makalah kelompok 1
-
Upload
diana-susanti -
Category
Documents
-
view
25 -
download
0
description
Transcript of makalah kelompok 1
MAKALAH
DARWINISME
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah filsafat
Oleh:
1. Diana Susanti (1137030018)2. Kania Dewi (1137030037)3. Arum wulandari
(1137030009)4. Ida Nursaida (1137030032)5. Ade Riana (1137030001)6. Ahmad Yono (1137030003)7. Asep (1137030010)8. Fikri (11370300)9. Kusmawan (1137030039)10. Ainun (1137030005)
11. Eneng Winda (1137030022)
12. Ikke Aprilia (1137030033)
13. Nina Karlina (1137030051)
14. Vera Kamila NS (1137030074)
15. Wahyu Ramdani (1137030075)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANGUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebuah pendapat yang mengagumkan sekaligus menggegerkan dunia sains bahkan
agama sekalipun, seorang berkelahiran inggris bernama Charles Darwin. Sebuah disiplin berfikir
yang lahir dari kekagumannya semenjak mengelilingi dunia dengan kapal sebangyak 5 kali.
Beliau berhasil membuat sketsa pmikiran bahwa seluruh makhluk berasal dari satu spesies yang
sama. Namun benarkah hal itu adanya ? Ada banyak yang setuju akan stetmen tersebut dan ada
pula yang menentang dengan keras. Landasan berfikir darwin cukup logis. Dia berangkat dari
kekaguman perbedaan fauna di belahan dunia. Perbedaan paruh pada burung satu dengan burung
yang lain. Ini merupakan landasan kekaguman sehingga beliau berfikir tentang evolusi.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Siapa Darwin Itu ?
2. Bagaimana Teory Darwin Itu ?
3. Adakah Yang Mendukung Teori Darwin ?
4. Apa saja pendukung teory Darwin ?
5. Benarkah Darwin berpendapat Manusia Brasal Dari Monyet ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Siapa Darwin Itu
Charles Darwin adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan
landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent).
dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya.beliau Lahir di Shrewsbury,
Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882
pada umur 72 tahun. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).
Ia mengembangkan minatnya dalam sejarah alam ketika ia mula-mula belajar ilmu
kedokteran, dan kemudian teologi, di universitas. Perjalanan lautnya ke seluruh dunia selama
lima tahun di atas kapal HMS Beagle tulisan-tulisannya yang berikutnya menjadikannya
seorang geologis terkemuka dan penulis yang terkenal. Pengamatan biologisnya membawanya
kepada kajian tentang transmutasi spesies dan ia mengembangkan teorinya tentang seleksi alam
pada 1838. Karena sadar sepenuhnya bahwa orang-orang lain yang mengemukakan gagasan-
gagasan yang dianggap sesat seperti itu mengalami hukuman yang hebat, ia hanya
menyampaikan penelitiannya ini kepada teman-teman terdekatnya. Namun ia meneruskan
penelitiannya dengan menyadari akan munculnya berbagai keberatan terhadap hasilnya. Namun
pada 1858 informasi bahwa Alfred Russel Wallace juga menemukan teori serupa mendorongnya
melakukan penerbitan bersama tentang teori Darwin.
Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of
Favoured Races in the Struggle for Life(biasanya disingkat menjadi The Origin of Species)
(1859) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi
melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai
keanekaragaman di dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal Society,
melanjutkan penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang tanaman dan binatang,
termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in Relation to
Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah
tentang cacing tanah.
Sebagai tanda pengakuan terhadap kehebatan Darwin, ia dikebumikan di Westminster
Abbey, bersama dengan William Herscheldan Isaac Newton.
Darwin sudah memutuskan bahwa sudah menjadi jalan hidupnya untuk menjadi pendeta
dan hidup dengan tenang ketika ia menerima tawaran yang sangat menggoda. Darwin diundang
untuk mendampingi Kapten Robert FitzRoy di kapal HMS Beagle. Pada waktu itu, sudah
menjadi kebiasaan bahwa kapten kapal mempunyai pendamping selama ekspedisi kapal yang
biasanya berlangsung selama bertahun-tahun. Karena kedudukan Kapten FitzRoy yang cukup
tinggi, hanya seorang 'gentleman' yang dapat menjadi pendampingnya. Garis nigrat Darwin
terbukti berguna. Walaupun ekspedisi ini bertujuan untuk membuat peta kelautan, FitzRoy diam-
diam mempunyai rencana untuk mencari bukti-bukti penciptaan seperti yang tertulis di
Kitab Injil. Ironisnya, Darwin dipilih oleh FitzRoy karena Darwin adalah calon pendeta, selain
juga berkat darah ningratnya.
Survai Beagle berlangsung lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya
ini untuk menjelajani daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan
organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun
kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru
bagi ilmu pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan
menjadikannya salah seorang perintis dalam bidangekologi, khususnya pemahaman
tentang biokoenosis. Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan karunianya
untuk membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta
memberikan pemahaman antropologissosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang
dikunjunginya.
Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of
Geology (Prinsip-prinsip Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat dari
proses bertahap selama berbagai periode yang panjang, dan menulis surat kepada keluarganya
bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah "seolah-olah ia mempunyai mata Lyell": ia melihat
dataran-dataran dari lapisan tipis (shingle) yang terjal dan kerang-kerang di Patagonia sebagai
pantai-pantai yang menaik. Di Chili ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut
dengan kerang yang terdampar di atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa tanah itu
telah menaik; dan bahkan pada tempat-tempat yang tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan
kerang-kerang laut.
Ia membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang
tenggelam, sebuah gagasan yang ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan
Cocos (Keeling).
Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah punah,
teermasuk megatheria dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan tanda-
tanda katastrofi ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan
spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-
sisa itu berasal dari binatang-binatang yang terkait dengan makhluk-makhluk hidup di tempat
yang sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-wilayah yang terpisah
namun bertumpang tindih.
Di Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu
pulau ke pulau lainnya, dan ketika kembali ke Britania kepadnya diperlihatkan bahwa kura-
kura Galápagos tortoise dan burung-burung finch juga berbeda-beda spesiesnya tergantung pada
masing-masing pulau yang mereka huni.
Binatang berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah binatang-binatang yang
sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya . mungkin akan berkata 'Pastilah dua
Pencipta yang berbeda telah bekerja'." Ia dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan ssementara
dalam edisi pertama dari The Voyage of the Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan
distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang "pusat-pusat ciptaan", dalam edisi-
edisi yang belakangan dari Journal ini, ia mulai membayangkan penggunaan fauna Kepulauan
Galápagos sebagai bukti untuk evolusi: "orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari
sejumlah kecil burung yang asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil dan dimodifikasi
untuk tujuan-tujuan yang berbeda."
Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka
telah diberadabkan di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin
tampak "liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu setahun, para misionaris itu telah kembali ke
kehidupan mereka yang keras dan primitif, namun mereka lebih menyukainya dan tidak ingin
kembali ke dunia yang beradab. Pengalaman ini dan penolakan Darwin terhadap perbudakan dan
berbagai perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang dilihatnya di tempat-tempat lain, seperti
misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis Inggris
di Tasmania meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan
orang lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia berpendapat bahwa umat manusia
tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa yang diyakini oleh teman-temannya
kaum agamawan.
Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat
demam di Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes keValparaíso,
ia jatuh sakit dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan. Sejak 1837 Darwin berulang-
ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul yang parah, jantung berdebar-debar,
gemetaran dan berbagai gejala lainnya. Semua gejala ini khususnya memengaruhinya pada saat-
saat ia merasa tertekan, seperti misalnya ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau
berhadapan dengan pertikaian mengenai teorinya. Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui
pada masa hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil. Spekulasi
baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit Chagas karena gigitan
serangga, yang menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin
antara lain adalah masalah-masalah psiko-biologis dan penyakit Ménière.
Ketika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas
muridnya dengan memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh
fosil dan salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis Darwin. Ketika Beagle kembali pada 2
Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Ia mengunjungi keluarganya di
Shrewsbury dan ayahnya mengembangkan tabungan agar Darwin dapat menjadi seorang
ilmuwan yang didukung dengan dananya sendiri. Kemudian Darwin pergi ke Cambridge dan
membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis tentang tanaman-tanaman modern yang
telah dikumpulkannya. Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk
mencari naturalis terbaik yang ada untuk menggambarkan koleksi-koleksinya yang lain untuk
penerbitan pada waktu yang tepat. Charles Lyell yang sangat bersemangat menemui Darwin
pada 29 Oktober dan memperkenalkannya kepada Richard Owen seorang ahli anatomi yang
sedang naik daun. Setelah mengerjakan koleksi tulang-tulang fosil Darwin pada Perhimpunan
Ahli Bedah Kerajaan-nya, Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa
sebagian daripadanya berasal dari tikus-tikus dan sejenis binatang merayap raksasa yang telah
musnah. Hal ini meningkatkan reputasi Darwin. Dengan dukungan Lyell yang antusias, Darwin
menyampaikan makalahnya yang pertama kepada Perhimpunan Geologis London pada 4
Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah Amerika Selatan pelan-pelan sedang menaik.
Pada hari yang sama Darwin menyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya
kepada Perhimpunan Zoologis London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R.
Waterhouse. Meskipun burung-burung itu kelihatannya seperti pemikiran yang baru muncul
belakangan, John Gould, seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa yang disangka Darwin
sebagai "wren", burung-burung hitam, dan finch yang agak berbeda-beda dari Galápagos
semuanya adalah finch, tetapi masing-masing merupakan spesies yang berbeda. Yang lainnya
di Beagle termasuk FitzRoy juga telha mengumpulkan burung-burung ini dan lebih cermat
dengan catatan-catatan mereka, hingga memungkinkan Darwin menemukan dari pulau mana
masing-masing spesies itu berasal.
Di London Charles tinggal dengan saudaranya, Erasmus, seorang pemikir bebas. Pada
pesta-pesta jamuan makan ia berjumpa dengan sejumlah cendikiawan yang berpendapat bahwa
Tuhan telah menetapkan kehidupan sebelumnya dengan hukum-hukum alam, ketimbang dengan
ciptaan-ciptaan yang ajaib untuk sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet Martineau adalah
seorang penulis yang cerita-ceritanya mempromosikan pembaruan-pembaruan Hukum orang
miskin Whig Malthus. Kalangan ilmiah heboh dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi
spesies yang secara kontroversial dikaitkan dengan kehebohan Radikal. Darwin lebih suka akan
teman-temannya yang terhormat, para profesor Cambridge, meskipun gagasan-gagasannya
melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus membenarkan agama dan tatanan sosial.
Pada 17 Februari 1837, Lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan
Geografis untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan tanggal fosil-fosil Darwin,
dan menunjukkan inferensi bahwa spesies-spesies dari binatang-binatang yang telah punah itu
terkait dengan spesies-spesies dari yang ada sekarang di tempat yang sama. Pada pertemuan yang
sama Darwin terpilih menjadi anggota Dewan Perhimpunan itu. Ia sudah diundang oleh FitzRoy
untuk menyumbangkan tulisan dalam Journalberdasarkan catatan-catatan lapangannya sebagai
bagian sejarah alam tentang laporan kapten dari pelayaran Beagle. Kini ia tenggelam dalam
penulisan buku mengenai geologi Amerika Selatan. Pada saat yang sama ia berspekulasi tentang
transmutasi dalam Buku Catatan Merah-nya yang telha dimulainya di atas Beagle.
Sebuah proyek lain yang dimulainya mendapatkan laporan-laporan para ahli tentang
koleksinya yang diterbitkan sebagai rangkaian terbitan Zoology of the Voyage of H.M.S.
Beagle (Zoologi dari Pelayaran H.M.S. Beagle), dan Henslow menggunakan kontak-kontaknya
untuk mengatur pemberian sebesar £1,000 dari Perbendaharaan untuk mensponsorinya. Darwin
menyelesaikan penulisan Journal-nya sekitar 20 Juni ketika Raja William IV meninggal dunia
dan zaman Victoria dimulai. Pada pertengahan Juli ia memulai buku catatan "B"-nya yang
rahasia tentang transmutasi, dan mengembangkan hipotesis bahwa di mana setiap pulau dari
Kepulauan Galápagos mempunyai jenis kura-kuranya sendiri, semuanya itu berasal dari satu
spesies kura-kura dan telah menyesuaikan diri dengan pulau-pulau yang berlainan dalam cara
yang berbeda-beda.
