Post on 06-Mar-2019
i
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III
PADA NY.R G3P2A0 DENGAN HIPERTENSI
DI RSUD MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Kartika Eka Sakti Nur Prasetyo
NIM : B11027
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2014
i
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III
PADA NY.R G3P2A0 DENGAN HIPERTENSI
DI RSUD MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
Diajukan oleh :
Kartika Eka Sakti Nur Prasetyo
B11027
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal
Pembimbing
Eni Rumiyati, S.ST
NIK . 200682019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III
PADA NY.R G3P2A0 DENGAN HIPERTENSI
DI RSUD MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh :
Kartika Eka Sakti Nur Prasetyo
B11027
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prodi D III Kebidanan
Pada Tanggal
PENGUJI I PENGUJI II
Kartika Dian Listyaningsih, S.ST.,M.Sc Eni Rumiyati, S.ST
NIK. 200884032 NIK . 200682019
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan u
ntuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK.200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III
pada Ny. R G3P2A0 dengan Hipertensi di RSUD Dr. MOEWARDI”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
4. Bapak Bambang Sugeng Wijonarko, selaku Direktur di RSUD Dr Moewardi
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data dan arahan
kepada penulis.
5. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi terbesar serta nasehatnya
untuk menjalani pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah.
6. Keluarga Ny. R yang telah bersedia menjadi responden dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena saran sangat penulis harapkan demi kemajuan
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Surakarta, Februari 2014
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIkes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Februari 2014
Kartika EkaSakti Nur Prasetyo
B11 027
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III
PADA NY.R G3P2A0 DENGAN HIPERTENSI
DI RSUD MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
( xi + 81 halaman + 12 lampiran )
INTISARI
Latar Belakang : Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik > 140/90
mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang - kurangnya dilakukan 2 kali selang 4
jam. Kenaikan tekanan darah sistolik > 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah
diastolik > 15 mmHg. Di Indonesia mortalitas dan morbilitas hipertensi juga
masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain etiologi tidak jelas, juga oleh
perawatan dalam persalinan masih ditangani oleh petugas non medik dan sistem
rujukan yang belum sempurna
Tujuan : Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III pada
Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.
Metode: Jenis studi kasus yang digunakan menggunakan metode deskriptif, lokasi
studi kasus di RSUD Dr. Moewardi, subjek studi kasus yaitu ibu hamil Ny. R
G3P2A0 dengan hipertensi, waktu studi kasus yaitu pada tanggal 8 – 10 Februari
2014, tehnik pengumpulan data menggunakan data primer yang meliputi
pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi sedangkan data sekunder meliputi
studi perpustakaan dan studi dokumentasi.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil KU : baik,
kesadaran : Composmentis, TD : 120/80 mmHg, S :80x/menit, N:80x/menit, S:
36,20c, R : 20x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya,
ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah
membaik, obat telah diberikan, dan ibu bersedia untuk minum sesuai aturan, ibu
bersedia kontrol ulang 1 mingggu lagi atau jika ada keluhan.
Kesimpulan : Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah berupa
asuhan yang harus diberikan pada ibu hamil dengan hipertensi dengan
menggunakan manajemen kebidana tujuh langkah Varney mulai dari pengkajian
sampai evaluasi sehingga komplikasi pada ibu hamil dengan hipertensi tidak
terjadi.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan, ibu hamil, hipertensi
Kepustakaan : 37 literatur (2004 – 2013)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
� Modal hidup didunia adalah waktu yang pendek, napas yang terbatas, dan
hari – hari yang dapat dihitung. Manfaatkanlah saat sehatmu sebelum
datang saat sakitmu, dan gunakan masa hidupmu sebelum datang matimu.
� Hidup adalah belajar. Belajar bersyukur meski kurang, belajar ikhlas
meski terasa berat, belajar taat meski kadang tak ingin, belajar memahami
meski tak sehati, belajar bersabar meski terbebani, belajar menghargai
meski tak dihargai, belajar tulus meski tersakiti, belajar jujur meski tak
dipercaya, belajar memberi meski tak punya, belajar membahagiakan
meski sedih, belajar tersenyum meski tak sanggup, belajar memaafkan
meski marah. Maka dari itu belajar adalah suatu pilihan terbaik.
� Selagi kita bergantung pada Allah, sungguh kita tak akan pernah jumpa
perkataan kecewa dalam kamus hidup kita, yang penting yakin .
PERSEMBAHAN
� Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
karuniaNya kemudahan sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
� Untuk kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa,
dukungan , kasih sayang serta nasehat untukku
� Teman hatiku Ernanto Dwi Laksono yang selama ini
menemani hari – hariku dan telah memotivasi aku dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
� Teman – temaku Esthi, mamah, tia yang selalu kasih suport,
masih setia berteman sama aku saat suka maupun duka.
Terima kasih atas pertemanan selama ini kalian adalah teman
sekaligus saudara dalam hidupku.
� Teman – teman Prodi D III Kebidanan, STIkes Kusuma
Husada Surakarta
� Almamaterku
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Kartika Eka Sakti Nur Prasetyo
Tempat/ Tanggal Lahir : Kupang, Nusa Tenggara Timur, 01 Oktober 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Perumahan Griya Pertama A.09 Sumbermulyo,
Kabupaten Jombang – Jawa Timur
Riwayat Pendidikan
1. SD N 2 BONIPOI Kupang Lulus tahun 2005
2. SMP N 5 Jombang Lulus tahun 2008
3. SMA PGRI 1 Jombang Lulus tahun 2011
4. Prodi D III Kebidanan STIkes Kusuma Husada Surakarta Angakatan 2011
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
KATAPENGANTAR ............................................................................ iv
INTI SARI ............................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ vii
CURRICULUM VITAE ....................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
E. Keaslian Studi Kasus .............................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ............................................................................ 11
1. Konsep dasar kehamilan .................................................... 11
2. Hipertensi dalam kehamilan .............................................. 17
B. Teori manajemen kebidanan ................................................... 22
ix
C. Data Perkembangan ................................................................ 39
D. Landasan Hukum .................................................................... 40
E. Informed consent .................................................................... 40
BAB III. METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus .................................................................... 41
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 41
C. Subyek Studi Kasus ................................................................ 41
D. Waktu Studi Kasus ................................................................. 41
E. Instrumen Studi Kasus ............................................................ 42
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42
G. Alat-alat yang dibutuhkan ...................................................... 45
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus Kebidanan ..................................................... 48
B. Pembahasan ........................................................................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 78
B. Saran ...................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7 Surat Persetujuan Responden ( Informed Consent )
Lampiran 8 Lembar Observasi
Lampiran 9 Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 10 Leaflet
Lampiran 11 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan
menurunnya angka Kematian ibu (AKI). Di Indonesia angka kematian ibu
menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi
228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sedangkan pada tahun
2012 naik menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2012).
Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan,
persalinan, atau nifas 16 - 17 ibu menderita komplikasi yang
mempengaruhi kesehatan mereka, umumnya menetap. Penyebab utama
kematian ibu yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dalam kehamilan, partus
macet dan aborsi (Prawirohardjo, 2010).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik > 140/90
mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang - kurangnya dilakukan 2 kali
selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik > 30 mmHg dan kenaikan
tekanan darah diastolik > 15 mmHg. Di Indonesia mortalitas dan
morbilitas hipertensi juga masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain
etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan masih ditangani
oleh petugas non medik dan sistem rujukan yang belum sempurna
(Prawirohardjo, 2010).
2
Kejadian hipertensi bervariasi mulai dari berbagai daerah keadaan
masyarakat khususnya tentang diet dan kesehatan umumnya. Secara
Intemasional kejadian hipertensi dapat diperkirakan terjadi pada
primigravida sebesar 7 - 12 %, pada kehamilan multigravida 5 - 8%. Di
Indonesia perkiraan kejadian hipertensi dalam kehamilan sekitar 6 - 12%
(Manuaba, 2007).
Pada trimester pertama, tekanan darah relatif sama dengan tekanan
darah sebelum kehamilan. Sementara tekanan darah kehamilan trimester
kedua cenderung menurun beberapa milimeter air raksa (mmHg). Tekanan
darah meningkat lagi pada trimester ketiga. Kenaikan tekanan darah ini
bisa berujung pada terjadinya preeklampsi (Wulandari, 2009).
Hipertensi jika tidak ditangani secara cepat bagi ibu dapat
menyebabkan preeklampsia yang ditandai dengan adanya protein urine
serta penurunan kadar trombosit dalam darah (Emilia, 2010), hipertensi
bagi janin dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat di dalam
rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio plasenta, dan kelahiran
prematur. Selain itu, hipertensi pada kehamilan juga masih merupakan
sumber utama penyebab kematian pada ibu (Prawihardjo, 2009).
Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, mengurangi berat badan bila terdapat
kelebihan, membatasi alkohol dan, menghentikan rokok serta mengurangi
makanan berkolesterol atau lemak jenuh, menghentikan konsumsi kopi
yang berlebih, berolahraga ringan dengan jalan - jalan, joging pagi-pagi,
3
mengurangi asupan natrium seperti garam. Mempertahankan asupan
kalsium dan magnesium yang adekuat, perbanyak unsur kalium atau buah-
buahan, tidak banyak pikiran, istirahat yang cukup (Rukiyah,2012).
Peran bidan dalam mengatasi hipertensi dapat dilakukan secara dini
yaitu dengan melakukan pemeriksaan Antenatal Care secara teratur ke
tenaga kesehatan. Minimal pemeriksaan yang harus dilakukan ibu hamil
yaitu sebanyak 1 kali pada trimester 1 kali, l kali pada trimester II dan 2
kali pada trimester III. Tujuan Antenatal Care untuk mendeteksi adanya
komplikasi secara dini dan apabila terjadi komplikasi maka dapat
ditangani secara cepat (Saifuddin 2003).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh penulis di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 21 Oktober 2013 didapatkan
data dari rekam medik jumlah ibu hamil yang melakukan ANC berjumlah
8115 orang, ibu hamil normal 4492 orang (55,35%) dan yang mengalami
preeklampsi sebanyak 1642 orang (20,23%), anemia 1354 orang (16,68%),
abortus 299 orang (3,68%),eklampsia 204 orang (2,51%),hiperemesis 84
orang (l,035%),dan hipertensi 40 orang (0,49%).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.R
dengan Hipertensi di RSUD Dr.Moewardi Surakarta ".
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan
masalah yaitu “Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Trimester III Pada Ny. R G3P2A0 dengan Hipertensi di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta tahun 2014?”.
