripsihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Basa_nitrogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Basa_nitrogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/RNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/RNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/RNAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_pascatranskripsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_pascatranskripsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_pascatranskripsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Buah-buahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buah-buahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buah-buahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jagunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jagunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaprihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaprihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaprihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pistacio&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pistacio&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pistacio&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mete&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mete&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mete&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kacang_merah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kacang_merah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kacang_merah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tahuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tempehttp://id.wikipedia.org/wiki/Tempehttp://id.wikipedia.org/wiki/Tempehttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Tirosinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tirosinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_amino_aromatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_amino_aromatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_amino_aromatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_amino_aromatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tirosinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Tempehttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kacang_merah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mete&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pistacio&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kaprihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jagunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buah-buahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buah-buahanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_pascatranskripsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_pascatranskripsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/RNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Basa_nitrogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Transkripsihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sintesis_protein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sisteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polong-polonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Polong-polonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serealiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Herpeshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelagra&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niasin&action=edit&redlink=1 -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
18/32
18
Fenilalanina bersama-sama dengan taurin dan triptofan merupakan senyawa
yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan (neurotransmitter)
pada sistem saraf otak. Dalam keadaan normal, fenilalanina diubah menjadi
tirosin dan dibuang dari tubuh. Gangguan dalam proses ini (penyakitnya
disebut fenilketonuria atau fenilalaninemia atau fenilpiruvat oligofrenia,
disingkat PKU) menyebabkan fenilalanina tertimbun dalam darah dan dapat
meracuni otak serta menyebabkan keterbelakangan mental. Penyakit ini
diwariskan secara genetik: tubuh tidak mampu menghasilkan enzim pengolah
asam amino fenilalanina, sehingga menyebabkan kadar fenilalanina yang tinggi
di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh.
15. Prolin (Pro)
Prolina merupakan satu-satunya asam amino dasar yang memiliki dua gugus
samping yang terikat satu-sama lain (gugus amino melepaskan satu atom H
untuk berikatan dengan gugus sisa). Akibat strukturnya ini, prolina hanya
memiliki gugusamina sekunder (-NH-). Beberapa pihak menganggap prolina
bukanlah asam amino karena tidak memiliki gugus amina namun imina namun
pendapat ini tidak tepat. Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai
komponen protein. Sel tumbuh-tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi
lingkungan yang kurang cocok (misalnya kekeringan) akan menghasilkan
prolina untuk menjaga keseimbangan osmotiksel. Prolina dibuat dariasam L-
glutamatdengan prekursor suatu asam imino. Prolina bukan merupakan asam
amino esensial bagi manusia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Taurinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Taurinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyampai_pesan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyampai_pesan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tirosinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tirosinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenilketonuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenilketonuriahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenilalaninemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenilalaninemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenilpiruvat_oligofrenia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenilpiruvat_oligofrenia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterbelakangan_mental&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterbelakangan_mental&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Osmosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Osmosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterbelakangan_mental&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenilpiruvat_oligofrenia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenilalaninemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fenilketonuriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tirosinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyampai_pesan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Taurin -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
19/32
19
16. Serine (Ser)
Serina merupakanasam aminopenyusun protein yang umum ditemukan pada
protein hewan. Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Serina bukan
merupakan asam amino esensial bagi manusia. Namanya diambil dari bahasa
Latin, sericum (berarti sutera) karena pertama kali diisolasi dari protein serat
suterapada tahun 1865. Strukturnya diketahui pada tahun 1902. Fungsi biologi
dan kesehatan: Serina penting bagi metabolisme karena terlibat dalam
biosintesis senyawa-senyawa purin dan pirimidin, sistein, triptofan (pada
bakteria), dan sejumlah besar metabolit lain. Sebagai penyusun enzim, serina
sering memainkan peran penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia diketahui
berada pada bagian aktif kimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya.
