3cc6365ee507e46c

163
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MATERI SIFAT BANGUN RUANG SKRIPSI OLEH : DIAN KARTIKA RATRI NPM 09120202 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG 2013

Transcript of 3cc6365ee507e46c

Page 1: 3cc6365ee507e46c

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V MATERI SIFAT

BANGUN RUANG

SKRIPSI

OLEH :

DIAN KARTIKA RATRI

NPM 09120202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI SEMARANG

2013

Page 2: 3cc6365ee507e46c

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V MATERI SIFAT

BANGUN RUANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

IKIP PGRI Semarang untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DIAN KARTIKA RATRI

NPM 09120202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI SEMARANG

2013

Page 3: 3cc6365ee507e46c

iii

SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V MATERI SIFAT

BANGUN RUANG

Yang disusun dan diajukan oleh

DIAN KARTIKA RATRI

NPM 09120202

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan

di hadapan Dewan Penguji

Semarang, 2013

Pembimbing I Pembimbing II,

Drs. Djariyo, M.Pd. Joko Sulianto, M.Pd.

NPP. 19510617 198103 1 002 NPP. 088201207

Page 4: 3cc6365ee507e46c

iv

SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V MATERI SIFAT

BANGUN RUANG

Yang disusun dan diajukan oleh

DIAN KARTIKA RATRI

NPM 09120202

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan

di hadapan Dewan Penguji

Semarang, 2013

Pembimbing II,

Ervina Eka S, S.Si., M.Pd.

NPP. 098601235

Page 5: 3cc6365ee507e46c

v

SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V MATERI SIFAT

BANGUN RUANG

Yang disusun dan diajukan oleh

DIAN KARTIKA RATRI

NPM 09120202

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 25 Juli 2013

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

Ketua, Sekretaris

Dra. M. Th. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd. Drs. Djariyo, M.Pd.

NIP 19530603 198103 2 001 NIP 19510617 198103 1 002

Penguji I

Drs. Djariyo, M.Pd. .......................................

NIP 19510617 198103 1 002

Penguji II

Joko Sulianto, M.Pd. .......................................

NPP. 088201207

Penguji III

Ervina Eka S, S.Si., M.Pd.

NPP. 098601235 .......................................

Page 6: 3cc6365ee507e46c

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit.

Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah

untuk mencoba. Maka jangan katakan pada Allah, aku punya masalah, tapi katakan

pada masalah, aku punya Allah yang maha segalanya”.

(Ali bin Abi Thalib)

“Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar dan

berlatih”.

(Thomas A. Edison)

”Hidup adalah sebuah pilihan, tua itu pasti, dewasa itu pilihan”.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan pada:

Mama dan Papaku tercinta yang selalu memberi

do’a restu dan segala dukungannya.

Almamater IKIP PGRI Semarang yang

membanggakan.

Teman-teman kelas E yang aku sayangi.

Page 7: 3cc6365ee507e46c

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya kepada kita semua, sholawat serta salam semoga tercurahkan kehadirat

Nabi Besar Muhammad SAW yang dengan perantaraan dan perjuangan beliaulah,

manusia kini berada di abad penuh dengan ilmu pengetahuan, sehingga penulis

berkesempatan dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V Materi Sifat Bangun Ruang”. Skripsi ini disusun untuk

melengkapi persyaratan lulus Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

IKIP PGRI Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan-kesulitan.

Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran dari

berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan serta kesulitan-kesulitan

dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Muhdi, S.H, M.Hum selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di IKIP PGRI

Semarang.

2. Dra. M.Th.S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd selaku Dekan FIP IKIP PGRI

Semarang yang memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

Page 8: 3cc6365ee507e46c

viii

3. Bapak Drs. Djariyo, M.Pd. selaku ketua prodi PGSD dan pembimbing I yang

telah menyetujui usulan topik skripsi penulis, mengarahkan dan membimbing

penulis dengan penuh kesabaran, kecermatan dan totalitas.

4. Bapak Joko Sulianto, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah mengarahkan dan

membimbing penulis dengan penuh kesabaran, kecermatan dan totalitas.

5. Ibu Ervina Eka Subekti, S.Si., M.Pd. yang telah mengarahkan dan membimbing

penulis dengan penuh kesabaran, kecermatan dan totalitas.

6. Ibu Isrotun Nasiah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Pamriyan, Bapak

Suprijadi, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Cepokomulyo 2 dan Bapak

Istafid, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Johorejo yang telah

mengizinkan penulis melakukan penelitian di instansi yang dipimpinnya.

7. Ibu Wardatusshobah, S.Pd. selaku guru kelas V SDN Pamriyan, Bapak Saeful

Kamal Joyoleksono, S.Pd. selaku guru kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan Ibu

Sumirah selaku guru kelas V SDN Johorejo Gemuh.

8. Mamaku Lilik Minarni dan Papaku Prayogo Yustiono tercinta yang selalu

memberikan dukungan dan doa dalam menempuh pendidikan di IKIP PGRI

Semarang.

9. Peserta didik kelas V SDN Pamriyan, SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo

Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

10. Kakakku Rio Irawan dan adikku Anggun Kelly Meylana tercinta yang selalu

memberikan doa dan semangat.

Page 9: 3cc6365ee507e46c

ix

11. Zayyinul Firdaus yang telah memberikan semangat, doa dan dukungannya

dengan sepenuh hati.

12. Sahabat-sahabatku Alif, Atika, Mozart yang telah memberikan semangat, doa

dan dukungannya.

13. Berbagai pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah banyak memberikan dukungan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi

pendidik khususnya maupun pembaca pada umumnya.

Semarang,.................. 2013

Peneliti

Page 10: 3cc6365ee507e46c

x

ABSTRAK

Ratri, Dian Kartika, NPM: 09120202, dosen pembimbing Drs. Djariyo, M.Pd.,

dan Joko Sulianto, M.Pd., dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Number Heads Together Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V

Materi Sifat Bangun Ruang” Skripsi tahun 2013.

Latar belakang dari penelitian eksperimen ini adalah mata pelajaran matematika

perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali

peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analistis, sistematis, krisis dan

kreatif, serta kemampuan bekerjasam. Namun, sebagian siswa menganggap

matematika sebagai momok sehingga hasil belajar matematika menjadi kurang

optimal.

Permasalahan yang dikaji adalah ”Apakah ada pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe number heads together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas

v materi sifat bangun ruang?”.

Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Number Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas V materi sifat bangun ruang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh model

pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe number heads together terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas v materi sifat bangun ruang.

Penelitian eksperimen pada kelas V semester II pada kelas eksperimen diberi

model pembelajaran kooperatif tipe number heads together dan kelas kontrol tidak

diberi model pembelajaran kooperatif tipe number heads together, dengan hasil

analisis uji t (dua pihak) didapat t’hitung = 4,03 dengan ttabel = 1,72. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe number

heads together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas v materi sifat bangun

ruang.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat disampaikan adalah

model pembelajaran kooperatif tipe number heads together sebaiknya dijadikan

referensi model pembelajaran guru sebagai strategi pembelajaran yang

menyenangkan, selain itu model pembelajaran kooperatif tipe number heads together

perlu diterapkan oleh guru dan terus dikembangkan pada pokok bahasan yang lain

sesuai dengan kebutuhan materi yang ada agar siswa merasa nyaman dan senang pada

pembelajaran matematika.

Kata kunci: model, number heads together, matematika, hasil belajar.

Page 11: 3cc6365ee507e46c

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL LUAR ............................................................................................. i

SAMPUL DALAM ......................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ............................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4

D. Perumusan Masalah ................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

Page 12: 3cc6365ee507e46c

xii

A. Kajian Teori ............................................................................... 7

1. Belajar .................................................................................... 7

2. Prinsip Belajar ......................................................................... 8

3. Hasil Belajar ............................................................................ 8

4. Model Pembelajaran................................................................ 9

5. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................. 10

6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT)

................................................................................................ 12

7. Pembelajaran Matematika ....................................................... 14

8. Tinjauan Materi Bangun Ruang .............................................. 15

9. Penelitian Relevan ................................................................... 19

10.Kerangka Berpikir .................................................................. 20

B. Hipotesis .................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 22

1. Metode Penelitian .................................................................. 22

2. Desain Penelitian ................................................................... 22

C. Variabel Penelitian ..................................................................... 24

D. Populasi dan Sampel ................................................................... 24

E. Rancangan Penelitian .................................................................. 25

F. Metode Pengumpulan Data.......................................................... 26

Page 13: 3cc6365ee507e46c

xiii

G. Instrumen Penelitian ................................................................... 27

H. Teknik Analisis Data ................................................................... 28

1. Uji Instrumen Tes .................................................................. 28

2. Analisis Data .......................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 41

1. Hasil Analisis Data .................................................................. 43

B. Uji Hipotesis ............................................................................... 46

C. Pembahasan ............................................................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................... 49

B. Saran .......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51

LAMPIRAN .................................................................................................... 54

Page 14: 3cc6365ee507e46c

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif .................. 11

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Posttest – Only Control Design ................. 23

Tabel 3.2 Validitas Soal Uji Coba .............................................................. 30

Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Instrumen .................................. 32

Tabel 3.4 Klasifikasi Butir Soal Daya Pembeda ........................................ 33

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil UTS dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .............................................................................. 52

Page 15: 3cc6365ee507e46c

xv

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Halaman

Gambar 2.1 Bangun Ruang ............................................................................ 15

Gambar 2.2 Balok .......................................................................................... 15

Gambar 2.3 Tabung ........................................................................................ 16

Gambar 2.4 Kerucut ....................................................................................... 17

Gambar 2.5 Prisma Tegak .............................................................................. 17

Gambar 2.6 Prisma Tegak Segilima ............................................................... 18

Gambar 2.7 Limas .......................................................................................... 18

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 20

Page 16: 3cc6365ee507e46c

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Kode Siswa Kelas Uji Coba ........................................... 54

Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ..................................... 56

Lampiran 3 Datfar Kode Siswa Kelas Eksperimen........................................ 57

Lampiran 4 Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ............................................. 58

Lampiran 5 Datfar Kode Siswa Kelas Kontrol ............................................. 59

Lampiran 6 Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen ........................................ 60

Lampiran 7 Daftar Nilai Awal Kelas Kontrol ............................................... 61

Lampiran 8 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Eksperimen ........................... 62

Lampiran 9 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol .................................. 63

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................... 64

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................. 65

Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............. 76

Lampiran 13 Instrumen Penelitian .................................................................. 88

Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 92

Lampiran 15 Daftar Nilai Hasil Tes Uji Coba ................................................ 94

Lampiran 16 Rekapitulasi Perhitungan Validitas Hasil Tes Uji Coba ............ 96

Lampiran 17 Perhitungan Validitas ................................................................ 98

Lampiran 18 Perhitungan Reliabilitas Belah Dua Hasil Tes Uji Coba ........... 100

Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas ............................................................. 101

Page 17: 3cc6365ee507e46c

xvii

Lampiran 20 Rekapitulasi Daya Pembeda Tes Uji Coba ................................ 103

Lampiran 21 Perhitungan Daya Pembeda Soal ............................................... 105

Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran .................. 106

Lampiran 23 Perhitungan Taraf Kesukaran ..................................................... 108

Lampiran 24 Kisi-kisi Soal Posttest ................................................................ 109

Lampiran 25 Soal Posttest .............................................................................. 111

Lampiran 26 Kunci Jawaban Soal Posttest ..................................................... 114

Lampiran 27 Daftar Nilai Tes Akhir/ Posttest Kelas Eksperimen .................. 115

Lampiran 28 Daftar Nilai Tes Akhir/ Posttest Kelas Kontrol ......................... 117

Lampiran 29 Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ................... 118

Lampiran 30 Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen .................... 119

Lampiran 31 Uji Homogenitas Awal ............................................................... 120

Lampiran 32 Uji Homogenitas Akhir .............................................................. 121

Lampiran 33 Uji Dua Sampel Perbedaan Hasil Belajar (Uji-t)........................ 122

Lampiran 34 Contoh Perhitungan Uji-t ........................................................... 124

Lampiran 35 Pernyataan Keaslian Tulisan ..................................................... 126

Lampiran 36 Dokumentasi Foto Penelitian ..................................................... 127

Lampiran 37 Tabel Chi-Kuadrat ..................................................................... 130

Lampiran 38 Tabel Distribusi ......................................................................... 131

Lampiran 39 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ............................................... 132

Lampiran 40 Tabel Harga Kritis Dari r Product Moment ............................... 133

Lampiran 41 Sampel Hasil Pengerjaan Uji Instrumen Soal ............................ 135

Page 18: 3cc6365ee507e46c

xviii

Lampiran 42 Sampel Hasil Pekerjaan Evaluasi dan Post-Test Peserta Didik

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................... 136

Lampiran 43 Surat Keterangan Uji Instrumen Soal ........................................ 137

Lampiran 44 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 138

Lampiran 45 Analisis Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ....................... 139

Lampiran 46 Analisis Normalitas Posttest Kelas Kontrol .............................. 140

Lampiran 47 Rekapitulasi Bimbingan ............................................................ 141

Page 19: 3cc6365ee507e46c

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang pasti diajarkan

diseluruh jenjang sekolah, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Mata

pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah

dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analistis,

sistematis, krisis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (BSNP, 2006: 147). Oleh

sebab itu pelajaran matematika sangat penting bagi siswa.

Pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik mampu menggunakan

atau menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam belajar

pengetahuan lain, selain itu dengan belajar matematika diharapkan pula diperoleh

kemampuan bernalar peserta didik yang tercermin melalui berpikir kritis, logis dan

sistematis dan memiliki sikap objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu

permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain atau kehidupan sehari-hari.

Selain itu juga dengan belajar matematika peserta didik dapat memanfaatkan

matematika untuk mengungkapkan gagasan dan berkomunikasi (Depdiknas, 2006: 1).

Namun kenyataannya di lapangan mata pelajaran matematika menjadi

momok sebagian besar siswa khususnya di Sekolah Dasar. Hal ini berakibat pada

kurangnya penguasaan materi matematika oleh siswa, karena dalam diri siswa telah

tertanam konsep bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit ditambah

1

Page 20: 3cc6365ee507e46c

2

dengan bahan ajar yang disajikan oleh guru sebagian besar berupa buku paket, dan

lembar kerja siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis di SDN

Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo menjelaskan bahwa minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika terjadi tidak hanya dalam satu SD saja, hal ini

mengakibatkan penguasaan materi matematika di kelas sangat kurang. Siswa lebih

memilih berbicara sendiri saat guru menjelaskan dari pada memperhatikan penjelasan

guru, karena guru masih menggunakan model konvensional dalam menyampaikan

materi pembelajaran. Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika ini

dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan nilai UTS Matematika

yang masih berada dibawah KKM. KKM untuk mata pelajaran matematika kelas V

SD di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal adalah 65. Dari hasil wawancara dan

observasi, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SD di

Kecamatan Gemuh masih rendah pada mata pelajaran Matematika.

