PANDUAN PENYUNTINGAN

17
PANDUAN PENERJEMAHAN & PENYUNTINGAN Prosedur Penerjemahan Prinsip penerjemahan adalah menyediakan kalimat buku terjemahan yang tepat, enak dibaca, dan mudah dipahami oleh pembaca. 1. Penerjemah menggunakan: Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata yang baku sesuai KBBI. Padanan yang tepat. 2. Istilah sedapat mungkin diindonesiakan. Jika istilah tersebut sulit dipahami, Penerjemah menggunakan padanan kata yang paling lazim digunakan dalam bidang ilmu terkait. 3. Jika istilah telah diserap ke dalam Bahasa Indonesia, tidak perlu lagi mencantumkan istilah asingnya. Jika penerjemah ingin memperkenalkan istilah yang sudah lazim di praktik/pendidikan, tetapi belum lazim secara umum, dapat menggunakan istilah tersebut dengan menyertai kata asing di belakangnya di dalam tanda kurung. 4. DILARANG KERAS Menebak kalimat atau kata yang tidak dipahami. Melewatkan kalimat atau kata yang tidak dipahami. Menambahi atau mengurangi isi naskah. Naskah harus diterjemahkan sesuai dengan isi naskah asli. 5. Penerjemah wajib memperhatikan istilah-istilah resmi yang digunakan, misalnya: Istilah kelarutan Tata nama kimia Nama obat Tata nama Latin 6. Perhatikan konsistensi istilah/padanan kata yang digunakan. Untuk memudahkan, sebaiknya dibuat daftar padanan kata pribadi. 7. Penggunaan hurup kapital dan miring pada naskah mengikuti teks asli. Sebagai contoh: Apabila pada naskah asli, judul ditulis kapital semua, Penerjemah pun menuliskan dalam kapital semua.

description

joj

Transcript of PANDUAN PENYUNTINGAN

PANDUAN PENERJEMAHAN & PENYUNTINGAN

Prosedur PenerjemahanPrinsip penerjemahan adalah menyediakan kalimat buku terjemahan yang tepat, enak dibaca, dan mudah dipahami oleh pembaca.

1. Penerjemah menggunakan: Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata yang baku sesuai KBBI. Padanan yang tepat.2. Istilah sedapat mungkin diindonesiakan. Jika istilah tersebut sulit dipahami, Penerjemah menggunakan padanan kata yang paling lazim digunakan dalam bidang ilmu terkait. 3. Jika istilah telah diserap ke dalam Bahasa Indonesia, tidak perlu lagi mencantumkan istilah asingnya. Jika penerjemah ingin memperkenalkan istilah yang sudah lazim di praktik/pendidikan, tetapi belum lazim secara umum, dapat menggunakan istilah tersebut dengan menyertai kata asing di belakangnya di dalam tanda kurung.4. DILARANG KERAS Menebak kalimat atau kata yang tidak dipahami. Melewatkan kalimat atau kata yang tidak dipahami. Menambahi atau mengurangi isi naskah. Naskah harus diterjemahkan sesuai dengan isi naskah asli.5. Penerjemah wajib memperhatikan istilah-istilah resmi yang digunakan, misalnya: Istilah kelarutan Tata nama kimia Nama obat Tata nama Latin6. Perhatikan konsistensi istilah/padanan kata yang digunakan. Untuk memudahkan, sebaiknya dibuat daftar padanan kata pribadi.7. Penggunaan hurup kapital dan miring pada naskah mengikuti teks asli. Sebagai contoh: Apabila pada naskah asli, judul ditulis kapital semua, Penerjemah pun menuliskan dalam kapital semua. Apabila di dalam teks, ada kata-kata yang ditulis miring atau bold, Penerjemah pun membuat demikian.8. Simbol dan persamaan matematika dan fisika ditulis mengikuti naskah asli. Sebagai contoh, apabila pada naskah asli tercetak miring, subskrip, atau superskrip, Penerjemah mengikuti naskah asli. Penulisan kata/huruf superskrip dan subskrip dapat menggunakan perintah dari pengolah kata di program Word.9. Jika ada simbol/karakter yang tidak ada dalam keyboard, berilah tanda pagar (#), diikuti dengan karakter terdekat. Contoh -karoten = #a-karoten.10. Semua kata/kalimat ditulis rata kiri. Paragraf tidak perlu diformat khusus; tidak perlu melakukan tabulasi di awal paragraf.11. Penerjemahan dibuat seperti tulisan ilmiah (MSWord; ukuran huruf 12; jenis huruf Times New Roman; A4; rata kiri 4 cm; atas 4 cm; rata kanan 3 cm; bawah 3 cm; spasi 1,5).12. Teknis terjemahan pada tabel dimulai dari kolom kiri ke kanan, lalu lanjut ke teks di bawahnya. Tidak perlu dibuat dalam tabel, tetapi ditulis sesuai dengan isi setiap sel tabel tersebut. Contohnya,No.NamaKota

