tugas penyuntingan

download tugas penyuntingan

of 31

Transcript of tugas penyuntingan

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada hakekatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena

    itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa

    dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang dipelajari secara lisan

    maupun tertulis. Ada empat keterampilan bahasa yang harus diperhatikan,

    keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, berbicara,

    membaca, dan menulis. Setiap keterampilan mempunyai hubungan yang sangat

    erat (Tarigan !"#$ %.

    &enulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa perlu mendapat

     perhatian yang serius dalam pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulispun

    tidak lepas dari keterampilan menyimak dan membaca, dalam hal ini penulis lebih

    menekankan pada pembelajaran menulis.

    'emampuan menulis seharusnya sudah diterapkan sejak siswa duduk di

    sekolah dasar, hal ini dapat dijadikan sebagai pondasi bagi siswa dalam

    menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti S&P maupun S&A

     bahkan sampai Perguruan Tinggi. engan kemampuan menulis siswa dapat

    mengembangkan dan menuangkan gagasan dan pengalamannya dalam berbagai

    macam bentuk, salah satunya adalah cerita dalam bentuk drama.

    alam menulis diperlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan yang

     berkesinambungan dan mempunyai urutan logis. )al ini dapat diwujudkan dalam

    1

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    2/31

     penggunaan kosa kata dan tata bahasa yang sesuai, sehingga dapat

    menggambarkan atau menyajikan in*ormasi yang diekspresikan secara jelas.

    +ahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

     bermasyarakat. rgensi bahasa mencakup segala bidang kehidupan, karena suatu

    yang dihayati, diamati, dan dirasakan oleh seseorang dapat dipahami oleh orang

    lain, apabila telah diungkapkan dengan bahasa, baik lisan maupun tulisan.

    Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dalam komunikasi

    adalah kemampuan dalam menuangkan dan mengembangkan ide dalam bentuk 

    tulisan. Ide atau gagasan tersebut kemudian dikembangkan dalam bentuk 

    rangkaian kalimat. )asil dari kegiatan menulis adalah untuk dibaca oleh orang

    lain.

    Penelitian tentang kemampuan menulis telah banyak dilakukan, baik 

    kemampuan menulis narati*, deskripti*, dan argumentati*. Penelitian dalam hal

    kemampuan menulis teks drama masih terbatas. Oleh karena itu, peneliti

    menganggap perlu untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan

    kemampuan menulis teks drama oleh siswa.

    &eneliti kemampuan siswa dalam menulis teks atau naskah drama dapat

    dilakukan dengan meman*aatkan berbagai media. Salah satunya adalah dengan

    menggunakan media cerpen. Proses yang dilakukan dengan menggunakan media

    tersebut adalah proses adaptasi. -erpen merupakan salah satu karya sastra yang

    dapat diadaptasi atau diubah bentuknya menjadi karya lain, seperti yang akan

    dilakukan oleh penulis yakni meneliti tentang kemampuan siswa dalam mengubah

    2

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    3/31

    suatu cerpen menjadi sebuah naskah drama dengan tujuan utama yakni

    mengetahui kemampuan menulis teks drama oleh siswa.

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa keterampilan menulis

    tidak lepas dari keterampilan menyimak dan membaca, maka peneliti

    menganggap penelitian menulis naskah drama dengan menggunakan media

    cerpen ini sangatlah cocok guna mengetahui kemampuan menulis siswa dalam hal

    ini kemampuan menulis naskah drama.

    Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan penulis mengetahui kemampuan

    siswa dalam menulis drama dengan meman*aatkan media cerpen melalui proses

    adaptasi, maka penulis akan mengangkat judul dalam penelitian ini yaitu

    'emampuan &engubah -erpen  La Runduma karya /a Ode /ulan 0atna

    &enjadi 1askah rama Oleh Siswa 'elas 2I IPA S&A 1egeri 'ontunaga3

    -erpen yang akan digunakan dalam penelitian ini ditentukan sendiri oleh

     penulis karena selain untuk memudahkan siswa dalam kegiatan menulis naskah

    drama ini, cerpen ini juga sudah dipelajari pada pelajaran sebelumnya sehingga

     penulis menganggap siswa sudah mengetahui isi atau tema dalam cerpen ini. )al

    ini merupakan salah satu syarat dalam menulis naskah drama.

     

    1.2 Rumusan Masalah

    &asalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah berupa masalah

     bagaimana kemampuan siswa dalam hal menulis naskah drama. Adapun rumusan

    masalahnya adalah sebagai berikut$

    3

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    4/31

    +agaimanakah tingkat kemampuan menulis naskah drama berdasarkan cerpen

    atau singkatnya kemampuan mengubah cerpen La Runduma karya /a Ode /ulan

    0atna menjadi naskah drama siswa kelas 2I IA S&A 1egeri 'ontunaga4

    1.3 Tujuan Peneltan

    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur sampai di mana

    kemampuan menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang telah dibaca yakni

     La Runduma karya /a Ode /ulan 0atna oleh siswa kelas 2I IA S&A 1egeri

    'ontunaga.

    1.! Man"aat Peneltan

    .5. &an*aat Teoritis

    )asil penelitian ini diharapkan dapat memberi landasan operasional dalam

    memberi dan mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia dalam hal ini

    kemampuan menulis khususnya menulis naskah drama.

    .5.6 &an*aat Praktis

    a. +agi 7uru

    )asil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk meningkatkan

    kemampuan menulis siswa dalam hal ini menulis naskah drama.

     b. +agi Siswa

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur kemampuan menulis siswa

    khususnya menulis naskah drama sehingga kemampuan siswa dalam hal

    menulis naskah drama bisa lebih ditingkatkan lagi.