Inovasi pembelajaran merupakan salah satu upaya yang dapat guru lakukan

dalam menarik minat anak dalam belajar. Untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran

Matematika yang baik, dibutuhkan kreatifitas guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran tentang materi yang akan diajarkannya. Sehingga

diharapkan siswa dapat tertarik dengan pembelajaran yang dilaksanakan dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Dalam melakukan inovasi pembelajaran. hal yang paling mendasar yang harus

dijadikan pertimbangan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

Page 21: 3cc6365ee507e46c

3

adalah memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar

siswa. Model pembelajaran memuat hal-hal yang perlu dipersiapkan guru sehingga

tujuan pembelajaran menjadi terarah dengan memanfaatkan ketertarikan siswa

terhadap pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Menurut Rusman (2012: 133) model pembelajaran dapat dijadikan pola

pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien

untuk mencapai tujuan pendidikannya. Melalui pendapat diatas maka peneliti

menyimpulkan bahwa pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat membantu

dalam meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan guru dalam

pembelajarannya.

Dalam perkembangan pendidikan terdapat banyak model pembelajaran yang

dapat guru pilih salah satunya adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number

Heads Together. Model Pembelajaran kooperatif dipilih peneliti karena model ini

sangat melibatkan aktifitas dan interaksi siswa dalam pembelajaran sehingga sesuai

dengan kondisi siswa yang aktif dalam kelas.

Berdasarkan studi pendahuluan diatas maka peneliti akan melakukan

penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads

Together terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Materi Sifat Bangun

Ruang.

Page 22: 3cc6365ee507e46c

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Siswa merasa takut pada mata pelajaran Matematika karena dianggap sulit.

2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi Matematika.

3. Minat siswa dalam mengikuti pelajaran Matematika masih sangat kurang.

4. Guru masih menggunakan model konvensional dalam pembelajaran.

5. Hasil belajar siswa masih dibawah KKM.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, terlebih dahulu penulis

mendefinisikan fokus penelitian yang akan diteliti yaitu:

1. Penelitian eksperimen yang akan dilaksanakan di SDN Cepokomulyo 2 dan

SDN Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

2. Subjek penelitian siswa kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo.

3. Penelitian difokuskan pada penerapan model Kooperatif Tipe Number Heads

Together.

4. Pembelajaran matematika materi sifat bangun ruang.

5. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika materi

sifat bangun ruang.

Page 23: 3cc6365ee507e46c

5

D. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang peneliti kemukakan, maka perumusan masalah yang

hendak dikaji yaitu: “Apakah ada pengaruh penerapan model Kooperatif Tipe

Number Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat

bangun ruang?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model

Kooperatif Tipe Number Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas V materi sifat bangun ruang.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Meningkatkan pengetahuan guru mengenai penggunaan model pembelajaran

Kooperatif tipe Number Heads Together dalam mengajar.

b. Memberikan pandangan baru tentang pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran Matematika di sekolah dasar.

c. Guru dapat semakin mantap dalam mempersiapkan diri dalam proses

pembelajaran.

Page 24: 3cc6365ee507e46c

6

2. Bagi Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

b. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

c. Siswa mendapat pengalaman baru dengan diterapkannya model pembelajaran

Kooperatif tipe Number Heads Together.

d. Siswa lebih termotivasi untuk belajar.

e. Terbentuknya sikap kerjasama antara siswa dalam menyelesaikan suatu

masalah.

3. Bagi Sekolah

Memberikan pemikiran kepada sekolah dalam mengembangkan

pembelajaran yang menarik, kreatif dan mudah dipahami siswa.

4. Bagi Peneliti

Agar dapat mengembangkan penelitian selajutnya yang lebih mendalam

tentang penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together

pada pembelajaran di sekolah.

5. Bagi Pembaca

Menambah pengetahuan baru tentang pendekatan dalam pembelajaran

Matematika yang efektif di sekolah dasar.

Page 25: 3cc6365ee507e46c

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Belajar

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

sutau perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengelamnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010: 2).

Ahmadi dan Widodo (2008: 128) juga berpendapat bahwa belajar merupakan

suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku yang baru

tersebut merupakan hasil dari proses belajar yang telah dilakukan.

Menurut Reber dalam (Suprijono, Agus, 2012: 3) belajar adalah the process

of acquiring knowledge. Bahwa belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa belajar merupakan proses

perubahan tingkah laku seseorang untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman

dan diharapkan setelah belajar diharapkan akan membawa perubahan ke arah yang

lebih baik.

Page 26: 3cc6365ee507e46c

8

2. Prinsip Belajar

Berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Suprijono,

Agus (2012: 4).

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku

sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: (1) sebagai hasil tindakan rasional

instrumental yaitu perubahan yang disadari. (2) kontinu atau berkesinambungan

dengan perilaku lainnya. (3) fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. (4)

positif atau berakumulasi. (5) aktif atau sebagai usaha yang direncakan dan

dilakukan. (5) permanen atau tetap. (7) bertujuan dan terarah. (8) mencangkup

keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan

dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya.

Ketiga, Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya

adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya.

3. Hasil Belajar

Menurut Bloom (Suprijono, 2011: 3) hasil belajar mencakup kemampuan

kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,

ingatan), comprehentions (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application

Page 27: 3cc6365ee507e46c

9

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation

(menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding

(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization

(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.

Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,

dan intelektual.

Definisi hasil belajar juga disampaikan oleh beberapa ahli. Menurut Winkel

(Purwanto, 2009: 44-45) Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan, atau dengan kata lain hasil belajar adalah

perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek kemanusiaan

saja. (Suprijono, 2012: 6)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang

diperoleh melalui usaha-usaha yang merupakan proses untuk mendapatkan

penguasaan atas pengetahuan hasil dari kepandaian atau ilmu berlatih.

4. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sistematis dalam mengoganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

Page 28: 3cc6365ee507e46c

10

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Trianto, 2007: 7).

Menurut Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa

model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model

pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model

pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

5. Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan

dengan cara berkelompok. Model pembelajaran berkelompok adalah rangkaian

kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Sanjaya, 2006: 239). Isjoni

(2010: 15) menuliskan Cooperative learning berasal dari kata Cooperative yang

berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.

Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat

belajar dengan cara bekerja sama dengan teman. Bahwa teman yang lebih mampu

dapat menolong teman yang lemah. Setiap anggota kelompok tetap memberi

sumbangan pada prestasi kelompok. Siswa mendapat kesempatan untuk bersosialisasi

(Uno dan Nurdin, 2012: 120).

Page 29: 3cc6365ee507e46c

11

Rusman (2012: 211) menyatakan terdapat enam langkah utama atau tahapan

dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai

dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.

Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada

verbal. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk

menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi

presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka

pelajari dan memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun

individu

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

TAHAP TINGKAH LAKU GURU

Tahap 1

Menyampaikan

Tujuan dan

Memotivasi Siswa

Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan

dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan

pentingnya topik yang akan dipelajari dan

memotivasi siswa belajar.

Tahap 2

Menyajikan Informasi

Guru menyajikan informasi atau memberi materi

dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan

bacaan.

Tahap 3

Mengorganisasikan

Siswa kedalam

Kelompok-kelompok

Belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membimbing setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efektif dan efisien.

Tahap 4

Membimbing

Kelompok Bekerja dan

Belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar

pada saat mereka mngerjakan tugas.

Tahap 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Tahap 6

Memberikan

Penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajr individu dan

kelompok.

Page 30: 3cc6365ee507e46c

12

6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT).

Numbered Heads Together adalah metode belajar dengan cara setiap siswa

diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil

nomor dari siswa. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pembelajaran

menggunakan model Numbered Heads Together menurut Hamndani (2011: 89):

1. Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat

nomor.

2. Guru memberikan tugas dan tiap-tiap kelompok disuruh untuk mengerjakannya.

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan bahwa setiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya.

4. Guru memanggil salah satu siswa dari siswa yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerja sama mereka.

5. Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor

lain.

6. Kesimpulan.

Menurut Hamdani (2011: 89) model Numbered Heads Together mempunyai

kelebihan dan kekurangan.

a. Kelebihan model Numbered Heads Together

1) Setiap siswa menjadi siap semua.

2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Page 31: 3cc6365ee507e46c

13

b. Kelemahan model Numbered Heads Together:

Kemungkinan nomor yang dipanggil akan dipanggil lagi oleh guru dan tidak

semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Dalam Isjoni (2007) dituliskan model Cooperativ Learning tipe Numbered

Heads Together (Kepala bernomor) dikembangkan spencer kagan. Teknik ini

memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa

untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka.

Maksud dari kepala bernomor yaitu setiap anak mendapatkan nomor

tertentu, dan setiap nomor mendapatkaan kesempatan yang sama untuk

menunjukkan kemampuan mereka dalam menguasai materi.

Pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu pembelajaran yang

dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa untuk menelaah materi yang

tercangkup dalam suatu pembelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman

mereka terhadap hasil pembelajaran tersebut. Dalam mengajukan pertanyaan

kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT

(Trianto, 2009: 82) yaitu sebagai berikut:

Fase 1 Penomoran

Guru membagi siswa kedalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada

setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.

Page 32: 3cc6365ee507e46c

14

Fase 2 Mengajukan pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat

bervariasi dan guru memberikan tugas serta masing-masing kelompok

mengerjakan.

Fase 3 Berfikir bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban-jawaban pertanyaan itu

dan meyakinkan setiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

Fase 4 Menjawab

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya

sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk

seluruh kelas.

7. Pembelajaran Matematika

Menurut Russel dalam Uno, B Hamzah (2009: 108) Mendefinisikan bahwa

matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian yang

sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal.

Tujuan mata pelajaran matematika yang tercantum dalam KTSP pada SD/MI

(Depdiknas, 2006: 417) adalah sebagai berikut; (1) memahami konsep matematika,

menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,

secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan

penalaran pola-pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat

Page 33: 3cc6365ee507e46c

15

generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan; (3) memecahkan masalah

yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menaksirkan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan

gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan

atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika,

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

8. Tinjauan Materi Bangun Ruang

Berikut ini adalah contoh-contoh bangun ruang diantaranya, tabung, kerucut,

prisma tegak, dan limas (Sumanto, 2008: 145).

Gambar 2.1 Bangun ruang

Dalam bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut. Mari kita

perhatikan bangun ruang berikut ini.

Gambar 2.2 Balok

Page 34: 3cc6365ee507e46c

16

Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang. Rusuk

adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang. Titik sudut

adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang (Sumanto, 2008: 145).

a. Sifat-sifat Tabung

Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang tabung, mari kita perhatikan

gambar di bawah ini.

Gambar 2.3 Tabung

Berdasarkan dari gambar diatas maka sifat-sifat tabung sebagai berikut.

1) Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan selimut

tabung.

2) Tidak mempunyai titik sudut.

3) Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama.

4) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.

5) Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.

Page 35: 3cc6365ee507e46c

17

b. Sifat-sifat Kerucut

Gambar 2.4 Kerucut

Berdasarkan gambar diatas maka diperoleh sifat-sifat kerucut sebagai berikut.

1) Alasnya berbentuk lingkaran.

2) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.

3) Memiliki sebuah titik puncak.

4) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.

c. Sifat-sifat Prisma Tegak

Gambar 2.5 Prisma tegak

Page 36: 3cc6365ee507e46c

18

Gambar 2.6 Prisma tegak segilima

Berdasarkan gambar diatas maka diperoleh sifat-sifat prisma tegak sebagai berikut.

1) Mempunyai sisi alas dan sisi atas dengan ukuran yang sama.

2) Prisma tegak terdiri atas sisi 2 tegak yang berbentuk persegi panjang.

3) Prisma tegak segiempat mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.

4) Prisma tegak segitiga mempunyai 5 sisi, 9 rusuk dan 6 titik sudut.

5) Prisma tegak segilima mempunyai 8 sisi, 18 rusuk dan 12 titik sudut.

d. Sifat-sifat Limas

Gambar 2.7 Limas

1) Limas segitiga

a) Alasnya berbentuk segitiga.

b) Memiliki 3 buah sisi yang berbentuk segitiga.

c) Memiliki 6 buah rusuk.

Page 37: 3cc6365ee507e46c

19

d) Memiliki 3 rusuk yang ukurannya sama.

e) Mempunyai titik puncak atas.

2) Limas segiempat

a) Alasnya berbrntuk segiempat.

b) Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga.

c) Memiliki 8 buah rusuk.

d) Memiliki 4 buah rusuk yang ukurannya sama.

e) Memiliki titik puncak atas.

9. Penelitian Relevan

Menurut Mulyawati (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil

Belajar Matematika Kelas IV di SD Imbas Gugus Hasanudin Salatiga”

menyimpulkan bahwa penggunaan model Kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar matematika kelas IV di SD Imbas Gugus

Hasanudin Salatiga.

Menurut Hutasuhut (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor di Kelas VII Semester II SMP N 4 Binjai

Tahun Pelajaran 2011/2012” menyimpulkan bahwa ada pengaruh dari model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) terhadapa hasil belajar

Page 38: 3cc6365ee507e46c

20

siswa pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP N 4 Binjai tahun

pelajaran 2011/2012.

Dari hasil penelitian diatas maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan

ranah yang berbeda yakni pengaruh penerapan model Kooperatif Tipe Number Heads

Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat bangun ruang,

untuk membuktikan kebenaran hasil kedua peneliti diatas.

10. Kerangka Berfikir

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Pada umumnya pembelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang

dianggap sulit bagi siswa. Minat siswa dalam pembelajaran matematika juga masih

sangat kurang. Dalam pemahaman materi matematika siswa juga masih kurang

Pembelajaran Matematika

Matematika

dianggap sulit

Pembelajaran

konvensional

Hasil belajar

rendah

Model pembelajaran kooperatif tipe

Number Heads Together

Hasil belajar yang baik

Page 39: 3cc6365ee507e46c

21

memahami materi yang disampaikan oleh guru secara konvensional, sehingga hasil

belajar siswa juga masih berada dibawah KKM.

Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together,

peneliti berupaya dalam menarik minat siswa dalam belajar, sehingga mampu

mewujudkan kegiatan pembelajaran matematika yang baik, dengan dibantu dengan

media dan metode yang tepat agar siswa lebih mudah dalam memhami materi.

Dengan merapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads

Together dalam pembelajaran matematika siswa kelas V materi sifat bangun ruang

dapat meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan.

B. Hipotesis

Berdasarkan teori diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut.

: Ada pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads

Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat bangun

ruang .

: Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number

Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat

bangun ruang .

Page 40: 3cc6365ee507e46c

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian yang telah dilaksanakan di kelas V SDN

Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada

semester genap tahun pelajaran 2012/1013.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen.