Berbagai gas-gas perangsang saraf dan senyawa aktif yang dipakai pada
insektisida bekerja melalui residu serina pada enzim asetilkolin esterase,
sehingga melumpuhkan enzim itu sepenuhnya. Akibatnya, asetilkolin (suatu
neurotransmiter) yang seharusnya segera diuraikan oleh enzim itu segera
setelah bekerja malah menumpuk di sel dan mengakibatkan kekejangan dan
kematian.
Sebagai penyusun protein non-enzim, rantai sampingnya dapat mengalami
glikolisasi yang dapat menjelaskan gangguan akibat diabetes. Serina juga
merupakan satu dari tiga asam amino yang biasanya terfosforilasioleh enzim
kinasepada saattransduksi signalpadaeukariota
17. Treonin (Thr)
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biosintesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biosintesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Purinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Purinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pirimidin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pirimidin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sisteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sisteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kimotripsin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kimotripsin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tripsin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tripsin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insektisida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insektisida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetilkolin_esterase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetilkolin_esterase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetilkolin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetilkolin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neurotransmiter&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neurotransmiter&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glikolisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glikolisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Diabeteshttp://id.wikipedia.org/wiki/Diabeteshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_signal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_signal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_signal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Eukariotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eukariotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eukariotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eukariotahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_signal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Diabeteshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glikolisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neurotransmiter&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetilkolin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asetilkolin_esterase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insektisida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tripsin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kimotripsin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Triptofanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sisteinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pirimidin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Purinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biosintesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Suterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
20/32
20
Treonina merupakan salah satu dari 20 asam aminopenyusun protein. Bagi
manusia, treonina bersifat esensial. Tubuh manusia tidak memiliki enzim
pembentuk treonina namun manusia memerlukannya, sehingga treonina
esensial (secara gizi) bagi manusia. Kehadiran enzim treonina-kinase dapat
menyebabkanfosforilasipada treonina, menghasilkan fosfotreonina, senyawa
antara penting pada biosintesis metabolit sekunder. Treonina banyak
terkandung pada produk-produk darisusu,daging,ikan, danbijiwijen.
18. Tritofan (Trp)
Triptofan merupakan satu dari 20 asam aminopenyusun protein yang bersifat
esensial bagi manusia. Bentuk yang umum pada mamalia adalah, seperti asam
amino lainnya, L-triptofan. Meskipun demikian D-triptofan ditemukan pula di
alam (contohnya adalah pada bisa ular laut kontrifan). ugus fungsional yang
dimiliki triptofan, indol, tidak dimiliki asam-asam amino dasar lainnya.
Akibatnya, triptofan menjadi prekursor banyak senyawa biologis penting yang
tersusun dalam kerangka indol. Triptofan adalah prekursormelatonin(hormon
perangsang tidur), serotonin (suatu transmiter pada sistem saraf) dan niasin
(suatuvitamin).
19. Tirosin (Tyr)
Tirosina (daribahasa Yunanityros, berarti keju, karena ditemukan pertama kali
dari keju) merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Ia memiliki
satu gugus fenol (fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil). Bentuk yang
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Gizihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gizihttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolit_sekunder&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolit_sekunder&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bisahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bisahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ularhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ularhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kontrifan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kontrifan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melatonin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melatonin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melatonin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serotoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serotoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niasin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niasin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niasin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serotoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melatonin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kontrifan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ularhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bisahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolit_sekunder&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metabolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fosforilasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kinase&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gizihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_amino -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
21/32
21
umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan dalam tiga isomer
struktur: para, meta, dan orto. Pembentukan tirosina menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzim Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-
tirosina. Dua isomer yang lain terbentuk apabila terjadi serangan dariradikal
bebaspada kondisi oksidatif tinggi (keadaan stress)
Dalam transduksi signal, tirosina memiliki peran kunci dalam pengaktifan
beberapaenzimtertentu melalui proses fosforilasi (membentuk fosfotirosina).