1NinaDemak

2RioJakarta

Tabel di atas diketik sbb:No. Nama Kota 1 Nina Demak 2 Rio Jakarta 13. Rumus matematika, rumus bangun, rumus kimia, dan reaksi kimia tidak perlu dibuat, cukup diterjemahkan teks yang menyertainya.14. Bagan atau gambar tidak perlu dibuat, cukup diterjemahkan keterangan-keterangan pada bagan atau gambar tersebut. Terjemahan teks pada bagan dan gambar ditulis tersusun dari atas ke bawah dengan .

Istilah KelarutanPenulisan padanan kata kelarutan mengikuti tabel berikut.Tabel 1. Istilah KelarutanEnglishIndonesia1 bagian zat terlarut dalam

Very solubleSangat mudah larutKurang dari 1

Freely solubleMudah larut1 sampai 10

SolubleLarut10 sampai 30

Sparingly solubleAgak sukar larut30 sampai 100

Slightly soluble/poorly solubleSukar larut100 sampai 1.000

Very slightly soluble/only slightlySangat sukar larut 1.000 sampai 10.000

Practically insolublePraktis tidak larutLebih dari 10.000

SoluteZat terlarut

SolventPelarut

Tata nama kimiaPenulisan nama dan istilah kimia mengikuti pedoman umum yang sesuai. Muatan negatif dibuat dengan tanda hubung panjang () Sebagai contoh, OH (bukan OH-) Garis ikatan dibuat dengan tanda hubung panjang, contoh CH. Untuk senyawa-senyawa kimia sederhana, perhatikan rumus kimia. Sebagai contoh, nitrous oxide bukan nitrogen oksida, tetapi dinitrogen monoksida. Rumus nitrous oxide = N2O. Contoh lain dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 2. Contoh Penulisan Nama SenyawaAlkanes: -ane Alkana: -ana Ethane = etana, CH3CH3

