Makalah Kelompok Landik Gabung

download Makalah Kelompok Landik Gabung

of 11

Transcript of Makalah Kelompok Landik Gabung

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    1/11

    KAITAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

    DAN KOMITE SEKOLAHIndra Adhitama1), Puspitasari Di !id"astuti#), $nin% Hapsari Putri&)

    1)Pr'di Ma%ist(r P(ndidian Mat(matia, PPs $ni*(rsitas S(+(as Mar(t Suraarta#)Pr'di Ma%ist(r P(ndidian Mat(matia, PPs $ni*(rsitas S(+(as Mar(t Suraarta&)Pr'di Ma%ist(r P(ndidian Mat(matia, PPs $ni*(rsitas S(+(as Mar(t Suraarta

    A+stra- Pendidikan merupakan suatu kebutuhan hidup yang sangat penting bagikehidupan manusia. Sekolah merupakan sebuah lembaga dimana setiap masyarakat dapat

    memperoleh pendidikan yang layak.Oleh karena itu, pengelolaan sekolah harus dilakukandalam rangka peningkatan mutu pendidikan.Upaya ini ditandai dengan diberlakukannnya

    MBS (Manajemen Berbasis Sekolah).Dalam skala nasional penerapan MBS dimulaitahun !!!,sejak dilaksanakannya Undang " undang nomor ## dan #$ tentang otonomidaerah dan diikuti oleh penyempurnaan sistem pendidikan nasional,sedangkanimplementasinya pada sekolah " sekolah dimulai pada tahun pelajaran #%%&'#%%.Dengan

    MBS Unsur pokok sekolah (constituent ) memegang kontrol yang lebih besar pada setiapkejadian di sekolah.Unsur pokok sekolah inilah yang kemudian menjadi lembaga nonstruktural yang selanjutnya disebut komite sekolah.*amun +omite sekolah yangmerupakan syarat diterapkannya MBS masih belum berperan seara optimal.Pengambilankeputusan lebih banyak diambil oleh pihak sekolah.Selain itu ada berbagai maam penyebab mengapa komite sekolah belum dapat menjalankan -ungsinya seara optimal.

    PENDAH$L$AN

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terenana untuk meujudkan suasana

     belajar dan proses pembelajaran agar sisa seara akti- mengembangkan potensi

    dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

    kepribadian, keerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

    dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU S/SD/+*0S *o. #% 1ahun #%%&).

    Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu kebutuhan hidup yang sangat

     penting bagi masyarakat karena pendidikan merupakan tiang topang  kesuksesanseseorang di masa depan.

    Sekolah adalah sebuah lembaga dimana setiap masyarakat dapat

    memperoleh pendidikan yang layak, sehingga sekolah menjadi bagian yang sangat

     penting dalam kehidupan masyarakat. Oleh karenanya, kelangsungan hidup

    sekolah juga bergantung pada masyarakat. Dengan demikian, peran serta

    masyarakat dalam pengelolaan sekolah tentu sangat diperlukan disamping stake-

    holder  di dalam lingkungan sekolah itu sendiri.

    1

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    2/11

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    3/11

    adanya komite sekolah, diharapkan hubungan antara  stakeholder   sekolah dengan

    masyarakat dapat terjalin dengan baik karena komite sekolah meadahi peran serta

    masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan e-isiensi pengelolaan

     pendidikan di satuan pendidikan, baik pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah

    maupun jalur pendidikan luar sekolah.

    0kan tetapi dalam praktiknya, peran komite sekolah dalam manajemen berbasis

    sekolah masih dirasa kurang signi-ikan. 5al ini mungkin dikarenakan banyak pihak yang

    menganggap baha komite sekolah hanyalah sebuah 3-ormalitas4 saja yang akhirnya

    komite sekolah yang seharusnya meadahi peran serta masyarakat demi peningkatan

    mutu sekolah tidak berjalan semestinya.

