Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

124
1 I Januari 2013 I Tahun V I @MajalahElshinta

description

Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

Transcript of Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

Page 1: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

1I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Page 2: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POJOK ELSHINTA

94 / MARET 2012/ TAHUN IV

Page 3: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

3I Januari 2013 I Tahun V I

SURAT REDAKSI

3I Januari 2013 I Tahun V I

SELAMAT TAHUN BARU 2013 Tahun 2012 adalah tahun yang berat, baik bagi

yang baru mau memulai usaha maupun yang telah menjalankan roda usaha. Namun semua

itu terbayarkan oleh pengalaman dari masa-masa yang tidak ringan itu. Modal pengalaman itu akan mempermudah para wirausahawan menghadapi 2013 dengan penuh percaya diri.

Mari kita sambut 2013 sebagai titik tolak ke wirausahaan kita yang lebih baik. Kita tidak bersaing dengan si A atau si B, tetapi yang terpenting adalah

kita hanya harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Jika itu terlampaui, itu sudah lebih dari cukup.

Selamat Tahun Baru 2013. Semoga sukses men-jadi milik kita semua.

Salam Takjub!

Iwan Haryono

Page 4: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

4 I Januari 2013 I Tahun V I

DAFTAR ISI

Foto: Ernawan

Cover: HENGKY SETIAWAN

Peluang dan Inspirasi Bisnis

12 MAESTROHengky SetiawanKurir spare part mobil yang bekerja dengan gaji Rp 75 ribu sebulan. Dengan uang pinjaman bosnya ia mulai berbisnis jual-beli handphone. Kini, Telesindo Shop miliknya menangguk omset 8 triliun!

22 PENCERAHANKeberhasilan usaha itu seringkali diawali dari ke-beranian mencoba dan kenekatan bertahan. Pela-jari bagaimana Teuku Chaidil sukses dengan Bubur Jagungnya, Dimas Randi melejit dengan usaha kon-veksinya lalu Yulina Setyaningsih yang mantan war-tawan, justru sukses mendulang uang dari mainan edukatif.

45 PROSPEKDengan harga yang murah, peminat computer tablet mulai melirik produk lokal. Ini bisnis meng-giurkan yang akan meledak di masa depan. Simak bagaimana para pemain bisnis ini sukses merebut pasar dan menjaring laba.

62 BISNIS UNIKSticky – bisnis costumize candy, yang membuat per-men tidak lagi terasa membosankan. Dengan can-dy maker yang dilatih di Australia, bisnis ini mulai booming di kota besar.

Page 5: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

5I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

JANUARI 2013PENERBIT:PT NUANSA KARYA BERITA

SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999

PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono REDAKTUR PELAKSANA. Er Prianggodo

REDAKTUR. Ahmad SetiawanWendy Danoeatmadja

SEKRETARIS REDAKSI. Natalia RismaREPORTER. Cucun Hendriana

DESAIN GRAFIS. Abdul Kholis, Swihandono Adi P.

PRODUKSI. Matsani DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno,

Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Yosida B.A

KEUANGAN: Susanti

MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS

Telp. (62-21) 584 2285Fax: (62-21) 587 3750

Sam SaptonoTelp. (62-21) 58359109Fax. (62-21) 58359093

ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLANJl. Kedoya Duri Raya No. 36

Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520Telp. (62-21) 58359112, 58359108

Fax: (62-21)58359094Email: [email protected]

Hotline Berlangganan 0813 1866 9235

PERWAKILAN MAJALAH ELSHINTA JAWA TENGAH /DI YOGYAKARTA:

Albert MarbunJln Kelud Utara II/4 Semarang

Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781Fax: (024)8313415

Rochmad Mujari (Yogyakarta)

REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA

A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement

PERCETAKAN: PT. Gramedia

(Isi diluar tanggung jawab percetakan)

78 INFO FRANCHISEBahannya tidak ada di pasaran karena didesain sendiri. Ini salah satu sebab mengapa Riamiran-da mampu memiliki 8 cabang dan 11 reseller dalam waktu singkat! Tertarik?

90 SENTRA BISNISMembeli keripik pisang itu biasa. Membeli keripik pisang di jalan yang dipenuhi 50 pedagang keripik pisang beragam rasa, itu baru berbeda. Simak liputan majalah Elshinta di Sentra Industri Keripik Pisang Bandar Lampung.

94 INFO UKMMaju tidaknya bisnis Anda bisa dilihat dari laporan keuangan. Jika ingin maju, pelajarilah bagaimana menyusun laporan keuangan yang baik… agar pemberi modal ikut tertarik!

96 BISNIS SELEBApa hubungan artis cantik Donita dan Kambing Bohay? Yang terakhir adalah menu andalan Doni-ta di restonya. Bagaimana kambing muda yang bohay ini bisa laku 100 porsi sehari?

Page 6: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

SURAT PEMBACA

6 I Januari 2013 I Tahun V I

Majels yang baik,Saya tidak pernah ketinggalan satu edisi

pun Majels. Saya senang mendapat inspirasi terutama Maestro yang bagus-bagus. Seperti Bob Sadino, Merry Riana, Ahok, Agi, Umyung dan lain-lain, semua menjadi pencerahan bagi kita dalam menjalankan usaha. Semoga tahun 2013 Majels tetap konsisten mengangkat bintang-bintang bisnis yang menjadi panutan. Terimakasih Majels.

Dendy HidayatBandung

Terimakasih bapak Dendy Hidayat semoga harapan Anda dapat terus kami hadirkan.

Usaha Burung WaletHallo ElshintaKetika saya berkunjung ke Lampung tepatnya

di daerah Metro, saya lihat banyak sekali rumah bertingkat tetapi tembok semua tanpa jendela. Ternyata bangunan itu katanya untuk rumah burung

Yth. Redaksi Majalah ElshintaMaklum rumah saya di pelosok jauh dari

jangkauan berita tentang bisnis dan pengusaha. Apakah Majalah Elshinta bisa membuat komunitas pembaca, supaya saya bisa ikut menjadi anggota dan bisa berkenalan dengan para pengusaha. Di daerah saya banyak potensi batu-batuan yang bisa dimanfaatkan menjadi asesori. Terimakasih

PriyantiniPacitan, Jawa Timur

Kami sedang persiapkan untuk membuat komunitas, yang sudah ada kali ini masih sebatas anggota Inspiratrip Majels. Semoga ibu Priyantini dapat mengembangkan potensi usaha di daerah ibu. Terimakasih

Komunitas Pembaca Majels

Maestro Majels

Surat pembaca

walet. Hampir banyak sekali, bahkan dibawahnya toko atau bengkel, tapi atasnya untuk walet. Mohon Majalah Elshinta bisa meliput bisnis unggas yang kabarnya untungnya jutaan rupiah ini.

TerimakasihDandung Wijaya

Jakarta

Bapak Dandung kami memang sedang berusaha membuat artikel tentang bisnis walet ini, jika ada pembaca yang ingin sharing untuk inspirasi dipersilahkan. Terimakasih

Page 7: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

7I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Page 8: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

TAMU

8 I Januari 2013 I Tahun V I

Amara Lingua

Model sekaligus penyanyi Amara, sedang sibuk menggeluti bisnis yang sudah dilakukan sejak tahun

2007 silam bersama suaminya. “ Kesibukan aku sekarang, ngurusin gym aku, Muay Thai. Aku dengan suami sedang mencoba membuat event-event Muay Thai di Indonesia. Karena memang Muay Thai itu belum popular di Indonesia,” ujar Amara.

Amara mengaku, bisnis yang digelutinya sekarang bukan hanya sekedar bisnis untuk mencari keuntungan belaka, melainkan sebagai bentuk kecintaannya terhadap olahraga full body contact itu. “ Kalau ini disebut bisnis, pasti iya. Tetapi sebenarnya lebih ke passion aku dengan Muay Thai. Dan memang aku suka sama Muay Thai sudah lama sekali, sejak dari 2002. Akhirnya 2007, aku membuka gym sendiri di daerah Kemang. Sekarang aku sudah beberapa kali melakukan event Muay Thai di Indonesia. Ini,” kata istri Frans Mohede ini. Teks: Dinda / Foto: ist.

TAMU

Fokus Bisnis Gym Muay Thai

Page 9: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 9

Permata Gold Bullions AgencyExclusively Agency to Golden Traders Indonesia Syariah

BELI EMAS DENGAN KONSEP MODERN

INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI :

PERMATA GOLD BULLIONS AGENCYJAMES : 0856 175 88 89 - (021) 938 42 998ROBERT : 0878 766 388 97 - (021) 6058 4288MONIC : 089 88 277 198WWW.GOLDTRADEME.COM

Keunggulan:

Sertifikat PT. ANTAM1. Logam Mulia (LM) 999,9 / 24k2. Bonus 2% - 4,5% setiap bulan3. Buy Back Guarantee 100%4. Tidak dikenakan biaya Administrasi5. Jika di jual, tidak ada potongan6. Jika harga naik, lebih untung7. Jika harga turun, tetap untung8. Aman, Halal dan Syariah9.

Emas

Di tangan Anda

Page 10: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

TAMU

10 I Januari 2013 I Tahun V I

Donny Alamsyah

Aktor layar lebar Donny Alamsyah, ternyata memiliki kesibukan lain di luar dunia akting. Pria kelahiran

7 Desember 1978 ini memiliki bisnis perdagangan handycraft dan juga restoran. “ Saat ini saya selain sibuk di entertainment juga sibuk menjalankan bisnis perdagangan handycraft dan mini resto,” katanya.

Donny mengaku bisnis handycraft lebih menjanjkan dibandingkan bisnis restorannya. “ Usaha handycraft dapat memutarkan uang lebih cepat dibanding usaha lainnya. Selain itu bisnis ini juga tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Saat ini barang-barang yang saya jual sebagian dikerjakan sendiri, sesuai pesanan dan juga ada dari penitipan orang lain yang kami jual kembali. Usaha mini resto saya sebetulnya juga baik, tetapi saya berbisnis kuliner ini hanya untuk membantu perputaran keuangan di bisnis saya saja,” terang Donny. Teks: Dinda / Foto: ist.

Sania

Merintis Usaha Pre-School

Bisnis Handycraft Lebih Menjanjikan

Lama tidak pernah terdengar namanya di dunia entertainment, Sania ternyata punya

kesibukan lain di dunia bisnis yang bergerak di bidang pendidikan. “ Sekarang aku fokus di usaha pendidikan. Aku bersama teman yang lain sekarang lagi merintis pre-school namanya MindChamps,” jelasnya.

Sania menjelaskan jika sekolahnya tersebut menekankan pendidikan mental untuk menjadi seorang juara. “ Keunggulan lebih ditekankan pada seni dimana para murid akan memiliki tekad menjadi diri sendiri. Mereka dari kecil akan dididik memiliki mental juara. Saya banyak adakan kontribusi saja kalau ada acara, sebagai guest star, sekedar beri hiburan saja. Saya tidak ngajarin anak-anak bernyanyi secara mendasar karena saya tidak mempunyai dasar untuk mengajar,” kata Sania. Teks: Dinda / Foto: ist.

TAMU

Page 11: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 11

Indy Barends

Menjalankan Resto Itali Bersama SuamiIndy Barends penyiar juga presenter ini, mencoba peruntungan

dengan membuka sebuah restoran bernuansa Itali. “ Sebetulnya restoran itu milik suamiku dan teman-temannya. Baru berjalan sekitar 3-4 bulan. Aku membantu mempromosikan restoran tersebut,” kata Indy.

Restoran yang awalnya diberi nama Torino ini terinspirasi saat ia dan suaminya berkunjung ke Bali dan mencicipi makanan di sebuah restoran Itali. “ Kita kan senang makan. Kita ke Bali, lalu ada restoran Itali yang simpel banget. Terus kita kenalan dengan owner-nya yang kebetulan orang Itali asli. Kemudian suamiku propose, ajak dia ke Jakarta, lalu kita jalanin bersama-sama. Aku yakin sih ini akan berjalan dengan baik melihat kelebihan dari restoran kita yang unik dan makanannya fresh tanpa pengawet,” ujar presenter kelahiran 15 Januari 1972 ini. Teks: Dinda / Foto: ist.

Yuke “Dewa”

Buka Cabang Domba DombrutSetelah sukses berbisnis Domba Dombrut yang baru dibuka

beberapa waktu lalu, kali ini Yuke Dewa membuka cabang kedua sebagai bentuk kesuksesannya menjalankan bisnis kuliner. “ Kali ini cabang kedua Domba Dombrut saya kelola tidak sendiri tetapi bersama teman-teman saya. Ada saya, Alvin Adam, Sulung Landung, Sendi Sugiharto, dan Teges. “Kami berlima merasa terpanggil mempertahankan makanan Indonesia di tengah banyaknya sajian masakan barat,” kata Yuke.

Walaupun terbilang sukses menjalankan bisnis, Yuke mengaku bahwa usahanya tersebut hanyalah sebuah sampingan. “ Saya cinta musik, jadi usaha seperti ini walaupun sangat menjanjikan tetapi hanya saya anggap sebagai sampingan. Pekerjaan utama saya tetep seorang musisi,” pungkasnya.Teks: Dinda / Foto: ist.

@MajalahElshinta

I JANUARI 2013 I Tahun V I 11

Page 12: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

MAESTRO

12 I Januari 2013 I Tahun V I

HENGKY SETIAWAN

Raja Pulsa Rp 8 Triliun dari Kurir

MAESTRO

Meraih penghargaan dari Menteri Dahlan Iskan

Bersama miniatur mobil Mercy klasik

Page 13: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

13I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Awalnya ia hanya seorang kurir spare part mobil. Ia bekerja di perusahaan spare part itu selama

lima tahun de ngan gaji Rp 75 ribu sebulan. Berbekal dana pinjaman sebesar Rp 5 juta, ia mulai berbisnis jual-beli handphone. Kini, sejak

tahun 1993 mendirikan Tele sindo Shop, omset perusahaannya sudah menyentuh angka Rp 8 triliun.

Teks: Cucun Hendriana /Foto: Ernawan, Mamat Rahmat, Istimewa

Koleksi Mercedes Benz 170DA tahun 1935

Page 14: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

MAESTRO

14 I Januari 2013 I Tahun V I

Hengky Setiawan namanya. Pria kelahiran Jakarta, 07 Juli 1969 ini adalah seorang pemberani dan risk taker. Semasa kuliah,

ia sudah bekerja sampingan sebagai kurir spare part di sebuah perusahaan otomotif. Selama lima tahun ia bekerja di perusahaan itu. “Sambil kuliah, saya bekerja juga. Lima tahun saya bekerja di pe­rusahaan otomotif sebagai kurir dengan gaji Rp 75 ribu sebulan,” ucap pria yang ketika itu kuliah di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ini.

Keinginannya untuk maju sudah tak ter­bendung. Berbagai peluang bisnis pun ia mulai bidik, salah satunya jual beli handphone. Tahun 1989, harga HP masih selangit. Untuk berbisnis itu, ia nekat meminjam dana ke bos­nya sebesar Rp 5 juta. “Padahal, gaji saya hanya Rp 75 ribu, saya pinjam uang Rp 5 juta. Besar sekali! Agar saya di­pinjamin, saya gadaikan nama orangtua yang ke­betulan saat itu memiliki bisnis juga. Bos saya pun percaya dan memberi pinjaman,” kisahnya.

Uang Rp 5 juta itu akhirnya ia belikan HP No­kia. Dalam jangka dua minggu, HP­nya sudah ter­jual lagi seharga Rp 7 juta. Lalu, ia belikan HP lagi dan dijual lagi, begitu seterusnya. “Dalam sebulan, saya bisa menjual minimal 5 buah HP. Dari setiap HP saya punya untung sekitar Rp 2 juta. Setelah terkumpul sekitar Rp 60 juta, saya bersama adik akhirnya mendirikan Telesindo Shop di tahun 1993,” ungkap Hengky.

Sejarah baru pun dimulai. Dengan penuh perjuangan, ia mengepakkan sayap dengan mem­buka toko­toko di beberapa wilayah. Tahun 2002, ia memasuki dunia retail voucher. Dan belakangan ia juga mengeluarkan produk HP bernama Ti­Phone. Kini, dari Sabang sampai Merauke ia telah memiliki 300 ribu reseller. Soal omset, tahun ini bakal tu­tup buku dengan nilai 8 triliun rupiah! Bagaimana kisah selengkapnya dalam meniti sukses, Hengky Setiawan membeberkannya pada Majalah Elshinta, seperti berikut:

Liburan bersama istri di San Fransisco

Page 15: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

15I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Sebenarnya, apa mimpi Anda sejak kecil?Saya sama sekali tak memiliki mimpi. Saya

hanya ingin menjadi yang terbaik saja. Saat usia sekolah, saya sering ditanya oleh guru mengenai cita-cita. Kebanyakan teman-teman pada bilang mau jadi dokter dan pilot, karena sepertinya itu adalah profesi idaman. Saya malah tak memiliki mimpi apa-apa!

Orangtua tidak mendorong agar Anda tatkala besar bisa menjadi apa?

Orangtua hanya mendidik saya agar bisa bekerja keras. Saat liburan sekolah, saya se-lalu diajarkan untuk bekerja menggunting kain sisa-sisa konveksi. Imbalannya saya perhari bisa dibayar antara Rp 1000-2000. Ya, zaman dulu masih sangat susah. Tidak seperti anak-anak saya sekarang, kalau liburan, mau ke-manapun pasti bisa. Tinggal sebut saja, misal ke luar negeri. Saya kasih tahu anak-anak cita-citanya jadi bos saja. Untuk itu saya ajarkan, bangun harus pagi. Meskipun hanya mau non-ton film kartun atau habis itu tidur lagi.

Apa pekerjaan orangtua Anda saat itu? Ayah saya memiliki bisnis kecil-kecilan,

jual beli mobil. Dari situlah, kami sekeluarga bisa hidup. Dan saya bisa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara.

Selain kuliah, di masa itu, kabarnya Anda juga bekerja sampingan?

Ya benar! Tahun 1988, saat saya kuliah di

Jurusan Akuntansi di FE Untar, saya juga bek-erja jadi kurir spare part di sebuah perusahaan otomotif di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pu-sat. Jadi pekerjaan saya tukang antar spare part ke berbagai wilayah. Setidaknya, dengan bekerja, saya tidak terlalu membebani orang-tua dalam urusan biaya. Saya berusaha untuk bisa mandiri.

Berapa lama Anda bekerja dan berapa gaji Anda kala itu?

Saya bekerja sampai tamat kuliah. Se-kitar 5 tahunan. Kalau mengenai gaji, ketika

Dalam sebuah acara ceremony Dengan mobil klasik

Page 16: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

MAESTRO

16 I Januari 2013 I Tahun V I

itu saya masih digaji Rp 75 ribu sebulan. Tapi saya juga sudah menjajal bisnis baru, yakni jual beli HP bekas. Untungnya sudah lumayan besar jika dibandingkan dengan gaji bulanan yang saya terima.

Bagaimana kisah Anda memasuki bis­nis jual beli HP itu?

Saat saya masuk bisnis ini, saya kan masih bekerja sebagai kurir di perusahaan oto-motif tersebut. Dengan hanya gaji Rp 75 ribu, terus terang saya tak memiliki modal untuk me mulainya. Akhirnya, saya nekat saja untuk

meminjam dana ke bos sebesar Rp 5 juta. Saya beranikan saja pinjam sebanyak itu walaupun gaji saya hanya Rp 75 ribu. Agar diberi pin-jaman, saya gadaikan nama ayah saya. Bos pun setuju.

Setelah itu, Anda mulai berbisnis?Oh, iya. Saya mulai membeli HP merk No-

kia yang ukurannya besar. Harganya Rp 5 juta. Karena HP ketika itu memang masih sangat mahal dan tak semua orang mampu memiliki-

nya. Lalu, HP itu saya jual dengan cara pasang iklan di koran. Dalam waktu dua minggu, HP itu pun laku dengan harga Rp 7 juta. Saya un-tung Rp 2 juta. Saya makin semangat. Uang itu saya belikan lagi, kali ini saya beli HP yang sudah lecet-lecet yang harganya lebih murah. HP tersebut saya cat lagi dan dijual dengan harga sama. Tapi itu laku juga. Dalam sebulan, saya mampu menjual sampai lima unit HP. Be-gitu seterusnya… Dalam waktu singkat, saya sudah bisa membayar utang, bahkan bisa me-ngumpulkan uang. Modalnya hanya rajin saja,

ini kan calo handphone. Kalau tidak rajin, ya tidak dapat uang.

Tahun 1994, saat era GSM dimulai, Heng-ky sudah membangun perusahaan baru yang dinamainya Telesindo Shop yang bergerak di penjualan voucher pulsa. Agar semakin berkembang, ia mulai membuka toko di be-berapa wilayah sampai masuk sebagai retail/distributor pulsa di tahun 2002. “Modal untuk memulai bisnis ini hanya sekitar Rp 60 juta. Bisa dikatakan modal dengkul! Saya merintis-

Page 17: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

17I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

nya dengan adik saya. Dulu, saya tak pernah memikirkan akan bisa sebesar ini,” ucap ayah empat putra ini.

Salah satu kunci keberhasilan Hengky dalam menjalankan bisnis ini adalah ia selalu mengikuti arus zaman yang semakin hari kian berkembang. Diakuinya, dalam hal jaringan se-luler, ia menjadi ‘pemain’ di tiga zaman. “Saya menjalaninya sudah melewati tiga masa, dari mulai MNT lalu AMPS dan kini era GSM. Se-mua saya lalui dengan baik sesuai trend. Di bisnis telekomunikasi atau teknologi secara umum, kalau tidak mengikuti arus, maka kita

akan tergerus. Kalau kaku, pasti ketinggalan kereta,” tandas Hengky, peraih Best Dealer dari Telkomsel selama 7 kali berturut-turut.

Dan mengenai teknologi, ia tetap me-yakini bahwa teknologi tak akan pernah beru-jung. Selama manusia masih mau berkreasi, maka inovasi baru dalam teknologi akan selalu muncul. “Saya yakin ini tidak akan ada habis-nya. Faktanya, setelah masa 3G ada 3GS, lalu naik ke 4G, itu salah satu indikatornya,” sebut pria yang hobi mengoleksi puluhan mobil klasik

Mercedes Benz, mobil sport premium, Harley Davidson, Vespa klasik dan otomotif lain ini.

Apa yang Anda lakukan agar peru­sahaan Anda semakin besar?

Saya perkuat jaringan distribusi saja. Itu cara saya agar tumbuh besar. Saat ini saya telah memiliki 300 ribu reseller di seluruh In-donesia yang tiap hari pasti beli voucher dan lebih dari 170 dealer yang bekerjasama de-ngan Telkomsel. Saat ini, Telesindo Shop pun sudah menjadi perusahaan IPO.

Dengan banyaknya reseller, berapa om­set yang Anda peroleh?

Tahun ini omset saya sudah tembus Rp 8 triliun. Dan saya menargetkan, tahun depan mudah-mudahan bisa sampai dua kali lipatnya dari tahun ini. Boleh saja kan bermimpi besar. Tapi bagi saya, ini bukan mimpi gila karena saya telah memiliki jaringan yang luas.

Strategi apa lagi agar target itu bisa di­capai?

Soliditas tim. Ya, dengan tim yang baik,

Page 18: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

MAESTRO

18 I Januari 2013 I Tahun V I

MAESTRO

18 I Januari 2013 I Tahun V I

Yang namanya bisnis, pasang surut itu pasti

ada. Misalnya saja, pada tahun 1995, saya pernah joint sama teman untuk berjualan Satelindo Di-

rect masing-masing Rp 1 miliar. Ha nya satu tahun,

uang itu habis. Rugi-lah saya!

Page 19: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

19I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

semua target itu akan semakin mudah untuk dicapai. Telesindo Shop bisa ada di titik ini pun, banyak ditentukan karena kerja tim yang kuat dan bagus.

Apa kunci yang membuat Anda bisa seperti sekarang?

Setidaknya, ada lima hal yang selalu saya jalankan. Pertama, kita harus memiliki kebe-ranian. Kalau tidak ada keberanian, semua akan berujung pada nol besar. Kedua, kita juga harus fokus. Ketiga, komitmen itu perlu, mulut kita harus dijaga. Keempat, lakukan inovasi agar jangan sampai produk yang kita jual jalan di tempat. Kelima, bekerjalah dengan hati.

Bagaimana dengan peran keluarga dalam menopang kesuksesan Anda?

Keluarga adalah hal terpenting dalam sebuah pencapaian kesuksesan. Bagi saya, yang perlu dilakukan antara karir dan keluarga adalah tentang keseimbangan. Selain karena

kerja tim, saya juga besar berkat dorongan dari keluarga dan lingkungan. Keluarga harus tetap menjadi nomor satu dan segalanya.

Soal perkembangan HP Ti­Phone yang juga Anda bangun?

Sebenarnya, Ti-Phone itu hanya sebagai pelengkap saja. Saat tahun 2007, HP Nexian meledak. Kami berusaha untuk mengikuti trend dalam membuat HP murah. Meski pada per-kembangannya, penjualan cukup bagus. Tapi nilainya tidak lebih dari 10 persen, karena dasar bisnis Telesindo Shop adalah di voucher pulsa itu. Dan saya menjadi besar karenanya.

Selama lebih dari 20 tahun Anda mem­bangun bisnis, adakah kisah jatuh bangun­nya?

