TUGAS 1 KIMTIK II.docx

8
“Pemurnian Garam Dapur (NaCl) dengan Metode Rekristalisasi” MAKALAH Dibuat untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Kimia Analitik II Dosen Pembimbing: Drs. Hokcu Suhanda, M.Si Disusun oleh: Mega aha!u "##$%&$'( )**SA+ P +DIDIKA+ KIMIA -AK*LTAS P +DIDIKA+ MAT MATIKA DA+ ILM* P + TAH*A+ ALAM *+I/ SITAS P +DIDIKA+ I+D0+ SIA %$#1

Transcript of TUGAS 1 KIMTIK II.docx

Pemurnian Garam Dapur (NaCl) dengan Metode Rekristalisasi

MAKALAHDibuat untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Kimia Analitik II

Dosen Pembimbing: Drs. Hokcu Suhanda, M.Si

Disusun oleh:Mega Rahayu (1102406)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................. iDAFTAR ISI...................................... iiBAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar belakang ........... 1 1.2 Rumusan Masalah............................ 11.3 Tujuan ........21.4 Metode BAB II PEMBAHASAN2.1 Definisi tabir surya dan Istilah-istilah dalam Produk Tabir Surya............................ 32.2 Manfaat Tabir Surya........42.3 Jenis-jenis Tabir Ssurya................................................................................... 52.4 Efektifitas Tabir Surya. 2.5 Formulasi Tabir Surya . 2.6 Kontroversi mengenai Tabir Surya.. 2.7 Video Proses Pembuatan Sunscreen atau Sunblock..BAB III PENUTUPKesimpulan................................ 14DAFTAR PUSTAKA......................... iii

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangUntuk memperoleh bahan yang berkualitas baik maka diperlukan proses pemurnian. Salah satu contoh senyawa kimia yang dimurnikan adalah pada pemurnian garam natrium klorida (NaCl), garam ini sangat familiar di masyrakat dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai penambah cita rasa makanan, juga sebagai bahan pengawet. Tetapi dalam proses pembuatannya sangatlah tradisional dan umumnya tanpa melalui uji kualiti kontrol laboratorium kimia, tentunya dalam garam-garam natrium klorida (NaCl) tradisional terdapat banyak zat-zat pengotor ataupun garam-garam klorida lainnya, dengan kata lain garam natrium klorida (NaCl) tidaklah murni. Pemurnian garam NaCl dapat dilakukan melalui proses kristalisasi. Kristalisasi itu sendiri merupakan peristiwa pembentukan partikel partikel zat padat dalam suatu fase homogen. Kristalisasi dalam larutan dapat terjadi jika padatan terlarut dalam keadaan berlebih (diluar kesetimbangan), maka sistem akan mencapai kesetimbangan dengan cara mengkristalkan padatan padatan terlarut (Dewi, 2003).Terkadang kristal yang terbentuk dari hasil kristalisasi masih harus dipisahkan dari sebagian besar larutan dengan cara mengkristalkan kembali atau rekristalisasi. Rekristalisasi adalah suatu metode pemurnian padatan padatan organik yang memiliki kecenderungan membentuk kisi kristal melalui penggabungan molekul yang memiliki bentuk, ukuraan dan gugus ikatan yang sama (Karno, 1961)Proses pemisahan dengan rekristalisasi memilki kelebihan diantaranya diperoleh kemurnian produk kristal dari solut yang cukup tinggi hanya dengan proses yang sederhana, srta diperoleh produk akhir berupa padatan kristalin yang memliki bentuk dan ukuran yang sama sehingga meningkatkan daya tarik (Toyokura, et al. 1981)Dengan banyak melihat keuntungan dan aplikasi dari proses rekristalisasi khususnya dalam bidang kimia, maka penting adanya dilakukan percobaan rekristalisasi tersebut pada proses pemurnian garam NaCl.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:1. Bagaimana prinsip pemurnian NaCl dengan metode rekristalisasi?2. Bagaimana proses pemurnian NaCl dengan metode rekristalisasi?

1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui prinsip pemurnian NaCl dengan metode rekristalisasi2. Untuk mengetahui proses pemurnian NaCl dengan metode rekristalisasi?

1.4 MetodeMetode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah :Studi Pustaka

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Prinsip proses pemisahanUntuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat prinsip utama proses pemisahan, yaitu: Sedimentasi Flotasi Sentrifugasi FiltrasiProses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan kimiawi masing-masing komponen. Berbagai metode tujuh digunakan untuk terjadinya suatu fase baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah: Absorpsi Adsorpsi Kromatografi Kristalisasi Distilasi Evaporasi Elektroforesis Evaporation Ekstraksi Leaching Ekstraksi cair-cair Ekstraksi padat-cair Pembekuan fraksional Presipitasi Rekristalisasi Stripping Sublimasi

(wikipedia.org, 2013)B. Garam DapurNatrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5 0C.Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk Natrium Hidroksida dan Hidrogen. Dalam garam-garamnya natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air. Kebanyakan klorida larut dalam air, Merkurium (I) klorida, HgCl2, perak klorida, AgCl, timbale klorida, PbCl2 (yang ini larut sangat sedikit dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air mendidih), tembaga (I) klorida, CuCl, bismuth oksiklorida, BiOCl, stibium oksiklorida, SbOCl, dan merkurium (II) oksiklorida, HgOCl2, tak larut dalam air. (Vogel, 1979).

C. RekristalisasiRekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap (Arsyad, 2001).Zat padat umumnya mempunyai titik lebur yang tajam (rentangan suhunya kecil), sedangkan zat padat amorf akan melunak dan kemudian melebur dalam rentangan suhu yang besar. Partikel zat padat amorf sulit dipelajari karena tidak teratur. Oleh sebab itu, pembahasan zat padat hanya membicarakan kristal. Suatu zat mempunyai bentuk kristal tertentu. Dua zat yang mempunyai struktur kristal yang sama disebut isomorfik (sama bentuk), contohnya NaF dengan MgO, K2SO4 dengan K2SeO4, dan Cr2O3 dengan Fe2O3. Zat isomorfik tidak selalu dapat mengkristal bersama secara homogen. Artinya satu partikel tidak dapat menggantikan kedudukan partikel lain. Suatu zat yang mempunyai dua kristal atau lebih disebut polimorfik (banyak bentuk) (Syukri, 1999).Rekristalisasi merupakan metode yang sangat penting untuk pemurnian komponen larutan organic. Ada tujuh metode dalam rekristalisasi yaitu: memilih pelarut, melarutkan zat terlarut, menghilangkan warna larutan, memindahkan zat padat, mengkristalkan larutan, mengumpul dan mencuci kristal, mengeringkan produknya (hasil). (Williamson, 1999).Terdapat tiga jenis kristal cair: smektik, nematik, dan kholesterik. Hubungan struktural antara kristal padat-smektik, nematik dan kholesterik secara skematik ditunjukkan pada gambar. Kristal cair digunakan secara luas untuk tujuan praktis semacam layar TV atau jam tangan. Keteraturan dalam kristal cair. Keteraturan dalam kristal adalah tiga dimensi. Dalam kristal cair smektik dapat dikatakan keteraturannya di dua dimensi, dan di nematik satu dimensi. T adalah temperatur transisi. (Fachturrizki et al., 2009)

BAB IIIPEMBAHASAN