Osteoarthritis.doc
-
Upload
dhimas-narra-junio -
Category
Documents
-
view
33 -
download
6
Transcript of Osteoarthritis.doc
LUTUTKU NYERI...
Seorang wanita, berusia 48 tahun datang ke poliklinik orthopedi RSU Mataram dengan keluhan
nyeri pada kedua lututnya. Keluhan ini sudah dirasakan sejak satu tahun yang lalu dan sejak satu
bulan ini nyeri lututnya semakin meningkat. Nyeri terutama dirasakan setelah beraktivitas.
Kedua lututnya sering terasa kaku dan sulit digerakkan di pagi hari dan membaik setelah
beberapa saat kemudian. Selain itu, Ia sering mendengarkan suara gemeretak pada lututnya saat
digerakkan. Pasien adalah seorang pedagang sayur yang setiap hari berjualan berkeliling sambil
menjunjung bakul sayur di kepalanya. Namun sejak seminggu ini ia tidak mampu berjualan
karena kedua lututnya bengkak dan nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan tanda vital
pasien masih dalam batas normal. Tampak pembengkakan pada kedua lutut, kemerahan,
krepitasi dan nyeri tekan. Dokter kemudian merencanakan beberapa pemeriksaan penunjang
untuk menegakkan diagnosis.
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI
Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis, penyakit ini
meyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan pinggul. Orang yang terserang osteoarthritis
biasanya susah menggerakkan sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena
turunnya fungsi tulang rawan untuk menopang badan. Hal ini dapat mengganggu produktifias
seseorang. Osteoarthritis tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang yang
muda dan berdasarkan penelitian, kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah
wanita1,2,3.
ETIOLOGI
Tidak ada bakteri atau virus yang menyebabkan osteoarthritis. Adapun penyebab dari
osteoarthritis adalah1:
1. adanya peradangan kronis pada persendian
ditandai dengan pembengkakan pada jari-jari tangan, siku, dan lutut. Biasanya daereah yang
mengalami pembengkakan, berwarna kemerah-merahan
2. pernah mengalami trauma dan radang pada sendi
3. karena faktor usia
kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah orang dengan usia diatas 50 tahun.
4. keturunan
ada beberapa orang yang mengalami osteoarthritis karena faktor keturunan
5. berat badan yang berlebihan
berat badan yang berlebihan, dapat memberatkan sendi dalam menopang tubuh.
6. stres pada sendi
biasanya stres pada sendi ini terjadi pada olahragawan.
7. neurophaty perifer
TANDA-TANDA
Untuk mengetahui apakah kita terserang penyakit ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai berikut2:
1. biasanya, osteoarthritis terjadi secara perlahan, dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah
melakukan aktivitas, seperti olahraga, kemudian lama-kelamaan akan terasa lebih sakit dan
kaku
2. pada tangan: jari-jari membesar, terasa sakit, kaku bahkan mati rasa
3. pada lutut: lutut terasa sakit dan kaku. Susah digunakan untuk berjalan dan dapat
menyebabkan cacat
4. pada pinggul: terasa sakit dan kaku pada kunci paha dan dapat membatasi pergerakan
5. pada punggung/tulang belakang: terasa sakit dan kaku pada leher
Patogenensis Osteoartritis
Berdasarkan patogenesisnya OA dibedakan menjadi 2 yaitu OA primer dan OA
sekunder. Osteoartritis primer disebut juga OA idiopatik yaitu jenis osteoartritis yang
penyebabnya tidak diketahui dan tidak ada hubungannnya dengan penyakit sistemik maupun
proses perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah OA yang didasari oleh adanya kelainan.
Pada OA terdapat proses degradasi, reparasi dan inflamasi yang terjadi dalam jaringan ikat,
lapisan rawan dan tulang subkondral. Perubahan-perubahan yang terjadi pada OA adalah sebagai
berikut :
- Degradasi tulang rawan sendi , yang timbul sebagai akibat dan ketidakseimbangan antara
regenerasi dan degenerasi rawan sendi melalui beberapa tahap yaitu fibrasi, pelunakan ,
perpecahan, dan pengelupasan lapisan rawan sendi. Proses ini berlangsung cepat dan lambat.