Di bawah tekanan untuk menata Zoologi dan mengoreksi naskah-naskah untuk Journal-
nya, kesehatan Darwin mengalami kemunduran. Pada 20 September 1837 ia menderita "jantung
yang berdebar-debar" dan pergi ke daerah pedesaan untuk memulihkan kesehatannya. Ia
mengunjungi Maer Hall tempat bibinya yang invalid diasuh oleh anak perempuannya yang tetap
melajang, Emma Wedgwood, dan menghibur sanak keluarganya dengan cerita-cerita mengenai
perjalanannya. Pamannya, Jos menunjukkan sebuah tempat di tanah di mana cinders menghilang
di bawah loam dan mengatakan bahwa itu semua adalah pekerjaan cacing tanah. Darwin
memperoleh gagasan untuk sebuah percakapan yang disampaikannya kepada Perhimpunan
Geologis pada 1 November, tentang topik yang sangat biasa tentang cacing tanah. Ia telah
menghindari jabatan-jabatan resmi yang dapat menyita waktunya yang berharga, namun pada
Maret itu, Whewell telah merekrutnya sebagai Sekretaris dari Perhimpunan Geologis. Sakitnya
membuat Darwin beristirahat dari tekanan pekerjaan, dan ia pergi melakukan penelitian geologi
di Skotlandia. Dalam udara yang cerah ia mengunjungi Glen Roy untuk melihat fenomena yang
dikenal sebagai "jalan-jalan" yang - secara keliru - disebutnya sebagai pantai-pantai yang
menaik.
Setelah sembuh total, ia kembail ke rumahnya di Shrewsbury. Ia memikirkan karier dan
prospeknya secara ilmiah, dan karena itu ia menyusun sebuah daftar dengan dua kolom dengan
judul "Menikah" dan "Tidak Menikah". Daftar yang dimasukkan di bawah kolom pro-perhikahan
mencakup "pendamping tetap dan teman pada usia tua ... betapapun lebih baik daripada seekor
anjing," sementara daftar di antara yang kontra adalah "lebih sedikit uang untuk buku" dan
"hilangnya waktu yang sangat menyedihkan." Pertimbangan pro akhirnya menang. Ia
membicarakan hal ini dengan ayahnya lalu pergi mengunjungi sepupunya Emma pada 29
Juli 1838. Ia tidak langsung melamar, namun berlawanan dengan nasihat ayahnya, ia
menceritakan kepada Emma gagasannya tentang transmutasi. Sementara pikiran dan
pekerjaannya berlanjut di London pada msuim gugur, ia berkali-kali jatuh sakit.
Pada 11 November ia kembali dan melamar Emma, dan sekali lagi menceritakan
kepadanya gagasan-gagasannya. Ia menerimanya, namun belakangan menulis dan memohon
kepadanya agar membaca dari Injil Yohanes bagian tentang kasih dan mengikut Jalan yang juga
menyatakan bahwa "Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia ... dicampakkan ke dalam api
lalu dibakar". Charles mengirimkan jawaban yang hangat yang menghapuskan keprihatinannya,
namun Emma tetap kuatir bahwa kemunduran iman Charles akan membahayakan harapannya
bahwa mereka akan berjumpa lagi dalam kehidupan setelah kematian.
Pada 29 Januari 1839, Darwin menikahi sepupunya Emma Wedgwood di Maer dalam
sebuah upacaraAnglikan yang diatur agar sesuai dengan kaum Unitarian.
Setelah pertama-tama tinggal di Gower Street, London, pasangan ini pindah pada 17
September 1842 ke Down House di Downe (yang kini terbuka untuk kunjungan masyarakat, di
selatan Orpington). Keluarga Darwin mempunyai sepuluh orang anak, tiga di antaranya
meninggal dalam usia dini. Banyak dari mereka dan cucu-cucu mereka kelak menjadi terkenal
(lihat keluarga Darwin — Wedgwood)
William Erasmus Darwin (27 Desember 1839–1914)
Anne Elizabeth Darwin (2 Maret 1841–22 April 1851)
Mary Eleanor Darwin (23 September 1842–16 Oktober 1842)
Henrietta Emma "Etty" Darwin (25 September 1843–1929)
George Howard Darwin (9 Juli 1845–7 Desember, 1912)
Elizabeth "Bessy" Darwin (8 Juli 1847–1926)
Francis Darwin (16 Agustus 1848–19 September 1925)
Leonard Darwin (15 Januari 1850–26 Maret 1943)
Horace Darwin (13 Mei 1851–29 September 1928)
Charles Waring Darwin (6 Desember 1856–28 Juni 1858)
Beberapa dari anak-anak mereka menderita penyakit atau lemah tubuhnya. Charles
Darwin kuatir bahwa hal ini mungkin disebabkan karena garis keturunannya dengan Emma
cukup dekat. Hal ini diungkapkannya dalam tulisan-tulisannya tentang akibat-akibat buruk yang
ditimbulkan dari perkawinan antar kerabat dekat dan keuntungan dari perkawinan silang.
Darwin sudah lama berpikir tentang evolusi ide; bahwa semua species berhubungan satu
sama lain dan mempunyai "common ancestor" (berasal dari satu garis keturunan) dan melalui
mutasi species baru muncul. Namun dia masih penasaran tentang mekanisme bagaimana proses
itu terjadi. Secara kebetulan, ia membaca tulisal-tulisan Thomas Malthus. Malthus berpendapat
bahwa populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, sehingga
menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan dan menjadikan
perbuatan amal sia-sia.
Dengan gembira Darwin menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya. Ia
menulis: "Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya
untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan seleksi alam
akan memengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini." (Descent of Man, Ps.21) Ia
menghubungkan hal ini dengan temuan-temuannya mengenai spesies-spesies yang terkait
dengan tempat-tempat, penelitiannya tentang pengembang-biakan binatang, dan gagasan tentang
"hukum seleksi alam" (Natural Selection).
Menjelang akhir 1838 ia membandingkan ciri-ciri seleksi para peternak dengan seleksi
alam menurut teori Malthus dari varian-varian yang terjadi "secara kebetulan" sehingga "setiap
bagian dari struktur yang baru diperoleh sepenuhnya dipraktikkan dan disempurnakan", dan
menganggap bahwa ini adalah "bagian yang paling indah dari teori saya" tentang bagaimana
spesies-spesies itu bermula.
Darwin kini adalah seorang geolog terkemuka di kalangan elit ilmiah di antara para
pendeta yang juga adalah kaum naturalis. Secara kuangan ia cukup mapan dengan penghasilan
pribadi. Ia mempunyai banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukannya, menuliskan temuan-
temuan dan teori-teorinya, dan mengawasi persiapan penulisan rangkaian bukunya Zoologi yang
menggambarkan koleksi-koleksinya. Ia yakin akan kebenaran evolusi, namun untuk jangka
waktu yang lama ia sadar bahwa transmutasi spesies dihubungkan dengan penyangkalan
terhadap Tuhan serta dengan para agitator demokratis di Britania yang berusaha menggulingkan
masyarakat. Jadi, penerbitan teorinya dapat mengancam reputasinya.
