3cc6365ee507e46c
-
Upload
dino-rizkiano-ii -
Category
Documents
-
view
52 -
download
0
Transcript of 3cc6365ee507e46c
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS V MATERI SIFAT
BANGUN RUANG
SKRIPSI
OLEH :
DIAN KARTIKA RATRI
NPM 09120202
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
ii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS V MATERI SIFAT
BANGUN RUANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
IKIP PGRI Semarang untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
DIAN KARTIKA RATRI
NPM 09120202
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
iii
SKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS V MATERI SIFAT
BANGUN RUANG
Yang disusun dan diajukan oleh
DIAN KARTIKA RATRI
NPM 09120202
Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan
di hadapan Dewan Penguji
Semarang, 2013
Pembimbing I Pembimbing II,
Drs. Djariyo, M.Pd. Joko Sulianto, M.Pd.
NPP. 19510617 198103 1 002 NPP. 088201207
iv
SKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS V MATERI SIFAT
BANGUN RUANG
Yang disusun dan diajukan oleh
DIAN KARTIKA RATRI
NPM 09120202
Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan
di hadapan Dewan Penguji
Semarang, 2013
Pembimbing II,
Ervina Eka S, S.Si., M.Pd.
NPP. 098601235
v
SKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS V MATERI SIFAT
BANGUN RUANG
Yang disusun dan diajukan oleh
DIAN KARTIKA RATRI
NPM 09120202
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 25 Juli 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
Ketua, Sekretaris
Dra. M. Th. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd. Drs. Djariyo, M.Pd.
NIP 19530603 198103 2 001 NIP 19510617 198103 1 002
Penguji I
Drs. Djariyo, M.Pd. .......................................
NIP 19510617 198103 1 002
Penguji II
Joko Sulianto, M.Pd. .......................................
NPP. 088201207
Penguji III
Ervina Eka S, S.Si., M.Pd.
NPP. 098601235 .......................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit.
Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah
untuk mencoba. Maka jangan katakan pada Allah, aku punya masalah, tapi katakan
pada masalah, aku punya Allah yang maha segalanya”.
(Ali bin Abi Thalib)
“Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar dan
berlatih”.
(Thomas A. Edison)
”Hidup adalah sebuah pilihan, tua itu pasti, dewasa itu pilihan”.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan pada:
Mama dan Papaku tercinta yang selalu memberi
do’a restu dan segala dukungannya.
Almamater IKIP PGRI Semarang yang
membanggakan.
Teman-teman kelas E yang aku sayangi.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sholawat serta salam semoga tercurahkan kehadirat
Nabi Besar Muhammad SAW yang dengan perantaraan dan perjuangan beliaulah,
manusia kini berada di abad penuh dengan ilmu pengetahuan, sehingga penulis
berkesempatan dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V Materi Sifat Bangun Ruang”. Skripsi ini disusun untuk
melengkapi persyaratan lulus Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
IKIP PGRI Semarang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan-kesulitan.
Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran dari
berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan serta kesulitan-kesulitan
dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dr. Muhdi, S.H, M.Hum selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah
memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di IKIP PGRI
Semarang.
2. Dra. M.Th.S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd selaku Dekan FIP IKIP PGRI
Semarang yang memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.
viii
3. Bapak Drs. Djariyo, M.Pd. selaku ketua prodi PGSD dan pembimbing I yang
telah menyetujui usulan topik skripsi penulis, mengarahkan dan membimbing
penulis dengan penuh kesabaran, kecermatan dan totalitas.
4. Bapak Joko Sulianto, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah mengarahkan dan
membimbing penulis dengan penuh kesabaran, kecermatan dan totalitas.
5. Ibu Ervina Eka Subekti, S.Si., M.Pd. yang telah mengarahkan dan membimbing
penulis dengan penuh kesabaran, kecermatan dan totalitas.
6. Ibu Isrotun Nasiah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Pamriyan, Bapak
Suprijadi, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Cepokomulyo 2 dan Bapak
Istafid, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Johorejo yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di instansi yang dipimpinnya.
7. Ibu Wardatusshobah, S.Pd. selaku guru kelas V SDN Pamriyan, Bapak Saeful
Kamal Joyoleksono, S.Pd. selaku guru kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan Ibu
Sumirah selaku guru kelas V SDN Johorejo Gemuh.
8. Mamaku Lilik Minarni dan Papaku Prayogo Yustiono tercinta yang selalu
memberikan dukungan dan doa dalam menempuh pendidikan di IKIP PGRI
Semarang.
9. Peserta didik kelas V SDN Pamriyan, SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
10. Kakakku Rio Irawan dan adikku Anggun Kelly Meylana tercinta yang selalu
memberikan doa dan semangat.
ix
11. Zayyinul Firdaus yang telah memberikan semangat, doa dan dukungannya
dengan sepenuh hati.
12. Sahabat-sahabatku Alif, Atika, Mozart yang telah memberikan semangat, doa
dan dukungannya.
13. Berbagai pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah banyak memberikan dukungan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
pendidik khususnya maupun pembaca pada umumnya.
Semarang,.................. 2013
Peneliti
x
ABSTRAK
Ratri, Dian Kartika, NPM: 09120202, dosen pembimbing Drs. Djariyo, M.Pd.,
dan Joko Sulianto, M.Pd., dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Number Heads Together Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V
Materi Sifat Bangun Ruang” Skripsi tahun 2013.
Latar belakang dari penelitian eksperimen ini adalah mata pelajaran matematika
perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analistis, sistematis, krisis dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasam. Namun, sebagian siswa menganggap
matematika sebagai momok sehingga hasil belajar matematika menjadi kurang
optimal.
Permasalahan yang dikaji adalah ”Apakah ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe number heads together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
v materi sifat bangun ruang?”.
Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Number Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas V materi sifat bangun ruang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh model
pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe number heads together terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas v materi sifat bangun ruang.
Penelitian eksperimen pada kelas V semester II pada kelas eksperimen diberi
model pembelajaran kooperatif tipe number heads together dan kelas kontrol tidak
diberi model pembelajaran kooperatif tipe number heads together, dengan hasil
analisis uji t (dua pihak) didapat t’hitung = 4,03 dengan ttabel = 1,72. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe number
heads together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas v materi sifat bangun
ruang.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat disampaikan adalah
model pembelajaran kooperatif tipe number heads together sebaiknya dijadikan
referensi model pembelajaran guru sebagai strategi pembelajaran yang
menyenangkan, selain itu model pembelajaran kooperatif tipe number heads together
perlu diterapkan oleh guru dan terus dikembangkan pada pokok bahasan yang lain
sesuai dengan kebutuhan materi yang ada agar siswa merasa nyaman dan senang pada
pembelajaran matematika.
Kata kunci: model, number heads together, matematika, hasil belajar.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR ............................................................................................. i
SAMPUL DALAM ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ............................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4
D. Perumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
xii
A. Kajian Teori ............................................................................... 7
1. Belajar .................................................................................... 7
2. Prinsip Belajar ......................................................................... 8
3. Hasil Belajar ............................................................................ 8
4. Model Pembelajaran................................................................ 9
5. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................. 10
6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT)
................................................................................................ 12
7. Pembelajaran Matematika ....................................................... 14
8. Tinjauan Materi Bangun Ruang .............................................. 15
9. Penelitian Relevan ................................................................... 19
10.Kerangka Berpikir .................................................................. 20
B. Hipotesis .................................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 22
1. Metode Penelitian .................................................................. 22
2. Desain Penelitian ................................................................... 22
C. Variabel Penelitian ..................................................................... 24
D. Populasi dan Sampel ................................................................... 24
E. Rancangan Penelitian .................................................................. 25
F. Metode Pengumpulan Data.......................................................... 26
xiii
G. Instrumen Penelitian ................................................................... 27
H. Teknik Analisis Data ................................................................... 28
1. Uji Instrumen Tes .................................................................. 28
2. Analisis Data .......................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................ 41
1. Hasil Analisis Data .................................................................. 43
B. Uji Hipotesis ............................................................................... 46
C. Pembahasan ............................................................................... 46
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................... 49
B. Saran .......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51
LAMPIRAN .................................................................................................... 54
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif .................. 11
Tabel 3.1 Desain Eksperimen Posttest – Only Control Design ................. 23
Tabel 3.2 Validitas Soal Uji Coba .............................................................. 30
Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Instrumen .................................. 32
Tabel 3.4 Klasifikasi Butir Soal Daya Pembeda ........................................ 33
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil UTS dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .............................................................................. 52
xv
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Halaman
Gambar 2.1 Bangun Ruang ............................................................................ 15
Gambar 2.2 Balok .......................................................................................... 15
Gambar 2.3 Tabung ........................................................................................ 16
Gambar 2.4 Kerucut ....................................................................................... 17
Gambar 2.5 Prisma Tegak .............................................................................. 17
Gambar 2.6 Prisma Tegak Segilima ............................................................... 18
Gambar 2.7 Limas .......................................................................................... 18
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 20
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Kode Siswa Kelas Uji Coba ........................................... 54
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ..................................... 56
Lampiran 3 Datfar Kode Siswa Kelas Eksperimen........................................ 57
Lampiran 4 Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ............................................. 58
Lampiran 5 Datfar Kode Siswa Kelas Kontrol ............................................. 59
Lampiran 6 Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen ........................................ 60
Lampiran 7 Daftar Nilai Awal Kelas Kontrol ............................................... 61
Lampiran 8 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Eksperimen ........................... 62
Lampiran 9 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol .................................. 63
Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................... 64
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................. 65
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............. 76
Lampiran 13 Instrumen Penelitian .................................................................. 88
Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 92
Lampiran 15 Daftar Nilai Hasil Tes Uji Coba ................................................ 94
Lampiran 16 Rekapitulasi Perhitungan Validitas Hasil Tes Uji Coba ............ 96
Lampiran 17 Perhitungan Validitas ................................................................ 98
Lampiran 18 Perhitungan Reliabilitas Belah Dua Hasil Tes Uji Coba ........... 100
Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas ............................................................. 101
xvii
Lampiran 20 Rekapitulasi Daya Pembeda Tes Uji Coba ................................ 103
Lampiran 21 Perhitungan Daya Pembeda Soal ............................................... 105
Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran .................. 106
Lampiran 23 Perhitungan Taraf Kesukaran ..................................................... 108
Lampiran 24 Kisi-kisi Soal Posttest ................................................................ 109
Lampiran 25 Soal Posttest .............................................................................. 111
Lampiran 26 Kunci Jawaban Soal Posttest ..................................................... 114
Lampiran 27 Daftar Nilai Tes Akhir/ Posttest Kelas Eksperimen .................. 115
Lampiran 28 Daftar Nilai Tes Akhir/ Posttest Kelas Kontrol ......................... 117
Lampiran 29 Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ................... 118
Lampiran 30 Uji Normalitas Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen .................... 119
Lampiran 31 Uji Homogenitas Awal ............................................................... 120
Lampiran 32 Uji Homogenitas Akhir .............................................................. 121
Lampiran 33 Uji Dua Sampel Perbedaan Hasil Belajar (Uji-t)........................ 122
Lampiran 34 Contoh Perhitungan Uji-t ........................................................... 124
Lampiran 35 Pernyataan Keaslian Tulisan ..................................................... 126
Lampiran 36 Dokumentasi Foto Penelitian ..................................................... 127
Lampiran 37 Tabel Chi-Kuadrat ..................................................................... 130
Lampiran 38 Tabel Distribusi ......................................................................... 131
Lampiran 39 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ............................................... 132
Lampiran 40 Tabel Harga Kritis Dari r Product Moment ............................... 133
Lampiran 41 Sampel Hasil Pengerjaan Uji Instrumen Soal ............................ 135
xviii
Lampiran 42 Sampel Hasil Pekerjaan Evaluasi dan Post-Test Peserta Didik
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................... 136
Lampiran 43 Surat Keterangan Uji Instrumen Soal ........................................ 137
Lampiran 44 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 138
Lampiran 45 Analisis Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ....................... 139
Lampiran 46 Analisis Normalitas Posttest Kelas Kontrol .............................. 140
Lampiran 47 Rekapitulasi Bimbingan ............................................................ 141
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang pasti diajarkan
diseluruh jenjang sekolah, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Mata
pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analistis,
sistematis, krisis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (BSNP, 2006: 147). Oleh
sebab itu pelajaran matematika sangat penting bagi siswa.
Pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik mampu menggunakan
atau menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam belajar
pengetahuan lain, selain itu dengan belajar matematika diharapkan pula diperoleh
kemampuan bernalar peserta didik yang tercermin melalui berpikir kritis, logis dan
sistematis dan memiliki sikap objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu
permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain atau kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga dengan belajar matematika peserta didik dapat memanfaatkan
matematika untuk mengungkapkan gagasan dan berkomunikasi (Depdiknas, 2006: 1).
Namun kenyataannya di lapangan mata pelajaran matematika menjadi
momok sebagian besar siswa khususnya di Sekolah Dasar. Hal ini berakibat pada
kurangnya penguasaan materi matematika oleh siswa, karena dalam diri siswa telah
tertanam konsep bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit ditambah
1
2
dengan bahan ajar yang disajikan oleh guru sebagian besar berupa buku paket, dan
lembar kerja siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis di SDN
Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo menjelaskan bahwa minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika terjadi tidak hanya dalam satu SD saja, hal ini
mengakibatkan penguasaan materi matematika di kelas sangat kurang. Siswa lebih
memilih berbicara sendiri saat guru menjelaskan dari pada memperhatikan penjelasan
guru, karena guru masih menggunakan model konvensional dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika ini
dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan nilai UTS Matematika
yang masih berada dibawah KKM. KKM untuk mata pelajaran matematika kelas V
SD di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal adalah 65. Dari hasil wawancara dan
observasi, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SD di
Kecamatan Gemuh masih rendah pada mata pelajaran Matematika.
