PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH)
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Pada Instagram Kafe Kopine Eyang)
RANGKUMAN SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Disusun Oleh:
Angga Nugraha
NIM. 211528158
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN
YOGYAKARTA
2019
1
Latar Belakang
Persaingan dalam bidang usaha yang dihadapi pada kondisi ekonomi digital
sekarang ini sangat selektif, oleh karena itu manajemen diharapkan harus lebih
saksama dalam mememilih strategi bersaingnya. Perkembangan bisnis di bidang
makanan dan minuman mulai dirasakan dengan munculnya berbagai jenis usaha.
Pada saat ini usaha yang berkembang secara signifikan contohnya adalah kafe dan
warung kopi, oleh karena itu setiap usaha harus memiliki keunggulan dan inovasi
baru sehingga mampu menarik minat beli konsumen.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh intensitas instagram pada keputusan
pembelian di Instagram Kafe Kopine Eyang.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh valensi opini pada keputusan pembelian di
Instagram Kafe Kopine Eyang.
Untuk mengetahui adanya pengaruh konten instagram pada keputusan
pembelian di Instagram Kafe Kopine Eyang.
Electronic-Word of Mouth (E-WOM)
Menurut Gruen (2006), electronic-word of mouth merupakan sebuah media
komunikasi untuk saling berbagi informasi mengenai suatu produk atau jasa yang
telah dikonsumsi antar konsumen yang tidak saling mengenal dan bertemu
sebelumnya. Menurut Hennig-Thurau et al., (2004) menyatakan bahwa electronic-
word of mouth merupakan bentuk pernyataan komunikasi pemasaran yang dibuat
oleh konsumen aktual, potential atau konsumen sebelumnya tentang pernyataan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
positif atau negatif mengenai produk atau jasa dimana informasi ini tersedia bagi
orang-orang melalui media internet. Efektivitas dari electronic-word of mouth
lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi word of mouth di bidang bisnis
offline karena akses yang lebih besar dan jangkauan yang lebih luas.
Dimensi Electronic-Word Of Mouth
Menurut Goyette et al., (2010) untuk mengukurppengaruh electronic-word of
mouth dapatnmenggunakan variabel intensity, valence of opinion dan content.
1. Intensitass(intensity)
Intensitas pada electronic-word of mouth merupakan banyaknyaapendapat
atau komentarryang ditulisoolehkkonsumen itu sendiri dalamssebuah
mediaasosial. Goyetteeet al., (2010) membagi indikatorddari
intensitasssebagai berikut:
a. Frekuensinmengakses informasiddari mediaasosial.
b. Frekuensininteraksi dengannpengguna mediaasosial.
c. Banyaknyaaulasan yangdditulis olehppengguna mediaasosial.
2. Kontenn(content)
Konten merupakan isi informasiddari situssjejaring sosialbberkaitan dengan
produkkdannjasa. Indikatorddarikkonten meliputi:
a. Informasittentang variasinmakanan dannminuman.
b. Informasittentang kualitass(rasa, tekstur dannsuhu) makananndan
minuman.
c. Informasi mengenai harga yang ditawarkan.
d. Informasi mengenai keamanan transaksi dan situs jejaring internet
yang disediakan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
3. Valensi opini (valencedof opinion)
Merupakan pendapat dan rekomendasi dari konsumen baik itu positif atau
negatif mengenai produk atau jasa. Valensi opini positif adalah komentar
positif mengenai produk, jasa dan brand.
a. Komentarrpositif darippengguna mediaasosial.
b. Rekomendasi dari pengguna media sosial.
Valensi opini negatif merupakan komentar negatif konsumen mengenai
produk, jasa dan brand.
a. Komentarnnegatif darippengguna mediaasosial.
b. Bebicaraahal-hal yangnnegatifnkepada orangglain dari penggunaamedia
sosial.
Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) Keputusan pembelian adalah “The
selection of an option from two or alternative choice”. Oleh karena itu, keputusan
pembelian adalah pilihan alternatif yang tersedia bagi konsumen ketika
mengambil keputusan, ini mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap
kebutuhan atas produk yang didapat dari sumber informasi.
