MIKROMERITIKA.pptx

download MIKROMERITIKA.pptx

of 30

Transcript of MIKROMERITIKA.pptx

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    1/30

    MIKROM RITIK

    KELOMPOK 7 :

    Ayu Kartikawati (1120246)

    Indah permata Sari (1120128)Rachmawati (1120383)

    Florencia (1120004)

    Loly Widya S. (1120123)

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    2/30

    MATERI 5

    MIKROMERITIKA

    MENENTUKAN SEBARAN UKURAN

    PARTIKEL SEDIAAN SUSPENSI

    SECARA MIKROSKOPIS

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    3/30

    MIKROMERITIKA

    lmu yang mempelajari bentuk dan

    ukuran partikel.

    Luas permukaan

    Volume

    Daerah proyeksi

    kecepatan sedimentasi)

    Dimensi partikel sebuk

    ditentukan menurut sifat :

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    4/30

    Sekumpulan partikel biasanya

    bersifat

    heterogen

    Bentuk dan ukurannya sangat

    bervariasi karenanya dalam

    menenentukan ukuran sekumpulan

    partikel perlu diperkirakan interval

    ukuran partikel yang ada dan fraksi

    jumlah atau bobot dari setiap jarak

    ukuran partikel.

    Dibuat kurva distribusi ukuran

    partikel agar dapat ditentukan

    ukuran partikel rata-rata ukuran dari

    sekumpulan partikel tersebut.

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    5/30

    Kalibrasi mikrometer

    okuler terhadap objektif

    Himpitkan skala 0,0 padamikrometer objektif

    hingga segarisdengan

    salah satu skala okuler

    Lakukan 3 kali replikasi

    Amylum solani + Aqua

    aduk ad homogen

    Sulfa + parafin liquidum

    aduk ad homogen

    Diteteskan pada object

    glass

    Amati ukuran partikel hingga 500 kali

    Dibuat interval kelas

    Dihitung parameter diameter tengahnya

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    6/30

    P

    AR

    A

    M

    E

    TE

    R

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    7/30

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    8/30

    DATA

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    9/30

    HASIL KALIBERASI SKALA OKULER

    DENGAN SKALA OBYEKTIF

    Standar : 1 skala obyektif = 10 m

    20 skala okuler = 10 skala objektif

    40 skala okuler = 19 skala objektif

    60 skala okuler = 29 skala objektif

    1 skala okuler = 0,4833 skala objektif

    = 4,833 m

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    10/30

    HASIL PENGAMATAN

    UKURAN PARTIKEL

    DENGAN SKALA OKULER

    500 DATA

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    11/30

    DATA

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 48,33 38,66 19,33 24,17 29,00 96,66 14,50 19,33 9,67 29,00

    2 19,33 29,00 19,33 14,50 14,50 24,17 14,50 9,67 19,33 14,50

    3 48,33 24,17 33,83 38,66 58,00 24,17 19,33 14,50 29,00 14,50

    4 48,33 24,17 82,16 72,50 24,17 19,33 33,83 72,50 33,83 24,17

    5 19,33 14,50 24,17 48,33 33,83 19,33 24,17 14,50 9,67 24,17

    6 58,00 24,17 82,16 58,00 24,17 33,83 29,00 9,67 19,33 14,50

    7 19,33 14,50 19,33 29,00 24,17 9,67 14,50 82,16 72,50 48,33

    8 38,66 14,50 48,33 24,17 48,33 43,50 29,00 24,17 24,17 19,33

    9 24,17 19,33 14,50 19,33 24,17 14,50 24,17 19,33 14,50 9,67

    10 48,33 14,50 24,17 9,67 48,33 82,16 53,16 48,33 33,83 24,17

    11 53,16 58,00 33,83 38,66 24,17 53,16 19,33 24,17 38,66 24,17

    12 29,00 38,66 33,83 9,67 14,50 19,33 14,50 9,67 24,17 14,50

    13 24,17 43,50 19,33 19,33 48,33 38,66 43,50 67,66 14,50 9,67

    14 14,50 29,00 48,33 48,33 24,17 19,33 53,16 24,17 48,33 14,50

    15 14,50 19,33 9,67 24,17 29,00 9,67 14,50 19,33 14,50 24,17

    16 24,17 33,83 29,00 38,66 72,50 19,33 9,67 29,00 48,33 29,00

    17 48,33 48,33 77,33 58,00 53,16 19,33 24,17 14,50 24,17 14,50

    18 62,83 33,83 24,17 9,67 19,33 9,67 9,67 14,50 9,67 14,50

    19 9,67 14,50 33,83 14,50 72,50 14,50 9,67 24,17 19,33 14,50

    20 29,00 14,50 96,66 53,16 24,17 9,67 24,17 24,17 19,33 14,50

    21 19,33 14,50 19,33 19,33 24,17 9,67 14,50 19,33 29,00 14,50

    22 29,00 43,50 58,00 9,67 9,67 9,67 24,17 19,33 9,67 48,33

    23 62,83 29,00 9,67 24,17 48,33 48,33 19,33 19,33 29,00 24,17

    24 14,50 19,33 29,00 9,67 24,17 14,50 9,67 29,00 19,33 24,1725 19,33 29,00 48,33 14,50 72,50 14,50 9,67 19,33 19,33 14,50

