MAKNA TIGA SYAIR DALAM ANTOLOGI RA‘SYATUN FIL...
-
Upload
truongtram -
Category
Documents
-
view
244 -
download
0
Transcript of MAKNA TIGA SYAIR DALAM ANTOLOGI RA‘SYATUN FIL...
i
MAKNA TIGA SYAIR DALAM ANTOLOGI
RA‘SYATUN FIL-UFUQ
KARYA ACHMAD SWEILEM:
KAJIAN SEMIOTIKA MICHAEL RIFFATERRE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh
IMROATUN MIFTAHUL JANNAH
C1012015
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
v
MOTTO
“Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima
kenyataan bahwa kamu adalah kamu, jadi dirimu sendiri”
(Pramoedya Anantatoer)
“Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati”
(Pramoedya Anantatoer)
“Things may come to there who wait, but only the things left by those who hustle”
“Sesuatu mungkin datang kepada mereka yang menunggu, hanya saja sesuatu
pergi terhadap mereka yang terburu-buru”
(Abraham Lincoln)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Ibu dan Bapak yang senantiasa mengajarkan
kebaikan, kesabaran, dan kerendahan hati
Bulik Tari dan sekeluarga yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
Saudara-saudaraku (Fauzi, Nafi‟, Sania,
Zulfa, Zaki, Habibah)
Para Guru dan Sahabat Sastra Arab UNS
Para Sastrawan Arab dan Sastrawan
Indonesia
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul Makna Tiga Syair dalam Antologi Ra‘syatun fil-Ufuq Karya Achmad
Sweilem: Kajian Semiotika Michael Riffaterre.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Sastra Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan
berkat bantuan dan pengarahan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak
langsung. Penulis dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah berkenan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag., selaku Ketua Program Studi Sastra
Arab Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan kesempatan dan
dorongan agar penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
3. Eva Farhah, S.S., M.A., P.hD., selaku pembimbing akademik yang
senantiasa mengarahkan penulis dalam proses studi.
4. Tri Yanti Nurul Hidayati, S.S., M.A., selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah berkenan membimbing penulis dengan segala kesabaran dan
keikhlasannya.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
atas ilmu dan segala motivasi serta inspirasinya.
viii
6. Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, Perpustakaan Pusat Universitas
Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Masjid Nurul Huda UNS,
Perpustakaan Monumen Pers atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk membaca dan meminjam buku-buku referensi yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan ibu yang senantiasa mendukung, mengajarkan kebaikan serta
keberanian untuk bertanggungjawab, dan kesabaran kepada penulis.
8. Bulik Tari yang senantiasa mendukung dan menyemangati penulis selama
penyusunan skripsi.
9. Adik-adikku (Fauzi, Nafi‟, Sania, Zulfa, Zaki, Habibah) yang telah
memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan dan semangat selama ini.
10. Teman-teman Sastra Arab (Qis‟ar) 2012, atas kebersamaan dan keceriaan
yang telah kita lalui bersama.
11. Aini, Lily, Falaah, Nanda sebagai sahabat tercinta yang selalu memberikan
semangat, dukungan kepada penulis selama mengerjakan skripsi, dan
kebersamaan serta keceriaan yang telah kita lalui selama kuliah. Terkhusus
untuk Asma‟ Izzatuz Zahra sahabatku tercinta semoga Allah senantiasa
merahmatimu dan memberikanmu tempat terbaik di sisi-Nya.
12. Muna Nabila Amatullah sebagai teman seperjuangan dari mainstream
sastra yang saling menyemangati selama penyusunan skripsi.
13. Ghita, Aya, Yoga, Nuri sebagai teman yang selalu membersamai selama
penyusunan skripsi.
14. Nada dan Wisnu yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya
kepada penulis selama penyusunan skripsi.
ix
15. Naila Mafaza dan mb Lina yang telah membantu penulis dalam
menerjemahkan objek tiga puisi yang digunakan dalam peneitian.
16. Teman-teman Qis‟ar angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat
dan dukungannya, khususnya kepada mas Hafiz yang senantiasa
mengingatkan dan menyemangati penulis selama penyususnan skripsi.
17. Teman-teman Qis‟ar 2011 yang selalu memberikan semangat dan
dukungannya kepada penulis, khususnya kepada mas Razkhan, mas Dani,
mb Qori‟ dan mb Putri yang tidak henti-hentinya memberikan saran dan
nasehat-nasehatnya selama penyusunan skripsi.
18. Keluarga besar Teater Oase yang telah memberikan banyak pelajaran baru
dan segala prosesnya yang sangat luar biasa. Selain itu juga, telah
mengajarkan makna kekeluargaan dalam suatu organisasi.
19. Sahabat masa kecilku Shinta, Dessy, mb Asni, dan Nur yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama penyusunan
skripsi.
20. Diyah, Icha, Ana, Ida, Chaki, Budi, Danang (LarFamily) selaku keluarga
KKN Babadan atas kebersamaan dan keceriaannya, serta senantiasa
memberikan dukungan selama penyusunan skripsi.
21. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, untuk
segala bantuan dan dukungan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Sehubungan dengan hal itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
x
yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa Sastra Arab khususnya dan pembaca lain pada umumnya.
Surakarta, 28 Juli 2016
Penulis
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam
penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan
bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987.
Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan.
Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan
penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek
transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika
pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini
dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk
pembahasan ini.
Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan
beberapa konsonan, penulisan ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang
dilambangkan dengan ( ) adalah sebagai berikut:
A. Penulisan Konsonan (Tabel 1)
No Huruf
Arab
Nama Kaidah Keputusan Bersama
Menteri Agama-Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Perubahan
1 Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
2 Bā’ B B
xii
3 Tā’ T T
4 Tsā’ S Ts
5 Jīm J J
6 Chā’ H Cha
7 Khā’ Kh Kh
8 Dāl D D
9 Dzāl Z Dz
10 Rā’ R R
11 Zai Z Z
12 Sīn S S
13 Syīn Sy Sy
14 Shād S Sh
15 Dhād D Dh
16 Thā’ T Th
17 Dzā’ Z Zh
xiii
18 ‘Ain „ „
19 Ghain G Gh
20 Fā’ F F
21 Qāf Q Q
22 Kāf K K
23 Lām L L
24 Mīm M M
25 Nūn N N
26 Wau W W
27 Hā’ H H
28 Hamzah ' „ jika di tengah dan
di akhir
29 Yā’ Y Y
B. Penulisan Vokal
1. Penulisan vokal tunggal (Tabel 2)
No Tanda Nama Huruf Latin Nama
xiv
1 Fatchah A A
2 Kasrah I I
3 Dhammah U U
Contoh:
: kataba : chasiba : kutiba
3. Penulisan vokal rangkap (Tabel 3)
No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama
1 Fatchah/ yā‟ Ai a dan i
2 Fatchah/ wau Au a dan u
Contoh:
: Kaifa : Chaula
4. Penulisan Mad (Tanda Panjang) (Tabel 4)
No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama
1 Fatchah/ alif atau yā Ā a bergaris atas
2 Kasrah/ yā Ī i bergaris atas
3 Dhammah/ wau Ū u bergaris atas
Contoh:
: Qāla
xv
: Qīla
: Ramā
: Yaqūlu
C. Penulisan Ta‟ul-Marbuthah
1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir
katanya tā‟ul-marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata
sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka tā‟ul-
marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h)
2) Perubahannya adalah: Tā‟ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah,
atau dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya
transliterasinya dengan t, sedangkan tā‟ul-marbūthah sukun/mati
transliterasinya dengan h, contoh:
: Al-Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul-
Munawwarah
: Thalchah
D. Syaddah
Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda ( )
transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah
tersebut, contohnya adalah:
: Rabbanā
: Ar-Rūch
: Sayyida
xvi
E. Penanda Ma‟rifah ( )
1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
adalah sebagai berikut:
a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan
sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama
dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya.
c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata
sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan
dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:
: Ar-Rajulu
: As-Sayyidatu
: Al-Qalamu
: Al-Jalālu
2) Perubahannya adalah sebagai berikut:
a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al-
dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:
: Al-Qalamul-Jadīdu
: Al-Madīnatul-Munawwarah
b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah,
penanda ma‟rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis
rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:
xvii
: ˈAr-Rajulu
: ˈAs-Sayyidatu
F. Penulisan Kata
Setiap kata baik ism, fi‟l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang
dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya,
transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk
charf wa dan fa pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah
sebagai berikut:
: Wa innāl-Lāha lahuwa khairur-rāziqīn
: Fa auful-kaila wal-mīzān
: Bismil-Lāhir-Rachmānir-Rachīm
: Innā liLāhi wa innā ilaihi rāji‟ūn
G. Huruf Kapital
Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi
dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya
adalah sebagai berikut:
: Wa mā Muchammadun Illā rasūlun
: Al-Chamdu lil-Lāhi rabbil-„ālamīn
: Syahru Ramadhānal-ladzī unzila
fīhil-Qur‟ān
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN.................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMBANG ........................................................................... xxi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xxii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xxiii
ABSTRAK .............................................................................................. xxiv
ABSTRACT .............................................................................................. xxv
MULAKHASH ......................................................................................... xxvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
D. Pembatasan Masalah ................................................................. 11
E. Landasan Teori ......................................................................... 11
1. Pengertian Puisi ..................................................................... 11
2. Pendekatan Struktural ............................................................ 14
3. Struktural Model Farhud ........................................................ 15
3. Teori Semiotika Michael Riffaterre ....................................... 18
F. Data dan Sumber Data .............................................................. 24
