5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
1/66
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Oleh
ARINI FITRINim : K11112122
Kelas : Kesmas C
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
http://1.bp.blogspot.com/-SSLYqRRTJx8/UP_yl8TZDZI/AAAAAAAAAKA/HzVRjetPXQM/s1600/unhas_logo.png5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
2/66
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.wb
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara
memelihara lingkungan dan menjaga kesehatan serta mengasah akal budi untuk
memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi, rasa syukur itu harus senstiasa
kita wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan
cara itu, kita akan menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.
Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan dalam waktu yang relative singkat. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan
pada khususnya dan pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan tentang Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan yang mungkin kurang sesuai dengan keinginan pembaca. Olehnya
itu, penulis sangat terbuka untuk menerima semua saran dan kritikan yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Dan juga bertambahnya pengawasan dan wawasan penulis
dalam pembuatan makalah berikutnya.
Penulis
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
3/66
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan dan manfaat
Bab II Pembahasan
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Perkembangan Program Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di Indonesia
Berbagai Upaya untuk Pengembangan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
BAB III Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
i
ii
iii
1
1
1
2
3
3
4
5
10
12
13
13
13
14
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
4/66
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupaan sehari-hari kita sering menemui pelayanan kesehatan di tempat
tertentu, seperti di Pustu, Puskesmas, dan rumah sakit. Pelayanan kesehatan meliputi
peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, baik pelayanan kesehatan
konvensional maupun pelayanan kesehatan yang terdiri dari pengobatan tradisional dan
komplementer melalui pendidikan dan pelatihan dengan selalu mengutamakan keamanan dan
efektifitas yang tinggi.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat
banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai
bagian atau porsi yang besar. Namun karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka
potensi masyarakat perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut.
Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Puskesmas
didasarkan pada misi dididrikannya Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan
(Centre for Health Development) di wilayah kerja tertentu.
B. Permasalahan
1. Apakah itu Pelayanan Kesehatan ?
2. Seperti apakah pelayanan kesehahatan masyarakat ?
3. Apa sajakah program pelayanan kesehatan masyarakat ?
4. Bagaimana perkembangan program pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia ?
5. Apa upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat ?
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
tentang pelayanan kesehatan masyarakat dan mengetahui program-program pelayanan
kesehatan masyarakat di Indonesia.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
5/66
b. Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin
menambah wawasan dan pengetahun tentang pelayanan kesehatan masyarakat dan program
pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia serta upaya untuk pengembangan pelayanan
kesehatan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pengertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. Menurut pendapat Levey dan Loomba
(1973), Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat.
2. Macam Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (public health services). Jika dijabarkan dari pendapat
Hodgetts dan Cascio (1983) adalah :
1. Pelayanan kedokteran ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri atau
secara bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya ialaha untuk menyembuhkan
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
6/66
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan
keluarga.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya
bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya ialah untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk kelompok
dan masyarakat.
3. Bentuk Pelayanan Kesehatan
Secara umum, ada 3 tingkat atau gradasi penyakit yaitu sakit ringan (mild), sakit
sedang (moderate), dan sakit parah (severe) yang menuntut bentuk pelayanan kesehatan yang
berbeda pula. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health care) :
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang
sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan yang
diperlukan pada jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services) atau juga
merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan
ini seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services) :
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan
nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan
ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services):
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasiaen yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan ini sudah
komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah sakit bertipe A
dan B.
B. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Oleh karena ruang lingkup
pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak, maka
peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai bagian atau porsi
yang besar. Namun karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat
perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.
Mengalang potensi masyarakat mencakup 3 dimensi, yaitu :
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
7/66
1. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat RT, RW, Kelurahan dan
sebagainya). Bentuk-bentuk partisipasi dan penggalian potensi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan masyarakat seperti adanya dana sehat, iuran untuk PMT (Pembinaan Makanan
Tambahan), untuk anak balita, dan sebagainya.
2. Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi masyarakat atau sering
disebut Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Penyelenggaraan pelayanan-
pelayanan kesehatan masyarakat oleh LSM-LSM pada hakikatnya merupakan bentuk
partisipasi masyarakat dalam system pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan swasta yang ikut membantu
meringankan beban penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas, Balkesmas,
dan sebagainya).
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, antara lain :
a. Penanggung jawab; pengawasan, standar pelayanan, dan sebagainya dalam pelayanan
kesehatan masyarakat baik pemerintah (Puskesmas) maupun swasta (Balkesmas) berada di
bawah koordinasi penanggung jawab seperti Departemen Kesehatan.
b. Standar pelayanan; pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta harus
berdasarkan pada suatu standar tertentu. Di Indonesia standar ini telah ditetapkan oleh
Departemene Kesehatan, dengan adanya Buku Pedoman Puskesmas
c. Hubungan kerja; dalam hal ini harus ada pembagian kerja yang jelas antara bagian satu
dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan harus mempunyai struktur organisasi yang jelas
yang menggambarkan hubungan kerja baik horizontal maupun vertical.
d. Pengorganisasian potensi masyarakat; keikutsertaan masyarakat atu pengorganisasian
masyarakat ini penting, karena adanya keterbatasan sumber-sumber daya penyelenggara
pelayanan kesehatan masyarakat.
C. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada seluruh
masyarakat, maka berikut ini akan dipaparkan beberapa program pelayanan kesehatana
masyarakat.
1. Puskesmas
Usaha kesehatan masyarakat terutama dilakukan melalui peningkatan pelayanan Puskesmas
dan upaya kesehatan kerja. Upaya kesehatan Puskesmas direncanakan terutama ditujukn
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
8/66
kepada golongan ibu, anak, tenaga kerja, dan masyarakat berpenghasilan rendah baik di
pedesaan maupun di perkotaan.
Puskesmas akan dikembangkan menjadi pusat pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Pemerataan upaya kesehatan Puskesmas akan diusahakan, baik melalui peningkatan fungsi
Puskesmas maupun peran serta masyarakat dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD).
2. Keluarga Berencana
Kegiatan kelurga berencana diarahkan pada pengembangan keluarga sehat sejahtera, yaitu
dengan makin diterimanya Norma Keluaga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)
melalui kegiatan penyuluhan dan motivasi pada pasangan usia subur, generasi muda serta
pelayanan medic KB.
Pelaksanaan program KB dilaksanakan secara bertahap, mula mula program mempunyai
orientasi klinis. Kemudian berkembang dengan pesat, untuk mendapat liputan yang lebih
luas, beberapa tenaga pelaksana lapangan ditempatkan di klinik juga diwajibkan mengadakan
kunjungan ke rumah-rumah untuk memberikan motivasi dan penerangan di mana dapat
memperoleh pelayanan KB.
Peningkatan peranan masyarakat dalam program KB akan memungkinkan alih peran
pengelolaan program KB kepada masyarakat di masa yang akan datan, dengan demikian
perkembangan NKKBS juga akan menjadi kenyataan.
3. Kesejahteraan Ibu dan Anak
Pelayanan dan monitoring ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui ditingkatkan melalui
pemeriksaan kehamilan, imunisasi, identifikasi risiko tinggi kehamilan dan tindak lanjutnya,
pelayanan ibu menyusui dan pertolongan oleh tenaga terlatih.
Pelayanan bayi dan anak prasekolah termasuk murid Taman Kanak-kanak dilakukan melalui
penelitian dan pengamatan dari pertumbuhan dan perkembangan secara berkala, imunisasi,
identifikasi risiko tinggi dengan tindak lanjutdan pencegahan dehidrasi.
Peran serta masyarakat ditingkatkan melalui penyuluhan yang terutama ditujukan kepada ibu
dan dukun beranakserta guru TK. Penyuluhan juga dilakukan melalui PKK.
4. Kesehatan Sekolah
Melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan dapat ditingkatkan derajat kesehatan
dan kemampuan untuk hidup sehat dari anak sekolah pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah
Dasar Luar Biasa (SDLB), SMP, dan SMA termasuk pondok pesantren melalui upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan sehingga mempunyai dampak
terhadap penurunan angka absensi karena sakit.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
9/66
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
Dalam memperluas jangkauan, pemerataan dan peningkatan suatu pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dilakukan kegiatan-kegiatan :
a. Pelayanan kesehatan gigi pada unit kelurga terutama ibu hamil, ibu menyusui dan anak pra
sekolah.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara paripurna di sekolah dasar, kegiatan promotif dan
preventif di SD.
c. Pelayanan medic dasar kedokteran gigi dilakukan di puskesmas.
6. Kesehatan Jiwa
Tujuan pokok kesehatan ini adalah mencegah meningkatnya angka penderita berbagai
gangguan jiwa, seperti psikonerotik, psikomatik, retardasi mental, kelainan perilaku dan
penyalahgunaan narkotik, alcohol, obat, dan bahan berbahaya lainnya.
Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan berdasarkan pendekatan yang menyeluruh dan
mendalam dari berbagai segi yang saling berkaitan, dan melakukan pembinaan sehingga
dapat memberikan pelayanan kesehatan jiwa, terutama untuk dapat mendeteksi secara dini
berbagai gangguan kesehatan jiwa.
