Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

36
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas 1

description

Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

Transcript of Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

Page 1: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan

yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan

kesehatan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit

merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan

mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh

masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah

sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak

mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan

kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah

dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan

pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat

secara jasmani dan rohani. Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah

sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan konsumen secara cermat dengan

memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi

keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Konsumen rumah sakit

dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah sakit, bukan saja

mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga mengharapkan

kenyamanan, akomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf rumah

sakit dan pasien, dengan demikian perlu adanya peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan di rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apayang dimaksud dengan Sistem Pelayanan Kesehatan ?

2. Apa yang dimaksud dengan Rujukan ?

1

Page 2: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pelayanan Kesehatan

A. Definisi

Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo Pelayanan kesehatan

adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah

pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan )

dengan sasaran masyarakat.

Menurut Levey dan Loomba (1973) Pelayanan Kesehatan Adalah

upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,

keluarga, kelompok, atau masyarakat.

Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) :Sistem pelayanan

kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif,

dan kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi,

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh

kelompok umur dan dalam berbagai keadaan.

Menurut Zastrow (1982 : 319 – 322) : Pelayanan kesehatan

diorganisasi dalam komponen :

1) Praktek dokter sendiri, kurang disupervisi, hanyabertanggungjawab

kepada pasien, relatif terisolasi.

2) Setting pelayanan rawat jalan berkelompok, seperti balai-balai

pengobatan atau klinik-klinik khusus (seperti klinik ginjal, balai

pengobatan gigi) atau yang diselenggarakan di perguruan tinggi atau

sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik, di perusahaan-perusahaan atau

tempat-tempat kerja lain.

3) Setting Rumah sakit.

4) Perawatan dalam rumah

2

Page 3: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

5) Pelayanan kesehatan masyarakat yang diorganisir dalamberbagai

tingkatan : lokal, regional, oleh pemerintah pusat atau nasional, dan

internasional.

Jadi pelayanan kesehatan adalah subsistem pelayanan kesehatan

yang tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan

kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan

rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau

masyarakat, lingkungan.

Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi. Subsistem ini terdiri dari Input, Proses, Output,

Dampak, Umpan Balik dan Lingkungan.

1. Input

Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan

untuk berfungsinya sebuah sistem.

Input sistem pelayanan kesehatan : potensi masyarakat, tenaga

& sarana kesehatan, dsb.

2. Proses

Kegiatan yang mengubah sebuah masukan menjadi sebuah

hasil yang diharapkan dari sistem tersebut.

Proses dalam pelayanan kesehatan: berbagai kegiatan dalam

pelayanan kesehatan.

3. Output

Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses.

Output pelayanan kesehatan : pelayanan yang berkualitas dan

terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan sehat.

4. Dampak

Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi

dalam waktu yang relatif lama.

Damapk sistem Pelayanan kesehatan : masyarakat sehat, angka

kesakitan dan kematian menurun.

3

Page 4: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

5. Umpan Balik

Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan.

Terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi.

Umpan balik dalam pelayanan kesesahatan : kualitas tenaga

kesehatan.

6. Lingkungan

Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi

pelayanan kesehatan.

Contoh : Di dalam pelayanan kesehatan Puskesmas,

Input : Dokter, Perawat, Obat-obatan.

Proses : Kegiatan pelayanan puskesmas.

Output : Pasien sembuh atau tidak sembuh.

Dampak : Meningkatnya status kesehatan masyarakat.

Umpan Balik : Keluhan-keluhan pasien terhadap pelayanan.

Lingkungannya : Masyarakat dan instansi-instansi diluar puskemas.

B. Tingkat Pelayanan Kesehatan

Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan

pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan

kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan

diberikan, yaitu :

a) Health Promotion (Promosi Kesehatan)

Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan

melalui peningkatan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

status kesehatan masyarakat

Contoh : Kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dsb

b) Specifik Protection (Perlindungan Khusus)

Perlindungan khusus adalahmasyarakat terlindung dari bahaya

atau penyakit-penyakit tertentu

Contoh : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja

4

Page 5: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

c) Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan

Segera)

Sudah mulai timbulnya gejala penyakit dan dilakukan untuk

mencegah penyebaran penyakit.

