Rangkuman Buku Penyuntingan

download Rangkuman Buku Penyuntingan

If you can't read please download the document

description

Penyuntingan

Transcript of Rangkuman Buku Penyuntingan

7

Fakta Sejarah dan Nama DiriMAKALAHDisusun untuk Memenuhi Mata Kuliah PenyuntinganBimbingan Dosen B. Rahmanto

Disusun oleh:Chyntia Radeani(08 1224 076)Singgih Dwi Listyawan(08 1224 077)Yulius Pekei(08 1224 082)

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANJURUSAN BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA2011

PENDAHULUANSebelum tahun 1980, perhatian orang di Indonesia terhadap dunia penyuntingan (editing) naskah masih sedikit. Orang menganggap bahwa penyuntingan naskah dapat dipelajari secara amatiran. Oleh karena itu, orang yang bekerja di dunia penyuntingan hanya dilatih sambil jalan di penerbitan yang bersangkutan. Sekarang, keadaan telah berubah. Sejak tahun 1980, orang sadar bahwa penyuntingan naskah tidak dapat ditangani oleh orang-orang amatiran atau otodidak. Menyadari semua itu, kalangan perguruan tinggi pun mengukuhkan dunia penyuntingan naskah masuk kampus sejak tahun 1988.

Pada makalah ini, akan disajikan penjelasan mengenai fakta sejarah dan penulisan nama diri. Dalam hal ini, penyunting naskah pun harus hati-hati dengan hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta sejarah. Selain itu, penyunting naskah juga harus teliti dengan penulisan nama diri yang disebutkan dalam naskah.

PEMBAHASAN

Fakta SejarahSeperti halnya fakta geografis, penyunting perlu hati-hati dengan fakta sejarah yang terdapat dalam naskah. Ada dua pokok atau hal yang terdapat dalam fakta sejarah, yaitu (1) nama peristiwanya dan (2) tanggal, bulan, atau tahun terjadi peristiwa tersebut. Kalau cara menulisnya salah (peristiwa dan tanggalnya), dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Penulis atau penerbit, misalnya, dapat dituduh memalsukan atau memanipulasi sejarah yang ada. Misalnya disebutkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 7 Agustus 1945, tentu penyunting harus curiga. Mungkin penulisannya salah ketik karena yang benar adalah 17 Agustus 1945. Beberapa peristiwa penting dicantumkan di bawah ini.

Proklamasi Kemerdekaan RIPerang Dunia IPerang DiponegoroRevolusi Prancis

Demikian juga dengan tanggal, bulan, dan tahun suatu peristiwa terjadi. Tanggal, bulan, dan tahun harus tepat penulisannya. Kalau tidak, penulis atau penerbit dapat dituduh membelokkan atau memalsukan sejarah. Berikut dicantumkan beberapa tanggal peristiwa-peristiwa bersejarah.Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan 7 Agustus 1945Hari Pahlawan 10 November bukan 11 NovemberHari Kartini 21 April bukan 2 AprilKerusuhan 13-14 Mei 1998 bukan Mei 1997Hari Kemerdekaan AS 4 Juli 1776Revolusi Prancis 14 Juli 1789

Jika penyunting naskah masih ragu dengan fakta sejarah yang terdapat dalam naskah,, sebaiknya penyunting memeriksa fakta itu dalam buku-buku referensi (buku pintar, kamus, leksikon, ensiklopedia, dan sebagainya). Selain itu, penyunting juga disarankan untuk bertanya pada orang yang lebih tahu (pakar sejarah, misalnya).Nama DiriNama diri adalah nama orang yang disebutkan atau dicantumkan dalam teks/naskah. Menurut KBBI (2001: 773), nama diri adalah nama untuk menyebut diri seseorang, benda, tempat tertentu, dan sebagainya.