Darwin melakukan banyak percobaan dengan tanaman dan melakukan berbagai
konsultasi dengan para peternak binatang, termasuk peternak burung merpati dan babi, sambil
berusaha menemukan jawaban-jawaban yang kuat terhadap semua argumen yang diantisipasinya
ketika ia menyajikan teorinya di muka umum.
Ketika laporan FitzRoy diterbitkan pada Mei 1839, Jurnal dan Catatan-catatan Darwin
mendapatkan sambutan hangat. Belakangan pada tahun yang sama, tulisan itu diterbitkannya
sendiri, laku keras dan kini dikenal sebagai The Voyage of the Beagle (Pelayaran Beagle). Pada
Desember 1839, ketika Emma sedang hamil untuk pertama kalinya, Darwin kembali jatuh sakit.
Darwin menulis ide tentang evolusi di buku Asal-usul Spesies (The Origin of Species)
yang menjelaskan teori evolusi. Pada mulanya, Darwin sungkan untuk menerbitkan hasil
pemikiran dan hasil observasinya yang sangat radikal, terutama pada zaman itu,Inggris pada
zaman Victoria. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan ide ini dan hanya berbicara dengan teman
sekerja yang dipercayanya. Salah satu motivasi Darwin untuk pada akhirnya menerbitkan buku
ini adalah dorongan dari Alfred Russel Wallace. Wallace sendiri juga menulis tentang ide serupa
dan mengirimkannya ke Darwin. Darwin dinasehatkan untuk secepatnya menyelesaikan
tulisannya. Pada tahun 1859, buku The Origin of Species diterbitkan dan,secara tidak diduga,
menjadi laku keras dan kontroversial.
Walaupun Darwin tidak membahas evolusi manusia secara terang-terangan, bukunya
mendapat tantangan keras, baik dari kaum ilmiah, maupun masyarakat, terutama pihak gereja. Di
periode yang sulit ini, Darwin didampingi oleh salah satu kawan setianya,Thomas Huxley, yang
dijuluki "Darwin Bulldog". Secara jitu dan tajam, Huxley membela Darwin teori dari serangan-
serangan. Salah satu episode yang terkenal ialah debat antara Huxley dengan Bishop Samuel
Wilberforce
B. Teory Darwin
Charles Darwin dilahirkan pada tanggal 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Shropsphire,
Inggris, di rumah keluarganya, the Mount House. Ia adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara dari
pasangan seorang dokter yang kaya, Robert Darwin dan Susannah Wedgwood . Ibunya
meninggal dunia ketika Charles masih berusia 8 tahun.
Pada tahun 1825, walaupun Darwin sudah sejak dini tertarik biologi, untuk
menyenangkan ayahnya, ia mengambil studi kedokteran. Darwin belajar kedokteran di
Universitas Edinburgh. Namun ia sangat membenci kebrutalan praktik bedah sehingga ia
meninggalkan studinya.
Pada 1827, ayahnya yang tidak gembira karena anak tidak berminat untuk menjadi
dokter, diam-diam mendaftarkannya dalam sebuah program Bachelor of Arts di Bachelor of Arts
di Christ’s College, Universitas Cambridge, untuk menyiapkannya menjadi pendeta. Ini adalah
sebuah pilihan yang masuk akal saat itu ketika para pendeta Anglikan memperoleh penghasilan
yang lumayan, dan kebanyakan dari kaum naturalis di Inggris saat itu adalah pendeta yang
menganggap bagian dari tugas mereka adalah “menjelajahi keajaiban-keajaiban ciptaan Tuhan”.
Dalam ujian-ujian akhirnya di Universitas Cambridge pada Januari 1831, Darwin berhasil
dengan baik dalam teologi, dan karena ia belajar keras dalam studi klasik, matematiaka dan
fisika, ia muncul pada peringkat 10 dari 178 mahasiswa yang lulus.
Kemudian ia mengikuti ekspedisi penelitian ilmiah selama 5 tahun dengan kapal HMS
Eagle yang berangkat dari Inggris pada 27 Desember 1931.
Selama survai Eagle yang berlangsung selama 5 tahun itu, Darwin menghabiskan dua
pertiga dari waktunya ini untuk menjelajahi daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan
geologis, fosildan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat
pribumi maupunkolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di
antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai
seorang naturalis dan menjadikannya salah seorang perintis dalam bidang ekologi.
Sekembalinya ke Inggris tahun 1936, Darwin berusaha memecahkan teka-teki atas apa
yang ia amati, juga yang menyangkut pertanyaan bagaimana spesies berevolusi. Dengan
berbekal pemikiran Malthus, Darwin mengemukakan teori evolusi yang terjadi dengan
proses seleksi alam. Hewan atau tumbuhan yang paling bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungannya paling besarpeluangnya untuk bertahan hidup dan bereproduksi, sambil
meneruskan karakteristik yang membantunya bertahan ke keturunannya.
Darwin mengerjakan teorinya itu selama 20 tahun. Dari studinya Darwin menyimpulkan
bahwa :
1. Evolusi terjadi di alam.
2. Perubahan evolusioner terjadi secara perlahan-lahan (gradual) dalam tempo ribuan sampai
jutaan tahun. Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang perlahan-
lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-
menerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya menjadi spesies baru.
3. Mekanisme utama dalam terjadinya evolusi adalah satu proses yang disebut seleksi
alam.Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya
kepada generasi berikutnya.
4. Jutaan spesies yang hidup dewasa ini berasal dari satu bentuk kehidupan asli tunggal melalui
proses pencabangan yang dikenal dengan nama spesiasi (speciation).
C. Adakah Yang Mendukung Teori Darwin ?
Mungkin pembaca sudah tidak asing lagi dengana Charles darwin sebagai penggagas
teori evolusi, ternyata ada seorang ilmuwan lain yang mendukung teorinya yakni Thomas Henry
Huxley PC FRS (4 Mei 1825 – 29 Juni 1895), ia adalah seorang biolog Inggris. Akibat
dukungannya kepada teori Darwin maka Thomas Henry Huxley dijuluki "Bulldog Darwin".
Perdebatannya pada tahun 1860 dengan Samuel Wilberforce merupakan salah satu
momen penting yang mendorong penerimaan teori evolusi. Ia berencana meninggalkan Oxford
sebelumnya. Namun, setelah bertemu dengan Robert Chambers, ia memutuskan untuk mengikuti
debat tersebut. Wilberforce dilatih oleh Richard Owen, yang juga berselisih pandang dengan
Huxley mengenai keeratan manusia dengan primata-primata.
