bayuu
-
Upload
bayu-suryadani -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of bayuu
-
7/24/2019 bayuu
1/16
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
GASTROENTERITIS
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Definisi
Gastroenteritis adalah imflamasi pada lapisan membran gastrointestinal disebabkan oleh
berbagai varian entero pathogen yang luas yaitu bacteria, virus dan parasit. Manifestasi klinis
utama yautu diare dan muntah yang menentukan jenis terapi.
Diare adalah dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3x per hari serta
perubahan dalam isi (lebih dari !""gr#hari dan konsistensi feses cair. (Smeltzer,2001:1093
Diare adalah buang air besar (defekasi dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah
padat,kandungan air tinja lebih bnyak dari biasanya lebih dari !"" gram atau !""ml#!$
jam.Definisi lain memakai criteria frekuensi,yaitu buang air encer lebih dari 3 kali per hari.
%uang air besar tersebut dapat#tanpa disretai lender dan darah.(Sudoyo,2007:408)
2. EPIDEMIOLOGI
&ada penelitian diare akut pada '!3 pasien di ) &ersahabatan dari ' *ovenber '++3 sampai
dengan 3" pril '++$ -endaranto, )etiaan % dkk. Mendapatkan etiologi infeksi./orld
Gastroenterology 0rganisation global guldelines !""1 membuat daftar epidemiologi penyebab
yang berhubungan dengan vehicle dan gejala klinik. (Sudoyo,2007:408)
3. ETIOLOGI
'. 2nteral
%akteri shigela sp, 2.coli pathogen, )almonella sp, 4ibrio cholera, 5ersinia entero colytica,
campylobacter jejuni, 4.parahaemoliticus, 4.*G.,staphylococcus aureus, )treptococcus,
6lebsiella, &seudomonas, aeromonas, &reteus dll.
o%akteri noninvansif (enterotoksigenik
7oksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak
mukosa. 7oksin menigkatkan kadar siklik M& di dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion
klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air, ion karbonat, kation, natrium dan kalium. %akteri
-
7/24/2019 bayuu
2/16
ynag termasuk golongan ini adalah V. Cholera, Enteroto!"#en" E. Col" (2728,C. $er%r"n#er!,
S. &ureu!, danV"'r"onon#lut"na'el.
o%akteri enteroinvansif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi dan bersifat sekretorik
eksudatif. 8airan diare dapat bercampur lendir dan darah. %akteri yang termasuk dalam golongan
ini adalah Entero"nan!"e E. Col" (2928, S. $aratyh" *. S. +yh"mur"um, S. Enter"d"t"!, S.
Cholerae!u"!, Sh"#ela, er!"n"a danC. $er%r"n#en! tipe 8.
4irus otavirus, denovirus, *oralk virus, *orolk like virus, cytomegalovirus (8M4,
echovirus, virus -94.
Merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak (:" ;
-
7/24/2019 bayuu
3/16
d"arrhea, ringan dan biasanya self?limited. &ada penderita dengan gangguan sistim kekebalan
tubuh seperti pada penderita 9D), cryptosporidiosis merupakan reemerging disease dengan
diare yang lebih berat dan resisten terhadap beberapa jenis antibiotik. "ro!or"d"um !,
!o!ora 'ell", Cylo!ora ayatanen!"!
/orm . lumbricoides, 8acing tambang, 7richuris trichiura, ). stercoralis, cestodiasis dll.
Stron#ylo"de! !teroral"!. 6elainan pada mucosa usus akibat cacing deasa dan larva,
menimbulkan diare. Sh"!to!oma !. 8acing darah ini menimbulkan kelainan pada berbagai
organ termasuk intestinal dengan berbagai manifestasi, termasuk diare dan perdarahan usus.
Ca"lar"a h"l""nen!"!. 8acing ini ditemukan di usus halus, terutama jejunu, menyebabkan
inflamasi dan atrofi vili dengan gejala klinis /atery d"arrhea dan nyeri abdomen.
Aungus 6andida# moniliasis.
