METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

9

Click here to load reader

Transcript of METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

Page 1: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

METODE PELAKSANAAN

PROYEK: PEMBANGUNAN / PENGADAAN / PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA BALAI DIKLAT

KEUANGAN V BALIKPAPAN

LOKASI : BALIKPAPAN

TH. ANGG. : 2008

I. PEK.SITE PREPARATION/PERSIAPAN◦ Pasang papan nama proyek

▪ Papan nama proyek dipasang pada tempat yang terlihat jelas .▪ Bahan yang digunakan triplek 3 mm, dicat minyak , dan diberi tulisan tentang

kegiatan proyek yang dikerjakan.▪ Alat – alat bantu seperti Beton Molen (Mixer Beton), Vibrator, Pompa

air, Alat Penarik, Pengangkat dan Pengangkut Horizontal dan Vertikal ,Mesin Pemadat , alat-alat gali , alat pancang, Bor tanah, alat penglihatdatar (Theodolit , Waterpass dan lai-lain ) atau peralatan yang benar-benar diperlukan dan dipakai dalam pelaksanaan.

◦ Pembersihan dan perataan lokasi kerja▪ Sebelum memulai pekerjaan ini, kontraktor harus membersihkan lokasi

yang akan dibangun.◦ Pembuatan Direksikeet & gudang material.

▪ Direksikeet & gudang material dibuat dengan kontruksi kayu, menggunakanatap seng dan lantai dari papan.

▪ Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudahdicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.

▪ Gudang penyimpanan semen pada tempat tempat yang baik sehinggaterlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak.Tempat lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm daripermukaan tanah.

◦ Pengukuran & pasang bouwplank▪ Meneliti situasi tapak job site dan survey ulang untuk memperoleh akurasi

yang up to date.▪ Pengukuran dilapangan menggunakan alat Ukur Theodolit , untuk

menentukan letak bangunan , elevasi & titik ikat (benchmark).▪ Lokasi yang akan dibangun kemudian di bouwplank untuk menentukan

daerah galian pondasi .

II. PEK. TANAH1. Galian Tanah Pondasi

◦ Sebelum memulai pekerjaan ini, lokasi yang akan dibangun dibersihkankemudian di bouwplank untuk menentukan daerah galian pondasi.

Page 2: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

◦ Bidang vertical galian tanah harus mempunyai jarak cukup dari lebar pondasiuntuk memungkinkan pemasangannya , penopangan dan lain-lain pekerjaandemi kelancaran pelaksanaan . Dasar galian harus sesuai dengan kedalaman danbentuk yang direncanakan.

2. Urugan kembali bekas galian◦ Penimbunan tanah, bahan bahan dan urugan kembali sesuai dengan gambar

rencana.◦ Penimbunan tanah harus dipadatkan dan ketebalan penimbunan harus

disesuaikan dengan gambar rencana.3. Urugan Pasir dibawah pondasi

• Pasir urug yang dipakai harus berbutir , bersih dari Lumpur , biji-bijian , akar-akaran ,kotoran dan bahan organic lainnya.

• Contoh pasir yang akan digunakan harus dimajukan kepada ahi/pengawas lapanganuntuk mendapatkan persetujuan sebelum bahan tersebut didatangkan ke lokasi.

• Urugan pasir harus dikerjakan sebelum pasangan diatasnya dikerjakan• Urugan pasir harus dipadatkan perlapis sampai mencapai ketebalan sesuai gambar. Tebal

lapis maksimum 5 cm untuk urugan dibawah pondasi dan 25 cm untuk urugan dibawahlantai.

III. PEKERJAAN PONDASI & BETON1. PEKERJAAN BETON

• Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuksemua pekerjaan beton biasa dan beton bertulang berikut pembuatan dan pemasangancetakan/beckisting /mould penyelesaian dan lain-lain pekerjaan pembesian sesuaidengan gambar rencana dan persyaratan. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakanpada tahap ini adalah pekerjaan beton untuk :

PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

Pancang mini peli 4D 25 cm x 25 cm - 900

Pemotongan dan penyambungan tiang pancang

Lantai kerja dibawah pondasi dan tangga cap 1: 3 : 6

Cor beton bertulang k - 225

A. Pondasi

a. Pondasi pile cup ( PC )

b. Pondas tangga

Page 3: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

c. Pondas bt gungung camp 1 : 4

B. Sloof ( Tile Beam )

a. Sloof ( SL- 1) 20/30 (6D16, D10-15 )

a. Sloof ( SL- 2) 20/30 (6D16, D10-15 )