Inovasi pembelajaran merupakan salah satu upaya yang dapat guru lakukan
dalam menarik minat anak dalam belajar. Untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran
Matematika yang baik, dibutuhkan kreatifitas guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran tentang materi yang akan diajarkannya. Sehingga
diharapkan siswa dapat tertarik dengan pembelajaran yang dilaksanakan dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Dalam melakukan inovasi pembelajaran. hal yang paling mendasar yang harus
dijadikan pertimbangan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
3
adalah memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar
siswa. Model pembelajaran memuat hal-hal yang perlu dipersiapkan guru sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terarah dengan memanfaatkan ketertarikan siswa
terhadap pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Menurut Rusman (2012: 133) model pembelajaran dapat dijadikan pola
pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien
untuk mencapai tujuan pendidikannya. Melalui pendapat diatas maka peneliti
menyimpulkan bahwa pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat membantu
dalam meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan guru dalam
pembelajarannya.
Dalam perkembangan pendidikan terdapat banyak model pembelajaran yang
dapat guru pilih salah satunya adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number
Heads Together. Model Pembelajaran kooperatif dipilih peneliti karena model ini
sangat melibatkan aktifitas dan interaksi siswa dalam pembelajaran sehingga sesuai
dengan kondisi siswa yang aktif dalam kelas.
Berdasarkan studi pendahuluan diatas maka peneliti akan melakukan
penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads
Together terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Materi Sifat Bangun
Ruang.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Siswa merasa takut pada mata pelajaran Matematika karena dianggap sulit.
2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi Matematika.
3. Minat siswa dalam mengikuti pelajaran Matematika masih sangat kurang.
4. Guru masih menggunakan model konvensional dalam pembelajaran.
5. Hasil belajar siswa masih dibawah KKM.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, terlebih dahulu penulis
mendefinisikan fokus penelitian yang akan diteliti yaitu:
1. Penelitian eksperimen yang akan dilaksanakan di SDN Cepokomulyo 2 dan
SDN Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
2. Subjek penelitian siswa kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo.
3. Penelitian difokuskan pada penerapan model Kooperatif Tipe Number Heads
Together.
4. Pembelajaran matematika materi sifat bangun ruang.
5. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika materi
sifat bangun ruang.
5
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang peneliti kemukakan, maka perumusan masalah yang
hendak dikaji yaitu: “Apakah ada pengaruh penerapan model Kooperatif Tipe
Number Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat
bangun ruang?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model
Kooperatif Tipe Number Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas V materi sifat bangun ruang.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Meningkatkan pengetahuan guru mengenai penggunaan model pembelajaran
Kooperatif tipe Number Heads Together dalam mengajar.
b. Memberikan pandangan baru tentang pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran Matematika di sekolah dasar.
c. Guru dapat semakin mantap dalam mempersiapkan diri dalam proses
pembelajaran.
6
2. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
b. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Siswa mendapat pengalaman baru dengan diterapkannya model pembelajaran
Kooperatif tipe Number Heads Together.
d. Siswa lebih termotivasi untuk belajar.
e. Terbentuknya sikap kerjasama antara siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah.
3. Bagi Sekolah
Memberikan pemikiran kepada sekolah dalam mengembangkan
pembelajaran yang menarik, kreatif dan mudah dipahami siswa.
4. Bagi Peneliti
Agar dapat mengembangkan penelitian selajutnya yang lebih mendalam
tentang penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together
pada pembelajaran di sekolah.
5. Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan baru tentang pendekatan dalam pembelajaran
Matematika yang efektif di sekolah dasar.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
sutau perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengelamnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010: 2).
Ahmadi dan Widodo (2008: 128) juga berpendapat bahwa belajar merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku yang baru
tersebut merupakan hasil dari proses belajar yang telah dilakukan.
Menurut Reber dalam (Suprijono, Agus, 2012: 3) belajar adalah the process
of acquiring knowledge. Bahwa belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku seseorang untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman
dan diharapkan setelah belajar diharapkan akan membawa perubahan ke arah yang
lebih baik.
8
2. Prinsip Belajar
Berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Suprijono,
Agus (2012: 4).
Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku
sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: (1) sebagai hasil tindakan rasional
instrumental yaitu perubahan yang disadari. (2) kontinu atau berkesinambungan
dengan perilaku lainnya. (3) fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. (4)
positif atau berakumulasi. (5) aktif atau sebagai usaha yang direncakan dan
dilakukan. (5) permanen atau tetap. (7) bertujuan dan terarah. (8) mencangkup
keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya.
Ketiga, Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya
adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
3. Hasil Belajar
Menurut Bloom (Suprijono, 2011: 3) hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,
ingatan), comprehentions (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application
9
(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation
(menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization
(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.
Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,
dan intelektual.
Definisi hasil belajar juga disampaikan oleh beberapa ahli. Menurut Winkel
(Purwanto, 2009: 44-45) Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan, atau dengan kata lain hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek kemanusiaan
saja. (Suprijono, 2012: 6)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang
diperoleh melalui usaha-usaha yang merupakan proses untuk mendapatkan
penguasaan atas pengetahuan hasil dari kepandaian atau ilmu berlatih.
4. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengoganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
10
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Trianto, 2007: 7).
Menurut Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model
pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model
pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan
dengan cara berkelompok. Model pembelajaran berkelompok adalah rangkaian
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Sanjaya, 2006: 239). Isjoni
(2010: 15) menuliskan Cooperative learning berasal dari kata Cooperative yang
berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat
belajar dengan cara bekerja sama dengan teman. Bahwa teman yang lebih mampu
dapat menolong teman yang lemah. Setiap anggota kelompok tetap memberi
sumbangan pada prestasi kelompok. Siswa mendapat kesempatan untuk bersosialisasi
(Uno dan Nurdin, 2012: 120).
11
Rusman (2012: 211) menyatakan terdapat enam langkah utama atau tahapan
dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai
dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.
Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada
verbal. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk
menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi
presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka
pelajari dan memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun
individu
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
TAHAP TINGKAH LAKU GURU
Tahap 1
Menyampaikan
Tujuan dan
Memotivasi Siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan
dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan
pentingnya topik yang akan dipelajari dan
memotivasi siswa belajar.
Tahap 2
Menyajikan Informasi
Guru menyajikan informasi atau memberi materi
dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan
bacaan.
Tahap 3
Mengorganisasikan
Siswa kedalam
Kelompok-kelompok
Belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membimbing setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efektif dan efisien.
Tahap 4
Membimbing
Kelompok Bekerja dan
Belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mngerjakan tugas.
Tahap 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6
Memberikan
Penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajr individu dan
kelompok.
12
6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT).
Numbered Heads Together adalah metode belajar dengan cara setiap siswa
diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil
nomor dari siswa. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pembelajaran
menggunakan model Numbered Heads Together menurut Hamndani (2011: 89):
1. Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat
nomor.
2. Guru memberikan tugas dan tiap-tiap kelompok disuruh untuk mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan bahwa setiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4. Guru memanggil salah satu siswa dari siswa yang nomornya dipanggil
melaporkan hasil kerja sama mereka.
5. Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor
lain.
6. Kesimpulan.
Menurut Hamdani (2011: 89) model Numbered Heads Together mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
a. Kelebihan model Numbered Heads Together
1) Setiap siswa menjadi siap semua.
2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
13
b. Kelemahan model Numbered Heads Together:
Kemungkinan nomor yang dipanggil akan dipanggil lagi oleh guru dan tidak
semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
Dalam Isjoni (2007) dituliskan model Cooperativ Learning tipe Numbered
Heads Together (Kepala bernomor) dikembangkan spencer kagan. Teknik ini
memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa
untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka.
Maksud dari kepala bernomor yaitu setiap anak mendapatkan nomor
tertentu, dan setiap nomor mendapatkaan kesempatan yang sama untuk
menunjukkan kemampuan mereka dalam menguasai materi.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu pembelajaran yang
dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa untuk menelaah materi yang
tercangkup dalam suatu pembelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman
mereka terhadap hasil pembelajaran tersebut. Dalam mengajukan pertanyaan
kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT
(Trianto, 2009: 82) yaitu sebagai berikut:
Fase 1 Penomoran
Guru membagi siswa kedalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada
setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.
14
Fase 2 Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi dan guru memberikan tugas serta masing-masing kelompok
mengerjakan.
Fase 3 Berfikir bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban-jawaban pertanyaan itu
dan meyakinkan setiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
Fase 4 Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya
sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk
seluruh kelas.
7. Pembelajaran Matematika
Menurut Russel dalam Uno, B Hamzah (2009: 108) Mendefinisikan bahwa
matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian yang
sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal.
Tujuan mata pelajaran matematika yang tercantum dalam KTSP pada SD/MI
(Depdiknas, 2006: 417) adalah sebagai berikut; (1) memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,
secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan
penalaran pola-pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
15
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan; (3) memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menaksirkan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
8. Tinjauan Materi Bangun Ruang
Berikut ini adalah contoh-contoh bangun ruang diantaranya, tabung, kerucut,
prisma tegak, dan limas (Sumanto, 2008: 145).
Gambar 2.1 Bangun ruang
Dalam bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut. Mari kita
perhatikan bangun ruang berikut ini.
Gambar 2.2 Balok
16
Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang. Rusuk
adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang. Titik sudut
adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang (Sumanto, 2008: 145).
a. Sifat-sifat Tabung
Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang tabung, mari kita perhatikan
gambar di bawah ini.
Gambar 2.3 Tabung
Berdasarkan dari gambar diatas maka sifat-sifat tabung sebagai berikut.
1) Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan selimut
tabung.
2) Tidak mempunyai titik sudut.
3) Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama.
4) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.
5) Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.
17
b. Sifat-sifat Kerucut
Gambar 2.4 Kerucut
Berdasarkan gambar diatas maka diperoleh sifat-sifat kerucut sebagai berikut.
1) Alasnya berbentuk lingkaran.
2) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.
3) Memiliki sebuah titik puncak.
4) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.
c. Sifat-sifat Prisma Tegak
Gambar 2.5 Prisma tegak
18
Gambar 2.6 Prisma tegak segilima
Berdasarkan gambar diatas maka diperoleh sifat-sifat prisma tegak sebagai berikut.
1) Mempunyai sisi alas dan sisi atas dengan ukuran yang sama.
2) Prisma tegak terdiri atas sisi 2 tegak yang berbentuk persegi panjang.
3) Prisma tegak segiempat mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.
4) Prisma tegak segitiga mempunyai 5 sisi, 9 rusuk dan 6 titik sudut.
5) Prisma tegak segilima mempunyai 8 sisi, 18 rusuk dan 12 titik sudut.
d. Sifat-sifat Limas
Gambar 2.7 Limas
1) Limas segitiga
a) Alasnya berbentuk segitiga.
b) Memiliki 3 buah sisi yang berbentuk segitiga.
c) Memiliki 6 buah rusuk.
19
d) Memiliki 3 rusuk yang ukurannya sama.
e) Mempunyai titik puncak atas.
2) Limas segiempat
a) Alasnya berbrntuk segiempat.
b) Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga.
c) Memiliki 8 buah rusuk.
d) Memiliki 4 buah rusuk yang ukurannya sama.
e) Memiliki titik puncak atas.
9. Penelitian Relevan
Menurut Mulyawati (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil
Belajar Matematika Kelas IV di SD Imbas Gugus Hasanudin Salatiga”
menyimpulkan bahwa penggunaan model Kooperatif tipe Number Heads Together
(NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar matematika kelas IV di SD Imbas Gugus
Hasanudin Salatiga.
Menurut Hutasuhut (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor di Kelas VII Semester II SMP N 4 Binjai
Tahun Pelajaran 2011/2012” menyimpulkan bahwa ada pengaruh dari model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) terhadapa hasil belajar
20
siswa pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP N 4 Binjai tahun
pelajaran 2011/2012.
Dari hasil penelitian diatas maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan
ranah yang berbeda yakni pengaruh penerapan model Kooperatif Tipe Number Heads
Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat bangun ruang,
untuk membuktikan kebenaran hasil kedua peneliti diatas.
10. Kerangka Berfikir
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Pada umumnya pembelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang
dianggap sulit bagi siswa. Minat siswa dalam pembelajaran matematika juga masih
sangat kurang. Dalam pemahaman materi matematika siswa juga masih kurang
Pembelajaran Matematika
Matematika
dianggap sulit
Pembelajaran
konvensional
Hasil belajar
rendah
Model pembelajaran kooperatif tipe
Number Heads Together
Hasil belajar yang baik
21
memahami materi yang disampaikan oleh guru secara konvensional, sehingga hasil
belajar siswa juga masih berada dibawah KKM.
Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together,
peneliti berupaya dalam menarik minat siswa dalam belajar, sehingga mampu
mewujudkan kegiatan pembelajaran matematika yang baik, dengan dibantu dengan
media dan metode yang tepat agar siswa lebih mudah dalam memhami materi.
Dengan merapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads
Together dalam pembelajaran matematika siswa kelas V materi sifat bangun ruang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan.
B. Hipotesis
Berdasarkan teori diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut.
: Ada pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads
Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat bangun
ruang .
: Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Number
Heads Together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V materi sifat
bangun ruang .
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian yang telah dilaksanakan di kelas V SDN
Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada
semester genap tahun pelajaran 2012/1013.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen.
Menurut Sugiyono (2010:107) “Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitan yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh hasil belajar antara model pembelajaran Kooperatif tipe
Number Heads Together dengan model pembelajaran konvensional pada mata
pelajaran Matematika kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo.