Contoh : Survey penyaringan kasus

C. Contoh Kasus Sistem Pelayanan Kesehatan

1. Kasus : Program menjaga mutu Retrospektif

Pelajaran dari Jamkesmas untuk Capai Pelayanan Kesehatan Universal

di Indonesia

Pengalaman dari Jamkesmas, program asuransi kesehatan terbesar,

bisa membantu Indonesia lebih siap untuk memberikan asuransi

kesehatan universal pada tahun 2019. 

BPJS INFO - Reformasi jaminan sosial di Indonesia – dengan tujuan

utama memberikan perlindungan sosial universal pada tahun 2019 – di

bawah satu program payung, Jamkesmas - program asuransi kesehatan

yang dibiayai pemerintah bagi masyarakat miskin dan hampir miskin -

telah terintegrasi dan digabungkan dengan program jaminan sosial

lainnya.

Memetik pelajaran dari Jamkesmas akan membut persiapan dan

implementasi lebih baik dalam melaksanakan perlindungan sosial

universal untuk Indonesia pada tahun 2019.

Keberhasilan apa yang telah dicapai Jamkesmas?

Sekitar 47 persen rumahtangga miskin dan hampir miskin

sudah tercakup dalam program.

Penggunaan untuk rawat inap dan rawat jalan telah naik

diantara pemegang kartu Jamkesmas.

Tingkat pembayaran katastropik telah menurun.

Partisipasi dari penyedia layanan swasta meningkat.

Jamkesmas telah menginspirasi lebih dari 300 daerah untuk

memulai program Jamkesmas Daerah (Jamkesda) di seluruh

negeri.

5

Page 6: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

Namun masih banyak tantangan dalam bentuk:

Hampir 60 persen penduduk masih tanpa cakupan apapun,

termasuk jutaan penduduk Indonesia yang bekerja di sektor

informal.

Jutaan penduduk Indonesia bekerja di sektor informal dan

menghambat perluasan cakupan secara universal.

Kurangnya akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan

yang berkualitas di perdesaan, daerah terpencil.

Terdapat bukti salah sasaran yang cukup besar dan kebocoran

ke keluarga yang tidak miskin.

Rendahnya tingkat kesadaran akan manfaat.

Rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Inkonsistensi Daerah dalam ketersediaan paket manfaat dasar,

dan mekanisme akuntabilitas dan timbal balik yang buruk.

Pelajaran penting dari pengalaman menjalankan Jamkesmas:

Meningkatkan penargetan untuk kelompok miskin dan hampir

miskin, karena lebih dari setengah dari penerima manfaat

Jamkesmas tidak dari kelompok-kelompok ini.

Meningkatkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat.

Pastikan ketersediaan dan kesiapan. Pengalaman dari

Jamkesmas menunjukkan adanya perbedaan antara hak

pelayanan yang disediakan dengan apa yang diterima.

Pastikan keberlanjutan program dengan meningkatkan efisiensi

dan efektivitas. Jamkesmas dibiayai secara menyeluruh melalui

pemasukan pajak pemerintah pusat, dan premi tidak dibuat

berdasarkan perhitungan aktuari yang baik. Tantangan dan

subsidi di sisi suplai telah memberi kesan yang salah bahwa

pendanaan Jamkesmas sudah cukup. Namun kenyataannya

Jamkesmas tidak mengganti biaya pelayanan secara

menyeluruh dan sangat tergantung pada subsisi di sisi suplai.

6

Page 7: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

Ciptakan mekanisme pembayaran bagi penyedia jasa agar lebih

terfokus pada hasil. Di bawah Jamkesmas, pembayaran kepada

penyedia jasa pada dasarnya dilakukan berdasarkan layanan

(termasuk diagnosa untuk rawat inap). Saat ini tidak ada

insentif tambahan untuk meningkatkan mutu dan kinerja

pelayanan. Para penyedia jasa tidak diberikan insentif untuk

mencapai sasaran.

Ciptakan sebuah sistem informasi yang handal untuk

mendukung monitoring dan evaluasi, juga untuk

memperbaharui perhitungan biaya.

Pelajari pengalaman dari beberapa provinsi dan kabuaten yang

sudah menyediakan layanan kesehatan universal seperti Bali,

Aceh, dan Jakarta. Pemerintah bisa belajar dari pengalaman

daerah-daerah tersebut dan memperkirakan biaya dari contoh

yang sudah ada.