    6enomena-enomena yang munul antara lain komite yang terbentuk tidak 

     ber-ungsi (hanya papan nama) atau kehadiran komite sekolah hanya bersi-at -ormalitas

    semata, komite sekolah seolaholah ber-ungsi sebagai stempel kebijakankebijakan

    kepala sekolah, terjadinya persekongkolan antara kepala sekolah dan komite sekolah, ada

    anggapan komite sekolah memiliki peran seperti BP& di masa lampau yang bertugas

    mengumpulkan dana bantuan untuk pendidikan atau badan justi-ikasi belaka, ada

    anggapan lain baha komite sekolah dianggap sebagai masalah baru oleh orang tua

    murid karena menjadi aktor utama di balik mahalnya biaya sekolah.

    Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya dapat dirumuskan beberapa permasalahan

    mengenai kaitan MBS dengan komite sekolah, sebagai berikut7 () bagaimanakah kaitan

    manajemen berbasis sekolah dan komite sekolah8 (#) kendala apa saja yang dialami

    dalam menjalankan MBS jika dikaitkan dengan peran komite sekolah8 (&) bagaimanakah

    solusi yang diberikan agar MBS dapat terlaksana dengan baik8

    PEMBAHASAN

    A. Kaitan Mana.(m(n B(r+asis S('ah d(n%an K'mit( S('ah

    Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu model pengelolaan yang memberikan

    otonomi atau kemandirian kepada sekolah atau madrasah dan mendorong

     pengambilan keputusan partisipati- yang melibatkan seara langsung semua arga

    sekolah atau madrasah sesuai dengan standar pelayanan mutu yang ditetapkan oleh

     pemerintah pusat, Pro2insi, +abupaten dan +ota.Pengertian Manajemen Berbasis

    Sekolah (MBS) ms-ormulasi /stilah manajemen berbasis sekolah merupakan

    terjemahan dari 3shoolbased management4.MBS merupakan paradigma baru

     pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah ( pelibatan

    masyarakat ) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Menurut 9dmond yang

    3

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    4/11

    dikutip Suryosubroto merupakan alternati- baru dalam pengelolaan pendidikan yang

    lebih menekankan kepada kemandirian dan kreati-itas sekolah. *urholis

    mengatakan Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah bentuk alternati- sekolah

    sebagai hasil dari desentralisasi pendidikan.

    Seara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) dapat

    diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada

    sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipati- yang melibatkan seara

    langsung semua arga sekolah (guru, sisa, kepala sekolah, karyaan, orang tua

    sisa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan

     pendidikan nasional. :ebih lanjut istilah manajemen sekolah aapkali disandingkan

    dengan istilah administrasi sekolah.Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan

     berbeda; pertama, mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen

    (manajemen merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas

    dari pada administrasi (administrasi merupakan inti dari manajemen); dan ketiga

    yang menganggap baha manajemen identik dengan administrasi. Dalam hal ini,

    istilah manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu

    segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumbersumber, baik personal maupun

    material, seara e-ekti- dan e-isien guna menunjang terapainya tujuan pendidikan di

    sekolah seara optimal. Pengertian manajemen menurut 5asibuan merupakan ilmu

    dan seni mengatur proses peman-aatan sumber daya manusia dan sumbersumber 

    lainnya seara e-ekti- dan e-isien untuk menapai tujuan tertentu. De-inisi

    manajemen tersebut menjelaskan pada kita baha untuk menapai tujuan tertentu,

    maka kita tidak bergerak sendiri, tetapi membutuhkan orang lain untuk bekerja sama

    dengan baik.