7. Laboratorium sederhana
Sasaran pokok kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan pemeriksaan sediaan, untuk
mencapai ini dilakukan penataran tenaga laboratorium. Kegiatannya adalah melaksanakan
pelayanan rutin, penyuluhan dan pengiriman sediaan penyakit dalam rangka pengamatan
kejadian penyakit.
8. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
PKMD diselenggarakan oleh masyarkat sendiri yang pengelolaan di lapangan memanfaatkan
sumber-sumber setempat dalam penyelenggaraan secara terus-menerus serta terorganisir
hingga ikut merangkaikan hasil-hasil kegiatannya secara tersambung dengan perpanjangan
program-program Puskesmas di desanya serta mampu terpadu dan menunjang system
kesehatan nasional.
9. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Tujuan pokok kegiatan ini adalah untuk mencegah timbulnya penyakit, menurunkan angka
kesakitan, kematian, dan akibt bu7ruk dari penyakit menular. Untuk mencapai tujuan tersebut
diambil langkah-langkah untuk meningkatkan :
Pengamatan penyakit menular, termasuk pelabuhan.
Kualitas dan kuantitas tenaga di bidang epidemiologi, entomologi, ekologi, sanitasi, dan
laboratorium.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
10/66
Kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam hal pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular dengan menggunakan teknologi tepat guna dan secara
sederhana yang berhasilguna dan berdayaguna.
Penggunaan alat, serum dan vaksin dalam negeri.
Isolasi penderita npenyakit manular.
Pengamatan vector penyakit.
10. Pencegahan dan pemberantasan penyakit tak menular
Tujuan kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit
jantung, dan pembuluh darah, kanker, kecelakaan, dan lain-lain. Kegiatan pelayanan
penyembuhan dan pemulihan diutamakan pada pengobatan jalan melalui Puskesmas dan
rujukannya.
Sebagai langkah pertama diadakan kegiatan pengumpulan data dan penelitian tentang
masalah penyakit tak menular, antara lain dengan mengadakan kegiatan panduan dan
penjaringan selektif pada Puskesmas di daerah tertentu.
11. Program perbaikan gizi
Program ini bertujuan bertujuan untuk menunjang upaya penurunan angka kematian balita,
dan meningkatkan kemampuan masyarakat guna mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal, melalui peningkatan status gizi, terutama bagi golongan rawan dan masyarakat
berpenghasilan rendah baik di desa maupun di kota.
Pokok kegiatan yang dilaksanakan dalm program perbaikan gizi adalah Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPKG), pencegahan dan penanggulangan penyakit gangguan gizi terutama KKP,
Kekurangan Vitamin A, gondok endemic dan anemi gizi besi, peningkatan gizi anak sekolah,
dan pelayanan gizi institusi.
12. Program peningkatan kesehatan lingkungan
Program ini bertujuan mencapai mutu lingkungan yang dapat menjamin kesehatan menuju
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta untuk mewujudkan keikutsertaan dan
kesadaran masyarakat dan sector pemerintah yang berkaitan dalam tanggung jawab upaya
peningkatan dan pelestarian kesehatan lingkungan.
Program ini meliputi program peningkatan air bersih, program penyehatan perumahan dan
lingkungan, program pengawasan kualitas lingkungan, dan pengembangan kegiatan instalasi
pemeriksaan specimen kesehatan lingkungan.
D. Perkembangan Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Indonesia
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
11/66
Mengkaji perkembangan pelayanan kesehatan massyarakat di Indonesia memang
sejalan dengan perjuangan bangsa mensejahterahkan masyarakat Indonesia. Beberapa catatan
penting di bawah ini baik sebelum maupun sesudah Indonesia merdekadapat dijadikan
tonggak sejarah perkembangan program kesehatan masyarakat di Indonesia.
Tahun 1942 : Mulai dirintis pengembangan program pendidikan kesehatan masyarakat untuk
peningkatan sanitasi lingkungan di wilayah pedesaan.
Tahun 1952 : Pengembangan upaya usaha Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mulai dirintis
dengan didirikannya Direktorat KIA di lingkungan Kementrian Kesehatan
Tahun 1956 : Proyek UKS diperkenalkan di wilayah Jakarta.
Tahun 1959 : Program pemberantasan penyakit malaria di milai dengan bantuan WHO.
Tahun 1960 : UU Pokok kesehatan dirumuskan
Tahun 1969 : Dengan mulai tersusunnya Repelita, sector kesehatan juga mulai menata
perencanaannya secara nasional
Tahun 1982 : Sistem Kesehatan Nasional (SKN) mulai diberlakukan.
Tahun 1988 : Penggunaan obat generic diperkenalkan
Tahun 1991 : Dokter sebagai pegawai tidak tetap (PTT) mulai diberlakukan.
Tahun 1992 : UU no. 23 mulai diterapkan untuk sector kesehatan.
Tahun 1994 : Keppres 36 tentang strategi penanggulangan AIDS Nasional dan Daerah
Tahun 1995 : Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dimulai untuk mencapai target Indonesia bebas
polio tahun 2000.
Pembangunan Puskesmas di Indonesia mulai dirintis dengan berbagai pertimbangan
yang bersifat strategis. Untuk jangka panjang pengembangan pelayanan kesehatan dasar
(Primary Health Care/PHC) melalui Puskesmas dinilai jauh lebih efisien dan efektif hasilnya
dibandingkan pengembangan pelayanan RS.
Dari konsep pengembangan PHC lahirlah konsep PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa) di Indonesia. PKMD saat ini sudah berkembang menjadi model peran serta
masyarakat di bidang pelayanan kesehatan yang kemudian diberikan nama sesuai dengan
muatan lokalnya seperti muatan tambahan program gizi dikenal dengan nama UPKG (Upaya
Pelayanan Gizi Keluarga); Proyandu (Program Pelayanan Terpadu) yang diberikan muatan
program KIA, Gizi (Penimbangan Balita, pemberian vitamin A untuk Balita, dan Sulfas
Ferrosus untuk Ibu Hamil), P2M (Imunisasi dan pemberantasan diare, cacingan), program
KB (Konseling); POD (Pos Obat Desa); DUKM (Dana Upaya Kesehatan Masyarakat)
semacam ansuransi kesehatan di desa; Bidan Desa dengan Polindes (Poliknik Persalinan);
pembinaan pengobatan tradisional, dan sebagainya.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
12/66
Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia (AFTA 2003 dan APEC 2010-2020)
akan berpengaruh pada kebijakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan sangat dibutuhkan untuk
memasuki persaingan global di bidang kesehatan.
Setelah 25 tahun Indonesia mengembangkan primary health care services, Indonesia
sudah mencatat sukses besar dengan turunnya tingkat kematian bayi (IMR), tingkat fertilitas
(FR), tingkat kematian ibu bersalin (MMR), kematian kasar (CDR), angka kesakitan
beberapa penyakit menular terutama yang bias dicegah dengan imunisasi dan memperpanjang
angka harapan hidup.
Meskipun Indonesia sudah mencatat sukses besar di bidang pembangunan kesehatan
namaun globalisasi di bidang jasa pelanyanan kesehatan juga akan ditandai dengan adanya
investasi modal asing di Indonesia untuk membangun pusatpusat pelayanan kesehatan
seperti RS dan laboratorium, termasuk di biidang farmasi dengan membangunpabrik obat
PMA . Akibatnya, persaingan tenaga kesehatan juga akan berlangssung semakin ketat.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
13/66
E. Berbagai Upaya untuk Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui Puskesmas
didasarkan pada misi dididrikannya Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan
(Centre for Health Development) di wilayah kerja tertentu. Upaya pengembangannya dapat
dilaksanakan melalui perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan tingkat kemajuan wilayah
sesuai dengan tingkat kemajuan transportasi, peningkatan rujukan, peningkatan mutu
pelayanan dan keterampilan staf, peningkatan manajemen organisasi dan peningkatan peran
serta masyarakat. Adapun upaya untuk pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat,
antara lain :
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa dengan membangun
Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan, Posyandu, dan penempatan
Bidan di desa yang mengelola sebuah polindes (Poliknik Persalinan Desa).
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, baik dengan meningkatkan keterampilan dan
motivasi kerja staf dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maupun
dengan cara mencukupi berbagai jenis kebutuhan peralatan dan obat-obatan.
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Perencanaan pengadaan obat seharusnya didasarkan pada analisis epidemiologi penyakit
yang berkembang di wilayah kerjanya.
4. System rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat dengan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat desa. Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat
terlaksana bila pembangunan sector lain di tingkat Kecamatan juga mendukung yaitu
tersedianya fasilitas transportasi yang lebih memadai dan peningkatan pendapatan keluarga.
5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD). Kegiataan ini perlu dilakukan secara gotong-royong dan swadaya sehingga
masyarakat mampu mencapai mutu hidup yang sehat dan sejahtera.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat (Levey dan Loomba,1973).
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
14/66
2. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services) dan pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services)
3. Ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Penanggung
jawab, standar pelayanan, hubungan kerja; dan pengorganisasian potensi masyarakat
4. Program-program pelayanan kesehatan masyarakat meliputi Puskesmas, Keluarga
Berencana, Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Gigi
dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Laboratorium sederhana, Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa (PKMD), Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, Pencegahan dan
pemberantasan penyakit tak menular, Program perbaikan gizi, dan Program peningkatan
kesehatan lingkungan
B. Saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah diharapkan agar pemerintah meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, agar tercapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul.1996.Pengantar Administrasi Kesehahatan Edisi Ketiga.Tanggerang :
Binapura Aksara
Muninjaya, A.A Gde.1999.Manajemen Kesehatan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sukarni, Mariyati.1994.Kesehatan Keluarga Lingkungan.Yogyakarta : Kanisius
Notoatmodjo, Soekidjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar).Jakarta :
PT. Asdi Mahasatya
http://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-
kualitas.htmldi akses hari Rabu, 24 Oktober 2012
http://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/
di akses hari Rabu, 24 Oktober 2012
http://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/http://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/http://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-program-kesehatan-kita/http://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.htmlhttp://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-manajemen-kualitas.html5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
15/66
JENIS-JENIS PELAYANAN KESEHATAN
Rumah sakitMrpkn sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh
dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.Perbandingan antara jumlah TT RS
dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat rendah. Untuk 10 ribu penduduk cumatersedia 6 TT RS.
TerminologiAsal kata: Hospital (rumah sakit) Dr bahasa latin,hospes = tuan rumah akar kata hotel dan
hospitality (keramahan).Di abad pertengahan,RS berfungsi sbg penampungan org miskin &
musafir
Rumah sakit menurut WHO Expert Committee On Organization Of Medical Care: is
an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the
population complete health care, both curative and preventive and whose out patient service
reach out to the family and its home environment; the hospital is also a centre for the training
of health workers and for biosocial research
Sejarahkuil Mesir. Kuil Asclepius di Yunani dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit,
Diadopsi bangsa Romawi. Kuil Romawi untuk sculapius dibangun tahun 291 SM di tanahTiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan Yunani.
v Institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali di India.
RS Brahmanti pertama kali didirikan di Sri Lanka pada tahun 431 SM, kemudian Raja Ashoka
juga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan pada 230 SM dengan dilengkapi tenaga medis
dan perawat yang dibiayai anggaran kerajaan. Rumah sakit pertama dgn konsep pengajaran
pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan oleh tenaga ahli, adalah Akademi
Gundishapur di Kerajaan Persia. Bangsa Romawi menciptakan valetudinaria(pengobatan
budak, gladiator & prajurit thn100 SM) Adopsi kepercayaan Kristiani ikut mempengaruhi
pelayanan medis di sana. Konsil Nicea I pada thn 325 memerintahkan pihak Gereja
untuk memberikan pelayanan kpd orang-orang miskin, sakit, janda & musafir. Setiap 1
katedral di kota harus menyediakan yankes. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah
Saint Sampson di Konstantinopel dan Basil, bishop of Caesarea. Bangunan ini berhubungan
langsung dengan gereja & disediakan tempat terpisah untuk penderita lepra.
v abad pertengahan di Eropa
Di tempat peribadahan terdpt yankes oleh pendeta dan suster (Frase Perancis untuk rumah
sakit adalah htel-Dieu ="hostel of God."). Ditemukan RS yg terspesialisasi utk penderita
lepra, kaum miskin/ musafir.
v sejarah Islam (abad 812) memperkenalkan standar pengobatan yg tinggi.RS pertama dibangun pada abad 9 -10 mempekerjakan 25 staff pengobatan dan perlakuan
pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula.
v Tiongkok (awal abad 10)
Terdpt RS yang didanai pemerintah muncul
v Eropa (abad 1617)
Perubahan RS menjadi lebih sekular
v abad 18
RS modern pertama berdiri dgn pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali
memperkenalkan konsep ini Guy's Hospital didirikan di London (1724) atas permintaan
saudagar kaya Thomas Guy. RS ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni
Inggris di Amerika berdiri Pennsylvania General Hospital di Philadelphia (1751).Perkembangan RS di Indonesia
http://mafouz2222.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://mafouz2222.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://mafouz2222.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pelayanan-kesehatan.html5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
16/66
Thn 1626
pertama sekali didirikan oleh VOC
Periode Raffless (Inggris)
ditujukan untuk melayani anggota militer beserta keluarganya & masyarakat pribumi
sec.gratis
RS kelompok agama RS CBZ Jakarta
Tugas & FUNGSI- Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
- Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
- Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
- Melaksanakan pelayanan medis khusus,
- Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
- Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
- Melaksanakan pelayanan kedokteran social
- Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
- Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),- Melaksanakan pelayanan rawat inap,
- Melaksanakan pelayanan administratif,
- Melaksanakan pendidikan para medis,
- Membantu pendidikan tenaga medis umum,
- Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
- Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
- Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,
Tugas dan fungsi ini berhubungan dgn kelas dan type RS di Indonesia terdiri dari RSU
dan RS khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah.
Perubahan kelas RS dapat terjadi sehubungan dgn turunnya kinerja RS yang ditetapkan oleh
Menkes RI melalui keputusan dirjen yan medik.
JENIS-JENIS RS RSU
RS Terspesialisasi
RS Penelitian/ Pendidikan
Rumah sakit lembaga/perusahaan
v RSU
*Melayani hampir seluruh penyakit umum,
*Memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (IGD) untuk mengatasi bahaya dalam
waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama
*mrpkn fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara,*Dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang.
Dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, lab.,dsb. Kelengkapan
fasilitas ini bisa bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.
Rumah sakit yang sangat besar sering =Medical Center(pusat kesehatan), biasanya melayani
seluruh pengobatan modern.
Sebagian besar RS di Indonesia membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan)
bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu
RS.
v RS TERSPESIALISASI
Jenis ini mencakup: Trauma center, RSKA , RS manula, RSB ,RS yang melayani
kepentingan khusus spt:psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dll. RS bs terdiri atas gabungan atau hanya satu bangunan.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
17/66
Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu.
Kebanyakan RS di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.
v RS PENELITIAN/ PENDIDIKAN
Adlh RSU yg terkait dgn kegiatan penelitian dan pendidikan di FK pada suatu
universitas/lembaga pendidikan tinggi.
Dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknikpengobatan baru
Diselenggarakan oleh pihak universitas/PT sbg salah 1 wujud pengabdian masy. / Tri Dharma
perguruan tinggi.
v Rumah sakit lembaga/perusahaan
RS yg didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien2 yang merupakan
anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut
Didirikan krn peny. yg berkaitan dgn keg. lembaga tsb (misalnya RS militer, lapangan udara),
bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan
yang terpencil/jauh dari RSU
RS jg menerima pasien umum dan menyediakan ruang IGD untuk masyarakat umum.
v KLINIK: Fasilitas medis yang > kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.
dijalankan oleh LSM atau dokter2 yang ingin menjalankan praktek pribadi.
Hanya menerima rawat jalan.
Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik = poliklinik.
v Komite Etik Rumah Sakit / KERS
Adalah suatu badan yg resmi dibentuk dgn anggota dari berbagai disiplin perawatan
kesehatan dlm RS yang bertugas untuk menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam
RS. KERS mrpkn sarana efektif dlm mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak
yang terlibat seperti dokter, pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah
etika hukum kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di RS.
Keberadaan komite ada dalam struktur organisasi RS
Keanggotaan komite diangkat oleh Direktur RS /yayasan RS.
Keanggotaan komite bersifat multi disiplin meliputi : dokter (merupakan mayoritas anggota)
dari berbagai spesialisasi, perawat, pekerja sosial, rohaniawan, wakil administrasi RS, wakil
masyarakat, etikawan, & ahli hukum.
Fungsi kers1.Pendidikan,
2.Penyusun Kebijakan
3.Pembahasan Kasus PENDIDIKAN
- diskusi multidisiplin tentang kasus mediko legal & dilema etika biomedis & proses
pengambilan keputusan thd permasalahan yg ada.
-meningkatkan pengetahuan anggota komite
PENYUSUN KEBIJAKAN
v Semakin banyak kasus yang dibahas, semakin baik anggota komite dlm tatalaksana
pengambilan keputusan.
Pembahasan Kasus
kasus mediko legal & dilema etika biomedis
masalah etik yang timbul dalam RS
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
18/66
PUSKESMAS
SEJARAH Rakernas I Jakarta (1968)
Dirancang konsep Puskesmas
4 macam Puskesmas:1. Puskesmas tingkat desa
2.Puskesmas tingkat kecamatan
3. Puskesmas tingkat kawedanan
4. Puskesmas tingkat kabupaten
Rakernas II (1969)
3 katagori Puskesmas
a. Puskesmas tipe A dipimpin dokter penuh
b. Puskesmas tipe B dipimpin dokter tdk penuh
c. Puskesmas tipe C dipimpin paramedis
Rakernas III (1970)
1 macam Puskesmas di tingkat kecamatan /jumlah penduduk 30.000-50.000 org
v Thn 1979 katagori puskesmas;
- Puskesmas kecamatan (Pusk.Pembina)
- Puskesmas Desa/kelurahan (Pustu)
v Dr.Azrul Azwar,MPH (1980) : suatu kesatuan organisasi fungsional yg langsung memberikan
pelayanan sec. menyeluruh kpd masy.dlm suatu wilayah kerja tertentu dlm bentuk usaha2
kes.pokok
v Depkes RI (1981) :suatu kesatuan organisasi kes.yg lgsg memberikan yan kes sec. menyeluruh
& terintegrasi kpd masy.di wil.kerja terentu dl usaha2 kes.pokok
DEPKES RI (1987) : sbg pusat pembangunan kes yg berfungsi:
- mengembangkan kes.masy.