G. Metode dan Teknik Penelitian .................................................. 25
1. Metode Penelitian .................................................................. 25
2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25
3. Teknik Analisis Data .............................................................. 26
H. Sistematika Penyajian ............................................................... 27
BAB II ANALISIS STRUKTURAL MODEL FARHUD PADA TIGA
SYAIR ACHMAD SWEILEM DALAM ANTOLOGI SYAIR
“RA‘SYATUN FIL-UFUQ” ........................................................ 28
A. Syair Pertama ............................................................................ 29
B. Syair Kedua ............................................................................... 40
C. Syair Ketiga .............................................................................. 50
BAB III ANALISIS SEMIOTIK TIGA PUISI ACHMAD SWEILEM
DALAM ANTOLOGI SYAIR “RA‘SYATUN FIL-UFUQ” ...... 61
A. Pembacaan Heuristik ................................................................ 61
xix
1. Syair Pertama ........................................................................ 62
2. Syair Kedua ........................................................................... 64
3. Syair ketiga ............................................................................ 67
B. Pembacaan Hermeneutik .......................................................... 71
1. Syair Pertama ......................................................................... 71
2. Syair Kedua ............................................................................ 83
3. Syair ketiga ............................................................................. 105
BAB IV PENUTUP ................................................................................ 130
A. Simpulan ................................................................................... 130
B. Saran ......................................................................................... 131
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 132
LAMPIRAN ............................................................................................ 136
Lampiran 1 ....................................................................................... 137
Lampiran 2 ....................................................................................... 141
Lampiran 3 ....................................................................................... 142
xx
DAFTAR LAMBANG
LAMBANG
Tabel 6. Daftar Lambang
No. Lambang Nama Lambang Maksud
1. „…..‟ Tanda petik satu Menunjukkan terjemahan bahasa
Indonesia
2. “…..” Petik dua Menunjukkan penekanan
pembahasan
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Teori Struktural Model Farhud .............................. 18
Gambar 2 Skema Teori Semiotika Michael Riffaterre ....................... 23
Gambar 3 Skema Pembahasan Penelitian ........................................... 23
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biografi penyair............................................................. .... 137
Lampiran 2. Cover Buku................................................................... .... 141
Lampiran 3. Tiga Syair Achmad Sweilem.......................................... 142
xxiii
ABSTRAK
Imroatun Miftahul Jannah. C1012015. Makna Tiga Syair dalam Antologi Syair
Ra‘syatun fil-Ufuq Karya Achmad Sweilem: Kajian Semiotika Michael Riffaterre.
Skripsi: Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Penelitian ini membahas tentang struktur dan makna teks tiga syair dalam
antologi syair Ra‘syatun fil-Ufuq karya Achmad Sweilem, yang bertujuan untuk
menguraikan, mendeskripsikan, dan memberi makna tiga teks syair tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menguraikan
data-data berwujud teks yang di dalamnya termuat kata-kata, frasa, kalimat, dan
wacana. Kemudian data yang tersebut dianalisis melalui tahap pembacaan
heuristik dan dilanjutkan dengan pembacaan hermeneutik. Selanjutnya, penulis
menerjemahkan, memahami, dan memaknai isi teks.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa, makna yang
terkandung di dalam tiga syair dalam antologi syair Ra‘syatun fil-Ufuq karya
Achmad Sweilem merupakan bentuk pengalaman penyair. Ungkapan dalam tiga
syair tersebut berdasarkan penderitaan yang dialami penyair dalam menjalani
kehidupannya. Adapun yang dimaksudkan adalah kehidupan pribadi penyair dan
kehidupan sosialnya.
Kata Kunci: Syair Achmad Sweilem, Ra‘syatun fil-Ufuq, Struktural model
Farhud, Semiotika Michael Riffaterre.
xxiv
ABSTRACT
Imroatun Miftahul Jannah. C1012015. The Meaning of the Three Poems in Poetry
Anthology Ra‘syatun fil-Ufuq by Achmad Sweilem: Study of Semiotics Michael
Riffaterre. Undergraduate Thesis: Arabic Departement Faculty of Cultural
Sciences Sebelas Maret University.
This research discusses the text structure and the meaning of the three
poems in poetry anthology Ra‘syatun fil-Ufuq by Achmad Sweilem, the purpose
of this research is to describe and to interpret the three poems. This research uses
qualitative descriptive method by outlining the data the tangible text of the three
poems in the anthology Achmad Sweilem Ra‘syatun fil-Ufuq containing words,
phrases, sentences, and discourse. The data was examined through reading within
heuristic and then hermeneutic levels. Furthermore, the way to analyze is by
translating the three poems, understanding and interpreting the contents.
The result shows that the meaning contained in the three poems of the
poetry anthology Ra‘syatun fil-Ufuq by Achmad Sweilem is a form of the poet‟s
experience. Expression in the poetry is based on the suffering experience of the
poet through his life. The experience is associated with the poet‟s personal life
and the social life.
Keywords: Poems by Achmad Sweilem, Ra‘syatun fil-Ufuq, Structural model of
Farhud, Semiotic of Michael Riffaterre.