Yang namanya bisnis, pasang surut itu pasti ada. Misalnya saja, pada tahun 1995, saya pernah joint sama teman untuk berjualan Satelindo Direct masing-masing Rp 1 miliar. Ha-

Diantara koleksi - koleksi Vespa lawas

Page 20: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

MAESTRO

20 I Januari 2013 I Tahun V I

nya satu tahun, uang itu habis. Rugi-lah saya! Tapi bisnis voucher adalah bisnis yang pa-ling tahan goncangan. Saat krisis 1998, sama sekali kami tak terganggu. Karena pulsa itu seperti menjadi sesuatu yang primer. Kalau tak ada pulsa, orang bisa stress.

Apa rencana Anda ke depannya?Buka cabang sebanyak mungkin dan buka

jalur distribusi sebesar mungkin, karena di-situlah letak suksesnya. Selain menjadi distri-butor Telkomsel, saya juga menjadi distributor Apple dan Samsung. Selama ini, memang dari Telkomsel laba yang paling besar.

Selain di Telesindo Shop, Anda me miliki bisnis lain?

Ya ada. Saya lagi belajar bisnis properti seperti real estate, ruko, apartemen, mal,dan lainnya. Di bisnis ini saya termasuk baru, oleh karenanya saya harus memulainya dari nol lagi. Saya rasa tidak ada kata terlambat dalam belajar.

Jumlah karyawan saat ini? Kalau soal jumlah karyawan, sudah ada

ribuan. Tepatnya saya kurang tahu juga. De-ngan jumlah karyawan yang sudah banyak itu, saya menerapkan manajemen kontrol yang kuat. Terkadang saya juga masih sering inter-vensi mengenai kontrol karyawan ini.

20 I Januari 2013 I Tahun V I

Beberapa koleksi gramophone

Page 21: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

21I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Page 22: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

22 I Januari 2013 I Tahun V I

Tidak jera empat kali bangkrut da-lam usaha, kini Teuku Chaidil mampu meraih Rp 15 juta per-hari dari ber-jualan Bubur Jagung yang tersebar di empat cabang. Seribu porsi sehari dan ratu-san juta omset perbulan.

Teuku Chaidil

4 kali Bangkrut Bubur Jagung Sukses

PENCERAHAN

Page 23: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

23I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

23I Januari 2013 I Tahun V I

Kesuksesan Teuku Chaidil, pria kelahiran 25 April 1962, dalam meraih pundi-pundinya bukan tanpa proses. Banyak pengalaman pahit yang

ia lalui. Awalnya bermula di kota kelahirannya, Banda Aceh. “Lulus kuliah saya bekerja di perusahaan semen sebagai staf. Selama bekerja, saya coba membuka usaha tanaman hias dengan teman. Baru beberapa bulan, bangkrut,” kenang anak ketiga dari sepuluh bersaudara itu. Setelah bangkrut dan hengkang dari perusahaan, Chaidil meminta pinjaman modal pada sang ayah. “Saya nekat membuka warung kopi, modalnya Rp 3 juta. Karena tidak punya pengalaman, baru tiga bulan kembali bangkrut,” papar Chaidil sambil tertawa.

Lalu ia mendapat tawaran dari seorang teman untuk membenahi bagian keuangan di sebuah perusahaan. Enam bulan bekerja, tiba-tiba seorang teman kembali mengajaknya terjun ke bisnis kuliner membuka usaha hamburger. “Walaupun tidak bisa masak, saya nekat, karena teman saya itu bisa buat hamburger. Modalnya waktu itu tidak besar. Saya invest Rp 600 ribu,” kenang Chaidil yang kini sudah dianugerahi tiga orang anak.

Usahanya lumayan menemui titik cerah, saying ketika mengalami peningkatan omzet malah ia tinggalkan. Ia lebih memilih merantau ke Jakarta dengan bekal ijazah dan uang Rp 2 juta dari orang tua. “Keuntungan dagang habis untuk keperluan

Page 24: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

24 I Januari 2013 I Tahun V I

PENCERAHAN

sehari-hari. Ke Jakarta, ibu bekali Rp 2 juta. Sehari-hari numpang di rumah adik,” papar Chaidil. Walaupun bergelar insinyur, lebih dari tiga puluh surat lamaran kerja ia kirim melalui pos, tapi tidak ada satu pun yang berhasil sesuai keinginannya. “ Satu-satunya bidang pialang saham. Baru seminggu mengikuti training, uang dari orang tua habis, saya kembali ke kampung,” ungkapnya.

Lalu ia membuka usaha burger lagi di Banda Aceh. Perlahan-lahan bisnis kulinernya itu mulai jalan, dalam sehari Chaidil mampu menjual 1-15 porsi. Satu porsi dihargai Rp 4000. Ia kembali bekerja membenahi manajemen operasional pada perusahaan milik teman sekampusnya lantas usahanya yang baru seumur jagung itu dipercayakan pada adiknya. Baru empat bulan berjalan, omzetnya meningkat hingga 300% - dari 30 porsi perhari menjadi 90 porsi – 100 porsi per hari. Sayang, baru menikmati keuntungan yang lumayan besar, pemilik lokasi berjualan yang ia sewa Rp 10.000 perhari, bangkrut. Imbasnya, Chaidil diminta untuk pindah.

Di tempat baru, menempati ruko seluas 100 meter, Chaidil mulai mengubah konsep bergaya caffe gaul. Seluruh ruangan di desain layaknya tempat kongkow anak muda penuh warna dan alunan musik. Buka pukul tiga sore dan tutup sampai pukul sepuluh malam. Alhasil dalam satu hari, Chaidil mampu menjual 200 porsi hamburger dan lebih dari 200 gelas minuman jus buah. Dengan total omzet 10 - 15 juta rupiah tiap harinya. Dilalah, setelah bertemu seorang ustadz, bisnis yang dibangunnya ia kembali tinggalkan. Rupanya apa yang Chaidil lakukan sebagian besar bertentangan dengan agama yang Ia anut.

Berdagang BuburSetelah menutup usaha caffe gaulnya itu, Chaidil

beralih jenis makanan menjadi berjualan bubur. Bubur yang pertama kali dibuat adalah bubur Kanji Rumbi tapi dengan konsep tidak menyediakan tempat duduk, dibungkus untuk dibawa pulang dan tidak ada alunan musik “Bubur itu saya beli lalu saya minta ibu mencicipinya. Sekali cicip Ibu dan istri langsung tahu resepnya. Lalu dengan modal hasil jualan burger, saya memberanikan diri menjual bubur itu di warung tempat adik,” kenangnya masa lalu. Karena lokasi yang tidak strategis, usaha yang baru berjalan satu minggu itu kembali tutup.

Chaidil memutar otak. Ia memberanikan diri menyewa kios yang berlokasi di pinggir jalan. Bubur Kanji Rumbi kembali ia jual kemudian ia tambah dengan menu bubur ketan hitam dan bubur sumsum. Kali ini, perhitungan Chaidil tepat. Usahanya kembali berjalan. Dalam dua jam, ia bisa menjual lebih dari 30 porsi. Satu porsi Ia hargai Rp 5 ribu. Dalam sehari Chaidil bisa menjual lebih dari 100 porsi.

Mendapat respon positif dari warga Banda Aceh rupanya tidak membuat Chaidil puas. Ia terus memikirkan bagaimana caranya agar usaha kulinernya

Teuku Chaidil bersama keluarga

Proses pembuatan bubur Selalu ramai di kunjungi pembeli

Page 25: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

25I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

25I Januari 2013 I Tahun V I

ini terus bertahan. Dari internet, secara tidak sengaja ia menemukan resep bubur jagung dengan bahasa pengantar, bahasa Malaysia. Kemudian ia mencari informasi lain berbahasa Indonesia. Melalui tangan dingin sang istri dan keahlian masak sang bunda, akhirnya bubur yang nampak di depan layar komputer terwujud dalam bentuk nyata.

Saat itulah Chaidil memberanikan diri melempar produk bubur jangungnya ke pasar. Nama bubur jangung yang asing di telinga malah membuat Chaidil beruntung. Karena keanehan itulah, masyarakat yang awalnya hanya lewat, tertarik untuk membeli. Mendapat respon positif dari warga Banda Aceh, dalam satu tahun Chaidil mampu mengumpulkan keuntungan hingga Rp 500 juta lebih. Berbekal modal yang sangat besar, kini pria yang sudah dua

kali gagal merantau ke ibu kota, memberanikan diri kembali ke Jakarta dengan membuka cabang di Depok, di Jalan Margonda Raya. “Uangnya saya

bagi-bagi. Lima puluh juta untuk sewa ruko dan sisanya untuk beli mobil, alat-alat masak, sewa rumah dan desain interior ruko,” rinci Chaidil.

Hari pertama sampai beberapa minggu ke depan, usaha kuliner yang diminati warga Aceh ini, rupanya kurang dilirik oleh masyarakat sekitar. Berbekal buku marketing yang pernah Ia baca, Chaidil kemudian mendesain mobilnya dengan tempelan stiker yang berkaitan dengan produk daganganya. “Mobil saya pasang stiker Bubur Jagung lalu saya jalan keliling Depok. Mungkin karena masyarakat penasaran apa itu Bubur Jagung, dalam hitungan hari satu persatu banyak yang datang untuk mencicipi Bubur Jagung,” kenang suami dari Cut Rabiatu Adawiyah ini.

Kini belum dua tahun memperkenalkan makanan olahan Bubur Jagung dari Malaysia dan Indonesia, Chaidil mampu membuka dua cabang baru. Satu di Cibubur dan satu lagi di wilayah Kelapa Gading. Alhasil, Chaidil mampu meraup omzet 15 juta rupiah dari 4 cabang dengan total 1000 porsi perhari. Semuanya dari berjualan Bubur Jagung, Bubur Jail,

Bubur Ketan Hitam, Bubur Kacang Hijau dan Bubur Sumsum yang ia bandrol Rp

15.000 perporsi. “Kesuksesan itu saya dapat karena kegigihan dan kebandelan saya berwirausaha,” tutup Chaidil. Teks: Eko Setiawan / Foto: Eko Setiawan, Mamat Rahmat

Suasana di cabang ke 2 di bilangan Margonda Raya Depok

Page 26: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

26 I Januari 2013 I Tahun V I

PENCERAHAN

Nadia Mutia Rahma

12 Ribu Sepatu Clogs Tembus Pasar Eropa

Bermodal-kan tabungan pribadi lalu menjual mobil, Nadia mampu membuka bis-nisnya send-iri dari hanya memproduksi 7 pasang se-patu clogs, hingga dapat mencapai 12 ribu pasang dan berhasil mengeksport ke manca negara.

Page 27: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

27I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta@MajalahElshinta

Page 28: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

28 I Januari 2013 I Tahun V I

Bagi para pecinta fashion, tentunya tidak asing dengan sepatu kayu atau biasa disebut dengan clogs. Sepatu yang belakangan

ini mulai menjadi trend fashion di Indonesia, dimanfaatkan oleh para pengusaha sebagai salah satu peluang dalam berbisnis. Seperti yang dilakukan Nadia Mutia Rahma, wanita berumur 23 tahun yang telah memiliki 400 desain sepatu clogs, dengan mencantumkan brand Kloom Clogs pada setiap desainnya.

Terinspirasi dari temannya saat bersekolah fashion di Esmod Tokyo, Nadia memulai keinginannya untuk menuangkan kreatifitasnya dengan berbisnis lewat sepatu clogs. “Sejak kelas 2 SMA saya ikut orang tua berdinas di Tokyo, setelah lulus SMA saya meneruskan pendidikan fashion yang setara dengan D3. Di tempat itu, saya menemukan banyak teman dari berbagai negara. Salah satunya dari Skandinavia. Dia ini banyak mengoleksi sepatu clogs, clogs memang bagian dari kebudayaan negaranya. Di situ saya berfikir kenapa anak muda Indonesia lebih bangga dengan sepatu merk asing, saya mulai tergerak untuk menciptakan desain sepatu clogs ala Indonesia,” kata anak pertama dari dua bersaudara ini.

Di akhir tahun 2010, Nadia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. “Setelah belajar di Esmod Tokyo selama 6 bulan, awalnya hanya berniat berlibur sambil menuangkan ide saya untuk sepatu clogs, tetapi malah keterusan dan akhirnya saya meninggalkan pendidikan saya di Tokyo. Saya

pulang ke Yogyakarta dan di sana saya menemukan pengerajin yang membantu saya mengaplikasi desain sepatu yang saya buat ke dalam bentuk nyata. Dan waktu saya hanya membuat 7 pasang sepatu clogs,” terang dara kelahiran Yogyakarta, 12 Juni 1989 ini.

“Tujuh pasang sepatu yang saya bandrol Rp 250.000 ribu itu langsung habis dibeli tetangga-tetangga saya hanya dalam hitungan hari. Di situ otak berbisnis saya mulai berjalan dan saya bertambah yakin bahwa bisnis ini akan berkembang jika diteruskan,” terangnya lagi.

Jual Mobil Untuk Tambah Modal

Untuk lebih memperbanyak produksi sepatunya, di awal tahun 2011 Nadia menggunakan seluruh tabungannya sebagai modal awal usaha. “Modal pertama itu Rp. 30 juta, modal awal ini untuk membeli bahan baku dan mempekerjakan 5 pengerajin waktu itu. Semua hasil produksi saya jual secara online via Facebook dan blog,” papar Nadia.

Koleksi sepatu Kloom Model sepatu Kloom

Page 29: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

29I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Agar Kloom Clogs lebih dikenal, Nadia mencoba berbagai kegiatan untuk memperkenalkan desain clogs miliknya. “Saya sering ikut bazar di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta. Dari situ Kloom Clogs mulai menarik minat pembeli. Kloom Clogs juga menjadi salah satu peserta dalam Jakarta Fashion Week 2011 dan mendapat sambutan baik di dunia fashion,” kata Nadia.

Untuk dapat menambah kapasitas produksi dan membuat outlet pertamanya di kawasan Kemang, Nadia menjual kendaraan pribadinya untuk tambahan modal. “Saya waktu itu butuh sekali suntikan dana, dari pada meminjam ke bank saya lebih memilih untuk merelakan mobil saya sebagai tambahan modal. Untuk menambah kapasitas produksi saya harus menambah karyawan, 70% pengerjaan produk clogs saya menggunakan mesin dan sisanya mengandalkan keterampilan manusia. Benar-benar harus mendapatkan orang yang terampil tentu harus menggajinya dengan baik,” kata Nadia yang telah memiliki 30 pengerajin ini.

Menembus Pasar EropaNadia mengaku tidak pernah takut

menghadapi kompetitor karena desainnya memiliki ciri khas sendiri. “Saya tidak terlalu masalah dengan persaingan karena dalam jenis usaha seperti ini kita harus inovatif terutama dalam desain, saya

Nadia bersama karyawannya

Rutin mengadakan fashion show

Page 30: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

30 I Januari 2013 I Tahun V I

melakukan itu jadi tidak akan takut dengan para kompetitor. Kalau cuma berwujud alas kaki kayu sederhana yang bertalikan karet, Clogs mungkin hampir hilang dari peredaran. Clogs Indonesia pada umumnya berdesain batik dan ukiran dengan teknik pengecatan air brush. Kloom Clogs saya modifikasi menjadi sepatu dengan desain yang lebih modern. saya memadukan kayu dan kulit gaya Eropa. Hasilnya adalah aneka desain clogs yang unik, trendi, modern, fashionable, dan elegan,” ujar Nadia.

Meskipun terbuat dari kayu, sepatu dan sandal Kloom Clogs ringan saat digunakan. “Dalam pembuatan Kloom Clogs, ada teknik khusus untuk membuat kayu menjadi lebih ringan. Desainnya

pun unik dengan perpaduan sepatu clogs modern dan tradisional. Kita juga

menggunakan batik tulis yang memiliki seni tinggi, dan setiap

4 bulan sekali desain lama akan kita hentikan

produksinya. Hal itu juga m e n j a d i

salah satu y a n g

membedakan kami dengan merk clogs lainnya,” terang Nadia.

Lewat website online shop berbasis internasional, www.alibaba.com menjadi awal mula perkenalan Nadia dengan pasar Internasional. “Saya mendapat kenalan seorang importir asal Eropa saat memasang Kloom Clogs di alibaba.com. setelah itu Permintaan ekspor pun datang dari Swedia dengan pesanan sebanyak 250 pasang kelom. Selain itu, produknya juga diminta konsumen di Denmark, Belanda, dan Yunani dengan jumlah pesanan 100-200 pasang kelom di setiap negara. Selain di Eropa butik-butik di Australia, Amerika dan Hongkong juga tertarik untuk memasarkan Kloom Clogs,” kata Nadia.

Saat ini Kloom Clogs telah memiliki 2 outlet di kawasan Kemang dan BSD. “Dalam satu tahun total produksi sepatu kita bisa mencapai 12 ribu pasang. Dan saat ini ada beberapa butik di luar rutin minta dipasok sepatu Kloom Clogs. Kisaran harga Kloom Clogs dari 250 ribu sampai 900 ribu rupiah. Omset kami dalam sebulan bisa sampai ratusan juta, tepatnya saya kurang begitu mengerti karena saya fokus di produksi sedangkan ibu saya membantu di bagian keuangannya,” kata putri dari pasangan Nanang Sunarya dan Siti Noerdiyanti ini. Teks: Dinda/ Foto: Rahmat, Dok.

Produksi sepatu Kloom

Page 31: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

31I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Page 32: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

32 I Januari 2013 I Tahun V I

Yulina Setyaningsih

Mainan Edukatif Rp 50 Juta Mantan Wartawan32 I Januari 2013 I Tahun V I

PENCERAHAN

Page 33: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

33I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Bisnis yang digeluti Yulina Setyaningsih dimulai seperti tidak sengaja. Ia membuatkan mainan untuk anaknya yang

baru berusia satu tahun. Karena kualitas hasilnya terlihat bagus, ia menjajakannya ke tetangga sekitar. Setelah tujuh tahun, bisnisnya semakin merangkak. Kini, ia mampu produksi lebih dari 120 jenis mainan edukatif dengan omset lebih dari Rp 50 juta sebulan. Produknya pun sudah menyasar pasar mancanegara.

Awalnya bermula tahun 2005, Yulina memutuskan berhenti berprofesi jadi wartawan karena hadirnya sang buah hati. Ia sempat menjadi wartawan di ibukota selama hampir 5 tahun. “Saat saya melahirkan, saya ingin menjadi ibu yang baik. Oleh karenanya saya berhenti bekerja. Tapi menjadi ibu rumah tangga, tanpa kegiatan ternyata bosan juga, sangat kontras dengan menjadi wartawan yang selalu mondar-mandir. Sambil mengurus anak, saya iseng membuat mainan dan souvenir dari kain panel,” ucapnya.

Aktivitas itu diakuinya, didorong pula oleh kebutuhan akan mainan edukasi untuk anaknya. Di pasaran, tahun 2005, mainan edukatif terbilang masih sangat langka. Meskipun ada kebanyakan adalah produk Cina yang berbahasa Cina juga.

Mainan Edukatif Rp 50 Juta Mantan Wartawan

Awalnya ia adalah seorang wartawan. Lalu berhenti

dan menjajal bisnis. Kini, produk mainan edukatifnya

telah melanglang buana dan memberi laba lima

puluhan juta.

33I Januari 2013 I Tahun V I

Page 34: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

34 I Januari 2013 I Tahun V I

“Saya kan tidak mengerti bahasa Cina. Karena ada kain panel bekas, saya coba buat souvenir. Awalnya saya hanya buat satu jenis produk yakni softbook, jumlahnya pun masih terbatas. Modalnya jelas sangat terbatas,” katanya.

Untuk pemasaran, ia menggunakan media milis di internet. Dan langkah itu ternyata cukup jitu memikat minat para konsumen. Semangatnya pun menjadi terpacu untuk membuat produk yang beragam. “Selama dua tahun saya menekuni bisnis mainan edukatif dari kain. Di tahun ketiga banyak permintaan mainan kayu. Saya sadar, mainan kayu membutuhkan modal besar. Karena tak ada modal, saya kerjasama dengan salah satu pemilik bengkel kayu. Saya order minta dibuatkan produk sesuai desain yang saya buat,” kisah Yulina.

Banjir Pesanan, Tembus Mancanegara

Produknya ternyata banyak diminati oleh masyarakat. Karena permintaan semakin deras, bengkel kayu tersebut sempat kewalahan menerima order darinya. Hal tersebut berimbas pada kualitas produk yang menurun. “Wah, kalau sudah begini saya tidak bisa terus mengandalkan bengkel kayu

orang lain. Saya harus buat bengkel sendiri. Akhirnya dengan modal Rp 10 juta saya buka bengkel sendiri. Dan Alhamdulillah bisa bertahan hingga sekarang,” ucap wanita kelahiran Jakarta, 20 Juli 1975 ini.

Melalui merk Malva Kayla Toys, kini produknya sudah tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Bahkan, produknya pun sudah menyusup ke pasar internasional seperti Malaysia dan Singapura. “Kalau di Indonesia, produk saya sampai Papua sudah ada. Secara rutin, orderan pun selalu datang dari Malaysia dan Singapura. Biasanya kalau pesanan luar negeri, sekali order bisa sampai 10 juta,” tutur ibu tiga anak ini.

Dengan dibantu 14 karyawan tetap dan 24 karyawan tidak tetap, kini ia mampu memproduksi 120 jenis mainan edukatif. Masing-masing jenis bisa ia produksi dari 50 sampai 100 unit dalam sebulannya. Untuk penjualan, ia lebih banyak mengandalkan via online daripada offline. “Saya menjadi lebih berkembang dengan pesanan via online. Meski saya juga buka showroom di Pusat Grosir Cililitan (PGC),” sebutnya.

Rp 50 Juta SebulanMengenai harga produknya, ia mematok harga

34 I Januari 2013 I Tahun V I

Bersama beberapa karyawan

Page 35: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

35I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

yang masih bersaing. Setiap jenis produknya ia jual mulai harga 10 ribu sampai 61 ribu. Dalam sebulan ia mampu meraup omset di atas 50 juta. “Bicara soal harga sangat bersaing, dan kualitas produk tidak akan kalah. Dan soal omset, sebulan bisa lebih dari 50 juta,” ungkap istri Ade Subagio ini.

Sarjana jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini berencana, terus mengembangkan bisnisnya. Karena diakuinya, saat ini permintaan konsumen masih banyak yang ia belum bisa penuhi terutama untuk mainan edukatif berbahan dasar kayu. Ia berniat untuk memperbesar kapasitas workshopnya yang bertempat di kawasan Condet, Jakarta Timur. “Saya ingin memperbesar pabrik dulu. Karena terus terang saat ini produksi kami masih kurang,” tegasnya.

Meski telah mengantongi untung cukup besar, bukan berarti bisnisnya tanpa kendala. Menurut Yulina, kendala terbesar dalam bisnis ini adalah soal sumber daya manusia (pekerja). “Banyak pekerja saya

yang sering keluar masuk. Nah, saat ada yang keluar, terkadang saya kesulitan untuk mencari pengganti yang sudah expert. Kalau sudah begitu, produksi pun bisa terhambat. Selain itu, saya juga kadang susah mencari bahan baku kayu,” imbuhnya.

Untuk semakin mengembangkan jangkauan radar bisnisnya, Yulina pun membuka sistem keagenan yang murah meriah dengan diskon besar-besaran. Selama ini dengan sistem keagenan terbukti mampu meningkatkan skala penjualan. Untuk menjadi agen Malva Kayla, hanya cukup dengan 500 ribu per sekali order. Harga itu pun masih dipotong lagi sebesar 30 persen. Ia berkeinginan agar masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan bisnis. “Saya ingin agar mereka juga bisa menjalankan bisnis dengan modal yang minim. Semoga langkah ini bisa membantu,” pungkasnya. Teks & Foto: Cucun Hendriana

35I Januari 2013 I Tahun V I

Aneka mainan edukatif

Page 36: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

36 I Januari 2013 I Tahun V I

Dimas Randi

Bos Konveksi Asal Tukang Koran

PENCERAHAN

Page 37: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

37I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Tubuhnya memang kecil, tapi mental dagangnya sudah terlihat sejak masih berusia sembilan tahun. Walaupun berasal

dari keluarga yang mampu - ibunya seorang pegawai negeri sipil dan ayahnya bekerja di sebuah perusahaan swasta - tidak membuat Dimas berleha-leha mengandalkan kekayaan kedua orang tuanya.

Sejak duduk di bangku kelas lima SD, sepulang sekolah Dimas langsung menuju stasiun Bojong Gede, Depok mengambil ‘jatah’ koran yang telah disiapkan pemilik agen. “ Ambil 50 koran. Naik kereta arah Jakarta, sampai Stasiun Lenteng Agung, turun lagi, terus naik kereta balik ke arah, Bogor,”

ingatnya. Selama empat jam menjajakan koran sore, Dimas mampu meraup keuntungan minimal Rp 6000 sehari. “Dagang Koran, ibu sama bapak tidak tahu. Begitu tahu langsung diomelin ibu. Jadi nggak dagang lagi,” kenang anak pertama dari tiga bersaudara ini. Dari keuntungannya ia membeli satu pak layang-layang dan berapa gulungan benang untuk dijual kembali.

Bisnis CetakanLulus SMP, Dimas melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di wilayah Jakarta Selatan. “Waktu kecil bapak pernah bilang

Berawal dari jualan koran di KRL Jabodetabek, Dimas Randi Rinto Saputro kini memiliki usaha konveksi dengan omzet Rp 100 juta per bulan dan memiliki tiga buah kios yang ditaksir lebih dari Rp 2 miliyar.