Komentar:

Dilihat dari rekam medis: jamkesmas masih memiliki

kekurangan dibuktikan dengan hampir 60 persen penduduk masih

tanpa cakupan apapun, termasuk jutaan penduduk Indonesia yang

bekerja di sektor informal, Terdapat bukti salah sasaran yang cukup

besar dan kebocoran ke keluarga yang tidak miskin.

Dilihat dari survei klien: Sekitar 47 persen rumah tangga miskin

dan hampir miskin sudah tercakup dalam program, Jamkesmas telah

menginspirasi lebih dari 300 daerah untuk memulai program

Jamkesmas Daerah (Jamkesda) di seluruh negeri.

Pelayanan jamkesmas harus ditingkatkan mutu pelayanannya

secara optimal. Dimana petugas kesehatan harus melakukan sosialisasi

di daerah-daerah terpencil agar daerah-daerah terpencil dapat

mengetahui apa itu jamkesmas dan apa manfaat menggunakan

jamkesmas. Sehingga kesehatan masyarakat bisa merata dan

meningkatkan angka kesembuhan. Selain itu, diadakan jamkesmas

juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

7

Page 8: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

Selain itu, petugas harus meneliti apakah yang menerima jamkesmas

benar-benar orang yang tidak mampu atau orang yang mampu tapi

ssengaja membuat keterangan bahwa orang tersebut tidak mampu.

Sehingga pemberian jamkesmas benar-benar sampai di masyarakat

yang kurang mampu. Karena orang yang kurang mampu tersebut

berhak memiliki hak mendapatkan fasilitas dibidang kesehatan.

2.2 Sistem Rujukan

A. Pengertian Sistem Rujukan

Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan

fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan

tanggung jawab secara timbal-balik atas masalah yang timbul baik secara

vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat) maupun horizontal

(komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke fasilitas

pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi

oleh wilayah administrasi.

Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan

oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi

atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu

menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan

yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan

atau fasilitas kesehatan lain secara horizontal maupun vertical.

Tata laksana rujukan :

1. Internal antar- petugas di satu rumah sakit

2. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas

3. Antara masyarakat dan puskesmas

4. Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya

5. Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya

6. Internal antar-bagian/unit pelayanan di dalam satu rumah sakit

7. Antar rumah sakit, laboratoruim atau fasilitas pelayanan lain dari

rumah sakit

8

Page 9: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

B. Tujuan Sistem Rujukan

Tujuan umum sistem rujukan adalah

a. untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan

secara terpadu

b. untuk memberikan petunjuk kepada petugas puskesmas tentang

pelaksanaan rujukan medis dalam rangka menurunkan IMR dan AMR.

Tujuan khusus sistem rujukan adalah

a. Meningkatkan kemampuan puskesmas dan peningkatannya dalam

rangka menangani rujukan kasus “resiko tinggi” dan gawat darurat

yang terkait dengan kematian ibu maternal dan bayi.

b. Menyeragamkan dan menyederhanakan prosedur rujukan di wilayah

kerja puskesmas.

C. Jenis  Sistem Rujukan

Rujukan dalam pelayanan kebidanan merupakan kegiatan

pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit

yang lebih lengkap berupa rujukan kasus patologis pada kehamilan,

persalinan dan nifas masuk didalamnya, pengiriman kasus masalah

reproduksi lainnya seperti kasus ginekologi atau kontrasepsi yang

memerlukan penanganan spesialis. Termasuk juga didalamnya pengiriman

bahan laboratorium.

Jika penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai,

kembalikan dan kirimkan ke unit semula, jika perlu disertai dengan

keterangan yang lengkap (surat balasan).

Rujukan informasi medis membahas secara lengkap data-data

medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang

mengirim. Kemudian Bidan menjalin kerja sama dalam sistem pelaporan

data-data parameter pelayanan kebidanan, terutama mengenai kematian

maternal dan pranatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-

angka secara regional dan nasional pemantauan perkembangan maupun

penelitian.

9

Page 10: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan

internal dan rujukan eksternal.

1. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit

pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas

(puskesmas pembantu) ke puskesmas induk.

2. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam

jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat

jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke

rumah sakit umum daerah).

Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari:

rujukan medik dan rujukan kesehatan.

1. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi

upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya,

merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner,

hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah. Jenis

rujukan medik:

a. Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluan

diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.

b. Transfer of specimen. Pengiriman bahan untuk pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap.

c. Transfer of knowledge/personel. Pengiriman tenaga yang lebih

kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan pengobatan

setempat. Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk

memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah,

konsultasi penderita, diskusi kasus dan demonstrasi operasi

(transfer of knowledge). Pengiriman petugas pelayanan kesehatan

daerah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke

rumah sakit yang lebih lengkap atau rumah sakit pendidikan, juga

dengan mengundang tenaga medis dalam kegiatan ilmiah yang

diselenggarakan tingkat provinsi atau institusi pendidikan (transfer

of personel).

10

Page 11: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

2. Rujukan Kesehatan adalah hubungan dalam pengiriman dan

pemeriksaan bahan ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.

Rujukan ini umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi

kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk

pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi

puskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik

sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).

Rujukan kesehatan terutama berkaitan dengan upaya

peningkatan dan pencegahan. Rujukan horizontal dapat dilakukan

melalui wadah-wadah koordinat yang Permintaan bantuan dapat

diajukan dari tingkat bawah termasuk masyarakat kepada puskesmas

pembantu. Jika puskesmas pembantu tidak dapat memenuhinya, maka

ia akan melanjutkan kepada puskesmas dan seterusnya: untuk rujukan

tertentu yang berkaitan dengan kesehatan, permintaan bantuan dapat

juga diajukan oleh puskesmas kepada sector-sector teknis lain diluar

kesehatan, seperti pekerjaan umum , pembangunan desa, peternakan,

dan swasta.

Rujukan ada tiap tingkatan upaya kesehatan seperti Lembaga

ketahanan Masyarakat Desa di tingkat desa, badan-badan koordinasi lintas

sektoral yang berada di tingkat kecamatan, kabupaten, dan kotamadya,

propinsi, atau tingkat nasional.

Rujukan kesehatan tersebut diatas pada dasarnya mencakup :

1. Bantuan Teknologi

Rujukan ini dapat berupa permintaan bantuan teknologi

tertentu baik dalam bidang kesehatan maupun yang berkaitan dengan

kesehatan, dimana eselon-eselon yang mampu dapat memberikan

teknologi tersebut. Teknologi yang diberikan harus tepat guna dan

cukup dibiayai oleh masyarakat yang bersangkutan. Bantuan teknologi

tersebut dapat berupa, antara lain :

a. Pembuatan jamban keluarga dan sarana air minum

b. Pemugaran rumah

c. Pembuangan air limbah

11

Page 12: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

d. Penimbangan bayi untuk pengisian kartu sehat menuju sehat

e. Pemeliharaan

f. Perbaikan dan sarana kalibrasi peralatan kesehatan

2. Bantuan Sarana

Rujukan ini dapat berupa permintaan bantuan baik sarana

tertentu dalam bidang kesehatan maupun sarana yang terdapat pada

sector-sector teknis lain. Bantuan sarana tersebut dapat berupa, antara

lain :

a. Obat

b. Peralatan

c. Biaya

d. Bibit tanaman

e. Ikan dan ternak

f. Pangan untuk usaha padat karya

g. Bahan bangunan dan tenaga

3. Bantuan Operasional

Rujukan ini dapat berupa permintaan kepada eselon untuk

menyelesaikan suatu masalah tertentu yang tidak dapat diatasi oleh

masyarakat sendiri . Dalam hal ini masalah tersebut harus diatasi

sepenuhnya oleh eselon yang mampu. Bantuan tersebut dapat diantara

lain :

a. Survei epidemiologic untuk menentukanbesarnya permasalahan

yang dihadapi serta metode penanggulangan yang penting sesuai

dengan situasi dan kondisi daerah .

b. Mengatasi wabah atau kejadian luar biasa dilapangan oleh tim

gerak cepat tingkat kabupaten dan kotamadya, propinsi atau pusat.