Perilaku konsumen akan sangat menentukan proses pengambilan
keputusan di dalam sebuah pembelian. Proses pengambilan keputusan merupakan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiriaatas lima tahap, menurut
Kotler dan Armstrong (2008), yaitu sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
Gambar Tahap Proses Keputusan Pembelian
Sumber: Kotler dan Armstrong (2008)
a) PengenalannMasalah (Problem Recognition)
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan.
Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun
eksternal.
b) Pencarian Informasi (Information Searching)
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau mungkin juga
tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan produk
itu berada didekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika
tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja.
c) Evaluasi Alternatif (Evaluating Alternative)
Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat
keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai
kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat
kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk
setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya.
d) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan
pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia akan memilih merek yang
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Purna
Pembelian
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan
faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.
e) Perilaku Sesudah Pembelian (Post Purchase Behavior)
Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Kerangka Bepikir
Kerangka pemikiran yang dapat diajukan untuk menunjukkan adanya pengaruh
antara electronic word of mouth (e-wom) terhadap keputusan pembelian di
Instagram Kafe Kopine Eyang dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran
pada gambar 2.2 berikut:
Kerangaka Berpikir Teoritis
Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh dimensi intensitas instagram pada keputusan pembelian.
H1: Dimensi intensitas berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
2. Pengaruh dimensi valensi opini terhadap keputusan pembelian.
Intensitas
(X1)
Valensi
Opini
(X2)
Konten
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
H2: Dimensi valensi opini berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
3. Pengaruh dimensi konten instagram terhadap keputusan pembelian.
H3: Dimensi konten instagram berpengaruh positif pada keputusan
pembelian.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif atau disebut
juga dengan penelitian tradisional (traditional), positivis (positivist),
eksperimental (exsperimental), atau empiris (empiricist
Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Yogyakarta dan penelitian
ini akan dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara online oleh peneliti
melalui media sosial.
Populasi
Populasi yang diteiti dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan
media sosial instagram sebagai referensi untuk mengunjungi Kafe Kopine Eyang
di Yogyakarta.
Sampel
Dalam penelitian ini, yang menjadi anggota sampel adalah konsumen yang
melakukan pembelian pada Kafe Kopine Eyang yang mendapatkan informasi atau
rekomendasi melalui media sosial instagram.
Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ini digunakan untuk
mengetahui pendapat dari responden, dalam hal ini responden hanya perlu
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
menjawab dengan memberikan tanda sessuai dengan panduan dari kuesioner yang
diberikan.
Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner ini menggunakan skala
likert, yaitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ke-
tidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala likert ada
kalanya “menghilangkan tengah-tengah kutub setuju dan tidak setuju, responden
dipaksa untuk memilih antara setuju atau tidak setuju tanpa adanya pilihan
jawaban netral atau tidak berpendapat. Penulisan analisis kuantitatif menggunakan
pertanyaan dan skor sebagai berikut:
Skor Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat Setuju
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data sekunder dengan mencari
preferensi data terkait yang dapat digunakan untuk melengkapi data yang
dibutuhkan, yaitu data literatur, buku-buku terkait dan pencarian dari situs internet
yang dapat digunakan sebagai pelengkap data penelitian.
Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif deskriptif
yaitu data dengan tujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
2. Sumber Data
a) Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan informasi
atau data yang dibutuhkan kepada pengumpul data, atau bisa dikatakan seorang
peneliti memperoleh data langsung dari sumbernya (Suryani, Hendryadi,
2013).
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan.
Uji Instrumen Data
1. Uji Validitas
Validitas dataadiukurddengan caraamembandingkan r hitungddengan r tabel.
Apabila r hitung > r tabel dengan α = 0,05 makaaalat ukurrtersebut adalah valid dan
sebaliknya jika r hitung < r tabel dengan α = 0,05 maka alat ukur tersebut tidak valid.
Untukuuji vaiditas dengannmenggunakan 120 responden, nilaissignifikansi yang
digunakan adalah 0,178, dan berikuthhasil uji perhitungannuji validitasyyang
menggunakan SPSS.
