UU_27_2007
description
Transcript of UU_27_2007
1
UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DANPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Oleh :Budimawan
UUD 1945, PASAL 25AUUD 1945, PASAL 25A
Negara Kesatuan Republik Indonesiaadalah sebuah negara kepulauanyang berciri nusantara denganwilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undanghaknya ditetapkan dengan undang-undang.
2
17.480 pulau
95.181 km garis pantai dan 5,8 juta km2 laut
80 % industri dan 75 % kota besar berada di wil pesisir
Potensi jasa kelautan berupa : transportasi laut, industri maritim
BMKT
Energi alternatif (ombak,angin)
POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELAUTAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELAUTAN INDONESIAINDONESIA
g ( g )
Perikanan tangkap ± 6,817 Juta ton ikan (2005)
Potensi lahan budidaya 1.137.756 Ha (2005)
Dari 60 Cekungan Migas Indonesia, 70% berada di laut
Cadangan Minyak Bumi 9,1 Milyar Barel di laut
KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DI WILAYAH PESISIR
penggundulan hutan dan erosi
limbah pertanian
operasi kapal asing di perairan teritorial
operasi kapal asing di perairan ZEEI
padat tangkap
limbah RT
limbah pertanian
penambangan pasir
pengeboman ikan
peracunan ikan
penimbunan unsur kimia dari
pertanian
pertumbuhan d d k di
peracunan ikan
overfishing
akses terbuka
polusi
kepadatan penduduk
pengeboman ikanSampah pelabuhan
rusaknya habitat dan benih ikan
limbah budidaya ikan
penduduk di wilayah pesiisr
dampak industri
reklamasi dan pengembangan pantai
alat tangkap yg. merusak: trawl dasar, drift nets dan
jaring halus
3
TANTANGAN1. BATAS WILAYAH LAUT DENGAN NEGARA TETANGGA2. PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL3 TATA RUANG PESISIR & PULAU-PULAU KECIL
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR & PPK
3. TATA RUANG PESISIR & PULAU-PULAU KECIL4. PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM PESISIR DAN PULAU-
PULAU KECIL - meliputi :SUMBERDAYA ALAMJASA KELAUTAN DAN KEMARITIMAN
5. TARGET KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN-10 juta ha tahun 2010 dan 20 juta ha tahun 2020.j
6. PEMBERDAYAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT PESISIR –jaminan akses SDA wp-ppk, permodalan, informasi dan teknologi, kapasitas kelembagaan.
7. MITIGASI BENCANA
1. Produktivitas hayati tinggi.
KARAKTERISTIK WILAYAH KARAKTERISTIK WILAYAH PESISIR DAN PULAU KECILPESISIR DAN PULAU KECIL
2. Pusat kegiatan rekreasi, transportasi, industri, permukiman, pelabuhan, bisnis dan jasa.
3. Kepadatan penduduk dan intensitas pembangunan tinggi.
4. Anggapan rezim akses terbuka (open access)5. Rentan terhadap perubahan lingkungan.5. Rentan terhadap perubahan lingkungan.6. Terancam bencana alam gempa, tsunami, erosi,
angin topan, dan global warming.
4
PERENCANAAN SPASIAL PERENCANAAN NON SPASIAL
RUTRWNUU 26/2007 TTRG UU 17/2007UU 17/2007
POSISI UU No. 27/2007 TERHADAP UU LAINNYA
RUTRWP
RUTRWK
RUTRWPL Nas
RUTRWPL Regional/Kepulauan
RUTRWPL Prop
RUTRWPL Kab/Kota
RPJPRPJM
RENSTRA DA RENSTRA P3K PROVINSI
RENSTRA P3K KAB/KOTA
RENJA
UU 26/2007 TTRG
UU 24/2007UU 24/2007RDTR
RTTRRTTR
RENCANA
ZONASIRENCANA
PENGELOLAAN
RENCANA AKSIUU 27/2007 PWP-PPK
UU 24/2007UU 24/2007PBPB
H-P3
ISUPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR & PPK
a.Degradasi sumberdaya pesisir dan PPKb.Marginalisasi masyarakat pesisirc.Konflik pemanfaatan dan kewenangand.Ketidakpastian hukum dan tragedy of the p g y
commonse.Bencana alam dan/atau kombinasi di
pesisir
5
URGENSI UU PWP PPK
Dalam upaya mengatasi isu WP3K serta menghadapi tantangan, maka PWP-PPK diatur setingkat dengan
Undang-undang.
