ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.R...
Transcript of ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.R...
i
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.R G4P2A1
UMUR 36 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU DENGAN PRE
EKLAMSIA RINGAN
DI BPS SIYAMTININGSIH
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
DEWI CAHYANINGSIH
NIM. B13 102
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.R G4P2A1
UMUR 36 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU DENGAN PRE
EKLAMSIA RINGAN
DI BPS SIYAMTININGSIH
Diajukan Oleh :
Dewi Cahyaningsih
NIM B13102
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal ............
Pembimbing
Hutari Puji Astuti S.SiT., M.Kes
NIK. 200580012
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.R G4P2A1
UMUR 36 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU DENGAN PRE
EKLAMSIA RINGAN
DI BPS SIYAMTININGSIH
Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh :
Dewi Cahyaningsih
NIM B13102
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Ujian Akhir Progam D III Kebidanan
Pada Tanggal 30 Juni 2016
Penguji I Penguji II
Anis Nurhidayati S.ST., M.Kes Hutari Puji Astuti S.SiT., M.Kes
NIK. 200685025 NIK. 200580012
Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka.Prodi D III Kebidanan
Siti Nurjanah, SST., M.Keb
NIK. 201188093
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Patologi Pada Ny.R G4P2A1 Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu
Dengan Pre Eklamsia Ringan Di BPS Siyamtiningsih”. Karya Tulis Ilmiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Hutari Puji Astuti S.SiT., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Siyamtiningsih yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
melakukan Studi Kasus.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
6. Ny.R yang telah bersedia menjadi pasien dan memberikan partisipasinya
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2016
Penulis
v
MOTTO
1. Tidak perlu mengeluh sebelum kita mencoba, cukup lakukan dengan sungguh-
sungguh sesuai kemampuan. (Dilan Wibowo)
2. Keajaiban tidak datang dengan sendirinya jika bukan kita yang
menciptakannya sendiri, sampai saatnya tiba kita tidak boleh berhenti
berusaha, kita harus mengejar cita-cita. (Penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah Ini penulis persembahkan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
Atas segala kemudahan dan kelancaran dalam segala urusan sekolah maupun
kehidupan penulis.
2. Bapak dan Ibu tercinta Dilan Wibowo dan Sumi terimakasih atas dukungan,
doa restu, pengorbanan, kasih sayang selama ini tanpa kalian aku bukan apa-
apa.
3. Kakak-kakakku tercinta Sri Lestari, Ari Setiyoko, Listiyanti, Suhartono dan
Tri Nurhayati terimakasih atas semangat dan dukungan selama ini.
4. Sahabatku Aprilia Hapsari, Devi, Muklis, Nana, Putri, Dian, Desy, Titik, Elvy,
Rita, Arum, terimakasih telah menjadi ibu peri untukku, telah menjadi
sayapku ketika sayap itu tidak bisa mengepak, terimakasih untuk dorongan
semangat dan selalu menguatkanku.
5. Byun Baekhyun terimakasih telah menjadi Muse dalam hidupku dan
terimakasih telah menjadi Peterpan dalam impianku.
6. Teman-teman kelas 3C terimakasih untuk semangat, kenangan, dan untuk
kebersamaan selama tiga tahun ini.
7. ALMAMATER STIKes Kusuma Husada Surakarta
Terimakasih atas bimbingan, ilmu dan pengalaman selama tiga tahun dalam
segala hal terutama dalam bidang kesehatan. Terimakasih kepada Ibu Anis
Nurhidayati, S.ST., M.Kes, dan Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes untuk
bimbingannya.
vi
CURICULUM VITAE
Nama : Dewi Cahyaningsih
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 13 November 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Turunan Rt 01/ Rw 07 Sobokerto,
Ngemplak, Boyolali
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Sobokerto 1, Boyolali LULUS TAHUN 2007
2. SMP Negeri 3 Colomadu, Karanganyar LULUS TAHUN 2010
3. SMA Batik 1 Surakarta, Surakarta LULUS TAHUN 2013
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan
2013/2014
vii
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah. Juni 2016
Dewi Cahyaningsih
B 13.102
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.R G4P2A1
UMUR 36 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU DENGAN PRE
EKLAMSIA RINGAN DI BPS SIYAMTININGSIH
(xi + 84 halaman + 13 lampiran)
INTISARI
Latar Belakang : Penyebab utama kematian maternal di Indonesia yaitu
perdarahan (30.3%), eklampsia (27.1%), infeksi (7.3%), abortus (1.6%), dan lain-
lain (31.9%). Salah satu penyebab kematian maternal adalah Pre Eklamsia dengan
angka kejadiannya 0,51% - 38,4%. Pre eklamsia dapat mempengaruhi sistem tubuh,
perubahan yang terjadi pada pre eklamsia disebabkan oleh gabungan kompleks
antara abnormal genetik, faktor imunologi dan faktor plasenta.
Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklamsia
ringan, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut 7
langkah Varney.
Metode : Penyusunan Karya Tulis Ilmiah menggunakan metode deskriptif jenis
studi kasus, dilakukan di BPS Siyamtiningsih subyek studi kasus Ny.R G4P2A1
umur 36 tahun 29 minggu dengan Pre Eklampsi Ringan dilaksanakan bulan April
2016 menggunakan format asuhan kebidanan ibu hamil, pengumpulan data
dilakukan pemeriksaan fisik), wawancara, observasi, dokumentasi dan studi
kepustakaan, alat yang digunakan sesuai dengan kasus jadwal terlampir.
Hasil : tekanan darah dari 145/100 mmHg menjadi 120/80 mmH, protein urine dari
(+1) menjadi (-), tidak oedema, dan tidak pusing.
Kesimpulan : Asuhan kebidanan ibu hamil dengan Pre eklampsi Ringan pada
teori dan kasus ditemukan kesenjangan yaitu pada langkah perencanaan pada kasus
tidak diberikan phenobarbitel, valium, vitamin E sedangkan di teori diberikan.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Pre Eklampsi Ringan
Kepustakaan: 19 buku ( 2006 – 2015)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
CURRICULUM VITAE ................................................................................ vii
INTISARI ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................................... 1
B. Perumusan masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Studi Kasus .............................................................................. 4
D. Manfaat Studi Kasus ............................................................................ 5
E. Keaslian Studi Kasus ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis .......................................................................................... 9
1. Kehamilan .................................................................................... 9
2. Pre Eklamsia ................................................................................. 12
3. Pre EklamsiaRingan ..................................................................... 14
B. Teori Manajemen Kebidanan ............................................................... 20
1. Pengertian ...................................................................................... 20
2. Manajemen Kebidanan dan 7 Langkah Varney ............................ 20
C. Landasan Hukum ................................................................................. 39
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus .................................................................................. 40
B. Lokasi Studi Kasus ............................................................................... 40
C. Subjek Studi Kasus ............................................................................... 40
ix
D. Waktu Studi Kasus ............................................................................... 40
E. Instrumen Studi Kasus ......................................................................... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 41
G. Alat-Alat Yang Digunakan ................................................................... 44
H. Jadwal Studi Kasus ............................................................................... 45
BAB IV TINJAUAN KASUS
A. TINJAUAN KASUS ............................................................................ 48
B. PEMBAHASAN .................................................................................. 75
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................... 81
B. SARAN ................................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)
Lampiran 9. Lembar Observasi
Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 11. Leaflet
Lampiran 12. Dokumentasi
Lampiran 13. Lembar Konsultasi
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Menurut World Health Organization (WHO, 2014),
diperkirakan kematian maternal terjadi lebih dari 500.000 kasus per tahun di
seluruh dunia, yang terjadi akibat proses reproduksi. Sebagian besar kasus
kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara berkembang, termasuk di
Indonesia (Kemenkes, 2014).
AKI di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup rata-rata
kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per
100.000. Di Indonesia, AKI merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan ke-5 dari Millenium Development Goals (MDGs)
yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai
tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014).
Penyebab utama kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan
persalinan yaitu perdarahan (30.3%),eklampsia(27.1%), infeksi (7.3%),partus
lama (1.8%), abortus (1.6%), dan lain-lain (31.9%). Salah satu penyebab
morbiditasdan mortalitas ibu dan janin adalah Pre Eklamsiadengan angka
kejadiannya, menurut WHO (2012), berkisar antara 0,51% - 38,4%. Di negara
2
maju, angka kejadian Pre Eklamsia berkisar 6% - 7%(Kemenkes, 2014).Angka
Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 116,34/100.000
kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada
tahun 2011 yang sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. (Dinkes, 2012).
Pre eklamsiamerupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
selama kehamilan. Pre eklamsia biasanya di definisikan sebagai timbulnya
hipertensi disertai dengan proteinuria yang terjadi setelah usia kehamilan 20
minggu atau segera setelah persalinan. Pre eklamsia dapat mempengaruhi sistem
tubuh, perubahan yang terjadi pada pre eklamsia tampaknya disebabkan oleh
gabungan kompleks antara abnormal genetik, faktor imunologi, disfungsi endotel
dan faktor plasenta(Fauziyah, 2012). Tanda dan gejala pre eklamsia menurut
Astuti (2012), yaitu seperti : hipertensi, oedema, protein uria, sakit kepala yang
hebat, sakit ulu hati, dan gangguan penglihatan.
Usaha untuk mencegah perkembangan Pre Eklamsia menjadi
Eklamsia harus dilakukan secara intensif. Sebagaimana kebijakan Kementrian
Kesehatan yang menyediakan tenaga kesehatan untuk membantu menurunkan
AKI, maka tenaga kesehatan, khususnya bidan harus menguasai pemeriksaan
antenatal dengan benar. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat
menemukan tanda–tandadini Pre Eklampsi khususnya Pre Eklampsi Ringan.
Walaupun timbulnyaPre Eklampsi tidak dapat dicegah sepenuhnya namun
frekuensinya dikurangi dengan pemberian penerangan secukupnya dan
pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil
(Yulifah dan Surachmindari, 2013).
3
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan tanggal 09 November 2015di BPS
Siyamtiningsih didapatkan data dari rekam medik selama satu tahun, pada bulan
01 November 2014 sampai 09 November 2015 terdapat ibu hamil yang ditangani
sebanyak 136 orang, ibu hamil normal sebanyak 112(82,3%) orang dan kasus
ibu hamil tidak normal sebanyak 24 (17,7%) orang. Kasus kehamilan patologi
meliputi : anemia sebanyak 13 orang (54.2%), KEK5 orang (20.8%), Pre
Eklamsia ringan 4 orang (16.6%),Pre Eklamsia berat 1 orang(4.2%), dan
perdarahan 1 orang (4.2%).
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengurangi AKI maka salah satu
caranya adalah dengan mengurangi kematian akibat pre eklamsia. Hal ini dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan, khususnya bidan dengan penanganan yang
intensif melalui asuhan kebidanan. Pre eklamsia ringan apabila tidak segera
ditangani akan membahayakan bagi ibu dan janin, maka penulis tertarik
melakukan studi kasus dengan mengambil judul“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Pada Ny.RG4P2A1 Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu Dengan Pre
Eklamsia Ringan Di BPS Siyamtiningsih”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana penerapan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Pada Ny.RG4P2A1 Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu Dengan Pre
Eklamsia Ringan Di BPS Siyamtiningsih?”
4
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.RG4P2A1 Umur
36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu Dengan Pre Eklamsia Ringan Di BPS
Siyamtiningsih, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
menurut 7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis Mampu
1) Melakukan pengkajian data meliputi data subyektif dan data
obyektif pada ibu hamil pada Ny.RG4P2A1 Umur 36 Tahun Umur
Kehamilan 29 Minggu dengan Pre Eklamsia Ringan di BPS
Siyamtiningsih.
