MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

13
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

description

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. EVALUASI KINERJA. EVALUASI KINERJA ( PENILAIAN PRESTASI KERJA, performance appraisal ) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Page 1: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Page 2: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

EVALUASI KINERJA( PENILAIAN PRESTASI KERJA,

performance appraisal )

Penilaian Prestasi Kerja para pegawai merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan.

Pentingnya Evaluasi Kinerja

Bagi Pegawai : penilaian tsb berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal spt : kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan kariernya.

Bagi Organisasi : hasil PPK sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan, seperti identifikasi kebutuhan program diklat, rekrutmen, seleksi, pembekalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dll.

Syarat Evaluasi Kinerja :

1. Formal, berdasarkan serangkaian kriteria. 2. Rasional 3. Obyektif4. Didokumentasikan secara sistematik.

Page 3: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

Tiga kelemahan dalam syarat di atas:a. Tanpa kriteria yang relatif seragam, Gaya penilaian akan sangat beragam, interpretasi yang berbeda-beda.b. Tidak ada jaminan bahwa atasan penilai mendasarkan penilaiannya pada kriteria yang obyektif.c. Hasil penilaian sangat m ungkin tidak terdokumentasikan dengan baik, padahal hasil penilaian tsb harus merupakan bagian dari dokumen kepegawaian karyawan yang dinilai.

Dalam EVALUASI KINERJA melibatkan tiga pihak:1. Bagian kepegawaian/personalia2. Atasan langsung3. Pegawai yang dinilai. Sistem Penilaian Prestasi Kerja ialah suatu pendekatan dalam melakukan EVALUASI KINERJA para pegawai

Page 4: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

Faktor-faktor EVALUASI KINERJA 1. Yang dinilai adalah manusia yang hakekatnya memiliki kelebihan dan kekurangan/kelemahan.

2. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolok ukur tertentu yang realistik, berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan dan diterapkan secara obyektif.

3. Hasil penilaian harus disampaikan kepada pegawai yang dinilai, dengan maksud: a. Dalam hal penilaian tsb positif, menjadi dorongan kuat bagi pegawai ybs untuk lebih berprestasi lagi di masa mendatang shg kesempatan untuk meniti karier lebih terbuka baginya. b. Dalam hal penilaian bersifat negatif, pegawai ybs mengetahui kelemahannya dengan demikian dapat mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan tsb.

Page 5: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

c. Jika seseorang merasa mendapat penilaian yang

tidak obyektif, kepadanya diberikan kesempatan untuk

mengajukankeberatannya shg pada akhirnya ia

dapat memahami dan menerima hasil penilaian yang

diperolehnya.

• Hasil penilaian yang dilakukan secara berkala itu

terdokumentasikan dengan rapi dalam arsip kepegawaian

setiap orang sehingga tidak ada informasi yang hilang, baik

yang bersifat menguntungkan maupun merugikan pegawai.

• Hasil Evaluasi Kinerja setiap orang menjadi bahan yang

selalu turut dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang

diambil mengenai mutasi pegawai, baik dalam promosi,alih

tugas, alih wilayah, demosi maupun dalam pemberhentian

tidak atas permintaan sendiri.

Page 6: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

MANFAAT EVALUASI KINERJA

Sistem evaluasi kinerja yang baik sangat bermanfaat untuk

berbagai kepentingan :

1. mendorong peningkatan prestasi kerja

2. sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian

imbalan

3. untuk kepentingan mutasi pegawai menyusun program diklat

4. membantu para pegawai menentukan rencana kariernya

Jika sistem rekrutmen, seleksi, pembekalan dan penempatan

pegawai

sudah baik, sangat besar kemungkinan prestasi kerja para

pegawai pun

akan memuaskan. Begitu pula sebaliknya, jika sistem tsb kurang

baik, tidak

mustahil prestasi kerja pegawai pun tidak sesuai dengan yang

diharapkan,

bukan karena kekurangmampuan para pegawai ybs saja.

Page 7: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

Terciptanya suatu sistem PPK yang baik sangat tergantung pada persiapan yang

benar-benar matang. Matang berarti memenuhi 4 persyaratan:

1. Keterkaitan langsung dengan pekerjaan penilaian ditujukan pada perilaku dan

sikap yang menentukan keberhasilan menyelesaikan sesuatu pe kerjaan

tertentu.

Misalnya : sikap ramah dalam memberikan pelayanan, ketepatan waktu

memenuhi janji,

kejujuran bagi seorang kasir, ketegasan tetapi sopan bagi seorang petugas

satpam, gaya yang demokratik bagi para supervisor dll.

