Manajemen modal kerja 1
-
Upload
throne-rush-indo -
Category
Documents
-
view
80 -
download
7
Transcript of Manajemen modal kerja 1
Manajemen Keuangan I
Kuliah VIManajemen Modal Kerja:
1.Likuiditas, Struktur Utang, & Nilai Perusahaan
2.Pengelolaan Kas & Efek (surat-surat berharga)
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja
Pengertian modal kerja suatu perusahaan: Modal kerja bersih (net working capital)
→selisih antara aktiva lancar (current assets) dan hutang/kewajiban lancar (current liabilities)
Modal kerja bruto (gross working capital) keseluruhan nilai aktiva lancar (current assets).
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Modal kerja dibutuhkan untuk membiayai
operasional perusahaan jangka pendek, termasuk memenuhi hutang/kewajiban jangka pendek perusahaan
Jika keuntungan perusahaan menurun → perusahaan akan hadapi masalah likuiditas karena kesulitan membayar kewajiban jangka pendek & jangka panjang kepada investor, bank, supplier BB & kreditor lainnya.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja sangat diperlukan
& untuk itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain:investasi perusahaan pada aktiva lancarproporsi hutang jangka pendek tingkat investasi pada tiap jenis aktiva
lancarsumber dana yg spesifik & komposisi
hutang lancar yang harus dipertahankan.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Sumber modal kerja berasal dari aktiva
lancar (current assets) karena komponen ini termasuk dalam komponen aktiva yang ‘liquid’, artinya aktiva lancar adalah aktiva yang dengan cepat dapat dikonversi menjadi uang tunai (minimal dalam waktu satu tahun).
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Dengan alasan itu pula maka apabila
perusahaan kekurangan aktiva lancarnya, perusahaan dikatakan menghadapi masalah likuiditas (investments).
Tetapi hal ini tidak pula berarti bahwa surplus aktiva lancar menandakan hal yang positif, justru menjadi pertanyaan besar bagi manajemen.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Besarnya aktiva lancar juga menandakan
bahwa manajemen tidak mampu memanfaatkan asset yang dimilikinya secara efisien & efektif.
Komponen aktiva lancar yang perlu mendapat perhatian serius adalah persediaan (inventory), piutang lancar (accounts receivable) & uang kas dan investasi jangka pendek (cash and short-term investment)
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Untuk perusahaan industri (manufacturer),
persediaan termasuk persediaan bahan baku/ mentah, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi yang belum dijual.
Sedangkan untuk perusahaan distributor dan ritel (wholesaler and retailer), yang termasuk dalam komponen persediaan adalah persediaan barang di gudang dan yang ada di rak-rak pajangan.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Umumnya, setiap perusahaan memiliki
komponen kas & investasi jangka pendek → ketersediaannya membantu operasional perusahaan.
Investasi jangka pendek (deposito, kas di bank) sangat membantu ketersediaan uang tunai cepat jika perusahaan butuh.
Selain itu, juga berikan nilai tambah bagi perusahaan → pendapatan bunga (deposito & tabungan/kas di bank).
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja
Siklus operasional perusahaan jangka pendek (minimal satu tahun) terdiri atas tiga kegiatan pokok: pengadaan bahan, proses produksi dan distribusi (penjualan).
Demikian pula pendapatan dari kegiatan operasional perusahaan mengalami siklus ini, tetapi seringkali aliran kas masuk (pendapatan) tidak sejalan dengan aliran kas keluar (biaya).
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Perusahaan keluarkan biaya untuk
membeli bahan baku jauh sebelum proses produksi dimulai terlebih lagi kegiatan distribusi dilakukan.