PEKERJAAN STRUKTUR

Cor Beton Bertulang k - 225

A. Kolom

a. Kolom Utama (K1) 30/50 (14D16, D13-15 )

b. Kolo Praktis 12.12 (4D10,ø8-20)

c. Kolom Teras 15/30 (8D16, D10-15)

c. Balok Latei 10.15 (4D10, ø8-20)

B. Kolom

a. Balok (B-1) 30/50 (12D19 & 2Ǿ12,D13-15 (hb=subtract (h) plat)Ǿ

b. Balok (B2) 20/40 (5D19 & 2Ǿ12,D10-15 (hb=subtract (h) plat)

c. Balok (B-3) 20/30 (5D19 & 2Ǿ12,D10-15 (hb=subtract (h) plat)

d. Balok (Ba-1) 20/30 (5D19&2ø12,D10-15 (hb=subtract (h) plat)

e. Balk Anak (Lantai 2 km/wc), 15/25 (4D10, Ǿ8-15 )

f. Ring Balk 15/20 (4D10, Ǿ8-20 )

g. Balk Bordes 15/20 (4D19, Ǿ10-15 )

C. Plat Anak Tangga dan Sun Screen

a. Plat lantai 2 + duck (Ǿ10 - 10, (Ǿ10 - 20 )

Page 4: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

b. Anak tangga + bordes (D13, D10,Ǿ8)

▪ Semua pekerjaan beton menggunakan beton mutu K 225 atau 22,5 Mpa.▪ Untuk beton non structural menggunakan beton K 175 (1:3:5) misalkan

lantai kerja , rabat beton , dll.

• Persyaratan Material Meliputi :◦ Air untuk adukan :

▪ Air yang digunakan untuk beton adukan, pemasangan dan grouting ,bahan pencuci agregat dan curing beton harus air tawar yang bersih daribahan bahan yang berbahaya bagi penggunaannya seperti minyak ,alkali , sulfat , bahan organis, garam , silt (lanau).

• Semen Portland▪ Kecuali ditentukan oleh pengawas semen yang digunakan semen type I

sesuai ASTM C 150 dan segala sesuatu harus mengikuti ketentuandalam SK – SNI T- 15-1991-03 semen yang digunakan harusmerupakan produk dari suatu pabrik yang telah mendapat persetujuanpengawas terlebih dahulu.

▪ Tempat/gudang penyimpanan semen diletakkan pada tempat tempatyang baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lainyang merusak. Tempat lantai penyimpanan harus kuat dan berjarakminimal 30 cm dari permukaan tanah.

▪ Semen dalam kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggidari dua meter. Tiap tiap pengeluaran harus diatur secara kronologissesuai dengan penerimaan . kantong – kantong semen yang kosongharus segera dikeluarkan seluruhnya.

• Agregat Halus◦ Pasir untuk beton adukan dan grouting harus merupakan pasir alam. Pasir hasil

pemecahan batu dapat pula digunakan untuk mencampur agar didapat gradasipasir yang baik. Pasir yang dipakai harus mempunyai kadar air yang merata danstabil dan harus terdiri dari butiran yang keras, padat dan tidak berselaput olehmaterial lain.

◦ Pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, alkali, bahanbahan organic dan kotoran-kotoran lainnya yang merusak. Berat substansi yangmerusak tidak boleh lebih dari 5%.

◦ Pasir beton harus mempunyai modulus kehalusan butir sesuai denganpersyaratan pasa SK- SNI T – 15 – 1991 -03.

• Agregat Kasar

Page 5: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

◦ Agregat kasar untuk beton dapat berupa koral dari alam, batu pecah ataucampuran dari keduanya. Koral yang dipakai harus mempunyai kadar air yangmerata dan stabil. Sebagaimana juga pasir , koral harus keras, padat , tidakporous dan tidak berselaput material lain. Dalam penggunaannya koral harusdicusi terlebih dahulu dan diayak agar didapat gradasi sesuai dengan yangdikehendaki, mempunyai modulus kehalusan butiran anatar 6 sampai 7,5 ataubila diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan SK-SNI T –15-1991-03 danm material halus yang lebih kecil dari 5 mm harus disingkirkan.

◦ Koral yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan sebelum mendapatpersetujuan dari pengawas baik mengenai mutu ataupun jumlahnya.

◦ Batu untuk pasangan batu kosong (pitching) harus mempunyai berat antara 10kg sampai 25 kg sebuah dan dan dibelah paling tidak ada satu sisi serta dibuatmenurut ukuran dan bentuk sebagaimana dikehendaki pengawas.

◦ Pengaturan komposisi material untuk adukan, baik dengan menimbang ataupunmengukur volume , agar dapat dicapai mutu beton yang direncanakan,memberikan kepadatan maksimum , baik workabilitynya dan memberikankondisi water cemen ratio yang maksimum.