Alkenes: -ene Alkena: -ena Ethene = etena, CH2=CH2

Alkynes: -yne Alkuna: -una Ethyne = etuna, HC CH

Nitric oxide Nitrogen monoksida NO

Nitrous oxideDinitrogen monoksida N2O

Nitrous acidAsam nitrit HNO2

Nitric acidAsam nitrat HNO3

Sulphurous/sulfurous acidAsam sulfit H2SO3

Sulfuric acid/sulphuric acidAsam sulfat H2SO4

Arsenous acidAsam arsenitH3AsO3

Arsenic acidAsam arsenatH3AsO4

PhosphorusFosfor

Phosphorous acidAsam fosfit H3PO3

Phosphoric acid Asam fosfat H3PO4

Hydrochloric acid Asam kloridaHCl

Hypochlorous acidAsam hipoklorit HClO

Chlorous acidAsam kloritHClO2

Chloric acidAsam kloratHClO3

Perchloric acidAsam perklorat HClO4

Panduan Penyuntingan1. Editor menggunakan: Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata yang baku sesuai KBBI. Padanan yang tepat.2. Istilah sedapat mungkin diindonesiakan. Jika istilah tersebut sulit dipahami, editor menggunakan padanan kata yang paling lazim digunakan dalam bidang ilmu terkait. 3. DILARANG KERAS Menebak kalimat atau kata yang tidak dipahami. Melewatkan kalimat atau kata yang tidak dipahami. Menambahi atau mengurangi isi naskah. Naskah harus diterjemahkan sesuai dengan isi naskah asli.4. Editor wajib memperhatikan istilah-istilah resmi yang digunakan, misalnya: Istilah kelarutan Tata nama kimia Nama obat Tata nama Latin5. Perhatikan konsistensi istilah/padanan kata yang digunakan. Untuk memudahkan, sebaiknya dibuat daftar padanan kata pribadi. Untuk buku yang dikerjakan bersama, daftar istilah/padanan kata yang digunakan harus disepakati bersama.6. Jika teks dalam Tabel terlewat oleh penerjemah, ketik tiap kata atau kalimat dimulai dari kolom kiri ke kanan, lalu lanjut ke teks di bawahnya. Tidak perlu dibuat dalam tabel, tetapi ditulis sesuai dengan isi setiap sel tabel tersebut. Contohnya,No.NamaKota

1NinaDemak

2RioJakarta

Tabel di atas diketik sbb:No. Nama Kota 3 Nina Demak 4 Rio Jakarta 7. Rumus matematika, rumus bangun, rumus kimia, dan reaksi kimia tidak perlu dibuat, cukup memeriksa/mengedit keterangannya8. Pada saat koreksi di kertas, ketepatan rumus matematika, rumus bangun, rumus kimia, dan reaksi kimia harus diperiksa dengan teliti. 9. Periksa keterangan pada tiap Bagan atau Gambar sudah sesuai atau belum.10. Jika teks pada bagan dan gambar terlewat oleh penerjemah, terjemahannya diketik dan disusun dari atas ke bawah dengan tombol .11. Jika ada simbol/karakter yang tidak ada dalam keyboard, berilah tanda pagar (#), diikuti dengan karakter terdekat. Contoh, -karoten = #a-karoten.

Penyuntingan buku lokalSelain hal-hal di atas, untuk buku lokal perhatikan hal berikut.1. Perhatikan kerangka buku, isi naskah tidak boleh tumpang tindih. Sebelum memulai, editor sebaiknya membuat outline buku.2. Susunan naskah boleh diubah dengan memberikan pemberitahuan khusus pada penulis.3. Susunan kalimat boleh diubah tanpa mengubah makna.4. Perubahan yang signifikan harus diberitahukan pada penulis.5. Kalimat/rumus kimia yang rancu harus ditanyakan pada penulis.6. Penulisan daftar pustaka:Penulis. tahun. Judul buku (italic). Editor/ahli bahasa. Edisi. Volume. Kota terbit: Penerbit.

Kesepakatan Penyuntingan

Lay-out SederhanaPenggunaan hurup kapital dan miring pada naskah mengikuti teks asli. Sebagai contoh: Apabila pada naskah asli, judul ditulis kapital semua, editor pun menuliskan dalam kapital semua. Apabila di dalam teks, ada kata-kata yang ditulis miring atau bold, editor pun membuat demikian. Simbol dan Persamaan Untuk naskah terjemahan, simbol dan persamaan matematika dan fisika ditulis mengikuti naskah asli. Sebagai contoh, apabila pada naskah asli tercetak miring, subskrip, atau superskrip, editor mengikuti naskah asli. Untuk naskah lokal, persamaan matematika ditulis ulang dengan program math-type dan di-print sebagai panduan Setter.Penulisan Nama Obat Nama obat generik ditulis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau rujukan resmi lainnya. Nama obat bermerk:Naskah terjemahan: Ditulis sesuai dengan naskah asli.Naskah lokal: ditulis kapital-smallcap, contohnya PANADOL