2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah
dan kebutuhan pada ibu hamil pada Ny.RG4P2A1Umur 36 Tahun Umur
Kehamilan 29 Minggu dengan Pre Eklamsia Ringan di BPS
Siyamtiningsih.
3) Menentukan diagnosa potensial yang timbul pada ibu hamil pada
Ny.RG4P2A1Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu dengan Pre
Eklamsia Ringan di BPS Siyamtiningsih.
4) Menerapkan tindakan segera pada ibu hamil pada
Ny.RG4P2A1Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu dengan Pre
Eklamsia Ringan di BPS Siyamtiningsih.
5
5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil pada
Ny.RG4P2A1Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu dengan Pre
Eklamsia Ringan di BPS Siyamtiningsih.
6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai pelayanan secara
efisien dan aman pada Ny.RG4P2A1Umur 36 Tahun Umur Kehamilan
29 MingguPre Eklamsia Ringan di BPS Siyamtiningsih.
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah dicapai pada kasus
ibu hamil pada Ny.RG4P2A1Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29
Minggu dengan Pre Eklamsia Ringan di BPS Siyamtiningsih.
b. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus
nyata di lapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat pada
ibu hamil dengan Pre Eklamsia ringan.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi Penulis
Memberikan kesempatan pada penulis untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di institusi pendidikan terutama manajemen
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklamsia ringan dalam situasi
yang nyata.
2. Bagi Profesi
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan Pre Eklamsia ringan untuk meningkatkan profesionalisme
tenaga kesehatan.
6
3. Bagi Institusi dan Instansi
a. BPS
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan Pre Eklamsia ringan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan di BPS.
b. Pendidikan
Dapat dipakai atau digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya dalam asuhan
kebidanan ibu hamil dengan Pre Eklamsia ringan.
E. Keaslian Studi Kasus
Studi Kasus yang membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan Pre Eklamsia ringan yang telah dilakukan oleh :
1. Rizky Wulandari (2015) dari STIKES Kusuma Husada dengan judul Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Trimester III pada NY.S G1P0A0 Umur 23 Tahun Umur
Kehamilan 29 Minggu dengan Pre Eklampsia Ringan di UPT Puskesmas
Pracimantoro I Wonogiri (2015). Hasil pemeriksaan diperoleh data subyektif
bahwa ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, kepala terasa
pusing, bengkak pada muka dan tangan kanannya, sedangkan data obyektif
sebagai berikut: KU baik, Kesadaran Composmentis, TD : 140/90 mmHg, S :
36,8 oC, N : 84 x/menit, R : 24 x/menit, TB : 158 cm, BB sekarang : 60 kg,
LLA : 26 cm, pemeriksaan sistematis yang meliputi ekstremitas tangan kanan
oedema, pemeriksaan khusus obstetri, pemeriksaan penunjang : protein urin
(+1), Hb 11 gr%, Gol darah O. Asuhan kebidanan dilakukan dengan
7
memberikan pendidikan kesehatan dengan pemantauan tekanan darah,
protein urine dan oedema. Setelah dilakukan pelaksanaan asuhan
kebidanan selama 3 minggu diperoleh tekanan darah dan protein urin
menurun yaitu: Tekanan darah dari 140/90 mmHg menjadi 120/90 mmHg,
protein urine dari (+) menjadi (-).
2. Winda Rustiana (2012) dari STIKES Kusuma Husada dengan judul Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Trimester III pada NY. A G1P0A0 Umur 23 Tahun
Umur Kehamilan 34 Minggu dengan Pre Eklampsia Ringan di BPS Samsiti
Sukoharjo Tahun 2012. Hasil pemeriksaan diperoleh data subyektif bahwa ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, kepala terasa pusing, bengkak
pada kaki kanannya, sedangkan data obyektif sebagai berikut: KU baik,
Kesadaran Composmentis, TD : 140/100 mmHg, S : 36,8o C, N : 84 x/menit, R
: 24 x/menit, TB : 157 cm, BB sekarang :60 kg, LLA: 26 cm, pemeriksaan
sistematis yang meliputi kepala, leher, dada dan axilla, ekstremitas sedikit
bengkak, pemeriksaan khusus obstetri, pemeriksaan penunjang : protein urin
(+), Hb 12 gr%, Gol darah B. Asuhan kebidanan dilakukan dengan
memberikan pendidikan kesehatan dengan pemantauan tekanan darah,
protein urine dan oedema. Setelah dilakukan pelaksanaan asuhan
kebidanan selama 3 minggu diperoleh tekanan darah dan protein urin
menurun yaitu: Tekanan darah dari 140/100 mmHg menjadi 120/80
mmHg, protein urine dari (+) menjadi (-).
8
3. Perbedaan dan persamaan pada studi kasus ini dengan keaslian yaitu perbedaan
terletak pada subjek, tempat, waktu, asuhan yang diberikan dan persamaannya
yaitu terletak pada topik asuhanyaitu tentang ibu hamil dengan pre eklamsia
ringan dan hasil asuhan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Prawiroharjo, 2010).
b. Periode kehamilan
Menurut Astuti (2012), periode kehamilan dibagi menjadi 3 trimester
yaitu :
1) Trimester I : Kehamilan < 12 minggu
2) Trimester II : Kehamilan 13 – 24 minggu
3) Trimester III : Kehamilan 25 – 40 minggu
c. Tanda dan gejala hamil
Pada wanita hamil terdapat tanda atau gejala, menurut Prawiro (2006),
antara lain sebagai berikut :
1) Dugaan hamil
a) Amenorrhoe/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat
haid)
b) Nause (mual), Anoreksia (kehilangan selera terhadap makanan
emesis (muntah-muntah)
10
c) Pusing
d) Miksing/sering buang air kecil
e) Obstipasi
f) Hiperpigmentasi : strie, cloasma, linea nigra
g) Varices
h) Payudara menegang
i) Perubahan perasaan
j) BB bertambah
2) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Rahim membesar
b) Tanda Hegar
c) Tanda Chadwick
Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva.
d) Tanda Piskacek
Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol
jelas kearah pembesaran tersebut.
e) Braxton Hicks
Bila uterus dirangsang (di stimulasi dengan diraba ) akan mudah
berkontraksi.
f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat, 37.20C sampai 37.8
0C.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Terdengar denyut jantung bayi (DJJ).
b) Terasa gerakan janin.
11
c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan dan
gambaran embrio.
d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16
minggu)
d. Tanda-tanda bahaya/ komplikasi pada kehamilan
Tanda-tanda bahaya atau komplikasi pada ibu hamil, menurut Astuti
(2012) yaitu :
1) Tanda bahaya / komplikasi pada kehamilan muda ( trimester I, II) :
a) Perdarahan pervaginam
(1) Abortus
(2) Kehamilan ektopik terganggu
(3) Mola hidatidosa
b) Hipertensi gravidarum
2) Tanda bahaya / komplikasi pada kehamilan lanjut (trimester III) :
a) Perdarahan pervaginam
(1) Solusio plasenta
(2) Plasenta previa
b) Sakit kepala yang hebat
c) Pandangan mata kabur
(1) Anemia
d) Bengkak pada wajah dan jari-jari tangan
(1) Pre eklamsia ringan
(2) Pre eklamsia berat
12
(3) Eklamsia
e) Gerakan janin tidak terasa
f) Nyeri perut yang hebat
2. Pre Eklamsia
a. Pengertian
Pre eklamsia adalah keadaan yang ditandai dengan hipertensi,
proteinuria, dan oedema pada ibu hamil yang menyebabkan kontriksi
vaskuler yang menentukan aliran darah, pembengkakan endotel kapiler
glomerulus, retensi cairan (Astuti, 2012)
Pre Eklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit,
yakni yang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum
jelas bagaimana hal itu terjadi. Pre Eklamsia diikuti dengan timbulnya
hipertensi disertai protein urin dan edema akibat kehamilan. Pre eklamsia
biasanya terjadi pada triwulan ketiga kehamilan (Prawiroharjo, 2006).
b. Etiologi
Penyebab Pre Eklamsia sampai sekarang belum diketahui secara
pasti, telah banyak teori yang coba dikemukakan para ahli untuk
menerangkan penyebab penyakit tersebut, namun belum ada jawaban
yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai sebagai penyebab pre
eklamsia adalah iskemia plasenta. Namun teori ini juga belum mampu
menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit ini
(Prawiroharjo, 2006).
13
Faktor yang meningkatkan resiko terjadinya pre eklamsia, menurut
Fauziyah (2012) yaitu :
1) Primigravida, umur yang ekstrim (terlalu muda atau terlalu tua untuk
kehamilan).
2) Riwayat penyakit terdahulu atau riwayat penyakit keluarga berupa
riwayat pre eklamsia, hipertensi kronis, gagal ginjal, obesitas,diabetes.
3) Molahidatidosa.
c. Patofisiologi
Perubahan pokok yang didapatkan pada pre eklamsia adalah
spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Dengan
biopsi ginjal, Altchek dkk,(1968) menemukan spasmus yang hebat pada
arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus lumen arteriola demikian
kecilnya, hingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Bila
dianggap spasmus ditemukan di seluruh tubuh, makamudah dimengerti
bahwa tekanan darah yang meningkat tampaknya merupakan usaha
mengatasikenaikan tahanan perifer, agar oksigenasi jaringan dapat
dicukupi. Kenaikan berat badan dan oedema yang disebabkan penimbunan
cairan yang berlebihan pada ruang interstitial belum diketahui sebabnya.
Telah diketahui bahwa pada pre eklamsia dijumpai kadar aldosteron yang
rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi daripada kehamilan normal.
Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur
14
retensi air dan natrium. Pada pre eklamsia permeabilitas pembuluh darah
terhadap protein meningkat (Prawiroharjo, 2006).
d. Jenis-jenis Pre eklamsia
Menurut Sujiyatini, dkk, (2009), pre eklamsia dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Pre Eklamsia Ringan
Pre eklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi 140/90 mmHg atau
lebih disertai protein uria dan atau edema pada muka dan tangan
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan.
2) Pre Eklamsia Berat
Pre eklamsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang
ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih
disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau
lebih, gangguan serebral atau visual, nyeri epigastric, kegagalan
fungsi hepar, oedema pulmonum, trombositopenia.
3. Pre EklamsiaRingan
a. Pengertian Pre eklamsia Ringan
Pre eklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi 140/90 mmHg atau lebih
disertai protein uria dan atau edema pada muka dan tangan setelah
umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan.
(Sujiyatini, 2009)
b. Tanda dan GejalaPre eklamsia Ringan
Diagnosis Pre Eklamsia dilakukan pada setiap kali pemeriksaan prenatal
dengan mengukur tekanan darah ibu dan menguji protein urine.
15
Diagnosis Pre Eklamsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah kehamilan 20
minggu (Prawiroharjo, 2010).
Gejala klinis pre eklamsia ringan menurut Sujiyatini (2009), meliputi :
1) Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg
atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20
minggu,
2) Proteinuria secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara
kualitatif positif 2 (+2),
Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah, atau
tangan.
c. PencegahanPre eklamsia Ringan
Pre Eklamsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang
berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Pencegahan yang dimaksud
ialah upaya untuk mencegah terjadinya Pre Eklamsia pada perempuan
hamil yang berisiko terjadinya Pre Eklamsia dengan pemeriksaan antenatal
yang teratur dan teliti serta menemukan tanda-tanda dini pre eklamsia.
