Modul 2013

31
BLOK 15 KEGAWATDARURATAN MEDIK KEDOKTERAN GIGI MODUL MAHASISWA BEDAH KEDOKTERAN GIGI KEGAWATDARURATAN MEDIK KEDOKTERAN GIGI Disusun oleh : drg. Aurelia Supit drg. Ni Wayan Mariati, M. Kes dr.Maya Pertiwi, SpS dr. Diana Lalenoh, Sp. An dr. Ramli Dali, SpB dr Frans Wantania, Sp PD drg. Ni Wayan Mariati, M. Kes drg. Paulina N. Gunawan, M. Kes, SpKGA drg. Bernart S.P. Hutagalung, M. Kes PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN

description

Kedokteran gigi

Transcript of Modul 2013

Page 1: Modul 2013

BLOK 15

KEGAWATDARURATAN MEDIK

KEDOKTERAN GIGI

MODUL MAHASISWA

BEDAH KEDOKTERAN GIGI

KEGAWATDARURATAN MEDIK KEDOKTERAN GIGI

Disusun oleh :

drg. Aurelia Supit

drg. Ni Wayan Mariati, M. Kes

dr.Maya Pertiwi, SpS

dr. Diana Lalenoh, Sp. An

dr. Ramli Dali, SpB

dr Frans Wantania, Sp PD

drg. Ni Wayan Mariati, M. Kes

drg. Paulina N. Gunawan, M. Kes, SpKGA

drg. Bernart S.P. Hutagalung, M. Kes

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SAMRATULANGI

2013

Page 2: Modul 2013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan YME karena dengan perkenaanNYA, sehingga

modul ini dapat kami selesaikan. Blok ini merupakan blok terintegrasi dari bagian bedah mulut, ilmu

penyakit saraf, ilmu penyakit dalam, ilmu anastesi kedokteran gigi, ilmu bedah umum yang disajikan

dalam bentuk kuliah pakar, diskusi pleno dan skill lab.

Tindakan bedah mulut khususnya merupakan tindakan dengan faktor resiko

kegawatdaruratan medik dalam kedokteran gigi. Dalam blok ini, mahasiswa akan mempelajari

mengenai prinsip dasar tindakan bedah mulut terintegrasi yang meliputi aspek anatomi collifacialis

terintegrasi dari blok ilmu kedokteran dasar 1, aspek persarafan rongga mulut dan collifacialis secara

umum, aspek anastesi lokal rongga mulut dalam bidang kedokteran gigi, prinsip tindakan-tindakan

bedah mulut, serta bagaimana penanganan pasien dengan riwayat medis serta penanganan

kegawatdaruratan medik dalam kedokteran gigi yang dikemas dalam skill lab basic life support.

Kami selaku penyusun modul ini tak lupa menyadari akan adanya kekurangan dalam

penyusunan, oleh karena itu saran dan kritik sangat kami hargai demi penyempurnaan modul ini.

Terima kasih

Hormat kami,

Penyusun

1

Page 3: Modul 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

TATA TERTIB BLOK 3

PETA KURIKULUM MAKROPRODI KG FK UNSRAT 5

DESKRIPSI BLOK 6

SKENARIO TUTORIAL 13

DESKRIPSI SKILL LAB 14

DAFTAR NAMA NARASUMBER 23

REFERENSI 24

2

Page 4: Modul 2013

TATA TERTIB BLOK

1. Setiap mahasiswa diwajibkan berpakaian rapi dan sopan, dilarang memakai T-

Shirt, sandal, perhiasan yang berlebihan dan potongan rambut harus rapi.

2. Setiap mahasiswa harus ikut memperhatikan dan menjaga kebersihan ruang

kuliah, ruang skill lab, lingkungan di sekitarnya termasuk halaman, taman dan

toilet yang tersedia.

3. Selama mengikuti kegiatan pendidikan, mahasiswa dilarang mengaktifkan telepon

genggam atau minimal berada dalam keadaan silent.

