Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
-
Upload
dewandaru-i-a-b -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
1/22
BAB I
KLARIFIKASI ISTILAH
1.1. Urine
Urine adalah cairan yang diekskresi oleh ginjalm dialirkan melalui ureter,
disimpan dalam kandung kemih, dan dikeluarkan melalui uretha, isi kandungan
dan volumenya sangat bervariasi dari hari ke hari untuk mempertahankan
homeostasis cairan dan elektrolit yang normal (Dorland, 2012).
1.2. Hepatitisepatitis merupakan istilah yang dipakai untuk semua jenis peradangan
pada sel!sel hati, yang bisa disebabkan in"eksi virus, bakteri dan parasit# obat!
obatan# konsumsi alkohol# lemak yang berlebih# dan penyakit autoimmun
($n"odatin %emenkes &$, 201').
1.3. BAC* adalah a+ah rkus *ostarum, suatu patokan dalam mengukur pembesaran
hepar, yang diukur dalam satuan sentimeter atau jari * dan atau - (a+ah
rocessus -yphoideus). dapun menentukan pembesaran hepar * adalah
/arik garis midclavikularis kanan sampai memotong arkus costarum. Dari titik potong
yang terjadi, ditarik garis ke umbilicus. embesaran hepar diukur dari titik pertemuan
itu ke arah umbilicus.
1.4. AST
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
2/22
/ (Aspartate Transaminase) atau / (Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase) adalah en3im golongan trans"erase yang diantaranya terdapat
dalam sel hati, yang mengatalisis pemindahan reversibel gugus amino dari
aspartat ke 4!ketoglutarat untuk membentuk glutamat dan oksaloasetat. %adar
/ dan transaminase lainnya seringkali meningkat jika hati mengalami
gangguan yang menyebabkan kerusakan jaringan (Dorland, 2012).
1.5. ALT
5/ (Alanine Transaminase) atau / (Serum Glutamic Pyrupic
Transaminase) adalah en3im golongan trans"erase yang mengatalisis pemindahan
reversibel gugus asam amino dari alanin ke 4!ketoglutarat untuk membentuk
glutamat dan pirupat. 6n3im ini ditemukan pada serum dan jaringan tubuh
terutama pada hati. ktivitas en3im 5/ sangat meningkat pada penyakit hati
(Dorland, 2012).
1.6. Bilirubin
ilirubin adalah suatu pigmen empedu kuning yang merupakan produk
pemecahan heme yang terutama terbentuk dari degradasi hemeglobin eritrosit di
dalam sel retikuloendotelial, namun juga terbentuk dari pemecahan pigmen heme
lainnya, seperti sirokrom (Dorland, 2012)
1.. !ire"t bilirubin
Direct bilirubin atau bilirubin terkonjugasi adalah bilirubin yang telah diambil
oleh sel!sel hati dan dikonjugasikan membentuk bilirubin diglukuronid yang larut
dalam air, yang dapat diekskresikan dalam empedu (Dorland, 2012)
1.#. In$ire"t bilirubin
$ndirect bilirubin atau bilirubin tak terkonjugasi adalah bentuk bilirubin yang
larut dalam lemak yang bersirkulasi dan membentuk ikatan lemah dengan protein
plasma (Dorland, 2012).
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
3/22
BAB II
I!%&TIFIKASI 'ASALAH
1. 7engapa urine 8y. 9ein seperti air teh:
2. pa hubungan penyakit majikannya dengan keluhan pasien:
;. $nterpretasi pemeriksaan "isik dan lab:
'. emeriksaan penunjang untuk mendiagnosis . enegakkan diagnosis dan DD kasus ini:
BAB III
A&ALISIS 'ASALAH
3.1. (en)ebab urine pasien seperti air te*
7enurut 5indseth (201') dapat dijelaskan sebagai berikut kibat
adanya peradangan dan terjadi kerusakan sel!sel hati (hal ini dapat dilihat dari
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
4/22
hasil pemeriksaan "isik adanya ikterik, pembengkakan hepar dan
pemeriksaan laboratorium meningkatnya kadar / dan 5/), sehingga
terjadi penurunan penyerapan dan konjugasi bilirubin yang mengakibatkan
terjadinya hiperbiliribinemia terkonjugasi. ilirubin terkonjugasi larut dalam
air, sehingga dapat diekskresi dalam urine dan menimbulkan
hiperbilirubinuria serta urine yang gelap seperti teh.