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III
pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta tahun 2014 menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Di harapkan penulis mampu :
1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan
ibu hamil trimester III pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
2) Mengintrepretasikan data pada ibu hamil trimester III pada
Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi yang berisi diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan ibu hamil trimester III dengan hipertensi.
3) Mengidentifikasi diagnosa potensial atau masalah pada ibu
hamil trimester III pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
4) Menetapkan kebutuhan tindakan segera, pada ibu hamil
trimester Ill pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
5
5) Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada
ibu hamil trimester III pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
6) Melaksanakan asuhan kebidanan secara efisien dan aman pada
ibu hamil trimester III pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
7) Mengevaluasi hasil pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil
trimester III pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
b. Penulis mampu mengidentifiaksi kesenjangan antara teori dan
praktek dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III pada
Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
c. Penulis mampu memberikan altematif pemecahan masalah pada
ibu hamil trimester III pada Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi.
D. Manfaat Studi kasus
Hasil studi diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu :
1. Bagi Diri Sendiri
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan
hipertensi
2. Bagi Profesi
Sebagai salah satu masukan bagi organisasi profesi bidan dalam upaya
peningkatan pelayanan dalam masa kehamilan, sehingga dapat
memberikan pelayanan kebidanan secara profesional dan sesuai kode
etik kebidanan.
6
3. Bagi Institusi
a. Rumah sakit
Untuk memberikan masukan bagi bidan dalam penyusunan
kebijakan program pelayanan kebidanan khususnya tentang
pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan
hipertensi
b. Pendidikan
Untuk menambah wacana dan informasi mengenai asuhan
kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan Hipertensi.
E. Keaslian Studi Kasus
Keaslian studi kasus yaitu :
1 Destriana Anggraeni (2004), dengan judul “Asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan Hipertensi di Bidan Praktek Swasta Ny. M
Boyolali”. Asuhan yang diberikan yaitu memberikan bimbingan
mental dan dorongan moril, memperbanyak makanan berserat,
menganjurkan diet rendah garam, terapi obat lasik lxl tablet/hari
selama 5 hari, Catapres 0,5 mg lxl tablet/hari selama 5 hari, Ervit 1 x 1
tablet/ hari selama 10 hari. Setelah dilakukan asuhan selama 2 minggu
hasilnya : Tekanan darah 150/90 mmHg menjadi 130/80 mmHg.
2 Siti Surtanti (2007), dengan judul " Asuhan kebidanan pada ibu hamil
trimester III dengan Hipertensi di Puskesmas Kemantran. Asuhan
yang diberikan yaitu melakukan pemeriksaan darah secara rutin,
memberi penjelasan tentang istirahat cukup, terapi nifedipin 10 tablet
7
l x l. Setelah dilakukan asuhan selama 2 minggu, hasilnya: Tekanan
darah 150/l00mmHg menjadi 140/90 mmHg.
3 Astri Marantika(2013),dengan judul “Asuhan kebidanan pada ibu
hamil trimester III dengan Hipertensi di RSUD Kabupaten
Sukoharjo”. Asuhan yang diberikan yaitu observasi tekanan darah ibu,
keadaan janin, protein urine, memberi penjelasan tentang istirahat
cukup, menganjurkan ibu mengurangi makanan rendah garam,
makanan tinggi protein, rendah lemak, beri obat SF 2 x 1, vitamin C 2
x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1, memberi terapi infus drip 5% dan
MgsO4 12 gram, nifedipin lxl. Setelah dilakukan asuhan selama 3
hari, hasilnya: tekanan darah 190/110 mmHg menjadi 130/80 mmHg.
Perbedaan studi kasus yang sudah ada dengan studi kasus yang penulis
buat adalah lokasi studi kasus, subjek studi kasus, waktu studi kasus.
Persamaan terletak pada jenis studi kasus dan sama - sama meneliti
tentang ibu hamil dengan hipertensi.
8
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini di bagi menjadi lima BAB
yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi
kasus dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan penulis untuk
mengembangkan teori medis ibu hamil dengan hipertensi dan teori
manajemen kebidanan menurut Varney yang berisi 7 langkah
sebagai landasan pembahasan kasus (pengumpulan data dasar,
interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi tindakan segara,
rencana asuhan/intervensi, pelaksanaan asuhan, evaluasi), data
perkembangan (SOAP), landasan hukum, dan informed concent.
BAB III METODOLOGI
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi pengambilan studi
kasus, subjek studi kasus, waktu studi kasus, instrument studi
kasus, tehnik pengumpulan data dalam pengambilan data studi
kasus dan alat - alat yang dibutuhkan dalam pengambilan studi
kasus.
9
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan kasus
dilakukan dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut 7
langkah varney yang terdiri dari pengkajian, interpretasi data,
diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaa dan
evaluasi serta dilanjutkan dengan data perkembangan (SOAP).
Sedangkan dalam pembahasan kasus ini berisi tentang pembahasan
masalah yang ditemukan pada kasus dan teori, apakah ada
kesenjangan antara teori dan praktek yang penulis temukan
dilapangan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan
merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari
pembahasan kasusu ibu hamil dengan hipertensi, sedangkan saran
merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Konsep Dasar Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi, bila dihitung dari saat lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (Wiknjosastro, 2009).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologi.
Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah
mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan
seorang pria yang organ reproduksinya sehat ( Mandriwati, 2006).
b. Klasifikasi dalam kehamilan
Dalam kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dari 0-12 minggu, trimester kedua minggu ke-
13 hingga ke-27, dan trimester ketiga minggu ke-27 hingga ke-40
(Wiknjosastro, 2009).
c. Proses kehamilan
1) Menurut Sulistyawati (2009), proses kehamilan meliputi:
a) Konsepsi yaitu pertemuan antara ovum matang dan sperma
sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
11
b) Fertilitas yaitu kelanjutan dari proses konsepsi terjadi
penyatuan sperma dan ovum, sampai dengan terjadi
perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi
buah kehamilan.
c) Implantasi (Nidasi) yaitu masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium.
2) Tanda - tanda kemungkinan hamil
Menurut Salmah (2006), tanda - tanda kemungkinan hamil
adalah perkiraan hamil bisa dilihat melalui gejala subjektif dan
tanda objektif. Gejala subjektif misalnya amenore, mual dan
muntah, payudara menegang dan sensitif, sering kencing, berat
badan bertambah dan perubahan perasaan. Tanda - tanda
objektif bervariasi seperti perubahan fisik termasuk perubahan
pada kulit yaitu strie gravidanim dan pigmentasi pada wajah dan
perut (kloasma, linea nigra) perubahan pada payudara,
pembesaran perut, perubahan pada uterus dan vagina.
3) Tanda - tanda pasti kehamilan
Tanda - tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang
mengindikasikan adanya buah kehamilan atau bayi yang
diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksaan,
misalnya denyut jantung janin, gambaran sonogram janin, dan
gerakan janin (Prawirohardjo, 2010)
12
4) Kunjungan dalam kehamilan
Menurut Salmah (2006), ibu hamil memerlukan sedikitnya 4
kali kunjungan selama kehamilan.
a) Kehamilan trimester (<13 minggu) satu kali kunjungan.
b) Kehamilan trimester kedua (13-27minggu) satu kali
kujungan.
Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut :
sampai kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali,
kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali,
kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali.
Bila ada masalah atau gangguan kehamilannya, ibu segara
menemui petugas kesehatan profesional (bidan atau dokter)
untuk penanganan lebih lanjut.
d. Asuhan pada ibu hamil
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program layanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Sesuai
dengan standar 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur
tinggi fundus uteri, imunisasi TT, pemberian Zat besi, tes terhadap
penyakit menular seksual temu wicara dalam rangkap persiapan
rujukan (Saifuddin, 2010).
13
Penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney dalam memberi
asuhan kebidanan pada ibu hamil secara sistematis adalah sebagai
berikut :
1) Mengumpulkan data dasar
2) Menginterpretasikan/ menganalisi data
3) Merumuskan diagnosis/ masalah potensial
4) Tindakan segera
5) Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
6) Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisien dan aman
7) Mengevaluasi terhadap asuhan yang telah dilaksanakan
e. Tujuan asuhan kebidanan
Menurut Sulistyawati (2009), tujuan asuhan kebidanan yaitu:
1) Menentukan tingkat kesehatan ibu dengan melakukan pengkajian
riwayat lengkap dan uji skrining yang tepat
2) Menetapkan catatan dasar tentang tekanan darah, urinalisis, nilai
darah, serta pertumbuhan dan perkembangan janin yang dapat
digunakan sebagai standar pembanding sesuai kemajuan
kehamilan.
3) Mengidentifikasi faktor resiko dengan mendapatkan riwayat
detail kebidanan masa lalu dan sekarang.
4) Memberi kesempatan pada ibu dan keluarga untuk
mengekspresikan dan mendiskusikan adanya kekhawatiran
14
tentang kehamilan saat ini dan kehamilan yang lalu, proses
persalinan, serta masa nifas.
5) Menganjurkan adanya pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam
upaya mempertahankan kesehatan ibu dan perkembangan
kesehatan bayinya.
6) Membangun hubungan saling percaya karena ibu dan bidan adalah
mitra dalam asuhan.
f. Komplikasi yang menyertai kehamilan
1) Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal.
Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel
darah merah dibawah nilai normal (Rukiyah, 2010).
2) Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan dibawah
20 minggu, umunya disebabkan oleh keguguran. Perdarahan pada
kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umumnya disebabkan
oleh plasenta previa (Wiknjosastro, 2010).
3) Hipertensi
Hipertensi adalah adanya tekanan sistolik sekurang - kurangnya
140 mmHg dan tekanan diastolik sekurang - kurangnya 90 mmHg.
Nilai tersebut diukur sekurang - kurangnya dua kali dengan
15
perbedaan waktu 6 jam atau lebih dalam keadaan istirahat
(Manuaba, 2008).
4) Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu
disertai dengan peningkatan tekanan darah di atas normal sering
diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal yang
terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu
petugas kesehatan untuk membedakan hipertensi kronis (yang
sudah ada sebelumnya) dengan preeklampsia (Wiknjosastro, 2010).
Gejala dan tanda lain dari preeklampsia adalah sebagai berikut:
a) Sakit kepala yang tidak membaik dengan pengobatan umum
b) Gangguan penglihatan kabur
c) Nyeri epigastrik
d) Edema menyeluruh
e) Protein urin postif
5) Eklampsia
Menurut Wiknjosastro (2007), istilah eklampsia berasal dari bahasa
Yunani dan berarti “halilintar” dipakai karena seolah - olah gejala
eklampsia timbul dengan tiba-tiba tanpa didahului oleh tanda -
tanda lain. Pada umunya kejang didahului makin memburuknya
pre eklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daearah
frontal, gangguan penglihatan, mual, keras, nyeri di epigastrium
dan hiperrefleksia
16
6) Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga
menimbulkan gangguan aktivitas sehari - hari dan bahkan dapat
membahayakan kehidupan (Sulistyawati, 2009).