Hal ini berarti bahwa aliran kas keluar (cash outflow) telah dilakukan tetapi aliran kas masuk (cash inflow) belum masuk ke perusahaan karena barang yang diproduksi belum dijual → peran penting manajemen modal kerja.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Kebutuhan modal kerja semakin besar
apabila periode antara saat pengeluaran kas (cash outflow) dengan penerimaan kembali kas (cash inflow) semakin lama, tergantung dari cara penjualan barang tersebut, tunai atau kredit.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Apabila penjualan terjadi secara tunai
maka siklusnya adalah: pembayaran di muka bahan baku penerimaan bahan baku bahan baku disimpan proses produksi barang disimpan dalam gudang dijual secara tunai kas diterima kembali.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Apabila penjualan dilakukan secara kredit
maka siklusnya adalah pembayaran di muka bahan baku penerimaan bahan baku bahan baku disimpan proses produksi barang disimpan dalam gudang dijual secara kredit kas diterima kembali dalam bentuk piutang kemudian dikonversi menjadi kas/uang tunai.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Jadi, manajemen modal kerja dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti:jenis barang yang diproduksijangka waktu siklus operasitingkat penjualan, semakin tinggi tingkat
penjualan maka investasi pada persediaan juga semakin besar
kebijakan persediaankebijakan penjualan (terutama waktu untuk
penjualan kredit)efisiensi manajemen aktiva lancar.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Umumnya, aktiva lancar digunakan untuk
membayar kewajiban perusahaan berjangka pendek (minimal satu tahun), seperti hutang dagang (pembayaran kepada para supplier), hutang gaji karyawan, hutang bank jangka pendek, biaya dibayar dimuka, dan lain-lain.
Hutang jangka panjang lebih fleksibel daripada hutang jangka pendek, tetapi juga membutuhkan biaya yang lebih besar, terutama biaya bunga.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja
Terkait dengan keputusan investasi, aktiva lancar terbagi dua yaitu aktiva lancar permanen dan aktiva lancar berfluktuasi berdasarkan musiman atau siklus permintaan.
Misalnya, ketika musim hujan, permintaan terhadap jas hujan meningkat tetapi akan menurun ketika musim kemarau tiba.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Sedangkan untuk aktiva lancar permanen,
perusahaan harus menyediakan modal minimum yang selalu harus ada setiap tahun. Untuk itu perusahaan perlu menetapkan besarnya investasi yang dibutuhkan untuk aktiva lancar permanen & yang berfluktuasi.
Terdapat tiga metode pemenuhan kebutuhan investasi dalam aktiva lancar (permanen & berfluktuasi) serta aktiva tetap: matching approach, aggressive approach dan conservative approach.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Rp
waktu
Aktiva lancar permanen
Aktiva tetap
Total Aktiva
Aktiva lancar berfluktuasi K
EB
UT
UH
AN
DA
NA
Manajemen Modal Kerja Matching approach, maka sumber dana
investasi untuk aktiva lancar berfluktuasi diperoleh dari hutsang jangka pendek, sedangkan sumber investasi aktiva lancar permanen dan aktiva tetap (fixed assets) berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Rp
waktu
Aktiva lancar permanen
Aktiva tetap
Total Aktiva
Aktiva lancar berfluktuasi
Matching A
pproachUtang jangka pendek
Utang jangka panjang
Manajemen Modal Kerja Ide metode ini adalah menghindarkan
perusahaan dari risiko likuiditas ketika hutang jangka pendek jatuh tempo dan perusahaan tidak dapat membayar kembali.
Dalam kondisi demikian maka perusahaan dapat dinyatakan mengalami kebangkrutan (pailit).
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Conservative approach: perusahaan
membiayai investasi pada aktiva lancar permanen serta sebagian aktiva lancar berfluktuasi dari hutang jangka panjang dan modal sendiri.
Proporsi penggunaan hutang jangka pendek untuk membiayai aktiva lancar berfluktuasi jadi lebih kecil dengan metode ini dibanding dengan matching approach.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Rp
waktu
Aktiva lancar permanen
Aktiva tetap
Total Aktiva
Aktiva lancar berfluktuasi
Conservative A
pproachUtang jangka pendek
Utang jangka panjang
Manajemen Modal Kerja Tujuan penetapan ini adalah memperkecil
resiko yang akan timbul meski dengan demikian keuntungan untuk pemegang saham semakin kecil karena biaya hutang jangk panjang lebih besar daripada biaya hutang jangka pendek.