4. Beberapa aturan dalam kegiatan skill lab bedah mulut/ basic life support:

4.1 Praktikan harus hadir tepat waktu pada saat mengikuti kegiatan skill lab

4.2 Dalam kegiatan skill lab praktikan wajib menggunakan baju praktikum yang

bersih, tidak berkuku panjang dan tidak menggunakan cat kuku.

4.3 Kegiatan skill lab akan didahului dengan kegiatan pre-test,dimana praktikan

yang tidak lulus pre-test tidak diperkenankan mengikuti kegiatan

praktikum/skill lab

4.4 Praktikan diwajibkan membawa alat dan bahan skill lab lengkap pada hari

bersangkutan yang diwajibkan (seperti yang terlampir dalam modul bagian

deskripsi skill lab)

4.5 Praktikan diwajibkan memiliki dan membawa spyghmomanometer(alat

pengukur tekanan darah) + Stetoskop pada skill lab integrasi

4.6 Praktikan dilarang keras untuk makan dan minum dalam ruang skill lab

4.7 Praktikan diwajibkan mengikuti kegiatan skill lab 100%

4.8 Praktikan diwajibkan mengikuti skill lab basic life support secara penuh,

yang diadakan oleh tim anastesi-bedah

4.9 Sebelum meninggalkan ruangan skill lab, meja harus dibersihkan, kursi

dikembalikan pada tempat semula dengan rapi, dan ruangan ditinggalkan dalam

keadaan bersih.

4.10 Bagi praktikan wanita yang berambut panjang, wajib mengikat rambut

5. Pada saat mengikuti ujian, setiap mahasiswa harus hadir tepat waktu,

menggunakan pakaian hitam putih yang rapi, bersih, dan sopan, serta membawa

papan nama peserta

6. Kehadiran mahasiswa :

a. Mahasiswa wajib memenuhi kehadiran dalam kegiatan

perkuliahan/tutorial/panel/praktikum/skill lab sesuai ketentuan sebagai

berikut:

3

Page 5: Modul 2013

KEHADIRAN TUTORIAL/PLENO SKILL LAB UJIAN

75% KEHADIRAN, syarat mengikuti ujian blok

100% Kehadiran dalam praktikum/skill lab , syarat mengikuti ujian blok

20% 35% 45%

b. Bila kehadiran mahasiswa tidak memenuhi 75% kehadiran, maka mahasiswa

ybs dianggap membatalkan kontrak perkuliahan dan mendapat nilai K

c. Mahasiswa harus hadir tepat waktu dalam semua kegiatan pembelajaran,

sesuai dengan jadwal yang telah diatur dalam blok

7. Sistem penilaian dan predikat kelulusan dalam blok

7.1 Predikat kelulusan

ANGKA HURUF BOBOT KETERANGAN75,6-100 A 4.00 Baik sekali65,6 -75,5 B 3.00 Baik55,6- 65,5 C 2.00 Sedang45,6 -55,5 D 1.00 CukupKurang dari 45,5 E 0.00 Kurang

4

Page 6: Modul 2013

PETA KURIKULUM MAKRO

PROGRARAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT 2010

TAHUN I TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5

FOUNDATION OF BASIC SCIENCE

TRANSFERING BASIC SCIENCE TO CLINICAL SCIENCE

TRANSFERING BASIC SCIENCE TO CLINICAL SCIENCE

TRANSFERING BASIC SCIENCE TO CLINICAL SCIENCE

– CLINICAL ROTATION

CLINIC ROTATION

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Blok 1Ketrampilan belajar, teknologi informasi dan rumusan masalah penelitian