Menurut Sugiyono (2010:107) “Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode

penelitan yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh hasil belajar antara model pembelajaran Kooperatif tipe

Number Heads Together dengan model pembelajaran konvensional pada mata

pelajaran Matematika kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo.

2. Desain Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

eksperimen. Penelitian eksperimen selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat

akibat suatu perlakuan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

True Experimental Design dengan jenis Posttest-Only Control Design.

Page 41: 3cc6365ee507e46c

23

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Posttest-Only Control Design

Keterangan:

R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random.

O2 : Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together.

O4 : Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran

konvensional.

X : Perlaukan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SDN Cepokomulyo 2,

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Number heads Together.

Dalam desain penelitian Posttest-Only Control Design ini terdapat dua

kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi

perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan

disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut

kelompok kontrol. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol melalui posttest, maka perlakuan yang diberikan

berpengaruh secara signifikan. (Sugiyono, 2010: 112)

R X O2

R O4

Page 42: 3cc6365ee507e46c

24

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh

peneliti untuk menentukan pengaruh sesuai dengan gejala yang diteliti. Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah:

X = model pembelajaran kooperatif tipe number heads together.

2. Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang memberi reaksi atau respon jika

dihitung dengan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu:

Y = hasil belajar matematika materi sifat bangun ruang.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas V (lima) SDN Cepokomulyo 2 dan SDN

Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2012/2013.

Dalam penelitian ini terdapat dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kelas eksperimen adalah siswa yang mendapatkan perlakuan dengan model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together di SDN Cepokomulyo 2.

Sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas yang tidak mendapatkan perlakuan atau

yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional di SDN Johorejo. Dimana

Page 43: 3cc6365ee507e46c

25

kedua kelas tersebut telah diuji homogenitasnya terlebih dahulu untuk memastikan

kedua kelas tersebut bangkit dari kemampuan yang sama.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:

174). Sampel pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V pada SDN

Cepokomulyo 2 sebanyak 20 peserta didik dan SDN Johorejo sebanyak 18 peseta

didik. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability

sampling dengan jenis sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampling jenuh juga

sering disebut total sampling atau sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel (Sugiyono, 2010:124).

E. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi tentang hasil belajar dan KKM matematika siswa kelas V

SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo untuk kemudian di uji homogenitasnya.

b. Menentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan

menggunakan sampling jenuh.

c. Melakukan uji homogenitas kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan nilai

UTS siswa.

d. Merangkum materi sifat-sifat bangun ruang.

e. Membuat kisi-kisi soal posttest.

Page 44: 3cc6365ee507e46c

26

f. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

g. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba.

h. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk

mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas.

i. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat validitas.

j. Menetapkan jadwal penelitian.

k. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

l. Menyediakan perlengkapan pengajaran untuk kelas eksperimen.

2. Tahap pelaksanaan

Melakukan pengajaran kepada kedua kelas

a. Menentukan jadwal penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Pada kelas eksperimen dilakukan pengajaran dengan model Kooperatif tipe

Number Heads Together.

c. Pada kelas kontrol dilakukan pengajaran dengan menggunakan model

konvensional.

d. Menganalisis hasil belajar siswa yang dilakukan dengan cara memberikan post

test berupa soal evaluasi kepada kedua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

e. Menyusun hasil penelitian.

Page 45: 3cc6365ee507e46c

27

F. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode dokumentasi dan metode tes.

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal subjek yang

diteliti. Metode dokumen dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan cara

meminta data awal nilai hasil belajar UTS siswa pada mata pelajaran matematika

disemester kedua.

Menurut Arikunto (2010: 201) dalam melakukan dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dokumentasi bertujuan

untuk mengungkapkan fakta yang terjadi saat dilaksanakannya tindakan.

2. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan,

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193).

Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi sifat

bangun ruang. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yakni posttest. Posttest

digunakan mengukur kemampuan siswa setelah diberi pembelajaran sifat bangun

ruang dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together.

Page 46: 3cc6365ee507e46c

28

G. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”

(Arikunto, 2010: 203).

1. Bentuk tes

Tes yang digunakan adalah ulangan harian yang berupa soal-soal isian.

2. Metode Penyusunan Perangkat Tes

Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan.

b. Menentukan tipe soal.

c. Menentukan jumlah butir soal.

d. Menentukan waktu mengerjakan soal.

e. Membuat kisi-kisi soal.

f. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor.

g. Menulis butir soal

h. Mengujicobakan instrumen.

i. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya pembeda dan

tingkat kesukaran.

j. Memilih butir soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan.

Page 47: 3cc6365ee507e46c

29

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrument Tes

Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data posttest pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas uji

coba di SDN Pamriyan. Banyaknya butir soal yang digunakan 40 soal isian dengan

alokasi waktu 60 menit. Dari hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis untuk dapat

mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal, sehingga

dapat diperoleh soal-soal yang layak untuk mengambil data penelitian. Untuk analisis

uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada

lampiran 16, 18, 20 dan 22 halaman 96-107 .

a. Uji Validitas

Validitas empiris dari tes ini dicari validitasnya butir soal dengan

menggunakan korelasi antara skor butir soal tersebut dengan skor total. Untuk

menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment, sebagai

berikut:

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah subjek atau siswa yang diteliti

ΣX : Skor tiap butir soal

ΣY : Skor total

Page 48: 3cc6365ee507e46c

30

2X : Jumlah kuadrat skor butir soal

2Y : Jumlah kuadrat skor total

Setelah didapat harga , kemudian dikonsultasikan dengan harga ktitik

yang ada pada tabel dengan taraf nyata 5%. Apabila lebih besar dari harga tabel,

maka butir soal tersebut valid. Namun, apabila lebih kecil dari harga tabel, maka

butir soal tersebut dinyatakan tidak valid (Arikunto, 2010: 213).

Perhitungan validitas dihitung dengan rumus product moment, Setelah rxy

didapatkan kemudian dikonsultasikan dengan rtabel yang didapat harga kritis r product

moment dengan N = 34 untuk taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,339 yang berarti

valid. Kemudian hasil tes dari 40 butir soal didapat soal yang valid dan soal yang

tidak valid. Berikut kategori soal-soal yang valid dan tidak valid.

Tabel 3.2 Validitas soal uji coba

No. Instrument Test Butir soal Jumlah Butir soal

1 Valid

1, 2, 3, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29,

30

21 butir soal

2 Tidak Valid 4, 5, 9, 10,11, 13, 20, 24, 25, 31,

32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. 19 butir soal

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakan instrument yang dapat

dipercaya atau diandalkan untuk dijadikan sebagai instrument penelitian. Untuk

menguji reliabilitas instrument tes digunakan rumus :

Page 49: 3cc6365ee507e46c

31

Dengan keterangan:

r11 = reliabilitas tes

rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Berdasarkan taraf α = 5% apabila r hitung > r tabel maka soal tes dikatakan

reliabel (Arikunto, 2010:239).

Dengan kriteria sebagai berikut:

0,80 < r 11 < 1,00 : sangat tinggi

0,60 < r11 < 0,80 : tinggi

0,40 < r11 < 0,60 : cukup

0,20 < r11 < 0,40 : rendah

0,00 < r11 < 0,20 : sangat rendah

Perhitungan reliabilitas soal menggunakan rumus KR-21, dari hasil

perhitungan dengan menggunakan rumus KR-21 didapat r11 = 0,745. Hasil

perhitungan rhit > rtabel yaitu 0,745 > 0,339 maka dikatakan instrumen reliabel.

c. Tingkat Kesukaran Soal

Untuk menghitung tingkat kesukaran soal uraian dengan menggunakan rumus

berikut:

Page 50: 3cc6365ee507e46c

32

Keterangan

P : tingkat kesukaran

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

Untuk menginterprestasikan nilai tingkat kesukaran dapat digunakan kriteria

sebagai berikut:

1) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.

2) Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang.

3) Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.

Setelah dilakukan perhitungan indeks kesukaran soal, semua soal uji coba

memiliki kategori taraf kesukaran yaitu sedang, dan mudah. Berikut kategori tingkat

kesukaran instrument soal:

Tabel 3.3 Klasifikasi tingkat kesukaran instrumen

No. Tingkat kesukaran

instrument Butir soal

Jumlah butir

soal

1 Mudah

1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 13, 14, 23,

24, 26, 27, 31, 32, 33, 34, 35,

36.

19 butir soal

2 Sedang 6, 7, 8, 11, 12, 15, 17, 18, 20,

22, 25, 29, 30, 37, 38. 15 butir soal

3 Sukar 16, 19, 21, 28, 39, 40. 6 butir soal

d. Daya Beda

Untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus:

Page 51: 3cc6365ee507e46c

33

Keterangan

D = Daya pembeda

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda:

D : 0,00 – 0,20 = jelek

D : 0,20 – 0,40 = cukup

D : 0,40 – 0,70 = baik

D : 0,70 – 1,00 = baik sekali

D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai

nilai D negatif sebaiknya dibuang saja (Arikunto, 2006: 213-214).

Tabel 3.4 Klasifikasi butir soal daya pembeda

No. Klasifikasi daya

pembeda Butir soal Jumlah Butir soal

1 Baik sekali - -

2 Baik 6, 20,27, 30, 32, 37. 6 butir soal

3 Cukup 1, 3, 7, 8, 11,12, 14, 15, 16, 14 butir soal

Page 52: 3cc6365ee507e46c

34

18,19, 22, 29, 34.

4 Jelek

4, 5,9, 10, 13, 17, 21, 23, 24, 25,

26, 28, 31, 33, 35, 36, 38, 39,

40.

19 butir soal

Dari hasil uji coba instrumen tes dapat disimpulkan bahwa jumlah butir soal

yang kualitasnya memenuhi syarat sesuai dengan validitas, tingkat kesukaran dan

daya pembeda terdapat 21 butir soal yang akan digunakan sebagai instrumen

penelitian yaitu nomor soal 1, 2, 3, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 26,

27, 28, 29, 30. Sedangkan soal yang tidak memenuhi syarat terdapat 19 butir soal

yaitu nomor soal 4, 5, 9, 10,11, 13, 20, 24, 25, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.

2. Analisis Data

a. Analisis Data Awal

Analisis data awal menggunakan hasil UTS siswa mata pelajaran matematika

SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo. Hasil dari analisis data awal tentang

homogenitas untuk melihat kesamaan kondisi siswa untuk selanjutnya menjadi acuan

peneliti untuk memberikan perlakukan berikutnya. Pada analisis data ini

menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa

pada suatu kelas berdistribusi normal atau tidak.

Hipotesis statistik yang diuji yaitu:

Page 53: 3cc6365ee507e46c

35

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

Untuk mengetahui bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal,

maka perlu diuji. Uji yang digunakan adalah uji Lilliefors. Adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan

menggunakan rumus ( dan S masing-masing sampel merupakan rata-

rata dan simpangan baku sampel).

b) Untuk tiap bilangan baku ini akan menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang .

c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan

Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka .

d) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya.

e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Dengan taraf nyata , kriteria pengujian: jika , maka populasi

berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Pada tahap ini, akan diuji homogenitas dari kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan menggunakan nilai hasil UTS siswa. Uji kesamaan varians ini dimaksudkan

untuk mengetahui apakah kelas dalam sampel memiliki varians yang sama atau tidak.

Page 54: 3cc6365ee507e46c

36

Hipotesis statistik yang diuji yaitu:

Ho : (homogen)

Ha : (tidak homogen)

Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Barlett, dengan rumus:

a) Menentukan varians gabungan dari semua sampel

b) Menentukan harga satuan B

c) Menentukan statistika chi kuadrat

Dengan taraf nyata = 5%, kriteria pengujiannya yaitu populasi homogen

jika . Dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1).

(Sudjana, 2005: 263)

b. Analisi Data Akhir

Data yang didapat dari hasil penelitian adalah berupa angka yang didiapatkan

dari hasil posttest kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada analisis ini

dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t.

Page 55: 3cc6365ee507e46c

37

1) Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa

pada suatu kelas berdistribusi normal atau tidak.

Hipotesis statistik yang diuji yaitu:

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

Untuk mengetahui bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal,

maka perlu diuji. Uji yang digunakan adalah uji Lilliefors. Adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan

menggunakan rumus ( dan S masing-masing sampel merupakan rata-

rata dan simpangan baku sampel).

b) Untuk tiap bilangan baku ini akan menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang .

c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan

Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka .

d) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya.

e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Dengan taraf nyata , kriteria pengujian: jika , maka populasi

berdistribusi normal.

Page 56: 3cc6365ee507e46c

38

2) Uji Homogenitas

Pada tahap ini, akan diuji homogenitas dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan menggunakan data nilai hasil penelitian. Uji kesamaan varians ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelas dalam sampel memiliki varians yang

sama atau tidak.

Hipotesis statistik yang diuji yaitu:

Ho : (homogen)

Ha : (tidak homogen)

Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Barlett, dengan rumus:

a) Menentukan varians gabungan dari semua sampel

1

22

2

nn

xxnS

ii

i

b) Menentukan harga satuan B

c) Menentukan statistika chi kuadrat

Dengan taraf nyata = 5%, kriteria pengujiannya yaitu populasi homogen

jika . Dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1).

(Sudjana, 2005: 263)

3) Uji Hipotesis

Page 57: 3cc6365ee507e46c

39

Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol

dan kelas eksperimen. Uji ini meggunakan uji t dua pihak.

Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol)

Ha : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol)

Keterangan

µ1 : rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together.

µ2 : rata-rata belajar kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan.

Pengujian H0 langkah-langkahnya:

Jika σ1 = σ2, maka digunakan rumus:

2

11

21

2

22

2

112

nn

snsns

Keterangan

t : Uji Kesamaan dua rata-rata

2

1s : Simpangan baku kuadrat kelompok eksperimen

2

2s : Simpangan baku kuadrat kelompok kontrol

Page 58: 3cc6365ee507e46c

40

1x : Niai rata-rata kelompok eksperimen.

2x : Nilai rata-rata kelompok kontrol

1n : Jumlah sampel kelompok eksperimen

2n : Jumlah sampel kelompok kontrol

s : Simpangan baku

Jika t < maka Ho diterima, berarti hasil belajar kelas eksperimen dengan

model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together lebih baik dari pada

kelas kontrol yang tanpa model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads

Together. Dengan derajat kebebasan (db) untuk distribusi t adalah (n1 + n2 – 2)

dengan peluang (1 –α ).

Jika σ1 ≠ σ2 maka rumus yang digunakan:

Kriteria pengujiannya adalah jika

Dengan

da

Page 59: 3cc6365ee507e46c

41

Dengan peluang untuk penggunaan daftar distribusi t ialah k-nya

masing-masing dan . Untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak

(Sudjana, 2005).

