PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

23
PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Instagram Kafe Kopine Eyang) RANGKUMAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Disusun Oleh: Angga Nugraha NIM. 211528158 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN YOGYAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

Page 1: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Instagram Kafe Kopine Eyang)

RANGKUMAN SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Studi Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Disusun Oleh:

Angga Nugraha

NIM. 211528158

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN

YOGYAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH
Page 3: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

1

Latar Belakang

Persaingan dalam bidang usaha yang dihadapi pada kondisi ekonomi digital

sekarang ini sangat selektif, oleh karena itu manajemen diharapkan harus lebih

saksama dalam mememilih strategi bersaingnya. Perkembangan bisnis di bidang

makanan dan minuman mulai dirasakan dengan munculnya berbagai jenis usaha.

Pada saat ini usaha yang berkembang secara signifikan contohnya adalah kafe dan

warung kopi, oleh karena itu setiap usaha harus memiliki keunggulan dan inovasi

baru sehingga mampu menarik minat beli konsumen.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh intensitas instagram pada keputusan

pembelian di Instagram Kafe Kopine Eyang.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh valensi opini pada keputusan pembelian di

Instagram Kafe Kopine Eyang.

Untuk mengetahui adanya pengaruh konten instagram pada keputusan

pembelian di Instagram Kafe Kopine Eyang.

Electronic-Word of Mouth (E-WOM)

Menurut Gruen (2006), electronic-word of mouth merupakan sebuah media

komunikasi untuk saling berbagi informasi mengenai suatu produk atau jasa yang

telah dikonsumsi antar konsumen yang tidak saling mengenal dan bertemu

sebelumnya. Menurut Hennig-Thurau et al., (2004) menyatakan bahwa electronic-

word of mouth merupakan bentuk pernyataan komunikasi pemasaran yang dibuat

oleh konsumen aktual, potential atau konsumen sebelumnya tentang pernyataan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

2

positif atau negatif mengenai produk atau jasa dimana informasi ini tersedia bagi

orang-orang melalui media internet. Efektivitas dari electronic-word of mouth

lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi word of mouth di bidang bisnis

offline karena akses yang lebih besar dan jangkauan yang lebih luas.

Dimensi Electronic-Word Of Mouth

Menurut Goyette et al., (2010) untuk mengukurppengaruh electronic-word of

mouth dapatnmenggunakan variabel intensity, valence of opinion dan content.

1. Intensitass(intensity)

Intensitas pada electronic-word of mouth merupakan banyaknyaapendapat

atau komentarryang ditulisoolehkkonsumen itu sendiri dalamssebuah

mediaasosial. Goyetteeet al., (2010) membagi indikatorddari

intensitasssebagai berikut:

a. Frekuensinmengakses informasiddari mediaasosial.

b. Frekuensininteraksi dengannpengguna mediaasosial.

c. Banyaknyaaulasan yangdditulis olehppengguna mediaasosial.

2. Kontenn(content)

Konten merupakan isi informasiddari situssjejaring sosialbberkaitan dengan

produkkdannjasa. Indikatorddarikkonten meliputi:

a. Informasittentang variasinmakanan dannminuman.

b. Informasittentang kualitass(rasa, tekstur dannsuhu) makananndan

minuman.

c. Informasi mengenai harga yang ditawarkan.

d. Informasi mengenai keamanan transaksi dan situs jejaring internet

yang disediakan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

3

3. Valensi opini (valencedof opinion)

Merupakan pendapat dan rekomendasi dari konsumen baik itu positif atau

negatif mengenai produk atau jasa. Valensi opini positif adalah komentar

positif mengenai produk, jasa dan brand.

a. Komentarrpositif darippengguna mediaasosial.

b. Rekomendasi dari pengguna media sosial.

Valensi opini negatif merupakan komentar negatif konsumen mengenai

produk, jasa dan brand.

a. Komentarnnegatif darippengguna mediaasosial.

b. Bebicaraahal-hal yangnnegatifnkepada orangglain dari penggunaamedia

sosial.

Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) Keputusan pembelian adalah “The

selection of an option from two or alternative choice”. Oleh karena itu, keputusan

pembelian adalah pilihan alternatif yang tersedia bagi konsumen ketika

mengambil keputusan, ini mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap

kebutuhan atas produk yang didapat dari sumber informasi.

