Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

66
  PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT Oleh ARINI FITRI Nim : K11112122 Kelas : Kesmas C UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012 

description

.mfnsmv

Transcript of Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    1/66

    PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

    Oleh

    ARINI FITRINim : K11112122

    Kelas : Kesmas C

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2012

    http://1.bp.blogspot.com/-SSLYqRRTJx8/UP_yl8TZDZI/AAAAAAAAAKA/HzVRjetPXQM/s1600/unhas_logo.png
  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    2/66

    KATA PENGANTAR

    Assalamu Alaikum Wr.wb

    Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan

    hidayah-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara

    memelihara lingkungan dan menjaga kesehatan serta mengasah akal budi untuk

    memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi, rasa syukur itu harus senstiasa

    kita wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan

    cara itu, kita akan menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.

    Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun dan

    menyelesaikan makalah ini dengan baik dan dalam waktu yang relative singkat. Makalah ini

    dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan

    pada khususnya dan pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan tentang Pelayanan

    Kesehatan Masyarakat

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat

    kekurangan dan kesalahan yang mungkin kurang sesuai dengan keinginan pembaca. Olehnya

    itu, penulis sangat terbuka untuk menerima semua saran dan kritikan yang dapat membangun

    demi kesempurnaan makalah ini. Dan juga bertambahnya pengawasan dan wawasan penulis

    dalam pembuatan makalah berikutnya.

    Penulis

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    3/66

    DAFTAR ISI

    Sampul

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    Bab I Pendahuluan

    Latar Belakang

    Permasalahan

    Tujuan dan manfaat

    Bab II Pembahasan

    Pelayanan Kesehatan

    Pelayanan Kesehatan Masyarakat

    Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat

    Perkembangan Program Pelayanan Kesehatan

    Masyarakat di Indonesia

    Berbagai Upaya untuk Pengembangan Pelayanan

    Kesehatan Masyarakat

    BAB III Penutup

    Kesimpulan

    Saran

    Daftar Pustaka

    i

    ii

    iii

    1

    1

    1

    2

    3

    3

    4

    5

    10

    12

    13

    13

    13

    14

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    4/66

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam kehidupaan sehari-hari kita sering menemui pelayanan kesehatan di tempat

    tertentu, seperti di Pustu, Puskesmas, dan rumah sakit. Pelayanan kesehatan meliputi

    peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, baik pelayanan kesehatan

    konvensional maupun pelayanan kesehatan yang terdiri dari pengobatan tradisional dan

    komplementer melalui pendidikan dan pelatihan dengan selalu mengutamakan keamanan dan

    efektifitas yang tinggi.

    Ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat

    banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai

    bagian atau porsi yang besar. Namun karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka

    potensi masyarakat perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan

    masyarakat tersebut.

    Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Puskesmas

    didasarkan pada misi dididrikannya Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan

    (Centre for Health Development) di wilayah kerja tertentu.

    B. Permasalahan

    1. Apakah itu Pelayanan Kesehatan ?

    2. Seperti apakah pelayanan kesehahatan masyarakat ?

    3. Apa sajakah program pelayanan kesehatan masyarakat ?

    4. Bagaimana perkembangan program pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia ?

    5. Apa upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat ?

    C. Tujuan dan Manfaat

    a. Tujuan

    Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi

    tentang pelayanan kesehatan masyarakat dan mengetahui program-program pelayanan

    kesehatan masyarakat di Indonesia.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    5/66

    b. Manfaat

    Pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin

    menambah wawasan dan pengetahun tentang pelayanan kesehatan masyarakat dan program

    pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia serta upaya untuk pengembangan pelayanan

    kesehatan masyarakat.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pelayanan Kesehatan

    1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

    Pengertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. Menurut pendapat Levey dan Loomba

    (1973), Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara

    bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

    mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,

    kelompok dan ataupun masyarakat.

    2. Macam Pelayanan Kesehatan

    Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services) dan

    pelayanan kesehatan masyarakat (public health services). Jika dijabarkan dari pendapat

    Hodgetts dan Cascio (1983) adalah :

    1. Pelayanan kedokteran ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri atau

    secara bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya ialaha untuk menyembuhkan

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    6/66

    penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan

    keluarga.

    2. Pelayanan kesehatan masyarakat ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya

    bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya ialah untuk memelihara dan

    meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk kelompok

    dan masyarakat.

    3. Bentuk Pelayanan Kesehatan

    Secara umum, ada 3 tingkat atau gradasi penyakit yaitu sakit ringan (mild), sakit

    sedang (moderate), dan sakit parah (severe) yang menuntut bentuk pelayanan kesehatan yang

    berbeda pula. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni :

    1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health care) :

    Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang

    sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan yang

    diperlukan pada jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services) atau juga

    merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan

    ini seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Balkesmas.

    2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services) :

    Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan

    nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan

    ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.

    3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services):

    Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasiaen yang sudah

    tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan ini sudah

    komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah sakit bertipe A

    dan B.

    B. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

    Pelayanan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan

    mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Oleh karena ruang lingkup

    pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak, maka

    peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai bagian atau porsi

    yang besar. Namun karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat

    perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.

    Mengalang potensi masyarakat mencakup 3 dimensi, yaitu :

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    7/66

    1. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat RT, RW, Kelurahan dan

    sebagainya). Bentuk-bentuk partisipasi dan penggalian potensi masyarakat dalam pelayanan

    kesehatan masyarakat seperti adanya dana sehat, iuran untuk PMT (Pembinaan Makanan

    Tambahan), untuk anak balita, dan sebagainya.

    2. Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi masyarakat atau sering

    disebut Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Penyelenggaraan pelayanan-

    pelayanan kesehatan masyarakat oleh LSM-LSM pada hakikatnya merupakan bentuk

    partisipasi masyarakat dalam system pelayanan kesehatan masyarakat.

    3. Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan swasta yang ikut membantu

    meringankan beban penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas, Balkesmas,

    dan sebagainya).

    Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan

    masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, antara lain :

    a. Penanggung jawab; pengawasan, standar pelayanan, dan sebagainya dalam pelayanan

    kesehatan masyarakat baik pemerintah (Puskesmas) maupun swasta (Balkesmas) berada di

    bawah koordinasi penanggung jawab seperti Departemen Kesehatan.

    b. Standar pelayanan; pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta harus

    berdasarkan pada suatu standar tertentu. Di Indonesia standar ini telah ditetapkan oleh

    Departemene Kesehatan, dengan adanya Buku Pedoman Puskesmas

    c. Hubungan kerja; dalam hal ini harus ada pembagian kerja yang jelas antara bagian satu

    dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan harus mempunyai struktur organisasi yang jelas

    yang menggambarkan hubungan kerja baik horizontal maupun vertical.

    d. Pengorganisasian potensi masyarakat; keikutsertaan masyarakat atu pengorganisasian

    masyarakat ini penting, karena adanya keterbatasan sumber-sumber daya penyelenggara

    pelayanan kesehatan masyarakat.

    C. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat

    Untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada seluruh

    masyarakat, maka berikut ini akan dipaparkan beberapa program pelayanan kesehatana

    masyarakat.

    1. Puskesmas

    Usaha kesehatan masyarakat terutama dilakukan melalui peningkatan pelayanan Puskesmas

    dan upaya kesehatan kerja. Upaya kesehatan Puskesmas direncanakan terutama ditujukn

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    8/66

    kepada golongan ibu, anak, tenaga kerja, dan masyarakat berpenghasilan rendah baik di

    pedesaan maupun di perkotaan.

    Puskesmas akan dikembangkan menjadi pusat pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

    Pemerataan upaya kesehatan Puskesmas akan diusahakan, baik melalui peningkatan fungsi

    Puskesmas maupun peran serta masyarakat dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan

    Masyarakat Desa (PKMD).

    2. Keluarga Berencana

    Kegiatan kelurga berencana diarahkan pada pengembangan keluarga sehat sejahtera, yaitu

    dengan makin diterimanya Norma Keluaga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

    melalui kegiatan penyuluhan dan motivasi pada pasangan usia subur, generasi muda serta

    pelayanan medic KB.

    Pelaksanaan program KB dilaksanakan secara bertahap, mula mula program mempunyai

    orientasi klinis. Kemudian berkembang dengan pesat, untuk mendapat liputan yang lebih

    luas, beberapa tenaga pelaksana lapangan ditempatkan di klinik juga diwajibkan mengadakan

    kunjungan ke rumah-rumah untuk memberikan motivasi dan penerangan di mana dapat

    memperoleh pelayanan KB.

    Peningkatan peranan masyarakat dalam program KB akan memungkinkan alih peran

    pengelolaan program KB kepada masyarakat di masa yang akan datan, dengan demikian

    perkembangan NKKBS juga akan menjadi kenyataan.

    3. Kesejahteraan Ibu dan Anak

    Pelayanan dan monitoring ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui ditingkatkan melalui

    pemeriksaan kehamilan, imunisasi, identifikasi risiko tinggi kehamilan dan tindak lanjutnya,

    pelayanan ibu menyusui dan pertolongan oleh tenaga terlatih.

    Pelayanan bayi dan anak prasekolah termasuk murid Taman Kanak-kanak dilakukan melalui

    penelitian dan pengamatan dari pertumbuhan dan perkembangan secara berkala, imunisasi,

    identifikasi risiko tinggi dengan tindak lanjutdan pencegahan dehidrasi.

    Peran serta masyarakat ditingkatkan melalui penyuluhan yang terutama ditujukan kepada ibu

    dan dukun beranakserta guru TK. Penyuluhan juga dilakukan melalui PKK.