Hal ini disebabkan karena proporsi hutang jangk panjang untuk membiayai modal kerja jadi lebih besar maka sebagai konsekuensinya biayanya pun (biaya bunga yang harus dibayar setiap bulannya) akan meningkat.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Metode ketiga adalah aggressive approach
dimana perusahaan membiayai aktiva lancar berfluktuasi dan sebagian aktiva lancar permanen dengan hutang jangka pendek, sedangkan sebagian aktiva permanen dan aktiva tetap dibiayai dengan hutang jangka panjang.
Dengan demikian, perusahaan akan menanggung biaya hutang jangka pendek lebih besar dan hal ini cukup beresiko karena dapat mengantarkan perusahaan pada masalah likuiditas yang serius.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Rp
waktu
Aktiva lancar permanen
Aktiva tetap
Total Aktiva
Aktiva lancar berfluktuasi
Aggressive A
pproach
Utang jangka pendek
Utang jangka panjang
Manajemen Modal Kerja Seorang manajer keuangan harus
mengetahui adanya trade-off antara profitabilitas dan risiko yang muncul dalam setiap keputusan investasi, dalam hal ini modal kerja → akan pengaruhi tujuan akhir perusahaan (maksimalisasi kesejahteraan shareholders).
Manajer keuangan harus pertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan modal kerja di satu sisi VS pemenuhan tujuan akhir perusahaan.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Dalam menentukan kebutuhan modal
kerja, dapat digunakan: metode keterikatan dana dan metode perputaran.
Metode keterikatan dana adalah salah satu metode penentuan kebutuhan kerja dengan melihat besarnya jumlah dana yang diperlukan untuk membuat produk dalam satu siklus produksi dimana dana tersebut ‘terikat’ dengan waktu pemenuhan kebutuhan komponen produksi tersebut
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Metode Keterikatan Dana Contoh kasus: Nori hendak mendirikan
sebuah perusahaan roti. Setiap hari diperlukan uang tunai utk beli BB, bayar TK, & pengeluaran tunai lainnya = Rp. 1 juta
Produksi roti dijual tunai & dapat terjual seluruhnya hari itu juga dengan pendapatan Rp 1,1 juta
Malamnya Nori belanja kembali dgn biaya Rp. 1 juta utk buat roti yang akan djual esok harinya
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Metode Keterikatan Dana Sisanya Rp. 100 ribu dikonsumsi untuk
biaya hidup keluarga NoriJika hal ini berlangsung terus menerus,
maka kebutuhan modal kerja Nori adalah Rp. 1 juta.
Misalnya, sekarang penjualan dilakukan secara kredit 5 hari
Artinya penjualan tgl 1/4/11 pembayaran baru akan diterima tgl 6/4/11, penjualan tgl 2/4/11 pembayaran diterima tgl 7/4/11 dst
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Metode Keterikatan Dana Nori harus mengeluarkan dana setiap hari
sebesar Rp. 1juta selama 1/4/11 – 6/4/11 akhir tgl 6/4/11 Nori baru menerima
pembayaran untuk penjualan tgl 1/4/11Dana ini dapat digunakan untuk produksi
tgl 7/4/11 . Hal ini berlangsung terus menerus
Maka, kebutuhan MK Nori = 6 x Rp. 1 juta = Rp. 6juta (5juta dalam kas/persediaan, 1 juta dalam bentuk piutang)
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Metode Keterikatan Dana Contoh lebih kompleks: Anjay mau dirikan
perusahaan sepatu, setiap hari produksi 1.000 pasang sepatu. BB harus dibeli dengan bayar dimuka 5 hari sebelum barang diterima, harga Rp. 2.000/kg
Diperlukan 2 kg kulit untuk buat 1 pasang sepatu. BP Rp. 200.
Upah TK buat 1 pasang sepatu Rp. 2.000 Proses pembuatan sepatu = 2 hari
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Metode Keterikatan Dana Sepatu disimpan lebih dulu di gudang
selama 1 minggu; lalu dijual dengan kredit 4 hari
Gaji staf Rp. 1,5 juta/bulan, biaya OHP = Rp. 2,75 juta/bulan; biaya pemasaran Rp. 1,4 juta/bulan
Jika 1 bulan = 25 hari kerja & kas minimal ditentukan Rp. 1 juta/bulan
Berapakah kebutuhan modal kerja Anjay?LIHAT COPY MATERI
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Modal Kerja Penentuan kebutuhan modal kerja dengan
menggunakan metode perputaran modal kerja dilakukan dengan memperhatikan perputaran komponen pembentuk modal kerja itu sendiri, seperti kas, piutang dan persediaan.