    4

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    5/31

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    2.1 Pengertan Drama

    +erdasarkan etimologinya drama berasal dari bahasa 8unani yaitu dram

    yang berarti gerak. (sul /iyanto$6996$%

    alam 'amus +esar +ahasa Indonesia ('++I% drama memiliki beberapa

     pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang

    diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku

    (akting% atau dialog yang dipentaskan. 'edua, cerita atau kisah terutama yang

    melibatkan kon*lik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.

    ari kedua pengertian drama di atas dapat simpulkan bahwa drama adalah

    kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah,

    menggunakan percakapan, gerak laku, unsur:unsur pembantu (dekor, kostum, rias,

    lampu, musik%, serta disaksikan oleh penonton.

    2.2 Hakkat Teks Drama

    &enurut ;erdinan +runetiere dan +altha

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    6/31

    ari beberapa pengertian drama yang telah diungkapkan di atas

    mencerminkan bahwa drama adalah sebuah karya yang lebih menonjolkan

    dimensi seni lakonnya saja. Padahal meskipun drama ditulis dengan tujuan untuk 

    dipentaskan, tidak berarti bahwa semua karya drama yang ditulis pengarang

    haruslah dipentaskan. Tanpa dipentaskan sekalipun , karya drama dapat dipahami,

    dimengerti, dan dinikmati.

    rama adalah kualitas komunikasi, situasi action (segala apa yang terlihat

    dalam pentas% yang menimbulkan perhatian, kehebatan (e>citing%, dan ketegangan

     pada pendengar?penonton ()arimawan 0&A,!""$ #%.

    &enurut /aluyo drama berasal dari bahasa 8unani draomai3 yang berarti

     berbuat, belaku, bertindak, atau bereaksi. rama berarti perbuatan, tindakan atau

    action. Sedangkan drama naskah dapat diberi batasan sebagai salah satu genre

    sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang dadasarkan atas kon*lik batin dan

    mempunyai kemungkinan untuk dipentaskan.

    asar teks drama adalah kon*lik manusia yang digali dari kehidupan.

    alam kegiatan sehari:hari ada pertengkaran, kesedihan, perselingkuhan,

    kebahagiaan, kelahiran, kematian, dan lain:lain. rama itu biasanya seputar itu

    saja, seoarang penulis akan menulis kisah percintaan, sengketa, dan lain:lain itu

    karena di dalam kehidupan manusia itu ada. Penuangan tiruan kehidupan tersebut

    diberi warna oleh penulisnya. unia yang ditampilkan di depan pembaca bukan

    dunia primer, tetapi dunia sekunder. Aktualisasi terhadap peristiwa dunia menjadi

     peristiwa imajiner tersebut seratus persen menjadi hak pengarang. Sisi mana yang

    6

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    7/31

    dominan terlihat dalam lakon, ditentukan oleh bagaimana pengarang memandang

    kehidupan.

    'on*lik manusia biasanya muncul akibat dari adanya pertentangan antara

    okoh yang satu dengan yang lainnya. engan pertikain itu terciptalah dramatic

    action. aya pikat sebuah teks drama ditentukan oleh dramtic action ini.

    Perkembangan dramatic action dari awal sampai akhir, merupakan *aktor yang

     paling penting untuk membangun sebuah cerita. nsur kreati*itas pengarang

    terlihat dari kemahiran pengarang menjalin kon*lik, menjawab kon*lik dengan

    surprise, dan memberikan kebaruan dalam jawaban itu. @ika terjadi hal yang

    demikian, maka teks drama tersebut memiliki suspense (tegangan% yang

    menambah daya pikat dalam sebuah teks drama.

    ntuk memahami teks drama secara lengkap dan terinci, maka struktur 

    drama akan dijelaskan di sini. nsur:unsur struktur itu saling menjalin

    membentuk kesatuan dan saling terikat satu dengan yang lain. &enurut

    Aminuddin dan 0oekhan unsur:unsur yang terdapat dalam sebuah teks drama

    adalah$

    . Penokohan dan Perwatakan

    nsur utama dalam karya drama adalah pelaku. alam cerita pelaku

     ber*ungsi untuk (% menggambarkan peristiwa melalui lakuan, dialog, dan

    monolog, (6% menampilkan gagasan penulis naskah secara tidak langsung, (%

    membentuk rangkaian cerita sejalan dengan peristiwa yang ditampilkan, dan (5%

    menggambarkan tema atau ide dasar yang ingin dipaparkan penulis naskah

    melalui cerita yang ditampilkan. ;ungsi tersebut dapat memberikan gambaran

    7

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    8/31

     bahwa untuk memahami peristiwa, gagasan pengarang, rangkaian cerita, dan tema

    dalam suatu naskah drama, maupun karya pementas drama terlebih dahulu

    memahami lakuan, dialog, monolog, pikiran, suasana batin, dan hal lain yang

     berhubungan dengan pelaku.

    +erdasarkan *ungsi di atas pelaku dapat dibedakan antara pelaku utama

    dan pelaku tambahan. Pelaku yang menjadi sumber dan berperan uatama dalam

    setiap peristiwa, berperan utama dalam membentuk cerita, mempunyai peranan

     penting dalan mewujudkan tema disebut pelaku utama. Sebaliknya pelaku yang

    hanya ber*ungsi sebagai pembantu atau pendukung kehadiran pelaku utama

    disebut pelaku tambahan.