Page 60: 3cc6365ee507e46c

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo

Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Data penelitian ini terdiri dari hasil UTS

sebagai kemampuan awal dan hasil postest sebagai kemampuan akhir hasil belajar

matematika materi sifat bangun ruang. Penelitian terdiri dari kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan berupa model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together, sedangkan kelas kontrol

adalah kelas yang tidak diberikan perlakuan berupa model pembelajaran Kooperatif

tipe Number Heads Together. Sampel penelitian ini bersumber dari siswa kelas V

SDN Cepokomulyo 2 sejumlah 20 siswa dan SDN Johorejo sejumlah 18 siswa.

Dengan SDN Cepokomulyo 2 sebagai kelas eksperimen dan SDN Johorejo sebagai

kelas kontrol.

Berikut deskripsi data hasil UTS dan nilai posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Page 61: 3cc6365ee507e46c

43

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil UTS dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Data

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

UTS Posttest UTS Posttest

Jumlah nilai 1195 1600 1080 1125

Rata-rata 59,75 80 60 62,5

Simpangan baku 10,32 11,58 8,57 14,77

Nilai tertinggi 80 100 75 85

Nilai terendah 40 50 40 25

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan

kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama dan setelah kelas eksperimen

diberi perlakuan terdapat hasil perbedaan antara kelas eksperimen yang menggunakan

model kooperatif tipe number heads together dan kelas kontrol yang menggunakan

model konvensional.

Page 62: 3cc6365ee507e46c

44

1. Hasil Analisis Data

a. Analisis Data Awal

Data awal yang digunakan dalam analisis awal yaitu hasil UTS semester 2 yang

dilakukan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

1) Uji normalitas kelas eksperimen

Untuk menguji kenormalan distribusi sampel digunakan uji Lillifors. Dari

perhitungan uji normalitas kelas eksperimen diperoleh harga mutlak selisih yang

paling besar L0 = 0,177 dengan n = 20 dan taraf nyata = 5% dari daftar nilai kritis L

didapat Ltabel=0,19 karena L0 < Ltabel yaitu 0,177 < 0,19 maka H0 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas eksperimen berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 8 halaman 62.

2) Uji normalitas kelas kontrol

Dari perhitungan uji normalitas kelas kontrol diperoleh harga mutlak selisih

yang paling besar L0 = 0,166 dengan n = 18 dan taraf nyata = 5% dari daftar nilai

kritis L di dapat Ltabel = 0,2 karena L0 < Ltabel yaitu 0,166 < 0,2 maka H0 diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas kontrol berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 9 halaman 63.

3) Uji homogenitas Awal

Page 63: 3cc6365ee507e46c

45

Untuk menguji homogenitas sampel digunakan uji barlett. Terdapat dua kelas

dalam penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari tabel distribusi

diperoleh dengan peluang (1-α ) = (1 – 0,05) = 0,95 dan dk = 2 – 1 = 1 diperoleh

2

tabelχ = 3,481. Dari perhitungan di atas, diperoleh 2

hitungχ = 0,608. Karena 2

hitungχ < 2

tabelχ

yaitu 0,608 < 3,481, maka H0 diterima, artinya kedua kelompok mempunyai varians

yang sama atau homogen. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 31

halaman 120.

b. Analisis akhir

1) Uji normalitas kelompok eksperimen

Dari perhitungan uji normalitas kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together diperoleh harga mutlak selisih

yang paling besar L0 = 0,133 dengan n = 20 dan taraf nyata = 5% dari daftar nilai

kritis L di dapat Ltabel = 0,1981 karena 0L Ltabel yaitu 0,133 < 0,1981 maka H0

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas

eksperimen setelah mendapatkan perlakuan menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe Number Heads Together berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 118.

2) Uji normalitas kelompok kontrol

Dari perhitungan uji normalitas kelas kontrol tanpa mendapatkan pembelajaran

menggunakan model Kooperatif tipe Number Heads Together diperoleh harga mutlak

Page 64: 3cc6365ee507e46c

46

selisih yang paling besar L0= 0,086 dengan n = 18 dan taraf nyata = 5% dari daftar

nilai kritis L di dapat Ltabel = 0,20, karena L0 < Ltabel yaitu 0,086 < 0,20 maka H0

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas kontrol

tanpa diberi perlakuan model pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe

Number Heads Together berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 119.

3) Uji homogenitas Akhir

Terdapat dua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Dari tabel distribusi diperoleh dengan peluang (1-α ) = (1 – 0,05)

= 0,95 dan dk = 2 – 1 = 1 diperoleh 2

tabelχ = 3,481. Dari perhitungan di atas, diperoleh

2

hitungχ = 1,062. Karena, yaitu 1, 062< 3,481, maka H0 diterima.

Sehingga kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32 halaman 121.

B. Uji Hipotesis

Uji t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata kelas eksperimen dengan

kelas kontrol. Dengan hipotesis:

: µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol).

: μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol).

2

tabel

2

hitung χχ

Page 65: 3cc6365ee507e46c

47

Kriteria pengujian hipotesisnya adalah jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan

H1 ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan n= 20 pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan n=18, menggunakan tingkat kepercayaan

5% didapatkan thitung = 4,03 dan ttabel = 1,72. Jadi thitung > ttabel sehingga H0 ditolak,

artinya terima H1, jadi ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Sehingga ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together

terhadap hasil belajar siswa kelas V materi sifat bangun ruang.

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diperoleh sebuah fakta dimana

pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe

Number Heads Together lebih efektif meningkatkan hasil belajar dibandingkan

dibandingkan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis akhir

yang telah dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa

kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, sehingga

dilakukan uji t dua pihak. Dalam perhitungan uji t dua pihak diperoleh harga thitung =

4,031 sedangkan harga ttabel = 1,72. Karena thitung > ttabel, maka hipotesis nol ditolak.

Setelah melakukan analisis hipotesis disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

signifikan, sehingga hasil belajar Matematika siswa yang mendapat perlakuan model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together lebih baik dari pada siswa

yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran konvensional. Kesimpulan

Page 66: 3cc6365ee507e46c

48

tersebut juga didukung data yaitu rata-rata nilai kelas kontrol yaitu 62,5 sedangkan

nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80. Nilai kelas kontrol dan eksperimen dapat

dilihat di lampiran 27 dan 28 halaman 115-117.

Hal tersebut dapat terjadi karena pada model pembelajaran Kooperatif tipe

Number Heads Together siswa diajak untuk belajar dalam suasana kelompok dengan

mementingkan perkembangan individu lewat bimbingan guru baik secara kelompok

maupun individu. Dalam model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads

Together mampu menciptakan kinerja kelompok yang aktif dan menyenangkan yang

mendorong terjadinya aktivitas siswa dalam pembelajaran secara optimal. Model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together menjadikan pengajaran yang

aktif dan menyenangkan baik secara kelompok maupun individu sehingga

mewujudkan pembelajaran bermakna dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Dalam proses pembelajaran tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan

penelitian masih ditemui beberapa hambatan, antara lain masih terdapat siswa yang

ramai sendiri dalam kerja kelompok pada saat pembelajaran sedang berlangsung.

Adapun kendala tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) Guru kurang

tegas dalam menghadapi siswa. (2) Guru belum bisa mengkondisikan situasi kelas

dengan baik. (3) Pada saat mengawasi tes, pengawasan guru terhadap siswa kurang

ketat.

Page 67: 3cc6365ee507e46c

49

Dari paparan dan data yang diperoleh dari penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN Cepokomulyo 2 Tahun

ajaran 2012/2013 sehingga terdapat perbedaan hasil belajar antara model

pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together dengan model pembelajaran

konvensional pada mata pelajaran Matematika.

Page 68: 3cc6365ee507e46c

50

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Bahwa adanya perbedaan hasil belajar model kooperatif tipe number heads

together dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Matematika

kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo Gemuh tahun 2012/2013. Hal ini

dibuktikan dengan hasil analisis data yaitu bahwa hasil belajar Matematika dengan

perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe number heads together pada kelas

eksperimen di SDN Cepokomulyo 2 lebih baik dari pada yang menggunakan model

pembelajaran konvensional atau tanpa menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe number heads together yaitu pada kelompok kontrol di SDN Johorejo, sehingga

terdapat pengaruh model pembelajaan model pembelajaran kooperatif tipe number

heads together terhadap hasil belajar Matematika kelas V SDN Cepokomulyo 2.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang perlu disampaikan

melalui penelitian ini adalah dalam proses belajar mengajar Matematika guru

hendaknya menggunakan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi sesuai

Page 69: 3cc6365ee507e46c

51

dengan materi supaya dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dan hasil belajar

meningkat. Penelitian ini hanya meneliti adakah pengaruh hasil belajar model

pembelajaran kooperatif tipe number heads together dengan model pembelajaran

konvensional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V

SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo. Oleh karena itu perlu adanya penelitian

lanjutan yang lebih lengkap dan dalam ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat

memberikan sumbangan yang besar bagi kemajuan pendidikan.

Page 70: 3cc6365ee507e46c

52

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo, Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Sekolah

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.

Hutasuhut, Halimatussaqdiya. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pokok Kalor di Kelas VII Semester II SMP N 4 Binjai Tahun Pelajaran

2011/2012. Skripsi. http://digilib.unimed.ac.id/.../UNIMED-Undergraduate-

22474-1.%20ABSTRAK.pdf diunduh pada 16 Desember 2012 pukul 16.15

WIB.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Page 71: 3cc6365ee507e46c

53

Mulyawati, Vidya. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV di SD

Imbas Gugus Hasanudin Salatiga. Skripsi. http://

repository.library.uksw.edu/handle/123456789/906 diunduh pada 16

Desember 2012 pukul 16.05 WIB.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumanto, Y. D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V (BSE).

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suprijono, Agus.2011. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik

Konsep, Landasan Teoritik Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Page 72: 3cc6365ee507e46c

54

______. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Uno, B. Hamzah dan Masri Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

