Praktikum Hematology 1

60
Praktikum PK Hema - 1 1

description

hematologi

Transcript of Praktikum Hematology 1

  • Praktikum PK Hema - 1*

  • Antikoagulansia : Ethylene Diamine TetraaceticAcid (EDTA) - Macam : - Sodium EDTA (Na2EDTA) - Potassium EDTA (K2, K3EDTA) - Lithium EDTA - Cara Kerja : - chelating agent - Dosis : - 1-2 mg untuk 1 ml darah - Penyiapan : buat larutan EDTA 10% dlm aquadest bagi dalam botol-2 @ 20 L (~ 2 mgEDTA) keringkan ( 1 btl utk 2 ml darah) *

  • Sodium Citrate :

    - Konsentrasi : dlm lar isotonik 3.8% - Dosis : 1. LED Westergren 4 vol drh : 1 vol Sitrat 2. Faal Hemostasis - 9 vol drh : 1 vol Sitrat Heparin : - Untuk pemeriksaan resistensi osmotik eritrosit dan Mikrohematokrit - Dosis : 1 mg (0.1 0.2 ml larutan) atau 10-20 IU heparin / ml darah . *

  • Cara: 1. Tusuk Kulit (untuk vol drh < 0.5 ml) 2. Vena

    Pendekatan : - Teliti pemeriksaan yg diminta tentukan vol drh yg akan diambil dan macam sampel drh yg diperlukan . - Persiapan pasien : puasa ? Brp lama ? Obat2 yg perlu dihindari ? - Jelaskan prosedur yg akan dilakukan (terutama pd anak2), beri posisi yg paling enak utk pasien .*

  • Lokasi : - ujung jari III-IV tangan - Cuping telinga - Tumit dan ibujari kaki (pada bayi)

    Bahan / Alat : - Lancet steril / autoclick - Kapas alkohol 70% - Botol / tempat penampung

    *

  • Prosedur : - Desinfeksi dgn alkohol 70% - Fiksasi - Penusukan (cepat, tepat, tegak lurus)

    Peringatan : - Tetes darah pertama yg keluar dihapus - Jangan dipijat-pijat .

    *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • Lokalisasi : - vena superficial, cukup besar, fiksasi baik (V.Mediana Cubiti ,vv.dorsum manus)

    Bahan & Alat : - Semperit & jarum steril (no. 18-21) - Kapas alkohol 70% - Tourniquet - Penampung : tabung/botol (plain , anticoagulated) *

  • Prosedur : - periksa form permintaan persiapan sesuai permintaan klinisi (persiapan penderita, semperit, penampung, antikoagulansia) beri label pd semua tabung2/botol2 penampung . - Tentukan lokasi penusukan, periksa , kalau perlu lakukan pembendungan di proksimal lokasi vena (jangan terlalu lama, < 1 menit) *

  • *

  • *

  • *

  • Desinfeksi lokasi penusukan dgn kapas alkohol 70%, sirkular, mulai dari pusat keluar (perifer)

    Fiksasi vena dgn ibu jari tangan kiri pada bagian distal lokasi penusukan .

    Penusukan : - arah jarum sejajar dgn arah vena dan sedatar mungkin (bentuk sudut < 300), lubang jarum bisa menghadap keatas/kebawah .*

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • Bila arah tepat, tampak darah memasuki pangkal jarum isap darah pelan2 sampai tercapai jumlah yg dikehendaki lepaskan bendungan , tekan tempat penusukan dgn kapas cabut jarum pelan2 dan angkat lengan (lebih tinggi dari dada) sambil tetap menekan luka tusukan .

    Lepaskan jarum dari semperit, tampung darah kedalam penampung (alirkan pelan2 melalui tepi dinding dalam tabung/botol), goyang penampung pelan2 pd yg dgn antikoagulan .*

  • Ada beberapa cara penentuan kadar Hb : 1. Metode Berat Jenis (metode Cupri-Sulfat) 2. Metode Gasometrik (O2 atau CO) 3. Metode Kimia (kadar Fe dari Hb) 4. Metode Kolorimetrik *

  • 1. Direct Matching methods (Tallqvist)

    2. Metode Hematin-Asam (Sahli)

    3. Metode Hematin-alkali

    4. Metode Oksihemoglobin

    5. Metode Sianmethemoglobin*

  • Prinsip : - darah + lar.asam lemah (HCl 0.1N) hematin asam diukur kadarnya dgn membandingkan warna lar.hematin-asam dgn warna standar secara visual .