1. Payung hukum dalam pengelolaan di
MANFAATUU 27/2007 PENGELOLAAN WP PPK
WP3K;
2. Sinergisme pentaatan dan penegakanberbagai UU terkait PWP PPK;
3. Kepastian berusaha dan pertumbuhan3. Kepastian berusaha dan pertumbuhanekonomi untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat pesisir danPPK;
6
MANFAATUU 27/2007 PENGELOLAAN WP PPK
4. Menyelaraskan kebijakan nasional dandaerah dalam pelaksanaan otonomipdaerah di wilayah pesisir dan mendorongperan Pemda dalam PWP3K secaraberkelanjutan.
5. Menguatkan sistem kelembagaan yangmengelola, menyelesaikan masalah, dank flik di WP3Kkonflik di WP3K.
6. Menjamin akses masyarakat pesisir untukmemanfaatkan sumberdaya WP3K yangtelah dikelola secara lestari
LINGKUP PENGATURAN
1. PERENCANAAN
2. PEMANFAATAN3. PENGAWASAN DAN 3. PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
7
PERENCANAAN PENGELOLAAN
UU 27/2007 PENGELOLAAN WP PPKSUBSTANSI
PERENCANAAN PENGELOLAANPEMANFAATAN BERDASARKAN EKOSISTEMHAK PENGUSAHAAN PERAIRAN PESISIR (HP-3)PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL PENGAWASAN DAN PENGENDALIANKONSERVASIHAK DAN AKSES MASYARAKATMITIGASI BENCANASANKSI
PENGELOLAAN WP PPKTUJUAN
PASAL 4, UU PWP PPK
a. Melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya SumberDaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sertasistem ekologisnya secara berkelanjutan;
b M i t k k h i d i ib. Menciptakan keharmonisan dan sinergiantara Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil;
8
c Memperkuat peran serta masyarakat dan
PENGELOLAAN WP PPKTUJUAN
PASAL 4, UU PWP PPK
c. Memperkuat peran serta masyarakat danlembaga pemerintah serta mendoronginisiatif Masyarakat dalam PengelolaanSumber daya Pesisir dan PPK agar tercapaikeadilan, keseimbangan, dankeberlanjutan; dan
d. Meningkatkan nilai sosial, ekonomi, danbudaya Masyarakat melalui peran sertaMasyarakat dalam pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dan PPK.
a Antara Pemerintah Pusat dan Pemda;
PENGELOLAAN WP PPKINTEGRASI
PASAL 6, UU PWP PPK
a. Antara Pemerintah Pusat dan Pemda;b. Antar-Pemerintah Daerah;c. Antar sektor;d. Antara Pemerintah, dunia usaha, dan
Masyarakat;e Antara Ekosistem darat dane. Antara Ekosistem darat dan
Ekosistem laut; danf. Antara ilmu pengetahuan dan prinsip-
prinsip manajemen.