2. Hipertensi dalam kehamilan
a. Pengertian
Hipertensi apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan
diastolik > 90 mmHg (Yulianti, 2010)
b. Klasifikasi hipertensi
Menurut Kriebs (2009), klasifikasi hipertensi:
1) Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu.
2) Hipertensi gestasional adalah Peningkatan tekanan darah pada
kehamilan: sistolik hingga > 140 mmHg atau diastolik >90
mmHg. Setelah usia kehamilan 20 minggu tanpa proteinuria
atau temuan laboratorium abnormal selama kehamilan dan
kembali normal dalam 12 minggu pascapartum.
c. Etiologi hipertensi
Menurut Manuaba (2008), Etiologi hipertensi:
Penyebab utama dalam hipertensi dalam kehamilan adalah
hipertensi essensial dan penyakit ginjal.
17
d. Patofiologi Hipertensi
Menurut Marantika Astri (2013), Patofisiologi hipertensi dijelaskan
dibawah ini:
Selama kehamilan normal terdapat perubahan - perubahan
dalam sistem kardiovaskuier, renal dan endokrin. Perubahan ini akan
berbeda dengan respon pada patologi yang timbul pada HDK. Pada
trimester kedua akan terjadi perubahan tekanan darah, yaitu
penurunan sistolik rata - rata 5mmHg dan tekanan darah diastolik
lOmmHg, yang selanjutnya meningkat kembali dan mencapai
tekanan darah normal pada usia kehamilan trimester ketiga.
Pada keadaan istirahat, curah jantung meningkat 40% dalam
kehamilan, meningkat pada usia kehamilan 20 - 30 minggu. Tahanan
perifer menurun pada usia kehamilan trimester pertama. Keadaan ini
disebabkan karena meningkatnya aktifitas sistem renin-angiotensin
aldosteron dan sistem saraf simpatis. Penurunan tahanan perifer total
disebabkan oleh menurunnya tonus otot polos oleh pembuluh darah.
Volume darah yang neredar yang juga meningkat 40&
peningkatan ini melebihi jumlah sel darah merah, sehingga
hemoglobin dan viskositas darah menurun. Terjadi tekanan
penurunan osmotik plasma darah yang menyebabkan
peningkatan cairan ekstraseluler, sehingga timbul edema perifer
yang biasa timbul pada kehamilan normal.
18
e. Gejala Hipertensi
Gejala - gejala yang ditunjukkan pada ibu hamil dengan
hipertensi adalah pusing, muka merah, sakit kepala, pandangan mata
kabur, keluar darah dari hidung secara tiba - tiba, dan tenguk terasa
pegal (Suheimi, 2009).
f. Tanda Hipertensi
Tekanan darah absolut > 140/90 mmHg atau 160/110 mmHg
yang diambil berjarak 6 jam dalam keadaan istirahat (Manuaba,
2008).
g. Penatalaksanaan hipertensi
1) Penataksanaan Hipertensi secara umum
Menurut Riny (2012), penatalaksanaan penanganan secara umum
Adalah:
a) Menurunkan berat badan sampai berat badan ideal.
b) Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan
atau kadar kolesterol darah tinggi.
c) Mengurangi pemakaian garam sampai kurang 2,3 gram natrium
atau 6 gram natrium klorida setiap harinya atau disertai dengan
asupan kalium, magnesium dan kalium yang cukup dan
mengurangi alkohol.
d) Olahraga aerobic yang tidak terlalu berat.
Terapi obat penderita hipertensi obat dimuiai dengan salah satu
obat:
19
1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 - 25 mg dengan dosis tunggal
pada pagi hari (pada hipertensi dalam kehamilan, hanya
digunakan bila disertai dengan edema paru).
2) Reserpin 0,1 - 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal.
3) Propanolol mulai dari 10 mg 2x sehari dapat dinaikan
menjadi 20 mg 2x sehari (Kontra indikasi untuk penderita
asma).
4) Nifedipine mulai dari 2,5 mg 2x sehari dapat dinaikan
10 mg 2x sehari.
2) Penanganan hipertensi karena kehamilan tanpa proteinuria
Menurut Pudiastuti (2012):
a) Jika kehamialan < 37 minggu, tangani secara rawat jalan.
(1) Pantau tekanan darah meningkat, proteinuria, dan
kondisi janin setiap minggu.
(2) Jika tekanan darah meningkat. Tangani sebagai
preeklamsia
(3) Jika kondisi janin memburuk, atau terjadi pertumbuhan
janin terhambat, rawat dan pertimbangan terminasi
kehamilan.
b) Jika kehamilan > 37 minggu, pertimbangan terminasi:
(1) Jika servik matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5
IU dalam 500 ml dekstrose IV 10 tetes/menit atau
dengan prostaglandin.
20
(2) Jika servik belum matang, berikan prostaglandin,
misoprostol atau kateter Foley, atau terminasi seksio
sesarea.
h. Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil
Menurut Manuaba (2008), komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
hamil yaitu:
1) Berkurangnya aliran darah ke plasenta
Resiko yang mungkin dialami ibu hamil dengan hipertensi
adalah kurangnya aliran pasokan darah, oksigen dan nutrisi ke
bayi. Hal ini dapat dapat menyebabkan pertumbuhan bayi
terhambat dan dapat meningkatkan bayi berat lahir rendah.
2) Penyakit kardiovaskuler
Wanita yang mengalami preeklamsia (ditandai dengan
tingginya tekanan darah dan protein dalam urin setelah 20
minggu kehamilan) berisiko mengalami peningkatan penyakit
kardiovaskuler di kemudian hari, meskipun fakta .menunjukkan
bahwa tekanan darah akan kembali normal setelah melahirkan.
3) Plasenta abrupsio (plasenta lepas sebelum waktunya)
Pada beberapa kasus ibu hamil dengan hipertensi, plasenta
dapat terlepas sebelum waktunya dan terpisah dari rahim.
Abrupsio plasenta akan menghentikan pasokan oksigen ke
bayi dan menyebabkan perdarahan yang berat pada ibu.
risikonya adalah kematian pada janin.
21
4) Kelahiran prematur
Untuk mencegah terjadinya komplikasi berbahaya yang
mungkin bisa mengancam nyawa ibu atau bayi, tidak jarang
masa kehamilan dipercepat sebelum waktunya sehingga bayi
berisiko lahir secara prematur.
5) Kebutaan
Preeklamsia dapat memicu gangguan pada pembuluh darat ke
mata. Bahkan menurut Aria, pembuluh darah mata di retina bisa
pecah sehingga memicu kebutaan. Tapi lanjutnya. Pada kondisi
yang ringan seperti misalnya pembengkakan pada otak yang
mengenai saraf mata, hal ini yang membuat pasien buta
sementara.
B. Teori manajemen Kebidanan menurut Varney
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah digunakan sebagai metode
pengorganisasian pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan - penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada
klien (Varney, 2007)
2. Proses Asuhan Kebidana
Proses asuhan kebidanan menurut Varney (2007) terdiri dari 7
langkah yaitu : Pengkajian atau pengumpulan data dasar, interprestasi
22
data, diagnosa atau masaiah potensial, antisipasi, tindakan segera,
pelaksanaan dan evalusi.
Langkah I: Pengkajian data
Mengumpulkan data subjektif dan data objektif, berupa data
fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan
kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik,
penimbangan berat badan, dan pemeriksaan laboratorium. Jenis data
yang dikumpulkan adalah :
a. Data subjektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai
suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut
tidak dapat ditentukan oieh bidan secara independen tetapi melalui
suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2009)
1) Biodata ibu dan suami:
Menurut Nursalam (2008), pengkajian biodata antara lain:
a) Nama
Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk
menghindari adanya kekeliruan pasien.
b) Umur
Untuk mengetahui faktor resiko kehamilan.
c) Agama
Untuk memberikan motivasi dorongan moril sesuai dengan
agama yang dianut.
23
d) Suku bangsa
Untuk mengetahui faktor bawaan atau ras.
e) Pekerjaan
Untuk mengetahui status ekonomi seseorang.
f) Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal serta
mempermudah pemantauan.
2) Alasan ibu memeriksakaan diri
Alasan ibu hamil datang mengunjungi RB/RS dan
diungkapan dengan kata - kata sendiri (Varney, 2007). Pada
kasus ibu hamil dengan hipertensi yang dikeluhkan meliputi
sakit kepala yang menetap, bengkak pada wajah dan
ekstermitas (Pudiastuti, 2012).
3) Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui tentang menarche, siklus dismenorhea,
lama menstruasi (Salmah, 2006).
4) Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui tanggal haid, umur kehamilan,
perkiraan lahir, masalah atau kelainan pada kehamilan sekarang
(Prawirohardjo, 2005).
5) Riwayat penyakit
Untuk mengetahui apakah saat ini ibu sedang menderita
stuatu penyakit, atau pernah menderita suatu penyakit sistemik
24
seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM dan
hipertensi.
6) Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan, lama
perkawinan, sudah berapa kali menikah, pada umur berapa
menikah. (Prawirihardjo, 2005).
7) Riwayat keluarga berencana
Untuk mengetahui sebelum hamil ibu menggunakan
alat kontrasepsi atau tidak dan berapa lama menggunakannya
(Prawirihardjo, 2005).
8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Untuk mengetahui tanggal, bulan dan tahun berapa
anaknya lahir, tempat persalinan, jenis persalinan, penolong
persalinan dan keadaan anak (Salmah, 2006).
9) Pola kebiasaan sehari - hari
a) Pola nutrisi
Yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas, keluhan,
makanan pantangan. Pada kasus hipertensi diberi diet tinggi
protein, rendah garam (Wiknkjosastro, 2010).
b) Pola eliminasi
Untuk mengetahui berapa kali Ibu BAB dan BAK dalam
sehari , selama kehamilan (Varney, 2007).
25
c) Pola aktivitas
Dikaji karena dasar dari pengobatan hipertensi adalah
istirahat dan diet makanan (Pudiasruti, 2012).
d) Pola istirahat/ tidur
Istirahat berbaring memperbaiki kelancaran sirkulasi
retroplasenta (Mufdalifah, 2009). Pada kasus ibu hamil
dengan hipertensi hams cukup tidur.
e) Pola seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan
hubungan seksual dalam seminggu (Sairaddin, 2010).
f) Pola psikososial budaya
Untuk mengetahui apakah adanya pantangan makanan atau
tidak, kehamilan ini direncanakan atau tidak dan dukungan
keluarga (Varney, 2007)
g) Perokok dan pemakaian obat - obatan
Kebiasaan ibu dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin
dan kehamilan (Manuaba, 2007).
b. Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobsevasi dan diukur
oleh perawat Data ini diperoleh melalui kepekaan bidan selama
melakukan fisik (Nursalam, 2009).