Pada tahun 1869, Huxley mencetuskan istilah agnostik untuk mendeskripsikan posisi
teologisnya, dan istilah ini masih digunakan hingga kini. Ia juga dikenal sebagai ahli anatomi
komparatif. Ia meneliti invertebrata dan mengklarifikasi hubungan antara kelompok yang
sebelumnya tidak dipahami. Kemudian, ia juga meneliti vertebrata, terutama hubungan antara
primata dan manusia. Setelah membandingkan Archaeopteryx dengan Compsognathus, ia
menyimpulkan bahwa burung berevolusi dari dinosaurus karnivora yang kecil.
Seleksi alam
Dalam beberapa literatur biografi, Huxley dan Darwin memiliki karakter yang sangat
berbeda dan saling melengkapi. Darwin adalah seorang naturalis lapangan, tapi Huxley adalah
seorang ahli anatomi, sehingga ada perbedaan dalam pengalaman alam mereka.
Pandangan Darwin pada ilmu pengetahuan yang berbeda dari pandangan Huxley adalah:
]Untuk Darwin, seleksi alam adalah cara terbaik untuk menjelaskan evolusi karena
menjelaskan sejumlah besar fakta sejarah alam dan pengamatan: memecahkan masalah.
Huxley, di sisi lain, adalah seorang empiris yang mempercayia apa yang dia lihat, dan
beberapa hal-hal yang tidak mudah terlihat.
Dengan pemikiran ini, seseorang dapat menghargai perdebatan di antara mereka.
Reservasi Huxley pada seleksi alam adalah dari jenis "sampai seleksi dan pemuliaan
dapat dilihat menimbulkan varietas yang tidak subur dengan satu sama lain, seleksi alam tidak
dapat dibuktikan". Posisi Huxley pada seleksi adalah agnostik; namun ia tidak memberikan
kepercayaan kepada teori lain.
Bagian Darwin dalam diskusi kebanyakan berasal dalam huruf, seperti kebiasaannya,
sepanjang baris: "Bukti empiris yang Anda sebut adalah baik tidak mungkin dalam hal praktis,
dan dalam hal apapun tidak perlu Ini sama dengan meminta untuk melihat dalam setiap langkah.
transformasi (atau membelah) dari satu spesies menjadi spesies lain, cara saya begitu banyak
masalah dijelaskan dan diselesaikan. Ada teori lain hampir tidak begitu baik ".
Pemesanan Huxley, seperti Helena Cronin telah begitu tepat mengatakan, itu menular.
"Itu menyebarkan dirinya selama bertahun-tahun di antara semua jenis keraguan Darwinisme".
Salah satu alasan untuk keraguan ini adalah bahwa anatomi komparatif bisa menjawab
pertanyaan tentang keturunan, tetapi tidak pertanyaan tentang mekanisme.
D. Pendukung teori Darwin
. Background Utama Teori Darwin
Background utama teori Evolusi Darwin adalah beberapa hal berikut ini:
1. Konsep kausalitas; dalam dunia makhluk hidup, tidak ada satu peristiwa pun yang terjadi
tanpa kausa.
2. Konsep gerak; dunia makhluk senantiasa mengalami perubahan.
3. Konsep tranformasi kuantitas menjadi tranformasi kualitas; dalam dunia makhluk, seluruh
tranformasi kuantitas yang akumulatif (bertumpuk-tumpuk) akan berubah menjadi tranformasi
kualitas.
4. Konsep kekekalan materi dan energi; antara dunia makhluk hidup dan makhluk tak hidup
terjadi proses pertukaran materi dan energi. Dalam proses pertukaran ini, tidak ada suatu apapun
yang akan sirna.
5. Konsep antagonisme; setiap partikel dari dunia makhluk hidup dan begitu juga keseluruhan
dunia tersebut senantiasa memiliki antagonis yang menganugerahkan identitas kepadanya. Proses
antagonik dan kontradiksi adalah faktor utama gerak dan pencipta kontradiksi-kontradiksi baru.
6. Konsep kombinasi; seluruh antagonis yang ada di dunia makhluk hidup selalu berada
dalam konflik. Tapi akhirnya seluruh antagonis itu akan berpadu. Dari perpaduan ini, muncullah
sebuah kombinasi baru di dunia wujud, dan kombinasi baru ini juga memiliki antagonis.
7. Konsep negasi dalam negasi; setiap sistem, baik berupa organisme individual, spesies,
genus, klan, dan lain sebagainya adalah sebuah realita nyata yang akan sirna di sepanjang masa
lantaran konflik yang terjadi antar antagonis. Tempat realita itu diambil alih oleh realita nyata
baru yang ia sendiri akan sirna pada suatu hari. Hasil dari negasi dalam negasi ini adalah proses
tranformasi.
Pondasi Utama Teori Darwin
Dengan mengkombinasikan antara pengalaman empiris dan rasional, Darwin mencetuskan
pondasi-pondasi teorinya berikut ini:
a. Pengaruh lingkungan hidup. Darwin mengadopsi konsep ini dari Lamarck.
b. Transformasi aksidental (random variation); Darwin membawakan banyak bukti bahwa
transformasi yang terlihat spele dan terjadi dengan sendirinya dalam anggota setiap spesies
terwujud secara aksidental dan saling terwarisi. Tapi berkenaan dengan sumber utama dan kausa
transformasi ini, ia hanya mengandalkan rekaan dan sangkaan. Ia menegaskan bahwa teori yang
telah ia cetuskan ini—dengan sendirinya—tidak mampu menjelaskan kausa seluruh tranformasi
itu. Tujuan utama yang ingin digapai oleh Darwin adalah bahwa transformasi semacam ini
memang benar-benar terjadi, dan ia tidak mementingkan faktor apakah yang telah
mewujudkannya.
Transformasi aksidental yang terjadi di dunia makhluk hidup tidak keluar dari konsep
kausalitas. Transformasi aksidental adalah sebuah proses yang berdasarkan pertimbangan
statistik dan perhitungan kemungkinan memiliki nasib yang lebih sedikit untuk bisa terwujud.
Berkenaan dengan hal ini, Darwin menegaskan, “Di dunia binatang liar, banyak sekali kita
lihat transformasi yang terjadi secara aksidental. Penggunaan kosa kata ‘aksidental’ tanpa
disertai pengakuan yang tegas adalah sebuah pengakuan atas kebodohan kita terhadap kausa-
kausa transformasi individual tersebut.”
c. Pertikaian untuk kekal; secara keseluruhan, jumlah makhluk hidup (yang tidak produktif)
lebih banyak daripada jumlah makhluk-makhluk hidup yang produktif (dapat menghasilkan
keturunan). Sebagian transformasi dapat mewujudkan sebuah kelebihan tak terindera
sehubungan dengan perlombaan dan pertikaian dahsyat dalam anggota sebuah spesies atau antara
spesies-spesies yang beraneka ragam untuk menggapai kekekalan dalam sebuah lingkungan
hidup.[16] Darwin mempelajari terminologi ini dari Malthus, seorang ekonom era abad ke-18.