    Seara yuridis model Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tertuang dalam

    Undang " undang nomor #% tahun #%%& tentang Sistem Pendidikan *asional, pasal

    $ ayat yang menyatakan7Pengelola satuan pendidikan anak usia dini, pendidikandasar, pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal

    dengan prinsip mamajemen berbasis sekolah'madrasah.Dengan MBS Unsur pokok 

    sekolah (onstituent) memegang kontrol yang lebih besar pada setiap kejadian di

    sekolah.Unsur pokok sekolah inilah yang kemudian menjadi lembaga nonstruktural

    yang selanjutnya disebut 3komite sekolah4.

    +omite Sekolah merupakan sebuah badan mandiri yang meadahi peran serta

    masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan dan e-isiensi pengelolaan

     pendidikan di satuan pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan

    4

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    5/11

    sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah. Untuk penamaan badan disesuaikan

    dengan kondisi dan kebutuhan daerah masingmasing satuan pendidikan, seperti

    +omite Sekolah, Majelis Madrasah, Majelis Sekolah, +omite 1+ atau nama lain

    yang disepakati bersama (+epmendiknas *omor %'U'#%%#).

    Departemen Pendidikan *asional (#%%7 #&) merini peran komite sekolah

    adalah 7

    1. Pemberi pertimbangan (ad2isory ageny) dalam penentuan dan pelaksanaan

    kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.

    2. Pendukung layanan pendidikan (supporting ageny),baik yang berujud

    -inansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan

    satuan pendidikan.

    3. Pengontrol (ontrolling ageny) dalam rangka tranparansi dan akuntabelitas

     penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

    4. Mediator antara pemerintah (eksekuti-) dengan masyarakat di satuan

     pendidikan.

    B. K(ndaa daam M(n.aanan Mana.(m(n B(r+asis S('ah .ia diaitan

    d(n%an K'mit( S('ah

    1. +ehadiran +omite Sekolah Dianggap sebagai 6ormalitas Semata

    Banyak hal yang melatarbelakangi berkembangnya berbagai anggapan

    terhadap kehadiran komite sekolah. /ni tidak terlepas dari proses kelahiran

    komite sekolah itu sendiri. Dean ini memang pembentukannya berdasarkan

    Surat +eputusan (S+) Mendiknas dalam upaya membenahi kualitas

     penyelenggaraan pendidikan sekaligus upaya meningkatkan kualitas pendidikan

    dan output pendidikan itu sendiri di masa mendatang. +arena berdasarkan S+ 

    Mendiknas yang merupakan orang nomor satu di jajaran Departemen Pendidkan

     *asional yang berarti pula orang paling punak (top) di jajaran birokrasi

     pendidikan di /ndopnesia. /dealnya, untuk perbaikan dan kebaikan dunia pendidikan /ndonesia kebijakan yang dikeluarkan ini perlu mendapat sambutan

    dan komitmen serius dari berbagai pihak, terutama pihakpihak yang terkait dan

     peduli dengan kemajuan pendidikan.

    +enyataan di lapangan memperlihatkan baha kebijakan ini tidak serta

    merta memenuhi -ungsinya sebagai lembaga yang mampu memani-estasikan

    keterakilan stakeholder pendidikan, dalam arti belum mampu meakili

    keinginan stakeholder dalam membenahi dan memajukan pendidikan. Proses

     pembentukan dan pengisian personil yang menjadi pengurus dan anggota

    5

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    6/11

    komite sekolah tidaklah sebagaimana yang diharapkan. Banyak indikasi baha

    lembaga ini lebih dominan dibentuk oleh kepala sekolah dan personil yang

    terpilih menjadi pengurus dan anggotanyapun lebih didominasi oleh orang

    orang yang memiliki hubungan dekat (dianggap dapat bekerjasama) dengan

    kepala sekolah atau orangorang yang seara spesi-ik tidak (belum tentu)

    memiliki pengetahuan dan aasan yang memadai tentang seluk beluk dunia

     pendidikan. Ditambah lagi sikap anggota komite sekolah yang terpilih bersi-at

    auh dengan persoalan yang munul dan berkembang sekitar persekolahan.