Gambar '
Penyebab ia!e
!. &arenteral otitis media akut (0M,pneumonia. 7ravelerBs diarrhea 2. coli, Giardia lamblia,
singella, 2ntamoeba histolytica dll
9ntoksikasi makanan makanan beracunan atau mengandung logam berat, amakanan yang
mengandung bakteri#toksin clostridium perfringens, %. cereus, ). aureus, )treptocuccus
anhaemo lyticus dll. lergi susu sapi, makanan tertentu.
&enggunaan obat dan makanan seperti obat pencahar, antibiotik dan atau mengkonsumsi
makanan yang mengandung sorbitol dan fruktosa
(/ong, !""< '""!.
-
7/24/2019 bayuu
4/16
Malabsorpsi#maldigensi karbohidrat monosakarida (Glukosa, laktosa, galaktosa, disakarida
(sakarosa, laktosa, lemak rantai panjang trigliserida protein asam amino tertentu, celiacspure
gluten malabsorption, protein intolerance,cos milk, vitamin dan mineral. (Sudoyo,2007:408)
". GE#ALA KLINIS
Gejala klinis dari diare, yaitu
a. -aus
b. Cidah kering
c. 7urgor kulit menurun
d. )uara serak
e. *adi meningkat
f. 6eringat dinging. Muka pucat
h. Mual, muntah
i. Demam
j. *yeri perut#kejang perut
k. Mata coong
&asien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami mual, muntah, nyeri perut sampai
kejang perut demam dan diare. 7erjadinya renjatan hipovolemic harus di hindari. kekurangan
cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, tugor kulit
menurun, mata coong, gangguan biokimiai seperti asidosis metabolic akan menyebabkan
frekuensi pernafasan lebih cepat dan dalam ( pernafasan kusmaul. %ila terjadi renjatan
hipovolemik berat maka denyut nadi cepat (lebih dari '!" kali#menit, tekanan darah menurun
sampai tak terukur,pasien gelisah, muka pucat ujung?ujung extremitas dingin dan kadang
sianosis. 6ekurangan kalium dapat menimbulkan aritmia jantung. &erfusi ginjal dapat menurun
sehinga timbul anuria, sehingga bila kekurangan cairan tidak segera di atasi dapat penyulit
berupa mikrisis tubular akut. )ecara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua
golongan. &ertama koleriform, dengan diare yang terutama atas cairan saja. 6edua, disentriform,
pada diare didapatkan lendir kenal dan kadang?kadang darah. (an!oer,2001:502)
-
7/24/2019 bayuu
5/16
Menurut /ong (!""< '""! pengkajian fisik meliputi semua parameter. ntuk pengkajian
dehidrasi seperti berkurangnya haluaran urine menurunnya berat badan, membran mukosa
kering, turgor kulit menurun, ubun?ubun yang cekung, kulit yang pucat. &ada dehidrasi yang
lebih berat, gejala meningkatnya frekuensi nadi dan respirasi, menurunnya tekanan darah, dan
aktu pengisian ulang kapiler yang memanjang (E ! detik yang dapat menunjukan syok yang
mengancam.
$. PATO%ISIOLOGI
Diare akibat infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. -al ini disebabkan masuknya
minuman atau makanan yang terkontaminasi tinja ditambah dengan ekskresi yang buruk,
makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. &enularannya adalah
transmisis orang ke orang melalui aerosolisasi (*oralk, otavirus, tangan yang terkontaminasi
(8lostridium difficile, atau melalui aktifitas seksual. Aaktor penentu terjadinyan diare akut
adalah faktor penyebab (agen dan faktor pejamu (host. Aaktor pejamu adalah kemampuan
pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau lingkungan
lumen saluran cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga mencakup
lingkungan mikroflora usus. Aaktor penyeban yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya
penetrasi yang merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi
sekresi cairan di usus, serta daya lekat kuman. 6uman tersebut membentuk koloni?koloni yangdapat menginduksi diare.