Ketika menjelaskan pondasi dasar ini, Darwin menegaskan, “Pada saat paceklik, dua binatang
karnivora akan saling berperang untuk memperebutkan sepotong daging demi mempertahankan
hidup. Meskipun kehidupan setiap tumbuhan bergantung pada air, tetapi eksistensi tumbuhan
yang hidup di pinggiran sebuah padang yang tak berair dan tak berumput bergantung pada
semangatnya untuk berperang melawan kekeringan. Pengertian konsep pertikaian untuk kekal
dapat diumpamakan dengan pertikaian antara benalu dan sebatang pohon yang dihinggapinya.
Jika jumlah benalu yang tumbuh di atas sebatang pohon semakin banyak, maka pohon itu akan
kering. Untuk mempermudah kita memahami pengertian ini, kami menggunakan terminologi
pertikaian untuk kekal.”
Pertikaian untuk kekal adalah konsekuensi yang tak dapat dihindari dari sebuah realita bahwa
organisme setiap makhluk hidup memiliki keinginan untuk memperbanyak diri dan berkembang
biak. Berdasarkan doktrin Malthus, makhluk hidup yang berkembang biak melalui jalan
penanaman biji atau bertelur sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk musnah pada suatu
periode kehidupannya. Jika tidak demikian, lantaran faktor keinginan setiap makhluk hidup
untuk berkembang biak secara geometrikal, maka makhluk hidup akan bertambah banyak dalam
waktu yang sangat singkat sehingga dunia manapun tidak akan mampu lagi untuk
menampungnya. Karena setiap makhluk hidup dapat lebih banyak menciptakan keturunan
dibandingkan dengan makhluk lain yang mampu untuk meneruskan hidup, maka peperangan dan
pertikaian di antara anggota sebuah spesies makhluk hidup itu dan dengan spesies makhluk
hidup yang lain atau dengan kondisi lingkungan hidupnya pasti harus terjadi. Proses
perkembangbiakan ini—tanpa pengecualian—dimiliki oleh seluruh organisme makhluk hidup.
Setiap makhluk hidup akan berkembang biak dengan cepat sekali. Jika tidak ada penghalang
yang dapat mencegah proses perkembangbiakan ini, niscaya keturunan yang dimiliki oleh
sepasang makhluk hidup akan memenuhi seluruh bumi. Manusia juga begitu. Meskipun makhluk
ini berkembang biak dengan sangat lambat, akan tetapi dalam kurun waktu dua puluh lima tahun,
jumlahnya akan bertambah dua kali lipat. Setelah beberapa ribu tahun, tidak akan ada tempat lagi
di atas bumi ini untuk keturunan manusia.
Kami memiliki beberapa contoh untuk realita ini. Untuk pertama kali, sebuah tumbuhan
dipindahkan ke sebuah pulau, dan dalam kurun waktu sepuluh tahun, tumbuhan itu telah
memenuhi seluruh pulau tersebut. Meskipun terjadi pertikaian dengan seluruh faktor yang ada di
lingkungan sekitarnya, tetapi organisme setiap makhluk hidup tetap memiliki keinginan untuk
berkembang biak. Tidak boleh kita lupakan bahwa setiap makhluk hidup, baik tua maupun muda,
akan mengalami sebuah peperangan yang dahsyat pada suatu periode kehidupannya untuk
mempertahankan diri dari kebinasaan. Jika kita dapat membasmi faktor yang dapat menyebabkan
kebinasaannya, meskipun faktor itu bersifat sepele, maka jumlah makhluk hidup itu akan
bertambah banyak secara menakjubkan. Faktor yang berpengaruh dalam upaya mencegah proses
perkembangbiakan itu sangatlah penting.
Darwin meyakini bahwa kondisi sebuah iklim dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi
sangat berpengaruh dalam menyetabilkan jumlah rata-rata anggota sebuah spesies. Hawa yang
sangat dingin pada sebuah musim dingin dan paceklik pada sebuah musim panas dapat
mengurangi jumlah anggota sebuah spesies secara gradual. Pertikaian untuk kekal di kalangan
binatang dan tumbuh-tumbuhan, begitu juga di kalangan anggota sebuah spesies adalah lebih
dahsyat dan lebih serius. Ketika peperangan di kalangan spesies dalam satu genus berubah
menjadi pertikaian untuk kekal, meskipun spesies itu banyak memiliki keserupaan bentuk rupa,
adat istiadat, dan khususnya postur tubuh, maka peperangan itu akan lebih dahsyat dibandingkan
dengan peperangan yang terjadi antara satu spesies yang berasal dari satu genus dengan spesies
lain yang berasal dari genus yang berbeda.
d. Konsep pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh; Darwin mempelajari konsep ini
dari Lamarck dan memanfaatkannya dalam buku Mansha’-e Anva’. Ketika menjelaskan unsur
biologis ini, ia menulis, “Dalam bangsa binatang yang jinak, pemanfaatan (anggota tubuh)
menyebabkan penguatan dan pengembangan sebagian anggota tubuhnya. Akan tetapi, jika
anggota-anggota tubuh itu tidak dimanfaatkan, maka hal ini akan mewujudkan pengurangan di
dalamnya. Tranformasi semacam ini bersifat genetik (warisan). Nenek moyang bangsa burung
unta memiliki kebiasaan sebagaimana burung-burung yang lain. Sebuah pilihan dan tindakan
secara natural dalam beberapa periode kehidupan yang sangat panjang menyebabkan ukuran dan
berat tubuhnya bertambah. Kedua kakinya lantaran senantiasa difungsikan bertambah besar.
Sementara itu, kedua sayapnya kehilangan kemampuan untuk terbang secara perlahan-lahan.”
e. Perpindahan karakteristik akuisitif melalui jalan warisan; jika perubahan biologis dan
kondisi lingkungan hidup mewujudkan perubahan dalam diri makhluk hidup, dan faktor ini
bertindak cepat dalam tindakannya, maka efek-efek kecil akan bertumpuk menjadi satu dan
generasi demi generasi akan bertambah kokoh. Ketika perubahan-perubahan itu berpindah
kepada keturunan berikutnya, maka hal itu akan menyebabkan perubahan bentuk organik dan
spesies-spesies baru akan muncul.
f. Pemilihan spesies terbaik atau kekekalan spesies yang paling bermutu (survival of the
fittest); sebuah pilihan yang terlaksana secara natural akan mengubah bentuk dan kombinasi
etika sebuah keturunan dibandingkan dengan nenek moyang mereka. Di samping itu, pilihan ini
juga akan menambah proses kelahiran dalam porsi yang lebih banyak di kalangan mereka.