Blok 4Ilmu teknologi dan material KG

Blok 7Ilmu KG komunitas I

Blok 10Ilmu KG komunitas II

Blok 13Manajemen KG-Mas, MPKG&K3

Blok 16Metlit, metpen & biostatika KG

Blok 19Dasar klinik KG I

CLINICALROTATIONProfesionalism

KD-KGDProfesionalismKD-KGD Pen. Ket.klinik

ProfesionalismMPEKG-KESMAS

ProfesionalismMPEKG-KESMAS

Profesionalism MPEKG-KESMAS

ProfesionalismMPEKG-KESMAS

ProfesionalismKet. Klinik

Blok 2Etika dan hukum KG

Blok 5Ilmu kedokteran gigi dasar

Blok 8 Farmakoterapi Farmasi

Blok 11Kuratif

Blok 14Rehabilitatif I KG

Blok 17Rehabilitatif II KG

Blok 20Dasar klinik KG II

ProfesionalismKD-KGD

ProfesionalismKD-KGD Pen. Ket. Klinik

ProfesionalisKD-KGD

ProfesionalismKet. Klinik

Profesionalism Ket. Klinik

ProfesionalisKet. Klinik

ProfesionalismKet. Klinik

Blok 3Ilmu kedokteran dasar I

Blok 6 Ilmu kedokteran dasar II

Blok 9 Ilmu Penunjang Ketrampilan klinik I

Blok 12 Ilmu penyakit infeksi RM

Blok 15Kegawatdaruratanm medik

Blok 18Estetik dan maloklusi

Blok 21Wawasan Bahari

ProfesionalismKD-KGD

ProfesionalismKD-KGD

ProfesionalismePen. Ket.klinik

Profesionaisme Pen. Ket.klinik

Profesionalisme Pen.ket.klinik

ProfesionalismeKet.klinik

ProfesionalismeKet. Klinik

Nonblok Pancasila Agama

Nonblok Kewarganegaraan ISBD

Nonblok Bahasa indonesiaBahasa inggris

KKNSkripsi

145 sks 30 sks

5

Page 7: Modul 2013

DESKRIPSI BLOK 15

NAMA BLOK : KEGAWATDARURATAN MEDIK

TAHUN/ SEMESTER : I/ 5

WAKTU/ SKS : 6 minggu/ 6 sks

DESKRIPSI SINGKAT :

Kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi adalah kasus-kasus kegawatdaruratan yang terjadi pada saat dilakukan perawatan gigi. Kejadian kegawatdaruratan merupakan kasus yang jarang terjadi di tempat praktek namun kejadian ini sangat tidak diharapkan terjadi. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Committee for the Prevention of Systematic Complications During Dental Treatment of The Japanesse Dental Society antara tahun 1980-1984 di Jepang menunjukkan sekitar 19-44% dokter gigi mendapatkan kasus kegawatdaruratan setiap tahun. Sekitar 90% merupakan kasus ringan namun sekitar 8% merupakan kasus yang cukup berat (Haas, 2006). Kasus kegawatdaruratan paling sering didapatkan adalah saat dan setelah dilakukan anestesi lokal, dimana lebih dari 60% adalah kasus sinkop dan 7% disertai hiperventilasi (Melamed, 2003). Kegawatdaruratan pasien merupakan hal yang jarang dalam perawatan kedokteran gigi tetapi jika hal ini terjadi maka dapat mengancam nyawa. Kegawatdaruratan dapat terjadi sehubungan dengan berbagai penyebab (Melamed, 2003). Dokter gigi secara umum harus siap untuk menangani secara menyeluruh dan efektif jika kegawatdaruratan ini terjadi.

Di dalam merawat pasien, dokter gigi akan berhadapan dengan pasien dengan populasi dan variasi status kesehatan pasien yang berbeda-beda. Oleh karena itu, persiapan dalam menghadapi pasien-pasien dengan status kesehatan medically compromised patient merupakan hal utama yang harus dilakukan. Anamnesa lengkap sebelum tindakan harus dilakukan oleh setiap dokter gigi. Anamnesa tidak hanya mengenai gigi yang menjadi keluhan utama, namun kesehatan umum dan riwayat perawatan gigi terdahulu juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebagai seorang dokter gigi, kita harus memiliki ilmu dan keterampilan dalam menghadapi keadaan gawat darurat tersebut. Keadaan kegawatdruratan yang paling umum terjadi adalah biasanya sehubungan dengan pemberian obat-obatan, yang paling sering adalah anestesi lokal dan/atau penggunaan depresan sistem saraf pusat sebagai sedasi, selain itu juga disebabkan oleh adanya riwayat penyakit sistemik dari pasien tersebut.