3.2. Hubun+an pen)a,it -ai,ann)a $en+an ,elu*an pasien
7enurut 5indseth (201') hepatitis ( hari dan bisa lebih pendek, serta masa penularan
tertinggi adalah pada minggu ke!2 segera sebelum timbulnya ikterus. Dengan
demikian, keluhan yang diderita 8y. 9ein merupakan gejala penyakit yang
tertular dari majikannya.
3.3. Interpretasi pe-eri,saan /isi, $an lab0rat0riu-
Hasil (e-eri,saan Fisi, Interpretasi
7ata
* (!)
$ (?)
8ormal
/erjadi ikterik, adanya kelebihan
bilirubin
*@ dbn (dalam batas normal) 8ormal
bdomen
epar teraba 2 jari *
8/ (?)
/erjadi pembengkakan hati
danya nyeri tekan menandakan
terjadi peradangan hati
Hasil (e-eri,saan Lab Interpretasi
/ >00 U@5 / normal adalah >!;> U@5 (5indseth,
201'), / yang meningkat tinggi
menandakan adanya peradangan sel
hati
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
5/22
5/ >00 U@5 5/ normal adalah >!;> U@5 (5indseth,
201'), 5/ yang meningkat tinggi
menandakan adanya peradangan sel
hati
danya peradangan sel hati,
menyebabakan terjadi penurunan
penyerapan dan konjugasi bilirubin
yang mengakibatkan terjadinya
hiperbiliribinemia.
ilirubin
/otal bilirubin A,2 mg@100 ml
Direct bilirubin ;,0 mg@100 ml
$ndirect bilirubin ;,2 mg@100
ml
/otal bilirubin normal adalah 0,1;!
1,0 mg@dl (5indseth, 201'), nilai
diatas itu terjadi hiperbilirubinemia Direct bilirubin normal 0,1!0,;
mg@dl (5indseth, 201'), nilai diatas
itu terjadi hiperbilirubinemia direct
Direct bilirubin normal 0,2!0,B
mg@dl (5indseth, 201'), nilai diatas
itu terjadi hiperbilirubinemia
indirect
danya kandungan bilirubin yangtinggi seperti diatas yang menyebabkan
terjadi $ (?) dan urine seperti air teh
3.4. (e-eri,saan penunan+ untu, -en$ia+n0sis HA
7enurut 5indseth (201') dan anityoso C *hristine (201>)
pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis < adalah pemeriksaan (1)
serologis# (2) biokimia hati.
1) erologis, merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kandungan antibodi
atau antigen yaitu serum $g7 anti
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
6/22
2) iokimia hati, merupakan pemeriksaan 3at kimia dan en3im yang
dikandung oleh jaringan hati, seperti /, 5/ dan bilirubin. pabila
kandungan 3at!3at tersebut melebihi nilai normal maka mengindikasikan
terjadinya peradangan hati oleh hari (bisa lebih
pendek), rata!rata ;0 hari
arenteral
ubungan seksual
7elalui darah
>0!1E0 hari, rata!rata A0!
F0 hari
* /erutama melalui darah
ubungan seksual
erinatal
1>!1A0 hari, rata!rata >0
hari
D /erutama melalui darah
ubungan seksual
arenteral
;0!A0 hari, 21!1'0 hari,
rata!rata ;> hari
6 akal!oral
7elalui air
1>!A0 hari, rata!rata '0
hari
umber 5indseth (201')
erdasarkan mani"estasi klinis dan hasil pemeriksaan "isik dan
laboratorium serta melihat cara penularan dan masa inkubasi berbagai virus
hepatitis maka kasus ini di diagnosis sebagai Hepatitis A (5indseth, 201'#
anityoso C *hristine# 201>). dapun DD dari kasus ini menurut anityoso
C *hristine (201>) adalah
apatitis
epatitis *
epatitis 6
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
7/22
&eaksi obat hepatotoksik, termasuk obat herbal
$n"eksi bakteri
epsis
epatitis alkohol
epatitis autoimun
!AFTAR (USTAKA step 13
Dorland, H..8. (2012).Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. Iakarta enerbit
uku %edokteran 6*.