• Baja Tulangan◦ Baja Tulanngan harus memenuhi standar ketentuan dalam SK SNI T –

15-1991-03 dengan mutu U 24 (tegangan leleh karakteristik = 2400 kg/cm2)diameter lebih besar dari 12 mm. Sedangkan untuk diameter yang lebih kecildigunakan U 22 (tegangan leleh karakteristik = 2200 kg/cm2).

◦ Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagaiberikut :

▪ Bebas dari kotoran –kotoran , lapisan lemak/minyak , karat dan tidakbercacat sperti retak dll.

▪ Untuk mutu U 24 harus digunakan profl baja tulangan deformed(deformet bar).

Kontraktor harus mengadakan pengujian mutu beton beton bajayang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari pengawas ataudengan mengajukan contoh besi beserta sertifikasi dari pabrikyang memproduksinya, sebelum material tersebut didatangkanke proyek.

◦ Mutu beton baja yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari pengawas ataudengan mengajukan contoh besi beserta sertifikasi dari pabrik yangmemproduksinya, sebelum material tersebut didatangkan ke proyek.

• Beckesting◦ Menyerahkan kepada pengawas semua perhitungan dan gambar rencana

beckesting untuk mendapat persetujuan bilaman diminta pengawas sebelumpekerjaan dilapangan dimulai.

◦ Material untuk beckesting dapat dibuat dari kayu , besi atau material lain yangdisetujui oleh pengawas. Semua tipe material tadi bila digunakan tetap harusmemenuhi kebutuhan terhadap bentuk , ukuran kualitas, dan kekuatan sehinggadidapat hasil beton yang halus , rata dan sesuai dimensi yang direncanakan.

Page 6: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

◦ Beckesting yang digunakan untuk beton ekspose apabila ada harus benar-benarmempunyai permukaan yang halus. Apabila sambungan antara tepi-tepibeckesting harus dibuat dengan profil sehingga didapatkan permukaan dalambeckesting yang benar-benar rata sesuai dengan yang direncanakan.

• Perbandingan Campuran (adukan beton)• Mutu adukan beton yang dibuat harus direncanakan dengan perbandingan adukan agar

didapatkan hasil yang sesuai yang diminta dalam spesifikasi.• Usulan komposisi adukan , metode pengadukan yang dipakai dan metode pengecoran,

harus turut diberitahukan kepada pengawas. Setelah itu harus mengadakan trial test(percobaan pendahuluan) dengan membuat kubus beton. Test yang diadakan harusdilakukan dengan diawasi pengawas dan penggunaan peralatan , bahan dan metode yangsesuai dengan kondisi yang akan dipakai nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan.

• Adukan percobaan harus dimodifikasi dan diulangi sampai pihak pengawas puas dengankenyataan bahwa material dan prosedur yang digunakan akan menghasilkan betondengan kekuatan dan kondisi sesuai dengan mengambil kubus test untuk ditestdilaboratorium, yang kesemuanya harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam SK-SNIT 15-1991-03. Tidak satupun komposisi adukan beton yang dapat digunakan dalampekerjaan sebelum mendapat persetujuan dari pengawas. Untuk selanjutnya komposisiadukan beton yang digunakan harus berdasar pada hasil adukan percobaan yang telahdisetujui.

• Komposisi adukan dapat diubah dalam periode pelaksanaan pekerjaan oleh pengawasdengan berdasar pada hasil test pada agregat dan test beton yang sudah selesaidikerjakan.

• Penggunaan material dan komposisi adukan yang konsisten harus diterapkan agartercapai hal-hal sebagai berikut :

◦ Kekuatan beton rencana yaitu :◦ Semua pekerjaan beton menggunakan beton mutu K 225 atau 22,5 Mpa.

▪ Untuk beton non structural menggunakan beton K 175 (1:3:5) misalkanlantai kerja , rabat beton , dll.

▪ Beton yang padat , kedap air dan tahan terhadap pengaruh cuaca danlingkungan.

▪ Pengaruh kembang susut yang kecil.

• Pemeriksaan & pengujian• Sampel kubus beton dibuat masing-masing 2 buah pada setiap bagian pekerjaan beton.• Pengetesan dilakukan dilaboratorium .• Syarat- syarat Pelaksanaan

Page 7: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

• Alat pengaduk mekanis (beton molen) harus tersedia dan terpelihara dalam kondisi baik,sehingga dapat menghasilkan mutu adukan yang homogen.