    Agar pelaku yang ditampilkan dapat memberikan e*ek yang nyata atau

    hidup dan menarik perlu diadakan karakterisasi. Salah satu bentuk karakterisasi

    yang dilakukan adalah dengan memberikan gambaran penampilan dan gambaran

     perwatakan kepada para pelaku yang ditampilkannya. Penggambaran pelaku

    tersebut dapat dilakukan melalui penggambaran pikiran, sikap, suasana batin,

     perilaku, cara berhubungan dengan orang lain, dialog, monolog komentar atau

     penjelasan langsung. Selain itu pelaku juga dapat digambarkan melalui

     pembicaraan, sikap, maupun pandangan pelaku lain terhadap yang dijadikan

    sebagai sasaran pemahaman. ari sinilah para pembaca dapat merasakan adanya

     pelaku yang memberi kesan menyenangkan dan tidak menyenangkan.

    6. Batar -erita

    Termasuk dalam latar cerita adalah latar berupa peristiwa, benda, objek,

    suasana, maupun situasi tertentu. Batar dalam drama selain ber*ungsi untuk 

    8

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    9/31

    membuat cerita menjadi lebih tampak hidup juga dapat diman*aatkan untuk 

    menggambarkan gagasan tertentu secara tidak langsung.

    Batar cerita juga bisa berupa lingkungan kehidupan sosial masyarakat dan

    lingkungan sosial budaya. alam hal demikian bisa juga latar tersebut tidak dapat

    ditentukan berdasarkan gambaran secara *isik tetapi mesti dita*sirkan oleh

     pembaca atau penonton. alam hal demikian, pena*siran tersebut bisa ditentukan

     berdasarkan dialek penutur, alih kode yang dilakukan para pelaku, maupun

     berbagai pernik kehidupan sosial budaya yang ditampilkan. Pemahaman latar 

    sosial budaya bisa juga didasarkan pada hasil penghubungan antara latar *isik,

    latar waktu, amupun unsur:unsur lain dalam drama. &isal ketika pelaku

    digambarkan menggunakan handphone dan membaca buku terbitan 6999, dengan

    mudah pembaca dapat membedakann kemungkinan latarnya apabila yang muncul

    adalah gambaran pelaku yang menggunakan telepon engkol dan membaca buku

    tahun !#".

    . Tema -erita

    Tema merupakan ide dasar yang melandasi pemaparan suatu cerita. Tema

    mesti dibedakan dengan nilai moral atau amanat. &isal, ketika membuat naskah

    drama yang berjudul Sampuraga3 penyusun naskah bertolak dari tema Anak 

    yang durhaka kepada orang tua akan mendapat hukuman yang setimpal3. Tema

    demikian dapat saja terwujudkan dalam gambaran peristiwa maupun rangkaian

    cerita yang berbeda:beda sebagai lay down atau landas tumpu penceritaan

    sehingga pengembangan cerita mestilah menunjukkan keselarasan dengan tema

    9

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    10/31

    ataupun berbagai pokok permasalahan yang digarap melalui pengembangan

    ceritanya.

    5. Penggunaan 7aya +ahasa

    Sebagaimana dalam puisi, karya drama juga menggunakan gaya bahasa

    dalam penerapannya. Penggunaan gaya bahasa tersebut antara lain di*ungsikan

    untuk (% memaparkan gagasan secara lebih hidup dan menarik, (6%

    menggambarkan suasana lebih hidup dan menarik, (% untuk menekankan suatu

    gagasan, (5% untuk menyampaikan gagasan secara tidak langsung.

    &eskipun ada beberapa kesamaan dengan penggunaan gaya bahasa dalam

     puisi maupun karya drama pada umumnya, dalam drama terdapat penggunaan

    gaya bahasa yang sulit digunakan dalam puisi karena penggunaan gaya bahasa

    tersebut berkaitan dengan penggambaran suatu cerita keseluruhan. 7aya bahasa

    yang dimaksud adalah gaya bahasa ironi, yaitu penggunaan gaya bahasa untuk 

    menyampaikan gagasan secara tidak langsung melalui pemaduan antara

     penggunaan bahasa, penggambaran peristiwa, dan penyampaian cerita.

    C. 0angkaian -erita

    Penentuan rangkaian cerita dalam drama berbagai macam. Apabila

    ditentukan berdasarkan cerita berbentuk roman misalnya, rangkaian cerita tersebut

    dapat digambarkan melalui tahap:tahapD perkenalan, komplikasi, kon*lik, klimaks,

    antiklimaks, dan penyelesaian. nsur:unsur dan rangkaian cerita tersebut tidak 

    selalu berlaku dalam setiap cerita drama. untuk menyusunnya pun pembaca harus

    menggambarkan ulang berbagai peristiwa yang termuat dalam cerita yang

    dibacanya. ntuk menyusun gambaran peristiwa tersebut sehingga membentuk 

    10

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    11/31

    sebuah plot, pembaca mungkin menggarapnya berdasarkan urutan waktu maupun

    urutan sebab akibat.