Dengan berkurangnya perubahan yang tak diinginkan dan musnahnya sebagian anggota tubuh,
sebuah makhluk akan berubah menjadi spesies lain secara gradual. Darwin menamakan proses
menghindari perubahan yang membawa kerugian dan memelihara perubahan yang berguna
dengan “pilihan natural” atau “kekekalan spesies yang terbaik”. Ia mengambil terminologi ini
dari Spencer. Pilihan natural hadir dalam semua medan tanpa suara dan tak terindera sembari
memeriksa perubahan-perubahan yang terkecil sekalipun secara detail. Pilihan ini
menghilangkan hal-hal yang membahayakan dan menyimpan segala sesuatu yang sesuai dan
berguna. Menurut Darwin, setiap perubahan dalam kondisi lingkungan hidup akan
membangkitkan keinginan untuk berubah dalam diri makhluk hidup. Di antara sekian perubahan-
perubahan yang terjadi, perubahan yang lebih bermanfaat bagi kondisi makhluk hidup
berdasarkan pilihan natural akan memiliki nasib untuk kekal dan berkembang. Jika tidak terjadi
perubahan apapun, maka pilihan natural tidak akan pernah terjadi. Ya, kita tidak boleh lupa
bahwa maksud kami dari perubahan itu hanyalah perubahan kecil yang bersifat individual.
Memperhatikan pilihan artifisial yang dilakukan oleh manusia pada saat menanam tumbuh-
tumbuhan dan memelihara binatang, Darwin berhasil menyingkap unsur pilihan natural di alam
semesta ini. Tentang pilihan artifisial manusia itu, Darwin menulis, “Manusia tidak mampu
mewujudkan kemampuan untuk berubah (dalam diri sesuatu) dan juga tidak bisa mencegah
proses perubahan tersebut. Satu-satunya tindakan yang bisa ia lakukan adalah mengumpulkan
dan menjaga perubahan-perubahan yang terjadi.” Ketika menjelaskan topik ini, ia lebih lanjut
menulis, “Ketika perubahan yang bermanfaat terjadi dalam organisme sebuah makhluk hidup,
makhluk hidup yang memiliki perubahan tersebut dalam rangka pertikaian untuk kekal memiliki
nasib yang lebih banyak (untuk kekal), dan sesuai dengan konsep warisan turun-temurun, ia akan
dilahirkan dengan seluruh karakteristik yang sudah ada itu. Saya menamakan dasar-dasar untuk
memelihara perubahan yang bermanfaat dan kekekalan makhluk yang lebih pantas ini dengan
pilihan natural.”
Menurut pesepsi Darwin, waktu yang cukup memiliki peranan penting dalam tindak pilihan
natural. Yakni jika kita bertanya kepada Darwin mengapa suatu anggota tubuh mengalami
perubahan, tetapi mulut lebah tidak memanjang sehingga ia dapat dengan mudah mengisap sari
bunga semanggi merah? Atau mengapa ayam unta tidak bisa terbang? Darwin akan menjawab
bahwa waktu tidak cukup sehingga pilihan natural tidak dapat menyempurnakan tindakan dan
prosesnya yang bersifat gradual.”
Untuk lebih menjelaskan unsur waktu ini lebih lanjut, Darwin membawakan beberapa contoh.
Sebagai contoh, srigala menyerang binatang-binatang yang lain dengan cara tipu muslihat,
paksaan, atau kadang-kadang dengan cara berlari kencang. Kita asumsikan bahwa lantaran
berbagai perubahan di area lingkungan hidup, mangsa srigala yang paling cepat berlari; yaitu
rusa, bertambah banyak dan binatang-binatang lain yang sering diserang oleh srigala berkurang
secara drastis. Dalam kondisi semacam ini, srigala yang bertubuh ramping dan dapat berlari
kencang memiliki nasib yang lebih banyak untuk hidup dan pilihan natural akan memaksanya
untuk bertubuh demikian. Ketika manusia ingin menambah kekencangan lari anjing pemburu
dan memperbaiki keturunannya, ia juga menggunakan cara pilihan yang bersandarkan pada
metode kecepatan.
Darwin tidak hanya membatasi teori pilihan natural ini pada perubahan fisik makhluk hidup.
Akan tetapi, pilihan natural ini juga berpengaruh dalam pembentukan nalurinya. Darwin
menafsirkan perubahan naluri dalam diri binatang yang beraneka ragam juga dengan unsur
pilihan ini. Ketika menjelaskan unsur pilihan natural, Darwin mengisyaratkan hal-hal berikut ini:
• Pilihan natural—dengan bersandarkan pada realita kompetisi yang ada di kalangan makhluk
hidup—hanya menyemurnakan (perubahan) makhluk yang hidup di sebuah belahan bumi
dibandingkan dengan penghuni lain belahan bumi tersebut (dan tidak ada hubungannya dengan
penghuni belahan bumi yang lain).
• Pilihan natural tidak mampu melakukan perubahan yang penting dan secara tiba-tiba.
Pilihan natural hanya mampu mengumpulkan perubahan yang ringan, berkesinambungan, dan
bermanfaat bagi makhluk hidup, dan itu pun dengan gerakan yang sangat lamban.
• Pilihan natural hanya dapat berpengaruh melalui jalan memelihara dan mengumpulkan
perubahan-perubahan yang bermanfaat bagi makhluk hidup dan yang terjadi pada kondisi
organik dan non-organik selama periode kehidupannya yang berbeda-beda. Hasil pilihan natural
ini adalah perbaikan kondisi makhluk hidup yang sangat menakjubkan terhadap situasi dan
kondisi lingkungan hidup yang mendominasi.
• Konsep pilihan natural membuktikan bahwa organisme yang dapat melanjutkan dan
bertahan hidup hanyalah organisme yang memiliki serentetan karakteristik yang dapat
membantunya dalam menghadapi peperangan melawan kehidupan. Lingkungan hidup akan
membinasakan makhluk hidup yang tidak sempurna dan memperkuat makhluk hidup yang lebih
memiliki kesiapan untuk melanjutkan kehidupan. Menurut Darwin, pilihan natural melakukan
dua hal: (1) mewujudkan keseimbangan logis antara tatanan tubuh sebuah makhluk hidup dengan
lingkungan hidupnya dan (2) mengembangkan organisme tubuh dari organisme yang lebih
sederhana kepada organisme yang lebih sempurna dan dari organisme yang rendah kepada
organisme yang tinggi.