9
a Rencana Strategis WP 3 K
PENGELOLAAN WP PPKPERENCANAAN
PASAL 7, UU PWP PPK
a. Rencana Strategis WP-3-Kb. Rencana Zonasi WP-3-Kc. Rencana Pengelolaan WP-3-Kd. Rencana Aksi Pengelolaan WP-3-K
NSP penyusunan diatur dgn Peraturan MenteriPemda wajib menyusun semua perencanaan sesuaikewenangan masing-masing.
a. Konservasib P didik d l tih
PPK DAN PERAIRAN SEKITARNYAPEMANFAATAN
PASAL 23‐27, UU PWP PPK
b. Pendidikan dan pelatihanc. Penelitian dan pengembangand. Budidaya laute. Kepariwisataanf. Usaha & industri perikanan secara lestarig. Pertanian organikh P t kh. Peternakan
Pemanfaatan seperti prioritas tersebut diatas, harus memenuhipersyaratan pengelolaan lingkungan dan teknologi lingkungan.
Wajib mempunyai HP-3 yang diterbitkan oleh pemerintah ataupemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
10
Pasal 23. Pemanfaatan PPK.Pasal 24. Pulau kecil, atol, gosong dan karang yang
PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL DAN PERAIRAN DISEKITARNYA
Pasal 24. Pulau kecil, atol, gosong dan karang yang ditetapkan sebagai titik pangkal pengukuran perairan Indonesia ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi.
Pasal 25. Pemanfaatan PPK untuk observasi, penelitian dan kompilasi data harus melibatkan instansi/lembaga/pakar setempat.
Pasal 26. Pengaturan Pemanfaatan PPK dalam Peraturan Menteri.
Pasal 27. Pemanfaatan PPK terluar.
UU NO.27/2007 : PWP-PPK
Disahkan dan diundangkan tgl 17 Juli 2007;Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84;Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4739
11
RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PPK (RZWP-3-P)
BAB IV. PERENCANAANPASAL 9, UU PWP-PPK
PPK (RZWP 3 P)
Arahan pemanfaatan SD Pesisir danPulau-Pulau Kecil.Diserasikan, diselaraskan dandiseimbangkan dengan Rencana TataR Wil h (RTWP) P i i tRuang Wilayah (RTWP) Propinsi atauKabupaten /Kota.Berlaku selama 20 tahun dan dapatditinjau setiap 5 tahun.
PASAL 9 AYAT (5), UU PWP-PPK
RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PPK (RZWP‐3‐P) DITETAPKAN DENGAN
PERATURAN DAERAH (PERDA)PERATURAN DAERAH (PERDA)
12
KeberlanjutanKonsistensi Keterpaduan Keterpaduan Kepastian hukum Kemitraan Pemerataan Peran serta masyKeterbukaan
DesentralisasiAk t bilitAkuntabilitas
Keadilan
RENCANA• Tujuan
• Cakupan kegiatan
RENCANA ZONASI
RENCANAPENGELOLAAN
AKSI
• Alokasi ruang
• Pemilihan & penempatan
kegiatan
• Rencana kerja• Pengaturan koordinasi• Paket terpadu kegiatan•Public campaign
• Tatanan pelaksanaan•Manfaat
•dll
Isu VISI MISI
RENCANA STRATEGIS PENG. WILAYAH PESISIR
g
• Alokasi SDA• Isu, VISI, MISI• Target kinerja• Organisasi/ lembaga•Rencana kerja•Koordinasi
13
WILAYAH PESISIR DAN PPKKONSERVASI
PASAL 28‐31 UU PWP PPK
A. Menjaga Kelestarian EkosistemPesisir dan PPK
B. Melindungi Alur Migrasi Ikan dan Biota Lainnya
C Melindungi Habitat Biota Laut; danC. Melindungi Habitat Biota Laut; danD. Melindungi Situs Budaya Tradisional.
WILAYAH PESISIR DAN PPKMITIGASI BENCANA
PASAL 56‐59 UU PWP PPK
Dalam menyusun rencana“Dalam menyusun rencana pengelolaan & pemanfaatan WP-3K
terpadu, Pemerintah dan/atau Pemda wajib memasukkan dan
melaksanakan bagian yang memuat
“melaksanakan bagian yang memuat mitigasi bencana di WP-3K sesuai dengan jenis, tingkat & wilayahnya”
14
Hak atas bagian-bagian tertentu dari perairan
PERAIRAN PESISIRHAK PENGUSAHAAN
PASAL 56‐59 UU PWP PPK(HP-3)
Hak atas bagian-bagian tertentu dari perairan pesisir untuk usaha kelautan dan perikanan, serta usaha lain yang terkait dengan pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang mencakup atas permukaan laut dan kolom air sampai dengan permukaan dasar laut pada batas keluasan tertentudasar laut pada batas keluasan tertentu.
