Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

42
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi seorang bidan menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Sejak zaman prasejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir (Siprah dan Poah) yang berani mengambil resiko 1

description

Kebidanan

Transcript of Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

Page 1: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua

di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai

wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan.

Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena

tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati,

mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat

merawat bayinya dengan baik.

Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi seorang bidan

menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat

mulia dalam upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu.

Sejak zaman prasejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir

(Siprah dan Poah) yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi

laki-laki bangsa Yahudi (sebagai orang-orang yang terjajah bangsa Mesir)

yang diperintahkan oleh Fir’aun untuk dibunuh. Mereka sudah

menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam

membela orang-orang yang berada pada posisi lemah, yang pada zaman

modern, kita sebut peran advokasi.

Dalam menjalankan tugas dan prakteknya bidan bekerja

berdasarkan pada pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja,

1

Page 2: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

kode etik profesi, dan etika pelayanan kebidanan yang pada zaman modern

ini, kita sebut peran advokasi.

Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan.

Selama ini pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat

dan keadaan lingkungan dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi

merupakan parameter yang amat penting dalam pelayanan kebidanan.

Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan

prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan,

metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.

Kebidanan di Indonesia dewasa ini mulai menunjukkan progresitas dalam

perkembangan karirnya. Hal ini ditunjang dengan pesatnya peningkatan

jenjang pendidikan yang berpengaruh pada kualitas bidan tersebut.

Bidan yang dibutuhkan oleh masyarakat ialah bidan yang

menguasai asuhan kebidanan baik secara praktis maupun teoritis.

Penguasaan teori tidak kalah penting mengingat semakin kompleksnya

permasalahan yang timbul pada asuhan kebidanan. Namun pada

kenyataannya bidan yang bekerja di masyarakat lebih memperhatikan

penguasaan praktis daripada pentingnya penguasaan teori.

Peningkatan kualitas pendidikan kebidanan merupakan usaha untuk

mencetak para bidan profesional yang benar-benar berkompeten dalam

menangani asuhan kebidanan. Bukan hanya itu, jenjang pendidikan sangat

penting untuk menentukan jenjang jabatan, dan jenjang pangkat bagi

seorang pegawai negeri pada suatu organisasi, dalam jalur karir yang telah

2

Page 3: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

ditetapkan dalam organisasinya. Dengan kata lain, semakin tinggi jenjang

pendidikan yang ditempuh bidan maka dapat mempermudah proses

perkembangan karir bidan.

B. Tujuan Penulisan

Untuk memperoleh informasi dan menambah wawasan kami tentang

sumber etika profesi bidan dalam pelayanan kebidanan.

3

Page 4: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bidan

Dalam bahasa inggris, kata Midwife (Bidan) berarti “with

woman”(bersama wanita, mid = together, wife = a woman. Dalam bahasa

Perancis, sage femme (Bidan) berarti “ wanita bijaksana”,sedangkan dalam

bahasa latin, cum-mater (Bidan) bearti ”berkaitan dengan wanita”.

Menurut churchill, bidan adalah ” a health worker who may or may

not formally trained and is a physician, that delivers babies and provides

associated maternal care” (seorang petugas kesehatan yang terlatih secara

formal ataupun tidak dan bukan seorang dokter, yang membantu pelahiran

bayi serta memberi perawatan maternal terkait).

Definisi Bidan (ICM) : bidan adalah seorang yang telah menjalani

program pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan

telah berhasil menyelesaikan studi terkait serta memenuhi persyaratan untuk

terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan. Bidan

merupakan salah satu profesi tertua didunia sejak adanya peradaban umat

manusia.

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan,

yang terakreditasi, memenuhi kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan

atau secara sah mendapat lisensi untuk praktek kebidanan. Yang diakui

sebagai seorang profesional yang bertanggungjawab, bermitra dengan

4

Page 5: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

perempuan dalam memberikan dukungan, asuhan dan nasehat yang

diperlukan selama kehamilan, persalinan dan nifas, memfasilitasi kelahiran

atas tanggung jawabnya sendiri serta memberikan asuhan kepada bayi baru

lahir dan anak.

B. Pengertian Profesi

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan

penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya

memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang

khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang

hukum, kedokteran, keuangan, militer, dan teknik.

C. Bidan Sebagai Profesi

Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus.

Sebagaii pelayan profesional yang merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan. Bidan mempunyai tugas yang sangat unik, yaitu:

1. Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya.

2. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang

didapat melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu

3. Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas

meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,

4. Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap

memegang teguh kode etik profesi.

5

Page 6: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sehubungan

dengan anggota profesi yang harus memberikan pelayanan profesional.

Tentunya harus diimbangi dengan kesempatan memperoleh pendidikan

lanjutan, pelatihan, dan selalu berpartisipasi aktif dalam pelayanan

kesehatan.

Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan, perlu dibahas

bahwa bidan tergolong jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari dua

aspek, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. Jabatan struktural

adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu

organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta

dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan

negara.

Selain fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat,

jabatan fungsional juga berorientasi kwalitatif. Dalam konteks inilah jabatan

bidan adalah jabatan fungsional profesional, dan wajarlah apabila bidan

tersebut mendapat tunjangan profesional.

Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :

1. Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat

melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara

profesional

2. Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan

profesinya, yaitu standar pelayanan kebidanan, kode etik,dan etika

kebidanan

6

Page 7: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

3. Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan

profesinya

4. Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya

5. Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat

6. Bidan memiliki organisasi profesi

7. Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan

masyarakat

8. Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama

penghidupan.

D. Kewajiban Bidan terhadap Profesinya

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra

profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan

memberikan pelayanan yang bermutu pada masyarakat.

2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

3. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

7

Page 8: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

E. Perilaku profesional Bidan

1. Bertindak sesuai keahliannya

2. Mempunyai moral yang tinggi

3. Bersifat jujur

4. Tidak melakukan coba-coba

5. Tidak memberikan janji yang berlebihan

6. Mengembangkan kemitraan

7. Terampil berkomunikasi

8. Mengenal batas kemampuan

9. Mengadvokasi pilihan ibu

F. Sumber Etika Profesi Bidan

1. Etika Pelayanan Kebidanan

a. Pelayanan Kebidanan yang Adil

Keadilan dalam memberikan pelayanan kebidanan adalah

aspek yang pokok dalam pelayanan bidan di Indonesia. Keadilan

dalam pelayanan ini dimulai dengan :

1) Pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai.

2) Keadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk

melayani.

3) Adanya penelitian untuk mengembangkan/meningkatkan

pelayanan.

4) Adanya keterjangkauan ke tempat pelayanan.

8

Page 9: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

Tingkat ketersediaan tersebut di atas adalah syarat utama

untuk terlaksananya pelayanan kebidanan yang aman. Selanjutnya

diteruskan dengan sikap bidan yang tanggap dengan klien, sesuai

dengan kebutuhan klien, dan tidak membedakan pelayanan kepada

siapapun.

b. Metode Pemberian Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan diberikan secara holistik, yaitu

memperhatikan aspek bio, psiko sosio dan kultural sesuai dengan

kebutuhan pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan

kehidupan dan kelangsungan pelayanan. Pasien memerlukan

pelayanan dari provider yang memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1) semangat untuk melayani

2) simpati

3) empati

4) tulus ikhlas

5) memberikan kepuasan

Setelah itu, bidan sebagai pemberi pelayanan harus

memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini :

1) aman

2) nyaman

3) privacy

4) alami

9

Page 10: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

5) tepat

Bidan adalah tenaga pelayanan profesional yang

memberikan pelayanan sesuai dengan ilmu dan kiat kebidanan.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien

diperlukan data masukan. Data tersebut dikumpulkan dengan

format pengumpul data yang didesain sesuai dengan kasus yang

ada. Teknik pengumpulan data memakai metode wawancara,

observasi, inspeksi, palpasi dan auskultasi serta pemeriksaan

penunjang lainnya.

Metode pelayanan kebidanan yang sistematis, tearah dan

terukur ini dinamakan manajemen kebidanan. Langkah-langkah

dari manajemen kebidanan adalah :

1) Mengumpulkan data, dilanjutkan dengan

membuat/menentukan diagnose kebidanan.

2) Membuat perencanaan tindakan dan asuhan.

3) Melaksankan tindakan kebidanan sesuai kebutuhan.

4) Evaluasi.

Semua langkah manajemen kebidanan didokumentasikan

sebagai aspek legal dan informasi dalam asuhan kebidanan.

c. Dokumentasi Pelayanan Kebidanan

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti bahan

pustaka, baik berbentuk tulisan maupun berbentuk rekaman

lainnya, seperti pita suara/cassette, video, film, gambar dan foto

10

Page 11: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

(Suyono Trimo, 1987, hal 7). Kegunaan dokumentasi adalah

sebagai berikut:

1) Sebagai data atau fakta yang dapat dipakai untuk mendukung

ilmu dan pengetahuan.

