88257474 Cost Effectiveness

29
1. Konsep Efektivitas Efektifitas menggambarkan akibat (efek) yang diinginan dari suatu program, kegiatan, institusi dalam usaha mengurangi masalah kesehatan. Efektifitas juga digunakan untuk mengukur derajat keberhasilan dari suatu usaha tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, S. 1988). Menurut Mahmudi (2005), efektifitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektifitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika ekonomi berfokus pada input dan efisiensi pada output atau proses, maka efektifitas berfokus pada outcome (hasil). Karena output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih banyak bersifat output tak berwujud (intangible) yang tidak mudah dikuantifikasi, maka pengukuran efektifitas sering menghadapi kesulitan. Kesulitan dalam pengukuran efektifitas tersebut adalah karena pencapaian hasil (outcome) sering tidak bisa

Transcript of 88257474 Cost Effectiveness

Page 1: 88257474 Cost Effectiveness

1. Konsep Efektivitas

Efektifitas menggambarkan akibat (efek) yang diinginan dari suatu program,

kegiatan, institusi dalam usaha mengurangi masalah kesehatan. Efektifitas juga

digunakan untuk mengukur derajat keberhasilan dari suatu usaha tersebut dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, S. 1988).

Menurut Mahmudi (2005), efektifitas terkait dengan hubungan antara hasil

yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektifitas merupakan

hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap

pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika

ekonomi berfokus pada input dan efisiensi pada output atau proses, maka

efektifitas berfokus pada outcome (hasil).

Karena output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih banyak bersifat

output tak berwujud (intangible) yang tidak mudah dikuantifikasi, maka

pengukuran efektifitas sering menghadapi kesulitan. Kesulitan dalam pengukuran

efektifitas tersebut adalah karena pencapaian hasil (outcome) sering tidak bisa

diketahui dalam jangka pendek, kan tetapi jangka panjang setelah program

berakhir, sehingga ukuran efektifitas biasanya dinyatakan secara kualitatif dalam

bentuk pernyataan saja (judgement).

Value for money menghendaki organisasi bisa memenuhi prinsip ekonomi,

efisiensi dan efektifitas tersebut secara bersama-sama. Dengan pengertian lain,

value for Money menghendaki organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan

dengan biaya yang lebih rendah.

Bila dikaitkan dengan manajemen kinerja berbasis outcome, maka fokus

terpenting manajemen kinerja sektor publik adalah pada pencapaian efektifitas.

Page 2: 88257474 Cost Effectiveness

Untuk mencapai efektifitas, organisasi harus efisien. Sebaliknya suatu organisasi

yang efisien belum tentu efektif. Sebagai contoh, pemerintah membangun suatu

ruang rawat inap pada suatu puskesmas dengan dana yang efisien, namun

pembangunan ruang tersebut bisa jadi tidak efektif karena tidak digunakan secara

optimal karena rendahnya jumlah penderita yang memanfaatkan ruang rawat inap

tersebut karena puskesmas tersebut dekat dengan rumah sakit (RS). Dalam kasus

ini tingkat efektifitas ruang rawat inap yang rendah tersebut akan membutuhkan

biaya pemeliharaan yang merupakan biaya tetap.

Oleh karena itu, suatu organisasi dalam melakukan operasionalnya tidak

sekedar mempertimbangkan masalah efisiensi biaya (cost-efficiency), akan tetapi

juga harus mempertimbangkan dari sisi efektifitas biaya (cost-effectiveness). Hal

ini bisa dilakukan dengan cara selalu mengupayakan setiap biaya yang

dikeluarkan dapat mencapai hasil yang dikehendaki. Jika efektifitas biaya telah

terpenuhi, maka setiap biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia.