'. %akteri noninvansif (enterotoksigenik
7oksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak
mukosa. 7oksin menigkatkan kadar siklik M& di dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion
klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air, ion karbonat, kation, natrium dan kalium. %akteri
ynag termasuk golongan ini adalah V. Cholera, Enteroto!"#en" E. Col" (2728,C. $er%r"n#er!,
S. &ureu!, danV"'r"onon#lut"na'el.
!. %akteri enteroinvansifi
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi dan bersifat sekretorik
eksudatif. 8airan diare dapat bercampur lendir dan darah. %akteri yang termasuk dalam golongan
ini adalah Entero"nan!"e E. Col" (2928, S. $aratyh" *. S. +yh"mur"um, S. Enter"d"t"!, S.
Cholerae!u"!, Sh"#ela, er!"n"a danC. $er%r"n#en! tipe 8.
-
7/24/2019 bayuu
6/16
&. KLASI%IKASI
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan
a. Cama aktu diare
kut Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari '1 hari.sedangkan menurut 6orld
a!troenterolo#" r#an"!at"on #lo'al #u"del"ne! !""1, diare akut didefinisikan sebagai pasase
tinja yang cair# lemak dengan lebih banyak dari normal,berlangsung kurang dari '$ hari.
(Sudoyo,2007:408)
6ronik Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari '1 hari. )ebenarnya para pakar
di dunia telah mengajukan beberapa kreteria mengenai batasankronik pada khasus diare
tersebut,ada yang '1 hari, 3 minggu ' bulan dan 3 bulan,tetapi di 9ndonesia dipilih aktu lebih'1
hari agar dokter tidak lengah, dapat lebih cepat menginvestigasi penyebab diare dengan lebih
tepat. (Sudoyo,2007:408)
b. Mekanisme patofisilogik
0smotik diindikasikan dengan adanya faktor malabsorpsi akibat adanya gangguan absorpsi
karbohidrat, lemak, atau protein, dan tersering adalah malabsopsi lemak. (an!oer,2001:502)
)ekretorik terdapat gangguan transport akibat adanya perbedaan osmotik intralumen dengan
mukosa yang besar sehingga terjadi penarikan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus dalam
jumlah besar. (an!oer,2001:502)
am'ar 2:
Gan''(an )enye!a)an )aa (s(s
-
7/24/2019 bayuu
7/16
c. %erat ringan diare kecil atau besar,
d. &enyebab infeksi atau tidak
9nfektif dan non 9nfektif Diare infektif adalah bila penyebabnya infeksi. )edangkan diare non
infektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai penyabab pada khasus tersebut. (Sudoyo,2007:408)
e. &enyebab organic atau fungsional Diare organic adalah bila di temukan penyabab anatomic,
bakteriologik, hormonal atau toksikologik. Diare fungsional bila tidak dapat di temukan
penyabab organik. (Sudoyo,2007:408)
*. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN PENUN#ANG
Pe+e!i,saan fisi,
'. 9nspeksi
a. muka pucatb. lidah kering
c. nafas cepat
d. mata coong
e. sianosis pada ujung extremitas
!. &alpasi
a. turgor kulit menurun
b. denyut nadi meningkat
c. keringat dingin
d. demam
3. uskultasi
a. suara bising usus meningkat
b. tekanan darah menurun
-
7/24/2019 bayuu
8/16
c. suara serak
d. gerakan peristaltik meningkat
$. &erkusi
a. suara perut timpani
-. Pe+e!i,saan ia'ns/i,
'. pemeriksaan darah tepi lengkap
!. pemeriksaan, ureum, kreatinin, dan berat jenis plasma
3. pemeriksaan urine lengkap
$. pemeriksaan tinja lengkap dan biakan tinja dari colok dubur
1. pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik
>. pemeriksaan sediaan darah malaria serta serologi -elicobacter Fejuni sangat dianjurkan
:. duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan kualitatif tentang
pada diare kronik.