Masing-masing komponen modal kerja dihitung perputarannya, sebagai berikut:
LIHAT MATERI COPY-AN
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Metode Perputaran Modal Kerja
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Penjualana. Perputaran Kas =
Rata-rata kas
b. Perputaran Piutang =
Penjualan
Rata-rata piutang
c. Perputaran Persediaan =
Penjualan
Rata-rata Persediaan
Pengelolaan Kas dan Surat Berharga
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Kas dan surat berharga adalah aktiva
paling likuidKas = seluruh uang tunai yang ada
ditangan (cash on hand) dan dana yang tersimpan di bank (deposito, rekening koran)
Surat berharga adalah investasi jangka pendek yang bersifat temporal, yang dapat segera dijual jika perusahaan perlu uang tunai
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Pembahasan manajemen kas meliputi:
Penentuan aktiva likuid yang optimal
Penentuan metode paling efisien pengendalian pengumpulan dan penggunaan dana
Penentuan jenis investasi jangka pendek yang tepat bagi perusahaan
Menurut Keynes, 3 alasan pertahankan uang tunai dalam perusahaan:
Transaksi
Berjaga-jaga
Spekulasi MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Menentukan kas yang optimal tergantung
pada trade –off antara bunga dan biaya transaksi
Jika perusahaan kelebihan dana, maka segera investasi di surat berharga
Jika tak ada biaya transaksi, & SSB dapat segera diubah menjadi kas, maka sebenarnya perusahaan tidak perlu kas.
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Dua model penentuan kas optimal:
Model persediaan (model Baumol)Model aliran kas random (model Miller-Orr)
Model BaumolIdenya berasal dari persediaan (EOQ =
economiic order quantity)Konsumsi kas dapat digambarkan sbb:Saat pertama kali diperoleh saldo kas = C, lalu
kas digunakan dengan tk. Penggunaan yang konstan, sampai akhirnya = 0
Saat titik 0, kas diisi kembali sampai titik C, dstMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
C
waktu
C/2
0
Manajemen Kas dan Surat Berharga Untuk menghitung saldo kas optimal, perlu
diketahui biaya penyimpanan kas, lalu minimalkan biaya ini
Tujuan dari model Baumol : menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa minimalkan biaya transaksi
Total biaya transaksi itu:Biaya simpan → opportunity costBiaya transaksi →
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Biaya simpan → opportunity cost (biaya
yang muncul karena perusahaan pegang uang kas bukan SSB), yaitu pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena perusahaan pegang uang kas; yaitu tk.bunga investasi pada SSB x saldo kas rata-rata
Biaya transaksi → dihitung dari biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer menjual SSB (biaya utk peroleh kas tersebut)
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Biaya total = biaya simpan + biaya
transaksi
TC = (C/2)i + (T/C)bTC = total costC = saldo kas optimal yang akan dicarii = tk. BungaT = total kebutuhan kas dalam 1 periodeb = biaya order kas
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Dengan cara diferensial akhirnya diperoleh
rumus C:
Misal kebutuhan kas selama sebulan Rp. 20 juta; perusahaan peroleh kas dengan jual SSB; biaya transaksi peroleh kas = Rp. 10ribu; tk.bunga 18%/thn (1,5%/bulan)
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
C = 2bT
i
Manajemen Kas dan Surat Berharga Maka saldo kas optimal:C = [(2 x 10.000 x 20.000.000/ 0,015)]1/2
C = Rp 5.163.978Dalam 1 bulan periode, perusahaan
lakukan order pengisian kas sebanyak Rp. 20 juta / Rp. 5,163 juta = 3,9 kali =4 kali