Untuk proses cepat dalam waktu 10 – 15 tahun, sedang yang lambat 20 -30 tahun, akhirnya
permukaan sendi jadi botak tanpa lapisan rawan sendi.
- Osteofit, bersama timbulnya degenerasi tulang rawan sendi. Selanjutnya diikuti dengan
reparasi tulang rawan sendi. Reparasi berupa pembentukan ostefit ditulang subkondral.
- Sklerosis subkondral, pada tulang subkondral terjadi reparasi berupa sklerosis (pemadatan
atau penguatan tulang tepat di bawah lapisan rawan yang mulai rusak).
- Sinovitis inflamasi dan sinovium yang terjadi akibat proses sekunder degenerasi dan
fragmentasi. Sinovitis dapat meningkatkan cairan sendi. Cairan lutut yang mengandung
bermacam-macam enzim akan tertekan ke dalam celah – celah tulang rawan, dan ini akan
mempercepat proses terjadinya kerusakan pada tulang rawan.
Dengan adanya perubahan – perubahan tersebut, sifat-sifat biomekanis tulang rawan sendi
akan berubah, sehingga akan menyebabkan tulang rawan sendi rentan terhadap beban yang biasa.
Gambaran Klinis
Secara klinis OA dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :
a. Subklinis, pada tingkatan ini belum ada keluhan atau tanda klinis lainnya. Kelainan baru
terbatas pada tingkat sekunder dan biokimiawi rawan sendi.
b. Osteoartritis manifest, pada tingkatan ini biasanya penderita datang ke dokter. Kerusakan
rawan sendi bertambah luas disertai reaksi peradangan. Tanda dan gejala yang mucul adalah
nyeri setelah bergerak beberapa saat, dan kaku sendi saat memulai gerakan.
c. Osteoartritis dekompensasi, pada tingkatan ini tulang rawan sendi telah mengalami
kerusakan, Biasanya perlu tindakan pembedahan. Tanda dan gejala yang muncul adalah saat
istirahat terasa nyeri, kontraktur serta deformitas sendi.6
Tanda dan Gejala
Secara umum gejala dan tanda OA adalah sebagai berikut :
1. Nyeri merupakan gejala tanda yang paling menonjol. Nyeri pada sendi lutut, nyeri diperberat
oleh pemakaian sendi dan menghilang dengan berisitirahat.
Nyeri pada sendi lutut dapat diakibatkan oleh :
a. Sinovial terjadi akibat reaksi radang yang timbul akibat adanya Kristal dalam cairan
sendi.
b. Kerusakan pada jaringan lunak dapat berupa robekan ligamen, kapsul sendi dan
kerusakan meniscus.
c. Nyeri juga berasal dari tulang biasanya akibat rangsangan pada periosteum.
2. Kaku sendi merupakan gejala yang sering ditemukan. Biasanya pada waktu pagi hari,
nyeri atau kaku sendi timbul setelah imobilisasi dalam waktu cukup lama atau bahkan setelah
bangun tidur.
3. Keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) oleh karena secara fungsional fungsi sendi
terganggu oleh berbagai macam masalah seperti nyeri , spasme otot dan pemendekan otot.
4. Kelainan bentuk dan struktur sendi, ini dapat ditemukan pada keadaan yang lanjut, yakni
dapat berupa genu valgum maupun genu valgus. Gangguan aktifitas fungsional yang
disebabkan oleh akumulasi keluhan yang juga ditambah oleh karena menurunya kekuatan
otot.