c. Membangun sarana komunikasi

12

Page 13: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

Pelayanan medik beserta rujukan dibagi menjadi 3 tingkatan

yaitu :

1. Tingkat pelayanan dasar antara lain terdiri dari unit

pelayanan jenis tertentu :

a. Puskesmas, puskesmas pembantu termasuk BP, BKIA, dan pos

kesehatan.

b. Rumah bersalin

c. Praktik dokter, praktik dokter gigi, dan praktek berkelompok.

d. Balai laboratorium kesehatan, balai pemeriksaan obat dan

makanan dan laboratorium klinik.

e. Apotek, took obaty berizin dan optic

f. Pengobatan tradisional

2. Tingkat pelayanan spesialistik antara lain terdiri dari unit

pelayanan

a. Rumah sakit pemerintah

b. Rumah sakit khusus

c. Rumah sakit swasta

d. Praktek dokter umum, dokter gigi, spesialis dan praktek

berkelompok

e. Balai laboratorium kesehatan, balai pemeriksaan obat dan

makanan dan laboratorium klinik.

3. Tingkat pelayanan sun spesialistik anatara lain terdiri dari

unit pelayanan :

a. Rumah sakit pendidikan pemerintah

b. Rumah sakit pendidikan swasta

4. Prosedur Pelaksanaan Sistem Rujukan

Dalam membina system rujukan ini perlu ditentukan beberapa hal.

a. Regionalisasi.

Regionalisasi adalah pembagian wilayah pelaksanaan

system rujukan. Pembagian wilayah ini didasarkan atas

pembagian wilayah secara administrative, tetapi dimana perlu

didasarkan atas lokasi atau mudahnya system rujukan itu

13

Page 14: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

dicapai. Hal ini untuk menjaga agar pusat system rujukan

mendapat arus penderita secara merata.

b. Tiap tingkat unit kesehatan diharapkan melakukan penyaringan

terhadap penderita yang akan disalurkan dalam system

rujukan. Penderita yang dapat melayani oleh unit kesehatan

tersebut, tidak perlu dikirim ke unit lain yang lebih mampu.

c. Kemampuan unit kesehatan dan petugas.

Kemampuan unit kesehatan tergantung pada macam

petugas dan peralatannya.Walaupun demikian diharapkan

mereka dapat melakukan keterampilan tertentu. Khususnya

dalam perawatan ibu dijabarkan keterampilan yang  masing-

masing diharapkan dari unit kesehatan, beserta petugasnya.

Dalam kaitan ini perlu ditetapkan penggolongan

penyakit, menjadi 3 golongan diantarannya :

a. Penyakit yang bersifat darurat, yaitu penyakit yang harus

segera di tanggulangi, karena bila terlambat dapat

menyebabkan kematian.

b. Penyakit yang bersifat menahun, yang penyembuhan dan

pemulihannya memerlukan waktu yang lama dan dapat

menimbulkan beban pembiayaan yang tidak dapat dipikul

oleh penderita dan keluarganya.

c. Penyakit yang bersifat akut tetapi tidak gawat.

Rehabilitas social, bagi penderita yang telah sembuh

dari penyakit menahun seperti kusta dan jiwa yang tidak dapat

dikembalikan kepada masyarakat, serta perawwatan kesehatan

bagi orang jompo, terutama menjadi tanggung jawab

pemerintah.

14

Page 15: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

D. Alur Sistem Rujukan

Alur rujukan kasus kegawat daruratan :

1. Dari Kader Dapat langsung merujuk ke :

a. Puskesmas pembantu

b. Pondok bersalin atau bidan di desa

c. Puskesmas rawat inap

d. Rumah sakit swasta / RS pemerintah

2. Dari posyandu Dapat langsung merujuk ke :

a. Puskesmas pembantu

b. Pondok bersalin atau bidan di desa

E. Langkah-Langkah Rujukan Dalam Pelayanan Kebidanan

1. Menentukan kegawatdaruratan penderita

a. Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita

yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun

bayi, maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang

terdekat, oleh karena itu mereka belum tentu dapat menerapkan ke

tingkat kegawatdaruratan.

b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas.

Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan

tersebut harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus

yang ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya,

mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri

dan kasus mana yang harus dirujuk.