Tindakan yang cepat dan benar merupakan kunci utama penatalaksanaan kegawatdaruratan. Kecekatan operator di dalam mengambil tindakan harus dilatih dengan benar, agar kesalahan pengambilan keputusan dapat dihindari. Perlu pula ditentukan apakah pasien dalam keadaan sadar atau tidak, bila pasien tidak sadar maka tidak ada respons terhadap stimulasi. Penatalaksanaan dasar dalam kegawatdaruratan yaitu position, airway, breathing, circulation, dan definitive care (pada basic life support biasa disebut dengan defibrillation) (Gambar 1) (Melamed, 2003; Frush et al., 2008).

6

Page 8: Modul 2013

Dalam blok ini, mahasiswa akan mempelajari bahwa tindakan bedah mulut khususnya merupakan tindakan dengan faktor resiko kegawatdaruratan medik dalam kedokteran gigi, bagaimana cara penanganan suatu kegawatdaruratan medik dalam kedokteran gigi. Oleh karenanya, mahasiswa dalam blok ini akan memahami dan mempelajari prinsip dasar tindakan bedah mulut terintegrasi yang meliputi aspek anatomi collifacialis terintegrasi dari blok ilmu kedokteran dasar 1, aspek persarafan rongga mulut dan collifacialis secara umum, aspek anastesi lokal rongga mulut dalam bidang kedokteran gigi dan tindakan-tindakan bedah mulut, serta bagaimana penanganan kegawatdaruratan medik dalam kedokteran gigi

MATA KULIAH TERKAIT

Ilmu bedah umum, Ilmu bedah mulut, Ilmu Kedokteran gigi anak, Ilmu penyakit saraf, Anastesi KG, Interna

MODUL:

NO NAMA MODUL BAGIAN TERKAIT TOPIK

1 KEGAWATDARURATAN MEDIK KEDOKTERAN GIGI

Bedah mulut, saraf, ilmu kedokteran gigi anak

Bag. Saraf:

- Anatomi saraf Cranialis

- Penghantar nyeri, klasifikasi, patofosiologi nyeri pada gigi dan nyeri facialis

- Kesadaran menurun

Bag. Bedah mulut & IKGA :

- Prinsip bedah mulut

- Pasien dengan riwayat medis

- Pencabutan gigi sederhana dan pencabutan gigi bedah

- Komplikasi pasca dan post pencabutan gigi

- Odontektomi

- Pengelolaan kelainan sendi rahang (TMJ)

Bag. Ilmu Kedokteran gigi anak

- Pencabutan gigi sulung (Closed method surgery)

Bag. Bedah umum:

- Syok hemorhagik

- Trauma maksilofacial

7

Page 9: Modul 2013

Bag. Interna :

- Penanganan pasien pada pasien dengan riwayat diabetes melitus(hypoglikemik &hyperglikemik), epileptic seizure, angina, myocardial infact, emergency hypertension

- Syok anafilaktik (integrasi)

Bag anastesi :

- Basic life support pada syok anafilaksis, anastethic overdose, asthma

2 SKILLS LAB Interna, saraf, bedah, anastesi umum

Bag. Bedah mulut & IKGA :

- Armamentarium bedah

- Anatomi Rahang

- Anastesi lokal

- Incisi flap dan suturing

Bag anastesi :

- Basic life support pada syok anafilaksis, anastethic overdose, asthma

- Skill lab Basic Life Support(ABC)

KOMPETENSI :

DOMAIN KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENUNJANG DOMAIN 1 PROFESIONALISME DOMAIN 2 PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI5. Ilmu Kedokteran dasar ( C3 P3 A3)

5.1 Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan dan berbagai data penunjanguntuk diagnosis dan tindakan medik kedokteran gigi

5.1.2 Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskospis dan topografi organ, jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai landasan pengetahuan untuk diagnosis , prognosis dan merencanakan tindakan medik kedokterangigi (C3, P3, A3).5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan untuk penyakit gigi dan mulut, termasuk efek samping dan interaksinya (C2, P3,A4).