5indseth, .. (201'). angguan ati, %andung 6mpedu dan ankreas. n. ..
rice and 5.7. Hilson (6ds.).Pato!isiolo"i Konsep Klinis Proses#Proses
Penyakit. ). epatitis
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
8/22
6.1. ALL ABUT H%(ATITIS A
a. Definisi
epatitis merupakan penyakit peradangan pada sel!sel hati yang
disebabkan in"eksi virus hepatitis (
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
9/22
*ara penularan hepatitis adalah sebagai berikut (1) "ekal!oral,
terutama per!oral dengan menelan makanan@minuman yang sudah
terkontaminasi "eses# (2) kadang!kadang melalui hubungan seksual# (;)
kadang!kadang melalui trans"usi darah (H, 2000# 5indseth, 201'#
anityoso C *hristine, 201>).
d. Patogenesis
7enurut /homas, 5ok, 5ocarnini C 9uckerman (201;) dan
anityoso C *hristine (201>) patogenesis hepatitis sebagai berikut
< didapat melalui transmisi !ecal#oral# setelah itu oro"aring dan traktus
gastrointestinal merupakan situs virus ber!replikasi.
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
10/22
Gambar 2. Patogenesis hepatitis A
$mmunopatogenesis dari hepatitis konsisten mengikuti gejala
klinis dari penyakit. %orelasi terbalik antara usia dan beratnya penyakit
mungkin berhubungan dengan perkembangan sistem imun yang masih
belum matur pada individu yang lebih muda, menyebabkan respon imun
yang lebih ringan dan berlanjut kepada mani"estasi penyakit yang lebih
ringan. Dengan dimulainya onset dari gejala klinis, antibodi $g7 dan $g
anti!< dapat terdeteksi. $g7 anti!< muncul pada a+al in"eksi dan
menghilang dalam 2 sampai ; bulan. $g anti!< timbul lebih lambat
yaitu pada masa pasca in"eksi atau pemulihan (K' minggu), dan biasanya
antibodi $g akan bertahan selama bertahun!tahun setelah in"eksi dan
memberikan imunitas seumur hidup. ada masa penyembuhan, regenerasi
sel hepatosit terjadi. Iaringan hepatosit yang rusak biasanya pulih dalam E!
12 minggu.
e. Manifestasi Klinis
7enurut H (2000) gejala hepatitis terbagi dalam ' tahap
yaitu "ase inkubasi, "ase prodromal (pra ikterik), "ase ikterus, dan "ase
konvalesen (penyembuhan).
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
11/22
1) *ase nku+asi. 7erupakan +aktu antara masuknya virus dan timbulnya
gejala. anjang "ase ini tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan
dan jalur penularan, makin besar dosis inokulum, makin pendek "ase
inkubasi ini. ada hepatitis "ase inkubasi dapat berlangsung selama
1'!>0 hari, dengan rata!rata ;0 hari.
2) *ase Prodromal ,pra ikterik-.ase diantara timbulnya keluhan!keluhan
pertama dan timbulnya gejala ikterus. +itannya dapat singkat atau
insidious ditandai dengan malaise umum, nyeri otot, nyeri sendi, mudah
lelah, gejala saluran napas atas dan anorexia. 7ual muntah dan
anoreksia berhubungan dengan perubahan penghirup dan rasa kecap.
Demam derajat rendah umunya terjadi pada hepatitis akut. 8yeri
abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas atau
epigastrium, kadang diperberat dengan aktivitas.
;) *ase kterus. $kterus muncul setelah >!10 hari, tetapi dapat juga muncul
bersamaan dengan munculnya gejala. ada banyak kasus "ase ini tidak
terdeteksi. etelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan gejala
prodromal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.