    Sikap auh ini disinyalir merupakan gambaran rendahnya kapasitas anggota

    komite dan sekaligus juga gambaran dari kepedulian masyarakat terhadap

     perkembangan pendidikan di tanah air, terutama di tingkat sekolah.

    +elompok pemerhati pendidikan di desadesa pelosok tanah air kita sangat

    sedikit dibandingkan dengan jumlah sekolah yang ada. +elompokkelompok 

     peduli pendidikan (sekolah) hanya terdapat di daerah perkotaan dan itupun

    diperkirakan jumlahnya sangat terbatas (penulis tidak memiliki data konkrit)

    Semestinya kelompok seperti ini menjadi penyeimbang dan mitra kerja komite

    sekolah dan kepala sekolah. Dimana saat komite sekolah dan'atau sekolah

    (kepala sekolah) tidak menjalankan -ungsinya dengan baik, kelompok 

     pemerhati yang munul untuk mengingatkan. Sehingga tidak heran per-orman

    yang munul kemudian adalah komite sekolah sebagai sosok lembaga

     pelengkap dalam institusi pendidikan. Dengan gambaran seperti itu, ajar jika

    kebanyakan komite sekolah hadir dalam bentuk yang tidak berkontribusi nyata

     bagi perbaikan dan pengembangan mutu pendidikan.

    2. +omite Sekolah Dianggap Memiliki Peran Sebagaimana BP& pada Masa

    :ampau

    0nggapan yang berkembang ini sebetulnya merupakan anggapan yang salah,

    tetapi tidak sepenuhnya salah. 0nggapan ini munul dan berkembang sebagaierminan dari tidak ber-ungsinya komite sekolah sebagaimana mestinya.

    Beberapa kasus yang munul ke permukaan memang menampilkan komite

    sekolah sebagai sosok yang sama dengan BP& pada masa lalu yang mengemban

    -ungsi dan peran, yaitu sebagai lembaga yang meadahi orang tua murid yang

     ber-ungsi mengumpulkan dana dari orang tua murid untuk menunjang

     pembiayaan pendidikan (di mata orang tua murid dipandang sebagai lembaga

    yang turut menentukan dan mengesahkan adanya berbagai pungutan terhadap

    orang tua murid atau lembaga yang melegalkan pungutan terhadap orang tua

    6

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    7/11

    murid). 5asil riset /ndonesia akarta 1ahun #%%&; $? @

    guru dan $!,! @ orang tua sisa mengganggap komite sama dengan badan

    Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP&). Pada aal pembentukannya

    kebanyakan kepala sekolah mengambil inisiati- menggantikan BP& menjadi

    komite sekolah atau membentuk komite sekolah dengan anggota terdiri dari

    orangorang yang dianggap bisa bekerja sama dengan kepala sekolah (/raan,

    0., #%%).

    +asus ini terjadi pada berbagai sekolah di berbagai daerah. Sebagai ontoh,

     pada suatu sekolah negeri yang menerima dana BOS (Bantuan Operasional

    Sekolah). Dimana sebelum sekolah tersebut menerima dana BOS semua murid

    dikenakan SPP Ap. $.%%%, per murid per bulan.Setelah menerima dana BOS

    kepala sekolah mengirimkan surat(yang resmi diketahui dan

    ditandatangani'distempel +etua +omite Sekolah dan +epala Sekolah) kepada

     para orang tua murid yang berbunyi antara lain 3meminta orang tua'ali murid

    untuk memberi sumbangan pengembangan sekolah dengan besaran minimal Ap.

    %.%%%, per murid per bulan dan selanjutnya kelipatan Ap. $.%%%, dan bagi

    sisa yang tidak mampu dapat melampirkan surat keterangan miskin dari

    +epala Desa':urah setempat4.5al tersebut memberikan gambaran betapa

    komite sekolah menampilkan dirinya sebagai lembaga yang melegalkan

     pungutan sekolah terhadap orang tua murid. 5al ini menjadi bukti baha pola

     pikir dan pola tindak lama (BP&) masih melekat dan diarisi oleh sebagian

     besar personil yang duduk dalam keanggotaan komite./ni perlu upaya serius dan

    kontinyu dari instansi terkait untuk memberikan penjelasan yang komprehensi- 

    mengenai -ungsi komite sekolah.