HP-3 diberikan dalam bentuk Sertifikat HP-3
Wajib mempertimbangkan kepentingan
PERAIRAN PESISIRHAK PENGUSAHAAN
PASAL 56‐59 UU PWP PPK(HP-3)
Wajib mempertimbangkan kepentingankelestarian Ekosistem pesisir danpulau-pulau kecil, masyarakat adat, dan kepentingan nasional,
Dapat diberikan kepada setiap OrangDapat diberikan kepada setiap Orangperseorangan WNI, badan hukum yang didirikan dengan hukum Indonesia danmasyarakat adat.
15
Jangka waktu 20 tahun, dapat diperpanjang paling lama selama 20 tahun dan masih dapat di j l i li l 20 t h
TATA CARA HP‐3
diperpanjang lagi paling lama 20 tahun.Wajib memenuhi persyaratan teknis, administratif, dan operasional.Dapat beralih, dialihkan, dan dijadikan jaminan utang dengan dibebankan hak tanggungan.Dikecualikan pada kawasan konservasi,
k ik l l ksuaka perikanan, alur pelayaran, kawasan pelabuhan dan pantai umum.Berakhir karena : jangka waktu habis dan tidak diperpanjang, ditelantarkan, dan/atau di cabut untuk kepentingan umum.
Pasal 16. Pemanfaatan Perairan Pesisir dalam bentuk HP3Pengusahaan atas permukaan laut dan kolom air s/d permukaan dasar laut.
Pasal 17 HP3 diberikan dalam luasan dan waktu tertentu
HAK PENGUSAHAAN PERAIRAN PESISIR (HP-3)
Pasal 17. HP3 diberikan dalam luasan dan waktu tertentuHP3 wajib mempertimbangkan : kelestarian Ekosistem, masyarakat adat, dan kepentingan nasional serta hak lintas damai bagi kapal asing
Pasal 18. Penerima HP3 : Orang WNI, Badan Hukum, Masy. Adat Pasal 19. HP3 20 tahun, diperpanjang 20 tahun (2 kali)Pasal 20. HP3 dapat beralih,dialihkan dan dijaminkan
HP3 diberikan dalam bentuk sertifikat HP3HP3 berakhir : waktu habis diterlantarkan dicabut untukHP3 berakhir : waktu habis, diterlantarkan, dicabut untuk kepentingan umum
Pasal 21. Persyaratan teknis, administratif dan operasional HP3Pasal 22. HP3 dikecualikan : Kawasan konservasi, suaka perikanan,
alur pelayaran, kawasan pelabuhan dan pantai umum
16
Menteri : P i P i i li t P i i d
KEWENANGAN PEMBERIAN HP‐3Menteri : Perairan Pesisir lintas Provinsi dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu.
Gubernur :Perairan pesisir sampai dengan 12 (dua belas) mil, diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan k l d i i i li t k b/k tkepulauan dan perairan pesisir lintas kab/kota.Bupati/Walikota : Perairan pesisir 1/3 (satu pertiga) dari wilayah kewenangan provinsi.