') *ase kon&alesen ,penyem+u(an-. Dia+ali dengan menghilangnya
ikterus dan keluhan lain. %eadaan akut biasanya akan membaik dalam
2!; minggu dan perbaikan klinis lengkap terjadi dalam F minggu. ada
>!10L kasus perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya
M1L yang menjadi "ulminant. %ambuhnya penyakit terjadi pada ;!20L
kasus.
dapun menurut anityoso C *hristine (201>) gejala tersering in"eksi
virus hepatitis adalah sebagai berikut
/abel 1. ejala yang sering muncul
eala An+,a ,ea$ian 7
$kterus
Urin ber+arna seperti teh
7udah lelah
'0!E0
AE!F'
>2!F1
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
12/22
noreksia
8yeri@rasa tidak nyaman pada
abdomen
eses ber+arna dempul
7ual dan muntah
Demam atau menggigil
akit kepala
rtralgia
7ialgia
Diare
8yeri tenggorokan
'2!F0
;B!'>
>2!>E
1A!EB
;2!B;
2A!B;
11!'0
1>!>2
1A!2>
0!20
umber anityoso C *hristine (201>)
f. Penegak kan Diag nosis
H (2000) dan anityoso C *hristine (201>) penegakkan diagnosis
< dapat dilakukan dengan
1) namnesis
Dari anamnesis akan didapatkan keluhan gejala klinis seperti mudah
lelah, anoreksia, urin ber+arna seperti teh dan ri+ayat paparan virus
2) emeriksaan isik
kan didapatkan hepatomegali, ikterus, nyeri tekan abdomen di
kuadran kanan atas
;) emeriksaan enunjang
emeriksaan erologik, adanya antibodi $g7 anti!< dalam
serum pasien dianggap sebagai"old standard untuk diagnosis dari
in"eksi akut hepatitis .
emeriksaan iokimia hati, merupakan pemeriksaan 3at kimia dan
en3im yang dikandung oleh jaringan hati, seperti /, 5/, total
bilirubin, direct bilirubin dan sebagainya. pabila kandungan 3at!
3at tersebut melebihi nilai normal maka mengindikasikan
terjadinya peradangan hati oleh
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
13/22
7enurut H (2000) dan anityoso C *hristine (201>) tidak ada
terapi medikamentosa spesi"ik untuk hepatitis .
/erapi simptomatik dan hidrasi yang adekuat sangat penting pada
penatalaksanaan hepatitis
enggunaan obat yang potensial bersi"at hepetotoksik seperti
parasetamol sebaiknya dihindari
ebagian besar penatalaksanaan adalah terapi suporti", yang terdiri dari
+ed rest sampai dengan ikterus mereda, diet tinggi kalori dan
pembatasan dari konsumsi alkohol.
ebagian besar dari kasus hepatitis virus tidak memerlukan ra+at
inap. &a+at inap direkomendasikan untuk pasien dengan usia lanjut,
malnutrisi, kehamilan, terapi imunosupresi", pengobatan yang
mengandung obat (epatotoxic, pasien muntah berlebih tanpa diimbangi
dengan asupan cairan yang adekuat, penyakit hati kronis@didasari oleh
kondisi medis yang serius, dan apabila pada pemeriksaan "isik dan
pemeriksaan penunjang didapatkan gejala!gejala dari hepatitis
"ulminan. asien dengan gagal hati "ulminant, dide"inisikan dengan
onset dari encep(alopat(y dalam +aktu E minggu sejak timbulnya
gejala. asien dengan gagal hati "ulminant harus dirujuk untuk
pertimbangan melakukan transplantasi hati
h. Prognosis
/abel 2. rognosis hepatitis
arameter
rognosis
nak!nak (M>tahun) De+asa
%esembuhan FFL FEL
&ata!rata mortalitas
Usia M 1' tahun
Usia 1>!;F tahun
K '0 tahun
0,1L
0,;L
2,1L
umber H (2000)
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
14/22
i. Pencegahan
7enurut H (2000) dan anityoso C *hristine (201>)
pencegahan in"eksi virus < dapat dilakukan
uplai air bersih yang adekuat dengan pembuangan kotoran yang baik
dan benar didalam komunitas, dikombinasikan dengan praktik higiene
personal yang baik, seperti teratur mencuci tangan, dapat mengurangi
penyebaran dari
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
15/22
c. Cara Penularan
*ara penularan hepatitis adalah sebagai berikut (1) arenteral#
(2) hubungan seksual# (;) perinatal# (') melalui darah (5indseth, 201'#
anityoso C *hristine, 201>).
d. Patogenesis
7enurut anityoso C *hristine (201>) patogenesis in"eksi ) dilakukan melalui
1) namnesis
2) emeriksaan "isik
;) emeriksaan penunjang
emeriksaan serologis sg dan $g7 anti c dalam serum
emeriksaan biokimia hati seperti serum transaminase / dan
5/.
g. Penatalaksanaan
anityoso C *hristine (201>) menyatakan bah+a penatalaksanaan
hepatitis adalah sebagai berikut
$n"eksi < akut tidak membutuhkan terapi antiviral. /erapi antiviral
dini hanya diperlukan pada kurang dari 1L kasus, pada kasus hepatitis
"ulminan atau pasien yang imunokompromais.