Salah satu outlet di jalan Bambu Kuning Bojong Gede

Page 38: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

38 I Januari 2013 I Tahun V I

selagi masih sehat dan anggota tubuh masih lengkap, jangan pernah mengandalkan orang lain. Nah, kebetulan waktu itu ada tetangga yang lulus dari SMK Grafika – langsung kerja dan kelihatan makmur. Saya kepengen bisa langsung mandiri,” tuturnya.

Apa yang ia harapkan rupanya terwujud. Baru duduk di kelas satu ia mendapat order cetakan undangan pernikahan. Berbekal ilmu kalkulasi yang ia terima di kelas, tanpa ragu order senilai 2.400.000 rupiah, “Modal cetak undangan nol rupiah. Saya minta Down Payment 50% dan semua biaya produksi tertutup. Desainnya saya kerjakan di rental computer. Malamnya saya ke Pondok Labu, untuk nyetak. Targetnya, satu hari selesai cetak, satu hari finishing. Setelah selesai saya dapat untung 1.200.000 rupiah,” paparnya.

Usaha tanpa tempat ini terus berlanjut sampai kelas tiga. Hanya bermodal nota pejualan, Dimas mampu mampu memperoleh margin keuntungan hingga Rp 30 juta selama tiga tahun. Lulus dari bangku SMK, ia malah melanjutkan ke bangku kuliah. Hal yang ia hindari sejak duduk di bangku SMP. Di tahun yang sama, Ia memberanikan diri menyewa sebuah tempat usaha di kawasan sekitar kampus bersama teman semasa SMK. “Modal awal Rp 6 juta, tapi keuntungan naik 80 %. Mungkin karena ada tempat, jadi banyak pelanggan baru. Kurang dari satu tahun, saya mampu meraup keuntungan bersih Rp 50 juta,” jelasnya.

Karena selisih paham, usaha bersama teman itu berhenti di tengah jalan, Dimas kembali bermain solo tapi tidak tanpa tempat. Ia nekat menyewa sebuah kios di wilayah Bojong Gede dengan uang sewa Rp 7 juta per tahun, dan mempekerjakan satu orang desainer grafis yang Ia gaji Rp 1.500.000 per bulannya. “Tugas saya cari orderan sembari kuliah. Dapet orderan, karyawan yang ngerjain,” pungkasnya.

Bermodal puluhan juta untuk sewa kios, gaji karyawan dan investasi mesin, margin yang ia peroleh meningkat tajam. Selama dua tahun terjun di dunia percetakan, Ia mampu meraup keuntungan

bersih lebih dari seratus juta padahal statusnya masih mahasiswa. “Saya mempunyai target. Jadi sebelum target itu tercapai, pantang saya istirahat. Yah, dalam sehari saya paling tidur 3 – 4 jam. Sisanya di jalan dan di depan komputer.”

Loncat Ke KonveksiBisnis yang ia rintis selama 6 tahun, tiba-tiba

berbalik arah. Padahal waktu itu sudah banyak konsumen yang menjadi pelanggan tetapnya. Di tahun 2008, Dimas beralih ke bisnis konveksi. “Memang sayang, tapi konveksi lebih menjanjikan. Pertimbangan saya waktu itu, kalau percetakan dalam dua hari paling dapat satu orderan, konveksi dalam satu hari bisa dapat empat orderan. Dan untungnya juga besar,” jelasnya penuh semangat.

Bermodal ilmu kalkulasi, ia nekat menampung orderan-orderan yang datang. Orderan pertama yang ia terima adalah orderan sablon baju dan pembuatan jaket untuk sebuah sekolah. Padahal saat itu ia minim sekali pengetahuan tentang sablon bahkan tukang jahit pun tidak punya. Tapi karena nalurinya yang tajam dalam mencari uang, ia tidak kehilangan akal. Orderan kaos dan jaket yang didapat, ia subkan ke salah satu konveksi di wilayah Bandung. “Seminggu bisa dua kali saya bolak-balik Bandung. Di Bandung saya tidak tidur, tapi merhatiin cara sablon, cara motong bahan, cara milih bahan, belajar mengenal jenis-jenis bahan,” kenangnya.

Proses pembordiran

Page 39: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

39I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Walaupun terasa amat lelah, bukanlah tanpa hasil. Baru beberapa bulan beralih usaha, Dimas memberanikan diri menyewa sebuah kios tepat di sebelah kios lamanya dan mempekerjakan tujuh tukang jahit dari uang yang ia dapatkan selama ini. “Saya ingin mandiri dan cepat. Jadi tiap order yang datang bisa cepat jadinya. Perputaran uang pun jadi lancar,” ucapnya.

Kurang dari satu tahun menggeluti usaha di bidang sablon dan jahitan, Dimas menikah dengan Andita Diantika Sari, wanita yang ia pacari sejak duduk di bangku SMP. Pengantin baru ini memilih menghabiskan uangnya untuk membangun sebuah kios ketimbang membeli rumah untuk tempat tinggal. “Semua uang yang ada ditabungan ludes. Habis sekitar 300 juta, untuk membangun kios,” ingatnya. Walaupun tidak memiliki uang sepeserpun, bermodal semangat, Dimas kembali membuka usaha di tempat barunya itu. Untuk membayar upah tukang jahit dan membeli bahan, sang istri sampai merelakan semua mas kawinnya untuk modal usaha. “Cincin, gelang, saya jual. Waktu itu dapat 3 juta lebih,” kenangnya.

Usaha kembali berjalan. Sedikit demi sedikit keuntungan yang diperoleh ia tabung. Karena berlokasi di tempat yang sangat strategis - dilalui pengendara dari arah Bojong Gede ke Bogor maupun ke Depok, dan dekat dengan sekolah ditambah dekat dengan kantor pemerintah maupun swasta, dalam waktu lima bulan, Dimas sanggup

membangun rukonya menjadi tiga lantai. “Waktu itu saya habis 190 juta. Padahal saya belum punya rumah, masih tinggal di rumah mertua. Lantai satu untuk finishing, desain dan display jaket. Lantai dua sebagian untuk tukang jahit dan sebagian saya jadikan tempat tinggal bersama istri dan lantai tiga untuk sablon,” jelasnya.

Sedang dalam tahap membangun, tanpa diduga Dimas mendapat pesanan pembuatan seragam olahraga dan seragam praktik dari SMKN 2 Bima, Nusa Tenggara Barat dengan nilai anggaran 40 juta. “Biasanya saya hanya mengerjakan orderan kecil seperti jaket angkatan, jaket kelas, dan jaket motor dengan jumlah lusinan untungnya paling besar ratusan ribu. Tapi orderan dari SMK N 2 Bima,

Tempat produksi jaket Para karyawan sedang mengepak jaket pesanan

Dimas dan keluarga

Page 40: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

40 I Januari 2013 I Tahun V I

saya dapat untung belasan juta dan keuntungannya saya gunakan untuk modal bahan,” kenangnya.

Dimas mengaku, selalu memanfaatkan media sosial guna memasarkan produk dagangannya dengan efektif. “Facebook sangat besar pengaruhnya. Saya selalu meng up date status dan men upload foto-foto jaket. Alhasil, pemesanan yang tadinya datang dari sekitar Bojong Gede, Bogor, dan Depok, kini sudah menyentuh luar pulau Jawa, sampai Kalimantan,” papar Dimas yang mengaku memanfaatkan media sosial sebagai strategi pemasaran utamanya.

Tahun 2011 ia memberanikan diri membeli mesin bordir seharga Rp 290 juta tentunya dengan

perhitungan yang amat matang. Alhasil omzet yang ia dapat naik drastis. Kini dalam seminggu ia mampu memperoleh laba Rp 30 juta dan membangun dua buah kios ; satu di wilayah Bekasi yang ia peruntukan men-display jaket berlebel Guten yang ia produksi dan satu lagi di wilayah Bojong Gede sebagai tempat menaruh mesin bordir dan memuluskan rencananya menambah mesin jahit dari 19 menjadi 24 mesin.

Kendati terlihat wah dari segi pendapatan dan investasi, usaha Dimas bukanlah tanpa kendala. Ia menjelaskan kendala utama dalam menjalankan usaha konveksi adalah menjaga kepuasan konsumen dan itu semuanya berada di tangan para tenaga kreatif, seperti tukang jahit, tukang sablon dan tukang bordir. “Kalau percetakan, kita dapat memastikan selesai cetaknya kapan karena menggunakan mesin. Tapi kalau jahit, semuanya kan mengandalkan tenaga manusia. Jadi kita harus mempekerjakan tenaga tukang jahit yang cepat, rapih dan juga mengerti kalkulasi bahan. Telat saja sehari dan hasil jahitnya berantakan, pasti pelanggan akan komplain. Kalau komplain, ongkos produksi seperti biaya listrik, bahan dan benang, pasti bertambah dan yang paling parah, pelanggan pasti kapok. Jadi telitilah dalam mempekerjakan tukang jahit,” terangnya. Teks / Foto : Eko Setiawan,

Istimewa

Mesin bordir 12 kepala sebagai penunjang omzet

Pembuatan pola bahan sebelum dijahit

KUE MANGKOK TraditionalGula ArenDari tepung beras dan gula arenSangat enak gurih dan legit

Sajian yang sangat legit, gurih dan enak, tidak menggunakan LEMAK, VETSIN,BORAX, Pengawet. Cocok untuk sarapan pagi, acara keluarga dll.

Isi Telur Asin, Jamur, Kacang Lakci

Tersedia

Dalam kemasan

Isi 10

BACANG AYAM

Roti sehat dan Higienis dengan Resep Tradisional (banyak telur) tanpa pengawet,menggunakan bahan-bahan berkwalitas tinggi, sangat empuk dan enak rasanya.

Page 41: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

41I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

KUE MANGKOK TraditionalGula ArenDari tepung beras dan gula arenSangat enak gurih dan legit

Sajian yang sangat legit, gurih dan enak, tidak menggunakan LEMAK, VETSIN,BORAX, Pengawet. Cocok untuk sarapan pagi, acara keluarga dll.

Isi Telur Asin, Jamur, Kacang Lakci

Tersedia

Dalam kemasan

Isi 10

BACANG AYAM

Roti sehat dan Higienis dengan Resep Tradisional (banyak telur) tanpa pengawet,menggunakan bahan-bahan berkwalitas tinggi, sangat empuk dan enak rasanya.

Page 42: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

42 I Januari 2013 I Tahun V I

John S Pemberton

Cipta Dari Racikan ObatCipta Dari Racikan Obat

Awalnya racikan obat yang dijajakan sebagai minuman. Sekarang merajai pasar dan men-jadi ikon gaya hidup. Di seluruh dunia, 900 juta botol, dikonsumsi setiap hari. Siapa sangka, penemu minuman ini ternyata ahli farmasi?

42 I Januari 2013 I Tahun V I

Page 43: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

43I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Siapapun mengenal CocaCola, minuman bersoda yang menjadi leader market di seluruh dunia. Coca Cola ternyata ditemukan

di sebuah ketel tembaga berkaki tiga yang dijerang di atas api oleh seorang ahli farmasi. Dialah Dr. John S. Pemberton. yang terinspirasi oleh kesuksesan Cocowine Perancis Vin Mariani, sebuah minuman bersoda yang dibuat Angelo Marian. Minuman itu laku keras.

Awalnya Dr. Pemberton mencoba menciptakan minuman yang diracik dari bahan stimulant cocaine dan cola nuts. Setelah rampung, Dr. Pemberton mengklaim, minuman ciptaannya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, diantaranya morphine addiction, Dyspespsia, Neurasthenia, sakit kepala dan impoten. Atas dasar inilah ia melempar minuman racikannya ke pasar. Dijual seharga 5 sen pergolas, ia juga membagikan lima ribu kupon yang dapat ditukar dengan satu gelas Coca-cola gratis.

Namun, bukan Dr. Pemberton yang memberi nama minuman yang saat ini telah di konsumsi lebih dari 900 juta manusia tiap harinya itu, tapi Frank Robinson - sahabat Pemberton dan seorang akuntan apotek. Ia menggabungkan suku kata nama bahan pembuat minuman itu ; Coca-Cola, dari Cocaine dan Cola. Ia membuatnya dengan tulisan tangan dengan bentuk mengalir seperti air.

Saat melaunching minuman ini di sebuah farmasi di Atlanta, Georgia - walaupun menjual manfaat yang terkandung minuman bersoda ini – masyarakat tidak merespon positif. Dalam sehari Pemberton hanya mampu menjual tidak lebih dari sembilan gelas dan itu berlanjut sampai delapan bulan kemudian. Sadar ada masalah dalam memasarkan produknya, Pemberton men-coba melakukan torbosan dalam memasarkan produknya dan memberanikan diri memasang iklan di Jurnal Atlanta. Usahanya tetap sia-sia. Di tahun pertama laba bersih yang diperoleh hanya 50 dolar, sedangkan pengeluaran tahunan mencapi 70 dolar. Ia rugi 20 dolar.

Setahun kemudian, Pemberton menjual sebagian sahamnya ke Asa Griggs Candler, seorang ahli farmasi, seharga 2300 dolar. Menyadari produk yang ia beli berkualitas, Candler langsung

mematenkan Coca-Cola menjadi sebuah perusahaan berbadan hukum. Coca-Cola Corporation terbentuk di tahun 1888. Ironisnya, tidak lama, Agustus 1888, Dr. John S. Pemberton tutup usia di usia 55 tahun karena menderita kanker dan ketercanduan morfin.

Revolusi StrategiSetelah beralih kepemilikan, Coca-Cola

berkembang. Muncullah para pesaing dengan produk serupa yang menjual minuman Coca Cola. Salah satunya anak Dr. John S. Pemberton, Cahrly Pemberton yang ingin guna merebut sentiment positif masyarakat secara instan. Candler makin gencar memperkenalkan produk ini hingga kepelosok Amerika. Mendapat respon positif, tahun 1893, Candler mematenkan produknya ke Kantor Hak Cipta dan membayar deviden sebesar 20 dolar. Alhasil, perusahaan yang mengeluarkan produk dengan brand yang sama, satu persatu mulai menghilang.

.Seiring dengan berkembangnya dunia periklanan dan revolusi marketing, Candler makin gentar memasarkan dan mempromosikan

@MajalahElshinta

43I Januari 2013 I Tahun V I

Page 44: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PENCERAHAN

44 I Januari 2013 I Tahun V I

produk miliknya itu. Ia juga melakukan perubahan pada racikan minumannya agar dapat diterima masyarakat. Kini resep Coca-Cola lebih di kenal dengan sebutan 7X dan hanya diketahui oleh orang-orang terdekat Candler. Meski sukses mengangkat brand Coca Cola, di kalangan masyarakat muncul fenomena. Mereka lebih suka menyebut minuman ini dengan sebutan Coke. Bahkan Candler pun tidak kuasa mengubahnya.

Revolusi kedua, muncul pada segi kemasan. Awalnya minuman ini dijual dalam bentuk gelas di

tempat-tempat tertentu. Kurang praktis bagi konsumen yang ingin

menikmati minuman bersoda ini di rumah atau membawanya. Seorang pemilik toko permen di Mississippi bertindak kreatif. Ia membotolkan minuman bersoda ini lalu dipajang di depan toko mengingat tingginya permintaan saat itu. Berbuah manis, tahun 1899 pembotolan skala besar mulai dilakukan. Ide ini rupanya mampu meningkatkan

penjualan karena mudahnya melakukan distribusi dalam

skala besar.

Kembali Ke AsalMengembangkan sayapnya pada bulan April

1985, Coca-Cola Corporation meluncurkan produk minuman yang mereka beri nama New Coke dengan mereformulasikan resep-resep baru Coca-Cola. Kendati memiliki nama besar, strategi ini tidak direspon public secara positif. Masalahnya adalah rasa. Setelah hampir 1 abad, rasa khas Coca Cola, rupanya sulit tergantikan.

Kegagalan ini menjadi pukulan keras bagi petinggi-petingi Coca-Cola Corporation. Perusahaan akhirnya memutuskan untuk kembali meluncurkan Coca-Cola dengan formula aslinya pada bulan Juli 1985 dengan bendera Coca-Cola Classic. Tiga tahun kemudian, produk New Coke hampir tidak dapat ditemukan lagi dimanapun di seluruh penjuru dunia. Penarikan produk ini diikuti dengan penghilangan nama Classic sehingga akhirnya Coca-Cola Corporation kembali ke formula awal dan brand awal.

Kini produk yang resepnya disimpan di sebuah bank di Atlanta ini telah menjadi ikon bagi sebuah gaya hidup. Kualitas rasa yang bertahan selama lebih dari seabad, telah membawa Coca Cola menjadi produk minuman dengan penjualan perhari mencapai 900 juta botol. Teks :Eko Setiawan/ Dari Berbagai Sumber

44 I Januari 2013 I Tahun V I

Page 45: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 45

Bisnis Gadget Baru

Tablet Lokal Lagi Vokal

Harga Tablet bermerek global yang selangit, membuat tablet lokal menempati primadona di pasaran. Dengan harga nyaris setengah dari brand terkenal, maka lapisan menengah ke bawah berpihak padanya. Gadget lokal berbasis Android ini menjamur dari kalangan dewasa hingga anak-anak, fiturnya pun lengkap ada jaringan internet wi-fi, kamera, dual SIM, games bahkan TV analog. Meski ada beberapa kelemahan namun kelebihannya cukup banyak. Racikan tablet lokal yang lagi vokal dan memiliki potensi bisnis menangguk untung diantaranya; Speed Up, Cyrus,

Tabulet dan Advan, simak juga JBL aksesori pendukung tablet. Teks: Choen,Dinda, Eko, / Foto: Rahmat.

PROSPEK

Page 46: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

46 I Januari 2013 I Tahun V I

Tabulet

Pioner Tablet Terjual 90%Tablet PC atau komputer

portebel adalah gadget yang sudah tidak asing lagi

ditelinga masyarakat Indonesia. Saat ini mulai banyak bermunculan merk tablet lokal, salah satunya bermerek dagang Tabulet, besutan PT Erasa Mandiri Teknosis.

Tabulet yang mengklaim sebagai pionir tablet lokal di Indonesia ini sudah dua tahun berdiri. “Tabulet terbentuk tahun 2010 bersamaan dengan

Edmon Widjaja, Chief Technical Officer PT Erasa Mandiri Teknosis

Tabulet telah meluncurkan 11 produk

Agus Suhendra, Specialis for customer and dealer service

Page 47: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 47

berkembangnya android di Indonesia. Kita melihat ada celah bisnis karena masyarakat Indonesia senang mengikuti trend. Saat Blackbery keluar, banyak yang mencari dan menggunakannya dan kita yakin hal yang sama akan terjadi dengan kemunculan Android. Akhirnya saya bersama rekan saya mendirikan Tabulet,” terang Edmon Widjaja, selaku Chief Technical Officer PT Erasa Mandiri Teknosis.

Tabulet mempunyai visi menyediakan barang berkualitas tetapi terjangkau oleh konsumen. “Kita melihat penetrasi komputer di Indonesia sekitar 10-11%. Pengguna komputer bertambah sekitar 20%, dalam arti pengguna ini tidak punya komputer tetapi mereka pergi ke warnet atau rental. Sehingga visi kami adalah memberikan komputer yang sesuai zaman, simpel seperti tablet dan harganya terjangkau oleh pengguna komputer,” ujarnya.

Sejak awal kemunculan Tabulet telah mengeluarkan 11 tipe. “Kami mengeluarkan produk baru setiap 6 bulan sekali. Segala sesuatunya harus mengikuti keinginan konsumen dan perkembangan teknologi yang ada. Sampai sekarang kami sudah launching 11 produk. Ada 3 produk unggulan Tabulet ; Octa,

Beat, dan Troy. Produk unggulan kita artikan produk ini laku dalam masa promosi. Setelah 6 bulan barang akan limited edition dan akan berhenti diproduksi,” kata Edmon.

Tabulet yang merupakan kepanjangan dari Tablet For You ini banyak terinspirasi dari Apple. Agar dapat survive dari gempuran tablet lokal lainnya, Tabulet menyediakan layanan terbaik bagi para user. “Untuk bertahan kami harus terus berinovasi dan memberikan fasilitas dan pelayanan yang baik. Salah satu contohnya di

website kami, user dapat meng-update software untuk tipe Tabulet yang lama sekalipun kami se-diakan layanan up-date software. Kami banyak terinspirasi dari Apple. Mereka juga melakukan hal yang sama dalam hal pelayanan. Kami banyak belajar dari Apple karena itu contoh yang baik untuk ditiru. Selain itu kami juga m e m p e r b a n y a k service center untuk

Terjual sampai 90 %

Stand Tabulet di salah satu pameran gadget

Page 48: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

48 I Januari 2013 I Tahun V I

Tips :

1. Pahami seluk beluk teknologi2. Harus dengan kesungguhan3. Penuh inovasi

user di luar daerah,” terang ayah satu putri ini. Tabulet yang awalnya digolongkan untuk

masyarakat menengah ini justru memiliki banyak konsumen di kalangan menengah atas. “Tabulet sebetulnya untuk user yang mengerti specification, mereka yang mengerti komponen-komponen dalam tablet ini. Bisa dibilang untuk kalangan menengah atas. Tapi kami memiliki sistem marketing di mana kami juga mengeluarkan satu merk lagi bernama Tabz, Tipe ini diluncurkan untuk kalangan ibu-ibu atau anak-anak yang kurang paham specs karena kebanyakan mereka hanya ingin main game atau internet saja. Harga produk Tabz juga lebih murah dibanding produk Tabulet lainnya di kisaran 800 ribu, sedangkan Tabulet Troy bisa mencapai 1.500.000 ribu,” papar Edmon.

Tabulet yang berkantor di Jakarta Utara ini memiliki 35 karyawan office dan 100 lebih outlet di seluruh Indonesia. “Kantor pusat memang ada di Jakarta, tetapi kami punya semacam reseller yang menjual Tabulet. Total keseluruhan lebih dari 100 outlet. Di setiap outlet ada karyawan yang memantau dan mempromosikan produk kami,” paparnya lagi. Tabulet memiliki 3 produk unggulan yang penjualannya di luar target yang diperkirakan. “Untuk ketiga produk

unggulan kami dapat menjual 90% produk yang kita produksi pada masa promosi. Kita produksi barang di luar negeri. Spec di USA dan Korea tetapi perakitan di Cina. Tabulet adalah perusahaan lokal pertama yang mengeluarkan prosesor dualcore,” kata pembisnis kelahiran 1981 ini.

Selain memiliki banyak produk yang diunggulkan, Tabulet juga mampu me-nunjukkan kualitasnya dengan mendapatkan dua penghargaan. “Kami mendapatkan 2 penghargaan The Grade Best dan The Best Tablet Local Brand. Kami bersaing dengan puluhan perusahaan tablet lokal lainnya untuk mendapatkan penghargaan ini. Penghargaan ini dapat menjadi salah satu bukti keseriusan kami mengembangkan gadget lokal yang berkualitas tetapi terjangkau,” tutup Edmon.

Salah satu best seller Tabulet Aktif mengikuti pameran

Page 49: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 49

SpeedUp

Ciptakan 6 Tablet Raih Rekor MURI

Tingginya minat masyarakat pada alat komunikasi, membuat PT MLW Telecom sebuah perusahaan lokal yang bergerak

pada bisnis penyediaan solusi dan teknologi hardware serta software untuk peralatan Telecommunications Consumer Premises Equip-ment (CPE) memberanikan diri terjun di bisnis gadget berupa tablet computer dan handphone. Kendati baru di bidang ini, perusahaan yang sebelumnya mengeluarkan produk Broadband, Smart TV Device dan Studio9, PT. MLW Telecom

Peluncuran produk SpeedUp SLIM

Arius Krypton (kanan), Digital marketing & partnership

Page 50: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

50 I Januari 2013 I Tahun V I

ternyata mampu menghasilkan produk yang tidak kalah canggih dengan produk serupa yang di keluarkan perusahaan ternama kelas dunia. Digital Marketing & Partnership PT. MLW Telecom, Arius Krypton, mengatakan MLW Telecom sudah mampu menciptakan enam buah produk yang terdiri dari lima tablet dan satu handphone hanya beberapa bulan setelah berdiri. Awal tahun 2012 produk yang telah dikeluarkan adalah SpeedUp Pad, SpeedUp Ice, SpeedUp Pad Pro, Speed Up Pad Slim, SpeedUp Note dan SpeedUp Pad Note 2.

Arius mengaku hampir seluruh produk yang komponennya berasal dari China ini

mendapat respon positif dari masyarakat. “Produk SpeedUp

Note mendapat anugerah rekor dari MURI untuk kategori Tablet Android 4.0 Ice Cream Sandwich pertama di I n d o n e s i a . Atas dasar inilah, kami

makin terinovas untuk menciptakan produk yang lebih berkualitas,” terang Arius. Ia juga mengklaim, SpeedUp Pad Pro, tablet berdimensi 7-inc, adalah produk tablet tercepat. Pasalnya SpeedUp Pad Pro didukung dengan koneksi data tercepat HSP+ yang memungkinkan tablet ini mendownload dengan kecepatan hingga 14.4 Mbps dan mengupload dengan kecepatan hingga 5.76 Mbps.