Bagi manusia, tirosina merupakan prekursorhormontiroksin dan triiodotironin
yang dibentuk di kelenjar tiroid, pigmen kulit melanin, dan dopamin,
norepinefrin dan epinefrin. Tirosina tidak bersifatesensialbagi manusia. Oleh
enzim tirosina hidroksilase, tirosina diubah menjadi DOPA yang merupakan
bagian dari manajemen terhadap penyakit Parkinson. Tanaman opium
(Papaver somniferum) menggunakan tirosina sebagai bahan baku untuk
menghasilkanmorfin, suatualkaloid.
20. Valin (Val)
Valina adalah salah satu dari 20 asam aminopenyusun protein yang dikode
oleh DNA. Dalam ilmu gizi, valina termasuk kelompokasam aminoesensial.
Namanya berasal dari nama tumbuhan valerian (Valeriana officinalis). Sifat
valina dalam air adalahhidrofobik(takut air) karena ia tidak bermuatan. Pada
penyakit anemia bulan sabit (sel-sel eritrosit tidak berbentuk seperti pil tetapi
seperti bulan sabit, sickle-cell anaemia), valina menggantikan posisi asam
glutamat, asam amino lain yang hidrofilik (suka air), pada hemoglobin.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Radikal_bebashttp://id.wikipedia.org/wiki/Radikal_bebashttp://id.wikipedia.org/wiki/Radikal_bebashttp://id.wikipedia.org/wiki/Radikal_bebashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_signal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_signal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pigmenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pigmenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melanin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melanin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parkinson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parkinson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Opiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Opiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Morfinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Morfinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Morfinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkaloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkaloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkaloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ilmu_gizi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ilmu_gizi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrofobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrofobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrofobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrofilik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrofilik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrofilik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrofobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ilmu_gizi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkaloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Morfinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Opiumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parkinson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Melanin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pigmenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transduksi_signal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Radikal_bebashttp://id.wikipedia.org/wiki/Radikal_bebashttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isomerisme&action=edit&redlink=1 -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
22/32
22
Akibatnya bentuk sel berubah dan kehilangan kemampuan mengikat oksigen
secara efektif. Valina diproduksi dengan menggunakan treonin sebagai bahan
baku. Sumber pangan yang kaya akan valina mencakup produk-produk
peternakan (daging,telur,susu,keju) danbiji-bijian yang mengandungminyak
(misalnyakacang tanah,wijen, dan lentil).
Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan makanan. Berdasarkan
asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Protein hewani, berasal dari hewan. Umumnya mengandung protein yang
lengkap, terdapat pada ikan, daging, susu, telur, larva serangga, lebah,
belalang, laron, kepompong, dan lainlain.
b. Protein nabati, berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati terdapat pada
kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian. Pada umumnya protein nabati
mengandung protein yang tidak lengkap, kecuali pada kacang-kacangan yaitu
kedelai.
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi
hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan.Enzim-enzim yang bekerja
pada proses hidrolisis protein antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin,
karboksipeptidase, dan aminopeptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino kemudian diarbsorbsi oleh
dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah. Asam amino tersebut
sebagaian besar langsung digunakan oleh jaringan dan sebagian mengalami
pelepasan gugus amin (gugus yang mengandung N) di hati. Proses pelepasan
gugus amin ini disebut dengan deaminasi. Protein tidak dapat disimpan
http://id.wikipedia.org/wiki/Treoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Treoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Treoninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Telur_ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telur_ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telur_ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wijenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Susuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Telur_ayamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daginghttp://id.wikipedia.org/wiki/Treonin -
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
23/32
23
didalam tubuh sehingga bila kelebihan akan segera dibuang atau diubah
menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen
akan dibuang bersama air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan
diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat
menghasilkan energi 4,2 kalori. Kelebihan protein dalam tubuh dapat
mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ
tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui
air seni. Kekurangan protein juga tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan
protein biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan
tersebut dinamakan busung lapar
Defisiensi Karbohidrat dan Protein pada Kejadian Gizi Buruk Balita
Interaksi antara faktor-faktor keberadaan zat gizi (faktor penyebab),
cadangan zat gizi dalam tubuh, penyakit infeksi, infestasi cacing, aktifitas
(faktor penjamu), pantangan, cara pengolahan (faktor lingkungan) sangat
penting dipertahankan dalam keadaan seimbang dan optimal. Bila
keseimbangan ini tidak terjaga maka akan terjadi perubahan dalam tubuh,
yakni terjadinya pemakaian cadangan zat gizi yang tersimpan dalam tubuh.