________. 2012. Belajar dengan Pendekatan (PAILKEM) Pembelajaran Aktif

Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 73: 3cc6365ee507e46c

55

LAMPIRAN 1

DAFTAR KODE SISWA KELAS UJI COBA

No. Kode L/P

1 UC-1 L

2 UC-2 L

3 UC-3 L

4 UC-4 L

5 UC-5 L

6 UC-6 P

7 UC-7 P

8 UC-8 P

9 UC-9 L

10 UC-10 P

11 UC-11 P

12 UC-12 L

13 UC-13 P

14 UC-14 P

15 UC-15 P

16 UC-16 P

17 UC-17 L

18 UC-18 P

19 UC-19 L

Page 74: 3cc6365ee507e46c

56

20 UC-20 L

21 UC-21 P

22 UC-22 L

23 UC-23 L

24 UC-24 L

25 UC-25 L

26 UC-26 P

27 UC-27 L

28 UC-28 L

29 UC-29 L

30 UC-30 P

31 UC-31 P

32 UC-32 P

33 UC-33 L

34 UC-34 L

Page 75: 3cc6365ee507e46c

57

LAMPIRAN 2

DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN

No Nama L/P

1 AHMAD ANDI ARIFIAN L

2 AKHMAD KADAFI L

3 RIZKI LUKMANUDIN L

4 AZIFATUL ABIDAH P

5 M AFIF ISMAIL P

6 AKHMAD ALIMUN H. L

7 RIZKA NAILUZ SAFAAH P

8 SITI NUR EVANA SAFITRI P

9 AHMAT IRFAN NUR H. L

10 KHOIRUL ANAM L

11 TRI PUJI ASTUTI P

12 ROSITA YULIANI SAFITRI P

13 ARI CAHYONO P

14 MOHAMMAD ALI ABUL K L

15 PUTRI MAWARDAH P

16 YULIANA FEBRIANI P

17 SHABILA AMELIA P

18 FARIDA ROSIANA P

19 AHMAT DANY L

Page 76: 3cc6365ee507e46c

58

20 M. FAHRU ZAKI M L

Page 77: 3cc6365ee507e46c

59

LAMPIRAN 3

DAFTAR KODE SISWA KELAS EKSPERIMEN

No Kode L/P

1 E-1 L

2 E-2 L

3 E-3 L

4 E-4 P

5 E-5 P

6 E-6 L

7 E-7 P

8 E-8 P

9 E-9 L

10 E-10 L

11 E-11 P

12 E-12 P

13 E-13 P

14 E-14 L

15 E-15 P

16 E-16 P

17 E-17 P

18 E-18 P

19 E-19 L

20 E-20 L

Page 78: 3cc6365ee507e46c

60

LAMPIRAN 4

DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL

No Nama L/P

1 LILIK WIDYAWATI P

2 NUR AINI ISTIFAROTUN P

3 FITRI SAFA KAMILA P

4 ELZA AULIA RAHMA P

5 ANNISA HESTI N P

6 SITI AIDAH P

7 SOFA FITRIA NOOR P

8 AGUS HERMANTO L

9 ANIK HIDAYATUL K P

10 ZULFATUN NIKMAH P

11 ANNISA NURUL F P

12 KHOLILUL ROHMAN L

13 FEBRIYANTO EKO Y L

14 ROSA DALATUL MILA P

15 FINA MILATUL K P

16 MAHARANI NUR F P

17 KILYATUL MUNA H P

18 M. ALI NASYIRUDIN L

Page 79: 3cc6365ee507e46c

61

LAMPIRAN 5

DAFTAR KODE SISWA KELAS KONTROL

No Kode L/P

1 K-1 P

2 K-2 P

3 K-3 P

4 K-4 P

5 K-5 P

6 K-6 P

7 K-7 P

8 K-8 L

9 K-9 P

10 K-10 P

11 K-11 P

12 K-12 L

13 K-13 L

14 K-14 P

15 K-15 P

16 K-16 P

17 K-17 P

18 K-18 L

Page 80: 3cc6365ee507e46c

62

LAMPIRAN 6 DAFTAR NILAI AWAL KELAS EKSPERIMEN

No Kode Nilai UTS Kriteria

Tuntas Tidak

1 E-1 50 √

2 E-2 60 √

3 E-3 50 √

4 E-4 60 √

5 E-5 70

6 E-6 80

7 E-7 55

8 E-8 65

9 E-9 55

10 E-10 55

11 E-11 70

12 E-12 50 √

13 E-13 50 √

14 E-14 40 √

15 E-15 75 √

16 E-16 65

17 E-17 75

18 E-18 60

19 E-19 55

20 E-20 55

Jumlah 1195 7 13

Rata-rata 59,75

Page 81: 3cc6365ee507e46c

63

LAMPIRAN 7

DAFTAR NILAI AWAL KELAS KONTROL

No Kode Nilai Kriteria

Tuntas Tidak

1 K-1 60 √

2 K-2 70 √

3 K-3 65 √

4 K-4 70 √

5 K-5 55 √

6 K-6 50 √

7 K-7 65 √

8 K-8 75 √

9 K-9 70 √

10 K-10 60 √

11 K-11 40 √

12 K-12 50 √

13 K-13 60 √

14 K-14 60 √

15 K-15 55 √

16 K-16 55 √

17 K-17 60 √

18 K-18 60 √

Jumlah 1080 6 12

Rata-rata 60

Page 82: 3cc6365ee507e46c

64

LAMPIRAN 8

UJI NORMALITAS NILAI AWAL KELAS EKSPERIMEN

KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

E- 14 40 -1.91 0.4719 0.0281 0.05 0.0219

E- 1 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764

E- 3 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764

E- 12 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764

E- 13 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764

E- 7 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772

E- 9 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772

E- 10 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772

E- 19 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772

E- 20 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772

E- 2 60 0.02 0.008 0.508 0.65 0.142

E- 4 60 0.02 0.008 0.508 0.65 0.142

E- 18 60 0.02 0.008 0.508 0.65 0.142

E- 8 65 0.51 0.195 0.695 0.75 0.055

E- 16 65 0.51 0.195 0.695 0.75 0.055

E- 5 70 0.99 0.3389 0.8389 0.85 0.0111

E- 11 70 0.99 0.3389 0.8389 0.85 0.0111

E- 15 75 1.48 0.4306 0.9306 0.95 0.0194

E- 17 75 1.48 0.4306 0.9306 0.95 0.0194

E- 6 80 1.96 0.475 0.975 1 0.025

Jumlah 1195

Lo < L tabel maka data berdistribusi normal

Rata2 59.75

varians 106.5132

s 10.32052

Lo 0.1772

L tabel 0.19

Page 83: 3cc6365ee507e46c

65

LAMPIRAN 9

UJI NORMALITAS NILAI AWAL KELAS KONTROL

KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

K- 11 40 -2.33 0.4901 0.0099 0.055556 0.045655556

K- 6 50 -1.17 0.379 0.121 0.166667 0.045666667

K- 12 50 -1.17 0.379 0.121 0.166667 0.045666667

K- 5 55 -0.58 0.2190 0.281 0.333333 0.052333333

K- 15 55 -0.58 0.2190 0.281 0.333333 0.052333333

K- 16 55 -0.58 0.2190 0.281 0.333333 0.052333333

K- 1 60 0.00 0.0000 0.5000 0.388889 0.111111111

K- 10 60 0.00 0.0000 0.5000 0.444444 0.055555556

K- 13 60 0.00 0.0000 0.5000 0.5 0

K- 14 60 0.00 0.0000 0.5000 0.555556 0.055555556

K- 17 60 0.00 0.0000 0.5000 0.611111 0.111111111

K- 18 60 0.00 0.0000 0.5000 0.666667 0.166666667

K- 3 65 0.58 0.219 0.7190 0.722222 0.003222222

K- 7 65 0.58 0.219 0.7190 0.777778 0.058777778

K- 2 70 1.17 0.379 0.8790 0.833333 0.045666667

K- 4 70 1.17 0.379 0.8790 0.888889 0.009888889

K- 9 70 1.17 0.379 0.8790 0.944444 0.065444444

K- 8 75 1.75 0.4599 0.9599 1 0.0401

Jumlah 1080.000

Lo < L tabel maka data berdistribusi normal

rata-rata 60

varians 73.529412

s 8.5749293

Lo 0.1666667

L tabel 0.2

Page 84: 3cc6365ee507e46c

66

LAMPIRAN 10

KISI SOAL UJI COBA

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan

antar bangun datar.

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

6.2 Mengidentifikasi

sifat-sifat

bangun ruang.

6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang tabung dan

kerucut.

6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang tabung dan

kerucut.

6.2.3 Menyebutkan macam-

macam bangun ruang

prisma tegak dan limas.

6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang prisma tegak.

6.2.5 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang limas.

6.2.6 Menggambar bangun ruang

tabung, kerucut, prisma

tegak dan limas.

5, 33, 34, 35,

36.

1, 2, 3, 4, 37.

7, 12, 14, 18,

22, 27.

8, 9, 10, 11,

13, 14, 15, 16,

17, 19, 20, 21.

23, 24, 25, 26,

27, 28, 29, 30,

31, 32.

6, 38, 39, 40.

Page 85: 3cc6365ee507e46c

67

LAMPIRAN 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SD N Johorejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

C. Indikator

6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.

6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui ceramah, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang tabung dan kerucut dengan benar.

2. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu menyebutkan sifat-sifat bangun

ruang tabung dan kerucut dengan benar.

E. Materi Ajar

Sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.

Page 86: 3cc6365ee507e46c

68

Sifat-sifat tabung:

6) Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan

selimut tabung.

7) Tidak mempunyai titik sudut.

8) Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama.

9) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.

10) Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.

Sifat-sifat kerucut:

5) Alasnya berbentuk lingkaran.

6) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.

7) Memiliki sebuah titik puncak.

8) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.

F. Alokasi Waktu

2 x 35 Menit

G. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Ceramah,tanya jawab dan tugas.

Model : Pembelajaran langsung (Direct instruction)

Pendekatan : Pendekatan konsep

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Membuka Pembelajaran

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)

b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)

c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah

belajar tentang sifat-sifat bangun datar.”) . (ingin tahu)

Page 87: 3cc6365ee507e46c

69

Fase-1 Orientasi (Pendahuluan)

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.

(Transparan)

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Fase-2 Mendemonstrasikan keterampilan (Pengetahuan prosedural) atau

mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)

1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi

bangun ruang. (Berfikir alternatif)

b) Elaborasi

1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang tabung dan

kerucut. (Ingin tahu)

2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun

ruang tabung dan kerucut. (Fokus)

Fase-3 Membimbing Pelatihan

3) Peserta didik dibimbing guru tentang cara mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang tabung dan kerucut. (Inovatif)

4) Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang sifat-sifat

bangun ruang tabung dan kerucut. (Komunikatif)

c) Konfirmasi

Fase-4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan

materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)

2) Peserta didik yang aktif dan berani mendapatkan reward berupa

tanda bintang dari guru. (Prestasi)

3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi

yang belum dipahami. (Demokratis)

Page 88: 3cc6365ee507e46c

70

3. Kegitan Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. (Berfikir alternatif)

b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)

Fase-5 Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)

d) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam. (Religius)

I. Alat/Sumber

1. Alat peraga atau media: bangun ruang tabung dan kerucut.

2. Sumber:

a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V

(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

b. Pengembangan guru.

Kendal, 23 April 2013

Mengetahui,

Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan

Sumirah Dian Kartika Ratri

NPM.09120202

Page 89: 3cc6365ee507e46c

71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N Johorejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

C. Indikator

6.2.3 Menyebutkan macam-macam bangun ruang prisma tegak dan limas.

6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak.

6.2.5 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang limas.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu menyebutkan macam-macam

bangun ruang prisma tegak dan limas dengan benar.

2. Melalui ceramah dan tanya jawab, peserta didik mampu mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dengan benar.

3. Melalui ceramah dan tanya jawab, peserta didik mampu mengidentifikasi

sifat-sifat bangun limas dengan benar.

Page 90: 3cc6365ee507e46c

72

E. Materi Ajar

Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas.

Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak:

6) Mempunyai sisi alas dan sisi atas dengan ukuran yang sama.

7) Prisma tegak terdiri atas sisi 2 tegak yang berbentuk persegi panjang.

8) Prisma tegak segiempat mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.

9) Prisma tegak segitiga mempunyai 5 sisi, 9 rusuk dan 6 titik sudut.

10) Prisma tegak segilima mempunyai 8 sisi, 18 rusuk dan 12 titik sudut.

Sifat-sifat bangun ruang limas:

f) Alasnya berbrntuk segiempat.

g) Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga.

h) Memiliki 8 buah rusuk.

i) Memiliki 4 buah rusuk yang ukurannya sama.

j) Memiliki titik puncak atas.

F. Alokasi Waktu

3 x 35 Menit

G. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Ceramah,tanya jawab dan tugas.

Model : Pembelajaran langsung (Direct instruction)

Pendekatan : Pendekatan konsep

Page 91: 3cc6365ee507e46c

73

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Membuka Pembelajaran

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)

b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)

c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah

belajar tentang sifat-sifat tabung dan kerucut.”) . (ingin tahu)

Fase-1 Orientasi (Pendahuluan)

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.

(Transparan)

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Fase-2 Mendemonstrasikan keterampilan (Pengetahuan prosedural) atau

mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)

1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi

bangun ruang prisma tegak dan limas. (Berfikir alternatif)

b) Elaborasi

1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang prisma tegak

dan limas. (Ingin tahu)

2) Peserta didik bertanya jawab bersama guru tentang macam-macam

bangun ruang prisma tegak dan limas. (Komunikatif)

3) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun

ruang prisma tegak dan limas. (Fokus)

Fase-3 Membimbing Pelatihan

4) Peserta didik dibimbing guru dan bertanya jawab tentang

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas.

(Inovatif)

Page 92: 3cc6365ee507e46c

74

c) Konfirmasi

Fase-4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan

materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)

2) Peserta didik yang aktif dan berani mendapatkan reward berupa

tanda bintang dari guru. (Prestasi)

3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi

yang belum dipahami. (Demokratis)

3. Kegitan Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. (Berfikir alternatif)

b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)

Fase-5 Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)

d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Alat/Sumber

1. Alat peraga atau media: bangun ruang prisma tegak dan limas.

2. Sumber:

a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V

(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

b. Pengembangan guru.

Kendal, 23 April 2013

Mengetahui,

Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan

Sumirah Dian Kartika Ratri

NPM.09120202

Page 93: 3cc6365ee507e46c

75

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N Johorejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

C. Indikator

6.2.6 Menggambar bangun ruang tabung, kerucut, prisma tegak dan limas.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui demonstrasi, peserta didik mampu menggambar bangun ruang

tabung, kerucut, prisma tegak dan limas dengan benar.

E. Materi Ajar

Sifat-sifat bangun .

F. Alokasi Waktu

2 x 35 Menit

G. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Ceramah, demonstrasi dan tugas.

Model : Pembelajaran langsung (Direct instruction)

Pendekatan : Pendekatan konsep

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Membuka Pembelajaran

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)

b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)

Page 94: 3cc6365ee507e46c

76

c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah

belajar tentang sifat-sifat bangun ruang.”) . (ingin tahu)

Fase-1 Orientasi (Pendahuluan)

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.

(Transparan)

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Fase-2 Mendemonstrasikan keterampilan (Pengetahuan prosedural) atau

mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)

1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi

bangun ruang. (Berfikir alternatif)

b) Elaborasi

1) Peserta didik bertanya jawab bersama guru tentang materi bangun

ruang yang telah . (Komunikatif)

2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara

menggambar bangun ruang. (Fokus)

Fase-3 Membimbing Pelatihan

3) Peserta didik dibimbing guru untuk menggambar bangun ruang

yang telah dipelajari seblumnya. (Inovatif)

c) Konfirmasi

Fase-4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan

materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)

2) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi

yang belum dipahami. (Demokratis)

3. Kegitan Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. (Berfikir alternatif)

b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)

Page 95: 3cc6365ee507e46c

77

Fase-5 Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)

d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar

Prosedur : Post test

Jenis Tes : Tertulis

Bentuk tes : Isian

J. Alat/Sumber

1. Alat peraga atau media: macam-macam bunga

2. Sumber:

a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V

(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

b. Pengembangan guru.

Kendal, 23 April 2013

Mengetahui,

Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan

Sumirah Dian Kartika Ratri

NPM.09120202

Page 96: 3cc6365ee507e46c

78

LAMPIRAN 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SD N Cepokomulyo 2

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

C. Indikator

6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.

6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.

D. Tujuan Pembelajaran

3. Melalui diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang tabung dan kerucut dengan benar.

4. Melalui presentasi, peserta didik mampu menyebutkan sifat-sifat bangun

ruang tabung dan kerucut dengan benar.

E. Materi Ajar

Sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.

Sifat-sifat tabung:

Page 97: 3cc6365ee507e46c

79

1) Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan

selimut tabung.

2) Tidak mempunyai titik sudut.

3) Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama.

4) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.

5) Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.

Sifat-sifat kerucut:

9) Alasnya berbentuk lingkaran.

10) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.

11) Memiliki sebuah titik puncak.

12) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.

F. Alokasi Waktu

2 x 35 Menit

G. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Ceramah, diskusi, presentasi dan tugas.

Model : Kooperatif tipe Number Heads Together

Pendekatan : Kontekstual

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Membuka Pembelajaran

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)

b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)

c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah

belajar tentang sifat-sifat bangun datar.”) . (ingin tahu)

Page 98: 3cc6365ee507e46c

80

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.

(Transparan)

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi

bangun ruang. (Berfikir alternatif)

Fase-1 Penomoran

2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap

kelompok diberi nomor yang berbeda setiap anggotanya. (Kreatif)

b) Elaborasi

1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang tabung dan

kerucut. (Ingin tahu)

2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun

ruang tabung dan kerucut. (Fokus)

3) Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk didiskusikan bersama

sesuai dengan nomor yang telah didapatkan masing-masing.

(Komunikatif)

Fase-2 Mengajukan pertanyaan

4) Peserta didik mendengarkan pertanyaan dari guru untuk

didiskusikan.

Fase-3 Berfikir bersama

5) Peserta didik harus bekerja sama dengan kelompoknya masing-

masing dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan

tentang sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut. (Kerjasama)

6) Setiap kelompok dibimbing guru tentang cara mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut. (Inovatif)

Fase-4 Menjawab

7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sesuai nomor

kelompok yang telah dipanggil guru. (Berani)

Page 99: 3cc6365ee507e46c

81

c) Konfirmasi

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan

materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)

2) Kelompok yang hasil diskusinya terbaik mendapatkan reward

berupa tanda bintang dari guru. (Prestasi)

3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi

yang belum dipahami. (Demokratis)

3. Kegitan Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. (Berfikir alternatif)

b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)

d) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam. (Religius)

I. Alat/Sumber

1. Alat peraga atau media: bangun ruang tabung dan kerucut.

2. Sumber:

a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V

(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

b. Pengembangan guru.

Kendal, 23 April 2013

Mengetahui,

Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan

Saeful Kamal J, S.Pd. Dian Kartika Ratri

NIP. 19810220 2009031 004 NPM.09120202

Page 100: 3cc6365ee507e46c

82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N Cepokomulyo 2

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

C. Indikator

6.2.3 Menyebutkan macam-macam bangun ruang prisma tegak dan limas.

6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak.

6.2.5 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang limas.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu menyebutkan macam-macam

bangun ruang prisma tegak dan limas dengan benar.

2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang prisma tegak dengan benar.

3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-

sifat bangun limas dengan benar.