6.Ilmu Kedokteran Klinik 6.1 Memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan sebagai pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada

6.1.2 Memahami kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik kompromis(C3P3A3)

8

Page 10: Modul 2013

pasien medik kompromis 6.1.3 Memahami cara pengelolaan pasien dengan kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi pada rongga mulut pada pasien medik terkompromis secara holistik dan komprehensif(C2P2A2)

7. Ilmu Kedokteran Gigi dasar (C3 P3 A3)

7.1 Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup:Biologi Oral, Bio- Material dan Teknologi Kedokteran GigiUntuk menunjang keteram-pilan preklinik dan klinik, sertapenelitian bidang kedokteran gigi.

7.1.1 Memahami ilmu-ilmu kedokteran gigi dasar untuk pengembangan ilmu kedokteran gigi dasar dan klinik (C2, P3, A3).7.1.3 Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar untuk menunjang keterampilan preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran gigi, meliputi : Biologi Oral, Biomaterial Kedokteran Gigi, Radiologi Kedokteran Gigi (C2, P3, A3)

DOMAIN 3 PEMERIKSAAN FISIK SECARA UMUM DAN SISTEM STOMATOGNATIK9. Pemeriksaan pasien 9.1 Melakukan pemeriksaan

fisik secara umum dan sistem stomatognatik dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna mengevaluasi kondisi medik pasien

9.1.1 Mengidentifikasi keluhan utama penyakit atau gangguan sistem stomatognatik(C1P2A2)9.1.2 Menerapkan pemeriksaan komprehensif sistem stomatognatik dengan memperhatikan kondisi umum (C3P3A3)9.1.3 Menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang dibutuhkan (C3P3A3)9,1.5 Menentukan pemeriksaan penunjang radiologi intraoral dan ekstraoral yang dibutuhkan (C3P3A3)9.1.8 Menganalisa kondisi fisik, psikologis dan sosial melalui pemeriksaan klinis(C3P3A3)

DOMAIN 4 PEMULIHAN FUNGSI SISTEM STOMATOGNATIK13. Tindakan medik kedokteran gigi (C3P3A3)

13.4 Melakukan perawatan bedah sederhana pada jaringan keras dan lunak mulut

13.4.1 Melakukan pencabutan gigi sulung dan permanen (C3P3A3)13.4.2 Melakukan bedah minor sederhana pada jaringan lunak dan keras (C3P3A3)13.4.3 Melakukan tindakan bedah preprostetik sederhana(C3P3A3)

13.8 Mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi

13.8.1 Mengelola kegawatdaruratan gigi dan mulut berbagai usia (C3P3A3)13.8.2 Mengelola kegawatdaruratan akibat penggunaan obat (C3P3A3)13.8.3 Mengelola kegawatdaruratan akibat trauma di rongga mulut pada pasien segala tingkatan usia 13.8.4 Melakukan tindakan darurat medik kedokteran gigi (C3P3A3)

13.9 Bekerja dalam tim secara efektif dan efisien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima

13.9.1 Bekerja sama secara terintegrasi diantara berbagai bidang ilmu kedokteran gigi dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang prima

9

Page 11: Modul 2013

13.9.2 Melaksanakan kerjasama dalam tim secara profesional

METODE BELAJAR

1. Kuliah interaktif

2. Skill lab (Bedah mulut )

3. Skill lab ” Basic life support “

4. Workshop Basic Life support in dentistry (PABMI)

5. Diskusi tutorial

6. Diskusi pleno kasus

7. Presentasi Tugas

10

Page 12: Modul 2013

JADWAL

MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

MINGGU I

18 – 22 November 2013

08.00-10.00 Kontrak Perkuliahan Blok

Kuliah Pakar

Kegawatdaruratan Medik dalam Kedokteran Gigi

drg. Aurelia Supit

Kuliah pakar

Anatomi rahang & Anastesi lokal

drg. Bernat S.P Hutagalung,Mkes

Kuliah pakar

Perawatan infeksi odontogenik

drg. Bernart S.P. Hutagalung, M. Kes

Kuliah pakar

Penanganan pasien dengan riwayat medis pemicu kegawatdaruratan medik sesi 1

dr Frans Wantania, Sp PD

Kuliah pakar

Pencabutan gigi sulung

drg. Paulina N. Gunawan, M. Kes, SpKGA

10.00-12.00 Kuliah Pakar

Armamentarium Bedah dan Prinsip Bedah Mulut

Drg. Ni Wayan Mariati, MKes

Kuliah pakar

Pasien dengan riwayat medis

drg. Ni Wayan Mariati, M. Kes

Diskusi Tutorial

sesi 1

Diskusi Tutorial

sesi 2

12.00-13.00 Ishoma

13.00 -15.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

MINGGU II

25 – 29 November 2013

08.00-10.00 Kuliah pakar(Anastesi)