- membina kes masy
- menyelenggarakan yankes terdepan & terdekat dgn masy dlm bentuk keg pokok yg
menyeluruh & terpadu di wil kerjanya
suatu unit organisasi fungsional yg sec profesional melaks upaya yankes pokok dgn
menggunakan PSAM utk dpt memberikan yan sec menyeluruh & terpadu kpd masy di wil
kerjanya
DEPKES (1991) : suatu kesatuan organisasi kes fungsional yg mrpkn pusat pengembangan
kes masy & membina PSAM disamping memberikan yan sec menyeluruh di wil kerjanya
dlm bentuk keg pokok
FUNGSI PUSKESMASAda 3:
- Sbg pusat bang pembangunan kes masy di wilayahnya
- Membina PSAM di wil kerjanya dlm rangka meningk kemampuan utk hidup sehat
- Memberikan yankes secmenyeluruh & terpadu kpd masy di wil kerjanya
Kegiatan pokok puskesmasUpaya KIA
Upaya KB unit I
Peningk Gizi
Kesling unit II
P2M
Pengobatan & GD >>> unit VIPenyuluhan Kes >>>> unit V
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
19/66
UKS
UK OR unit IV
Perkesmas
Kes Kerja
Kesgilut unit III
Keswa unit IVKes mata
Lab Sederhana >>> unit II
Pencatatan & Pelaporan dlm rangka Sistem Informasi Kes.
Lansia >>> unit III
Pembinaan Batra >>> unit VII
Rawat jln & unap >>> unit VI
Wilayah kerja- 1 kecamatan
- Kepadatan penduduk
- Luas daerah
- Keadaan geografis- Infrastruktur
- Ditetapkan Bupati
- Kota besar: 1 kelurahan
- Sasaran penduduk 30.000/puskesmas
Kedudukan puskesmas
1.
Dlm Bidang Administrasi mrpkn perangkat Pemkab bertanggung jawab kpd Dinkes
Kab
2.
Dlm Hirarki Yankes sesuai dgn SKN,Puskesmas pd tingk.fasilitas kes.pertama
SATUAN PENUNJANG- Pustu
- Pusling
- Bidan desa
- Posyandu
- PSAM
PUSTU : unit yankes sederhana yg berfungsi menunjang & membantu pelaks.keg.2 yg
dilakukan puskesmas dlm wil yg > kecil
PUSLING : unit yankes keliling yg dilengkapi dg kendaraan roda 4/perahu motor &
peralatan kes,komunikasi & tenaga dr puskesmasKegiatan:
- memberikan yankes di daerah terpencil
- menyelidiki KLB
- -transportasi utk merujuk pasien
- -penyuluhan dgn alat audiovisual
BIDAN DESABertanggung jawab kpd Kepala pusat,
Wilayah kerja 3000 penduduk
Tugas:
- membina PSAM
- Posyandu- dasawisma
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
20/66
- pertolongan persalinan di rumah
STRUKTUR ORGANISASI Unsur pimpinan : kapus
Unsur Pembantu pimp.: Ka.TU
Unsur pelaksana : unit I
unit IIunit III
unit IV
unit V
unit VI
unit VII
PELAYANAN KESEHATAN
1.1. Pendahuluan
Telah disebutkan bahwa salah satu subsistem yang terdapat dalam system kesehatan ialahsubsistem pelayanan kesehatan. Untuk dapat memahami system kesehatan dengan baik, perlu
pula dipahami tentang subsistem pelayanan kesehatan tersebut. Sebenarnya jika
membicarakan subsistem pelayanan kesehatan, pengertian yang terkandung didalamnya
sangat luas. Sebagai akibat dari luasnya pengertian sehat, maka terdapat berbagai kegiatan
yang sekalipun tidak berhubungan langsung dengan kesehatan, tetapi karena dampaknya juga
ditemukan pada kesehatan, menyebabkan berbagai kegiatan tersebut seyogyanya harus turut
diperhitungkan. Kegiatan-kegiatan yang seperti ini, sangat dikenal dengan nama health
related activities banyak macamnya, misalnya kegiatan pembangunan perumahan, pengadaan
pangan, perbaikan lingkungan pemukiman dan lain sebagainya yang seperti ini. Tentu mudah
dipahami jika kesemua kegiatan ini turut diperhitungkan, akan ditemukan banyak kesulitan.Kegiatan-kegiatan yang seperti ini, popular dengan sebutan pelayanan kesehatan (health
services).
1.2. Pengertian
Menurut Levey dan Loomba (1973)maka yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sam dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan keluarga, kelompok, dan ataupun
masyarakat.
Sesuai dengan batasan yang seperti ini, segera dipahami bahwa bentuk dan jenis
pelayanan kesehatan yang dapat ditemukan banyak macamnya. Karena kesemuanya ini amat
ditentukan oleh :
1. Perorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara bersama-sama
dalam suatu organisasi.
2. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencangkup kegiatan pemeliharaan kesehatan,
peningkatan kesehatan, pencengah penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan,
atau kombinasi dari padanya.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
21/66
3. Sasaran pelayanan kesehatan, apakahuntuk perseorangan, keluarga, kelompok ataupun
untuk masyarakat secara keseluruhan.
1.3. Macam Pelayanan Kesehatan
Menurut Hodgetts dan Cascio (1983) Secara secara umum bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan banyak macamnya dapat dibedakan atas 2. bentuk dan jenis pelayanan kesehatan :
1. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termaksud dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical
services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice)
atau secara bersama-sama dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memilihkan kesehatan serta sasarannya terutama untukperseorangan dan keluarga.
2. Pelayanan Kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termaksud dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat
(public health services)ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara
bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk
kelompok dan masyarakat.
PEMBAGIAN PELAYANAN KESEHATAN
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
22/66
Perbedaan lebih lanjut dari kedua bentuk pelayanan kesehatani ini, dapat dilihat dari
rincian Leavel dan Clark (1953), yang secara sederhana dapat diuraikan pada tabel berikut .
Perbedaan pelayanan kedokteran dengan pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kedokteran Pelayanan kesehatan masyarakat
Tenaga pelaksananya terutama adalah
dokter
Perhatian utamnya pada penyembuhan
penyakit
Sasaran utamnya adalah perseorangan
atau keluarga
Kurang memperhatikan efisiensi
Tidak boleh menarik perhatian karena
bertentangan dengan etik dokter
Menjalankan fungsi perseirangan dan
terikat dengan undang-undang
Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
Bertanggung jawab hanya pada
penderita
Tidak dapat memonopoli upaya
kesehatan dan bahkan mendapat
saingan.
Masalah administrasi sangat sederhana.
Tenaga tenaga pelaksananya terutama
adalah ahli kesmas
Perhatian utamnya pada pencegahan
penyakit penyakit
Sasaran utamnya adalah masyarakat
keseluruhan
Selalu memperhatikan efisiensi
Menarik perhatian masyarakat misalnya
penyuluhan masyarakat
Menjalankan fungsi mengorganisir
masyarakat dan didukung dengan
undang-undang
Penghasilan merupakan gaji dari
pemerintah
Bertanggung jawab kepada seluruh
masyarakat
Dapat memonopoli upaya kesehatan
Menghadapi berbagai persoalan
kepemimpinan.
1.4. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
23/66
Sekalipun pelayanan kedokteran berbeda dengan pelayanan kesehatan masyarakat, namun
untuk dapat disebut sebagai suatu pelayanan kesehatan yang baik, keduanya harus memiliki
berbagai persyaratan pokok., syarat pokok yang dimaksud ialah :
1. Tersedia dan berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut
harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan (continous). Artinya
semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan,
serta keberadaanya dalam masyarakakt adalah setiap saat yang dibutuhkan.
2. Dapat diterima dengan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah yang dapat diterima (acceptable)
oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate) artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak
bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yangbertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat serta
bersifat tidak wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik.
3. Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai (accessible)
oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksudkan disini terutama dari sudut
lokasi. Dengan demikian untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka
pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yang
terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, dan sementara itu tidak ditemukan di daerah
pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
4. Mudah di jangkau
Syarat pokok keempat peayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dijangkau
(affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini terutama dari
sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya
pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang mahal dank arena itu hanya mungkin di nikmati oleh sebagian kecil
masyarakat saja, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
5. Bermutu
Syarat pokok kelima pelayanan kesehatan yang baik adalah yang bermutu (quality).