    Selain itu, dalam perekrutan komite sekolah sebaiknya dilakukan seara

    demokratis tanpa adanya unsur ++* di dalamnya. 5al ini dikarenakan, masih

     banyak di sekitar kita baha komite sekolah dijadikan sebagai alat untuk menguntungkan satu pihak tertentu yang berakibat tidak ber-ungsinya peran

    komite sekolah sebagaimana mestinya.

    3. +omite Sekolah 1idak'Belum Mampu Menjalankan 6ungsinya dengan Baik 

    1erjadinya dis-ungsi komite sekolah disebabkan beberapa -aktor, antara

    lain 7 buruknya sosialisasi, minimnya pemahaman guru dan orang tua murid,

    komite sekolah dibentuk oleh kepala sekolah, dan belum jelas kemana komite

    diarahkan.Pemerintah (Departemen Pendidikan *asional) semestinya

    memberikan in-ormasi sebaikbaikinya pada semua unsur yang akan

    7

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    8/11

    melaksanakan atau menerima kebijakan.Pemerintah justru melakukan

    sosialisasi menggunakan jalur birokrasi bersi-at topdon yang tentu memiliki

     jangkauan terbatas.5al ini menyebabkan guru dan orang tua murid tidak 

    mendapat in-ormasi yang lengkap mengenai komite sekolah. 5asil riset

    /ndonesia akarta 1ahun #%%&; &,C persen orang tua

    sisa belum pernah mendengar komite (/raan, 0., #%%).

    C. S'usi

    Berdasarkan kendala yang dialami dalam menjalankan MBS jika dikaitkan dengan

    komite sekolah, maka beberapa solusi yang dapat ditaarkan diantaranya7

    1. +arena komite sekolah selama ini dianggap sebagai -ormalitas belaka, maka

    sebaiknya dalam menjalankan MBS, seluruh  stakeholder sekolah ajib

    melaksanakan peran sebagaimana mestinya, begitu pula dengan komite sekolah.

    Sekolah dalam setiap kegiatan pengambilan keputusan hendaknya selalu

    melibatkan komite sekolah, sehingga apapun yang terkait dengan kemajuan,

     pengembangan, atau segala sesuatu yang terjadi di sekolah disampaikan seara

    tansparan kepada seluruh anggota masyarakat.

    2. 0gar komite sekolah tidak dianggap sebagai BP& di mata masyarakat,maka

    sebaiknya dilakukan sosialisasi sehubungan dengan tugas dan -ungsi komite

    sekolah yang sebenarnya.

    +endala yang dialami berikutnya adalah adanya perekrutan anggota komite

    sekolah yang selalu penuh dengan nepOtisme di dalamnya. 0nggota komite

    sekolah biasanya dipilih dari mereka yang dianggap dapat diajak 3kongkalikong4

    diantara kepala sekolah dan komite sekolah itu sendiri. Selain itu, perputaran

    reorganisasi yang tidak berjalan semestinya membuat anggota komite yang

    seharusnya tidak lagi dapat dijadikan komite sekolah masih dianggap sebagai

    komite sekolah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebaiknya seluruh pihak 

    terkait dalam pendidikan baik di dalam sekolah ataupun luar sekolah, dalam hal inimasyarakat sebagai ali sisa harus melakukan pemilihan anggota komite sekolah

    dengan fair   tanpa adanya unsur neoptisme, dan dapat diterima oleh semua pihak.