DIAGNOSIS
Untuk mengetahiu apakah seseorang terkana penyakit osteoarthritis, ada beberapa cara
yang biasanya digunakan oleh dokter untuk menegakkan diagnosis, diantaranya2:
Diagnosis
a. Anamnesis dan Pemeriksaan fisik :
Ditanyakan dan dilakukan pemeriksaan mengenai gejala seperti :
1. Nyeri ( sejak kapan, sifat nyeri,factor yang memperberat/memperingan)
2. Kekakuan (menetap/hilang timbul, bagian tubuh yang mana saja)
3. Adanya penonjolan tulang pada sendi(nodus Heberden dan Bouchard, nyeri
tekan, keterbatasan gerak pada sendi
Menggali adanya factor resiko seperti (keabnormalan sendi, obesitas, fraktur,
peningkatan usia,aktivitas fisik yang berat, adanya riwayat keluarga, factor nutrisi
yang kurang, adanya keganasan)
Menanyakan perjalanan penyakitnya seperti apa ? (kronologisnya)
b. Temuan radiologis
Temuan patognomotik untuk osteoarthritis adalah ditemukannya osteopit di pinggir
sendi , selain itu juga ditemukan penyempitan sendi yang menggambarkan
berkurangnya area tulang rawan. Untuk nyeri pada lutut perlu dilakukanradiologi jika
tanda dan gejala yang timbul tidak khas untuk osteoarthritis atapun jika nyeri lutut
menetap setelah penatalaksanaan yang efektif. Tampilan radiologis, tidak banyak
menggambarkan derajat beratnya nyeri yang dirasakan oleh pasien.
c. Pemeriksaan lab
Osteoarthritis adalah gangguan artritis local, sehingga tidak ada pemeriksaan
darah khusus untuk menegakkan diagnosis. Uji laboratorium adakalanya
digunakan untuk menyingkirkan penyebab atapun bentuk artritis yang lainnya.
Pemeriksaan cairan synovial
Pemerikasaan cairan synovial yang menunjukkan hitungan sel darah puti >
1000µL, dapat menandakan adanya inflamasi.
1. Riwayat penyakit
Dokter menanyakan pada pasien tentang gejala yang dialami, kapan mulai terjadi, dan
bagaimana hal itu terjadi untuk menegakkan diagnosis. Dan dokter juga menanyakan, apakah
ada masalah dengan obat tertentu untuk alternatif pemberian obat jika ternyata pasien tidak
cocok dengan jenis obat tertentu.
2. Pemeriksaan fisik
Pada penderita osteoarthritis, pemeriksaan fisik ini biasanya dilakukan dengan memeriksa
kemampuan berjalan.
3. X ray
Xray untuk mengetahui sejauh mana sendi mengalami kerusakan. X ray dapat
memperlihatkan rusaknya tulang.
4. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Magnetic resonance imaging dapat memberikan gambar-gambar seperti jaringan dalam tubuh
dengan resolusi yang tinggi. MRI jika diduga ada penyakit dalam jaringan tubuh.
5. Tes lain
Dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui penyebab lain dari gejala yang timbul.
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Ada beberapa cara dalam penanganan osteoarthritis non farmakologi, diantaranya2,3:
1. Olahraga
Olahraga dapat mengurangi rasa sakit dan dapat membantu mengontrol barat badan.
Olahraga untuk osteoarthritis misalnya berenang dan jogging.
2. Menjaga sendi
Menggunakan sendi dengan hati-hati dapat menghindari kelebihan stres pada sendi.
3. Panas/dingin
Panas didapat, misalnya dengan mandi air panas. Panas dapat mengurangi rasa sakit pada
sendi dan melancarkan peredaran darah.
Dingin dapat mngurangi pembengkakan pada sendi dan mengurangi rasa sakit. Dapat didapat
dengan mengompres daerah yang sakit dengan air dingin.
4. Viscosupplementation
merupakan perawatan dari Canada untuk orang yang terkena osteoarthritis pada lutut,
berbentuk gel.
5. Pembedahan
Apabila sendi sudah benar-benar rusak dan rasa sakit sudah terlalu kuat, akan dilakukan
pembedahan. Dengan pembedahan, dapat memperbaiki bagian dari tulang.
6. Akupuntur
Dapat mengurangi rasa sakit dan merangsang fungsi sendi.
7. Pijat
Pemijatan sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya.
8. vitamin D,C, E, dan beta karotin
untuk mengurangi laju perkembangan osteoarthritis.