-
7/24/2019 bayuu
9/16
eliktrolit serum,ureum dan kretinin, pemeriksaan tinja dan pemeriksaan en@yme? linked
immunorsorbent assay (2C9) menditeksi giardiasis dan tes serologic amebiasis, dan foto x?ray
abdomen. &asien dengan diare karena virus,biasanya memiliki jumlah dan hitung jenis leukost
yang normal atau limfositosis. pasien dengan infeksi bakteri terutama pada infeksi bakteri yang
infasif ke mukosa, memiliki leukositosis dengan kelebihan darah putih muda. *eurotropenia
dapat timbul pada salmonellosis. reum dan kreatinin di periksa untuk memeriksa adanya
kekurangan volume cairan dan mineral tubuh pemeriksaaan tinja dilakukan untuk mellihat
adanya leukosit dalam tinja yang menunjukan adanya infeksi bakteri,adanya telur cacing dan
parasit deasa.. (Sudoyo,2007:408)
-. KOMPLIKASI
Disritmia jantung akibat deplesi elektrolit yang berlebih. (Smetlzer, 2001 : 1094).
)yok akibat terjadinya dehidrasi yang berlanjut hingga gangguan serius pada status serkulasi.
(6on#, 2008 : 999).
0. PENATALAKSANAAN MEDIS
&enatalaksanaan 6egaat Daruratan
Menurutohn (2004:234)
a. &enggantian cairan intra vena ( 94 bolus 1""ml normal salin untuk deasa, '"? !"ml
b. &emberian suplemen nutrisi harus diberikan segera pada pasien mual muntah.
c. ntibiotik yang diberikan pada pasien deasa adalah cifrofloksasin 1""mg.
d. &emberian metronida@ole !1"?:1"mg selama 1?'$ kali.
e. &emberian obat anti diare yang dikomendasikan antibiotic
f. 0bat antiemetic yang digunakan pada pasien yang muntah dengan dehidrasi
7erapi#tindakan penanganan
'. ehidrasi sebagai prioritas utama terapi
-al?hal yang harus diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat, yaitu
a. Fenis cairan yang hendak digunakan
8airan ringer laktat merupakan cairan pilihan dengan jumlah kalium yang rendah bila
dibandingkan dengan kalium tinja. %ila tidak ada C dapat diberikan *a8l isotonik (",+= yang
sebaiknya ditambahkan dengan ' ampul nabik :,1= 1" ml pada setiap ' 9t *a8l isotonik. &ada
-
7/24/2019 bayuu
10/16
keadaan diare akut aal yang ringan dapat diberikan cairan oralit yang dapat mencegah dehidrasi
dengan segala akibatnya.
U)aya Rei!asi O!a URO4
0 berdasarkan prinsip baha absorpsi natrium usus (dan juga elektrolit lain dan air
dilakukan oleh absorpsi aktif molekul makanan tertentu seperti glukosa (yang dihasilkan dari
pemecahan sukrosa atau C asam amino (yang dihasilkan daripemecahan protein dan peptida.
%ila diberikan cairan isotonik yang seimbang antara glukosa dan garamnya, absorpsi ikatan
glukosa?natrium akan terjadi dan ini akan diikuti dengan absorpsi air dan elektrolit yang lain.
&roses ini akan mengoreksikehilangan air dan elektrolit pada diare. 8ampuran garam dan
glukosa ini sinamakan 0ral ehydration )alt (0) atau di 9ndonesia dikenal sebagai cairan
rehidrasi oral (0ralit.
!. memberikan cairan dan elektrolit
3. pemberian obat antidiare untuk menormalkan sekresi sehingga dapat mengembalikan
keseimbangan cairan
$. memberikan obat?obatan, sebagai berikut
a. 0bat anti sekresi (asetosal, klorproma@in
b. 0bat spasmolitik (papaverin, ekstrakbelladone
c. ntibiotik (diberikan bila penyebab infeksi telah diidentifikasi
5. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pen',a6ian
Data &rimer
Data )ubjektif
6eluhan utama buang air besar lebih dari 3 hari
iayat penyakit saat ini buang air besar lebih dari 3 hari disertai nyeri perut.
iayat penyakit sebelumnya alergi akibat penggunaan obat dan makanan seperti obat
pencahar, antibiotik dan atau mengkonsumsi makanan yang mengandung sorbitol dan fruktosa.