Ada dua cara yang dapat dipakai untuk menganalisis outcome : yaitu dengan

menggunakan Quality Adjusted Life Years (QALYs) atau dengan menggunakan

Disability Adjusted Life Years (DALYs)

1.1. Quality Adjusted Life Years (QALYs)

QALYs adalah ukuran untuk mengukur kesehatan berdasarkan waktu

yang termasuk di dalamnya years of life lost atau untuk premature mortality

dan years of life lived dengan suatu keluaran kesehatan yang non fatal yang

dititikberatkan ada keluaran tersebut. QALYs mengukur perbaikan pada

level individu dan kelompok. QALYs memiliki beberapa ciri-ciri sebagai

berikut :

Page 3: 88257474 Cost Effectiveness

1. Digunakan sebagai pengukuran effectiveness dalam CEA dan lebih

disukai daripada pengukuran burden.

2. QALYs yang menunjuk pada waktu yang berbeda di-discount untuk

perhitungan present value-nya.

3. Status kesehatan serial ditentukan, biasanya antara kesehatan yang baik

dan kematian. Preference weight diukur untuk setiap status. Skala

ditentukan, misalnya esehatan yang baik = 1 dan kematian = 0.

4. Preference weight untuk suatu status kesehatan tergantung pada lama

dari waktu yang dihabiskan untuk kesehatan (mutually utility

independence).

5. QALYs didasarkan pada asumsi proportional trade off property.

Pengukuran menggunakan QALYs sendiri memiliki beberapa

kelemahan, antara lain :

1. Asumsi bahwa preference weight untuk status kesehatan adalah bebas

dari durasi waktu yang dibelanjakan untuk suatu status kesehatan tidak

dipercaya kevalidannya.

2. Ada diskusi apakah future life years yang diperoleh statusnya di-

discount.

3. Individu preference weight akan bervariasi dan menggunakan preference

weight rata-rata yang mungkin menunjukkan keputusan yang salah pada

level individu.

4. CEA dengan menggunakan QALYs didasarkan pada individual

preference untuk kesehatan mereka sendiri. Kumpulan dari individual

preference diambil untuk mewakili nilai sosial. Hal ini merupakan

Page 4: 88257474 Cost Effectiveness

kendala jika dimaksud diperhitungkannya CEA untuk memutuskan

bagaimana sumber daya secara umum digunakan untuk kesejahteraan

sosial.

1.2. Dissability Adjusted Life Years (DALYs)

DALYs digunakan untuk menyimpulkan burden of disease menjadi

dampak dari penyakit baik fatal dan non fatal outcomes yang dapat dijelaskan

menggunakan weighting system yang sama dengan QALYs. Reduksi burden

of disease karena intervensi bisa juga diukur dengan DALYs.

DALYs terdiri dari dua macam komponen, yaitu Years of Life Lost

(YLL) dan Years Lived with Disability (YLD). DALYs lost dari beberapa

kondisi adalah penjumahan YLL dan YLD dari kondoso tersebut. YLD

adalah waktu yang tertinggal karenan status kesehatan lebih jelek daripada

perfect health dengan membobot masing-masing status kesehatan.

Menurut Sidharta dan Kosen (2001), masalah kesehatan pada umumnya

diukur menggunakan ukuran-ukuran epidemiologis yang berkaitan dengan

mortalitas atau morbiditas. DALYs juga memperhitungkan akibat dari

disabilitas selain kematian. Dengan demikian diharapkan dengan

menggunakan DALYs dapat diukur masalah kesehatan secara komprehensif.