Jika kas menyentuh angka NOL, maka kas baru sebesar Rp. 5,163 juta akan segera datang
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga TC = (5.163.978/2) x 0,015
+(20.000.000/5.163.978) x 10.000TC = 38.730 +38.730 = 77.460Biaya simpan = Rp. 38.730; biaya transaksi
= Rp. 38.730Rata-rata persediaan kas = Rp. 5.163.978/2
= Rp. 2.581.989Karena dilakukan 3,9x pesan/bulan; maka
ada 3,9 kali siklus kas/bulan
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Jika asumsi 1 bulan = 30 hari; maka 1
siklus = 30/3,9 = 7,7 hari Konsumsi kas/hari = Rp. 5.163.798/7,7 =
Rp. 670.646Keterbatasan model ini = pembayaran kas
jarang dapat diperkirakan sepenuhnya
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Model Miller – Orr
Jika ketidakpastian order kas makin besar, maka model Baumol tidak dapat digunakan lagi
Model Miller – Orr asumsikan saldo aliran kas harian bersifat acak, tidak konstan seperti pada model Baumol
Model Miller – Orr digambarkan sebagai berikut:
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Saldo kas
h
waktu
z
Manajemen Kas dan Surat Berharga
Garis h = batas atas; garis z = batas tengah
Jika saldo kas harian berfluktuasi antara h dan z, maka tidak perlu bertindak apa-apa
Jika saldo kas menyentuh NOL, maka SSb senilai z DIJUAL (saldo kas bertambah dgn z)
Jika saldo kas menyentuh h, maka SSB senilai h – z harus DIBELI (saldo kas akan turun senilai h – z), agar kas kembali ke level z (tdk terlalu besar)
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga
Perhitungan batas h & z dipengaruhi:Biaya transaksi pengalihan kas dari dan ke SSB
Biaya simpan (opprtunity cost yang hilang karena dana tertanam di kas = pendapatan bunga yg hilang karena dana tidak diinvestasikan ke SSB)
Fluktuasi saldo kas harian
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Nilai z dapat dihitung:
z = (3bσ2/4i)1/3
h = 3zC = 4z/3z = batas bawahh = batas atasb = biaya transaksi (tetap) beli/ jual SSBσ2 = varian aliran kas bersih hariani = tk.bunga harian pada SSBC =rata-rata saldo kas
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Contoh: varians aliran kas bersih harian =
Rp. 2.000; i = 10%/thn, b = Rp. 100.000. berapakah batas atas dan bawah? Tk.bunga harian (asumsi 1 thn = 365 hari) = 0,1/365 = 0,000274
Maka: σ2= (2.000)2 = 4.000.000Batas bawah (z) dan batas atas (h) =z = [3x100.000 x 4.000.000/(4x0,000274)]1/3
z = Rp. 103.071h = Rp. 103.071 x 3 = Rp. 309.213
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga rata-rata saldo kas: C = (4 x Rp.103.071)/3 = Rp. 137.428Jumlah minimal bisa saja tidak sama
dengan NOL, tergantung dari perusahaanMisal tambahan minimum adalah L maka:z* = (3b σ2/4i) 1/3 + Lh* = 3z* - 2LC* = (4z* – L)/3
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Contoh: varians aliran kas bersih harian =
Rp. 2.000; i = 10%/thn, b = Rp. 100.000. berapakah batas atas dan bawah? Tk.bunga harian (asumsi 1 thn = 365 hari) = 0,1/365 = 0,000274. perusahaan menetapkan saldo minimal sebesar Rp. 150.000
Maka: σ2= (2.000)2 = 4.000.000Batas bawah (z) dan batas atas (h) =
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga Batas bawah (z) dan batas atas (h) =z* = [3x100.000 x 4.000.000/(4x0,000274)]
1/3 +150.000z* = Rp. 103.071 + 150.000h* = ((Rp. 103.071 + 150.000) x 3) –
2(150.000) = Rp. 309.213 – 300.000 =….C* = (4 x (Rp.103.071 + 150.000) –
150.000)/3 = Rp. …..
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks
Manajemen Kas dan Surat Berharga
Yang diberi warna merah adalah perubahannya
MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks