URINALISIS 22

download URINALISIS 22

of 31

Transcript of URINALISIS 22

URINALISIS

URINALISISURINALISISUrinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum. MEMILIH SAMPEL URINUrin SewaktuUrin PagiUrin PostprandialUrin 24 jamUrin 3 gelas dan 2 gelas pada orang lelakiPENGAWET URINToluenaThymol Formaldehide Asam sulfat pekatNatrium karbonatPEMERIKSAAN URIN RUTINMakroskopis Mikroskopis Kimia MAKROSKOPIS Jumlah urin Adapun mengukur jumlah urin dilakukan dengan :Urin 24 jamUrin siang 12 jam dan urin malam 12 jamTimed specimen pada suatu percobaanUrin sewaktuRata-rata 24 jam : 800-1300 ml untuk orang dewasa2. Warna Warna urin ditentukan oleh besarnya diuresis, makin besar diuresis , makin muda warna urin.

Normal : kuning muda dan kuning tuaBeberapa sebab warna urine adalah :Kuning Normal : urobilin dalam jumlah besarAbnormal : bilirubinb. Hijau Normal : indikan dalam jumlah besarAbnormal : methylenbluec. Merah Normal : uroerithrinAbnormal : hemoglobind. Coklat Normal : urobilinAbnormal : bilirubine. Coklat tua atau hitamNormal : indikanAbnormal : darah tuaf. Serupa susuNormal : fosfatAbnormal : pus3. Kejernihan Cara menguji kejernihan sama seperti menguji warna. Nyatakan dengan salah satu dari :- Jernih- Agak keruh- Keruh- Sangat keruhNormal : Jernih sedikit keruh4. Berat Jenis UrinPenetapan berat jenis urin biasanya dengan menggunakan urinometer.berat jenis urin berhubungan dengan diuresis,makin besar diuresis makin rendah berat jenis dan sebaliknya.Normal :1016-1022/24 jam Urin sewaktu :1003-10305. Bau UrinBau urin normal disebabkan oleh asam-asam organik yang mudah menguap.Normal : Aromatis 6. Derajat KeasamanReaksi atau pH urin dapat ditentukan dengan memakai kertas indikator.Normal : 4,6 8,5 MIKROSKOPIS ORGANIK NON ORGANIKEpithelial cell : -/+Bahan amorfLeukosit : 0-5/LPBBentuk krista-kristal : -/+Eritrosit : 0-3/LPBSilinder : 0-1/LPKOval fat bodiesBenang lendirSilindroitSpermatozoa Potongan potongan jaringanParasit-parasitBakteri-bakteriPemeriksaan mikroskopis sedimenBahan urin (misal urin tengah kencing) harus segar karena sel eritrosit dan leukosit cepat mengalami kerusakan.1. urin normal Urin dikatakan normal bila mengandung beberapa macal sel; seperti sel lekosit 1-4 per lapang pandangan besar(LPB), sel eritrosit 1-2 per LPB, sel sekuamosa (asal kandung kemih terutama pada wanita), sel tubulus ginjal dan silinder hialin. Silinder hialin ini berasal dari protein yang disekresikan dari tubulus ginal yaitu protein Tamm- Horstfall. Pritein ini mempunyai berat molekul besar terutama urin sifatnya asam atau pekat.2. Urin tidak normalUrin tidak normal bila mengandung bebrapa macam sel (lekosit dan eritrosit) jumlah lebih normal disertai beberapa silinder.Silinder titik kasar(granular cast)Silinder ini berasal dari silinder (cellullar cast) yang telah mengalami degenerasi. Silinder titik kasar tidak selalu mempunyai hubungan dengan keadaan patolofis,seperti setelah latihan fisik.

Silinder sel (cellular cast)silinder eritrosit dan lekosit selalu berhubungan dengan keadaan patologis. Silinder eritrosit mencerminkan keadaan hematuria dan berhubungan dengan penyakit parenkim ginjal (glomerulonefritis akut pasca streptokok). Silinder leukosit menunjukkan adanya sel-sel leukosit dalam tubulus ginjal pada pielonefritis kronis dan akut.Silinder gagal ginjal (renal cell failure)silinder ini terlihat besar dab lebar berasal dari sel-sel tubulus ginjal. Silinder ini sering ditemukan pada gagal ginjal akut.Silinder lemaksilinder lemak menunjukkan lipoprotein yang terlepas dari serum, sering ditemukan pada sindrom nefrotik.Teleskop urinary sedimenistilah ini dipakai untuk memperlihatkan ditemukan bermavam variasi, sel seperti sel-sel lekosit dan eritrosit, silinder hialin dan titik kasar, dan silinder eritrosit dan leukosit. Kelainan sedimen ini patogenesis untuk nefritis lupus. 5. Ekskresi sel ekskresi sel-sel (leukosit dan eritrosit) dan silinder dapat ditemukan secara kuantitatif menurut metode Addis.Urin tidak normal bila tidak di eksperisikan sel-sel (lekosit dan eritrosit) lebih dari 200.000 per jam dan silinder dari 500.000 per jam. Pemeriksaan ini jarang dilakukan rutin, karna tidak praktis dan dipengaruhi banyak memberikan gambaran hasil semu(falsely). Ekskerasi sel-sel (lekosit dan eritsosit) dan silinder lebih dari jumlah normal(positif semu) dapat ditemukan pada keadaan berikut:- Kontaminasi dari sekitar vulva dan prepuce- Febris - Latihan fisik yang berat- Obat-obatan (aspirin dan kortikostroid)