1) Status Generalis
26
a) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan ibu baik atau
tidak. Pada kasus Ibu hamil dengan
hipertensi keadaan umumnya baik
(Rukiyah, 2010).
b) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran
ibu composmentis (kesadaran penuh)
atau tidak. Pada kasus Ibu hamil
dengan hipertensi kesadaran
composmentis (Rukiyah, 2010).
c) Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resiko
hipertensi atau hipotensi Batas normal
120/80 mmHg. Pada kasus Ibu hamil
dengan hipertensi tekanan darah >
140/90 mmHg (Yulianti, 2010).
d) Suhu : Untuk mengetahui adanya peningkatan
atau tidak. Pada kasus hipertensi suhu <
35 dapat merupakan gejala preeklampsi
(Manuaba, 2007).
e) Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yang
dihitung dalam menit. Batas normal 60-
100 per menit (Prawirohardjo, 2010).
f) Respirasi : Untuk menilai pemafasan dan bunyi
27
nafas. Apakah kurang dari 40 kali per
menit atau lebih dari 60 kali per menit
(Salman, 2006).
g) Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan ibu
hamil, jika kurang dari 145 cm maka
termasuk resiko tinggi (Salman, 2006).
h) Berat badan : Untuk mengetahui adanya kenaikan berat
badan selama kehamilan yang rata-rata
0,3-0,5 kg per minggu (Wiknjosastro,
2010). Pada kasus hipertensi berat badan
naik 1 kg tiap minggu (Manuaba, 2007).
i) LILA : Untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu
hamil apakah 23,5 cm atau tidak dan
temasuk resiko tinggi atau tidak
(Varney, 2007).
2) Pemeriksaan sistematis
a) Rambut : Untuk menilai warna ketebalan, bersih
atau tidak, berketombe atau
tidak (Alimul, 2008).
b) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak,
ada oedema atau tidak (Alimul, 2008).
Pada kasus hipertensi ibu hamil muka
28
sedikit pucat dan tidak ada
oedema (Manuaba, 2007).
c) Mata : Conjungtiva warna pucat atau
kemerahan, sklera putih atau tidak
(Alimul, 2008).
d) Hidung : Untuk mengetahui apakah hidung
ada benjolan atau tidak (Alimul, 2008).
e) Telinga : Untuk mengetahui ketajaman
pendengaran, bentuk, wama dan adanya
benda asing (Vamey, 2007).
f) Mulut,gigi,gusi : Untuk mengetahui bersih atau tidak,
ada caries atau tidak ada, stomatitis atau
tidak (Saifuddin, 2010)
g) Leher : Untuk menilai adanya tekanan vena
jugularis dan untuk menilai ada
atau tidaknya masa dalam leher (Alimul,
2008).
h) Pemeriksaan dada dan axilla
(1) Jantung
Jantung normal, tidak berdetak cepat (Vamey, 2007).
(2) Paru-paru
Untuk mengetahui tanda kemungkinan penyakit paru,
gagal jantung, gagal ginjal (Manuaba, 2007).
29
(3) Mammae
Untuk mengetahui kebersihan puting susu, menonjol
atau tidak (Wiknjosastro, 2010).
(4) Axilla
Untuk mengetahui adalah tumor atau benjolan, ada
nyeri tekan atau tidak (Manuaba, 2007).
i) Ekstremitas
Untuk mengetahui oedem atau tidak, varices atau tidak,
reflek patella mengetahui reflek saraf kaki (+) atau (-), betis
merah, lembek atau keras (Saifuddin, 2010). Pada
hipertensi ibu hamil, faktor terjadinya hipertensi,
bendungan vena akibat multigravida, akibat infeksi
(Manuaba, 2007).
3) Pemeriksaan khusus obstetri
a) Abdomen
Pemeriksaan fisik ini meliputi pemeriksaan dengan metode
pemeriksaan (inspeksi, palpasi, auskultasi).
(1) Inspeksi
Inspeksi adalah proses pengamatan dilakukan untuk
menilai pembesaran perut sesuai atau tidaknya dengan
usia kehamilan, bentuk perut membesar kedepan atau
ke samping (Alimul, 2008).
30
(2) Palpasi
Menurut Manuaba (2008), palpasi adalah : Palpasi
dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan
menentukan usia kehamilan serta menentukan letak
anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi
dilakukan dengan menggunakan palpasi metode
leopold:
Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri
dengan dua telapak tangan dan
menentukan apa yang terdapat pada
fundus uteri (kepala atau bokong janin)
Leopold II : Untuk mengetahui bagian janin yang
berada pada sisi kanan dan kiri perut ibu.
Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah
janin dan untuk mengetahui apakah
bagian bawah janin sudah masuk PAP
(Pintu Atas Pangul) atau belum.
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa besar
bagian terendah janin yang sudah masuk
PAP.
TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin.
Dihitung dengan cara mengukur TFU,
apabila kepala janin sudah masuk
31
panggul dikurangi 11, dan bila belum
dikurangi 12 di kali 155.
Rumus untuk menghitung TBJ:
TBJ = TFU - (11/12) x 155=.. gr
(3) Auskultasi
Auskulasi dilakukan menggunakan stetoskop untuk
mendengaikan bunyi jantung janin, bising tali pusat,
gerakan anak, bising rahim serta bising usus. Dalam
keadaan sehat bunyi jantung janin normal antara 120-
160 kali per menit (Alimul, 2008).
b) Pemeriksaan panggul
Menurut Mandriwati (2008), pemeriksaan panggul yaitu
untuk mengetahui kesan panggul normal atau tidak. Ukuran
distantia spinarum (normal 23 - 26 cm), distansia kristamm
(normal 28-30 cm), corgugate eksterna (boudeloque)
(normal 18-20 cm) dan lingkar panggul (normal 80 cm).
c) Pemeriksaan Anogenital
Menurut Marantika (2012), pemeriksaan Anogienital yaitu:
(1) Vulva vagina : Untuk mengetahui adakah
varices, luka, kemerahan, dan
adanya pengeluaran pervaginam.
(2) Perinium : Untuk mengetahui ada atau
tidaknya bekas luka dan Iain-lain.
32
(3) Anus : Untuk mengetahui adanya
haemoroid atau tidak.
d) Pemeriksaan penunjang
Mendukung diagnosis medis, pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan penunjang lainnya diarahakan untuk
mengkaji kadar protein urine (Salmah, 2006).
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya: diarahkan untuk mengkaji kadar proteinurine.
Langkah II: Interpretasi Data
Pada langkah - langkah ini dilakukan identiflkasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interpretasi yang benar di atas data yang telah dikumpulkan yaitu
dengan diagnosa kebidanan (Salmah, 2006).
a. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam ruang
lingkup kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan
(Salman, 2006).
Diagnosa kebidanan yang dapat ditegakkan adalah " Ny.X G..P..A..
umur...tahun umur kehamilan.. minggu, janin tunggal/kembar, hidup/mati,
intra/ekstra uteri, letak memanjang/melintang, presentasi kepala/ bokong,
punggung kanan/kiri dengan hipertensi.
33
Data dasar:
1) Data subjektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut tidak dapat ditentukan oleh
bidan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi
(Nursalam, 2009).
Data subjektif pada ibu hamil dengan hipertensi menurut Rukiyah (2010):
a) HPHT (hari pertama haid terakhir )
b) Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke
c) Ibu mengatakan sering pusing
d) Ibu mengatakan pandangan kabur
e) Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari hidung secara tiba-tiba
f) Ibu mengatakan tenguk terasa pegal
2) Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh tenaga
kesehatan. Data ini diperoleh melaui kepekaan bidan selama melakukan fisik
(Nursalam, 2009). Data objektif pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi:
a) HPL (hari perkiraan lahir)
b) Keadaan umum ibu dan vital sign
c) Leopold I : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian apa
yang terdapat di fundus.
Leopold II : Untuk mengetahui bagian janin yang berada pada sisi
kanan dan kiri perut ibu.
34
Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah janin dan untuk
mengetahui apakah bagian bawah janin sudah masuk
PAP (Pintu Alas Pangul) atau belum.
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa besar bagian terendah janin
yang sudah masuk PAP .
TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin. Dihitung
dengan cara mengukur TFU, apabila kepala janin
sudah masuk panggul dikurangi 11, dan bila belum
dikurangi 12 di kali 155.
d) Pemeriksaan penunjang
Mendukung diagnosis medis, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya diarahakan untuk mengkaji kadar protein urine
(Salman, 2006)
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya:
diarahkan untuk mengkaji kadar proteinurine.
b. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa (Salman, 2006).
Masalah yang terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi : cemas dengan
kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing dan pandangan mata kabur
(Dian, 2012).
35
c. Kebutuhan
Hal-hal dibutuhkan oleb klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan
masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data (Salman, 2006).
Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi : Beri diet tinggi protein, tinggi
karbohidrat, makan rendah garam, cukup vitamin, rendah lemak, banyak
istirahat serta beri konseling tentang hipertensi dan memberitahu ibu bahwa
hipertensi pada kehamilan dapat segera ditangani dan bisa disembuhkan
(Dian, 2012).
Langkah III: Diagnosa Potensial
Merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah
potensial dan mengantisipasi penanganannya (Salman, 2006). Diagnosa potensial
yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi adalah dapat
menyebabkan preeklampsia yang ditandai dengan adanya protein urine serta
penurunan kadar trombosit dalam darah (Emilia, 2010) hipertensi dalam
kehamilan bagi janin dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat di dalam
rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio plasenta, dan kelahiran prematur
(Prawihardjo, 2009).
Langkah IV: Antisipasi atau tindakan segera
Pada tahap ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan orang lain berdasarkan kondisi
klien (Salmah, 2006).
36
Tindakan segera untuk ibu hamil dengan hipertensi, melakukan kolaborasi dengan
dokter obsgyn untuk memberikan terapi obat pada penderita hipertensi
(Riny, 2012) adalah :
1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 - 25 mg dengan dosis tunggal pada pagi hari
(pada hipertensi dalam kehamilan, hanya digunakan bila disertai dengan
edema paru).
2) Reserpin 0,1 - 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal.
3) Propanolol mulai dari 10 mg 2x sehari dapat dinaikan menjadi 20 mg 2x
sehari (Kontra indikasi untuk penderita asma).