Istilah KelarutanPenulisan padanan kata kelarutan mengikuti tabel berikut.Tabel 1. Istilah KelarutanEnglishIndonesia1 bagian zat terlarut dalam

Very solubleSangat mudah larutKurang dari 1

Freely solubleMudah larut1 sampai 10

SolubleLarut10 sampai 30

Sparingly solubleAgak sukar larut30 sampai 100

Slightly soluble/poorly solubleSukar larut100 sampai 1.000

Very slightly soluble/only slightlySangat sukar larut 1.000 sampai 10.000

Practically insolublePraktis tidak larutLebih dari 10.000

SoluteZat terlarut

SolventPelarut

Sistem Tata Nama Makhluk Hidup Nama spesies ditulis dengan menggunakan bahasa Latin/yang dilatinkan. Nama spesies terdiri dari 2 kata (Binomial Nomenclatur/Sistem Tata Nama Ganda). Kata pertama menunjukkan nama genus (huruf pertama ditulis dengan huruf kapital), sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies atau nama spesifik (huruf pertama ditulis dengan huruf kecil). Jika lebih dari 2 kata, diberi tanda hubung, contohnya Hibiscus rosa-sinensis. Nama genus dan penunjuk spesies ditulis miring. Contohnya, Proteus vulgaris Nama varietas ditulis miring dan didahului dengan singkatan "var." Tulisan var tidak miring. Contohnya, Oryza sativa var. indica. Nama penemu atau singkatan nama penemu boleh dicantumkan di belakang nama spesies

Tata nama kimiaPenulisan nama dan istilah kimia mengikuti pedoman umum yang sesuai. Muatan negatif dibuat dengan tanda hubung panjang ()Sebagai contoh, OH (bukan OH-) Garis ikatan dibuat dengan tanda hubung panjang, contoh CH. Untuk senyawa-senyawa kimia sederhana, perhatikan rumus kimia.Sebagai contoh, nitrous oxide bukan nitrogen oksida, tetapi dinitrogen monoksida. Rumus nitrous oxide = N2O. Contoh lain dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 2. Contoh Penulisan Nama SenyawaAlkanes: -ane Alkana: -ana Ethane = etana, CH3CH3

Alkenes: -ene Alkena: -ena Ethene = etena, CH2=CH2

Alkynes: -yne Alkuna: -una Ethyne = etuna, HC CH

Nitric oxide Nitrogen monoksida NO

Nitrous oxideDinitrogen monoksida N2O

Nitrous acidAsam nitrit HNO2

Nitric acidAsam nitrat HNO3

Sulphurous/sulfurous acidAsam sulfit H2SO3

Sulfuric acid/sulphuric acidAsam sulfat H2SO4

Arsenous acidAsam arsenitH3AsO3

Arsenic acidAsam arsenatH3AsO4

PhosphorusFosfor

Phosphorous acidAsam fosfit H3PO3

Phosphoric acid Asam fosfat H3PO4

Hydrochloric acid Asam kloridaHCl

Hypochlorous acidAsam hipoklorit HClO

Chlorous acidAsam kloritHClO2

Chloric acidAsam kloratHClO3

Perchloric acidAsam perklorat HClO4

Kaidah penulisan tata nama kimiaPenulisan tata nama kimia mengikiuti beberapa kaidah berikut ini.1. Penulisan nama senyawa berawalan InggrisNama-nama senyawa kimia berawalan Inggris ditulis dengan merujuk pada tabel berikut. Tabel 3. Awalan Inggris (IUPAC) ald- (aldo-) ald- (aldo-) Merujuk pada aldehida. Misalnya, aldoksim, aldoheksosa

allo- alo- Menunjukkan adanya hubungan, biasanya hubungan isomer. Misalnya, alokolesterol

anhydro- anhidro- Menunjukkan hilangnya satu molekul air (dua atom hidrogen dan satu atom oksigen). Misalnya, asam anhidrogulonat

anti- anti- menunjukkan posisi anti, sebagai lawan posisi sin- . Awalan ini setara dengan awalan trans-pada isomer geometrik tertentu. Contoh, anti-benzaldoksim atau trans-benzaldoksim

apo- apo- Awalan berasal dari bahasa Yunani dari dengan arti "diturunkan dari". Contohnya, apomorfin (turunan morfin)

ar- ar- Singkatan kata aromatik. Misalnya, aril, aralkil.