    4. Kesehatan Sekolah

    Melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan dapat ditingkatkan derajat kesehatan

    dan kemampuan untuk hidup sehat dari anak sekolah pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah

    Dasar Luar Biasa (SDLB), SMP, dan SMA termasuk pondok pesantren melalui upaya

    peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan sehingga mempunyai dampak

    terhadap penurunan angka absensi karena sakit.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    9/66

    5. Kesehatan Gigi dan Mulut

    Dalam memperluas jangkauan, pemerataan dan peningkatan suatu pelayanan kesehatan gigi

    dan mulut dilakukan kegiatan-kegiatan :

    a. Pelayanan kesehatan gigi pada unit kelurga terutama ibu hamil, ibu menyusui dan anak pra

    sekolah.

    b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara paripurna di sekolah dasar, kegiatan promotif dan

    preventif di SD.

    c. Pelayanan medic dasar kedokteran gigi dilakukan di puskesmas.

    6. Kesehatan Jiwa

    Tujuan pokok kesehatan ini adalah mencegah meningkatnya angka penderita berbagai

    gangguan jiwa, seperti psikonerotik, psikomatik, retardasi mental, kelainan perilaku dan

    penyalahgunaan narkotik, alcohol, obat, dan bahan berbahaya lainnya.

    Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan berdasarkan pendekatan yang menyeluruh dan

    mendalam dari berbagai segi yang saling berkaitan, dan melakukan pembinaan sehingga

    dapat memberikan pelayanan kesehatan jiwa, terutama untuk dapat mendeteksi secara dini

    berbagai gangguan kesehatan jiwa.

    7. Laboratorium sederhana

    Sasaran pokok kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan pemeriksaan sediaan, untuk

    mencapai ini dilakukan penataran tenaga laboratorium. Kegiatannya adalah melaksanakan

    pelayanan rutin, penyuluhan dan pengiriman sediaan penyakit dalam rangka pengamatan

    kejadian penyakit.

    8. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)

    PKMD diselenggarakan oleh masyarkat sendiri yang pengelolaan di lapangan memanfaatkan

    sumber-sumber setempat dalam penyelenggaraan secara terus-menerus serta terorganisir

    hingga ikut merangkaikan hasil-hasil kegiatannya secara tersambung dengan perpanjangan

    program-program Puskesmas di desanya serta mampu terpadu dan menunjang system

    kesehatan nasional.

    9. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

    Tujuan pokok kegiatan ini adalah untuk mencegah timbulnya penyakit, menurunkan angka

    kesakitan, kematian, dan akibt bu7ruk dari penyakit menular. Untuk mencapai tujuan tersebut

    diambil langkah-langkah untuk meningkatkan :

    Pengamatan penyakit menular, termasuk pelabuhan.

    Kualitas dan kuantitas tenaga di bidang epidemiologi, entomologi, ekologi, sanitasi, dan

    laboratorium.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    10/66

    Kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam hal pencegahan dan

    pemberantasan penyakit menular dengan menggunakan teknologi tepat guna dan secara

    sederhana yang berhasilguna dan berdayaguna.

    Penggunaan alat, serum dan vaksin dalam negeri.

    Isolasi penderita npenyakit manular.

    Pengamatan vector penyakit.

    10. Pencegahan dan pemberantasan penyakit tak menular

    Tujuan kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit

    jantung, dan pembuluh darah, kanker, kecelakaan, dan lain-lain. Kegiatan pelayanan

    penyembuhan dan pemulihan diutamakan pada pengobatan jalan melalui Puskesmas dan

    rujukannya.

    Sebagai langkah pertama diadakan kegiatan pengumpulan data dan penelitian tentang

    masalah penyakit tak menular, antara lain dengan mengadakan kegiatan panduan dan

    penjaringan selektif pada Puskesmas di daerah tertentu.

    11. Program perbaikan gizi

    Program ini bertujuan bertujuan untuk menunjang upaya penurunan angka kematian balita,

    dan meningkatkan kemampuan masyarakat guna mewujudkan derajat kesehatan yang

    optimal, melalui peningkatan status gizi, terutama bagi golongan rawan dan masyarakat

    berpenghasilan rendah baik di desa maupun di kota.

    Pokok kegiatan yang dilaksanakan dalm program perbaikan gizi adalah Usaha Perbaikan Gizi

    Keluarga (UPKG), pencegahan dan penanggulangan penyakit gangguan gizi terutama KKP,

    Kekurangan Vitamin A, gondok endemic dan anemi gizi besi, peningkatan gizi anak sekolah,

    dan pelayanan gizi institusi.

    12. Program peningkatan kesehatan lingkungan

    Program ini bertujuan mencapai mutu lingkungan yang dapat menjamin kesehatan menuju

    derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta untuk mewujudkan keikutsertaan dan

    kesadaran masyarakat dan sector pemerintah yang berkaitan dalam tanggung jawab upaya

    peningkatan dan pelestarian kesehatan lingkungan.

    Program ini meliputi program peningkatan air bersih, program penyehatan perumahan dan

    lingkungan, program pengawasan kualitas lingkungan, dan pengembangan kegiatan instalasi

    pemeriksaan specimen kesehatan lingkungan.

    D. Perkembangan Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Indonesia

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    11/66

    Mengkaji perkembangan pelayanan kesehatan massyarakat di Indonesia memang

    sejalan dengan perjuangan bangsa mensejahterahkan masyarakat Indonesia. Beberapa catatan

    penting di bawah ini baik sebelum maupun sesudah Indonesia merdekadapat dijadikan

    tonggak sejarah perkembangan program kesehatan masyarakat di Indonesia.

    Tahun 1942 : Mulai dirintis pengembangan program pendidikan kesehatan masyarakat untuk

    peningkatan sanitasi lingkungan di wilayah pedesaan.

    Tahun 1952 : Pengembangan upaya usaha Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mulai dirintis

    dengan didirikannya Direktorat KIA di lingkungan Kementrian Kesehatan

    Tahun 1956 : Proyek UKS diperkenalkan di wilayah Jakarta.

    Tahun 1959 : Program pemberantasan penyakit malaria di milai dengan bantuan WHO.

    Tahun 1960 : UU Pokok kesehatan dirumuskan

    Tahun 1969 : Dengan mulai tersusunnya Repelita, sector kesehatan juga mulai menata

    perencanaannya secara nasional

    Tahun 1982 : Sistem Kesehatan Nasional (SKN) mulai diberlakukan.

    Tahun 1988 : Penggunaan obat generic diperkenalkan

    Tahun 1991 : Dokter sebagai pegawai tidak tetap (PTT) mulai diberlakukan.

    Tahun 1992 : UU no. 23 mulai diterapkan untuk sector kesehatan.

    Tahun 1994 : Keppres 36 tentang strategi penanggulangan AIDS Nasional dan Daerah

    Tahun 1995 : Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dimulai untuk mencapai target Indonesia bebas

    polio tahun 2000.

    Pembangunan Puskesmas di Indonesia mulai dirintis dengan berbagai pertimbangan

    yang bersifat strategis. Untuk jangka panjang pengembangan pelayanan kesehatan dasar

    (Primary Health Care/PHC) melalui Puskesmas dinilai jauh lebih efisien dan efektif hasilnya

    dibandingkan pengembangan pelayanan RS.

    Dari konsep pengembangan PHC lahirlah konsep PKMD (Pembangunan Kesehatan

    Masyarakat Desa) di Indonesia. PKMD saat ini sudah berkembang menjadi model peran serta

    masyarakat di bidang pelayanan kesehatan yang kemudian diberikan nama sesuai dengan

    muatan lokalnya seperti muatan tambahan program gizi dikenal dengan nama UPKG (Upaya

    Pelayanan Gizi Keluarga); Proyandu (Program Pelayanan Terpadu) yang diberikan muatan

    program KIA, Gizi (Penimbangan Balita, pemberian vitamin A untuk Balita, dan Sulfas

    Ferrosus untuk Ibu Hamil), P2M (Imunisasi dan pemberantasan diare, cacingan), program

    KB (Konseling); POD (Pos Obat Desa); DUKM (Dana Upaya Kesehatan Masyarakat)

    semacam ansuransi kesehatan di desa; Bidan Desa dengan Polindes (Poliknik Persalinan);

    pembinaan pengobatan tradisional, dan sebagainya.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    12/66

    Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia (AFTA 2003 dan APEC 2010-2020)

    akan berpengaruh pada kebijakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

    Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan sangat dibutuhkan untuk

    memasuki persaingan global di bidang kesehatan.

    Setelah 25 tahun Indonesia mengembangkan primary health care services, Indonesia

    sudah mencatat sukses besar dengan turunnya tingkat kematian bayi (IMR), tingkat fertilitas

    (FR), tingkat kematian ibu bersalin (MMR), kematian kasar (CDR), angka kesakitan

    beberapa penyakit menular terutama yang bias dicegah dengan imunisasi dan memperpanjang

    angka harapan hidup.

    Meskipun Indonesia sudah mencatat sukses besar di bidang pembangunan kesehatan

    namaun globalisasi di bidang jasa pelanyanan kesehatan juga akan ditandai dengan adanya

    investasi modal asing di Indonesia untuk membangun pusatpusat pelayanan kesehatan

    seperti RS dan laboratorium, termasuk di biidang farmasi dengan membangunpabrik obat

    PMA . Akibatnya, persaingan tenaga kesehatan juga akan berlangssung semakin ketat.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    13/66

    E. Berbagai Upaya untuk Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

    Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Puskesmas

    didasarkan pada misi dididrikannya Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan

    (Centre for Health Development) di wilayah kerja tertentu. Upaya pengembangannya dapat

    dilaksanakan melalui perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan tingkat kemajuan wilayah

    sesuai dengan tingkat kemajuan transportasi, peningkatan rujukan, peningkatan mutu

    pelayanan dan keterampilan staf, peningkatan manajemen organisasi dan peningkatan peran

    serta masyarakat. Adapun upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat,

    antara lain :

    1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa dengan membangun

    Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan, Posyandu, dan penempatan

    Bidan di desa yang mengelola sebuah polindes (Poliknik Persalinan Desa).