Walaupun timbulnya pre eklamsia tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun
frekuensinya dapat dikurangi dengan pelaksanaan pengawasan yang baik
pada wanita hamil (Prawiroharjo, 2006).
Menurut Prawiroharjo (2006), untuk mencegah terjadinya pre eklamsia
16
ringan, dapat dilakukan dengan :
1) Istirahat dan diet.
2) Mengurangi pekerjaan sehari-hari.
3) Lebih banyak duduk dan berbaring
4) Diet rendah protein, garam, karbohidrat dan rendah lemak.
5) Dianjurkan penambahan berat badan tidak terlalu berlebihan.
6) Pengawasan antenatal. Keadaan yang memerlukan perhatian:
a) Uji kemungkinan Pre Eklamsia :
(1) Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya
(2) Pemeriksaan tinggi fundus uteri
(3) Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema
(4) Pemeriksaan protein dalam urine
b) Penilaian kondisi janin dalam rahim
(1) Pemeriksaan tinggi fundus uteri
(2) Pemeriksaan ultrasonografi.
(3) Pemeriksaan janin : gerakan janin dalam rahim, denyut
jantung janin, pemantauan air ketuban.
d. KomplikasiPre Eklamsia Ringan
Menurut Fauziyah (2012), pasien pre eklamsiaringan dapat mengalami
komplikasi yang meliputi peningkatan tekanan darah, peningkatan
proteinuria, pembengkakan wajah dan tangan, perburukan keparahan
tanda dan gejala, nyeri tekan pada hati, penurunan trombosit,
abnormalitas enzim hati, sindrom HELLP.
17
e. Penanganan Pre Eklamsia Ringan
Menurut Prawiroharjo (2010), penanganan pre eklamsia ringan dibagi
menjadi 3 penanganan yaitu :
1) Rawat Jalan ( ambulatoir )
Pada ibu hamil dengan pre eklamsia ringan dapat dirawat secara
rawat jalan. Dianjurkan ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur
miring), tetapi tidak harus mutlak selalu tirah baring. Pada umur
kehamilan diatas 20 minggu, tirah baring dengan posisi miring
menghilangkan tekanan rahim. Diet yang mengandung 2 gram natrium
atau 4-6 gram NaCl (garam dapur) adalah cukup. Bila konsumsi garam
hendak dibatasi, hendaknya diimbangi dengan konsumsi cairan yang
banyak, berupa susu atau air.
2) Rawat Inap (dirawat di rumah sakit)
Pada keadaan tertentu ibu hamil dengan pre eklamsia ringan perlu
dirawat di rumah sakit, Kriteria pre eklamsia ringan dirawat di
rumah sakit, ialah :
a) Bila tidak ada perbaikan : tekanan darah, kadar proteinuria selama
2 minggu,
b) Adanya satu atau lebih gejala dan tanda-tanda pre eklamsia berat.
Selama dirumah sakit dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
laboratorik. Pemeriksaan kesejahteraan janin, berupa pemeriksaan
USG dan Doppler khususnya untuk evaluasi pertumbuhan janin
dan jumlah cairan amnion.
18
3) Perawatan Obstetrik dengan medikal
Pada kehamilan preterm (< 37 minggu), bila tekanan darah
mencapai normal selama perawatan, persalinannya ditunggu sampai
aterm. Sementara itu, pada kehamilan aterm (>37 minggu),
persalinan ditunggu sampai terjadi persalinan atau dipertimbangkan
untuk melakukan induksi persalinan pada taksiran tanggal
persalinan. Persalinan dapat dilakukan secara spontan, bila perlu
memperpendek kala II.
4) Penangan pre eklamsia ringan menurut Fauziyah, (2012) meliputi :
a) Pemberian sedative ringan seperti Phenobarbital 3 × 30 mg dan
Valium 3 × 10 mg.
b) Pemberian Obat penunjang seperti vitamin B complex, vitamin
C atau vitamin E, Zat Besi.
c) Pemberian nasehat seperti garam dalam makanan dikurangi, lebih
banyak istirahat baring ke arah punggung janin, segera datang
memeriksakan diri bila terdapat gejala sakit kepala,mata kabur,
edema mendadak atau berat badan naik, pernapasan semakin sesak,
nyeri pada epigastrum,kesadaran semakin berkurang, gerak janin
melemah-berkurang, pengeluaran urin berkurang.
d) Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat atau diperketat. Petunjuk
19
untuk segera memasukkan penderita ke rumah sakit atau merujuk
penderita perlu memerhatikan hal berikut :
(1) Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
(2) Protein urine 1 plus atau lebih
(3) Kenaikan berat badan 1,5 kg atau lebih dalam seminggu
(4) Edema bertambah dengan mendadak
(5) Terdapat gejala dan keluhan subyektif.
20
B. Teori Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
dengan urutan logis dan perilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan yang
berdasarkan ilmiah, penemuan, dan keterampilan dalam tahapan yang logis
untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada pasien
(Yulifah dan Surachmindari, 2013).
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat
(Estiwidani, 2008).
2. Langkah-langkah Manajemen Kebidanan
Proses manajemen kebidanan yaitu alur berpikir bidan dalam
menghadapi pasien yang meliputi 7 langkah, menurut Yulifah dan
Surachmindari (2013) yaitu :pengkajian data, menginterpretasi data,
mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial, menetapkan tindakan
segera, menyusun rencana asuhan, pelaksanaan dan mengevaluasi.
a. Langkah I : Pengkajian
Pada langkah pertama ini, dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan
semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien secara
lengkap.Bidan mengumpulkan semua informasi akurat dan lengkap dari
21
beberapa sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien dan dari
dokumentasi tersebut bidan dapat memperoleh data subyektif.
Data Subyektif :
1) Identitas, menurut Astuti (2012).
a) Nama
Nama dikaji untuk mengetahui nama ibu dan suami berguna untu
memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat
kaku dan lebih akrab.
b) Umur
Umur dikaji guna mengetahui apakah klien dalam kehamilan yang
beresiko atau tidak.
c) Agama
Informasi ini dapat menuntun kesuatu diskusi tentang
pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan
dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin
tenaga kesehatan, dan pada beberapa kasus, penggunaan produk
darah.
d) Suku Bangsa
Hal ini diidentifikasi dalam rangka memberikan perawatan yang
peka budaya kepada pasien.
e) Pendidikan
Informasi ini membantu untuk memahami pasien sebagai individu
dan member gambaran kemampuan baca tulisnya.
22
f) Pekerjaan
Untuk mengetahui apakah pasien berada dalam keadaan utuh dan
untuk mengkaji potensi kelahiran, premature dan pajanan terhadap
bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak janin.
g) Alamat
Alamat perlu diketahui untuk lebih memudahkan saat pertolongan
persalinan dan untuk mengetahui jarak rumah untuk tempat
rujukan.
2) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas kesehatan (Sulistyawati, 2009).Pada kasus pre eklamsia
biasanya keluhan utamanya bengkak pada wajah dan ekstremitas serta
pusing.
3) Riwayat Menstruasi
Data yang kita peroleh akan mempunyai gambaran tentang
keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus
kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain : menarche, siklus,
volume, keluhan, dan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
(Sulistyawati, 2009).
4) Riwayat Kehamilan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui keadaan kehamilan itu saat ini terutama
mengenai keteraturan ibu dalam memeriksakan kehamilannya,
23
karena dari pemeriksaan ANC yang rutin dapat diketahui keluhan-
keluhan yang dirasakan (Prawiroharjo, 2010).
5) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita
saat ini berhubungan dengan kehamilan
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
b) Riwayat Kesehatan Sistemik
Untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit
akut atau kronis yang dapat mempengaruhi kehamilan (Ambarwati
dan Wulandari, 2010). Pada kasus pre eklamsia ringan biasanya
ibu mempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang kronis
seebelum kehamilan
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui kemungkinan keluarganya mempunyai penyakit
menular ataupun penyakit keturunan (Astuti, 2012). Pada kasus
pre eklamsia ringan biasanya mempunyai riwayat tekanan darah
tinggi yang kronis sebelum kehamilan, riwayat mengalami pre
eklamsia ringan sebelumnya, riwayat pre eklamsia pada ibu atau
saudara perempuan.
6) Riwayat Perkawinan
Data ini penting dikaji karena dari data ini kita mendapatkan gambaran
suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang perlu
24
diajukan seperti berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali,
status pernikahan, lama pernikahan, menikah berapa kali
(Sulistyawati, 2009).
7) Riwayat Keluarga Berencana
Riwayat Keluarga Berencana dikaji untuk mengetahui metode
Keluarga Berencana yang digunakan, lama mengunakan kontrasepsi,
dan apakah ada masalah selama memakai alat kontrasepsi tersebut
(Astuti,2012).
8) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Dalam pengkajian ini untuk mengetahui jumlah kehamilan pasien,
jumlah anak yang hidup, jumlah kelahiran premature, jumlah
keguguran, tindakan dalam persalinan, berat bayi dan masalah lain
(Astuti, 2012).
9) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Menggambarkan tentang jenis makanan, porsi, frekuensi,
pantangan, alasan pantangan (Astuti, 2012). Pada kasus pre
eklamsia dapat di derita oleh ibu yang kelebihan berat badan
(obesitas) atau ibu yang kekurangan gizi (gizi buruk).
b) Eliminasi
Untuk mengetahui kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi,
warna dan masalah, serta kebiasaan buang air kecil meliputi
frekuensi, warna, baud an masalah (Astuti, 2012).
25
c) Istirahat
Pola istirahat perlu dikaji untuk menggali kebiasaan ibu supaya
diketahui hambatan yang mungkin muncul dengan menganjurkan
istirahat pada malam dan siang hari (Sulistyawati, 2009).
d) Aktivitas
Untuk memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas
yang biasa dilakukan pasien di rumah. Jika kegiatan pasien
terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit
masa hamil, maka kita dapat memberikan peringatan sedini
mungkin kepada pasien untuk membatasi dahulu kegiatannya
sampai pasien sehat dan pulih kembali (Sulistyawati, 2009).
e) Seksualitas
Untuk mengetahui keluhan, frekuensi dan kapan terakhir
melakukan hubungan seksual (Sulistyawati, 2009).
f) Personal Hygiene
Data ini perlu dikaji karena jika pasien mempunyai kebiasaan yang
kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya, maka bidan harus
dapat memberikan bimbingan mengenai cara perawatan diri seperti
mandi, keramas, ganti baju dan celana dalam, kebersihan kuku
(Sulistyawati, 2009).
g) Psikososial Budaya
Untuk mengetahui bagaimana respon ibu hamil terhadap
kehamilannya, respon suami terhadap kehamilannya, dukungan
26
keluarga lain terhadap kehamilannya, dan pengambilan
keputusan (Astuti, 2012). Pada kasus pre eklamsia ringan ibu
mengatakan cemas dan khawatir terhadap kehamilannya.
Data Obyektif :
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui respon pasien terhadap lingkungan dan orang
lain (Sulistyawati, 2009). Pada ibu hamil dengan Pre Eklamsia
Ringan keadaan umumnya baik.
b) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien
(Sulistyawati, 2009). Pada ibu hamil dengan Pre Eklamsia Ringan
kesadarannya composmentis.
c) Tanda-tanda vital meliputi
Untuk mengkaji tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu
(Sulistyawati, 2009).