Basic life support pada syok anafilaksis, anastethic overdose, asthma (sesi 1)

dr. Diana Lalenoh, Sp. An

Kuliah pakar(Anastesi)

Basic life support pada syok anafilaksis, anastethic overdose, asthma(sesi 2)

dr. Diana Lalenoh, Sp. An

Kuliah pakar

Odontectomy

drg. Bernart S.P. Hutagalung, M. Kes

Kuliah pakar

Komplikasi pasca dan post pencabutan gigi

drg. Bernart S.P. Hutagalung, M. Kes

Kuliah Pakar

Fraktur Wajah dan Penanganannya

drg. Aurelia Supit

10

Page 13: Modul 2013

10.00-12.00 Skill lab

Basic Life Support(ABC)

Tim anastesi-bedah

Skill lab

Basic Life Support(ABC)

Tim anastesi-bedah

Kuliah Pakar

Pencabutan gigi sederhana dan pencabutan gigi dengan bedah

drg. Ni Wayan mariati,Mkes

Kuliah pakar (interna)

Syok anafilaktik

dr Frans Wantania, Sp PD

Kuliah pakar

Pengelolaan kelainan sendi rahang (TMJ)

drg. Ni Wayan Mariati, M. Kes

12.00-13.00 Ishoma

13.00 -15.00 Skill lab

Basic Life Support(ABC)

Tim anastesi-bedah

Skill lab

Basic Life Support(ABC)

Tim anastesi-bedah

Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

MINGGU III

2 – 6 Desember

2013

08.00-10.00 Kuliah pakar

Anatomi saraf Cranialis, Penghantar nyeri, klasifikasi, patofosiologi nyeri pada gigi dan nyeri facialis

dr. Maya Pertiwi, SpS

Kuliah pakar

Kesadaran menurun

dr. Maya Pertiwi, SpS

Presentasi Tugas Presentasi Tugas Diskusi Panel

10.00-12.00 Presentasi Tugas Kuliah pakar

Syok hemorhagik

Kuliah pakar

Trauma maksilofacial

12.00-13.00 Ishoma

13.00 -15.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

9 – 13 Desember 2013 : Modul Skills Lab

16 – 20 Desember 2013 : Evaluasi Akhir Semester

11

Page 14: Modul 2013

SKENARIO TUTORIAL

Pasien pria usia 21 tahun datang ke BP-RSGM PSKG FK Unsrat dengan keluhan rasa nyeri ringan pada angulus mandibula kiri dan terdapat lesi traumatik pada mukosa bukal karena tergigit. Berdasarkan foto radiograf panoramik, terdapat gigi Molar 3 kiri yang impaksi dengan posisi mesioangular. Oleh dokter gigi yang merawat, gigi tersebut direncanakan hendak dicabut karena merupakan keluhan utama pasien. Dengan menggunakan anastesi lokal, dibuat flap untuk membuka permukaan tulang alveolar di permukaan bukal sampai ke area apikal agar gigi molar 3 tersebut. Dengan irigasi menggunakan larutan saline secara terus-menerus, bur bulat digunakan untuk mengambil bagian tulang kortikal dari CEJ sampai apeks gigi. Karena posisi gigi molar 3 tersebut, external oblique ridge diratakan dengan menggunakan bur agar area operasi terlihat dengan baik. Kemudian gigi diluksasi dengan bein lurus yang diletakkan di antara gigi molar 2 dan molar 3 dengan menggunakan tekanan normal. Keesokan harinya, pasien menghubungi dokter gigi yang merawatnya untuk menanyakan mengapa pasien merasakan ketidaknyamanan pada pipi dan daerah sekitar bibir kiri masih terasa teranastesi.

