Majalah Elshinta Edisi Februari 2012
-
Upload
niko-areasto -
Category
Documents
-
view
308 -
download
16
description
Transcript of Majalah Elshinta Edisi Februari 2012
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV3
SURAT PEMBACA
4 Tahun MajelsTidak terasa usiamu sudah 4 tahun Februari ini.
Semakin dewasa misimu kian menjadi pencerah
bagi kami-kami terutama calon pensiunan. Terus
berkarya Majels, menghimpun para inspirator
dunia bisnis. Semangat!
Prasetyo
Yogyakarta
Terimakasih atensinya. Tanggal 14 Februari
Ulang Tahun Majels, akan menjadi hari bahagia
bagi kami dan pembaca tentunya. Smoga lentera
inspirasi terus menyala.
Bundel MajelsSaya ingin membeli bundel Elshinta seharga
180.000 (dua bundel), bagaimana caranya?
Binangkit Intan
Jln. Cendrawasih, Wisma Pangeranan Asri,
Bangkalan Madura.
Bundel MajelsSelamat pagi,
Saya mau membeli bundel 2011 majalah Elshin-
ta.. 90.000 itu satu bundel apa 2 bundle?
ongkos kirim ke Purwokerto, Jawa Tengah, berapa
ya?
terima kasih
RIZKY DR
1 bundel, untuk ongkos kirim nanti akan kami
hubungi
Kolom Flash Back Hai Elshinta,
Saya punya usul, bagaimana kalau Elshinta
membuat kolom khusus kilas balik/flash back
perjalanan Elshinta, mulai dari awal radio majalah
sampai dengan televisi hingga mencapai kesuk-
sesan. Mudah-mudahan Elshinta selalu men-
dulang sukses luar biasa di tahun 2012 hingga
tahun – tahun mendatang.. amien.
Salam sukses,
Sahala
Usulan yang bagus namun harus mempersiapkan
dokumentasi dahulu. terimakasih
Inspiratrip Majalah ElshintaKami mengharapkan sekali Majalah Elshinta
mengadakan InspiraTrip lagi. Saya ingin sekali
mengmbangkan bisnis, kebetulan ada gelontoran
dana. Dengan program ini saya harapkan dapat
menemukan networking dengan pengusaha-pen-
gusaha di daerah.
Salam,
Robertus Damian
Jakarta Selatan
Tepat sekali. Awal bulan April InspiraTrip
digelar ke Bali. Dan Anda peserta
terawal tentunya.
4 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
12 MAESTRO
ADRIE SUBONOAnak nakal yang sering tidak naik kelas ini sempat melanglang dunia ke Eropa untuk sekolah. Ujungnya, ia menjadi promoter kelas dunia nomor satu di Indonesia!
DAFTAR ISIFebruari 2012
PENERBIT:PT NUANSA KARYA BERITA
SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999
PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono REDAKTUR PELAKSANA. Er Prianggodo
REDAKTUR. Ahmad SetiawanWendy Danoeatmadja
SEKRETARIS REDAKSI. Natalia RismaREPORTER. Cucun Hendriana
FOTOGRAFER. Okie AZ DESAIN GRAFIS. Abdul Kholis,
RusmantoPRODUKSI. Matsani
DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno, Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna,
Sugi Handono, Yosida B.AKEUANGAN: Susanti
MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS
Telp. (62-21) 584 2285Fax: (62-21) 587 3750
Sam SaptonoTelp. (62-21) 58359109Fax. (62-21) 58359093
ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLANJl. Kedoya Duri Raya No. 36
Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520Telp. (62-21) 58359112, 58359108
Fax: (62-21)58359094Email: [email protected]
Hotline Berlangganan (62-21) 93938019
PERWAKILAN MAJALAH ELSHINTA JAWA TENGAH /DI YOGYAKARTA:
Albert MarbunJln Kelud Utara II/4 Semarang
Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781Fax: (024)8313415Agus (Yogyakarta)
REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA
A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement
PERCETAKAN: PT. Gramedia
(Isi diluar tanggung jawab percetakan)
22 PENCERAHANSimak kisah Kusuma Adi Agung Nugroho membesarkan Bakso Lapangan Tembak, Kulit Telur Joko Dwiyono hingga Siswadi yang mengelola 44 Bimbingan Belajar sampai Levi Strauss yang membawa jeans menjadi bahan paling beken di dunia! Inspiratif!
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV5
88 SENTRA BISNISDi Kendal ada Desa Truko. Inilah desa penghasil tas yang produknya mencapai pangsa nasional!
Foto:Okie A.Z
55 PROSPEK
BISNIS KASIH SAYANGSekarang ada banyak cara untuk mengungkapkan kata cinta dan kasih sayang. Ikuti bisnis souvenir ungkapan hati dari kue, tas hingga bunga yang prospeknya cukup menggiurkan
68 INFO FRANCHISECarvello Ice Cream mungkin franchise yang cocok untuk Anda. Es kualitas pabrik ini mendulang sukses karena dijual dengan harga emperan!
76 KOMUNITAS BISNISUKM binaan BUMN di Yogyakarta menerima gelontoran dana untuk mengembangkan usaha mereka. Bagaimana kiat mereka meraih sukses?
Peluang dan Inspirasi Bisnis
Cover:Adrie Subono
80 INFO UKMPeluang ada di mana-mana. Termasuk Nigeria, Afrika. Negara yang sudah familiar pada Indonesia ini membuka peluang bagi UKM Indonesia untuk berinvestasi!
102 BISNIS SELEBTina Astari mengubah hobinya mengunjungi café menjadi bisnis menggiurkan. Setelah sukses di Kota Hujan, cafenya pun di boyong ke Ibukota.
6 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
SURAT REDAKSI
Tiga tahun sudah Majalah Elshinta hadir
di tengah pembaca. Kami masih ingat
betul, saat mata pena kami mengarah
pada liputan dan potret sisi baik kehidupan
manusia, banyak kegigihan, keuletan dan
semangat yang kami sebarkan didalam
tulisan tersebut. Sungguh suatu pengalaman
yang sangat berharga. Dua tahun yang penuh
inspirasi positif bagi para pembaca, dan
juga tentu saja bagi kami semua di jajaran
redaksi.
Semangat, kegigihan, kepedulian dan
toleransi seolah-olah telah menjadi bagian
yang harus kami angkat kepermukaan
Tiga Tahun Majels: Fokus Mendukung UKMdalam setiap terbitan Majalah Elshinta, yang
kemudian secara singkat disebut Majels
ini. Bukan hanya dari kelompok yang peduli
sosial, tetapi juga banyak kami temui dari
para wirausahawan muda yang menggeluti
usaha kecil dan menengah. Mereka saling
bahu membahu memberikan pelatihan,
pendidikan, bantuan moril dan materil untuk
membuka lapangan pekerjaan baru bagi
generasi berikutnya.
Melihat kepedulian yang tulus inilah,
kemudian Majels turut mendukung upaya
dunia usaha kecil dan menengah untuk
memajukan para wirausahawan muda dan
Majalah Elshinta 2008 Majalah Elshinta 2009
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV7
Tiga Tahun Majels: Fokus Mendukung UKMpemula sebagai tulang punggung kemajuan
perekonomian rakyat, yang jumlah dan
potensinya sangatlah besar.
Memasuki tahun yang ke-empat, kini Majels
semakin kokoh sebagai majalah PELUANG dan
Inspirasi USAHA Kecil Menengah, yang menjadi
referensi dan ruang promosi bagi para pelaku
UKM di Indonesia. Untuk menunjang visi dan
misi itu, Majels telah menyelenggarakan
acara InspiraTrip Jogya, Bandung dan awal
April nanti InspiraTrip akan menuju ke pulau
Dewata, Bali. Program lainnya adalah “Usaha
dan Pengusaha Favorit Pilihan Pembaca” yang
baru saja terselenggara. Kedepan, kami akan
mengaktifkan situs peluang dan inspirasi
UKM, yaitu MajalahElshinta.com
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang budiman, dan
juga para pemasang iklan yang baik hati, yang
telah berjasa besar dalam menghidupkan
dan mengembangkan Majalah Elshinta
kesayangan kita ini. Doa dan dukungan
berupa kritik dan saran dari Bapak Ibu semua
sangat kami harapkan.
Salam Takjub!
Iwan Haryono
Majalah Elshinta 2010 Majalah Elshinta 2012
8 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
TAMU
D ara manis bernama lengkap Pevita Cleo Eileen Pearce ini, selain masih disibukkan dengan dunia akting,
diam-diam ia juga tengah merintis sebuah bisnis. Gadis blesteran keturunan Inggris-Banjarmasin, anak pasangan Bramwell Pearce dan Ernie Auliasari yang namanya melejit lewat film Denias, Senandung di Atas Awan (2006) ini sudah sejak beberapa bulan lalu terjun ke bisnis aksesoris. “Saya bisnis ini belum lama, masih kurang dari setahun. Bisnis aksesoris, jualan,” ungkapnya.
Pevita yang lahir di Jakarta, 06 Oktober 1992 ini mengaku senang bisa mengisi waktu luangnya selain bermain film dengan berbisnis. Keseriusannya dalam berbisnis dibuktikannya dengan sejumlah aksesoris yang dijualnya. “Jenisnya banyak sih, tapi yang paling mendominasi aksesoris berupa kalung. Bentuknya pun sangat beragam,” tandas Pevita. Bahkan, kini ia juga sudah mulai merambah ke bisnis fashion. “Ya, saya suka saja bisnis ini,” imbuhnya. Choen, berbagai sumber/Foto: Ist
Pevita Pearce
Terpantik Bisnis Aksesoris
8 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
TAMU
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV9
S iapa yang tidak kenal Andres Inesta? Kiprahnya di lapangan hijau tidak perlu diragukan lagi. Membawa Barcelona menjadi
juara Champions serta Spanyol sebagai juara di pagelaran Piala Dunia dan Euro, membuat aksi pemilik no 8 di Barcelona ini tidak perlu dipertanyakan. Namun tahukah Anda selain piawai mengolah si kulit bundar, Andres Iniesta juga dikenal pandai menjalankan bisnisnya sebagai produsen anggur.
Salah satu usaha bisnis yang sedang ditekuni pria berusia 26 tahun itu adalah kebun anggur dan kilang anggur yang berjarak sekitar satu mil dari kampung halamannya di wilayah Castilla La Mancha. Ditemani ayahnya Jose Antonio, sekaligus menjabat sebagai manajer perusahaan, pemain tim Nasional Spanyol itu telah menanamkan sembilan juta euro atau sekitar 102 miliar rupiah ke dalam bisnis tersebut. Melalui brand Bodega Iniesta, kilang anggur ini menghasilkan 700 ribu botol anggur merah, putih dan mawar pertahun.
Produk kilang anggur yang dimiliki Iniesta ini direncanakan akan dieskpor ke Jerman, Inggris, dan Jepang. Awalnya ditargetkan akan menyumbang keuntungan 200,000 euro (Rp 2,2 miliar) dengan pendapatan per tahunnya mencapai 600,000 euro (Rp 6,8 miliar). Bahkan Bodega, telah mampu mensponsori klub sepakbola professional Spanyol, Albancete yang juga dimiliki oleh Iniesta Anto/Dari Berbagai Sumber/Foto : Ist.
Rian D’Masiv
Andres IniestaLadang Anggur Iniesta
Pria bernama lengkap Rian Ekky Pradipta ini seperti tak puas dengan pencapaian yang diraihnya di dunia musik.
Setelah sukses di dunia musik dengan Band D’Masiv yang diusungnya, saat ini ia sudah merambah ke dunia bisnis. Salon adalah bisnis yang dipilihnya. “Sebagai investasi masa depan saja. Sifatnya hanya menanam modal di salon kecantikan yang sudah dirintis oleh tante saya,” ujarnya.
Bagi Rian, memasuki bidang baru di dunia bisnis memang harus siap dengan segala risiko yang akan didapatnya. Untung dan rugi adalah risiko dalam setiap bisnis. “Namanya bisnis, ya harus siap untung rugi. Untuk berbisnis kan tidak harus langsung dengan modal besar, modal kecil pun jadi. Di bisnis salon ini, mudah-mudahan sih bisa untung juga. Harapannya itu,” ucap pria yang juga akan mengembangkan dan membangun bisnis baru di bidang café dan studio rekaman ini. Choen, berbagai sumber/Foto: Okie AZ
Digaet Bisnis Salon
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV9
10 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
TAMU
Seper t i tak mau ket inggalan dar i rekan seprofesinya, pria yang memulai karir sejak di
bangku SMP dengan mengisi suara untuk anime yang berjudul Candy-Candy ini, selain masih sibuk di dunia hiburan, juga sudah mulai melirik dunia bisnis. Dan pilihannya jatuh ke bisnis manajemen artis bernama Inbek Entertainment. “Saat ini, bisnis ini masih terus berkembang. Prospeknya cukup cerah,” ujar Indra, yang lahir di Jakarta, 28 Desember 1977 ini.
Presenter kocak kawakan ini mengaku, jika bisnis yang dijalankannya berkembang dengan cukup baik. Saat ini, ia juga masih terus berusaha untuk membangun kepercayaan semua pihak. “Meski keuntungan belum begitu terlihat, tapi pemasukan pasti ada saja. Bisnis ini sebagai investasi masa depan. Mudah-mudahan ini bisa diandalkan,” ucap suami Dilla ini.Choen, berbagai sumber/Foto: Wepe
Kepincut Bisnis Manajemen Artis
Indra Bekti
Feby Febiola
Bisnis Parfum Sambil Kerja
TAMU
10 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Wanita kelahiran Jakarta, 24 Mei 1978 yang memulai karirnya sebagai model, saat ini
memang sudah jarang terlihat di layar kaca. Feby, yang namanya mulai dikenal luas masyarakat setelah menjadi salah satu pemeran di sinetron Tersanjung ini, belakangan disibukkan dengan aktivitas bisnis. “Selain tetap di dunia peran, saya juga sudah mulai berbisnis. Masih kecil-kecilan, bisnisnya parfum,” ucapnya.
Feby yang sejak tahun 2007 telah merilis album rohani keduanya bertajuk Beautiful Worship ini mengaku, ia menjalankan aktivitas syutingnya dan bisnis parfum bersamaan. “Syuting jalan, bisnis pun jalan. Bahkan, saya biasa menjual parfum itu ke teman-teman di lokasi syuting dengan harga yang tetap bersaing,” ucap wanita yang menamakan parfumnya dengan nama Febiola ini. Choen, berbagai sumber/Foto: Ist
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV13
‘Importir’Artis Asal Kuli Pisang
Didikan keras orangtua membuatnya tak pernah menyerah. Saat kelas 2 SMA, tiga kali tak naik kelas. Lalu, ia ‘dibuang’ ke Jerman. Di
Jerman, meski 11 kali pindah sekolah, sekolahnya tetap tak tamat. Setelah 8 tahun, ia kembali ke Indonesia. Segudang pekerjaan dilakukannya, pernah
menjadi kuli pisang pelabuhan, naik supplier kertas, properti hingga sukses di bisnis perkapalan. Kemudian ia loncat menjadi promotor, dimulai dari nol dan
otodidak. Kini, tidak kurang dari 140-an artis papan atas dunia telah ia ‘import’ ke Indonesia.
Teks: Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ, Tarzan Photo, Ist
14 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
MAESTRO
Ayahnya, Subono Mantofani adalah
seorang tentara. Sebagai seorang anak
tentara, pendidikan keras adalah hal
yang niscaya. Pria kelahiran Jakarta, 11 Januari
1954 ini mengaku, sejak kecil ayahnya sudah
menerapkan disiplin ketat. Hal ini pula yang
diterapkannya hingga saat ini. “Tepat waktu salah
satunya. Ini pula yang banyak menuntun saya pada
kesuksesan,” sebut Adrie.
Pendidikan SMP dan SMA dijalaninya di
Jakarta. Sayang, saat memasuki kelas 2 SMA,
pendidikannya harus kandas. “Selama 3 tahun
saya tak naik-naik kelas. Orangtua saya akhirnya
mengirim saya ke Jerman. Di Jerman, saya tinggal
bersama paman, BJ Habibie. 8 tahun di Jerman,
tetap saja, SMA saya tak tamat,” ujarnya sambil
terkekeh.
Tahun 1978, ia kembali ke tanah air dan
menjadi pengangguran. Tak lama, lalu ia menikah
dan bekerja di sebuah perusahaan asing di Jakarta.
Setahun bekerja, ia keluar dan mendirikan usaha
sendiri, supplier kertas. “Modalnya tidak langsung
besar. Sedikit demi sedikit saja. Kalau ada uang,
ya ditambah,” kisahnya.
Bermula dari sinilah, kemilau bisnisnya
semakin menyala. Dari kertas, ia beralih ke
properti lalu singgah di bisnis perkapalan. “Di
bisnis kapal, hidup saya sudah enak. Hampir
setiap bulan saya pulang pergi ke Eropa dan
Amerika. Tampil dengan pakaian rapi dan berdasi.
Tapi saya merasa, diri saya tidak bebas. Akhirnya,
saya memberanikan diri untuk masuk dunia
promotor,” jelas Adrie.
Debutnya di dunia promotor diuji saat konser
perdana dengan menghadirkan Saigon Kick. Tak
jarang, batu sandungan dan kerugian ia temui.
Namun, ia tak pernah menyerah. Dengan kerja
kerasnya, kini ia berhasil mengibarkan Java
Musikindo sebagai promotor showbiz papan
atas di Indonesia. Dalam catatan karirnya, lebih
dari 140 artis dunia telah ia bawa ke Indonesia.
Bagaimana kisah lengkap perjalanan suksesnya,
berikut ia beberkan ke Majalah Elshinta:
Bagaimana dengan masa kecil Anda?
Karena orangtua saya seorang tentara,
hidup saya banyak berpindah pindah dari kota
Bersama keluarga
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV15
satu ke kota lainnya. Pendidikan SD saya ikuti
di Semarang. Sementara, SMP dan SMA saya
jalani di Jakarta. Orangtua saya itu keras. Kalau
saya salah sedikit saja, pasti kena damprat. Itu
pendidikan zaman dulu yang biasa saya peroleh.
Tapi ternyata, kemudian itu berdampak positif bagi
kehidupan saya selanjutnya.
Lalu Anda pindah ke Jakarta. SMP dan SMA dijalani di Jakarta dan tidak tamat?
Hahaha… Ya, pada saat saya kelas 2 SMA,
saya pernah tidak naik kelas. Parahnya, tak naik
kelasnya sampai 3 kali. Orangtua saya mungkin
kesal. Akhirnya, saya keluar dari sekolah dan
dititipkan pada paman saya yang ada di Jerman.
Apa harapan orangtua saat Anda studi di Jerman?
Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya
bisa sukses. Paling tidak, sepulang dari Jerman,
saya bisa jadi insinyur atau dokter. Itu harapannya.
Tapi kalau saya sendiri, di Jerman setidaknya bisa
rambut gondrong, karena kalau sekolah di Jakarta
tidak bisa.
Studi Anda berhasil tidak?Saya di Jerman sampai harus 11 kali
berpindah-pindah sekolah. Tapi tetap tak lulus
SMA. Semua sekolah sepertinya tak suka sama
tingkah laku saya. Akhirnya, ya tidak ada sekolah
yang mau meluluskan saya. Tapi saya bersyukur
bisa dididik sama paman saya, karena dia lebih
bijak dalam segala hal. Ayah saya, kalau saya
salah langsung digampar, tapi paman saya lain,
saya diajak ngobrol dan diskusi.
Terus apa yang Anda lakukan setelah itu?
Saya bekerja. Saya pernah bekerja sebagai
tukang pikul pisang di pelabuhan. Saya juga pernah
bekerja di sebuah percetakan koran di Jerman.
Hasilnya cukup lumayan. Saya bisa bertahan
hidup disana. Tapi kemudian di tahun 1978 saya
berkelahi dan masuk bui. Saya dituntut untuk
membayar semuanya. Saya tidak punya uang.
Karena saya tidak bisa bayar, akhirnya setelah 8
tahun disana, pulang lagi ke Indonesia.
Apa respon orangtua saat Anda kembali dengan tetap tak lulus SMA?
Saat itu, ayah saya sudah wafat. Ibu saya,
kecewa sudah pasti. Tapi sedikit pun saya tidak
Adrie dan istri dalam sebuah acara
Adrie dan istri
16 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
MAESTRO
berani membantah ibu. Karena saya yakin, kalau
durhaka sama ibu, maka hidup kita tidak akan
benar. Saat itu, di Jakarta saya masih menganggur.
Tak lama, saya kenal seorang wanita dan saya ajak
nikah. Kebetulan dia mau. Lalu, saya menikah.
Pekerjaan Anda setelah menikah?
Setelah menikah, saya bekerja di perusahaan
Jerman yang ada di Jakarta. Gaji saya saat itu
hanya Rp 60 ribu. Sementara, gaji istri saya yang
juga seorang model sudah mencapai satu juta
rupiah. Tapi saya tidak mau hidup dibawah ‘ketiak’
istri. Saya suruh istri berhenti bekerja dan hidup
dari Rp 60 ribu yang saya peroleh dan hidup di
kontrakan. Alhamdulillah dia mau. Tapi itu justru
sebagai magnet pemicu saya untuk bangkit dan
maju. Di perusahaan Jerman, saya hanya satu
tahun bekerja. Setelah, itu saya merintis bisnis
sendiri.
Bisnis apa yang Anda tekuni? Saya menjadi supplier kertas kecil-kecilan. Di
tahun-tahun itu, apa saja bisa dijadikan peluang
bisnis. Sedikit demi sedikit, modalnya makin
bertambah. Saya merambah ke bisnis properti.
Puncaknya, saya juga melihat peluang bisnis
perkapalan. Saya cukup lama berkiprah di bisnis
perkapalan. Bisnis ini juga yang mengantar saya
banyak mondar-mandir ke luar negeri. Saat itu,
hidup saya sudah enak lah. Tapi kemudian saya
merasa tidak bebas. Saya tidak bisa menikmati
semua itu. Kemana-mana harus berpakaian rapi
dan berdasi. Saya ingin lebih santai.
Lalu, di tahun 1994 ia membidik peluang lain.
Bisnis sebagai promotor. Bendera Java Musikindo
pun ia kibarkan. “Saat saya masih sering bolak-
balik ke luar negeri. Saya melihat banyak artis
dunia yang melakukan konser hanya di beberapa
negara saja. Mereka tidak pernah datang untuk
melakukan konser di Indonesia. Setelah diselidiki,
mereka tak mau datang karena tak ada yang
mengundang. Saya pikir, kalau saya terjun ke
bisnis ini, pasti peluangnya bagus,” ucap suami
Chrisye Subono ini.
Adrie mengatakan, modalnya adalah nekat.
“Bayangkan saja, saya sama sekali tak mengerti
bisnis ini. Kalau tidak nekat, ya tidak bakalan jadi
sampai kapanpun. Soal modal finansial, itu pasti.
Jualan gorengan pinggir jalan juga pasti pakai
modal uang. Tapi, modalnya tak langsung besar.
Tapi bagi saya, hal terpenting yang dapat menopang
kesuksesan hanya 3 hal; doa ibu, optimis dan kerja keras. Saya membuktikan itu,” beber ayah 3
anak, Melanie Subono, Christy Subono dan Adrian
Subono ini.
Apa bisnis ini sangat menjanjikan?
Ini bisnis gila. Bisnis dunia promotor tak
ada matinya. Artis boleh timbul tenggelam, tapi
promotor akan terus dibutuhkan. Dan satu hal lagi,
Beberapa konser yang digelar Java Musikindo
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV19
artis luar itu tidak mungkin pakai promotor negara
lain untuk melakukan konser di Indonesia. Karena
mereka tak mengerti Indonesia. Jadi, sekali lagi,
bisnis ini benar-benar gila. Dan perputaran uang di
bisnis entertainment itu sangat cepat dan besar.
Saat konser pertama, cukup berhasilkah?
Saya pertama kali mendatangkan Saigon Kick.
Hasilnya, masih jauh dari harapan. Meski konser
digelar di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung,
Surabaya dan Denpasar. Di Jakarta dan Bandung,
penonton konser hanya setengah dari tiket yang
disediakan. Banyak hujatan yang datang, tapi
saya tak mau menyerah. Saya malah menantang
dengan konser kedua dan mendatangkan tiga band
mancanegara sekaligus; Beastie Boys, Foo Fighter
dan Sonic Youth.