    2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, baik dengan meningkatkan keterampilan dan

    motivasi kerja staf dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maupun

    dengan cara mencukupi berbagai jenis kebutuhan peralatan dan obat-obatan.

    3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

    Perencanaan pengadaan obat seharusnya didasarkan pada analisis epidemiologi penyakit

    yang berkembang di wilayah kerjanya.

    4. System rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat dengan meningkatkan

    mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat desa. Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat

    terlaksana bila pembangunan sector lain di tingkat Kecamatan juga mendukung yaitu

    tersedianya fasilitas transportasi yang lebih memadai dan peningkatan pendapatan keluarga.

    5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa

    (PKMD). Kegiataan ini perlu dilakukan secara gotong-royong dan swadaya sehingga

    masyarakat mampu mencapai mutu hidup yang sehat dan sejahtera.

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-

    sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

    menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan

    ataupun masyarakat (Levey dan Loomba,1973).

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    14/66

    2. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services) dan pelayanan

    kesehatan masyarakat (public health services)

    3. Ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Penanggung

    jawab, standar pelayanan, hubungan kerja; dan pengorganisasian potensi masyarakat

    4. Program-program pelayanan kesehatan masyarakat meliputi Puskesmas, Keluarga

    Berencana, Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Gigi

    dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Laboratorium sederhana, Pembangunan Kesehatan Masyarakat

    Desa (PKMD), Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, Pencegahan dan

    pemberantasan penyakit tak menular, Program perbaikan gizi, dan Program peningkatan

    kesehatan lingkungan

    B. Saran

    Saran yang dapat dikemukakan adalah diharapkan agar pemerintah meningkatkan

    kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, agar tercapai derajat kesehatan masyarakat

    setinggi-tingginya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Azwar, Azrul.1996.Pengantar Administrasi Kesehahatan Edisi Ketiga.Tanggerang :

    Binapura Aksara

    Muninjaya, A.A Gde.1999.Manajemen Kesehatan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

    Sukarni, Mariyati.1994.Kesehatan Keluarga Lingkungan.Yogyakarta : Kanisius

    Notoatmodjo, Soekidjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar).Jakarta :

    PT. Asdi Mahasatya

    http://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-

    kualitas.htmldi akses hari Rabu, 24 Oktober 2012

    http://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/

    di akses hari Rabu, 24 Oktober 2012

    http://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/http://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/http://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/http://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.html
  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    15/66

    JENIS-JENIS PELAYANAN KESEHATAN

    Rumah sakitMrpkn sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh

    dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.Perbandingan antara jumlah TT RS

    dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat rendah. Untuk 10 ribu penduduk cumatersedia 6 TT RS.

    TerminologiAsal kata: Hospital (rumah sakit) Dr bahasa latin,hospes = tuan rumah akar kata hotel dan

    hospitality (keramahan).Di abad pertengahan,RS berfungsi sbg penampungan org miskin &

    musafir

    Rumah sakit menurut WHO Expert Committee On Organization Of Medical Care: is

    an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the

    population complete health care, both curative and preventive and whose out patient service

    reach out to the family and its home environment; the hospital is also a centre for the training

    of health workers and for biosocial research

    Sejarahkuil Mesir. Kuil Asclepius di Yunani dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit,

    Diadopsi bangsa Romawi. Kuil Romawi untuk sculapius dibangun tahun 291 SM di tanahTiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan Yunani.

    v Institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali di India.

    RS Brahmanti pertama kali didirikan di Sri Lanka pada tahun 431 SM, kemudian Raja Ashoka

    juga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan pada 230 SM dengan dilengkapi tenaga medis

    dan perawat yang dibiayai anggaran kerajaan. Rumah sakit pertama dgn konsep pengajaran

    pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan oleh tenaga ahli, adalah Akademi

    Gundishapur di Kerajaan Persia. Bangsa Romawi menciptakan valetudinaria(pengobatan

    budak, gladiator & prajurit thn100 SM) Adopsi kepercayaan Kristiani ikut mempengaruhi

    pelayanan medis di sana. Konsil Nicea I pada thn 325 memerintahkan pihak Gereja

    untuk memberikan pelayanan kpd orang-orang miskin, sakit, janda & musafir. Setiap 1

    katedral di kota harus menyediakan yankes. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah

    Saint Sampson di Konstantinopel dan Basil, bishop of Caesarea. Bangunan ini berhubungan

    langsung dengan gereja & disediakan tempat terpisah untuk penderita lepra.

    v abad pertengahan di Eropa

    Di tempat peribadahan terdpt yankes oleh pendeta dan suster (Frase Perancis untuk rumah

    sakit adalah htel-Dieu ="hostel of God."). Ditemukan RS yg terspesialisasi utk penderita

    lepra, kaum miskin/ musafir.

    v sejarah Islam (abad 812) memperkenalkan standar pengobatan yg tinggi.RS pertama dibangun pada abad 9 -10 mempekerjakan 25 staff pengobatan dan perlakuan

    pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula.

    v Tiongkok (awal abad 10)

    Terdpt RS yang didanai pemerintah muncul

    v Eropa (abad 1617)

    Perubahan RS menjadi lebih sekular

    v abad 18

    RS modern pertama berdiri dgn pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali

    memperkenalkan konsep ini Guy's Hospital didirikan di London (1724) atas permintaan

    saudagar kaya Thomas Guy. RS ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni

    Inggris di Amerika berdiri Pennsylvania General Hospital di Philadelphia (1751).Perkembangan RS di Indonesia

    http://mafouz2222.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://mafouz2222.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://mafouz2222.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pelayanan-kesehatan.html
  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    16/66

    Thn 1626

    pertama sekali didirikan oleh VOC

    Periode Raffless (Inggris)

    ditujukan untuk melayani anggota militer beserta keluarganya & masyarakat pribumi

    sec.gratis

    RS kelompok agama RS CBZ Jakarta

    Tugas & FUNGSI- Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,

    - Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,

    - Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,

    - Melaksanakan pelayanan medis khusus,

    - Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,

    - Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,

    - Melaksanakan pelayanan kedokteran social

    - Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,

    - Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),- Melaksanakan pelayanan rawat inap,

    - Melaksanakan pelayanan administratif,

    - Melaksanakan pendidikan para medis,

    - Membantu pendidikan tenaga medis umum,

    - Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,

    - Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,

    - Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,

    Tugas dan fungsi ini berhubungan dgn kelas dan type RS di Indonesia terdiri dari RSU

    dan RS khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah.

    Perubahan kelas RS dapat terjadi sehubungan dgn turunnya kinerja RS yang ditetapkan oleh

    Menkes RI melalui keputusan dirjen yan medik.

    JENIS-JENIS RS RSU

    RS Terspesialisasi

    RS Penelitian/ Pendidikan

    Rumah sakit lembaga/perusahaan

    v RSU

    *Melayani hampir seluruh penyakit umum,

    *Memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (IGD) untuk mengatasi bahaya dalam

    waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama

    *mrpkn fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara,*Dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang.

    Dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, lab.,dsb. Kelengkapan

    fasilitas ini bisa bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.

    Rumah sakit yang sangat besar sering =Medical Center(pusat kesehatan), biasanya melayani

    seluruh pengobatan modern.

    Sebagian besar RS di Indonesia membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan)

    bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu

    RS.

    v RS TERSPESIALISASI

    Jenis ini mencakup: Trauma center, RSKA , RS manula, RSB ,RS yang melayani

    kepentingan khusus spt:psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dll. RS bs terdiri atas gabungan atau hanya satu bangunan.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    17/66

    Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu.

    Kebanyakan RS di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.

    v RS PENELITIAN/ PENDIDIKAN

    Adlh RSU yg terkait dgn kegiatan penelitian dan pendidikan di FK pada suatu

    universitas/lembaga pendidikan tinggi.

    Dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknikpengobatan baru

    Diselenggarakan oleh pihak universitas/PT sbg salah 1 wujud pengabdian masy. / Tri Dharma

    perguruan tinggi.

    v Rumah sakit lembaga/perusahaan

    RS yg didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien2 yang merupakan

    anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut

    Didirikan krn peny. yg berkaitan dgn keg. lembaga tsb (misalnya RS militer, lapangan udara),

    bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan

    yang terpencil/jauh dari RSU

    RS jg menerima pasien umum dan menyediakan ruang IGD untuk masyarakat umum.

    v KLINIK: Fasilitas medis yang > kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.

    dijalankan oleh LSM atau dokter2 yang ingin menjalankan praktek pribadi.

    Hanya menerima rawat jalan.

    Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik = poliklinik.

    v Komite Etik Rumah Sakit / KERS

    Adalah suatu badan yg resmi dibentuk dgn anggota dari berbagai disiplin perawatan

    kesehatan dlm RS yang bertugas untuk menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam

    RS. KERS mrpkn sarana efektif dlm mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak

    yang terlibat seperti dokter, pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah

    etika hukum kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di RS.

    Keberadaan komite ada dalam struktur organisasi RS

    Keanggotaan komite diangkat oleh Direktur RS /yayasan RS.

    Keanggotaan komite bersifat multi disiplin meliputi : dokter (merupakan mayoritas anggota)

    dari berbagai spesialisasi, perawat, pekerja sosial, rohaniawan, wakil administrasi RS, wakil

    masyarakat, etikawan, & ahli hukum.

    Fungsi kers1.Pendidikan,

    2.Penyusun Kebijakan

    3.Pembahasan Kasus PENDIDIKAN

    - diskusi multidisiplin tentang kasus mediko legal & dilema etika biomedis & proses

    pengambilan keputusan thd permasalahan yg ada.

    -meningkatkan pengetahuan anggota komite

    PENYUSUN KEBIJAKAN

    v Semakin banyak kasus yang dibahas, semakin baik anggota komite dlm tatalaksana

    pengambilan keputusan.