Perilaku konsumen akan sangat menentukan proses pengambilan

keputusan di dalam sebuah pembelian. Proses pengambilan keputusan merupakan

sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiriaatas lima tahap, menurut

Kotler dan Armstrong (2008), yaitu sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

4

Gambar Tahap Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler dan Armstrong (2008)

a) PengenalannMasalah (Problem Recognition)

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan.

Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun

eksternal.

b) Pencarian Informasi (Information Searching)

Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau mungkin juga

tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan produk

itu berada didekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika

tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja.

c) Evaluasi Alternatif (Evaluating Alternative)

Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat

keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai

kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat

kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk

setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya.

d) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan

pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia akan memilih merek yang

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

Perilaku

Purna

Pembelian

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

5

disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan

faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.

e) Perilaku Sesudah Pembelian (Post Purchase Behavior)

Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami

beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Kerangka Bepikir

Kerangka pemikiran yang dapat diajukan untuk menunjukkan adanya pengaruh

antara electronic word of mouth (e-wom) terhadap keputusan pembelian di

Instagram Kafe Kopine Eyang dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran

pada gambar 2.2 berikut:

Kerangaka Berpikir Teoritis

Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh dimensi intensitas instagram pada keputusan pembelian.

H1: Dimensi intensitas berpengaruh positif pada keputusan pembelian.

2. Pengaruh dimensi valensi opini terhadap keputusan pembelian.

Intensitas

instagram

(X1)

Valensi

Opini

(X2)

Konten

instagram

(X3)

Keputusan

Pembelian

(Y)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

6

H2: Dimensi valensi opini berpengaruh positif pada keputusan pembelian.

3. Pengaruh dimensi konten instagram terhadap keputusan pembelian.

H3: Dimensi konten instagram berpengaruh positif pada keputusan

pembelian.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif atau disebut

juga dengan penelitian tradisional (traditional), positivis (positivist),

eksperimental (exsperimental), atau empiris (empiricist

Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Yogyakarta dan penelitian

ini akan dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara online oleh peneliti

melalui media sosial.

Populasi

Populasi yang diteiti dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan

media sosial instagram sebagai referensi untuk mengunjungi Kafe Kopine Eyang

di Yogyakarta.

Sampel

Dalam penelitian ini, yang menjadi anggota sampel adalah konsumen yang

melakukan pembelian pada Kafe Kopine Eyang yang mendapatkan informasi atau

rekomendasi melalui media sosial instagram.

Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ini digunakan untuk

mengetahui pendapat dari responden, dalam hal ini responden hanya perlu

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

7

menjawab dengan memberikan tanda sessuai dengan panduan dari kuesioner yang

diberikan.

Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner ini menggunakan skala

likert, yaitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ke-

tidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala likert ada

kalanya “menghilangkan tengah-tengah kutub setuju dan tidak setuju, responden

dipaksa untuk memilih antara setuju atau tidak setuju tanpa adanya pilihan

jawaban netral atau tidak berpendapat. Penulisan analisis kuantitatif menggunakan

pertanyaan dan skor sebagai berikut:

Skor Keterangan

1 Sangat Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

3 Setuju

4 Sangat Setuju

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data sekunder dengan mencari

preferensi data terkait yang dapat digunakan untuk melengkapi data yang

dibutuhkan, yaitu data literatur, buku-buku terkait dan pencarian dari situs internet

yang dapat digunakan sebagai pelengkap data penelitian.

Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif deskriptif

yaitu data dengan tujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

8

2. Sumber Data

a) Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan informasi

atau data yang dibutuhkan kepada pengumpul data, atau bisa dikatakan seorang

peneliti memperoleh data langsung dari sumbernya (Suryani, Hendryadi,

2013).

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan.

Uji Instrumen Data

1. Uji Validitas

Validitas dataadiukurddengan caraamembandingkan r hitungddengan r tabel.

Apabila r hitung > r tabel dengan α = 0,05 makaaalat ukurrtersebut adalah valid dan

sebaliknya jika r hitung < r tabel dengan α = 0,05 maka alat ukur tersebut tidak valid.