2. Desain Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
eksperimen. Penelitian eksperimen selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat
akibat suatu perlakuan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
True Experimental Design dengan jenis Posttest-Only Control Design.
23
Tabel 3.1 Desain Eksperimen Posttest-Only Control Design
Keterangan:
R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random.
O2 : Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together.
O4 : Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran
konvensional.
X : Perlaukan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SDN Cepokomulyo 2,
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Number heads Together.
Dalam desain penelitian Posttest-Only Control Design ini terdapat dua
kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan
disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut
kelompok kontrol. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol melalui posttest, maka perlakuan yang diberikan
berpengaruh secara signifikan. (Sugiyono, 2010: 112)
R X O2
R O4
24
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh
peneliti untuk menentukan pengaruh sesuai dengan gejala yang diteliti. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah:
X = model pembelajaran kooperatif tipe number heads together.
2. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang memberi reaksi atau respon jika
dihitung dengan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu:
Y = hasil belajar matematika materi sifat bangun ruang.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V (lima) SDN Cepokomulyo 2 dan SDN
Johorejo Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2012/2013.
Dalam penelitian ini terdapat dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen adalah siswa yang mendapatkan perlakuan dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together di SDN Cepokomulyo 2.
Sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas yang tidak mendapatkan perlakuan atau
yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional di SDN Johorejo. Dimana
25
kedua kelas tersebut telah diuji homogenitasnya terlebih dahulu untuk memastikan
kedua kelas tersebut bangkit dari kemampuan yang sama.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:
174). Sampel pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V pada SDN
Cepokomulyo 2 sebanyak 20 peserta didik dan SDN Johorejo sebanyak 18 peseta
didik. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability
sampling dengan jenis sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampling jenuh juga
sering disebut total sampling atau sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel (Sugiyono, 2010:124).
E. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
a. Melakukan observasi tentang hasil belajar dan KKM matematika siswa kelas V
SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo untuk kemudian di uji homogenitasnya.
b. Menentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
menggunakan sampling jenuh.
c. Melakukan uji homogenitas kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan nilai
UTS siswa.
d. Merangkum materi sifat-sifat bangun ruang.
e. Membuat kisi-kisi soal posttest.
26
f. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
g. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba.
h. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas.
i. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat validitas.
j. Menetapkan jadwal penelitian.
k. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
l. Menyediakan perlengkapan pengajaran untuk kelas eksperimen.
2. Tahap pelaksanaan
Melakukan pengajaran kepada kedua kelas
a. Menentukan jadwal penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Pada kelas eksperimen dilakukan pengajaran dengan model Kooperatif tipe
Number Heads Together.
c. Pada kelas kontrol dilakukan pengajaran dengan menggunakan model
konvensional.
d. Menganalisis hasil belajar siswa yang dilakukan dengan cara memberikan post
test berupa soal evaluasi kepada kedua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
e. Menyusun hasil penelitian.
27
F. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode dokumentasi dan metode tes.
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal subjek yang
diteliti. Metode dokumen dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan cara
meminta data awal nilai hasil belajar UTS siswa pada mata pelajaran matematika
disemester kedua.
Menurut Arikunto (2010: 201) dalam melakukan dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dokumentasi bertujuan
untuk mengungkapkan fakta yang terjadi saat dilaksanakannya tindakan.
2. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan,
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193).
Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi sifat
bangun ruang. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yakni posttest. Posttest
digunakan mengukur kemampuan siswa setelah diberi pembelajaran sifat bangun
ruang dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together.
28
G. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”
(Arikunto, 2010: 203).
1. Bentuk tes
Tes yang digunakan adalah ulangan harian yang berupa soal-soal isian.
2. Metode Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan.
b. Menentukan tipe soal.
c. Menentukan jumlah butir soal.
d. Menentukan waktu mengerjakan soal.
e. Membuat kisi-kisi soal.
f. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor.
g. Menulis butir soal
h. Mengujicobakan instrumen.
i. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya pembeda dan
tingkat kesukaran.
j. Memilih butir soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan.
29
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrument Tes
Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data posttest pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas uji
coba di SDN Pamriyan. Banyaknya butir soal yang digunakan 40 soal isian dengan
alokasi waktu 60 menit. Dari hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis untuk dapat
mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal, sehingga
dapat diperoleh soal-soal yang layak untuk mengambil data penelitian. Untuk analisis
uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada
lampiran 16, 18, 20 dan 22 halaman 96-107 .
a. Uji Validitas
Validitas empiris dari tes ini dicari validitasnya butir soal dengan
menggunakan korelasi antara skor butir soal tersebut dengan skor total. Untuk
menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment, sebagai
berikut:
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara x dan y
N : Jumlah subjek atau siswa yang diteliti
ΣX : Skor tiap butir soal
ΣY : Skor total
30
2X : Jumlah kuadrat skor butir soal
2Y : Jumlah kuadrat skor total
Setelah didapat harga , kemudian dikonsultasikan dengan harga ktitik
yang ada pada tabel dengan taraf nyata 5%. Apabila lebih besar dari harga tabel,
maka butir soal tersebut valid. Namun, apabila lebih kecil dari harga tabel, maka
butir soal tersebut dinyatakan tidak valid (Arikunto, 2010: 213).
Perhitungan validitas dihitung dengan rumus product moment, Setelah rxy
didapatkan kemudian dikonsultasikan dengan rtabel yang didapat harga kritis r product
moment dengan N = 34 untuk taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,339 yang berarti
valid. Kemudian hasil tes dari 40 butir soal didapat soal yang valid dan soal yang
tidak valid. Berikut kategori soal-soal yang valid dan tidak valid.
Tabel 3.2 Validitas soal uji coba
No. Instrument Test Butir soal Jumlah Butir soal
1 Valid
1, 2, 3, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29,
30
21 butir soal
2 Tidak Valid 4, 5, 9, 10,11, 13, 20, 24, 25, 31,
32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. 19 butir soal
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakan instrument yang dapat
dipercaya atau diandalkan untuk dijadikan sebagai instrument penelitian. Untuk
menguji reliabilitas instrument tes digunakan rumus :
31
Dengan keterangan:
r11 = reliabilitas tes
rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen.
Berdasarkan taraf α = 5% apabila r hitung > r tabel maka soal tes dikatakan
reliabel (Arikunto, 2010:239).
Dengan kriteria sebagai berikut:
0,80 < r 11 < 1,00 : sangat tinggi
0,60 < r11 < 0,80 : tinggi
0,40 < r11 < 0,60 : cukup
0,20 < r11 < 0,40 : rendah
0,00 < r11 < 0,20 : sangat rendah
Perhitungan reliabilitas soal menggunakan rumus KR-21, dari hasil
perhitungan dengan menggunakan rumus KR-21 didapat r11 = 0,745. Hasil
perhitungan rhit > rtabel yaitu 0,745 > 0,339 maka dikatakan instrumen reliabel.
c. Tingkat Kesukaran Soal
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal uraian dengan menggunakan rumus
berikut:
32
Keterangan
P : tingkat kesukaran
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Untuk menginterprestasikan nilai tingkat kesukaran dapat digunakan kriteria
sebagai berikut:
1) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
2) Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang.
3) Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.
Setelah dilakukan perhitungan indeks kesukaran soal, semua soal uji coba
memiliki kategori taraf kesukaran yaitu sedang, dan mudah. Berikut kategori tingkat
kesukaran instrument soal:
Tabel 3.3 Klasifikasi tingkat kesukaran instrumen
No. Tingkat kesukaran
instrument Butir soal
Jumlah butir
soal
1 Mudah
1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 13, 14, 23,
24, 26, 27, 31, 32, 33, 34, 35,
36.
19 butir soal
2 Sedang 6, 7, 8, 11, 12, 15, 17, 18, 20,
22, 25, 29, 30, 37, 38. 15 butir soal
3 Sukar 16, 19, 21, 28, 39, 40. 6 butir soal
d. Daya Beda
Untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus:
33
Keterangan
D = Daya pembeda
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda:
D : 0,00 – 0,20 = jelek
D : 0,20 – 0,40 = cukup
D : 0,40 – 0,70 = baik
D : 0,70 – 1,00 = baik sekali
D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai
nilai D negatif sebaiknya dibuang saja (Arikunto, 2006: 213-214).
Tabel 3.4 Klasifikasi butir soal daya pembeda
No. Klasifikasi daya
pembeda Butir soal Jumlah Butir soal
1 Baik sekali - -
2 Baik 6, 20,27, 30, 32, 37. 6 butir soal
3 Cukup 1, 3, 7, 8, 11,12, 14, 15, 16, 14 butir soal
34
18,19, 22, 29, 34.
4 Jelek
4, 5,9, 10, 13, 17, 21, 23, 24, 25,
26, 28, 31, 33, 35, 36, 38, 39,
40.
19 butir soal
Dari hasil uji coba instrumen tes dapat disimpulkan bahwa jumlah butir soal
yang kualitasnya memenuhi syarat sesuai dengan validitas, tingkat kesukaran dan
daya pembeda terdapat 21 butir soal yang akan digunakan sebagai instrumen
penelitian yaitu nomor soal 1, 2, 3, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 26,
27, 28, 29, 30. Sedangkan soal yang tidak memenuhi syarat terdapat 19 butir soal
yaitu nomor soal 4, 5, 9, 10,11, 13, 20, 24, 25, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.
2. Analisis Data
a. Analisis Data Awal
Analisis data awal menggunakan hasil UTS siswa mata pelajaran matematika
SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo. Hasil dari analisis data awal tentang
homogenitas untuk melihat kesamaan kondisi siswa untuk selanjutnya menjadi acuan
peneliti untuk memberikan perlakukan berikutnya. Pada analisis data ini
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
pada suatu kelas berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis statistik yang diuji yaitu:
35
H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Untuk mengetahui bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal,
maka perlu diuji. Uji yang digunakan adalah uji Lilliefors. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan
menggunakan rumus ( dan S masing-masing sampel merupakan rata-
rata dan simpangan baku sampel).
b) Untuk tiap bilangan baku ini akan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang .
c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan
Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka .
d) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Dengan taraf nyata , kriteria pengujian: jika , maka populasi
berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Pada tahap ini, akan diuji homogenitas dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan nilai hasil UTS siswa. Uji kesamaan varians ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah kelas dalam sampel memiliki varians yang sama atau tidak.
36
Hipotesis statistik yang diuji yaitu:
Ho : (homogen)
Ha : (tidak homogen)
Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Barlett, dengan rumus:
a) Menentukan varians gabungan dari semua sampel
b) Menentukan harga satuan B
c) Menentukan statistika chi kuadrat
Dengan taraf nyata = 5%, kriteria pengujiannya yaitu populasi homogen
jika . Dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1).
(Sudjana, 2005: 263)
b. Analisi Data Akhir
Data yang didapat dari hasil penelitian adalah berupa angka yang didiapatkan
dari hasil posttest kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada analisis ini
dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t.
37
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
pada suatu kelas berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis statistik yang diuji yaitu:
H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Untuk mengetahui bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal,
maka perlu diuji. Uji yang digunakan adalah uji Lilliefors. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan
menggunakan rumus ( dan S masing-masing sampel merupakan rata-
rata dan simpangan baku sampel).
b) Untuk tiap bilangan baku ini akan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang .
c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan
Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka .
d) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Dengan taraf nyata , kriteria pengujian: jika , maka populasi
berdistribusi normal.
38
2) Uji Homogenitas
Pada tahap ini, akan diuji homogenitas dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan menggunakan data nilai hasil penelitian. Uji kesamaan varians ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelas dalam sampel memiliki varians yang
sama atau tidak.
Hipotesis statistik yang diuji yaitu:
Ho : (homogen)
Ha : (tidak homogen)
Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Barlett, dengan rumus:
a) Menentukan varians gabungan dari semua sampel
1
22
2
nn
xxnS
ii
i
b) Menentukan harga satuan B
c) Menentukan statistika chi kuadrat
Dengan taraf nyata = 5%, kriteria pengujiannya yaitu populasi homogen
jika . Dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1).
(Sudjana, 2005: 263)
3) Uji Hipotesis
39
Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Uji ini meggunakan uji t dua pihak.
Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol)
Ha : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol)
Keterangan
µ1 : rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together.
µ2 : rata-rata belajar kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
Pengujian H0 langkah-langkahnya:
Jika σ1 = σ2, maka digunakan rumus:
2
11
21
2
22
2
112
nn
snsns
Keterangan
t : Uji Kesamaan dua rata-rata
2
1s : Simpangan baku kuadrat kelompok eksperimen
2
2s : Simpangan baku kuadrat kelompok kontrol
40
1x : Niai rata-rata kelompok eksperimen.
2x : Nilai rata-rata kelompok kontrol
1n : Jumlah sampel kelompok eksperimen
2n : Jumlah sampel kelompok kontrol
s : Simpangan baku
Jika t < maka Ho diterima, berarti hasil belajar kelas eksperimen dengan
model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together lebih baik dari pada
kelas kontrol yang tanpa model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads
Together. Dengan derajat kebebasan (db) untuk distribusi t adalah (n1 + n2 – 2)
dengan peluang (1 –α ).
Jika σ1 ≠ σ2 maka rumus yang digunakan:
Kriteria pengujiannya adalah jika
Dengan
da
41
Dengan peluang untuk penggunaan daftar distribusi t ialah k-nya
masing-masing dan . Untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak
(Sudjana, 2005).
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Data penelitian ini terdiri dari hasil UTS
sebagai kemampuan awal dan hasil postest sebagai kemampuan akhir hasil belajar
matematika materi sifat bangun ruang. Penelitian terdiri dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan berupa model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together, sedangkan kelas kontrol
adalah kelas yang tidak diberikan perlakuan berupa model pembelajaran Kooperatif
tipe Number Heads Together. Sampel penelitian ini bersumber dari siswa kelas V
SDN Cepokomulyo 2 sejumlah 20 siswa dan SDN Johorejo sejumlah 18 siswa.