4) Nifedipine mulai dari 2,5 mg 2x sehari dapat dinaikan 10 mg 2x sehari.
Langkah V: Perencanaan
Menyusun rencana yang menyelunih mengacu pada diagnosa, masalah asuhan,
serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan
(Salman, 2006).
Asuhan yang direncanakan pada ibu hamil dengan hipertensi tinggi menurut Astri
Marantika, (2013) :
1. Pantau tekanan darah ibu, protein urine dan memonitor DJJ
2. Beri informasi tentang keadaan ibu dan keadaan kehamilannya
3. Anjurkan ibu banyak istirahat
4. Anjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup
vitamin, rendah lemak
5. Anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya yaitu satu minggu sekali
37
6. Lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk memberikan terapi
(Riny,2012).
1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 - 25 mg dengan dosis tunggal pada pagi hari
(pada hipertensi dalam kehamilan, hanya digunakan bila disertai dengan
edema paru).
2) Reseipin 0,1 - 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal.
3) Propanolol mulai dari 10 mg 2x sehari dapat dinaikan menjadi 20 mg 2x
sehari (Kontra indikasi untuk penderita asma).
4) Nifedipine mulai dari 2,5 mg 2x sehari dapat dinaikan 10 mg 2x sehari
Langkah VI: Implementasi atau Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan
aman. Rencana asuhan menyeluruh seperti apa yang telah direncanakan,
direncanakan secara efisien dan aman biasanya dilaksanakan oleh bidan,
sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya (Salman, 2006).
Pelaksanaan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana asuhan yang telah
dibuat:
1. Memantau tekanan darah ibu, protein urine dan memonitor DJJ
2. Memberi informasi tentang keadaan ibu dan keadaan kehamilannya
3. Menganjurkan ibu banyak istirahat
4. Menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat,
cukup vitamin, rendah lemak
5. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya yaitu satu minggu
sekali
38
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter obygen untuk memberikan terapi.
Langkah VII: Mengevaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal
yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi
diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi (Salman, 2006).
Evaluasi yang diharapkan pada ibu hamil dengan hipertensi:
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital normal
2. Tekanan darah normal
3. Pasien mengetahui keadaannya dan janinnya
4. Ibu sudah beristirahat dengan cukup
5. Ibu bersedia diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat
6. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
7. Tidak terjadi komplikasi pada ibu
C. Data Perkembangan (SOAP)
Berdasaikan evaluasi, selanjutnya rencana asuhan kebidanan dituliskan dalam
catatan perkembangan yang menggunakan SOAP (Varney, 2007).
Menurut Mufdlilah (2009), SOAP meliputi:
S : Subjektif
Data subjektif ini berhungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.
O : Objektif
Merupakan hasil pendokumentasian hasil observasi, hasil pemeriksaan fisik
pasien, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan diagnostik lain.
39
A : Assesment
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari
data subjektif dan objektif.
P: Planning
Membuata rencana asuhan yang akan datang. Dalam planning ini juga harus
mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil
untuk menilai efektifitas asuhan/ hasil pelaksanaan tindakan.
D. Landasan Hukum
Bidan dalam menjalankan prakteknya berlandaskan pada Kepmenkes RI
Nomor 369/MENKES/SK/1II/2007 tentang asuhan dan konseling selama
kehamilan, pada kompetensi ketiga yaitu Bidan memberikan asuhan antenatal
bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan meliputi:
Deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi-komplikasi tertentu
(Kepmenkes, 2007).
E. Informed consent
Persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan
mengenai tindakan medik yang akan dilakukan teriiadap pasien tersebut
(Febrianti, 2010).
40
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus
Jenis kasus adalah studi kasus. Studi kasus adalah studi yang dilakukan
dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari
unit tunggal, yaitu satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu
masalah (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini adalah Asuhan Kebidanan Ibu
Hamil Trimester III pada Ny.R G3P2A0 dengan hipertensi dalam kehamilan di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2014.
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi studi kasus adalah tempat dimana pengambilan kasus tersebut
dilaksanakan (Notoadmodjo, 2010). Lokasi studi kasus ini dilakukan di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
C. Subjek Studi Kasus
Subjek studi kasus adalah hal atau orang yang akan dikenai kegiatan
pengambilan kasus (Notoadmodjo, 2010). Subjek dalam kasus ini dilakukan
pada Ny.R G3P2A0 ibu hamil trimester III dengan hipertensi.
D. Waktu Studi Kasus
Waktu pelaksanaan studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan
penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan
(Notoadmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan 08 - 10
Februari 2014
41
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk
mendapatkan data-data kasus (Notoadmodjo, 2010). Pada kasus ini
menggunakan instrumen berupa format asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan manajemen 7 langkah Varney, perkembangan SOAP dan lembar
observasi.
F. Tehnik Pengampukan Data
Dalam pengumpulan data digunakan pengumpulan data primer dan
pengumpulan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh
orang yang melakukan penelitian (Nursalam, 2008). Cara memperoleh
data primer yaitu:
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
Merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik
yang dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan,
pendengaran, penciuman sebagai alat untuk mengumpulkan data
(Nursalam, 2008). Pada kasus hipertensi yang dilakukan pada
inspeksi yaitu mulai kepala sampai kaki.
42
2) Palpasi
Palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan indra
peraba (Nursalam, 2008). Pada kasus hipertensi dilakukan
pemeriksaan palpasi abdomen mulai dari Leopold 1, 2, 3, 4 yang
bertujuan untuk memastikan adanya tanda-tanda kehamilan
(Manuaba, 2008).
Pada kasus ini dilakukan palpasi Leopold
a. Leopold I : TFU 3 jari dibawah Prosesus
Xypoideus (33 cm). Fundus teraba bulat,
lunak, tidak melenting ( bokong )
b. Leopold II : kanan : teraba keras, memanjang seperti
papan (punggung)
kiri : teraba bagian kecil – kecil janin
(ekstremitas)
c. Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
d. Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk
panggul
3) Perkusi
Pemeriksaan mengetuk-ngetukkan jari yang akan dikaji untuk
membandingkan bagian kanan dan kiri yang bertujuan untuk
mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsisten jaringan
(Nursalam, 2008). Pada kasus hipertensi dilakukan untuk
43
pemeriksaan reflek patella kanan kin negatif atau positif untuk
mengetahui adanya varices atau tidak (Prawirahardjo, 2005). Pada
kasus ini dilakukan pemeriksaan perkusi pada ekstremitas
didapatkan hasil reflek patella negatif kanan dan kiri.
4) Auskultasi
Merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop
untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh (Nursalam,
2008). Pada kasus hipertensi dilakukan untuk mendengarkan
denyut jantung janin yang bertujuan memastikan tanda pasti
kehamilan (Manuaba, 2008). Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan
Auskultasi yaitu pemeriksaan TD 140/90 mmHg dan DJJ
142x/menit pada punctum maximum kanan bawah pusat.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau
informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden)
melalui suatu pertemuan percakapan (Notoadmodjo, 2010). Pada
kasus hipertensi wawancara dilakukan kepada ibu hamil trimester III
dengan hipertensi, keluarga, dan tenaga kesehatan.
c. Observasi
Merupakan suatu pengamatan yang berencana yang antara lain
meliputi melihat, mendengar, mencatat sejumlah taraf aktivitas
tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah
44
yang akan diteliti (Notoadmodjo, 2010). Pada kasus hipertensi
observasi yang dilakukan adalah TTV, DJJ, protein urine untuk
mendukung diagnosa medis, kemungkinan komplikasi, kelainan dan
penyakit yang menyertai kehamilan.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari orang lain atau dari sumber-sumber yang telah
ada sebelumnya (Notoadmodjo, 2010).
Data sekunder diperoleh dari :
a. Studi dokumentasi
Yaitu sumber informasi yang berhubungan dengan dokumentasi
(Notoatmodjo, 2012). Pengambilan kasus ini menggunakan catatan
rekam medis (RM) yang menjadikan informasi tentang berbagai hal
yang diperoleh di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
b. Studi kepustakaan
Yaitu bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam menunjang
latar belakang suatu penelitian. Studi kepustakaan ini diambil dari
buku referensi kesehatan yang diterbitkan tahun 2004-2013 yang
berhubungan dengan asuhan kebidanan ibu hamil dengan hipertensi
(Notoatmodjo, 2012). Studi kepustakaan merupakan bahan-bahan
pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis
dalam suatu penelitian (Notoadmodjo, 2010).
45
G. Alat-alat yang Dibutuhkan
Merupakan alat-alat yang dibutuhkan selama pelaksanaan studi kasus
berlangsung (Notoadmodjo, 2010).
1. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data :
a. Format pengkajian pada ibu hamil
b. Buku tulis bolpoint dan penggaris
2. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta :
a. Timbangan berat badan
b. Spigmomanometer
c. Dopler
d. Metlin
e. Alat untuk mengukur tinggi badan
f. Pita untuk mengukur lila atas
g. Jarum
h. Spuit
i. Alkohol
j. Jam tangan
k. l tabung reaksi
l. Penjepit tabung reaksi
m. Rak tabung
n. Corong
o. Pipet volume
46
p. Lampu spiritus
q. Beker glass
r. Asam asetat 6%
H. Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan merupakan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Jadwal kegiatan penelitian terlampir.
47
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus Kebidanan
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI
1. Nama :Ny. R Nama : Tn S
2. Umur : 32 tahun Umur : 32 tahun
3. Agama : Islam Agama : Islam
4. Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
5. Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Gulon RT 04/21, Jebres - Surakarta
B. ANAMNESA (Data Subyektif)
Tanggal : 8 Februari 2014, Pukul : 10.30 WIB
1. Keluhan utama pada saat pengkajian : Ibu mengatakan mengeluh
pusing, pandangan mata berkurang – kurang
2. Riwayat mentruasi
a. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama pada umur 12 tahun
b. Siklus : Ibu mengatakan silkus haidnya hari ± 26 hari
c. Lama : Ibu mengatakan lamanya haid 6 – 7 hari
d. Banyaknya : Ibu mengatakan 2 – 3 x ganti pembalut sehari
e. Teratur/tidak: Ibu mengatakan haidnya teratur setiap bulan
48
f. Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya encer
g. Dismenorhea: Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri haid
sampai menganggu aktivitasnya.