Bila hal ini berlangsung lama maka berangsur-angsur cadangan tubuh akan
berkurang dan akhirnya akan habis. Hal tersebut dilakukan untuk
mempertahankan metabolisme kehidupan sehari-hari. Diawali dengan
terjadinya mobilisasi zat-zat gizi yang berasal dari jaringan tubuh. Sebagai
akibat hal tersebut, tubuh akan mengalami penyusutan jaringan tubuh, kelainan
metabolisme oleh karena kekurangan zat-zat gizi, kelainan fungsional, dan
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
24/32
24
akhirnya kerusakan organ tubuh dengan segala keluhan, gejala-gejala dan
tanda-tanda yang timbul sesuai dengan jenis zat gizi yang menjadi pangkal
penyebabnya, bila protein penyebabnya akan terjadi kwasiorkor, bila energi
penyebanya akan terjadi marasmus atau keduanya sebagai penyebab akan
terjadi marasmus kwasiorkor.
Dimulai dengan perubahan yang paling ringan sampai berat, dimulai hanya
dengan kekurangan cadangan zat gizi (belum ada perubahan biokemik dan
fisiologi), kelainan gizi potensial (sudah ada perubahan biokemik dan
fisiologi), kelainan gizi laten (gejala, dan tanda klinis masih terbatas dan belum
khas) sampai terjadi kelainan gizi klinik (gejala, dan tanda klinis khas dan
jelas).
Malnutrisi sekunder disebabkan karena adanya penyakit utama, seperti
kelainan bawaan, infeksi kronis ataupun kelainan pencernaan dan metabolik,
yang mengakibatkan kebutuhan nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang
turun dan/meningkatnya kehilangan nutrisi.Makanan yang tidak adekuat, akan
menyebabkan mobilisasi berbagai cadangan makanan untuk menghasilkan
kalori demi penyelamatan hidup, dimulai dengan pembakaran cadangan
karbohidrat kemudian cadangan lemak serta protein dengan melalui proses
katabolik. Kalau terjadi stres katabolik (infeksi) maka kebutuhan akan protein
akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan defisiensi protein yang relatif,
kalau kondisi ini terjadi pada saat status gizi masih diatas -3 SD (-2SD3SD),
maka terjadilah kwashiorkor (malnutrisi akut/decompensated malnutrition).
Secara klinis KEP terdapat dalam 3 tipe yaitu :
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
25/32
25
1. Marasmus
Marasmus sering sekali terjadi pada bayi di bawah 12 bulan. Terdapat
beberapa tanda khusus pada marasmus ialah kurangnya (bahkan tidak ada)
jaringan lemak di bawah kulit (Forrester, T. E., A. V. Badaloo, et al. 2012)..
Sehingga seperti bayi yang memakai pakaian yang terlalu besar ukurannya.
Selain itu terdapat pula beberapa tanda khusus bayi terkena marasmus,
diantaranya:
a)Bayi akan merasa lapar dan cengeng.
b)Oedema (bengkak) tidak terjadi ( Escoda, S., H. Chappuy, et al. 2010)
c)Warna rambut tidak berubah.
d)Wajahnya tampak menua (old man/monkey face).
e)Atrofi jaringan, otot lemah terasa kendor/lembek ini dapat dilihat pada
paha dan pantat bayi yang seharusnya kuat dan kenyal dan tebal.
Pada marasmus tingkat berat, terjadi retardasi pertumbuhan, berat badan
dibanding usianya sampai kurang 60% standar berat normal. Sedikitnya
jaringan adipose pada marasmus berat tidak menghalangi homeostatis,
oksidasi lemak tetap utuh namun menghabiskan cadangan lemak tubuh.