Dengan SDN Cepokomulyo 2 sebagai kelas eksperimen dan SDN Johorejo sebagai
kelas kontrol.
Berikut deskripsi data hasil UTS dan nilai posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
43
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil UTS dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
UTS Posttest UTS Posttest
Jumlah nilai 1195 1600 1080 1125
Rata-rata 59,75 80 60 62,5
Simpangan baku 10,32 11,58 8,57 14,77
Nilai tertinggi 80 100 75 85
Nilai terendah 40 50 40 25
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan
kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama dan setelah kelas eksperimen
diberi perlakuan terdapat hasil perbedaan antara kelas eksperimen yang menggunakan
model kooperatif tipe number heads together dan kelas kontrol yang menggunakan
model konvensional.
44
1. Hasil Analisis Data
a. Analisis Data Awal
Data awal yang digunakan dalam analisis awal yaitu hasil UTS semester 2 yang
dilakukan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
1) Uji normalitas kelas eksperimen
Untuk menguji kenormalan distribusi sampel digunakan uji Lillifors. Dari
perhitungan uji normalitas kelas eksperimen diperoleh harga mutlak selisih yang
paling besar L0 = 0,177 dengan n = 20 dan taraf nyata = 5% dari daftar nilai kritis L
didapat Ltabel=0,19 karena L0 < Ltabel yaitu 0,177 < 0,19 maka H0 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas eksperimen berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 8 halaman 62.
2) Uji normalitas kelas kontrol
Dari perhitungan uji normalitas kelas kontrol diperoleh harga mutlak selisih
yang paling besar L0 = 0,166 dengan n = 18 dan taraf nyata = 5% dari daftar nilai
kritis L di dapat Ltabel = 0,2 karena L0 < Ltabel yaitu 0,166 < 0,2 maka H0 diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas kontrol berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 9 halaman 63.
3) Uji homogenitas Awal
45
Untuk menguji homogenitas sampel digunakan uji barlett. Terdapat dua kelas
dalam penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari tabel distribusi
diperoleh dengan peluang (1-α ) = (1 – 0,05) = 0,95 dan dk = 2 – 1 = 1 diperoleh
2
tabelχ = 3,481. Dari perhitungan di atas, diperoleh 2
hitungχ = 0,608. Karena 2
hitungχ < 2
tabelχ
yaitu 0,608 < 3,481, maka H0 diterima, artinya kedua kelompok mempunyai varians
yang sama atau homogen. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 31
halaman 120.
b. Analisis akhir
1) Uji normalitas kelompok eksperimen
Dari perhitungan uji normalitas kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together diperoleh harga mutlak selisih
yang paling besar L0 = 0,133 dengan n = 20 dan taraf nyata = 5% dari daftar nilai
kritis L di dapat Ltabel = 0,1981 karena 0L Ltabel yaitu 0,133 < 0,1981 maka H0
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas
eksperimen setelah mendapatkan perlakuan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Number Heads Together berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 118.
2) Uji normalitas kelompok kontrol
Dari perhitungan uji normalitas kelas kontrol tanpa mendapatkan pembelajaran
menggunakan model Kooperatif tipe Number Heads Together diperoleh harga mutlak
46
selisih yang paling besar L0= 0,086 dengan n = 18 dan taraf nyata = 5% dari daftar
nilai kritis L di dapat Ltabel = 0,20, karena L0 < Ltabel yaitu 0,086 < 0,20 maka H0
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas kontrol
tanpa diberi perlakuan model pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe
Number Heads Together berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 119.
3) Uji homogenitas Akhir
Terdapat dua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dari tabel distribusi diperoleh dengan peluang (1-α ) = (1 – 0,05)
= 0,95 dan dk = 2 – 1 = 1 diperoleh 2
tabelχ = 3,481. Dari perhitungan di atas, diperoleh
2
hitungχ = 1,062. Karena, yaitu 1, 062< 3,481, maka H0 diterima.
Sehingga kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32 halaman 121.
B. Uji Hipotesis
Uji t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata kelas eksperimen dengan
kelas kontrol. Dengan hipotesis:
: µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol).
: μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol).
2
tabel
2
hitung χχ
47
Kriteria pengujian hipotesisnya adalah jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan n= 20 pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan n=18, menggunakan tingkat kepercayaan
5% didapatkan thitung = 4,03 dan ttabel = 1,72. Jadi thitung > ttabel sehingga H0 ditolak,
artinya terima H1, jadi ada perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Sehingga ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together
terhadap hasil belajar siswa kelas V materi sifat bangun ruang.
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diperoleh sebuah fakta dimana
pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe
Number Heads Together lebih efektif meningkatkan hasil belajar dibandingkan
dibandingkan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis akhir
yang telah dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa
kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, sehingga
dilakukan uji t dua pihak. Dalam perhitungan uji t dua pihak diperoleh harga thitung =
4,031 sedangkan harga ttabel = 1,72. Karena thitung > ttabel, maka hipotesis nol ditolak.
Setelah melakukan analisis hipotesis disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
signifikan, sehingga hasil belajar Matematika siswa yang mendapat perlakuan model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together lebih baik dari pada siswa
yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran konvensional. Kesimpulan
48
tersebut juga didukung data yaitu rata-rata nilai kelas kontrol yaitu 62,5 sedangkan
nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80. Nilai kelas kontrol dan eksperimen dapat
dilihat di lampiran 27 dan 28 halaman 115-117.
Hal tersebut dapat terjadi karena pada model pembelajaran Kooperatif tipe
Number Heads Together siswa diajak untuk belajar dalam suasana kelompok dengan
mementingkan perkembangan individu lewat bimbingan guru baik secara kelompok
maupun individu. Dalam model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads
Together mampu menciptakan kinerja kelompok yang aktif dan menyenangkan yang
mendorong terjadinya aktivitas siswa dalam pembelajaran secara optimal. Model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together menjadikan pengajaran yang
aktif dan menyenangkan baik secara kelompok maupun individu sehingga
mewujudkan pembelajaran bermakna dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Dalam proses pembelajaran tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan
penelitian masih ditemui beberapa hambatan, antara lain masih terdapat siswa yang
ramai sendiri dalam kerja kelompok pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Adapun kendala tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) Guru kurang
tegas dalam menghadapi siswa. (2) Guru belum bisa mengkondisikan situasi kelas
dengan baik. (3) Pada saat mengawasi tes, pengawasan guru terhadap siswa kurang
ketat.
49
Dari paparan dan data yang diperoleh dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN Cepokomulyo 2 Tahun
ajaran 2012/2013 sehingga terdapat perbedaan hasil belajar antara model
pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together dengan model pembelajaran
konvensional pada mata pelajaran Matematika.
50
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Bahwa adanya perbedaan hasil belajar model kooperatif tipe number heads
together dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Matematika
kelas V SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo Gemuh tahun 2012/2013. Hal ini
dibuktikan dengan hasil analisis data yaitu bahwa hasil belajar Matematika dengan
perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe number heads together pada kelas
eksperimen di SDN Cepokomulyo 2 lebih baik dari pada yang menggunakan model
pembelajaran konvensional atau tanpa menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe number heads together yaitu pada kelompok kontrol di SDN Johorejo, sehingga
terdapat pengaruh model pembelajaan model pembelajaran kooperatif tipe number
heads together terhadap hasil belajar Matematika kelas V SDN Cepokomulyo 2.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang perlu disampaikan
melalui penelitian ini adalah dalam proses belajar mengajar Matematika guru
hendaknya menggunakan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi sesuai
51
dengan materi supaya dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dan hasil belajar
meningkat. Penelitian ini hanya meneliti adakah pengaruh hasil belajar model
pembelajaran kooperatif tipe number heads together dengan model pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V
SDN Cepokomulyo 2 dan SDN Johorejo. Oleh karena itu perlu adanya penelitian
lanjutan yang lebih lengkap dan dalam ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat
memberikan sumbangan yang besar bagi kemajuan pendidikan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo, Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.
Hutasuhut, Halimatussaqdiya. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor di Kelas VII Semester II SMP N 4 Binjai Tahun Pelajaran
2011/2012. Skripsi. http://digilib.unimed.ac.id/.../UNIMED-Undergraduate-
22474-1.%20ABSTRAK.pdf diunduh pada 16 Desember 2012 pukul 16.15
WIB.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
53
Mulyawati, Vidya. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV di SD
Imbas Gugus Hasanudin Salatiga. Skripsi. http://
repository.library.uksw.edu/handle/123456789/906 diunduh pada 16
Desember 2012 pukul 16.05 WIB.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sumanto, Y. D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V (BSE).
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suprijono, Agus.2011. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik
Konsep, Landasan Teoritik Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
54
______. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Uno, B. Hamzah dan Masri Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
________. 2012. Belajar dengan Pendekatan (PAILKEM) Pembelajaran Aktif
Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.
55
LAMPIRAN 1
DAFTAR KODE SISWA KELAS UJI COBA
No. Kode L/P
1 UC-1 L
2 UC-2 L
3 UC-3 L
4 UC-4 L
5 UC-5 L
6 UC-6 P
7 UC-7 P
8 UC-8 P
9 UC-9 L
10 UC-10 P
11 UC-11 P
12 UC-12 L
13 UC-13 P
14 UC-14 P
15 UC-15 P
16 UC-16 P
17 UC-17 L
18 UC-18 P
19 UC-19 L
56
20 UC-20 L
21 UC-21 P
22 UC-22 L
23 UC-23 L
24 UC-24 L
25 UC-25 L
26 UC-26 P
27 UC-27 L
28 UC-28 L
29 UC-29 L
30 UC-30 P
31 UC-31 P
32 UC-32 P
33 UC-33 L
34 UC-34 L
57
LAMPIRAN 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Nama L/P
1 AHMAD ANDI ARIFIAN L
2 AKHMAD KADAFI L
3 RIZKI LUKMANUDIN L
4 AZIFATUL ABIDAH P
5 M AFIF ISMAIL P
6 AKHMAD ALIMUN H. L
7 RIZKA NAILUZ SAFAAH P
8 SITI NUR EVANA SAFITRI P
9 AHMAT IRFAN NUR H. L
10 KHOIRUL ANAM L
11 TRI PUJI ASTUTI P
12 ROSITA YULIANI SAFITRI P
13 ARI CAHYONO P
14 MOHAMMAD ALI ABUL K L
15 PUTRI MAWARDAH P
16 YULIANA FEBRIANI P
17 SHABILA AMELIA P
18 FARIDA ROSIANA P
19 AHMAT DANY L
58
20 M. FAHRU ZAKI M L
59
LAMPIRAN 3
DAFTAR KODE SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Kode L/P
1 E-1 L
2 E-2 L
3 E-3 L
4 E-4 P
5 E-5 P
6 E-6 L
7 E-7 P
8 E-8 P
9 E-9 L
10 E-10 L
11 E-11 P
12 E-12 P
13 E-13 P
14 E-14 L
15 E-15 P
16 E-16 P
17 E-17 P
18 E-18 P
19 E-19 L
20 E-20 L
60
LAMPIRAN 4
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
No Nama L/P
1 LILIK WIDYAWATI P
2 NUR AINI ISTIFAROTUN P
3 FITRI SAFA KAMILA P
4 ELZA AULIA RAHMA P
5 ANNISA HESTI N P
6 SITI AIDAH P
7 SOFA FITRIA NOOR P
8 AGUS HERMANTO L
9 ANIK HIDAYATUL K P
10 ZULFATUN NIKMAH P
11 ANNISA NURUL F P
12 KHOLILUL ROHMAN L
13 FEBRIYANTO EKO Y L
14 ROSA DALATUL MILA P
15 FINA MILATUL K P
16 MAHARANI NUR F P
17 KILYATUL MUNA H P
18 M. ALI NASYIRUDIN L
61
LAMPIRAN 5
DAFTAR KODE SISWA KELAS KONTROL
No Kode L/P
1 K-1 P
2 K-2 P
3 K-3 P
4 K-4 P
5 K-5 P
6 K-6 P
7 K-7 P
8 K-8 L
9 K-9 P
10 K-10 P
11 K-11 P
12 K-12 L
13 K-13 L
14 K-14 P
15 K-15 P
16 K-16 P
17 K-17 P
18 K-18 L
62
LAMPIRAN 6 DAFTAR NILAI AWAL KELAS EKSPERIMEN
No Kode Nilai UTS Kriteria
Tuntas Tidak
1 E-1 50 √
2 E-2 60 √
3 E-3 50 √
4 E-4 60 √
5 E-5 70
√
6 E-6 80
√
7 E-7 55
√
8 E-8 65
√
9 E-9 55
√
10 E-10 55
√
11 E-11 70
√
12 E-12 50 √
13 E-13 50 √
14 E-14 40 √
15 E-15 75 √
16 E-16 65
√
17 E-17 75
√
18 E-18 60
√
19 E-19 55
√
20 E-20 55
√
Jumlah 1195 7 13
Rata-rata 59,75
63
LAMPIRAN 7
DAFTAR NILAI AWAL KELAS KONTROL
No Kode Nilai Kriteria
Tuntas Tidak
1 K-1 60 √
2 K-2 70 √
3 K-3 65 √
4 K-4 70 √
5 K-5 55 √
6 K-6 50 √
7 K-7 65 √
8 K-8 75 √
9 K-9 70 √
10 K-10 60 √
11 K-11 40 √
12 K-12 50 √
13 K-13 60 √
14 K-14 60 √
15 K-15 55 √
16 K-16 55 √
17 K-17 60 √
18 K-18 60 √
Jumlah 1080 6 12
Rata-rata 60
64
LAMPIRAN 8
UJI NORMALITAS NILAI AWAL KELAS EKSPERIMEN
KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|
E- 14 40 -1.91 0.4719 0.0281 0.05 0.0219
E- 1 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764
E- 3 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764
E- 12 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764
E- 13 50 -0.94 0.3264 0.1736 0.25 0.0764
E- 7 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772
E- 9 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772
E- 10 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772
E- 19 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772
E- 20 55 -0.46 0.1772 0.3228 0.5 0.1772
E- 2 60 0.02 0.008 0.508 0.65 0.142
E- 4 60 0.02 0.008 0.508 0.65 0.142
E- 18 60 0.02 0.008 0.508 0.65 0.142
E- 8 65 0.51 0.195 0.695 0.75 0.055
E- 16 65 0.51 0.195 0.695 0.75 0.055
E- 5 70 0.99 0.3389 0.8389 0.85 0.0111
E- 11 70 0.99 0.3389 0.8389 0.85 0.0111
E- 15 75 1.48 0.4306 0.9306 0.95 0.0194
E- 17 75 1.48 0.4306 0.9306 0.95 0.0194
E- 6 80 1.96 0.475 0.975 1 0.025
Jumlah 1195
Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
Rata2 59.75
varians 106.5132
s 10.32052
Lo 0.1772
L tabel 0.19
65
LAMPIRAN 9
UJI NORMALITAS NILAI AWAL KELAS KONTROL
KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|
K- 11 40 -2.33 0.4901 0.0099 0.055556 0.045655556
K- 6 50 -1.17 0.379 0.121 0.166667 0.045666667
K- 12 50 -1.17 0.379 0.121 0.166667 0.045666667
K- 5 55 -0.58 0.2190 0.281 0.333333 0.052333333
K- 15 55 -0.58 0.2190 0.281 0.333333 0.052333333
K- 16 55 -0.58 0.2190 0.281 0.333333 0.052333333
K- 1 60 0.00 0.0000 0.5000 0.388889 0.111111111
K- 10 60 0.00 0.0000 0.5000 0.444444 0.055555556
K- 13 60 0.00 0.0000 0.5000 0.5 0
K- 14 60 0.00 0.0000 0.5000 0.555556 0.055555556
K- 17 60 0.00 0.0000 0.5000 0.611111 0.111111111
K- 18 60 0.00 0.0000 0.5000 0.666667 0.166666667
K- 3 65 0.58 0.219 0.7190 0.722222 0.003222222
K- 7 65 0.58 0.219 0.7190 0.777778 0.058777778
K- 2 70 1.17 0.379 0.8790 0.833333 0.045666667
K- 4 70 1.17 0.379 0.8790 0.888889 0.009888889
K- 9 70 1.17 0.379 0.8790 0.944444 0.065444444
K- 8 75 1.75 0.4599 0.9599 1 0.0401
Jumlah 1080.000
Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
rata-rata 60
varians 73.529412
s 8.5749293
Lo 0.1666667
L tabel 0.2
66
LAMPIRAN 10
KISI SOAL UJI COBA
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan
antar bangun datar.