9. Teh hijau
Memiliki zat anti peradangan.
TERAPI FARMAKOLOGI
Semua obat memiliki efek samping yang berbeda, oleh karena itu, penting bagi pasien
untuk membicarakan dengan dokter untuk mengetahui obat mana yang paling cocok untuk di
konsumsi. Berikut adalah beberapa obat pengontrol rasa sakit untuk penderita osteoarthritis2, 3, 4, 5:
1. Acetaminophen
Merupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman dan efektif
untuk mengurangi rasa sakit.
2. NSAIDs (nonsteroidal anti inflammatory drugs)
Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Mempunyai efek samping,
yaitu menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal. Terapi pengobatan
Pemberian obat simtomatik untuk meredakan nyeri pada pasien ostaoartritis
berupa analgesic tunggal seperti acetaminophen. Terutama bagi pasien yang lebih
tua dimana telah terjadi penurunan fungsi ginjal dan peningkatan insidens dari
perdarahan gastrointestinal bagian atas sebaiknya diberikan acetaminophen sebagai
obat permulaan. Jika ditemukan inflamasi (erosive) atapun gejalanya tidak
membaik setelah pemberian simple analgesic dapat diberikan NSAIDs.
Pemberian NSAIDs, penghambat COX2 (yakni menghambat produksi mediator
inflamasi namun masih dapat terjadi pembentukan prostaglandin (COX1).
Walaupun dapat mengurangi gejala perdarahan pada saluran pencernaan namun
dapat meningkatkan resiko penyakit cardiovascular. Pemberian oral glucosamain
dan chondroitin telah terbukti memiliki kesamaan dalam mengurangi nyeri pada
pasien ostaoartritis.
Pada penelitian control trial, penginjeksian intra-artikular steroid telah terbukti
aman dan bermanfat jika diberikan setiap 3 bulan sekali. Penginjeksian steroid
lebih dari 3-4 kali setahun dapat menyebabkan perusakan pada cartilage itu sendiri.
Pemberian steroid secara sistemik tidak dibenarkan dalam pengobatan
ostaoartritis.
Pengobatan secara topical yakni dengan pemberian capsaicin, substansi P inhibitor
terbukti dapat menghilangkan nyeri.
3. Topical pain
Dalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang terasa sakit.
4. Tramadol (Ultram)
Tidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan NSAIDs.
5. Milk narcotic painkillers
Mengandung analgesic seperti codein atau hydrocodone yang efektif mengurangi rasa sakit
pada penderita osteoarthritis.
6. Corticosteroids
Efektif mengurangi rasa sakit.
7. Hyaluronic acid
Merupakan glycosaminoglycan yang tersusun oleh disaccharides of glucuronic acid dan N-
acetygluosamine. Disebut juga viscosupplementation.
Digunakan dalam perawatan pasien osteoarthritis. Dari hasil penelitian yang dilakukan, 80%
pengobatan dengan menggunakan hyaluronic acid mempunyai efek yang lebih kecil
dibandingkan pengobatan dengan menggunakan placebo. Makin besar molekul hyaluronic
acid yang diberikan, makin besar efek positif yang di rasakan karena hyaluronic acid efektif
mengurangi rasa sakit.
8. Glucosamine dan chondroitin sulfate
Mengurangi pengobatan untuk pasien osteoarthritis pada lutut.
Terapi bedah
Terapi pembedahan dilakukan jika terjadi kegagalan dalam pengobatan yang optimal, dengan
nyeri yang terus terjadi bahkan pada saat tidur serta telah terjadi keterbatasan gerak. Untuk
ostaoartritis pada lutut, dapat dilakukan arthroscopic debridemen dan lavage yang mana dalam
penelitian rendomaise trial terbukti dapat menghilangkan gejala nyeri dan progresi ostaoartritis.
Selain itu dapat juga dilakukan osteotomy.
PENCEGAHAN
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar kita terhindar dari osteoarthritis1:
1. menghindari olahraga yang bisa meyebabkan sendi terluka
2. mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringan
3. minum obat untuk mencegah osteoarthritis