STRATEGI PERCEPATAN KONEKTIVITAS BROADBAND DI …
Transcript of STRATEGI PERCEPATAN KONEKTIVITAS BROADBAND DI …
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PITALEBAR KEMKOMINFO
STRATEGI PERCEPATAN
KONEKTIVITAS
BROADBAND DI
INDONESIA
Oleh
Direktur Pengembangan Pita Lebar
Target Perpres 96 Tahun 2014Rencana Pitalebar Indonesia 2014 - 2019
Utilisasi:
• Sektor Prioritas: E-Government, e-Health, e-Procurement, e-Logistic, e-Education
Adopsi:
• Harga Layanan Broadband: Maksimum 5% pendapatan per kapita
Fixed Broadband:
• 71 % rumah tangga, 30% populasi
• Kecepatan Akses: 20 Mbps
• Capaian Backbone dan Backhaul: 100%
• Sasaran Penetrasi Akses: 100 %
Mobile Broadband:
• 100 % populasi
• Kecepatan Akses: 1 Mbps
Fixed Broadband:
• 49 % rumah tangga, 6% populasi
• Kecepatan Akses: 10 Mbps
• Capaian Backbone dan Backhaul: 100%
• Sasaran Penetrasi Akses: 100%
Mobile Broadband:
• 52 % populasi
• Kecepatan Akses: 1 Mbps
sekolah Rumah Sakit
Puskesmas Dinas Pemda Kantor Polisi
sekolah Rumah Sakit
Puskesmas Dinas Pemda Kantor Polisi
Urban Rural
Capaian Penetrasi dan Coverage Mobile Broadband
Capaian Penetrasi Mobile Broadband
289 087
076
338 030
524
249 456
289
Jumlah Pelanggan
2016 2017 2018
111,74%
129,07%
94,13%
Penetrasi Pelanggan Terhadap Populasi
2016 2017 2018
Mobile Broadband (3G, 4G)
- Jumlah Penduduk 2018 = 265.015.300 (BPS)
- Data LKO 2016-2018
Capaian Penetrasi Mobile Broadband
385 573
398
435 193
605
319 434
605
Jumlah Pelanggan
2016 2017 2018
149,03%
166,17%
120,53%
Penetrasi Pelanggan Terhadap Populasi
2016 2017 2018
Pelanggan Selular (2G, 3G, 4G)
- Jumlah Penduduk 2018 = 265.015.300 (BPS)
- Data LKO 2016-2018
Coverage Sinyal 2G di Indonesia
Provinsi
Kecamatan
Desa
Kab/Kota
100%
94,94%
89,31%
88,60%
2G Coverage Sinyal 3G di Indonesia
Provinsi
Kecamatan
Desa
Kab/Kota
94,12%
88,52%
80,40%
77,17%
3G
Coverage Sinyal 4G di Indonesia
Provinsi
Kecamatan
Desa
Kab/Kota
97,06 %
90,66%
82,98 %
82,36%
4G
Sinyal
98,06% Cakupan sinyal 44.074 km2
95,84% Cakupan sinyal 41.392 km2
93,76% Cakupan sinyal 41.698 km2
3G Sinyal
4G Sinyal
2G
Coverage Sinyal
Coverage Sinyal Permukiman di Indonesia
83.218
34
514
Provinsi
Kabupaten/Kota
Kecamatan
Desa/Kelurahan
7.175
Sumber data: diolah dari Dukcapil 2016, BIG 2016, BPN 2015, Data Site & Coverage Operator Selular Q4 2018
Capaian Penetrasi Fixed Broadband
5 201 528
6 300 037
7 004 237
5 000 000
5 500 000
6 000 000
6 500 000
7 000 000
7 500 000
2016 2017 2018
2016 2017 2018
2,01%
2,41%
2,64%
1,80%
1,90%
2,00%
2,10%
2,20%
2,30%
2,40%
2,50%
2,60%
2,70%
2016 2017 2018
2016 2017 2018
7,84%
9,38%
10,30%
7,00%
7,50%
8,00%
8,50%
9,00%
9,50%
10,00%
10,50%
2016 2017 2018
2016 2017 2018
Capaian Penetrasi Fixed Broadband :
- Jumlah Penduduk Tahun 2018 = 265.015.300 (BPS)
- Jumlah RT Nasional Tahun 2018 = 67,945,500 (BPS)
- Data LKO 2016-2018
Jumlah Pelanggan Penetrasi Pelanggan
Terhadap Populasi Penetrasi Terhadap
Rumah Tangga
TARGET URBAN: 30% populasi dan 71% perumahan
TARGET RURAL: 6% populasi dan 49% perumahan
Jumlah Pelanggan Fixed Broadband Tahun 2018 Berdasarkan Teknologi
- 1 000 000
2 000 000 3 000 000
4 000 000 5 000 000
6 000 000 7 000 000
Kabel
Satelit
Wireless
6 187 778
5 451
811 008
Jumlah Pelanggan
Jen
is T
ek
no
log
i
Kabel
Satelit
Wireless
Total Pelanggan Fix Broadband: 7,004,237
28 530 365
7 422 767
Capaian Infrastruktur Fixed Broadband (Teknologi Kabel)
Jumlah Homepass
Jumlah Home connect
26.02%