Satu kali konser, bisa menghabiskan biaya berapa?
Soal berapa habis biaya dalam sekali per-
West life, Simple Plan, Mariah Carey, Mr. Big, Avril
Lavigne, Maksim, The Cors, Bond, Ronan Keating,
Boyzone, Muse, Las Ketchup dan banyak yang
lainnya.
Soal harga tiket dan jumlah penonton, bagaimana?
Kalau soal harga tiket tergantung siapa artis
yang didatangkan. Kalau artisnya mahal, tiketnya
mahal. Ada yang 300 ribuan, 500 ribuan dan lain-
lain. Terkait jumlah penonton, tahun 2001 saya
tunjukkan tidak bisa ditebak. Ini juga di sesuaikan
dengan harga artisnya berapa? Ada artis yang
harganya hanya USD 10 ribu. Ada juga yang USD
20 ribu, USD 50 ribu bahkan USD 1 juta. Jadi, ya
sangat relatif.
Sampai saat ini, sudah berapa artis mancanegara yang Anda hadirkan?
Selama 18 tahun berkecimpung di dunia
promotor ini, setidaknya saya sudah mendatangkan
lebih dari 140-an artis papan atas dunia seperti
20 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
MAESTRO
pernah menjual tiket hingga 15 ribu. Tapi rata-
ratanya hanya 8000 tiket, itupun hanya 90 persen
saja yang dijual.
Dan selalu habis terjual? Namanya jualan, kadang habis kadang tidak.
Kalau artis besar dan terkenal, pasti habis.
Memprediksi market Indonesia itu susah. Kalau
prediksi meleset, tiba-tiba tiketnya tidak laku, ya
babak belur. Bisnis ini sebenarnya penuh risiko.
Suka dukanya?Ketemu artis dunia, ngopi dan ngobrol bareng,
itu sebuah kesenangan. Dukanya, kalau misalnya
semua konsep dan persiapan konser sudah siap
semua, tiba-tiba artisnya batal datang. Sakit lah,
membatalkan begitu saja atau karena alasan
lainnya. Rugi kan jadinya. Tapi ya itulah risikonya.
Karena semua pekerjaan itu pasti ada risikonya.
Bagaimana terkait dengan persaingan?
Dimana-mana, persaingan itu pasti ada.
Kalau sendirian doang, pasti tidak akan kepegang.
Kepala bisa pecah. Tapi bicara soal persaingan
di dunia promotor, tak terlalu banyak juga. Yang
terpenting, untuk menjadi promotor sukses itu,
jangan terlalu mengejar keuntungan semata dan
menomorduakan keamanan. Saya tidak pernah
menjual tiket over kapasitas, bahkan dari 8000
tiket hanya dijual 7200 atau 7300 saja. Fungsinya,
takut ada kerusuhan atau situasi tidak kondusif.
Jadi masih ada ruangan kosong untuk keamanan.
Dalam setahun, rata-rata berapa konser digelar dan jumlah karyawan sudah berapa?
Rata-ratanya bisa 10 konser dalam setahun.
Tahun ini ada 15 konser. Mengenai jumlah
karyawan, Java Musikindo hanya mempekerjakan
8 karyawan termasuk saya.
Rencana ke depan?Masih seperti biasa saja, tetap concern di
dunia ini. Saya mensyukuri apa yang telah saya
dapat selama ini. Bagi saya, hidup saya itu terbagi
dalam tiga bagian. 20 tahun pertama, hidup untuk
belajar. 20 tahun kedua, bekerja untuk hidup. Dan,
20 tahun ketiga, hidup untuk bekerja.
Konser 311 dan Trivium
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV23
Suatu hari di tahun 1995, istrinya sedang
membuatkan nasi goreng kesukaan Dwiyono.
Tak sengaja, Dwiyono menginjak kulit telur
yang terjatuh ke lantai. “Preyeek… Kok suaranya
unik ya. Sepertinya ini memiliki nilai jual tinggi.
Kemudian saya lakukan penelitian dan eksperimen
selama 2 tahun. Saya cari karakteristik, keunikan,
kekuatan dan beragam hal lainnya dari kulit telur
itu. Lalu, saya memgumpulkan 25 anak untuk
Berawal dari ketidaksengajaan menginjak kulit telur, lalu berbuah berkah. Ikut pameran sekali, kerajinan kulit telurnya diborong ke Selandia Baru. Kemudian ia bangkrut, rumah dan mobil habis dijual. Dua tahun kemudian, bangkit lagi dan menggebrak pasar dunia ke 10 negara. Kini, dalam sebulan, omset sepinya minimal mencapai Rp 30-40 juta.
dilatih membuat kerajinan dari kulit telur ini,” ujar
Dwiyono.
Ke-25 anak itu ia gaji. Kulit-kulit telur itu
mereka tempelkan kepada guci dan lukisan. Tahun
1998, ia mengikuti pameran di Pasar Festival.
Hasil karya anak-anak itu ia pamerkan. “Ternyata
animo masyarakat sangat besar. Tak lama saya
dapat pesanan dari Selandia Baru, jumlahnya
sekitar setengah kontainer,” kisah pria yang saat
PENCERAHAN
24 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
itu masih bekerja sebagai konsultan perencanaan
di sebuah perusahaan ini.
Keunikannya mengundang decak kagum
berbagai kalangan termasuk media massa. Saat
itu, produk kerajinan dari kulit telur pertama kali
muncul. Beberapa media meliputnya, kerajinannya
sering nongol di berita. Namun, ternyata itu awal
dari kehancurannya. “Produk saya makin dikenal,
tapi saya belum siap untuk itu. Pesanan makin
banyak dari berbagai negara, mereka ingin beli dan
lihat produknya. Saya tidak tahu harus berbuat
apa. Saya masih belum siap,” katanya.
Bangkrut TotalKetidaksiapannya itu kemudian menjadi
petaka. Untuk memenuhi permintaan dari para
konsumen, bukan untung malah ia merugi.
Puncaknya, uang tabungan dari bekerja sebagai
konsultan selama 12 tahun raib. Bukan hanya itu,
rumah dan mobilnya pun terpaksa harus lenyap.
“Saya mengontrak di sebuah rumah petakan. Tapi
saya tidak putus asa. Saya masih yakin, suatu
saat bisnis saya ini bakal berhasil. Itu keyakinan
saya saat itu,” ujar pria berusia 55 tahun ini.
Dua tahun bisnisnya tenggelam. Dwiyono mulai
menata kembali impiannya. Ia banyak melakukan
introspeksi dari kesalahannya di masa lalu. “Saya
menjadi sadar, sebagus apapun produk yang kita
jual, tanpa ilmu pasti bangkrut. Dan, bisnis itu
tidak membutuhkan produk yang terlalu bagus asal
bisa dimenej dengan baik. Dari situ saya belajar
manajemen dan rajin mengikuti seminar dan
kursus,” imbuhnya.
Menurutnya, setidaknya ada tiga hal yang
harus diperhatikan untuk kesuksesan sebuah
bisnis. “Manajemen keuangan itu mutlak harus
dikuasai. Tanpanya, keuangan bisnis akan hancur.
Kerajinan kulit telur
Beberapa lukisan dan kerajinan kulit telur
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV25
Selain manajemen keuangan, manajemen produksi
dan pemasaran juga merupakan hal penting.
Dulu, saya tak tahu itu. Hancurlah bisnis saya.
Dalam berbisnis, juga penting untuk ditanamkan
sikap yakin, kemauan yang kuat dan bersabar,”
tuturnya.
Pasar Dunia, Laba Puluhan JutaTahun 2000, bisnisnya kembali bangkit. Ia
mulai rajin mengikuti pameran salah satunya di JCC
Senayan. Pasca itu, pesanan pun kembali mengalir.
“Pesanan pertama saya datang dari Amerika.
Wah, saya jadi semangat lagi. Saat itu, saya kirim
sekitar 1 kontainer. Setelah itu, dalam sebulan
setidaknya saya bisa mengirim 1 kontainer rutin
ke beberapa negara,” tukas pria yang menamai
bisnisnya dengan nama Wayang Art ini.
Negara tujuannya pun cukup luas. Mulai dari
Eropa, Amerika dan Afrika. “Ya, kurang lebih ada
10 negara tujuan. Dulu, saya masih rutin mengirim
minimal 1 kontainer setiap bulannya. Tapi setelah
krisis global, banyak pesanan yang ditunda. Tapi
saya tak boleh berdiam diri. Akhirnya, saya coba
bidik pasar Asia dan lokal. Minatnya terhadap
kerajinan kulit telur ternyata juga tinggi,” ungkap
ayah 2 anak ini.
Jenis kerajinan yang ia produksi pun sudah
semakin banyak. Bahkan, semua media yang
berbahan keras, ia coba tempeli dengan kulit telur.
Selain lukisan dan guci, ia juga sudah merambah
untuk menempeli keramik, kain dan furniture.
Dalam sebulan, ia mampu memproduksi antara
50-100 produk yang rumit dalam pengerjaannya.
“Saya tidak pernah berhenti produksi sejak
1998. Kalau desainnya rumit, sebulan hanya bisa
produksi sekitar 100 buah,” akunya.
Soal harga, produk kerajinan yang dibuatnya
dibanderol mulai Rp 5 ribu hingga Rp 150 juta.
Sementara untuk bahan baku ia mengaku tidak
pernah kekurangan. “Dulu, saya biasa mencarinya
ke tukang nasi goreng atau tukang martabak di
pinggir jalan. Saya beli kulit telur itu, perkilonya
Rp 10 ribu. Saya tak khawatir kekurangan, selama
ayam dan bebek masih mau bertelur, pasti kulit
telur selalu ada,” selorohnya.
Dwiyono dan beberapa pekerja
PENCERAHAN
26 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Menurutnya, kunci keberhasilan bisnisnya
adalah karena kreatifitas dan inovasi yang
dilakukannya tanpa henti. Ke depannya, bahkan
ia berencana akan membuat karya monumental,
rumah berkonsep miniatur budaya nasional yang
semuanya dilapisi oleh kulit telur. “Kuncinya, ya di
inovasi dan kreatifitas. Dengan itu, maka produk
kita akan selalu digemari oleh konsumen,” ulasnya.
Kini, Wayang Art telah mempekerjakan sekitar 40
karyawan.
Selain masih padat dengan rutinitas bisnisnya,
Dwiyono juga disibukkan dengan mengajar tentang
kreasi kulit telur ke berbagai daerah di Indonesia
seperti Aceh, Medan, Palu, Manado dan Lombok.
Karena keunikan karyanya itu, ia pun pernah diliput
CNN dan menyabet rekor MURI di tahun 2005.
Dalam hal keuntungan, diakuinya, dalam sebulan
paling kecil ia mampu meraup laba hingga Rp 40
juta. “Ya alhamdulillah, bisa kuliahin anak. Bisa
beli rumah dan mobil lagi,” pungkas pria bertitel
insinyur dari salah satu kampus di Yogyakarta ini.
Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ
Aneka kerajinan kulit telur
Merangkai kulit telur
PENCERAHAN
28 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PENCERAHAN
28 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Ramuan Kecantikan Walet Mendunia
Wulan Okky
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV29 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV29
Di tahun 2008, Wulan Okky mengalami
kolestrol tinggi dan asam urat akut.
Penyakit yang dideritanya, membuat
ia sulit menggerakan anggota tubuh dan ia juga
mengalami sesak napas. Berobat dari satu dokter
ke dokter lainnya, telah ia jalani selama satu
tahun, Namun, penyakit yang dideritanya belum
juga sembuh. Di tengah rasa lelah, ia mencoba
pengobatan alternatif air liur burung walet racikan
Tiongkok dan Indonesia. Selang beberapa waktu
kemudian, ia pun sembuh.
“Alhamdulillah, berkat rutinitas memakai air
liur walet, saya pun sembuh dari sakit yang saya
derita. Dan setelah sembuh, saya pun berpikir,
bahwa banyak orang sakit seperti yang saya alami.
Dan sejak itu, terpikir oleh saya bagaimana caranya
membuat air liur burung bisa menjadi obat,” ujar
Wulan Okky pemilik Herbal Clinic Green Alvina di
kantornya, Bintaro, sektor 5.
Latar belakang pendidikan kecantikan yang
ia dapat dari Puspita Martha Jakarta, akhirnya
Ramuan Kecantikan Walet Mendunia
Akibat sakit kolesterol tinggi dan asam urat akut yang dideritanya sembuh oleh air liur burung walet, Wulan Okky, berhasil menciptakan
ramuan kecantikan bagi wanita Indonesia. Kini, usahanya bahkan mendunia, berhasil dinikmati wanita Amerika hingga Hongkong.
membuahkan ide cemerlang. Wulan Okky akhirnya
membuat air liur sebagai obat kesehatan kulit.
Dibantu pakar herbal sinsai Tan Irwan, Wulan Okky
kelahiran 1974 ini menciptakan obat herbal air liur
burung walet sebagai ramuan kecantikan. Melalui
bahan dasar alami dan tradisional, salahsatunya,
buah bengkuang, Wulan mencoba meramu dengan
air liur walet. Dan ternyata, ramuan ciptaannya
tersebut berhasil dikenakan pada jenis kulit apa
saja. Sebagai bahan eksperimen, ia mencoba
ramuan tersebut pada dirinya dan keluarga
besarnya.
“Sebelum saya melempar produk kecantikan
wanita ini ke pasaran umum, saya mencoba
mengenakan ramuan tersebut pada wajah saya,
dan ternyata Alhamdulillah cocok. Agar saya lebih
yakin lagi, saya pun memberikan ramuan ini pada
saudara-saudara saya dengan ragam kulit berbeda.
Hasilnya, sangat memuaskan, ramuan air wallet itu
sangat baik pada jenis kulit berbeda,” ucap Wulan
Okky.
Beberapa produk Wulan Okky
PENCERAHAN
30 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PENCERAHAN
30 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Ia coba promosi dari keluarga, sahabat-
sahabat, dan para tetangga. Responnya pun
sangat luar biasa. Wulan, semakin percaya diri
untuk mengembangkan Walet Cream Green Alvina.
Ia pun meningkatkan promonya dengan melakukan
presentasi dan demo ke lingkungan perkantoran
yang ada di Jakarta.
Akhir tahun 2008 Walet Cream Green Alvina
sudah meluncur ke publik. Dipasarkan lewat reseller
resmi. Perkembangan yang begitu pesat pada
Walet Cream, managemen Green Alvina kemudian
kembali mengevaluasi dan dikembangkan untuk
perawatan seluruh tubuh. Dan semenjak itu,
dibukalah Herbal Clinic Green Alvina yang melayani
one stop beauty treatment menggunakan liur walet
untuk perawatannya. Mulai dari perawatan wajah,
body treatment, perawatan payudara dan hair
treatment .
Ramuan dari walet ini disebut juga Walet Cream,
merupakan perawatan kulit herbal, bebas mercury
& hydroquinone. Dan mengandung 60 persen liur
walet, dan 40 persen kandungan herbal, seperti
extract bengkuang. Penggunaannya mudah, tidak
mengelupas dan merah-merah. Bahkan, pemakai
Walet Cream tidak menjadi ketergantungan.
Sebagai wanita yang berkutat pada kecantikan,
ia pun berpikir menggunakan obat herbal ini sebagai
salahsatu solusi kecantikan wanita Indonesia.
Menurut hematnya, porsi seorang wanita tak
hanya harus memiliki hati yang bersih, tapi juga
harus bersih fisik secara alami.
Memasuki tahun 2009, Wulan Okky mencoba
menawarkan ramuan kecantikan hasil ciptaannya
tersebut, terutama pada wanita yang memiliki
jenis kulit sensitif. “Sulit sekali saya mencoba
meyakinkan produk buatan saya ini agar diterima
masyarakat. Hampir satu tahun saya mengenalkan
Green Alvina
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV31 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV31
produk air liur wallet ini pada banyak orang,
akhirnya, usaha saya pun tidak sia-sia. Dari satu
persatu orang yang mencoba ramuan air wallet,
akhirnya menyebar, dan banyak yang memakai
ramuan saya ini,” tutur Wullan Okky.
Suatu usaha keras bagi Wullan Okky
memperkenalkan ramuannya tersebut, terlebih di
tengah maraknya klinik kecantikan menawarkan
teknologi secara instan dan mengubah seseorang
menjadi cantik dalam seketika.
Kegigihan Wulan Okky pun membuahkan
hasil. Ia mengontrak tempat berukuran 3 x 3
m2 di Bilangan Bintaro untuk mendirikan Herbal
Clinic Green Alvina usaha kecantikannya itu.
“Pemikirannya, dengan memiliki tempat, maka
saya akan mudah menjual produk saya. Dan
Alhamdulillah, keyakinan saya membawa hasil,”
ucap wanita ini.
Usahanya pun membuahkan hasil. Wulan
yang tadinya hanya mampu mengontrak tempat
yang terhitung sempit, kini, Wulan Okky, mampu
membangun usahanya beberapa tempat di kota
besar di Tanah Air. “Alhamdulillah, kini saya memiliki
usaha saya ini dengan 11 cabang. Dan setelah
saya merasa berhasil, kini, ramuan kecantikan
ciptaan saya, dapat digunakan sebagai perawatan
seluruh tubuh, one Stop Body Treatment,” jelas
Wulan Okky.
Ditempat yang sama, dengan dibantu hanya
beberapa karyawan, Wulan pun terus berpromosi
dari mulut ke mulut, dan membuat cream ini banyak
diminati, dan kini sudah mendunia. Bahkan, cream
ini mendapatkan order pemesanan dari Amerika,
Australia, Belanda, Maroko, Hongkong, Malaysia,
dan Singapura.
Di tahun 2010 produk Walet Cream Green
Alvina diluncurkan secara resmi, dan menjadi
satu-satunya Produk Cream Walet yang memiliki
Legalitas hak paten dan merek Walet Cream
Green Alvina No.D102011010740,
serta terdaftar di Kementerian Perindustrian
dan Perdagangan (TDI No. 530.1/25/ TDI-
DISPERINDAG/3/201 1).Bahkan, hasil l LAB
Suco findo certificate no 02917/DBBPAE (day
cream ) & no 02918/DBBPAE (night cream) yang
menyatakan bebas Mercury dan Hydroquinon.
Alhamdulillah, di awal tahun 2010, Herbal
Clinic Green Alvina pun bisa mendirikan klinik
dilahannya sendiri yang saat ini dikenal Herbal
Clinic Green Alvina yang berada di kawasan Sektor
Wulan Okky dengan karyawannya
9, Bintaro Jaya.
Dalam rangkaian Peringatan
HUT 17 Agustus 2011, Wali Kota
Tangerang Selatan, Hj. Airin Rachmi
Diany menyerahkan sertifikat halal
MUI kepada Wulan Okky selaku
Founder Green Alvina.
Pemberian sertifikat halal ini
merupakan bentuk pengakuan dari
pemerintah terhadap kosmetik walet
yang diproduksi Green Alvina, aman
dan halal digunakan siapa saja.
Dudung Supriyatna
PENCERAHAN
32 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Anak Jalanan Kelola 44 Bimbel
PENCERAHAN
32 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Siswadi
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV33
Meneropong kehidupan Siswadi masa
lalu sangatlah buram. Bapaknya
seorang tabib, sementara ibunya
hanya seorang petani. Orangtuanya sering
ribut, akhirnya berpisah. “Usia 5 tahun
saya diajak kabur ke Semarang oleh bapak.
Pekerjaannya suka mengobati orang sakit.
Tapi saya kangen sama ibu, saya ingin
sekolah. Saya pulang ke Purwodadi, tempat
ibu saya,” ujar pria kelahiran Purwodadi tahun
1984 ini.
Saat kelas 3 SD usia 8 tahun, karena
lama tidak bertemu sang ayah, ia nekat
mencari ayahnya. “Saya tidak pamit sama
ibu. Sepulang sekolah, saya langsung pergi
jalan kaki ke terminal Purwodadi, lumayan
jauh. Jam 19.00 sampai di terminal. Perut
Pedasnya hidup sudah ia rasakan sejak belia. Usia 8 tahun sudah mengamen di jalanan. Bahkan, profesi sebagai pengamen harus berlanjut sampai SMA. Sempat kuliah, lalu putus dan lebih memilih mendirikan lembaga pendidikan bimbingan belajar. Kini, dalam sebulan dari 44 cabang bimbel ia mampu meraup omset hingga 400 juta rupiah.
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV33
Beberapa siswa didikan Solusi
PENCERAHAN
34 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
saya lapar tapi tidak punya uang. Saya menangis.
Untungnya ada tukang becak yang kasihan, saya
dikasih makan,” kisah Siswadi.
Karena tak punya uang untuk ke Semarang,
ia disuruh berjualan koran di terminal. Tak betah
jadi tukang koran, ia kabur dan memilih menjadi
tukang semir sepatu. “Malamnya, saya menjadi
pengasong di bus malam. Saya tinggal di jalanan,
di terminal. Suatu saat saya bertemu dengan polisi,
saya mengaku orang Semarang. Mudah-mudahan
ia mau mengantar saya ke Semarang. Benar
saja, dia mengantarkan saya, tapi saya bingung
Semarang-nya dimana. Saya dimarahin sama polisi
itu. Akhirnya, di terminal Semarang saya kembali
menjadi tukang semir sepatu,” imbuhnya.
Rupanya, pergaulan anak jalanan di Semarang
sudah lumayan keras. Semirnya dibawa kabur
temannya. Lalu, ia diajak untuk menjadi pengamen,
memakai kecrekan berbahan kayu dan tutup botol.
“Awalnya, saya malu juga, tapi mau bagaimana
lagi. Lagu Tenda Biru yang hits waktu itu adalah
lagu andalan saya. Saya biasa mengamen dari bus
ke bus. Dari Semarang ke Jogjakarta, Solo hingga
Cirebon. Hasilnya, sehari maksimal dapat Rp 500
perak,” ungkapnya.
Hidup di jalanan membuatnya semakin tak
karuan. ‘Minum’ dan ‘pakai obat’ di usianya yang
masih dini adalah hal biasa. “Hidup saya keras.
Kalau mengamen tidak memaksa, tidak ada yang
mau ngasih. Pergaulannya sadis. Kalau berantem
sama pengamen yang lain, sampai berdarah-
34 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Siswi LPBB Solusi
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV35
darah. Saya mulai dekat dengan para senior, saya
belajar gitar senar tiga. Suatu saat, ada teman
saya yang mengamen ke Jakarta, pulangnya bawa
uang banyak, saya tertarik. Pergilah ke Jakarta
bersama teman-teman dengan naik kereta sebagai
penumpang gelap. Belum sampai Cirebon, sudah
ketahuan petugas. Habislah saya dipukuli dan
diturunkan di tengah sawah. 3 hari di Cirebon saya
lapar, saya jual tuh gitar buat makan. Uangnya habis
lagi. Untuk makan selanjutnya, saya harus mencari
nasi sisa di tong-tong sampah. Saya makan itu.
Rasanya enak sekali,” sebutnya berkaca-kaca.
Namun, tujuannya ke Jakarta akhirnya tercapai
jua. Dengan mengamen dari bus ke bus, ia singgah
di terminal Pulogadung. “Di Jakarta, dari ngamen
minimal sehari bisa dapat Rp 2000. Karena gitar
saya sudah dijual di Cirebon, saya mengamen
dengan kecrekan tutup botol lagi. Karena hidup
dari bus ke bus, tak sengaja saya banyak mangkal
di dekat sebuah kampus. Dari situ, sebelum
1998, saya sering diajak demo sama mahasiswa.
Lumayan dapat makan gratis dan kaos. Saat
kerusuhan 1998 pecah, saya masih ikut demo
dan saya kena gas air mata. Saya menangis. Saya
dibawa oleh seseorang, dan ketika sadar sudah
ada di Cawang, di sebuah organisasi pergerakan
mahasiswa,” tukasnya.
Disekolahkan Nasibnya mujur, karena seorang mahasiswa
siap untuk menyekolahkannya. “Saya disuruh
saya lulus SD dengan nilai paling tinggi. Dan, oleh
guru saya dimasukkan ke SMP favorit. Saya masih
hidup di markas mahasiswa, kalau mau berangkat
sekolah suka dikasih uang jajan oleh kakak
mahasiswa. Saya jadi tambah semangat sekolah,
tapi sore dan malam tetap mengamen.”