Diskusikan kasus di atas.

13

Page 15: Modul 2013

TUGAS KELOMPOK

TUGAS

Buatlah laporan kasus yang Anda dapatkan dari jurnal atau sumber-sumber ilmiah lainnya.

Laporan Kasus dibuat dalam bentuk makalah dengan format sebagai berikut:

Bab I : Tinjauan Kasus

Berisi hasil rangkuman kasus yang terdiri dari pemeriksaan subyektif, pemeriksaan obyektif,

pemeriksaan penunjang, diagnosa, tindakan perawatan dan hasil kontrol

Bab II : Tinjauan Pustaka

Memuat semua landasan teori yang berkaitan dengan kasus

Bab III : Pembahasan

Analisa kasus berdasarkan landasan teori

Bab IV : Penutup

Kesimpulan dan saran

Laporan Kasus dalam bentuk makalah dikumpulkan dan dipresentasikan sesuai jadwal yang sudah

ditentukan.

14

Page 16: Modul 2013

TOPIK 1

ARMAMENTARIUM

TUJUAN :

Mahasiswa mampu mengenal, membedakan serta menjelaskan fungsi masing-masing armamentarium bedah mulut

ALAT DAN BAHAN :

- Instrumen bedah minor- Tang cabut RA & RB

14

Scalpel + blade

Knabel tang

Bone fileGunting

Needle holder

Periosteal elevator

Instrumen bedah minor Malet

Chisel

Page 17: Modul 2013

15

Tang cabut gigi RA

Tang incisivus

Tang sisa akar atas

Tang molar kanan atas Tang molar kiri atas

Tang molar tigaatas

Tang cabut gigi RB

Tang incisivus caninus ,premolarTang molar tiga RB

Tang molar RB Tang anterior, premolar RB

Tang sisa akar RB

Page 18: Modul 2013

TOPIK 2

ANATOMI RAHANG

TUJUAN :

- Mahasiswa mempelajari anatomi RA dan RB pada model tengkorak- Mahasiswa memahami serta menjelaskan pembagian nervus trigeminus (NV), serta

percabangan NV yang menginervasi gigi RA dan RB

PROSEDUR KERJA (Role play)

- Mahasiswa kemudian menggunakan handskun dan masker, kemudian saling berpasangan berlatih melihat mucobuccal fold RA dan RB untuk teknik anastesi infilrasi

- Mahasiswa mencari dan meraba lokasi linea oblique eksterna & interna untuk dasar teknik blok mandibula

ALAT DAN BAHAN :

- Tulang maksila - Tulang mandibula- Handskun - Masker- Alkohol 70%- Sabun cuci tangan

16

Nervus opthalmicus

Nervus maksila

Nervus mandibula

Percabangan Nervus trigeminus (N V)

n. Alveolaris inferior

n. lingual

n. mentale

n. Alveolaris superior anterior

n. Alveolaris superior media

n. Alveolaris superior posterior

Page 19: Modul 2013

TOPIK 3

PERSIAPAN PRABEDAH & TEKNIK ANASTESI LOKAL

TUJUAN :

Mahasiswa mampu melakukan persiapan prabedah( cuci tangan ,memakai handskun dan masker)

Mahasiswa mampu melakukan teknik anastesi infiltrasi pada maksila dan mandibula pada model

Mahasiswa mampu melakukan teknik blok mandibula pada model

ALAT DAN BAHAN

- Handskun- Masker- Sabun antiseptic- Sikat kecil - Tulang maksila & mandibula serta Model kerja RA- Spoit 3cc- Lidokain - Kapas - Povidone iodine- Alkohol 70%- Tampon

17

PERSIAPAN PRA BEDAH

1

2

3

Page 20: Modul 2013

TOPIK 4

18

Teknik anastesi blok mandibula

Page 21: Modul 2013

TEKNIK INCISI FLAP & SUTURING

TUJUAN :

Mahasiswa mampu melakukan teknik anastesi infiltrasi pada maksila dan mandibula pada model kerja RA

Mahasiswa mampu melakukan incisi full thickness flap jenis trapezoidal pada model kerja RA