    Pembahasan Kasus

    kasus mediko legal & dilema etika biomedis

    masalah etik yang timbul dalam RS

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    18/66

    PUSKESMAS

    SEJARAH Rakernas I Jakarta (1968)

    Dirancang konsep Puskesmas

    4 macam Puskesmas:1. Puskesmas tingkat desa

    2.Puskesmas tingkat kecamatan

    3. Puskesmas tingkat kawedanan

    4. Puskesmas tingkat kabupaten

    Rakernas II (1969)

    3 katagori Puskesmas

    a. Puskesmas tipe A dipimpin dokter penuh

    b. Puskesmas tipe B dipimpin dokter tdk penuh

    c. Puskesmas tipe C dipimpin paramedis

    Rakernas III (1970)

    1 macam Puskesmas di tingkat kecamatan /jumlah penduduk 30.000-50.000 org

    v Thn 1979 katagori puskesmas;

    - Puskesmas kecamatan (Pusk.Pembina)

    - Puskesmas Desa/kelurahan (Pustu)

    v Dr.Azrul Azwar,MPH (1980) : suatu kesatuan organisasi fungsional yg langsung memberikan

    pelayanan sec. menyeluruh kpd masy.dlm suatu wilayah kerja tertentu dlm bentuk usaha2

    kes.pokok

    v Depkes RI (1981) :suatu kesatuan organisasi kes.yg lgsg memberikan yan kes sec. menyeluruh

    & terintegrasi kpd masy.di wil.kerja terentu dl usaha2 kes.pokok

    DEPKES RI (1987) : sbg pusat pembangunan kes yg berfungsi:

    - mengembangkan kes.masy.

    - membina kes masy

    - menyelenggarakan yankes terdepan & terdekat dgn masy dlm bentuk keg pokok yg

    menyeluruh & terpadu di wil kerjanya

    suatu unit organisasi fungsional yg sec profesional melaks upaya yankes pokok dgn

    menggunakan PSAM utk dpt memberikan yan sec menyeluruh & terpadu kpd masy di wil

    kerjanya

    DEPKES (1991) : suatu kesatuan organisasi kes fungsional yg mrpkn pusat pengembangan

    kes masy & membina PSAM disamping memberikan yan sec menyeluruh di wil kerjanya

    dlm bentuk keg pokok

    FUNGSI PUSKESMASAda 3:

    - Sbg pusat bang pembangunan kes masy di wilayahnya

    - Membina PSAM di wil kerjanya dlm rangka meningk kemampuan utk hidup sehat

    - Memberikan yankes secmenyeluruh & terpadu kpd masy di wil kerjanya

    Kegiatan pokok puskesmasUpaya KIA

    Upaya KB unit I

    Peningk Gizi

    Kesling unit II

    P2M

    Pengobatan & GD >>> unit VIPenyuluhan Kes >>>> unit V

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    19/66

    UKS

    UK OR unit IV

    Perkesmas

    Kes Kerja

    Kesgilut unit III

    Keswa unit IVKes mata

    Lab Sederhana >>> unit II

    Pencatatan & Pelaporan dlm rangka Sistem Informasi Kes.

    Lansia >>> unit III

    Pembinaan Batra >>> unit VII

    Rawat jln & unap >>> unit VI

    Wilayah kerja- 1 kecamatan

    - Kepadatan penduduk

    - Luas daerah

    - Keadaan geografis- Infrastruktur

    - Ditetapkan Bupati

    - Kota besar: 1 kelurahan

    - Sasaran penduduk 30.000/puskesmas

    Kedudukan puskesmas

    1.

    Dlm Bidang Administrasi mrpkn perangkat Pemkab bertanggung jawab kpd Dinkes

    Kab

    2.

    Dlm Hirarki Yankes sesuai dgn SKN,Puskesmas pd tingk.fasilitas kes.pertama

    SATUAN PENUNJANG- Pustu

    - Pusling

    - Bidan desa

    - Posyandu

    - PSAM

    PUSTU : unit yankes sederhana yg berfungsi menunjang & membantu pelaks.keg.2 yg

    dilakukan puskesmas dlm wil yg > kecil

    PUSLING : unit yankes keliling yg dilengkapi dg kendaraan roda 4/perahu motor &

    peralatan kes,komunikasi & tenaga dr puskesmasKegiatan:

    - memberikan yankes di daerah terpencil

    - menyelidiki KLB

    - -transportasi utk merujuk pasien

    - -penyuluhan dgn alat audiovisual

    BIDAN DESABertanggung jawab kpd Kepala pusat,

    Wilayah kerja 3000 penduduk

    Tugas:

    - membina PSAM

    - Posyandu- dasawisma

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    20/66

    - pertolongan persalinan di rumah

    STRUKTUR ORGANISASI Unsur pimpinan : kapus

    Unsur Pembantu pimp.: Ka.TU

    Unsur pelaksana : unit I

    unit IIunit III

    unit IV

    unit V

    unit VI

    unit VII

    PELAYANAN KESEHATAN

    1.1. Pendahuluan

    Telah disebutkan bahwa salah satu subsistem yang terdapat dalam system kesehatan ialahsubsistem pelayanan kesehatan. Untuk dapat memahami system kesehatan dengan baik, perlu

    pula dipahami tentang subsistem pelayanan kesehatan tersebut. Sebenarnya jika

    membicarakan subsistem pelayanan kesehatan, pengertian yang terkandung didalamnya

    sangat luas. Sebagai akibat dari luasnya pengertian sehat, maka terdapat berbagai kegiatan

    yang sekalipun tidak berhubungan langsung dengan kesehatan, tetapi karena dampaknya juga

    ditemukan pada kesehatan, menyebabkan berbagai kegiatan tersebut seyogyanya harus turut

    diperhitungkan. Kegiatan-kegiatan yang seperti ini, sangat dikenal dengan nama health

    related activities banyak macamnya, misalnya kegiatan pembangunan perumahan, pengadaan

    pangan, perbaikan lingkungan pemukiman dan lain sebagainya yang seperti ini. Tentu mudah

    dipahami jika kesemua kegiatan ini turut diperhitungkan, akan ditemukan banyak kesulitan.Kegiatan-kegiatan yang seperti ini, popular dengan sebutan pelayanan kesehatan (health

    services).

    1.2. Pengertian

    Menurut Levey dan Loomba (1973)maka yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan

    ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sam dalam suatu

    organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan

    penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan keluarga, kelompok, dan ataupun

    masyarakat.

    Sesuai dengan batasan yang seperti ini, segera dipahami bahwa bentuk dan jenis

    pelayanan kesehatan yang dapat ditemukan banyak macamnya. Karena kesemuanya ini amat

    ditentukan oleh :

    1. Perorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara bersama-sama

    dalam suatu organisasi.

    2. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencangkup kegiatan pemeliharaan kesehatan,

    peningkatan kesehatan, pencengah penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan,

    atau kombinasi dari padanya.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    21/66

    3. Sasaran pelayanan kesehatan, apakahuntuk perseorangan, keluarga, kelompok ataupun

    untuk masyarakat secara keseluruhan.

    1.3. Macam Pelayanan Kesehatan

    Menurut Hodgetts dan Cascio (1983) Secara secara umum bentuk dan jenis pelayanan

    kesehatan banyak macamnya dapat dibedakan atas 2. bentuk dan jenis pelayanan kesehatan :

    1. Pelayanan kedokteran

    Pelayanan kesehatan yang termaksud dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical

    services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice)

    atau secara bersama-sama dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk

    menyembuhkan penyakit dan memilihkan kesehatan serta sasarannya terutama untukperseorangan dan keluarga.

    2. Pelayanan Kesehatan masyarakat

    Pelayanan kesehatan yang termaksud dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat

    (public health services)ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara

    bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan

    meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk

    kelompok dan masyarakat.

    PEMBAGIAN PELAYANAN KESEHATAN

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    22/66

    Perbedaan lebih lanjut dari kedua bentuk pelayanan kesehatani ini, dapat dilihat dari

    rincian Leavel dan Clark (1953), yang secara sederhana dapat diuraikan pada tabel berikut .

    Perbedaan pelayanan kedokteran dengan pelayanan kesehatan masyarakat

    Pelayanan kedokteran Pelayanan kesehatan masyarakat

    Tenaga pelaksananya terutama adalah

    dokter

    Perhatian utamnya pada penyembuhan

    penyakit

    Sasaran utamnya adalah perseorangan

    atau keluarga

    Kurang memperhatikan efisiensi

    Tidak boleh menarik perhatian karena

    bertentangan dengan etik dokter

    Menjalankan fungsi perseirangan dan

    terikat dengan undang-undang

    Penghasilan diperoleh dari imbal jasa

    Bertanggung jawab hanya pada

    penderita

    Tidak dapat memonopoli upaya

    kesehatan dan bahkan mendapat

    saingan.

    Masalah administrasi sangat sederhana.

    Tenaga tenaga pelaksananya terutama

    adalah ahli kesmas

    Perhatian utamnya pada pencegahan

    penyakit penyakit

    Sasaran utamnya adalah masyarakat

    keseluruhan

    Selalu memperhatikan efisiensi

    Menarik perhatian masyarakat misalnya

    penyuluhan masyarakat

    Menjalankan fungsi mengorganisir

    masyarakat dan didukung dengan

    undang-undang

    Penghasilan merupakan gaji dari

    pemerintah

    Bertanggung jawab kepada seluruh

    masyarakat

    Dapat memonopoli upaya kesehatan

    Menghadapi berbagai persoalan

    kepemimpinan.