• Untuk pengecoran beton lebih dari 4 M3 digunakan Ready mix.• Adukan beton dari tempat pengaduk harus secepatnya diangkut ketempat pengecoran.• Metode yang digunakan harus tetap terjaga agar tidak terjadi pemisahan bahan-bahan

campuran beton (segregation).• Alat – alat yang digunakan untuk mengangkut beton harus terbuat dari metal ,

permukaan halus dan kedap air.• Adukan beton harus sampai ditempat penuangan dalam kondisi benar-benar merata

(homogen).• Slump test yang dilakukan untuk sample yang diambil pada saat adukan dituangkan

kebekesting harus tidak melewati batas toleransi.• Sebelum dituangkan pada acuan beton atau pada tempat beton akan dicor harus benar

benar bersih dari segala kotoran.• Adukan beton harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan yang maksimum, Selama

proses pengecoran adukan beton harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator yangmencukupi.

• Pekerjaan Pancang

◦ Pancang mini peli 4D 25 cm x 25 cm - 900◦ Pondasi dengan tiang pancang menggunakan material beton ukuran 25x25 cm .◦ Pemancangan harus menggunakan alat pancang yang memilki berat penumbuk

pancang minimal 1 ton dan tinggi jatuh rata-rata 0,5 m.◦ Kedalaman pancangan harus disesuaikan dengan gambar rencana 9 m.

PEKERJAAN ADUKAN• ◦ Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat/

mesin pengaduk diatas alas dari papan sehingga benar-benar mencampur , barukemudian diaduk dengan air hingga merata dalam warna dan konsistensi.

◦ Sebelum adukan dipasang, maka campuran semen dan pasir harus disesuaikandengan ukuram.

◦ Apabila adukan telah sesuai dengan campurannya , maka siap untuk dipasang.• PEKERJAAN PLAFOND

◦ Pekerjaan meliputi :▪ Pemasangan rangka metal furing.▪ Pemasangan Penutup plafond dengan gypsum 9 mm .▪ Pemasangan lis plafond lumbersiring strip line list gypsum..

◦ Pemasangan plafond mengikuti dilaksanakan sesuai gambar kerja.◦ Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman .

• PEKERJAAN ATAP◦ Pekerjaan meliputi :

▪ Atap menggunakan konstruksi dari rangka baja ringan .▪ Gording menggunakan rangka baja ringan.

Page 8: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

▪ Penutup atap menggunakan atap onduline..▪ Pemesanan bahan atap harus dilaksanakan jauh sebelum

pelaksanaannya.▪ Sebelum pemasangan atap harus diperiksa terlebih dahulu pemasangan

gording harus lurus, berjarak teratur dan rapi.

• PEKERJAAN ELEKTRIKAL◦ Pekerjaan meliputi Pemasangan :

▪ Instalasi pengkabelan.▪ Instalasi penerangan dan kotak kontak.▪ Armateur lampu dan lampu-lampu khusus lainnya▪ Instalasi penerangan luar▪ Instalasi penangkal petir▪ Instalasi grounding

PEKERJAAN PENGECATAN• ◦ Pekerjaan meliputi Pemasangan :

▪ Pengecatan kayu▪ Pengecatan Logam.▪ Pengecatan dinding tembok.

◦ Pelaksanaan pengecatan :▪ Kayu baru

▪ Permukaan kayu harus kering , bebas dari debu , kotoran danminyak.

▪ Untuk menutup lubang – lubang yang kecil digunakan plamir,dan untuk menutup lubang lubang besar gunakan dempul.

▪ Amplas permukaan kemudian dilap bersih▪ Setelah itu diberi cat dasar.

▪ Kayu yang pernah dicat▪ Bila cat lama dalam keadaan baik, maka bersihkan permukaan

dengan sabun dan air, larutan detergen atau solvent yang cocokuntuk menghilangkan debu, kotoran , gemuk dan sebainya.

▪ Sementara permukaan masih basah amplas dengan kertasamplas tahan air ukuran medium, kemudian dibilas dengan airbersih dan biarkan mengering.

▪ Hilangkan bagian-bagian cat yang rusak / mengelupas dan yangsudah berkurang daya lekatnya dengan cara mengerok sampaipermukaan.

▪ Pada bagian-bagian yang nampak kayunua diberi plamir kayudan untuk menutup lubang-lubang yang besar dipakai dempul.

▪ Bila cat lama sangat buruk keadaannya maka dihilangkanseluruhnya dan lakukan persiapan permukaan sama seperti padakayu baru.

Page 9: METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

Balikpapan, 13 Mei 2008

Dibuat oleh,

Penawar

PT. MERANTI PERMAI INDAH

H.HASANUDDIN

Direktur