Karena masih hidup di jalanan, saat SMP ia
mulai berkenalan dengan minuman dan obat-obatan
terlarang. “Saya benar-benar menjadi berandalan.
Di sekolah saya dikenal karena nakalnya. Di
sekolah saya suka meminta uang ‘jatah preman’ ke
teman-teman. Setiap siswa memberi Rp 500 perak
kan lumayan. Kalau ada yang ngasih cuma Rp 200
perak, tampar. Tidak ada yang berani melawan.
Suatu saat, saya mabuk. Ditangkap polisi. Saya
dihajar dan suruh push up. Saya berpikir, kalau
saya masuk penjara, bagaimana sekolah saya.
Saya ingin lulus biar ibu senang. Saat itu saya
sedih banget. Akhirnya, kakak mahasiswa yang
biayain saya datang dan membebaskan,” Siswadi
menuturkan.
Memasuki kelas 3 SMP, dia mau dikeluarkan
pihak sekolah karena selama setahun tidak bayaran
SPP. Diluar dugaan, teman-teman seangkatannya,
kompak patungan dan membayar tunggakannya.
“Saat itu, saya mulai sadar. Selama ini saya selalu
berbuat jahat sama mereka. Tapi mereka tetap
baik sama saya. Akhirnya, saya mulai aktif di OSIS
dan lulus SMP dengan nilai tinggi,” bebernya.
ambil raport ke kampung. Setelah 5 tahun
tak pulang, akhirnya saya bertemu dengan
ibu lagi. Meskipun pergaulan keras, tapi
saat bertemu ibu, saya sedih juga. Orang
sekampung kumpul, sebelumnya saya
dikira sudah mati, tapi ternyata kembali.
Saya bilang ke ibu, saya mau ke Jakarta
dan mau sekolah,” kata Siswadi.
Usianya sudah 15 tahun, ia masuk
kelas 4 SD. Awalnya, tidak ada sekolah
yang mau menerimanya. Tapi sebuah SD
di Rawamangun akhirnya mau menerima
Siswadi. “Adaptasi dari biasa hidup jalanan
ke pergaulan biasa itu susah. Di sekolah
saya tetap bandel. Tapi alhamdulillah,
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV35
Siswadi & beberapa staffnya
PENCERAHAN
36 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Lalu, ia masuk ke SMA dengan dibiayain oleh
mahasiswa yang sama. Kisah pertaubatannya
pun dimulai disini. Saat kelas 2 SMA, ia masuk
menjadi anggota Rohis (organisasi keagamaan
di sekolah -red). Ia menjadi pelantun lagu-lagu
nasyid. Hebatnya, Siswadi dan temannya pernah
ikut kejuaraan tingkat Asia Tenggara dan berhasil
menggondol medali perak. Pergaulannya pun
semakin baik meski kebiasaannya mengamen
belum bisa ia tinggalkan. Hingga akhirnya ia lulus
SMA dan masuk ke Universitas Bhayangkara di
Blok M.
Sayang, kuliahnya hanya sampai semester
kedua, karena tidak cukupnya dana yang diberikan
kakak mahasiswa yang membiayainya dari sejak
SMP. “Saya akhirnya kerja di bagian servis di
Hotel Mulia, Senayan. Pernah juga bekerja sebagai
office boy di perusahan lainnya. Suatu saat saya
menjadi marketing di sebuah lembaga bimbingan
belajar dan berhasil menjadi marketer terbaik. Dari
situ, saya jadi berpikir untuk membuat lembaga
bimbingan belajar sendiri,” tukasnya.
44 Cabang 400 Juta Sebulan Dengan modal bismillah, tahun 2008 ia dan
beberapa temannya nekat mendirikan Lembaga
Pendidikan Bimbingan Belajar (LPBB) Solusi.
Perjuangannya tak mudah. Berulangkali ia ditolak
pihak sekolah untuk melakukan bimbingan di
sekolah. Lalu, ia memanfaatkan rumah kosong
milik temannya sebagai tempat bimbingan. “Saya
buat proposal, lalu promosi ke berbagai sekolah.
Hasilnya cukup lumayan, semester pertama ada
90 siswa yang daftar. Saat itu, iurannya hanya Rp
50 ribu perbulan. Dari 90 siswa yang kami didik,
100% lulus UAN. Semester berikutnya, ada 400
siswa sekaligus yang daftar,” akunya bangga.
Kini, setelah 3 tahun berselang, LPBB
Solusi sudah meluluskan 3000 siswa.
Perkembangannya pun cukup pesat. Saat ini
LPBB Solusi sudah berkembang biak menjadi
44 cabang di Jabotabek. “Sekarang yang masih
belajar di Solusi, setidaknya ada 7000 siswa.
Iurannya persemester sekitar Rp 500 ribuan.
Kami juga sudah membuka program franchise.
Dari 44 cabang itu, hanya 8 cabang saja yang
menjadi milik kami, sisanya milik franchisee,”
ulasnya. Dalam sebulan, dari bisnis ini ia mampu
mengantongi omset hingga Rp 400 juta.
Bahkan, Siswadi juga makin memantapkan
diri di dunia bisnis dengan merambah ke
bisnis lain. Bisnis rumah makan, konveksi dan
percetakan adalah beberapa bisnis yang juga
digelutinya saat ini. “Saya sudah buka 7 rumah
makan dan mendirikan CV Mandiri Makmur
yang bergerak di bidang percetakan. Dari rumah
makan, sebulan saya bisa dapat Rp 20 juta
sementara dari bisnis percetakan bisa meraih
laba sekitar Rp 80 juta sebulan. Saya mensyukuri
apa yang telah saya dapat hari ini,” pungkas pria
yang masih melajang ini.Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ
36 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PENCERAHAN
38 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Kusuma Adi Agung Nugroho
Bakso Lapangan Tembak
PENCERAHAN
Dari Pikulan Outlet Ratusan
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV39
Filosofi itu yang tertanam kuat di benak Kusuma Adi Agung Nugroho, owner Bakso Lapangan Tembak. Apalagi citra
makanan tradisional yang kini tengah booming di Indonesia, lajang berusia 26 tahun itu yakin ‘Bakso Lapangan Tembak’ kian menjadi idola rakyat. Agung meramu dua hal yaitu filosofi dasar berupa ulet dan keyakinan untuk berhasil dengan memadukan manajemen modern, berbasis pada memanjakan konsumen dan citra produk bakso dan aneka ragam makanan pengiringnya.
Kisah ‘Bakso Lapangan Tembak’, seperti penuturan Agung, yang kini termasuk jajaran papan atas ternyata penuh dengan perjalanan yang menguras cucuran keringat dan perjuangan tak kenal lelah. Tahun 1970-an, mulailah Ki Ageng Widyanto Suryo Buwono dengan didampingi istrinya (orangtua Agung Nugroho) mengadu peruntungan di Jakarta, meninggalkan tanah kelahirannya di Wonogiri, Jawa Tengah, yang dulu daerah ini dikenal tandus, terpencil dan gersang.
Apalagi Ki Ageng menyadari, bakatnya bukan di pertanian atau bekerja di tempat orang lain melainkan talenta usaha bakso pikulan yang direntasnya di tanah kelahiran. Ia telah merantau ke kota Solo ternyata berjalan di tempat, hanya cukup kebutuhan minimun sehari-hari bahkan acap kali harus rela makan seadanya padahal sudah merajut mahligai rumah tangga.
Bermodalkan Rp150 rupiah untuk modal jualan, tinggal di rumah petak daerah Kemandoran , mulailah Ki Ageng keliling mencari nafkah menjajakan bakso dengan pikulan. Berbulan-bulan keliling ke beberapa daerah di Ibukota, sempat pula bakso pikulannya dikerja-kejar petugas trantib bahkan pernah pulang dengan tangan hampa karena bakso pikulannya disita petugas trantib akhirnya kerja kerasnya mendapatkan Ridho dari Illahi Rabbi. Ia diberikan petunjuk menemukan tempat yang cocok untuk berjualan, yaitu di sebelah Lapangan Tembak Senayan berupa warung semi permanen. Siang malam selalu dipadati pelanggan bermobil-mobilan. Kini areanya telah dibangun Hotel Mulia.
Ki Ageng yang sedari awal tidak pernah magang jualan bakso melainkan langsung mengembangkan sendiri bakat bisnis jualan
Banyak orang tidak mengira, Bakso Lapangan Tembak yang kini memiliki outlet ratusan (tepatnya 109 outlet, tersebar di seluruh kota-kota besar di 33 provinsi dan 2012 ini direncanakan membuka beberapa outlet di Singapura dan Malaysia) ternyata bermula dari bakso pikulan. Ada kiat khusus merentas kesuksesan melalui perjalanan panjang dan berliku sekitar 30 tahun itu yaitu: ulet dan keyakinan total untuk berhasil.
Dari Pikulan Outlet Ratusan
Outlet dengan warna ceriah
PENCERAHAN
40 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
bakso itu yakin sepenuhnya, ulet dan yakin berhasil akan diraihnya suatu hari kelak. Pelanggan mulai berdatangan, bakso pikulan akhirnya berubah menjadi bakso dorongan dan peruntungan selanjutnya bisa mendirikan warung semi permanen di Lapangan Tembak tersebut.
Di area lahan yang cukup luas itulah, dalam kurun waktu sekitar dua puluh tahun dengan sabar Ki Ageng melayani pembeli, menerima kritik, konsisten meracik bumbu dan menjaga kualitas bakso serta terus belajar agar produk baksonya kian diminati konsumen. Sedikit demi sedikit, ia mengumpulkan modal karena dalam benak dirinya ia yakin lokasi itu suatu saat akan tergusur.
Dan terbukti dugaannya tidak keliru. Ketika beberapa penjual semi permanen gelisah ketika akan digusur dan tepatnya tahun 1990 harus tergusur untuk dibangun hotel berbintang, Ki Ageng justru telah mempersiapkan diri memantapkan pijakan bisnisnya. Dia telah menyewa tempat tepatnya di seberang Lapangan Tembak, letaknya se-area Kemenpora dan Kompleks DPR-MPR.
Rengkuhan peluh keringatnya puluhan tahun mulai menuai hasil. Selain pembeli kian banyak,
banyak tawaran bisnis ke Ki Ageng untuk kerjasama. Namun dengan selektif, ia memilih mitra agar bisnis baksonya terus berkembang. Dalam ingatan Agung, outlet kedua adalah di Puncak Cimacan Bogor yang dulu jalur utama menuju Bandung dan daerah wisata, bersinergi dengan pemilik lahan yang masih famili dengan Ki Ageng.
“Outlet di Senayan dan di Puncak itulah awal mula rentasan bisnis Ki Ageng. Kemudian berkembang puluhan outlet dan sekitar 80 persen outlet bakso lapangan tembak berlokasi di mall,” jelas Agung, putra sulung Ki Ageng yang bersama dua saudaranya kompak untuk mengelola bakso lapangan tembak.
Pemilihan lokasi di mal karena berbagai pertimbangan. Citra bakso yang dulunya pinggiran diangkat menjadi makanan papan menengah ke atas, pembelinya acapkali spontan begitu melihat outlet yang menarik dan produk yang telah dikenal publik dan di mall pun outletnya dipastikan tidak di foodcourt melainkan area lainnya yang dirasakan strategis untuk memanjakan penikmat bakso.
Bagaimana dengan menjaga kualitas bakso dan sajian berbagai makanan lainnya? Originalitas yang mengarah ke jaminan mutu atau kualitas produk menjadi bidikan utama. Untuk area Jakarta, ada sentralisasi pembuatan bakso yang dipusatkan di Jakarta. Dijamin, produk bakso tidak ada yang diawetkan dan tanpa bahan pengawet, yang artinya bakso harus habis hari itu juga. Termasuk berlaku untuk bahan baku pengiring seperti mie dan makanan lainnya.
Untuk area Jabodetabek, kata Alumni jurusan entrepreneur Universitas Bina Nusantara, rata-
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV41
rata omzet satu outlet menghabiskan 10 kg bakso per hari, padahal ada sekitar 50 outlet bakso lapangan tembak, dengan serapan tenaga kerja minimal 15 orang per outlet. Bagaimana dengan luar daerah terutama luar Jawa? “Jangan salah, ada beberapa outlet di luar Jabodetabek yang omzetnya justru lebih tinggi. Untuk menjaga kualitas, kami kirimkan tenaga ahli khusus untuk memantau pembuatan bakso dan bahan baku lainnya,” kata Agung.
kaki. Begitu pula jarak ke sekolah SMA Al Azhar di daerah Kemandoran yang terbilang dekat, Agung harus rela naik sepeda motor bukan mobil. Ketika minta handphone saat SMP, ia justru dimarahi dan itulah yang melecut Agung dengan cara menabung uang jajan dan hasil upah kerja magang di outletnya untuk mendapatkan handphone.
Ternyata masa prihatin itu hanya berlangsung sesaat, karena tahun 2000 telah ada tanda-tanda bisnis bakso mulai berkembang. Mulailah geliat pendirian outlet merambah ke kota-kota besar, bahkan ke luar Pulau Jawa. Ki Ageng pun menyadari, perusahaan keluarga ini hanya akan berkembang jika diterapkan manajemen modern.
Setidaknya ada jeda waktu 5 tahun masa peralihan dari tradisional ke modern. Tahun 2005, mulailah bakso lapangan tembak menancapkan kuku dengan manajemen modern terutama dalam penyeragaman kerjasama. Agung pun yang magang di backoffice dengan kerja serabutan sejak 2001 telah memahami transisi alamiah bisnis yang direntas ayahnya.
Obsesinya tahun 2012, sempat tertunda karena 2011 Ki Ageng dipanggil Sang Pencipta, adalah go internasional, dan telah dijajaki pendirian beberapa outlet di Singapura dan Malaysia dalam waktu dekat. Teks : Hand/ Foto : Ist.
Krismon Ketika Krisis moneter (krismon) 1998 melanda
Indonesia, ternyata berimbas pula pada bisnis bakso lapangan tembak yang tengah menanjak dengan ratusan karyawan yang mencari nafkah di situ. Banyak outlet di area Jabodetabek dijarah massa dan beberapa bulan pasca krismon omzet bisnis bakso menurun tajam.
Di sinilah nyali bisnis Ki Ageng teruji. Ia tidak mem-PHK seorang karyawanpun dan justru meyakinkan karyawan agar tetap bertahan dan jangan pulang kampung. ”Saya ingat ucapan beliau saat itu. Tetap ulet dan yakin suatu saat bisnis ini akan menuai kejayaan,” begitu petuah Ki Ageng memberikan suntikan motivasi ke karyawannya sesaat usai tragedi penjarahan yang mengiringi krismon tersebut.
Agung pun merasakan dampaknya. Tadinya ada beberapa mobil di Kemandoran, beberapa tanah dan aset lainnya yang dikumpulkan dengan susah payah harus dijual demi menghidupi karyawan sekaligus mempertahankan bisnis yang telah direntas 20 tahun lebih. Ia harus rela banyak berjalan kaki ke sekolahnya bahkan naik angkutan umum mengunjungi outletnya untuk magang.
Seingat Agung, sedari kecil ia dididik untuk prihatin, menghargai orang dan tidak berpangku tangan. Itu sebabnya, ketika SD dan SMP, ia ke sekolah diantar naik sepeda dan pulangnya jalan
Agung Nugroho bersama karyawan
PENCERAHAN
42 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Akibat kepepet meletuplah energi yang membuahkan hasil bagi peruntungan bisnis. Siapa sangka kalau celana kanvas
yang diciptakan untuk pekerja tambang, kini di-gemari hampir semua orang di seluruh dunia. Bahannya kuat, kaku, tidak mudah koyak, bahkan disainnya sangat konvensional. Namun untuk menjadi terkenal dibutuhkan proses panjang dan mengarungi banyak hambatan.
Levi Strauss adalah seorang produsen pakaian Amerika Serikat kelahiran Jerman 26 Februari 1829, keturunan Yahudi Löb Strauß di Buttenheim, Bayern. Pada tahun 1847 Strauss bersama ibu dan dua saudarinya migrasi ke New York, Amerika Serikat untuk bergabung dengan ke-dua saudaranya Jonas dan Louis Löb, yang memiliki bisnis barang kering. Pada 1850 mengubah namanya menjadi Levi Strauss, dan pada tahun 1853 pindah ke San Francisco, California untuk membuka perusahaannya sendiri Levi Strauss & Co.
Levi’s Modal Kanvas TendaLevi Strauss
Ketika Amerika dilanda demam emas, seorang pemuda, Levi Strauss, mengadu nasib ke San Francisco berdagang pakaian. Ternyata barangnya laris manis, sisanya tinggal kain kanvas tenda yang terpancang. Lalu ia potong-potong menjadi celana dan dijual pada pekerja tambang. Kini jeans ini dikenal dunia sebagai Levi’s
42 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV43
Sebetulnya jeans pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana ini biasa dipakai sebagai seragam angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini dengan sebutan “bleu de Génes”, yang berarti biru Genoa. Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas.
Celakanya, sampai di California semua barangnya ludas terjual, hanya tersisa sebuah tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain kanvas ini dipotong lalu dijahit menjadi beberapa celana dan dijual pada para pekerja tambang emas. Beruntung, para pekerja menyukainya karena celana buatan Strauss kuat dan tahan robek. Peluang ini dimanfaatkan, Strauss untuk menginovasi produknya dengan memesan bahan tekstil dari Genoa, yang kemudian oleh Strauss direkayasa menjadi “Blue Jeans”.
Strategi pasar mengena di konsumen, sehingga para penambang merasa jatuh cinta. Mereka bersepakat menggunakan celana Strauss
Levi’s Modal Kanvas TendaLevi Strauss
Pabrik Levi’s dengan peralatan moderen
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV43
PENCERAHAN
44 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
sebagai seragam para penambang emas. Mereka pun menyebutnya “those pants of Levi`s” atau “Celana Si Levi” yang merupakan awal merek dagang pertama celana jeans di dunia.
Dari ketajaman naluri bisnis Strauss, ia menggandeng pengusaha sukses Jakob Davis untuk bermitra. Alhasil, pada tahun 1880 lahirlah pabrik celana jeans pertama dengan produk desain yang pertama adalah “Levi`s 501″. Diidentikkan dengan kancing terbuat dari logam bulat bagai stempel pos.
Perusahaan Levi Strauss & Co bersifat internasional dengan 3 divisi geografis Levi Strauss North Americas, bermarkas di San Francisco, Levi Strauss Europe, dengan markas di Kota Brusel dan Levi Strauss Asia Pacific, markas di Singapura. Jumlah karyawan perusahaan Levi Strauss & Co. sampai saat ini telah mencapai sekitar 8.850
orang di seluruh dunia. Strauss meninggal 26 September 1902 pada usia 73 tahun.
Kantong ImutLevi’s yang dulu hanya berupa produk celana
dengan potongan basic maupun overall, kini telah bermetamorfosa menjadi jenis lain seperti jacket, kemeja, t-shirt, tas, sepatu sampai topi. Perkembangannya, warna tidak saja ‘blue jeans’ tapi semakin trendi dengan pesona hitam, cokelat, putih, hingga motif ‘belel’.
Yang menjadi ciri khas adalah kantong kecil di bagian kantong depan. Karena produk desain pertama dikhususkan bagi para penambang emas, maka celana ini diciptakan dengan 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan. Bagi para penambang, saku ini tidak sekadar asesoris tetapi dirancang untuk menyimpan butiran-butiran emas yang berukuran kecil. Hingga kini kantong imut ini tidak disirnakan, namun tetap menjadi khas yang berfungsi untuk menyimpan barang-barang kecil seperti uang receh, karcis parkir, kunci dan lain sebagainya.
Kehebatan brand Levi’s adalah pamornya. Meski banyak merek jeans bermunculan, konsumen tetap menyebut semua blue jeans adalah Levi’s, bahkan saking cintanya penggemar rela merawat koleksinya pada Permak Levi’s. (Er dari berbagai sumber)
44 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
46 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PENCERAHAN
Bagi kalangan awam, memotret produk tentu membutuhkan ketelatenan ekstra. Meski minim teori fotografi, namun kecanggihan alat turut membantu hasil bidikan. Tidak harus menggunakan kamera SLR, tapi kamera pocket, handphone, i-phone hingga i –Pad memiliki kapasitas pixel tinggi dalam menghasilkan kualitas foto. Setidaknya foto yang dihasilkan memenuhi kriteria, seperti memiliki kekuatan jati diri produk, sehingga bila dipakai sebagai iklan usaha akan menciptakan daya jual.
Hening Paradigma Produk : Flying BillboardKamera : Digital SLRKota : Bogor
Dari puluhan hasil karya yang dikirim ke Redaksi Majels, berhasil terpilih tiga pemenang. Untuk memacu bakat fotografi, maka ketiganya berhak mendapatkan hadiah voucher dari PrimaImaging. Hadiah berupa Khursus Fotografi di Piar t School, pada Introduction Class dan Basic Lighting Class.
Selamat bagi pemenang. Untuk yang belum mendapatkan kesempatan ini, semoga di lain waktu akan lebih berkembang dan meraih kesuksesan.
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV47
Veronika Rani FebrianiProduk : HamsfoodKamera : Kodak EasyShareKota : Depok
Gracia KurniawanProduk : Swan Lapis LegitKamera : Canon S90Kota : Jakarta
48 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
FILE
Di Jakarta, jiwa entrepreneurship 78 pensiun dini perusahaan telekomunikasi Lintasarta digedor oleh training yang disampaikan oleh
Presdir Inspira Consulting, Niam Muiz. Puncaknya, sebagai kelanjutan dari training entrepreneur itu, mereka diajak menengok sejumlah sentra bisnis yang ada di kota Paris Van Java.
Pensiun Dini, Pilih Wirausaha
Dua hari training di Jakarta, membuat jiwa entrepreneurship ke-78 peserta pensiun dini meledak-ledak. Lalu, dilanjutkan dengan acara Bandung Business Visit, yang
langsung memantau pergerakan dunia bisnis di Kota Kembang. Inspirasi pun bertaburan setelah melongok sejumlah tempat seperti Pasar Gedebage, Amanda,
Tahu Susu Lembang dan lainnya.
Dari 78 peserta training, hanya 25 orang peserta yang mengikuti Bandung Business Visit ini. Singgah di salah satu restoran legendaris kota Bandung yakni restoran Laksana yang ada di jalan Soekarno Hatta, inspirasi pun mulai mengalir deras. “Restoran ini diawali dari satu meja untuk jualan nasi uduk. Karena pelayanannya yang baik kemudian berkembang dan
Foto bersama para peserta Pendi di AMANDA
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV49
mampu menyedot ratusan orang perharinya,” ucap Niam, yang sejak kecil hidup di Bandung.
Usai di Laksana, peserta juga diajak untuk menyaksikan Pasar Cimol Gedebage, pusat pakaian bekas terbesar dan termurah kualitas impor. Disini, mereka mengintip peluang besar dari penjualan pakaian-pakaian bekas impor. “Beberapa dari kami sepakat akan mencoba bisnis penjualan baju bekas impor ini, dibuat dalam bentuk pasar dadakan di Jakarta,” ujar Boy Ihwan, ketua paguyuban Pendi KSS (Pensiun Dini Khusus Secara Sukarela) Lintasarta.
Dari Seminar ke Seminar Setelah cek in di Hotel Sany Rosa, perjalanan
pun dilanjutkan untuk mendengar ceramah bisnis yang disampaikan Niam Muiz di Kampung Daun. Sejumlah tempat yang dikunjungi dari mulai Resto Laksana, Pasar Gedebage dan Amanda ia urai potensi bisnisnya secara gamblang. “Seminar ini mengajarkan kami persiapan menghadapi perubahan paradigma dari dunia kerja ke dunia bisnis. Karena mayoritas dari kami yang berusia dari 35-52 tahun, lebih memilih untuk berwirausaha. Di Bandung ini, kami melihat kenyataan bisnis secara langsung,” ucap Boy lagi.
Esoknya, suntikan gereget bisnis pun makin menjadi-jadi dengan didatangkannya seorang pelaku bisnis fenomenal, Donni H Yudha, pemilik Niagara Seafood. Dalam seminarnya, ia berkisah bagaimana perjalanannya membangun bisnis dari nol hingga kini sukses menghabiskan 80 kg ikan perhari. “Saya memulainya dari sebuah warung kecil. Niat saya untuk melayani mahasiswa. Jatuh bangun pasti, tapi kemudian saya berhasil bangkit,” ucap Donni.