Untukuuji vaiditas dengannmenggunakan 120 responden, nilaissignifikansi yang

digunakan adalah 0,178, dan berikuthhasil uji perhitungannuji validitasyyang

menggunakan SPSS.

Berdasarkan hasil olah data dengan SPSS, bahwa keseluruhan instrumen

dari variabel intensitas instagram (X1) adalah valid, yaitu dengan signifikansi

lebih kecil dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari 120 responden sebagai uji

validitas adalah lebih besar dari 0,178. Dan keseluruhan instrumen tersebut

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

9

memenuhi syarat dari uji validitas yang tersedia, yaitu untuk signifikansi lebih

kecil dari 5% atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah lebih dari 0,178, sehingga nilai

r hitung > r tabel adalah terpenuhi.

Berdasarkan hasil olah data dengan SPSS, bahwa keseluruhan instrumen

dari variabel valensi opini (X2) adalah valid, yaitu dengan signifikansi lebih kecil

dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari 120 responden sebagai uji validitas

adalah lebih besar dari 0,178. Dan keseluruhan instrumen tersebut memenuhi

syarat dari uji validitas yang tersedia, yaitu untuk signifikansi lebih kecil dari 5%

atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah lebih dari 0,178, sehingga nilai r hitung > r

tabel adalah terpenuhi.

Keseluruhanninstrumen dari variabel konten instagram (X3) adalahhvalid,

yaitu dengan signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari

120 responden sebagai uji validitas adalah lebih besar dari 0,178. Dan

keseluruhan instrumen tersebut memenuhi syarat dari uji validitas yang tersedia,

yaitu untuk signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah

lebih dari 0,178, sehingga nilai r hitung > r tabel adalah terpenuhi.

Berdasarkan hasil olah data dengan SPSS, bahwa keseluruhan instrumen

dari variabel keputusan pembelian (Y) adalah valid, yaitu dengan signifikansi

lebih kecil dari 5% atau 0,05 dengan nilai r tabel dari 120 responden sebagai uji

validitas adalah lebih besar dari 0,178. Dan keseluruhan instrumen tersebut

memenuhi syarat dari uji validitas yang tersedia, yaitu untuk signifikansi lebih

kecil dari 5% atau 0,05 dan niai r tabel nya adalah lebih dari 0,178, sehingga nilai

r hitung > r tabel adalah terpenuhi.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

10

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengungkapkan suatu data penelitian yang dapat

dipercaya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan adanya uji

reliabilitas ini maka suatu instrumen yang digunakan sebagai alat untuk

engumpulan data dianggap reliabel karena dipercaya sesuai dengan keadaan

sebenarnya di lapangan. Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha Cronbach

dengan bantuan SPSS, dengan penilaian rentang 0,8-1,0 (sangat tinggi), 0,6-0,79

(tinggi), 0,4-0,59 (cukup), 0,2-0,39 (rendah), 0,0-0,19 (sangat rendah). Jika nilai

yang dihasilkan adalah kurang dari 0,59 maka konsistensi dari instrumen atau alat

pengumpulan data dianggap tidak reliabel. Berikut tabel hasil uji reliabilitas:

Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas

No Indikator Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1 Intensitas 0,843 Diterima/ Reliabel

2 Valensi Opini 0,609 Diterima/ Reliabel

3 Konten 0,850 Diterima/ Reliabel

4 Keputusan Pembelian 0,817 Diterima/ Reliabel

Sumber: Data primer, diolah 2019.

Berdasarkan hasil olah data terhadap uji reliabilitas maka variabel Intensitas

adalah reliabel dengan nilai r alpha 0,843 yang masuk dalam klasifikasi sangat

tinggi, kemudian untuk variabel valensi opini dengan r alpha 0,609 adalah reliabel

dan masuk ke dalam klasifikasi tinggi, kemudian untuk variabel konten dengan r

alpha 0,850 adalah reliabel dan masuk ke dalam klasifikasi sangat tinggi, dan

variabel keputusan pembelian dengan nilai r alpha 0,817 adalah reliabel dengan

kategori sangat tinggi. Maka dari itu instrumen dalam empat variabelddinyatakan

reliabel.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

11

Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuknmengetahui apakahddalam

modelrregresi, variabelppengganggu ataurresidual memilikimdistribusi yang

normal (Ghozali, 2016). Uji simultan dan parsial menyebutkan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah yang kecil atau sedikit. Uji statistik yang bisa

digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan tingkat signifikansi 5% atau alpha 0,05.