2. Menentukan tempat rujukan

Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan

yang mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk fasilitas

pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan

kemampuan penderita

3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga

Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarga. Jika perlu

dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis semua asuhan,

15

Page 16: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

perawatan dan hasil penilaian (termasuk partograf) yang telah

dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan. Jika ibu tidak siap dengan

rujukan, lakukan konseling terhadap ibu dan keluarganya tentang

rencana tersebut. Bantu mereka membuat rencana rujukan pada saat

awal persalinan.

4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju

a. Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk.

b. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka

persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.

c. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita

bila penderita tidak mungkin dikirim.

5. Persiapan penderita (BAKSOKUDO)

6. Pengiriman Penderita

7. Tindak lanjut penderita :

a. Untuk penderita yang telah dikembalikan (rawat jalan pasca

penanganan

b. Penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi tidak melapor

harus ada tenaga kesehatan yang melakukan kunjungan rumah.

F. Contoh Kasus Rujukan Ginekologi

(menurut buku Ginekologi, 2008)

Resiko tinggi

1. Hamil dengan perdarahan

2. Hamil dengan penyakit lain

3. Infertilitas

4. Hamil dengan penyulit lain

Perlu tindakan operatif

1. Postmatur > SC

2. KET

3. Mola

4. Abortus

5. Robekan portio

16

Page 17: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

6. Hematoma vulva

Gawat darurat obstetrik

1. HPP 

2. Syok 

3. Ruptura uteri

4. Pre eklampsia – Eklampsia

Penyakit kelainan haid yang diperkirakan disebabkan oleh tumor dan

memerlukan tindakan operatif

a. amenorrhoe

b. hipermenorrhoe

c. hipomenorrhoe

d. polymenorrhoe

e. dismenorrhoe

17

Page 18: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suramnya wajah pelayanan kesehatan di Indonesia haruslah menjadi

pelajaran bagi semua pihak untuk memperbaiki kondisi tersebut. Bukan hanya

peranan dokter ataupun Menteri Kesehatan dalam perwujudan hidup sehat

melainkan partisipasi semua masyarakat. Harus ada perubahan pandangan

dalam upaya untuk hidup sehat. Dokter dan semua elemen dalam dunia

kesehatan harus lebih peduli terhadap masyarakat. Aspek-aspek sosial

haruslah dijunjung tinggi  bukan hanya aspek finansial yang mendapatkan

porsi perhatian secara lebih. Begitu juga dengan masyarakat harus bersinergi

dengan pelayan kesehatan tersebut dengan menghargai dan melakukan respon

yang positif terhadap posisi mereka sebagai pelayan masyarakat. Memang

solusi ini terkesan teoritis. Akan tetapi perlu disadari bahwa perubahan itu

tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Perubahan membutuhkan proses yang

panjang dan melelahkan.

Dua hal yang dijelaskan sebelumnya mengenai mahalnya harga hidup

sehat dan pelayanan kesehatan di Indonesia adalah dua hal yang sangat terkait.

Stigma yang hadir di tengah-tengah masyarakat saat ini adalah biaya

kesehatan yang mahal tidaklah ditunjang oleh pelayanan kesehatan yang

memadai. Dua hal yang seharusnya tidak beririsan sama sekali. Karena

berbagai faktor pelayanan yang kurang baik orang-orang dengan kantong tebal

lebih memilih berobat ke luar negeri. Karena mahalnya biaya untuk berobat

justru rakyat kecil memilih jalur alternatif bahkan yang berbau klenik

sekalipun sebagai shortcut untuk sembuh. Dua mata uang yang sangat berbeda

antara kedua kondisi di atas.Memilih berobat ke luar negeri tidak bisa

dianggap sebagai sebuah tindakan mengkhianati bangsa. Karena kenyataannya

rumah sakit-rumah sakit yang ada di Indonesia tidak memiliki fasilitas yang

cukup lengkap untuk memberikan kredit jaminan kesehatan lebih baik pada

pasiennya. Namun ada pihak-pihak tertentu yang melakukan perawatan ke

18

Page 19: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

luar negeri karena ketidakpercayaannya terhadap kapasitas dokter-dokter dan

rumah sakit yang ada di negeri ini.