3. Riwayat hamil ini
a. HPHT : 1 – 06 – 2013
b. Gerakan janin : Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan
janin sejak umur kehamilan 4 bulan
c. Obat yang dikonsumsi: Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi
obat yang diberikan oleh bidan
d. Keluhan – keluhan pada :
Trimester I : Ibu mengatakan sering mual dan muntah
Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Trimester III : Ibu mengatakan sering pusing, dan pandangan
berkunang – kunang.
e. ANC : 7 kali
TM I : Ibu mengatakan 2 kali pada UK 4 minggu dan
10 minggu
TM II : Ibu mengatakan 3 kali pada UK 13 minggu, 18
minggu dan 25 minggu
TM III : Ibu mengatakan 2 kali pada UK 28 minggu dan
32 minggu
49
f. Penyuluhan yang pernah di dapat : Ibu mengatakan pernah
mendapat penyuluhan dari bidan tentang gizi pada ibu hamil
pada usia kehamilan 4 bulan
g. Imunisasi : Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi
TT sebanyak 2x pada saat mau menikah dan usia kehamilan 16
minggu
h. Kekhawatiran Khusus :
Ibu mengatakan merasa cemas terhadap keadaan
kehamilannya sekarang karena akhir – akhir ini merasa pusing
dan mata berkunang – kunang
4. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang
menderita sakit apa pun seperti batuk, flu, demam
b. Riwayat penyakit sistemik :
1) Jantung : Ibu mengatakan tidak merasa berdebar –
debar dan tidak merasa nyeri pada dada bagian kiri dan
tidak mudah lelah
2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri
pada perut bagian bawah saat BAK
3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak
nafas dan batuk dalam waktu yang lama dan tidak
berkeringat dingin pada malam hari
50
4) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kuku, kulit
tidak berwarna kuning
5) DM : Ibu mengatakan tidak mudah haus, lapar,
dan tidak sering BAK di malam hari
6) Hipertensi : Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan
darah tidak pernah lebih dari 120/80 mmHg, tapi setelah
hamil tekanan darahnya 140/90 mmHg
7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang
sampai mengeluarkan busa dari mulutnya
8) Lain – lain :
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lain.
c. Riwayat penyakit keluarga :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular, seperti Hepatitis, TBC dan dalam keluarga
tidak terdapat riwayat penyakit menurun seperti Hipertensi, DM,
Jantung
d. Riwayat keturunan kembar :
Ibu mengatakan tidak ada keturunan riwayat kembar baik
keluarga ibu itu sendiri maupun suaminya
e. Riwayat operasi :
Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun
5. Riwayat Perkawinan
a. Status perkawinan : Kawin : 1 kali
51
b. Kawin I : Umur 20 tahun, dengan suami umur 20 tahun
c. Lamanya : 12 tahun
6. Riwayat Keluarga Bencana : Ibu mengatakan terakhir
menggunakan KB suntik selama 4 tahun dan tidak ada keluhan
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
N
o.
Tgl/
Thn
partu
s
Tmpt
partus
UK Jenis
partus
Peno
Long
Anak Nifas Keadaam
Anak
sekarang
BB
(gr)
JK
PB
(cm)
1 2004 BPS Aterm Sponta
n
Bidan 3400
kg
Perempua
n
48 cm normal Hidup,
sehat
2 2010 BPS Aterm Sponta
n
Bidan 3400
kg
Perempua
n
49 cm normal Hidup,
sehat
3 KEHAMILAN SEKARANG
8. Pola kebiasaan sehari – hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : 3x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi
sedang dan tidak ada keluhan minum 5 - 8gelas/hari
Selama hamil : 2x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi
sedang dan tidak ada keluhan. 8 – 12 gelas/hari
b. Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 5x sehari, warna kuning jernih,
berbau urine dan tidak ada keluhan
52
BAB 2x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau
khas feses dan tidak ada keluhan
Selama hamil : BAK 7x sehari, warna kuning. Jernih,
barbau urine dan tidak ada keluhan.
BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau
khas feses dan tidak ada keluhan.
c. Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan beraktivitas melakukan
pekerjaan rumah sendiri. Seperti belanja kepasar, memasak,
mencuci, menyapu, mengurus anak dan tidak ada keluhan
Selama hamil : Ibu mengatakan beraktiviats melakukan
pekerjaan rumah dibantu suami dan tidak ada keluhan
d. Istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ±2 jam, tidur
malam ± 7jam/hari
Selama hamil : Ibu mengatakan jarang tidur siang, tidur
malam ± 5 jam/ hari dan merasa kurang nyenyak
e. Seksualitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 3x seminggu dan tidak ada keluhan
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 1x dalam 2 minggu karena ibu takut menganggu
53
kehamilannya, suami tidak keberatan dengan keputusan ibu dan
tidak ada keluhan
f. Psikososial budaya
1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilannya ini
2) Kehamilan ini direncanakan/ tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakam
3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan baik laki – laki maupun perempuan sama saja yang
penting sehat dan selamat
4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan ada dukungan dari suami dan keluarganya
5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal
serumah
6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak pantang terhadap makanan apapun
7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat dalam kehamilan
g. Penggunaan obat – obatan / rokok
Ibu mengatakan ibu dan suami tidak merokok
54
C. PEMERIKSAAN FISIK ( Data Obyektif )
Tanggal : 8 Februari 2014, Pukul : 10.45 WIB
1. Status generalis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 140/90 mmHg
N : 82x/menit
S : 366o
C
R :20x/menit
d. TB : 162 cm
e. BB sebelum hamil : 72 kg
f. BB sekarang : 80 kg
g. LLA : 30cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, hitam, tidak berketombe
2) Muka : Tidak ada oedema, tidak ada
Cloasma Gravidarum
3) Mata
a) Oedema : Tidak ada
b) Conjungtiva : Berwarna merah muda
c) Sklera : Berwarna putih
4) Hidung : Bersih, simetris dam tidak ada
55
Sekret, tidak ada benjolan
5) Telinga : Bersih, simetris kanan dan kiri,
tidak ada serumen
6) Mulut/ gigi/ gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries dentis, tidak berdarah
b. Leher
1. Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar
gondok
2. Tumor : Tidak ada benjolan
3. Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
c. Dada dan Axilla
1) Mammae
a) Pembengkakan : tidak ada pembengkakan
b) Tumor : tidak ada benjolan
c) Simetris : simestris kanan dan kiri
d) Areola : hyperpigmentasi
e) Puting susu : menonjol dan lemas
f) Kolostrum : belum keluar
2) Axilla
a) Benjolan : tidak terdapat benjolan
b) Nyeri : tidak ada nyeri tekan
56
d. Ekstremitas
1) Varices : tidak ada
2) Oedema : negatif ( - )
3) Reflek Patella : positif ( + ) kanan dan kiri
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Pembesaran perut : pembesaran uterus sesuai
dengan umur kehamilan
b) Bentuk perut : memanjang
c) Linea alba/ nigra : ada linea alba
d) Strie Albican/ Livide : ada stris albican
e) Kelainan : tidak ada kelainan
f) Pergerakkan janin : 1 kali, terlihat pada saat
pemeriksaan
2) Palpasi
a. Pergerakkan janin : Ada
b. Leopold I :TFU 3 jari dibawah Prosesus
Xypoideus (33 cm)
Fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
( bokong )
57
c. Leopold II :
Kanan : Teraba keras mem ajang seperti papan
(punggung)
Kiri : teraba bagian kecil – kecil janin (ekstremitas)
d. Leopold III : Teraba bulat,keras,
melenting (kepala)
e. Leopold IV : Bagian terbawah janin
sudah masuk panggul (Divergen), penurunan 3/5
bagian
f. TBJ : ( 33 – 11 ) x 155 =3410 gr
3) Auskultasi
a) DJJ : 142x/menit
punctum maximum : kanan bawah pusat
b) Pemeriksaan panggul
1. Kesan panggul : Gynekoid
2. Distansia Spinarum : tidak dilakukan
3. Distansia Kristaru : tidak dilakukan
4. Conjungata eksterna : tidak dilakukan
5. Lingkar panggul :tidak dilakukan
g. Anogenital
1. Vulva vagina
a. Varices : tidak ada varices
b. Luka : tidak ada luka
58
c. Kemerahan : tidak ada kemerahan
d. Nyeri : tidak nyeri
e. Kelenjar Bartolini :tidak ada pembesaran
kelanjar bartolini
f. Pengeluaran Pervaginam : tidak ada
2. Perineum
a. Bekas luka : tidak ada
b. Lain – lain : tidak ada
3. Anus
a. Haemorhoid : tidak ada
b. Lain – lain : tidak ada
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium :
- Protein urine : ( - )
- urine reduksi: ( - )
- Hb : 12,6 gr%
- Albumin : 11,1
- Golongan darah : AB
b. Pemeriksaan penunjang lain : tidak dilakukan
59
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 8 Februari 2014, Pukul : 11.15 WIB
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny.R umur 32 tahun G3P2A0, umur kehamilan 36+1
minggu, janin
tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan,
presentasi kepala, bagian terbawah janin sudah masuk panggul
penurunan 3/5 bagian dengan hipertensi dalam kehamilan.
Data Dasar
DS :
1. Ibu mengatakan berumur 32 tahun
2. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir 1 Juni 2013
3. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke tiga
4. Ibu mengatakan belum pernah keguguran
5. Ibu mengatakan sedang merasakan pusing, pandangan mata
berkunang – kunang
DO :
1. KU ibu : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
- TD : 140/90 mmHg
- N : 82x/menit
- S : 366o
C
- R :20x/menit
60
4. HPL : 8 – 03 – 2014
5. Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xypiodeus
(33 cm)
Fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
( bokong )
b. Leopold II : kanan : teraba keras, memanjang
seperti papan (punggung)
kiri : teraba bagian kecil – kecil janin
(ekstremitas)
c. Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
d. Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk
panggul (Divergen), penurunan 3/5 bagian.