2) Merupakan alat untuk mengambil keputusan, perencanaan,

pengontrolan terhadap suatu masalah.

3) Sebagai sarana penyimpanan berkas agar tetap aman dan

terpelihara dengan baik.

Sifat dokumentasi adalah : tertutup dan terbuka. Tertutup

artinya apabila didalamnya berisi rahasia yang tidak pantas untuk

diperlihatkan, diungkapkan dan disebarluaskan kepada masyarakat.

Bersifat terbuka artinya, dokumentasi selalu berinteraksi dengan

lingkungannya untuk menerima dan menghimpun informasi.

Petugas yang bertanggung jawab untuk dokumentasi ini

adalah mereka yang bertugas langsung di institusi pelayanan yang

bersangkutan. Bidan sebagai provider dalam pelayanan kebidanan

bertanggung jawab terhadap dokumentasi kebidanan. Aspek

pelayanan yang didokumentasikan adalah semua pelayanan mandiri

yang diberikan oleh bidan, pelayanan konsultasi dan pelayanan

kolaborasi.

Format dokumentasi kebidanan telah didesain sesuai

dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh bidan. Semua format

dokumentasi telah terdaftar pada register/ nomor catatanmedis

11

Page 12: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

untuk dokumentasi rumah sakit dan sudah tercatat pada register

puskesmas untuk pelayanan di Puskesmas, rumah sakit bahkan

bidan Praktek Swasta.

d. Keikutsertaan Suami dalam Pelayanan Kebidanan/Kelahiran

Dalam memberikan pelayanan kebidanan/kelahiran, bidan

dituntut untuk mengaplikasikan beberapa disiplin keilmuan, baik

ilmu sosial, psikologi, kebutuhan dasar manusia secara holistik,

komunikasi serta ilmu kebidanan itu sendiri. Interaksi pasien

dengan lingkungannya merupakan faktor pendukung terjadinya

proses kelahiran yang fisiologis.

Suami adalah orang terdekat yang menyebabkan proses

kehamilan terjadi. Kehadiran suami dalam persalinan masih

dianggap janggal. Beberapa tempat persalinan belum

memperbolehkan kehadiran suami dalam proses persalinan

isterinya. Apabila ada seorang pasien yang menginginkan suaminya

menuggu pada saat isterinya melahirkan, sebaiknya bidan

memperbolehkan dengan lebih dahulu memberikan wawasan

pengertian dan penjelasan kepada suaminya dan tidak mengganggu

jalannya persalinan.

Sebelumnya suami pasien diberi penjelasan tentang

persalinan yang meliputi: mekanisme persalinan, hal-hal yang

dialaminya oleh isterinya, dan kemungkinan-kemungkinan yang

12

Page 13: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

akan terjadi. Semua penjelasan yang diberikan oleh bidan ditindak

lanjuti dengan penandatanganan informed consent.

Kehadiran suami untuk mendampingi istrinya saat

melahirkan sangat diharapkan, karena untuk memberikan dukungan

kepada isterinya, agar isterinya merasa aman, nyaman dan berbesar

hati, sehingga kelahiran akan berjalan lancar dan normal.

Kehadiran suami akan lebih mendekatkan hubungan keluarga, yaitu

antara istri, anak dan suami. Peristiwa kelahiran adalah peristiwa

yang sakral dan otentik yang perlu disadari dan dihayati oleh

suami, karena itu suami selalu diikutsertakan.

e. Menjaga Mutu Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan

kebidanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan

kebidanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,

serta yang menyelenggarakannya sesuai dengan kode etik dan

standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

Kode etik serta standar pelayanan profesi, pada dasarnya

merupakan kesepakatan antara warga profesi sendiri, dan

karenanya bersifat wajib untuk dipakai sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan setiap kegiatan profesi.

Dimensi kepuasan pasien dapat dibedakan atas dua

macam:

13

Page 14: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

1) Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta

standar pelayanan profesi kebidanan. Kepuasan yang dimaksud

pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien

mengenai :

a) Hubungan bidan dengan pasien : Hubungan antara bidan

dengan pasien yang baik karena kepekaan, kepedulian dan

perhatian bidan terhadap pasien yang memungkinkan

bidan dapat memberikan penjelasan terhadap semua

informasi tindakan yang diperlukan pasien. Pasien

mengerti, menerima dan menyetujuinya.

b) Kenyamanan pelayanan : menyelenggarakan suatu

pelayanan yang nyaman adalah salah satu dari kewajiban

etik.

c) Kebebasan melakukan pilihan : Suatu pelayanan

kebidanan yang bermutu apabila kebebasan memilih ini

dapat diberikan oleh bidan.

d) Pengetahuan dan kompetensi teknis (scientific knowledge

and technical skill) : Makin tinggi pengetahuan dan

tingkat kemampuan teknis bidan akan lebih meningkatkan

mutu pelayanan kebidanan.

e) Efektifitas pelayanan : Makin efektif pelayanan yang

diberikan oleh bidan, makin tinggi mutu pelayanannya.

14

Page 15: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

2) Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan

pelayanan kebidanan. Suatu pelayanan dikatakan bermutu bila

penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan dapat

memuaskan pasien. Ukuran pelayanan kebidanan yang

bermutu adalah :

a) Ketersediaan pelayanan kebidanan (available)

b) Kewajaran pelayanan kebidanan (appropiate)

c) Kesinambungan pelayanan kebidanan (continue)

d) Penerimaan jasa pelayanan kebidanan (acceptable)

e) Ketercapaian pelayanan kebidanan (accesible)

f) Keterjangkauan pelayanan kebidanan (affordable)

g) Efisiensi pelayanan kebidanan (afficient)

h) Mutu pelayanan kebidanan (quality)

Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan

kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta kepuasan

yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan

kebidanan. Dari dua dimensi mutu pelayanan kebidanan

tersebut, tujuan akhirnya adalah kepuasan pasien yang dilayani

oleh bidan.

f. Implementasi Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan disuatu institusi pelayanan

kesehatan, misalya rumah sakit atau puskesmas memiliki norma

atau budaya pelayanan yang unik. Setiap institusi pelayanan

15

Page 16: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

memiliki norma sendiri dalam memberikan pelayanan. Yang perlu

diperhatikan oleh bidan adalah bahwa di suatu institusi pelayanan

terdapat beberapa praktisi dan profesi pelayanan kesehatan.

Walaupun ada beberapa pelayanan kesehatan, subyek pelayanan

hanya satu, yaitu manusia atau individu. Oleh karena itu, semua

atau tiap profesi harus jelas batas wewenangnya. Batas wewenang

tersebut telah disetujui oleh antar profesi dan merupakan daftar

wewenang yang sudah tertulis. Apabila tiap profesi tersebut

melanggar batas wewenangnya, maka terjadilah konflik antar para

praktisi pemberi pelayanan tersebut.

Untuk mengantisipasinya terjadilah konflik peran, PP IBI

telah membuat standar praktek kebidanan dan standar operating

prosedur untuk pelayanan kepada ibu, bayi dan Keluarga

Berencana. Standar ini merupakan alat/senjata dalam memberikan

pelayanan kebidanan. Sedangkan kapling/area dalam memberikan

pelayanan kebidanan telah tertuang pada permenkes 572/tahun

1996 tentang wewenang dan Registrasi Praktek Bidan. Dalam

implementsi pelayanan kebidanan yang harus disadari oleh bidan

adalah jenis pelayanan yang diberikan, apakah itu pelayanan

mandiri, pelayanan konsultasi atau pelayanan kolaborasi.

16

Page 17: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

2. Kode Etik

Setiap profesi mutlak mengenal atau mempunyai kode etik.

Dengan demikian dokter, perawat, bidan, guru dan sebagainya yang

merupakan bidang pekerjaan profesi mempunyai kode etik.

a. Pengertian kode Etik

Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang

harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersngkutan

didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di

masyarakat.

Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi

anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan

profesinya dan larangan-larangan yaitu ketentuan-ketentuan

tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh diperbuat atau

dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan

tugas profesinya, melainkan juga menyangkut tingkah laku pada

umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat.

b. Kode Etik Profesi

Sejak zaman sebelum Masehi dunia kedokteran sudah

mengenal kode etik yang dipergunakan untuk melaksanakan

praktek kedokteran zaman itu. Kode etik merupakan suatu

kesepakatan yang diterima dan dianut bersama (kelompok

tradisional) sebagai tuntunan dalam melakukan praktek. Kode etik

ini disusun oleh profesi berdasarkan keyakinan dan kesadaran

17

Page 18: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

profesional serta tanggung jawab yang berakar pada kekuatan

moral dan kemampuan manusia.