    Sebaiknya dalam pemilihan komite sekolah paling tidak dihadirkan 3pihak ketiga4,

    seperti dari dinas pendidikan atau yayasan yang ber-ungsi sebagai pihak netral

    yang dapat menjamin pelaksanaan pemilihan komite sekolah dengan baik dan

    sesuai harapan.

    3. Dalam upaya memberdayakan komite sekolah dalam menjalankan -ungsinya, perlu

    adanya kemauan dan komitmen bersama baik pemerintah maupun masyarakat.

    8

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    9/11

    +omitmen ini akan dapat munul manakala semua  stakeholder  memahami seara

    komprehensi- tentang komite sekolah beserta -ungsi dan peran yang melekat

     padanya. 5al penting lainnya dalam upaya memberdayakan komite sekolah adalah

    memperkuat posisi para pengurus dan anggotanya sebaiknya dipilih seara

    demokratis terhadap anggota masyarakat yang memenuhi persyaratan yang

    memadai. Persyaratan tersebut harus terlebih dahulu disepakati dan ditetapkan,

    seperti akuntabel, 2isioner, beraasan luas tentang dunia pendidikan, demokratis,

    dan lainlain.

    9

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    10/11

    SIMP$LAN

    +esimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas, diantaranya7

    1. +aitan MBS dengan komite sekolah adalah baha komite sekolah adalah sebagai

    salah satu program yang diselenggarakan sekolah dalam menjalankan MBS. +omite

    sekolah sebagai adah aspirasi masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam setiap

     pengambilan keputusan demi kemajuan dan pengembangan sekolah.

    2. +endala yang dialami dalam menjalankan MBS jika dikaitkan dengan komite

    sekolah, yaitu7

    a. +ehadiran komite sekolah dianggap sebagai -ormalitas belaka

    b. +omite sekolah dianggap sebagai BP&

    c. +omite Sekolah 1idak'Belum Mampu Menjalankan 6ungsinya dengan Baik 

    3. Solusi yang ditaarkan untuk mengatasi kendala dalam menjalankan MBS, yaitu7

    a. Sekolah dalam setiap kegiatan pengambilan keputusan hendaknya selalu

    melibatkan komite sekolah, sehingga apapun yang terkait dengan kemajuan,

     pengembangan, atau segala sesuatu yang terjadi di sekolah disampaikan seara

    tansparan kepada seluruh anggota masyarakat.

    b. 0gar komite sekolah tidak dianggap sebagai BP& di mata masyarakat,makasebaiknya dilakukan sosialisasi sehubungan dengan tugas dan -ungsi komite

    sekolah yang sebenarnya.

    Untuk meminimalisir terjadinya nepotisme dalam lingkungan sekolah,

    sebaiknya dalam pemilihan komite sekolah paling tidak dihadirkan 3pihak 

    ketiga4, seperti dari dinas pendidikan atau yayasan yang ber-ungsi sebagai

     pihak netral yang dapat menjamin pelaksanaan pemilihan komite sekolah

    dengan baik dan sesuai harapan.

    Dalam upaya memberdayakan komite sekolah dalam menjalankan -ungsinya, perluadanya kemauan dan komitmen bersama baik pemerintah maupun masyarakat. +omitmen

    ini akan dapat munul manakala semua stakeholder  memahami seara komprehensi-

    tentang komite sekolah beserta -ungsi dan peran yang melekat padanya

    10

  • 8/17/2019 Makalah Kelompok Landik Gabung

    11/11

    DA/TAR P$STAKA

    Makaimbang,>erry. (#%#).  Peran Komite Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen

     Berbasis Sekolah. Diperoleh #C Maret #%C dari http7''.slideshare.net

    Muhi,0li 5anapiah. (#%#).  Eksistensi Komite Sekolah. Diperoleh #C Maret #%C dari

    alimuhi.sta--.ipdn.a.id

    UndangUndang A/. *omor #% 1ahun #%%& 1entang Sistem Pendidikan *asional

    11