Berdasarkan hasil olah data dengan SPSS, bahwa keseluruhan instrumen
dari variabel intensitas instagram (X1) adalah valid, yaitu dengan signifikansi
lebih kecil dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari 120 responden sebagai uji
validitas adalah lebih besar dari 0,178. Dan keseluruhan instrumen tersebut
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
memenuhi syarat dari uji validitas yang tersedia, yaitu untuk signifikansi lebih
kecil dari 5% atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah lebih dari 0,178, sehingga nilai
r hitung > r tabel adalah terpenuhi.
Berdasarkan hasil olah data dengan SPSS, bahwa keseluruhan instrumen
dari variabel valensi opini (X2) adalah valid, yaitu dengan signifikansi lebih kecil
dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari 120 responden sebagai uji validitas
adalah lebih besar dari 0,178. Dan keseluruhan instrumen tersebut memenuhi
syarat dari uji validitas yang tersedia, yaitu untuk signifikansi lebih kecil dari 5%
atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah lebih dari 0,178, sehingga nilai r hitung > r
tabel adalah terpenuhi.
Keseluruhanninstrumen dari variabel konten instagram (X3) adalahhvalid,
yaitu dengan signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari
120 responden sebagai uji validitas adalah lebih besar dari 0,178. Dan
keseluruhan instrumen tersebut memenuhi syarat dari uji validitas yang tersedia,
yaitu untuk signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah
lebih dari 0,178, sehingga nilai r hitung > r tabel adalah terpenuhi.
Berdasarkan hasil olah data dengan SPSS, bahwa keseluruhan instrumen
dari variabel keputusan pembelian (Y) adalah valid, yaitu dengan signifikansi
lebih kecil dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari 120 responden sebagai uji
validitas adalah lebih besar dari 0,178. Dan keseluruhan instrumen tersebut
memenuhi syarat dari uji validitas yang tersedia, yaitu untuk signifikansi lebih
kecil dari 5% atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah lebih dari 0,178, sehingga nilai
r hitung > r tabel adalah terpenuhi.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengungkapkan suatu data penelitian yang dapat
dipercaya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan adanya uji
reliabilitas ini maka suatu instrumen yang digunakan sebagai alat untuk
engumpulan data dianggap reliabel karena dipercaya sesuai dengan keadaan
sebenarnya di lapangan. Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha Cronbach
dengan bantuan SPSS, dengan penilaian rentang 0,8-1,0 (sangat tinggi), 0,6-0,79
(tinggi), 0,4-0,59 (cukup), 0,2-0,39 (rendah), 0,0-0,19 (sangat rendah). Jika nilai
yang dihasilkan adalah kurang dari 0,59 maka konsistensi dari instrumen atau alat
pengumpulan data dianggap tidak reliabel. Berikut tabel hasil uji reliabilitas:
Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas
No Indikator Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Intensitas 0,843 Diterima/ Reliabel
2 Valensi Opini 0,609 Diterima/ Reliabel
3 Konten 0,850 Diterima/ Reliabel
4 Keputusan Pembelian 0,817 Diterima/ Reliabel
Sumber: Data primer, diolah 2019.
Berdasarkan hasil olah data terhadap uji reliabilitas maka variabel Intensitas
adalah reliabel dengan nilai r alpha 0,843 yang masuk dalam klasifikasi sangat
tinggi, kemudian untuk variabel valensi opini dengan r alpha 0,609 adalah reliabel
dan masuk ke dalam klasifikasi tinggi, kemudian untuk variabel konten dengan r
alpha 0,850 adalah reliabel dan masuk ke dalam klasifikasi sangat tinggi, dan
variabel keputusan pembelian dengan nilai r alpha 0,817 adalah reliabel dengan
kategori sangat tinggi. Maka dari itu instrumen dalam empat variabelddinyatakan
reliabel.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuknmengetahui apakahddalam
modelrregresi, variabelppengganggu ataurresidual memilikimdistribusi yang
normal (Ghozali, 2016). Uji simultan dan parsial menyebutkan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah yang kecil atau sedikit. Uji statistik yang bisa
digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan tingkat signifikansi 5% atau alpha 0,05.
Apabila hasil dari uji normalitas sudah melebihi dari tingkat signifikan, maka data
tersebut dianggap normal.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 120
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation 1,24419269
Most Extreme Differences Absolute ,083
Positive ,040
Negative -,083 Kolmogorov-Smirnov Z ,907
Asymp. Sig. (2-tailed) ,383
Sumber: Data primer, diolah 2019.
Berdasarkan tabel diatas maka diketahui bahwa hasil uji normalitas
menunjukkan nilai signifikansi 0,383 yang lebih besar dari α atau 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data peneltian tersebut adalah berdistribusi normal dan
dinyatakan valid.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan uji yang bertujuan untuk menguji model regresi
apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
benar adalah model regresi yang memiliki korelasi antar variabel independen. Jika
variabel independen saling memiliki korelasi, maka variabel-variabel tersebut
tidaklah ortogonal (berhubungan dengan sudut tegak lurus). Variabel ortogonal
merupakan variabel independen yang nilai korelasinya sesama variabel
independen adalah sama dengan nilai nol. Untuk mengetahui adanya nilai
multikolinearitas dapat dilihat dari hasil nilai tolerance dan lawannya yaitu
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang biasa digunakan dalam menunjukkan
multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai F ≥ 10.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,029 ,946 ,031 ,976
intensitas ,063 ,044 ,138 1,428 ,156 ,386 2,587
valensi opini
,190 ,081 ,212 2,338 ,021 ,438 2,282
konten ,253 ,045 ,493 5,563 ,000 ,460 2,173
Sumber: Data primer, diolah 2019.
Berdasarkan tabel output “coefficients” pada bagian “Collinearity Statistics”
diketahui nilai tolerance untuk variabel intensitas instagram (X1) adalah 0,386,
valensi opini (X2) adalah 0,438 dan konten instagram (X3) adalh 0,460 lebih
besar dari 0,10. Sementara, nilai VIF intuk variabel intensitas instagram (X1)
adalah 2.587, valensi opini(X2) adalah 2,282 dan konten instagram (X3) adalah
2,173 lebih kecil dari 10,00. Maka dalam uji multikolinearitas dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala multikolineartas dalam model regresi.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
c) Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan
variance dari residual dalam model regresi yang digunakan. Asumsi
heteroskedasitas yaitu jika variasi faktor pengganggu selama sama pada data yang
diamati dengan data pengamatan lainnya. Apabila ciri ini terpengaruhi, maka
variasi faktor pengganggu di kelompok data tersebut tidak terpenuhi, maka dapat
dikatakan bahwa terjadi penyimpangan, yaitu penyimpangan terhadap faktor
penggangu, ini yang disebut dengan heteroskedasitas. Untuk mengetahui
terjadinya heteroskedasitas maka dilakukan uji Glejser, yakni dengan
meregresikan nilai residual sebagai variabel dependen terhadap keseluruhan
variabel independen, dan apabila nilai signifikan yang dihasilkan lebih dari 0,05
maka terjadi homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas.
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedasitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,302 ,591 2,203 ,030
Intensitas ,014 ,027 ,076 ,508 ,613
valensi opini -,019 ,051 -,052 -,372 ,710
Konten -,017 ,028 -,081 -,596 ,553
Sumber: Data primer, diolah 2019.
Berdasarkan tabel output “Coefficients” diatas diketahui untuk nilai variabel
intensitas instagram (X1) adalah 0,613 dan valensi opini (X2) adalah 0,710 dan
konten instagram (X3) adalah 0,553 lebih besar dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Pembahasan
a) Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda adalah ekstensi dari metode regresi dalam
analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Pengaruh variabel independen
(karena umumnya ada korelasi antar variabel independen), dalam analisis regresi
berganda dapat diukur secara parsial (ditunjukkan oleh coefficient of partial
regression) dan secara bersama-sama yang ditunjukkan oleh coefficient of
multiple determination (R2).
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Dependen: Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Independen Koefisien Regresi T hitung Sig.
Intensitas Instagram 0,063 1,428 0,156
Valensi Opini 0,190 2,338 0,021
Konten Instagram 0,253 5,563 0,000
Konstanta: 0,029
R Square: 0,581
Adjusted R2: 0,570
F hitung: 53,6830
Sig: 0,000
Sumber: Data primer, diolah 2019.
Dari hasil analisis regresi diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
Y = 0,63 X1 + 0,190 X2 + 0,253 X3 + 0,029
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Keterangan:
0,063 X1 = Koefisien intensitas instagram (X1) sebesar 0,063 menunjukkan
bahwa intensitas instagram dapat memprediksi keputusan pembelian (Y) apabila
intensitas instagram (X1) bertambah satu dengan asumsi semua faktor konstan.
0,190 X2 = Koefisien valensi opini (X2) sebesar 0,190 menunjukkan bahwa
valensi opini dapat memprediksi keputusan pembelian (Y) apabila valensi opini
(X2) bertambah satu dengan asumsi semua faktor konstan.
0,253 X3 = Koefisien konten instagram (X3) sebesar 0,253 menunjukkan bahwa
konten instagram dapat memprediksi keputusan pembelian (Y) apabila konten
instagram (X3) bertambah satu dengan asumsi semua faktor konstan.
0,029 = Nilai konstanta sebesar 0,029 menunjukkan bahwa setiap variabel bebas
(X1,X2 dan X3) dianggap nol maka prediksi keputusan pembelian (Y) sebesar
0,029.
b) Uji Parsial
Uji T atau uji parsial digunakan untuk mengetahui satu variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini memiliki tiga variabel
bebas yaitu intensitas instagram, valensi opini dan konten instagram. Uji statistik
T ini adalah sebagai proses penghitungan untuk mengetahui pengaruh intensitas
instagram, valensi opini dan konten instagram terhadap keputusan pembelian di
Kafe Kopine Eyang yang sebagai variabel terikatnya. Kriteria pengujian ini yaitu
tingkat signifikansi 5% dan jika nilai t hitung > t tabel dan apabila niai signifikansi
atau p-value lebih kecil dari (α) alpha, maka setiap variabel independen
berpengaruh pada variabel dependen. Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel dan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
apabila niai signifikansi atau p-value lebih besar dari (α) alpha, maka setiap
variabel independen tidak berpengaruh pada variabel dependen.
a) Hasil perhitungan statistik uji parsial intensitas instagram dengan t hitung 1,428
yang lebih besar dari t tabel, dengan nilai signifikansi 0,156 yang lebih besar
dari α, dan koefisien regresi sebesar 0,063, maka dapat di ambil kesimpulan
bahwa variabel intensitas instagram X1 tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian di Kafe Kopine Eyang.
b) Hasil perhitungan statistik uji parsial valensi opini dengan t hitung 2,338 yang
lebih besar dari t tabel, dengan nilai signifikansi 0,021 yang lebih kecilr dari α,
dan koefisien regresi sebesar 0,190, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa
variabel valensi opini X2 berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Kafe
Kopine Eyang.
c) Hasil perhitungan statistik uji parsial konten instagram dengan t hitung 5,563
yang lebih besar dari t tabel, dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil
dari α, dan koefisien regresi sebesar 0,253 maka dapat di ambil kesimpulan
bahwa variabel konten instagram X3 berpengaruh terhadap keputusan
pembelian di Kafe Kopine Eyang.
c) Uji Simultan
Uji F atau biasa disebut dengan uji simultan iniddigunakan untukkmengetahui
pengaruhvvariabel independen secara serentak pada variabel dependen. Dalam
penelitiannini memiliki tiga variabel bebas yakni dimensi dari pada electronic-
word of mouth (e-wom) yaitu intensitas instagram, valensi opini dan konten
instagram. Uji statistik F atau simultan ini adalah sebagai proses penghitungan
untukkmengetahui pengaruhhdari dimensi electronic-word of mouth (e-wom)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
secara simultan terhadap keputusan pembelian di Kafe Kopine Eyang. Kriteria
dalam uji ini adalah jika nilai Fhitung > Ftabel dan apabila nilai signifikansi atau p-
value lebih kecil dai (α) alpha, maka setiap variabel independen berpengaruh pada
variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Fhitung < Ftabel dan apabila nilai signifikansi
atau p-value lebih besar dari (α) alpha, makaavariabel independen
tidakbberpengaruh pada variabel dependen.