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat
bangun ruang.
6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang tabung dan
kerucut.
6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat
bangun ruang tabung dan
kerucut.
6.2.3 Menyebutkan macam-
macam bangun ruang
prisma tegak dan limas.
6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang prisma tegak.
6.2.5 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang limas.
6.2.6 Menggambar bangun ruang
tabung, kerucut, prisma
tegak dan limas.
5, 33, 34, 35,
36.
1, 2, 3, 4, 37.
7, 12, 14, 18,
22, 27.
8, 9, 10, 11,
13, 14, 15, 16,
17, 19, 20, 21.
23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30,
31, 32.
6, 38, 39, 40.
67
LAMPIRAN 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SD N Johorejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
C. Indikator
6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.
6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui ceramah, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang tabung dan kerucut dengan benar.
2. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu menyebutkan sifat-sifat bangun
ruang tabung dan kerucut dengan benar.
E. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.
68
Sifat-sifat tabung:
6) Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan
selimut tabung.
7) Tidak mempunyai titik sudut.
8) Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama.
9) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.
10) Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.
Sifat-sifat kerucut:
5) Alasnya berbentuk lingkaran.
6) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.
7) Memiliki sebuah titik puncak.
8) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.
F. Alokasi Waktu
2 x 35 Menit
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah,tanya jawab dan tugas.
Model : Pembelajaran langsung (Direct instruction)
Pendekatan : Pendekatan konsep
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Membuka Pembelajaran
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)
b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)
c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah
belajar tentang sifat-sifat bangun datar.”) . (ingin tahu)
69
Fase-1 Orientasi (Pendahuluan)
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.
(Transparan)
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Fase-2 Mendemonstrasikan keterampilan (Pengetahuan prosedural) atau
mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)
1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi
bangun ruang. (Berfikir alternatif)
b) Elaborasi
1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang tabung dan
kerucut. (Ingin tahu)
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun
ruang tabung dan kerucut. (Fokus)
Fase-3 Membimbing Pelatihan
3) Peserta didik dibimbing guru tentang cara mengidentifikasi sifat-
sifat bangun ruang tabung dan kerucut. (Inovatif)
4) Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang sifat-sifat
bangun ruang tabung dan kerucut. (Komunikatif)
c) Konfirmasi
Fase-4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan
materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)
2) Peserta didik yang aktif dan berani mendapatkan reward berupa
tanda bintang dari guru. (Prestasi)
3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi
yang belum dipahami. (Demokratis)
70
3. Kegitan Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. (Berfikir alternatif)
b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)
Fase-5 Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan
c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)
d) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam. (Religius)
I. Alat/Sumber
1. Alat peraga atau media: bangun ruang tabung dan kerucut.
2. Sumber:
a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V
(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Pengembangan guru.
Kendal, 23 April 2013
Mengetahui,
Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan
Sumirah Dian Kartika Ratri
NPM.09120202
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Johorejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
C. Indikator
6.2.3 Menyebutkan macam-macam bangun ruang prisma tegak dan limas.
6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak.
6.2.5 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang limas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu menyebutkan macam-macam
bangun ruang prisma tegak dan limas dengan benar.
2. Melalui ceramah dan tanya jawab, peserta didik mampu mengidentifikasi
sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dengan benar.
3. Melalui ceramah dan tanya jawab, peserta didik mampu mengidentifikasi
sifat-sifat bangun limas dengan benar.
72
E. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas.
Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak:
6) Mempunyai sisi alas dan sisi atas dengan ukuran yang sama.
7) Prisma tegak terdiri atas sisi 2 tegak yang berbentuk persegi panjang.
8) Prisma tegak segiempat mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.
9) Prisma tegak segitiga mempunyai 5 sisi, 9 rusuk dan 6 titik sudut.
10) Prisma tegak segilima mempunyai 8 sisi, 18 rusuk dan 12 titik sudut.
Sifat-sifat bangun ruang limas:
f) Alasnya berbrntuk segiempat.
g) Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga.
h) Memiliki 8 buah rusuk.
i) Memiliki 4 buah rusuk yang ukurannya sama.
j) Memiliki titik puncak atas.
F. Alokasi Waktu
3 x 35 Menit
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah,tanya jawab dan tugas.
Model : Pembelajaran langsung (Direct instruction)
Pendekatan : Pendekatan konsep
73
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Membuka Pembelajaran
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)
b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)
c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah
belajar tentang sifat-sifat tabung dan kerucut.”) . (ingin tahu)
Fase-1 Orientasi (Pendahuluan)
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.
(Transparan)
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Fase-2 Mendemonstrasikan keterampilan (Pengetahuan prosedural) atau
mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)
1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi
bangun ruang prisma tegak dan limas. (Berfikir alternatif)
b) Elaborasi
1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang prisma tegak
dan limas. (Ingin tahu)
2) Peserta didik bertanya jawab bersama guru tentang macam-macam
bangun ruang prisma tegak dan limas. (Komunikatif)
3) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun
ruang prisma tegak dan limas. (Fokus)
Fase-3 Membimbing Pelatihan
4) Peserta didik dibimbing guru dan bertanya jawab tentang
mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas.
(Inovatif)
74
c) Konfirmasi
Fase-4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan
materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)
2) Peserta didik yang aktif dan berani mendapatkan reward berupa
tanda bintang dari guru. (Prestasi)
3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi
yang belum dipahami. (Demokratis)
3. Kegitan Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. (Berfikir alternatif)
b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)
Fase-5 Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan
c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)
d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)
I. Alat/Sumber
1. Alat peraga atau media: bangun ruang prisma tegak dan limas.
2. Sumber:
a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V
(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Pengembangan guru.
Kendal, 23 April 2013
Mengetahui,
Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan
Sumirah Dian Kartika Ratri
NPM.09120202
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Johorejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
C. Indikator
6.2.6 Menggambar bangun ruang tabung, kerucut, prisma tegak dan limas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui demonstrasi, peserta didik mampu menggambar bangun ruang
tabung, kerucut, prisma tegak dan limas dengan benar.
E. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun .
F. Alokasi Waktu
2 x 35 Menit
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah, demonstrasi dan tugas.
Model : Pembelajaran langsung (Direct instruction)
Pendekatan : Pendekatan konsep
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Membuka Pembelajaran
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)
b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)
76
c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah
belajar tentang sifat-sifat bangun ruang.”) . (ingin tahu)
Fase-1 Orientasi (Pendahuluan)
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.
(Transparan)
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Fase-2 Mendemonstrasikan keterampilan (Pengetahuan prosedural) atau
mempresentasikan pengetahuan (deklaratif)
1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi
bangun ruang. (Berfikir alternatif)
b) Elaborasi
1) Peserta didik bertanya jawab bersama guru tentang materi bangun
ruang yang telah . (Komunikatif)
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara
menggambar bangun ruang. (Fokus)
Fase-3 Membimbing Pelatihan
3) Peserta didik dibimbing guru untuk menggambar bangun ruang
yang telah dipelajari seblumnya. (Inovatif)
c) Konfirmasi
Fase-4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan
materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)
2) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi
yang belum dipahami. (Demokratis)
3. Kegitan Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. (Berfikir alternatif)
b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)
77
Fase-5 Memberikan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan
c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)
d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)
I. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tertulis
Bentuk tes : Isian
J. Alat/Sumber
1. Alat peraga atau media: macam-macam bunga
2. Sumber:
a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V
(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Pengembangan guru.
Kendal, 23 April 2013
Mengetahui,
Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan
Sumirah Dian Kartika Ratri
NPM.09120202
78
LAMPIRAN 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SD N Cepokomulyo 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
C. Indikator
6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.
6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.
D. Tujuan Pembelajaran
3. Melalui diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang tabung dan kerucut dengan benar.
4. Melalui presentasi, peserta didik mampu menyebutkan sifat-sifat bangun
ruang tabung dan kerucut dengan benar.
E. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut.
Sifat-sifat tabung:
79
1) Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan
selimut tabung.
2) Tidak mempunyai titik sudut.
3) Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama.
4) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.
5) Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.
Sifat-sifat kerucut:
9) Alasnya berbentuk lingkaran.
10) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.
11) Memiliki sebuah titik puncak.
12) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.
F. Alokasi Waktu
2 x 35 Menit
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah, diskusi, presentasi dan tugas.
Model : Kooperatif tipe Number Heads Together
Pendekatan : Kontekstual
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Membuka Pembelajaran
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)
b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)
c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah
belajar tentang sifat-sifat bangun datar.”) . (ingin tahu)
80
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.
(Transparan)
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi
bangun ruang. (Berfikir alternatif)
Fase-1 Penomoran
2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap
kelompok diberi nomor yang berbeda setiap anggotanya. (Kreatif)
b) Elaborasi
1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang tabung dan
kerucut. (Ingin tahu)
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun
ruang tabung dan kerucut. (Fokus)
3) Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk didiskusikan bersama
sesuai dengan nomor yang telah didapatkan masing-masing.
(Komunikatif)
Fase-2 Mengajukan pertanyaan
4) Peserta didik mendengarkan pertanyaan dari guru untuk
didiskusikan.
Fase-3 Berfikir bersama
5) Peserta didik harus bekerja sama dengan kelompoknya masing-
masing dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan
tentang sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut. (Kerjasama)
6) Setiap kelompok dibimbing guru tentang cara mengidentifikasi
sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut. (Inovatif)
Fase-4 Menjawab
7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sesuai nomor
kelompok yang telah dipanggil guru. (Berani)
81
c) Konfirmasi
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan
materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)
2) Kelompok yang hasil diskusinya terbaik mendapatkan reward
berupa tanda bintang dari guru. (Prestasi)
3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi
yang belum dipahami. (Demokratis)
3. Kegitan Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. (Berfikir alternatif)
b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)
c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)
d) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam. (Religius)
I. Alat/Sumber
1. Alat peraga atau media: bangun ruang tabung dan kerucut.
2. Sumber:
a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V
(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Pengembangan guru.
Kendal, 23 April 2013
Mengetahui,
Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan
Saeful Kamal J, S.Pd. Dian Kartika Ratri
NIP. 19810220 2009031 004 NPM.09120202
82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Cepokomulyo 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
C. Indikator
6.2.3 Menyebutkan macam-macam bangun ruang prisma tegak dan limas.
6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak.
6.2.5 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang limas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu menyebutkan macam-macam
bangun ruang prisma tegak dan limas dengan benar.
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-
sifat bangun ruang prisma tegak dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-
sifat bangun limas dengan benar.
83
E. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas.
Sifat-sifat bangun ruang prisma tegak:
1) Mempunyai sisi alas dan sisi atas dengan ukuran yang sama.
2) Prisma tegak terdiri atas sisi 2 tegak yang berbentuk persegi panjang.
3) Prisma tegak segiempat mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.