Dalam penggunaannya DALYs dapat dipakai untuk :

1. Menentukan prioritas masalah kesehatan.

2. Menetukan paket esensial untuk pelayanan kesehatan.

3. Melakukan Cost-Effectiveness Analysis dari suatu program kesehatan.

Page 5: 88257474 Cost Effectiveness

Program Pilihan

Tujuan AProgram ABiaya A

Biaya BProgram B Tujuan B

2. Evaluasi Ekonomi

Analisis atas program-program kesehatan merupakan usaha penetapan teori

dan kaidah ekonomi dalam sektor kesehatan. Menurut Drummond et al 1997, ada

dua karakteristik ekonomi yang direkomendasikan untuk mendefinisikan evaluasi

ekonomi, yaitu analisis perbandingan berbagai alternatif program dengan biaya

dan tujuannya. Oleh karena itu tugas dasar evaluasi ekonomi adalah

mengidentifikasi, mengukur, menilai dan membandingkan biaya dan tujuan dari

alternatif yang dipertimbangkan.

Gambar 1 Diagram Ilustrasi Evaluasi Ekonomi antara Dua Program

Gambar 1 menunjukkan bahwa evaluasi ekonomi biasanya diformulasikan

dalam pemilihan alternatif program, dimana dipilih sebuah pilihan dari dua

alternatif yaitu program A dan program B. Komparator dari program A bukan

merupakan kegiatan aktif. Hal tersebut dapat tidak terlaksana jika dua kegiatan

aktif dibandingkan. Sangat penting untuk dipertimbangkan dasar untuk tidak

melakukan sesuatu atau melakukan kegiatan dengan biaya yang murah.

Kenyatannya, ada dua karakteristik yang dipakai untuk membedakan dan

menandai seluruh situasi ekonomi yang pada umumnya dihadapi dalam evaluasi

pelayanan kesehatan. Jawaban dari dua pertanyaan yaitu (1) apakah

Page 6: 88257474 Cost Effectiveness

Membedakan karakteristik dari evaluasi pelayanan kesehatan, apakah biaya dan dampak dari kedua alternatif diperiksa

membandingkan dua atau lebih alternatif dan (2) apakah kedua biaya (input) dan

tujuan (output) dari alternatif tersebut diuji. Berdasarkan pertannyaan tersebut

didapatkan enam sel matrik dari situasi evaluasi yang dapat dipakai untuk cara

pemilihan metode.

Drummond et al (1997) membedakan karakteristik evaluasi pelayanan

kesehatan dalam tabel 1 berikut :

Tabel 1

Apakah dibandingkan

dengan dua atau lebih alternatif?

NO YES

NO

Examines only consequences

Examines only costs

1A. Partial Evaluation 1B. 2. partial evaluation

Outcome Description Cost Description

Cost outcome description

YES

1A. Partial Evaluation 1B. 4. full economic evaluation

Efficacy or effectiveness evaluation

Cost analysis Cost minimization analysisCost Benefit analysisCost-effectiveness analysisCost utility analysis

Sumber : Methods For The Economic Evaluation Of Health Care Programmes, Drummond, N, F, 1998.Tabel 1 diatas menjawab dua pertanyaan yaitu :

1. Apakah kedua biaya dan dampak dari alternatif diuji ?

2. Apakah membandingkan dua atau lebih alternatif ?

Jawaban tabel diatas berupa enam sel matrik yaitu :

1. Pada sel 1A, 1B, dan 2 tanpa perbandingan dari alternatif berarti program

adalah tunggal. Untuk membuat program lebih teliti program dideskripsikan.

Pada sel 1A hanya dampak diuji, sehingga evaluasi disebut deskripsi dari

dampak. Sehingga pada sel 1B hanya biaya yang diuji sehingga evaluasi

siebut deskripsi dari biaya. Sebagai contoh ada beberapa kepustakaan

Page 7: 88257474 Cost Effectiveness

menulis mengenai biaya kesakitan, beban dari kesakitan termasuk kategori

deskripsi biaya.

2. Pada sel 3A dan 3B membandingkan alternatif dan situasi evaluasi, namun

tidak diuji secara bersamaan antara dampak dan biaya. Pada sel 3A hanya

dampak yang dibandingkan dan disebut evaluasi dari kegunaan atau efektif.