Sontak saja, peserta seminar pun makin terprovokasi oleh motivasi yang diberikannya. Kenyang oleh motivasi Donni, para peserta kemudian diajak untuk melirik bisnis Tahu Susu di Lembang. Dan, perjalanan pun diakhiri di Jonas Photo Studio di Jalan Banda, Bandung. “Ini adalah sebuah perjalanan yang sarat makna dan manfaat. Setelah kami duduk di belakang meja selama lebih dari 10 tahun, ini adalah dunia baru. Jiwa entrepreneur kami dipaksa untuk muncul. Ke depan, kami sudah berencana untuk membuat koperasi dan akan bergerak di dunia properti. Selain, masing-masing kami juga ada yang akan bisnis restoran, agribisnis dan lainnya. Terima kasih Inspira…,” pungkas Boy. Teks & Foto: Cucun Hendriana
Makan siang bersama di Resto Laksana Seminar bisnis di Hotel Sany Rosa
Peserta di Kampung Daun Kunjungan di pasar Gedebage
Jika Anda tidak berlangganan atau koleksi
Anda kurang lengkap, maka Anda wajib memiliki
BUNDEL MAJELS
Telah tersedia Bundel Majalah Elshinta masing-masing berisi 6 edisi:Januari hingga Juni 2011 dan Juli hingga Desember 2011
Harga @ Rp 90.000 plus Ongkos Kirim
Silakan hubungi :
Hot Line : 021-93938019Email: [email protected]
Persediaan
Terbatas!
AnugerAh MAjels 2011PENERIMA
ANUGERAH MAJELS 2011ANUGERAH MAJELS 2011Jalan panjang dalam rangka memilih tiga besar dari 10 Pengusaha dan Usaha, sungguh
membutuhkan perhatian istimewa. Selama tiga edisi sejak bulan Oktober 2011 hingga Januari 2012, profil para Nominator telah digelar untuk dipilih pembaca melalui polling
yang dikirim baik lewat media SMS maupun kartu pos. Seluruh Nominator adalah yang terbaik, telah memberi warna dunia entrepreneur
tanah air dengan kesuksesannya. Namun Majels harus menentukan 3 besar berdasarkan kontribusi favorit pembaca.
Selamat bagi Penerima dan bagi yang belum beruntung semoga di saat lain akan memperoleh kesempatan ini. Salam Sukses!
Dengan modal pesangon PHK 3 juta rupiah,
Rangga Umara memulai usaha Lele Lela
yang dirintisnya sejak 2006. Tiga tahun
kemudian di Franchise-kan, kini telah
merajalela dengan 32 cabang beromset Rp
1,8 M.
Hanya dalam waktu 3 tahun, Justmine Pisang Ijo
sudah merambah pasar nasional. Sang owner
Riezka Rahmatiana sukses menabur 100 outlet di
Indonesia dengan omset Rp 300 jutaan sebulan.
Bermula karena kecintaan terhadap
masakan tanah air, Arif Eirawangsadita
membangun bisnis restoran masakan
Sunda, Bumbu Desa. Kini, restorannya ada
30 cabang bahkan merambah Malaysia dan
Singapura.
Kategori Usaha :
Bumbu Desa (Resto)
Lele Lela (Kuliner)
Justmine Pisang Ijo (Kuliner)
AnugerAh MAjels 2011
Henky Eko Sriyantono (Bakso Cak Eko)
ANUGERAH MAJELS 2011ANUGERAH MAJELS 2011Kategori Pengusaha:
Elang Gumilang (Property)
Usianya masih 25 tahun, tapi ia sudah memiliki omset milyaran rupiah. Awalnya hanya seorang penjual donat, tahun 2008, nekat beralih ke bisnis developer tanpa modal. Kini, ia telah sukses membangun 2.500 rumah untuk kaum miskin.
Brian Yaputra (Kaca Patri)Kecintaannya terhadap seni kaca patri, dimulai saat kunjungannya ke Turki. Anak tukang kain asli Semarang ini, mempopulerkan produknya melalui Eztu Glass Art. Brian pun menapaki jejak bisnisnya menghiasi sejumlah bangunan di mancanegara.
Sepuluh kali gagal bisnis, pemilik merk Bakso Malang Kota Cak Eko 10 tahun ‘terlunta-lunta’. Di tahun ke-11, ujian pun berlalu, kini ia telah memiliki 135 cabang dengan omset ratusan juta perhari.
Penyerahan Piala Anugerah Majels 2011 akan dilakukan pada acara Ulang Tahun Elshinta Media Grup (Radio Elshinta, TV Elshinta, Majalah Elshinta) Tempat : Grand Sahid Jaya Jln. Jendral Sudirman No 86 Jakarta
AnugerAh MAjels 2011
POLING ANUGERAH MAJELS 2011
Pemenang Via Kartu PosVoucher belanja Indomaret @Rp 100 Ribu
Risel Jl. Merawan 175 Depok1. Agus Pramono Jl. Ciputat Raya II/45,Kebayoran Lama,Jak Sel2. Maya Sari Citra Puty Jl. Anggrek Cendrawasih VII,Palmerah3. Rina Sarina Astapada Kapling 117,Cirebon4. Muryani Jl. Demak Selatan IV/47 Surabaya5. Joko Andriyanto Jl Pedurungan Baru I/95,Semarang6. Maria Mevelia Jl. Perum Puri Dewata Indah Blok E I/4 7. Cipondoh TangerangFirman Hadi Desa Kedungutes Rt 06/02 Brebes8. Rina Jl. Rancabolang No.104 Bandung9. Andi Wijaya Jl. Raya Sukra No.22 B,Desa Sukra Wetan10.
Kec. Sukra , Kab . Indramayu
Nama Alamat
AnugerAh MAjels 2011
Terimakasih pada para pembaca Majalah Elshinta yang telah mengirim kartu pos dan sms, atas partisipasinya dalam memilih para nominator Pengusaha dan Usaha
sebagai Penerima Anugerah Majels 2011. Selamat bagi Anda yang telah meraih hadiah berupa pulsa dari SKS Mobile dan voucher Belanja dari Indomaret.
62812188xxxx Rio Bojong, Jakarta Barat 27 Freelancer62812250xxxx Nurdianto Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah 31 Karyawan62812641xxxx Joko Depok, Jawa Barat 27 Tukang Ojek62812800xxxx Bangdref Komp Dinas DKI, jl Sunter Jaya. Tg. Priuk 47 Ahli Gizi (PNS)62813259xxxx Anis Demak, Jawa Tengah 27 Karyawan62813579xxxx Rio Ciputat - Tangerang 35 Karyawan62813808xxxx Bety Pangaribuan Perum. Permata Tangerang 32 Ibu RT62813875xxxx Rosidin Dusun Cumakang, Sumedang, Jabar 35 Wiraswasta62813991xxxx Tri Komp Bulog Jatiwarna JakTim 33 Wiraswasta62852133xxxx Darwis Kalideres, Jakarta Barat 24 Wiraswasta
No. HP Nama Alamat Usia Pekerjaan
Pemenang Via SMSPulsa @Rp 50 Ribu
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV55
Prospek
Teks: Choen, Wendy Danoeatmadja Foto: Okie AZ, All Doc.
Ulang tahun Majels yang ke 4 tanggal 14 Februari 2012, tepat pada hari Kasih Sayang ‘Valentine’. Dari kalangan ABG hingga dewasa, peristiwa ini merupakan event dalam menyemarakkan bertaburnya bunga cinta. Bila mereka berpestaria, maka kesempatan ini akan
menjadi peluang bisnis bagi kalangan pengusaha. Terutama produk-produk sebagai ungkapan tanda cinta seperti bunga, parcel, cokelat, kue ulang tahun dan lainnya. Bisnis semacam ini sangat potensial menanggok untung, karena memanfaatkan event special yang tentu telah dipersiapkan alokasi dana lebih. Sedangkan produksinya dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumahtangga atau karyawan sebagai side job dengan promosi dan marketing online. Anda tertarik melakukannya?
Silakan menimba inspirasi dari informasi Prospek berikut ini.
Bisnis Tanda Kasih Sayang
56 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PROSPEK
K eprihatinan seorang ibu akan jajanan anak yang tidak sehat, membuat Diana Rahmat memasak
sendiri makanan dan minuman bagi tiga buah hatinya. Tak disangka, kiatnya berkembang menjadi didiLicious Cakes, sebuah brand usaha yang bergerak di bidang cakery. Cake warna-warni dengan ikon-ikon anak-anak seperti Elmo, Sesame Street, Dora, dan lain-lain untuk pesta ulang tahun. Keistimewaannya, costumer bebas menghias cake pesanannya.
Diana Rahmat memulai bisnis cake ini sejak awal 2009, “Tenyata lambat laun banyak orang yang suka dg makanan yang saya buat dan mulai minta tolong untuk dibikinin.
didiLicious Cakes
Costumer Bebas Menghias Cake
Diana Rahmat bersama keluarga
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV57
Akhirnya saya putuskan untuk memulai bisnis makanan khusus untuk pesta anak-anak,” ujar wanita kelahiran Bandung, 20 November 1974. Sebagai ibu rumahtangga, usaha sampingan ini tentu diawali dengan modal seadanya. Misal menggunakan fasilitas yang sudah tersedia di rumah, karena pada dasarnya ia mengaku hobi memasak untuk keluarga.
Termasuk pengetahuan membuat kue, semua berawal dari Internet. “Saya senang browsing resep makanan yang menarik, lalu dicoba dan dimodif sendiri. Selain berteman dengan Mr.Google, saya juga membuka buku-buku resep kue dan banyak belajar dari para Home Baker yang telah lebih dulu terjun ke dapur,” ujar Diana yang hobi fotografi.
Berbagai jenis Cakes yang diproduksi seperti, Cupcakes, Cookies, Death by Chocolate Cake, Strawberry Short Cake, Black Forrest Cake, Blueberry Cheesecake, Tiramisu, New York Cheese Cake, Truffle Choco Cake dan masih banyak lagi. Dibantu seorang baking assistant setiap birthday cake memerlukan waktu 4-5 jam pembuatan, dari mulai menimbang bahan baku hingga selesai dihias dan siap dikirim kepada customer. Cakes selalu dijaga kesegarannya. Menggunakan bahan baku yang terjaga kualitasnya. Tidak
menggunakan bahan pengawet, maka dari itu kue dibuat H-1 atau bahkan pada hari yang sama dengan jadwal pengiriman ke customer. Pengiriman dengan jasa kurir khusus kue, jadi dijamin sampai tujuan tepat waktu dan selamat.
Pesanannya sebagian besar untuk acara Birthday, Anniversary, Company Gathering, Souvenir, Gifts. Sementara Diana tidak memasang promo komersial tetapi melalui World of Mouth, Online Store, Social Media
Support, offline store (outlet) dan events. Tapi hasilnya cukup lumayan kebanyakan dari daerah Jabodetabek, yang terjauh costumer dari Surabaya. “Pelanggan awalnya adalah keluarga dan teman-teman terdekat yang mengetahui kalau saya senang membuat kue. Berawal dari sekedar icip-icip kemudian lanjut dengan memesan kue yang mereka suka,” jelas Ibu dari M. Ilham Khalifah W. (7), M. Aulia Gibran W. (5), M. Radhitya Mikail W (2). Harganya sangat variatif. Misal Cupcakes mulai dari Rp 125 ribu /box /isi 12pcs hingga Rp 35 ribu /pc. Sementara untuk cakes dimulai dari Rp250 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung jenis kue, size dan design
Menjalankan bisnis ini sebetulnya cukup sederhana, bisa dimanfaatkan sebagai side job kalangan ibu rumah tangga bila cocok
Costumer menghias cake
58 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PROSPEK
dikerjakan dengan passion. Untuk pengembangannya, istri Andri Wisnu Gunawan ini mengemukakan kiatnya; Selalu mengeksplore ide-de baru dan mengikuti tren yang paling update, selalu menjaga kualitas produk, menjaga hubungan baik dengan customers dan melakukan promosi yang efektif.
Terbukti dengan kemajuan bisnis yang dicapainya. didiLicious Cakes dari retail berkembang
menghias sendiri kue sesuai keinginannya. Kami menyuguhkan konsep: DIY : Do-It-Yourself Cupcakes and Cookies Store,” papar Diana. didiLicious Cakes juga bekerja sama dengan Jakflo Creative Center di Plaza Kemang 88 Jakarta, menyelenggarakan program fun learning di bidang cakery. Selain belajar membuat dan menghias kue di Jakflo Creative Center, didiLicious Cakes juga menyelenggarakan fun learning class di Sekolah Mentari Cipete, Jakarta. Bisnis inipun berkembang pada Divisi Party Organizer, didiLicious Cakes Team siap menggelar pesta menyediakan kue-kue lezat, party decoration, perlengkapan pesta seperti balloon, playland, apron, chef hat, MC hingga
party entertainment.
TIPS :1. Lakukan apapun yang Anda
kerjakan dengan sepenuh hati Do it with
passion.
2. Selalu menjaga kualitas terbaik
3. Tentukan 4P (Place, Product, Price
dan Promotion) yang tepat
4. Jaga Hubungan baik dengan
customers.
5. Selalu belajar untuk menjadi lebih
baik lagi.
6. Dan yang pasti, apapun yang Anda
kerjakan.. Don’t forget to put your
love in it!
ke bisnis kue di bidang learning center dan party organizing. Berlokasi di Kemang Outlet, didiLicious Cakes bekerja sama dengan Mibeniah Enrichment Centre membuka Baking Learning Center for Kids and Family. Anak-anak bersama dengan teman atau anggota keluarganya bisa mengeksplore kreativitas mereka di dunia baking, dengan cara membuat kue dan menghiasnya sendiri. Di sini tersedia seluruh fasilitas yang diperlukan, mulai dari tempat, bahan kue, alat, packaging hingga pelajaran mendokumentasikan hasil karya mereka (Food Photography Class).
“didiLicious Cakes Kemang Outlet memiliki keunikan dibanding toko kue pada umumnya. Di outlet kami, tidak hanya sekedar menjual kue, tapi customer bisa datang dan
Anak - anak belajar membuat kue
Perlengkapan yang disukai anak -anak
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV59
M engirim kartu ucapan makin
jarang dilakukan. Kini beragam
pilihan untuk mengungkapkan
perasaan bisa dilakukan. Salah satunya,
lewat cokelat. La Cokelat bukan hanya
enak disantap, tapi juga manis untuk
hadiah.
Sama seperti kebanyakan
wanita, Ellen juga menyukai cokelat.
Kegemarannya tidak hanya sebatas
menikmati cokelat, namun juga mencoba
resep-resep berbahan coklat. “Saya hobi
mencoba-coba resep, walaupun tidak
ahli. Hasilnya dibagi-bagi teman-teman di
kantor, teman-teman arisan,” paparnya.
LA COKELAT
COKELAT Pengganti Kartu
Ellen pemilik usaha La Coklat
60 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PROSPEK
“Ternyata semua bilang enak. Dari situ saya
makin sering berkreasi dengan cokelat secara
otodidak. Terutama kalau malam pulang dari
kantor dan tidak bisa tidur!” tambahnya. Ellen
rajin memfoto hasil-hasil karyanya. Setiap
kreasi, ia dokumentasikan dengan kamera
Handphone yang lantas ia masukan dalam
blog pribadinya.
Usaha yang berangkat dari hobi ini
akhirnya mulai berkembang pada tahun
2007. Sebagai merk, ia mengambil nama La
Cokelat – nari Nabila, nama puterinya. “Jadi
La Cokelat berarti cokelatnya Nabila,” papar
Ellen. Bukan tanpa alasan Ellen memilih
bisnis sampingan ini. Baginya, cokelat adalah
bahan makanan yang mudah dibentuk, selain
kebanyakan orang juga menyukainya.
Uniknya, semua produk La Cokelat bisa
digunakan sebagai souvenir atau hadiah
pengganti kartu ucapan. “Bisa dijadikan
sebagai souvenir untuk ulang tahun,
pernikahan, wedding atau acara-cara khusus
seperti Valentine, Natal dan sebagainya,” jelas
Ellen. Untuk itu, Ellen selalu menyediakan
katalog produk bagi konsumen. Maklum,
La Cokelat memiliki beragam produk untuk
memuaskan selera konsumen.
Salah satu produk La Cokelat adalah
Chococard. “Cokelat sebagai pengganti
kartu ucapan. Bentuknya sesuai keinginan
konsumen,” uangkap Ellen. Chococard juga
dihiasi tulisan tangan sesuai pesanan dan
dihiasi ornament dari cokelat. Selain itu ada
Praline, cokelat yang dicetak kecil dan diisi
kacang mede, kismis, ganache
sampai buah-buahan seperti
strawberry atau blueberry.
Ada juga Doughnut Praline.
Hampir mirip dengan
Berbagai macam olahan La Coklat
Kreasi yang unik Produk dari La Coklat
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV61
Praline, hanya saja berbentuk donat dengan
isi dan topper sesuai selera.
La Cokelat juga kreatif menggunakan
bahan-bahan makanan lain untuk cokelatnya.
Misalnya saja marshmellow, Oreo dan wafer.
Maka jadilah Oreopop, Mellowchocpop dan
Waferpop. La Cokelat juga menyediakan
Browpop – brownies yang dibentuk menjadi
cupcake, slice ice atau ice cream. Semua ini
termasuk dalam Lolipop, karena diberi stick.
Soal harga, Ellen tidak mematok harga
tinggi. Semua produk La Cokelat dibandrol
dengan harga antara 2 ribu sampai 85
ribu rupiah. Ini karena La Cokelat memang
membidik pangsa pasar semua golongan
konsumen. “Dari anak kecil sampai dewasa
bisa menikmati La Cokelat karena harganya
terjangkau,” imbuh Ellen.
Meski enggan menyebut keuntungan,
Ellen mengakui omzet terbesar usaha terjadi
saat waktu-waktu tertentu seperti Valentine
atau hari raya. Begitu juga jika ada pesanan
untuk event-event khusus seperti perkawinan.
Meski begitu, Ellen belum mempekerjakan
karyawan. Ia mengaku masih sanggup
TIPS :Selalu kembangkan kreativitas •
untuk menghadapi pesaing.
Jangan berhenti belajar. Selalu •yakin bahwa kita pasti bisa.
Jadikan saran, kritikan dan •komplain dari konsumen untuk acuan
mengembangkan kreativitas.
mengerjakan pesanan sendirian. “Kecuali
peak season, baru saya kerahkan semua
anggota keluarga,” ujarnya sembari tertawa.
Sampai saat ini, La Cokelat memang
memproduksi hanya berdasarkan pesanan.
Jadi tidak ada produk simpanan. Dengan
kata lain, produk La Cokelat fresh from the
oven.
62 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PROSPEK
M emproduksi beragam jenis tas,
TasModel.com eksis lewat jalur
internet. Sejak 2010, pemiliknya,
Annas M. Yusuf mulai menggelontorkan
TasModel.com untuk menjaring pangsa
pasar tas promosi dan souvenir yang besar.
Hasilnya, juga cukup besar!
Keinginan Annas dan istrinya yang sangat
kuat untuk memiliki bisnis sendiri, membawa
pasangan ini ke usaha pembuatan tas. Annas
memulainya setelah yakin kalau bisnis
saat ini bisa besar
lewat internet.
“Saya sempat
TasModel.com
ikut seminar sehari bisnis internet,” papar
Annas. “Setelah itu saya langsung membeli
domain untuk bisnis!”
Annas memilih tas karena merasa usaha
ini belum begitu banyak. Selain itu karena
usaha ini tidak butuh modal terlalu besar.
Tahun 2010, dari seorang teman, ia diberi tahu
bahwa pasar tas souvenir dan tas promosi
sangat besar. Dari situlah, TasModel.com
mulai bergerak maju. “Jadi awalnya memang
dari internet lalu merambah ke segmen yang
lebih spesifik,” papar Annas, yang mengaku
memulai usahanya ini dengan modal hanya
200 ribu rupiah. Bagaimana bisa? “Karena
via internet, saya bisa minta down payment
lebih dulu,” ujar ayah dua anak ini. “Down
payment itu yang saya gunakan
untuk memproduksi pesanan,”
lanjutnya.
Pesanan - pesanan yang
datang beragam jumlahnya. Annas
PotensiSouvenir dan Promosi
Beragam jenis tas, TasModel.com
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV63
mengaku sudah mengerjakan pesanan hingga
ribuan buah. “Jumlah pesanan mencapai 100
sampai ribuan,” akunya. Ia juga mengatakan,
dari beragam jenis tas yang dibuatnya,
harganya tidak sama. “Sampai saat ini, harga
tas yang pernah saya kerjakan sekitar 5000
sampai 150.000 rupiah perbuah!”
Annas dan TasModel.com memang
berusaha melayani konsumen mereka
sesuai keinginan. Untuk tas souvenir, bukan
hanya harga dan jumlah, Annas juga member
kesempatan konsumen untuk memilih
dan menentukan pilihan mereka sendiri.
“Biasanya memang dibuat unik dan lucu
untuk keperluan ulang tahun, pernikahan dan
sebagainya. Harganya antara 5000 sampai
10.000 rupiah perbuah,” ungkap Annas.
Meski cukup lancar, Annas mengakui
kendala bisnis ini tetap ada. “Biasanya
soal warna bahan, soal ketepatan waktu
dan modal,” Bagi Annas, ini tetap menjadi
tantangan yang mesti dihadapi, apalagi
hingga saat ini TasModel.com bisa dibilang
telah memiliki konsumen yang cukup banyak.
“Kami pernah mengerjakan tas Go Green
Alfamart, tas pinggang Enduro, tas untuk
Kementerian Perdagangan dan lainnya.
Tapi kami juga mengerjakan pesanan dari
TIPS :Ketepatan dan kecepatan •
memberi penawaran
Menjaga kecepatan produksi •dan kualitas barang
Menjaga hubungan baik •dengan mitra kerja atau vendor
pasangan yang akan menikah sampai EO
seminar,” paparnya.
Soal keuntungan, pengusaha yang
juga anggota Komunitas Tangan Di Atas
ini mengaku omzet usahanya mencapai
angka 10-60 juta rupiah. “Keuntungannya
mencapai angka 10-30%,” tambahnya.
Dibantu 2 karyawan dan 3 mitra kerja,
Annas dan TasModel.com nampaknya
makin percaya diri menapaki dunia
bisnis. “Kiat utama bisnis ini sebenarnya
mencocokan keinginan konsumen dengan
bahan yang tersedia. Juga menjaga
hubungan kerja yang baik dengan mitra
produksi,” ucap Annas.
Menjahit bahan tas
Annas M. Yusuf pemilik TasModel.com
64 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PROSPEK
K ecintaannya pada sang ibu membuat ia harus berpikir untuk berbisnis. Meski sudah menjadi seorang
karyawan di sebuah perusahaan farmasi, ia nekat mendirikan bisnis online. M. Agung Budi Priyambodo sejak tahun 2006 membelot dari pekerjaannya sebagai karyawan dan menjadi pengusaha. “Dua tahun bekerja, saya belum bisa berbakti pada ibu. Saya ingin bisnis yang bisa mengharumkan nama ibu. Awalnya, bukan uang yang saya cari, hanya untuk membuat kebanggaan ibu saja. Ibu saya suka bunga, ya sudah saya berbisnis bunga yang dijalankan secara online,” ucap Budi.
Karena mindset sebagai karyawan masih kental, meskipun website sudah dibuat dengan modal hanya Rp 100 ribu tapi ia belum menjalankannya secara serius. “Dua bulan tidak ada order. Di bulan ketiga, ternyata ada
Bungahati.com
kontak dari Sulawesi yang memesan bunga lily dan mawar. Saya langsung cari bunga yang dipesan itu dan dikirim ke Sulawesi. Sampai disana, mawarnya sudah layu,” ujarnya.
Keseriusannya makin mantap, ia masuk ke berbagai milis internet. Dari situlah, orderan mulai mengalir banyak. “Saya masih belum keluar kerja. Karena ternyata bisnis online juga butuh promosi, saya masuk ke milis-milis. Perlahan, omset perbulan saya mulai naik menjadi Rp 3,5 juta, lalu Rp 7,5 juta, Rp 15 juta dan Rp 30 juta.