Pengertian mutu yang dimaksud disini adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para
pemakai jasa pelayanan, dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik serta standar yang telah di tetapkan.
1.5. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
24/66
Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap Negara tidaklah sama, namun secara
umum berbagai strata ini dapat di kelompokkan menjadi tiga macvam yakni :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primery health services) adalah pelayanan kesehatnay
ang bersifat kokok, yang sangat dibutuhkan opleh sebagian besarb masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada umumnya
pelayanan kesehatan tingkat pertyama ini bersifat pelayanan rawat jalan.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua
Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang lebih lanjut, telah
bersifat rawat inap dan untuk menyelenggarakannnya telah dibutuhkan tersediannya tenaga-
tenaga spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang bersifat lebih complek
dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga sub spesialis.
1.6. Program Menjaga Mutu
Pengertian
Untuk dapat menjaga mutu pelayanan kesehatan banyak upaya yang dapat dilakukan.
Upaya tersebut jika dilaksanakan secara terarah dan terencana, dalam ilmu administrasi
kesehatan disebut dengan nama program menjaga mutu, batasan program menjaga mutu
banyak macamnya. Secara sederhana program menjaga mutudapat diartikan sebagai suatu
upaya yang dilaksanakan secra berkesinambungan, sistematis, objektif, dan terpadu dalam
menetapkan masalah dan penyebab maslah mutu pelayanan kesehatan berdasarkan standar
yang telah ditetapkan , menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai
dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran-saran
tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
Tujuan
Tujuan program pelayanan mutu mencangkup dua hal yang bersifat pokok yang jika
disederhanakan menjadi :
1. Tujuan antara
Tujuan antara yangi ingin di capai oleh program menjaga mutu ialah di ketahuinya mutu
pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai
apabila masalah mutu berhasil ditetapkan.
2. Tujuan akhir
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
25/66
Tujuan akhir yang ingin di capai ialah meningkatkan mutu pelayanan. Sesuai dengan
kegiatan program menjaga mutu, meningkatkan mutu yang di maksudkan ialah apabila
program masalah berhasil dilaksanakan.
Sasaran
Sasaran program menjaga mutu adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Jika
diketahui bahwa pada setiap pelayanan kesehatan terdapat empat unsure yang bersifat pokok
yakni unsure masukan, unsure proses, unsure lingkungan, dan unsure keluaran. Maka mudah
di pahami dalam praktek sehati hari jika menyebut sasaran program menjaga mutu maka
yang di maksud disini antara lain ialah unsure-unsur tersebut.
1. Unsur input
Unsur input ialah semua sumberdaya (resources), sarana dan prasarana yg digunakan
dalam proses produksi, yaitu terdiri atas: ma, money, material, Method, machine, market,
dan time.
2. Unsur Lingkungan
Unsur lingkungan adalah keadaan sekitar yang dapat mempengrauhi pelayanan kesehatan.
Misalnya kebijakan, organisasi, dan manajemen.
3. Unsur Proses
Unsur proses adalah semua tindakan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan. Misalnya
tindakan medis dan non medis.
4. Unsur keluaran
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
26/66
Unsur keluaran adalah yang menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang dihasilkan
baik aspek medis maupun non medis.
Hubungan Antar Unsure Program Menjaga Mutu
Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan yang memiliki peranan yang amat penting ialah sebagai berikut :
1. Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan suatu yang sedang diamati.
2. Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program
3. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa yang didalmnya
terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna.
4. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapakan.
Ambil contoh dari penilaian pemakai jasa pelayanan misalnya, dimensi mutu yng dianut
sangat berbeda dengan penyelenggaraan pelayanan dan ataupun penyandang dana pelayanankesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh roberts dan provost telah berhasil membuktikan
adanya perbedaan dimensi tersebut.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
27/66
Untuk mengatasi masalah mutu pelayanan kesehatan, telah disepakati bahwa pembahasan
tentang kepuasan pasien yang dikaitkan dengan mutu pelayanan kesehatan, mengenal paling
tidak dua pembatasan. Pembatasan yang dimaksu ialah:
1. Pembatasan pada derajat kepuasan pasien
Pematasan pertama yang telah disepakati adalah pada derajat kepuasan pasien. Untuk
menghidari adanya unsure subjektifitas individual yang daoat mempersulit pelaksanan
program menjaga mutu, diteteapkannya bahwa yang dimaksud, dengan kepuasaan disini,
sekalipun orientasinya tetap individual, tetapi ukuran yang dipakai adalah yang bersifat
umum yakni yang sesuai dengan tingkat kepusaan rata-rata penduduk. Dengan perkataan lain,
mutu suatu pelayanan kesehatan dinilai baik, apabila pelayanan kesehatan tersebut dapat
menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-
rata penduduk.
2. Pembatasan pada upaya yang dilakukan
Pembatasan kedua yang telah disepakati adalah pada upaya yang dilakukan dalam
menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Untuk melindungi kepentingan pemakaian
jasa pelayanan kesehatan, yang pada umumnya awam terhadap tindakan kedokteran (Patient
ignorancy) ditetapkanlah upaya yang dilakukan tersebut harus sesuai dengan kode etik serta
standar pelayanan profesi. Suatu pelayanan kesehatan sekalipun dapat memuaskan pasien,
tetapi apabila penyelenggaraannya tidak sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan
profesi bukanlah pelayanan kesehatan yang bermutu. Dengan kata lain, dalam pengertian
mutu pelayanan kesehatan tercakup pula penyempurnaan tata cara penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tersebut. Mutu suatu pelayanan kesehatan dinilai baik apabila tatacara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan profesi yang telahditetapkan.
Bertitik tolak dari adanya 2 batasan ini, disebutkan yang dimaksud dengan mutu pelayanan
kesehatan adalah yang menuju pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu
piahak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasiean sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai dengan kode etik
dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan .
Standar
Pada saat ini batasan tentang standar banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang
dipandang cukup penting adalah:
1. Standar adalah keadaan ideal atau tingkat tercapainya tertinggi dan sempurna yang
dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guideli ne, 1990)
2. Standar adalah kisaran variasi yang masih dapat diterima (Clinical Practice Guideli ne,
1990)
3. Standar adalah rumsan tentang penampilan atau nilai yang diinginkan yang mampudicapai, berkait dengan parameter yang telah ditetpakan (Donabedian, 1980)
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
28/66
4. Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana
pelayanan agar pemakaian jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal
dari pelayanan yang diselenggarakan (Rowland dan Rowland, 1983).
5. Standar adalah tujuan produksi yang numeric, lazimnya ditetapkan secara sendiri namun
bersifat meningkat, yang dipakai sebagai pedoman untuk memisahkan yang tidak dapatditerima atau buruk dengan yang dapat diterima atau baik (Brent James, 1986)
Sesuai dengan peranan yang dimiliki oelh masing-masing pelayanan unsure masing-
masing unsure palayanan kesehatan, standar dalam program menjaga mutu secara umum
dapat dibedakan atas 2 macam yakni:
1. Standar persyaratan minimal
Standar persyaratan minimal adalah yang menunjukkan pada keadaan minimal yang harus
dipenuhi untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bermutu. Standarpersyaratan ini dibedakan menjadi 3, yakni:
a. Standar masukan
Dalam standar ini ditetapkan persyaratan minimal unsure masukan yang diperlukan untuk
dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni jenis, jumlah dan
kualifikasi tenaga pelaksana, jenis, jumlah dan spesifikasi sarana serta jumlah dana (modal).
Jika standar masukan tersebut menunjuk pada tenaga pelaksana disebut dengan nama standar
ketenagaan (Standard of personel). Sedangkan jika standar masukan tersebut menunjukkan
pada sarana yang dikenal dengan nama standar sarana (standard facilities). Untuk dapat
menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, standar masukan tersebut
harus dapat ditetapkan.
b. Standar lingkungan
Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsure lingkungan yang
diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu, yakni garis-garis
besar kebijakan, pola organisasi serta system manajemen yang harus dipatuhi oelh setiap
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Standar lingkungan ini popular dengan sebutan standar
organisasi dan manajemen (Standard of organization and management). Sama halnya dengan
masukan, untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu maka
standar lingkungan ini dapat pula ditetapkan.
c. Standar proses
Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsure proses yang harus dilakukan
untuk dapat menyelenggarakan pelaksanaan kesehatan yang bermutu, yakni tindakan medis
dan tindakan non medis pelayanan kesehatan. Standar proses ini dikenal dengan nama standar
tindakan (standard of conduct). Karena baik atau tidaknya mutu pelayanan sangat ditentukan
oleh kesesuaian tindakan dengan standar proses, maka haruslah diupayakan tersusunnya
standar proses tersebut.
2. Standar penampilan minimal
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
29/66
Standar penampilan minimal disini adalah yang menunjukkan penampilan pada pelayanan
kesehatan ayng masih dapat diterima. Standar ini, karena menunjukkan pada unsure keluaran,
disebut dengan nama standar keluaran, atau popular dengan sebutan standar penampilan
(standard of performance). Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan masih dalam batas yang wajar atau tidak, perlulah ditetapkan standar
pengeluaran.