Hasil perhitungan statistik uji simultan diketahui bahwa nilai F hitung sebesar
53,683 yang lebih besar dari F tabel dan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05. Makaadapat diambil kesimpulanbbahwa adanya pengaruhhantara
intensitas instagram, valensi opini dannkonten instagram terhadappkeputusan
pembelian di Kafe Kopine Eyang.
d) Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi merupakan alataanalisis padaauji regresi linear
berganda, yaitu digunakannuntuk mengukursseberapa jauhkkemampuan variabel
independen dalamnmenerangkan variabelddependen (Ghozali, 2016). Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil
menandakannkemampuan variabel independen dalammmenjelaskan variabel
dependen sangattterbatas, dan nilaiyyang mendekati angka 1 menandakan bahwa
variabel independen memberikannhampir keseluruhan informasiyyang dibutuhkan
dalam memprediksiaatau mengetahui hasil dari variabel dependen. Hasil
perhitungan adjusted R2 didapatkan nilai sebesar 0,570. Hal ininmenunjukkan
bahwaakemapuan variabel independen dalammmenjelaskannvariabel dependen
sebesar 57% sedangkannsisanya sebesar 43% dijelaskanooleh variabel lainnyang
tidakkterdapat dalamppenelitian ini.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkannanalisis dannhasil pengujian hipotesis penelitiannpada instagram
kafe kopine eyang, makaadapat disimpulkannsebagai berikut:
1. Intensitas instagram kafe kopine eyang secara parsial tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada kafe kopine
eyang. Intensitas pada instagram kafe kopine eyang tidak dapat dicapai secara
menyeluruh hal ini dikarenakan dari kurangnya ulasan yang ditulis oleh
konsumen pada postingan instagram kafe kopine eyang. Sehingga menghabat
konsumen untuk mengambil keputusan pembelian pada kafe kopine eyang.
Variabel intensitas pada penelitian ini tidak mendukung dari penelitian
sebelumnya karna variabel independen intensitas tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen keputusan pembelian. Sedangkan penelitian sebelumnya
yang dinyatakan oleh Hastina (2017) yang berjudul “Pengaruh dimensi
electronic-word of mouth (e-wom) di media sosial instagram terhadap
keputusan pembelian pada kafe grannysnest di Bandar Lampung”, bahwa
variabel intensitas bepengaruh positif pada keputusan pembelian.
2. Valensi opini pada instagram kafe kopine eyang sacaraaparsial memiliki
pengaruhhyang signifikannterhadap keputusannpembelian pada kafe kopine
eyang. Valensi opini pada instagram kafe kopine eyang mampu
mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan oleh pendapat dan
rekomendasi dari konsumen melalui postingan maupun instastory yang
diberikan kepada instagram kafe kopine eyang melalui akun instagram
konsumen pribadi. Sesuai dengan penelitian Hastina (2017) yang berjudul
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
“Pengaruh dimensi electronic-word of mouth (e-wom) di media sosial
instagram terhadap keputusan pembelian pada kafe grannysnest di Bandar
Lampung”, yang menyatakan bahwa variabel valensi opini berpengaruh
positif pada keputusan pembelian.
3. Konten instagram kafe kopine eyang secara parsial memilikippengaruh yang
signifikannterhadap keputusan pembelian pada kafe kopine eyang. Konten
pada instagram kafe kopine eyang mampu dipengaruhi dari isi informasi
yang diberkan dari konten yang di upload. Konten ini termasuk variasi
makanan dan minuman yang ada pada kafe kopine eyang. Sesuai dengan
penelitian Hastina (2017) yang berjudul “Pengaruh dimensi electronic-word
of mouth (e-wom) di media sosial instagram terhadap keputusan pembelian
pada kafe grannysnest di Bandar Lampung”, yang menyatakan bahwa
variabel konten berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
4. Besarnya pengaruh dari variabel independen yang meliputi intensitas
instagram, valensi opini serta konten instagram terhadap keputusan
pembelian di kafe kopine eyang. Hasil perhitungan adjusted R2 didapatkan
nilai sebesar 0,570. Hal ininmenunjukkan bahwaakemapuan variabel
independen dalamnmenjelaskan variabel dependen sebesar 57%
sedangkannsisanya sebesar 43% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
terdapat dalamppenelitian ini.