(1) Tekanan darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi
dengan nilai satuannya mmHg. Tekanan darah normal,
sistolik antara 110 sampai 140 mmHg dan diastolik antara 70
sampai 90 mmHg. Hipertensi jika tekanan sistolik sama dengan
atau >140 mmHg dan hipotensi jika tekanan diastolik sama
dengan atau <70 mmHg (Astuti, 2012). Menurut
27
Nugrohodkk, (2014), pada kasus pasien ibu hamil dengan pre
eklamsia ringan tekanan darahnya 140/90 mmHg dengan
kenaikan sistol 30 mmHg atau lebih dan kenaikan diastole
15 mmHg atau lebih.
(2) Nadi
Pemeriksaan nadi dilakukan dengan meraba pulsasi pada
arteri . Frekuensi nadi normal 60-100 kali per menit, lebih dari
100 kali per menit disebut takikardi, jika kurang dari 60 kali
per menit disebut bradikardi(Astuti, 2012).
(3) Pernafasan
Pernafasan dikaji frekuensi pernafasan normal 16-24 kali per
menit, bila pernafasan lebih dari normal disebut takipneu,
sedangkan kurang dari normal disebut bradipneu
(Astuti, 2012).
(4) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan pasien, suhu badan normal
adalah 36,5o C sampai 37,2
o C. Bila suhu tubuh lebih dari
37,2o C disebut demam atau febris (Astuti, 2012).
d) Tinggi badan
Pemeriksaan tinggi badan dilakukan saat pertama kali ibu
melakukan pemeriksaan. Mengetahui tinggi badan sangat
penting untuk mengetahui ukuran panggul ibu (Astuti,2012).
28
e) Berat badan
Menurut Astuti (2012), kenaikan berat badan yang mendadak dapat
merupukan tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu pre eklamsia.
Pada trimester pertama berat badan ibu belum terlalu mengalami
kenaikan, pada trimester terakhir kenaikan berat badan kurang
lebih 11 kg karena pertumbuhan janin dan uri. Pada kasus pre
eklamsia bisa terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg per minggu.
f) LILA
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) bertujuan untuk
mendapatkan ambaran status gizi klien. Pada ibu hamil
pengukuran LILA merupakan deteksi dini Kurang Energi Kronis
(KEK). Ambang batas Lingkar lengan Atas (LILA) pada Wanita
Usia Subur (WUS) adalah 23,5 cm
(Astuti, 2012).
2) Pemeriksaan Sistemik
a) Kepala
Pemeriksaan kepala menurut Sulistyawati (2009) meliputi :
(1) Rambut
Dikaji untuk mengetahui warna rambut klien, kebersihan
rambut dan rambut mudah rontok atau tidak.
29
(2) Muka
Meliputi pemeriksaan oedema dan cloasma gravidarum
(Astuti, 2012).Pada kasus pre eklamsia ringan pasien
mengalami oedema pada muka.
(3) Mata
Dikaji untuk mengetahui warna konjungtiva dan sklera,
kebersihan mata, ada kelainan atau tidak dan adakah gangguan
penglihatan.
(4) Hidung
Dikaji untuk mengetahui kebersihan hidung klien, ada benjolan
atau tidak, apakah klien alergi terhadap debu atau tidak.
(5) Telinga
Dikaji kebersihan dan ada tidak gangguan pendengaran.
(6) Mulut
Dikaji untuk mengetahui keadaan bibir, lidah dan gigi klien.
Mengkaji warna bibir, integritas jaringan(lembab, kering
atau pecah-pecah), mengkaji lidah klien tentang warna dan
kebersihannya serta gigi klien tentang kebersihan, caries atau
gangguan pada mulut (bau mulut).
b) Leher
Dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar limfe,
pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena atau tumor
(Astuti, 2012).
30
c) Dada
Dikaji untuk menentukan mammae membesar, terdapat tumor
atau tidak, simetris atau tidak, areola hiperpigmentasi, putting
susu menonjol atau tidak, kolostrum sudah keluar atau belum.
Pemeriksaan retraksi pembesaran kelenjar limfe ketiak, massa dan
nyeri tekan (Astuti, 2012).
d) Ekstremitas
Dikaji ekstremitas atas dan bawah. Atas dikaji ada atau tidak
gangguan/ kelainan dan bentuk. Bawah dikaji bentuk, oedema dan
varices (Sulistyawati, 2009).Pada kasus pre eklamsia ringan
ekstremitas oedema.
3) Pemeriksaan Khusus Obstetri
a) Abdomen
Menurut Astuti (2012), pemeriksaan abdomen meliputi :
(1) Inspeksi
Meliputi pemeriksaan luka bekas operasi,perbesaran perut,
linea nigra/alba, strie albican/livide
(2) Palpasi
Meliputi pemeriksaan kontraksi, tinggi fundus uteri, letak,
presentasi, posisi, dan penurunan, Leopold I untuk
mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada di
fundus, Leopold II untuk mengetahui bagian janin yang berada
dikanan/kiri uterus ibu, Leopold III utuk mengetahui
31
presentasi/ bagian terbawah janin yang ada di simpisis ibu,
Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh masuknya
bagian terendah janin ke dalam pintu atas panggul.
(3) Auskultasi
Meliputi pemeriksaan Denyut jantung Janin (DJJ) yang terdiri
dari frekuensi, teratur/tidak, letak punctum maksimum.
b) Pemeriksaan panggul
Menurut Astuti (2012), pemeriksaan panggul meliputi:
(1) Distantia spinarum
Untuk memeriksa jarak antara spina iliaka anterior superior
kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm.
(2) Distantia kristarum
Untuk memeriksa jarak antara krista iliaka terjauh kanan
dan kiri, ukuran sekitar 26-29 cm.
(3) Konjugata eksterna
Untuk memeriksa antara tepi atas simfisis dan prosesus
spinosus lumbal V, ukuran normal 18-20 cm.
(4) Lingkar panggul
Untuk memeriksa dari tepi atas simfisis pubis, mengelilingi
kebelakang melalui pertengahan Spina Iliaka Anterior
Posterior (SIAS) dan trochanter mayor kanan, ke ruas lumbal
V dan kembali ke simfisis melalui pertengahan SIAS dan
32
trochanter mayor kiri dan berakhir di tepi atas simfisis,
ukuran normal 80-90 cm.
c) Anogenital
(1) Vulva vagina
Pemeriksaan meliputi adanya varises, luka, kemerahan,
pengeluaran pervaginam, kelenjar bartolini (bengkak, massa)
(Astuti, 2012).
(2) Perineum
Pemeriksaan meliputi ada atau tidaknya bekas luka pada
perineum (Astuti, 2012).
(3) Anus
Pemeriksaan meliputi ada atau tidaknya haemoroid pada
anus (Astuti, 2012).
4) Pemeriksaan Penunjang
Data penunjang yang diperlukan pada kasus Pre Eklamsia Ringan
meliputi pemeriksaan laboratorium yaitu haemoglobin, hematokrit,
trombosit, urin lengkap (Sujiyatini, 2009).Pada kasus pre eklamsia
ringan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui hasil pemeriksaan
protein urine (+2), 0,3 gram.
b. Langkah II : Interpretasi Data
1) Diagnosa Kebidanan
Setelah ditentukan masalah dan masalah utamanya maka bidan
merumuskannya dalam suatu pernyataan yang mencakup kondisi ,
33
masalah, penyebab, dan prediksi terhadap kondisi tersebut
(Estiwidani,2008).
Ny. X GXPXAX umur x tahun umur kehamilan x minggu dengan Pre
Eklamsia ringan.
Data dasar :
a) Data subjektif :
(1) Ibu mengatakan umurnya.
(2) Ibu mengatakan kehamilan yang keberapa.
(3) Ibu mengatakan adanya pertambahan berat badan yang tidak
signifikan.
(4) Ibu mengalami tekanan darah tinggi dan pusing.
b) Data objektif : .
Data Objektif meliputi dari pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi, antara lain :
(1) Keadaan Umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) Vital sign
(a) Tekanan darah:140/90 – 160/110 mmHg
(b) Suhu : 36,5 – 37,5 oC
(c) Nadi : 60 – 100 x/menit
(d) Respirasi : 16 - 24 x/menit
(4) Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu
(5) Protein uria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus
34
1 sampai pada urine kateter.
(6) Edema dependen, bengkak di mata, wajah, dan kaki.
(7) Keluaran urine sama dengan masukan 30 ml/jam
2) Masalah
Masalah dalam asuhan kebidanan digunakan istilah masalah
dan diagnosis. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah
tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh.
Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami
kenyataan terhadap diagnosisnya (Sulistyawati, 2009).
Pada pasien pre eklamsia ringan masalah yang terjadi adalah
pasien merasa cemas terhadap kehamilannya dan keadaan dirinya
(Sulistyawati, 2009).
3) Kebutuhan
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan
keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2009). Kebutuhan pasien dalam
kasus ini adalah dukungan moral.
c. Langkah III : Diagnosa Potensial
Pada langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan
masalah atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan rangkaian
masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan sambil terus mengamati keadaan pasien
(Sulistyawati, 2009).
35
Diagnosa potensial yang dapat muncul pada ibu hamil dengan
Pre Eklamsia ringan adalah adalah potensial terjadi Pre Eklamsia
berat dan eklampsia (Manuaba, dkk 2012).
d. Langkah IV : Tidakan Segera
Dalam pelaksanaannya terkadang bidan dihadapkan pada beberapa
situasi yang memerlukan penanganan segera dimana bidan harus segera
melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien (Sulistyawati, 2009).
Pada ibu hamil dengan pre eklamsia ringan tindakan segera yang
dapat diberikan yaitu dengan pemberian nasihat tentang diet makanan,
cukup istirahat, pengawasaan antenatal (hamil) (Manuaba, dkk 2012).
e. Langkah V : Rencana Tindakan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat
harus berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan,
teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti (evidence based care),
serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan
tidak diinginkan oleh pasien (Sulistyawati, 2009). Pada kasus pre eklamsia
ringan perencanaan tindakannya :
1) Pada pasien rawat jalan dianjurkan banyak istirahat (berbaring/tidur
miring), tetapi tidak harus mutlak selalu tirah baring
(Prawiroharjo, 2010).
2) Pasien dianjurkan rawat inap bila terdapat tanda-tanda pre eklamsia
berat dan Bila tidak ada perbaikan : tekanan darah, kadar proteinuria
36
selama 2 minggu(Prawiroharjo, 2010).
3) Pasien dianjurkan perawatan obstetrik dengan medikal
(Prawiroharjo, 2010).
4) Pemberian sedative ringan seperti Phenobarbital 3 × 30 mg dan
Valium 3 × 10 mg (Fauziyah, 2012).
5) Pemberian Obat penunjang seperti vitamin B complex, vitamin C atau
vitamin E, Zat Besi (Fauziyah, 2012).
6) Pemberian nasehat seperti garam dalam makanan dikurangi, lebih
banyak istirahat baring ke arah punggung janin, segera datang
memeriksakan diri bila terdapat gejala sakit kepala,mata kabur, edema
mendadak atau berat badan naik, pernapasan semakin sesak, nyeri
pada epigastrum,kesadaran semakin berkurang, gerak janin melemah-
berkurang, pengeluaran urin berkurang (Fauziyah, 2012).
7) Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat atau diperketat.
(Fauziyah, 2012).
f. Langkah VI : Pelaksanaan
Pada asuhan ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman (Sulistyawati,
2009). Pelaksanaan pada kasus pre eklamsiaringan adalah :
1) Menganjurkan pasien rawat jalan banyak istirahat (berbaring/tidur
miring), tetapi tidak harus mutlak selalu tirah baring
(Prawiroharjo, 2010).
2) Memberi sedative ringan seperti Phenobarbital 3 × 30 mg dan Valium
37
3 × 10 mg (Fauziyah, 2012).