Bentuk Program Menjaga Mutu
Bentuk program menjaga mutu banyak macamnya. Jika ditinjau dari kedudukan
organisasi pelaksana menjaga mutu, bentuk program menjaga mutu, secara umum dapat
dibedakan atas 2 macam:
1. Program menjaga mutu internal
Pada program Menjaga Mutu Internal (Internal Quality Assurance) kegiatan programmenjaga mutu diselenggarakan oleh institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Penyelenggara tersebut dapat berupa perseorangan dan ataupun bersama-sama dalam suatu
organisasi. Jika dalam bentuk organisasi, keanggotaannya dapat hanya mereka yang
menyelenggarakan pelayanan (seluruhnya atau hanya perwakilan), atau kumpulan dari para
ahli yang tidak terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan.
2. Program menjaga mutu eksternal
Pada program Menjaga Mutu eksternal (External Quality Assurance) kegiatan program
menjaga mutu tidak diselenggarkan oleh institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, melainkan oleh suatu organisasi khusus yang berada diluar institusi kesehatan.
SemacamProfessional Standar Review Organization(PSRO) yang dibentuk di Amerika
serikat. Lazimnya organisasi khusus ini bertanggunga jawab tidak hanya untuk 1 institusi
kesehatan saja, melainkan untuk semua institusi kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.
Tetapi jika ditinjau dari waktu dilaksanakannya kegiatan menjaga mutu, program
menjaga mutu dapat dibedakan atas 3 macam yakni:
1. Program menjaga mutu prospektif
Program penjaga mutu prospektif (Prospective quality assurance) adalah program penjaga
mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utamalebih ditujukan pada unsure masukan dan lingkungan. Untuk menjamin terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang bermutu, dilakukanlah pemantauan dan penilaian terhadap tenaga
pelaksana, dana dan sarana, disamping terhadap kebijakan, organisasi dan manajemen
institusi kesehatan.
Apabila ternyata ditemukan tenaga pelaksana, dana, sarana, kebijakan, organisasi serta
manajemen tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, tentu akan besar pengaruhnya
terhadap mutu pelayanan, dalam arti terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu
sulit dapat diharapkan. Prinsip-prinsip pokok menjaga mutu prospektif sering dimanfaatkan
dana tercantum dalam banyak peraturan perundang-undangan. Beberapa diantaranya yang
penting adalah:
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
30/66
a. Standardisasi
Untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, ditetpakanlah
standardisasi (Standardization) institusi kesehatan. Izin menyelenggarakan pelayanan
kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan yang memenuhi standar yang telah
ditetapkan. Dengan adanya ketentuan tentang standardisasi, yang lazimnya mencakup tenagadan sarana, dapatlah dihindarinya berfungsinya institusi kesehatan yang tidak memenuhi
syarat.
b. Perizinan
Sekalipun standardisasi telah terpenuhi, bukan lalu berarti mutu pelayanan selalu dapat
dipertanggung-jawabkan. Untuk mencegah pelayanan yang tidak bermutu, standardisasi perlu
diikuti dengan perizinan (licensure) yang lazimnya ditinjau secara berkala. Izin
menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikna kepada institusi kesehatan dan atau
tenaga palaksana yang tetap memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
c. Sertifikasi
Sertifikasi adalah tidak lanjut dari perizinan, yakni memberikan sertifikat (certification)
(pengakuan) kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang benar-benar telah dan
atau tetap memenuhi persyaratan.
d. Akreditasi
Akreditasi (accreditation) adalah bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih
tinggi. Lazimnya akreditasi tersebut dilakukan secara bertingkat, yakni yang sesuai dengan
kemampuan institusi kesehatan dan atau tenaga pelksana yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
2. Program menjaga mutu konkuren
Program Menjaga Mutu Konkuren (concurrent quality assurance) adalah program menjaga
mutu yang diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini,
perhatian utama lebih ditujukan pada unsure proses, yakni memantau dan manilai tindakan
medis dan non medis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan, tersebut tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
kurang bermutu.
3. Program menjaga mutu retrospektif
Program menjaga mutu retrospektif (retrospective quality assurance) adalah Program
menjaga mutu yang diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian
utama lebih ditujukan pada unsure keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan
pelayanan kesehatan. Jika penampilan tersebut berada dibawah standar yang telah ditetapkan,
maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.
a. Reviu rekam medis
Pada reviu rekam medis (record review) penampilan pelayanan dinilai dari rekam medis yang
dipergunakan pada pelayanan kesehatan. Semua catatan yang ada dalam rekam medis
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Tergantung dari masalah yang ingin
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
31/66
dipantau dan dinilai, record review dapat dibendakan atas beberapa macam. Misalnya drug
usage review jika yang dinilai adalah masalah penggunaan obat, dan atau surgical case
review jika yang dinilai adalah pelayanan pembedahan.
b. Reviu jaringan
Pada revie jaringan (tissue review) penampilan pelayanan dinilai dari jaringan pembedahan
yang dilakukan. Apakah gambaran patologi anatomi dari jaringan yang diangkat telah sesuai
dengan diagnosis yang ditegakkan.
c. Survai klien
Pada survey klien (clint survey) panampilan pelayanan kesehatan dinilai dari pandangan
pemakai jasa pelayanan. Survei klien ini dapat dilakukan secara informal, dalam arti
melangsungkan Tanya jawab setelah usainya setiap pelayanan, atau secara formal, dalam arti
melakukan suatu survey yang dirancang khusus.
Pelaksanaan Program Menjaga Mutu
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
32/66
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
33/66
Kegiatan Program Menjaga Mutu
Untuk dapat menyelenggarakan Program Menjaga Mutu, ada beberapa kegitan yang
harus dilaksanakan. Secara umum kegiatan tersebut dapat dibedakan atas dua macam:
1. Kegiatan persiapan
Kegiatan persiapan Program Menjaga Mutu banyak macamnya. Secara umum dapat
dibedakan atas enam macam yakni (JC-AHO,1990 SERTABenson dan Townes, 1990):
A. Menetapkan organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan Program Menjaga Mutu
B. Menetapkan batas-batas tanggung jawab organisasi pelaksana Program Menjaga Mutu
C. Menjabarkan ruang lingkup kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi pelaksana
Program Menjaga Mutu
D. Menetapkan aspek pelayanan kesehatan yang dipandang penting untuk diperhatikan
E. Menetapkan tolak ukur untuk aspek pelayanan kesehatan yang dipandang penting tersebut
F. Menetapkan ambang batas tolak ukur yang dimaksud
Dari uraian tentang kegiatan persiapan ini, tampak kegiatan yang pertama mempunyai
peranan yang amat penting. Karena sesungguhnya kegiatan persiapan lainnya hanya akan
dapat dilakukan jika organisasi pelaksana yang bertanggung jawab menyelenggarakanProgram Menjaga Mutu telah terbentuk. Organisasi pelaksana yang dapat dibentuk banyak
macamnya.
Secara umum bentuk organisasi Pelaksana ini dapat dibedakan atas tiga macam:
a. Perseorangan
Disini pelaksana Program Menjaga Mutu belum diorganisir secara formal, melainkan
diserahkan kepada masing-masing orang yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Bentuk ini lazim ditemukan pada institusi kesehatan yang masih sangat sederhana, dan atau
yang dikelola secara sendiri, misalnya praktek dokter perseorangan (solo practitioner).
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
34/66
b. Kelompok
Disini pelaksana Program Menjaga Mutu telah diorganisir dalam suatu organisasi khusus
yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu. Pada institusi
kesehatan yang kecil, penyelenggara yang dilibatkan dapat semuanya. Tetapi pada institusi
kesehatan yang besar, penyelenggara yang dilibatkan hanya perwakilan saja, yakni mereka
yang lebih wewenang dan tanggung jawab. Organisasi khusus yang dibentuk ini dikenal
dengan nama Tim Penjaga Mutu (Quality Assurance Commite).
c. Para Ahli
Disini palaksana Program Menjaga Mutu adalah para ahli yang tidak terlibat langsung dalam
pelayanan kesehatan.Organisasi yang dibentuk mirip dengan Tim Penjaga Mutu yang
dibentuk oleh para pelaksana pelayanan. Bedanya hanya pada keanggotannya saja, karena
pada bentuk yang terakhir ini para anggotanya adalah para ahli yang tidak terlibat langsung
dalam pelayanan kesehatan.
Dari ketiga bentuk Organisasi Pelaksana, yang dinilai baik adalah bentuk yang kedua,
yakni Tim Penjaga Mutu yang melibatkan pelaksana pelayanan. Jika diketahui bahwa untuk
setiap kelompok pelayanan kesehatan tersedia satu unit/instalasi pelayanan kesehatan, maka
dianjurkan pembentukan Tim tersebut dapat dilakukan pada setiap unit/instalasi pelayanan
kesehatan. Misalnya di unit rawat jalan, di unit pelayanan gawat darurat, di unit pelayanan
KB, di unit pelayanan bedah, di instalasi rawat jalan, di instalasi rawat inap dan lain
sebagainya yang sejenis.