    1.4. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    23/66

    Sekalipun pelayanan kedokteran berbeda dengan pelayanan kesehatan masyarakat, namun

    untuk dapat disebut sebagai suatu pelayanan kesehatan yang baik, keduanya harus memiliki

    berbagai persyaratan pokok., syarat pokok yang dimaksud ialah :

    1. Tersedia dan berkesinambungan

    Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut

    harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan (continous). Artinya

    semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan,

    serta keberadaanya dalam masyarakakt adalah setiap saat yang dibutuhkan.

    2. Dapat diterima dengan wajar

    Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah yang dapat diterima (acceptable)

    oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate) artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak

    bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yangbertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat serta

    bersifat tidak wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik.

    3. Mudah dicapai

    Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai (accessible)

    oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksudkan disini terutama dari sudut

    lokasi. Dengan demikian untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka

    pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yang

    terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, dan sementara itu tidak ditemukan di daerah

    pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.

    4. Mudah di jangkau

    Syarat pokok keempat peayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dijangkau

    (affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini terutama dari

    sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya

    pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan

    kesehatan yang mahal dank arena itu hanya mungkin di nikmati oleh sebagian kecil

    masyarakat saja, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.

    5. Bermutu

    Syarat pokok kelima pelayanan kesehatan yang baik adalah yang bermutu (quality).

    Pengertian mutu yang dimaksud disini adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan

    pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para

    pemakai jasa pelayanan, dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode

    etik serta standar yang telah di tetapkan.

    1.5. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    24/66

    Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap Negara tidaklah sama, namun secara

    umum berbagai strata ini dapat di kelompokkan menjadi tiga macvam yakni :

    1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama

    Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primery health services) adalah pelayanan kesehatnay

    ang bersifat kokok, yang sangat dibutuhkan opleh sebagian besarb masyarakat serta

    mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada umumnya

    pelayanan kesehatan tingkat pertyama ini bersifat pelayanan rawat jalan.

    2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua

    Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang lebih lanjut, telah

    bersifat rawat inap dan untuk menyelenggarakannnya telah dibutuhkan tersediannya tenaga-

    tenaga spesialis.

    3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga

    Pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang bersifat lebih complek

    dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga sub spesialis.

    1.6. Program Menjaga Mutu

    Pengertian

    Untuk dapat menjaga mutu pelayanan kesehatan banyak upaya yang dapat dilakukan.

    Upaya tersebut jika dilaksanakan secara terarah dan terencana, dalam ilmu administrasi

    kesehatan disebut dengan nama program menjaga mutu, batasan program menjaga mutu

    banyak macamnya. Secara sederhana program menjaga mutudapat diartikan sebagai suatu

    upaya yang dilaksanakan secra berkesinambungan, sistematis, objektif, dan terpadu dalam

    menetapkan masalah dan penyebab maslah mutu pelayanan kesehatan berdasarkan standar

    yang telah ditetapkan , menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai

    dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran-saran

    tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.

    Tujuan

    Tujuan program pelayanan mutu mencangkup dua hal yang bersifat pokok yang jika

    disederhanakan menjadi :

    1. Tujuan antara

    Tujuan antara yangi ingin di capai oleh program menjaga mutu ialah di ketahuinya mutu

    pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai

    apabila masalah mutu berhasil ditetapkan.

    2. Tujuan akhir

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    25/66

    Tujuan akhir yang ingin di capai ialah meningkatkan mutu pelayanan. Sesuai dengan

    kegiatan program menjaga mutu, meningkatkan mutu yang di maksudkan ialah apabila

    program masalah berhasil dilaksanakan.

    Sasaran

    Sasaran program menjaga mutu adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Jika

    diketahui bahwa pada setiap pelayanan kesehatan terdapat empat unsure yang bersifat pokok

    yakni unsure masukan, unsure proses, unsure lingkungan, dan unsure keluaran. Maka mudah

    di pahami dalam praktek sehati hari jika menyebut sasaran program menjaga mutu maka

    yang di maksud disini antara lain ialah unsure-unsur tersebut.

    1. Unsur input

    Unsur input ialah semua sumberdaya (resources), sarana dan prasarana yg digunakan

    dalam proses produksi, yaitu terdiri atas: ma, money, material, Method, machine, market,

    dan time.

    2. Unsur Lingkungan

    Unsur lingkungan adalah keadaan sekitar yang dapat mempengrauhi pelayanan kesehatan.

    Misalnya kebijakan, organisasi, dan manajemen.

    3. Unsur Proses

    Unsur proses adalah semua tindakan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan. Misalnya

    tindakan medis dan non medis.

    4. Unsur keluaran

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    26/66

    Unsur keluaran adalah yang menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang dihasilkan

    baik aspek medis maupun non medis.

    Hubungan Antar Unsure Program Menjaga Mutu

    Mutu Pelayanan Kesehatan

    Mutu pelayanan kesehatan yang memiliki peranan yang amat penting ialah sebagai berikut :

    1. Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan suatu yang sedang diamati.

    2. Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program

    3. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa yang didalmnya

    terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna.

    4. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapakan.

    Ambil contoh dari penilaian pemakai jasa pelayanan misalnya, dimensi mutu yng dianut

    sangat berbeda dengan penyelenggaraan pelayanan dan ataupun penyandang dana pelayanankesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh roberts dan provost telah berhasil membuktikan

    adanya perbedaan dimensi tersebut.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    27/66

    Untuk mengatasi masalah mutu pelayanan kesehatan, telah disepakati bahwa pembahasan

    tentang kepuasan pasien yang dikaitkan dengan mutu pelayanan kesehatan, mengenal paling

    tidak dua pembatasan. Pembatasan yang dimaksu ialah:

    1. Pembatasan pada derajat kepuasan pasien

    Pematasan pertama yang telah disepakati adalah pada derajat kepuasan pasien. Untuk

    menghidari adanya unsure subjektifitas individual yang daoat mempersulit pelaksanan

    program menjaga mutu, diteteapkannya bahwa yang dimaksud, dengan kepuasaan disini,

    sekalipun orientasinya tetap individual, tetapi ukuran yang dipakai adalah yang bersifat

    umum yakni yang sesuai dengan tingkat kepusaan rata-rata penduduk. Dengan perkataan lain,

    mutu suatu pelayanan kesehatan dinilai baik, apabila pelayanan kesehatan tersebut dapat

    menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-

    rata penduduk.

    2. Pembatasan pada upaya yang dilakukan

    Pembatasan kedua yang telah disepakati adalah pada upaya yang dilakukan dalam

    menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Untuk melindungi kepentingan pemakaian

    jasa pelayanan kesehatan, yang pada umumnya awam terhadap tindakan kedokteran (Patient

    ignorancy) ditetapkanlah upaya yang dilakukan tersebut harus sesuai dengan kode etik serta

    standar pelayanan profesi. Suatu pelayanan kesehatan sekalipun dapat memuaskan pasien,

    tetapi apabila penyelenggaraannya tidak sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan

    profesi bukanlah pelayanan kesehatan yang bermutu. Dengan kata lain, dalam pengertian

    mutu pelayanan kesehatan tercakup pula penyempurnaan tata cara penyelenggaraan

    pelayanan kesehatan tersebut. Mutu suatu pelayanan kesehatan dinilai baik apabila tatacara

    penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan profesi yang telahditetapkan.

    Bertitik tolak dari adanya 2 batasan ini, disebutkan yang dimaksud dengan mutu pelayanan

    kesehatan adalah yang menuju pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu

    piahak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasiean sesuai dengan tingkat kepuasan

    rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai dengan kode etik

    dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan .

    Standar

    Pada saat ini batasan tentang standar banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang

    dipandang cukup penting adalah:

    1. Standar adalah keadaan ideal atau tingkat tercapainya tertinggi dan sempurna yang

    dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guideli ne, 1990)

    2. Standar adalah kisaran variasi yang masih dapat diterima (Clinical Practice Guideli ne,

    1990)

    3. Standar adalah rumsan tentang penampilan atau nilai yang diinginkan yang mampudicapai, berkait dengan parameter yang telah ditetpakan (Donabedian, 1980)

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    28/66

    4. Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana

    pelayanan agar pemakaian jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal

    dari pelayanan yang diselenggarakan (Rowland dan Rowland, 1983).

    5. Standar adalah tujuan produksi yang numeric, lazimnya ditetapkan secara sendiri namun

    bersifat meningkat, yang dipakai sebagai pedoman untuk memisahkan yang tidak dapatditerima atau buruk dengan yang dapat diterima atau baik (Brent James, 1986)

    Sesuai dengan peranan yang dimiliki oelh masing-masing pelayanan unsure masing-

    masing unsure palayanan kesehatan, standar dalam program menjaga mutu secara umum

    dapat dibedakan atas 2 macam yakni:

    1. Standar persyaratan minimal

    Standar persyaratan minimal adalah yang menunjukkan pada keadaan minimal yang harus

    dipenuhi untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bermutu. Standarpersyaratan ini dibedakan menjadi 3, yakni:

    a. Standar masukan

    Dalam standar ini ditetapkan persyaratan minimal unsure masukan yang diperlukan untuk

    dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni jenis, jumlah dan

    kualifikasi tenaga pelaksana, jenis, jumlah dan spesifikasi sarana serta jumlah dana (modal).

    Jika standar masukan tersebut menunjuk pada tenaga pelaksana disebut dengan nama standar

    ketenagaan (Standard of personel). Sedangkan jika standar masukan tersebut menunjukkan

    pada sarana yang dikenal dengan nama standar sarana (standard facilities). Untuk dapat

    menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, standar masukan tersebut

    harus dapat ditetapkan.

    b. Standar lingkungan

    Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsure lingkungan yang

    diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu, yakni garis-garis

    besar kebijakan, pola organisasi serta system manajemen yang harus dipatuhi oelh setiap

    pelaksanaan pelayanan kesehatan. Standar lingkungan ini popular dengan sebutan standar

    organisasi dan manajemen (Standard of organization and management). Sama halnya dengan

    masukan, untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu maka

    standar lingkungan ini dapat pula ditetapkan.

    c. Standar proses

    Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsure proses yang harus dilakukan

    untuk dapat menyelenggarakan pelaksanaan kesehatan yang bermutu, yakni tindakan medis

    dan tindakan non medis pelayanan kesehatan. Standar proses ini dikenal dengan nama standar

    tindakan (standard of conduct). Karena baik atau tidaknya mutu pelayanan sangat ditentukan

    oleh kesesuaian tindakan dengan standar proses, maka haruslah diupayakan tersusunnya

    standar proses tersebut.