Penyunting naskah pun harus hati-hati dengan nama diri yang disebutkan dalam naskah. Perbedaan satu huruf saja atau perbedaan penulisan nama diri dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Misalnya, nama Abdul Qahar Muzakkar dan Abdul Kahar Muzakhir. Bunyi dan ejaannya mirip meskipun orangnya berbeda. Demikian pula dengan nama dua orang pelukis Indonesia, Srihadi dan Sri Hadhy.Seperti halnya nama-nama geografis, untuk nama diri pun belum ada pedoman (standar). Penyunting hanya mengikuti kelaziman yang berlaku. Dalam kenyataan, ada sejumlah persoalan berkaitan dengan nama diri, di antaranya:Ejaan Lama >< Ejaan Baru

Akbar Tandjung >< Akbar Tanjung Emha Ainun Nadjib >< Emha Ainun NajibNurcholish Madjid >< Nurcholisch MajidRoeslan Abdulgani >< Ruslan AbdulganiSoeharto >< SuhartoSoekarno >< SukarnoSumitro Djojohadikusumo >< Sumitro Joyohadikusumo

Ada Kemiripan (Bunyi dan Ejaan)

Abdul Qahar Muzakar>< Abdul Kahar MuzakhirSrihadi>< Sri HadhyFaisal Basri>< Faisal Bassir

Satu Kata >< Dua Kata

Abdurrahman Wahid >< SoehartoRoeslan AbdulganiMegawati Soekarnoputri

Dobel Konsonan >< Konsonan Tunggal

Fuad Hassan >< Fuad HasanGoenawan Mohammad >< Goenawan MohamadJohan Strauss >< Johan StrausMuhammad Yamin >< Muhamad YaminMohammad Hatta >< Mohamad Hata

Denganch >< dengan h

Achdiat K. MiharjaMochtar LubisToha Mohtar

Dengan h >< tanpa h

Dhani Dahlan >< Dani DahlanL.B. Moerdhani >< L.B. MoerdaniOmar Dhani >< Omar DaniRamadhan K.H. >< Ramadan K.H.

Dengan i >< dengan y

Ajip Rosidi >< Ajyb RosidiMohamad Sobari >< Mohamad SobaryOkki Asokawati >< Okky AsokawatySonni Keraf >< Sonny Keraf

Dengan ie >< dengan i

Amien Rais >< Amin RaisArief Budiman >< Arif BudimanB.J. Habibie >< B.J. Habibi

Dengan j >< dengan y

Jakob Oetama >< Yakub Oetama

J.B. Mangunwidjaja >< Y.B. Mangunwijaya

Dengan o >< dengan u

Goenawan Mohamad >< Goenawan MuhamadMohammad Hatta >< Muhammad HattaMohammad Yamin >< Muhammad Yamin

Dengan oe >< dengan u

Anton M. Moeliono >< Anton M. MulionoGoenawan Mohamad >< Gunawan MohamadPramoedya Ananta Toer >< Pramudya Ananta TurWimar Witoelar >< Wimar Witular

Oemar Kayam >< Umar Kayam

Dengan r >< tanpa r

Rahardi Ramelan / Rahadi RamlanF. Rahardi/ F. Rahadi

Dengan sj >< dengan sy

S. Takdir Alisjahbana >< S. Takdir AlisyahbanaSutan Sjahrir >< Sutan Syahrir

Sjuman Djaya >< Syuman Djaya

Nama yang sulit

Acep Zamzam NoorDaoed JoesoefSoedradjad DjiwandonoZsa Zsa Yusharyahya

Edo Kondologit

KESIMPULANPenyunting naskah harus hati-hati dengan hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta sejarah. Adapun penyunting naskah juga harus di teliti dengan penulisan nama diri yang disebutkan dalam naskah seperti halnya fakta geografis, fakta sejarah yang terdapat dalam naskah. Ada dua pokok yang terdapat dalam fakta sejarah, yaitu (1) nama peristiwanya dan (2) tanggal, bulan, atau tahun terjadi peristiwa tersebut. Dalam hal penyuntingan yang sudah dibahas di atas memberikan kecerahan dalam dunia menyuting sebuah naskah yang mana perlu perhatikan, antara lain: ejaan lama >< ejaan baru, kemiripan (bunyi dan ejaan), satu kata >< dua kata, dobel konsonan >< konsonan tunggal, denganch >< dengan h, dengan h >< tanpa h, dengan i >< dengan y, dengan ie >< dengan i, dengan j >< dengan y, dengan o >< dengan u, dengan oe >< dengan u, dengan r >< tanpa r, dengan sj >< dengan sy, dan nama yang sulit.

Rm. P. Wiryono, S.J.

DAFTAR PUSTAKADepartemen Pendidikan Nasional.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta Balai Pustaka. Eneste, Pamusuk. 2009. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta:PT Ikrar Mandiri Abadi.