Anemia Defisiensi Besi

21
Anemia Defisiensi Besi PEMBIMBING : DR SUKAMTO,SPOG OLEH FENDY DECHA CAHYA (201310401011004)

Transcript of Anemia Defisiensi Besi

Page 1: Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi BesiPEMBIMBING : DR SUKAMTO,SPOG

OLEH FENDY DECHA CAHYA (201310401011004)

Page 2: Anemia Defisiensi Besi

Definisi Anemia : berkurangnya hingga dibawah nilai normal jumlah sel darah merah, kuantitas Hemoglobin dan volume Hematokrit per 100 ml darah

Pengertian anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11g/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5g% pada trimester 2. Nilai batas tersebut terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2

Hemoglobin Hematokrit

Laki - laki < 13 gr/dl < 39 %

Perempuan < 12 gr/dl < 36 %

Wanita hamil < 11 gr/dl < 33 %

Page 3: Anemia Defisiensi Besi

Pembagian Anemia 1. Anemia Aplastik

2. Anemia hemolitik

3. Anemia defisiensi

4. Anemia karena perdarahan

Page 4: Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Besi Anemia defisiensi Besi : Anemia mikrositik hipokrom yang terjadi akibat defisiensi besi dalam gizi disertai penurunan kualitatif pada sintesa hemoglobin

Sekitar 30% populasi penduduk dunia mengalami anemia defisiensi besi

Page 5: Anemia Defisiensi Besi

Zat Besi 1. Kandungan zat besi normalnya pada orang dewasa rata-rata sekitar 4-5 gr

2. Diabsorbsi sekitar 5-10% di duodenum, jejunum proximal, dan semakin ke distal semakin sedikit penyerapanya

3. Fungsi : Pembentukan Hb yang berperan dalam penyimpanan dan pengangkutan oksigen, Metabolisme oksidatifSintesa DNASintesa neurotransmiterProses katabolisme yang bekerjanya membutuhkan ion besi.

Page 6: Anemia Defisiensi Besi

70 % Fe dalam tubuh berupa Fe fungsional atau essensialHemoglobin 66 %Mioglobin 3 %Enzim tertentu yang berfungsi dalam transfer elektron misalnya sitokrom oksidase, suksinil

dehidrogenase dan xantin oksidase sebanyak 0,5%transferin 0,1 %

30 % Fe dalam bentuk Fe non essensial Cadangan dalam bentuk feritin dan hemosiderin sebanyak 25 % Parenkim jaringan 5 %

Page 7: Anemia Defisiensi Besi

Di dalam tubuh, cadangan besi ada dua bentuk, yakni :

1. Feritin yang bersifat mudah larut, tersebar di sel parenkim dan makrofag, terbanyak di hati.

2. Hemosiderin yang tidak mudah larut, lebih stabil tetapi lebih sedikit dibanding feritin. Hemosiderin terutama ditemukan dalam sel Kupfer hati dan makrofag di limpa dan sumsum tulang.

Cadangan besi ini akan berfungsi untuk mempertahankan homeostasis besi dalam tubuh.

Page 8: Anemia Defisiensi Besi

Metabolisme Fe Ada 2 cara penyerapan dalam usus yaitu :

1. Penyerapan dalam bentuk Non-heme (90% dari makanan)

Zat besi dalam makanan biasanya dalam bentuk senyawa besi inorganik (Ferri/ Fe3+) direduksi oleh HCl+Asam amino+Vit C Ferro (Fe2+) diabsorbsi usus halus teroksidasi menjadi Ferri + apoferitin Feritin. Di peredaran darah direduksi menjadi Ferro di plasma ion Fero teroksidasi menjadi Ferri + globulin transferin (pengangkut ferro ke sutul, hepar, limpa dan jar lain). Di sumsum tulang sebagian ferro dilepaskan ke retikulosit ferro + porfirin heme. Heme bersenyawa dengan globulin hemoglobin.

Usia eritrosit ± 120 hari Hb dalam eritrosit dikatabolisme menjadi ferro,globulin dan biliverdin `ferro mengikuti aliran darah

Page 9: Anemia Defisiensi Besi
Page 10: Anemia Defisiensi Besi

2. Penyerapan dalam bentuk heme (10% dalam makanan)

Besi heme di lambung dipisahkan dari proteinnya oleh HCl lambung dan enzim proteosa. Besi heme teroksidasi menjadi hemin yang akan masuk ke sel mukosa usus secara utuh, lalu dipecah oleh enzim hemeoksigenasi menjadi ion feri dan porfirin. Ion feri akan mengalami siklus non heme di plasma.

Page 11: Anemia Defisiensi Besi

Penyerapan besi dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

1. Heme-iron akan lebih mudah diserap dibandingkan nonheme-iron

2. Ferro lebih mudah diserap daripada ferri

3. Asam lambung akan membantu penyerapan besi

4. Absorbsi besi dihambat kompleks phytate dan fosfat

5. Bayi dan anak-anak mengabsorbsi besi lebih tinggi dari orang dewasa karena proses pertumbuhan

6. Absorbsi akan diperbesar oleh protein asam askorbat dan asam organik tertentu

Page 12: Anemia Defisiensi Besi

Etiologis 1. Kebutuhan yang meningkat fisiologis

Pertumbuhan : Pada umur 1 tahun pertama dan masa remaja, kebutuhan besi akan meningkat sehingga pada periode ini insiden anemia defisiensi Fe meningkat.

Menstruasi : Penyebab tersering pada anak perempuan adalah kehilangan darah lewat menstruasi.