Sebagai contoh clinical trial atau trial klinik. Pada sel 3B hanya biaya yang

diuji dan disebut analisis biaya. Sebagai contoh adalah studi Lowson et al,

1981 yang membandingkan biaya dari tiga metode terapi oksigen jangkan

panjang yaitu silinder oksigen, cairan oksigen dan ekstrak oksigen. Pada sel

3A dan 3B evaluasi tidak lengkap sehingga disebut evaluasi sebagian.

Namun ini tidak berarti bahwa studi ini tidak penting, karena studi ini dapat

menggambarkan tingkat peralihan mengenai biaya dan dampak dari

pelayanan kesehatan atau program.

3. Pada sel 4 untuk menjawab yang efisien berupa evaluasi ekonomi.

Berdasarkan tabel 1, metode yang paling umum digunakan untuk

menganalisis ekonomi program kesehatan terbagi menjadi dua bagian pokok.

Pertama adalah analisis ekonomi parsial yaitu analisis yang diterapkan hanya pada

sisi input atau output saja dan tidak pada keduanya sekaligus. Metode kedua

disebut sebagai analisis ekonomi menyeluruh (fully economic analysis) yaitu

penganalisisan program kesehatan yang merangkum sekaligus input dan output

program tersebut (Torrance dalam Tjiptoherijanto, 1994).

Metode parsial lazim digunakan terutama yang membahas tentang analisis

biaya dan analisis efektifitas program. Analisis biaya menekankan

pembahasannya pada masalah struktur biaya serta bagaimana komposisi struktur

Page 8: 88257474 Cost Effectiveness

tersebut. Sementera itu analisis efektifitas lebih menekankan pada sejauh mana

teknis kesehatan tersebut dapat diandalkan keberhasilannya.

Soresen dan Grove dalam Mahmudi (2005) menyarankan bahwa organisasi

publik untuk menggunakan teknik penilaian kinerja yang berfokus pada analisis

cost outcome dan cost-effectiveness atas program pelayanan yang diberikan. Cost

outcome adalah biaya yang dipakai untuk menghasilkan outcome tertentu.

Sedangkan cost-effectiveness mengacu pada efektivitas biaya, yaitu seberapa

efektif biaya yang dikeluarkan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan. Analisis

cost outcome dan cost-effectiveness tersebut diperlukan karena beberapa alasan :

1. Terkait dengan adanya dalam kegagalan indikator sosial dalam analisis biaya

manfaat (Cost Benefit Analysis atau CBA).

2. Adanya peran semakin besar bagi organisasi sektor publik dan tuntutan

akuntabilitas.

3. Tuntutan terhadap penilaian kinerja tidak saja berasal dari pihak eksternal

tetapi juga dari pihak internal. Manajer publik membutuhkan penilaian

terhadap pencapaian outcome atas program dan kegiatan yang dilakukan

serata penilaian manfaat dan dampak aktifitas tersebut terhadam sistem secara

holistik.

2.1. Cost Analysis (Analisis Biaya)

Cost Analysis (Analisis Biaya) dalam bidang pelayanan kesehatan

bermanfaat dalam menganalisis nilai ekonomis dari setiap pembiayaan

pelayanan kesehatan yang dianggarkan, efektifitas dari kebijakan

pengalokasian sumber daya. Ada beberapa pendekatan dalam cost analysis

tergantung dari tujuan pengukuran dan ketersediaan data maupun sumber

Page 9: 88257474 Cost Effectiveness

daya. Cost analysis digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi

semua total biaya dengan outcome :

Berikut adalah beberapa tipe pendekatan cost analysis :

1. Cost of Ilness Analysis : merupakan analisis penentuan dampak ekonomis

dari kondisi kesakitan, misalnya dampak merokok, arthritis, termasuk

juga biaya perawatan yang dikeluarkan.

2. Cost Minimization Analysis : merupakan analisis penentuan alternatif

program dengan biaya minimal namun memiliki outcome yang ekivalen.