    alam drama yang dibagi menjadi sejumlah babak biasanya kita

    menemukan detail tahapan cerita dalam setiap babaknya yang dapat kita rinci ke

    dalam tahap:tahap tertentu. +ahkan tidak terutup kemungkinan dalam setiap

     babak tersebut seakan:akan kita sudah bisa membentuk sebuah kesatuan cerita

    yang belum menggambarkan adanya klimaks dan penyelesaian. Adapun detail

    tahapan cerita dalam setiap bagiannya dapat digambarkan sebagai berikut$

    Tabel . +agan -erita dan etail Tahapan

    +agan -erita etail -erita

    Awal Paparan (expositian%$ penjelasan?perkenalan

    awal

    0angsangan (anciting %$ munculnya peristiwa

    awal

    7awatan (rising action%$ munculnya benih

    kon*lik?komplikasi

    Tengah 'on*lik (Conflic%

    'erumitan (komplikasi%

    'limaks (klimaks%Akhir Peleraian

    Penyelesaian

    +isa saja sebuah cerita panjang di dalamnya menggunakan model

     penceritaan secara *lash back atau menggunakan pola sorot balik. alam hal

    demikian cerita bisa diawali dari klimaks, kemudian menuju ke cerita bagian

    11

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    12/31

    awal,dan seterusnya. Atau dari sorot balik itu diawali dari klimaks untuk 

    kemudian menuju kon*lik dan kerumitan. Pada sisi lain bisa saja rangkaian cerita

    yang dituangkan pengarang itu dalam plot ganda. Artinya dari sebuah judul cerita

     pengarang menampilkan sejumlah pelaku utama yang masing:masing melahirkan

    rangkaian cerita yang berbeda:beda sehingga masing:masing juga dapat

    membentuk alur cerita yang berbeda:beda sehingga masing:masing cerita

    tersebutterjalin dalam satu keutuhan judul.

    i dalam sebuah karya drama ada juga yang menyebut plot sebagai unsur 

    utama. &emang kedua unsur tersebut saling menjalin. 'ekuatan plot terletak 

    dalam kekuatan penggambaran watak, sebaliknya kekuatan watak pelaku hanya

    hidup dalam plot yang meyakinkan.

    Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang

    merupakan jalinan kon*lik antara dua tokoh yang berlawanan. 'on*lik itu

     berkembang karena kontradiksi para pelaku. Si*at dua tokoh utama itu

     bertentangan, misalnya$ kebaikan kontra kejahatan, tokoh sopan kontra tokoh

     brutal, tokoh pembela kebenaran kontra tokoh bandit, tokoh ksatria kontra

     penjahat, tokoh bermoral kontra tokoh tidak bermoral, dan lain sebagainya.

    'on*lik itu semakin lama semakin meningkat untuk kemudian mencapai titik 

    klimaks. Setelah klimaks lakon akan menuju penyelesaian.

    +erdasarkan beberapa batasan teori yang telah dikemukakan oleh beberapa

    ahli di atas tersebut, penulis setuju dengan batasan teori yang telah diungkapkan

    oleh Aminuddin dan 0oekhan sebagai rujukan dalam peulisan skripsi ini. setiap

    teori yang telah dikemukakan tersebut pasti memliki kelemahan dan kelebihan

    12

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    13/31

    masing:masing. Adapun kelemahan dan kelebihan teori yang telah dikemukakan

    oleh Aminuddin dan 0oekhan, yaitu kelebihanya teori tersebut mengemukakan

    tentang unsur:unsur yang terdapat di dalam sebuah teks drama. Teori ini lebih

    mengarah pada penjelasan mengenai pemahaman tentang *ungsi yang terdapat di

    dalam unsur:unsur sebuah teks drama. engan mengetahui unsur:unsur drama

    tersebut seorang penulis dapat membuat drama dengan imajinasinya sendiri

    karena seorang penulis telah memilki gambaran tentang hal:hal yang harus

    diperhatikan di dalam sebuah teks drama. Sedangkan kelemahan yang terdapat di

    dalam teori tersebut mungkin drama yang akan dihasilkan kurang dapat

    memberikan e*ek yang nyata sesuai dengan situasi dan kondisi yang diceritakan.

    +erdasarkan simpulan tersebut penulis memilih untuk menggunakan teori

    yang dikemukakan oleh Aminuddin dan 0oekhan karena dengan menggunakan

    teori tersebut sebagai rujukan dalam penulisan skripsi ini, diharapkan teks drama

    yang akan dihasilkan oleh siswa sesuai dengan situasi dan kondisi yang nyata

    sehingga teks drama tersebut selain dapat dipentaskan juga dapat dinikmati oleh

     pembaca.

    2.3 Menuls Teks Drama

    &enurut Tarigan (!"6$6%, menulis adalah melukiskan lambang gra*ik 

    yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami dan dapat dibaca oleh

    13

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    14/31

    oaring lain sehingga orang tersebut dapat membaca lambang:lambang gra*ik itu

    dengan jelas.

    &enurut &arwoto (!!C$6%, menulis adalah kemampuan untuk 

    mengungkapkan gagasan, pikiran, pendapat, ilmu pengetahuan, dan pengalaman:

     pengalaman kehidupan dalam bahasa tulis yag jelas, runtut, enak,, dan mudah

    dipahami oleh orang lain.

    rama menurut ;erdinan +runetiere dan +altha

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    15/31

    . Penciptaan latar (creating setting%

    Bingkungan *isisk tempat penulis drama menempatkan aksi (action% para

    tokoh ciptaannya disebut setting. +iasanya para penulis drama yang sudah

     berpengalaman seringkali menggunakan suatu lingkungan yang aktual (nyata%,

    yaitu dengan obserEasi sebagai dasar setting drama yang akan ditulis dengan

    memodi*ikasi hasil obserEasi agar menjadi setting yang paling baik untuk sebuah

    drama. 'arena dengan obserEasi terhadap lingkungan yang aktual menyediakan

     begitu banyak detail yang berman*aat untuk penulis drama sendiri, bahkan juga

    dapat menyuburkan imaji penulis, dalam arti bukan hanya diimpikan semata.

    Inspirasi untuk menyusun setting berada dalam drama itu sendiri, yaitu

     penulis dapat menemukan indikasi:indikasi setting dalam serangkaian dialog para

    tokoh, dalam kon*lik:kon*lik, dan elemen:elemen lain yang ada dalam drama itu

    sendiri.