Data LKO 2018
100,00%
79,57%
35,71%
13,50%
Provinsi
Kab/Kota
Kecamatan
Desa
Persentase tersambung
Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa
Penetrasi Fiber Optic (FO) Lastmile berdasarkan Optical Distribution Point (ODP)
• Provinsi: 34
• Kab/ Kota: 514
• Kecamatan: 7.175
• Desa: 83.218
• Jaringan Backbone sudah tercover 100%
• Tingkat ketersambungan pada sisi pengguna masih
sangat rendah
Capaian Kecepatan Layanan Mobile dan Fixed Broadband
7,75 8,63
12,41 13,15
15,39
20,11
0
5
10
15
20
25
2017 2018 Des 2019
Ke
cep
ata
n (
Mb
ps)
Upload Download
Capaian Kecepatan rata-rata Upload dan Download
Fixed Broadband
7,62 8,51
10,42 9,69
10,78
13,83
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2017 2018 Des 2019
Ke
cep
ata
n (
Mb
ps)
Upload Download
Mobile Broadband
- Hasil Pengukuran speedtest Global Index
Di Indonesia
TARGET URBAN - FBB: 20 Mbps, MBB: 1 Mbps
TARGET RURAL – FBB: 10 Mbps, MBB: 1 Mbps
Capaian Harga Layanan Mobile dan Fixed Broadband
Rp313 847
Rp522 947
Rp643 133
Rp989 640
Rp100 000
Rp200 000
Rp300 000
Rp400 000
Rp500 000
Rp600 000
Rp700 000
Rp800 000
Rp900 000
Rp1 000 000
Rp1 100 000
0-25 Mbps 30-50 Mbps 70-100 Mbps >100 Mbps
Kecepatan Layanan
Rata-rata Harga Bulanan untuk Layanan 1P
6,73%
11,21%
13,78%
21,21%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
0-25 Mbps 30-50 Mbps 70-100 Mbps >100 Mbps
Kecepatan Layanan
Rata - Rata Persentase Biaya Bulanan terhadap Pendapatan Per Kapita
Tahun 2018
Capaian Harga Layanan Fix Broadband (2019):
Jumlah Pendapatan Perkapita per tahun 2018 = Rp. 55,986,900
atau Rp. 4,665,575 per bulan (Data BPS) TARGET: 5% pendapatan perkapita
Capaian Harga Layanan Mobile Broadband (2019):
Rp12 447
Rp7 316
Rp5 430 Rp5 278
Rp-
Rp2 000
Rp4 000
Rp6 000
Rp8 000
Rp10 000
Rp12 000
Rp14 000
0 - 10 GB 12 - 30 GB 32-50 GB > 50 GB
Ha
rga
lay
an
an
Total Kuota Utama
Rata-rata Harga Kuota Per GB untuk Layanan Mobile Broadband
0,27%
0,16%
0,12% 0,11%
0,00%
0,05%
0,10%
0,15%
0,20%
0,25%
0,30%
0 - 10 GB 12 - 30 GB 32-50 GB > 50 GB
Pe
rse
nta
se
Total Kuota Utama
Persentase Perbandingan Harga 1 GB terhadap pendapatan
perkapita 2018
Jumlah Pendapatan Perkapita per tahun 2018 = Rp. 55,986,900
atau Rp. 4,665,575 per bulan (Data BPS) TARGET: 5% pendapatan perkapita
Capaian Utiliasasi Broadband
CAPAIAN UTILISASI BROADBANDRencana Pitalebar Indonesia 2014 - 2019
Total: 211,708 Total: 2,758 Total: 9,754
• Belum terutilisasinya jaringan yang ada, baru 26.02% (7,4 juta homeconnect/ 28,7 juta home pass)
• Belum tersedianya home pass pada wilayah yang potensi sebagai calon pelanggan karena operator mempersyaratkan jumlah minimal pelanggan dan batasan jarak penarikan kabel FO dalam rangka pengembalian CAPEX yg telah di keluarkan
• Operator Mencari area yang captive secara ekonomi
atau bisnis. Min 20 pelanggan, selama 3 tahun
• Harga yang tidak kompetitif masih di rasakan mahal bagi masyarakat
Pra Pembangunan Fixed Broadband
• Investasi tinggi (70-80% cost ada di Pekerjaan Umum seperti penggalian, pemasangan tiang/ pole)
• Berbedanya perizinan di masing-masing Pemda, sehingga right of way dan open access belum terjadi
• Penarikan kabel Ke Gedung Susah/tidak open akses ---Kontrak ekslusif karena pengembang menjadi operator via anak perusahaan
• Biaya overhead yang tinggi
Pasca Pembangunan Fixed Broadband
Penetrasi Fixed Broadband baru mencapai 10.30% terhadap rumah tangga dan 2.64% terhadap populasi nasional.