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    12/30

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    13/30

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    14/30

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    15/30

    HASIL

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    16/30

    HASIL

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    17/30

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    180

    13.62 21.53 29.44 37.35 45.25 53.16 61.07 68.98 76.89 84.8 92.71

    Jumlahpartikelpadas

    etiaprentang(

    n)

    Distribusi partikel (m)

    Kurva Histogram antara Ukuran partikel vs

    Distribusi frekuensi

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    18/30

    Ukuran partikel rata-rata EDMUNDSON :

    p

    f

    fp

    rataratadn

    dnd

    1

    PEMBAHASAN

    f = indeks frekuensi

    f=0 ~ jumlah total partikel

    f=1 ~ panjang

    f=2 ~ luas permukaan

    f=3 ~ volume

    dimana : n = banyaknya partikel

    d = titik tengah dari suatu kisaran ukuran

    p = distribusi untuk partikel individual

    p=1 ~ panjang

    p=2 ~ luas permukaan

    p=3 ~ volume

    p=0 ~ rata-rata geometrik

    p=+ ~ rata-rata aritmatik

    p= - ~ rata-rata harmonik

    B d i i il i h di

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    19/30

    Beda masing-masing nilai tengah diameter

    Diameter nilai tengah angka panjang (dln) digunakan untuk

    mengukur/menghitung ukuran partikel rata-rata berdasarkan 1 parameter

    yaitupanjang.

    Diameter nilai tengah angka permukaan (dsn) digunakan untukmengukur/menghitung ukuran partikel rata-rata berdasarkan 2 parameter

    yaitupanjang dan lebar, karena yang diukur luas permukaannya.

    Diameter nilai tengah angka volume (dvn) digunakan untuk

    mengukur/menghitung ukuran partikel rata-rata berdasarkan 3 parameter

    yaitupanjang, lebar dan tinggi sebab yang diukur adalah volumenya.

    Diameter nilai tengah panjang permukaan/panjang terbobot (dsl)

    digunakan untuk menghitung ukuran partikel rata-rata berdasarkan

    frekuensi yangdihitung dari panjang permukaan.

    Diameter nilai tengah volume permukaan/permukaan terbobot (dvs)digunakan untuk menghitung ukuran partikel rata-rata berdasarkan

    frekuensi yang dihitung dari volume permukaan.

    Diameter nilai tengah momen berat/volume terbobot (dwm) digunakan

    untuk menghitung ukuran partikel rata-rata berdasarkan frekuensi yangdihitung dari momen berat.

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    20/30

    Dari hasil pengamatan, berdasarkan kurva ukuran partikel

    menyatakan bahwa suatu garis tengah rata-rata tidak dapat

    dicapai, ini penting karena mungkin mempunyai 2 sampel dan

    garis tengah rata-rata yang sama, tapi distribusi beda.Juga akan segera tampak sebagai kurva distribusi frekuensi

    ukuran partikel beberapa yang paling penting :

    Karena 2 dipangkatkan (p=1, p=2, p=3) adalah suatu pernyataan

    dari masing-masing panjang, permukaan dan volume partikel. Indeks p juga memutuskan apakah rata-rata tersebut asimetris.

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    21/30

    KESIMPULAN

    Diameter statistik yang paling berguna adalah diameter nilaitengah volume permukaan ( d vs) karena berhubunganterbalik dengan luas permukaan spesifik (mempengaruhi)

    Homogenitas partikel tidak dapat terdistribusi merata (adayang besar dan kecil)

    Pengukuran partikel, salah satunya dapat ditentukan melalui

    mikroskop optik dengan mengukur diameternya Makin kecil ukuran partikel, makin baik distribusinya

    (homogenitas besar), sehingga mempengaruhi pelepasanobat.

    dvsSw

    .

    6

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    22/30

    SARAN

    Sampel perlu dihomogenkan dengan pengayakan /

    mereduksi ukuran partikel.