KIMIA Protein urin yang digunakan harus jerni, bila uruin keruh sebaiknya di sentrifuce terlebih dahulu. Normal (-) / tidak ada kekeruhan sedikitpun proteinuriaProteinuria tidak selalu menunjukkan kelainan ginjalBerbagai keadaan fisiologis sering menyebabkan proteinuriaSebaliknya pada beberapa penyakit ginjal tertentu (ginjal polikistik,nefropati obstruksi,nefropati analgetik dan anomali atau kongenital) sering tanpa proteinuriaProteinuria mempunyai nilai diagnosis atau proteinuria patologis tergantung dari derajat proteinuria,menetap (persisten) dan disertai kelainan urin lainnya (warna,ph,kelainan sedimen )1.Urin normalUrin normal biasanya mengandung protein :Albumin 40-80 mg per hariImunoglobin G (igG) 5-10 mg per hariProtein Tamm-Horsrfall 30-60 mg per hari, disekresikan dari tubulus ginjal2. Proteinuria fungisionalPada beberapa keadaan fisiologis sering ditemukan proteinuria ringan kurang dari 300 mg per hari dan bersifat sementaraMisalnya :Keadaan febris tinggiGagal jantung kongestifLatihan fisik beratKedinginanSelama transfusi darah atau plasmaProteinuria ortostatik ringan termasuk kelompok proteinuria fungisional sering dijumpai pada masa remaja pada posisi lordotik3. Proteinuria patalogisBila eksresi protein dalam urin (proteinuria) lebih dari 300 mg per hari dinamakan proteinuria patologis3 macam proteinuria patologis :Overlow proteinuria Proteinuria ini berhubungan dengan kenaikan konsentrasi protein berat molekul rendah (kurang dari 40.000 dalton) berupa light chain immunoglobulinJenis proteinuria ini sering ditemukan pada beberapa penyakit seperti mieloma,amiloidosis,makroglobulinemiaDi klinik jenis proteinuria ini dikenal sebagia Bence Jone ProteinuriaProtetinuria ini akan mengendap pada suhu 45-55 C dan larut kembali pada suhu 95-100 C2. Proteinuria klinikProteinuria klinik dapat ditentukan dengan pemeriksaan semi kwantatif misal uji Bang dan AlbustixPemeriksaan kwantatif proteinuria per hari dengan uji Esbach atau biuretProteinuria klinik antara 1-5 gr per hari dapat ditemukan pada banyak penyakit ginjalProteinuria lebih gr per hari, sellau berhubungan dengan sindrom nefrotik.

Misal :Glomerunefritis idiopati dengan histopatologi ginjal :Perubahan lesi minimal Glomerulonefritis membransGlomerulonefritis tipe 1 kapiler mesangialGlomerulonefritis sklerosis fokal Glomerulonefritis proliferatif difuse mesangialGlomerulonefritis kresentik difuse

b. Glomerulonefritis sekunder :obat-obatan (penisiline,katopril,NSAIDs)Infeksi (malaria,sifilis,HBV)Penyakit sistemik (diabetes,lupus,amiloid)PreeklampsiPada Glomerulonefritis kronis dengan gambaran klinik sindrom nefrotik,ekskresi proteinuria menurun sesuai dengan memburuknya faal ginjal laju filtrasi glomerulus.Sebaliknya pada nefropati diabetik dan hipertensi essensial tidak terdapat penurunan eksresi proteinuria.Gambaran klinik ini sangat penting untuk evaliasi gagal ginjal kronis pasien dewasaBila pasien gagal ginjal kronis dan terminal disertai proteinuria masif, diduga berhubungan dengan diabetes mellitus.2. Glukosa glukosuria dibuktikan cara spesifik menggunakan enzim glukosa-oxsidasa merintis serentetan reaksi berakhir dengan perubahan warna dalam reagean yang digunakanNormal :- Benedict : (-)/ tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh Glikosuria Glikosuria disertai hiperglikemia dicurigai DM,tetapi tanpa hiperglikemia sering ditemukan pada beberapa penyakit ginjal tertentu Glikosuria tanpa hiperglikemia dittemukan pada sindrom nefrotik, kelainan kongenital tubulus (glikosuria renal) dan sindrom tubular.Bilirubin keadaan patologi adanya bilirubin dalam urin.- Percobaan busa- Percobaan harrison- Modifikasi percobaan harrison dengan potongan kertas saring- Carik celup4. Uribilinogen - Wallace dan diamond- Cara carik celup5. UrobilinCara schlesinger menggunakan larutan zincasetat atau zinchlorida yang jenuh dalam alkohol 95%

DAFTAR PUSTAKAGandasoebrata R. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta. Dian Rakyat. 2007,69-122Price SA,Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed 6.Jakarta : EGC,2005.Tim Uisu.Blok Sistem Urogenital. Medan : 2009.