3) Memberi obat penunjang seperti vitamin B complex, vitamin C atau
vitamin E, Zat Besi (Fauziyah, 2012).
4) Memberi nasehat seperti garam dalam makanan dikurangi, lebih
banyak istirahat baring ke arah punggung janin, segera datang
memeriksakan diri bila terdapat gejala sakit kepala,mata kabur, edema
mendadak atau berat badan naik, pernapasan semakin sesak, nyeri
pada epigastrum,kesadaran semakin berkurang, gerak janin melemah-
berkurang, pengeluaran urin berkurang (Fauziyah, 2012).
5) Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat atau diperketat bila :
a) Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
b) Protein urine 1 plus atau lebih
c) Kenaikan berat badan 1,5 kg atau lebih dalam seminggu
d) Edema bertambah dengan mendadak
e) Terdapat gejala dan keluhan subyektif. (Fauziyah, 2012).
g. Langkah VII : Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi sesuai criteria yang telah ditetapkan
didalam rencana kegiatan dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan dari
hasil tindakan yang dilakukan (Estiwidani, 2008). Hasil yang diharapkan
setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklamsia
ringan adalah tekanan darah ibu dapat kembali normal, oedema pada
mukadan lengan bisa sembuh dan protein urine negatif.
38
3. Data Perkembangan
Pendokumentasian data perkembangan asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan menggunakan SOAP, menurut Yulifah dkk, (2013), antara
lain :
S : Subjektif
Data subjektif merupakan data yang berhubungan/ masalah dari
sudut pandang pasien. Subjektif merupakan langkah pertama yaitu
pengkajian pada varney.
O : Objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang
jujur, hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/
pemeriksaan diagnostik lain. Objektif merupakan langkah pertama
yaitu pengkajian pada varney.
A : Assessment
Assessmentmerupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Assessment merupakan
langkah kedua yaitu pada intrerpretai data pada varney.
P : Planing
Planing adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan datang,
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin
atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
39
Planning merupakan langkah kelima yaitu perencanaan asuhan
kebidanan, keenam yaiu pelaksanaan asuhan kebidanan, dan ketujuh
yaitu evaluasi dari perencanaan, dan pelaksanaan asuhan kebidanan
yang telah diberikan pada varney.
C. Landasan Hukum
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
yang disebutkan pada :
Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanaan
yang meliputi :
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayan kesehatan reproduksi dan KB
Pasal 10
a. Pelayanan kesehatan ibu dimaksud pada pasal 9 huruf a diberi pada masa
prahamil, kehamilan, persalian, dan nifas, menyusui, dan masa diantara 2
kehamilan.
b. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksut pada ayat 1 diantaranya
menyebutkan pelayanan masa pra kehamilan, pelayanan antenatal pada
kehamilan normal, pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.
c. Sebagaimana dimaksut pada ayat 2 Bidan dalam memberikan pelayanan
kesehatan disebutkan berwenang dalam Fasilitas atau bimbingan khusus
seperti pemberian tablet Fe pada ibu hamil, penyuluhan dan konseling, dan
bimbingan pada kelompok ibu hamil.
40
BAB III
METODOLOGI
A. JenisStudi
Jenisstudi yang dipakaiadalahstudikasusyaitulaporan yang
dilakukandengancaramenelitisuatupermasalahanmelaluisuatukasus yang
terdiridari unit tunggal. Metodeyang
digunakanmetodedeskriptifyaitusuatumetodestudikasus yang
dilakukandengantujuanutamauntukmembuatgambaranataudeskriptiftentangsuatuk
eadaansecaraobjektif(Notoatmodjo,
2012).PadakasusinimendeskripsikantentangasuhankebidananibuhamilpadaNy.R
G4P2A1 Umur 36 Tahun Umur Kehamilan 29 Minggu dengan Pre
Eklamsiaringandi BPS Siyamtiningsih, denganmanajemen 7 langkah Varney
dan data perkembangandengan SOAP.
B. LokasiStudiKasus
Menjelaskantempatataulokasitersebutakandilakukan.
Lokasipenelitianinisekaligusmembatasiruanglingkuppenelitiantersebut
(Notoatmodjo, 2012). Padastudikasusinidilaksanakan di BPS Siyamtiningsih.
C. SubyekStudiKasus
Subyekmerupakanhalatau orang yang
akanmenjadisasarandalamkegiatanpengambilankasus (Notoatmodjo, 2012).
PadastudikasusinisubjeknyaadalahibuhamilNy.R G4P2A1 Umur 36 Tahun Umur
Kehamilan 29 Minggu dengan Pre Eklamsiaringan di BPS Siyamtiningsih.
41
D. WaktuStudiKasus
Waktustudikasusadalahwaktu yang
berjalanatauberlangsungnyakegiatantersebut.
Padastudikasusini telah dilaksanakan :
1. Pengambilan data awal padatanggal 09 November 2015
2. Pengambilankasuspadatanggal 09 April 2016 – 30 April 2016
3. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 28 Mei 2016 – 15 Juni 2016
E. Instrument StudiKasus
Instrumenadalahalat yang digunakanuntukmengumpulkan data
dalamsuatupenelitian. Instrumenmerupakanalatukur yang
digunakanuntukmendapatkaninformasi (Notoatmodjo, 2012). Padastudikasusini
instrument yangdigunakanadalah format asuhankebidananpadaibuhamil 7
langkahvarneydan data perkembangan SOAP, lembar status
pasiendanlembarobservasi.
F. TeknikPengumpulanData
1. Data Primer
Data Primer disebutjuga data tanganpertama. Data primer
diperolehlangsungdarisubyekpenelitiandenganmengenakanalatpengukuranatau
alatpengambil data langsungpadasubyeksebagaisumberinformasi yang dicari
(Saryono, 2011).
a. Pemeriksaanfisik
42
MenurutPriharjo (2007),
Pemeriksaanfisikdigunakanuntukmengetahuikeadaanfisikpasiensistematisd
engancara:
(4) Inspeksi
Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan mata,
dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan
dengan status fisik, pada kasus pre eklamsia ringan
pemeriksaanmeliputilukabekasoperasi, perbesaranperut,
lineanigra/alba, striealbican/livide
(5) Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan, pada
kasus pre eklamsia ringan pemeriksaanmeliputikontraksi, tinggi
fundus uteri, letak, presentasi, posisi, danpenurunan, Leopold I
untukmengetahuitinggi fundus uteri danbagian yang berada di fundus,
Leopold II untukmengetahuibagianjanin yang beradadikanan/kiri
uterus ibu, Leopold III untukmengetahuipresentasi/
bagianterbawahjanin yang ada di simpisisibu, Leopold IV
untukmengetahuiseberapajauhmasuknyabagianterendahjaninkedalampi
ntuataspanggul.
(6) Auskultasi
Auskultasi merupakan metode pengkajian dengan menggunakan
stetoskopuntuk memperjelas pendengaran, pada kasus pre eklamsia
43
ringan pemeriksaanmeliputiDenyutjantungJanin (DJJ) yang
terdiridarifrekuensi, teratur/tidak, letakpunctummaksimum.
(7) Perkusi
Metodepemeriksaandengancaramengetukuntukmenentukanbatas-batas
organ ataubagiantubuhdengancaravibrasi (Priharjo, 2007).Pada kasus
pre eklamsia ringan pemeriksaan perkusi dilakukan meliputi
pemeriksaan reflek patella.
b. Wawancara
MenurutNotoatmodjo (2012), wawancaraadalahsuatumetode yang
dipergunakanuntukmengumpulkan data, di
manapenelitimendapatkanketeranganatauinformasisecaralisandariseorangs
asaranpenelitian, ataubercakap-cakapberhadapanmukadengan orang
tersebut (face to face).
PadastudikasusinipenulismelakukanwawancarakepadaNy.R,dan bidan.
c. Observasi
MenurutNotoatmodjo (2012), observasiadalahsuatuprosedur yang
berencanameliputimelihat, mendengar,
danmencatatsejumlahsituasitertentu yang adahubungannyadenganmasalah
yang diteliti. Padakasus Pre
Eklamsiaringanobservasiakandilakukandenganmengobservasikeadaanumu
m, tanda-tanda vital (nadi, respirasi, suhu),intakedanoutput
44
cairandengancarainspeksi, palpasi, perkusidanauskultasi.
Observasipadastudikasusinidirencanakandilakukansecarateratursetiapharid
aripasienmasukhinggapulangdanmelakukankunjunganrumah.
PadastudikasusiniobservasidilakukanmeliputiTekananDarah, Oedema, dan
Protein Urine padaibuhamildengan Pre Eklamsia Ringan.
2. Data sekunder
Disebutjuga data tangankedua. Data sekunderadalah data yang
diperolehlewatpihak lain
tidaklangsungdiperoleholehpenelitidarisubyekpenelitiannya (Saryono, 2011).
Padastudikasusini data sekunderdiperolehdengancaramempelajari
status/dokumentasipasien, catatanasuhankebidanandanstudikepustakaan.
a. Dokumentasi
Dokumentasiadalahmetodepengumpulan data
dengancaramengambil data yang berasaldaridokumenasli (Hidayat, 2010).
Pengambilanstudikasusinimenggunakancatataninformasidancatatanmedik
yang ada di BPS Siyamtiningsihberupanomorregistrasipasien, status
kesehatanpasien, danbuku KIA milikpasien.
b. Studikepustakaan
Studikepustakaanadalahsemua literature ataubacaan yang
digunakanuntukmendukungdalampenyusunan proposal tersebut
(Notoatmodjo, 2012). Studikepustakaaninidiambildaribuku-
bukureferensitentangibuhamildengan pre eklamsia ringan daritahun 2005-
2015.
45
G. Alat Yang Digunakan
Alat yang dibutuhkandenganteknikpengumpulan data antara lain:
1. Alatdanbahanuntukwawancara:
a. Format pengkajianpadaibuhamilsakit.
b. Alattulis (bukudanbolpoint).
c. Buku register di BPS Siyamtiningsih.
2. Alatdanbahanuntukobservasi
a. Timbanganberatbadan.
b. Mettline
c. Pita pengukurlingkarlenganatas.
d. Stetoskop.
e. Termometer.
f. Linex
g. Jam tangan
h. Sarungtangan
i. Tensimeter
j. Pengukurtinggibadan
k. Jangkapanggul
l. Bengkok
m. Tissue
3. Alatpemeriksaanprotein urin
a. Tabung reaksi
b. Tabung ukur
46
c. Kertas saring
d. Bunchen
e. Penjepit
f. Reagen
H. JadwalStudiKasus
Jadwal studi kasus adalahdalambagianinidiuraikanlangkah-
langkahkegiatandarimulaimenyusun proposal studi kasus,
sampaidenganpenulisanlaporanstudi kasus,
besertawaktuberjalanatauberlangsungnyatiapkegiatantersebut (Notoatmodjo,
2012). Jadwalstudikasusterlampir.
47
BAB IV
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.R G4P2A1
UMUR 36 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU
DENGAN PRE EKLAMSIA RINGAN
DI BPS SIYAMTININGSIH
Tanggal : 09 April 2016
Pukul : 17.15 WIB
Tempat : KIA
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
a. Identitas Pasien Identitas Suami
1) Nama : Ny.R Nama : Tn.H
2) Umur :36 tahun Umur :28tahun
3) Agama :Islam Agama : Islam
4) Suku, Bangsa : Jawa, Indonesia Suku, Bangsa : Jawa,Indonesia
5) Pendidikan : SMP Pendidikan : Diploma
6) Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Swasta
7) Alamat :Karanglo Rt 06/Rw 06 Jeruk Sawit, Gondangrejo,
Karanganyar
b. Anamnesa (Data Subyektif)
Tanggal : 09 April 2016 Pukul : 17.20 WIB
1) Keluhan Utama : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya,ibu mengeluh sering pusing sejak tanggal 31
48
Maret2016 dan bengkak pada tangan dan wajahsejak pada tanggal 02
April 2016. Ibu sudah periksa pada tanggal 04 April 2016 dengan
hasil tekanan darah tinggi dan protein urine positif. Ibu mengatakan
ingin kunjungan ulang.