Perspektif seperti ini mengundang banyak pertanyaan. Sebenarnya

melakukan perawatan ke luar negeri berarti membunuh secara perlahan kinerja

dokter dan rumah sakit lokal. Namun seharusnya hal ini jadi batu loncatan

bagi para dokter dan rumah sakit untuk dapat meningkatkan kredibilitasnya

sehingga kepercayaan pasien terhadap mereka dapat dijaga. Dengan demikian

generalisasi akan kemampuan dokter dan rumah sakit yang kurang memadai

dapat dihilangkan. Ketika kepercayaan masyarakat akan kapasitas dokter yang

ada di Indonesia dapat dijawab dengan baik oleh dokter itu sendiri maka akan

terjalin kerjasama yang sangat baik antara kedua belah pihak.

3.2 Saran

Untuk memberikan pelayanan berkualitas yang berorentasi pada

kebutuhan pelanggan dan citra rumah sakit yang baik dimasyarakat maka

pihak rumah sakit perlu melakukan upaya perbaikan yang berkesinambungan

dengan langkah-langkah sbb :

1) Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan  sikap yang ramah dan

juga bisa mengerti dan memahami keadaan pasien.

2) Meningkatkan kedisiplinan dan komitmen dalam bekerja pada seluruh

petugas Rumah Sakit agar bisa memberikan pelayanan yang cepat, tepat,

akurat, dan dapat melaksanakan tugas, fungsi serta peranannya dengan

baik sesuai dengan visi dan misi.

3) Untuk meningkatkan kualitas teknis, perlu dilaksanakan program

pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan standar pelayanan prima

sehingga mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan

dan kepuasan bagi pasien.

4) Pihak Rumah Sakit diharapkan terus meningkatkan sarana, prasarana dan

kesehatan lingkungan Rumah Sakit serta memelihara dan memperbaiki

fasilitas yang telah ada, seperti pengadaan alat-alat medis dan penunjang

medis, perbaikan fasilitas di ruang rawat inap dan kebersihan lingkungan

Rumah Sakit.

19

Page 20: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

http://fandik-prasetiyawan.blogspot.com/2012/11/makalah-sistem-pelayanan-

kesehatan_20.html

http://litasulistyo.blogspot.com/2013/11/makalah-sistem-pelayanan-

kesehatan.html

http://nursingppni.blogspot.com/p/sistem-pelayanan.html

http://nurse-edy-poltekkes.blogspot.com/2013/06/makalah-keperawatan-

profesional.html

http://blognyasemuayangmaubaca.blogspot.com/2013/05/makalah-sistem-

rujukan.html

http://sichesse.blogspot.com/2012/03/sistem-rujukan.html

http://melamel94.blogspot.com/2014/05/kasus-program-menjaga-mutu.html

20

Page 21: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat , karunia

dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas makalah ini dapat

terselesaikan.Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad

SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.

Dalam penyelesain makalah ini , penulis banyak mengalami kesulitan ,

terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis

karena hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan

penyusun makalah.Pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih

terdapat banyak kekurangan.

Penyusunan makalah ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

Ciamis, Juni 2015

Penulis

i

Page 22: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pelayanan Kesehatan ........................................................................ 2

A. Definisi ................................................................................................... 2

B. Tingkat Pelayanan Kesehatan ................................................................ 4

C. Contoh Kasus Sistem Pelayanan Kesehatan .......................................... 5

2.2 Sistem Rujukan ............................................................................................ 8

A. Pengertian Sistem Rujukan .................................................................... 8

B. Tujuan Sistem Rujukan .......................................................................... 9

C. Jenis  Sistem Rujukan ............................................................................ 9

D. Alur Sistem Rujukan .............................................................................. 15

E. Langkah-Langkah Rujukan Dalam Pelayanan Kebidanan .................... 15

F. Contoh Kasus Rujukan Ginekologi ........................................................ 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 18

3.2 Saran ............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 23: Makalah Sistem Pelayanan Kesehatan

MAKALAH

MENGIDENTIFIKASI KASUS

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan

Masyarakat

Disusun Oleh :

FATIMAH NURHIDAYAH

IMA MELIANA

ANI NURHIDAYAH

ANGGI YANUAR

IKEU KURNIAWATI

1540113005

1540113014

1540113022

1540113018

1540113032

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2015

iii