Kawasan yang terkait dengan kedaulatan d li li k hid
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL TERTENTUHP‐3
negara, pengendalian lingkungan hidup, dan situs warisan dunia, yang pengembangannya diprioritaskan bagi kepentingan nasional. Penetapan HP-3 pada Kawasan StrategisPenetapan HP 3 pada Kawasan Strategis Nasional Tertentu dilakukan Menteri dengan wajib memperhatikan pertimbangan DPR-RI
17
HIERARKI RENCANA PENGELOLAAN PESISIRHIERARKI RENCANA PENGELOLAAN PESISIR
Atlas PesisirAtlas Pesisir BappedaBappeda
Dinas KP/BappedaDinas KP/Bappeda
00
Hirarki RencanaHirarki Rencana--Rencana PPTRencana PPT
Kab/KotaKab/KotaPropinsiPropinsi
RencanaRencanaStrategisStrategis
Propinsi &Propinsi &KabupatenKabupaten
RencanaRencanaZonasiZonasi
Propinsi 1:250 KPropinsi 1:250 KKabupaten 1:50 KKabupaten 1:50 K
RencanaRencanaPengelolaanPengelolaan
Dinas KP PropinsiDinas KP Propinsi& Kabupaten& Kabupaten
11
22
33
Rencana AksiRencana AksiDinas KP PropinsiDinas KP Propinsi
& Kabupaten& Kabupaten
HPHP--33
44
Penolakan atas permohonan HP-3 wajibdi t i d l h t l dib h
PENGECUALIAN HP‐3
disertai dengan salah satu alasan dibawah:
a. Terdapat ancaman yang seriusterhadap kelestarian wilayah pesisir;
b.Tidak didukung bukti ilmiah; atauc. Kerusakan diperkirakan terjadi tidak
dapat dipulihkan
18
KAWASAN KONSERVASI
HP-3 DIKECUALIKANPEMBERIANNYA PADA :
PELABUHAN
SUAKA PERIKANAN
PANTAI UMUM
ALUR KEGIATAN PELAYARAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKATPASAL 60‐63 UU PWP PPK
Masyarakat Pesisir berhak atas akses di“Masyarakat Pesisir berhak atas akses di perairan HP-3 beserta kompensasinya serta manfaat atas Pengelolaan WP-3K ”
Pemerintah mengakui,menghormati, d li d i h k k t“ dan melindungi hak masyarakat
adat,masyarakat tradisional & kearifan lokal atas WP-3K yg telah dimanfaatkan
turun temurun ”
19
PEMBERDAYAAN MASYARAKATPASAL 60‐63 UU PWP PPK
Masyarakat mempunyai kesempatan yang“Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan dan berperanserta terhadap Pengelolaan WP-3K ”Pemerintah & Pemda berkewajiban“ Pemerintah & Pemda berkewajiban memberdayakan masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraannya”
KETENTUAN PIDANAPASAL 73‐75 UU PWP PPK
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar
rupiah) dan paling banyak p ) p g yRp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah).
20
1 Perubahan paradigma pembangunan
UU NO 27/2007 PENGELOLAAN WP PPKIMPLIKASI
1. Perubahan paradigma pembangunan
2. Perubahan kebijakan pengalokasian danaanggaran pembangunan denganmemperhatikan parameter luas perairan laut.
3. Berkembangnya investasi ke perairan P3K melalui instrumen pemanfaatan HP3.
4. Perubahan pendekatan pembangunan sesuaidengan karakteristik bio geo-fisik WP-3K.
PENUTUP
Dengan adanya UU No 27/2007“ Dengan adanya UU No.27/2007, diharapkan terjadi akselerasi
pembangunan kelautan & perikanan menuju visi Pengelolaan sumberdaya
pesisir, kelautan & perikanan yang lestari p , p y g& bertanggung jawab bagi kesatuan dan
kesejahteraan anak bangsa”
21
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL TERTENTU
KAWASAN HABITAT BIOTA ENDEMIK
ZONA INTI KAWASAN KONSERVASI LAUT
NASIONAL
GEOPOLITIK HANKAM
PULAU-PULAU KECIL TERLUAR/TEMPAT TITIK DASAR
BATAS NEGARA
KAWASAN RAWAN BENCANA
KAWASAN STRATEGIS NASIONALTERTENTU
BIOTA ENDEMIK