    6. Penciptaan tokoh yang hidup (*reshing out character%

    eskripsi tokoh utama dalam drama biasanya ditulis seperti deskripsi

    setting. Penulis drama melukiskannya seringkas dan setepat mungkin. In*ormasi

    yang biasa termasuk di dalamnya, yaitu (% 1ama tokohD (6% sia tokohD (%

    eskripsi tokoh secukupnyaD (5% )ubungan tokoh utama dengan tokoh:tokoh

    lainnya. Para penulis drama mendasarkan karakter tokoh drama mereka pada

    orang:orang yang dikenal secara akrab. &ereka menggunakan orang:orang yang

    secara nyata ada di tengah:tengah masyarakat sebagai model yang mereka

    sediakan segi:segi permukaan karakter tokoh dan menggali wawasan kehidupan

    15

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    16/31

    yang tidak hanya tersedia jika mereka hanya bergantung pada semata:mata pada

    imajinasi.

    &eskipun aspek itu sederhana tapi sangat membantu dalam membangun

    karakter tokoh karena aspek tersebut dapat memperlihatkan kepribadian

    tokoh,yaitu tentang bagaimana ia mengenakan pakaian. Apa yang disandang tokoh

    dan bagaimana ia menyandangnya.

    . Penciptaan kon*lik:kon*lik (working with kon*lik%

    alam kon*lik seorang tokoh menginginkan sesuatu, sedangkan tokoh

    yang lain berusaha mencegah keinginan itu. e*inisi kon*lik adalah seorang tokoh

    ingin (mempunyai motiEasi% mencapai tujuan (goal% tertentu, tetapi seorang

    (sesuatu% merintangi (mencegah% keberhasilan tokoh pertama tadi. @ika motiEasi

    tokoh pertama tadi cukup kuat, maka tokoh itu berusaha kuat mengatasi

    rintangan:rintangan itu dengan taktik:taktik agar ia berhasil mencapai tujuannya.

    5. Penulisan adegan

    Seorang penulis drama yang sudah berpengalaman sebelum menulis

    adegan lengkap dengan dialog, terlebih dahulu memetakan kon*lik berupa narati* 

    yang belum ada dialognya. Adegan ditulis sebagai sebuah cerita. engan

    menghidupkan tokoh:tokoh terntu dengan mengembangkan karakternya dan

    menempatkan tokoh:tokoh pada setting kehidupan mereka serta menemukan

    situasi:situasi yang bisa menimbulkan kon*lik, kemudian dituangkan ke dalam

    skenario dasar berupa sebuah adegan pendek, maka penulisan sebuah drama

    sebagian sudah terselesaikan.

    16

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    17/31

    +erdasarkan beberapa batasan teori yang telah dikemukakan oleh beberapa

    ahli di atas tersebut, dalam hal ini penulis setuju dengan batasan teori yang telah

    diungkapkan oleh @abrohim dkk. sebagai rujukan dalam peulisan skripsi ini. setiap

    teori yang telah dikemukakan tersebut pasti memliki kelemahan dan kelebihan

    masing:masing. 'elebihan yang terdapat di dalam teori yang dikemukakan oleh

    @abrohim dkk. misalnya, teori tersebut mengemukakan tentang cara menulis teks

    drama dengan memperhatikan beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai dasar 

    dalam penulisan sebuah teks drama seperti$ penciptaan latar (creating setting%,

     penciptaan tokoh yang hidup (*reshing out character%, penciptaan kon*lik 

    (working with kon*lik%, dan penulisan adegan. i dalam teori tersebut ada

     beberapa aspek yang menurut @abrohim, sebelum seorang penulis memulai

    menciptakan sebuah teks drama telebih dahulu mengadakan obserEasi terhadap

    tempat yang akan dijadikan sebagai setting dalam drama tersebut agar dapat

    mengasilkan karya drama sesuai dengan situasi yang akan diceritakan. +egitu juga

    dengan krakter tokoh yang akan diciptakan, seorang penulis biasanya mengamati

    orang:orang yang ada disekitarnya sebagai model untuk memperoleh gambaran

    karakter seorang tokoh yang nyata dengan menggali wawasan dari masing:masing

    tokoh tersebut. engan demikian, berdasarkan teori ini drama yang akan

    dihasilkan oleh seorang penulis dapat membangkitkan daya imaji pembaca seolah:

    olah pembaca dapat menikmati drama tersebut seperti berada di dalam kehidupan

    yang nyata atau dapat memberi kesan yang menarik dan menyenangkan bagi para

     pembaca, jadi teori ini lebih mengemukakan tentang cara atau penerapan dalam

    menulis sebuah teks drama dan teori ini dapat dijadikan sebagai landasan ketika

    17

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    18/31

    kita akan menulis sebuah teks drama. Sedangkan kelemahan yang terdapat di

    dalam teori tersebut untuk dapat menciptakan sebuah teks drama, seorang penulis

    membutuhkan waktu yang cukup lama karena penulis harus benar:benar 

    megamati beberapa aspek dasar secara langsung.

    +erdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis drama

    merupakan kemampuan untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, dan

     pengalaman:pengalaman kehidupan yang dapat melukiskan si*at dan sikap

    manusia dengan action dan perilaku yang ditulis dalam bentuk dialog dengan

     berdasarkan atas kon*lik yang tajam dan jelas sehingga pembaca dapat merasakan

    suasana dan peristiwa yang terdapat di dalam cerita drama tersebut.

    i samping harus memperhatikan hal:hal di atas juga harus

    memperhatikan kaidah penulisan teks drama. Adapun kaidah penulisan teks

    drama adalah sebagai berikut.