3. Cost-Effectiveness Analysis : merupakan perbandingan dari total biaya

yang dikeluarkan dengan outcome yang dihasilkan. Misalnya analisis

program penurunan kematian.

4. Cost Utility Analysis : merupakan pengembangan dari cost efectiveness

analysis dimana membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan

outcome dari manfaat utilitas program. Sebagai contoh kualitas hidup

pasien dinilai dengan QALY.

5. Cost Consequence Analysis : merupakan bentuk dari cost effectiveness

analysis dimana biaya dan outcome dibagi dalam kategori tanpa

menjumlahkan maupun menimbangnya.

6. Cost Benefit Analysis : membandingkan biaya dengan manfaat yang

diperoleh.

Sedangkan menurut Drummond, M. F., Brien, B. J., Stoddart, G. L.,

Torrance, G. W., 1998 evaluasi ekonomi kesehatan terdiri dari :

1. Cost Minimization Analysis (CMA) atau analisis minimalisasi biaya.

Page 10: 88257474 Cost Effectiveness

Analisis ekonomi ini mementingkan pencarian alternatif biaya yang

paling rendah. Russel et al, 1977 melakukan penyelidikan pada operasi

kecil hernia dan haemorrhoid pada kasus ini dan membandingkan

perawatan secara rawat jalan dan rawat inap dari pasien. Analisis

minimisasi biaya merupakan bentuk khusus dari analisis efektifitas biaya,

dimana dampak dari alternatif pengobatan yang dibandingkan diharapkan

sama. Dengan demikian output yang hendak dicapai diharapkan telah

ditentukan terlebih dahulu kemudian dicari upaya pelaksanaannya yang

akan menghasilkan biaya terkecil.

2. Cost-Effectiveness Analysis (CEA) atau analisis efektifitas biaya.

Dalam evaluasi ekonomi ini dampak dari program diukur mendekati cara

yang alami, atau unit fisik misalnya umur kehidupan yang dicapai atau

ketepatan diagnosis dari kasus. Tidak ada usaha yang dibuat untuk

memberi harga atau nilai pada dampak. CEA mempertimbangkan satu

unsur tunggal untuk dampak yaitu umur kehidupan yang dicapai, namun

ada beberapa CEA yang mempunyai beberapa dampak. CEA mencari

cara pencapaian output yang maksimal dengan jumlah biaya telah

ditentukan, berarti metode ini mencari maksimal output dengan biaya

yang tertentu.

3. Cost Utility Analysis (CUA) atau analisis penggunaan biaya.

Pada analisa ini dampak dari program disesuaikan oleh angka status

kesehatan, pilihan atau berat ringannya kegunaan. Secara umum ini

berarti bahwa seseorang dapat memperkirakan kualitas dari umur

kehidupan yang dicapai. Tidak hanya perhitungan yang kasar.

Page 11: 88257474 Cost Effectiveness

Pendekatan ini terutama berguna untuk beberapa pengobatan kesehatan

atau program-program yang memperpanjang kehidupan, misalnya obat

anti hipertensi atau kemoterapi untuk beberapa jenis kanker, atau

menurunkan angka kesakitan dari kematian. CUA adalah biaya

tambahan dari sustu program yang memberikan dampak tambahan

perbaikan kesehatan yang melengkapi program. Perbaikan kesehatan

tersebut diukur dalam bentuk Quality Adjusted Lie Years (QALY) atau

umur kehidupan yang disesuaikan kualitasnya. Hasilnya yaitu berupa

suatu rasio biaya.

4. Cost Benefit Analysis (CBA) atau analisis manfaat biaya.

CBA berusaha membuat nilai pada dampak dari program dalam bentuk

uang, sedemikian untuk membuat sama dengan biaya. CBA merupakan

bentuk terluas dari analisis ekonomi, dimana seseorang dapat

memastikan apakah dampak yang bermanfaat dari suatu program sesuai

dengan biayanya. CBA merupakan pemilihan cara tertentu dalam

memproduksi output semaksimal mungkin. Teknik CBA yang dipakai

dalam planning programming budgeting system (PPBS) menilai manfaat

maupun biaya dari suatu program dan menetapkan apakah program

tersebut menguntungkan atau tidak. Studi CBA ini membandingkan

beberapa program dengan tujuan yang berbeda.

Tabel 2 Pengukuran Biaya Dan Dampak Pada Evaluasi Ekonomi

Type of Study Measurement / valuation of costs in both alternatives

Identification of consequences

Measurement / valuation of consequences

Cost Minimization Analysis

Dollars Identical in all relevant respects

None

Cost Effecetiveness Analysis

Dollars Single effect of interest, common to

Natural units (e.g. life – years gained,

Page 12: 88257474 Cost Effectiveness

both alternatives, but achieved to different degrees

disability – days saved, points of blood pressure reduction, etc)

Cost Utility Analysis

Dollars Single or multiple effects, not necessarily common to both alternatives

Helthy years of (more often) quality – adjusted life years

Cost Benefit Analysis

Dollars Single or multiple effects, not necessarily common to both alternatives

Dollars

Sumber : Methods for the economic evaluation of health care programmes, 1998

Dua pendekatan utama untuk Cost Analysis adalah pendekatan rasio

(Ratio Approach) dan pendekatan manfaat (Benefit Approach). Pendekatan

rasio mengindikasikan jumlah manfaat atau outcome yang terealisasi.

Sedangkan pendekatan manfaat mengindikasikan jumlah absolut anggaran

yang tersisa maupun yang terpakai dalam kegiatan program (National

Information Center on Health Services Research and Health Care

Technology, 2008).

2.2. Cost Effectivenes Analysis

2.2.1. Pengertian

Cost effectiveness analysis selanjutnya disebut CEA merupakan cara

memilih untuk menilai program yang terbaik bila beberapa program yang

berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih (Thomson. 1980

dikutip Tjiptoherijanto, 1994). American college of physician

menyebutkan sebuah artikelnya bahwa CEA adalah sebuah teknik untuk

menyeleksi beberapa keinginan dimana sumber daya yang tersedia

terbatas. Sedangkan Neumann (2005) menjelaskan bahwa CEA bukan

Page 13: 88257474 Cost Effectiveness

sebuah alat cost containment tapi lebih mendekati kepada sebuah teknik

untuk memperbaiki (improve) nilai.

Menurut Rohmah (2005), CEA adalah teknik yang digunakan untuk

menilai alternatif program mana yang paling tepat dan murah dalam

menghasilkan output tertentu. Cara atau metodenya dengan cara

membandingkan output yang berhasil (objectives) dari masing-masing

alternatif program dengan biaya (cost) dari alternatif program tersebut.

Tujuan dari CEA adalah untuk menentukan jika nilai sebuah

investasi sangat ditentukan oleh biayanya. CEA meliputi lebih dari

sekedar penentuan biaya, tapi juga enentuan nilai dari outcome.

CEA merupakan suatu cara alternatif dalam mengevaluasi program

kesehatan. Metode ini menentukan biaya program yang relevan dan

membandingkan cara alternatif dalam menghasilkan suatu hasil tertentu.

Hal ini memberikan keuntungan bahwa hasil itu tidaklah dinyatakan

dalam dolar atau rupiah (Reinke, 1994).

CEA digunakan apabila Benefit sulit ditransformasikan dalam bentuk

uang. Karena itu CEA sangat baik untuk mengukur efisiensi di bidang

sosial, khususnya bidang kesehatan. Keuntungan CEA dibandingkan

dengan CBA (Cost Benefit Analysis) adalah perhitungan unsur biaya

lebih sederhana dan cukup peka sebagai salah satu alat pengambilan

keputusan (Supriyanto, 1988).