6. Auskultasi
a) DJJ : 142x/menit
b) punctum maximum : kanan bawah pusat
B. MASALAH
Ibu mengatakan khawatir dengan kehamilan karena sering merasakan
pusing dan mata berkunang
61
C. KEBUTUHAN
Memberi konseling tentang hipertensi dan memberitahu ibu bahwa
hipertensi pada kehamilan dapat segera ditangani dan bisa
disembuhkan serta menganjurkan ibu untuk diet garam
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Pre eklamsia ringan pada ibu. Pada janin pertumbuhan janin terhambat
( IUGR )
IV. TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dr. SpOG :
1. Beri terapi nifedipin 2,5mg 2x1
2. Vitamin C 50mg 2x1
3. Amoxylin 500 mg 3x1
4. Beri terapi drip infus D 5% serta MgSO4 12 gram 12tpm
5. Kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan darah dan urine
lengkap
6. Pantau tekanan darah
V. RENCANA TINDAKAN
1. Observasi Ku dan vital sign tiap 4 jam sekali
2. Observasi DJJ tiap 30 menit sekali
3. Anjurkan istirahat total
62
4. Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup
vitamin, dan rendah lemak, diet garam
5. Beri terapi nifedipin 2,5mg 2x1
6. Beri terapi vitamin C 50mg 2x1, Amoxylin 500 mg 3x1
7. Beri terapi drip infus D 5% dan MgSO4 12 gram tetasan 12x/menit
8. Pemeriksaan laboratorium lengkap
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 8 Februari 2014, Pukul 11.30 WIB
1. Pukul 11.30 WIB : Memantau KU ibu dan vital sign yang meliputi
tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi tiap 4 jam sekali
2. Pukul 11.40 WIB : Melakukan observsi DJJ tiap 30 menit
3. Pukul 11.40 WIB : Menganjurkan ibu untuk istirahat total
4. Pukul 11.45 WIB : Menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi
protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, rendah lemak seperti
tempe, tahu, telur, sayuran hijau, buah, kacang – kacangan, diet garam
5. Pukul 11.45 WIB : Memberi terapi nifedipin 2,5 mg 2x1
6. Pukul 11.50 WIB : Memberi obat vitamin C 50mg 2x1, Amoxylin 500
mg 3x1
7. Pukul 12.00 WIB : Memberi terapi drip infus D5% dan MgSO4 12
gram tetes 12x/menit
8. Pukul 12.10 WIB : Memeriksakan laboratorium lengkap : protein
urine, urine reduksi, HB, Gol darah
63
VII. EVALUASI
Tanggal : 8 Februari 2014, Pukul : 12.25 WIB
1. Pukul 12.25 WIB : Ibu sudah diberitahu hasil pemeriksaan
- TD : 140/90 mmHg
- N : 82x/menit
- S : 366o
c
- R :20x/menit
2. Pukul 12.30 WIB : Ibu sudah mengetahui keadaannya
3. Pukul 12.35 WIB : Ibu bersedia untuk banyak istirahat
4. Pukul 12.40 WIB : Ibu sudah mengerti tentang diet untuk ibu hamil
yang menderita hipertensi dan mengkonsumsi makanan sesuai
petunjuk bidan
5. Pukul 12.45 WIB : Ibu bersedia minum obat sesuai yang telah
diberikan bidan
6. Pukul 12.50 WIB : Ibu sudah diberi terapi drip infus D 5% dan
MgSO4 12 gram tetesan 12/menit
7. Pukul 12.55 WIB : Hasil lab sudah dilakukan yaitu
Proten urine(-), urine reduksi (-), darah : Hb : 12,6%, Gol darah : AB
64
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal : 9 Februari 2014, Pukul : 11.00 WIB
Subjektif
1. Ibu mengatakan pusing berkurang
2. Ibu mengatakan pandangan masih sedikit kabur
3. Ibu mengatakan masih cemas dengan kehamilan
Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : TD : 130/90 mmHg
N : 80x/ menit
S : 368o
C
R : 22x/menit
4. BB : 80 kg
5. Muka : Tidak Oedema
Ekstremitas : Tidak Oedema
6. Protein Urine : Negatif
7. Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xypiodeus (33 cm)
Fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
( bokong )
b. Leopold II : kanan : teraba keras, memanjang seperti papan
65
(punggung).
kiri : teraba bagian kecil – kecil janin
(ekstremitas).
c. Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
d. Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk panggul
(Divergen), penurunan 3/5 bagian.
Asessment
Ny.R umur 32 tahun G3P2A0, umur kehamilan 36+2
minggu, janin tunggal,
hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian
terbawah janin sudah masuk panggul, penurunan 3/5 bagian dengan hipertensi
dalam kehamilan.
Planning
1. Memantau KU dan Vital sign ibu tiap 4 jam sekali
2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya
3. Memberi dukungan mental kepada ibu agar ibu tidak cemas
4. Menganjurkan ibu untuk tetap makan – makanan yang bergizi, tinggi
protein, karbohidrat, vitamin, dan rendah lemak, diet garam
5. Memberi obat vitamin C 50mg 2x1, amoxylin 500mg 3x1
6. Observasi infus D 5% dan MgSO4 12 gram 20 tpm
7. Memasang kateter sesuai advis dokter untuk memantau pengeluaran urin,
protein urin dan bedrest total
8. Mengobservasi tekanan darah
66
Evaluasi
Tanggal : 9 Februari 2014, Pukul : 11.20 WIB
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
- TD : 130/90 mmHg
- N : 80x/menit
- S :368o
C
- R : 22x/menit
4. Ibu mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya
5. Ibu sudah tidak begitu cemas dan berusaha untuk tenang
6. Ibu bersedia untuk istirahat
7. Ibu bersedia untuk makan – makanan bergizi, tinggi pretein, karbohidrat,
vitamin, mineral, dan rendah lemak, diet garam
8. Obat sudah diberikan dan minum sesuai petunjuk dokter
9. Terpasang infus D 5% dan MgSO4 12 gram 20tpm
10. Kateter sudah dipasang
11. Tekanan darah ibu 130/80mmHg
67
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal : 10 Februari 2014, Pukul : 10.30 WIB
Subjektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing
2. Ibu mengatakan pandangannya sudah tidak berkunang – kunang
3. Ibu mengatakan sudah tidak cemas
Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
S : 362o
C
R : 20x/menit
4. BB : 80 kg
5. Muka : Tidak Oedema
Ekstremitas : Tidak Oedema
6. Protein Urin : Negatif
7. Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xypiodeus (33 cm)
Fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
( bokong )
68
b. Leopold II : kanan : teraba keras, memanjang seperti papan
(punggung).
kiri : teraba bagian kecil – kecil janin
(ekstremitas).
c. Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
d. Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk panggul
(Divergen), penurunan 3/5 bagian.
Asessment
Ny.R umur 32 tahun G3P2A0, umur kehamilan 36+3
minggu, janin tunggal, hidup
intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah
janin sudah masuk panggul, penurunan 3/5 bagian dengan hipertensi dalam
kehamilan.
Planning
1. Memantau KU dan Vital sign ibu tiap 4 jam sekali
2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya
3. Mengigatkan kepada ibu untuk tetap melakukan anjuran – anjuran bidan
meskipun keadaannya sudah membaik seperti makan – makanan bergizi,
tinggi protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan rendah lemak, diet garam
5. Memberi obat vitamin C 50mg 2x1, amoxylin 500mg 3x1
6. Melakukan Advis dokter up infus karena ibu diperbolehkan pulang
7. Melepas kateter
69
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan
Evaluasi
Tanggal : 10 Februari 2014, Pukul : 10.20 WIB
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80x/menit
- S :362o
c
- R : 20x/menit
4. Ibu mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya
5. Ibu bersedia melakukan anjuran bidan meskipun keadaannya sudah
membaik
6. Obat sudah diberikan dan ibu bersedia meminum sesuai anjuran
7. Infus sudah dilepas
8. Kateter sudah dilepas
9. Ibu diperbolehkan pulang sesuai advis dokter
10. Ibu bersedia kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan
70
B. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan yang ada antara
teori dengan praktek yang ada dilahan. Penulis menggunakan manajemen
kebidanan dengan tujuh langkah varney maka pembahasan akan di uraikan
sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan fakta
baik berasal dari pasien, keluarga, maupun kesehatan lainnya dan hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri. Pengumpulan data ini
mencakup data subjektif dan data objektif (Nursalam, 2009). Pada data
subjektif didapatkan keluhan yaitu sakit kepala, mata berkunang-
kunang (Saifudin, 2003). Pada data objektif seseorang dikatakan
hipertensi apabila tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥
90 mmHg (Yulianti, 2010).
Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi Ny. R data subjektif
didapatkan keluhan utama yaitu ibu datang ingin memeriksakan
kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing dan pandangan
berkunang-kunang, sedangkan data objektif didapatkan tekanan darah
140/90 mmHg.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan praktek.
71
2. Interpretasi Data
Pada langkah ini melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau
masalah berdasarkan interpretasi yang benar di atas data yang telah
dikumpulkan yaitu dengan diagnosa kebidanan (Salmah, 2006). Diagnosa
kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam ruang lingkup
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan.
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa (Salmah, 2006).
Masalah yang muncul pada kasus hipertensi : ibu cemas dengan
kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing pandangan mata
berkunang-kunang (Dian, 2012). Kebutuhan adalah hal-hal yang
dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan
masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data (Varney, 2007).
Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi : diet tinggi protein, tinggi
karbohidrat, diet rendah garam, cukup vitamin, rendah lemak banyak
istirahat serta beri konseling tentang hipertensi dan pengaruh terhadap
kehamilan (Dian, 2012).
Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi didapatkan diagnosa
kebidanan Ny. R G3P2A0 umur 32 tahun, hamil 36 minggu, janin tunggal,
hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala
dengan hipertensi. Masalah yang muncul ibu merasa cemas dengan
kehamilannya karena sering merasakan pusing, pandangan berkunang-
kunang. Kebutuhan yang diberikan berupa diet tinggi protein, diet rendah
72
garam, banyak istirahat, dan memberikan konseling tentang hipertensi dan
pengaruhnya terhadap kehamilan.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan praktek.
3. Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial merupakan langkah ketiga bidan melakukan
identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya (Salamah, 2006). Diagnosa potensial yang mungkin
terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi adalah dapat menyebabkan
preeklampsia yang ditandai dengan adanya protein urine serta penurunan
kadar trombosit dalam darah (Emilia, 2010). Hipertensi dalam kehamilan
bagi janin dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat di dalam
rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio plasenta, dan kelahiran
prematur (Prawihardjo, 2009).
Pada kasus hipertensi ibu hamil Ny. R tidak muncul diagnosa
potensial karena kesigapan dan kecepatan dalam mendeteksi kasus
hipertensi yang terjadi pada Ny. R sehingga penanganan cepat dilakukan.
Pada langkah penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori
dan kasus.
4. Antisipasi / Tindakan segera
Pada tahap ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan orang
lain berdasarkan kondisi klien (Salmah, 2006). Tindakan segera untuk ibu
73
hamil dengan hipertensi kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk
memberikan terapi obat pada penderita hipertensi. (Riny, 2012).
1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 - 25 mg dengan dosis tunggal pada pagi
hari (pada hipertensi dalam kehamilan, hanya digunakan tola disertai
dengan edema paru).
2) Reseipin 0,1 - 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal.
3) Propanolol mulai dari 10 mg 2x sehari dapat dinaikan menjadi 20 mg
2x sehari (Kontra indikasi untuk penderita asma).