    . Teks drama yang disajikan dalam bentuk babak

    6. Ada kemungkinan untuk dipentaskan.

    2.! Pengertan &er'en

    &enurut )oerip (dalam Semi, !F!$ 5% cerita pendek adalah karakter 

    yang dijabarkan lewat rentetan kejadian:kejadian. 'ejadian itu satu persatu apa

    yang terjadi di dalamnya la

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    19/31

    Sebuah cerpen pada dasarnya menuntut adanya perwatakan jelas pada

    tokoh cerita. Sang tokoh merupakan ide sentral dari cerita. -erita bermula dari

    seorang tokoh dan berakhir pula pada nasib yang menimpa sang tokoh itu.

    -erpen hanyalah memberi arah saja yang menunjuk ke satu atau beberapa

    arah dan arah yang lain. Pembaca diminta mengambil bagian mutlak dalam

    kehidupan dari dan dalam cerpen. Arah yang diberi pengarang tadi harus dijejaki

    sendiri oleh pembaca, dia cernakan lebih lanjut dalam benaknya sendiri, menurut

    gaya dan pikirannya.

     1otosusanto (dalam Tarigan, !CF$ F#% menyatakan bahwa cerita pendek 

    adalah cerita yang panjangnya sekitar C999 kata atau tujuh belas halaman kuarto

    spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

    0osidi (dalam Tarigan, !C!$ F#% memberi batasan dan keterangan bahwa

    cerpen adalah cerita yang pendek dan merupakan kebulatan ide. alam

    kesingkatan dan kepaduannya itu cerpen adalah lengkap, bulat dan singkat. Semua

     bagian dari sebuah cerpen mesti terikat pada satu kesatuan jiwaD pendek, padat

    dan lengkap. Tak ada bagian:bagian yang boleh dikatakan lebih dan bisa dibuang.

    &enurut Tarigan (6999D FF%, ciri khas dalam cerita pendek dapat

    diuraikan berikut ini$

    . -iri:ciri utama cerpen adalah$ singkat, padu dan intensi*.

    6. nsur:unsur utama dalam cerpen adalah$ adegan, tokoh dan gerak.

    . +ahasa cerpen haruslah tajam sugesti* dan menarik perhatian.

    5. -erpen harus mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya

    mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    C. Sebuah cerpen harus memiliki sebuah e*ek dalam pikiran pembaca.

    19

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    20/31

    #. -erpen harus mengandung detail:detail dan insiden:insiden yang dipilih

    dengan sengaja dan yang bisa menimbulkan pertanyaan:pertanyaan dalam

     pikiran pembaca.

    F. -erpen harus mempunyai pelaku utama.

    &aka dapat disimpulkan bahwa cerpen dapat diartikan sebagai cerita *iksi

     bentuk prosa yang singkat padat yang unsur ceritanya terpusat pada suatu

     peristiwa pokok sehingga jumlah dan pengembangan pelaku, dan keseluruhan

    cerita memberikan kesan tunggal.

    2.( Mengu)ah &er'en Menja* Naskah Drama Dengan Menggunakan

    Teknk Para"rase

    Salah satu teknik yang digunakan dalam mengubah cerpen menjadi naskah

    drama adalah dengan menggunakan teknik para*rase. Istilah para*rase dalam

    '++I adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau

    macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian. Selain itu, para*rase

     juga diartikan sebagai pengungkapan kembali suatu teks (karangan% dalam bentuk 

    (susunan kata:kata% yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna

    yang tersembunyi. alam penelitian ini, teks yang digunakan adalah cerpen yang

    dapat membantu siswa mengubahnya ke dalam bentuk lain yaitu naskah drama.

    alam melakukan para*rase, penulis diberikan kebebasan untuk 

    mengembangkan cerita sesuai dengan daya apresiasinya dan tidak menyimpang

    dari isi dan tema cerpen. Artinya, cerpen tersebut ketika diubah ke dalam bentuk 

    20

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    21/31

    teks drama harus mengikut pada aturan drama, memasukkan unsur:unsur drama

    secara lengkap sehingga tercipta suatu cerita.

    alam hal ini, cerpen harus tunduk pada kaidah:kaidah drama, misalnya,

    apabila dalam konEensi drama terdapat kramagung dan dialog yang membentuk 

    alur, maka dalam para*rase cerpen pun demikian. Teeuw (699$ C6% menyatakan

     bahwa intertekstual, penyalinan dan penyaduran pada hakikatnya merupakan

     bentuk trans*ormasi dari satu sistem ke sistem yang lain. 'etika mempara*rasekan

    unsur:unsur cerpen terlibatlah pula unsur:unsur konteks, baik yang berupa waktu,

    ruang, maupun latar sosial budaya.

    ari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik para*rase cerpen

    adalah suatu cara untuk mengalihkan atau mengungkapkan kembali teks cerpen ke

    dalam bentuk naskah drama dengan maksud menjelaskan makna yang terkandung

    dalam cerpen tanpa mengubah pengertian.

    2.+ Langkah,Langkah Penera'an Teknk Para"rase &er'en *alam Menuls

    Naskah Drama

    &ulyana (!!"$ 9F% mengemukakan hal pertama yang harus diperhatikan

    ketika mengubah cerpen menjadi naskah drama adalah pemahamah terhadap teks

    cerpen. &engacu pada pendapat tersebut, peneliti melakukan penelitian mengukur 

    kemampuan siswa dalam mengubah cerpen menjadi naskah drama dengan

    langkah:langkah sebagai berikut.