Selain itu Arius menambahkan kehadiran

SpeedUp Pad SLIM ternyata disambut baik oleh Telkom. Penyedia layanan internet terbesar di Indonesia ini membundling SpeedUp Pad SLIM dengan akses internet cepat Speedy selama tiga bulan dan gratis akses useetv.com. “SpeedUp Pad SLIM, begitu dilempar ke pasar, antusiasnya bagus sekali. Bahkan kami sampai kesulitan untuk memenuhi permintaan. Alhasil, banyak jaringan disitribusi kami yang mengaku kehabisan stok!” imbuhnya.

Tidak hanya berfitur cantik dan berfasilitas

saat peluncuran SpeedUp Pad

Suasana di stand SpeedUp di JCC

Page 51: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 51

Tips :

1. Ikuti perkembangan teknologi.2. Lakukan analisa pasar.3. Buatlah produk yang berdesain unik, untuk merebut hati konsumen.

lengkap, produk-produk berlebel SpeedUp ter nyata juga meng giurkan dari segi harga. Tablet SpeedUp dan Hp SpeedUp dibandrol dengan kisaran harga Rp 800.000 – Rp 2.500.000. “Produk-produk yang di keluarkan SpeedUp memang ditujukan untuk kalangan A-Z, mulai dari kalangan menengah ke atas sampai menengah

ke bawah. Walaupun harganya bersaing, tapi fitur-fitur yang ada pada produk SpeedUp tidak kalah canggih bahkan sejajar dengan tablet dan handphone bermerek kelas internasional,” papar Arius.

Tidak puas sampai Speed Up Note 2, Arius menginformasikan akhir tahun 2012 PT. MLW Telecom akan mengeluarkan produk terbaru yaitu SpeedUp Pad Pro 2. “Teknologi yang tertanam pada SpeedUp Pro 2 menggunakan prosesor dual core Qualcomm yang lebih cepat dan canggih. Kami sangat yakin, produk ini dapat diterima masyarakat Indonesia dan mampu bersaing

dengan produk ternama baik dari segi teknologi maupun harga,” tegasnya. Qualcomm merupakan pemimpin di teknologi mobile 3G. Pedekatan Qualcomm yang unik dalam merancang chip menjamin sebuah pengalaman mobile yang unggul dan hemat energi.

Untuk memberi ciri khas pada produk, SpeedUp memilih warna putih sebagai warna semua produknya. “Ciri khas produk SpeedUp dari awal berwarna putih. Inilah yang membedakan produk kami dari produk-produk yang dikeluarkan produsen tablet lainya,” terang Arius.

Stand SpeedUp ramai pengunjung

Salah satu produk andalan SpeedUp

Page 52: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

52 I Januari 2013 I Tahun V I

Banyaknya merk tablet yang b e r m u n c u l a n

belakangan ini, harus memacu produsen

lebih kreatif untuk dapat menjual

p r o d u k n y a . Seperti yang d i l a k u k a n merk tablet

Cyrus

Perkaya Konten Demi Omzet

lokal Cyrus, yang memperkaya konten gratis untuk menaikkan tingkat penjualan.

Seiring dengan perkembangan era globa-lisasi serta menyambut pasar bebas di bidang tekhnologi dan Komunikasi, PT Mitra Komunikasi Nusantara, perusahaan yang bergerak di bidang Broad band Center membangun sebuah brand dengan nama Cyrus sejak 29 November 2011. “Perusahaan ini sebetulnya sudah berdiri sejak tahun 1997. Saat itu kita main di pulsa isi ulang, lalu masuk ke broad brand di tahun

Cyrus telah menjalin kerjasama dengan Telkomsel

Page 53: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 53

2011 di dalamnya ada produk modem, wifi, dan mifi. Baru pada awal tahun 2012 kita memproduksi tablet dan android yang kita beri merk Cyrus,” kata Cyrus yang mengusung slogan “Jangan Beli Tablet Tapi Beli Fungsinya” ini telah menghadirkan 8 tipe tablet dengan berbagai kecanggihan di dalamnya. “Teknologi adalah sesuatu yang sangat cepat berkembang, bahkan hanya dalam kedipan mata baru satu tahun berjalan kita sudah mempunyai 8 tipe. Cyrus menghadirkan berbagai fitur atau fungsi kreatif seperti : gameloft dengan ratusan game berbahasa Indonesia, musik, video, office, tv analog, dan screen shoot,” kata Redi.

Tablet Cyrus diperuntukkan bagi masyarakat menengah, tapi tidak menutup kemungkinan mendapat konsumen menengah atas. “Kisaran harga tablet kami dari 1,2-1,6 juta rupiah, tergantung fitur dan kecanggihan di dalammnya. Kami mengutamakan kualitas dari produk yang kami produksi, masyarakat yang membeli produk kami pasti tahu kelebihan dan kecanggihan yang kami hadirkan dalam setiap tipe tablet yang kami keluarkan,” papar Redi.

Untuk mengatasi persaingan dengan merk tablet lokal yang mulai menjamur saat ini, Cyrus mengutamakan variasi konten untuk dapat menarik minat konsumen. “Saat ini banyak

sekali pilihan Android, mulai dari berbagai merk ternama sampai merk lokal. Kita harus bersaing dengan merk-merk lain dan berfikir kreatif di dalamnya. Cyrus bermain di dalam konten, kita punya 3 kelebihan. Kita punya aplikasi indo book, Streaming, kita juga punya konten drama Korea yang di youtube juga tidak ada, salah satu contoh fungsi kami yang free adalah gamelock dimana tablet lain harus membayar 70 ribu per game, di Cyrus kita berikan ” terangnya.

Cyrus memulai bermain konten agar dapat bersaing dengan merk lain sejak Juli 2012 ini, diakui dapat menambah variasi konten dapat menaikkan angka penjualan. “Dari kemunculan konten tersebut ternyata sangat mempengaruhi presentasi penjualan kami. Dari bulan Juli semenjak kemunculan konten penjualan kami

Redi Sopyadi bersama para staff Cyrus saat mengikuti pameran

Page 54: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

54 I Januari 2013 I Tahun V I

Tips:

1. Berfikir kreatif2. Mengikuti zaman3. Bekerja keras

meningkat sampai 50%. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan perangkat Digital, kami berkomitmen untuk terus berinovasi baik dalam hal fitur dan teknologi terkini untuk berbagai segmen konsumen dengan memberikan jaminan kualitas berstandar global yang akan dapat bersaing di pasar Indonesia,” jelas Redi.

Walaupun mendapat tawaran untuk melebar-

lokal, tetapi banyak juga vendor-vendor di luar ingin membeli produk kita seperti dari India dan Srilangka. Sampai saat ini kita masih menolaknya karena ingin Berjaya di negeri sendiri terlebih dahulu baru kita akan bergerak ke pasar luar,” kata Redi.

Melihat prospek yang baik dalam men-jalankan bisnis gadget ini Cyrus yang berdiri di bawah PT Mitra Komunikasi Nusantara akan berkonsentrasi dalam memproduksi tipe-tipe Cyrus selanjutnya. “Melihat prospek yang ada kita akan pertahankan bisnis ini, karena teknologi akan terus maju bisnis ini tidak akan mati selama kita mampu berinovasi,” pungkas Redi.

kan sayap untuk merambah pasar luar, Cyrus akan berkonsentrasi dulu mengembangkan nama brand-nya di pasar lokal. “Kita sedang berkonsentrasi dengan brand image, kita selalu mengikuti event besar untuk memperkenalkan Cyrus. Saat ini kita masih konsentrasi di pasar

Tablet Cyrus dapat dikoneksikan ke TV

Redi Sopyadi, selaku Development Director Cyrus.

Page 55: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 55

Advan

Kuasai 70% Pasar Tablet Indonesia

Maraknya produk Tablet PC luar yang beredar di pasar Indonesia membuat brand lokal asal Semarang,

Advan memberanikan diri terjun ke dunia Tablet PC dan SmartPhone dua tahun lalu. Sebelumnya, Advan adalah perusahan elektronik lokal berbasis teknologi komputer yang memproduksi televisi plasma, notebook, deskbook dan digital asesories. Melalui tangan dingin sang pemilik, Rudy Tirta, Advan mampu berkembang dan mengeluarkan Tablet PC

Ellen Gunawan, Branch Manager Advan

Salah satu produk Tablet Advan favorit

Page 56: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 57

TIPS :

1. Ikuti perkembangan teknologi2. Buat sesuatu nilai jual yang unik3. Perbanyak gerai penjualan dan jasa servis, agar konsumen merasa puas.

dengan harga murah, kami tetap menjaga kualitas produk kami agar mampu bersaing dengan produsen yang menghasilkan pro-duk sejenis. Jaminan juga termasuk dalam hal penyediaan layanan purna jual serta kesiapan kami dalam hal menyediakan suku cadang untuk per-baikan.Kami menjamin suku cadang tersedia di setiap service center dan segala keluhan akan dilayani,” tegas Ellen Gunawan, Brand Manager Advan.

Advan juga menyasar segmen masyarakat kelas menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau. “Dalam segmen pasar kan ada klasifikasi A, B dan C. Target pasar kami selama ini memang kelas B dan C karena potensinya masih besar. Tentunya dengan produk yang berkualitas, namun terjangkau. Produk yang kami tawarkan dibandrol kisaran Rp 500.000 sampai Rp 2.000.000,” papar Ellen.

Dengan harga terjangkau dan fasilitas yang canggih maka jangan heran, jika Ellen berani mengklaim bahwa secara nasional produk Tablet

PC Advan menguasai 60% – 70% pasar yang ada. “Tablet Advan sudah menguasai separuh pasar Jakarta. Sementara Jawa Tengah menyumbang 20% dari pasar produk tablet PC Advan secara keseluruhan,” jelas Ellen

Karena terus mendapat respon positif dan tingginya minat masyarakat akan Tablet PC, tahun mendatang, Ellen mengatakan Advan akan meluncurkan 20 varian Tablet PC. “Tahun ini kami luncurkan delapan varian Tablet PC. Tahun depan, kami akan luncurkan lagi 20 varian tablet terbaru,” tutup Ellen.

Vandroid, tablet favorit Advan

Produk Advan menguasai 60-70% pasar

Page 57: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

56 I Januari 2013 I Tahun V I

yang mereka beri nama Vandroid.

Baru dua tahun launching, Vandroid mampu merebut hati m a s y a r a k a t Indonesia karena desain yang cantik, elegan, fitur beraneka ragam dan yang paling penting dibandrol dengan harga terjangkau. Contohnya seri Advan Vandroid T1C. Tablet PC ini didukung

de ngan OS 2.2 Froyo. Tablet berwarna hitam ini dilengkapi dengan akses silver di bagian pinggirannya dengan lebar layar tablet 7 inchi. Tidak hanya itu Advan Vandroid T1C juga dilengkapi dengan konektifitas Bluetooth, WiFi dan GSM slot untuk akses HSDP sehingga memudahkan pengguna untuk berselancar di dunia maya.

Selain itu, Advan Vandroid T4 juga berhasil merebut pangsa pasar Indonesia. Berdesain cover body hitam doff, Tablet PC ini juga di lengkapi prosesor single core Cortex A8 1 GHz

yang dibantu dengan tambahan RAM sebesar 512 MB. Vandroid T4 juga dilengkapi dengan berbagai fitur di dalamnya seperti WiFi, USB 2.0 dan juga fitur kamera yang dapat Anda gunakan untuk mengabadikan setiap momentum terbaik yang Anda jumpai. Kendati memiliki banyak fasilitas dan tertanam bermacam-macam komponen canggih, ukuran Vandroid T4 hanya 11 mm.

Keberhasilan produk-produk Advan me-netrasi pasar sepertinya disebabkan oleh kualitas yang terjaga. “Walaupun kami tawarkan

Produk Advan diminati pengunjung salah satu pameran gadget

Salah satu produk Advan

Page 58: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

58 I Januari 2013 I Tahun V I

Perkembangan gadget yang semakin cepat membuat dunia bisnis aksesoris pun bertumbuhan. Aksesoris banyak

digunakan untuk menunjang penampilan gadget yang dipakai agar menjadi lebih menarik dan elegan. Salah satu produk aksesoris yang muncul adalah JBL, sebuah produk sound untuk gadget. “Sebenarnya, JBL sudah ada sejak 63 tahun lalu. Bermula di Amerika. Dengan semakin berkembangnya gadget seperti iPad, iPhone,

JBL

Aksesori Gadget Omset Rp 1,5 M

iPod dan lainnya membuat kami berpikir untuk memberikan aksesoris agar tampilannya menjadi lebih mewah,” kata Yulianto, Sales Manager JBL.

Bernaung di Harman Company, JBL konsentrasi dalam hal speaker phone, gadget, speaker home theatre dan lainnya. “Di Indonesia, kami sebagai distributor atau suppliernya. Sampai saat ini respon masyarakat dengan kehadiran JBL sangat baik. Setidaknya hal itu dibuktikan dengan laba yang dihasilkan dari pangsa pasar

Yulianto, Sales Manager JBL

Page 59: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 59

yang mencapai 80 persen,” ucapnya. Kini, produk JBL pun sudah tersebar di

berbagai wilayah di Indonesia. Selain Jakarta, JBL juga sudah memiliki 4 kantor cabang yang berada di Bandung, Makassar, Surabaya dan Bali. “Produk kami, di Indonesia sudah cukup dikenal. Produk kami biasa dipakai di bioskop XXI di Indonesia. Selain itu, juga masuk ke toko-toko Apple. Keunggulan JBL, tidak hanya suara menjadi lebih keras tapi juga lebih jernih sehingga didengarkan menjadi lebih enak,” aku Yulianto.Saat ini, khusus untuk multimedia, JBL sudah memproduksi tidak kurang dari 23 jenis produk. Salah satu produk terbarunya adalah JBL OnBeat Xtreme, yaitu sebuah speaker wireless berkualitas tinggi untuk iPad, iPhone, dan iPod Touch dengan rotating connector. Mengenai harga, JBL mematok beragam produknya itu dari mulai Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. “Yang 10 juta itu buat speaker komputer dan lain-lain. Selainnya, bervariatif, seperti JBL on stage IV hanya seharga Rp 2 juta dan lain-lain,” ungkapnya lagi.

Dalam sebulan, diakui Yulianto, dari seluruh jenisnya, JBL bisa menjual antara 800-1000 unit. Dengan kisaran itu, omset yang diperoleh bisa sampai antara Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar. “Dalam sebulan omset kami bisa sampai Rp 1,5

M. Di Bali, konsumen JBL banyak yang berasal dari luar negeri. Kalau di Jakarta, Bandung, Makassar dan Surabaya, konsumennya masih didominasi orang pribumi,” jelasnya.

Terjun di bisnis aksesoris sound tentu bukan tanpa persaingan. Banyak juga merk-merk lain bertebaran dalam merebut hati konsumen. Hal itu diakui pula oleh Yulianto, bahwa kompetisinya sangatlah ketat. “Wah, kalau persaingan ketat sekali. Tapi kami tidak khawatir karena model JBL terbilang banyak, jadi konsumen tidak akan kehabisan model. Selain itu, setiap enam bulan sekali, kami rutin mengeluarkan model lain. Hal ini baik agar konsumen tidak mudah jenuh dengan model-model lama. Pada prinsipnya, kami selalu mengikuti teknologi gadget yang ada,” pungkasnya. Untuk pemasaran, JBL saat ini telah dibantu oleh sekitar 200 karyawan.

Tips:

1. Buatlah produk yang bervariatif.2. Pasanglah harga yang kompetitif.3.Selalu perhatikan kepuasan konsumen.

Yulianto, Sales Manager JBL

Salah satu kegiatan ajang promosi JBL Beberapa produk JBL

Produk favorit JBL

Page 60: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PROSPEK

60 I Januari 2013 I Tahun V I

1. Merek Prosesor Tablet yang dijual oleh vendor merek lokal dengan harga murah, bisa jadi mengusung prosesor terkenal seperti Qualcomm dengan kekuatan berkualitas. Untuk meminimalisir harga vendor mengurangi fitur, semisal kualitas layar, kualitas kamera, kualitas casing, atau kualitas dari aksesoris pendukung seperti kabel data, charger, dan lain-lain.

2. Versi OS Android Pada umumnya mengusung versi 2.2 (Froyo). Namun versi Froyo di tablet tersebut dapat di upgrade ke 2.3 (Gingerbread), karena dengan Gingerbread kinerja tablet akan bertambah lebih baik.

Tips Memilih Tablet Lokal

Murah Tapi Tidak Murahan

Tablet global harga di atas Rp 3 juta, tablet lokal mulai harga Rp 800 ribu. Meski “ada harga ada kualitas” gadget Android lokal juga memiliki kelebihan, murah bukan berarti murahan. Bagaimana tablet lokal menjadi bisnis yang menguntungkan, Anda dapat menyimak tips di bawah ini

3. Kecepatan prosesor.Prosesor adalah otak sebuah gadget, semakin tinggi kecepatan prosesor, maka kinerjanya akan semakin cepat dan responsif terhadap aplikasi-aplikasi yang dijalankan. Pada tablet Android murah, umumnya prosesor berada dikisaran 600 Mhz, 800 Mhz, atau paling tinggi 1 Ghz.

4. Kapasitas RAM (Random Access Memory).Kapasitas RAM berhubungan dengan performa tablet Android secara langsung. Semakin besar RAM yang digunakan, maka akan semakin baik pula performa dari tablet, khususnya saat melakukan multi tasking atau membuka beberapa aplikasi secara bersamaan. Kapasitas RAM yang umumnya digunakan adalah 128 MB, 256 MB, 512 MB dan 1 GB.

5. KoneksiKelengkapan sarana koneksi data yang dimilikinya, apakah sudah mendukung kanal HSDPA, HSUPA atau hanya sekedar jalur WiFi. Tablet yang sudah mensupport kanal selain WiFi, memiliki keunggulan yang lebih baik tatkala berada di luar jangkauan area hotspot atau di daerah yang tidak terkover WiFi.

PROSPEK

60 I JANUARI 2013 I Tahun V I

Page 61: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

61I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Page 62: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

BISNIS UNIK

62 I Januari 2013 I Tahun V I

Bosan dengan bentuk dan rasa permen yang begitu-begitu saja?

Cobalah Sticky! Sebab, berbeda dengan permen lain, Sticky sanggup melayani dan menuruti keinginan konsumen soal bentuk dan rasa permen yang diinginkan. Meski jumlahnya tidak banyak. Sticky memang memproduksi handmade dan costumize candy sesuai keinginan

Permen Handmade 70 Desain

BISNIS UNIK

pembeli. “Mau bentuk apa saja dan rasa apa saja, para candy maker Sticky siap memanjakan keinginan dan lidah konsumen,” jelas Angelina S Komala, Manager Marketing Sticky Indonesia.

Dengan konsep dapur terbuka, keempat candy maker Sticky terlihat cekatan meracik adonan gula yang masih panas mengunakan sarung tangan. Setelah terbentuk persegi panjang, barulah mereka susun layaknya permainan mahjong.

Angel S. Komala, Marketing & Promotion managerPara candymaker Sticky

Page 63: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

I Januari 2013 I Tahun V I 63

@MajalahElshinta

Satu-satunya costumize candy yang bisa dipesan bentuk dan rasanya. Selain uniknya, diklaim sehat karena dibuat dari bahan alami. Sticky memang berani menerobos pakem bisnis permen permanen.

Tanpa menunggu dingin, adonan itu kembali mereka tumpuk sampai menjadi sebuah gulungan sebesar bolu gulung. Dan itu semua mereka lakukan di depan gerai yang di desain layaknya istana permen.

Walaupun terlihat mudah, tidak semua orang bisa membuat permen. Pasalnya semenit saja lamban, adonan gula seberat 10 kg ini akan mengeras. Usut punya usut, ternyata keempat candy maker Sticky digodok di dapur asal permen ini diciptakan, yaitu di The Rock, Sydney, Australia selama 2 – 3 bulan. Keahlian

Nekat Permen berdesain unik, dan beraneka rasa

ini diciptakan oleh seorang seniman gula David King asal The Rock, Sydney, Australia. Terus melakukan inovasi, kini bisnis permen pesanan ini berkembang pesat di beberapa negara Asia, seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Indonesia, sampai ke Amerika Serikat.

mereka dalam mengolah permen layaknya seperti koki yang membuat adonan tepung untuk mie. Selain beragam bentuk unik, kedua sisi permen berukuran sekitar 5 cm itu dilukis gambar potongan buah apel, strawberry, mangga, kiwi dan masih banyak lagi. Para candy maker berani menyanggupi setiap keinginan pembeli soal gambar di sisi permen yang mereka buat.

Atas dasar keunikan inilah, pengusaha kuliner Henky Rusli, selaku Managing Direktor Gading Food Group yang yang memegang lisensi permen Stikcy di Indonesia memberanikan diri terjun ke bisnis yang sama sekali tidak pernah ia pikirkan. “Permintaan permen di Indonesia sangat besar, sayangnya hampir semua permen yang dibuat bentuknya monoton. Itu-itu saja. Pembeli tidak bisa Aneka permen Sticky

Outlet Sticky di Mal Taman Anggrek

Page 64: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

BISNIS UNIK

64 I Januari 2013 I Tahun V I

memesan sesuai bentuk dan rasa yang diinginkan. Karena produsen memproduksi dalam jumlah banyak. Nah, atas dasar itulah kami memberanikan diri membeli lisensi Sticky di Indonesia. Karena unik,” jelas Angelina.

Gayung pun bersambut. Kurang dari satu tahun membeli lisensi Sticky, Henky berhasil melebarkan sayapnya dengan membuka tiga gerai yang tersebar di wilayah Jakarta dan Bandung. “Dalam satu hari para candy maker bisa membuat 10 desain. Satu desain menghabiskan 12 kilogram gula. Saat ini Sticky ada di Mal Taman Anggrek, Sticky Living Word, Alam Sutra dan di Bandung,” jelas Angel yang bangga akan slogan Traditional Hand Made Yummy. “Bentuk, warna, ukuran, dan tulisannya bisa dipesan sesuai permintaan. Tapi hanya untuk konsumen yang memesan di atas 6 kilogram untuk rock candy. Sementara untuk permen lollipop, ukuranya bisa di pesan dengan hitungan pergram,” jelas Angel.

Angel mengaku siap melayani beberapa pun jumlah pesanan yang diinginkan konsumen. “Mau 50 kilo sampai 100 kilo, para candy maker Stikcy siap. Harganya 2.200.000 perenam kilo. Biasanya, banyak pesanan pada hari raya seperti Lebaran, Natal. Tidak hanya itu, kami juga banyak menerima pesanan untuk cinderamata pernikahan,” papar Angel yang mengaku pernah menerima pesanan 50 kilogram.

Soal konsumennya, “Pembeli permen Sticky beragam. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai ibu rumah tangga. Mungkin mereka senang dengan bentuk permen yang terlihat lucu dan unik,” papar Anggelina. Ia juga mengatakan beberapa selebritis kerap pula memesan permen di Sticky. “Antara lain

Atalarik, Sandra Dewi dan Nirina Zubir!”Kendati rasanya manis, dan banyak digemari

semua golongan umur, Angel mengklaim bahan baku yang digunakan aman dikonsumsi karena 100% mengunakan bahan alami tanpa bahan pengawet. “Permen Sticky dibuat dari 100% glukosa atau gula asli. Sehingga lidah konsumen tidak akan terasa getir karena Sticky tidak menggunakan bahan pengawet dan gluten perekat yang biasa digunakan dalam memproduksi permen secara masal. Sticky juga halal karena menggunakan pewarna dan perasa makanan food grade,” papar Angel. “Para candy maker kami siap, melayani keinginan dan rasa yang diinginkan konsumen dengan kisaran harga 15.000-79.000 rupiah perkemasan yang beratnya mulai 70 gram sampai 225 gram,” ucap Angel. Rasa buah-buahan seperti apple grant dan blueberry paling banyak dipesan dalam bentuk ritel maupun pesanan dalam jumlah kiloan.Teks: Eko Setiawan/Foto Mamat Rachmat

Pemen Lolipop handmade Permen Sticky dibuat dari 100 % Glukosa

Proses pembuatan permen

Page 65: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

65I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Page 66: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PSIKOLOGI BISNIS

66 I Januari 2013 I Tahun V I

Psikologi BisnisDr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.

Buka Buku Keuangan

Pak Herman Ahmad,saat berada dalam keberuntungan, maka ke-

banyakan dari kita akan merasa apa yang kita la-kukan sudah baik. Ini yang sering malah membuat kita menjadi lengah dan akhirnya terperangkap da-lam zona nyaman. Zona nyaman tidak salah, tetapi dengan pemikiran bahwa usaha yang berkembang itu juga rentan mendapatkan saingan maka ada baiknya juga kita selain memikirkan penghematan

dan mengatasi pemborosan juga berupaya kreatif meningkatkan pendapatan lewat usaha-usaha yang meningkatkan laba. Mengamati pasar secara berke-sinambungan dan belajar dari orang lain termasuk dengan usaha sejenis juga bisa meningkatkan krea-tifitas kita. Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa

Dr. Andri yang baik,Alhamdullilah tahun 2012

tutup buku usaha saya mendapat keuntungan yang cukup signifikan. Bulan Januari 2013 ini saya kembali membuka lembaran pertama buku keuangan usaha, saya berharap akan mendapat hasil yang baik. Bidang usaha saya adalah pengiriman logistic, mungkin dokter bisa sumbang saran bagaimana saya harus memulai usaha dengan benar, penghematan atau mengatasi pemborosan pengeluaran.

Herman AhmadBogor

Page 67: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 67

Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar Anda terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta atau email ke [email protected].