    2. Standar penampilan minimal

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    29/66

    Standar penampilan minimal disini adalah yang menunjukkan penampilan pada pelayanan

    kesehatan ayng masih dapat diterima. Standar ini, karena menunjukkan pada unsure keluaran,

    disebut dengan nama standar keluaran, atau popular dengan sebutan standar penampilan

    (standard of performance). Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan kesehatan yang

    diselenggarakan masih dalam batas yang wajar atau tidak, perlulah ditetapkan standar

    pengeluaran.

    Bentuk Program Menjaga Mutu

    Bentuk program menjaga mutu banyak macamnya. Jika ditinjau dari kedudukan

    organisasi pelaksana menjaga mutu, bentuk program menjaga mutu, secara umum dapat

    dibedakan atas 2 macam:

    1. Program menjaga mutu internal

    Pada program Menjaga Mutu Internal (Internal Quality Assurance) kegiatan programmenjaga mutu diselenggarakan oleh institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

    Penyelenggara tersebut dapat berupa perseorangan dan ataupun bersama-sama dalam suatu

    organisasi. Jika dalam bentuk organisasi, keanggotaannya dapat hanya mereka yang

    menyelenggarakan pelayanan (seluruhnya atau hanya perwakilan), atau kumpulan dari para

    ahli yang tidak terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan.

    2. Program menjaga mutu eksternal

    Pada program Menjaga Mutu eksternal (External Quality Assurance) kegiatan program

    menjaga mutu tidak diselenggarkan oleh institusi yang menyelenggarakan pelayanan

    kesehatan, melainkan oleh suatu organisasi khusus yang berada diluar institusi kesehatan.

    SemacamProfessional Standar Review Organization(PSRO) yang dibentuk di Amerika

    serikat. Lazimnya organisasi khusus ini bertanggunga jawab tidak hanya untuk 1 institusi

    kesehatan saja, melainkan untuk semua institusi kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.

    Tetapi jika ditinjau dari waktu dilaksanakannya kegiatan menjaga mutu, program

    menjaga mutu dapat dibedakan atas 3 macam yakni:

    1. Program menjaga mutu prospektif

    Program penjaga mutu prospektif (Prospective quality assurance) adalah program penjaga

    mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utamalebih ditujukan pada unsure masukan dan lingkungan. Untuk menjamin terselenggaranya

    pelayanan kesehatan yang bermutu, dilakukanlah pemantauan dan penilaian terhadap tenaga

    pelaksana, dana dan sarana, disamping terhadap kebijakan, organisasi dan manajemen

    institusi kesehatan.

    Apabila ternyata ditemukan tenaga pelaksana, dana, sarana, kebijakan, organisasi serta

    manajemen tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, tentu akan besar pengaruhnya

    terhadap mutu pelayanan, dalam arti terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu

    sulit dapat diharapkan. Prinsip-prinsip pokok menjaga mutu prospektif sering dimanfaatkan

    dana tercantum dalam banyak peraturan perundang-undangan. Beberapa diantaranya yang

    penting adalah:

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    30/66

    a. Standardisasi

    Untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, ditetpakanlah

    standardisasi (Standardization) institusi kesehatan. Izin menyelenggarakan pelayanan

    kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan yang memenuhi standar yang telah

    ditetapkan. Dengan adanya ketentuan tentang standardisasi, yang lazimnya mencakup tenagadan sarana, dapatlah dihindarinya berfungsinya institusi kesehatan yang tidak memenuhi

    syarat.

    b. Perizinan

    Sekalipun standardisasi telah terpenuhi, bukan lalu berarti mutu pelayanan selalu dapat

    dipertanggung-jawabkan. Untuk mencegah pelayanan yang tidak bermutu, standardisasi perlu

    diikuti dengan perizinan (licensure) yang lazimnya ditinjau secara berkala. Izin

    menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikna kepada institusi kesehatan dan atau

    tenaga palaksana yang tetap memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    c. Sertifikasi

    Sertifikasi adalah tidak lanjut dari perizinan, yakni memberikan sertifikat (certification)

    (pengakuan) kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang benar-benar telah dan

    atau tetap memenuhi persyaratan.

    d. Akreditasi

    Akreditasi (accreditation) adalah bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih

    tinggi. Lazimnya akreditasi tersebut dilakukan secara bertingkat, yakni yang sesuai dengan

    kemampuan institusi kesehatan dan atau tenaga pelksana yang menyelenggarakan pelayanan

    kesehatan.

    2. Program menjaga mutu konkuren

    Program Menjaga Mutu Konkuren (concurrent quality assurance) adalah program menjaga

    mutu yang diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini,

    perhatian utama lebih ditujukan pada unsure proses, yakni memantau dan manilai tindakan

    medis dan non medis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan, tersebut tidak sesuai dengan

    standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

    kurang bermutu.

    3. Program menjaga mutu retrospektif

    Program menjaga mutu retrospektif (retrospective quality assurance) adalah Program

    menjaga mutu yang diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian

    utama lebih ditujukan pada unsure keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan

    pelayanan kesehatan. Jika penampilan tersebut berada dibawah standar yang telah ditetapkan,

    maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.

    a. Reviu rekam medis

    Pada reviu rekam medis (record review) penampilan pelayanan dinilai dari rekam medis yang

    dipergunakan pada pelayanan kesehatan. Semua catatan yang ada dalam rekam medis

    dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Tergantung dari masalah yang ingin

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    31/66

    dipantau dan dinilai, record review dapat dibendakan atas beberapa macam. Misalnya drug

    usage review jika yang dinilai adalah masalah penggunaan obat, dan atau surgical case

    review jika yang dinilai adalah pelayanan pembedahan.

    b. Reviu jaringan

    Pada revie jaringan (tissue review) penampilan pelayanan dinilai dari jaringan pembedahan

    yang dilakukan. Apakah gambaran patologi anatomi dari jaringan yang diangkat telah sesuai

    dengan diagnosis yang ditegakkan.

    c. Survai klien

    Pada survey klien (clint survey) panampilan pelayanan kesehatan dinilai dari pandangan

    pemakai jasa pelayanan. Survei klien ini dapat dilakukan secara informal, dalam arti

    melangsungkan Tanya jawab setelah usainya setiap pelayanan, atau secara formal, dalam arti

    melakukan suatu survey yang dirancang khusus.

    Pelaksanaan Program Menjaga Mutu

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    32/66

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    33/66

    Kegiatan Program Menjaga Mutu

    Untuk dapat menyelenggarakan Program Menjaga Mutu, ada beberapa kegitan yang

    harus dilaksanakan. Secara umum kegiatan tersebut dapat dibedakan atas dua macam:

    1. Kegiatan persiapan

    Kegiatan persiapan Program Menjaga Mutu banyak macamnya. Secara umum dapat

    dibedakan atas enam macam yakni (JC-AHO,1990 SERTABenson dan Townes, 1990):

    A. Menetapkan organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan Program Menjaga Mutu

    B. Menetapkan batas-batas tanggung jawab organisasi pelaksana Program Menjaga Mutu

    C. Menjabarkan ruang lingkup kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi pelaksana

    Program Menjaga Mutu

    D. Menetapkan aspek pelayanan kesehatan yang dipandang penting untuk diperhatikan

    E. Menetapkan tolak ukur untuk aspek pelayanan kesehatan yang dipandang penting tersebut

    F. Menetapkan ambang batas tolak ukur yang dimaksud

    Dari uraian tentang kegiatan persiapan ini, tampak kegiatan yang pertama mempunyai

    peranan yang amat penting. Karena sesungguhnya kegiatan persiapan lainnya hanya akan

    dapat dilakukan jika organisasi pelaksana yang bertanggung jawab menyelenggarakanProgram Menjaga Mutu telah terbentuk. Organisasi pelaksana yang dapat dibentuk banyak

    macamnya.

    Secara umum bentuk organisasi Pelaksana ini dapat dibedakan atas tiga macam:

    a. Perseorangan

    Disini pelaksana Program Menjaga Mutu belum diorganisir secara formal, melainkan

    diserahkan kepada masing-masing orang yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

    Bentuk ini lazim ditemukan pada institusi kesehatan yang masih sangat sederhana, dan atau

    yang dikelola secara sendiri, misalnya praktek dokter perseorangan (solo practitioner).

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    34/66

    b. Kelompok

    Disini pelaksana Program Menjaga Mutu telah diorganisir dalam suatu organisasi khusus

    yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu. Pada institusi

    kesehatan yang kecil, penyelenggara yang dilibatkan dapat semuanya. Tetapi pada institusi

    kesehatan yang besar, penyelenggara yang dilibatkan hanya perwakilan saja, yakni mereka

    yang lebih wewenang dan tanggung jawab. Organisasi khusus yang dibentuk ini dikenal

    dengan nama Tim Penjaga Mutu (Quality Assurance Commite).

    c. Para Ahli

    Disini palaksana Program Menjaga Mutu adalah para ahli yang tidak terlibat langsung dalam

    pelayanan kesehatan.Organisasi yang dibentuk mirip dengan Tim Penjaga Mutu yang

    dibentuk oleh para pelaksana pelayanan. Bedanya hanya pada keanggotannya saja, karena

    pada bentuk yang terakhir ini para anggotanya adalah para ahli yang tidak terlibat langsung

    dalam pelayanan kesehatan.