4) Prisma tegak segitiga mempunyai 5 sisi, 9 rusuk dan 6 titik sudut.
5) Prisma tegak segilima mempunyai 8 sisi, 18 rusuk dan 12 titik sudut.
Sifat-sifat bangun ruang limas:
a) Alasnya berbrntuk segiempat.
b) Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga.
c) Memiliki 8 buah rusuk.
d) Memiliki 4 buah rusuk yang ukurannya sama.
e) Memiliki titik puncak atas.
F. Alokasi Waktu
3 x 35 Menit
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah,tanya jawab, diskusi kelompok dan tugas.
Model : Kooperatif tipe Number Heads Together
84
Pendekatan : Kontekstual
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Membuka Pembelajaran
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)
b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)
c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah
belajar tentang sifat-sifat tabung dan kerucut.”) . (ingin tahu)
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.
(Transparan)
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi
bangun ruang prisma tegak dan limas. (Berfikir alternatif)
Fase-1 Penomoran
2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap
kelompok diberi nomor yang berbeda setiap anggotanya. (Kreatif)
b) Elaborasi
1) Peserta didik memperhatikan media bangun ruang prisma tegak
dan limas. (Ingin tahu)
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tenatang bangun
ruang prisma tegak dan limas. (Fokus)
Fase-2 Mengajukan pertanyaan
3) Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru tentang macam-
macam bangun ruang prisma tegak dan limas.
4) Peserta didik harus bekerja sama dengan kelompoknya masing-
masing dan menyatukan pendapatnya tentang sifat-sifat bangun
ruang prisma tegak dan limas. (Kerjasama)
85
Fase-3 Berfikir bersama
5) Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk didiskusikan bersama
sesuai dengan nomor yang telah didapatkan masing-masing.
(Komunikatif)
6) Setiap kelompok dibimbing guru tentang cara mengidentifikasi
sifat-sifat bangun ruang prisma tegak dan limas. (Inovatif)
Fase-4 Menjawab
7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sesuai nomor
kelompok yang telah dipanggil guru. (Berani)
c) Konfirmasi
1) Peserta didik mendengarkan penjelasn guru untuk menegaskan
materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)
2) Kelompok yang berani dan hasil presentasinya terbaik
mendapatkan reward berupa tanda bintang dari guru. (Prestasi)
3) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi
yang belum dipahami. (Demokratis)
3. Kegitan Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. (Berfikir alternatif)
b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)
c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)
d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)
86
I. Alat/Sumber
1. Alat peraga atau media: bangun ruang prisma tegak dan limas.
2. Sumber:
a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V
(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Pengembangan guru.
Kendal, 23 April 2013
Mengetahui,
Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan
Saeful Kamal J, S.Pd. Dian Kartika Ratri
NIP . 19810220 2009031 004 NPM.09120202
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Cepokomulyo 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
C. Indikator
6.2.6 Menggambar bangun ruang tabung, kerucut, prisma tegak dan limas.
D. Tujuan Pembelajaran
2. Melalui diskusi dan demonstrasi, peserta didik mampu menggambar
bangun ruang tabung, kerucut, prisma tegak dan limas dengan benar.
E. Materi Ajar
Sifat-sifat bangun ruang.
F. Alokasi Waktu
2 x 35 Menit
G. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah, diskusi, demonstrasi dan tugas.
Model : Kooperatif tipe Number Heads Together
Pendekatan : Kontekstual
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Membuka Pembelajaran
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. (Religius)
88
b) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. (Disiplin)
c) Guru memberikan apersepsi (“Pada pertemuan kemarin kita sudah
belajar tentang sifat-sifat bangun ruang.”) . (ingin tahu)
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan silabus.
(Transparan)
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1) Guru menggali pengetahuan peserta didik terkait tentang materi
bangun ruang. (Berfikir alternatif)
Fase-1 Penomoran
2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap
kelompok diberi nomor yang berbeda setiap anggotanya. (Kreatif)
b) Elaborasi
Fase-2 Mengajukan pertanyaan
1) Peserta didik bertanya jawab bersama guru tentang materi bangun
ruang yang telah . (Komunikatif)
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara
menggambar bangun ruang. (Fokus)
3) Peserta didik berkumpul bersama kelompoknya sesuai dengan
nomor yang telah didapatkannya.
Fase-3 Berfikir bersama
4) Setipa kelompok berfikir bersama dan menyekseaikan tugas
kelompok yang telah dibagi oleh guru. (Kerjasama)
5) Peserta didik dibimbing guru untuk menggambar bangun ruang
yang telah dipelajari seblumnya. (Inovatif)
Fase-4 Menjawab
6) Setiap kelompok menjawab soal yang telah diberikan guru dan
dikumpulkan.
89
c) Konfirmasi
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru untuk menegaskan
materi yang sudah dibahas. (Tanggung jawab)
2) Peserta didik diberikan kesempatan bertanya mengenai materi
yang belum dipahami. (Demokratis)
3. Kegitan Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. (Berfikir alternatif)
b) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi. (Tanggung jawab)
c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah. (Keja keras)
d) Guru menutup pelajaran dengan salam. (Religius)
I. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tertulis
Bentuk tes : Isian
J. Alat/Sumber
1. Alat peraga atau media: macam-macam bunga
2. Sumber:
a. Sumanto, Y.D. 2008. Gemar Matematika 5 untuk SD dan MI Kelas V
(BSE). Jakarta: Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Pengembangan guru.
Kendal, 23 April 2013
Mengetahui,
Guru Kelas V Mahasiswa Praktikan
Saeful Kamal J, S.Pd. Dian Kartika Ratri
NIP . 19810220 2009031 004 NPM.09120202
90
LAMPIRAN 13
INSTRUMEN UJI COBA
“SIFAT BANGUN RUANG”
NAMA :
NO ABSEN :
KELAS :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Ada berapa banyak sisi tabung …
2. Sisi-sisi tabung terdiri dari ….
3. Pada bidang atas dan bidang alas tabung berbentuk ….
4. Jarak antara bidang atas dan bidang alas disebut ….
5. Benda apa yang kamu ketahui yang berbentuk seperti tabung ….
6. Gambarkan bentuk tabung berdiameter 4 cm dan tinggi 6 cm….
7. gambar disamping merupakan bangun ruang ….
91
8. Ada berapa rusuk pada gambar diatas … sebutkan ….
9. Rusuk yang sejajar dengan rusuk AB adalah …
10. Berapa jumlah sisi pada bangun ruang diatas …. sebutkan ….
11. Berapa jumlah titik sudut bangun ruang diatas ….
12. bangun ruang disamping disebut ….
13. Sebutkan sisi- sisi yang luasnya sama dengan ABCDEF ….
14. Sebutkan sisi yang luasnya sama dengan BCIH adalah ….
15. Berapa titik sudutnya ….
16. Sebutkan rusuk- rusuknya ….
17. Berapa banyak sisinya …. sebutkan ….
18. Gambar disamping merupakan bangun ruang ….
19. Ada berapa jumlah sisinya …
20. Berapa banyak titik sudutnya ….
21. Berapa jumlah rusuknya ….
22. Gambar bangun ruang disamping adalah ….
92
23. Ada berapa jumlah sisinya ….
24. Berapa jumlah titik sudutnya ….
25. Berapa jumlah rusuknya ….
26. Alas pada limas segitiga berbentuk ….
27. Bangun ruang dibawah disebut ….
28. Sebutkan titik sudutnya ….
29. Ada berapa jumlah sisinya … sebutkan ….
30. Jumlah rusuknya ada ….
31. Sebutkan sisi yang luasnya sama dengan ABT adalah ….
32. Alas pada limas segiempat berbentuk ….
33. Bangun ruang yang memiliki sisi lengkung adalah ….
34. Alas bangun ruang kerucut berbentuk ….
35. Benda apa yang kamu ketahui yang berbentuk seperti kerucut yaitu …
36. Bangun ruang kerucut memiliki … sisi.
37. Kerucut hanya memiliki titik sudut yang biasa disebut ….
38. Gambarkan bangun ruang kerucut dengan jari-jari 2 cm, dengan tinggi 5 cm ….
93
39. Gambarkan dua bangu segitiga yang sama dengan ukuran 4 cm, 5 cm dan 6 cm.
Kemudian hubungkan sudut-sudut yang bersesuaian dengan garis sepanjang 12
cm ….
40. gambarkan bangun ruang limas segiempat dengan panjang sisi 4 cm dan tinggi 5
cm ….
94
LAMPIRAN 14
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. 3 tiga
2. bidang alas, bidang atas, selimut tabung.
3. Lingkaran
4. Tinggi
5. drum minyak, pipa
6. sesuai gambar
7. prisma tegak segitiga
8. 9 rusuk
9. DE
10. 5, abc, def, abed, adfc, befc
11. 6
12. prisma tegak segienam
13. GHIJKL
14. CDJI, EFLK, FAGL, ABHG, dst.
15. 12
16. AB, BC, CD, DE, EF, FA, AG, BH, dst.
17. 8, ABCDEF, ABHG, CDIJ, GHIJKL, dst
18. Prisma tegak segilima
19. 7
20. 10
95
21. 15
22. Limas segitiga
23. 4
24. 4
25. 6
26. Segitiga
27. Limas segiempat
28. A, B,C, D, T.
29. 5, ABT, BCT, CDT, DAT, ABCD.
30. 8
31. BCT, CDT, DAT.
32. Segiempat
33. Kerucut
34. Lingkaran
35. Caping, terompet, tumpeng, dll.
36. 2
37. Titik puncak.
38. Sesuai gambar.
39. Sesuai gambar.
40. Sesuai gambar.
96
LAMPIRAN 15
DAFTAR NILAI HASIL TEST UJI COBA
No. Kode Nilai
1 UC-1 2,5
2 UC-2 5
3 UC-3 7,5
4 UC-4 10
5 UC-5 12,5
6 UC-6 15
7 UC-7 17,5
8 UC-8 20
9 UC-9 22,5
10 UC-10 25
11 UC-11 27,5
12 UC-12 30
13 UC-13 32,5
14 UC-14 35
15 UC-15 37,5
16 UC-16 40
17 UC-17 42,5
18 UC-18 45
19 UC-19 47,5
97
20 UC-20 50
21 UC-21 52,5
22 UC-22 55
23 UC-23 57,5
24 UC-24 60
25 UC-25 62,5
26 UC-26 65
27 UC-27 67,5
28 UC-28 70
29 UC-29 72,5
30 UC-30 75
31 UC-31 77,5
32 UC-32 80
33 UC-33 82,5
34 UC-34 85
98
LAMPIRAN 16
REKAPITULASI PERHITUNGAN VALIDITAS
HASIL TEST UJI COBA
No. Jml. Benar Jml. Benar
Valid/
Tidak
Butir r (N=34;5%)
1 0,425 0,339 Valid
2 0,466 0,339 Valid
3 0,417 0,339 Valid
4 -0,155 0,339 Tidak
5 -0,037 0,339 Tidak
6 0,568 0,339 Valid
7 0,360 0,339 Valid
8 0,401 0,339 Valid
9 -0,246 0,339 Tidak
10 0,048 0,339 Tidak
11 0,257 0,339 Tidak
12 0,490 0,339 Valid
13 0,242 0,339 Tidak
14 0,695 0,339 Valid
15 1,539 0,339 Valid
16 0,535 0,339 Valid
17 0,368 0,339 Valid
18 0,432 0,339 Valid
19 0,349 0,339 Valid
20 -0,510 0,339 Tidak
21 0,393 0,339 Valid
22 0,354 0,339 Valid
23 0,506 0,339 Valid
24 -0,083 0,339 Tidak
25 -0,274 0,339 Tidak
26 0,417 0,339 Valid
27 0,685 0,339 Valid
28 0,355 0,339 Valid
29 0,424 0,339 Valid
30 0,578 0,339 Valid
31 -19,489 0,339 Tidak
32 -7,548 0,339 Tidak
33 -19,489 0,339 Tidak
99
34 -8,121 0,339 Tidak
35 -19,489 0,339 Tidak
36 -9,569 0,339 Tidak
37 -6,597 0,339 Tidak
38 -5,484 0,339 Tidak
39 -2,923 0,339 Tidak
40 -3,145 0,339 Tidak
100
LAMPIRAN 17
PERHITUNGAN VALIDITAS
Dalam mencari validitas soal menggunakan rumus product moment, yaitu
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr = koefisien korelasi tiap item
N = banyaknya subjek uji coba
x = jumlah skor item
y = jumlah skor soal
2x= jumlah kuadrat skor item
2y= jumlah kuadrat skor item
xy= jumlah perkalian skor
Contoh perhitungan validitas pada butir soal nomor 4 :
∑X = 14 ∑X2 = 14 N = 34
∑Y = 891 ∑Y2 = 24333 ∑XY = 418
101
Koefisien validitas butir soal nomor 6 adalah 0,568 untuk harga kritik dari r product
moment dengan = 5% dan N = 34, maka diperoleh rtabel = 0,339. Sehingga harga rxy
> rtabel atau 0,568 > 0,339 , maka butir soal nomor 6 dinyatakan valid.