Page 101: 3cc6365ee507e46c

83

E. Materi Ajar

Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas.

Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak:

1) Mempunyai sisi alas dan sisi atas dengan ukuran yang sama.

2) Prisma tegak terdiri atas sisi 2 tegak yang berbentuk persegi panjang.

3) Prisma tegak segiempat mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.

4) Prisma tegak segitiga mempunyai 5 sisi, 9 rusuk dan 6 titik sudut.

5) Prisma tegak segilima mempunyai 8 sisi, 18 rusuk dan 12 titik sudut.

Sifat-sifat bangun ruang limas:

a) Alasnya berbrntuk segiempat.

b) Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga.

c) Memiliki 8 buah rusuk.

d) Memiliki 4 buah rusuk yang ukurannya sama.

e) Memiliki titik puncak atas.

F. Alokasi Waktu

3 x 35 Menit

G. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Ceramah,tanya jawab, diskusi kelompok dan tugas.

Model : Kooperatif tipe Number Heads Together

Page 102: 3cc6365ee507e46c

84

Pendekatan : Kontekstual

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Membuka Pembelajaran

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)

b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)

c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah

belajar tentang sifat-sifat tabung dan kerucut.”) . (ingin tahu)

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.

(Transparan)

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi

bangun ruang prisma tegak dan limas. (Berfikir alternatif)

Fase-1 Penomoran

2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap

kelompok diberi nomor yang berbeda setiap anggotanya. (Kreatif)

b) Elaborasi

1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang prisma tegak

dan limas. (Ingin tahu)

2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun

ruang prisma tegak dan limas. (Fokus)

Fase-2 Mengajukan pertanyaan

3) Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru tentang macam-

macam bangun ruang prisma tegak dan limas.

4) Peserta didik harus bekerja sama dengan kelompoknya masing-

masing dan menyatukan pendapatnya tentang sifat-sifat bangun

ruang prisma tegak dan limas. (Kerjasama)

Page 103: 3cc6365ee507e46c

85

Fase-3 Berfikir bersama

5) Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk didiskusikan bersama

sesuai dengan nomor yang telah didapatkan masing-masing.

(Komunikatif)

6) Setiap kelompok dibimbing guru tentang cara mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas. (Inovatif)

Fase-4 Menjawab

7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sesuai nomor

kelompok yang telah dipanggil guru. (Berani)

c) Konfirmasi

1) Peserta didik mendengarkan penjelasn guru untuk menegaskan

materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)

2) Kelompok yang berani dan hasil presentasinya terbaik

mendapatkan reward berupa tanda bintang dari guru. (Prestasi)

3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi

yang belum dipahami. (Demokratis)

3. Kegitan Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. (Berfikir alternatif)

b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)

d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

Page 104: 3cc6365ee507e46c

86

I. Alat/Sumber

1. Alat peraga atau media: bangun ruang prisma tegak dan limas.

2. Sumber:

a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V

(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

b. Pengembangan guru.

Kendal, 23 April 2013

Mengetahui,

Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan

Saeful Kamal J, S.Pd. Dian Kartika Ratri

NIP . 19810220 2009031 004 NPM.09120202

Page 105: 3cc6365ee507e46c

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N Cepokomulyo 2

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

datar.

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

C. Indikator

6.2.6 Menggambar bangun ruang tabung, kerucut, prisma tegak dan limas.

D. Tujuan Pembelajaran

2. Melalui diskusi dan demonstrasi, peserta didik mampu menggambar

bangun ruang tabung, kerucut, prisma tegak dan limas dengan benar.

E. Materi Ajar

Sifat-sifat bangun ruang.

F. Alokasi Waktu

2 x 35 Menit

G. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : Ceramah, diskusi, demonstrasi dan tugas.

Model : Kooperatif tipe Number Heads Together

Pendekatan : Kontekstual

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Membuka Pembelajaran

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)

Page 106: 3cc6365ee507e46c

88

b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)

c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah

belajar tentang sifat-sifat bangun ruang.”) . (ingin tahu)

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.

(Transparan)

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi

bangun ruang. (Berfikir alternatif)

Fase-1 Penomoran

2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap

kelompok diberi nomor yang berbeda setiap anggotanya. (Kreatif)

b) Elaborasi

Fase-2 Mengajukan pertanyaan

1) Peserta didik bertanya jawab bersama guru tentang materi bangun

ruang yang telah . (Komunikatif)

2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara

menggambar bangun ruang. (Fokus)

3) Peserta didik berkumpul bersama kelompoknya sesuai dengan

nomor yang telah didapatkannya.

Fase-3 Berfikir bersama

4) Setipa kelompok berfikir bersama dan menyekseaikan tugas

kelompok yang telah dibagi oleh guru. (Kerjasama)

5) Peserta didik dibimbing guru untuk menggambar bangun ruang

yang telah dipelajari seblumnya. (Inovatif)

Fase-4 Menjawab

6) Setiap kelompok menjawab soal yang telah diberikan guru dan

dikumpulkan.

Page 107: 3cc6365ee507e46c

89

c) Konfirmasi

1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan

materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)

2) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi

yang belum dipahami. (Demokratis)

3. Kegitan Penutup

a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. (Berfikir alternatif)

b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)

c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)

d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar

Prosedur : Post test

Jenis Tes : Tertulis

Bentuk tes : Isian

J. Alat/Sumber

1. Alat peraga atau media: macam-macam bunga

2. Sumber:

a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V

(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

b. Pengembangan guru.

Kendal, 23 April 2013

Mengetahui,

Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan

Saeful Kamal J, S.Pd. Dian Kartika Ratri

NIP . 19810220 2009031 004 NPM.09120202

Page 108: 3cc6365ee507e46c

90

LAMPIRAN 13

INSTRUMEN UJI COBA

“SIFAT BANGUN RUANG”

NAMA :

NO ABSEN :

KELAS :

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Ada berapa banyak sisi tabung …

2. Sisi-sisi tabung terdiri dari ….

3. Pada bidang atas dan bidang alas tabung berbentuk ….

4. Jarak antara bidang atas dan bidang alas disebut ….

5. Benda apa yang kamu ketahui yang berbentuk seperti tabung ….

6. Gambarkan bentuk tabung berdiameter 4 cm dan tinggi 6 cm….

7. gambar disamping merupakan bangun ruang ….

Page 109: 3cc6365ee507e46c

91

8. Ada berapa rusuk pada gambar diatas … sebutkan ….

9. Rusuk yang sejajar dengan rusuk AB adalah …

10. Berapa jumlah sisi pada bangun ruang diatas …. sebutkan ….

11. Berapa jumlah titik sudut bangun ruang diatas ….

12. bangun ruang disamping disebut ….

13. Sebutkan sisi- sisi yang luasnya sama dengan ABCDEF ….

14. Sebutkan sisi yang luasnya sama dengan BCIH adalah ….

15. Berapa titik sudutnya ….

16. Sebutkan rusuk- rusuknya ….

17. Berapa banyak sisinya …. sebutkan ….

18. Gambar disamping merupakan bangun ruang ….

19. Ada berapa jumlah sisinya …

20. Berapa banyak titik sudutnya ….

21. Berapa jumlah rusuknya ….

22. Gambar bangun ruang disamping adalah ….

Page 110: 3cc6365ee507e46c

92

23. Ada berapa jumlah sisinya ….

24. Berapa jumlah titik sudutnya ….

25. Berapa jumlah rusuknya ….

26. Alas pada limas segitiga berbentuk ….

27. Bangun ruang dibawah disebut ….

28. Sebutkan titik sudutnya ….

29. Ada berapa jumlah sisinya … sebutkan ….

30. Jumlah rusuknya ada ….

31. Sebutkan sisi yang luasnya sama dengan ABT adalah ….

32. Alas pada limas segiempat berbentuk ….

33. Bangun ruang yang memiliki sisi lengkung adalah ….

34. Alas bangun ruang kerucut berbentuk ….

35. Benda apa yang kamu ketahui yang berbentuk seperti kerucut yaitu …

36. Bangun ruang kerucut memiliki … sisi.

37. Kerucut hanya memiliki titik sudut yang biasa disebut ….

38. Gambarkan bangun ruang kerucut dengan jari-jari 2 cm, dengan tinggi 5 cm ….

Page 111: 3cc6365ee507e46c

93

39. Gambarkan dua bangu segitiga yang sama dengan ukuran 4 cm, 5 cm dan 6 cm.

Kemudian hubungkan sudut-sudut yang bersesuaian dengan garis sepanjang 12

cm ….

40. gambarkan bangun ruang limas segiempat dengan panjang sisi 4 cm dan tinggi 5

cm ….

Page 112: 3cc6365ee507e46c

94

LAMPIRAN 14

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. 3 tiga

2. bidang alas, bidang atas, selimut tabung.

3. Lingkaran

4. Tinggi

5. drum minyak, pipa

6. sesuai gambar

7. prisma tegak segitiga

8. 9 rusuk

9. DE

10. 5, abc, def, abed, adfc, befc

11. 6

12. prisma tegak segienam

13. GHIJKL

14. CDJI, EFLK, FAGL, ABHG, dst.

15. 12

16. AB, BC, CD, DE, EF, FA, AG, BH, dst.

17. 8, ABCDEF, ABHG, CDIJ, GHIJKL, dst

18. Prisma tegak segilima

19. 7

20. 10

Page 113: 3cc6365ee507e46c

95

21. 15

22. Limas segitiga

23. 4

24. 4

25. 6

26. Segitiga

27. Limas segiempat

28. A, B,C, D, T.

29. 5, ABT, BCT, CDT, DAT, ABCD.

30. 8

31. BCT, CDT, DAT.

32. Segiempat

33. Kerucut

34. Lingkaran

35. Caping, terompet, tumpeng, dll.

36. 2

37. Titik puncak.

38. Sesuai gambar.

39. Sesuai gambar.

40. Sesuai gambar.

Page 114: 3cc6365ee507e46c

96

LAMPIRAN 15

DAFTAR NILAI HASIL TEST UJI COBA

No. Kode Nilai

1 UC-1 2,5

2 UC-2 5

3 UC-3 7,5

4 UC-4 10

5 UC-5 12,5

6 UC-6 15

7 UC-7 17,5

8 UC-8 20

9 UC-9 22,5

10 UC-10 25

11 UC-11 27,5

12 UC-12 30

13 UC-13 32,5

14 UC-14 35

15 UC-15 37,5

16 UC-16 40

17 UC-17 42,5

18 UC-18 45

19 UC-19 47,5

Page 115: 3cc6365ee507e46c

97

20 UC-20 50

21 UC-21 52,5

22 UC-22 55

23 UC-23 57,5

24 UC-24 60

25 UC-25 62,5

26 UC-26 65

27 UC-27 67,5

28 UC-28 70

29 UC-29 72,5

30 UC-30 75

31 UC-31 77,5

32 UC-32 80

33 UC-33 82,5

34 UC-34 85

Page 116: 3cc6365ee507e46c

98

LAMPIRAN 16

REKAPITULASI PERHITUNGAN VALIDITAS

HASIL TEST UJI COBA

No. Jml. Benar Jml. Benar

Valid/

Tidak

Butir r (N=34;5%)

1 0,425 0,339 Valid

2 0,466 0,339 Valid

3 0,417 0,339 Valid

4 -0,155 0,339 Tidak

5 -0,037 0,339 Tidak

6 0,568 0,339 Valid

7 0,360 0,339 Valid

8 0,401 0,339 Valid

9 -0,246 0,339 Tidak

10 0,048 0,339 Tidak

11 0,257 0,339 Tidak

12 0,490 0,339 Valid

13 0,242 0,339 Tidak

14 0,695 0,339 Valid

15 1,539 0,339 Valid

16 0,535 0,339 Valid

17 0,368 0,339 Valid

18 0,432 0,339 Valid

19 0,349 0,339 Valid

20 -0,510 0,339 Tidak

21 0,393 0,339 Valid

22 0,354 0,339 Valid

23 0,506 0,339 Valid

24 -0,083 0,339 Tidak

25 -0,274 0,339 Tidak

26 0,417 0,339 Valid

27 0,685 0,339 Valid

28 0,355 0,339 Valid

29 0,424 0,339 Valid

30 0,578 0,339 Valid

31 -19,489 0,339 Tidak

32 -7,548 0,339 Tidak

33 -19,489 0,339 Tidak

Page 117: 3cc6365ee507e46c

99

34 -8,121 0,339 Tidak

35 -19,489 0,339 Tidak

36 -9,569 0,339 Tidak

37 -6,597 0,339 Tidak

38 -5,484 0,339 Tidak

39 -2,923 0,339 Tidak

40 -3,145 0,339 Tidak

Page 118: 3cc6365ee507e46c

100

LAMPIRAN 17

PERHITUNGAN VALIDITAS

Dalam mencari validitas soal menggunakan rumus product moment, yaitu

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

xyr = koefisien korelasi tiap item

N = banyaknya subjek uji coba

x = jumlah skor item

y = jumlah skor soal

2x= jumlah kuadrat skor item

2y= jumlah kuadrat skor item

xy= jumlah perkalian skor

Contoh perhitungan validitas pada butir soal nomor 4 :

∑X = 14 ∑X2 = 14 N = 34

∑Y = 891 ∑Y2 = 24333 ∑XY = 418

Page 119: 3cc6365ee507e46c

101

Koefisien validitas butir soal nomor 6 adalah 0,568 untuk harga kritik dari r product

moment dengan = 5% dan N = 34, maka diperoleh rtabel = 0,339. Sehingga harga rxy

> rtabel atau 0,568 > 0,339 , maka butir soal nomor 6 dinyatakan valid.

Page 120: 3cc6365ee507e46c

102

LAMPIRAN 18

PERHITUNGAN RELIABILITAS BELAH DUA HASIL TEST UJI COBA

No

Responden

X (Butir

Ganjil)

Y (Butir

Genap) X² Y² XY

1 17 20 289 400 340

2 17 18 289 324 306

3 15 18 225 324 270

4 15 18 225 324 270

5 18 15 324 225 270

6 18 14 324 196 252

7 15 16 225 256 240

8 16 14 256 196 224

9 14 16 196 256 224

10 14 16 196 256 224

11 15 14 225 196 210

12 13 14 169 196 182

13 13 14 169 196 182

14 12 15 144 225 180

15 16 11 256 121 176

16 17 10 289 100 170

17 14 13 196 169 182

18 13 14 169 196 182

19 13 14 169 196 182

20 15 10 225 100 150

21 13 12 169 144 156

22 13 12 169 144 156

23 14 11 196 121 154

24 12 12 144 144 144

25 12 11 144 121 132

26 10 13 100 169 130

27 14 9 196 81 126

28 12 10 144 100 120

29 13 8 169 64 104

30 9 12 81 144 108

31 11 8 121 64 88

32 11 7 121 49 77

33 9 7 81 49 63

Page 121: 3cc6365ee507e46c

103

34 7 5 49 25 35

S 460 431 6444 5871 6009

Page 122: 3cc6365ee507e46c

104

LAMPIRAN 19

PERHITUNGAN RELIABILITAS

Contoh perhitungan varians:

∑ X = 460

∑ Y = 431

∑ XY = 6009 N =34

Rumus varians :

Page 123: 3cc6365ee507e46c

105

Selanjutnya hasil r11 = 0,745 terletak pada interval 0,60 < r11 ≤ 0,80, maka instrumen

tersebut reliabel atau dapat diandalkan dan termasuk dalam kriteria tinggi.