Data 0bjektif
iray
Falan nafas paten
-
7/24/2019 bayuu
11/16
7idak ada obstruksi pada pernafasan
%reathing # &ernafasan
*afas spontan
9rama nafas cepat
&ola nafas tidak teratur
Fenis pernafasanI 6usmaul
danya sesak nafas
danya pernafasan cuping hidung
E !$x#menit
8irculation
*adi E '!"x#menit
7ekanan darah menurun
/ajah tampak pucat
kral hangat
6adang da sianosis
)uhu E 3:,1"8
87 E ! detik
Mukosa bibir kering
7idak terjadi perdarahan
7urgor kulit lambat
iayat kelebihan cairan akibat diare
Disability
&asien tampak lemah
Data sekunder
2ksposure
7idak adanya edema ekstremitas
7idak ada jejas pada kepala
Aive intervention
&emeriksaan Caboratorium
- &emeriksaan darah tepi lengkap (hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung jenis leukosit, kadar
elektrolit serum,ureum dan kretinin,
-
7/24/2019 bayuu
12/16
- &emeriksaan tinja dan pemeriksaan en@yme? linked immunorsorbent assay (2C9) menditeksi
giardiasis dan tes serologic amebiasis, dan foto x?ray abdomen.
Give comfort
&asien tampak nyeri
*yeri di sekitar perut
-ead to toe
6epala dan ajah mata coong
Ceher pada pemeriksaan leher tidak ada data yang abnormal
Dada tidak ada data yang bermasalah pada pemeriksaan dada.
bdomen dan pinggang
9nspeksi distensi abdomen
uskultasi %ising usus meningkat
Gerakan peristaltic meningkat
&erkusi suara perut timpani
&alpasi tidak di temukan adanya pembesaran hati.
&elvis dan perineum tidak ada masalah pada pemeriksaan pelvis dan perenium.
2kstremitas tidak ada masalah pada pemeriksaan ekstremitas.
9nspect the posterior surface
7idak ada masalah pada pemeriksaan bagian belakang.
2. Dia'nsa
Dx' 6ekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak melalui rute normal (diare
berat, muntah.
Dx! *yeri akut berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama.
Dx3 -ipertemia berhubungan dengan dehidrasi.
Dx$ Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, atau malabsorpsi usus.
Dx1 esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorpi nutrien.
Dx> &ola nafas tidak efektif berhubungan dengan abnormalitas metabolik atau ketidak seimbangan
asam basa.
Dx: esiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal?epidermal
sekunder akibat diare
-
7/24/2019 bayuu
13/16
Dx< &6 Disritmia jantung.
3. In/e!7ensi
D8 1 96ekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak melalui rute normal (diare
berat, muntah.
7ujuan )etelah diberikan asuhan keperaatan selama 3x3" menit diharapkan pasien mampu
mempertahankan volume cairan adekuat dengan kriteria hasil
7anda?tanda vital stabil (7D '""?'!"#:"?+"mm-g, * >"?'""x#menit, ) 3>,1?3:,1"8,
'!?!$x#menit.
Membran mukosa lembab.
7urgor kulit membaik.
6eseimbangan masukan dan haluaran dengan urin normal dalam konsentrasi#jumlah (",1?'cc#kg
%%#jam.
87 H ! detik.
Mata tidak coong.
9ntervensi
'. 6aji tanda vital (7D, nadi, suhu.
# hipotensi (termasuk postural, takikardial, demam dapat menunjukan respon terhadap dan#
atau efek kehilangan cairan.
!. asi masukan haluaran, karakter, dan jumlah feses I perkirakan kehilangan yang tak terlihat
misalnya berkeringat. kur berat jenis urine I observasi oliguria.
# memberikan informasi tentang keseimbangan cairan. Aungsi ginjal dan control penyakit usus
juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan.
3. 0bservasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian
kapiler lambat.
# menunjukan kehilangan cairan berlebih atau dehidrasi.
6olaborasi
'. %erikan cairan parenteral sesuai indikasi.
# mempertahankan istirahat usus akan memerlukan penggantian cairan untuk memperbaiki
kehilangan. 8atatan cairan mengandung natrium dapat dibatasi pada adanya enteritis regional.
-
7/24/2019 bayuu
14/16
!. %erikan obat sesuai indikasi anti diare.
# menurunkan kehilangan cairan dari usus.
3. %erikan obat antiemetic misalnya trimetoben@amida (tigan I hidroksin (pistaril I proklorperasin
(kompa@ine.