Jacobson PD dan Kana ML menulis bahwa Titlow et al 2000,

menyebutkan bahwa CEA berbeda dari CBA dan CUA (Cost Utility

Analysis) dari bagaimana Benefit diekspresikan. Dalam CEA, ukuran

Page 14: 88257474 Cost Effectiveness

umum adalah salah satu dari nonmonetary effectiveness, sementara CBA

diekspresikan dalam dolar dan CUA dalam Quality Adjusted Life Years

(QALY) CEA ini khususnya berguna dalam menganalisis program

kesehatan yang bersifat pencegahan yang ditujukan untuk memecahkan

berbagai masalah, mungkin dilakukan pada berbagai populasi target

(Reinke, 1994).

2.2.2. Ciri Pokok CEA

Beberapa ciri pokok CEA menurut Azwar, A (1989) adalah sebagai

berikut :

1. Bermanfaat untuk mengambil keputusan.

CEA berguna untuk membantu pengambilan keputusan dalam

menetapkan program terbaik yang akan dilaksanakan. Dengan ciri

ini jelaslah bahwa CEA terutama diterapkan sebelum suatu program

dilaksanakan, jadi masuk dalam tahap perencanaan.

2. Berlaku jika tersedia dua atau lebih program.

CEA tidak dapat dipergunakan jika berhadapan dengan satu program

saja. Perlu ada program lain sebagai perbandingan, misalnya

program butuh biaya Rp 1.000.000,- yang apabila dilaksanakan akan

berhasil menyembuhkan 300 pasien. Program B butuh biaya Rp

1.000.000,- yang apabila dilaksanakan akan berhail menyembuhkan

500 pasien. Dengan adanya program B sebagai pembanding akan

tampak bahwa program B lebih tepat dari program A karena dengan

biaya yang sama berhasil menyembuhkan pasien lebih banyak.

3. Mengutamakan unsur input (masukan) dan unsur output (keluaran).

Page 15: 88257474 Cost Effectiveness

Pada CEA yang diutamakan hanya unsur masukan yang dibutuhkan

oleh program serta unsur keluaran yang dihasilkan oleh program.

Unsur lainnya, seperti proses, umpan balik dan lingkungan agak

diabaikan. Unsur masukan dalam CEA dan CBA dinyatakan dalam

bentuk besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan

program, misalnya Rp 1.000.000,-, Rp 2.000.000,- dan seterusnya.

Unsur keluaran berupa manfaat (benefit) yang dihasilkan dinyatakan

dalam nilai uang, Sedang pada CEA unsur keluarannya berupa

ketepatan (effectiveness) dalam menyelesaikan masalah, dinyatakan

dalam ukuran tertentu yang untuk bidang kesehatan adalah berupa

parameter kesehatan (Jacobs, 1987).

Sesungguhnya untuk bidang kesehatan memberikan nilai rupiah bagi

setiap hasil yang diperoleh tidaklah mudah. Sekalipun misalnya dua

program sama-sama berhasil memperpendek atau mempersigkat

lama perawatan, misalnya dari lima menjadi dua hari, namun nilai

tiga hari yang berhasil ditekan tersebut tidak sama antara satu

program dengan program yang lain. Untuk orang yang kebetulan

tidak mempunyai pekerjaan, tentu nilai rupiahnya akan jauh lebih

kecil jika dibandingkan dengan seseorang yang kebetlan menjabat

menjadi seorang manajer. Karena kesulitan mengubah hasil program

kesehatan ke dalam bentuk nilai uang, maka tidak mengherankan

kalu bidang kesehatan banyak menggunakan teknik analisis

efektifitas biaya atau CEA.

4. CEA terdiri dari tiga proses, yaitu :

Page 16: 88257474 Cost Effectiveness

a. Analisis biaya dari setiap alternatif atau program.

b. Analisis efektifitas dari tiap alternatif atau program.

c. Analisis hubungan atau ratio antara biaya dan efektifitas

alternatif atau program.