Penyebab Rendahnya Penetrasi Fixed Broadband:
Sasaran Strategis :
1. Peningkatan Cakupan Jaringan Broadband yang
Cepat dan Terjangkau
2. Peningkatan Cakupan Wilayah yang Terlayani Penyiaran Digital
Meningkatnya cakupan wilayah komersial terlayani akses telekomunikasi (Broadband)
Terwujudnya peningkatan pemanfaatan layanan akses pitalebar pada rumah tangga nasional
Terwujudnya peningkatan layanan jaringan broadband yang cepat, berkualitas dan terjangkau
A 1
Terwujudnya cakupan wilayah yang terlayani penyiaran digital
Terwujudnya penyelenggaraan sistem dan layanan telekomunikasi untuk keperluan kedaruratan
dan kebencanaan
Meningkatnya kepatuhan penyelenggara pos, telekomunikasi, dan penyiaran
2
3
80 % populasi yang terjangkau penyiaran digital 100 % fasilitasi migrasi TV analog terestrial bersiaran secara digital
4
5 18 % Kab/Kota yang terintegrasi sistem dan layanan
telekomunikasi untuk keperluan kedaruratan secara mandiri
100 % sistem informasi diseminasi informasi kebencanaan yang
terkoneksi kepada pelanggan telekomunisasi dan penyiaran
6 100 % penegakkan hukum dan atau pembinaan terhadap ketidakpatuhan penyelenggara
pos, telekomunikasi, dan penyiaran sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
TARGET RENSTRA – KONEKTIVITAS BROADBAND 2020
- 2024
0,25 % rasio harga layanan jaringan bergerak pitalebar terhadap
pendapatan per kapita (dilihat dari rata – rata kuota 1 GB) 7 % rasio harga layanan jaringan tetap pitalebar terhadap
pendapatan per kapita (pada kecepatan up to 30 Mbps)
30 % rumah tangga yang tersambung layanan jaringan tetap pitalebar
100 % wilayah pemukiman
yang mendapatkan akses seluler dan atau internet
60 % kecamatan yang
terlayani akses fixed broadband
100 % kawasan prioritas/fokus
pemerintah yang terlayani seluler dan atau internet
5 Penyelenggara Jabersel
menyelenggarakan 5G dan 20 Penyelenggara Telekomunikasi
menyediakan layanan IOT
21
Percepatan
Pembangunan
dan Adopsi
Internet Fixed
Broadband 1. Dukungan Broadband di Kawasan
Prioritas
1. Fiberisasi hingga mencakup 60%
kecamatan
Strategi Pencapaian
Perkuat koordinasi internal Kominfo
dengan K/L lain
Regulasi setingkat PP/Perpres yang
mengatur infrastruktur bersama
Dukungan konektivitas internet
pitalebar di Ibu Kota Negara Baru
2. Fasilitasi Ducting Bersama di 10 Kota
besar
Pembangunan Infrastruktur
(SUPPLY)
Adopsi Internet Fixed
Broadband
(DEMAND) 2. 30% rumah tangga tersambung
layanan Fixed Broadband
High Level Agreement Kominfo-Bappenas-
Mendagri mengenai pembiayaan
pembangunan infrastruktur broadband
Optimalisasi infrastruktur ODP
eksisting yang idle
Kajian kelayakan pembiayaan
fiberisasi kecamatan, dan
pemetaan infra eksisting (GIS)
Sosialiasi solusi teknis kepada Pemda Tk
I/II, clusterisasi
Edukasi ke masyarakat tentang internet
broadband
Fasilitasi dengan Industri dan Pemda
untuk meningkatkan utilisasi internet
broadband
Dukungan penetrasi broadband di
destinasi super prioritas
Kebijakan insentif untuk mewujudkan
harga layanan FBB yang terjangkau
Penetrasi Fixed broadband ke gedung-
gedung
TERIMA KASIH