Apabila hasil dari uji normalitas sudah melebihi dari tingkat signifikan, maka data

tersebut dianggap normal.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 120

Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000

Std. Deviation 1,24419269

Most Extreme Differences Absolute ,083

Positive ,040

Negative -,083 Kolmogorov-Smirnov Z ,907

Asymp. Sig. (2-tailed) ,383

Sumber: Data primer, diolah 2019.

Berdasarkan tabel diatas maka diketahui bahwa hasil uji normalitas

menunjukkan nilai signifikansi 0,383 yang lebih besar dari α atau 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data peneltian tersebut adalah berdistribusi normal dan

dinyatakan valid.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

12

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan uji yang bertujuan untuk menguji model regresi

apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

benar adalah model regresi yang memiliki korelasi antar variabel independen. Jika

variabel independen saling memiliki korelasi, maka variabel-variabel tersebut

tidaklah ortogonal (berhubungan dengan sudut tegak lurus). Variabel ortogonal

merupakan variabel independen yang nilai korelasinya sesama variabel

independen adalah sama dengan nilai nol. Untuk mengetahui adanya nilai

multikolinearitas dapat dilihat dari hasil nilai tolerance dan lawannya yaitu

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang biasa digunakan dalam menunjukkan

multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai F ≥ 10.

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,029 ,946 ,031 ,976

intensitas ,063 ,044 ,138 1,428 ,156 ,386 2,587

valensi opini

,190 ,081 ,212 2,338 ,021 ,438 2,282

konten ,253 ,045 ,493 5,563 ,000 ,460 2,173

Sumber: Data primer, diolah 2019.

Berdasarkan tabel output “coefficients” pada bagian “Collinearity Statistics”

diketahui nilai tolerance untuk variabel intensitas instagram (X1) adalah 0,386,

valensi opini (X2) adalah 0,438 dan konten instagram (X3) adalh 0,460 lebih

besar dari 0,10. Sementara, nilai VIF intuk variabel intensitas instagram (X1)

adalah 2.587, valensi opini(X2) adalah 2,282 dan konten instagram (X3) adalah

2,173 lebih kecil dari 10,00. Maka dalam uji multikolinearitas dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi gejala multikolineartas dalam model regresi.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

13

c) Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan

variance dari residual dalam model regresi yang digunakan. Asumsi

heteroskedasitas yaitu jika variasi faktor pengganggu selama sama pada data yang

diamati dengan data pengamatan lainnya. Apabila ciri ini terpengaruhi, maka

variasi faktor pengganggu di kelompok data tersebut tidak terpenuhi, maka dapat

dikatakan bahwa terjadi penyimpangan, yaitu penyimpangan terhadap faktor

penggangu, ini yang disebut dengan heteroskedasitas. Untuk mengetahui

terjadinya heteroskedasitas maka dilakukan uji Glejser, yakni dengan

meregresikan nilai residual sebagai variabel dependen terhadap keseluruhan

variabel independen, dan apabila nilai signifikan yang dihasilkan lebih dari 0,05

maka terjadi homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas.

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedasitas

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,302 ,591 2,203 ,030

Intensitas ,014 ,027 ,076 ,508 ,613

valensi opini -,019 ,051 -,052 -,372 ,710

Konten -,017 ,028 -,081 -,596 ,553

Sumber: Data primer, diolah 2019.

Berdasarkan tabel output “Coefficients” diatas diketahui untuk nilai variabel

intensitas instagram (X1) adalah 0,613 dan valensi opini (X2) adalah 0,710 dan

konten instagram (X3) adalah 0,553 lebih besar dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

14

Pembahasan

a) Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda adalah ekstensi dari metode regresi dalam

analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran

interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Pengaruh variabel independen

(karena umumnya ada korelasi antar variabel independen), dalam analisis regresi

berganda dapat diukur secara parsial (ditunjukkan oleh coefficient of partial

regression) dan secara bersama-sama yang ditunjukkan oleh coefficient of

multiple determination (R2).