102
LAMPIRAN 18
PERHITUNGAN RELIABILITAS BELAH DUA HASIL TEST UJI COBA
No
Responden
X (Butir
Ganjil)
Y (Butir
Genap) X² Y² XY
1 17 20 289 400 340
2 17 18 289 324 306
3 15 18 225 324 270
4 15 18 225 324 270
5 18 15 324 225 270
6 18 14 324 196 252
7 15 16 225 256 240
8 16 14 256 196 224
9 14 16 196 256 224
10 14 16 196 256 224
11 15 14 225 196 210
12 13 14 169 196 182
13 13 14 169 196 182
14 12 15 144 225 180
15 16 11 256 121 176
16 17 10 289 100 170
17 14 13 196 169 182
18 13 14 169 196 182
19 13 14 169 196 182
20 15 10 225 100 150
21 13 12 169 144 156
22 13 12 169 144 156
23 14 11 196 121 154
24 12 12 144 144 144
25 12 11 144 121 132
26 10 13 100 169 130
27 14 9 196 81 126
28 12 10 144 100 120
29 13 8 169 64 104
30 9 12 81 144 108
31 11 8 121 64 88
32 11 7 121 49 77
33 9 7 81 49 63
103
34 7 5 49 25 35
S 460 431 6444 5871 6009
104
LAMPIRAN 19
PERHITUNGAN RELIABILITAS
Contoh perhitungan varians:
∑ X = 460
∑ Y = 431
∑ XY = 6009 N =34
Rumus varians :
105
Selanjutnya hasil r11 = 0,745 terletak pada interval 0,60 < r11 ≤ 0,80, maka instrumen
tersebut reliabel atau dapat diandalkan dan termasuk dalam kriteria tinggi.
106
LAMPIRAN 20
REKAPITULASI DAYA PEMBEDA HASIL TEST SOAL UJI COBA
No. Jml. Benar
DP Kriteria
Butir
Kel Atas
(BA)
Kel Bawah
(BB)
1 16 11 0,294 Cukup
2 15 12 0,176 Jelek
3 17 12 0,294 Cukup
4 16 17 -0,059 Jelek
5 16 16 0,000 Jelek
6 12 2 0,588 Baik
7 13 9 0,235 Cukup
8 14 9 0,294 Cukup
9 15 17 -0,118 Jelek
10 13 12 0,059 Jelek
11 11 6 0,294 Cukup
12 11 5 0,353 Cukup
13 17 15 0,118 Jelek
14 17 12 0,294 Cukup
15 13 9 0,235 Cukup
16 6 1 0,294 Cukup
17 11 10 0,059 Jelek
18 12 8 0,235 Cukup
19 7 2 0,294 Cukup
20 14 7 0,412 Baik
21 3 1 0,118 Jelek
22 13 7 0,353 Cukup
23 15 12 0,176 Jelek
24 16 16 0,000 Jelek
25 10 11 -0,059 Jelek
26 17 14 0,176 Jelek
27 16 8 0,471 Baik
28 4 2 0,118 Jelek
29 10 4 0,353 Cukup
30 15 7 0,471 Baik
31 17 15 0,12 Jelek
32 16 8 0,47 Baik
33 17 15 0,12 Jelek
107
34 15 10 0,29 Cukup
35 16 16 0,00 Jelek
36 15 12 0,18 Jelek
37 16 6 0,59 Baik
38 9 10 -0,06 Jelek
39 3 6 -0,18 Jelek
40 6 4 0,12 Jelek
108
LAMPIRAN 21
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
Contoh perhitungan daya pembeda soal nomor 6 adalah:
588
Koefisien daya pembeda soal nomor 6 adalah 0,588. Berdasarkan kriteria,
maka soal nomor satu dalam klasifikasi daya pembeda termasuk kriteria baik.
109
LAMPIRAN 22
REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN
TINGKAT KESUKARAN HASIL TEST SOAL UJI COBA
No.
Taraf
Kesukaran Kriteria
Butir
P
1 27 0,794 Mudah
2 27 0,794 Mudah
3 29 0,853 Mudah
4 33 0,971 Mudah
5 32 0,941 Mudah
6 14 0,412 Sedang
7 22 0,647 Sedang
8 23 0,676 Sedang
9 32 0,941 Mudah
10 25 0,735 Mudah
11 17 0,500 Sedang
12 16 0,471 Sedang
13 32 0,941 Mudah
14 29 0,853 Mudah
15 22 0,647 Sedang
16 7 0,206 Sukar
17 21 0,618 Sedang
18 20 0,588 Sedang
19 9 0,265 Sukar
20 21 0,618 Sedang
21 4 0,118 Sukar
22 20 0,588 Sedang
23 27 0,794 Mudah
24 32 0,941 Mudah
25 21 0,618 Sedang
26 31 0,912 Mudah
27 24 0,706 Mudah
28 6 0,176 Sukar
29 14 0,412 Sedang
30 22 0,647 Sedang
31 32 0,941 Mudah
110
32 24 0,706 Mudah
33 32 0,941 Mudah
34 25 0,735 Mudah
35 32 0,941 Mudah
36 27 0,794 Mudah
37 22 0,647 Sedang
38 19 0,559 Sedang
39 9 0,265 Sukar
40 10 0,294 Sukar
111
LAMPIRAN 23
PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN
Contoh perhitungan taraf kesukaran soal nomor 6 adalah:
Berdasarkan soal nomor 6 banyaknya siswa yang gagal menjawab soal ada 20 siswa
maka perhitungannya:
P = 0,412
Setelah dikonsultasikan pada tolak ukur taraf kesukaran, maka soal nomor 6 termasuk
dalam kriteria sedang karena terdapat pada interval 0,30 ≤ 0,412 ≤ 0,70.
112
LAMPIRAN 24
KISI-KISI SOAL POSTTEST
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V/ II
Materi : Sifat-sifat bangun ruang
Bentuk Soal : Isian
Jumlah Soal : 20
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan
hubungan antar bangun datar.
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
ruang.
6.2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang tabung dan kerucut.
(C3)
6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun
ruang tabung dan kerucut. (C2)
6.2.3 Menyebutkan macam-macam
bangun ruang prisma tegak dan
limas. (C2)
1.
2, 3.
5, 7, 11, 14, 17.
113
6.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang prisma tegak. (C3)
6.2.5 Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang limas. (C3)
6.2.6 Menggambar bangun ruang
tabung, kerucut, prisma tegak dan
limas. (C3)
6, 8, 9, 10, 12,
13.
15, 16, 17, 18,
19, 20.
6.
114
LAMPIRAN 25
INSTRUMEN SOAL
NAMA :
NO ABSEN :
KELAS : V(Lima)
SEMESTER : II
MATERI : Sifat Bangun Ruang
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Ada berapa banyak sisi tabung …
2. Sisi-sisi tabung terdiri dari ….
3. Pada bidang atas dan bidang alas tabung berbentuk ….
4. Gambarkan bentuk tabung berdiameter 4 cm dan tinggi 6 cm….
5. gambar disamping merupakan bangun ruang ….
115
6. Ada berapa rusuk pada gambar diatas … sebutkan ….
7. bangun ruang disamping disebut ….
8. Sebutkan sisi yang luasnya sama dengan BCIH adalah ….
9. Berapa titik sudutnya ….
10. Sebutkan rusuk- rusuknya ….
11. Gambar disamping merupakan bangun ruang ….
12. Ada berapa jumlah sisinya …
13. Berapa jumlah rusuknya ….
14. Gambar bangun ruang disamping adalah ….
15. Ada berapa jumlah sisinya ….
16. Alas pada limas segitiga berbentuk ….
116
17. Bangun ruang dibawah disebut ….
18. Sebutkan titik sudutnya ….
19. Ada berapa jumlah sisinya … sebutkan ….
20. Jumlah rusuknya ada ….
117
LAMPIRAN 26
KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST KELAS KONTROL DAN
EKSPERIMEN
1. 3 tiga
2. Bidang alas, bidang atas dan selimut tabung.
3. Lingkaran
4. Sesuai gambar.
5. Prisma tegak segitiga.
6. 9. AB, AC, BC, AD, BE, DE, EF, CF, DF.
7. Prisma tegak segienam.
8. ABHG, CDIJ, AFLG, FELK.
9. 12
10. AB, BC, CD, DE, EF, FA, AG, BH, CI, DJ, EK, FL.
11. Prisma tegak segilima.
12. 7
13. 15
14. Limas segitiga.
15. 4
16. Segitiga.
17. Limas segiempat.
18. A, B, C, D, T.
19. 5. ABT, BCT, CDT, DAT, ABCD.
20. 8
118
LAMPIRAN 27
DAFTAR NILAI TES AKHIR/ POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
No. Kode Nilai Kriteria
Tuntas Tidak
1 E-1 80 √
2 E-2 85 √
3 E-3 75 √
4 E-4 100 √
5 E-5 70 √
6 E-6 95 √
7 E-7 80 √
8 E-8 85 √
9 E-9 70 √
10 E-10 85 √
11 E-11 85 √
12 E-12 75 √
13 E-13 75 √
14 E-14 50 √
15 E-15 90 √
16 E-16 85 √
17 E-17 90 √
119
18 E-18 85 √
19 E-19 80 √
20 E-20 60 √
Jumlah 1600 18 2
Rata-rata 80
120
LAMPIRAN 28
DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL
No. Kode Nilai Kriteria
Tuntas Tidak Tuntas
1 K-1 60 √
2 K-2 65 √
3 K-3 60 √
4 K-4 65 √
5 K-5 60 √
6 K-6 40 √
7 K-7 80 √
8 K-8 85 √
9 K-9 75 √
10 K-10 70 √
11 K-11 55 √
12 K-12 75 √
13 K-13 50 √
14 K-14 65 √
15 K-15 25 √
16 K-16 70 √
17 K-17 75 √
18 K-18 50 √
Jumlah 1125 10 8
121
Rata-rata 62,5
LAMPIRAN 29
UJI NORMALITAS NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) lF(Zi)-S(Zi)l
E- 14 50 -2.59 0.4952 0.0048 0.05 0.0452
E- 20 60 -1.73 0.4582 0.0418 0.1 0.0582
E- 5 70 -0.86 0.3051 0.1949 0.2 0.0051
E- 9 70 -0.86 0.3051 0.1949 0.2 0.0051
E- 3 75 -0.43 0.1664 0.3336 0.35 0.0164
E- 12 75 -0.43 0.1664 0.3336 0.35 0.0164
E- 13 75 -0.43 0.1664 0.3336 0.35 0.0164
E- 1 80 0.00 0 0.5000 0.5 0.0000
E- 7 80 0.00 0 0.5000 0.5 0.0000
E- 19 80 0.00 0 0.5000 0.5 0.0000
E- 2 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336
E- 8 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336
E- 10 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336
E- 11 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336
E- 16 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336
E- 18 85 0.43 0.1664 0.6664 0.8 0.1336
E- 15 90 0.86 0.3051 0.8051 0.9 0.0949
E- 17 90 0.86 0.3051 0.8051 0.9 0.0949
E- 6 95 1.29 0.4015 0.9015 0.95 0.0485
E- 4 100 1.73 0.4582 0.9582 1 0.0418
Jumlah 1600
Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
Rata-rata 80
Varians 134.211
s 11.5849
Lo 0.1336
L
tabel 0.19812
122
LAMPIRAN 30
UJI NORMALITAS NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL
KODE Xi Zi Z tabel F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi)I
K- 15 25 -2.54 0.4945 0.0055 0.0556 0.0501
K- 6 40 -1.52 0.4357 0.0643 0.1111 0.0468
K- 13 50 -0.85 0.3023 0.1977 0.2222 0.0245
K- 18 50 -0.85 0.3023 0.1977 0.2222 0.0245
K- 11 55 -0.51 0.1950 0.3050 0.2778 0.0272
K- 1 60 -0.17 0.0675 0.4325 0.4444 0.0119
K- 3 60 -0.17 0.0675 0.4325 0.4444 0.0119
K- 5 60 -0.17 0.0675 0.4325 0.4444 0.0119
K- 2 65 0.17 0.0675 0.5675 0.6111 0.0436
K- 4 65 0.17 0.0675 0.5675 0.6111 0.0436
K- 14 65 0.17 0.0675 0.5675 0.6111 0.0436
K- 10 70 0.51 0.1950 0.6950 0.7222 0.0272
K- 16 70 0.51 0.1950 0.6950 0.7222 0.0272
K- 9 75 0.85 0.3023 0.8023 0.8889 0.0866
K- 12 75 0.85 0.3023 0.8023 0.8889 0.0866
K- 17 75 0.85 0.3023 0.8023 0.8889 0.0866
K- 7 80 1.18 0.381 0.8810 0.9444 0.0634
K- 8 85 1.52 0.4357 0.9357 1.0000 0.0643
Jumlah 1125
Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
Rata-rata 62.5
Varians 218.382
s 14.7778
Lo 0.0866
L tabel
0.2000
123
LAMPIRAN 31
UJI HOMOGENITAS AWAL
No. Eksperimen Kontrol
1 50 60
2 60 70
3 50 65
4 60 70
5 70 55
6 80 50
7 55 65
8 65 75
9 55 70
10 55 60
11 70 40
12 50 50
13 50 60
14 40 60
15 75 55
16 65 55
17 75 60
18 60 60
19 55
20 55
Jumlah
Jumlah 1195 1080 2275
Rata-rata 59.75 60 119.75
S² 106.513158 73.52941176 180.043
dk 19 17 36
1/dk 0.05263158 0.058823529 0.11146
log S² 2.02740326 1.866461092 3.89386
(dk) log S² 38.520662 31.72983856 70.2505
dk (S²) 2023.75 1250 3273.75
S² gabungan 90.9375 X² hitung < X² tabel maka
data homogen log S² gab 1.95874301
124
B 70.5147484
X² hitung 0.60845715
X² tabel 3.841
125
LAMPIRAN 32
UJI HOMOGENITAS AKHIR
No. Eksperimen Kontrol
1 80 60
2 85 65
3 75 60
4 100 65
5 70 60
6 95 40
7 80 80
8 85 85
9 70 75
10 85 70
11 85 55
12 75 75
13 75 50
14 50 65
15 90 25
16 85 70
17 90 75
18 85 50
19 80
20 60
Jumlah
Jumlah 1600 1125 2725
Rata-rata 80 62,5 142,5
S² 134,210526 218,382 352,593
dk 19 17 36
1/dk 0,05263158 0,05882 0,11146
log S² 2,12778658 2,33922 4,467
(dk) log S² 40,427945 39,7667 80,1946
dk (S²) 2550 3712,5 6262,5
S² gabungan 173,958333 X² hitung < X² tabel
maka data homogen log S² gab 2,24044524
B 80,6560286
126
X² hitung 1,06238594
X² tabel 3,841
127
LAMPIRAN 33
UJI DUA SAMPEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR (UJI-T)
No. Eksperimen Kontrol
1 80 60
2 85 65
3 75 60
4 100 65
5 70 60
6 95 40
7 80 80
8 85 85
9 70 75
10 85 70
11 85 55
12 75 75
13 75 50
14 50 65
15 90 25
16 85 70
17 90 75
18 85 50
19 80
20 60
JML 1600 1125
rata2 80 62,5
n 20 18
var 134,2105263 218,3823529
S gab 174,0813916
t' 4,031479132
w 6,710526316 12,13235294
t tabel 1,72 1,73
1,72
H1 : Ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Number
128
Heads Together terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V
materi sifat-sifat bangun ruang.