Yth. Dr AndriBisnis kuliner saya rumah makan, sepertinya mulai

disukai pengunjung. Terlihat dari stok bahan makanan yang disediakan setiap makan siang selalu habis. Kebetulan lokasi dekat dengan perkantoran. Dok saya berencana untuk memperbesar usaha saya ini dengan menyewa dua ruko. Keuangan sepertinya ada meski sebatas pas-pasan. Apakah saya harus berhutang untuk menambah modal, bagaimana mengatasinya karena sebetulnya saya takut punya beban?

Berta NadiaJakarta

Haruskah BerhutangIbu Berta Nadia yang baik,Usaha yang dikembangkan memang membutuhkan

modal. Modal ini bisa didapatkan dari meminjam kepada orang yang kita kenal ataupun dengan Bank. Pinjaman modal memang perlu diperhatikan karena akan berefek pada adanya beban untuk membayar utang tersebut. Satu yang paling penting kalau menurut pendapat saya adalah menghindarkan meminjam uang yang bunganya relative tinggi walaupun cara mendapatkannya mudah. Kita tahu bahwa setiap hari sering kita mendapatkan sms tentang pinjaman uang tanpa agunan. Hal ini sering membuat kita tergoda walaupun nantinya kita bisa terlibat hutang yang merepotkan. Baiknya ibu menghitung dulu apakah penghasilan tersebut bisa untuk membayar hutang yang dibebankan. Semoga sukses. Salam Sehat Jiwa

Page 68: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POJOK ELSHINTA

68 I Januari 2013 I Tahun V

Berlokasi di Hotel Kartika Chandra, Elshinta Award 2012 digelar dengan ratusan undan-gan yang hadir (28/11). Berbagai perusahaan

yang merupakan relasi bisnis Elshinta Media Group (EMG) hadir di acara tersebut. Acara yang dimulai seusai makan siang itu, dimulai dan dimeriahkan oleh tarian Gangnam Style, membuat ratusan pasang mata terfokus ke area panggung.

Freddy, selaku ketua pelaksana acara ini men-gungkapkan, di Elshinta Award 2012 ini sengaja mengusung jargon X, yang bukan hanya berarti sepuluh melainkan juga x-tion (action). Hal itu dika-takan pula oleh Wahyu Adhitama saat membuka

Elshinta Award 2012

10 Tahun Kian Loyal Bersama Mitra Bisnis

Sebagian para peraih Elshinta Award

acara. “X tidak hanya memiliki arti 10 tapi juga x-tion dan x-tra. Ini adalah semangat baru kami sekaligus sebagai pertanda pelayanan baru,” ucap Penang-gungjawab Radio Elshinta tersebut.

Tak ketinggalan, Pak Tom, sapaan Wahyu, men-gucapkan rasa terima kasihnya kepada semua klien yang hadir di acara tersebut. “Dimulai sejak tahun 2002, ini adalah kali ke sepuluh saya berdiri di ha-dapan Anda sekalian. Terima kasih atas kepercayaan dan kerjasama selama ini. Karena betapapun, tanpa mitra usaha Elshinta bukanlah siapa-siapa,” terang-nya, yang disambut tepuk tangan hadirin.

Page 69: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

69 I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

10 kali digelar, Elshinta Award selalu semarak!

Tahun ini Elshinta mengusung angka

X (sepuluh-red) sebagai per tanda

bahwa di tahun 2012 eksistensi Elshinta

Award sudah genap 10 tahun. 10

kategori peng-hargaan pun di-

siapkan, juga beragam kejutan

hadiah yang serba sepuluh dan grand

prize satu unit sepeda motor.

10 Kategori Penghargaan Yang ditunggu-tunggu pun tiba, yakni pem-

bacaan peraih Elshinta Award 2012. Niken Wulandari dan Suwiryo yang memandu acara ini memulainya dengan membacakan peraih penghargaan untuk kategori Elshinta TV. Tahun ini, untuk kategori TV, Elshinta memberikan tiga penghargaan yaitu The Best Performance, The Most Loyal Ad dan The Giant Brand. Di kategori ini, peraih the best performance diraih oleh PT Dinamika Tiga Pilar, the most loyal ad diraih oleh DR TV dan the giant brand disabet oleh Lejel Home Shopping.

Sementara itu, untuk kategori penghargaan Majalah Elshinta, tahun ini terdapat dua ketegori yakni The Most Loyal Ad dan The Giant Brand. Dan pemenang untuk kategori the most loyal ad adalah OGB Dexa, sedangkan the giant brand dimenang-kan oleh Indomaret.

Penghargaan berikutnya adalah untuk kate-gori peraih award dari Radio Elshinta. Seperti tahun sebelumnya, ada lima kategori yang sudah dipere-butkan. Kelima kategori itu adalah The Best Perform-ance, The Most Loyal Ad, The Listener’s Favourite Ad, The Giant Agency dan The Giant Brand.

Di kategori ini, pemenang the best perform-ance diraih oleh PT Sinde Budi Sentosa, the most loyal ad oleh PT Sinde Budi Sentosa dan untuk the listener’s favourite ad diraih oleh Indomie. Semen-tara untuk dua kategori lainnya, the giant agency

Pak Tom memberikan sambutan

Suasana kegembiraan bersama mitra bisnis

Page 70: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POJOK ELSHINTA

70 I Januari 2013 I Tahun V

dimenangkan oleh Artek & Partner dan the giant brand oleh BKKBN.

Hadiah Serba 10, Grand Prize Motor

Acara ini semakin menarik karena EMG telah mempersiapkan aneka doorprize yang kebanyakan serba sepuluh. Diantara hadiah yang telah diper-ebutkan dengan cara diundi adalah 10 Power Bank, 10 GPS, 10 Handycam, 10 Samsung Galaxy Young, 10 LED TV LG 22 inch dan 10 BlackBerry Curve 9300. Selain itu, para undangan pun memperebutkan hadiah lainnya seperti 2 Samsung Galaxy Tab, 1 tiket Garuda Jakarta-Bali, 1 tiket Garuda Jakarta-Singapu-ra, 2 voucher menginap Hotel Kartika Chandra, 4 Kamera Nikon Coolpix dan 4 LED TV LG 32 inch.

Di akhir acara, para undangan semakin dibuat deg degan karena diundi peraih satu buah sepeda motor Suzuki. Dan orang yang beruntung itu adalah wanita bernama Uli dari PT Pharos Indonesia. “Wah,

saya sungguh tidak menyangka akan mendapat doorprize motor seperti ini. Saya senang sekali mendapatkannya. Terima kasih Elshinta!” ucap Uli dengan riang. Dan dalam acara berdurasi sekitar tiga jam itu, para undangan pun pulang dengan paras bahagia. Sampai jumpa di Elshinta Award ta-hun depan! Teks:Cucun Hendriana/Foto: Mamat Rahmat

Peraih grand prize motor

Kru EMG

Makan siang Pengambilan doorprize

Pemberian penghargaan Elshinta Award

Page 71: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

71 I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Muhammad FikriMarketing, Lejel Home Shopping

Kami sudah empat tahun bekerjasama dengan Elshinta kami juga menjadi media partner. Di dalam kerjasama ini pasti ada keuntungan bagi Lejel. Seperti dalam hal penjualan kita menjadi lebih baik, dan informasi yang kita miliki aktif dikomunikasikan kepada pendengar radio Elshinta. Elshinta sampai saat ini menurut saya adalah media yang baik dan bagian marketingnya juga baik. Kami belum menemukan masalah kerjasama yang berim-bas pada keinginan kami untuk pemutusan kerjasa-ma. Kedepannya semoga kerjasama ini bisa terjalin dengan baik lagi dan Elshinta semakin jaya.

Margaret MiskalPublic Relations Jr Manager, PT In­domarco Prismatama

Indomaret bekerjasama den-gan Elshinta sudah bertahun ta-hun. Selain mengiklan di Elshinta, majalah Elshinta juga kami jual di Indomaret dan dibagikan di direk-si-direksi Indomaret. Kami saling membantu promosi kami mem-promosikan Majalah Elshinta dan

produk-produk kami dipromosikan melalui iklan kami. Menurut saya Elshinta media grup sangat lengkap jenis medianya dan punya ciri khas masing-masing, terutama majalahnya sangat bagus karena menginspirasi sekali dalam bidang bisnis, dan di-harapkan bisa lebih inovatif.

Tarcisius T. RandyHead Of Marketing, OGB Dexa

OGB Dexa pertama kali beker-jasama dengan Radio Elshinta, sete-lah itu kami melakukan kerjasama dengan Majalah Elshinta sejak tiga tahun lalu. Kami sering mendap-atkan award di Elshinta dan ini su-dah kali ketiga kami mendapaptkan award. Elshinta adalah media yang cukup baik, terbukti dari kami yang terus memilih memperpanjang kerjasama dengan Elshinta. Be-sar harapan saya kerjasama ini bisa ditingkatnya di masa yang akan datang.

Agung GunandraMedia Director, Touch Media

Setelah bekerjasama dengan Elshinta acara talkshow property kami mendapatkan respon yang baik, semua pasti berkat bantuan dari radio Elshinta yang menyiarkan acara kami. Radio Elshinta menu-rut kami tetap menjadi leader ra-dio berita. Pesan kami untuk Radio

Elshinta semoga bisa lebih fleksibel lagi terutama dalam melakukan kerjasama. Jika media itu baik dan bagus maka pengiklan akan datang, jadi Elshinta media grup adalah salah satu yang baik dari ban-yaknya media di Indonesia ini.

AryaniMarketing Manager, PT Kirana Ko­munika Media Utama

Lima tahun kami sudah bek-erjasama di Radio Elshinta. Klien kami selalu melakukan campaign di Elshinta. Sampai saat ini kami me-mandang Radio Elshinta sebagai leader radio informasi dan layanan publik. Klien kami sangat suka Radio Elshinta karena saat talkshow yang kebanyakan aktif adalah pendengar Elshinta, dan disitu kami merasa terpuaskan.

Komentar:

Page 72: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

KONSULTASI FRANCHISE

72 I JANUARI 2013 I Tahun V I

Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Ir. Royandi Junus, MBA

Pertanyaan:

Pak Roy ada beberapa permasalahan dalam bisnis saya franchise pendidikan yang saya jalani sekarang. Terutama dari segi quality control, seperti guru kurang berkompeten dan materi yang diberikan pihak franchisor hanya berupa fotocopyan. Kemana saya bisa mengadu, apakah saya harus ke konsultan franchise? Mohon penjelasannya.

TerimakasihNurliana

Depok, Bogor

Franchise Tidak Beres, Kemana Mengadu?

Jawab:Ibu yang baik, sangat disayangkan bila

terjadi konflik antara ibu dengan Franchisor. Dalam hal ibu merasa bahwa support yang diberikan oleh Franchisor tidak sesuai dengan harapan, sebaiknya mulailah ibu evaluasi perjanjian franchise yang ibu tanda tangani. Apakah hal-hal yang ibu harapkan ada tertulis dalam perjanjian. Seharusnya, hal janji-janji bantuan yang disebutkan oleh Franchisor tertulis semuanya dalam perjanjian. Bila harapan ibu tidak tertulis dalam perjanjian,

Page 73: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I JANUARI 2013 I Tahun V I 73

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika

mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi

kami atau melalui e-mail: [email protected]. Email: [email protected]

maka tentu saja Franchisor tidak dapat banyak membantu.

Tetapi bila hal tersebut ada tertulis dalam perjanjian, artinya Franchisor-lah yang lalai dalam melaksanakan b a n t u a n - b a n t u a n n y a , coba ibu lihat dalam perjanjian mengenai pe nye lesaian konflik dan atau pemutusan hubungan. Apakah dalam pasal-pasal tersebut dapat memberikan solusi.

Pada dasarnya, untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, dapat diselesaikan secara musyawarah. Mau tidak mau ibu terpaksa menahan perasaan dengan secara aktif selalu menghubungi Franchisor dengan tujuan akhir bahwa bisnis harus berjalan lancar. Menyelesaikan konflik yang dijembatani dengan perasaan marah/ kesal, tidak akan menghasilkan penyelesaian yang baik. Mengenai guru yang tidak kompeten di bisnis ibu, biasanya berasal dari rekrutmen guru yang salah dan atau pelatihan untuk guru yang buruk.Coba diskusikan dengan Franchisor secara kepala dingin dengan selalu aktif menghubungi mereka. Bagaimanapun juga, kegagalan bisnis yang ibu “miliki” akan menjadi aib bagi mereka para Franchisor juga.

Bila memang musyawarah tidak dapat menyelesaikan masalah ibu, bawalah masalah

tersebut kepada ahli hukum (Law Firm) yang mengerti masalah franchise. Bila ibu menghubungi konsultan franchise, ibu hanya akan mendapatkan petuah seperti apa yang saya tuliskan ini.

Dalam Peraturan Pemerintah No.42, tahun 2007 tentang Waralaba (PP 42), telah diatur hak-kewajiban Franchisee dan Franchisor. PP 42 ini bertujuan untuk melindungi Franchisee. Ibu dapat mengunduhnya di website Kementrian Perdagangan berikut Peraturan Mentri Perdagangan no.53 yang baru-baru ini dikeluarkan (sebagai peraturan pelaksanaan dalam hal waralaba).

Semoga ibu dapat segera menyelesaikan masalah bisnis tersebut. Tetap semangat.

Page 74: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

KOMUNITAS BISNIS

74 I Januari 2013 I Tahun V I

Lions Club berdiri di Oak Brook, Illinios, USA, tahun 1968. Pendirinya Melvin Jones. Lions Club Internasional beranggotakan

1,46 juta orang di 206 negara. Salah satunya di Indonesia. Lions Club Indonesia sendiri lahir pada 18 November 1996 dan kini tercatat telah memiliki 6100 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia kecuali Papua. Lions Club Indonesia dibagi ke dalam empat distrik. Salah satunya

Lions Club Indonesia Distrik 307 A1

Komunitas Pengusaha

adalah Distrik 307 A1 yang terbagi lagi dalam 47 club.

Lions Club adalah komunitas besar yang bergerak dalam bidang kemanusiaan. “Komunitas ini bergerak di bidang pengabdian kepada yang membutuhkan. Setiap anggota diwajibkan langsung terjun ke zmasyarakat,” kata Satyo S. Fatwan selaku District Governor 307 A1. Aktifitas pelayanan yang dilakukan

Para petinggi Lions Club Distrik 307 A1

Tanggulangi Tawuran dan Narkoba

Page 75: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 75

Lions Club merupakan komunitas yang berskala internasional asal USA. Anggota

Lions Club Indonesia sebagian besar keanggotaannya diisi oleh para pebisnis.

Lions Club mempunyai program kerja berbasis kemanusiaan yang mewajibkan

para anggotanya terjun langsung ke lapangan. Fokus ke depannya Distrik 307

A1 bertekad menanggulangi masalah pelajar dari tawuran dan narkoba.

Lions Club tersirat dalam kata Lions. “ L-Liberty, I-Intelligence, O-Our Natios’s, dan S-Safety. Arti keseluruhan motto Lions Club adalah “We Serve”. Dari makna itu diharapkan para anggota Lions bangga memberikan pelayanan kepada masyarakat,” papar Satyo.

Lions Club memiliki 7 program kerja kemanusiaan. Masing-masing club memilih salah satu program kerja tersebut. “Pengabdian tersebut merupakan bagian dari kegiatan pokok Lionisme, suatu Club dapat memilih salah satu atau lebih proyek spesifik yang tergolong kegiatan pokok,” terang Satyo. Tujuh program Lions Club terdiri dari, Pengabdian kepada

M a s y a r a k a t , Penyuluhan dan Penanggulangan D i a b e t e s , P e l e s t a r i a n L i n g k u n g a n Hidup, Perawatan P e n d e n g a r a n dan Bakti Bagi Para Tuna Rungu, H u b u n g a n I n t e r n a s i o n a l , Kegiatan untuk Kaum Remaja, dan Perawatan Penglihatan dan Bakti bagi Tuna Netra. “Untuk saat

ini kita memang lebih mendalam mengenai kesehatan mata, seperti operasi katarak, ada pembagian tongkat putih, pembagian kaca mata,” terang Satyo lagi.

Uniknya, seseorang hanya bisa menjadi anggota Lions Club jika mendapat undangan. “Kita bukan hanya bersifat sosial belaka, tetapi mengharuskan para anggotanya terjun langsung. Sehingga tidak semua orang bisa masuk ke dalam keanggotaan Lions Club tanpa mendapat undangan dari anggota resmi Lions Club itu sendiri. Setiap club ada uang kas yang dipakai untuk pengabdian kepada masyarakat,” paparnya.

Lions Club Memiliki lebih dari 6100 anggota

Satyo S. Fatwan sambutan dalam sebuah acara

Page 76: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

KOMUNITAS BISNIS

76 I Januari 2013 I Tahun V I

Banyak prestasi yang telah dicapai oleh Lions Club salah satunya saat terjadi bencana tsunami di Aceh tahun 2004. “Prestasi yang paling membekas dan membanggakan kita organisasi pertama yang datang membantu. Kita juga dapat menyelesaikan pembangun desa nelayan, rumah, dan sekolah paling cepat dibanding pemerintah,” ujar Satyo.

Untuk mengembangkan komunitas Lions di Indonesia, masing-masing Distrik berupaya menambah program-progam bermanfaat demi kemaslahatan umat manusia. “Kedepannya untuk mengembangkan Lions Club, kita menginginkan ada program baru dimana kita akan mendidik para pelajar untuk menghindari tawuran dan narkoba. Program itu yang saat ini akan kita jalankan dengan maksimal,” ujarnya lagi.

Sebagian besar anggota Lions Club terdiri dari beberapa pengusaha. “Ada pengusaha konveksi, ada yang punya lembaga pendidikan seperti Lusia Sutanto yang mempunyai sekolah Santa Lusia dan sebagainya. Banyak pengusaha besar ada di sini. Saya baru saja dilantik, sebetulnya akitifnya sudah lama tetapi saya baru dikukuhkan menjadi Presiden di Lions Club Jakarta Kota,” kata Nurul Shantiwardhani.

Diakui salah satu anggotanya, keikutsertaan dalam suatu club besar seperti Lions dapat membantu usaha yang sedang dijalani. “Saya melihat ini sebagai penyeimbang hidup dan juga bisa memperluas koneksi. Saat ini saya menjadi importer perdagangan beras lokal. Dengan banyak relasi bisa mendongkrak usaha kita, walaupun baru omongan tetapi sedikit demi sedikit saya sudah ada yang minta ditanggulangi kebutuhan berasnya,” terang Nurul.Teks: Dinda/ Foto: Rahmat.

Lions Club memiliki 7 program kerja sosial

Penobatan anggota baruLions Club komunitas jaringan internasional

Page 77: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

Jika Anda tidak berlangganan atau koleksi

Anda kurang lengkap, maka Anda wajib memiliki

BUNDEL MAJELS

Telah tersedia Bundel Majalah Elshinta masing-masing berisi 6 edisi:Januari hingga Juni 2011 dan Juli hingga Desember 2011

Harga @ Rp 90.000 plus Ongkos Kirim

Silakan hubungi :

Hot Line : 0813 1866 9235Email: [email protected]

Terbatas!

Page 78: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

INFO FRANCHISE

78 I Januari 2013 I Tahun V I

House Of Riamiranda

Bisnis Busana Bermitra Untung Rp 100 Juta

INFO FRANCHISE

Bisnis rumah mode Riamiranda dijalankan suami istri yang notabene bukan dari kalangan pebisnis. “Kami mulai bisnis ini dari awal 2009.

Setelah Ria, istri saya selesai sekolah ESMOD di Jakarta, dia ingin membuat lebel hasil karya rancangannya sendiri,” ujar Pandu Rosadi owner Riamiranda. “Setelah dia resign dari tempat bekerja baru di akhir 2009 memberanikan bikin lebel sendiri. Awalnya kita bergabung di store bernama Mozaik. Waktu itu pemilik toko tidak tahu tokonya mau diapakan lagi. Akhirnya kita membelinya lalu kita mulai rebuild dan rebranding lagi toko yang sudah ada itu,” lanjutnya.

Pandu Rosadi, Founder dan Owner Riamiranda

Usaha yang dijalani bersama sang istri

Page 79: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 79

Berjalan kurang dari 3 tahun, House Of Riamiranda telah memiliki 8 cabang dan 11 reseller yang tersebar di dalam dan luar negeri. Riamiranda mendesain dan memproduksi sendiri busana muslim, franchisenya cepat balik modal dan mampu menghasilkan keuntungan Rp 100 juta perbulan.

Tahu kalau bisnisnya berpotensi, Pandu pun mengikuti jejak sang istri. “Saya awalnya juga bekerja di salah satu perusahaan asuransi di Jakarta. Setelah menjalankan bisnis ini ternyata waktu saya terbagi menjadi dua. Setelah berfikir bisnis ini akan lebih menguntungkan saya memilih resign juga di Juni 2012 kemarin,” ujarnya.

Walaupun diawali dengan keraguan untuk membuka kemitraan, Riamiranda akhirnya ber­kembang dengan pesat. “Mulai ada permintaan

membuka cabang itu muncul di bulan Februari bulan 2010, sebulan setelah kita buka store di Bintaro. Awalnya kita ragu karena belum berjalan 5 tahun dan kita belum bisa membuka franchise. Akhirnya setelah berunding, kami buka sistem business opportunity,” terang Pandu. “Langsung ada orang mengajukan permintaan untuk membuka cabang di Bandung yang menjadi cabang pertama kami. Sekarang kami ada 9 store. Di Jakarta ada di 3 tempat ; Bintaro, Mayestik, dan Senopati. Di luar

daerah kami ada di Aceh, Medan, Bandung, Cirebon, Samarinda dan Balikpapan.”

Riamiranda menawarkan 2 jenis paket untuk kemitraan. “Kami memiliki 2 paket, yang pertama CICH senilai Rp 70.000.000. Kami memberikan produk senilai Rp 40 juta dengan tambahan diskon 30% dan 2 roll banners. Sedangkan paket kedua, yaitu paket simple senilai Rp 60.000.000 dengan produk senilai 30 juta ditambah diskon 30% dan satu roll banners,” kata Pandu. “Kami memberi kebebasan kepada cabang dalam hal pemilihan baju yang akan dijual karena mereka lebih mengenal taste

Proses penjahitan baju

Aneka aksesoris Riamiranda Aneka koleksi baju Riamiranda

Page 80: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

INFO FRANCHISE

80 I Januari 2013 I Tahun V I

dan ukuran baju di daerah mereka. Tetapi kami juga mengalokasikan khusus beberapa desain agar penyebarannya merata. Cabang menyiapkan tempat lalu kita akan supply barang, promotion, desain interior, Standard Operation Procedure (SOP), Brand Guideline dan training karyawan untuk quality control dan hijab style,” tambah ayah satu putri ini.

Untuk menghadapi persaingan Riamiranda me miliki beberapa kelebihan dibanding lebel baju muslimah lain. “Bahan dasar kain langsung dari garmen. Motif kami desain sendiri dan menggunakan metode printing. Kami lakukan untuk membuat kain ­ bahan baku utama – memiliki motif dan warna yang khusus dan tidak bisa dibeli orang lain. Untuk sistem desain, kami bagi dalam 4 tema.

Satu tema per 3 bulan. Sedangkan satu tema kita punya 12 desain untuk atasan dan bawahan,” papar Pandu. “Jika suatu desain banyak permintaan, kami akan terus produksi ulang. Tetapi biasanya setelah selesai 3 bulan kita hentikan produksi agar lebih variatif,” tambahnya. “Kami punya 3 brand; Riamiranda, Riamiranda Prime dan Riamiranda Kids. Kisaran harga untuk Riamiranda 150­400 ribu dan target pasarnya kisaran umur 19­30 tahun. Unit produksi memiliki 50 penjahit dan 10 orang back office termasuk quality control dengan kemampuan produksi mencapai 3000 potong setiap bulan,” terangnya lagi.

Untuk menambah omset Riamiranda memiliki konsep memasukkan lebel lain dengan hitungan 70% lebel Riamiranda dan 30% lebel luar. “Semua tergantung dari lokasi, jika ingin meraup banyak keuntungan. Tetapi untuk contoh cabang yang sudah ada misalkan di Bandung, dalam kurun waktu 9 bulan modal sudah kembali. Untuk di butik Bintaro ini saja kami bisa menghasilkan omset Rp 100 juta perbulan!”

Selain di dalam negeri Riamiranda juga telah merambah pasar luar negeri. “Kedepannya kami akan membuka cabang lain di Yogyakarta, Pekanbaru dan Kuala Lumpur. Kita memang berencana di tahun 2013 akan mencoba merambah pasar luar lebih banyak. Saat ini kita punya reseller dari luar seperti Singapura, Brunai dan Kuala Lumpur. Kami akan fokus untuk store di luar negeri,” tutup Pandu. Teks: Dinda/Foto: Rahmat.

Riamiranda saat mengikuti Fashion Week 2012

Salah satu outlet di kawasan Bintaro

Riamiranda memiliki 50 penjahit

Page 81: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 81

FILE

Dalam rangka soft launcing

sekaligus event offline pertama, i C u p i d s . c o m m e n g g e l a r event dengan m e n g u s u n g tema “Halloween S o c i a l N e t w a o r k i n g

Part” yang diadakan di Potato Head Pacific Place, 3 November 2012. Offline event ini yang disebut juga

Perusahaan real estate agen terbesar kedua di Amerika Serikat yang berkantor pusat di

Austin, Texas telah resmi masuk ke pasar property Indonesia dengan menunjuk Tony Eddy sebagai Presiden Keller Williams Indonesia. Menurut Chris Heller selaku Presiden Keller Williams Worldwide, penunjukan Tony Eddy sebagai perwakilan KWR di Indonesia didasarkan karena penilaian yang positif selama 14 tahun merintis di bidang property.