2) Riwayat Menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama pada umur 14 tahun
b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haid ±28 hari
c) Lama : Ibu mengatakan lama haid± 7 hari
d) Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut sehari 2-3 kali
e) Teratur/ tidak : Ibu mengatakan haid teratur
f) Siklus darah : Ibu mengatakan darah yang keluar merah encer
sedikit gumpalan
g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut bagian
bawah hingga mengganggu aktivitas
3) Riwayat Hamil Ini
a) HPHT :19 September 2015 HPL : 26 Juni 2016
b) Gerakan janin
Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan sejak umur kehamilan
4 bulan
c) Vitamin / jamu yang dikonsumsi
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu dan hanya
mengkonsumsi obat yang diberikan bidan.
49
d) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Trimester III : Ibu mengatakan pusing dan bengkak pada
wajah dan tangan.
e) ANC
Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya teratur di bidan 7
kali dan di puskesmas 2 kali.
Trimester I : 1 kali di puskesmas, 3 kali di bidan, pada umur
kehamilan 2 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
Trimester II : 3 kali di bidan, pada umur kehamilan 5 bulan, 6
bulan dan 7 bulan.
Trimester III : 1 kali di puskesmas, 1 kali di bidan, pada umur
kehamilan 7 bulan dan 7 bulan.
f) Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang tablet
Fe, tentang gizi ibu hamil.
g) Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah imunisasi TT 4 kali.
TT I : Capeng
TT II : Hamil pertama
TT III : Hamil kedua
TT IV : Hamil keempat umur kehamilan 2 bulan
50
h) Kekhawatiran Khusus
Ibu mengatakan cemas dengan dirinya karena pusing dan
bengkak pada wajah dan tangannya.
4) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun seperti
batuk pilek demam dan lain-lain.
b) Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung
Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada dada
sebelah kiri, tidak pernah merasa berdebar-debar saat
beraktifitas ringan dan berkeringat dingin pada telapak
tangan.
(2) Ginjal
Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pinggang kiri ataupun
kanan bagian bawah.
(3) Asma
Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.
(4) TBC
Ibu mengatakan tidak pernah batuk berkepanjangan lebih
dari 2 minggu.
51
(5) Hepatitis
Ibu mengatakan pada mata, kulit, kuku tidak pernah terlihat
kuning.
(6) DM
Ibu mengatakan tidak sering lapar, haus dan sering kencing
pada malam hari.
(7) Hipertensi
Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan darah tidak pernah
lebih dari 140/90 mmHg dan pada umur kehamilan 7 bulan
tekanan darahnya lebih dari 145/90 mmHg.
(8) Epilepsi
Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai mengeluarkan
busa dari mulutnya.
(9) Lain- lain
Ibu mengatakan tidak ada penyakit lain.
c) Riwayat penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dari keluarganya ataupun keluarga suaminya
tidak ada riwayat penyakit menurun seperti DM, jantung,
hipertensi dan tidak ada riwayat penyakit menular seperti
hepatitis, TBC, PMS dan lain-lain.
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari keluarganya ataupun keluarga suaminya
tidak ada riwayat keturunan kembar.
52
e) Riwayat Operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun
5) Riwayat Perkawinan
a) Status perkawinan : Sah, kawin 2 kali
b) Kawin / menikah I : Umur 22 tahun, suami 23 tahun
Lamanya : 8 tahun, anak 2 orang
c) Kawin / menikah II : Umur 34 tahun, suami 26 tahun
Lamanya : 2 tahun, anak - orang
6) Riwayat KB
a) Metode yang pernah dipakai
Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi pil selama 2
tahun, 1 tahun setelah kelahiran anak kedua.
b) Keluhan selama pemakaian kontrasepsi
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
No Thn/
Tgl
Partus
Tempat
Partus
Umur
Kehami
lan
(Bln)
Jenis
Partus
Peno
long
Anak Nifas Keadaan
Anak
Sekarang
P/ L BB
(gram)
PB
(cm)
Kea
daan
Lakta
si
1.
2.
3.
4.
2002
2007
2014
Hamil
BPS
BPS
AB UK
ini
Aterm
Aterm
2 Bulan
Spontan
Spontan
Bidan
Bidan
P
L
2900
3000
48
48
Baik
Baik
lancar
lancar
hidup
hidup
53
8) Pola Kebiasaan Sehari- hari
a) Pola Nutrisi
Sebelum Hamil
(1) Makan :Ibu mengatakan makan sehari 3 kali, nasi,
lauk, sayur porsi sedang.
(2) Minum :Ibu mengatakan minum sehari minum 7-8
gelas air putih.
Selama Hamil
(1) Makan : Ibu mengatakan makan sehari 4 kali nasi,
sayur, lauk porsi sedang.
(2) Minum : ibu mengatakan minum sehari 7-8 gelas air
putih dan 1 gelas susu ibu hamil
b) Pola Eliminasi
Sebelum Hamil
(1) BAB :Ibu mengatakan BAB sehari 1 kali,
konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan.
(2) BAK :Ibu mengatakan BAK 6-7 kali, konsistensi,
warna kuning jernih.
Selama Hamil
(1) BAB : Ibu mengatakan BAB sehari 1 kali,
konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan.
54
(2) BAK : Ibu mengatakan BAK 7-8 kali, konsistensi,
warna kuning jernih.
c) Pola Istirahat
Sebelum Hamil
(1) Tidur siang :Ibu mengatakan tidur siang±1 jam.
(2) Tidur malam :Ibu mengatakan tidur malam ±7 jam.
Selama Hamil
(1) Tidur siang : Ibu mengatakan tidur siang±1 jam.
(2) Tidur malam : Ibu mengatakan tidur malam ±7-8 jam.
d) Pola Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan
rumah tangga dibantu suami.
Selama hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan
rumah tangga dibantu suami.
e) Pola Seksual
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 2-3 kali seminggu.
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 1 kali seminggu tidak ada keluhan.
f) Personal Hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi, gosok gigi, ganti
baju sehari 2 kali dan keramas seminggu 3
kali.
55
Selama hamil : Ibu mengatakan mandi, gosok gigi, ganti
baju sehari 2 kali, keramas seminggu 3 kali.
g) Psikososial budaya
(1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
(2) Kehamilan ini direncanakan atau tidak
Ibu mengatakan kehamilan direncakan.
(3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan anak laki-laki atau perempuan apapun
diterima.
(4) Dukungan keluarga dalam kehamilan ini
Ibu mengatakan semua keluarga mendukung.
(5) Keluarga lain yang tinggal dirumah
Ibu mengatakan tinggal dengan suami dan mertua.
(6) Pantangan makan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.
(7) Adat istiadat
Ibu mengatakan ada adat mitoni pada umur kehamilan 7
bulan.
h) Penggunaan obat-obatan / rokok
Ibu mengatakan tidak merokok, suami juga tidak merokok,
hanya mengkonsumsi obat dari bidan.
56
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1) Status Generalis
a) Keadaan Umum : Baik
b) Kesadaran :Composmentis
c) TTV : TD : 145/100 mmHg
S : 36,7oC
R : 22 kali/ menit
N : 86 kali/ menit
d) BB sebelum : 48 kg
e) BB sekarang : 55 kg
f) TB : 154 cm
g) LLA : 24,5 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Rambut : Bersih, hitam, tidak rontok / berketombe
(2) Muka : Bersih, terdapat sedikit oedema, tidak pucat
Terdapatcloasma gravidarum
(3) Mata
(a) Oedema : Tidak ada
(b) Conjungtiva :Warna merah muda
(c) Sklera : Warna putih
(4) Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada benjolan
(5) Telinga : Bersih, tidak ada serumen/benjolan
57
(6) Mulut/ gigi/ gusi : Bersih, tidak ada caries, tidak ada
stomatitis, gusi tidak berdarah
b) Leher
(1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran
(2) Tumor : Tidak ada benjolan
(3) Pembesaran kelenjar limfe:Tidak ada pembesaran
c) Dada dan axilla
(1) Mammae
(a) Membesar : Membesar normal
(b) Tumor : Tidak ada benjolan
(c) Simetris : Simetris
(d) Areola : Hiperpigmentasi
(e) Puting susu : Menonjol
(f) Kolostrum : Belum keluar
(2) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada benjolan
(b) Nyeri : Tidak ada nyeri
d) Ektremitas
(3) Atas : Normal, bersih, jari-jari lengkap, kuku
berwarna merah muda, oedema pada
tangan kanan
(4) Bawah
(a) Varices : Tidak ada
58
(b) Oedema : Tidak ada
(c) Reflek patella : Positif (+) kanan, kiri
(d) Kuku : Merah muda
3) Pemeriksaan Khusus Obstetric (Lokalis)
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(a) Pembersaran Uterus : Membesar sesuai umur kehamilan
(b) Bentuk perut : Memanjang
(c) Linea alba / nigra :Nigra
(d) Striaealbican / livide:Albican
(e) Kelainan : Tidak ada
(f) Pegerakan janin : Ada gerakan janin
(2) Palpasi
(a) Pergerakan janin : Teraba gerakan janin.
(b) Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat. Fundus
teraba bulat, besar, lunak, tidak
melenting (bokong).
(c) Leopold II : Kiri keras memanjang seperti papan
(punggung), kanan teraba bagian
bagian kecil janin (ekstremitas).
(d) Leoplold III : Bagian terbawah teraba bulat, kecil,
keras, melenting (kepala), masih
bisa digerakkan.
59
(e) Leopold IV : Kepala belum masuk panggul
(konvergen)
(f) TFU Mc Donald : 25 cm
(g) TBJ : (25-12)x155 = 2,015 gram
(3) Auskultasi
DJJ: Punctum maksimum : Di kuadran kiri perut bawah
ibu
Frekuensi :144 kali/menit
Teratur/tidak : Teratur
b) Pemeriksaan panggul
(1) Kesan panggul :Gynekoid
(2) Distantia spinarum : Tidak dilakukan
(3) Distantia kristarum : Tidak dilakukan
(4) Konjugata eksterna : Tidak dilakukan
(5) Lingkar panggul : Tidak dilakukan
c) Anogenital
(1) Vulva vagina
(a) Varices :Tidak dilakukan
(b) Luka : Tidak dilakukan
(c) Kemerahan : Tidak dilakukan
(d) Nyeri : Tidak dilakukan
(e) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan
60
(2) Perineum
(a) Bekas luka : Tidak dilakukan
(b) Lain-lain :Tidak dilakukan
(3) Anus
(a) Haemorhoid : Tidak dilakukan
(b) Keluhan lain : Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 04 April 2016 dilakukan pemeriksaan laboratorium
dengan hasil Protein urine (+1), Hb 11,3 gr %
b) Pemeriksaan Penunjang lain : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 09 April 2016 Pukul : 17.40 WIB
A. DIANGNOSA KEBIDANAN
Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun, umur kehamilan 29 minggu, janin hidup,
tunggal intrauteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala,
kepala belum masuk panggul (konvergen) dengan pre eklamsia ringan.