Produk Parcel Sampai Amerika
M. Agung Budi Priyambodo pendiri Bungahati.com
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV65
TIPS:Bisnis online jauh lebih murah 1.
ketimbang offline
Lakukan promosi ke milis 2.
milis, situs-situs dan jejaring sosial
Jaga kepercayaan customer3.
Tekan harga agar tetap 4.
bersaing
Saat itu, saya masih single dan menjalankan bisnis ini dari sebuah kos-kosan. Karena, bagaimanapun customer itu harus dilayani dengan baik, akhirnya saya memutuskan untuk resign,” ungkapnya.
Pria kelahiran Belitung, berusia 32 tahun ini mengaku, awalnya hanya individu yang order tapi kemudian beralih ke korporat. “Dulu, internet masih kurang dipercaya masyarakat. Jadi, di awal-awal saya harus membuat pencitraan dulu, salah satunya dengan alamat yang meyakinkan. Untuk keperluan alamat, saya menumpang di sebuah gedung di Jakarta Barat, bukan di kosan. Tapi kalau sekarang, dengan alamat di kelurahan saja (tidak di gedung), orang cenderung sudah percaya,” kilahnya.
Dalam perkembangannya, tidak hanya bunga yang ia jual yang meliputi bunga papan, florist, rose, handbouquet, kado, hadiah, gift, duka cita, congratulation, grand opening dan happy wedding saja, tapi juga sudah merambah ke parcel. “Kalau untuk bunga, sehari bisa ada 5 sampai 10 order, kebanyakan sih bunga papan. Saya juga sudah bermain di parcel. Ramainya saat ada event valentine, natal dan lebaran. Sehari bisa sampai 200-300 antaran,” aku Budi.
Customer yang d i layan inya pun bukan hanya lokal tapi sudah bergeser ke mancanegara seper ti Hongkong, China, Singapura dan Amerika. “Meskipun kantor
lokal, tapi ini bisnis global. Customer saya sudah ribuan,” tukas sarjana jurusan ekonomi pembangunan ini. Mengenai omset, perbulan ia bisa meraih antara 60 hingga 80 juta rupiah. “Kalau ada event penting seperti valentine, dalam 3 hari saya bisa dapat lebih dari Rp 50 juta dari bunga. Dari parcel, selama 2 minggu dari event natal dan lebaran, bisa mencapai Rp 500 juta. Lumayan kan?” imbuh pria yang mempekerjakan 8 karyawan ini.
Untuk mengurusi bisnis ini, ia mengaku tak pernah menyetok bunga. Bunga hanya ia stok saat event seperti valentine saja. “Saat valentine, saya hanya menyetok mawar 3000 tangkai. Di hari lainnya tidak, jadi risikonya minim. Disesuaikan juga dengan jumlah pesanan. Perbulan, saya hanya belanja untuk kebutuhan bisnis 30 persennya dari omset atau sekitar 20 jutaan,” pungkasnya.
Suasana kantor Bungahati.com
Pengantar pesanan Bungahati.com
66 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PROSPEK
Katakan dengan bunga” ungkapan ini rupanya membawa peruntungan bagi Maria Nurani. Bagaimana tidak?
Indokado, usaha bunga yang dilakukan lewat florist online didirikan tahun 1999 cukup membuatnya berbunga-bunga. “Saat itu menjelang Natal, bisnis florist online belum ada. Sementara itu, orang memesan kiriman bunga ingin cepat dan praktis tanpa harus pergi ke pasar bunga. Info Indokado kan terbuka 24 jam,” cerita wanita kelahiran Pekalongan, 21 Oktober 1963. Selain itu, bunga juga dibutuhkan pada banyak momen baik suka cita seperti kelahiran, ulang tahun, anniversary, pembukaan, syukuran, pernyataan cinta dan lain lain, bahkan momen duka cita seperti kematian.
Keter tarikan usaha bunga, berkat keinginannya untuk bekerja tapi dengan tidak meninggalkan rumah, sehingga bisa mengawasi anak-anaknya. Sang suami,
Indokado.com
Valentine 500 Rangkaian Bunga
Kurniawan Junaedhie, yang mantan wartawan, ketika itu membuatkan aplikasi website. Melalui blog, google dan email itulah, Maria mempromosikan usahanya www.indokado.
Maria Nurani
c o m “ M o d a l awalnya hanya Rp 5 juta untuk p e m a s a n g a n internet, bel i bunga, telpon untuk internet dan l a i nnya . P e l a n g g a n per tama-tama dari teman-teman j u g a d a t a n g dari eksekutif muda kantoran y a n g s u d a h m e n g a k s e s internet pada
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV67
saat itu,” lanjutnya. Selain melalui internet promosi juga dilakukan dengan menyebarkan brosur ke perkantoran. Tapi yang paling mujarab tentu dari mulut ke mulut.
Maria yang mengaku belajar tentang bunga dari buku-buku dan internet ini, memproduksi pesanan seper ti rangkaian bunga meja, bunga tangan, bunga krans (standing), bunga papan. Disamping itu juga menyediakan parsel diantaranya parsel makanan, parsel cokelat, bunga dan cokelat, boneka dan cokelat, parsel buah juga bunga saja. Harga dimulai dari Rp. 200.000,- sampai tak terbatas, tergantung jenis bunganya. Customized rangkaian bunganya sesuai permintaan dan budget pemesan.
Pesanan bunga sehari-hari datang dari pelanggan yang ulang tahun atau anniversary. Tetapi kebutuhan musiman akan meningkat pada hari raya ter tentu seperti Valentine, Lebaran, Natal dan Tahun Baru, Mother’s day, Father’s day. “Jumlah pesanan terbesar pada hari Valentine, bisa sampai 500 rangkaian bunga dengan model dan harga bervariasi. Berikutnya pada hari Natal dan Tahun Baru,” tutur ibu dari Azalika Avilla Adinda dan Betsyiela Bebi Bianca.
Delivery atau pengiriman menggunakan mobil, ada beberapa kurir memakai sepeda motor yang sudah berpengalaman mengantar bunga. Pada peak season seperti Valantines’ Day, membuka service point di beberapa titik di Jakarta untuk mempercepat pengiriman. Tujuan pengiriman terbanyak adalah wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi. Sedangkan di luar Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra dan Kalimantan. “Awalnya kami suka terjadi beberapa komplain, bunga terlambat datang atau bunga layu. Mengatasinya tentu dengan minta maaf, lalu mengganti bunga yang layu. Dari beberapa komplain, membuat kami menjadi lebih berpengalaman menangani costumers,” lanjutnya.
Persaingan bisnis bunga terlihat sangat ketat, Indokado bertekad mempertahankan pelanggan-pelanggan yang telah setia sejak lama, dengan selalu berusaha memberikan service atau pelayanan yang baik dan memuaskan. Disamping itu, selalu menambahkan produk-
produk baru, rajin berpromosi misal diskon ulang tahun, dengan layanan buy one get one dan lain-lain. Pengembangan usaha ini juga dilakukan dengan membuka bisnis offline, misalnya cukup dengan telepon maka pesanan pun datang ke rumah.
Kesimpulannya, usaha bunga seperti ini cocok untuk ibu rumahtangga yang ingin bekerja tapi tidak perlu pergi ke kantor, tidak perlu meninggalkan rumah. Maria berbagi kiat, “ Tapi, tetap harus memiliki jiwa wiraswasta atau entrepreneurship, karena membutuhkan habit yang baik. Karena mesti menjawab email dan siap terkoneksi selama 24 jam.” Tentu keuntungan yang diperoleh akan membuat optimis, “Omset Indokado rata -rata berkisar Rp 20 – Rp 30 juta perbulan, Keuntungan sekitar 20-30%.”
Tips Bagi Pembeli Florist Online
Belilah bunga hanya pada florist
online yang bisa dipercaya. Tanda
fisiknya adalah ada alamat jelas,
nomer telepon jelas, dan syukur kalau
ada nomer telepon dan faxnya. Ciri
lainnya, mereka biasanya akan cepat
tanggap menjawab email Anda.
68 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
INFO FRANCHISE
Berbagai varian Carvello’s ice cream
Produk Rumahan, Kualitas Pabrikan,
Harga Emperan
Bermula sebagai produsen cool pack (media pendingin untuk menyimpan es krim diluar freezer), ia mulai
berkenalan dengan beberapa pengusaha es krim. Tahun 2009 ia pun tertarik untuk ‘meminang’ bisnis es krim. “Saat saya menjadi produsen cool pack itu, saya berkenalan dengan banyak pengusaha es krim. Dari situ, saya mulai tahu cara membuat es krim yang enak dengan harga terjangkau. Sempat eskperimen dan gagal, tapi setelah satu tahun akhirnya saya menemukan satu formula yang pas,” ujarnya.
Untuk memulai bisnis ini, awalnya ia hanya mengambil bahan dari orang lain yang
Carvello’s’s Ice
kemudian dibedah dan dipelajari. Modalnya pun saat itu sangat rendah, hanya sekitar Rp 250 ribu. “Setelah formulanya ketemu, saya mulai menawarkannya. Target pasarnya adalah kalangan menengah ke bawah. Responnya ternyata bagus. Saat ini saya sudah memiliki 300 agen dan 30 Sub Depo di berbagai daerah,” sambung Ariyanto, direktur operasional Carvello’s.
Mengenai rasa, Carvello’s Ice Krim juga sudah memiliki beragam varian. Begitu pula dengan jenisnya. “Rasa dasarnya ada tiga, cokelat, vanilla dan stroberi. Sebenarnya, saya juga sudah mengembangkan varian rasa lainnya seperti tiramisu, moca, pisang ambon,
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV69
Meski baru dua tahun berjalan, kedatangan Carvello’s Ice Cream langsung menggebrak pasar. Dalam dua tahun itu, bisnis es krim yang dinakhodai Dewi ini sudah menjamur dan memiliki 300 agen dan 30 Sub Depo di seluruh Indonesia. Untuk menjadi agen, hanya cukup dengan Rp 3,5 juta. Manisnya pun terus mengalir…
Suasana counter Carvello’s ice cream
Salah satu counter Carvello’s ice cream
blue berry, capucino dan lainnya tapi tidak terlalu populer. Sementara untuk jenisnya, ada es krim rujak, es krim burger, es krim goreng, es krim buah dan lain-lain. Kurang lebih sudah ada 10 jenis,” bebernya.
Laba Besar Menurutnya, bisnis es krim ini menjanjikan
keuntungan yang berlipat. “Margin keuntungan bisnis ini bisa sampai 400-500 persen. Tapi saya hanya mengambil 200 sampai 300 persen saja. Karena pasar yang saya bidik pun kelas menengah ke bawah.
Soal harga, di tingkat agen rumahan mulai dari Rp 1000, kedai counter mulai Rp 2500 untuk harga di Jawa. Kalau di luar Jawa, harga bisa lebih tinggi sedikit. Harganya sih emperan
tapi kalau kualitas pabrikan,” ungkapnya.Bisnis yang digerakannya saat ini pun
sudah bergeser ke pola kemitraan. Untuk menjadi agen, hanya cukup dengan Rp 3,5 juta, Anda sudah dapat bahan baku plus alat lengkap dan bisa berjualan di rumah. “Selama ini, rata-rata para agen sehari bisa habis satu kilogram tepung bahan baku es krim, harganya sekitar Rp 100 ribu. Tepung ini bisa tahan hingga 2 tahun. Dengan Rp 100 ribu perhari, labanya bisa capai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu,” jelas Ariyanto.
Ia menjamin, semua bahan baku yang digunakannya halal. Saat ini, untuk kemitraan dengan memakai booth seharga Rp 7 juta, ia baru memiliki 5 mitra di Jobodetabek. Dengan jumlah 300 agen, 30 sub depo dan 5
mitra yang telah dicapai, Car vello’s juga tengah memantapkan diri untuk target yang lebih besar yaitu membuat depo di seluruh kota dan resto atau rumah es krim. Soal omset, ia mengaku, perhari dari bahan baku saja bisa sampai Rp 3 juta, belum lagi ditambah dar i pen jua lan cone yang mencapai 5000 buah perhari, cup dan sendoknya.
70 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
INFO FRANCHISE
Seorang karyawan sedang melayani pembeli
Alamat Carvello’s Ice Cream:Jl Caman Utara 2 No. 4A, Jaka Sampurna, Bekasi Barat. Telp 021 97095999, 082111278999 atau www.tukanges.com
Kembangkan Depo dan RestoAgar penjualan makin lancar, ia makin
mantap untuk membuat infrastruktur yang kuat. Ke depannya, setiap agen atau mitra tidak bisa langsung membeli bahan baku ke pusat, tapi harus ke sub depo atau ke depo. “Jadi, tingkatannya setelah pusat ada depo di tingkat kabupaten/kota, lalu ada sub depo di tingkat kecamatan, agen dan mitra yang tanpa area. Agen dan mitra ini wajib membeli bahan baku dari Sub Depo. Sub Depo pun harus membeli bahan baku dari Depo. Nah, hanya Depo yang bisa beli bahan baku dari pusat,” kilahnya.
Untuk itu, tahun ini ia berencana akan membuat agar jalur penjualan itu bisa dicapai. “Targetnya, di setiap kabupaten/kota harus ada Depo, sekitar 500-1000 Depo, juga pengembangan Sub Depo termasuk para agen dan mitra. Untuk menjadi Depo, investasinya sekitar Rp 20 juta. Dan, satu kabupaten/kota hanya ada 1 Depo, begitu juga dengan Sub Depo yang investasinya hanya Rp 10 juta,” katanya.
Selain Depo yang akan terus dikembangkan, ia juga akan mengembangkan paket bisnis di mal-mal. “Selain paket booth seharga Rp 7 juta, saya juga mengembangkan paket booth mini bar yang nilai investasinya sebesar Rp 20 juta. Juga paket resto es krim yang nilai investasinya sebesar Rp 50 juta. Saya optimis tahun ini masing-masing bisa mencapai 100 outlet. Karena respon masyarakat yang begitu besar, rasanya untuk mencapai target itu tak terlalu sulit,” paparnya, yang kini telah mempekerjakan 25 karyawan ini. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Er, Dok. Pribadi
72 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
KONSULTASI
Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.
Ir. Royandi Junus, MBA
Bapak Roy yang baik,Karena ingin mendapat keuntungan, tapi saya belum
paham mengelola bisnis maka saya berusaha membeli franchise. Jenis yang saya pilih bisnis kuliner. Sayangnya, bisnis ini tidak sesuai harapan, dari bulan ke bulan bukan meraih keuntungan tapi malah terus merugi. Mohon solusinya?
TerimakasihDewabrata, Pekalongan
Beli Franchise Tapi Merugi
Jawab :Bapak Dewabrata, seharusnya usaha
makanan mempunyai margin 40%, tetapi ternyata perhitungannya justru selalu tidak menguntungkan alias merugi.
Sesungguhnya membeli franchise tidak ada jaminan bahwa akan selalu untung . Franchisee (pembeli franchise) harus memper tanggung jawabkan sendiri pengelolaan bisnisnya, ar tinya franchisee harus punya komitmen. Yang lebih penting lagi harus mempunyai kemampuan mengelola bisnis, me-record keuangan, mengelola pengeluaran, mengontrol karyawan dan lain sebagainya.
Dalam banyak kasus biasanya franchisee kurang memahami cara-cara administrasi pengelolaan bisnis. Mungkin saja karena melakukan kesalahan dalam posting akunting
yang membuat laporan keuangannya menjadi rugi. Atau ada beberapa penarikan uang atau penempatan modal yang tidak sempat tercatat . Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Di sisi lain hal yang tidak kalah pentingnya adalah peran franchisor untuk membantu franchisee-nya. Dan dalam kasus seperti itu kita akan melihat perilaku franchisor yang sebenarnya apakah si franchisor hanya akan mementingkan keuntungan sendiri, atau benar mempunyai komitmen sukses bisnisnya dan juga bisnis franchisee franchisee- nya
Franchisor yang profesional akan membantu sekuat tenaga untuk membuat franchisee-nya untung. Dalam kasus di atas seyogyanya franchisor membantu memonitor, mengoreksi dan memberikan pengarahan kinerja franchisee.
Sekali lagi kita amati apakah franchisor
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV73
Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].
Email: [email protected]
kita memungut margin yang terlalu banyak dari barang dagangan yang disuplai ke franchisee -nya ? Apakah franchisor mempunyai team memadai untuk melakukan suppor t dan pembinaan kepada franchisee-nya? Apakah franchisor melakukan pencatatan dan pembukuan dengan rapi dan teratur? Apakah franchisor membuat berbagai pungutan yang terlalu sering kepada franchisee-nya?
Bila pengamatan kita menemukan situasi seperti di atas, maka sebaiknya kita waspada dan menghindari beli franchise yang dimaksud. Dari berbagai kasus yang kami tangani , hal seperti di atas sangat berpotensi bermasalah bagi franchisee. Beli franchise tetapi bisnis tidak menguntungkan dan lebih buruk lagi tidak akan ada solusi dari franchisor .
Dalam kasus kasus, tentu situasi tidak sesederhana seper ti di atas. Jika kami menyimak dari dua sisi, ada saja cerita dan saling tunjuk bahwa si franchisee-nya kerap mencoba nakal mencari supplier sendiri diluar ketentuan franchisor-nya, menunda berbagai pembayaran kepada franchisor, melanggar prosedur yang terpenting dalam operasional , dan lain sebagainya tetapi hal ini adalah kesiapan franchisor dalam mempersiapkan sistem usahanya
Bagaimana menghindari hal tersebut :
Franchisor perlu melatih franchisee-nya dalam business management skill . kadangkala para franchisee kita belum berpengalaman dalam berbisnis. Mereka membeli franchise karena ingin mendapatkan bimbingan dalam berusaha, pelatihan pengelolaan keuangan dan pelaporan keuangan harus menghasilkan “bahasa” yang sama antara franchisor dan franchisee
Franchisor harus mempunyai concern dan sense of belonging yang tinggi terhadap image
dan branding dari bisnisnya. Dengan demikian franchisor akan merasa “rugi” jika salah satu outletnya (franchisee)nya rugi dan tutup. Franchisor tidak berorentasi pada keuntungan uang yang masuk ke pribadi
Franchisor wajib melakukan monitoring yang teratur dan sistematis pada kinerja franchisee-nya . Tidak hanya melihat sales (omzet)nya saja tetapi juga memonitor apakah para franchisee-nya untung dan happy. Siapkan bentuk pelaporan yang seragam untuk kinerja outletnya .
Bagaimana mengatasi situasi yang sudah terlanjur? Kita harus melihat prospek kedepan . Apakah masih ada kemungkinan untuk melanjutkan usaha ini dengan beli franchise?
Demikian Bapak Dewabrata, semoga bermanfaat!. Foto: Ist
74 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
TIPS
Kurang Respek1.
Banyak karyawan mengeluh soal
kurangnya respek perusahaan terh-
adap kehidupan pribadi serta keahlian
mereka. Anda harus paham, bahwa
karyawan bukan robot. Mereka memi-
liki dunia lain selain dunia kerja. Jika
Anda menghormati dunia mereka,
maka mereka akan merasa dilindungi.
Ingat, rasa hormat bersifat timbal ba-
lik. Jika Anda menghormati mereka,
maka mereka tidak punya alasan untuk
melakukan hal yang sama. Sesekali,
misalnya, tanyakanlah kabar keluarga
mereka. Ajak mereka ngobrol santai
soal hobi atau kegiatan-kegiatan yang
mereka lakukan di waktu luang.
Kurang Penghargaan2.
Tanpa penghargaan, jangan berharap
kreatifitas, inovasi apalagi loyalitas,
Loyalitas Bagai Bos
Karyawan adalah mitra kerja seka-
ligus asset. Apalagi jika mereka
sudah sangat paham mekanisme
kerja dan tujuan bisnis Anda. Sebagai manu-
sia, mereka bisa kecewa pada perusahaan.
Lalu, bagaimana menanggulanginya agar
karyawan merasa memiliki dengan loyalitas
bagai bos?
Jangan berharap menjadi seorang pen-
gusaha yang disukai semua karyawan Anda.
Mustahil! Tapi itu tidak lantas bisa menjadi
alasan bagi Anda untuk mengabaikan peras-
aan karyawan Anda. Sebab, usaha Anda
mungkin akan bermasalah tanpa karyawan
yang terampil dan paham bagaimana peker-
jaan mereka untuk menjalankan perusa-
haan.
Memahami kekecewaan karyawan men-
jadi sangat penting. Tapi lebih penting lagi
mengambil keputusan dan tindakan agar
kekecewaan itu tidak membuncah kemana-
mana. Anda hanya harus paham, apa saja
yang menjadi sumber utama kekecewaan
karyawan mereka.
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV75
Penghargaan sangat penting untuk
menumbuhkan percaya diri. Tanpa
penghargaan hanya akan muncul sikap
apatis yang akhirnya menggerogoti
semangat dan kinerja karyawan. Jadi,
jangan sungkan memberi pujian. Jan-
gan pelit memberi bonus jika memang
layak diberikan. Karyawan yang mera-
sa dihargai akan menumbuhkan se-
mangat memiliki.
Micromanagers3.
Tidak ada karyawan yang menyukai
mikro manajemen – sebuah gaya mana-
jemen dimana manajer mengawasi ha-
sil kerja bawahannya. Karyawan perlu
diberi waktu dan ruang untuk menyele-
saikan pekerjaannya. Perlakukan kary-
awan sebagai manusia dewasa yang
memiliki tanggungjawab. Pengawasan
memang perlu, tapi lakukan secara
tepat. Jangan lupa memberikan dukun-
gan jika karyawan membutuhkannya.
Sikap ini juga menumbuhkan kepedu-
lian karyawan untuk menyelesaikan
pekerjaannya tepat waktu.
Rapat4.
Akui sajalah, rapat itu membosankan!
Bagi karyawan, rapat adalah neces-
sary- evil. Karena itu, rancanglah rapat
yang efisien. Ciptakan suasana yang
menyenangkan sehingga rapat tidak
lagi menjadi rutinitas yang membo-
sankan.
Gaji5.
Ini memang dilematis. Tidak banyak
perusahaan yang bisa memenuhi tun-
tutan gaji karyawan sesuai keinginan
mereka. Di satu sisi, sifat manusia
yang selalu merasa kurang, memang
memicu kondisi ini. Tapi, sebagai pen-
gusaha yang baik, Anda harus mene-
mukan cara untuk memastikan bahwa
sistem penggajian sudah memenuhi
peraturan hukum yang berlaku – UMR,
misalnya. Anda juga wajib menjelaskan
sistem penggajian secara terbuka. Un-
tuk meredam kekecewaan, carilah cara
lain untuk memberi kompensasi lebih
baik lagi tanpa memberatkan perusa-
haan.
Sebenarnya, jarang ada karyawan yang
membenci bosnya karena alasan pribadi.
Kekecewaan mereka pada Anda umum-
nya bersumber dari masalah-masalah tadi.
Parahnya, banyak pengusaha menunda me-
nyelesaikan masalah-masalah itu dan ser-
ingkali mengukur keberhasilan usaha hanya
dari jumlah keuntungan materi bukan dari
seberapa bahagia karyawannya. Ingat, pepa-
tah Cina, prajurit yang kenyang dan pekerja
yang bahagia adalah senjata utama para
pemimpin!. Wendy Danoeatmadja/Dari Ber-bagai Sumber, Foto:Ist
76 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
KOMUNITAS BISNIS
UKM Binaan BUMN Jogjakarta
Digelontor Modal 2 Milyar
S ejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jogyakarta mengikuti acara pameran yang diselenggara
kan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Geliat bisnis ini merebak, memanfaatkan suntikan dana PKBL salah satunya dari Angkasa Pura dengan total Rp2.145.000.000 pada 73 mitra binaan.
Acara yang pertama kali digelar di kota Gudeg itu diselenggarakan di
gedung Jogja Expo Center (JEC) Jogyakarta beberapa waktu lalu dan secara resmi dibuka oleh Dirjen IKM Kementrian Perindustrian RI Ibu Euis Saedah. Dalam pameran itu, sejumlah pelaku usaha kecil menampilkan produkproduk unggulannya yang merupakan mitra binaan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN, antara lain leather,
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV77
home decoration, makanan dan minuman, garmen, aksesoris, batu alam, jamu herbal, dll.