/erapi yang diberikan hanya terapi suporti" dan simptomatik karena
sebagian besar in"eksi < akut pada de+asa dapat sembuh sepontan
6.3. (%RB%!AA& H%(ATITIS A8 B8 C8 ! !A& %
7enurut 5indseth (201') dan Dienstag C $sselbacher (201') perbedaannya
diantaranya adalah sebagai berikut
/abel '. erbedaan epatitis , , *, D dan 6
irus A+en Klasi/i,asi Cara penularan 'asa
in,ubasi
(en).
,r0nis
Antib0$i
<
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
17/22
hari
Pa nti s
nti D) penyebab bermacam!macam,
kadang lebih dari satu ada pada satu penderita. Di negara barat
alkoholisme kronik bersama virus hepatitis * merupakan penyebab yang
sering dijumpai. Di sia /enggara, penyebab utama adalah hepatitis
dan *. dapun di $ndonesia angka kejadian akibat hepatitis berkisar
antara 21,2!'A,FL dan hepatitis * berkisar ;E,B!B;,FL.
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
18/22
/abel >. enyebab irosis hati
(en)ebab SH
1. enyakit hati alkoholik (alco(olic li&er disease@5D)2. epatitis * kronik
;. epatitis kronik dengan atau tanpa hepatitis D
'. teato hepatitis non alkoholik (8), hepatitis tipe ini dikaitkan
dengan D7, malnutrisi protein, obesitas, penyakit arteri koroner,
pemakaian obat kortokosteroid
>. irosis bilier primer
A. %olangitis sklerosing primer
B. epatitis autoimun
E. emokromatosis herediter
F. enyakit +ilson
10. De"iensiAlp(a 1#antitrypsin11. irosis kardiak
12. alaktosemia
1;. ibrosis kistik
1'. epatotoksik akibat obat atau toksin
1>. $n"eksi parasit tertentu
umber 8urdjanah (201>)
c. Manifestasi klinis
8urdjanah (201>) menyatakan bah+a perjalanan penyakit
lambat, asimtomatis dan seringkali tidak dicurigai sampai adanya
komplikasi hati. ebagian besar penderita yang datang ke klinik biasanya
sudah dalam stadium dekompensata, disertai adanya komplikasi seperti
pendarahan varises, peritonitis, bakterial spontan, atau ense"alopati
hepatis. dapun gambaran klinis dari penderita adalah mudah lelah,
anoreksia, berat badan menurun, atropi otot, ikterus, spider angiomata,
splenomegali, asites, caput medusae, palmar eritema, 0(ite nails,ginekomasti, hilangnya rambut pubis dan ketiak pada +anita, asterixis
(!lappin" tremor),!oetor (epaticus, dupuytrens contracture(sirosis akibat
alkohol).
/abel A. /anda!/anda %linis irosis ati dan enyebabnya
Tan$a (en)ebab
pider angioma (spider nevi) 6stradiol meningkat
almar erytema angguan metabolisme hormon seks
erubahan kuku
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
19/22
# 2ue(rc(es line
# Terrys nails
# lu++in"
! ipoalbuminemia
! ipoalbuminemia
! ipertensi portopulmonal
steoartopati ipertropi (ronic proli!erati&e periostitis
%ontraktur Dupuytren roli"erasi "ibroplastik dan gangguandeposit kolagen
inekomastia 6stradiol meningkat
ipogonadisme erlukaan gonad primer atau supresi
"ungsi hipo"ise atau hipotalamus
Ukuran hati besar, normal,
mengecil
ipertensi portal
plenomegali ipertensi portal
sites ipertensi portal
*aput medusae ipertensi portal
7urmur *ruveilhier!