Data Dasar :
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan bernama Ny.R berumur 36 tahun.
b. Ibu mengatakan ini kehamilan keempat dan pernah keguguran
satu kali.
c. Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 19 September 2015
61
d. Ibu mengatakan pusing sejak tanggal 31 Maret 2016 dan
bengkak pada wajah dan tangan tanggal 02 April 2016.
2. Data Obyektif
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 145/100 mmHg
N : 86 kali/menit
R : 22 kali/menit
S : 36,7oC
d. Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat. Fundusteraba
bulat, besar, lunak, tidak melenting
(bokong).
e. Leopold II : Kiri keras memanjang seperti papan
(punggung), kanan teraba bagian-bagian
kecil janin (ekstremitas).
f. Leoplold III : Bagian terbawah teraba bulat, kecil, keras,
melenting (kepala), masihbisa digerakkan.
g. Leopold IV : Kepala belum masuk panggul(konvergen).
h. TFU mc.donald : 25 cm
i. TBJ : 2.015 gram
j. DJJ : 144 kali/menit
k. Ekstremitas : Oedema tangan kanan
l. Pemeriksaan laboratorium : Protein urine (+1), Hb 11,3 gr%
62
B. MASALAH
Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya dan keadaannya.
C. KEBUTUHAN
Beri support dan dukungan kepada ibu.
III. DIAGNOSA PETENSIAL
Pre Eklamsia Berat
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Memantau tekanan darah, melakukan tes laboratorium protein urine dan
pemeriksaan fisik oedema.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 09 April 2016 Pukul : 17.45 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat
3. Beri ibu KIE tanda bahaya hamil trimester III
4. Beri ibu KIE tentang gizi ibu hamil
5. Anjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein dan mengurangi
konsumsi garam.
6. Beri terapi obat
a. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
b. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
c. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
d. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
e. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
63
7. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 09 April 2016 Pukul :17.55 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah ibu melebihi
batas normal yaitu 145/100 mmHg, terdapat oedema di muka dan
tangan kanan dan hasil laboratorium protein urine positif satu dan ini
merupakan tanda bahaya pada kehamilan, janin dalam keadaan baik.
2. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat (tirah baring) dan tidak
melakukan pekerjaan berat.
3. Memberi ibu KIE tanda bahaya hamil trimester III
4. Memberi ibu KIE tentang gizi ibu hamil
5. Menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein seperti susu,
ikan, telur, kacang-kacangan dan mengurangi konsumsi garam.
6. Memberi terapi obat
a. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
b. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
c. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
d. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
e. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
7. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi
pada tanggal 16 April 2016.
64
VII. EVALUASI
Tanggal : 09 April 2016 Pukul : 18.15 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
2. Ibu bersedia banyak istirahat dan tidak melakukan pekerjaan berat.
3. Ibu sudah paham tentang tanda bahaya ibu hamil trimester III.
4. Ibu sudah paham tentang gizi ibu hamil.
5. Ibu bersedia diet makanan tinggi protein dan mengurangi konsumsi
garam.
6. Ibu bersedia meminum obat sesuai aturan.
8. Ibu bersedia dilakukankunjungan rumah1 minggu lagi pada tanggal 16
April 2016.
65
DATA PERKEMBANGAN I
(Kunjungan Rumah)
Tanggal : 16 April 2016
Pukul : 17.00 WIB
Tempat :Rumah Ny.R
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah makan telur, susudan daging dan mengurangi
konsumsi garam.
2. Ibu mengatakan vitaminnya diminum sesuai jadwal.
3. Ibu mengatakan gerakan janin sering terasa, tidak kurang dari 10 kali / 12
jam.
4. Ibu mengatakan masih merasakan pusing.
O : Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 130/95 mmHg R : 22 kali/menit
N : 84 kali/menit S : 36,8 oC
4. BB : 55 kg
5. Pemeriksaan fisik : Tangan kanan sedikit bengkak, wajah tidak
bengkak
6. Palpasi
a. Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat, teraba bulat lunak tidak melenting
(bokong)
66
b. Leopold II : Kanan teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstremitas)
Kiri teraba keras memanjang seperti papan (punggung)
c. Leopold III : Teraba bulat keras melenting (kepala), masih bisa
digerakkan.
d. Leopold IV : Belum masuk panggul (konvergen).
7. TFU mc.donald : 26 cm
8. TBJ : 2.170 gram
9. DJJ : 148 kali/menit
10. Pemeriksaan protein urine : (+1)
A : Assesment
Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun, umur kehamilan 30 minggu, janin hidup,
tunggal intrauteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, kepala
belum masuk panggul (konvergen) dengan pre eklamsia ringan.
P : Planning
Tanggal : 16 April 2016 Pukul : 17.15 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan jika tekanan darahnya masih tinggi
tetapi sudah mulai turun, protein urin masih positif, wajah tidak bengkak,
bengkak pada tangan sudah berkurang, keadaan janin baik.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap diet makanan tinggi protein seperti susu,
ikan, telur, kacang-kacangan dan mengurangi konsumsi garam.
3. Menganjurkan ibu banyak istirahat (tirah baring) dan tidak melakukan
aktivitas berat.
4. Memberi terapi pada ibu
67
a. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
b. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
c. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
d. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
e. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
5. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi pada
tanggal 23 April 2016.
E : Evaluasi
Tanggal : 16 April 2016 Pukul : 17.35 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
2. Ibu bersedia untuk tetap diet tinggi protein dan mengurangi konsumsi
garam.
3. Ibu bersedia banyak istirahat dan tidak melakukan aktivitas berat.
4. Sudah diberi terapi pada ibu
a. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
b. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
c. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
d. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
e. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
5. Ibu bersedia dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi pada tanggal
23 April 2016.
68
DATA PERKEMBANGAN II
(Kunjungan Rumah)
Tanggal :23 April 2016
Pukul :16.30 WIB
Tempat : Rumah Ny.R
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah makantelur, susudan daging dan mengurangi
konsumsi garam.
2. Ibu mengatakan vitaminnya diminum sesuai jadwal.
3. Ibu mengatakan gerakan janin sering terasa, tidak kurang dari 10x / 12
jam.
4. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan pusing.
O : Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 130/85 mmHg R : 22 kali/menit
N : 84 kali/menit S : 36,8 oC
4. BB : 55 kg
5. Pemeriksaan fisik : Wajah dan tangan kanan normal, tidak bengkak
6. Palpasi
a. Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat, teraba bulat lunak tidak
Melenting (bokong)
b. Leopold II : Kanan teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstremitas)
69
Kiri teraba keras memanjang seperti papan (punggung)
c. Leopold III : Teraba bulat keras melenting (kepala), tidak bisa
digerakkan.
d. Leopold IV : Sudah masuk panggul (divergen).
7. TFU mc.donald : 26 cm
8. TBJ : 2.325 gram
9. DJJ : 140 kali/menit
10. Pemeriksaan protein urine : (-)
A : Assesment
Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun, umur kehamilan 31minggu, janin hidup,
tunggal intrauteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, kepala
sudah masuk panggul (divergen) dengan riwayatpre eklamsia ringan.
P : Planning
Tanggal : 23 April 2016 Pukul : 16.45 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan jika tekanan darahnya sudah mulai
turun, protein urin negatif, kaki sudah tidak bengkak, keadaan janin baik.
2. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan sehari-hari dan tetap
mengurangi konsumsi garam.
3. Menganjurkan ibu istirahat cukup siang 2 jam malam 10 jam dan
mengurangi aktivitas berat.
4. Memberi terapi pada ibu
a. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
b. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
70
c. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
d. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
e. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
5. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi pada
tanggal 30 April 2016.
E : Evaluasi
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
2. Ibu bersedia untuk menjaga pola makan sehari-hari dan tetap mengurangi
konsumsi garam.
3. Ibu bersedia istirahat cukup dan mengurangi aktivitas berat.
4. Sudah diberi terapi pada ibu
a. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
b. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
c. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
d. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
e. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
5. Ibu bersedia dilakukan kunjungan rumah satu minggu lagi pada tanggal
30 April 2016.
71
DATA PERKEMBANGAN III
(Kunjungan Rumah)
Tanggal :30 April 2016
Pukul :16.00 WIB
Tempat : Rumah Ny.R
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah menjaga pola makan dan mengurangi konsumsi
garam.
2. Ibu mengatakan vitaminnya diminum sesuai jadwal.
3. Ibu mengatakan gerakan janin sering terasa, tidak kurang dari 10x / 12
jam.
4. Ibu mengatakan tidak merasakan pusing.
O : Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 120/80 mmHg R : 22 kali/menit
N : 88 kali/menit S : 36,5oC
4. BB : 55 kg
5. Pemeriksaan fisik : Wajah dan tangan kanan normal, tidak bengkak
6. Palpasi
a. Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat, teraba bulat lunak tidak
melenting (bokong)
b. Leopold II : Kanan teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstremitas)
72
Kiri teraba keras memanjang seperti papan (punggung)
c. Leopold III : Teraba bulat keras melenting (kepala), tidak bisa
digerakkan.
d. Leopold IV : Sudah masuk panggul (divergen).
7. TFU mc.donald : 26 cm
8. TBJ : 2.325 gram
9. DJJ : 140 kali/menit
10. Pemeriksaan protein urine : (-)
A : Assesment
Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun, umur kehamilan 32 minggu, janin hidup,
tunggal intrauteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, kepala
sudah masuk panggul (divergen) dengan riwayatpre eklamsia ringan.
P : Planning
Tanggal : 30 April 2016 Pukul : 16.15 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan jika tekanan darahnya sudah normal,
protein urin negatif, kaki tidak bengkak, keadaan janin baik.
2. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan sehari-hari dan tetap
mengurangi konsumsi garam.
3. Menganjurkan ibu istirahat cukup siang 2 jam malam 10 jam dan
mengurangi aktivitas berat.
4. Memberi ibu KIE persiapan persalinan.
5. Memberi terapi pada ibu
f. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
73
g. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
h. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
i. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
j. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang kerumah bidan 2 minggu lagi
atau jika ada keluhan.
E : Evaluasi
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
2. Ibu bersedia untuk menjaga pola makan sehari-hari dan tetap mengurangi
konsumsi garam.
3. Ibu bersedia istirahat cukup dan mengurangi aktivitas berat.
4. Ibu sudah paham tentang persiapan persalinan.
5. Sudah diberi terapi pada ibu
f. Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet
g. Kalk 500 mg (1x1) 10 tablet
h. B6 10 mg (1x1) 10 tablet
i. B12 10 mg (1x1) 10 tablet
j. Vit C 10 mg (1x1) 10 tablet
6. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang kerumah bidan 2 minggu lagi atau
jika ada keluhan.
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas kesenjangan antara tinjauan kasus
dengan tinjauan teori, mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre
74
eklampsia ringan di BPS Siyamtiningsih. Dalam pembahasan ini penulis
menggunakan manajemen kebidanan dengan tujuh langkah varney, maka
penulis akan membahas langkah demi langkah, sebagai berikut :
1. Pengkajian
Dalam pengkajian ini pengumpulan data dasar dilakukan dengan
mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
pasien secara lengkap.Bidan mengumpulkan semua informasi akurat dan
lengkap dari beberapa sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien dan
dari dokumentasi tersebut bidan dapat memperoleh data subyektif
(Sulistyawati, 2009).
Menurut Sujiyatini, dkk, (2009),Pre eklamsia ringan adalah
timbulnya hipertensi 140/90 mmHg atau lebih disertai protein uria dan
atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah
kehamilan. Tanda-tanda pre eklampsi ringan adalah Kenaikan tekanan
darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari
tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu, Proteinuria
secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif
positif 2 (+2), edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral,
wajah, atau tangan.