Dengan diselenggarakannya pameran itu, diharapkan bisa menjadi pendorong terciptanya peningkatan kualitas kehidupan dan ekonomi masyarakat Jogjakarta. Selain itu, pen yelenggaraan pameran juga di tujukan sebagai ajang promosi dan saling bertukar informasi dari para peserta pengisi stand. Sehingga dengan acara itu tercipta sinergi dalam upaya pengembangan UKM di Jogjakarta khususnya maupun nasional pada umumnya.
Kementrian Negara BUMN di Indonesia memiliki CSR berupa PKBL, dimana masingmasing BUMN wajib menyisihkan 13 % keuntungannya untuk program pembinaan pelaku industri kecil. Sehingga, pameran usaha kecil binaan sejumlah persero milik BUMN bisa menjadi sebuah langkah tepat dalam
Sentra topeng
78 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
KOMUNITAS BISNIS
membantu dan mengembangkan produk menjadi lebih layak jual dengan market yang lebih luas.
Setidaknya dalam pameran yang diselenggarakan diikuti sekitar 80 peserta antara lain, Anggun Rattan Handicraft Jogjakarta, Manunggal Silver, HWDW Craft, Wahyu Art (kerajinan kulit), Umi Handicraft, dll. Seluruh peserta merupakan mitra binaan dari BUMN yang berada di wilayah Jogjakarta.
Secara umum, peserta mengakui jika kerjasama yang mereka jalin dengan BUMN telah mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi mereka. “Dengan menjadi mitra binaan dari BUMN, kami bisa lebih sering ikut pameran yang merupakan media pemasaran paling efektif untuk kalangan
UKM,” kata Ninu salah satu pengusaha kerajinan rotan.
Hal serupa juga dirasakan Ibu Inung salah satu pengusaha Ngayomie Collection yang mengaku banyak manfaat yang didapat setelah menjadi mitra binaan persero milik BUMN, terutama dalam hal permodalan. “Selama tiga tahun terakhir, kami bisa memperoleh bantuan pinjaman modal yang membuat usaha kami masih bisa tetap eksis, dan memperoleh kesempatan untuk mengikuti pameran di berbagai daerah,” terangnya.
Lain halnya dengan Ninu dan Ibu Inung, pengalaman berbeda dialami Widi Harjono selaku pemiliki usaha kerajinan yang memproduksi batu ukir, loster patung. Meski sudah lama menjadi mitra binaan dari salah satu
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV79
persero milik BUMN, dia baru pertama kali ikut dalam pameran. “Kami Slawid handycraf dari Gunungkidul baru pertama kalinya ikut pamer an seper ti ini, kesempatan langka ini kami maksimalkan untuk mem perkenalkan dan tentunya menjual produk kreasi kami,” paparnya.
Secara terpisah Agus Tugiarto General Manager PT Angkasa Pura I persero milik Kementrian Negara Badan Usah Milik Negara (BUMN) Bandara Adisutjipto Jogjakarta, mengatakan dari Angkasa Pura menyerahkan dana program mitra binaan tahap IV kepada 16 usaha kecil dan koperasi dengan nilai Rp 500 juta.
Sedang, total dana PKBL yang diserahkan selama 2011 mencapai Rp 2.145.000.000 dengan 73 mitra binaan. “Program PKBL ini bukan kali yang pertama. Sejak tahun 1992 dana yang sudah tersalurkan di Jogjakarta mencapai angka Rp 20.609.950.000 kepada 651 usaha kecil dan koperasi, ”katanya. (teks/foto Rochmad mujari).
Ukiran batu alam
Dekorasi rumah
80 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
INFO UKM
Mengingat banyaknya PNS yang down saat pensiun, tentu Muji Mulyo tidak ingin hal itu terjadi pada dirinya. Tahun
2008 akhir, dia mencoba membuat usaha dengan mengolah jamur menjadi makanan ringan yang lezat. Dengan menyisihkan uang di luar gajinya, dia memesan gerobak yang didesain sendiri dengan modal awal 2,5 juta rupiah. Kemudian nekat menyewa tempat di kantin kolam renang. Meski menunya dibatasi
hanya jamur crispy saja, tapi ternyata usahanya sangat menjanjikan.
Maka pada bulan ketiga, dia memberanikan diri
m e n a m b a h
Mr. MJamur Crispy Modal Pensiun
outletnya. Kali ini dia menambah menu burger dan hot dog.
Dalam waktu singkat, dia sudah memiliki 6 outlet yang tersebar di tempat strategis di kota Semarang. Dalam penambahan outlet, tentu masalah-masalah pun bermunculan, termasuk urusan SDM dan pengadaan bahan baku, tapi seperti prinsip hidupnya mengalir seperti air, persoalan-persoalan yang datang pun kemudian perlahan terurai sendiri. “Sebenarnya berbisnis itu hanya dibutuhkan keberanian memulai, karena ketika sudah dijalankan di tengah jalan pasti ketemu jalan,” kata pria kelahiran Semarang, 15 September 1962 ini. Hasil kerja kerasnya itu, setiap outlet kini sudah beromset Rp. 300.000. “Tapi, kalau hari libur, omset bisa mencapai 1 juta per outlet,” tandasnya tanpa bermaksud menyombongkan diri.
Sebagian apa yang diimpikannya, yakni memiliki usaha yang dapat memberi Produk olahan baru yang sedang dirintisnya
Muji Mulyo di depan outletnya
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV81
Ketika sebagian PNS panik menjelang pensiun, Muji Mulyo justru sudah mengantisipasi jauh-jauh hari dengan mendirikan Usaha Mulya Food, yang bergerak di bidang makanan jamur crispy. Dari satu outlet, kini sudah memiliki enam outlet yang tersebar di kota Semarang.
penghasi lan tambahan, dan dapat mempekerjakan orang lain, seiring waktu mulai nyata. Bahkan untuk mengurus usahanya, dia pun sudah mempercayakan pada pegawainya, sehingga pekerjaannya sebagai pegawai negeri tidak sampai terganggu. “Untuk membesarkan usaha, kita harus mau berbagi dan mempercayai orang lain,” ujar ayah tiga anak ini.
Awalnya karena Rajin Mengamati
Muji Mulyo yang lahir dari keluarga sederhana, sebelumnya tak pernah terlintas menjadi entrepreneur. Tapi, ibunya yang begitu gigih memperjuangkan anak-anaknya hingga bisa kuliah, mungkin turut menginspirasi dirinya hingga berani berwirausaha. Seperti yang lain, dia pun pernah mencoba beberapa usaha. Mulai dari usaha jual beras, sampai jual pupuk, tapi semua tidak dapat bertahan lama. Sampai kemudian, kebiasaannya mengamati kalau sedang jalan-jalan ke mal, mendorongnya untuk memulai usaha. “Saya lihat banyak orang berani menyewa tempat di mal dengan sewa yang mahal, pastinya karena untung. Maka, saya beranikan memulai dengan mencoba-coba resep di rumah, hingga kemudian memesan gerobak,” kata lulusan S2 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ini.
Untuk terus menumbuhkan semangat entrepreneurnya, dia bergabung dengan Asosiasi Pengolah Pangan Semar Mesem bentukan Kantor Ketahanan Pangan kota Semarang. “Dengan bergabung di komunitas, kita jadi saling menyemangati,” kata salah seorang inisiator berdirinya Semar Mesem ini.
Seiring berjalannya waktu, Muji Mulyo yang diawalnya tidak mendapat dukungan dari istri dan anak-anaknya, kini sudah
mendapat dukungan penuh. Bahkan teman-teman sesama PNS tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Bahkan ada yang ingin turut investasi. Tapi, Muji Mulyo yang selalu melakukan sesuatu dengan kehati-hatian, sejauh ini masih menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Masalah permodalan dia mendapat dukungan dari Dinas Koperasi & UMKM kota Semarang berupa pinjaman. “Sebaiknya, PNS yang akan memasuki pensiun, jauh hari sudah memulai usaha. Justru kalau sudah pensiun baru memulai, sangat rawan mengalami kegagalan,” katanya menyemangati teman-teman sesama PNS.
Pada usianya yang masih aktif sebagai PNS, Muji Mulyo sudah dapat menyalurkan hobinya yang lain yakni aktif di kegiatan sosial. “Saya menjadi relawan untuk membantu anak-anak jalanan,” katanya. Semangat membantu anak-anak jalanan ini, tentu dilatari juga masa kecilnya yang getir. Seperti mottonya, ingin berbuat untuk sesama walau sekecil apa pun, kini sudah mulai bisa diwujudkannya.
Apa obsesi berikutnya? “Saya ingin mengembangkan sayap usaha pada bidang lain. Salah satunya membangun brand terasi
pantura,” ujarnya menggebu. Teks/Foto : Albert Marbun
Outlet di salah satu sekolah
82 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
INFO UKM
S ektor UKM di Nigeria belum dikelola secara maksimal. Ini pengamatan Duta Besar Republik Indonesia untuk
Nigeria, Sudirman Haseng. “Padahal potensi sektor UKM sangat menjanjikan mengingat tingkat penghidupan dan pendapatan masyarakat lebih dapat menjangkau harga produk usaha kecil menengah. Secara keseluruhan, institusi yang menangani sektor UKM di Nigeria dan Afrika belum memberi penekanan yang cukup bagi perkembangan sektor UKM. Penanganan sektor ini masih pada tataran usaha dan inisiatif masyarakat secara mandiri. Masih dikelola secara terbatas sehingga belum berkembang menjadi sektor
NIGERIA
BUKA CERUK BISNIS UKM INDONESIA
industri, yang dapat memberi sumbangan berarti bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sudirman menjawab pertanyaan ELSHINTA menyusul makin maraknya pemberitaan investasi perusahaan besar Indonesia di Nigeria. “Setidaknya terdapat 10 perusahaan Indonesia yang sudah investasi dan membuka usaha di Nigeria, yang umumnya sudah memperoleh modalnya kembali dan meraih keuntungan dalam waktu yang relatif singkat. Perusahaan seperti Indo- Food, yang memproduksi Indomie, sudah menjadi makanan tak terpisahkan bagi masyarakat Nigeria. Perusahaan lain adalah
Ahli-ahli ekonomi dunia percaya, Afrika adalah benua masa depan. Di sinilah tersimpan potensi ekonomi dan sumberdaya yang belum sepenuhnya tersentuh. Kini UKM Indonesia bisa mempertimbangkan investasi di Afrika. Salah satunya, menggali ceruk bisnis di Nigeria.
Sudirman Haseng, Duta Besar Republik Indonesia untuk Nigeria.
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV83
Wings, Sinar Ancol, Kalbe Farma, Soho, Dexa, Nutri-C dan Kompass Group,” papar pria kelahiran Pangkajene, 29 Desember 1961 ini.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini, pemerintah Nigeria mulai menyadari kekuatan UKM dan mulai melakukan beberapa perubahan. “Pemerintah Nigeria sudah mengambil langkah dan kebijakan melalui Transforming Programe antara lain melakukan pembenahan birokrasi ke arah good governance dan upaya pengalihan anggaran pemerintah untuk mendukung pembangunan sektor-sektor yang tertinggal termasuk sektor UKM, seperti akses pendanaan dan pembinaan SDM.”
Kendala dan PeluangMenurut Sudirman yang selama
menjabat Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri tahun 2007-2010 telah menjelajahi lebih dari 30 negara Afrika ini, kendala UKM Indonesia jika ingin berinvestasi di Nigeria adalah infrastruktur, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dan birokratis, minimnya akses terhadap teknologi modern, serta masalah pemasaran.
Namun peluangnya pun sangat besar. “Sekitar 60-80% kebutuhan rakyat Nigeria
yang berjumlah 150 juta orang dipenuhi lewat import!” ujar Sudirman. Padahal, negara ini punya potensi sumber daya alam yang besar. Dari pengamatan sepintas produk yang terkait dengan makanan, minuman, kecantikan dan kesehatan mempunyai potensi yang cukup besar untuk digarap oleh UKM Indonesia. “Industri makanan dan minuman misalnya masih dikelola secara sederhana dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar. Belum dikembangkan menjadi suatu industri. Padahal bahan baku melimpah mulai dari berbagai macam sayuran, buah-buahan,
Suasana pasar tradisional Nigeria.
Pintu gerbang ibu kota Nigeria, Abuja
84 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
INFO UKM
tanaman, kacang-kacangan dan produk pertanian lainnya,” papar Sudirman yang juga mewakili Indonesia di Benin, Ghana, Liberia, Burkina Faso, Kamerun, Togo, Congo dan Cape Verde.
Peluang kerjasama antar UKM kedua negara pun sangat terbuka. “Sebagai contoh, terdapat sejumlah tenaga terampil Indonesia yang bekerja di sektor spa dan kecantikan, salon dan rambut, bunga dan taman serta percetakan. Hanya saja umumnya menjadi pekerja di perusahaan milik asing seperti Libanon, India dan Korea. Padahal perusahaan UKM Indonesia banyak yang lebih mampu untuk mengelola bidang-bidang tersebut!”
Keuntungan lain, Pemerintah dan rakyat Nigeria umumnya sudah cukup familiar dengan Indonesia. Pemerintah Nigeria sangat menyambut baik investor luar negeri masuk ke Nigeria, tidak hanya skala besar tetapi juga skala kecil menengah. “Keberadaan sejumlah perusahaan Indonesia di Nigeria telah memberi citra positif Indonesia di mata masyarakat Nigeria,” aku Sudirman yang menyelesaikan Master Ekonomi Politik di Universitas Indonesia. “Apalagi sejumlah produk Indonesia sudah mempunyai brand image yang melekat seperti Indomie, So Klin, Panadol dan lainnya. Demikian juga produk impor lain seperti tekstil, listrik dan elektronik!”
Sudirman juga menambahkan pihaknya akan membantu sekuat tenaga UKM Indonesia yang ingin berinvestasi di Nigeria. “KBRI Abuja telah menjadikan peningkatan kerjasama ekonomi dan bisnis menjadi
prioritas dalam program tahunan. Dalam mencapai tujuan ini, maka berbagai kegiatan dilakukan untuk mendorong pengusaha kedua negara meningkatkan saling kontak untuk mengembangkan kemitraan,” jelasnya. “Perwakilan RI Abuja/KBRI Abuja akan senang dan bangga apabila dapat membantu dan melayani setiap permintaan informasi dan bantuan untuk mengembangkan kerjasama dan kemitraan antara pengusaha kedua Negara, termasuk pengusaha kecil menengah!” Anda yang tertarik peluang ini silahkan mengakses informasi via http://abuja.kemlu.go.id (http://www.kemlu.go.id/abuja) dan e-mail: [email protected]. Disamping itu di Lagos, kota bisnis Nigeria terdapat Indonesian Trade Promotion Centre yang bisa diakses via http://www.itpc.lagos.com. Wendy Danoeatmadja/Foto: KBRI Abuja, Nigeria.
Hotel Sheraton sudah ada di Abuja
Hasil alam NigeriaWarga Nigeria sudah cukup mengenal warga Indonesia
86 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
KONSULTASI
Niam Muiz, Msc, MPsiIa adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.
Yth. Bapak Niam Muiz
Sebenarnya, bisnis dari hulu sampai ke
hilir itu baik atau tidak? Dampak baik atau
buruknya bagaimana?
Relawati Amin
Cirebon
Jawab:
Saudari Relawati, ini contoh bisnis yang
ingin dikuasai di semua titik utamanya. Bagus
sekali, berarti anda bisa mengontrol seluruh
sisi. Tapi jangan lupa, ukur-ukur dengan baik
Bisnis Hulu-Hilirbagaimana kuku Anda menancap disana. Kalo
masih kepalang, dan ada celah yang membuat
pihak lain bisa “menggoyang” jaringan bisnis
itu, pikir seratus kali. Sebab umumnya bisnis
hulu ke hilir dan sebaliknya bisa “dirontokkan”
competitor hanya dengan sekali goyang
disatu titik sepele saja. Contoh, anda bisnis
anak ayam, telor dan daging ayam. Wuahhh,
huebbat. Tapi sekali harga pakan melambung,
seluruh proses bisnis Anda rontok bersama.
Begitulah contohnya. Foto: Ist
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV87
Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai bisnis yang akan atau sedang dijalankan, silakan layangkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].
Bapak Niam yang baik,Saya sedang bisnis di bidang makanan,
tepatnya restoran Seafood. Namun, lama kelamaan saya bosan juga bergerak di bisnis ini. Saya ingin melakukan perubahan bisnis ke bidang lain. Kira-kira, perubahan untuk beralih bisnis saat tepatnya kapan ya pak? Terimakasih atas solusinya.
Robert NigaraKarawaci - Tangerang
Jawab: Bung Robert Anda bosan kenapa?! Omset
digerogoti competitor resto sebelah?! Margin menipis karena bahan baku naik 6 bulan terakhir ini ?! Atau nggak tahan bangun pagi karena musti masak sebelum subuh ?! He he he….bisnis itu adalah hidup bersama dinamika didalamnya. Sampai suatu saat bisnis Anda tumbuh, dan Anda tinggal jadi juragan. Hal yang sama akan Anda jumpai ketika Anda menjalani bisnis yang lain. Ada sisi omset yang tidak selalu memuaskan disebabkan “kue pasar” Anda dijarah oleh pesaing, ada juga sisi harga bahan baku yang mahal dan menipiskan margin keuntungan.
Saat itulah waktunya Anda mensiasati lebih jauh kiat bisnisnya, bukan malah pindah bidang lain. Sebab bidang lain pun akan menawarkan tantangan yang kurang lebih sama.
Lain cerita jika Anda sudah memperoleh hasil yang telah “ditumpuk” dari resto seafood, sehingga Anda ingin mengembangkan diri pada bisnis lain. Oh, saat itu sih silahkan. Ketika, sekali lagi, income dari bisnis sebelumnya tidak boleh terus dibiarkan menganggur. Tapi sebelum jauh-jauh menyerobot lapangan bisnis lain, amati dulu bisnis lebih hulu atau lebih hilir dari resto seafood Anda. Siapa tau
Ingin Beralih Bisnisbisnis lanjutan Anda adalah menjual Bandeng kemasan plastic 250 gr. Sehingga selain dijual di resto Anda, siapa tahu anda bisa bikin jaringan bandeng ke sekeliling resto lain.
Merambah bisnis lain, jangan jadi loncat ke bisnis ransel outdoor misalnya. Bukan tidak boleh, tapi lebih besar kemungkinannya Anda tidak se-menguasai bisnis resto seafood yang sudah dijalani. Jika ya, ini berarti Anda memulai lagi mengambil resiko dari dasar, padahal Anda sudah pengalaman khan ?! (Cuma sekitar resto seafood). Sedangkan jual kerupuk, masih relative bersinggungan….
Jadi, tepatnya kapan pindah bisnis ?! waktu anda sudah menumpuk untung untuk mengembangkan ke tempat lain. Atau, yang ini tidak saya bahas semata demi azas positifisme, yaitu ketika Anda sudah 3 kali mentok walau ketiga kali itu Anda memodifikasi bisnis tersebut. Nah, jangan ngoyo dan buang energy, maybe Anda belum bisa menemukan kunci suksesnya. Tinggalkan…. (salah satu sebab saran ini adalah, setiap orang punya personality yang kadang tidak pas untuk bisnis tertentu, dan lebih pas dibisnis lainnya). Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan Bung Robert. Foto: Ist
88 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
SENTRA BISNIS
T ampak dari luar, desa Truko seperti
seyogyanya desa, hening dan tentram.
Tapi yang membedakan, begitu
memasuki desa Truko kecamatan Kangkung,
dengan hanya berjarak 50 meter dari jalan
utama Kabupaten Kendal, hampir setiap
Desa Truko, Kendal
rumah memiliki papan nama usaha. Terdapat
lebih 35 pengusaha kecil tas seminar dan
koper menyebar di desa Truko. Sebagian besar
pengerajinnya bekerja di bagian belakang
rumah. Jadi sekilas, seperti tidak ada geliat
industri di desa kecuali hanya terpampang
papan usaha di depan rumah.
Begitupun produk yang dipajang, layaknya
sentra industri, di desa ini hampir tak ada toko
untuk memajang produk hasil produksi desa
Truko. Yang ada hanya tumpukan aneka tas
yang baru selesai diproduksi, atau menunggu
untuk di-delivery. Karena, setiap rumah hampir
setiap hari memproduksi aneka tas. “Ada atau
tidak ada pesanan, rata-rata pengerajin tetap
memproduksi,” kata pengerajin Subkhan, yang
juga sebagai ketua guyub Sentra Industri Tas
Produsen Tas Pangsa Nasional
Muslikhan, pengerajin tas
Salah satu produksi Desa Truko
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV89
Meski buatan desa, produk tasnya sudah menyebar secara nasional dari Sabang sampai Merauke. Semangat warganya patut diacungi jempol. Tak heran, rata-rata penduduknya sudah berkendara mobil, berkat kerja kerasnya sebagai pengerajin aneka tas.
Kendal (Sintak) ketika dijumpai di
workshopnya yang bersebelahan
dengan rumah tinggalnya. Subkhan
sendiri memiliki 8 penjahit, dan
dapat memproduksi 4000 buah tas
setiap bulan. “Masing-masing sudah
memiliki sales yang menyebar di
berbagai kota. Bahkan dari Sabang
sampai Merauke,” tambah Subkhan
pemilik Alam Mandiri Collection ini.
Produk aneka tas desa Truko
sudah terkenal di Kendal. Bahkan
hampir setiap instansi yang ingin
Kekuatan SalesSentra tas Desa Truko sudah bergeliat
sejak tahun 2000. Awalnya penduduk
desa Truko banyak yang bekerja sebagai
sales tas di Jakarta. Melihat prospek yang
menjanjikan, para sales tas tersebut mencoba
memproduksi sendiri di desanya dengan
Ketua Guyub, Subkhan
membuat tas promosi atau tas seminar di
Kendal, memesannya ke desa Truko. Selain
harganya tergolong murah berkisar Rp.
10.000 sampai Rp. 60.000/buah, juga
kwalitas jahitan dan modelnya yang menarik.
“Kita sangat menjaga kwalitas jahitan,” tegas
Subkhan.
mengajak penjahit dari Jakarta.
Rupanya keuntungan yang
menggiurkan menjadi daya
tarik bagi penduduk desa untuk
mencoba peruntungan juga
sebagai juragan tas. “Awalnya
hanya saudara dan tetangga
yang ikut-ikutan, tapi akhirnya
hampir semua penduduk desa
Truko menjadi pengusaha tas,”
kata Nur Kholis, pemilik Syufi
Collection. Nur Kholis tadinya
menjabat lurah di desa Truko,
tapi begitu selesai menjabat,
dia pun akhirnya terjun jadi
pengusaha tas. Nur Kholis
sendiri sudah memiliki 10
penjahit dan memproduksi
Penunjuk arah ke Desa Truko
90 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
SENTRA BISNIS
lebih 5000 buah per bulan. “Kekuatan kita
memang di sales. Dengan memiliki sales
yang handal, maka produksi dapat terus
ditingkatkan.
Itu sebabnya, produksi desa Truko
hampir jarang dipajang di toko tas. “Kalau
ditoko sifatnya konsinyasi, dan biasanya
penjualannya lambat. Tapi kalau kita memiliki
sales dua puluh di berbagai kota, maka
bisa dipastikan setiap hari ada penjualan,”
katanya.
Karena sebagian besar pengerajin tas di
desa ini pernah menjadi sales, mereka pun
tahu perilaku sales. “Sales saya ada yang di
Papua dan di Aceh,” kata Muslikhan, pemilik
Adi Arya Collection yang tergolong pengerajin
terbesar di desa Truko. Produksinya pun sudah
sampai 12.000 tas per bulan dengan memiliki
20 penjahit dan lebih 40 sales.
Meski desa ini jadi sentra tas, tapi
sebagian besar penjahitnya datang dari luar
desa. “Penduduk desa sini senangnya menjadi
pengusahanya atau sales, sedangkan untuk
menjahit kurang diminati penduduk desa!”
kata Muslikhan lagi.
GuyubUntuk menjaga kwalitas dan harga,
para pengerajin tergabung dalam guyub.
Penjahit di Desa Truko
Aneka produk Desa Truko
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV91
“Dengan adanya guyub Sintak, maka harga tetap stabil.