H0 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe
Number Heads Together terhadap hasil belajar Matematika siswa
kelas V materi sifat-sifat bangun ruang.
t' > 1,72 maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya, Ada pengaruh
model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together
terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V materi sifat-sifat
bangun ruang.
129
LAMPIRAN 34
CONTOH PERHITUNGAN UJI-T
Dalam mencari perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol, menggunakan uji t dua pihak dengan rumus:
Keterangan:
130
Jadi, setelah dilakukan perhitungan diperoleh thitung sebesar 4,031. Karena
thitung = 4,031 > ttabel = 1,72 maka dapat disimpulkan ada pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe number heads together terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas V materi sifat bangun ruang.
131
LAMPIRAN 35
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dian Kartika Ratri
NPM : 09120202
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Semarang, 21 Juni 2013
Yang membuat pernyataan
Dian Kartika Ratri
NPM 09120202
132
LAMPIRAN 36
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Tes uji coba instrumen
Gambar 2. Kelomok Number Heads Together
133
Gambar 3. Presentasi kelaas eksperimen
Gambar 4. Mengerjakan soal posttest kelas eksperimen
134
Gambar 5. Kegiatan belajar mengajar kelas kontrol
Gambar 6. Mengerjakan soal posttest kelas kontrol
135
LAMPIRAN 37
V
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
7,88
10,6
12,8
14,9
16,7
18,5
20,3
22,0
23,6
25,2
26,8
28,3
29,8
31,3
32,8
31,3
35,7
37,2
38,6
40,0
41,4
6,63
9,21
11,3
13,3
15,1
16,8
18,5
20,1
21,7
23,2
24,7
26,2
27,7
29,1
30,6
32,0
33,1
34,8
36,2
37,6
38,9
5,02
7,38
9,35
11,1
12,8
14,4
16,0
17,5
19,0
20,5
21,9
23,3
24,7
26,1
27,5
28,8
30,2
31,5
32,9
34,2
35,5
3,84
5,99
7,81
9,49
11,1
12,6
14,1
15,5
16,9
18,3
19,7
21,0
22,4
23,7
25,0
26,3
27,6
28,9
30,1
31,4
32,7
2,71
4,61
6,25
7,78
9,24
10,6
12,0
13,4
14,7
16,0
17,3
18,5
19,8
21,1
22,3
23,5
24,8
26,0
27,2
28,4
29,6
1,37
2,77
4,11
5,39
6,63
7,84
9,04
10,2
11,4
12,5
13,7
14,8
16,0
17,1
18,2
19,4
20,5
21,6
22,7
23,8
24,9
0,455
1,39
2,37
3,36
4,35
5,35
6,35
7,34
8,34
9,34
10,3
11,3
12,3
13,3
14,3
15,3
16,3
17,3
18,3
19,3
20,3
0,102
0,575
1,21
1,92
2,67
3,45
4,25
5,07
5,90
6,74
7,85
8,44
9,30
10,2
11,0
11,9
12,8
13,7
14,6
15,5
16,3
0,016
0,211
0,584
1,06
1,61
2,20
2,83
3,49
4,17
4,87
5,58
6,30
7,04
7,79
8,55
9,31
10,1
10,9
11,7
12,4
13,2
0,004
0,103
0,352
0,711
1,115
1,64
2,17
2,73
3,33
3,94
4,57
5,23
5,89
6,57
7,26
7,96
8,67
9,39
10,1
10,9
11,6
0,001
0,051
0,216
0,484
0,831
1,24
1,69
2,18
2,70
3,25
3,82
4,40
5,01
5,63
6,26
6,91
7,56
8,23
8,91
9,59
10,3
0,0002
0,0201
0,115
0,297
0,554
0,872
1,24
1,65
2,09
2,56
3,05
3,57
4,11
4,66
5,23
5,81
6,41
7,01
7,63
8,26
8,90
0,000
0,010
0,072
0,207
0,412
0,676
0,989
1,34
1,79
2,16
2,60
3,07
3,57
4,07
4,60
5,14
5,70
6,26
6,84
7,43
8,03
2
995,02
99,02
975,02
95,02
90,02
75,02
50,02
25,02
10,02
05,0 2
025,02
01,02
005,0
136
Nilai presentil
Untuk Distribusi 2
V = dk
(Bilangan Dalam Badan Daftar
Menyatakan 2
p ) 2
p
Sumber: (Sudjana, 2005:492)
22
23
24
25
26
27
28
29
30
40
50
60
70
80
90
100
42,8
44,2
45,6
46,9
48,3
49,6
51,0
52,3
53,7
66,8
79,5
92,5
104,2
116,3
128,3
135,8
40,3
41,6
43,0
44,3
45,6
47,0
48,3
49,6
50,9
63,7
76,2
88,4
100,4
112,3
124,1
135,8
36,8
38,1
39.4
40,6
41,9
43,2
44,5
45,7
47,0
59,3
71,4
83,3
95,0
106,6
118,1
129,6
33,9
33,2
36,4
37,7
38,9
40,1
41,3
42,6
43,8
55,8
67,5
79,1
90.5
101,9
113,1
124,3
30,8
32,0
33,2
34,4
35,6
36,7
37,9
39,1
40,3
51,8
63,2
74,1
85,5
96,6
107,6
118,5
26,0
27,1
28,2
29,3
30,4
31,5
32,6
33,7
34,8
45,6
56,3
67,0
77,6
88,1
98,6
109,1
21,3
22,3
23,3
24,3
25,3
26,3
27,3
28,3
29,3
39,3
49,3
59,3
69,3
79,3
89,3
99,3
17,2
18,1
19,0
19,9
20,8
21,7
22,7
23,6
24,5
33,7
42,9
52,3
61,7
71,1
80.6
90,1
14,0
14,8
15,7
16,5
17,3
18,1
18,9
19,8
20,6
29,1
37.7
46,5
55,3
64,3
73,3
82,4
12,3
13,1
13,8
14,6
15,4
16,2
16,9
17,7
18,5
26,5
34,8
43,2
51,7
60,4
69,1
77,9
11,0
11,7
12,4
13,1
13,8
14,6
15,3
16,0
16,8
24,4
32,4
40,5
48,8
57,2
65,6
74,2
9,54
10,2
10,9
11,5
12,2
12,9
13,6
14,3
15,0
22,2
29,7
37,5
45,4
53,5
61,8
70,1
8,64
9,26
9,89
10,5
11,2
11,8
12,5
13,1
13,8
20,7
28,0
35,5
43,3
51,2
59,2
67,3
V t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
137
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
63,66
9,92
5,84
4,60
4,03
3,71
3,50
3,36
3,25
3,17
3,11
3,06
3,01
2,98
2,95
2,92
2,90
2,88
2,86
2,84
2,83
2,82
2,81
2,80
31,82
6,96
4,54
3,75
3,36
3,14
3,00
2,90
2,82
2,76
2,72
2,68
2,65
2,62
2,60
2,58
2,57
2,55
2,54
2,53
2,52
2,51
2,50
2,49
12,71
4,30
3,18
2,78
2,67
2,45
2,36
2,31
2,26
2,23
2,20
2,18
2,16
2,14
2,13
2,12
2,11
2,10
2,09
2,09
2,08
2,07
2,07
2,06
6,31
2,92
2,35
2,13
2,02
1,94
1,90
1,86
1,83
1,81
1,80
1,78
1,77
1,76
1,75
1,75
1,74
1,73
1,73
1,72
1,72
1,72
1,71
1,71
3,08
1,89
1,64
1,53
1,48
1,44
1,42
1,40
1,38
1,37
1,36
1,36
1,35
1,34
1,34
1,34
1,33
1,33
1,33
1,32
1,32
1,32
1,32
1,32
1,376
1,061
0.978
0,941
0,920
0,906
0,896
0,889
0,883
0,879
0,876
0,873
0,870
0,868
0,866
0,865
0,863
0,862
0,861
0,860
0,859
0.858
0,858
0,857
1,000
0,816
0,765
0,741
0,727
0,718
0,711
0,706
0,703
0,700
0,697
0,695
0,694
0,692
0,691
0,690
0,689
0,688
0,688
0,687
0,686
0,686
0,685
0,685
0,727
0,617
0,584
0,569
0,559
0,553
0,549
0,546
0,543
0,542
0,540
0,539
0,538
0,537
0,536
0,535
0,534
0,534
0,533
0,533
0,532
0,532
0,532
0,531
0,325
0,289
0,277
0,271
0,267
0,265
0,263
0,262
0,261
0,260
0,260
0,259
0,259
0,258
0,258
0,258
0,257
0,257
0,257
0,257
0,257
0,256
0,256
0,256
0,158
0,142
0,137
0,134
0,132
0,131
0,130
0,130
0,129
0,129
0,129
0,128
0,128
0,128
0,128
0,128
0,128
0,127
0,127
0,127
0,127
0,127
0,127
0,127
LAMPIRAN 38
138
Nilai presentil
Untuk distribusi t
V = dk
(Bilagan Dalam Badan DaftarMenyatakan tp)
Sumber: (Sudjana, 2005:492)
25
26
27
28
29
30
40
60
12
2,79
2,78
2,77
2,76
2,76
2,75
2,70
2,66
2,62
2,58
2,48
2,48
2,47
2,47
2,46
2,46
2,42
2,39
2,36
2,33
2,06
2,06
2,05
2,05
2,04
2,04
2,02
2,00
1,98
1,96
1,71
1,71
1,70
1,70
1,70
1,70
1,68
1,67
1,66
1,645
1,32
1,32
1,31
1,31
1,31
1,31
1,30
1,30
1,29
1,28
0,866
0,856
0,855
0,855
0,854
0,854
0,851
0,848
0,845
0,842
0,684
0,684
0,684
0,683
0,683
0,683
0,681
0,679
0,677
0,674
0,531
0,531
0,531
0,530
0,530
0,530
0,529
0,527
0,526
0,524
0,256
0,256
0,256
0,256
0,256
0,256
0,255
0,254
0,254
0,253
0,127
0,127
0,127
0,127
0,127
0,1270,126
0,126
0,126
0,126
tp
139
LAMPIRAN 39
NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS
Ukuran
Sampel
Taraf Nyata ()
0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n = 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
n > 30
0,417
0,405
0,364
0,348
0,331
0,311
0,294
0,284
0,275
0,268
0,261
0,257
0,250
0,245
0,239
0,235
0,231
0,200
0,187
1,031
n
0,381
0,337
0,319
0,300
0,285
0,271
0,258
0,249
0,242
0,234
0,227
0,220
0,213
0,206
0,200
0,195
0,190
0,173
0,161
0,886
n
0,352
0,315
0,294
0,276
0,261
0,249
0,239
0,230
0,223
0,214
0,207
0,201
0,195
0,289
0,184
0,179
0,174
0,158
0,144
0,805
n
0,319
0,299
0,277
0,258
0,244
0,233
0,224
0,217
0,212
0,202
0,194
0,187
0,182
0,177
0,173
0,169
0,166
0,147
0,136
0,768
n
0,300
0,285
0,265
0,247
0,233
0,223
0,215
0,206
0,199
0,190
0,183
0,177
0,173
0,169
0,166
0,163
0,160
0,142
0,131
0,736
n
140
LAMPIRAN 40
Tabel Harga Kritis dari r Product-Moment
N
(1)
Interval Kepercayaan
N
(1)
Interval Kepercayaan
N
(1)
Interval Kepercayaan
95 %
(2)
99%
(3)
95 %
(2)
99%
(3)
95 %
(2)
99%
(3)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0,997
0,950
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,458
0,444
0,999
0,990
0,959
0,917
0,874
0,874
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
0,388
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,496
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,449
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,408
0,403
0,396
0,393
0,389
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,088
0,080
0,345
0,330
0,317
0,306
0,296
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
0,115
0,105
141
21
22
23
24
25
0,433
0,432
0,413
0,404
0,396
0,549
0,537
0,526
0,515
0,505
44
45
46
47
48
49
50
0,297
0,294
0,291
0,288
0,328
0,281
0,297
0,384
0,380
0,376
0,372
0,368
0,364
0,361
700
800
900
100
0
0,074
0,707
0,065
0,062
0,097
0,091
0,86
0,081
N = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r
Sumber : Arikunto ( 2010:402)
142
LAMPIRAN 41
SAMPEL HASIL PENGERJAAN UJI INSTRUMEN SOAL
143
LAMPIRAN 42
SAMPEL HASIL PENGERJAAN SOAL POSTTEST
KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
144
LAMPIRAN 43
SURAT KETERANGAN UJI INSTRUMEN SOAL
145
LAMPIRAN 44
SURAT KETERANGAN PENELITIAN