Pada kasus ini didapat data subjektif Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun
umur kehamilan 29 minggu mengeluh sering pusing sejak tanggal 31
Maret 2016 dan bengkak pada muka dan tangan kanan tanggal 02 April
2016, tekanan darahnya tinggi dan protein urine (+1) sedangkan data
75
objektifnya didapat keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD
: 145/100 mmHg, N : 86 x/m, R : 22 x/m, S :36.7 ºC, BB sekarang 55 kg
ada kenaikan sekitar 7 kg, muka sedikit oedema, ekstremitas : tangan
kanan dan hasil pemeriksaan laboratorium protein urine positif (+1).
Dalam pengkajian ini penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan kasus.
2. Interpretasi Data
Dalam interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah
yang terjadi dan kebutuhan.Menurut Estiwidani (2008), setelah ditemukan
masalah dan masalah utamanya maka bidan merumuskannya dalam suatu
pernyataan yang mencakup kondisi, masalah penyebab dan prediksi. Pada
pasien pre eklamsia ringan masalah yang terjadi adalah pasien merasa
cemas terhadap kehamilannya dan keadaan dirinya. Kebutuhan pasien
pada kasus pre eklamsia ringan adalah dukungan moral (Sulistyowati,
2009).
Dalam kasus ini penulis mendapatkan diagnosa kebidanan Ny.R
G4P2A1 umur 36 tahun umur kehamilan 29 minggu, janin tunggal, hidup,
intra uterin, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, kepala
belum masuk pintu atas panggul dengan pre eklampsi ringan. Pada Ny.R
masalah yang timbul yaitu ibu merasa cemas terhadap keadaannya dan
kebutuhannya yaitu beri suport mental/dukungan pada ibu.
Pada kasus Ny.R penulis tidak menemukan kesenjangan antara
teori dan kasus.
76
3. Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial yang dapat muncul pada ibu hamil dengan Pre
Eklamsia ringan adalah adalah potensial terjadi Pre Eklamsia berat dan
Eklampsia (Sulistyawati, 2009).
Pada kasus Ny.Rdiagnosa potensial yang ditegakkan adalah Pre
Eklamsia berat tetapi pada kasus Ny.R tidak ditemukan tanda dan gejala
yang mengarah pada pre eklampsi berat, karena dengan adanya
peningkatan upaya dan tindakan yang komprehensif pada Ny.R maka
kasus ibu tidak mengarah pada Pre Eklampsia berat.
4. Tindakan Segera
Pada ibu hamil dengan pre eklamsia ringan tindakan segera yang
dapat diberikan yaitu dengan pemberian nasihat tentang diet makanan,
cukup istirahat, pengawasaan antenatal (hamil) (Manuaba, dkk 2012).
Pada kasus ini dilakukan anjuran kepada ibu untuk diet tinggi
protein, mengurangi konsumsi garam, istirahat cukup, pemberian vitamin,
pemantauan antenatal. Pada kasus ini penulis tidakmenemukan
kesenjangan antara teori dan lahan.
5. Perencanaan
MenurutSulistyawati (2009), perencanaan asuhan yang menyeluruh
berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus
berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputipengetahuan, teori yang up
to date, perawatan berdasarkan bukti (evidence based care), serta
divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak
77
diinginkan oleh pasien. Pada teori pelaksanaan kasus pre eklamsia ringan
adalah :
a. Pada pasien rawat jalan dianjurkan banyak istirahat (berbaring/tidur
miring), tetapi tidak harus mutlak selalu tirah baring
(Prawiroharjo, 2010).
b. Pasien dianjurkan rawat inap bila terdapat tanda-tanda pre eklamsia
berat dan Bila tidak ada perbaikan : tekanan darah, kadar proteinuria
selama 2 minggu (Prawiroharjo, 2010).
c. Pasien dianjurkan perawatan obstetrik dengan medikal
(Prawiroharjo, 2010).
d. Pemberian sedative ringan seperti Phenobarbital 3 × 30 mg dan
Valium 3 × 10 mg (Fauziyah, 2012).
e. Pemberian Obat penunjang seperti vitamin B complex, vitamin C atau
vitamin E, Zat Besi (Fauziyah, 2012).
f. Pemberian nasehat seperti garam dalam makanan dikurangi, lebih
banyak istirahat baring ke arah punggung janin, segera datang
memeriksakan diri bila terdapat gejala sakit kepala,mata kabur, edema
mendadak atau berat badan naik, pernapasan semakin sesak, nyeri
pada epigastrum,kesadaran semakin berkurang, gerak janin melemah-
berkurang, pengeluaran urin berkurang (Fauziyah, 2012).
g. Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat atau diperketat.
(Fauziyah, 2012).
78
Sedangkan Pada studi kasus ini Ny.Rperencanaan yang dilakukan
adalah beritahu ibu hasil pemeriksaan, anjurkan ibu untuk istirahat cukup,
beri ibu KIE tanda bahaya hamil trimester III, beri ibu KIE tentang gizi ibu
hamil, anjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein dan mengurangi
konsumsi garam, beri terapi obat tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet, kalk
500 mg (1x1) 10 tablet, B6 10 mg (1x1) 10 tablet, B12 10 mg (1x1)10
tablet, Vit C 10 mg (1x1)10 tablet, anjurkan ibu kembali satu minggu lagi
atau jika ada keluhan.
Pada kasus ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan
kasus yaitu pada pemberian obat phenobarbitel, valium dan vitamin E di
lahan tidak diberikan sedangkan diteori diberikan.
6. Pelaksanaan
Menurut Sulistyawati (2009), pelaksanaan asuhan ini rencana
asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima
dilaksanakan secara efisien dan aman.
Pada kasus ini pelaksanaan yang dilakukan pada Ny.R sesuai
dengan rencana tindakan. Pada kasus ini penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan kasus.
7. Evaluasi
Menurut Estiwidani (2008), hasil yang diharapkan setelah
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklamsia ringan
adalah tekanan darah ibu dapat kembali normal, oedema pada mukadan
tangan bisa sembuh dan protein urine negatif.
79
Pada kasus ini ibu hamil Ny.RG4P2A1 umur 36 tahun umur
kehamilan 29 minggu dengan pre eklampsia ringan telah mendapatkan
pengobatan sesuai dengan rencana yang disusun dan dilaksanakan oleh
penulis dengan hasil tekanan darah dari 145/100 mmHg menjadi 120/80
mmHg, protein urin dari (+1) menjadi (-), sudah tidak oedema, kepala
sudah tidak pusing lagi. Pada kasus ini penulis tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan kasus.
80
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Patologi Pada Ny.R G4P2A1 Umur 36 Tahun Umur
Kehamilan 29 Minggu Dengan Pre Eklamsia Ringan” ini penulis dapat membuat
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre eklampsi ringan dapat
diterapkan melalui pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney
diantaranya sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan data subyektif yang
meliputi keluhan utama ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya dan ibu mengeluh sering pusing sejak tanggal 31 Maret
2016 dan bengkak pada muka dan tangan tanggal 02 April 2016, data
obyektif : TD : 145/100 mmHg, TB : 158 cm, BB sekarang : 55 kg, LLA :
24,5 cm, pemeriksaan sistematis, muka bengkak, tangan sedikit bengkak,
kaki tidak oedema, pemeriksaan penunjang : protein urin (+) 1.
2. Interpretasi Data
Diagnosa pada kasus ini adalah Ny.R G4P2A1 Umur 36tahun hamil
29minggujanintunggal,hidup intrauterin,letakmemanjang, presentasi
kepala, punggung kiri, kepala belum masuk pintu atas panggul dengan pre
81
eklampsi ringan, masalahyangterjadi adalah perasaan cemas karena pusing
dan bengkak pada wajah dan tangan, kebutuhan yang diberikan memberi
support mental dan dukungan moril.
3. Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial pada ibu hamil Ny.R dengan pre
eklampsiaringan adalah tidak terjadi pre eklampsia berat karena dilakukan
pemantauan tekanan darah dan protein urin secara tepat.
4. Tindakan Segera
Pada kasus ini dilakukan pemantauan tekanan darah tes
laboratorium protein urine dan pemeriksaan fisik oedema.
5. Rencana Tindakan
Pada ibuhamil Ny.R dengan pre eklampsia ringan perencanaan
harus segera dilaksanakan untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih
berat.Rencana tindakan pada kasus ini adalah beritahu ibu hasil
pemeriksaan, anjurkan ibu untuk istirahat cukup, beri ibu KIE tanda
bahaya hamil trimester III, beri ibu KIE tentang gizi ibu hamil,anjurkan
ibu untuk diet makanan tinggi protein dan mengurangi konsumsi
garam,beri terapi obat Tablet Fe 500 mg (1x1) 10 tablet, Kalk 500 mg
(1x1) 10 tablet, B6 10 mg (1x1) 10 tablet, B12 10 mg (1x1) 10 tablet, Vit
C 10 mg (1x1) 10 tablet, anjurkan ibu kembali satu minggu lagi atau jika
ada keluhan.
6. Pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
82
7. Evaluasi
Evaluasi pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan ini adalah
tekanan darah dari 145/100 mmHg menjadi 120/80 mmHg, protein urin
dari (+1) menjadi (-), sudah tidak pusing dan tidak oedema.
8. Dari hasil studi kasus ini penulis menyimpulkan bahwa dari pengkajian
sampai evalusai terdapat kesenjangan yaitupada teori tindakan
segeranyadiberikan sedative ringan seperti phenobarbitel dan valium,
diberikan obat penunjang vitamin C, vitamin E, zat besi, dan mengurangi
konsumsi garam. Pada kasus ini tidak diberikan sedative ringan
phenobarbitel dan valium, tidak diberikan obat penunjang vitamin E
sedangkan di teori diberikan.
B. Saran
1. Bagi Pasien
Pasien hendaknya memeriksakan kehamilan secara teratur sehingga tanda-
tanda pre eklampsia ringan dapat diketahui lebih awal dan agar dapat
ditangani dengan segera.
2. Bagi Profesi
Meningkatkan dan mengembangkan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan pre eklampsi ringan.
83
3. Bagi Institusi
a. BPS
Diharapkan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan pre eklampsia ringan lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah
atau untuk menekan angka kematian ibu hamil akibat pre eklamsia.
b. Pendidikan
Bagi intitusi pendidikan dapat menambah referensi dan pengetahuan
bagi mahasiswa maupun pelajar tentang asuhan kebidanan ibu hamil
dengan pre eklamsia ringan
84
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, H, P. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu I Kehamilan. Yogyakarta: Rohima
Press.
Dinkes. 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahn 2012.
Semarang: Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
Estiwidani, D, Dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya.
Fauziyah, Y. 2012. Obstetri Patologi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hidayat, A, A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Manuaba, Dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, Taufan, Dkk. 2014. Buku Ajar Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta:
Nuha Medika.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Priharjo, R. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Rustiana, W. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III Pada Ny.S
G1P0A0 Umur 23 Tahun Usia Kehamilan 34 Minggu Dengan Pre
Eklamsia Ringan Di BPS Samsiti Sukoharjo Tahun 2012. Karya Tulis
Ilmiah: Tidak Dipublikasikan.
85
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sujiyatini, Dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Wulandari, R. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III Pada Ny.A
G1P0A0 Umur 23 Tahun Usia Kehamilan 29 Minggu Dengan Pre
Eklamsia Ringan Di UPT Puskesmas Pracimantoro I Wonogiri Tahun
2015. Karya Tulis Ilmiah: Tidak Dipublikasikan.
Yulifah, R, Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.