    Dari ketiga bentuk Organisasi Pelaksana, yang dinilai baik adalah bentuk yang kedua,

    yakni Tim Penjaga Mutu yang melibatkan pelaksana pelayanan. Jika diketahui bahwa untuk

    setiap kelompok pelayanan kesehatan tersedia satu unit/instalasi pelayanan kesehatan, maka

    dianjurkan pembentukan Tim tersebut dapat dilakukan pada setiap unit/instalasi pelayanan

    kesehatan. Misalnya di unit rawat jalan, di unit pelayanan gawat darurat, di unit pelayanan

    KB, di unit pelayanan bedah, di instalasi rawat jalan, di instalasi rawat inap dan lain

    sebagainya yang sejenis.

    Untuk koordinasi Program Menjaga Mutu secara keseluruhan perlu dibentuk Tim PenjagaMutu tingkat institusi yang peranannya tidak berdiri sendiri, melainkan hanya mengkoordinir

    semua Tim Penjaga Mutu yang telah ada, sehingga terbentuk jaringan Tim Penjaga Mutu

    tingkat institusi. Perlu disampaikan bahwa status Tim dalam struktur organisasi institusi

    kesehatan tidak bersifat structural, melainkan bersifat fungsional. Dalam arti yang terpenting

    adalah pelaksanaan fungsi yang dimilikinya, bukan kedudukannya dalam struktur oraganisasi

    institusi kesehatan. Dengan perkataan lain, pembentukan Tim Penjaga Mutu, tidak perlu

    harus mengubah struktur oraganisasi institusi kesehatan yang telah ada.

    Untuk kelancaran tugas yang dilakukannya, perlu ditetapkan batas-batas wewenang Tim.

    Wewenang yang dimaksud banyak macamnya, antara lain:

    a. Menetapkan standard an indicator mutu pelayanan kesehatan yang akan dipergunakan.

    b. Memasyarakatkan standard an indicator mutu pelayanan kesehatan tersebut, dan kalau perlu

    melakukan program pendidikan dan pelatihan khusus.

    c. Memantau mutu pelayanan keshatan yang diselenggarakan serta factor-faktor yang berperan

    sebagai penyebab.

    d. Mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,

    dan kalau perlu melakukan pemeriksaan sendiri secara langsung.

    e. Menilai mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan serta factor-faktor yang didugaberperan sebagai penyebab.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    35/66

    f. Menyusun saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan dan kalau perlu melaksanakan

    sendiri saran-saran perbaikan tersebut.

    g. Mengikutsertakan semua pihak yang ada dalam unit/instalasi pelayanan untuk

    melaksanakan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan

    h. Memantau pelaksanaan saran-saran perbaikan yang diajukan serta menyusun saran-saran

    tindak lanjut.

    i. Menyarankan system intensif dan disintif sehubungan dengan pelaksanaan Program

    Menjaga mutu Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan.

    BENTUK ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM MENJAGA MUTU

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    36/66

    Uraian singkat dari kelima kegiatan pelaksanaan Program Menjaga Mutu yang berbentuk

    lingkaran pemecahan masalah ini adalah sebagai berikut :

    a. Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan

    Kegiatan pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan masalah mutu pelayanan

    kesehatan (problem). Adapun yang dimaksud dengan masalah mutu disini adalah

    kesenjangan antara penampilan pelayanan kesehatan (what is) dengan standar yang telah

    ditetapkan (what should be). Karena mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada unsur

    keluaran (output), maka yang dimaksud dengan standar disini adalah standar keluaran, yang

    pengukurannya dapat dilakukan dengan mempergunakan indikator keluaran.

    Untuk dapat menetapkan masalah mutu, ada beberapa langkah pokok yang harus

    dilakukan yakni :

    a.1. Menyusun daftar masalah

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    37/66

    Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun daftar masalah mutu pelayanan kesehatan.

    Untuk ini digunakan teknik kesepakatan kelompok (group decision making) yang dapat

    dibedakan atas dua macam. Pertama, teknik curah pendapat (brain storming technique).

    Kedua, teknik kelompok nominal (nominal grouptechnique).

    a.2. Melakukan konfirmasi daftar masalah

    Langkah kedua yang dilakukan ialah melakukan konfirmasi daftar masalah yang telah

    berhasil disusun. Ada dua teknik konfirmasi yang dapat dipergunakan. Pertama, secara

    langsung (direct approach) dalam arti mengumpulkan data untuk setiap masalah yang

    tercantum dalam daftar. Kedua, secara tidak langsung (indirect approach) dalam arti

    memintakan pendapat staf lain yang terkait tentang kebenaran daftar masalah yang telah

    disusun. Hasil dari konfirmasi ialah tersusunnya daftar masalah yang sebenarnya.

    a.3. Menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan

    Langkah ketiga yang dilakukan ialah menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan dari

    daftar masalah mutu yang telah dikonfirmasi. Untuk ini lakukan pemilihan. Cobalah

    mengusahakan adanya kata sepakat (consensus). Tetapi jika tidak tercapai, dapat dilakukan

    pungutan suara dengan mempergunakan kriteria tersebut dikenal dengan nama teknik kriteria

    matriks (criteria matrix technique).

    a.4. Merumukan pernyataan masalah

    Langkah keempat yang dilakukan ialah merumuskan pernyataan masalah yang telahditetapkan prioritasnya. Syarat suatu rumusan pernyataan masalah yang benar banyak

    macamnya. Yang terpenting harus dapat menjawab lima pertanyaan pokok yakni apa

    masalahnya, siapa yang terkena masalah, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu

    terjadi, serta bilamana masalah itu terjadi.

    a.5. Menetapkan sumber masalah

    Langkah kelima yang harus dilakukan ialah menetapkan sumber masalah. Untuk ini

    dipergunakan alat bantu yang dikenal dengan nama bagan alur (flow chart).

    b. Menetapkan penyebab masalah mutu

    Kegiatan kedua yang dilakukan adalah menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan

    kesehatan (cause of problem). Untuk dapat menetapkan penyebab masalah ini perhatian

    hendaknya ditujukan pada unsur masukan (input), proses (process) dan ataupun lingkungan

    (environment) pelayanan kesehatan. Setiap kesenjangan yang ditemukan adalah penyebab

    masalah mutu pelayanan. Untuk dapat menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan, ada

    beberapa langkah pokok yang harus dilakukan :

    b.1. Menyusun daftar penyebab masalah

    Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun daftar penyebab masalah. Untuk ini

    manfaatkanlah sumber masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Gunakanlah teknik curahpendapat dan atau teknik kelompok nominal. Upayakan agar setiap anggota tim dapat

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    38/66

    mengemukakan pendapatnya secara bebas. Pakailah hukum sebab akibat. Penyebab

    masalah disini ialah setiap sebab yang berhasil diidentifikasi. Susunlah daftar penyebab

    masalah selengkap-lengkapnya. Untuk membantu penyusunan daftar penyebab masalah yang

    masih bersifat teoritis ini dapat dipergunakan diagram tulang ikan (fish bone diagram) atau

    disebut pula sebagai diagram sebab-akibat (cause and effect diagram) serta teknik lima

    mengapa (five why).

    b.2. Menyederhanakan daftar penyebab masalah

    Langkah kedua yang digunakan ialah menyederhanakan daftar penyebab masalah dengan

    memilih penyebab masalah yang diperkirakan ada di sarana pelayanan. Untuk dapat

    menyederhakan daftar penyebab masalah tersebut, pertanyakanlah setiap penyebab masalah

    yang ada dalam daftar. Apakah penyebab masalah tersebut memang benar ditemukan di

    sarana pelayanan. Jika jawabannya, lingkarilah penyebab masalah tersebut.

    b.3. Melakukan konfirmasi daftar penyebab masalah

    Langkah ketiga yang dilakukan ialah melakukan konfirmasi penyebab masalah yang telah

    diperkirakan memang ditemukan di sarana pelayanan. Sama halnya dengan daftar masalah,

    teknik konfirmasi daftar penyebab masalah ada dua. Pertama, secara langsung yakni melalui

    kajian data untuk setiap penyebab masalah. Dapat berupa data primer atau data sekunder.

    Kedua, secara tidak langsung, yakni menanyakan kebenaran daftar penyebab masalah

    tersebut kepada staf lain yang terkait.

    b.4. Menetapkan urutan prioritas penyebab masalah

    Langkah keempat yang dilakukan ialah menetapkan urutan prioritas penyebab masalah.

    Untuk pemilihan prioritas penyebab masalah dapat dilakukan teknik kriteria matriks.

    b.5. Menyajikan urutan prioritas penyebab masalah

    Untuk kepentingan manajemen, urutan prioritas penyebab masalah perlu disajikan.