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Dependen: Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Independen Koefisien Regresi T hitung Sig.

Intensitas Instagram 0,063 1,428 0,156

Valensi Opini 0,190 2,338 0,021

Konten Instagram 0,253 5,563 0,000

Konstanta: 0,029

R Square: 0,581

Adjusted R2: 0,570

F hitung: 53,6830

Sig: 0,000

Sumber: Data primer, diolah 2019.

Dari hasil analisis regresi diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai

berikut:

Y = 0,63 X1 + 0,190 X2 + 0,253 X3 + 0,029

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

15

Keterangan:

0,063 X1 = Koefisien intensitas instagram (X1) sebesar 0,063 menunjukkan

bahwa intensitas instagram dapat memprediksi keputusan pembelian (Y) apabila

intensitas instagram (X1) bertambah satu dengan asumsi semua faktor konstan.

0,190 X2 = Koefisien valensi opini (X2) sebesar 0,190 menunjukkan bahwa

valensi opini dapat memprediksi keputusan pembelian (Y) apabila valensi opini

(X2) bertambah satu dengan asumsi semua faktor konstan.

0,253 X3 = Koefisien konten instagram (X3) sebesar 0,253 menunjukkan bahwa

konten instagram dapat memprediksi keputusan pembelian (Y) apabila konten

instagram (X3) bertambah satu dengan asumsi semua faktor konstan.

0,029 = Nilai konstanta sebesar 0,029 menunjukkan bahwa setiap variabel bebas

(X1,X2 dan X3) dianggap nol maka prediksi keputusan pembelian (Y) sebesar

0,029.

b) Uji Parsial

Uji T atau uji parsial digunakan untuk mengetahui satu variabel independen dalam

mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini memiliki tiga variabel

bebas yaitu intensitas instagram, valensi opini dan konten instagram. Uji statistik

T ini adalah sebagai proses penghitungan untuk mengetahui pengaruh intensitas

instagram, valensi opini dan konten instagram terhadap keputusan pembelian di

Kafe Kopine Eyang yang sebagai variabel terikatnya. Kriteria pengujian ini yaitu

tingkat signifikansi 5% dan jika nilai t hitung > t tabel dan apabila niai signifikansi

atau p-value lebih kecil dari (α) alpha, maka setiap variabel independen

berpengaruh pada variabel dependen. Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel dan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

16

apabila niai signifikansi atau p-value lebih besar dari (α) alpha, maka setiap

variabel independen tidak berpengaruh pada variabel dependen.

a) Hasil perhitungan statistik uji parsial intensitas instagram dengan t hitung 1,428

yang lebih besar dari t tabel, dengan nilai signifikansi 0,156 yang lebih besar

dari α, dan koefisien regresi sebesar 0,063, maka dapat di ambil kesimpulan

bahwa variabel intensitas instagram X1 tidak berpengaruh terhadap

keputusan pembelian di Kafe Kopine Eyang.

b) Hasil perhitungan statistik uji parsial valensi opini dengan t hitung 2,338 yang

lebih besar dari t tabel, dengan nilai signifikansi 0,021 yang lebih kecilr dari α,

dan koefisien regresi sebesar 0,190, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa

variabel valensi opini X2 berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Kafe

Kopine Eyang.

c) Hasil perhitungan statistik uji parsial konten instagram dengan t hitung 5,563

yang lebih besar dari t tabel, dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil

dari α, dan koefisien regresi sebesar 0,253 maka dapat di ambil kesimpulan

bahwa variabel konten instagram X3 berpengaruh terhadap keputusan

pembelian di Kafe Kopine Eyang.

c) Uji Simultan

Uji F atau biasa disebut dengan uji simultan iniddigunakan untukkmengetahui

pengaruhvvariabel independen secara serentak pada variabel dependen. Dalam

penelitiannini memiliki tiga variabel bebas yakni dimensi dari pada electronic-

word of mouth (e-wom) yaitu intensitas instagram, valensi opini dan konten

instagram. Uji statistik F atau simultan ini adalah sebagai proses penghitungan

untukkmengetahui pengaruhhdari dimensi electronic-word of mouth (e-wom)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

17

secara simultan terhadap keputusan pembelian di Kafe Kopine Eyang. Kriteria

dalam uji ini adalah jika nilai Fhitung > Ftabel dan apabila nilai signifikansi atau p-

value lebih kecil dai (α) alpha, maka setiap variabel independen berpengaruh pada

variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Fhitung < Ftabel dan apabila nilai signifikansi

atau p-value lebih besar dari (α) alpha, makaavariabel independen

tidakbberpengaruh pada variabel dependen.