Mendapat kepercayaan, Tony Eddy yang sejak 1998 bermain di bidang konsultan proyek pemasaran dan investasi menyatakan siap membangun KWR menjadi perusahaan terbesar di Indonesia. “Saya menargetkan Keller Williams Indonesia masuk dalam 3 besar real estate agen network di Indonesia dalam 5 tahun ke depan.

Keller Williams Realty

Target Menjadi Agen Property Terbesar di Indonesia

iCupids.com

Bangun Jaringan Pertemanan

dengan MIXERR. Menurut Founder & CEO iCupids.com, Theodorus Rusli, acara ini ditujukan untuk membantu banyak orang, “iCupids.com berawal dari ide sederhana dalam melihat kenyataan yang ada, bahwa masyarakat, terutama kaum professional tidak memiliki banyak kesempatan mencari partner yang tepat karena kesibukan,” ucap Theodorus.

iCupids.com merupakan sebuah situs interaktif terbaru, menyediakan platform untuk dapat berkomunikasi secara lebih ringan dan personal. Pengenalan personal dan pertemanan baru dapat dilakukan dengan lebih menyenangkan karena konsep berbeda. Teks: Eko Setiawan

Sekaligus menjadikan yang terbesar di Indonesia dalam tempo kurang dari 10 tahun, sejak kantor pertamanya di buka pada awal April di bilangan Jalan Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan. Teks: Eko Setiawan

Page 82: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

FILE

82 I Januari 2013 I Tahun V I

Melihat kinerja r e s t o r a n n y a

yang makin gemilang, Ali Bagus Antra, pemilik brand Bebek Garang – Bebek Segar Merangsang, mengembangkan usahanya dengan sistem franchise dan bergabung di Baba Rafi Enterprise yang

sudah terlebih dahulu sukses mengembangkan Kebab Turki Baba Rafi dan Ayam Bakar Mas Mono. Ali mengatakan, dengan sistem waralaba, Bebek Garang membuka peluang bagi masyarakat luas untuk memiliki bisnis ini.

Soal permintaan, menurutnya sudah banyak sekali yang datang dari sesama pembisnis, investor, ataupun konsumen untuk membuka cabang baru Bebek Garang. “Bebek Garang telah membuka gerai di Jakarta. Gerai Bebek Garang terletak di Cempaka Putih,Tengah 27 No. 8a, Jakarta Pusat dan di Jl. Cipete Raya No.64 Jakarta Selatan. Pembukaan gerai baru ini diharapkan dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap kuliner yang bercita rasa tinggi dan berbeda dari yang lain,” jelas Ali. Berbagai fasilitas permainan, seperti halma, monopoli, ludo, ular tangga serta free wi-fi disediakan untuk kenyamanan konsumen. Teks: Eko Setiawan

Bebek Garang Buka Cabang

Dr Olivia Ong

Tampil Menawan Bisnis Lancar

Bagi sebagian pebisnis, penampilan merupakan kunci sukses. Tapi waktu dan usia bukanlah

sesuatu yang bisa dihindari. Seiring waktu dan usia, penampilan ikut berubah dan tampil menawan pun menjadi masalah besar. Setelah teknologi Botox, kini mulai trend sebuah teknik perawatan kecantikan anti-aging bagi mereka yang ingin selalu tampil menarik. Namanya Filler, salah satu perawatan anti-aging tanpa bedah. “Ini adalah teknik yang sangat baru. Hanya membutuhkan waktu yang singkat dan pasien bisa langsung kembali beraktifitas,” ujar dr. Olivia Ong, salah satu dari sedikit ahli Filler yang dimiliki Indonesia.

Dengan Filler, proses perbaikan dan perawatan wajah menjadi lebih mudah dan singkat. Filler dilakukan dengan menyuntikkan gel dari hyaluronic acid ke permukaan atau bawah permukaan kulit. Merk terbaik untuk ini adalah Restylane yang terbuat dari hyaluronic acid alami. “Sama dengan hyaluronic acid yang diproduksi tubuh. Namun karena usia, asam ini makin sedikit diproduksi sehingga kulit kehilangan kekencangan dan kekenyalannya,” papar dokter lulusan The American Academy of Aesthetic Medicine ini. Teks: Wendy Danoeatmadja

Page 83: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 83

Buku ODNR

Inspirasi Kuliner Non Beras

Pola makan nasi kurang menguntungkan bagi petani singkong, ubi , jagung dan kacang-kacangan. Hal

ini disadari betul oleh penulis buku One Day No Rice, Nur Mahmudi Ismail yang juga Walikota Depok saat meluncurkan buku perdananya ini di rumah makan Mang Kabayan, Margonda, Depok. Dalam bukunya ini,

PT Cyberindo Persada

Jaringan Internet Untuk Memulai Usaha

Indonesia membutuhkan dua persen pengusaha dari total jumlah penduduk untuk meningkatkan

perekonomian dan taraf hidup. Sayangnya masyarakat Indonesia masih lebih senang menjadi pekerja ketimbang menjadi seorang entrepreneur. Jadi jangan heran jika peredaran uang di seluruh dunia 90% berada di tangan para pengusaha. Sisanya diperebutkan kaum pekerja atau buruh. Modal merupakan hal yang paling sering dipermasalahkan saat hendak memulai usaha.

Pola pikir inilah yang coba diubah oleh CEO PT Cyberindo Persada Nusantara, Dedi Yudianto. Di depan puluhan mahasiswa dan pekerja di sebuah acara seminar di gedung Setia Budi 2, Jakarta Selatan, Dedi mengatakan, dalam memulai usaha, si pelaku tidak perlu pusing-pusing memikirkan modal. Hanya dengan memanfaatkan jaringan internet, si pelaku dapat

Nur mengajak masyarakat untuk mulai memanfaatkan sumber karbohidrat lain selain beras.

Tidak hanya menguntungkan kalangan petani, ajakan ini ternyata berdampak positif dari sisi usaha kuliner di Kota Depok. Pasalnya sejak program ini dicanangkan, beberapa bulan yang lalu, para pengusaha kuliner melakukan berbagai inovasi produk makanan. “Sudah banyak usaha kuliner yang mengganti produk nasinya seperti di rumah makan Tiktok , Rumah Makan Mang Kabayan, di kantin Wisma Hijau Cimanggis dan RS Haji Pondok Gede,” paparnya. Dari respon positif itulah, Nur optimis bukunya mampu memberikan inspirasi bagi pengusaha kuliner untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan produknya. “Tidak hanya dari sisi ekonomi, dari sisi kesehatan pun sangat baik. Saya mempredik si akan banyak pengusaha kuliner yang mengganti hidangannya dengan umbi-umbian,” paparnya. Teks: Eko Setiawan

langsung memulai bisnis seperti bisnis housting, reseller dan game. “Kami siap memfasilitasi dengan jaringan yang kami miliki!” ungkap Dedi. Teks: Eko Setiawan

@MajalahElshinta

Page 84: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POJOK ELSHINTA

84 I Januari 2013 I Tahun V I

Bagi masyarakat terutama pengguna jalan, in-formasi kondisi lalu lintas adalah hal penting. Oleh karenanya, PT Citra Marga Nusaphala Per-

sada (CMNP) selaku pengelola Jalan Tol Ir. Wiyoto Wi-yono, MSc merasa penting untuk melakukan pelay-anan terbaik bagi para penggunanya, salah satunya melalui pantauan CCTV. Dan untuk ini, CMNP meng-gandeng Radio Elshinta agar info seputar jalan tol tersebut bisa didengar langsung oleh masyarakat.

Dalam acara penandatanganan kerjasama penyiaran informasi kondisi lalu lintas itu (22/11), Ju-suf Hamka selaku Direktur Utama CMNP menerang-kan bahwa hakikat perjanjian ini adalah mengenai penggunaan CCTV agar bisa digunakan semakin maksimal. “Dengan cara ini tentu akan menjadi pe-lengkap informasi media dan juga semakin menam-bah pelayanan informasi pada masyarakat,” sebut-nya.

Jusuf Hamka menambahkan, pihaknya memilih Radio Elshinta sebagai partner dalam pemberitaan jalan tol tersebut, karena Elshinta sering didengar dan menjadi radio favorit masyarakat. “Elshinta dike-nal concern dalam pemberitaan politik, dan terutama informasi lalu lintas seperti kecelakaan, kemacetan dan lain-lain. Karena itulah, bagi saya, apapun siaran-nya, gelombangnya ya Elshinta! Harapan saya se-moga koordinasi di lapangan terus meningkat agar informasi yang disampaikan bisa efektif. Saya mohon doanya juga agar kerjasama ini berjalan baik,” ucap Jusuf Hamka.

Jusuf juga mengharapkan agar kerjasama ini bisa saling mengisi dan menguntungkan. Mengenai teknisnya di lapangan, pihaknya akan selalu men-yampaikan info kondisi seputar jalan tol tersebut. “Bila diperlukan, laporannya bisa juga dilakukan se-

Kerjasama CMNP – Radio Elshinta

Pantau Jalan Tol 30 KM Lewat CCTV

Page 85: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

85I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Di sepanjang jalan berjarak 30 KM, antara Cawang-Tanjung Priuk-Pluit sudah terpasang CCTV. Agar berfungsi secara maksimal, CMNP memilih Radio Elshinta sebagai penyebar informasi kondisi lalu lintas di jalan tol yang dinamai Ir. Wiyoto Wiyono ini…

cara online dengan studio Radio Elshinta. Dan petu-gas kami bisa ditraining untuk menjadi penyiar agar mampu melaporkan kondisi jalan dengan baik,” un-gkapnya lagi.

Sementara itu, Wahyu Adhitama selaku Pen-anggungjawab Radio Elshinta mengucapkan terima kasihnya atas kepercayaan CMNP terhadap Elshinta. Menurutnya, selama ini memang Radio Elshinta ban-yak didengar oleh para sopir taksi dan pengguna jalan lainnya. “Kami yakin dengan kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat terutama yang melintas di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono,” terang-nya.

Usai sambutan, acara pun dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama dan saling memberi-kan cinderamata, juga potong tumpeng bersama. Dalam kesempatan itu, Jusuf Hamka secara bertu-rut-turut memberi potongan tumpeng itu kepada Iwan Haryono (CEO Elshinta) dan Wahyu Adhitama. Teks:Cucun Hendriana/Foto: Mamat Rahmat

Pemberian cinderamata Jusuf Hamka dan Iwan HaryonoPenandatanganan kerja sama CMNP - Radio Elshinta

Kondisi lalin di Tol Wiyoto Wiyono

Memantau kondisi lalin

Foto bersama CMNP - Elshinta

Page 86: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POJOK ELSHINTA

86 I Januari 2013 I Tahun V I

MAJELS 2012 MAJELS 2012NOMINATOR PENGUSAHA DAN USAHA

FAVORIT PEMBACA MAJALAH ELSHINTA

Dalam rangka menyambut hari ulang tahun Majalah Elshin-ta (MajEls) ke – 5 pada 14 Februari 2013 mendatang, kami berkeinginan memberikan penghargaan pada pelaku bisnis atau Pengusaha dan Usaha sukses. Atas kerja kerasnya da-

lam berkontribusi dan memajukan dunia entrepreneur di tanah air. Dan dengan segala hormat, kami mohon support kepada Anda pembaca yang baik , turut serta menorehkan tinta emas-nya dalam polling “ANUGERAH MAJELS 2012” Terimakasih.

ANUGERAHANUGERAH

86 I Januari 2013 I Tahun V I

Page 87: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

87 I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

MAJELS 2012 MAJELS 2012

POLLING ANUGERAH MAJELS 2012

Nama :

Alamat :

No Telp/HP :

Email :

Pilihan

PENGUSAHA FAVORIT :

USAHA FAVORIT :

PENGUSAHA DAN USAHA FAVORITKUPO

N ANUGERAH MAJELS 2012

Caranya:* Pilih salah satu dari Sepuluh Nominasi PENGUSAHA FAVORIT & USAHA FAVORIT Anda.

* Di www.elshinta.com

* historee.com/anugerahmajels

* Atau kirim jawaban melalui Kartu Pos ke Redaksi Majels

* Dapatkan hadiah-hadiah melalui pengundian yang diumumkan pada Majels Edisi Februari 2013 :

10 voucher belanja Indomaret @ Rp 100.000. 10 berlangganan majalah Elshinta 6 edisi. * Silakan Kirim sebanyak-banyaknya untuk mendukung entrepreneur favorit Anda

Kirim Via Kartu Pos yang telah dibubuhi Kupon Anugerah Majels

87 I Januari 2013 I Tahun V I

Page 88: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POJOK ELSHINTA

88 I Januari 2013 I Tahun V I

PENGUSAHAAgi Sugiyanto-Rumah Totok

Raja pengobatan alternatif. Klinik-klinik pengobatan alternatifnya tersebar di 25 kota besar Indonesia

Made Ngurah Bagiana - EDAM BURGER

Pemilik 4000 gerai Edam Burger di seluruh Nusantara. Modalnya, 600 ribu hasil jual kalung istri.

Adrie Subono – Java Musikindo

Anak nakal yang jadi promoter musisi papan atas. Tidak kurang dari 140-an artis papan atas dunia telah ia ‘import’ ke Indonesia.

Wieke Anggarini – TAHU PETIS YUDHISTIRA

Nekat melepas pekerjaan yang telah mapan untuk berjualan dengan gerobak. Hasilnya 19 gerai dan omzet hingga ratusan juta rupiah.

Lody Korua - Arus Liar

Pelopor wisata arung jeram pertama di Indonesia. Kini dengan 50 perahu karet dan puluhan operator handal, Arus Liar mampu menjaring 1000 pelanggan setiap bulan dengan omzet ratusan juta.

Delia Septianti

Hengkang sebagai vokalis grup band Ecoutez, Delia sukses berbisnis fashion di pameran, bazar dan online, mampu meraup omset 35 juta perbulan dengan rata-rata penjualan 200 potong perbulan.

Purdi E Chandra - PRIMAGAMA

Dimulai dengan modal 300 ribu rupiah kini memiliki 1000 cabang dan meluluskan ribuan siswa.

R.Ay. Hestya Himawati AM, SH, MH Radio Harmoni yang me-ngudara di 98,1 FM telah beranak pinak menjadi Prima Radio 98,5 FM, Pro News 103 FM, KIS 90,2 FM. adalah bukti tangan dinginnya yang semua lahir dari sebuah rumah tua yang ia sulap menjadi studio.

Perry Tristianto Tedja

Perintis bisnis unik yang dimulainya di Bandung. Tercatat 110 Factory Outlet pernah dibangunnya. Perry Tristianto kini sukses membangun 20 tempat usaha di bidang kuliner dan tempat wisata dengan omset milyaran rupiah.

Umyung Mustika, SE

Bekas sopir angkot yang berpenghasilan 250 ribu rupiah sehari, kini telah memiliki 80 ribu jamaah haji dan umroh lewat PT Kanz Berjaya International yang ia dirikan di tahun 2011.

88 I Januari 2013 I Tahun V I

Page 89: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

89 I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshintaUSAHA

Tokobagus.com

Sejak hadir di tahun 2005, Tokobagus.com telah memikat 1,7 juta orang dengan nilai transaksi 1,5 trilyun!

Keripik MaicihDidirikan Reza Nurhilman, brand yang dibangun di Bandung ini berawal dari 500 kantung hingga akhirnya mencapai puluhan ribu bungkus ditangani 150 Jenderal – atau distributor, di 50 kota.

Herbal Clinic Green AlvinaWulan Okky, berhasil menciptakan ramuan kecantikan bagi wanita Indonesia yang kini mendunia, berhasil dinikmati wanita Amerika hingga Hongkong.

House of Shasmira

5 tahun berjalan, Shasmira sudah berhasil menyasar pasar dalam dan luar negeri. Strategi excellent

service yang diterapkannya, ternyata berhasil membawa Shasmira mengembangkan 131 outlet dalam waktu yang tak terlalu lama.

ARION PARAMITA HOLDING COMPANY

Berangkat dari toko kelontong, Arion Paramita Holding Company kini menaungi 18 perusahaan dengan ribuan karyawan.

Bakso Lapangan TembakBakso Lapangan Tembak - yang kini memiliki outlet 109 outlet tersebar di seluruh kota-kota besar di 33 provinsi dan 2012 ini direncanakan membuka beberapa outlet di Singapura dan Malaysia - ternyata bermula dari bakso pikulan.

Lollipop Fantasy

Di negeri sendiri, gerai mereka tersebar sebanyak 40 buah dari kawasan Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi. Tak hanya pasar nasional yang dirambah, Lollipop Fantasy juga mencoba masuk ke pasar internasional.

C59

Selama 30 tahun C59 mampu menjadi garda depan produsen kaos di Indonesia. Marius Widyarto memulai bisnisnya dari Jalan Caladi No 59 Bandung dan menjadi sumber nafkah bagi 500 pekerja.

Nagaswara Sakti

Satu perusahaan rekaman yang paling banyak memproduksi album penyanyi Indonesia papan atas. Jumlah musisi yang berada di bawah payung Naga Swara sekitar 200 orang, bahkan pernah mencapai 400 orang.

Batik Trusmi Cirebon

Lewat Toko Batik Trusmi, IBR dan Raja Batik, Batik Trusmi milik Ibnu Riyanto mampu menjual 60 ribu potong batik dibantu 150 karyawan toko dan 200-an pengrajin batik.

89I Januari 2013 I Tahun V I

Page 90: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

SENTRA BISNIS

90 I Januari 2013 I Tahun V I

50 Toko Rata-rata 500 Sisir Sehari

Keripik Pisang Pagar Alam, Lampung

SENTRA BISNIS

Sebagai penghasil pisang terbesar, biasanya produk pertanian ini dikirim ber-truk-truk ke Jawa. Di Bandar Lampung pisang

menjadi makanan olahan dengan kreativitas, sehingga membuat sajian pisang terlihat lebih menarik. Keripik pisang menjadi lebih beraneka rasa berkat inovasi para pengusaha di sana. Tidak hanya rasa standar manis atau asin seperti yang sering ditemui di pasaran. “Saya baru satu tahun berbisnis keripik ini. Sebelumnya, saya bekerja membantu orang lain sebagai penjual

Suasana sepanjang jalan kawasan Pagar Alam

Aneka rasa keripik pisang

Page 91: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 91

Selain duren, oleh-oleh khas Bandar Lampung adalah

keripik pisang. Di sepanjang Jalan Pagar Alam, berjejer

sekitar 50 toko penjual keripik. Rasanya inovasi; ada yang standar, cokelat, mocca, jagung bakar, keju, stroberi dan lainnya. Sebagai sentra

buah tangan pengunjung pun berduyun-duyun,

masing-masing toko sehari memproduksi 200-500 sisir

pisang di kala ramai.

"

keripik juga. Setelah modal terkumpul, saya buka sendiri,” ucap Sunarti, pemilik Toko Alinda.

Diakui wanita 40 tahun ini, seperti di toko-toko lainnya mereka tidak hanya menjual keripik pisang. Tapi ada keripik singkong, sukun, talas dan ubi jalar. Dalam hal produksi, setidaknya dalam seminggu ia memasak sebanyak tiga kali. Sekali produksi, bahan 500 sisir pisang kepok atau ambon ludas digoreng. “Disesuaikan juga dengan kebutuhan sih. Tapi rata-rata produksi, kalau pisang sekitar 400 sisir. Dulu saya membuka toko ini modalnya Rp 25 juta. Alhamdulillah, saat ini omset saya dalam sehari minimal Rp 500 ribu atau dalam seminggu bisa terjual 50 kg keripik. Paling laku tetap pisang aneka rasa itu,” sebut Sunarti yang mempekerjakan 4 karyawan.

Ruslan, tetangga toko-nya, yang sama berjualan

keripik sudah lebih lama menjaja keripik di kawasan Pagar Alam itu. Diakuinya, ia sudah cukup lama menggeluti usaha ini. “Kalau saya sudah sejak 5 tahun lalu. Modalnya dulu hanya dua juta rupiah. Saya bersyukur karena saat ini, keripik pisang saya dalam seminggu bisa terjual sampai satu kwintal. Kalau keripik lainnya seperti singkong, sehari bisa terjual 6 karung,” aku Ruslan, yang dikala ramai, omsetnya bisa tembus Rp 5 juta sehari.

Warung - warung yang menjual keripik di Pagar Alam

Pembeli biasanya dari luar daerah sebagai oleh - oleh

Page 92: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

SENTRA BISNIS

92 I Januari 2013 I Tahun V I

Lain halnya dengan kisah yang dialami oleh Shinta, meski usianya masih muda (24 tahun), perjuangannya membangun usaha keripik terbilang gigih. Ia memulai usaha ini sejak masih duduk di bangku SMA. “Awalnya,

tidak seramai ini. Hanya ada saya dan beberapa penjual keripik lain saja. Tempat ini juga belum dijadikan kawasan sentra keripik Lampung. Baru belakangan ini saja diresmikan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Kini, Shinta, yang menamai toko keripiknya dengan nama Istana Keripik Shinta, dalam sebulan sudah mampu memperoleh omset hingga Rp 60 juta. Ada delapan rasa yang ia jual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram. “Dari delapan rasa itu, yang paling banyak dibeli adalah rasa coklat dan rasa keju,” jelas Shinta, yang pernah menyabet gelar ketiga tingkat nasional Wirausaha Muda Mandiri 2008.

Toko lainnya yang juga menjual keripik adalah Aneka Keripik Rizka. Dikatakan Emy, sang pemilik, dalam hal biaya produksi, sehari bisa menghabiskan 40 liter solar sebagai bahan bakar kompor dan 40 kg minyak goreng. Toko keripik yang berada di ujung jalan ini menjajakan produknya seharga Rp 40 ribu per-kilogram, “Rata-rata ada 200 sisir pisang yang harus saya goreng dalam sehari. Kalau mengenai omset, ya bisa sampai 1 juta rupiah dalam sehari,” katanya.Teks: Cucun Hendriana & Eko Setiawan/Foto: Mamat Rahmat Pemotongan pisang untuk dijadikan keripik

Proses penggorengan keripik

Keripik Rizka omzet Rp 1 juta perhari

Page 93: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

93I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Page 94: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

INFO UKM

94 I Januari 2013 I Tahun V I

Bagi sebuah lembaga keuangan seperti bank, Laporan Keuangan adalah alat untuk memperoleh informasi soal sehat atau tidaknya

bisnis Anda. Laporan Keuangan juga diperlukan jika Anda, misalnya ingin mengubah bentuk perusahaan dari CV menjadi PT. Atau jika ingin meraup modal dengan menjadikannya perusahaan terbuka.

Sebelumnya, pahami dulu apa jenis badan hukum usaha Anda. Setiap badan hukum usaha memiliki perbedaan format dan perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam laporan keuangannya. Jenis-

Indikasi Maju Mundur Perusahaan

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

jenis perusahaan berdasarkan pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : Perusahaan Perseorangan, perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya badan hukum perusahaan berbentuk UD - Usaha Dagang, CV - Commanditaire Verschop, PD - Perusahaan Dagang) dan sebagainya. Lalu ada Perseroan Terbatas, perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki oleh banyak orang - disebut pemegang saham. Status hukum PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.

INFO UKM

94 I Januari 2013 I Tahun V I

Page 95: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 95

Hanya dengan Laporan Keuangan yang baik, bisnis bisa dilihat maju, mundur atau jalan di tempat. Laporan Keuangan juga penting untuk pengembangan bisnis yang membutuhkan kredit dari lembaga keuangan. Jika akhir tahun tutup buku, maka awal tahun adalah buka

buku, lakukan dengan disiplin.

Hal lain yang perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha. Secara umum, ada 3 jenis usaha yaitu Perusahaan Jasa - Service Company, perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh seperti kantor akuntan publik, usaha salon, usaha bengkel, bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, klinik dokter, kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa pengiriman dan sebagainya. Jenis lain yang tidak kalah banyak adalah Perusahaan Dagang - Trading Company, perusahaan yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual barang dagangan seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko elektronika, toko grosir, supermarket, minimarket, toko sparepart, toko pakaian, distributor, dan sebagainya. Yang terakhir Perusahaan Industri – Manufacture Company, perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha catering, kerajinan mebel, usaha furniture, pabrik semen, pabrik pasta gigi, pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.

Setelah Anda paham bentuk dan jenis usaha Anda, Laporan Keuangan bisa disusun. Laporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan

bisa juga berbentuk Laporan Saldo Laba - Retained Earning Statement untuk perseroan terbatas. Isinya berupa Neraca - Balance Sheet, Laporan Arus Kas - Cash Flow Statement dan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan Laba Rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban - beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan dengan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip Matching. Ada dua bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.

Oke, tugas Anda untuk mempelajari bentuk-bentuk Laporan Keuangan. Yang pasti, Laporan Keuangan membutuhkan kedisiplinan dalam mencatat semua transaksi. Nah, inilah yang harus Anda tumbuhkan dan tingkatkan!. Teks: Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber

dalam suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan. Secara teoritis ada beberapa unsur dalam laporan Keuangan.