Kode etik profesi merupakan suatu pernyataaan

komprehensif dari profesi yang memberikan tuntunan bagi

anggotanya untuk melaksanakn praktek dalam bidang profesinya

baik yang berhubungan dengan klien/psien, keluarga, masyarakat,

teman sejawat, profesi dan dirinya sendiri. Namun dikatakan bahwa

kode etik pada zaman dimana nilai-nilai peradaban semakin

kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan

satu-satunya dalam menyelesikan masalah etik. Untuk itu

dibutuhkan juga suatu pengetahuan yang berhubungan dengan

hukum. Benar atau salah pada penerapan kode etik, ketentuan/nilai

moral yang berlaku terpulang kepada profesi.

c. Tujuan Kode Etik

Pada dasarnya tujuan menciptakan atau merumuskan kode

etik suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan

kepentingan organisasi. Secara umum tujuan menciptakan kode

etik adalah sebagai berikut:

1) Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi

Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau

masyarakat mencegah orang luar memandang rendah atau

remeh suatu profesi. Oleh karena itu setiap kode etik suatu

profesi akan melarng berbagai bentuk tindak tanduk atau

18

Page 19: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama

baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut

kode kehormatan.

2) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota

Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan materiil

dan spiritual atau mental. Dalam hal kesejahteraan materiil

anggota profesi kode etik umumnya menetapkan larangan-

larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang

merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan

peraturan-peraturan yang ditujukan kepada pembahasan

tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota

profesi dalam interaksinya dengan sesama anggota profesi.

3) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

Dalm hal ini kode etik juga beriasi tujuan pengabdian profesi

tertentu, sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah

mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya.

Oleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan

yang diperlukan oleh para anggota profesi dalam

menjalankan tugasnya.

4) Untuk meningkatkan mutu profesi

Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran

agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya. Selain itu kode

19

Page 20: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan

menigkatkan mutu organisasi profesi. Dari uraian di atas,

jelas bahwa tujuan suatu profesi, menjaga dan memelihara

kesejahtereaan para anggota, meningkatkan pengabdian

anggota, dan meningkatkan mutu profesi serta meningkatkan

mutu organisasi profesi.

d. Dimensi Kode Etik

1) Anggota profesi dan klien / pasien.

2) Anggota profesi dan sistem kesehatan.

3) Anggota profesi dan profesi kesehatan

4) Sesama anggota profesi

Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan

komprehensif profesi yang memberikan tuntunan bagi bidan untuk

melaksanakan praktek kebidanan baik yang berhubungan dengan

kesejahteraan, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan

dirinya.

e. Prinsip Kode Etik

1) Menghargai otonomi

2) Melakukan tindakan yang benar

3) Mencegah tindakan yang dapat merugikan

4) Memberlakukan manusia secara adil

5) Menjelaskan dengan benar

6) Menepati janji yang telah disepakati

20

Page 21: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

7) Menjaga kerahasiaan

f. Penerapan Kode Etik

Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi untuk para

anggotanya. Penetapan kode etik IBI harus dilakukan dalam

kongres IBI. Kode etik suatu organisasi akan mempunyai pengaruh

yang kuat dalam menegakkan disiplin di kalangan profesi, jika

semua orang yang menjalankan profesi yang sama tergabung dalam

suatu organisasi profesi. Apabila setiap orang yang menjalankan

suatu profesi secara otomatis tergabung dalam suatu organisasi atau

ikatan profesi maka barulah ada jaminan bahwa profesi tersebut

dapat dijalankan secara murni dan baik, karena setiap anggota

profesi yang melakukan pelanggaran terhadap kode etik dapat

dikenakan sanksi.

3. Kode Etik Kebidanan

a. Definisi Kode Etik

Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari

nilai – nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan

merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang

memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan

pengabdian profesi

b. Kode Etik Bidan

Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun

1986 dan disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia

21

Page 22: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

X tahun 1988, sedang petunjuk pelaksanaanya disahkan dalam

Rapat Kerja Nasional ( Rekernas ) IBI tahun 1991, kemudian

disempurnakan dan disahkan pada Kongres Nasional IBI ke XII

tahun 1998. Sebagai pedoman sdalam berperilaku, Kode Etik Bidan

indonesia mengandung beberapa kekuatan yang yang semuanya

tertuang dalam mukadimah dan tujuan dan bab. Secara umum kode

etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab dapat dibedakan atas tujuh

bagian yaitu :

1) Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat ( 6 butir )

2) Kewajiban bidan terhadap tugasnya ( 3 butir )

3) Kewajiban Bidan terhadap sejawab dan tenaga kesehatan

lainnya ( 2 butir )

4) Kewajiban bidan terhadap profesinya ( 3 butir )

5) Kewajiban bidan terhadap diri sendiri ( 2 butir )

6) Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air ( 2

butir )

7) Penutup ( 1 butir )

Beberapa kewajiban bidan yang diatur dalam pengabdian

profesinya adalah :

1) Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

a) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati

dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam

melaksanakan tugas pengabdiannya.