4) Nifedipine mulai dari 2,5 mg 2x sehari dapat dinaikan 10 mg 2x sehari
Pada kasus ibu hamil Ny. R dengan hipertensi antisipasi yang
dilakukan yaitu kolaborasi dengan SpOG kolaborasi dengan memasang
infus MgSO4 12 gram 12 tpm, dan obat oral vitamin 2 x 1, Amoxylin 500
mg 3 x 1, nifedipin 2,5 mg 2 X 1. Pada langkah ini ada kesenjangan antara
teori dan kasus, dimana pada teori tidak diberikan infus MgSO4 12 gram
12 tpm, obat oral vitamin 2x1, pada kasus diberikan amoxcyilin karena
dilakukan pemasangan kateter.
5. Perencanaan
Menyusun rencana yang menyeluruh mengacu pada diagnosa,
masalah asuhan, serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien
saat diberi asuhan (Salmah, 2006). Asuhan yang direncanakan pada Ibu
hamil dengan hipertensi menurut (Astri Marantika, 2013) : Pantau tekanan
darah ibu, keadaan janin, protein urine, berikan informasi tentang keadaan
ibu dan keadaan janinnya, anjurkan ibu untuk banyak istirahat, anjurkan
74
ibu untuk mengurangi makanan rendah garam, diet makanan tinggi
protein, cukup vitamin, rendah lemak, anjurkan ibu untuk memeriksakan
kehamilannya 1 minggu, dan lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn
untun memberikan terapi (Riny, 2012).
Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi perencanaan yang
dilakukan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas
tentang keadaan kehamilannya, anjurkan unruk ibu tetap banyak istirahat,
anjurkan ibu diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup
vitamin, dan rendah lemak, beri obat vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg
3 x 1, nifedipin 2,5 mg 2 X 1, beri terapi infuse drip D 5%, MgSO4 12
gram, observasi tekanan darah, periksa darah dan urine lengkap. Pada
langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, pada teori tidak
diberikan obat sedangkan pada kasus diberikan MgSO4 12 gram 12 tpm
dan obat oral vitamin 2x1, amoxylin 500 mg 3x1.
6. Pelaksanaan / implementasi
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara
efisien dan aman. Rencana asuhan menyeluruh seperti apa yang telah
direncanakan, dilaksanakan secara efisien dan aman biasanya
dilaksanakan oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
kesehatan lain (Salmah, 2006). Pelaksanaan yang telah dilakukan sesuai
dengan rencana asuhan yang telah dibuat: Pantau tekanan darah ibu,
keadaan janin, protein urine, berikan informasi tentang keadaan ibu dan
keadaan janinnya, anjurkan ibu untuk banyak istirahat, anjurkan ibu untuk
75
mengurangi makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup
vitamin, rendah lemak, anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1
minggu, dan lakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn untun memberikan
terapi (Riny, 2012).
Pada kasus ibu hamil Ny. R pelaksanaan telah dilakukan sesuai
dengan rencana tindakan yang telah dibuat. Pada pelaksanaan pada kasus
diberi obat MgSO4 12 gram 12 tpm dan obat oral vitamin 2x1, amoxylin
500 mg 3x1.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan. Hal dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan
mengatasi diagnosa dan masalah yang teridentifikasi (Salmah, 2006).
Evaluasi pada ibu hamil dengan hipertensi : keadaan umum, kesadaran,
dan tekanan darah ibu normal, ibu sudah mengetahui tentang keadaannya
dan janinya, ibu bersedia untuk istirahat cukup, ibu bersedia diet makanan
rendah garam, cukup vitamin, tinggi protein, rendah lemak, tinggi
karbohidrat. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan tidak terjadi
komplikasi pada ibu.
Pada kasus ibu hamil Ny. R setelah dilakukan asuhan selama 3 hari
didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran : composmentis, TD : 120/80
mmHg, S : 36,20
C, N : 80x/menit, R : 20x/menit, ibu telah mengerti
tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap
melakukan anjuran bidan meskipun keadaan ibu sudah membaik, ibu
76
sudah membaik, ibu bersedia istirahat cukup, ibu bersedia minum obat
yang telah diberikan, ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau
jika ada keluhan dan ibu tidak terjadi komplikasi.
77
BAB V
PENUTUP
Dalam bab terakhir dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trisemester III pada Ny. R G3P2A0
dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun
2014 “ , maka dapat penulis simpulkan di bawah ini :
A. Kesimpulan
1. Dalam pengkajian didapatkan data subjektif yaitu ibu datang ingin
memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing,
pandangan mata berkunang-kunang, dan ibu merasa cemas dengan
kehamilannya karena ibu merasa sering pusing, sedangkan data objektif
140/90 mmHg.
2. Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan Ny. R G3P2A0 umur 32
tahun, hamil 36 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak
memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin
sudah masuk panggul, penurunan 3/5 bagian dengan hipertensi.
Masalah yang muncul pada kasus hipertensi ibu khawatir dengan
kehamilan karena sering merasakan pusing dan mata berkunang.
Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi memberi konseling tentang
hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan serta menhangurkan
ibu untuk diet garam.
78
3. Diagnosa potensial pada kasus ibu Ny. R G3P2A0 dengan hipertensi
dalam kehamilan tidak terjadi pre eklamsi ringan karena kecepatan dan
kesigapan dalam menangani kasus yang terjadi pada Ny. R
4. Dalam menentukan tindakan yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan
dokter SpOG, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan tekanan
darah.
5. Perencanaan yang dilakukan dalam kasus hipertensi dalam kehamilan
yang terjadi pada Ny. R G3P2A0 yaitu pantau KU dan vital sign, beri
informasi yang jelas tentang keadaan kehamilannya, anjurkan untuk ibu
tetap banyak istirahat, anjurkan ibu diet makanan tinggi protein, tinggi
karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, beri terapi vitamin C
2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1, beri terapi infuse drip D 5% dan MgSO4
12 gram, nifedipin, observasi tekanan darah, periksa urin dan darah
lengkap.
6. Pelaksanaan yang diberikan pada kasus ibu hamil Ny. R G3P2A0 telah
dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. Memantau tekanan darah
ibu, keadaan janin, protein urin, memberikan informasi tentang keadaan
ibu dan keadaan janinnya, menganjurkan ibu untuk banyak istirahat,
menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan rendah garam, diet
makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak, beri obat vitamin
C 2 x 1, amoxylin 500 mg 3 x 1, memberi terapi infuse drip D 5% dan
MgSO4 12 gram, nifedipin, observasi tekanan darah, periksa urin dan
darah lengkap.
79
7. Pada kasus ibu hamil Ny. R G3P2A0 setelah dilakukan asuhan selama 3
hari didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran : composmentis, TD :
120/80 mmHg, S: 36,2 O
C, N: 80x/menit, R: 20x/menit, ibu telah
mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk
tetap melakukan anjuran bidan meskipun keadaan ibu sudah membaik,
ibu bersedia istirahat cukup, ibu bersedia minum obat yang telah
diberikan, ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau jika ada
keluhan, tidak terjadi komplikasi.
8. Pada kasus hipertensi pada Ny.R G3P2A0 dalam kehamilan penulis
menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan,
pada teori tidak terdapat terapi MgSO4, obat oral vitamin 2 x 1,
Amoxylin 500 mg 3 x 1 sedangkan di lahan diberikan terapi MgSO4
karena melihat tekanan darah pasien yang tinggi ,obat oral vitamin 2 x
1, Amoxylin 500 mg 3 x 1, nifedipin 2,5 mg 2 X 1.
9. Alternatif pemecahan masalah kesenjangan diatas tidak terjadi
komplikasi sehingga pemberian terapi tersebut dapat diberikan dengan
aman.
B. Saran
Dari adanya kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi Ibu Hamil
Ibu diharapkan untuk tetap mengkonsumsi tinggi karbohidrat tinggi
protein, istirahat cukup meskipun keadaannya sudah membaik,
80
pantau tekanan darah ke tenaga kesehatan. Ibu diharapkan untuk
minum obat sesuai dengan anjuran yang diberikan bidan.
2. Bagi Profesi
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
hipertensi, bidan tetap memperhatikan standar pelayanan
kebidanan.
3. Rumah Sakit
Diharapkan lebih meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi
dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney
secara komprehensif
4. Institusi pendidikan
Diharapkan dengan permasalahan yang timbul pada ibu hamil
dengan hipertensi dan penanganan yang tepat dapat dijadikan
sebagai bahan referensi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D. 2004. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Hipertensi di
Bidan Praktek Swasta NyM Boyolali. Surakarta. Akbid Kusuma
Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Alimul, H. 2008. Keterampilan Dasar Praktek untuk kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Depkes. 2012. Angka Kematian Ibu di Indonesia, http : // www. Depkes. go.id
diakses pada tanggal 18 Oktober 2013.
Dian, K. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dengan Hipetensi
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Akbid Kusuma Husada. Karya
tulis Ilmiah.
Emilia, O. 2010. Tetap Bugar dan Energik selama Hamil. Jakarta : Penerbit Buku
AgroMedia.
Febrianti, N. 2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta. Fitrimaya
Hidayat A.A 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik untuk Praktek Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Kriebs, J. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC
Mandriawati,G, A. 2006. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Manuaba, I. B. G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
___________, DKK. 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Madriwati. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu hamil. Jakarta. ECG.
Marantika, A. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dengan
Hipetensi di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Akbid Kusuma Husada.
Karya tulis Ilmiah.
Menkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.369/
MENKES/SK/III/2007 Tentang Asuhan dan Konseling selama
kehamilan. Jakarta.
Mufdalifah, dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
-------------------2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek.
Jakarta: Salemba Medika
-------------------2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2 Konsep dan
Praktek Jakarta: Salemba Medika.
Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka.
____________2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
____________.2010. Emu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Riny, S. 2012. Asuhan Kebidanan IV. Yogyakarta: Agro Media.
Pudiastuti, R, D. 2012, Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rukiyah, A, Y. 2010, Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta : Trans
Info Media.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: Buku Kedokteran:
EGC.
Saifuddin, AB. 2003. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. JPNKKR.
____________2010. Buku Panduan Praaktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. JPNKKR.
Suheimi. 2009. Gangguanhipertensidalamkehamilan. http//www.article-
gangguan-hipertensi-dalam-kehamilan.com. Available online diakses
tanggal 11 Desember 2013.
Sulistyawati, A.2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Andi.
Surtanti, S .2007. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester Illdengan
Hipertensi di Puskesmas Kemantran. Surakarta. Akbid Kusuma Husada.
Karya Tulis ilmiah.
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
-------------------2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
-------------------2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Wulandari, Y. 2009. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta : Yusuf
Media
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Yuliyanti, 1. 2011. Asuhan Kebidanan TV (Patologi Kebidanan). Jakarta: Trans
Info Media.