Begitupun kalau ada sales nakal lalu pindah ke pengerajin
lain, aturannya jelas tidak akan diberi barang untuk dijual,
sebelum permasalahannya kelar,” jelas Subkhan, yang
sudah berusaha lebih 7 tahun ini. Dengan adanya guyub,
penjahit pun tidak bisa seenaknya minta naik upah. “Rata-
rata penjahit bisa mengantongi Rp. 2.000.000 per bulan.
Bisa dibayangkan berapa hasil sales tas? “Sales diberi
kebebasan untuk menentukan harga jual, tergantung
daerahnya, tapi harga dari pengerajin dengan produk sejenis
dipastikan sama,” ungkap Subkhan lagi.
Dengan semangat penduduk yang hengkang menjadi
pengerajin tas dari tadinya bertani, tentu dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran di
desa ini. Tak heran kalau desa Truko sekarang menjadi
desa yang penduduknya lebih sejahtera. Bayangkan bila
satu pengerajin dapat mengerjakan 5000 tas setiap bulan,
berapa total tas yang dapat dikerjakan desa
ini per bulan. Maka dari itu, rumah
di desa ini rata-rata sudah bagus,
termasuk mobil miliknya parkir di
depan rumah masing-masing.
Jadi, jika Anda ingin memesan
tas untuk kegiatan seminar atau
promosi, atau bahkan ingin kulakan
tas untuk dijual lagi, tidak ada
salahnya mencoba produk pengerajin
Desa Truko. Kalau kurang puas
dengan model yang ada, Anda
dapat membawa contoh atau
disain, maka pengerajin akan
mewujudkannya. Teks/Foto : Albert Marbun
Nur Kholis, pemilik Syufi Collection
92 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
SURAT PEMBACA
@MajalahElshinta
Twitter: @majalahelshinta
Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain
dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.
@nabilaafifah_ Nabila Nur Afifah♥☺
@MajalahElshinta : Aku pingin
dong,di edisi majalah elshinta ,ada
profil nya super junior.makasih ☺♥
Majels: Coba kita cari info dahulu
mungkin ada bisnis yang dilakukan
Super Junior.
@Ujiew Ujie Indria Suwandi
RT @boreREZA: Presiden Maicih
(Reza @axltwentynine Nurhilman)
di “Pencerahan” @MajalahElshinta
Januari hal.22 yfrog.com/esm0bjxj
@CakEko1 Cak Eko
Ditunggu RT “@MajalahElshinta:
Siapa yg keluar sbg Pengusaha
& Usaha Favorit Pilihan Pembaca
Majels 2011? pengumuman
diMajels edisi Feb.2012
@JakartaRayaEC Pengusaha
Indonesia
Kami akan sharing ttg “Strategi
Pemasaran Online yg Sukses” biar
byk manfaat bg yg lain mohon bantu
RT @MajalahElshinta
@Rinasigadislucu Rinasigadislucu
@rt>@majalahelshinta:moga
aja majalah elshinta makin jadi
majalah tenar yg slalu di minati
semua orang.bwttrus britakeren
ya.biarqmakin suka
@wtristand Wahid Tristand
Happy new year @GADISmagz @
MajalahTeen @MajalahElshinta
Sukses selaluuuu :*
@aci_calia Asti Widianty
Amiiiiiin.RT @MajalahElshinta:
Ditahun 2012 UKM kita akan
semakin maju. Penjualan naik
seiring dg (cont) tl.gd/f23i88
@JakartaRayaEC Pengusaha
Indonesia
Kami akan sharing tentang “strategi
mudah dan murah bangun merek
usaha” agar byk manfaat bantu RT
@MajalahElshinta
92 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
94 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
FILE
XL
Danamon Peduli
Kolaborasi XL, M-Saku, Visa dan BlackBerry
Direktur M-Saku Tommy Jenie, mengatakan, ”Kami sangat bangga dan bersyukur bisa bersama dengan XL memberikan inovasi baru kepada pelanggan XL berupa cara pengisian pulsa yang personal, mudah dan aman,” katanya. Sementara, Ellyana Fuad selaku Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengemukakan, pihaknya sangat senang dengan kerja sama antara XL dan PT Harapan Inti Selaras untuk memperkenalkan fitur layanan isi ulang di M-saku kepada para konsumen XL Axiata. “Dengan cara ini menjadikan pembayaran lebih cepat, nyaman dan aman dengan M-saku sebagai cara yang dipilih untuk mengisi ulang pulsa mereka.” Teks: Choen/Foto: Okie AZ
Gubernur Sumatera Barat H. Irwan Prayitno, membuka Konvensi Nasional ke-4 di Kota Payakumbuh, Selasa (17/1). Konvensi Nasional dilaksanakan pada tanggal 17-18 Januari 2012, bertempat di DPRD kota Payakumbuh dalam rangka membahas pengolahan terpadu sampah organik pasar menjadi kompos berkualitas. Acara ini diikuti oleh 60 peserta dari 31 kota dan kabupaten di Indonesia termasuk 7 kepala daerahnya serta perwakilan beberapa instansi
Olah Kompos Berkualitas
Dalam rangka member ikan kenyamanan bagi pelanggan yang merupakan komitmen utama PT XL Axiata Tbk, saat ini XL telah melakukan kerjasama dengan M-Saku dan Visa dalam penyediaan layanan isi ulang bagi pelanggan BlackBerry. ”Layanan M-Saku merupakan layanan isi ulang pulsa yang bisa dinikmati oleh pelanggan XL BlackBerry yang sudah memiliki kartu kredit Visa. Layanan ini bisa digunakan dengan menggunakan program aplikasi yang diinstall di perangkat BlackBerry pelanggan XL. Dengan melakukan download aplikasi dari http://www.msaku.me/bb,” terang Joedi Wisoeda, VP Commercial Operation Management XL.
pusat antara lain KemDagri dan BPPT. Juga turut hadir perwakilan dari Asosiasi Pengelolaan Sampah Solid Indonesia (INSWA) serta praktisi daur ulang sampah dari kalangan masyarakat. Sementara dari pihak Danamon, acara dihadiri oleh Direksi dan perwakilan wilayah PT Bank Danamon di Sumatera Barat dan Dewan Pengawas Yayasan Danamon Peduli.
Seker taris Daerah Kota Payakumbuh H. Irwandi, SH, menginformasikan, selain kabupaten/kota peserta program Danamon Go Green, enam kepala daerah di provinsi Sumatera Barat hadir dalam konvensi nasional ini terkait kerjasama wilayah dalam hal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional yang berlokasi di Payakumbuh. Dengan metode 3R (reduce, reuse dan recycle), serta usaha pemilahan sampah melalui bank sampah, sampah bisa dikelola dengan baik bahkan menjadi bernilai ekonomis. Dalam konvensi ini juga diluncurkan forum pembelajaran bersama bernama Komunitas Sejahtera. Teks: Choen/Foto: Ist
96 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
MEDIASI
Memilih bisnis seperti memilih pacar, sebelum janur melengkung jajaki beberapa. Palugada (apa lu mau gua ada) nyaris seperti
broker, bisnis banyak. Atau cenderung tak mau ke lain hati, cukup satu tapi fokus. Pilih mana Anda? Foto: Ist
Bisnis ‘Palugada’ Atau Satu Saja?
Satu Bisnis Tapi FokusBagi saya, kalau dituntut untuk memilih antara bisnis kecil
tapi banyak atau satu tapi besar, saya lebih baik memilih satu bisnis saja tapi besar. Dengan begitu, bisnis yang kita jalankan menjadi lebih fokus. Hal itu juga menjadi penting untuk menjaga kesan ekslusif. Atau mungkin saja, bisnis yang kita kembangkan dengan fokus itu, bisa menjadi khas suatu daerah tertentu. Sementara, kalau kita memiliki banyak bisnis tapi kecil-kecil, selain tidak fokus, kesannya pun pasaran gitu. Jadi, lebih baik satu, besar dan fokus!
Nimas Ayyu, Mahasiswi
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV97
Satu Bisnis BerkualitasKalau saya lebih memilih bisnis satu tapi focus agar lebih
matang. Menurut saya dalam berbisnis butuh konsistensi dan komitmen. Meski bisnis kecil-kecilan tapi kalau fokus dan dikerjakan dengan niat, semakin lama pasti semakin berkembang, kalau sudah jalan baru boleh dikembangkan. Tapi tetap harus ada benang merahnya, misalnya bisnis jualan baju online yang sekarang sedang marak. Kalau sudah berjalan, bisa dikembangkan misalnya ditambah baju anak. Benang merahnya tetap di dunia fashion. Karena saya lebih mementingkan kualitas dari pada kuantitas. Satu tidak apa-apa yang penting kualitasnya oke.
Fortranica (Desainer Grafis)
Fokus Satu Mencari Market
Saya usaha game online dan warnet, kalau marketnya bagus dan ada modalnya tentu, kita akan menambah usaha di tempat lain yang dekat konsumen. Sasaran konsumennya kelas menengah kebawah saja, karena kalau menengah keatas kelas game online dan warnetnya juga beda. Usaha ini kan menambah wawasan anak-anak agar kreatif dan pastinya tidak gaptek. Sayangnya konsumennya masih terbatas hanya dilingkungan wilayah sekitar kompleks. Jadi hemat saya untuk sementara satu usaha tapi focus, sambil melihat market.
Tari Thamrin (Wiraswasta)
Sesuaikan dengan Modal
Persoalan mau bisnis apa, sebesar apa dan sebanyak apa, ya intinya harus disesuaikan dengan jumlah modal yang kita miliki. Tapi saya lebih cenderung untuk memilih banyak usaha kecil ketimbang satu jenis usaha yang besar sekaligus. Usahanya kecil saja tapi banyak. Alasannya sih simpel, kalau satu bisnis bangkrut atau tak lancar pemasukannya, kan masih ada bisnis yang lainnya. Beda halnya dengan bisnis besar tapi satu, sekali bangkrut, ya sudah hilang semuanya. Gigit jari!
Asep Awaluddin, Karyawan Swasta
98 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PENCERAHAN
Berawal dari tahun 2001, Cecilia wirawan bersama dengan rekan-rekannya mencoba peruntungan baru
di dunia bisnis salon untuk anak-anak. Ide tersebut muncul dengan melihat kebutuhan dari para orangtua yang kerepotan untuk merawat putra-putri mereka. Peluang ini pun menjadi lahan bisnis PT.Kiddy Cuts Pratama Indonesia.
Konsep salon disediakan khusus untuk anak-anak, dari mulai ruangan, warna-warna, furniture, mainan-mainan, produk yang digunakan spesial untuk anak-anak, hingga tenaga ahli stylist yang professional dan
Potong Rambut Ala Time Zone
Kiddy Cuts
terlatih. “ Orangtua yang memiliki mobilitas tinggi, Kiddy Cuts menjadi solusi terutama bagi anak-anak agar senang mengunjungi salon,” ungkap Adelia Christina Barus, selaku Humas PT.Kiddy Cuts Pratama Indonesia.
Kiddy Cuts memiliki beberapa service, diantaranya kiddy cut full (potong rambut menyeluruh), kiddy cut, kiddy shampoo + blow, kiddy creambath, kiddy coloring, kiddy highlight, kiddy manicure/pedicure, kiddy nail (manicure,pedicure,painting ), kiddy hairmask, dan kiddy make up. Untuk kiddy cut full tarifnya berkisar antara 75.000 sampai 125.000 rupiah. Ada pula kiddy creambath
Potong rambut sambil bermain
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV99
Seperti cabut gigi, potong rambut bagi anak adalah momok yang dimusuhi. Peralatan serba tajam, bunyi gunting, membuat rasa takut. Dengan memotong rambut sembari bermain seperti di Time Zone, lupalah dia kalau rambutnya sudah plontos. Salon khusus anak ini pun menjadi lahan bisnis yang menggiurkan.
harga 80.000 sampai 90.000 rupiah, kiddy coloring cukup lumayan 230.000 sampai 255.000 rupiah, tersedia pula layanan kiddy nail (manicure,pedicure,painting) dan kiddy cuts make up.
Bagi para orang tua sembari menunggu putra-putrinya, bisa melakukan parent haircut+blow, parent shampoo+blow, parent creambath, parent coloring, parent highlight, parent manicure/pedicure, parent hairmask, dan parent make up
Untuk produk yang digunakannya, Kiddy Cuts menciptakan sendiri untuk menjaga kualitas seperti Hair Gel Glitter, Shampoo bubble Gum Mild, Shampoo Strawberry Mild, Disposable Sanitizing Towel, Candlenuts oil (minyak kemiri), hair gel. Produk Kiddycuts tidak hanya tersedia di outlet, tapi juga dipasarkan di luar outlet.
Kiddy Cuts yang menargetkan pangsa pasarnya dari usia bayi hingga 12 tahun ini telah mengembangkan bisnisnya dengan sistem franchise. Modal maksimal Rp 500 juta (tidak termasuk sewa bangunan dan upah pegawai ) sudah dapat membuka franchise
Kiddy Cuts yang terdiri dari franchise fee 125.000.000, royalty fee setiap bulannya 10% dari penjualan, marketing fee 1% dari penjualan, legal dan design fee sebesar Rp 15.000.000
Untuk franchise management Kiddy Cuts sudah menyiapkan trainer mengajarkan keterampilan stylistnya, sehingga tidak perlu menyewa tenaga ahli. Juga memilihkan lokasi yang strategis, menyediakan design dan layout salon, peralatan-peralatan kursi duduk berupa mobil dan motor mainan seperti di Time Zone.
Pada bulan Mei 2011 mendatang, bisnis salon khusus anak ini memasuki usia sebelas tahun. Untuk memenuhi kebutuhan costumer seper ti diuraikan Adelia, “Saat ini outlet Kiddy Cuts sudah hampir menyebar di mall-mall seluruh Indonesia, diantaranya, Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor, Bandung, Surabaya dan Bali, dan rencananya untuk tahun 2012 ini Kiddy Cuts akan mengepakkan sayapnya, merambah ke negeri jiran, Malaysia, bahkan ke Asia Tenggara. (Imas, Foto: Oki)
Permainan membuat anak tidak takut
Peralatan ala Time Zone Karyawan Kiddy Cuts
100 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
FILE
Bali merupakan lumbung industri, pemasok komoditas bagi per ekonomian tanah air. Ekonomi kreatif sukses berkembang berkat kekayaan budaya dan wisata alam yang mendatangkan banyak turis baik domistik maupun manca negara. Industri garment, souvenir, kerajinan, kuliner, sport, hiburan, agro bisnis, travel, transportasi, jasa, budaya, pariwisata dan lain-lain terutama usaha kecil menengah (UKM) bertumbuh subur. Pangsa pasarnya pun tak saja sebatas lokal, namun potensial ekspor ke luar negeri.
Atas dasar kesuksesan bisnis inilah, Majalah Elshinta bekerjasama dengan Universitas Mahendradatta Denpasar me-nyelengarakan INSPIRATRIP BALI 2012
Program InspiraTrip ke tiga setelah ke Yog-yakarta dan Bandung ini, pesertanya terdiri dari kalangan bisnis dan umum. Berbeda dengan wisata pada umumnya, para peserta InspiraTrip yang bertatap muka dengan pengusaha Bali dapat langsung menancapkan bisnisnya.Di-antara nya membeli franchise, sebagai reseller, membeli produk atau menjual produk usahanya. Di samping itu dari sharing sesama peserta InspiraTrip pun akan menimba pengalaman entre preneurship sekaligus membuka networking dalam bisnis. Para peserta juga disuguhi siraman pencerahan para pakar pada saat acara Seminar Wirausaha.
Songket Bali
Pematung Istana Bali
Seniman Perak
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV101
Siapa yang tak suka Bali? Semua orang tentu ingin mengunjunginya, walau sudah berkali-kali tiada bosan. Bagaimana jika berwisata
sekaligus mengepakkan sayap bisnis?
Segera daftarkan diri Anda : Ruri : 021 - 93938019Tiara : 08568540555
Waktu Pelaksanaan :
2 – 5 April 2012
Pis Kepeng Bali
Produk Spiritual Bali
Supermarket Bali Hardys
Kunjungan : Songket Bali Swastika
•Pematung Istana Made Ada
•Kipas Ngakan Weda
•Seniman Perak Angel To Angel
•SukawatiPengrajin Pis Kepeng Bali
•Pusat Obat Pak Oles Denpasar
•Produk Spiritual Denpasar
•Jaringan Supermarket Bali
•HardysIstana Mancawarna Tampak
•SiringPuri Guruh Sindang Paridesa-
•UbudWarung Ikan Laut Pesinggahan
•KlungkungResto Seafood Mina
•Jimbaran•Kuta•Pasar Sukawati
•
102 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PENCERAHAN
102 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
BISNIS SELEB
Tina Astari
Royal Taste Balik Modal 3 Tahun
Berawal dari kegemar memasak akhirnya men
jadi bisnis. Tina Astari meng awali kafenya di Bogor sebelum meram
bah Jakarta. Dalam waktu
relative singkat, kafenya mem
beri keuntungan menggiurkan.
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV103 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV103
B ermula dari kesukaannnya berkum-pul dengan teman-temannya di kafe, Tina Astari, pesinetron Rahasia Ilahi
inipun berbisnis cafe. Hal yang terpikirkan Tina Astari saat itu, daripada uangnya banyak ia belanjakan di cafe, alangkah baiknya ia pun membuka cafe. Tetap dapat berkumpul den-gan teman-teman, namun ada pemasukan.
Dan pada akhirnya, Wanita cantik yang menikah pada 20 November 2011 ini, memu-lai usaha cafenya pada tahun 2008 lalu di bilangan Pajajaran, Kota Hujan, Bogor, Jawa Barat. “Yah, aku sih mikirnya daripada uang-ku banyak keluar buat ke kafe, lebih baik aku bisnis cafe, jadi uangnya kan nggak kemana-mana,” cerita wanita berkulit putih ini di cafe miliknya, Royal Taste, jalan Cipete Raya, Ja-karta Selatan.
Alasan lain penggemar berat Julia Robert ini awal kali membuka cafe di bilangan Paja-jaran, Bogor, Jawa Barat, mengingat saat itu dirinya memiliki kesibukan syuting sinetron yang cukup tinggi. “Aku syuting kejar tayang terus di Bogor selama beberapa tahun, yah akhirnya alasan ini juga yang memperkuat aku membuka usaha ini di Bogor,” terang penggemar warna hijau ini.
Tidak Mengandalkan MenuSebagai modal awal, wanita bersuamikan
Maman Abdurahman ini harus mengeluarkan koceknya sebesar, 1,3 milyar rupiah. Modal tersebut ia pergunakan untuk menyewa tempat selama tiga tahun dan membeli per-lengkapan keperluan cafenya, seperti mesin minum caffee, pengadaan equipment dan perlengkapan lainnya. “Modal awalnya me-mang lumayan besar. Modal itu, buat sewa tempat, beli mesin caffee dan perlengkapan lainnya,” ucapTina Astari.
Sebagai daya tarik agar konsumen men-gunjungi dan bersantai ria sambil bersantap di cafenya, Tina Astari pun membuat beberapa menu. Mulai dari Main course, seperti, ten-derloin steak, with black paper sauce, sirloin steak. Pasta terdiri bascaiollo, bolognaise. Coffee seperti, americano cappucino, caffee latte, caffe mochodan.
Namun, menu, menurut Tina, bukan kunci utama untuk mengundang konsumen datang ke cafenya. Itu sebabnya Tina tak lupa menyuguhkan hiburan berupa live- music setiap Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Min-ggu. “Umumnya orang yang datang ke cafe itu kepengin santai. Jadi, aku pun berupaya menghidupkan cafe ini dengan musik live,” papar wanita yang gemar berolahraga ini. “Tentu suasana juga penting. Jadi aku mendisain ruangan dengan suasana rileks.” Selain itu, café ini pun memberikan hiburan film atau musik lewat layar lebar
104 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
PENCERAHAN
104 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
BISNIS SELEB
di titik strategis sehingga mudah dinikmati pengunjung. Untuk pelayanan ini, pengunjung bisa meminta film terbaru atau musik kesu-kaan mereka diputar..
Konsep promosi yang dijalankan Tina cukup menarik. Lewat jejaring sosial Twitter, Facebook, dan BBM – Blackberry Messenger, Tina memberikan discount sebesar 10 pers-en untuk tiap konsumen yang mengakses account jejaring sosial cafenya. “Setiap kon-sumen yang datang ke cafe ini dan memperli-hatkan bahwa mereka mengakses Twitter, Fa-cebook atau BBM Royal Taste, maka mereka dapat discount 10 persen. Selain itu saya juga akan memberikan voucher yang nilainya 50 ribu rupiah,” ungkap Tina.
Dengan semua kelebihan dan strategi itu, Royal Taste mampu beroperasi dengan lancar hanya dalam hitungan bulan. Dengan karyawan sebanyak 15 orang dan bekerja shifts, usaha cafe Tina ini mulai menangguk untung yang ia tanamkan kembali di cafenya. Memasuki usia 2,8 tahun, bisnis yang di-tekuninya ini pun telah melampui Break Even Point (BEP).
Merambah JakartaSetelah tiga tahun. Tina pun memutus-
kan memindahkan cafenya ke bilangan Cipete
Raya, Jakarta Selatan dan sudah berjalan saat ini. Alasan memindahkan cafenya cu-kup masuk akal yaitu Jakarta merupakan daerah kondusif untuk mengembangkan bisnis. “Kalau masyarakat Jakarta yang biasa hangout atau ke cafe umumnya anak-anak muda yang tidak kenal waktu. Mereka bisa datang kapan saja. Kalau masyarakat Bogor hanya waktu-waktu ter-tentu saja. Misal habis gajian,” urai Tina panjang lebar.
Untuk terus mencapai kemajuan yang diharapkan, Tina tak segan melakukan aksi jemput bola. Misalnya dengan menawarkan pelayanan kepada perusahaan dengan pola buffet. Makanan yang disajikan tidak harus mengikuti menu utama cafe. Bahkan, Tina juga tidak ragu mendesain ulang suasana cafe dengan properti lain sesuai dengan
keinginan konsumen. “Alhamdulillah, konsep yang aku terapkan berhasil,” aku penyuka musik klasik ini.
Harga menu umumnya berkisar antara 20 ribu hingga 80 rupiah. Menu khas, seperti steak orange sause senilai 70 ribu rupiah. Kini, dari bisnis cafe yang dijalaninya, Tina mengaku mampu meraup omzet 20 hingga 50 juta perbulannya. Dudung Supriyatna/Foto: Doc. Royal Taste
Suasana yang nyaman
Usaha yang membanggakan
106 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
KONSULTASI
Psikologi BisnisDr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.
Memilih Rekanan Usaha
Solusi :
Bapak Johan yang baik,
Memilih rekan usaha sebenarnya
didasarkan pada prinsip kepercayaan.
Selain itu juga diperlukan ikatan yang
jelas dalam bentuk perjanjian tertulis
yang ditandatangani bersama di atas
materai ataupun dengan menggunakan
jasa notaris. Hal ini agar di kemudian
hari tidak terjadi masalah. Kita tahu
bahkan dengan keluarga sendiri
saja seringkali kita bisa berselisih
paham tentang usaha keluarga.
Selain itu mungkin Bapak Johan
sudah menyiapkan sistem manajemen
yang tepat dan sudah teruji untuk Yth. Dr Andri
Seper tinya bisnis saya sudah harus
dikembangkan, mengingat banyak permintaan
beberapa pelanggan yang rumahnya jauh.
Bisnis saya kolam pemancingan ikan. Saya
ingin mencari rekanan baik untuk modal
maupun fasilitas. Bagaimana Dok cara saya
memilih rekanan usaha, supaya tidak terjadi
konflik di kemudian hari?
Terimakasih
Johan Chandra, Bogor
cabang yang akan dibentuk. Karena sistem
manajemen yang baik yang akan melindungi
usaha bapak dari ancaman mismanajemen
yang bisa mengarah kepada kerugian materi
maupun non materi seperti nama baik.
Rekan bisnis bisa dari kalangan siapa
saja,tapi yang penting orang ini sudah cukup
dikenal lama oleh Bapak Johan dan Bapak
mengetahui rekam jejaknya.
Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa Foto: Ist
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV107
Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan
solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar
Anda terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah
Elshinta atau email ke [email protected].
Yth. Dr Andri
Pegawai adalah partner bagi saya, jadi
saya ingin berbagi bila ada rejeki dalam usaha
saya. Untuk THR wajib saya berikan setiap hari
raya. Lebih dari itu apakah pembagian yang
lebih cocok menurut Dokter? Tujuannya tetap
agar mereka semakin loyal pada perusahaan,
seperti halnya saya memposisikan mereka
sebagai partner.