Keberadaan persediaan lemak dalam tubuh adalah faktor yang menentukan
apakah bayi marasmus dapat bertahan/survive.
2. Kwashiorkor
Kwashiorkor bisanya terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Pertumbuhannya
terhambat, jaringan otot lunak dan kendor (Manary, M. J., G. T. Heikens, et
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
26/32
26
al. 2009). Namun jaringan lemak dibawah kulit masih ada dibanding bayi
marasmus. Beberapa tanda khusus dari kwashiorkor adalah:
a)Rambut berubah menjadi warna kemerahan atau abu-abu, menipis dan
mudah rontok, apabila rambut keriting menjadi lurus.
b)Kulit tampak pucat dan biasanya disertai anemia.
c)Selalu ada oedema (bengkak), terutama pada kaki dan tungkai bawah.
Sifatnya pitting oedema. Bayi tampak gemuk, muka membulat (moon
face), karena oedema. Cairan oedema sekitar 5-20% dari jumlah berat
badan yang diperhitungkan dari penurunan berat badan ketika tidak
oedema lagi (pada masa penyembuhan).
d)Terjadi dispigmentasi dikarenakan habisnya cadangan energi atau
protein. Pada kulit yang terdapat dispigmentasi akan tampak pucat.
Sering terjadi dermatitis (radang pada kulit). Kulit mudah luka karena
tidak adanya tryptophan dan nicotinamide, meskipun kekurangan zinc
bisa juga menjadi penyebab dermatitis. Pada kasus kwashiorkor tingkat
berat kulit akan mengeras seperti keripik terutama pada persendian
utama. Bibir retak-retak, lidah pun menjadi lunak dan gampang luka.
e)Pada kwashiorkor, pengaruh terhadap sistem neurologi dijumpai adanya
tremor seperti Parkinson yang berpengaruh terhadap jaringan (cabang)
syaraf tunggal maupun syaraf kelompok pada otot. Seperti otot mata
sering terjadi terus berkedip, atau pada pita suara yang menghasilkan
suara getar serak/cengeng.
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
27/32
27
3. MarasmikKwashiorkor
Anak/bayi yang menderita marasmik-kwashiorkor mempunyai gejala
(sindroma) gabungan kedua hal di atas. Seorang bayi yang menderita
marasmus lalu berlanjut menjadi kwashiorkor atau sebaliknya tergantung
dari makanan/gizinya dan sejauh mana cadangan energi dari lemak dan
protein akan berkurang/habis terpakai.
Pengaruh KEP Terhadap Beberapa Organ
a. Saluran PencernaanMalnutrisi berat menurunkan sekresi asam dan melambatkan gerak
lambung. Mukosa usus halus mengalami atrofi. Vili pada mukosa usus lenyap,
permukaannya berubah menjadi datar dan diinfiltrasi oleh sel-sel limfosit.
Pembaruan sel-sel epitel, indeks mitosis, kegiatan disakarida berurang. Pada
hewan percobaan, kemampuan untuk mempertahankan kandungan normal
mucin dalam mukosa terganggu dan laju penyerapan asam amino serta lemak
berkurang.
b. PankreasMalnutrisi menyebabkan atrofi dan fibrosis sel-sel asinar yang akan
mengganggu fungsi pankreas sebagi kelenjar eksokrin. Gangguan fungsi
pankreas bersama dengan intoleransi disakarida akan menimbulkan sindrom
malabsorpsi, yang selanjutnya berlanjut sebagai diare.
c. HatiPengaruh malnutrisi pada hati bergantung pada lama, serta jenis zat gizi
yang berkurang. Glikogen pada penderita marasmus cepat sekali terkuras
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
28/32
28
sehingga zat lemak kemudian tertumpuk dalam sel-sel hati. Manakala
kelaparan terus berlanjut, hati mengerut sementara kandungan lemak menyusut
dan protein habis meskipun jumlah hepatosit relative tidak berubah.