    Bahan & Alat : - Hb-meter Sahli*

  • Hb-meter Sahli terdiri dari : 1. Gelas standar berwarna coklat 2. Tabung Sahli berskala (g% dan %) 3. Pipet Sahli (volume 20 L) 4. Pengaduk gelas 5. Pipet Pasteur 6. Larutan HCl 0.1N 7. Aquadest

    *

  • *

  • Prosedur Kerja : - Tab.Sahli diisi dgn lar.HCl 0.1N sampai tanda 2 g% . - Darah tusuk-kulit (langsung) atau darah-EDTA dihisap kedalam pipet Sahli sampai tepat tanda 20 cmm - Bagian luar pipet Sahli dibersihkan dari sisa darah . *

  • - Tiup 20 cmm darah dari pipet kedalam lar.HCl dlm tabung Sahli, hati2 sambil dibilas beberapa kali bersama lar.HCl 0.1N - Campur rata lar.darah-HCl 0.1N , dan tunggu 10 menit sampai terbentuk lengkap hematin- asam . - Encerkan lar.hematin-asam dgn aquadest sampai warnanya sama dgn warna kaca- standar dari kotak Sahli baca tepi meniskus larutan pd skala didinding tabung Sahli (dlm g%) *

  • Perhatikan : warna kaca-standar mudah berubah (karena waktu, suhu, sinar matahari) sewaktu-waktu harus dikaliberasi (dibandingkan dengan metode-rujukan SianmetHb) ditentukan Faktor-Koreksi nya (pada kotak Sahli biasanya ditempelkan nilai Faktor-Koreksi yang berlaku saat itu)*

  • 1.Periksa sedikitnya 10 sampel darah dgn cara Sahli dan SianmetHb (yg sudah di kaliberasi) 2.Hitung rata-2 nilai Hb dari cara Sahli (misalnya X g%), dan nilai Hb cara SianmetHb (misalnya Y g%)

    *

  • 3. Nilai yg dianggap benar (SianmetHb = Y) = Faktor-Koreksi x nilai Hb-Sahli (= X) Y = F x X F = Y : X

    4. Tiap kali mendapatkan nilai Hb dari Sahli, harus dikalikan dgn Faktor-Koreksinya (F) *

  • Angka kesalahan = 5 10%, karena : 1. Faktor Alat : - vol.pipet kurang tepat - warna kaca standar - kadar tepat larutan HCl 2. Faktor manusia : - pengambilan darah - penglihatan petugas - bias (intensitas warna)*

  • Mengukur kecepatan pengendapan eritrosit dari plasmanya (satuan : mm/jam)

    Tujuan : monitoring keradangan atau penyakit keganasan dan skreening penyakit asymptomatis (ex. TB, tissue necrosis, connective tissue dis.)

    Metode pemeriksaan : 1. Metode Westergren 2. Metode Wintrobe*

  • *

  • *

    Westergren(Metode rujukan)WintrobeTabungSkalaVol.darahPrinsip

    Normal

    300 x 2.5 mm0 200 mm2 mlDarah diencerkan :4 drh-EDTA:1 NaCl4 drh : 1 sitrat 3.2 / 3.8%: 0 15 mm/jam: 0 20 mm/jam120 x 2.5 mm0 10 cm1 mlDrh-EDTA tanpa diencerkan

    : 0 10 mm/jam: 0 20 mm/jam

  • *

    Westergren(metode rujukan)WintrobeTeknikIsi tabung dgn NaCl smp tanda 150 ,pindahkan dan tambahkan lar.darah smp tanda 0, campur dgn NaCl, isi tabung dgn campuran sampai tanda 0 letakkan tegak lurus pd rak (suhu kamar)Baca hasil tepat setelah 1 jam dan 2 jamMasukkan drh hati2 kedalam tabung sampai batas atas, letakkan tegak lurus pd rak (suhu kamar)Baca hasil tepat setelah 1 jam dan 2 jam

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • Tahap pembentukan rouleauxTahap sedimentasi cepat dlm 1 jam pertamaTahap sedimentasi lambat jam berikutnya*

  • Panjang & diameter tabung LED Protein plasma (Fibrinogen, Globulin, Albumin, CRP)Posisi tabung miring LED Suhu kamar LED Ekses antikoagulan LED Darah beku sebagian LED Drh > 2 jam sferis rouleaux terhambat LED *

  • InfeksiKeganasanAnemiaMieloma MultipelKeradanganKeracunan logamLekemia*

  • Penentuan proporsi packed red cells terhadap volume darah total setelah pemusingan

    Metode Pemeriksaan : 1. Metode Makro (WINTROBE) 2. Metode Mikro (MicroHematocrit)

    Satuan : % atau l/l*

  • *

    WINTROBEMICROHEMATOCRITTabungSampel

    Sentrifus

    Normal

    Teknik10 cm x 2.5 mmDrh-EDTA 1 mlDrh-Heparin

    3000 rpm/30 menit

    : 40 - 54% : 37 47%Isi tabung dgn lar.darah smp tanda 100, sentrifuge & baca hasilnyaKapiler 75 x 1 mmDrh-EDTA plainDrh langsung heparinized11.500-15.000 rpm/5 menit : 40 54% : 37 47%Isi tabung dgn lar.darah smp 2/3, sentrifuge & baca menggunakan alat pembaca

  • *

  • *

  • *

  • *

  • Ekses antikoagulan eri mengkerut PCV Sampel darah kurang homogen (pengocokan kurang)Kecepatan & lama pemusingan tdk tepatTrapped plasma (1-3%) pd sferositosis , anemia makrositik , talasemia , anemia hipokromik .

    Trapped plasma tdk perlu dikoreksi kecuali bila PCV diperlukan utk menghitung Blood Volume*

  • Rendah pada :

    Anemia, hemodilusi, massive blood loss

    Tinggi pada :

    Polycythemia, hemokonsentrasi akibat dehidrasi atau hilangnya darah

    *

  • *