5.2 Keterbatasan penelitian
Keterbatasannyang terdapatddalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya meneliti dari variabel dimensi electronic-word of mouth
(e-wom) yang meliputi intensitas instagram, valensi opini dan konten
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
instagram yang berpengaruh pada keputusan pembelian, sedangkan masih
ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian di
kafe kopine eyang.
2. Penelitian ini hanya berpusat pada jejaring sosial instagram saja sebagai
obyek, sedangkan masih terdapat beberapa jejaring sosial yang bisa
digunakan sebagai obyek seperti whatsapp, email, grabfood dan gofood.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi pemilik dan pengelola kafe kopine eyang diharapkan mampu untuk
mengupload foto-foto tentang kafe kopine eyang di akun instagram kafe
kopine eyang scara rutin atau sesering mungkin. Sedangkan feed atau susunan
menarik dari instagram dapat memberikan minat konsumen untuk datang dan
membeli produk.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Dengan demikian penelitian diharapkan bisa memperoleh hasil
yang maksimal.
Penelitian selanjutnya diharapkan membuat perbandingan antara dua kafe,
sehingga dapat membandingkan antara kafe satu dan kafe lainnya. Dengan
demikian penelitian bisa memperoleh hasil yang maksimal.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta:
Graha Ilmu.
Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Perdana Media Group.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi analisis multivariete, edisi 8. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Goyette, I, Richard, L, Bergeron, J dan Marticotte, F. 2010. E-WOM scale word-
of-mouth measurement scale. For E-services content, Canadian Journal of
Administrative Sciences, 27(1), 5-23.
Hastina, P. 2017. Pengaruh Dimensi Electronic Word of Mouth (E-Wom) Di
Media Sosial Instagram Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café
Grannysnest Di Bandar Lampung.
Hendarta, Ajeng Bunga Nirwana. 2017. Pengaruh Persepsi Positif dan Kepuasan
Konsumen Di Kafe-Kafe Yogyakarta Terhadap Electronic Word Of Mouth
dan Niat Berkunjung Kembali. Skripsi. STIE YKPN. Yogyakarta.
Hennig, et all. 2004. Electronic word-of-mouth via consumer-opinion platforms:
what motivates consumers to articulate themselves on the Internet?. Journal
of Interactive Marketing. Vol. 18 No. 1, pp. 38-52.
https://investor.id/archive/2019-Pengguna-Internet-Tembus-175-juta (diakses
tanggal 16 Maret 2019).
Kotler, Amstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke 12, jilid 1. Jakarta:
erlangga.
Mukholidah, S. I. 2018. Pengaruh Brand Image Dan Word Of Mouth Pada
Keputusan Pembelian.
Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen (edisi 7) Jakarta: Prentice hall.
Sugianto Jimmy dan Sugiono Sugiharto, 2013. Analisa Pengaruh Servis Quality,
Food Quality, dan Price Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Yung Ho
Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol. 1, No. 2. Hal. 1-10.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta. Hal. 148-
234.
Suryani, Hendryadi. 2013. Metode Riset Kuantitatif. Jakarta: Prenamedia Grup.
Syaban, A., dan Novandriani, N. 2018. Pengaruh Electronic Word of Mouth ( E-
Wom ) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Halaman. E-Proceeding
of Management, 5(3), 3842–3848.
Utami, D. W. dan M. E. S. 2016. Pengaruh Electronic Word of Mouth (E-Wom)
Terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Cafe Roti Gempol dan
Kopi Anjis Bandung. E-Proceeding Of Management, 3(2), 1834–1840.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
Top Related