d. Sistem HematologikPerubahan pada sistem hematologic meliputi anemia, leucopenia,
trombotopenia, pembentuan akantosit, serta hipoplasia sel-sel sumsum tulang
yang berkaitan dengan transformasi substansi dasa, tempat nekrosis sering
terlihat. Derajat kelainan ini bergantung pada berat serta lamanya kekurangan
energy berlangsung (Sunita Matsier, 2009)
Anemia pada kasus demikian biasanya bersifat normokromik dantidak
disertai oleh retikulositosis meskipun cadangan zat besi cukup adekuat.
Penyebab anemia pasien yang asupan proteinnya tidak adekuat ialah
menurunnya sintesis eritropoietin, sementara anemia pada mereka yang sama
sekali tidak makan protein timbul karena stem cell dalam sumsum tulang tidak
berkembang, di samping sintesis eritropoietin juga menurun (Sunita Matsier,
2009).
Malnutrisi berat berkaitan dengan leucopenia dan hitung jenis yang
normal. Morfologi neutrofil juga kelihatan normal. Namun, jika infeksi terjadi,
jumlah neutrofil biasanya (namun tidak selalu) meningkat. Simpanan neutrofil
yang dinyataan sebagai hitung neutrofil tertinggi setelah 3-5 jam pemberian
hidrokortison pada malnutrisi juga berkurang, dan fungsinya tidak normal.
Sebagai tambahan, jumlah trombosit turut pula menurun (Sunita Matsier,
2009).
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
29/32
29
Penanganan dan Pencegahan
Pengobatan terhadap KEP adalah ditujukan untuk menambah zat gizi yang
kurang, namun dalam prosesnya memerlukan waktu dan harus secara bertahap,
oleh karenanya harus di rawat inap di rumah sakit. Secara garis besar
penanganan KEP adalah sebagai berikut :
Pada tahap awal harus diberikan cairan intra vena, selanjutnya dengan
parenteral dengan bertahap, dan pada tahap akhir dengan diet tinggi kalori dan
tinggi protein.
Komplikasi penyakit penyerta seperti infeksi, anemia, dehidrasi dan
defiseiensi vitamin diberikan secara bersamaan.
Penanganan terhadap perkembangan mental anak melalui terapi tumbuh
kembang anak.
Penanganan kepada keluarga, melalui petunjuk terapi gizi kepada ibu
karena sangat penting pada saat akan keluar rumah sakit akan mempengaruhi
keberhasilan penanganan KEP di rumah.
Pencegahan dari KEP pada dasarnya adalah bagaimana makanan yang
seimbang dapat dipertahankan ketersediannya di masyarakat. Langkah-
langkah nyata yang dapat dilakukan untuk pencegahan KEP adalah :
Mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan
menggiatkan kegiatan surveilance gizi di institusi kesehatan terdepan
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu).
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
30/32
30
Mengurangi resiko untuk mendapat penyakit, mengkoreksi konsumsi
pangan bila ada yang kurang, penyuluhan pemberian makanan pendamping
ASI.
Memperbaiki/mengurangi efek penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya
tidak menurunkan status gizi.
Merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal/BGM.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana.
Meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala
sektor ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain).
Kesimpulan
Defisiensi karbohidrat dan protein yang terus menerus terjadi pada balita akan
menyebabkan gizi buruk, baik itu berupa marasmus, kwashiorkhor maupun
marasmus-kwashiorkhor. Defisiensi tersebut akan berawal pada tingkat sel,
jaringan dan organ sampai akhirnya akan menimbulkan gejala klinis. Gejala
klinis yang terjadi tidak terlepas dari fungsi dan peran penting yang dimiliki
oleh karbohidrat dan protein bagi balita. Karbohidrat sebagai energi utama dan
protein sebagai zat pembangun yang sangat dibutuhkan oleh balita. KEP perlu
dicegah dan ditanggulangi dengan memperbaiki asupan karbohidrat dan protein
agar sesuai dengan kebutuhan balita
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
31/32
31
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, R. A., A. Robson, et al. (2009). "Acquired loss of hair pigment associated
with a flexural dermatosis." Clin Exp Dermatol 34(6): 735-736.