as- as- Singkatan asimetrik

bis- bis- Bermakna dua atau rangkap, mengawali nama gugus kompleks. Contohnya, bis (m-nitrofenil)

cis- cis- Merujuk pada isomer geometri. Kedua gugus berada pada satu sisi. Misalnya, cis-stilbena

cyclo- siklo- Menunjukkan struktur lingkar, misalnya siklopropana

d- d- Lihat desktro-

D- D- Menunjukkan adanya hubungan struktur, tanpa merujuk pada arah sudut putar optis. Contohnya D-glukosa (ditulis kapital, smallcape)

de- (des-) de- (des-)Menunjukkan pengabstraksian suatu atom, misalnya dehidrokolesterol, asam dehidroaskorbat, de-N-metilmorfin Lihat juga nor-dan anhidro-.

(delta-) delta-) Huruf besar Yunani ini merujuk pada adanya ikatan rangkap; posisi ditunjukkan oleh superskrip di belakang lambang ini. Misalnya 3-1,2-Azarsetina.

dextro- (d- atau (+)-) dekstro- (d- atau (+)-) Menunjukkan zat ini memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan. Misalnya, d-glukosa.

epi- epi- Awalan Yunani yang menunjukkan jembatan atau hubungan intramolekul. Contohnya, epiklorohidrin. Juga menunjukkan isomer (epimer), contoh: epiborneol sebagai isomer

gem-gem-0 Merujuk ke dua gugus identik yang terikat pada satu atom. Contoh: gem-dimetil pada 2,2-dimetilpropona atau pada kamfor.

hetero-hetero-Awalan yang menunjukkan perbedaan, ketidaksamaan, atau keanekaragaman. Misalnya, heterosiklik

homo-homo-Menunjukkan keserbasamaan; juga penambahan gugus -CH2-, misalnya, homosiklik, homotaksana.

(hom-) (hom-)

hydro-(hydr-)hidro-(hidr-)Merujuk pada hidrogen, misalnya 1,4-dihidronaftalen, asam hidroksamat.

hypo-hipo-Menunjukkan keadaan yang lebih rendah daripada senyawa lain, misalnya dalam hal bilangan oksidasi atom utamanya. Misalnya, hiposulfit, hipofosfit.

i-i-Lihat iso-(jarang digunakan)

iso-iso-Menunjukkan isomer dari suatu senyawa lain. Misalnya, isobutana, isoindol.

keto-(ket-)keto-(ket-)Merujuk pada keton. Misalnya, ketoksim, ketokhesosa.

levo-(l-atau (-)-levo-(l-atau (-)-Menunjukkan bahwa zat ini memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri. Misalnya, l-efedrina.

L-L-Menunjukkan hubungan struktur, tanpa merujuk ke arah sudut putar optis tertentu. Contohnya, L-gliseraldehida, L-glukosa.

m-m-Lihat meta-

meso-meso-Menunjukkan arti antara, digunakan untuk isomer takaktif optis karena efek atom-atom karbon tak simetris saling mematikan dalam molekul itu (kompensasi dalam). Contohnya, asam mesotartarat.

meta-meta-Berasal dari bahasa Yunani (lewat, di luar, setelah) dan menunjukkan antara lain:(1) Posisi 1,3 dalam cincin benzen, misalnya m-diklorobenzen (1,3-diklorobenzena)(2) Senyawa polimer, misalnya metaldehida(3) Asam yang kekurangan molekul air, misalnya asam metafosfat(4) Turunan senyawaan kompleks, misalnya metaprotein.