aungarten (bising daerah
epigastrum)
ipertensi portal
etor hepaticus Diamethyl sul"ide meningkat
$kterus ilirubin meningkat (sekurang!
kurangnya 2!; mg@dl)
stetiNis@lapping tremor 6nselopati hepatikum
umber 8urdjanah (201>)
d. Komplikasi
7enurut 8urdjanah (201>) komplikasi yang utama adalah
ipertensi portal
sites
) menyatakan bah+a pada atadium kompensata
sempurna kadang!kadang sangat sulit menegakkan diagnosis . dapun
pada stadium dekompensata diagnosis tidak terlalu sulit karena gejala dan
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
20/22
tanda klinis biasanya sudah tampak dengan adanya komplikasi. ada
proses lebih lanjut stadium kompensata bisa ditegakkan dengan bantuan
1- Pemeriksaan klinis yan" cermat
/- Pemeriksaan la+oratorium +iokimia4serolo"i
/abel B. emeriksaan biokimia pada sirosis hati
9enis pe-eri,saan Hasil
minotrans"erase 5/ dan /
lkali "os"atase@5
amma glutamil trans"erase
ilirubin
lbumin
lobulin Haktu prothrombin
8atrium darah
/rombosit
5eukosit dan netro"il
nemia
8ormal atau sedikit meningkat
edikit meningkat
%orelasi dengan 5, spesi"ik khas
akibat alkohol sangat meningkat
7eningkat pada lanjut
7enurun pada lanjut
7eningkat terutama $g 7eningkat@penurunan produksi "aktor
! *< nti * uto antibodi (8, 7, nti!5%7) untuk autoimun hepatitis
aturasi trans"erin dan "eritinin untuk hemokromatosis
*eruloplasmin dan *opper untuk penyakit Hilson
lpha 1!antitrypsin
7 untuk sirosis bilier primer
ntibodi 8* untuk kolangitis sklerosis primer
3- Pemeriksaan pencitraan.
Ultrasonogra"i (U) untuk mendeteksi kurang sensiti", namun
cukup spesi"ik bila penyebabnya jelas.
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
21/22
emeriksaan 7&$ dan */ konvensional dapat digunakan untuk
menentukan derajat beratnya .
5- Pemeriksaan +iopsi
aku emas untuk diagnosis adalah biopsi melalui perkutan,
transjugular, laparoskopi atau dengan biopsi jarum halus. kan tatapi
biopsi tidak diperlukan bila secara kilinis pemeriksaan laboratorium dan
radiologi menunjukkan kecenderungan (8urdjanah, 201>).
f. Tatalaksana
8urdjanah (201>) menyatakan bah+a sirosis hati secara klinis
"ungsional dibagi atas
1) irosis hati kompensata
2) iorsis hati dekompensata disertai dengan tanda!tanda kegagalan
hepatoselular dan hipertensi portal
enanganan kompensata ditujukan pada penyebab hepatitis kronis, hal
ini untuk mengurangi progresi"itas penyakit agar tidak semakin lanjut
dan menurunkan terjadinya karsinoma hepatoselular
Untuk < kronis bisa diberikan preparat inter"eron secara injeksi
atau secara oral dengan preparat analog nukleosida jangka panjang.
reparat nukleosida analog dapat juga diberikan pada
dekompensata akibat < kronis selain penanganan untuk
komplikasinya
Untuk akibat * kronis dapat diberikan preparat inter"eron,
namun pada dekompensata pemberian preparat inter"eron tidak
direkomendasikan.
!AFTAR (USTAKA
Dienstag, I.5. C $sselbacher, %.I. (201'). epatitis kut. n. %.I. $sselbacher, 6.
raun+ald, I.D. Hilson, I.. 7artin, .. auci and D.5. %asper (6ds.).
Harrison Prinsip#Prinsip lmu Penyakit Dalam.
-
7/25/2019 Step 1-7 Sken 4 Blok 9 Dewan Daru
22/22
5indseth, .. (201'). angguan ati, %andung 6mpedu dan ankreas. n. ..
rice and 5.7. Hilson (6ds.).Pato!isiolo"i Konsep Klinis Proses#Proses
Penyakit.