    Tujuannya bukan saja untuk meyakinkan pimpinan, tetapi juga kepentingan evaluasi. Bentuk

    penyajian yang dapat dipergunakan banyak macamnya. Jika daftar penyebab masalah

    tersebut saling terkait, dapat dipergunakan diagram Pareto. Tetapi jika setiap penyebab

    masalah saling berdiri sendiri, gunakan diagram balok biasa.

    c. Menetapkan cara penyelesaian masalah

    Kegiatan ketiga yang dilakukan ialah menetapkan cara penyelesaian masalah mutupelayanan kesehatan (problem solution). Untuk ini ada beberapa langkah pokok yang harus

    dilakukan yakni :

    c.1. Menyusun daftar cara penyelesaian masalah

    Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun daftar cara penyelesaian masalah mutu

    yang mungkin dilakukan. Untuk ini gunakanlah tenik berpikir kreatif yang saat ini banyak

    macamnya. Salah satu diantaranya yang dinilai paling sederhana dan mudah dilaksanakan

    adalah yang dikenal sebagai teknik analogi.

    c.2. Menetapkan prioritas cara penyelesaian masalah

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    39/66

    Langkah kedua yang dilakukan ialah menetapkan prioritas cara penyelesaian masalah. Untuk

    ini lakukanlah pemilihan dengan menggunakan teknik kriteria matriks.

    d. Melaksanakan cara penyelesaian masalah

    Kegiatan keempat yang dilakukan ialah melaksanakan cara penyelesaian masalah

    program menjaga mutu yang telah ditetapkan. Untuk pelaksanaan ini lazimnya diterapkan

    dengan empat langkah pokok yang harus dilakukan yakni :

    d.1. Perencanaan

    Sebenarnya dalam konsep Program Menjaga Mutu, kegiatan menetapkan masalah,

    menetapkan penyebab masalah serta menetapkan cara penyelesaian masalah termasuk dalam

    pekerjaan perencanaan (plan). Pada model yang ini, perencanaan hanya diartikan sebagai

    menyusun rencana (plan) cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan ke dalam unsur-

    unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai

    pedoman dalam melaksanakan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari

    perencanaan adalah tersusunnya rencana (plan) cara penyelesaian masalah mutu pelayanan

    kesehatan yang akan diselenggarakan.

    d.2. Pelaksanaan

    Langkah kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun (do). Jika

    pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota Tim, perlu

    terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami

    dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan.

    d.3. Pemeriksaan

    Langkah ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa (check) berbagai kemajuan

    dan hasil yang dicapai dari pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Untuk dapat

    memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang sering

    dipergunakan yakni lembaran pemeriksaan (check list) dan peta kontrol (control diagram).

    d.4. Perbaikan

    Langkah keempat yang dilakukan ialah melaksanakan perbaikan (action) rencana kerja.

    Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja sesuai dengan hasil pemeriksaan yang telah

    dilakukan. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan

    kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk kemudiantergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai.

    e. Melakukan penilaian dan menyusun saran

    Kegiatan kelima yang dilakukan ialah menilai hasil yang dicapai serta menyusun saran-

    saran untuk tindak lanjut. Jika hasil penilaian pelaksanaan satu siklus ternyata berhasil

    mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan, dilnjutkan dengan menyusun saran.

    Pada umumnya ada dua saran yang dapat diajukan yakni :

    e.1. Mempertimbangkan dimasukkannya cara penyelesaian masalah tersebut sebagai bagian dari

    kegiatan rutin yang dilakukan oleh institusi kesehatan.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    40/66

    e.2. Menetapkan lagi masalah mutu lain dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, untuk

    kemudian diikuti dengan menetapkan penyebab masalah, menetapkan cara penyelesaian

    masalah, serta pelaksanaan cara penyelesaian masalah tersebut dengan mengikuti siklus

    PDCA.

    Karakteristik kegiatan

    Dalam melaksanakan kelima kegiatan tersebut, ada beberapa karakteristik yang harus

    diperhatikan. Karakteristik yang dimaksud adalah :

    1. Berkesinambungan

    Artinya pelaksanaan program menjaga mutu tidak hanya satu kali, tetai harus terus

    menerus. Dalam kaitan perlunya memenuhi sifat berkesinambungan ini, program menjaga

    mutu sering pula disebut dengan nama Program Meningkatkan Mutu (QualityImprovement

    Program).

    2.Sistematis

    Artinya pelaksanaan program menjaga mutu harus mengikuti alur kegiatan serta sasaran

    yang baku. Alur kegiatan yang dimaksud dimulai dengan menetapkan masalah, menetapkan

    penyebab masalah, menetapkan cara penyelesaian masalah, melaksanakan cara penyelesaian

    masalah serta melakukan penilaian hasil dan saran tindak lanjut. Sedangkan sasaran yang

    dimaksud adalah semua unsur pelayanan yakni masukan (input), lingkungan (environment),

    proses (process), serta keluaran (output) pelayanan.

    3.Objektif

    Artinya pelaksanaan program menjaga mutu, terutama pada waktu pemantauan dan

    penilaian, tidak dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan lain, kecuali atas dasar data yang

    ditemukan. Untuk menjamin objektivitas penilaian, dipergunakan berbagai standar dan

    indikator.

    4.Terpadu

    Artinya pelaksanaan Program Menjaga Mutu harus terpadu dengan pelaksanaan

    pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Program Menjaga Mutu yang pelaksanaannyaterpisah dengan pelayanan kesehatan, bukanlah Program Menjaga Mutu yang baik.

    Penyelenggaraan program menjaga mutu pelayanan kesehatan yang terpadu ini populer

    dengan istilah Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).

    Manfaat

    Apabila Program Menjaga Mutu dapat dilaksanakan, banyak manfaat yang akan

    diperoleh. Secara umum manfaat yang dimaksud adalah :

    1. Dapat lebih meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    41/66

    Peningkatan efektivitas yang dimaksud disini erat hubungannya dengan dapat diatasinya

    masalah kesehatan secara tepat dan benar. Karena memanglah sesuai dengan

    diselenggarakannya pelayanan kesehatan dengan masalah yang ditemukan.

    2. Dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan

    Peningkatan efisiensi yang dimaksud disini erat hubungannya dengan dapat dicegahnya

    penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan dan atau yang di bawah standar. Biaya tambahan

    karena pelayanan yang berlebihan dan atau karena harus mengatasi berbagai efek samping

    karena pelayanan yang di bawah standar, akan dapat dicegah.

    3. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan

    kesehatan

    Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan kesehatan

    yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan pemakai jasa pelayanan. Apabila

    peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperan besar

    dalam turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

    4. Dapat melindungi pelaksana pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan

    hukum

    Pada saat ini sebagai akibat dari makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial

    ekonomi penduduk, tampak kesadaran hukum masyarakat makin meningkat pula. Untuk

    melindungi kemungkinan munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas

    terhadap pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan, kecuali berupa

    menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya. Dalam kaitan itu peranan

    Program Menjaga Mutu jelas amat penting, karena apabila Program Menjaga Mutu dapatdilaksanakan, dapat diharapkan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memuaskan

    pemakai jasa pelayanan.

    1.7. Organisasi Rumah Sakit

    Sekalipun yang termasuk dalam masyarakat rumah sakit pada saat ini telah mencakup bidang

    yang amat luas sekali, namun untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, yang

    terpenting agaknya hanyalah masyarakat pengelola rumah sakit saja. Untuk ini dilakukanlahpengorganisasian rumah sakit tersebut, yang jika disederhanakan secara umum dapat

    dibedakan atas tiga kelompok organisasi yakni :

    1. Para penentu kebijakan

    Pada penentu kebijakan rumah sakit ini dikenal dengan nama Dewan Perwakilan (Board of

    Trustees). Pada waktu awal dikenalkannya rumah sakit, ke dalam Dewan Perwakilan

    termasuk wakil-wakil masyarakat. Tatapi pada saat ini, terutama untuk rumah sakit yang

    dikelola oleh badan swasta, anggota Dewan Perwakilan umumnya adalah para pemilik rumah

    sakit. Sesuai dengan namanya, maka tugas utama Dewan Perwakilan ialah menentukan

    kebijakan rumah sakit.

  • 5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

    42/66

    2. Para pelaksana pelayanan non-medis

    Pada pelaksana pelayanan non-medis diwakili oleh kalangan administrasi (administrator).

    Adapun yang dimaksud dengan pelaksana pelayanan medis disini adalah mereka yang

    ditunjuk oleh Dewan Perwakilan untuk mengelola kegiatan rumah sakit. Tugas utamanya

    ialah mengelola kegiatan aspek non-medis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telahditetapkan oleh Dewan Perwakilan.

    3. Para pelaksana pelayanan medis

    Para pelaksana pelayanan medis diwakili oleh kalangan kesehatan (medical staff). Adapun

    yang dimaksud dengan pelaksana pelayanan medis di sini adalah mereka yang bekerja di

    rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit. Sesuai dengan

    pengertian yang seperti ini maka tugas utama kalangan kesehatan ialah menyelenggarakan

    pelayanan medis rumah sakit.

    Staf yang bekerja di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama,

    staf medis (medical staff) yang dibedakan atas dua macam yakni dokter serta paramedic.

    Kedua, bukan staf medis (non medical staff) yang dibedakan atas beberapa macam, termasuk

    di dalamnya antara lain administrator, para teknisi serta berbagai staf penunjang lainnya.

    Dari berbagai katagori staf yang bekerja di rumah sakit, yang terpenting diantaranya

    adalah para dokter. Mudah dipahami karena pelayanan kesehatan yang menjadi tugas utama

    rumah sakit pada dasarnya hanya dapat diselenggarakan oleh para dokter saja. Adapun status

    karyawan pada dikter yang bekerja di rumah sakit banyak macamnya. Secara umum dapat

    dibedakan atas enam macam yakni :

    1. Staf tetap

    Staf tetap (attending staff) adalah para dokter yang bekerja di rumah sakit secara purna

    waktu. Staf ini memiliki hak dan kewajiban yang penuh, termasuk hak memilih dan dipilih

    pada pembentukan Dewan Medis (Medical Board) yang di banyak rumah sakit di negara

    maju selalu dibentuk. Tugas utama Dewan Medis adalah menentukan kebijakan medis yang

    berlaku di rumah sakit.

    2. Staf asosiate

    Staf asosiate (associate staff) adalah para dokter yang bekerja di rumah sakit secara purnawaktu, tetapi statusnya belum sebagai staf tetap. Staf associate adalah dokter yang telah

    melampaui masa percobaan, tetapi masih menanti waktu untuk diangkat sebagai staf tetap.

    Umumnya staf assosiate ini belum mempunyai hak dan kewajiban yang penuh.

    3. Staf percobaan

    Staf percobaan (provisional staf) adalah para para dokt