Unsur utama Laporan keuangan adalah Laporan Laba Rugi - Income Statement. Selain itu ada juga Laporan Perubahan Ekuitas – Capital Statement untuk perusahaan perseorangan. Unsur utama ini

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 95

Page 96: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

BISNIS SELEB

96 I Januari 2013 I Tahun V I

BISNIS SELEB

Mulanya rencana bisnis ini hanya iseng-iseng, “ Saya awam banget soal bisnis, dari ngobrol-ngobrol akhirnya saya dan 5 teman artis di

sinetron ‘Cinta Fitri’, dan satu teman dari MD Entertaiment sepakat membuka bisnis kuliner,” ujar gadis kelahiran 23 tahun silam ini. Alasan memilih bisnis kuliner menurut Donita, karena bisnis tersebut tidak akan mengalami kelumpuhan. “Kita beranggapan bahwa semua orang butuh makan dan akan menjadi kebutuhan primer setiap individu, jadi kita berfikir bahwa bisnis kuliner

DONITA

Resto Kambing Bohay 100 Porsi Sehari

tidak akan ada surutnya,” jelas mojang kelahiran Bandung, 14 Februari 1989.

Pemberian kata Bohay dalam nama restorannya diakui Donita karena terinspirasi dari sang Ibu. “Saya beri nama bohay karena mama saya badannya besar dan bohay, jadi terfikirkan kata bohay biar lebih unik. Sedangkan pemilihan menu kambing, karena kebanyakan yang dijadikan bahan utama resto adalah sapi. Apalagi lokasi di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan, belum ada restoran kambing. Ada potensi

Donita, Memilih bisnis kuliner sebagai usaha pertamanya

Page 97: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 97

Menu kambing banyak disuguhkan di berbagai resto, tapi menu Kambing Bakar Bohay istimewa dengan masakan kambing mudanya. Bisnis ini dikelola selebriti Noni Anisa Ramadhani atau Donita

bersama 6 rekannya, menghabiskan 100 porsi sehari.

pasar dalam menjual olahan kambing di sini dan belum banyak kompetitor juga,” ungkap Donita.

Walaupun berawal dari keisengan Donita, menjalankan bisnis dengan serius. “ Ini bisnis pertama saya, dari bisnis ini saya belajar dan menemukan sesuatu hal yang baru. Misal buah jeruk satu kilo bisa dibuat berapa gelas minuman, berapa harga yang pantas untuk mendapatkan keuntungan. Saya juga mencoba beberapa eksperimen menu-menu baru,” ujar aktris yang juga menekuni dunia tarik suara ini.

Agar dapat menjaring banyak konsumen, Donita bersama rekan-rekannya mencoba mengusung berbagai konsep bisnis. Salah satunya dalam hal pemilihan kambing muda yang di datangkan langsung dari pemasok di kota Cirebon. “Kambing ini bisa dimakan semua orang, bahkan yang tidak suka aroma kambing pun berani mencoba makanan ini. Kita memilih bayi 5 bulan sehingga lemak dan kolesterolnya masih sedikit, lewat 5 kali penyaringan kolesterol jadi aman bagi orang yang ingin menikmati kambing tetapi takut akan

anti kambing dan para remaja, Donita membuat beberapa variasi menu non kambing. “ Kita ciptakan suasana restoran ini senyaman mungkin, dekorasi dengan warna merah agar dapat menarik perhatian. Kita juga menyiapkan berbagai menu-menu seperti roti maryam, steak ayam, juga samosa dengan harga terjangkau 12.000 sampai 20.000 rupiah. Sedangkan menu andalan kambing seperti Kambing Bakar Bohay dibandrol 49.500 ribu dan nasi tomat dengan kambing seharga 35.000 ribu saja. Harga kita kondisikan agar dapat terjangkau oleh semua kalangan,” paparnya.

Bisnis yang dibantu oleh 20 orang karyawan ini, diakui Donita cukup prospektif. “ Selama sebulan ini saya rasa berjalan sangat baik, Kambing Bakar Bohay ramai saat weekend bahkan pernah sampai kehabisan stok karena pengunjung membludak. Total pengunjung saya sulit memprediksinya, tetapi dalam satu hari kita menyiapkan minimal 100 potong kambing,” terang Donita.

Saat ini, Donita belum tertarik untuk membuka cabang baru Kambing Bakar Bohay karena lebih fokus dalam pengembangan variasi menu. “Sekarang saya lebih mengembangkan ke ketring kita pack dari sini, kita juga menerima pemesanan untuk acara pernikahan atau party. Alhamdulilah, saat ini kita sudah banyak mendapatkan orderan. Walaupun banyak permintaan untuk membuka cabang lainnya, tetapi saya akan mencoba fokus ke satu outlet ini dulu untuk dikembangkan semaksimal mungkin. Pengembangan dengan menambah variasi menu, sampai sekarang sudah tercipta menu lain yang akan kita keluarkan secara bertahap,” tutupnya. Teks: Dinda/ Foto: Rahmat.

Proses pembakaran kambing

bahayanya. Kita juga menyajikan kambing dengan gaya yang berbeda, kita siapkan di atas hotplate agar panas dari makanan tetap terjaga,” terang Donita.

Selain itu agar dapat menggaet konsumen yang

Bersama para karyawan

Kambing Bohay di Radio Dalam

Page 98: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

98 I Januari 2013 I Tahun V I

INFO BISNIS

Tidak hanya olahan makanan, bisnis minuman pun

wajib melakukan inovasi dari segi rasa. Contohnya, konsumen sudah terbiasa dengan minuman kopi hitam, tapi dengan munculnya produk minuman kopi putih, dengan sendirinya para pecinta kopi hitam yang penasaran dengan rasa kopi baru itu secara tidak sadar mencicipi bahkan sampai mengalihkan kebiasanya ke kopi yang unik tersebut.

Tapi jangan salah, inovasi yang dimaksud bukanlah inovasi dari segi packaging maupun dari brand, karena jika dilihat dan dianalisa empat – tiga tahun yang lalu, masyarakat sudah merasa bosan dengan rasa yang monoton kendati brand dan kemasannya berbeda. Ini tentu membawa efek yang kurang menguntungkan bagi para pembisnis franchise kuliner, kecuali mereka bisa melakukan inovasi rasa dan melakukan torobosan.

Tidak hanya dari segi inovasi rasa para pembisnis franchise dituntut untuk cepat, tepat

Bisnis Gonjang-Ganjing!

waktu dan menjangkau ke segala pelosok dalam mendistribusikan barang dagangannya sehingga masyarakat perkantoran – misalnya, yang kesulitan mengatur waktu makan siang ditambah padatnya arena kuliner di sekitar kantor oleh pengunjung, dapat menikmati santap siang dengan mudah.

Jadi, trend di 2013, bukan lagi zaman dimana masyarakat berbondong-bondong

PREDIKSI BISNIS 2013 NIAM MUIZ

Page 99: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 99

Tahun 2013 adalah tahun gonjang-ganjing. Maksudnya, tahun dimana para pebisnis dituntut untuk berkreasi dan terus melakukan inovasi agar dapat merebut hati konsumen

yang saat ini mulai jenuh dengan produk yang itu-itu saja - khususnya bisnis kuliner.

menyambangi tempat makanan, melainkan makananlah yang menyambangi konsumen. Seperti contoh, salah satu produk franchise kuliner asal Bandung yang sempat booming dua – tiga tahun lalu, karena tidak bisa melakukan inovasi dan cenderung monoton baru-baru ini pebisnis tersebut banting stir ke bisnis yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan bisnis kuliner.

Kendati kurang begitu menguntungkan untuk berbisnis olahan makanan, di tahun ganjil, rupanya membawa keuntungan tersendiri bagi para pembisnis sablon, mengingat di tahun 2013 – 2014 kampanye politik menjelang Pemilu sudah mulai dijalankan sejak jauh-jauh hari oleh para simpatisan partai politik. Walaupun pangsa pasar bisnis sablon kaos dan sablon bendera sangat menjanjikan, para pembisnis UKM harus waspada dengan kontrak kerja yang di dapat dari partai politik. Mereka harus jeli dan waspada dalam membuat perjanjian agar tidak menuai kerugian.

Tidak hanya bisnis sablon, bisnis online di tahun 2013 juga terlihat cerah. Trend yang akan mengalami peningkatan adalah trend offline, misalnya jasa dokter gigi. Masyarakat

saat ini ingin praktis di tengah kesibukan dan kemacetan jalan raya yang makin semrawut.. Alhasil hanya dengan melalui telepon gengam, semua yang kita inginkan akan datang dengan sendirinya tanpa perlu repot-repot menyambangi lokasi yang tertera di alamat.

Masyarakat Indonesia tidak mengenal angka sial (…2013), tapi di tahun ini akan terjadi gonjang-ganjing bisnis kuliner, sayur, buah dan yang terdapat di dalam tanah.Tapi para pebisnis yang menggeluti bidang di atas, tidak boleh merasa pesimis dan khawatir. Tentunya dengan perubahan sikap masyarakat Indonesia yang didukung dengan data dan analisa di lapangan, fenomena ini seharusnya dapat memacu para pengusaha untuk melakukan inovasi dan lebih kreatif dalam memasyarakan produknya agar dapat tetap eksis di tahun ini Sebab, fenomena ini, masih akan berlaku di dua tahun mendatang atau sampai tahun 2015.

Niam Muiz, Msc, MPsiIa adalah seorang inspirator handal dan kon-sultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.

Page 100: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PRFIL USAHA

100 I Januari 2013 I Tahun V I

SEVENELEVEN

BERKEMBANG MENGGANDENG UKM

Berbeda dengan minimart lain, Seven Eleven meng gandeng UKM untuk berkembang. Minimart dengan foodcourt ini bahkan mendidik dan memberi modal UKM yang potensial dan ingin maju. Jika di tiap gerainya tampak dirubung konsumen, usaha ini melaui proses perjuangan keras.

Page 101: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

101I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Tigapuluh tahun lalu, siapa yang tidak me­ngenal Fuji Film? PT Modern Foto adalah dis­tributor Fuji Film di Indonesia. Selain menjual

film, usaha perusahaan ini adalah cuci­cetak foto dan menjual perlengkapan fotografi. “Pada masa­masa jaya, tahun 1990­an, kami punya ribuan gerai di seluruh Indonesia,” papar Henri Honoris, President Director PT Modern Putra Indonesia.

Lantas apa hubungannya Fuji Film dengan Seven Eleven?

Saat teknologi fotografi digital berkembang, PT Modern Foto terkena dampaknya. “Orang tidak lagi membeli film, tidak mencuci cetak foto. Kami me­ngalami penurunan pendapatan hingga karyawan harus dirasionalisasi. Padahal kami sama sekali tidak

Page 102: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

PRFIL USAHA

102 I Januari 2013 I Tahun V I

menginginkan itu. Bagi saya dan keluarga, bisnis itu harus berguna bagi banyak orang. Saat itulah saya dan keluarga memandang bahwa kami harus me­miliki bisnis baru!”

Setelah menimbang­nimbang, keluarga Henri memutuskan untuk beralih bisnis ke bisnis mini­mart. Mengapa Seven Eleven? “Brand­nya kuat. Bis­nisnya memiliki prospek karena setiap orang kan butuh makanan. Sembilan puluh lima persen yang dijual di Seven Eleven adalah makanan dan mi­numan,” ungkap Henri. Selain itu ia juga melihat pe­luang dari makin tingginya pendapatan masyarakat serta makin tingginya kebutuhan akan pelayanan yang baik dan cepat.

Tapi, mendapatkan lisensi 7 Eleven di Indo nesia tertanya tidak mudah. Dua tahun Henri dan ke­luarganya melakukan pendekatan. Tak terhitung su­rat yang dikirimnya untuk meyakinkan 7 Eleven pusat di Amerika. “Mereka menganggap Indonesia belum siap dengan konsep 7 Eleven,” ujar Henri. “Tapi kami

terus berusaha sampai akhirnya mereka bosan dan memanggil saya ke Amerika. Sampai di sana mereka menun­jukkan surat­surat yang saya kirim,” tambahnya sambil tertawa.

Begitupun, lisensi tidak lantas didapat. Henri harus membuktikan diri bahwa ia sanggup bekerja keras dan menjaga brand Seven Eleven. “Selama se­tahun, saya menjadi pelayan di 7 Eleven. Tugas saya mulai dari membersihkan WC, melayani pembeli, membuka toko sampai mengantar barang tengah malam,” ceritanya. Tekad yang kuat akhirnya mem­buat Henri pulang ke Indonesia mengantongi lisen­si minimart itu.

Menggandeng UKMKonsep dasar yang membedakan 7 Eleven de­

ngan minimart atau convenience store lain adalah tersedianya food and beverages counter yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk untuk

Page 103: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

103I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

menikmati makanan dan minuman itu. Makanan siap saji yang disediakan antara mulai dari sandwich, burger, lasagna hingga nasi goreng dan mie tektek. Sedangkan minuman juga tersedia beragam, mulai dari beragam kopi dan teh. Konsep ini yang justru membuat 7 Eleven memiliki nilai lebih dibanding minimart lain yang hanya menyediakan makanan minuman dan kebutuhan sehari­hari lainnya.

Aktivitas buka 24 jam membuat gerai ini di­gemari kaum muda untuk saling berkumpul dan ngobrol bersama teman­teman. Terlebih fasilitas free­WIFI yang tersedia, sangat kompromi pada ke­majuan teknologi komunikasi yang tengah marak. Mereka bebas buka laptop, tablet atau hp dengan layanan internet gratis.

Tapi, konsep ini juga yang membuat Henri tidak mudah mendapatkan lisensi 7 Eleven. “Mereka sa­ngat ketat soal kebersihan makanan, minuman dan kebersihan tempat. Kami sangat­sangat me nge­

depankan food safety,” papar Henri. “Untuk food savety ini 7 Eleven memiliki standar sendiri.”

Di sisi lain, konsep ini memungkinkan 7 Eleven menggandeng mitra sebagai supplier kebutuhannya. “Kami menggandeng UKM un­tuk memenuhi kebutuhan makanan siap saji. Kami didik, kami latih bahkan ka­

lau tidak memiliki modal, kami beri modal,” imbuh­nya. “Bagi kami, yang terpenting adalah UKM itu ingin berkembang, memiliki tekad kuat untuk maju!”

Untuk 7 Eleven, usaha ini perlu dilakukan. “Indo­nesia adalah negara ke 18 yang memiliki 7 Eleven. Di sini jumlahnya belum seberapa di banding ne­gera­negara lain,” papar Henri. “Kami masih banyak belajar, masih perlu bekerja keras untuk mengem­bangkan diri. Jadi memiliki banyak mitra me rupakan sebuah usaha membangun jaringan.”

Henri juga mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan kerja sama. “Tapi yang kami butuhkan adalah mitra yang bersedia untuk bekerja keras, bersama­sama mengembangkan 7 Eleven,” tandasnya. “Prospek bisnis ini sangat bagus. Apalagi saat ini perekonomian masya­rakat Indonesia terus mengalami pe­ningkatan. Mereka membutuhkan tempat dengan pelayanan yang baik, nyaman, bersih, aman dan murah,” tutup­nya. Wendy Danoeatmadja/Foto: Mamat Rahmat

Page 104: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POTENSI DAERAH

104 I Januari 2013 I Tahun V I

Bandar Lampung

Ladang Investor Industri Olahan

104 I Januari 2013 I Tahun V I

Kopi Lampung

Page 105: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

105I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Tanah yang subur, menjadikan wilayah di ujung pulau Sumatera ini memanen banyak hasil bumi. Mulai dari

singkong, pisang, kelapa, kakao, kopi, duren, kayu, perikanan dan lain-lain yang potensial sebagai industri

olahan. Bandar Lampung berjarak 200-an kilometer dari Jakarta ini, otomatis menjadi

ladang para investor.

105I Januari 2013 I Tahun V I

Page 106: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POTENSI DAERAH

106 I Januari 2013 I Tahun V I

Bandar Lampung adalah ibu kota provinsi Lampung. Secara geografis, kota ini men-jadi pintu gerbang utama pulau Sumat-

era. Letaknya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta. Ini yang membuat Bandar Lampung memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat Lintas Sumatera dan aktivitas pendistribus-ian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Saat ini kota Bandar Lampung yang memiliki Bandara Branti merupakan pusat pen-didikan dan kebudayaan serta perekonomian di provinsi Lampung.

Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk berdasar-kan sensus 2010 sebesar 879.651 jiwa. Kepadatan penduduk sekitar 8.142 jiwa/km² dan diproyek-sikan pertumbuhan penduduk mencapai 1,8 juta jiwa pada tahun 2030. Kecepatan pertumbuhan penduduk melonjak cukup tinggi sejak lima ta-hun terakhir. Pertumbuhan bahkan mencapai 1,1 persen per tahun. Hal itu mulai memicu per-tumbuhan kota ini ke arah barat hingga Gedong Tataan; ke timur hingga Tanjung Bintang dan Ber-gen; serta ke utara hingga Kecamatan Natar.

Kondisi ini telah diprediksi, terbukti pada tahun 1986-1989, Ditjen Cipta Karya Departe-men Pekerjaan Umum telah merancang konsep pengembangan Kota Bandar Lampung yang disebut Bandar Lampung and Surrounding Area (Blasa). Konsep ini meliputi Kecamatan Gedong Tataan, Natar, Tanjung Bintang, dan Katibung bagian utara.

Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 - dalam

Bibit pohon Jabon

Pusat kerajinan kerang

Page 107: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

107I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

jutaan rupiah - dengan konstribusi terbesar da-tang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,12%, disusul kemudian dari sektor bank dan keuangan 17,50%, dan sektor industri pengola-han 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi terbe-sar datang dari komoditi kopi - 140.295 ton, karet - 15.005 ton, dan kayu - 1524 ton.

Potensi BeragamBerada di sebuah kawasan perlintasan pent-

ing, membuat Bandar Lampung bisa mengem-bangkan seluruh potensinya. Hingga saat ini, potensi yang paling banyak diminati memang potensi perkebunan dan industri pengolahan. Sektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa cengkeh, kakao, kopi robusta,

kelapa dalam, kelapa hibrida, juga tengah dikem-bangkan jati dan Jabon yang amat menarik minat investor karena laba yang menggiurkan meng-ingat komoditi ini amat laku di pasar nasional maupun global. Sedangkan duren yang terkenal dengan duren Lampung selain menjadi tanaman peliharaan di perumahan juga tumbuh di hutan-hutan.

Ini yang menjadi alasan beberapa perusa-haan berskala nasional dan global menjadikan Bandar Lampung sebagai kota utama. Beberapa diantaranya adalah PT. Tansoputra Asia- industri Kelapa Terpadu dan Karbon Aktif, PT. Sentra Profeed Intermitra dan PT. Vistagrain Corpora-tion yang bergerak di Industri Pakan Ternak Jag-ung dan Pakan Ternak serta PT. Nestlé Indonesia - Industri Pengolahan Coffee Instant. Selain ikut menggerakan roda ekonomi, kehadiran perusa-

Perkebunan cengkeh Perkebunan coklat

Kopi Robusta Duren Lampung

Page 108: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POTENSI DAERAH

108 I Januari 2013 I Tahun V I

haan-perusahaan ini juga memicu peningkatan kualitas sumberdaya manusia Bandar Lampung selain ketersediaan lapangan kerja.

Sedangkan industri pengolahan sebagai penyumbang utama pendapatan daerah diminati karena ketersediaan bahan baku yang melimpah. Industri pengolahan di Bandar Lampung tidak hanya industri pengolahan skala besar tapi juga industri pengolahan skala sedang hingga kecil. Hasil industri ini kemudian menjadi komoditi perdagangan dan ekspor. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga mem-perlancar baik arus barang maupun jasa.

Pisang salah satu hasil bumi tak saja menjadi pasokan buah di Jakarta. Industri olahan skala kecil menengah yang paling terkenal di Bandar Lampung adalah industri keripik pisang, yang juga kerap dijadikan oleh-oleh khas Bandar Lampung. Di sepanjang Jalan Pagar Alam yang menjadi sentra Industri Keripik Pisang, berjejer sekitar 50 toko penjual keripik. Rasanya beragam ; standar, cokelat, mocca, jagung bakar, keju, stroberi dan lainnya. Sebagai sentra buah tangan pengunjung pun berduyun-duyun, masing-masing toko sehari memproduksi 200-500 sisir pisang di kala ramai.

Selain keripik pisang, dijajakan juga Kerupuk Kemplang dan Kopi Lampung.

Salah satu toko di Sentra Industri Keripik itu, Aneka Keripik Rizka bisa menghabiskan 40 liter solar sebagai bahan bakar kompor dan 40 kg min-yak goreng. Toko keripik ini menjajakan produkn-ya seharga Rp 40 ribu per-kilogram, “Rata-rata ada 200 sisir pisang yang harus saya goreng dalam se-hari. Kalau mengenai omset, ya bisa sampai 1 juta rupiah dalam sehari,” kata Emy, sang pemilik,

Tak hanya industri, potensi kerajinan rakyat juga menggeliat di Bandar Lampung. Sebut Tapis – rajutan tradisional Lampung, juga Sulam Usus dan Batik Lampung yang juga khas. Sentra Tapis memang bukan di Bandar Lampung. Namun kota

Kerajinan kreasi bambu Tapis Lampung

Kerajinan patung gajah

Page 109: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

109I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

ini menjadi pusat perdagangan Tapis yang utama. Terutama karena tapis merupakan kain yang juga memiliki makna dalam kehidupan sosial masyar-akat Lampung.

Sedangkan Sulam Usus, rajutan khas Lam-pung, makin populer setelah diperkenalkan oleh Aan Ibrahim – designer terkemuka di Bandar Lampung. Pria inilah yang menerapkan Sulam Usus pada beragam jenis pakaian sehingga mem-buat sulaman ini menjadi lebih bernilai. Aan yang juga mengkoleksi Tapis berharga puluhan juta rupiah mengatakan bahwa Sulam Usus merupa-kan kebudayaan khas Lampung yang mulai di-lirik masyarakat dunia. “Malaysia dan China ingin belajar membuat sulam usus pada saya. Mereka ingin meniru. Jadi saya tolak permintaan mereka!” ujarnya.

Peluang menarik muncul di sektor wisata yang membutuhkan kerajinan rakyat untuk cin-deramata. Beberapa jenis cinderamata yang kerap dicari wisatawan sebagai kenang-kenan-gan belum diproduksi di kota ini. Salah satunya adalah T-Shirt. “Saya memulainya sejak dua tahun lalu. Sampai saat ini sudah ada 5 cabang. Untuk T-

Sentra keripik Bandar Lampung

Kaos unik Lampung

Page 110: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POTENSI DAERAH

110 I Januari 2013 I Tahun V I

industri, dan perdagangan. Untuk sarana perda-gangan terdapat beberapa supermarket yang cukup besar. Pusat perbelanjaan modern yang terdapat di Bandar Lampung diantaranya adalah Simpur Center, Chandra Super-Store, Chandra Teluk Betung, Chandra Tanjung Karang, Chandra Simpur Center, Central Plaza Lampung dan hyper-market seperti Giant.

Pasar tradisional pun tetap dipertahankan, misalnya Pasar Bambu Kuning, Bambu Kuning Square, Tengah, Bawah, Pasirgintung, Smep, Mambo, Kangkung, Tugu, Panjang, dan Perum-nas Way Halim. Begitupun, seiring perkemban-gan tata kota, kehadiran pusat perbelanjaan baru tetap menjadi kebutuhan. Investasi ini terbuka untuk investor luar dan bisa menjadi peluang yang menguntungkan.

Perkembangan tata kota Bandar Lampung me-mang unik mengingat kondisi topografis Bandar Lampung yang beragam ; dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 sampai 500 me-ter. Daerah dengan topografi perbukitan hingga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbuki-tan Batu Serampok di sebelah Timur. Tapi ini juga menguntungkan sebab sistem drainase yang baik membuat kota ini relative aman dari banjir yang kerap mengganggu roda perekonomian.

Shirt saya bekerjasama dengan C59. Dalam sebu-lan bisa terjual hingga 3000 pieces,” ungkap Ja’far, owner Aneka Souvenir Lampung.

Kerajinan rakyat memang potensi yang masih cenderung tidur. Inilah yang membuat Dewan Kerajinan Rakyat Provinsi Lampung getol mem-promosikan potensi kerajinan rakyat Lampung. Di galeri Dekranasda Bandar Lampung, potensi kera-jinan rakyat Lampung bisa dilihat dan dicermati. Beberapa di antaranya ; Batik Khas Lampung, Tapis, Sulam Usus, kerajinan patung gajah Lam-pung hingga kerajinan tas bambu khas Lampung, berpotensi bersaing di mancanegara. “Ada seki-tar 50 jenis kerajinan yang ada disini. Semuanya khas Lampung. Bahkan, produknya ada pula yang sudah menembus pasar ekspor,” aku Lia Savitri, salah satu pengurus di Dekranasda.