n-n-Singkatan normal, misalnya n-butanol.

nor-nor-Menunjukkan:(1) Penghilangan gugus metilen dari suatu rantai(2) Pengecilan cincin sebanyak satu satuan -CH2-,(3) Penggantian oleh hidrogen semua gugus metil pada suatu sistem cincin, misalnya norpinena.

o-o-Singkatan awalan orto-

ortho-orto-(1) Menunjukkan posisi-1,2 dalam cincin benzen(2) Asam paling terhidroksilkan, misalnya asam ortosilikat(3) Asam dengan kandungan air yang normal, misalnya asam ortofostfat.

oxo-okso-Menunjukkan atom oksigen yang terikat dengan ikatan rangkap pada suatu atom karbon (adanya gugus keton). Misalnya, asam oksomalonat.

p-p-lihat para-

para-para-Awalan Yunani (di luar, berlawanan) yang menunjukkan (1) Posisi-1,4 pada cincin benzen(2) Polimerisasi, misalnya paraformaldehida(3) Menunjukkan sejumlah air yang dikandung, misalnya asam paraperiodat(4) Menunjukkan adanya hubungan, misalnya parakasein.

per- per- Awalan Yunani (habis) yang menunjukkan:(1) Sangat atau lebih dari biasa, misalnya perasiditas(2) Di atas atau di luar, misalnya permanganat (per sebagai singkatan peroksi-). Awalan ini menunjukkan penukargantian maksimum, misalnya perfluoronaftalena C10F8

peroxy- peroksi- Menunjukkan adanya gugus peroksida, misalnya asam peroksiasetat (CH3-COOOH)

poly- poli- Menunjukkan gabungan beberapa molekul atau fragmen molekul, yang sama, misalnya polisakarida.

racemic- (dl-atau (+)-) rasemik- (dl-atau (+)-)Menunjukkan ketakaktifan optis, karena campuran ekuimolar bentuk d-dan l-

s- s- Lihat sec

sec sec Singkatan sekunder, misalnya sec-butil alkohol.

sub- sub- Berasal dari bahasa Latin (di bawah, hampir, atau dekat) dan digunakan untuk menunjukkan derajat oksidasi rendah atau senyawa basa, dan menunjukkan kekurangan atau radikal yang dirujuk. Contoh: subasetat, suboksida.

sym- (s-) sim- (s-)Singkatan simetrik, seperti pada sim-dikloroetana

syn- sin- Berasal dari bahasa Yunani (dengan bersama-sama) dan menandakan persatuan, asosiasi, atau penumpukan.

Dalam stereoisomeri posisi-sin menunjukkan kedekatan satu dengan yang lain, dibandingkan dengan posisi anti. Contoh: sin-benzaldoksim

t- t- Lihat tert-

tert- tert- Singkatan untuk tersier, seperti pada tert-butil alkohol

tetrakis- tetrakis- Awalan yang berarti empat untuk gugus kompleks (untuk gugus sederhana: tetra-). Lihat bis-

trans- trans- Merujuk pada isomer geometrik yang kedua gugusnya berseberangan. Misalnya: trans-stilbena

tris- tris- awalan yang berarti tiga untuk gugus kompleks (untuk gugus sederhana: tri-). Lihat bis-

unsym- taksim- Singkatan untuk taksimetris, seperti taksim-triklorobenzen (1,2,4-triklorobenzen).

vic- vic- Dari vicinal, berarti berdekatan. Misalnya, vic-trimetilbenzen (1,2,3-trimetilbenzen).

2. Imbuhan khusus dalam tata nama kimia organik Awalan penggandaan disatukan dengan pokok katanya (tanpa tanda sempang), misalnya mono-, di-, tri-, tetra-, penta-, heksa-, hepta-, okta-, nona-, deka-, undeka, dodeka-, dan seterusnya (monoksida). Awalan tanpa tanda sempang, dengan umumnya nama gugus ditulis dalam tanda kurung: bis-, tris-, tetrakis-, pentakis-, dan seterusnya [bis (m-nitrofenil)] Awalan (atau sisipan) yang disenaraikan di bawah ini ditulis dengan huruf miring dan dipisahkan dari nama induknya dengan sempang.