Page 124: 3cc6365ee507e46c

106

LAMPIRAN 20

REKAPITULASI DAYA PEMBEDA HASIL TEST SOAL UJI COBA

No. Jml. Benar

DP Kriteria

Butir

Kel Atas

(BA)

Kel Bawah

(BB)

1 16 11 0,294 Cukup

2 15 12 0,176 Jelek

3 17 12 0,294 Cukup

4 16 17 -0,059 Jelek

5 16 16 0,000 Jelek

6 12 2 0,588 Baik

7 13 9 0,235 Cukup

8 14 9 0,294 Cukup

9 15 17 -0,118 Jelek

10 13 12 0,059 Jelek

11 11 6 0,294 Cukup

12 11 5 0,353 Cukup

13 17 15 0,118 Jelek

14 17 12 0,294 Cukup

15 13 9 0,235 Cukup

16 6 1 0,294 Cukup

17 11 10 0,059 Jelek

18 12 8 0,235 Cukup

19 7 2 0,294 Cukup

20 14 7 0,412 Baik

21 3 1 0,118 Jelek

22 13 7 0,353 Cukup

23 15 12 0,176 Jelek

24 16 16 0,000 Jelek

25 10 11 -0,059 Jelek

26 17 14 0,176 Jelek

27 16 8 0,471 Baik

28 4 2 0,118 Jelek

29 10 4 0,353 Cukup

30 15 7 0,471 Baik

31 17 15 0,12 Jelek

32 16 8 0,47 Baik

33 17 15 0,12 Jelek

Page 125: 3cc6365ee507e46c

107

34 15 10 0,29 Cukup

35 16 16 0,00 Jelek

36 15 12 0,18 Jelek

37 16 6 0,59 Baik

38 9 10 -0,06 Jelek

39 3 6 -0,18 Jelek

40 6 4 0,12 Jelek

Page 126: 3cc6365ee507e46c

108

LAMPIRAN 21

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL

Contoh perhitungan daya pembeda soal nomor 6 adalah:

588

Koefisien daya pembeda soal nomor 6 adalah 0,588. Berdasarkan kriteria,

maka soal nomor satu dalam klasifikasi daya pembeda termasuk kriteria baik.

Page 127: 3cc6365ee507e46c

109

LAMPIRAN 22

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN

TINGKAT KESUKARAN HASIL TEST SOAL UJI COBA

No.

Taraf

Kesukaran Kriteria

Butir

P

1 27 0,794 Mudah

2 27 0,794 Mudah

3 29 0,853 Mudah

4 33 0,971 Mudah

5 32 0,941 Mudah

6 14 0,412 Sedang

7 22 0,647 Sedang

8 23 0,676 Sedang

9 32 0,941 Mudah

10 25 0,735 Mudah

11 17 0,500 Sedang

12 16 0,471 Sedang

13 32 0,941 Mudah

14 29 0,853 Mudah

15 22 0,647 Sedang

16 7 0,206 Sukar

17 21 0,618 Sedang

18 20 0,588 Sedang

19 9 0,265 Sukar

20 21 0,618 Sedang

21 4 0,118 Sukar

22 20 0,588 Sedang

23 27 0,794 Mudah

24 32 0,941 Mudah

25 21 0,618 Sedang

26 31 0,912 Mudah

27 24 0,706 Mudah

28 6 0,176 Sukar

29 14 0,412 Sedang

30 22 0,647 Sedang

31 32 0,941 Mudah

Page 128: 3cc6365ee507e46c

110

32 24 0,706 Mudah

33 32 0,941 Mudah

34 25 0,735 Mudah

35 32 0,941 Mudah

36 27 0,794 Mudah

37 22 0,647 Sedang

38 19 0,559 Sedang

39 9 0,265 Sukar

40 10 0,294 Sukar

Page 129: 3cc6365ee507e46c

111

LAMPIRAN 23

PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN

Contoh perhitungan taraf kesukaran soal nomor 6 adalah:

Berdasarkan soal nomor 6 banyaknya siswa yang gagal menjawab soal ada 20 siswa

maka perhitungannya:

P = 0,412

Setelah dikonsultasikan pada tolak ukur taraf kesukaran, maka soal nomor 6 termasuk

dalam kriteria sedang karena terdapat pada interval 0,30 ≤ 0,412 ≤ 0,70.

Page 130: 3cc6365ee507e46c

112

LAMPIRAN 24

KISI-KISI SOAL POSTTEST

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V/ II

Materi : Sifat-sifat bangun ruang

Bentuk Soal : Isian

Jumlah Soal : 20

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan

hubungan antar bangun datar.

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

6.2 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

ruang.

6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang tabung dan kerucut.

(C3)

6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun

ruang tabung dan kerucut. (C2)

6.2.3 Menyebutkan macam-macam

bangun ruang prisma tegak dan

limas. (C2)

1.

2, 3.

5, 7, 11, 14, 17.

Page 131: 3cc6365ee507e46c

113

6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang prisma tegak. (C3)

6.2.5 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang limas. (C3)

6.2.6 Menggambar bangun ruang

tabung, kerucut, prisma tegak dan

limas. (C3)

6, 8, 9, 10, 12,

13.

15, 16, 17, 18,

19, 20.

6.

Page 132: 3cc6365ee507e46c

114

LAMPIRAN 25

INSTRUMEN SOAL

NAMA :

NO ABSEN :

KELAS : V(Lima)

SEMESTER : II

MATERI : Sifat Bangun Ruang

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Ada berapa banyak sisi tabung …

2. Sisi-sisi tabung terdiri dari ….

3. Pada bidang atas dan bidang alas tabung berbentuk ….

4. Gambarkan bentuk tabung berdiameter 4 cm dan tinggi 6 cm….

5. gambar disamping merupakan bangun ruang ….

Page 133: 3cc6365ee507e46c

115

6. Ada berapa rusuk pada gambar diatas … sebutkan ….

7. bangun ruang disamping disebut ….

8. Sebutkan sisi yang luasnya sama dengan BCIH adalah ….

9. Berapa titik sudutnya ….

10. Sebutkan rusuk- rusuknya ….

11. Gambar disamping merupakan bangun ruang ….

12. Ada berapa jumlah sisinya …

13. Berapa jumlah rusuknya ….

14. Gambar bangun ruang disamping adalah ….

15. Ada berapa jumlah sisinya ….

16. Alas pada limas segitiga berbentuk ….

Page 134: 3cc6365ee507e46c

116

17. Bangun ruang dibawah disebut ….

18. Sebutkan titik sudutnya ….

19. Ada berapa jumlah sisinya … sebutkan ….

20. Jumlah rusuknya ada ….

Page 135: 3cc6365ee507e46c

117

LAMPIRAN 26

KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST KELAS KONTROL DAN

EKSPERIMEN

1. 3 tiga

2. Bidang alas, bidang atas dan selimut tabung.

3. Lingkaran

4. Sesuai gambar.

5. Prisma tegak segitiga.

6. 9. AB, AC, BC, AD, BE, DE, EF, CF, DF.

7. Prisma tegak segienam.

8. ABHG, CDIJ, AFLG, FELK.

9. 12

10. AB, BC, CD, DE, EF, FA, AG, BH, CI, DJ, EK, FL.

11. Prisma tegak segilima.

12. 7

13. 15

14. Limas segitiga.

15. 4

16. Segitiga.

17. Limas segiempat.

18. A, B, C, D, T.

19. 5. ABT, BCT, CDT, DAT, ABCD.

20. 8

Page 136: 3cc6365ee507e46c

118

LAMPIRAN 27

DAFTAR NILAI TES AKHIR/ POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

No. Kode Nilai Kriteria

Tuntas Tidak

1 E-1 80 √

2 E-2 85 √

3 E-3 75 √

4 E-4 100 √

5 E-5 70 √

6 E-6 95 √

7 E-7 80 √

8 E-8 85 √

9 E-9 70 √

10 E-10 85 √

11 E-11 85 √

12 E-12 75 √

13 E-13 75 √

14 E-14 50 √

15 E-15 90 √

16 E-16 85 √

17 E-17 90 √

Page 137: 3cc6365ee507e46c

119

18 E-18 85 √

19 E-19 80 √

20 E-20 60 √

Jumlah 1600 18 2

Rata-rata 80

Page 138: 3cc6365ee507e46c

120

LAMPIRAN 28

DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL

No. Kode Nilai Kriteria

Tuntas Tidak Tuntas

1 K-1 60 √

2 K-2 65 √

3 K-3 60 √

4 K-4 65 √

5 K-5 60 √

6 K-6 40 √

7 K-7 80 √

8 K-8 85 √

9 K-9 75 √

10 K-10 70 √

11 K-11 55 √

12 K-12 75 √

13 K-13 50 √

14 K-14 65 √

15 K-15 25 √

16 K-16 70 √

17 K-17 75 √

18 K-18 50 √

Jumlah 1125 10 8

Page 139: 3cc6365ee507e46c

121

Rata-rata 62,5

LAMPIRAN 29

UJI NORMALITAS NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) lF(Zi)-S(Zi)l

E- 14 50 -2.59 0.4952 0.0048 0.05 0.0452

E- 20 60 -1.73 0.4582 0.0418 0.1 0.0582

E- 5 70 -0.86 0.3051 0.1949 0.2 0.0051

E- 9 70 -0.86 0.3051 0.1949 0.2 0.0051

E- 3 75 -0.43 0.1664 0.3336 0.35 0.0164

E- 12 75 -0.43 0.1664 0.3336 0.35 0.0164

E- 13 75 -0.43 0.1664 0.3336 0.35 0.0164

E- 1 80 0.00 0 0.5000 0.5 0.0000

E- 7 80 0.00 0 0.5000 0.5 0.0000

E- 19 80 0.00 0 0.5000 0.5 0.0000

E- 2 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336

E- 8 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336

E- 10 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336

E- 11 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336

E- 16 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336

E- 18 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336

E- 15 90 0.86 0.3051 0.8051 0.9 0.0949

E- 17 90 0.86 0.3051 0.8051 0.9 0.0949

E- 6 95 1.29 0.4015 0.9015 0.95 0.0485

E- 4 100 1.73 0.4582 0.9582 1 0.0418

Jumlah 1600

Lo < L tabel maka data berdistribusi normal

Rata-rata 80

Varians 134.211

s 11.5849

Lo 0.1336

L

tabel 0.19812

Page 140: 3cc6365ee507e46c

122

LAMPIRAN 30

UJI NORMALITAS NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL

KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi)I

K- 15 25 -2.54 0.4945 0.0055 0.0556 0.0501

K- 6 40 -1.52 0.4357 0.0643 0.1111 0.0468

K- 13 50 -0.85 0.3023 0.1977 0.2222 0.0245

K- 18 50 -0.85 0.3023 0.1977 0.2222 0.0245

K- 11 55 -0.51 0.1950 0.3050 0.2778 0.0272

K- 1 60 -0.17 0.0675 0.4325 0.4444 0.0119

K- 3 60 -0.17 0.0675 0.4325 0.4444 0.0119

K- 5 60 -0.17 0.0675 0.4325 0.4444 0.0119

K- 2 65 0.17 0.0675 0.5675 0.6111 0.0436

K- 4 65 0.17 0.0675 0.5675 0.6111 0.0436

K- 14 65 0.17 0.0675 0.5675 0.6111 0.0436

K- 10 70 0.51 0.1950 0.6950 0.7222 0.0272

K- 16 70 0.51 0.1950 0.6950 0.7222 0.0272

K- 9 75 0.85 0.3023 0.8023 0.8889 0.0866

K- 12 75 0.85 0.3023 0.8023 0.8889 0.0866

K- 17 75 0.85 0.3023 0.8023 0.8889 0.0866

K- 7 80 1.18 0.381 0.8810 0.9444 0.0634

K- 8 85 1.52 0.4357 0.9357 1.0000 0.0643

Jumlah 1125

Lo < L tabel maka data berdistribusi normal

Rata-rata 62.5

Varians 218.382

s 14.7778

Lo 0.0866

L tabel

0.2000

Page 141: 3cc6365ee507e46c

123

LAMPIRAN 31

UJI HOMOGENITAS AWAL

No. Eksperimen Kontrol

1 50 60

2 60 70

3 50 65

4 60 70

5 70 55

6 80 50

7 55 65

8 65 75

9 55 70

10 55 60

11 70 40

12 50 50

13 50 60

14 40 60

15 75 55

16 65 55

17 75 60

18 60 60

19 55

20 55

Jumlah

Jumlah 1195 1080 2275

Rata-rata 59.75 60 119.75

S² 106.513158 73.52941176 180.043

dk 19 17 36

1/dk 0.05263158 0.058823529 0.11146

log S² 2.02740326 1.866461092 3.89386

(dk) log S² 38.520662 31.72983856 70.2505

dk (S²) 2023.75 1250 3273.75

S² gabungan 90.9375 X² hitung < X² tabel maka

data homogen log S² gab 1.95874301

Page 142: 3cc6365ee507e46c

124

B 70.5147484

X² hitung 0.60845715

X² tabel 3.841

Page 143: 3cc6365ee507e46c

125

LAMPIRAN 32

UJI HOMOGENITAS AKHIR

No. Eksperimen Kontrol

1 80 60

2 85 65

3 75 60

4 100 65

5 70 60

6 95 40

7 80 80

8 85 85

9 70 75

10 85 70

11 85 55

12 75 75

13 75 50

14 50 65

15 90 25

16 85 70

17 90 75

18 85 50

19 80

20 60

Jumlah

Jumlah 1600 1125 2725

Rata-rata 80 62,5 142,5

S² 134,210526 218,382 352,593

dk 19 17 36

1/dk 0,05263158 0,05882 0,11146

log S² 2,12778658 2,33922 4,467

(dk) log S² 40,427945 39,7667 80,1946

dk (S²) 2550 3712,5 6262,5

S² gabungan 173,958333 X² hitung < X² tabel

maka data homogen log S² gab 2,24044524

B 80,6560286

Page 144: 3cc6365ee507e46c

126

X² hitung 1,06238594

X² tabel 3,841

Page 145: 3cc6365ee507e46c

127

LAMPIRAN 33

UJI DUA SAMPEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR (UJI-T)

No. Eksperimen Kontrol

1 80 60

2 85 65

3 75 60

4 100 65

5 70 60

6 95 40

7 80 80

8 85 85

9 70 75

10 85 70

11 85 55

12 75 75

13 75 50

14 50 65

15 90 25

16 85 70

17 90 75

18 85 50

19 80

20 60

JML 1600 1125

rata2 80 62,5

n 20 18

var 134,2105263 218,3823529

S gab 174,0813916

t' 4,031479132

w 6,710526316 12,13235294

t tabel 1,72 1,73

1,72

H1 : Ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Number

Page 146: 3cc6365ee507e46c

128

Heads Together terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V

materi sifat-sifat bangun ruang.