# digunakan untuk mengontrol mual#muntah pada heksaserbasi akut.
$. %erikan cairan 2lektrolit misalnya tambahan kalium (C89?9& 6?lyte, slo?6.
# elektrolit hilang dalam jumlah besar, khususnya pada usus yang gundul, area ulkus, dan
diare dapat juga menimbulkan asedosis metabolit karena kehilangan bikarbonat (-803.
(vitamin 6 mephyton
D8 2 9-ipertemia berhubungan dengan dehidrasi.
7ujuan )etelah diberikan asuhan keperaatan selama !x3" menit diharapkan suhu tubuh pasien kembali
normal dengan kriteria hasil
7anda?tanda vital stabil (7D '""?'!"#:"?+"mm-g, * >"?'""x#menit, ) 3>,1?3:,1"8,
'!?!$x#menit.
Membran mukosa lembab.
7urgor kulit baik, kulit tidak kemerahan.
9ntervensi
'. 8ontrol suhu pasien (derajat dan pola I perhatikan mengigil#diaporosis.
# suhu 3
-
7/24/2019 bayuu
15/16
&asien tampak rileks#mampu istirahat dengan tepat.
&asien tidak gelisah.
9ntervensi
'.
Dorong pasien untuk melaporkan nyeri.# mencoba untuk mentoleransi nyeri, dari pada meminta analgesic.
!. 6aji laporan keram abdomen atau nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas (skala "?'". )elidiki
dan laporkan perubahan karakteristik nyeri.
# nyeri kulit hilang timbul pada penyakit crohn. *yeri sebelum defekasi sering terjadi pada
6 dengan tiba?tiba, dimana dapat berat dan terus menerus. &erubahan pada karakteristik nyeri
dapat menunjukan penyebaran penyakit#terjadinya komplikasi, misalya pistula kandung kemih,
perporasi, toksik megakolon.
3. 8atat petunjuk non verbal misalnya gelisah, menolak untuk bergerak, berhati?hati dengan
abdomen, menarik diri dan depresi. )elidiki perbedaan penunjuk verbal dan non verbal.
# bahasa tubuh#petunjuk non verbal dapat secara psikologis dan visiologis dan dapat
digunakan pada hubungan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi luas dari beratnya masalah.
$. 6aji ulang factor?faktor yang meningkatkan atau menghilangkan nyeri.
# dapat menunjukan dengan tepat pencetus factor?factor pemberat (seperti kejadian stress,
tidak toleran terhadap makanan atau mengidentifikasi terjadinya komplikasi.
1. 9@inkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman misalnya lutut fleksi.
# menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa control.
6olaborasi
'. %erikan obat analgetik sesuai indikasi.
# nyeri bervariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat
ade kuat dan penyembuhan. 8atatan kopiat harus digunakan dengan hati?hati karena dapat
menimbulkan toksik megakolon.
9ntervensi antikolinergig.
". E7a(asi
Dx' 4olume cairan adekuat
-
7/24/2019 bayuu
16/16
7anda?tanda vital stabil (7D '""?'!"#:"?+"mm-g, * >"?'""x#menit, ) 3>,1?3:,1"8,
'!?!$x#menit.
Membran mukosa lembab.
7urgor kulit membaik. 6eseimbangan masukan dan haluaran dengan urin normal dalam konsentrasi#jumlah (",1?'cc#kg
%%#jam.
87 H ! detik.
Mata tidak coong
Dx! )uhu tubuh stabil.
7anda?tanda vital stabil (7D '""?'!"#:"?+"mm-g, * >"?'""x#menit, ) 3>,1?3:,1"8,
'!?!$x#menit.
Membran mukosa lembab.
7urgor kulit baik, kulit tidak kemerahan.
Dx3 *yeri berkurang#terkontrol.
&asien melaporkan hilang atau terkontrol.
&asien tampak rileks#mampu istirahat dengan tepat.
&asien tidak gelisah.
DA%TAR PUSTAKA
)melt@er, )u@anne 8. !""'.eera/atan ed"al *edah olume 1. Fakarta 2G8
)udoyo. !"":.
/ong, Donna C. !"".*uu Sau