2. Praktis

Cara penilaian yang dipahami dan diterima oleh pihak penilai dan yang dinilai.

Berarti adanya persepsi yang sama antara dua belah pihak tentang segi-segi

pekerjaan apa yang dinilai dan teknik penilaian yang digunakan.

Perbedaan persepsi mengenai hal tsb akan berakibat pada perbedaan

interpretasi tentang hasilnya.

Page 8: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

3. Kejelasan standar

Sasaran utama dari adanya standar tsb ialah

teridentifikasinya unsur-unsur kritikal suatu pekerjaan.

Standar itulah yang merupakan tolok ukur seseorang

melaksanakan pekerjaannya.

Penentuan standar bukan bersifat “karangan”, tetapi

bersumber dari analisis pekerjaan yang harus dipahami dan

diterima oleh para pegawai sebelum diberlakukan, bukan

sesudahnya.

Agar mempunyai nilai tinggi, standar itu harus dapat

berfungasi sebagai alat pembanding antara prestasi kerja

seseorang dengan yang lain yang melakukan pekerjaan sejenis.

Page 9: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

4. Kriteria (takaran) yang obyektif

Takaran yang mudah digunakan, handal dan memberikan informasi

tentang perilaku yang menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Contoh: kegiatan dalam menguangkan cek di bank-bank,

di mana si atasan melihat secara langsung:

a. kemahiran menempuh prosedur yang ditentukan

b. sikap menghadapi nasabah

c. kecermatan membayar uang

d. kecepatan menyelesaikan tugas

Sedangkan pengamatan tidak langsung:

a. keabsahan tanda tangan orang yang menguangkan

b. tersedia-tidaknya dana membayar cek

c. jati diri penerima pembayaran cek,

d. waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan

verifikasi dll kegiatan yang harus ditempuh.

Page 10: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

Siapa yang harus menilai ?(1) Atasan langsung

Karena seringnya berhubungan, dialah yang paling

mengenal kerja karyawannya.

(2) Atasan yang lebih tinggi

(3) Kelompok penilai

Jika semakin banyak keterlibatan yang dianggap perlu,

proses penilaian

dapat dilakukan oleh suatu kelompok penilai.

Para kelompok ini boleh jadi seorang supervisor,

teman-teman sejawat dan para bawahan yang merupakan

personel administratif dan profesional dalam bidangnya.

Page 11: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

(4) Menilai diri sendiri

Ini berorientasi pada perilaku, adalah pemberian izin kepada para bawahan untuk menilai diri mereka sendiri sebagai motivasi.

(5) Klien Yang Dilayani

Dalam beberapa,situasi, konsumen dari seorang individu atau jasa organisasi dapat memberikan suatu prespektif yang unik atas prestasi pekerjaan.

(6) Komputer

Komputer yang memonitor kinerja karyawan sebagai hasil dari alih teknologi saat ini.

Page 12: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

Kapan Harus Menilai ?Jadual penilaian yang paling banyak adalah semesteran dan tahunan,

kecuali misalnya perusahaan asuransi :1. tahunan pada tgl penempatan karyawannya2. sesudah 6 bulan pertama dari penempatan3. pada waktu promosi atau 4. dalam 3 bulan setelahnya atas permintaan khusus5. pada saat pemberhentian karyawan.

Format Penilaian:a. Siapa yang akan melaksanakan penilaianb. Kapan Penilaian akan dilakukanc. Instrumen apa yang akan digunakan

Page 13: MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA

Metoda Evaluasi Kinerja Berorientasi ke masa lalu:1. “Graphic Rating Scale” Skala Penilaian Grafis 2. “Checklist”3. “Behaviorally Anchored Rating Scale” (Skala Peringkat yang dikaitkan dengan perilaku) BARS 4. “Insiden Kritikal” (Critical Incidents)5. “Essay/Narrative Formats”6. “Forced Choice Scales”7. “Test dan Observasi”8. “Rankings” (Skala Peringkat) 9. “Pendekatan yang bersifat Komparatif”.

Metode yang banyak digunakan:a. Metode Peringkatb. Metode Distribusi Terkendalic. Metode Alokasi Angkad. Berorientasi ke masa depan:e. Penilaian diri sendirif. Manajemen Berdasarkan sasaran (MBO)g. Penilaian Psikologikalh. Pusat-pusat Penilaian (untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dimasa depan)