CEA berbeda dengan CBA dalam perhitungan biaya dan alternatif

cara yang dibandingkan untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.

Tujuan CEA tidak hanya menggunakan dana dengan lebih efisien tetapi

juga harus tercapainya output yang spesifik. Output dalam CEA tidak

dinyatakan dalam nilai uang, tetapi dalam satuan keberhasilan program

atau satuan status kesehatan. Nilai akhir yang diharapkan dari CEA

adalah ditemukannya alternatif atau program yang paling cost effective.

2.2.3. Dasar-dasar CEA

CEA merupakan sebuah teknik untuk membandingkan nilai relatif

atau program dari berbagai macam strategi klinik. Bentuk yang paling

umum adalah sebuah strategi baru dibandingkan dengan praktik

sebelumnya (the low-cost alternative) yang diformulasikan sebagai

berikut :

CE Ratio = Cost new strategy – Cost current practice

Effect new strategy – Effect current practice

Hasil yang bisa dipertimbangkan berupa harga dari penambahan

outcome dengan digantinya praktek sebelumnya ke strategi baru. Jika

harganya cukup rendah, maka strategi baru tersebut cost effective.

2.2.4. Langkah-langkah CEA

Page 17: 88257474 Cost Effectiveness

Untuk dapat melakukan CEA ada beberapa langkah yang harus

dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah dan tujuan khusus.

Masalah yang dihadapi dalam bidang kesehatan banyak macamnya.

Rumusan masalah kesehatan yang baik harus bersifat spesifik, dalam

arti dapat diukur. Bila masalah telah berhail dirumuskan, dilanjutkan

dengan merumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai. Rumusan

tujuan khusus yang baik, juga harus dapat diukur.

2. Merumuskan alternatif program penyelesaian masalah.

Untuk menentukan alternatif atau program tidak semudah yang

diperkirakan. Sebagai pegangan ada beberapa hal yang dapat

dipakai, yaitu :

a. Memanfaatkan pengalaman dari penyelesaian masalah yang

serupa, jika hal ini dipergunakan harus hati-hati. Perbedaan

waktu pelaksanaan, lokasi, karakteristik penduduk atau

oraganisasi pelaksana harus ikut dipertimbangkan.

b. Memanfaatkan pengetahuan tentang munculnya masalah yang

dihadapi. Ddengan diketahui proses munculnya masalah,

terutama yang menyagkut hubungan sebab akibat, dapat disusun

berbagai alternatif atau program penyelesaian masalah.

3. Menghitung input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan dari

setiap alternatif atau program yang disusun.

a. Menghitung input

Page 18: 88257474 Cost Effectiveness

Menghitung input yang semuanya dinyatakan sebagai biaya

tidak semudah yang diperkirakan. Banyak faktor yang

mempengaruhi, termasuk perbedaan dalam menaksir besarnya

biaya. Secara umum dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :

1. Biaya operasional dan biaya investasi atau biaya langsung

dan biaya tidak langsung.

2. Biaya karena terjadi hasil yang tidak diharapkan.

3. Biaya yang muncul karena hilangnya keuntungan dengan

tidak dipilihnya alternatif atau program lain sebagai

prioritas atau jalan keluar atau karena tidak

dimanfaatkannya dana yang tersedia untuk

menyelenggarakan alternatif atau rpogram lain yang disebut

opportunity cost.

b. Menghitung output

Setelah dilakukan perhitungan input kemudian dilakukan

perhitungan output atau pencapaian target dari masing-masing

alternatif atau program.

4. Membandingkan hasil perhitungan setiap alternatif atau program.

Membandingkan hasil perhitungan setiap alternatif atau program

dilakukan dengan membandingkan besaran biaya dan pencapaian

target serta dilihat program mana yang paling cost effective.