Tabel 4. Imbuhan Khususantiprismo- antiprismo- Delapan atom terikat menjadi suatu antiprisma segi empat beraturan

asym- asim- Struktur taksimetris

catena- katena- Bangun rantai; sering digunakan untuk zat polimer lurus

cis- cis- Dua gugus menghuni dua posisi berdampingan (lihat fac-)

closo- kloso- Struktur tertutup atau sangkar

cyclo- siklo- Bangun cincin

dodecahedro- dodekahedro-Delapan atom terikat dalam bidang dua belas bermuka segitiga

fac- fac- Tiga gugus menghuni sudut-sudut suatu muka segitiga suatu bidang delapan

hexahedro- heksahedro- Delapan atom terikat dalam suatu bidang enam (misalnya kubus)

hexaprismo- heksaprismo- 12 atom terikat dalam suatu prisma segienam

icosahedro- ikosahedro- 12 atom terikat dalam suatu ikosahedron segitiga

mer- mer- Meridional; tiga atom pada suatu oktahedron, dua atom pertama trans satu terhadap yang lain, atom ketiga cis terhadap kedua atom itu

nido- nido- Mirip kloso, terutama untuk senyawaan boron

octahedro- oktahedro- Enam atom terikat dalam suatu bidang delapan

pentaprismo- pentaprismo- Sepuluh atom terikat dalam suatu prisma segi lima

quadro- kuadro- Empat atom terikat dalam suatu segi empat (misalnya bujur sangkar)

sim- sim- Simetris

tetrahedro- tetrahedro- Empat atom terikat dalam bidang empat

trans- trans- Dua gugus berseberangan melintasi suatu atom pusat

triangulo- triangulo- Tiga atom terikat dalam segitiga

triprismo- triprismo- Enam atom terikat dalam prisma segitiga

3. Akhiran khusus dalam senyawa kimia dan obat Tabel 5. Akhiran Khusus Senyawa Kimia Organik-al -al Aldehida (metanal)

-ane -ana Hidrokarbon jenuh (etana)

-ase -ase Enzim (amilase)

-ate -at Garam, ester, dan asam (sulfat, nitrat)

-ene -ena Hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap (etena)

-id -idIsoniazid Isoniazid

-ide -ida Anion, garam, dan asam (klorida, sianida)Contoh, sulphanilamide sulfanilamida

-ine -in Senyawa nitrogen bervalensi tiga (metilamin, morfin, fosfin)

-ite itGaram, ester, dan asam (sulfit, nitrit)

-oic -oat Asam (asam etanoat, asam benzoat)

-ol -ol senyawa mengandung gugus hidroksil (alkohol, fenol)

-ole -ola Senyawa heterosiklik lima anggota (pirola, oksazola, indazola)

-one -on Senyawa keton

-osan -osan Polisakarida (pentosan, hektosan)

-ose -osa Karbohidrat, khususnya gula (dekstrosa, sukrosa)

-oside -osida Glikosida (glukosida, ribosida)

-oyl -oil Radikal asil (etanoil, karbamoil)

-t -tZafirlukast zafirlukast

-yl -il Radikal, terutama radikal univalen hidrokarbon

-ylene -ilena Radikal bivalen hidrokarbon dengan ikatan bebas pada atom-atom karbon yang berlainan (propilena -CH2-CH2-CH2; o-fenilena)

-ylidene -ilidena Radikal bivalen hidrokarbon dengan kedua ikatan bebas pada satu atom karbon (etilidena CH3CH, benzilidena C6H5CH)

-yne -una Hidrokarbon berikatan ganda tiga

Singkatan LatinSingkatan Latin dalam naskah harus diberi makna.