Sarana Memadai

Sebagai kota yang bergerak menuju kota met-ropolitan, Bandar Lampung menjadi pusat kegia-tan perekonomian di daerah Lampung. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa,

Pindang Baung

Pempek

Page 111: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

111I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Selain sarana ekonomi, sarana hiburan dan wisata juga cukup berkembang. Bergam hotel dengan beragam klasifikasi berdiri di Bandar Lam-pung. Kota ini juga sibuk menggenjot sektor pari-wisata yang akan memicu perkembangan sektor industri kecil sebagai pendukung. Salah satu con-toh adalah kerajinan rakyat berupa kerajinan kulit kerang yang berkembang di kawasan sekitar Pan-tai Pasir Putih, salah satu lokasi wisata terkenal di Bandar Lampung. Sainah, wanita berusia 70 tahun adalah pengrajin kerang pertama yang tinggal di desa Rangai, pinggiran Bandar Lampung, tidak jauh dari Pantai Pasir Putih. Ia memulai usahanya tahun 1952. “Awalnya hanya iseng dan bahannya diambil dari pantai sekitar rumah,” ujarnya. Kini ada puluhan warga Rangai menjadikan usaha ker-ajinan ini sebagai mata pencaharian sam pingan

Kru Majels di stasiun TVRI Lampung

Keindahan pantai pasir putih

Page 112: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

POTENSI DAERAH

112 I Januari 2013 I Tahun V I

mereka. Sayang, perusakan lingkungan pantai, membuat para pengrajin kerang ini, kini harus menggunakan kerang dari Jawa Timur.

Dengan beragam potensi, Bandar Lampung merupakan sentra dimana investor bisa memulai investasi mereka. Sektor wisata di luar Bandar lam-pung yang belum sepenuhnya tergarap mengha-dirkan peluang Tour Travel yang bisa dijalankan di kota ini. Begitu juga perdagangan hasil bumi yang makin melimpah seperti kopi – termasuk kopi luwak, pisang juga kayu. Jangan lupa sek-tor perikanan yang tahun ke tahun makin besar. Selain diperdagangkan, hasil budidaya perikanan juga bisa menjadi bahan baku industri kuliner seperti pempek dan pindang Baung atau Patin – kuliner yang amat terkenal di Bandar Lampung. Belum lagi industri kerupuk kemplang yang juga menggantungkan produksi pada hasil perikanan.

Bandar Lampung memang sebuah kota yang memiliki peluang dan potensinya sendiri. Na-mun dari kota ini, potensi Lampung dan potensi provinsi lain di Sumatera bisa dibidik dan dijajaki. Menjadikan Bandar Lampung sebagai sebuah awal pengembangan investasi, merupakan se-buah peluang yang sangat layak dicoba. Wendy Danoeatmadja, Cucun Hendriyana, Eko Setiawan/Foto: Tim Majalah Elshinta, Istimewa

Staf pengelola DEKRANASDA Lampung

Pengrajin kerang

Page 113: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013
Page 114: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

TIPS & TRIK

114 I Januari 2013 I Tahun V I

Bagi beberapa bisnis, logo memegang peran penting. Logo adalah elemen awareness, sekaligus sebuah pesan yang menggambarkan

beragam nilai yang melekat pada bisnis atau usaha itu. Jadi, logo bisa diperlukan, bisa juga tidak. Tapi sebuah bisnis yang berkarakter, biasanya membutuhkan logo untuk membantunya menemukan posisi di tengah persaingan pasar yang ketat dan, ehm… seringkali tidak sehat.

Menemukan logo yang sesuai, bukan perkara gampang. Logo tidak harus cantik, indah atau hebat memukau. Logo bisa berupa huruf, gambar sederhana

4 FAKTOR UBAH LOGO USAHA

bahkan angka atau tanda baca. Yang penting, sebuah logo harus mampu mencerminkan bisnis ; sifatnya, karakternya dan semua hal yang diusung bisnis itu. Perhatikan logo-logo perusahan besar macam Microsoft, Apple, Coca Cola atau perusahaan lokal macam Bank Indonesia, Garuda Indonesia dan sebagainya. Perhatikan pilihan huruf, gambar bahkan warnanya. Semua itu, dirancang, dipilih dan ditetapkan dengan hati-hati. Silahkan nilai sendiri apakah sesuai atau tidak.

Jika menemukan logo yang sesuai tidak mudah, lantas mengapa repot-repot mengubah logo? Apa dan kapan harus mengubah logo bisnis? Ini jawabannya!

Page 115: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 115

Menemukan logo yang sesuai dengan usaha, bukan soal mudah. Banyak elemen yang mendukung hingga bisnis mencapai sukses,

tak terkecuali faktor luck. 4 alasan berikut ini cukup potensial untuk mengubah logo.

1. PERUBAHAN VISI DAN MISITanpa visi dan misi, sebuah bisnis akan

menabrak kiri kanan. Tanpa visi dan misi, sebuah bisnis ibarat mobil tanpa rem. Visi dan misi adalah panduan tentang tujuan dan cara ; kemana bisnis itu akan menuju dan bagimana caranya. Nah, logo perusahaan harus mencerminkan semua itu. Jika visi dan misi bisnis berkurang, maka sebaiknya logo juga berubah. Biasanya, perubahan pada visi dan misi tidak perlu perubahan besar, jadi perubahan pada logo pun biasanya tidak banyak.

2. PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASIStruktur organisai berubah karena beragam

alasan. Salah satu alasan yang paling sering menjadi alasan adalah efisiensi. Jika sebuah logo bisnis yang rumit berubah menjadi logo yang lebih sederhana namun berkarakter, biasanya itu terjadi karena ada perubahan struktur organisasi yang rumit menjadi lebih efisien.

4. PERUBAHAN JAMANTidak bisa dipungkiri, sebuah logo, betapapun

bagusnya, bisa dianggap out of date. Ini karena perubahan sikap, perilaku, nilai juga trend dalam masyarakat. Maka, mengubah logo usaha agar menjadi lebih modern dan up to date, bisa menjadi penting. Istilah mengikuti perubahan dan semangat jaman, kerap dilontarkan dan itu sebuah keniscayaan dalam keputusan mengubah logo usaha.

Lalu, kapan seharusnya logo baru diperkenalkan? Kapan moment yang tepat? Namanya perubahan, maka pengenalan logo baru bisa saja dilakukan pada momen-momen yang memang memiliki nilai-nilai perubahan ; hari ulang tahun perusahaan, tahun baru, pergantian pemimpin atau momen-momen penting lain yang mengusung nilai semangat perubahan seperti momen masuknya perusahaan ke pasar modal, pada saat mengakuisisi perusahaan lain dan sebagainya. Teks: Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber

3. PERLUASAN USAHAPerluasan usaha membutuhkan

perubahan logo karena otomatis ada perbuhan visi misi dan struktur organisasi. Perluasan usaha dalam bentuk anak perusahaan, misalnya, bisa saja membutuhkan perubahan logo perusahaan induk yang menjadi acuan bagi pembuatan logo anak perusahaan. Ini bisa menjadi penting agar tercipta benang merah dan kesinambungan image dan awareness. Tentu saja, jika dikehendaki, logo anak perusahaan bisa dibuat berbeda, meski kasus seperti ini relative jarang.

Page 116: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

MEDIASI

116 I Januari 2013 I Tahun V I

Sewaktu duduk di bangku kuliah saya mulai memberanikan diri terjun ke dunia usaha. Bermodal hobi memasak kue, saya memulai bisnis

kue kecil-kecilan di rumah. Pemasaran dari mulut kemulut lewat teman dekat, tetangga, dan sanak saudara. Awalnya sulit, tapi perlahan-lahan satu persatu pesanan datang. Ada yang memesan kue bolu, kue cake coklat, dan aneka kue lainnya dengan harga murah.

Kini sudah berjalan lebih dari satu tahun, mulai banyak pesanan terlebih menjelang hari raya. Setelah usaha kue mendapat respon positif, saya mulai memberanikan diri memasarkan produk olahan saya melalui website Cascalecake. Lambat laun pesanan mulai datang dari masyarakat luas.

Rizki Nurul Annisa

Start Usaha Tekad dan Nekat“Lakukan sekarang juga!” Inilah support para motivator pada Anda yang ingin memulai terjun di dunia bisnis. Jangan terlalu banyak berfikir karena justru hasilnya nihil. Bukan uang modalnya, tapi tekat bahkan nekat. Jatuh bangun pun soal biasa, agar kita ‘naik kelas’. Ikuti cerita mereka dalam menjalani start usaha, kini telah menggelinding meraup untung. ( Eko Setiawan)

Promosi Mulut ke Mulut

MEDIASI

Page 117: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 117

Hobi Jadi Bisnis

Tahun 2007 saya mencoba

b e r w i r a u s a h a b i d a n g p e m o t r e t a n d e n g a n modal kamera pemberian orang tua dan pinjaman teman.Memotret p e r n i k a h a n teman waktu itu bayaran yang saya terima Rp 750.000. Awalnya tidak serius, ternyata responnya positif dan banyak orderan dari kawan-kawan. Lama kelamaan, pundi-pundi uang jasa memotret terkumpul. Akhirnya, usaha yang awalnya hanya sebagai sampingan dan penyalur hobi itu saya tekuni.

Terus memasarkan hasil jepretan, sekarang saya sudah memiliki studio Alvin Photography dengan fasilitas lengkap. Kini saya mampu memperoleh omzet Rp 70 juta tiap bulannya.

Alvin Fauzie

Usaha pertama kali saya adalah menjual telur bebek milik tetangga, sewaktu tinggal bersama orang tua di Brebes, Jawa Tengah. Dipercaya

menjual beberapa peti telur ke pasar, untung yang saya peroleh sedikit demi sedikit saya tabung. Setelah memiliki uang yang cukup, saya usaha sendiri memborong beberapa kilogram telur bebek dan saya olah menjadi telur asin yang saya pelajari warga sekitar. Setelah berjalan kurang dari enam bulan, saya melanjutkan kuliah di Jakarta. Mengambil jurusan Desain Grafis, naluri usaha saya kembali muncul dengan membuka usaha Grafis Alfat meng-order cetakan dalam jumlah terbatas. Setelah lulus usaha ini terus saya geluti.

Teguh Setiawan Muhry

Desain Grafis Dari Telur Asin

Pertama kali terjun ke dunia usaha saat SMP. Saya berdagang batu bata yang dibawa

dari Lampung. Tapi tidak bertahan lama. SMA beralih berjualan keripik dan sepatu. Lagi-lagi tidak berjalan lama. Kemudian masuk bangku kuliah, saya nekat membuka usaha siomay. Jarang yang beli, saya tinggalkan lagi.

Melihat ada kolam nganggur, saya nekat menernakan ikan lele. Iseng dengan modal terpal, pakan dan benih, saya mulai memelihara 1.000 bibit lele. Tidak ada pengetahuan tentang budi daya ikan lele, tapi tetap saya tekuni. Awalnya hanya panen 98 Kg, sekarang Slyva Farm usaha saya tiap bulan panen 6 ton ikan lele, langsung dijual ke pasar tanpa melalui tengkulak.

Fauzan Hangriawan

Dari Bata ke Lele

Page 118: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

EXPO

118 I Januari 2013 I Tahun V I

Bisnis Sepeda Untung Menggelinding

Demi kesehatan pribadi dan lingkungan, masyarakat sepakat menjalankan go green. Ada program car free di beberapa wilayah diperuntukkan bagi pengguna sepeda, banyak event fun bike, bahkan ada komunitas bike to work. Kembali ke masa lalu, sepeda menjadi primadona. Jika dulu sebagai transportasi utama, kini lebih ke gaya hidup. Sepeda produk Ferrari Di2 misalnya dibanderol dengan harga Rp153, 2 juta. Bisnis menggiurkan bukan?. Teks/foto: berbagai sumber

Mountain Bike

Sepeda gunung gaya di perkotaan, sepeda jenis ini banyak penggemarnya.

Pengendara lengkap mengenakan aksesori mulai dari kostum, helm, sepatu, kacamata,

menembus kemacetan kota. Sepeda sport ini pun banyak modifikasi

aksesorinya bagi yang kreatif. Berbagai merek

tersedia di toko-toko sepeda dengan harga hingga puluhan juta. Khusus Giant Anthem X4 harga berkisar Rp

5,2 juta.

Folding Bike

Karena lokasi berolahraga jauh dari rumah, maka dibutuhkan sepeda lipat atau folding bike yang

dapat diringkas masuk bagasi. Bentuknya yang mungil dengan bahan frame alloy sangat ringan, banyak digemari anak-anak atau kaum wanita. Sangat praktis bahkan mudah ditenteng ketika Anda menggunakan transportasi kereta api. Banyak pilihan jenis sepeda lipat ini, untuk jenis Downtube ini kira-kira harganya Rp 4 juta.

Page 119: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I Januari 2013 I Tahun V I 119

Onthel

Komunitas sepeda klasik kini tengah menjamur, mereka tampil ala jaman kolonial dengan

kostum lengkap bak gerilyawan. Merk seperti Gazelle , Simplek , Raleigh, BSA, Phillips, Fongers dan masih banyak lagi, konon memang dibawa oleh kaum penjajah sebagai tunggangannya. Sebagai barang antik dan bersejarah, maka harga tidak ada pasarannya di Pasar Tradisional Barongan Bantul-Yogya misal harga termahal bisa mencapai Rp 45 juta. Setelah di tangan kolektor maka harga pun bisa melonjak dua kali lipat.

Fixie

Beberapa waktu belakangan ini sepeda fixie sempat tenar. Sepeda kayuh dengan sistim

pengereman torpedo atau dultrap ini, banyak digemari kaum muda karena disainnya yang minimalis dan tampil warna-warni. Ada produksi pabrikan, tapi banyak juga yang melakukan perakitan sehingga dibentuk sesuka hati. Meski penampilannya menarik, tapi harganya sangat terjangkau kantong anak muda berkisar Rp 1,5 juta.

Tandem

Bagi keluarga besar, sepeda jenis tandem sangat cocok digunakan

karena minimal dapat mengangkut 2 orang bahkan 3 orang. Selain itu sepeda jenis tundem banyak digunakan di tempat-tempat rekreasi, mereka berbisnis penyewaan. Untuk perawatan tidak beda dengan jenis

sepeda tunggal. Harga tentu dua kali dari sepeda biasa kurang lebih Rp 4,5 juta.

Page 120: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

120 I Januari 2013 I Tahun V I

@MajalahElshinta

Twitter: @majalahelshinta

Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain

dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.

Follow

me !

120 I Januari 2013 I Tahun V I

aghuz ‏@awik31@MajalahElshinta ...kapan majels ada artikel orang sukses di usaha online bidang jasa (menjual produk orang lain)....

”Sepertinya sudah sering dimuat, nanti coba kami muat lagi yang baru”

Tung Desem Waringin @TungDWRT @MajalahElshinta: Majalah edisi Desember 2012 menampilkan Tung Desem Waringin @TungDW

Andre ‏@andrechephe”@MajalahElshinta: Majalah edisi Desember 2012 akan menampilkan Tung Desem Waringin @TungDW”

Ilham M. Wijaya ‏@IlhamMwijayaLangganannya ko berhenti, ga ada kabr berita, sy mau lanjut langganan @MajalahElshinta

”Silahkan lanjut hubungi Hotline: 081318669235”

Okna Wanto Salim ‏@okna_wuArrgghh ketinggalan @MajalahElshinta yg edisi ahok.. Bs beli dimana lg ya?? http://myloc.me/qZe73

”Silahkan hubungi Hotline: 081318669235”

Scanie ‏@Scanie_idNEW @MajalahElshinta :”Bisnis Hantu Palsu Omset Rp.2 milyar;Manohara gagal Kosmetik Jajal Kuliner” Harus di baca infonya download di SCANIE

MyKlasikan ‏@MyKlasikan”Jika Anda tidak berlangganan atau koleksi Anda kurang lengkap, maka Anda wajib memiliki BUNDEL @MajalahElshinta Hub.HotLine: 081318669235”

Page 121: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

@MajalahElshinta

I JANUARI 2013 I Tahun V I 121

MAJALAH ELSHINTA BISA ANDA DAPATKAN DI GRAMEDIA,GUNUNG AGUNG DAN AGEN – AGEN BERIKUT :

JAKARTA PUSATKyla Agc , ST. Kereta Api Senen No. 3 Jak-Pus, 021-98700234Vicktor Agc., Jl. Wahidin II XB 11-14 Budi Utomo Jak-Pus , 021-70802300Amrul, Jl. Kramat Sentiong No. 45 Rt011/06 Kramat Senen Jak-Pus , 021-32293132

JAKARTA BARATSas AG, Jl. Tanjung Duren Barat Ii/23 Tomang Jak Bar, 021-5685836Batara, Teluk Gong, Prapatan kp.Gusti Se 03/04 dpn Bank Danamon Jak-Bar , 021-6619532Laysin Book Store, Jl. KH Syahdan Rt 6/Rw 12 No.36B Kemanggisan, Palmerah Jak-Bar 021-53652878

JAKARTA TIMURTimbul Ag, Jl. Kemuning No. 42, Jatinegara Jak-Tim, 021-85902903Dwitama Ag, Jl. Kbn Nanas Selatan Rt 14/06 No.26 Jak-Tim, 021-8577453

JAKARTA SELATANDarko Ag/Imam, Jl. Pulo Kenanga Raya No.11 Rt 08/04 Grogol Utara Jak-Sel,021-8322431Ferdian Ag, Jl. Bima Raya 46 Bintaro Jak-Sel, 021-7370284Donna, Jl. Sunan Kalijaga No. 64D Blok M Jak-Sel 021-7220004Siregar, Jl. Kirai No. 23 Rt003/03 Kebayoran Baru Jak-Sel 021-7202648Rizky Ag, Jl.Raya Pamulang I Dpn Blk SHX/8,021-74708869Alicya Ag,ST. Kereta Api Kalibata Jak-Sel , 081315420453

JAKARTA UTARAIndomaret Ancol,Jl. Ancol Barat VIII No. 2 Jak-Ut 021-6919971-74Central Kumala Sakti ,Galeri Niaga Mediterania Blok B 86 - Pantai Indah Kapuk Jak-Ut021-5882719-22

DEPOK & BOGORRaharja Ag,Jl. Siliwangi No. 129 Bogor ,0251-323840Join ag,Jl. Sancang No. 23 Bogor Baru ,0251-323863Indomaret Cimanggis, Jl. Pekapuran Desa Curug Sukatani No. 14 A Jl. Raya Bogor- KM 32.5 Cimanggis Bogor,021-874274Indomaret Parung,Jl. Pembangunan Rt 01 / Rw 02 Desa Gunung Sindur Kab. Bogor,021-7563078Arief Media,Jl. Margonda Raya No. 521 Depok (Dekat Kampus UI), 021-8708777

TANGERANGDewan Ag,Periok Jaya Permai Blok 1/40 Tangerang , Hp. 0813 1110 9817 - 021-55793648Indomaret Jatake,Jl. Industri 3 Blok A/B No. 8 Jatake Tangerang, 021-5916161Saragih Ag,Giant Villa Melati Mas Serpong –Tangerang, 08137385530

Warso Ag,Kampung Buaran Pakujaya Jl. Bayangkara I No.136A Graha Bintaro – Tangerang,021-53124517

BEKASIAfandi Ag,Jl. H.Jayun Rt 03/06 no.34 Srengseng Sawah,021-7871502Jawa Ag,Stasiun Kereta Api Bulan-Bulan Bekasi, 021-92645689Indomaret Bekasi,Jl. Jababeka Raya Blok A No. 5-6 Pasir Gombong Bekasi, 021-89835098

JAWA BARATEstika AG,Komp. Griya Gemilang Sakti Blok E1 /5 Cinanggung – Serang, 0254-206251Sariksa,Jl. Paseh No. 13-15 Tasikmalaya ,0265-334064Cirebon Ag,Jl. Lemah Wungkuk 108 Cirebon, 0231-203376Equator Ag,Jl. Bahagia No.81 Cirebon, 0231-202462TB. Kita,Jl. Rumah Sakit UmumNo.20-22 Tasikmalaya, 0265-7070717Yudha Ag,Jl. Cibangkong 286/120 (Cikapundung) 022-7305820Indomaret Bandung,Jl. Jend. A. Yani No. 806 ( Komplek Tarumatex ) Bandung 40282 ,022-7217770Suparman Ag, Jl. Bojong Wetan No. 5-7 Bandung , 022-2507421Tobuma / Gunaraya, Komp. Cikawao Permai Kav.B-12 Jl. Cikawao 39-41 Bandung, 022-4232513Kamal Ag, Ciawi Bogor

JAWA TENGAHCV. Mahkota, Jl. Pusponjolo Tengah I/42 Semarang,021-7610503Duta Ag,Jl. Kusumawardani III No.73 Semarang ,024-6925050Sendang Mulia Ag,Jl. Pasar Wetan 8 Solo, 0271-633751Hidup Ag,Jl. Jogonegaran Gt 1/803 Yogyakarta, 0274-587921Suparlan / Nanda Ag, Depan SMP Piri Giwangan ,arah Kr.Krajen ,RS. Wirasaban – Yogyakarta,0813-2879-1152Ria Ag,Pertokoan Rejomulyo NO.G-12 Magelang, 0293-366638Satria Ag,Jl. A. Yani 12 No. 12B Purwokerto ,0281-624502Perintis Ag,Jl. Perintis kemerdekaan No.6 PWK,0281-642048Fadjar Ag,Jl. Nusantara 4, Dpn Matahari, Pekalongan, 0285-431466Indomaret Semarang, Jl. Tugu Industri I, Kav 2-4 kawasan Industri Wijaya Kusuma -Randu Garut Semarang,024-8665660Istianto Ag,Jl. Veteran Gg. Kong Kwan 23, Tegal, 0283-358253Kudus Ag,Jl. Sunan Kudus No. 158, Kudus, 0291-432758Azril Bugis Ag,Jl. Parang Baris No.44 Tegal Reja, Solo,0271-737052Lestari Ag,Jl. Mh. Thamrin 13 Semarang., 024-3557003Ababil Agc.,Jl.Kauman No.2, Salatiga, 0298-327074Indomaret Yogyakarta,Jl.Ring Road Barat No.99

Padukuhan Salakan Rt 008 Rw 026 -Trihanggo Gamping Yogyakarta, 0274-622037- 38Kwik Tjiong Ping,Jl. Silugongo No. 3 Juwono – Pati, 0295-471085

JAWA TIMURSamudji Agc, Jl. Bratang Gede III C/5 Surabaya,031-3521302Indomaret Surabaya, Jl. Jenggala No. 22 Gedangan – Sidoarjo,031-8476945Usaha Bersama,Jl. Jembatan Merah Plaza Lt.Dasar B 40, Surabaya, 031-3556256

LAMPUNG TB Sriwijaya, Jl. Kapten Syeh No. 250 Palembang, 0711-320679Tohoma, Jl. Raden Intan No. 124 A Tanjung Karang Lampung, 0721-261839Intisari Ag, Jl. Kartini No. 8 Tanjung Karang Lampung, 0721-264026

SUMATERA TB Gloria,Jl. Halim Perdana Kusuma No. 29 (Samping Widyaloka) Jambi,0741-31842Surya Agc ,Jl. Riau No. 86 Medan, 061-4568757M.Syafei,Jl. Kampung Dalam IV - 2E Padang Sumatera Barat,0751-9988452Jack Ag-Pk Baru,Jl. Teratai No. 8 Ps. Kodim Pekan Baru, 0761-855414Tb. Zaldy,Jl. Soekarno Hatta No. 187 Bengkulu,0736-24291Jack Ag-Padang,Perum Indah Pratama Blok F No. 7 Surau Gadang - Siteba Padang- Sumatera Barat,0751-7058369Cholas Media, Plaza Top 100 Penuin Baloi Centre – Batam, 0778-459070Nadira Agc, Jl. Adisucipto No. 40B Pekan Baru, 0761-65646 / 64863Damai Agc, Jl. Riau No. 89 Medan,061-4142734

KALIMANTAN TB Angkasa Jaya (TB Agkasa Baru), Jl. Tanjung Pura No. 36 Pontianak, 0561-734689TB A Terang,Jl. P. Samosir No. 29 Rt 02/02 Samarinda, 0541-741768Margoyudho Ag,Jl. Cendana Rt 18 No. 49 Samarinda, 0541-205063Sinar Abadi,Jl. Jend. Sudirman No. 47 / 36 Balikpapan, 0542-415666

SULAWESI Masrun Ag,Jl. Let.Jen Suprapto No. 14 Palu, 0451-423805

BALI Corsica,Jl. Sumatra No. 46 Denpasar Bali,0361-226358Kios Budi Jaya,Jl. Hayam Wuruk No. 58 Denpasar Bali,0361-223958Suar Mas,Jl. Raya Rai Madra Mengwi (BR Dajan Peken Mengwi Tani) Kab, Badung – Bali, 0361-411761

INDONESIA TIMUR Fresh Media,Jl. Rajawali No. 88 Perumnas III Jayapura, 0967-571565

AGEN MAJALAH ELSHINTA

I JANUARI 2013 I Tahun V I 121

Page 122: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013

OTAK ATIK

122 I Januari 2013 I Tahun V I 122

75

67

49 3 85

63 4

61 2 7 5

3 5 4

72

64

2 68 3

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA

Nama : ...........................................................................................................................

Alamat : ..........................................................................................................................

.............................................................................Kode Pos ...............................

Telp/ Hp : ...........................................................................................................................

Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita,

No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp .......................................................................................................

Permintaan edisi .........................................s/d.............................................................................

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

Untuk berlangganan Rp 59.400 (6 Bulan) Rp 112.200 (12Bulan) Untuk wilayah Jabodetabek harga

sudah termasuk ongkos kirim

Untuk wilayah lain harap hubungi

Redaksi Majalah Elshinta

Telp : (62-21) 58359108

(62-21) 58359112

Fax : (62-21) 58359094

Tanda Tangan

( )

Page 123: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013
Page 124: Majalah Elshinta Edisi Januari 2013