• Pilihan natural terwujud lantaran pertikaian untuk kekal dan pertikaian untuk kekal akan
terjadi apabila makhluk hidup menghadapi ketidakseimbangan prasarana hidup yang disebabkan
oleh proses perkembangbiakan yang melebihi batas yang normal dan berlangsung sangat cepat.
• Teori Evolusi melalui jalan pilihan natural dapat musnah apabila salah satu karakteristik dan
sifat berbahaya atau tidak bermanfaat lagi bagi anggota sebuah spesies. Akan tetapi, karakteristik
dan sifat-sifat itu masih dimanfaatkan oleh spesies yang lain.
• Kosa kata “makhluk yang lebih pantas” (ashlah) dalam konsep “memilih makhluk yang
lebih pantas” berarti kelebihserasian sebuah makhluk hidup dengan lingkungan hidup dan
kelebihmampuannya untuk tetap bertahan hidup, bukan berarti kesempurnaan yang lebih
sempurna.
Darwin dan Manusia
Darwin berkeyakinan bahwa perbedaan antara manusia dan binatang, baik dari sisi postur
tubuh maupun kejiwaan, hanya bersifat kuantitas. Ia tidak meyakini adanya perbedaan kualitas
antara kedua makhluk ini. Atas dasar ini, perasaan, pemahaman rasional, naluri, keinginan, rasa
cinta dan benci, dan lain sebagainya juga dimiliki oleh binatang-binatang hina dalam bentuk
yang sangat primitif dan kadang-kadang pula dalam bentuk yang sudah sempurna. Darwin
bersiteguh bahwa nenek moyang manusia yang berkaki empat pada mulanya berdiri dengan
menggunakan dua kaki belakangnya, tetapi tidak secara sempurna. Realita ini adalah permulaan
ditemukannya makhluk hidup berkaki dua. Pertikaian untuk kekal dan perubahan kondisi
lingkungan hidup memiliki peran yang sangat penting dalam evolusi manusia. Dalam perubahan
kera berbentuk manusia menjadi manusia, Darwin menegaskan bahwa faktor geografis dan
ekonomis memiliki saham yang sama. Penjelasannya adalah berikut ini:
Ketika bahan makanan berkurang pada saat pertikaian untuk kekal terjadi, manusia sudah
terbiasa mengkonsumsi bahan makanan yang beraneka ragam. Dengan berubah dari
herbivora mutlak menjadi omnivora, ia telah mengambil langkah fundamental menuju
evolusi. Banyak sekali ilmuwan yang menentang teori ini dan memilih persepsi yang lain.
Sebagai contoh, Laille meyakini bahwa manusia menjadi sempurna dengan mengalami
mutasi yang tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Vallas mengklaim bahwa terwujudnya
manusia harus dicari dalam bentuk tertentu dari sebuah evolusi. Ia meyakini bahwa
manusia dapat membebaskan dirinya dari cengkeraman alam materi dengan bantuan
kecerdasan dan kemampuannya untuk menyediakan pakaian, membuat senjata dan
seluruh sarana kehidupan, serta dengan kekuatan yang ia miliki untuk mengubah
lingkungan hidup dan susunan internal tubuhnya. Seluruh kemampuan dan kekuatan ini
juga mampu mencegah dunia luar untuk memaksa manusia seperti layaknya seluruh
binatang yang lain berdamai dengan lingkungan hidupnya. Atas dasar ini, dengan
bersandar pada keistimewaan dan karasteristik yang dimiliki oleh manusia, Vallas
mengingkari bahwa teori pemilihan natural dapat dikomparasikan dengan teori Evolusi
manusia. Ia berkeyakinan bahwa roh manusia bukan hasil sebuah proses alam. Dengan
melontarkan perbedaan antara roh dan badan, serta keserupaan dan perbedaan
embriologis dan psikologis yang dimiliki oleh manusia dan binatang, Wismen juga
mendeklarasikan penentangannya terhadap teori Darwin.
E. Benarkah Manusia Berasal Dari Monyet
Tidak ada satu tulisan pun dalam bukunya yang ditulis oleh Darwin secara lantang bahwa
sanya manusia berasal dari monyet atau primata. Adapun pernyataan tentang manusia purba
ialah berlandaskan dari penemuan-penemuan yang dilakukan di belahan Negara yang dia
kunjungi. Namun hal itu hanya menjadi sebuah hipotesis yang masih menjadi kajian mendalam
tentang fosil-fosil tersebut. Adapun bukti yang ditemukan tentang manusia purba hal ini
kebenaran yang mungkin juga bisa dipercayai kebenarannya. Bukan berarti manusia berasal dari
kera , monyet atau primate, namun ada memang manusia yang pernah menjadi atau dikutuk
menjadi monyet atau kera. Hal ini dilandasi oleh ayat dalam al-qur’an yakni : kisah tentang suatu
kaum yang dikutuk oleh Allah menjadi kera yang hina, seperti firman Allah SWT berikut:
"Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka
mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina." [QS. Al-'A`rāf ayat
166]
"Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada
hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". [QS. Al-
Baqarah ayat 65] Lalu siapakah kaum yang dikutuk oleh Allah itu? Para mufassir mengatakan
bahwa yang dikutuk menjadi kera adalah kaum dari bangsa Yahudi yang hidup dimasa lampau
jauh sebelum Rasulullah SAW hidup.
Namun, Allah tidak mengutuk seluruh bangsa Yahudi. Para mufassir beranggapan bahwa
yang dikutuk itu hanyalah sebagian dari kalangan mereka saja, bahkan mungkin hanya menimpa
suatu desa saja.
Ada kemungkinan fosil yang Darwin dan teman-temanya temukan merupakan fosil
manusia kutukan allah
BAB III
SIMPULAN DAN PENUTUP
SIMPULAN
Bahwasannya evolusi merupakan fenomena alamiah yang benar terjadi pada makhluk di
muka bumi ini. Perubahan yang secara lambat pada tubuh makhluk hidup pun pernah terjadi dan
dapat dibuktikan secara sains.
PENUTUP
Siapapun boleh berpendapat dengan bebas, asal dilandasi dengan sebuah landasan yang
jelas sekalipun hanya menurutnya. Sebuah kedewasaan berfikir sangat di butuhkan bagi seorang
filosof dimanapun, karna perubahan dan keanekaragaman pemikiran akan menghasilkan sebuah
pengetahuan baru dan mendalam tentang ilmu pengetahuan.
Teori bukanlah hukum. Ada banyak sekali teori di dunia ini. tapi tidak semua teori dapat
menjadi hukum.