    % Siswa ditugaskan untuk memahami cerpen yang akan dijadikan obyek 

     para*rase. Proses pemahaman terhadap cerpen dapat dilakukan dengan

    21

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    22/31

     pembacaan cerpen secara saksama. Pertama yang harus dilakukan adalah

     judul untuk memberikan gambaran mengenai isi. 'emudian memahami isi

    cerpen secara keseluruhan.

    6% Siswa ditugaskan untuk mengapresiasi unsur:unsur cerpen. Pada tahap ini,

    siswa berusaha memaknai cerpen, menemukan tokoh dan memahami

     perwatakannya, memahami alur dan pengaluran serta memahami konteks

    sosial yang terdapat dalam cerpen.

    % Siswa ditugaskan untuk mengalihbentukkan cerpen tersebut ke dalam

     bentuk teks drama berdasarkan ciri dan bentuk naskah drama. Tahap ini

    merupakan tahap akhir. Pada tahap ini, hasil apresiasi diolah dengan cara

    dipara*rasekan dengan memasukkan unsur:unsur drama. Siswa diberikan

    kebebasan untuk mengembangkan cerita hingga dapat tercipta cerita yang

    menarik dan logis.

    2.- %rtera Mengu)ah &er'en Menja* Naskah Drama Menggunakan

    Teknk Para"rase

     1askah drama pada umumnya terdiri atas judul, in*ormasi tokoh, dialog,

    kramagung, dan pembagian babak. +erikut ini beberapa hal yang menjadi kriteria

    hasil mengubah cerpen menjadi naskah drama dengan menggunakan teknik 

     para*rase.

    % 'elengkapan unsur *ormal naskah drama

    : @udul

    : In*ormasi tokoh

    22

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    23/31

    : ialog

    : 'ramagung

    : Pembagian babak 

    6% 'esesuaian naskah drama dengan cerpen

    &engubah cerpen menjadi naskah drama dengan teknik para*rase

     berarti mengalihkan atau mengungkapkan kembali teks cerpen ke dalam

     bentuk naskah drama dengan maksud menjelaskan makna yang

    terkandung dalam cerpen tanpa mengubah pengetian. )al yang harus

    diperhatikan yaitu cerita naskah drama yang dihasilkan harus sesuai

    dengan cerita dalam cerpen.

    % 'reatiEitas

    Pada saat mengalihkan cerpen ke dalam bentuk naskah drama

    diperlukan kreatiEitas. 1askah drama yang dihasilkan tidak semata:mata

    memindahkan tulisan:tulisan atau dialog:dialog yang terdapat dalam

    cerpen ke dalam naskah drama tetapi diperlukan pula daya cipta yang baru

    atau improEisasi. 1askah drama yang ditulis merupakan hasil

     pengembangan isi cerpen.

    5% 'esesuian penggunaan bahasa

    'esesuaian penggunaan bahasa meliputi penggunaan gaya bahasa

    yang harus sesuai dengan dimensi tokoh, latar, dan waktu, serta penulisan

    yang tepat sesuai dengan kaidah G8. Penggunaan bahasa di dalam

    naskah drama akan memberikan indikasi lain tentang keberadaan unsur:

    23

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    24/31

    unsur yang berikatan erat dengan latar drama, misalnya hal:hal yang

     berhubungan dengan latar drama, dengan indikasi suasana, waktu dan

    tempat.

    24

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    25/31

    BAB III

    METDE PENELITIAN

    3.1 #ens *an Met/*e Peneltan

    3.1.1 #ens Peneltan

    Penelitian ini adalah tergolong jenis penelitian lapangan. Peneliti langsung

    ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data sesuai dengan masalah penelitian.

    3.1.2 Met/*e Peneltan

    &etode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripti* kuantitati*,

    yaitu menggambarkan secara objekti* hasil yang diperoleh siswa dalam menulis

    naskah drama sesuai dengan cerpen yang telah dibaca, dengan menggunakan

    angka:angka sesuai dengan prinsip statistik yang digunakan dalam penelitian ini.

    3.2 P/'ulas *an $am'el

    3.2.1 P/'ulas

    Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2I IPA S&A 1egeri

    'ontunaga. engan demikian, karakteristik populasi dalam penelitian ini bersi*at

    heterogen. ikatakan heterogen karena seluruh populasi berada pada kelas yang

    sama atau dengan kata lain memperoleh pembelajaran dan perlakuan yang sama

    dari guru. 

    3.2.2 $am'el

    25

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    26/31

    Arikunto (6996$6% mengatakan bahwa jika populasi kurang dari 99,

    lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.

    +erdasarkan pendapat di atas, maka teknik yang digunakan dalam

     pengambilan sampel adalah total sampling  yaitu pengambilan sampel dengan cara

    menarik semua jumlah populasi yang ada.

    3.3 Instrumen Peneltan

    Penelitian ini menggunakan instrumen tes kemampuan menulis dengan

    soal berupa perintah menulis teks atau naskah drama berdasarkan cerpen yang

    telah dibaca. Penggunaan tes kemampuan menulis didasarkan pada pertimbangan

     bahwa menulis adalah keterampilan yang bersi*at produkti* sehingga akan tepat

     jika digunakan tes unjuk kerja (perbuatan% dalam bentuk menulis.

    Tes kemampuan menulis naskah drama dilakukan dengan bantuan media

    cerpen. -erpen yang dipakai adalah cerpen  La Runduma karya /a Ode /ulan

    0atna. -erpen yang dipakai sebagai media penulisan teks drama ini dianggap

    cocok karena diambil dari buku teks siswa serta telah dipelajari sebelumnya,

    sehingga penulis berasumsi bahwa materi dalam hal ini cerpen yang dipakai

    sebagai media sudah dipahami oleh siswa.