Terimakasih
Tatang Marzuki, Jakarta
Solusi :
Yth. Pak Tatang
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan
misalnya dengan memberikan bonus atau
komisi. Hal ini agar mereka lebih bersemangat
apalagi jika yang dijual adalah barang yang bisa
dihitung secara kuantitatif. Misalnya dari setiap
lusin barang yang dijual oleh sales tertentu dia
mendapatkan komisi sebesar sekian rupiah.
Bonus PegawaiBonus ini bisa diambil setiap bulan atau
sesukanya Bapak kapan mau diberikan. Hal
ini mendorong agar mereka lebih semangat
bekerja karena prinsip ”reward” adalah salah
satu prinsip terapi perilaku yang efektif, artinya
dengan memberikan penghargaan berupa
bonus atau komisi kita bisa mengubah perilaku
karyawan kita. Banyak pengusaha yang sudah
melakukan ini dan rasanya banyak juga yang
berhasil membuat omset perusahaannya
menjadi lebih baik karena semangat dari
para pekerjanya dalam mencari pelanggan.
Cara lain jika perusahaan lebih siap adalah
dengan memberikan “saham” perusahaan
kepada para karyawan agar ada kesan lebih
memiliki yang kuat. Tapi cara ini mungkin
harus dipikirkan lebih lanjut apalagi jika sistem
manajemen dan keuangan perusahaan masih
sederhana.
Semoga membantu. Salam Sehat Jiwa Foto: Ist
108 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
ADVERTORIAL
Harmonisasi alam akan dapat kita rasakan saat melepaskan segala kepenatan di Resto yang diadaptasi dari Jawa ini.
Sentuhan alami dari gemercik air yang jatuh ke kolam air (istilah Jawa, Sendang) dan musik karawitan mengingatkan kita akan panorama pedesaan. Inilah keberadaan resto yang beralamat di Jl. Kenanga 103 B Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kurang lebih berjarak 400 m dari area bisnis, seperti Medco, Jl. Ampera Raya, Jakarta Selatan. Sangat dekat dengan lingkungan tempat tinggal ekspatriat bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Suasana dan Masakan Aroma JawaSuasana dan Masakan Aroma Jawa
P. Prihananto, Direktur Klangenan Galerry Resto, menuturkan, pemberian nama Klangenan bertujuan menciptakan kenyamanan, ketenangan, kerinduan akan suasana pedesaan pada setiap tamu yang datang. “ Kita ingin resto ini menjadi klangenan, sahabat hati para tamu. Jadi, resto ini tidak hanya menyajikan makanan dan minuman saja, tapi juga menghadirkan suasana dan pelayanan yang membuat para tamu nyaman,” ucap P. Prihananto tentang resto yang launching 11 November 2011 ini.
Para pelayan akan menyapa tamu dengan santun, sesuai dengan konsep resto yang berasal dari Jawa, men ciptakan suasana kekeluargaan. “Mereka memberikan pelayanan secara alami, tidak dibuat-buat, seperti dengan sebutan Pak De, Om, atau Mas. Dan, pelayan hanya satu kali menawarkan makanan atau minuman pada tiap tamu, ini untuk menjaga kenyamanan tamu,” paparnya.
Tentunya merupakan kabar baik bagi pebisnis atau siapa saja yang mendambakan kenyamanan, sehingga konsentrasi tiap tamu atau pelanggan tidak akan terganggu.
“Meski tamu hanya memesan satu gelas kopi, tamu dapat sesuka hati berada di resto ini. Dan
108 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
ADVERTORIAL
Klangenan Galerry RestoKlangenan Galerry Resto
P. Prihananto, Direktur Klangenan Galerry Resto
Jus Rahayu
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV109
Nyaman dan jauh dari kebisingan hiruk pikuk kota, dengan suasana dan masakan aroma Jawa menjadi khas Klangenan
Galerry Resto.
ini, sesuai dengan konsep yang kita canangkan, bahwa tamu adalah sahabat hati, tamu adalah keluarga,” jelas P. Prihananto.
Resto yang buka mulai pukul 11 siang hingga pukul 21.00 wib memiliki idealisme tersendiri di dunia wisata kuliner tanah air. “Latar belakang Klangenan Galerry Resto adalah ingin menjaga dan melestarikan nilai budaya khas Tanah Air, utamanya masakan Jawa, karena saya sendiri memang orang Jawa. Jadi, tidak semata bisnis. Begitu juga pemakaian bumbu masakan menggunakan bumbu dari hasil bumi Indonesia, jadi tidak menggunakan bumbu instan,” tambahnya.
Resto yang memiliki luas bangunan 1000 m2 ini, juga memberikan kesempatan bagi mereka yang kepengin merayakan pesta ulang tahun pernikahan, media gathering, pesta pernikahan atau event lainnya.
Menu Klangenan Galerry Resto seperti; rawon, kimlo, sop buntut, sop senerek. Sayurannya ada
klenyer, brongkos, oseng oseng genjer, jangan lodeh, cumi lombok ijo, dan lainnya. Lauk
pauk seperti bothok ati amplea, empal daging, pithik kobong, tempe, tahu bacem dan yang lainnya. Minuman
(panas) diantaranya teh poci, teh nasgitel,
teh uwuh, wedang tapi, wedang ronde, dan yang dingin es dawet, es klangenan, es jeruk peres, es kalmud, dan seterusnya. Makanan penutup dan camilannya, dadar gulung, telo ledrek, rondo royal, gedang goreng, sosis solo, kentang goreng dan meniran.
Selain dapat menikmati sajian beragam menu di atas, tamu atau pelanggan juga dapat memainkan alat musik karawitan Jawa, dan apabila tamu belum dapat memainkan alat musik ini, maka akan dipandu. Kenyamanan dan kepuasan para tamu juga akan menjadi lengkap rasanya dengan aroma terapy wewangian segar yang disajikan setiap sore . Dudung Foto: Oki, Dok
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV109
Pitik Adaninggar
Cumi Lombok Ijo
Keluarga besar P. Prihananto Makanan prasmanan
Jus Larasati
Jus Rahayu
Oseng Tempe Rawon
110 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
POTENSI DAERAH
Kabupaten di pesisir utara Jawa ini dikenal
karena batiknya. Bahkan sebagai acuan UNESCO merasa
perlu membangun museum batik di sini. Tapi Pekalongan
bukan hanya batik. Ada beragam potensi yang siap
dipetik.
BUKAN CUMA BATIK PESISIRBUKAN CUMA BATIK PESISIR
Kabupaten
Pekalongan
POTENSI DAERAH
Gedung Museum Batik Pekalongan
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV111
BUKAN CUMA BATIK PESISIRBUKAN CUMA BATIK PESISIR
Sejak dulu, Kabupaten Pe
kalongan terkenal karena batik
khasnya ; batik pesisir. Ini
jenis batik yang berbeda dengan batik
lain di Pulau Jawa. Batik Pekalongan
adalah batik pesisir yang kaya
akan corak dan warna. Sentranya
ada di Kampung Batik Kemplong,
Kepatihan, Gumawang, dan Kauman.
Sentrasentra ini memiliki batik
dengan corak khas masingmasing.
Kekayaan batik Pekalongan ini bahkan
membuat UNESCO merasa perlu
menghibahkan dana untuk membuat
Museum Batik yang bertujuan untuk
melestarikan tradisi membatik di
Pekalongan. Bagi UNESCO, Pekalongan
telah menjadi sentra batik di pulau
Jawa bersama beberapa sentra lain
seperti Solo, Yogya, Cirebon dan
lainnya.
Dilihat dari sudut geografis,
Kabupaten Pekalongan yang terdiri
dari 19 kecamatan ini terletak di utara
pulau Jawa. Jaraknya hanya sekitar
100 kilometer dari Semarang dan
merupakan daerah penyangga yang
potensial. Kabupaten ini berbatasan
dengan Laut Jawa, Kota Pekalongan,
Kabupaten Batang, Kabupaten
Pemalang dan Kabupaten
Banjarnegara. Ibukotanya
di Kajen. Luas keseluruhan
sekitar 800 kilometer persegi
lebih.
Topografinya meliputi da
erah dataran rendah di utara
dan pegunungan di selatan.
Menurut sensus terakhir, jum
lah penduduk kabupaten ini
hampir mencapai angka 1 juta
jiwa. Jumlah antara penduduk
wanita dan pria relatif hampir Peresmian Museum Batik Pekalongan oleh SBYGedung Museum Batik Pekalongan
112 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
POTENSI DAERAH
sama. Jumlah penduduk yang cukup besar ini
menjamin ketersediaan tenaga kerja dan juga
pasar yang potensial.
Secara umum, peluang investasi di
kabupaten ini meliputi sektor industri pengolahan.
Pekalongan sudah lama dikenal sebagai daerah
penghasil bahan makanan olahan laut seperti
terasi, sarden, kerupuk ikan dan sebagainya. Di
Kota Pekalongan memang terdapat pelabuhan
ikan terbesar di Pulau Jawa.
Selain industri pengolahan, Kabupaten ini
membuka peluang di sektor pertanian, perikanan
laut dan darat serta jasa. Selain itu, sektor wisata
di Pekalongan ternyata cukup potensial untuk
dikembangkan. Meski objek wisata yang ada
ratarata tidak berbeda dengan daerah lain, tapi
Pekalongan memiliki beberapa budaya unik yang
bisa dikembangkan menjadi wisata budaya.
Potensi PertanianPotensi pertanian di Pekalongan mencakup
tanaman pangan seperti jangung dan ketela
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Ini akibat meningkatnya permintaan dalam dan
luar kabupaten. Pekalongan memang salah
satu daerah penyangga Semarang sebagai
ibu kota Jawa Tengah. Permintaan jagung dan
ketela sebagai bahan baku makanan olahan
juga meningkat sehingga investasi lahan untuk
tanaman pangan merupakan pilihan yang
menarik.
Selain itu, sayur mayur juga merupakan
komoditas yang banyak dibutuhkan. Pekalongan
dikenal sebagai daerah penghasil sayur mayur
seperti kangkung, tomat, bawang, kentang,
bawang daun, kubis, cabe dan sebagainya. Luas
lahan yang digunakan untuk budidaya sayuran
meningkat tiap tahun. Bukti bahwa permintaan
dan kebutuhan komoditas ini makin meningkat.
Kecamatan Petungkriyono, Peninggaran,
Lebakbarang dan Kandangserang merupakan
sentra untuk investasi komoditas sayur
unggulan yaitu bawang daun, kentang dan kubis.
Pemasarannya meliputi Jakarta, Jawa Timur, Bali
Pertanian Durian Lolong
Cabai rawit Pekalongan
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV113
dan Yogyakarta. Luas lahan di tiga kecamatan
yang digunakan untuk budidaya ini cukup besar
dan terus bertambah luasnya setiap tahun.
Perikanan Yang MenjanjikanInvestasi di bidang perikanan darat dan
laut di Pekalongan masih sangat menjanjikan.
Luas wilayah laut Pekalongan hampir seluas
800 ribu kilometer persegi. Panjang pantainya
mencapai 10 kilometer. Ini merupakan peluang
untuk tambak ikan laut yang jumlahnya tiap
tahun terus meningkat. Apalagi, Kabupaten
Pekalongan memiliki 2 Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) di Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan
Jambean. Karena tidak selalu ter tampung,
sebagian nelayan malah menjual ikannya di TPI
Kota Pekalongan.
Kolam ikan darat pun sangat menjanjikan.
Pusat budidaya ikan air tawar ada di Kecamatan
Wonokerto, Siwalan dan Tir to. Jenis yang
dikembangbiakkan antara lain lele, belut, mujaer
dan gurame. Jika ingin membidik investasi di
sektor ini, pembangunan Pabrik Pengolahan
Ikan mungkin menjadi pilihan paling masuk akal.
Sebab, produksi melimpah ikan di Pekalongan
bisa menjamin suplai bahan baku. Selain itu,
industri kecil atau menengah ikan sebagai
makanan olahan, juga cukup menjanjikan.
Industri rumah tangga yang mengolah ikan
menjadi makanan olahan mulai menggeliat
Pembatik Pekalongan
114 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
POTENSI DAERAH
di Pekalongan. Selain diolah sebagai bahan
makanan jadi, ikan laut dan air tawar juga diolah
sebagai bahan kerupuk, sarden, terasi dan
sebagainya. Kebanyakan industri pengolahan
ikan ini masih bersifat industri rumah tangga dan
industri menengah.
Potensi Besar PeternakanPemerintah Pekalongan amat berharap
investasi di bidang peternakan dalam bentuk
pembentukan sentrasentra peternakan. Maklum,
potensi peternakan di kabupaten ini sangat
menjanjikan. Produksi susu sapi misalnya,
selalu meningkat dari tahun ke tahun. Begitu
juga produksi telur dan kulit dari hewan ternak
besar seperti sapi dan kerbau.
Ternak besar seperti sapi dikembangkan
di wilayah Kecamatan Kandangserang, Talun
Paninggaran, Lebak barang dan Petungkriyono.
Sedangkan sentra ternak kerbau ada di
Kecamatan Kajen, Sragi, Kesesi, Talun dan
Doro. Begitu juga ternak kuda yang masih banyak
digunakan sebagai penarik andong atau dokar.
Baik untuk sarana transportasi maupun sarana
hiburan di lokasi wisata.
Ternakternak kecil se perti kambing
dan domba dikembangkan di Kecamatan
Paninggaran, Petungkriyono, Kandangserang,
Doro , Talun, Kajen, Tir to,
Sragi, Kesesi, Wonopringgo
dan Karanganyar. Sedangkan
unggas berpusat di
Kecamatan Wiradesa, Siwalan,
Karanganyar, Kedungwuni,
Kajen, Bojong, Tir to, Doro,
Wonopringgo, Karangdadap,
Sragi, Kajen dan Kesesi.
Apakah diambil daging, susu
atau kulitnya, potensi ternak
di Pekalongan dipercaya akan
makin makin besar. Investasi
jangka panjang di sektor ini
menjanjikan keuntungan yang
patut dipertimbangkan.
Wisata PekalonganPotensi wisata di Kabupaten
Pekalongan akan sangat men
janjikan jika dirancang secara
komprehensif. Wisata yang
menjanjikan di Pekalongan
harus menonjolkan keindahan
alam dan kekayaan budaya.
Ini untuk membedakan wisata
Pekalongan dengan wisata
daerah lain.
Ambil contoh. Di Pantai
Wonokerto, keindahan pantai
Pantai Depok Pekalongan
Peternakan sapi
116 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
POTENSI DAERAH
ini bisa dipadukan dengan kekayaan budaya
masyarakat setempat. Nelayan di pantai ini –
juga di pantai lain di Pekalongan, memiliki tradisi
Nyadran atau Sedekah Laut. Kekayaan budaya
masyarakat nelayan ini, jika dikemas secara
baik, bisa menjadi nilai tambah untuk menjual
wisata pantai di Pekalongan. Hingga saat ini,
pengelolaan terpadu seperti ini masih belum ada.
Kalaupun ada, belum dilakukan secara maksimal
dan professional. Padahal, trend wisata saat ini
justru wisata bernilai tambah– wisata yang juga
memiliki daya tarik lain selain keindahan alam.
Lalu ada juga wisata agro yang cukup
langka, wisata alam Lolong. Di sini, selain alam,
pengunjung juga dimanjakan oleh perkebunan
durian yang terkenal kemanamana. Begitu
hebatnya rasa durian Lolong sehingga festival
durian diadakan setiap tahun di sini. Wisatawan
penyuka durian bisa makan durian sepuasnya
dengan harga ringan. Perpaduan agro wisata dan
wisata alam sangat cocok dikembangkan agar
gerak ekonomi tidak berputar hanya pada saat
musim durian saja.
Lalu wisata religi. Pekalongan memiliki
bebebrapa lokasi wisata religi yang cukup
terkenal di kalangan wisatawan religi. Salah
satunya, Khaul Syeh Sitti Jenar. Di waktu
waktu ter tentu, lokasilokasi wisata religi ini
dipenuhi pengunjung. Dengan perencanaan dan
investasi yang tepat, lokasilokasi wisata religi
seperti ini bisa menjadi investasi yang sangat
menguntungkan.
Beberapa lokasi wisata yang mulai bangkit dan
diminati di Pekalongan antara lain Petungkriyono,
116 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
Wisata Alam
Wisata Alam desa Kayupuring Pekalongan
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV115
Dalam rangka menyambut Ultah ke 4 Majalah Elshinta, dapatkan Harga Istimewa untuk mempromosikan Bisnis dan Produk Anda. Dengan tiras yang selalu terkuras di pasaran media, membuktikan bahwa Majels mendapat tempat di hati masyarakat. Topik-topik wirausaha yang dinamis dan inspiratif, membuat para pembaca terpacu untuk memulai berbisnis atau mengembangkan bisnisnya. Sangat tepat bila Anda Memasang Iklan di Majalah Elshinta agar omzet melimpah!
IKLAN 1 HALAMANHarga 2 x TerbitRp 10 Juta
IKLAN 1/2 HALAMANHarga 2 x TerbitRp 7 Juta
Informasi Iklan:Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094Email: [email protected]/ [email protected]
Sam Saptono ( 0856-9573-0137/ 0819-0812-2619 ) Tiara ( 08568540555)
*Berlaku hingga Mei 2012
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV117
Wisata Alam
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV115
Dalam rangka menyambut Ultah ke 4 Majalah Elshinta, dapatkan Harga Istimewa untuk mempromosikan Bisnis dan Produk Anda. Dengan tiras yang selalu terkuras di pasaran media, membuktikan bahwa Majels mendapat tempat di hati masyarakat. Topik-topik wirausaha yang dinamis dan inspiratif, membuat para pembaca terpacu untuk memulai berbisnis atau mengembangkan bisnisnya. Sangat tepat bila Anda Memasang Iklan di Majalah Elshinta agar omzet melimpah!
IKLAN 1 HALAMANHarga 2 x TerbitRp 10 Juta
IKLAN 1/2 HALAMANHarga 2 x TerbitRp 7 Juta
Informasi Iklan:Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094Email: [email protected]/ [email protected]
Sam Saptono ( 0856-9573-0137/ 0819-0812-2619 ) Tiara ( 08568540555)
*Berlaku hingga Mei 2012
118 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
POTENSI DAERAH
perpaduan wisata alam dan sejarah. Di sini
terdapat hutan asli yang masih tersisa di pulau
Jawa juga situs purbakala Nogopertolo dan
Gedong dari masa kejayaan Mataram Hindu abad
IVXII. Ada juga Linggosari dimana terdapat hutan
wisata dan kebun binatang mini.
Selain itu Pekalongan juga memiliki wisata
seni budaya seperti Jaran Ilir dan Kuda Kepang.
Ada juga sirkus tradisional – Kuntulan, di
Sabarwangi. Juga agenda Syawalan yang digelar
tiap Idul Fitri. Di acara ini, pengunjung bisa
menikmati nasi Megono – nasi khas Pekalongan,
gratis. Selain Nasi Megono, Pekalongan juga
memiliki beberapa kuliner khas yang bisa
dimasukkan dalam daftar wisata kuliner.
Beberapa tahun lalu, nama Kabupaten
Pekalongan sempat mencuat oleh skandal miring
oknum pemerintah. Kini, di bawah pemerintahan
baru, Pekalongan giat membangun potensinya
sekaligus menghapus citra miring yang sempat
melekat. Tentu saja, ini bukan hal sederhana.
Tapi, menangkap dan membaca potensi memang
tidak pernah sederhana. Yang dibutuhkan
adalah perencanaan dan informasi yang tepat
agar investasi bisa menangguk untung.
Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber/Foto:Istimewa
Nasi Megono
Industri kecil kerupuk Pekalongan
120 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
EXPO
Mesin GergajiBanyak terdapat mesin gergaji
manual, penggunaannya tentu
sekemampuan tenaga kita. Dengan
mesin gergaji listrik ini, tentu
produktifitas dapat ditekan lebih
optimal. Dengan kecepatan berputar
5000 rpm lewat daya dorong listrik
1.050 watt, untuk memotong
sebatang kayu hanya diperlukan
sedikit tenaga. Alat yang beratnya
3,6 kg ini harga di pasaran berkisar
Rp 888 ribu
Mesin Pertukangan Elektrik
Mesin Profil
Membikin profil atau bingkai, bisa
menggunakan mesin ini. Jika di
toko kayu profil di pinggir jalan
sudah jadi, maka dengan alat
ini Anda bisa membuat bentuk
sesuka hati. Mesin Profil double
insulation berkekuatan 22 ribu rpm
tersebut digerakkan dengan listrik
1.650 watt. Alat yang beratnya
nyaris 6 kg ini cukup potensial
untuk kapasitas pekerjaan
furniture. Harga: Rp.3.975.000
/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV121
Banyak kaum Bapak yang gemar bertukang di rumah, untuk mengisi waktu luang. Ada semacam laboratorium kerja yang dilengkapi dengan perkakas praktis untuk kayu, besi, aluminium hingga gypsum. Bukankah mesin pertukangan ini peluang bisnis bagi Anda? Foto: Ist
Gerinda TanganUntuk produksi seperti besi, gerinda yang
berputar dengan kecepatan 11 ribu rpm
mampu bekerja dengan maksimal. Tidak
saja menghaluskan permukaan, memotong
pun bisa dilakukan. Alat dengan disc
berdiameter 125 mm dan berbobot 2 kg
ini, membutuhkan power 1.100 watt untuk
memutarnya. Gerinda tangan ini dipatok
harga Rp Rp1.210.000
Mesin SerutPenghalus permukaan kayu ini sangat banyak
manfaatnya, seperti untuk kusen, rangka,
bingkai, dan lain-lain. Pengerjaannya pun
cukup ringan dibanding yang manual, tinggal
seperti menggosok pakaian. Dengan putaran
mesin 16 ribu rpm, menggunakan daya 580
watt berbagai jenis kayu dapat disapu halus.
Mesin serut yang beratnya 2,50 kg ini dijual
seharga Rp 1.539.000
Mesin BorMesin pembolong benda ini sangat banyak dipakai
untuk menyelesaikan pekerjaan. Effisien menembus
besi, kayu tembok sampai beton. Menggunakan daya
450 watt, mampu berputar 3000 rpm. Kapasitas mata
bor untuk kayu 25 mm, besi 10 mm. Perkakas ini
cukup praktis sehingga dapat digunakan di berbagai
medan. Harga perunit sangat ringan Rp 315.000.
122 / FEBRUARI 2012/ TAHUN IV
OTAK ATIK
FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA
Nama : ......................................................................................................................
Alamat : .......................................................................................................................
.............................................................................Kode Pos ..............................
Telp/ Hp : ......................................................................................................................
Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita,
No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp ...................................................................................................
Permintaan edisi .........................................s/d.........................................................................
* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan
Untuk berlangganan Rp 59.400 (6 Bulan) Rp 112.200 (12Bulan)
Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirimUntuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah ElshintaTelp : (62-21) 58359108 (62-21) 58359112 Fax : (62-21) 58359094
Tanda Tangan
( )
Pertanyaan :Peluang dan Inspirasi Bisnis
MENDATAR
Yang telah silam
Tingkatan jabatan
Perusak tanaman
Cetusan pikiran
Pesuruh kantor
Sesak nafas
Terkenal
Bukan
Tenteram, damai
Seni menulis cepat
Restan
Sebuah sekolah kejuruan
Bahan peledak
Manusia pilihan
Arena Pameran Hiburan Jakarta
Organisasi para wartawan
Pikiran
Botak
Berhasil gemilang
MENURUN
Tanah garapan
Merasa sangat bahagia
Umur
Perahu tambangan di sungai
Benua putih
Batu kuburan
Rasa madu
Penerbangan Malaysia
Pengirim lagu
Majal
Panggilan untuk nenek
Lawan malam
Aksara
Tidak ada cacatnya
Pulau dekat sumatera
Lembaga keuangan
1.
4.
7.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
17.
20.
22.
24
25.
27.
28.
29.
30.
31.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
12.
16.
18.
19.
20.
21.
23.
25.
26.
1 2 3 4 5 6
7 8
11 12 13
9 10
14
17 18 19
15 16
20 21
24 25 26
22 23
27 28 29
30 31