2. Kurangnya besi yang diserap

Masukan besi dari makanan yang tidak adekuat

Bayi cukup bulan memerlukan + 200 mg besi dalam 1 tahun pertama untuk pertumbuhannya. Bayi yang mendapat ASI jarang menderita anemia karena 40 % besi dalam ASI diabsorpsi oleh bayi.

Malabsorpsi besi : Keadaan ini dijumpai pada anak kurang gizi yang mukosa ususnya mengalami perubahan secara histologis dan fungsional.

Page 13: Anemia Defisiensi Besi

3. Perdarahan : Kehilangan darah akibat perdarahan merupakan penyebab penting terjadinya anemia defisiensi Fe. Kehilangan darah 1 ml akan mengakibatkan kehilangan besi 0,5 mg. Perdarahan dapat karena ulkus peptikum, infeksi cacing, obat-obatan (kortikosteroid, AINS, indometasin).

4. Kehamilan : Pada kehamilan, kehilangan besi kebanyakan disebabkan oleh kebutuhan besi oleh fetus untuk eritropoiesis, kehilangan darah saat persalinan, dan saat laktasi.

5. Transfusi feto-maternal : Kebocoran darah yang kronis ke dalam sirkulasi ibu akan menyebabkan anemia pada akhir masa fetus dan pada awal masa neonatus.

Page 14: Anemia Defisiensi Besi

6. Hemoglobinuri : Dijumpai pada anak yang memakai katup jantung buatan. Pada Paroxismal Nocturnal Hemoglobinuria kehilangan besi melalui urin 1,8-7,8 mg/hari.

7. Iatrogenic blood loss : Terjadi pada anak yang sering diambil darah venanya untuk pemeriksaan laboratorium.

8. Idiopathic pulmonary hemosiderosis : Penyakit ini jarang terjadi, pada keadaan ini kadar Hb dapat turun drastis hingga 1,5-3 g/dl dalam 24 jam.

9. Latihan yang berlebihan : Pada orang yang berolahraga berat kadar feritin serumnya akan kurang dari 10 ug/dl.

Page 15: Anemia Defisiensi Besi

Patofisiologi Anemia defisiensi Fe merupakan hasil akhir keseimbangan negatif Fe yang berlangsung lama. Bila keseimbangan besi ini menetap akan menyebabkan cadangan besi terus berkurang. Terdapat 3 tahap defisiensi besi, yaitu :

1. Iron depletion : Ditandai dengan cadangan besi menurun atau tidak ada tetapi kadar Fe serum dan Hb masih normal. Pada keadaan ini terjadi peningkatan absorpsi besi non heme.

2. Iron deficient erythropoietin/iron limited erythropoiesis : Pada keadaan ini didapatkan suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoiesis. kadar Fe serum dan saturasi transferin menurun sedangkan TIBC dan FEP meningkat.

3. Iron deficiency anemia : Keadaan ini merupakan stadium lanjut dari defisiensi Fe. Cadangan besi yang menurun atau tidak ada, kadar Fe serum rendah, saturasi transferin rendah, dan kadar Hb atau Ht yang rendah

Page 16: Anemia Defisiensi Besi

Manifestasi Klinis 1. Lemah Letih Lesu Lunglai Lelah

2. Koilonikia

3. Stomatitis angularis

4. Plummer Vinson Sindrom

5. Gastritis

6. Ozaena

Page 17: Anemia Defisiensi Besi

Pemeriksaan Penunjang 1. Hapusan Darah Tepi Anemia Hipokrom, Mikrositer, Anisositosis, Poikilositosis dan

Retikulosit Rendah

2. Pada IBU HAMIL gambaran Hipokrom microcitair kurang mencolok karena kadar feritin lebih rendah dan tidak ada Fe yang terwarnai pada sumsum tulang pada kehamilan , ekspansi volume plasma tidak disertai ekspansi massa normal hemoglobin.

3. Pada pemeriksaan Sumsum Tulang terdapat Hyperplasia normoblastik

4. Pemeriksaan kimia darah didapat : Serum Iron rendah ( < 15 -60 mcgr/100cc ), TIBC meningkat ( > 500 mcgr/100 cc ), Feritin rendah ( < 12 mcgr/100 cc ), Protoforfirin rendah ( < 100 – 600 mcgr/ 100cc) dan saturasi Fe rendah ( < 16 % )

5. Pada foto rontgen tulang terdapat tanda-tanda osteoporosis

Page 18: Anemia Defisiensi Besi

Diagnosis Banding 1. Anemia penyakit kronik

2. Thalassemia

3. Hemoglobinopati

4. Sindrom Mielodisplastik

5. Sindrom Mieloproliferatif

Page 19: Anemia Defisiensi Besi

Penatalaksanaan 1. Diet kaya kalori, protein dan zat besi

2. Diberikan prepatar : 1. Preparat Oral : Sulfas Ferrous 4x1 tab, Ferrous Fumarat 4 x 1 tab dan Ferrous Glukonat 3 x 1 tab dan

dilanjutkan selama 3 bulan setelah Anemianya dapat dikoreksi 2. Preparat parenteral : bila ada indikasi intoleransi gastrointestinal dengan keluhan mual dan muntah.

3. Mengatasi Penyebabnya

Page 20: Anemia Defisiensi Besi

Penatalaksanaan pada Ibu Hamil 1. Diberikan preparat besi sederhana seperti pada penatalaksanaan anemia defisiensi besi yang

reguler diatas

2. Diberikan transfusi PRC ( Pure Red Cell ) dan WB ( Whole Blood ) bila ada indikasi ada hipovolemik akibat kehilangan darah atau saat ada prosedur operasi darurat dengan indikasi wanita tersebut menderita anemia berat

Page 21: Anemia Defisiensi Besi

MaTur Nuwun Sedanten