H0 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe

Number Heads Together terhadap hasil belajar Matematika siswa

kelas V materi sifat-sifat bangun ruang.

t' > 1,72 maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya, Ada pengaruh

model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together

terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V materi sifat-sifat

bangun ruang.

Page 147: 3cc6365ee507e46c

129

LAMPIRAN 34

CONTOH PERHITUNGAN UJI-T

Dalam mencari perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol, menggunakan uji t dua pihak dengan rumus:

Keterangan:

Page 148: 3cc6365ee507e46c

130

Jadi, setelah dilakukan perhitungan diperoleh thitung sebesar 4,031. Karena

thitung = 4,031 > ttabel = 1,72 maka dapat disimpulkan ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe number heads together terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas V materi sifat bangun ruang.

Page 149: 3cc6365ee507e46c

131

LAMPIRAN 35

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dian Kartika Ratri

NPM : 09120202

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Semarang, 21 Juni 2013

Yang membuat pernyataan

Dian Kartika Ratri

NPM 09120202

Page 150: 3cc6365ee507e46c

132

LAMPIRAN 36

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Tes uji coba instrumen

Gambar 2. Kelomok Number Heads Together

Page 151: 3cc6365ee507e46c

133

Gambar 3. Presentasi kelaas eksperimen

Gambar 4. Mengerjakan soal posttest kelas eksperimen

Page 152: 3cc6365ee507e46c

134

Gambar 5. Kegiatan belajar mengajar kelas kontrol

Gambar 6. Mengerjakan soal posttest kelas kontrol

Page 153: 3cc6365ee507e46c

135

LAMPIRAN 37

V

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

7,88

10,6

12,8

14,9

16,7

18,5

20,3

22,0

23,6

25,2

26,8

28,3

29,8

31,3

32,8

31,3

35,7

37,2

38,6

40,0

41,4

6,63

9,21

11,3

13,3

15,1

16,8

18,5

20,1

21,7

23,2

24,7

26,2

27,7

29,1

30,6

32,0

33,1

34,8

36,2

37,6

38,9

5,02

7,38

9,35

11,1

12,8

14,4

16,0

17,5

19,0

20,5

21,9

23,3

24,7

26,1

27,5

28,8

30,2

31,5

32,9

34,2

35,5

3,84

5,99

7,81

9,49

11,1

12,6

14,1

15,5

16,9

18,3

19,7

21,0

22,4

23,7

25,0

26,3

27,6

28,9

30,1

31,4

32,7

2,71

4,61

6,25

7,78

9,24

10,6

12,0

13,4

14,7

16,0

17,3

18,5

19,8

21,1

22,3

23,5

24,8

26,0

27,2

28,4

29,6

1,37

2,77

4,11

5,39

6,63

7,84

9,04

10,2

11,4

12,5

13,7

14,8

16,0

17,1

18,2

19,4

20,5

21,6

22,7

23,8

24,9

0,455

1,39

2,37

3,36

4,35

5,35

6,35

7,34

8,34

9,34

10,3

11,3

12,3

13,3

14,3

15,3

16,3

17,3

18,3

19,3

20,3

0,102

0,575

1,21

1,92

2,67

3,45

4,25

5,07

5,90

6,74

7,85

8,44

9,30

10,2

11,0

11,9

12,8

13,7

14,6

15,5

16,3

0,016

0,211

0,584

1,06

1,61

2,20

2,83

3,49

4,17

4,87

5,58

6,30

7,04

7,79

8,55

9,31

10,1

10,9

11,7

12,4

13,2

0,004

0,103

0,352

0,711

1,115

1,64

2,17

2,73

3,33

3,94

4,57

5,23

5,89

6,57

7,26

7,96

8,67

9,39

10,1

10,9

11,6

0,001

0,051

0,216

0,484

0,831

1,24

1,69

2,18

2,70

3,25

3,82

4,40

5,01

5,63

6,26

6,91

7,56

8,23

8,91

9,59

10,3

0,0002

0,0201

0,115

0,297

0,554

0,872

1,24

1,65

2,09

2,56

3,05

3,57

4,11

4,66

5,23

5,81

6,41

7,01

7,63

8,26

8,90

0,000

0,010

0,072

0,207

0,412

0,676

0,989

1,34

1,79

2,16

2,60

3,07

3,57

4,07

4,60

5,14

5,70

6,26

6,84

7,43

8,03

2

995,02

99,02

975,02

95,02

90,02

75,02

50,02

25,02

10,02

05,0 2

025,02

01,02

005,0

Page 154: 3cc6365ee507e46c

136

Nilai presentil

Untuk Distribusi 2

V = dk

(Bilangan Dalam Badan Daftar

Menyatakan 2

p ) 2

p

Sumber: (Sudjana, 2005:492)

22

23

24

25

26

27

28

29

30

40

50

60

70

80

90

100

42,8

44,2

45,6

46,9

48,3

49,6

51,0

52,3

53,7

66,8

79,5

92,5

104,2

116,3

128,3

135,8

40,3

41,6

43,0

44,3

45,6

47,0

48,3

49,6

50,9

63,7

76,2

88,4

100,4

112,3

124,1

135,8

36,8

38,1

39.4

40,6

41,9

43,2

44,5

45,7

47,0

59,3

71,4

83,3

95,0

106,6

118,1

129,6

33,9

33,2

36,4

37,7

38,9

40,1

41,3

42,6

43,8

55,8

67,5

79,1

90.5

101,9

113,1

124,3

30,8

32,0

33,2

34,4

35,6

36,7

37,9

39,1

40,3

51,8

63,2

74,1

85,5

96,6

107,6

118,5

26,0

27,1

28,2

29,3

30,4

31,5

32,6

33,7

34,8

45,6

56,3

67,0

77,6

88,1

98,6

109,1

21,3

22,3

23,3

24,3

25,3

26,3

27,3

28,3

29,3

39,3

49,3

59,3

69,3

79,3

89,3

99,3

17,2

18,1

19,0

19,9

20,8

21,7

22,7

23,6

24,5

33,7

42,9

52,3

61,7

71,1

80.6

90,1

14,0

14,8

15,7

16,5

17,3

18,1

18,9

19,8

20,6

29,1

37.7

46,5

55,3

64,3

73,3

82,4

12,3

13,1

13,8

14,6

15,4

16,2

16,9

17,7

18,5

26,5

34,8

43,2

51,7

60,4

69,1

77,9

11,0

11,7

12,4

13,1

13,8

14,6

15,3

16,0

16,8

24,4

32,4

40,5

48,8

57,2

65,6

74,2

9,54

10,2

10,9

11,5

12,2

12,9

13,6

14,3

15,0

22,2

29,7

37,5

45,4

53,5

61,8

70,1

8,64

9,26

9,89

10,5

11,2

11,8

12,5

13,1

13,8

20,7

28,0

35,5

43,3

51,2

59,2

67,3

V t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55

Page 155: 3cc6365ee507e46c

137

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

63,66

9,92

5,84

4,60

4,03

3,71

3,50

3,36

3,25

3,17

3,11

3,06

3,01

2,98

2,95

2,92

2,90

2,88

2,86

2,84

2,83

2,82

2,81

2,80

31,82

6,96

4,54

3,75

3,36

3,14

3,00

2,90

2,82

2,76

2,72

2,68

2,65

2,62

2,60

2,58

2,57

2,55

2,54

2,53

2,52

2,51

2,50

2,49

12,71

4,30

3,18

2,78

2,67

2,45

2,36

2,31

2,26

2,23

2,20

2,18

2,16

2,14

2,13

2,12

2,11

2,10

2,09

2,09

2,08

2,07

2,07

2,06

6,31

2,92

2,35

2,13

2,02

1,94

1,90

1,86

1,83

1,81

1,80

1,78

1,77

1,76

1,75

1,75

1,74

1,73

1,73

1,72

1,72

1,72

1,71

1,71

3,08

1,89

1,64

1,53

1,48

1,44

1,42

1,40

1,38

1,37

1,36

1,36

1,35

1,34

1,34

1,34

1,33

1,33

1,33

1,32

1,32

1,32

1,32

1,32

1,376

1,061

0.978

0,941

0,920

0,906

0,896

0,889

0,883

0,879

0,876

0,873

0,870

0,868

0,866

0,865

0,863

0,862

0,861

0,860

0,859

0.858

0,858

0,857

1,000

0,816

0,765

0,741

0,727

0,718

0,711

0,706

0,703

0,700

0,697

0,695

0,694

0,692

0,691

0,690

0,689

0,688

0,688

0,687

0,686

0,686

0,685

0,685

0,727

0,617

0,584

0,569

0,559

0,553

0,549

0,546

0,543

0,542

0,540

0,539

0,538

0,537

0,536

0,535

0,534

0,534

0,533

0,533

0,532

0,532

0,532

0,531

0,325

0,289

0,277

0,271

0,267

0,265

0,263

0,262

0,261

0,260

0,260

0,259

0,259

0,258

0,258

0,258

0,257

0,257

0,257

0,257

0,257

0,256

0,256

0,256

0,158

0,142

0,137

0,134

0,132

0,131

0,130

0,130

0,129

0,129

0,129

0,128

0,128

0,128

0,128

0,128

0,128

0,127

0,127

0,127

0,127

0,127

0,127

0,127

LAMPIRAN 38

Page 156: 3cc6365ee507e46c

138

Nilai presentil

Untuk distribusi t

V = dk

(Bilagan Dalam Badan DaftarMenyatakan tp)

Sumber: (Sudjana, 2005:492)

25

26

27

28

29

30

40

60

12

2,79

2,78

2,77

2,76

2,76

2,75

2,70

2,66

2,62

2,58

2,48

2,48

2,47

2,47

2,46

2,46

2,42

2,39

2,36

2,33

2,06

2,06

2,05

2,05

2,04

2,04

2,02

2,00

1,98

1,96

1,71

1,71

1,70

1,70

1,70

1,70

1,68

1,67

1,66

1,645

1,32

1,32

1,31

1,31

1,31

1,31

1,30

1,30

1,29

1,28

0,866

0,856

0,855

0,855

0,854

0,854

0,851

0,848

0,845

0,842

0,684

0,684

0,684

0,683

0,683

0,683

0,681

0,679

0,677

0,674

0,531

0,531

0,531

0,530

0,530

0,530

0,529

0,527

0,526

0,524

0,256

0,256

0,256

0,256

0,256

0,256

0,255

0,254

0,254

0,253

0,127

0,127

0,127

0,127

0,127

0,1270,126

0,126

0,126

0,126

tp

Page 157: 3cc6365ee507e46c

139

LAMPIRAN 39

NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata ()

0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n = 4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

25

30

n > 30

0,417

0,405

0,364

0,348

0,331

0,311

0,294

0,284

0,275

0,268

0,261

0,257

0,250

0,245

0,239

0,235

0,231

0,200

0,187

1,031

n

0,381

0,337

0,319

0,300

0,285

0,271

0,258

0,249

0,242

0,234

0,227

0,220

0,213

0,206

0,200

0,195

0,190

0,173

0,161

0,886

n

0,352

0,315

0,294

0,276

0,261

0,249

0,239

0,230

0,223

0,214

0,207

0,201

0,195

0,289

0,184

0,179

0,174

0,158

0,144

0,805

n

0,319

0,299

0,277

0,258

0,244

0,233

0,224

0,217

0,212

0,202

0,194

0,187

0,182

0,177

0,173

0,169

0,166

0,147

0,136

0,768

n

0,300

0,285

0,265

0,247

0,233

0,223

0,215

0,206

0,199

0,190

0,183

0,177

0,173

0,169

0,166

0,163

0,160

0,142

0,131

0,736

n

Page 158: 3cc6365ee507e46c

140

LAMPIRAN 40

Tabel Harga Kritis dari r Product-Moment

N

(1)

Interval Kepercayaan

N

(1)

Interval Kepercayaan

N

(1)

Interval Kepercayaan

95 %

(2)

99%

(3)

95 %

(2)

99%

(3)

95 %

(2)

99%

(3)

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

0,997

0,950

0,878

0,811

0,754

0,707

0,666

0,632

0,602

0,576

0,553

0,532

0,514

0,497

0,482

0,468

0,458

0,444

0,999

0,990

0,959

0,917

0,874

0,874

0,798

0,765

0,735

0,708

0,684

0,661

0,641

0,623

0,606

0,590

0,575

0,561

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

0,388

0,381

0,374

0,367

0,361

0,355

0,349

0,344

0,339

0,334

0,329

0,325

0,320

0,316

0,312

0,308

0,304

0,301

0,496

0,487

0,478

0,470

0,463

0,456

0,449

0,442

0,436

0,430

0,424

0,418

0,413

0,408

0,403

0,396

0,393

0,389

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

125

150

175

200

300

400

500

600

0,266

0,254

0,244

0,235

0,227

0,220

0,213

0,207

0,202

0,195

0,176

0,159

0,148

0,138

0,113

0,098

0,088

0,080

0,345

0,330

0,317

0,306

0,296

0,286

0,278

0,270

0,263

0,256

0,230

0,210

0,194

0,181

0,148

0,128

0,115

0,105

Page 159: 3cc6365ee507e46c

141

21

22

23

24

25

0,433

0,432

0,413

0,404

0,396

0,549

0,537

0,526

0,515

0,505

44

45

46

47

48

49

50

0,297

0,294

0,291

0,288

0,328

0,281

0,297

0,384

0,380

0,376

0,372

0,368

0,364

0,361

700

800

900

100

0

0,074

0,707

0,065

0,062

0,097

0,091

0,86

0,081

N = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r

Sumber : Arikunto ( 2010:402)

Page 160: 3cc6365ee507e46c

142

LAMPIRAN 41

SAMPEL HASIL PENGERJAAN UJI INSTRUMEN SOAL

Page 161: 3cc6365ee507e46c

143

LAMPIRAN 42

SAMPEL HASIL PENGERJAAN SOAL POSTTEST

KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN

Page 162: 3cc6365ee507e46c

144

LAMPIRAN 43

SURAT KETERANGAN UJI INSTRUMEN SOAL

Page 163: 3cc6365ee507e46c

145

LAMPIRAN 44

SURAT KETERANGAN PENELITIAN