Mahasiswa mampu melakukan refleksi mucoperiosteal pada model kerja RA

Mahasiswa mampu melakukan interupted suture pada model kerja RA

ALAT DAN BAHAN

- Nierbeken - Model kerja RA- Spoit 3 cc- Lidokain HCl- Nierbeken - Scalpel - Blade no 15- Rasparantorium - Needle holder - Needle - Silk matress 3 O- Gunting bedah- Handskun- Masker - Alkohol 70%- Povidone iodine - Kapas- Tampon

DESKRIPSI :

PRINSIP DALAM PEMBUATAN INCISI FLAP :

1. Scalpel harus berkontak dengan tulang sebelum melakukan incise. Incise harus dilakukan dengan tegas(tidak ragu), tekanan yang diberikan secara bertahap.

2. Incise harus dibuat pada daerah aman terhindar dari struktur anatomi misalnya kumpulan saraf

3. Incise vertical dibuat pada pertengahan vestibulum bukalis dan diakhiri pada papilla interdental gingival

4. Lebar flap harus cukup adekuat untuk menjamin akses yang baik dengan menghindari tekanan dan trauma selama pembuatan flap

5. Basis flap harus dibuat lebih lebar dibandingkan free gingival margin, untuk menjamin suplai darah dan penyembuhan luka

6. Mukosa dan periosteum harus direfleksikan bersamaan dari tulang

19

FLAP TRAPEZOIDAL

Page 22: Modul 2013

TOPIK 5

TEKNIK PENCABUTAN GIGI SEDERHANA

20

Teknik memasang blade pada scalpel

Teknik memegang needle dengan needle holder

Page 23: Modul 2013

TUJUAN :

Mahasiswa mampu melakukan teknik anastesi infiltrasi pada maksila dan mandibula pada model kerja RA

Mahasiswa mampu melakukan gerakan rotasi dan luksasi gigi Incisivus dan premolar/molar pada model kerja RA

ALAT DAN BAHAN :

- Alat diagnostik- Nierbeken - Gigi Incisivus dan premolar/molar- Model kerja RA - Spoit 3cc- Lidokain HCl- Kapas- Tampon - Povidone iodine- Alkohol 70%- Tang cabut RA gigi Incisivus, premolar dan molar- Malam merah + pisau malam + lampu spiritus- Handskun - Masker

1

21

TEKNIK PENCABUTAN GIGI ANTERIOR RA

Gerakan ke labial

Gerakan ke palatal

Gerakan rotasi

Page 24: Modul 2013

22

TEKNIK PENCABUTAN GIGI POSTERIOR RA

Gerakan ke bukal

Gerakan ke palatal

TEKNIK PENCABUTAN GIGI POSTERIOR RB

Gerakan ke bukal

Gerakan ke lingual

Page 25: Modul 2013

DAFTAR NARA SUMBER

NO NAMA BAGIAN CP

1 drg. Ni Wayan Mariati, M. Kes Koordinator blok 081340058009

2 drg. Bernart S.P. Hutagalung, M. Kes Team Teaching (Bedah Mulut)

085240069111

3 drg. Paulina N. Gunawan, M. Kes, SpKGA

Team Teaching (Ilmu Kedokteran gigi anak)

08124436203

4 dr. Diana Lalenoh, Sp. An Team Teaching (Anastesi) 081340601366

04313462444

5 dr. Ramli Dali, SpB Team Teaching (Ilmu Bedah Umum sub bedah plastik)

0811439905

8 dr.Maya Pertiwi, SpS Team Teaching (Ilmu Penyakit Saraf)

08152352476

9 dr Frans Wantania, Sp PD Team Teaching (Ilmu Penyakit dalam)

085240170232

DAFTAR PUSTAKA

1. Fragiskos. Oral surgery. Germany: Springer; 20072. Wray D, Stenhouse D, Lee D, Clark AJE. Textbook of general and oral surgery. Toronto;

Churchill livingstone; 20033. Koerner KR. Manual of minor oral surgery for the general dentist. Germany; Blackwell

Munskgaard; 20064. Peterson, Ellis, Hup, Tucker. Contemporary oral and maxillofacial surgery. 4th Ed. Mosby

23