22

Page 23: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

b) Setiap bidan dalam menjalankan tugas proofesinya

menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan

yang yang utuh dan memelihara citra bidan

c) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa

berpedoman pada peran tugas dan tanggung jawab sesuai

dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat

d) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan

kepentingan klien, menghormati hak klien, dan

menghormati nilai – nilai yang berlaku dimasyarakat

e) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa

mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan

masyarakat dengan indentitas yang sama sesuai dengan

kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

f) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi

dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan

mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan

derajat kesehatannya secara optimal

2) Kewajiban Terhadap Tugasnya

a) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna

terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan

kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan

kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat

23

Page 24: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

b) Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan

mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan

mengadakan konsultasi dan atau rujukan

c) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan

yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali

bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan

kepentingan klien

3) Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan

lainnya

a) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman

sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi

b) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling

menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga

kesehatan lainnya.

4) Kewajiban bidan terhadap profesinya

a) setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung

tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian

yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu

kepada masyarakat

b) Setiap harus senantiasa mengembangkan diri dan

mmeningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

24

Page 25: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

c) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan

penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat

meniingkatkan mutu dan citra profesinya

5) Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

a) Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dalam

melaksanakan tugas profesinya dengan baik

b) Setiap bidan harus berusaha secara terus – menerus

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi

6) Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa, bangsa dan tanah

air

a) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa

melaksanakan ketentuan – ketentuan pemerintah dalam

bidang kesehatan, khususnya dalam palayanan KIA / KB

dan kesehatan keluarga dan masyarakat

b) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan

menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintahan

untuk meningkatakan mutu jangkauan pelayanan

kesehatan terutama pelayanan KIA / KB dan kesehatan

keluarga

25

Page 26: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan

pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai

dengan persyaratan yang berlaku, dicatat ( register ), diberi izin secara

sah untuk menjaklankan praktek.

2. Keadilan dalam memberikan pelayanan kebidanan adalah aspek yang

pokok dalam pelayanan bidan di Indonesia.

3. Pelayanan kebidanan diberikan secara holistik, yaitu memperhatikan

aspek bio, psiko sosio dan kultural sesuai dengan kebutuhan pasien.

Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan kehidupan dan

kelangsungan pelayanan.

4. Sifat dokumentasi adalah : tertutup dan terbuka.

5. Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus

diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersngkutan didalam

melaksanakan tugas profesinya dan dlam hidupnya di masyarakat.

6. Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi

yang memberikan tuntunan bagi bidan untuk melaksanakan praktek

kebidanan baik yang berhubungan dengan kesejahteraan, keluarga,

masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya.

26

Page 27: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

7. Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab dapat

dibedakan atas tujuh bagian yaitu :

8. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat ( 6 butir )

9. Kewajiban bidan terhadap tugasnya ( 3 butir )

10. Kewajiban Bidan terhadap sejawab dan tenaga kesehatan lainnya ( 2

butir )

11. Kewajiban bidan terhadap profesinya ( 3 butir )

12. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri ( 2 butir )

13. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air ( 2 butir )

Penutup ( 1 butir )

B. Saran

Kita sebagai Mahasiswi Kebidanan dan calon Bidan harus

mempelajari serta menanamkan sedini mungkin Etika dan Kode Etik Profesi

Kebidanan serta Standar Operasional Prosedur sebagai tolak ukur dan

rambu-rambu dalam melaksanakan praktek pelayanan Kebidanan agar

nantinya diharapkan tidak terjadi hal-hal yang dapat membahayakan diri

kita sendiri maupun klien dan agar dapat kita pertanggung jawabkan jika

dikemudian hari diperlukan.

27

Page 28: Makalah Sumber Etika Profesi Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US

%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&q=HAK+DAN+KEWAJIBAN+BID

AN+DALAM+MEMBERIKAN+PELAYANAN+MASYARAKAT&meta=&btn

G=Telusuri+dengan+Google

28