Hasil perhitungan statistik uji simultan diketahui bahwa nilai F hitung sebesar

53,683 yang lebih besar dari F tabel dan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil

dari 0,05. Makaadapat diambil kesimpulanbbahwa adanya pengaruhhantara

intensitas instagram, valensi opini dannkonten instagram terhadappkeputusan

pembelian di Kafe Kopine Eyang.

d) Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi merupakan alataanalisis padaauji regresi linear

berganda, yaitu digunakannuntuk mengukursseberapa jauhkkemampuan variabel

independen dalamnmenerangkan variabelddependen (Ghozali, 2016). Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil

menandakannkemampuan variabel independen dalammmenjelaskan variabel

dependen sangattterbatas, dan nilaiyyang mendekati angka 1 menandakan bahwa

variabel independen memberikannhampir keseluruhan informasiyyang dibutuhkan

dalam memprediksiaatau mengetahui hasil dari variabel dependen. Hasil

perhitungan adjusted R2 didapatkan nilai sebesar 0,570. Hal ininmenunjukkan

bahwaakemapuan variabel independen dalammmenjelaskannvariabel dependen

sebesar 57% sedangkannsisanya sebesar 43% dijelaskanooleh variabel lainnyang

tidakkterdapat dalamppenelitian ini.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

18

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkannanalisis dannhasil pengujian hipotesis penelitiannpada instagram

kafe kopine eyang, makaadapat disimpulkannsebagai berikut:

1. Intensitas instagram kafe kopine eyang secara parsial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada kafe kopine

eyang. Intensitas pada instagram kafe kopine eyang tidak dapat dicapai secara

menyeluruh hal ini dikarenakan dari kurangnya ulasan yang ditulis oleh

konsumen pada postingan instagram kafe kopine eyang. Sehingga menghabat

konsumen untuk mengambil keputusan pembelian pada kafe kopine eyang.

Variabel intensitas pada penelitian ini tidak mendukung dari penelitian

sebelumnya karna variabel independen intensitas tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen keputusan pembelian. Sedangkan penelitian sebelumnya

yang dinyatakan oleh Hastina (2017) yang berjudul “Pengaruh dimensi

electronic-word of mouth (e-wom) di media sosial instagram terhadap

keputusan pembelian pada kafe grannysnest di Bandar Lampung”, bahwa

variabel intensitas bepengaruh positif pada keputusan pembelian.

2. Valensi opini pada instagram kafe kopine eyang sacaraaparsial memiliki

pengaruhhyang signifikannterhadap keputusannpembelian pada kafe kopine

eyang. Valensi opini pada instagram kafe kopine eyang mampu

mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan oleh pendapat dan

rekomendasi dari konsumen melalui postingan maupun instastory yang

diberikan kepada instagram kafe kopine eyang melalui akun instagram

konsumen pribadi. Sesuai dengan penelitian Hastina (2017) yang berjudul

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

19

“Pengaruh dimensi electronic-word of mouth (e-wom) di media sosial

instagram terhadap keputusan pembelian pada kafe grannysnest di Bandar

Lampung”, yang menyatakan bahwa variabel valensi opini berpengaruh

positif pada keputusan pembelian.

3. Konten instagram kafe kopine eyang secara parsial memilikippengaruh yang

signifikannterhadap keputusan pembelian pada kafe kopine eyang. Konten

pada instagram kafe kopine eyang mampu dipengaruhi dari isi informasi

yang diberkan dari konten yang di upload. Konten ini termasuk variasi

makanan dan minuman yang ada pada kafe kopine eyang. Sesuai dengan

penelitian Hastina (2017) yang berjudul “Pengaruh dimensi electronic-word

of mouth (e-wom) di media sosial instagram terhadap keputusan pembelian

pada kafe grannysnest di Bandar Lampung”, yang menyatakan bahwa

variabel konten berpengaruh positif pada keputusan pembelian.