Untuk koordinasi Program Menjaga Mutu secara keseluruhan perlu dibentuk Tim PenjagaMutu tingkat institusi yang peranannya tidak berdiri sendiri, melainkan hanya mengkoordinir
semua Tim Penjaga Mutu yang telah ada, sehingga terbentuk jaringan Tim Penjaga Mutu
tingkat institusi. Perlu disampaikan bahwa status Tim dalam struktur organisasi institusi
kesehatan tidak bersifat structural, melainkan bersifat fungsional. Dalam arti yang terpenting
adalah pelaksanaan fungsi yang dimilikinya, bukan kedudukannya dalam struktur oraganisasi
institusi kesehatan. Dengan perkataan lain, pembentukan Tim Penjaga Mutu, tidak perlu
harus mengubah struktur oraganisasi institusi kesehatan yang telah ada.
Untuk kelancaran tugas yang dilakukannya, perlu ditetapkan batas-batas wewenang Tim.
Wewenang yang dimaksud banyak macamnya, antara lain:
a. Menetapkan standard an indicator mutu pelayanan kesehatan yang akan dipergunakan.
b. Memasyarakatkan standard an indicator mutu pelayanan kesehatan tersebut, dan kalau perlu
melakukan program pendidikan dan pelatihan khusus.
c. Memantau mutu pelayanan keshatan yang diselenggarakan serta factor-faktor yang berperan
sebagai penyebab.
d. Mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
dan kalau perlu melakukan pemeriksaan sendiri secara langsung.
e. Menilai mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan serta factor-faktor yang didugaberperan sebagai penyebab.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
35/66
f. Menyusun saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan dan kalau perlu melaksanakan
sendiri saran-saran perbaikan tersebut.
g. Mengikutsertakan semua pihak yang ada dalam unit/instalasi pelayanan untuk
melaksanakan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan
h. Memantau pelaksanaan saran-saran perbaikan yang diajukan serta menyusun saran-saran
tindak lanjut.
i. Menyarankan system intensif dan disintif sehubungan dengan pelaksanaan Program
Menjaga mutu Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan.
BENTUK ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM MENJAGA MUTU
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
36/66
Uraian singkat dari kelima kegiatan pelaksanaan Program Menjaga Mutu yang berbentuk
lingkaran pemecahan masalah ini adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan
Kegiatan pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan masalah mutu pelayanan
kesehatan (problem). Adapun yang dimaksud dengan masalah mutu disini adalah
kesenjangan antara penampilan pelayanan kesehatan (what is) dengan standar yang telah
ditetapkan (what should be). Karena mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada unsur
keluaran (output), maka yang dimaksud dengan standar disini adalah standar keluaran, yang
pengukurannya dapat dilakukan dengan mempergunakan indikator keluaran.
Untuk dapat menetapkan masalah mutu, ada beberapa langkah pokok yang harus
dilakukan yakni :
a.1. Menyusun daftar masalah
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
37/66
Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun daftar masalah mutu pelayanan kesehatan.
Untuk ini digunakan teknik kesepakatan kelompok (group decision making) yang dapat
dibedakan atas dua macam. Pertama, teknik curah pendapat (brain storming technique).
Kedua, teknik kelompok nominal (nominal grouptechnique).
a.2. Melakukan konfirmasi daftar masalah
Langkah kedua yang dilakukan ialah melakukan konfirmasi daftar masalah yang telah
berhasil disusun. Ada dua teknik konfirmasi yang dapat dipergunakan. Pertama, secara
langsung (direct approach) dalam arti mengumpulkan data untuk setiap masalah yang
tercantum dalam daftar. Kedua, secara tidak langsung (indirect approach) dalam arti
memintakan pendapat staf lain yang terkait tentang kebenaran daftar masalah yang telah
disusun. Hasil dari konfirmasi ialah tersusunnya daftar masalah yang sebenarnya.
a.3. Menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan
Langkah ketiga yang dilakukan ialah menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan dari
daftar masalah mutu yang telah dikonfirmasi. Untuk ini lakukan pemilihan. Cobalah
mengusahakan adanya kata sepakat (consensus). Tetapi jika tidak tercapai, dapat dilakukan
pungutan suara dengan mempergunakan kriteria tersebut dikenal dengan nama teknik kriteria
matriks (criteria matrix technique).
a.4. Merumukan pernyataan masalah
Langkah keempat yang dilakukan ialah merumuskan pernyataan masalah yang telahditetapkan prioritasnya. Syarat suatu rumusan pernyataan masalah yang benar banyak
macamnya. Yang terpenting harus dapat menjawab lima pertanyaan pokok yakni apa
masalahnya, siapa yang terkena masalah, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu
terjadi, serta bilamana masalah itu terjadi.
a.5. Menetapkan sumber masalah
Langkah kelima yang harus dilakukan ialah menetapkan sumber masalah. Untuk ini
dipergunakan alat bantu yang dikenal dengan nama bagan alur (flow chart).
b. Menetapkan penyebab masalah mutu
Kegiatan kedua yang dilakukan adalah menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan
kesehatan (cause of problem). Untuk dapat menetapkan penyebab masalah ini perhatian
hendaknya ditujukan pada unsur masukan (input), proses (process) dan ataupun lingkungan
(environment) pelayanan kesehatan. Setiap kesenjangan yang ditemukan adalah penyebab
masalah mutu pelayanan. Untuk dapat menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan, ada
beberapa langkah pokok yang harus dilakukan :
b.1. Menyusun daftar penyebab masalah
Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun daftar penyebab masalah. Untuk ini
manfaatkanlah sumber masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Gunakanlah teknik curahpendapat dan atau teknik kelompok nominal. Upayakan agar setiap anggota tim dapat
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
38/66
mengemukakan pendapatnya secara bebas. Pakailah hukum sebab akibat. Penyebab
masalah disini ialah setiap sebab yang berhasil diidentifikasi. Susunlah daftar penyebab
masalah selengkap-lengkapnya. Untuk membantu penyusunan daftar penyebab masalah yang
masih bersifat teoritis ini dapat dipergunakan diagram tulang ikan (fish bone diagram) atau
disebut pula sebagai diagram sebab-akibat (cause and effect diagram) serta teknik lima
mengapa (five why).
b.2. Menyederhanakan daftar penyebab masalah
Langkah kedua yang digunakan ialah menyederhanakan daftar penyebab masalah dengan
memilih penyebab masalah yang diperkirakan ada di sarana pelayanan. Untuk dapat
menyederhakan daftar penyebab masalah tersebut, pertanyakanlah setiap penyebab masalah
yang ada dalam daftar. Apakah penyebab masalah tersebut memang benar ditemukan di
sarana pelayanan. Jika jawabannya, lingkarilah penyebab masalah tersebut.
b.3. Melakukan konfirmasi daftar penyebab masalah
Langkah ketiga yang dilakukan ialah melakukan konfirmasi penyebab masalah yang telah
diperkirakan memang ditemukan di sarana pelayanan. Sama halnya dengan daftar masalah,
teknik konfirmasi daftar penyebab masalah ada dua. Pertama, secara langsung yakni melalui
kajian data untuk setiap penyebab masalah. Dapat berupa data primer atau data sekunder.
Kedua, secara tidak langsung, yakni menanyakan kebenaran daftar penyebab masalah
tersebut kepada staf lain yang terkait.
b.4. Menetapkan urutan prioritas penyebab masalah
Langkah keempat yang dilakukan ialah menetapkan urutan prioritas penyebab masalah.
Untuk pemilihan prioritas penyebab masalah dapat dilakukan teknik kriteria matriks.
b.5. Menyajikan urutan prioritas penyebab masalah
Untuk kepentingan manajemen, urutan prioritas penyebab masalah perlu disajikan.
Tujuannya bukan saja untuk meyakinkan pimpinan, tetapi juga kepentingan evaluasi. Bentuk
penyajian yang dapat dipergunakan banyak macamnya. Jika daftar penyebab masalah
tersebut saling terkait, dapat dipergunakan diagram Pareto. Tetapi jika setiap penyebab
masalah saling berdiri sendiri, gunakan diagram balok biasa.
c. Menetapkan cara penyelesaian masalah
Kegiatan ketiga yang dilakukan ialah menetapkan cara penyelesaian masalah mutupelayanan kesehatan (problem solution). Untuk ini ada beberapa langkah pokok yang harus
dilakukan yakni :
c.1. Menyusun daftar cara penyelesaian masalah
Langkah pertama yang dilakukan ialah menyusun daftar cara penyelesaian masalah mutu
yang mungkin dilakukan. Untuk ini gunakanlah tenik berpikir kreatif yang saat ini banyak
macamnya. Salah satu diantaranya yang dinilai paling sederhana dan mudah dilaksanakan
adalah yang dikenal sebagai teknik analogi.
c.2. Menetapkan prioritas cara penyelesaian masalah
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
39/66
Langkah kedua yang dilakukan ialah menetapkan prioritas cara penyelesaian masalah. Untuk
ini lakukanlah pemilihan dengan menggunakan teknik kriteria matriks.
d. Melaksanakan cara penyelesaian masalah
Kegiatan keempat yang dilakukan ialah melaksanakan cara penyelesaian masalah
program menjaga mutu yang telah ditetapkan. Untuk pelaksanaan ini lazimnya diterapkan
dengan empat langkah pokok yang harus dilakukan yakni :
d.1. Perencanaan
Sebenarnya dalam konsep Program Menjaga Mutu, kegiatan menetapkan masalah,
menetapkan penyebab masalah serta menetapkan cara penyelesaian masalah termasuk dalam
pekerjaan perencanaan (plan). Pada model yang ini, perencanaan hanya diartikan sebagai
menyusun rencana (plan) cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan ke dalam unsur-
unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai
pedoman dalam melaksanakan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari
perencanaan adalah tersusunnya rencana (plan) cara penyelesaian masalah mutu pelayanan
kesehatan yang akan diselenggarakan.
d.2. Pelaksanaan
Langkah kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun (do). Jika
pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota Tim, perlu
terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami
dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan.
d.3. Pemeriksaan
Langkah ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa (check) berbagai kemajuan
dan hasil yang dicapai dari pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Untuk dapat
memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang sering
dipergunakan yakni lembaran pemeriksaan (check list) dan peta kontrol (control diagram).
d.4. Perbaikan
Langkah keempat yang dilakukan ialah melaksanakan perbaikan (action) rencana kerja.
Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja sesuai dengan hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan
kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk kemudiantergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai.
e. Melakukan penilaian dan menyusun saran
Kegiatan kelima yang dilakukan ialah menilai hasil yang dicapai serta menyusun saran-
saran untuk tindak lanjut. Jika hasil penilaian pelaksanaan satu siklus ternyata berhasil
mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan, dilnjutkan dengan menyusun saran.
Pada umumnya ada dua saran yang dapat diajukan yakni :
e.1. Mempertimbangkan dimasukkannya cara penyelesaian masalah tersebut sebagai bagian dari
kegiatan rutin yang dilakukan oleh institusi kesehatan.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
40/66
e.2. Menetapkan lagi masalah mutu lain dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, untuk
kemudian diikuti dengan menetapkan penyebab masalah, menetapkan cara penyelesaian
masalah, serta pelaksanaan cara penyelesaian masalah tersebut dengan mengikuti siklus
PDCA.
Karakteristik kegiatan
Dalam melaksanakan kelima kegiatan tersebut, ada beberapa karakteristik yang harus
diperhatikan. Karakteristik yang dimaksud adalah :
1. Berkesinambungan
Artinya pelaksanaan program menjaga mutu tidak hanya satu kali, tetai harus terus
menerus. Dalam kaitan perlunya memenuhi sifat berkesinambungan ini, program menjaga
mutu sering pula disebut dengan nama Program Meningkatkan Mutu (QualityImprovement
Program).
2.Sistematis
Artinya pelaksanaan program menjaga mutu harus mengikuti alur kegiatan serta sasaran
yang baku. Alur kegiatan yang dimaksud dimulai dengan menetapkan masalah, menetapkan
penyebab masalah, menetapkan cara penyelesaian masalah, melaksanakan cara penyelesaian
masalah serta melakukan penilaian hasil dan saran tindak lanjut. Sedangkan sasaran yang
dimaksud adalah semua unsur pelayanan yakni masukan (input), lingkungan (environment),
proses (process), serta keluaran (output) pelayanan.
3.Objektif
Artinya pelaksanaan program menjaga mutu, terutama pada waktu pemantauan dan
penilaian, tidak dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan lain, kecuali atas dasar data yang
ditemukan. Untuk menjamin objektivitas penilaian, dipergunakan berbagai standar dan
indikator.
4.Terpadu
Artinya pelaksanaan Program Menjaga Mutu harus terpadu dengan pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Program Menjaga Mutu yang pelaksanaannyaterpisah dengan pelayanan kesehatan, bukanlah Program Menjaga Mutu yang baik.
Penyelenggaraan program menjaga mutu pelayanan kesehatan yang terpadu ini populer
dengan istilah Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).
Manfaat
Apabila Program Menjaga Mutu dapat dilaksanakan, banyak manfaat yang akan
diperoleh. Secara umum manfaat yang dimaksud adalah :
1. Dapat lebih meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
41/66
Peningkatan efektivitas yang dimaksud disini erat hubungannya dengan dapat diatasinya
masalah kesehatan secara tepat dan benar. Karena memanglah sesuai dengan
diselenggarakannya pelayanan kesehatan dengan masalah yang ditemukan.
2. Dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
Peningkatan efisiensi yang dimaksud disini erat hubungannya dengan dapat dicegahnya
penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan dan atau yang di bawah standar. Biaya tambahan
karena pelayanan yang berlebihan dan atau karena harus mengatasi berbagai efek samping
karena pelayanan yang di bawah standar, akan dapat dicegah.
3. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan pemakai jasa pelayanan. Apabila
peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperan besar
dalam turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
4. Dapat melindungi pelaksana pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan
hukum
Pada saat ini sebagai akibat dari makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial
ekonomi penduduk, tampak kesadaran hukum masyarakat makin meningkat pula. Untuk
melindungi kemungkinan munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas
terhadap pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan, kecuali berupa
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya. Dalam kaitan itu peranan
Program Menjaga Mutu jelas amat penting, karena apabila Program Menjaga Mutu dapatdilaksanakan, dapat diharapkan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memuaskan
pemakai jasa pelayanan.
1.7. Organisasi Rumah Sakit
Sekalipun yang termasuk dalam masyarakat rumah sakit pada saat ini telah mencakup bidang
yang amat luas sekali, namun untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, yang
terpenting agaknya hanyalah masyarakat pengelola rumah sakit saja. Untuk ini dilakukanlahpengorganisasian rumah sakit tersebut, yang jika disederhanakan secara umum dapat
dibedakan atas tiga kelompok organisasi yakni :
1. Para penentu kebijakan
Pada penentu kebijakan rumah sakit ini dikenal dengan nama Dewan Perwakilan (Board of
Trustees). Pada waktu awal dikenalkannya rumah sakit, ke dalam Dewan Perwakilan
termasuk wakil-wakil masyarakat. Tatapi pada saat ini, terutama untuk rumah sakit yang
dikelola oleh badan swasta, anggota Dewan Perwakilan umumnya adalah para pemilik rumah
sakit. Sesuai dengan namanya, maka tugas utama Dewan Perwakilan ialah menentukan
kebijakan rumah sakit.
5/19/2018 Sumber Makalah Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
42/66
2. Para pelaksana pelayanan non-medis
Pada pelaksana pelayanan non-medis diwakili oleh kalangan administrasi (administrator).
Adapun yang dimaksud dengan pelaksana pelayanan medis disini adalah mereka yang
ditunjuk oleh Dewan Perwakilan untuk mengelola kegiatan rumah sakit. Tugas utamanya
ialah mengelola kegiatan aspek non-medis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telahditetapkan oleh Dewan Perwakilan.
3. Para pelaksana pelayanan medis
Para pelaksana pelayanan medis diwakili oleh kalangan kesehatan (medical staff). Adapun
yang dimaksud dengan pelaksana pelayanan medis di sini adalah mereka yang bekerja di
rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan medis rumah sakit. Sesuai dengan
pengertian yang seperti ini maka tugas utama kalangan kesehatan ialah menyelenggarakan
pelayanan medis rumah sakit.
Staf yang bekerja di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama,
staf medis (medical staff) yang dibedakan atas dua macam yakni dokter serta paramedic.
Kedua, bukan staf medis (non medical staff) yang dibedakan atas beberapa macam, termasuk
di dalamnya antara lain administrator, para teknisi serta berbagai staf penunjang lainnya.
Dari berbagai katagori staf yang bekerja di rumah sakit, yang terpenting diantaranya
adalah para dokter. Mudah dipahami karena pelayanan kesehatan yang menjadi tugas utama
rumah sakit pada dasarnya hanya dapat diselenggarakan oleh para dokter saja. Adapun status
karyawan pada dikter yang bekerja di rumah sakit banyak macamnya. Secara umum dapat
dibedakan atas enam macam yakni :
1. Staf tetap
Staf tetap (attending staff) adalah para dokter yang bekerja di rumah sakit secara purna
waktu. Staf ini memiliki hak dan kewajiban yang penuh, termasuk hak memilih dan dipilih
pada pembentukan Dewan Medis (Medical Board) yang di banyak rumah sakit di negara
maju selalu dibentuk. Tugas utama Dewan Medis adalah menentukan kebijakan medis yang
berlaku di rumah sakit.
2. Staf asosiate
Staf asosiate (associate staff) adalah para dokter yang bekerja di rumah sakit secara purnawaktu, tetapi statusnya belum sebagai staf tetap. Staf associate adalah dokter yang telah
melampaui masa percobaan, tetapi masih menanti waktu untuk diangkat sebagai staf tetap.
Umumnya staf assosiate ini belum mempunyai hak dan kewajiban yang penuh.
3. Staf percobaan
Staf percobaan (provisional staf) adalah para para dokt
Top Related