Patogenesis Katarak
description
Transcript of Patogenesis Katarak
Patogenesis Katarak
Banyak penelitian yang berkaitan dengan patofisiologi dari perkembangan
katarak . Penelitian pada binatang percobaan menyatakan informasi
mengenai proses katarak, tetapi banyak juga yang masih merupakan
misteri. Datile dan Kinoshita menyimpulkan pemikiran mengenai ini.
Sebuah faktor presipitasi termasuk nutrisi, lingkungan, metabolik, dan
komponen genetik, termasuk didalamnya.
Menurut datile, ada dua proses fundamental yang memicu kekeruhan.
Proses pertama terjadi pada korteks lensa dan dicirikan dengan keadaan
ketidakseimbangan elektrolit. Lensa normal mengandung rendah natrium,
tinggi kalium. Kebalikannya terjadi pada katarak kortikal, memicu
terjadinya peningkatan permeablitas membran dan hidrasi korteks. Proses
kedua terjadi pada nukleus, modifikasi pada serat protein lensa terjadi,
menghasilkan agregasi dari molekul protein yang lebih berat. Tidak ada
perubahan elektrolit pada proses ini. Oksidasi, proteolisis, glikasi, dan
deaminasi beratanggung jawab pada proses ini.
Jenis dari katarak
Katarak bintik, titik, serpihan, dan clubs ketika dilihat dengan slit lamp
Gejala klinis
Kekeruhan terjadi pada korteks anterior dan posterior. Dapat terjadi
secara kongenital dan berkembang pada lensa dewasa. Jika terjadi bentuk
cincin di dekat ekuator lensa, koronari katarak. Terjadinya karena
degenerasi dari sitoplasma dari sel-sel lensa berakhir, serat-serat lensa
normal terbentuk sesudahnya. Cogan dan kuwabara menyatakan bahwa
sebuah kutil berkembang di belakang permukaan dari kapsul lensa
anterior. Selanjutnya berdegenerasi dan digantikan dengan terbentuknya
serat-serat ke dalam.
Kekeruhan tidak mempengaruhi penglihatan.
Katarak Kortikal
Katarak kortikal dicirikan dengan kekeruhan seperti jari-jari pada tepi
dari lensa yang menyebar menuju pusat.
Gejala Klinis
Kekeruhan radial dapat tertinggal di tepi tetapi sering bergabung dan
mengganggu aksis penglihatan. Dapat terjadi di anterior atau posterior
dari nukleus. Celah air dan vakuola, area jernih dalam korteks, terdapat
pada awal tahapan pembentukan katarak.
Pasien dengan katarak kortikal dapat menjadi simptomatik secara visual
di bawah kondisi cahaya. Kondisi klinis biasanya satu dari perkembangan
lambat, dan ketjaman penglihatan yang baik dapat terjadi bertahun-tahun.
Manajemen
Katarak removal bergantung pada gangguan fungsi penglihatan, densitas
kekeruahn, dan adanya kejadian penyakit okular lainnya.
Nuklear Sklerosis
Nuklear sklerosis dicirikan dengan pengerasan dan penguningan nukleus
lensa
Gejala Klinis
Warna kuning kecoklatan terlihat di tengah. Perkembangan lebih lanjut,
menjadi kemerahan dan pada kasus lebih parah, dapat menjadi hitam.
Sering mengeluhkan mononuklear diplopia dan silau. Gejala memburuk
pada malam hari atau di bawah level cahaya yang rendah. Nulear
sklerosis dapat berkembang menjadi miopia dan sedikit hiperopia.
Meskipun pasien dapat diawali dengan penglihatan dekat yang baik,
semakin matur katarak, dapat meningkatkan susahnya dalam membaca
selama periode tertentu karena banyak gambar dari nuklus lensa yang
mengeras dan irreguler.
Manajemen
Perbaikan lensa pada kasus miopi ataupun dengan operasi.
Katarak posterior subscapsular
Katarak poseterior subcapsular terletak pada aksis penglihatan tetapi dapt
terjadi diluarnya. Area yang terpengaruhi muncul irreguler dan terlihat
eperti permukaan bulan pada pemeriksaan slit lamp. Perkembangannya
cepat. Katarak ini dapt terlihatdengan jenis katarak lainnya. Dapat
dikaitkan dengan uveitis, penggunaan steroid yang berkepanjangan,
irradiasi, dan diabetes. Gejala dari pasien memburuk dengan cahaya
terang, dan penurunan penglihatan membaca adalah gejala awal.
Manajemen
Pemeriksaan dilakukan dengan kondisi cahay terang dan normal. Operasi
katarak.
Stadium katarak
Katarak Matur
Pada katarak matur, lensa putih, dan tidak ada iris shadow yang terlihat
pada pemeriksaan penlight.
Gejala Klinis
Kekeruhan total pada korteks terlihat dengan penampakkan putih pada
lensa. Terkadang, nukleus sklerotik dapat terlihat melalui korteks dengan
slit lamp eksaminasi. Fundus tidak dapat diperiksa dengan ofttalmoskopi.
Memerlukan periode yang panjang;.
Manajemen
Sebelum operasi katarak, beberapa penilaian dari fungsi retinal sangat
diperlukan. Pupil sebaiknya dicek untuk kelainan afferen.
Hipermatur atau morgagnian katarak
Katarak matur denga korteks yang mencair
Gejala klinis
Lensa scara total buram dan tidak ada refleks fundus yang tampak.
Nukleus kecoklatan jatuh ke dalam posisi terkait dan dapat dilihat di
bawah korteks keputihan pada slit lamp eksaminasi. Nukleus mengalami
reabsorpsi parsial dan lebih kecil daripada normal.