4. Besarnya pengaruh dari variabel independen yang meliputi intensitas

instagram, valensi opini serta konten instagram terhadap keputusan

pembelian di kafe kopine eyang. Hasil perhitungan adjusted R2 didapatkan

nilai sebesar 0,570. Hal ininmenunjukkan bahwaakemapuan variabel

independen dalamnmenjelaskan variabel dependen sebesar 57%

sedangkannsisanya sebesar 43% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

terdapat dalamppenelitian ini.

5.2 Keterbatasan penelitian

Keterbatasannyang terdapatddalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya meneliti dari variabel dimensi electronic-word of mouth

(e-wom) yang meliputi intensitas instagram, valensi opini dan konten

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

20

instagram yang berpengaruh pada keputusan pembelian, sedangkan masih

ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian di

kafe kopine eyang.

2. Penelitian ini hanya berpusat pada jejaring sosial instagram saja sebagai

obyek, sedangkan masih terdapat beberapa jejaring sosial yang bisa

digunakan sebagai obyek seperti whatsapp, email, grabfood dan gofood.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi pemilik dan pengelola kafe kopine eyang diharapkan mampu untuk

mengupload foto-foto tentang kafe kopine eyang di akun instagram kafe

kopine eyang scara rutin atau sesering mungkin. Sedangkan feed atau susunan

menarik dari instagram dapat memberikan minat konsumen untuk datang dan

membeli produk.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini yang dapat berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Dengan demikian penelitian diharapkan bisa memperoleh hasil

yang maksimal.

Penelitian selanjutnya diharapkan membuat perbandingan antara dua kafe,

sehingga dapat membandingkan antara kafe satu dan kafe lainnya. Dengan

demikian penelitian bisa memperoleh hasil yang maksimal.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: PENGARUH E-WOM (ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH

21

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta:

Graha Ilmu.

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Perdana Media Group.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi analisis multivariete, edisi 8. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Goyette, I, Richard, L, Bergeron, J dan Marticotte, F. 2010. E-WOM scale word-

of-mouth measurement scale. For E-services content, Canadian Journal of

Administrative Sciences, 27(1), 5-23.

Hastina, P. 2017. Pengaruh Dimensi Electronic Word of Mouth (E-Wom) Di

Media Sosial Instagram Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café

Grannysnest Di Bandar Lampung.

Hendarta, Ajeng Bunga Nirwana. 2017. Pengaruh Persepsi Positif dan Kepuasan

Konsumen Di Kafe-Kafe Yogyakarta Terhadap Electronic Word Of Mouth

dan Niat Berkunjung Kembali. Skripsi. STIE YKPN. Yogyakarta.

Hennig, et all. 2004. Electronic word-of-mouth via consumer-opinion platforms:

what motivates consumers to articulate themselves on the Internet?. Journal

of Interactive Marketing. Vol. 18 No. 1, pp. 38-52.

https://investor.id/archive/2019-Pengguna-Internet-Tembus-175-juta (diakses

tanggal 16 Maret 2019).

Kotler, Amstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke 12, jilid 1. Jakarta:

erlangga.

Mukholidah, S. I. 2018. Pengaruh Brand Image Dan Word Of Mouth Pada

Keputusan Pembelian.

Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen (edisi 7) Jakarta: Prentice hall.

Sugianto Jimmy dan Sugiono Sugiharto, 2013. Analisa Pengaruh Servis Quality,

Food Quality, dan Price Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Yung Ho

Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol. 1, No. 2. Hal. 1-10.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta. Hal. 148-

234.

Suryani, Hendryadi. 2013. Metode Riset Kuantitatif. Jakarta: Prenamedia Grup.

Syaban, A., dan Novandriani, N. 2018. Pengaruh Electronic Word of Mouth ( E-

Wom ) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café Halaman. E-Proceeding

of Management, 5(3), 3842–3848.

Utami, D. W. dan M. E. S. 2016. Pengaruh Electronic Word of Mouth (E-Wom)

Terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Cafe Roti Gempol dan

Kopi Anjis Bandung. E-Proceeding Of Management, 3(2), 1834–1840.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id