Ahmed, T., S. Rahman, et al. (2009). "Oedematous malnutrition." Indian J Med
Res 130(5): 651-654.
Akuyam, S. A., H. S. Isah, et al. (2009). "Relationship between age and serum
lipids in malnourished and well-fed pre-school children in Zaria, Nigeria." Niger J
Clin Pract 12(3): 273-276.
Almatsier, Sunita dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.
Al-Mubarak, L., S. Al-Khenaizan, et al. (2010). "Cutaneous presentation of
kwashiorkor due to infantile Crohn's disease." Eur J Pediatr169(1): 117-119.
Al Sharkawy, I., D. Ramadan, et al. (2010). "'Refeeding syndrome' in a Kuwaiti
child: clinical diagnosis and management." Med Princ Pract 19(3): 240-243.
Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
Atalabi, O. M., I. A. Lagunju, et al. (2010). "Cranial magnetic resonance imaging
findings in kwashiorkor." Int J Neurosci 120(1): 23-27.
Behar, M. (2010). "Reflections on the legacy of INCAP." Food Nutr Bull 31(1):
173-175.
Boyd, K. P., A. Andea, et al. (2012). "Acute Inpatient Presentation of
Kwashiorkor: Not Just a Diagnosis of the Developing World." Pediatr Dermatol
3(10): 1525-1470.
Creek, T. L., A. Kim, et al. (2010). "Hospitalization and mortality amongprimarily nonbreastfed children during a large outbreak of diarrhea and
malnutrition in Botswana, 2006." J Acquir Immune Defic Syndr53(1): 14-19.
Escoda, S., H. Chappuy, et al. (2010). "An unusual cause of extensive edema."
Pediatr Emerg Care 26(5): 378-379.
Demonet, G. (2012). "[Rice milk and risk of malnutrition]." Soins Pediatr Pueric
264: 8.
-
7/30/2019 Defisiensi Karbohidrat Dan Protein Pada Kejadian Gizi Buruk Balita
32/32
Diamanti, A., S. Pedicelli, et al. Iatrogenic Kwashiorkor in three infants on a diet
of rice beverages, Pediatr Allergy Immunol. 2011 Dec;22(8):878-9. doi:
10.1111/j.1399-3038.2011.01180.x.
El-Hodhod, M. A., E. K. Emam, et al. (2009). "Serum ghrelin in infants with
protein-energy malnutrition." Clin Nutr28(2): 173-177.
Forrester, T. E., A. V. Badaloo, et al. (2012). "Prenatal factors contribute to the
emergence of kwashiorkor or marasmus in severe undernutrition: evidence for the
predictive adaptation model." PLoS One 7(4): 30.
Galler, J. R., C. P. Bryce, et al. (2010). "Early childhood malnutrition predicts
depressive symptoms at ages 11-17." J Child Psychol Psychiatry 51(7): 789-798
Grover, Z. and L. C. Ee (2009). "Protein energy malnutrition." Pediatr Clin North
Am 56(5): 1055-1068.
Hadju, Veni. Dasar-dasar Gizi. FKM Unhas : 2003.
Kimutai, D., E. Maleche-Obimbo, et al. (2009). "Hypo-phosphataemia in children
under five years with kwashiorkor and marasmic kwashiorkor." East Afr Med J
86(7)
Manary, M. J., G. T. Heikens, et al. (2009). "Kwashiorkor: more hypothesis
testing is needed to understand the aetiology of oedema." Malawi Med J 21(3):
106-107.
Retno Sri Iswari dkk,Biokimia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006
Sediaoetama achmad djaeni. 2009.Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi.
Jakarta: Dian Rakyat.
Sunita, Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.