    Pada saat mengambil sampel jangan terlalu banyak

    karena akan saling menumpuk partikelnya danmempersulit penglihatan pada mikroskop.

    Larutan mudah mengendap, sehingga harus diaduk

    dahulu sebelum diletakkan di obyek glass.

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    23/30

    DISKUSI

    - Dalam formulasi : dapat untuk menentukan keberhasilan dari segi kestabilanfisik dan respon farmakologinya

    - Secara klinik : ukuran partikel dapat mempengaruhi pelepasan bahan aktif darisediaannya

    - Dalam pabrik manufaktur yaitu pembuatan tablet dan kapsul pengukuranpartikel untuk mengetahui sifat aliran dan pencampuran dari granul danserbuk

    - Untuk mengetahui partikel relatif, sehingga dapat meningkatkan stabilistassuspensi / emulsi

    Keun tung an : gumpalan p art ikel lebih c epat terdeteksi

    Kerugian :

    - Hanya diperoleh dimensi panjang dan lebar dari dimensi partikel yang diukur

    - Tidak ada perkiraan yang diperoleh untuk mengetahui ketebalan partikel

    - Jumlah partikel = 300 500 partikel

    - Memakan waktu dan butuh ketelitian maksimal (jelimet) untuk melihat ukuranpartikel

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    24/30

    :

    1) Mikroskopi =

    Penggunaan mikroskop biasa, ukuran partikel 0,2 100m, partikel diukur sepanjang garis tetap (dipil

    sembarang), biasanya dibuat horizontal melewati pusat

    partikel, pengukuran dapat berdasarkan diameter Martin,

    Feret dan area terproyeksi.

    3

    1 2

    1. Martin Diameters

    2. Feretsdiameters

    3. Projected area

    diameters

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    25/30

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    26/30

    2) Pengayakan

    Menggunakan ukuran standart, untuk partikel yang lebih besar, bisa sampai

    sehalus 44 m

    Metode USP = serbuk massa tertentu diayakan, digoyang secara mekanik

    dengan waktu tertentu, bahan yang melalui satu ayakan ditahan oleh ayakan

    berikutnya yang lebih halus dikumpulkan ditimbang. Kesalahan

    tergantung pada beban ayakan, lama pengayakan, intensitas penggoyangan.

    Yang diperoleh distribusi berat.

    Menggunakan seri ayakan standart yang dikaliberasi oleh The National

    Bureau of Standart

    Menurut Herdan = kesalahan bergantung pada beban ayakan, lama

    pengayakan, intensitas penggoyangan.

    3) Sedimentasi Menggunakan pipet Andreasen, berlaku untuk bola yang jatuh bebas tanpa

    hambatan pada laju konstan, aliran medium laminar / stream line

    Metode metode yang berdasarkan sedimentasi = metode pipet ( paling

    banyak digunakan, analisa mudah, teliti, ekonomis), metode timbangan,

    metode hidrometri

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    27/30

    4) Pengukuran volume partikel = menggunakan Coulter counter

    Prinsip = jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu cairan yang

    mengkonduksi melalui suatu lubang kecil, yang pada ke2 sisinya ada elektrode,

    terjadi suatu perubahan tahanan listrik

    Perubahan tahanan, yang berhubungan dengan volume partikel, menyebabkan

    pulsa tegangan diperbesar dan dimasukkan dalam sebuha penganalisis pulsa

    yang di kaliberasi dalam bentuk ukuran partikel

    Alat = coulter count mencatat semua partikel partikel yang menghasilkan

    pulse. Dengan menvariasi nilai ambang secara sistematik dan menghitung

    jumlah partikel dalam ukuran sampel yang konstan maka di peroleh suatu

    distribus ukuran partikel

    Keuntungan:

    - Sampel yang digunakan hanya sedikit

    - Harga murah penyiapan yang sangat sederhana, yaitu hanya dilarutkan

    dalam air, lalu diteteskan pada obyek glass dan ditutupi cover glass, lalu

    siap diamati dengan mikroskop yang dilengkapi dengan mikrometer okuler

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    28/30

    Kerugian :

    Memakan waktu yang lama, karena harus mencatat 500 partikel

    Pengukuran kurang tepat karena hanya ditentukan dari panjangdan lebarnya. Partikel seharusnya diukur secara 3 dimensi agar

    ukurannya lebih tepat, yaitu panjang, lebar dan tinggi.

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    29/30

    Pustaka

    Alfred Martin. Physical Pharmacy. Physical

    Chemical Prinsiples in the Pharmaceutical

    Sciences. Fourth ed.

  • 8/11/2019 MIKROMERITIKA.pptx

    30/30

    THANK YOU