Lensa dapat secara spontan ruptur dan mengakibatkan cairan korteks
menyerap kamera okuli anterior dan menghasilkan glaukoma fakolitik.
Manajemen
B –scan ultrasound sebaiknya dilakukan untuk mengukur pelepasan dari
retinal atau tumor intraokular, dan tes awal yang dapat dicoba untuk
menilai potensi penglihatan. Penghilangan katarak menghadirkan
beberapa teknik berbeda. Kapsul anterior biasanya tipis dan sekali
diinsisi, ini dapat menggelapkan milky korteks. Nukleus dapat eringa
dihilangkan dengan irigasi vektis melalui insisi 7 mm. Jika
Katarak traumatik
Katarak traumatik terjadi ketika kapsul lensa perforasi dengan benda
asing tetapi dapat juga secondary akibat dari trauma benda tumpul yang
severe.
Gejala klinis
Pada saat awal setelah trauma, lensa dapat jernih dan pada beberapa
kasus, area dari perforasi dapat secara spontan menguat. Jika tidak
terkunci, cairan terserap, dan cepat membengkak dan kekeruahn lensa
terjadi, mengurangi penglihatan. Kekeruahn lensa dihubungkan dengan
trauma tumpul dapat berkembang berbulan-bulan atau bertahun-tahun
setelah luka.
Manajemen
Operasi mengindikasikan kekeruhan lensa menjadi signifikan secara
visual, terutama jika ada pembengkakan cepat, yang menekan sudut
kamera okuli anterior.
Katarak komplikasi
Katarak terkomplikasi berkembang sebagai hasil dari penyakit intraokular
yang berkepanjangan, seperti uveitits kronis, retinal ablasio, pendarahn
berkepanjangan, atau tumor.
Gejala klinis
Iriodocyclitis kronis adalah penyebab umum dari katarak terkomplikasi.
Inflamasi kronis dan penggunaan steroid menghasilkan awal dari
kekeruhan subscapsular. Setelah inflamasi kronis, korteks berubah dan
berkembang ke matur katarak.. Synechiae posterior sering terjadi.
Manajemen/
Pengendalian dari inflamasi atau kondisi patologis terkait sering menahan
perkembangan katarak. Jika penglihatan berkurang dan fungsi retina tidak
terpengaruh, operasi katarak dapat dilakukan. Pada uveitis, inflamasi
dapat dihilangkan setelah operasi
Katarak terkait kortikosteroid
Katarak jenis ini dimulai secara akial pada kekeruhan subsapsular
posterior. Tergantung dosis dan durasi, dan jarang sebelum 1 tahun dari
terapi steroid.
Manajemen
penghentian dari obat dapat melambat atau menghentikan kekeruhan.
Operasi terjadi ketika penglihatan terpengaruh.
fenothiazin terkait katarak
Fenotiazin adalah obat antipsikotik (khlorpromazin, thioridazine) adalah
pengibatan psikiatrik. bilateral stellate Kekeruahn lensa subskapsular
anterior. atropi dari epitel pigmen retinal, retinopati pigmentary, dusting
korneal endotel akibat dari toksik fenothiazin.
Manajemen
Penyakit okular masih dapat terjadi meskipun penghentian pengobatan.
Glaukoma
Proses kerusakkan jaringan yang disebabkan sekuran-kurangnya oleh
tekanan intraokular. Diagnosing glaukoma tidak selalu dikaitkan dengan
peningkatan IOP , tetapi IOP memainkan peranan dalam patogenesis
glaukoma, IOP tidak mesti terjadi peningkatan. Glaukoma dapat
dihubungkan dengan IOP pada tekanan serendah 10 mmHg .
Preglaukoma adalah suatu kondisi seseorang akan berkembang menjadi
serangan glaukoma, glaukoma suspek adalah orang yang diduga
mengalami kerusakan jaringan okular. Glaukoma adalah sekelompok
kondisi
Klasifikasi
Klasifikasi luas mengenai glaukoma, preglaukoma dan suspek glaukoma.
Suspek glaukoma adalah individu dengan perkembangan glaukoma lebih
beresiko dibandingkan dengan orang tanpa faktor resiko. Seseorang
dengan asimetris optik diskus dan dengan beberapa faktor resiko keluarga
merupakan suspek glaukoma.
Tahapan, stabilitas, dan faktor yang dapat diobati.
Stage
bergantung pada jumlah kerusakkan. Meskipun ini menyangkut saraf
optik, ini juga berkaitan dengan kesehatan orang lain, seperti kornea.
Pada awal stage, diagnosi dalam bentuk dugaan tetapi tidak dapat
dipastikan. Hanya ada penemuan yang mencurigakan, IOP lebih dari 30
mmHg atau moderate diskus asimetri. Dokter hanya dapat menduga.
Masa kedua adalah early glaukoma. Pada tahapan ini, pasien masih
asimptomatik, tetapi ada kerusakan yang pasti, seperti perdarahan saraf
optik atau defek pupil. Gejala ketiga adalah gejala glaukoma. Lapang
pandang menghilang, sadar akan nyeri atau halos, atau berhubungan
dengan fungsi penglihatan. Tahapan keempat adalah perburukan kondisi
penyakit. Gangguan fungsi dan gangguan tersebut makin memburuk.
Stabilitas
Stabilitas juga perlu dinilai.
Improving
stable
worsening
uncertain
Dipengaruhi oleh life’s expectancy
Usia pasien
Family history
Pasien life style
kesehatan umum
tekanan darah dan penilaian berat
Tasman, william. 2001. Atlas of Clinical Ophtamology second edition.
Lippincott Williams & Wilkins.