    26

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    27/31

    3.! Teknk Pengum'ulan Data

    Pada teknik pengumpulan data ini penulis melaksanakan pengumpulan

    dengan menggunakan instrumen menulis naskah drama. ata dalam penelitian ini

    diperoleh dengan menggunakan tes. Tes ini dijadikan sebagai tolak ukur 

    kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Tes menulis naskah drama ini

     berupa lembar tugas berisi perintah kepada siswa untuk menulis teks drama. )asil

    tes berupa teks drama.

    3.( Teknk Penlaan

    Penilaian hasil kerja siswa dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada

     pedoman penilaian yang telah dibuat. Adapun pedoman tersebut dapat

    digambarkan pada tabel seperti di bawah ini.

    Tabel 6. Skor Penilaian

    N/. As'ek Penlaan $k/r Maksmal

    'elengkapan aspek *ormal

    naskah drama

    6C

    6 'esesuaian naskah drama

    dengan cerpen

    6C

    'reati*itas 6C

    5 'esesuaian penggunaan bahasa 6C

    @umlah 99

    'eterangan rentang skor pada setiap aspek$

    % 'elengkapan aspek *ormal naskah drama$

    27

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    28/31

    6C H @ika terdapat judul, in*ormasi tokoh, wawancang (dialog%, kramagung dan

     pembagian babak 69 H @ika terdapat judul, in*ormasi tokoh, wawancang (dialog% dan kramagung

    C H @ika terdapat judul, in*ormasi tokoh, wawancang (dialog%

    9 H @ika hanya terdapat judul, wawancang (dialog%

    C H @ika hanya terdapat wawancang (dialog%

    6% 'esesuaian naskah drama dengan cerpen$

    6C H @ika cerita dalam naskah drama sesuai dengan isi cerpen dan cerpen

    terangkum secara lengkap ke dalam naskah drama

    69 H @ika cerita dalam naskah drama cukup sesuai dengan isi cerpen dan

    cerpen terangkum secara lengkap ke dalam naskah dramaC H @ika cerita dalam naskah drama cukup sesuai dengan isi cerpen namun

    cerpen kurang lengkap terangkum ke dalam naskah drama

    9 H @ika cerita dalam naskah drama kurang sesuai dengan isi cerpen dan

    cerpen kurang lengkap terangkum ke dalam naskah drama

    C H @ika tidak ada kesesuaian antara naskah drama dengan cerpen

    % 'reati*itas$

    6C H @ika sangat mampu mengembangkan cerpen dan berimproEisasi

    69 H @ika mampu mengembangkan cerpen dan berimproEisasi

    C H @ika cukup mampu mengembangkan cerpen dan berimproEisasi

    9 H @ika kurang mampu mengembangkan cerpen dan berimproEisasi

    C H @ika tidak mampu mengembangkan cerpen dan berimproEisasi

    5% 'esesuaian penggunaan bahasa$

    6C H 0agam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tepat,

    memperhatikan kaidah G8

    69 H 0agam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tepat, terdapat

      C kesalahan kaidah G8

    C H 0agam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang tepat,

    terdapat kesalahan C 9 kaidah G8

    9 H 0agam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang tepat,

    terdapat J9 kesalahan kaidah G8

    C H 0agam bahasa tidak disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang

    tepat, terdapat J C kesalahan kaidah G8

    3.+ Teknk Analss Data

    28

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    29/31

    Analisis data dilakukan secara deskripti* kuantitati* dengan menggunakan

    teknik persentase. Tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa mengacu

     pada tiga kategori, yakni sangat baik, baik, kurang baik. 0umus yang digunakan

    untuk mengetahui kemampuan siswa adalah dengan cara membagi jumlah skor 

     perolehan siswa dengan jumlah skor maksimal dan dikalikan dengan 99K.

    Bebih jelasnya sebagai berikut.

    'eterangan$

    P $ 'emampuan

      $ @umlah skor yang diperoleh

    n $ @umlah skor maksimal

      (Supriyadi, !!$ 6"#%

    ntuk lebih jelasnya dapat dilihat kriteria kategori kemampuan di bawah

    ini

    Table 5. 'ategori kemampuan

    %ateg/r Rentang $k/r Presentase %emam'uan

    Sangat mampu F:!6 "CK : 99K&ampu #:F6 #CK : "5K

    'urang mampu 99:#6 99K : #5K

    ari tabel di atas dapat dijelaskan sebagi berikut$

    . Siswa dikatakan sangat mampu apabila mencapai skor ":!, atau

     presentase kemampuan responden "CK : 99K

    29

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    30/31

    6. Siswa dikatakan mampu apabila mencapai skor # F, atau persentase

    kemampuan responden #CK: "5K. Siswa dikatakan kurang mampu apabila mencapai skor 99 C, atau

     persentase kemampuan responden 99K : #5K.

    P0OPOSAB PG1GBITIA1

    'G&A&PA1 &G17+A) -G0PG1 LA RUNDUMA 'A08A /A OG

    /BA1 0AT1A &G1@AI 1AS'A) 0A&A

    OBG) SIS/A 'GBAS 2I IPA S&A 1G7G0I 'O1T1A7A

    OBG)

    ' O & A 0 

    A 9 9#

    30

  • 8/18/2019 tugas penyuntingan

    31/31

    ;A'BTAS 'G70A1 A1 IB& PG1II'A1

    1I=G0SITAS )ABOBGO696